Vertigo Final

8/12/2019 Vertigo Final

1/64

VERTIGO


2/64


3/64

Anatomi


4/64

Anatomi

Osseous (grey/white) and membranous

(lavender) labyrinth of the left inner ear


5/64

Anatomi

Left inner ear.Depiction of canalithiasis of the

posterior canal and cupulolithiasis of the

lateral canal


6/64

Anamnesis

Kapan mulai serangan pertama?

Sudah berapa kali serangan sampai saat ini?

Bagaimana intensitas beratnya serangan?

Adakah sensasi gerakan? Mual, muntah, berkeringat,gerakan mata abnormal?

Berapa lama vertigo? Berterusan atau hilang timbul?Adakah dicetuskan perubahan posisi? Adakah pasienmengkonsumsi obat ototoksik? Adakah riwayat trauma

kepala baru? Cedera whiplash?2

Adakah gangguan pendengaran, tinnitus dan ketulian?

Adakah kelemahan, gangguan visual, penurunankesadaran, kesulitan berjalan, gerakan mata abnormal,sulit bicara?2


7/64

Keluhan: Arti keluhan: Gangguan:

Saya pusing Seolah-olah berputar Kemungkinanvestibuler

Saya pusing Seolah-olah kepala kosong,

lemah, cenderung jatuh,syncope

Kemungkinan

cardiovascular

Saya pusing Setiap kali bergerak

cenderung jatuh

Kemungkinan

serebellar

Saya pusing Seolah-olah melayang,

enteng di kepala, deskripsi

samar

Kemungkinan

gangguan psikiatrik


8/64

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik Umum

Pemeriksaan harus mencakup gejala vital (jalan nafas, keadaan

respirasi dan sirkulasi).

Pemeriksaan Ketajaman Pendengaran

Pemeriksaan Schwabach, Rinne, Weber, atau Audiogram.


9/64

Pemeriksaan Neurologis (fungsi vestibuler)

Tes menulis vertikal, Tes Romberg, Tes Tandem Gait,Stepping test, Past pointing test, Pemeriksaan Quik,

Finger to finger test

Pemeriksaan untuk menimbulkan Nistagmus

Manuver Dix-Hallpike


10/64

Manuver Dix-Hallpike


11/64

DixHallpike manoeuvre (right ear)


12/64

DixHallpike manoeuvre (right ear)


13/64

Pemeriksaan Penunjang

ENG (Electronystamography).Sensitivitas L-R = (a+c)(b+d) x 100% = < 20%

(a + c + b + d)

Kuat Nist. R-L = (a+d)(b+c) x 100% = < 20%

(a + d + b +c)

< 20% : kedua fungsi vestibuler dalam keadaan seimbang, dan bila

hasilnya melebihi 15 derajat per detik, maka kedua fungsi vestibulerdalam keadaan normal.

>20% : vestibuler yang hasilnya kecil berarti mengalamiparesis kanal.

>20% : nistagmus berat ke kanan (directional preponderance to the

right), berarti kemungkinan terdapat lesi sentral di sebelah kanan,

atau ada fokus iritatif sentral di sebelah kiri.


14/64

EEG (Elektroencephalography)

Penting untuk mendiagnosa epilepsy, tumor, lesi desak ruang

lain, trauma kepala dan infeksi otak.

Tumor intracranial (contohnya: neuroma akustik), ditemukan

irama lambat berfrekuensi < 4spd.

Tumor infratentorialadalah berupa pelambatan sinusoidal

yang ritmik berfrekuensi 2-3spd atau 4-7spd.

MRI

CTScan

Pemeriksaan darah lengkap (CBC)


15/64

Epidemiologi

Insiden 5 - 30% dari populasi

40% usia > 40 tahun

Resiko meningkat akibat trauma dan usia >65%


16/64

Etiologi

Vertigo diklasifikasikan menjadi dua kategori

berdasarkan saluran vestibular yang

mengalami kerusakan, yaitu vertigo periferal

dan vertigo sentral.


17/64

Vertigo periferal terjadi jika terdapat

gangguan di saluran yang disebut kanalis

semisirkularis, yaitu telinga bagian tengahyang bertugas mengontrol keseimbangan.

Vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yangtidak normal di dalam otak, khususnya di

bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah

percabangan otak dan serebelum (otak kecil).


18/64


19/64

Etiologi

Penyebab perifer tanpa kehilangan

pendengaran:

Neuronitis Vestibular

Vertigo berhari-hari

Tanpa gangguan pendengaran & susunan

saraf pusat


20/64

Etiologi

Benign Positional Vertigo

Vertigo singkat yang berat

Timbul pada posisi kepala tertentu

Tidak ada gangguan pada pendengaranMerupakan akibat dari:

Cedera kepala tertutup

Perubahan degeneratif dari labirin

Setelah operasi kepala


21/64

Etiologi

Acoustic neuroma

Keganasan sel schwan dari nervus VIII

Pada kanalis auditorius internus.T

Tuli sensorineural Gejala Utama

Vertigo Gejala sampingan


22/64


23/64

Etiologi

EpilepsiVertigo dapat menjadi aura pada

epilepsi lobus temporal.

