Top Banner
UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN PADA KELOMPOK B.1 DI RAUDHATUL ATHFAL AL-ULYA 3 RAJA BASA BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh: Rini Irawati Dewi NPM : 1211070041 Jurusan : Pendidikan Guru Raudhatul Athfal FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1437 H / 2017 M
99

UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

Feb 16, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK

MELALUI PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN PADA

KELOMPOK B.1 DI RAUDHATUL ATHFAL AL-ULYA 3

RAJA BASA BANDAR LAMPUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

Rini Irawati Dewi

NPM : 1211070041

Jurusan : Pendidikan Guru Raudhatul Athfal

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1437 H / 2017 M

Page 2: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK

MELALUI PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN PADA

KELOMPOK B.1 DI RAUDHATUL ATHFAL AL-ULYA 3

RAJA BASA BANDAR LAMPUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

Rini Irawati Dewi

NPM : 1211070041

Jurusan : Pendidikan Guru Raudhatul Athfal

Pembimbing I : Dr. Rifda El Fiah, M. Pd

Pembimbing II : Dra. Hj. Eti Hadiati, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAN DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1437 H / 2017 M

Page 3: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

ii

ABSTRAK

UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK

MELALUI PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN PADA

KELOMPOK B.1 DI RAUDHATUL ATHFAL AL-ULYA 3

RAJA BASA BANDAR LAMPUNG

Oleh

Rini Irawati Dewi

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, kemampuan kognitif di RA Al-Ulya

3 Rajabasa Bandar Lampung relatif rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor

yakni Metode pengembangan kognitif yang kurang tepat dengan karakteristik,

kebutuhan, dan minat anak, Proses pengembangan masih banyak menggunakan

lembar kerja anak sehingga anak menjadi kurang antusias dalam mengikuti proses

pengembangan di RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung. Maka mendorong

peneliti untuk mengembangkannya melalui Permainan Mencari Harta Karun.

Permainan harta karun metematika merupakan permainan mencari benda-benda yang

terdapat angka matematika. Penelitian ini bertujuan untuk Mengembangkan

Kemampuan Kognitif Anak melalui Permainan Mencari Harta Karun pada Kelompok

B.1 di Raudhatul Athfal Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang difokuskan pada situasi

kelas atau lazim disebut Classroom Action Risearch. Alat pengumpul data terdiri dari

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data penelitian tindakan kelas

dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus, dimana peneliti

menggunakan dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan. Dalam

satu siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,

pengamatan, dan refleksi.

Berdasarkan hasil data penelitian pada siklus I diperoleh data anak dalam

mengembangkan kemampuan kognitif anak dari 18 anak yang Belum Berkembang

(BB) sebanyak 7 anak, Mulai Berkembang (MB) sebanyak 7 anak, Berkembang

Sesuai Harapan (BSH) sebanyak 2 anak dan Berkembang Sangat Baik (BSB)

sebanyak 2 anak yang memiliki jumlah persentase 11%. Hal ini menunjukkan

penelitian ini belum berhasil karena belum mencapai indikator keberhasilan yakni

80% sebanyak 15 anak, maka penelitian ini berlanjut pada siklus II dan diperoleh

tidak ada anak yang Belum Berkembang (BB), Mulai Berkembang (MB) sebanyak 1

anak yang memiliki jumlah persentase 6%, Berkembang Sesuai Harapan (BSH)

sebanyak 2 anak yang memlilki jumlah persentase 11%, dan Berkembang Sangat

Baik (BSB) sebanyak 15 anak yang memiliki jumlah persentase 83%. Berdasarkan

hasil dari analisis siklus II maka penelitian ini dikatakan berhasil dan dapat

disimpulkan bahwa Permainan Mencari Harta Karun dapat Mengembangkan

Kemampuan Kognitif Anak pada Kelompok B.1 di RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar

Lampung.

Kata kunci : Anak Usia Dini, Kognitif, dan Permainan Mencari Harta Karun

Page 4: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan
Page 5: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan
Page 6: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

v

MOTTO

Artinya : Karun berkata: "Sesungguhnya Aku Hanya diberi harta itu, Karena

ilmu yang ada padaku". dan apakah ia tidak mengetahui,

bahwasanya Allah sungguh Telah membinasakan umat-umat

sebelumnya yang lebih Kuat daripadanya, dan lebih banyak

mengumpulkan harta? dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-

orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka. (Q.S Al-

Qashas : 78)

Page 7: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

vi

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT, saya persembahkan skripsi ini

kepada orang yang selalu mencintai dan memberi makna dalam hidupku, terutama

bagi :

1. Ayahanda Tatam Suryadi dan Ibunda Nik-nik Ruknini Dewi, yang telah

mengasuh, merawat, mendidik dan membesarkanku dengan penuh kasih

sayang serta selalu mendoakanku disetiap sujudnya untuk keberhasilanku.