Gangguan pembuluh darah:Oklusi arteri cerebellum post & ant

Vertigo berat + kelumpuhan sensorik

ipsilateral nervus fasialis


24/64


25/64

Penyebab umum dari vertigo:

Keadaan lingkungan

Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut)

Obat-obatan

Alkohol

Gentamisin

Kelainan sirkulasi

Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak

sementara karena berkurangnya aliran darah kesalah satu bagian otak) pada arteri vertebral danarteri basiler


26/64


27/64

Patofisiologi Vertigo

Perubahan Konsentrasi O2

+

Faktor lain

VERTIGO


28/64

Patofisiologi Vertigo

Perubahan konsentasi O2 dapat terjadi

pada:

Hipertensi

Hipotensi

Spondiloartrosis servikal

Receptor Central Nervous System Sign & Simptom


29/64

ecepto Central Nervous System Sign & Simptom

Cerebral cortex

Vestibular

Cerebellum

Vestibular

Nuclei

CTZ

Vomiting centre

Autonomic

centres

Hypothalamus

Pituitary

Retina

Vestibular

Apparatus

Somatosensory

Receptors

Motion

stimuli

NAUSEA

Dizziness

SomnolenceHeadache

Depression

Performance-

decrement

IncreasedSecretion of

ADH, ACTH,

GH, PRL

SWEATING

PALLORDecreased Gastric

motility,

Cardiovasculer &

Inspiratory changes

VOMITING


30/64

ABNORMAL PROCESSING

Vestibular system

Visus

Propiocepsis

Sensory information

=abnormal

=Excesive=Discordant information

stimuli

CENTRA

= unknown patern

Oculomotor centra: NISTAGMUS

Muscles : DEVIATION

ALARM

WARNING

CORTEX BECOMES CONSCIOUSAFFECTIVE COMPONENT

VERTIGO

NEUROVEG.

CENTRA


31/64

Diagnosis banding

Lesi perifer:

Meniere disease

BPPV Neuritis vestibular

Labirinitis akuta

Ganglionitis genikulata Vertigo pasca trauma


32/64

Lesi dari tepi menyebar ke tengah:

Tumor N VIII / akustik neuroma

Lesi sentral:

Multiple sclerosis Epilepsi lobus temporalis

Migren basilaris


33/64

Meniere disease

Ditemukan oleh Meniere 1861

Disebabkan oleh adanya hidrops endolimfa

pada koklea dan vestibulum

Gejala:

Tinitus

Vertigo

Tuli sensorineural


34/64

Diagnosis meniere:

Vertigo hilang timbul, mendadak, berat, hilang

dalam 1-2 jam

Terdapat gangguan tuli sensorineural

Menyingkirkan kemungkinan penyebab sentral

Bila gejala khas dari meniere dapat didapatkan

dari anamnesis, bisa ditegakkan diagnosis

meniere


35/64


36/64

Diagnosis:

Melihat respon abnormal nistagmus(dix-hallpike)

Tidak terdapat gangguan pendengaran

Tes kalorik normal

Dapat hilang spontan dalam hitungan detik

Penatalaksanaan:

CRT

Perasat liberatory

Brandt-daroff


37/64


38/64

Neuritis vestibularis

Diperkirakan penyebabnya adalah virus

Gejala: Serangan mendadak vertigo

Terdapat gangguan pendengaran

Diagnosis: Tes kalorik menunjukkan hipufungsi sisi yang sakit

Penatalaksanaan: Sembuh spontan dalam beberapa jam


39/64


40/64

Labirinitis akuta

Terjadi karena infeksi bakterial atau virus

Gejala:

Vertigo berat dan mendadak Serangan berakhir dalam 1-3 hari

Pendengaran bisa terganggu/tidak

Diagnosis: Nistagmus spontan ke arah telinga sehat

Pemeriksaan kalorik biasanya normal


41/64

Ganglionitis genikulata

Gejala:

Vertigo

Nyeri telinga

Paralisis N Fascialis

Terjadi karena infeksi herpes zoster

Ada erupsi disekitar telinga


42/64

Vertigo pasca trauma

Diduga akibat kerusakan labirin

Prognosis baik

Akan membaik dalam beberapa minggu


43/64


44/64


45/64

Multiple sclerosis

Penyakit autoimun

Hilangnya mielin pada serabut saraf

Gejala:

Vertigo

Tuli

Tinitus

Dignosis: MRI


46/64


47/64

Migren basilaris

Gejala:

Vertigo

Gangguan penglihatan(skotoma)

Tinitus

Blackout

Nyeri kepala berdenyut daerah oksipital


48/64

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan vertigo tergantung dari penyebab atau

pemicu vertigo, keluhan yang timbul serta terapi fisik

Prinsip umum terapi vertigo meliputi medikamentosa dan non

medikamentosa (terapi fisik)


49/64


50/64

Antihistamin

Beberapa obat antihistamin mempunyai efek antikolinergik di

sistem saraf pusat

Efek samping yang paling sering ditimbulkan: mengantuk

Contoh obat yang sering digunakan: Betahistin,

Dimenhidrinat, Difenhidramin HCL.


51/64

Antagonis Kalsium

Mekanisme kerjanya dengan mengurangi aktivitas eksitatori

dengan menekan pelepasan glutamat dan bekerja langsung

sebagai depresor labirin.

Dapat digunakan untuk vertigo sentral maupun perifer.

Contoh obat yang digunakan: Cinnarizine (Stugeron) dan

Flunarizine (Sibelium)


52/64

Fenotiazin

Kelompok obat ini mempunya sifat antiemetik dengan

menekan pusat muntah di medula oblongata

Obat yang sering digunakan yaitu Chlorpromazine (Largactil)

dan Prokhlorperazine (Stemetil)


53/64

Golongan Simpatomimetik

Mekanisme kerjanya dengan merangsang jaras inhibitori-

monoaminergik pada nervus vestibular sehingga eksitabilitas

neuron berkurang.

Obat yang sering digunakan untuk menekan vertigo ialah

efedrin

Efek samping ialah insomnia, jantung berdebar (palpitasi) danmenjadi gelisah


54/64

Benzodiazepin

Dapat diberikan kepada penderita vertigo untuk mengurangi

kecemasan yang diderita yang sering menyertai gejala vertigo

Obat yang digunakan: Lorazepam dan Diazepam


55/64

Antikolinergik

Obat antikolinergik yang aktif di sentral dapat menekan

aktivitas sistemvestibular dan dapat mengurangi gejala vertigo

Obat yang digunakan: skopolamin

Biasa dikombinasi dengan fenotiazine atau efedrin dan

mempunyai khasiat sinergistik


56/64

TERAPI FISIK

Terapi fisik berperan dalam mengatasi gangguan vestibular,

membiasakan atau mengadaptasi diri terhadap gangguan

keseimbangan. Tujuan latihan/terapi fisik ialah:

Melatih gerakan kepala yang mencetuskan vertigo atau

disekuilibrium untuk meningkatkan kemampuan

mengatasinya secara lambat laun.

Melatih gerakan bola mata, latihan fiksasi pandangan mata.

Melatih meningkatkan kemampuan keseimbangan.


57/64

Metode Brandt-Daroff


58/64

TERAPI KAUSAL

Terapi kausal vertigo tergantung pada penyebab yang

(mungkin) ditemukan. Beberapa penyebab vertigo yang sering

ditemukan antara lain:

Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)

Penyakit Meniere

Neuritis vestibular

Vertigo akibat obat


59/64

BPPV

Penyebab tersering vertigo

Terapi fisik seperti CRT (Canalith Repositioning Treatment),

Perasat Liberatory serta manuver Brandt-Daroff dianggap

lebih efektif daripada medikamentosa.


60/64

Penyakit Meniere

Disebabkan oleh pelebaran dan ruptur periodik kompartemen

endolimfatik di telinga dalam

Belum ada pengobatan yang efektif

Dapat dicoba pengggunaan vasodilator, diuretik ringan

bersama diet rendah garam

Kadang-kadang dilakukan tindakan operatif dekompresi

ruangan endolimfatik dan pemotongan n.vestibularis.

Pada kasus berat atau jika sudah tuli beratlabirintektomi


61/64

Neuritis Vestibular

Merupakan penyakit yang self limiting, diduga disebabkan

oleh infeksi virus.

Di awal sakit, pasien dianjurkan istirahat di tempat tidur,

diberi obat supresan vestibuler dan anti emetik.

Mobilisasi dini dianjurkan untuk merangsang mekanisme

kompensasi sentral.


62/64

Vertigo akibat obat

Beberapa obat yang bersifat ototoksik antara lain

aminoglikosid, diuretik loop, anti inflamasi nonsteroid, derivat

kina atau antineoplastik

Terapi berupa penghentian obat bersangkutan dan terapi fisik


63/64

PROGNOSIS

Umumnya kekambuhan dapat terjadi setelah

sukses dengan treatmen manuver repisisi,

sehingga diperlukan tratmen lebih lanjut.

tingkat kekambuhan 15% per tahun, dengantingkat kekambuhan 50% pada 40 bulan

setelah pengobatan


64/64

TERIMA KASIH

Vertigo Final

Documents