2. Untuk suami tercinta Roni Indrajaya yang telah mendoakan dan

memeberikan motivasi sehingga telah selesai skripsi ini.

3. Adikku tercinta Hipni Irvana Dewi dan Nadyya Aninda Putri yang selalu

menjadi motivasi dan semangat keberhasilanku.

4. Almamaterku tercinta IAIN Raden Intan Lampung.

Page 8: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Mekar Mulya Kecamatan Palas Kabupaten

Lampung Selatan, pada tanggal 19 Mei 1994, merupakan anak pertama dari tiga

bersaudara yang merupakan buah kasih sayang pasangan Bapak Tatam Suryadi

dan Ibu Nik-nik Rukmini Dewi.

Penulis memulai pendidikan formal pada SD Negeri 3 Bandan Hurip

Kalianda lulus tahun 2006. Penulis melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Nurul

Huda Palas Jaya selesai pada tahun 2009, SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung

selesai pada tahun 2012.

Penulis melanjutkan pendidikan strata satu (S1) pada Fakultas Tarbiyah

IAIN Raden Intan Lampung Prodi PGRA, mulai pada tahun 2012 dan

diselesaikan pada tahun 2017.

Page 9: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, kekuatan dan petunjuknya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian yang berjudul Upaya Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak

Melalui Permainan Mencari Harta Karun Pada Kelompok B.1 di RA Al-Ulya 3

Rajabasa Bandar Lampung. Sholawat serta salam diperuntukkan kepada Nabi besar

Muhammad SAW, para sahabat, keluarga dan pengikutnya yang taat pada ajaran-

ajaran agamanya.

Penulis menyusun skripsi ini sebagai bagian dari persyaratan untuk

menyelesaikan pendidikan pada Program Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan IAIN Raden Intan Lampung dan Alhamdulilah dapat penulis selesaikan

sesuai dengan rencana.

Dalam upaya menyelesaikan penelitian ini,penulis telah menerima banyak

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak serta dengan tidak mengurangi rasa

terimakasih atas bantuan semua pihak, maka secara khusus penulis ingin

menyebutkan sebagai berikut:

1. Bapak Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

IAIN Raden Intan Lampung.

2. Ibu Dr. Hj. Meriyati, M. Pd selaku ketua jurusan PGRA dan Ibu Dra. Romlah,

M. Pd.I selaku sekertaris jurusan PGRA.

3. Ibu Dr. Rifda El Fiah, M. Pd selaku pembimbing I yang telah menyediakan

waktu dan bimbinganya yang sangat berharga dalam mengarahkan dan

memotivasi penulis.

Page 10: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

ix

4. Ibu Dra. Hj. Eti Hadiati, M. Pd selaku pembimbing II yang telah

menyediakan waktu dan bimbinganya yang sangat berharga dalam

mengarahkan dan memotivasi penulis.

5. Indria Sari, S.Pd. Aud selaku kepala di RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar

Lampung

6. Seluruh dewan guru dan staf di RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung

7. Teristimewa kepada Lilis Eriyani, serta rekan-rekan di PGRA Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung angkatan 2012

khususnya. Rani Hikmatullah, S. Pd. I Rizki Ayudia, S. Pd Adin Wijaya,

Ahmad Nur, Januar Adi Negara yang selalu mendoakan member motivasi

dan pengorbanan baik dari segi moril, materi kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh pihak yang mendukung penulisan skripsi ini semoga bantuan yang

diberikan dengan penuh keikhlasan tersebut menjadi amal ibadah disisi Allah

SWT.

Akhirnya semoga Allah SWT melimpahkan rahmad pahala-Nya kepada

semua pihak yang telah membantu penulis,dan semoga Allah menjadikannya

sebagai amal jariyah dan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan para

pembaca pada umumnya.

Bandar Lampung, 2017

Rini Irawati Dewi

NPM:1211070041

Page 11: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

ABSTRAK ........................................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................................... iv

MOTTO ............................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 10

C. Pembatasan Masalah............................................................................. 11

D. Rumusan Masalah................................................................................. 11

E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 11

F. Manfaat penelitian ................................................................................ 12

BAB II KAJIAN TEORI

A. Perkembangan Kognitif Anak ............................................................ 13

1. .. Pengertian Kognitif Berdasarkan Teori Piaget ...................... 13

2. Pengertian Perkembangan Kognitif Anak ............................. 13

3. Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Anak .......................... 15

4. Kemampuan Kognitif yang Dimiliki Anak Usia Prasekolah . 17

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kecerdasan

Kognitif Anak ......................................................................... 19

6. Pengertian Perkembangan Konsep Bilangan ......................... 22

B. Permainan Harta Karun ...................................................................... 22

1. Pengertian Bermain ................................................................ 22

2. Cara/Tips memilih Permainan untuk Anak ........................... 25

3. Manfaat Bermain Bagi Perkembangan Anak ........................ 27

4. Pengertian Permainan Harta Karun ...................................... 28

5. Cara Bermain Permainan Harta Karun .................................. 30

C. Pengembangan Kecerdasan kognitif Anak Melalui Permainan

Harta Karun ...................................................................................... 31

D. Hasil Penelitian yang Relevan…………………………………….. 33

E. Hipotesis Tindakan………………………………………………... 34

F. Kerangka Berfikir ............................................................................ 35

Page 12: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................. 36

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian .................... 38

1. Tempat Penelitian....................................................................... 38

2. Waktu Penelitian ........................................................................ 38

3. Subjek Penelitian ........................................................................ 38

C. Rencana Tindakan ............................................................................ 38

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 44

E. Teknis Analisis Data ........................................................................ 46

F. Indikator Keberhasilan ..................................................................... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .............................................. 50

B. Pelaksanaan Tindakan ..................................................................... 58

1. Siklus I ....................................................................................... 58

2. Siklus II ...................................................................................... 67

C. Pembahasan ..................................................................................... 76

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 81

B. Saran .................................................................................................. 82

C. Penutup .............................................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 83

LAMPIRAN

Page 13: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Siklus Kemmis & Taggart ................................................................... 40

Gambar 2 Diagram Batang Hasil Perkembangan Kognitif .................................. 80

Page 14: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1 Indikator Tingkat Pencapaian Perkembangan Kognitif Anak

Usia 4-5 Tahun sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia No. 58 Tahun 2009 tentang Standar

Pendidikan Anak Usia Dini .................................................................... 4

Tabel 2 Upaya Mengembangkan Kemampuan Konsep Bilangan Anak Menurut

Syamsu Yusuf L. N ................................................................................... 5

Tabel 3 Hasil Perkembangan Awal Kemampuan Kognitif Anak Kelas B.1

RA Al-Ulya 3 Bandar Lampung ........................................................ 7

Tabel 4 Presentase Laporan Hasil Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak

(4-5 tahun) Kelompok B.1 Semester 2 Tahun 2015-1016 RA Al-Ulya 3

Rajabasa Bandar Lampung ..................................................................... 9

Tabel 5 Identitas Sekolah ..................................................................................... 53

Tabel 6 Keadaan Sarana dan Prasarana Gedung

RA Al-Ulya 3 Bandar Lampung ............................................................. 55

Tabel 7 Data Sarana dan Prasarana RA Al-Ulya 3 Bandar Lampung ................... 56

Tabel 8 Data Alat Permainan Dan Sarana Pembelajaran

Di RA. Al-Ulya 3 Bandar Lampung ....................................................... 57

Tabel 9 Hasil Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak

Pada Siklus I Pertemuan Ke-I ................................................................. 60

Tabel 10 Hasil Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak

Pada Siklus I Pertemuan Ke-II ............................................................... 63

Tabel 11 Hasil Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak

Pada Siklus I Pertemuan Ke-III.............................................................. 66

Tabel 12 Hasil Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak

Pada Siklus II Pertemuan Ke-IV ............................................................ 70

Tabel 13 Hasil Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak

Pada Siklus II Pertemuan Ke-V ............................................................. 73

Tabel 14 Hasil Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak

Pada Siklus II Pertemuan Ke-VI ............................................................. 75

Tabel 15 Hasil persentase Siklus I ........................................................................ 77

Tabel 16 Hasil persentase Siklus II ....................................................................... 77

Page 15: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kerangka Wawancara ....................................................................... 85

Lampiran 2 Hasil dari Wawancara oleh Guru....................................................... 86

Lampiran 3 Kisi Observasi ................................................................................. 87

Lampiran 4 Hasil Perkembangan Kemampuan Kognitif melalui Permainan

Mencari Harta Karun ....................................................................... 88

Lampiran 5 Catatan Lapangan ........................................................................... 94

Lampiran 6 RKH .................................................................................................. 111

Lampiran 7 Gambar 3 Kegiatan Pembukaan Sebelum Melaksanakan Kegiatan 123

Lampiran 8 Gambar 4 Kegiatan Menjelaskan Kepada Anak Sebelum Memulai

Permainan Mencari Harta Karun ...................................................... 124

Lampiran 9 Kegiatan Pemanasan Sebelum Melakukan Permainan Mencari Harta

Karun ................................................................................................ 125

Lampiran 10 Kegiatan Setelah Melakukan Permainan Mencari Harta Karun ........ 126

Page 16: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

John Locke berpendapat bahwa ketika bayi dilahirkan. Dia seperti tabula

rasa atau kertas kosong. Pikiran seorang anak merupakan hasil dari pengalaman

dan proses belajar. Pengalaman dalam proses belajar yang diperoleh melalui

indera membentuk manusia menjadi individu yang unik. Peran orang tua dalam

perkembangan anak sangat dominan karena orang tua harus bertanggung jawab

untuk mengajari anak tentang kendali diri serta rasionalitas, serta merancang,

memilihkan, serta menentukan lingkungan dan pengalaman yang sesuai sejak

anak dilahirkan.1

Pendidkan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan satu tahap pendidikan

yang tidak dapat diabaikan karena ikut menentukan perkembangan dan

keberhasilan anak. Seiring dengan perkembangan pemikiran tersebut, tuntutan

dan kebutuhan layanan pendidikan anak usia dini pada saat ini cenderung semakin

meningkat. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan

anak usia dini, kesibukan orang tua, dan banyaknya sekolah dasar yang

mempersyaratkan calon siswanya telah menyelesaikan pendidikan di Taman

1Wiwien Dinar Pratisti.Psikologi Anak Usia Dini. (Jakarta: PT. Indeks, 2008), h. 3

Page 17: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

2

Kanak-kanak telah mendorong tumbuh dan kembangnya lembaga penyedia

layanan Pendidikan Anak Usia Dini.2

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

bab 1 ayat 14 tentang sistem pendidikan Nasional menyatakan bahwa “pendidikan

anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak

lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pengasuhan,

pembimbingan dan pendidikan untuk membantu pertumbuhandan perkembangan

anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.

Pemahaman orang tua yang terbatas pada kebutuhan bahwa anaknya

harus masuk TK sebelum ke SD, bahkan banyak yang mengharapkan agar

anaknya sudah mampu membaca, menulis dan berhitung setelah menyelesaikan

pendidikan di TK. Padahal pendidikan TK tidak mengharuskan pencapaian

kemampuan membaca, menulis dan berhitung.3Akan tetapi dalam pendidikan TK

pendidik harus selalu memberikan stimulus atau rangsangan agar anak

berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Aspek perkembangan anak

usia dini yang harus di rangsang salah satunya adalah aspek perkembangan

kognitif anak.

Kognitif seringkali diartikan sebagai kecerdasan atau berfikir. Kognitif

adalah pengertian yang luas mengenai berfikir dan mengamati, jadi merupakan

tigkah laku-tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan

2 Yuliani Nurani Sujiono.Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini,(Jakarta: PT. Indeks,

2009), h. 34 3 Ibid, h.34

Page 18: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

3

atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan. Kemampuan anak untuk

mengkoordinasikan sebagai cara berfikir untuk menyelesaikan berbagai masalah

dapat dipergunakan sebagai tolak ukur pertumbuhan kecerdasan.4

Perkembangan kognitif pada anak-anak dijelaskan dengan berbagai teori

dengan berbagai peristilahan. Selanjutnya dikemukakan bahwa perkembangan

kecerdasan dipengaruhi oleh faktor kematangan dan pengalaman. Perkembangan

kognitif dinyatakan dengan pertumbuhan kemampuan merancang, mengingat dan

mencari penyelesaian masalah yang dihadapai.5

Untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak guru dapat

menggunakan permainan dalam proses pembelajaran. Bermain adalah suatu

kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat, yang

menghasilkan pengertian dan memberikan informasi, memberikan kesenangan

maupun mengembangkan imajinasi anak. Jika kita benar-benar memahaminya

maka pemahaman tersebut akan berdampak positif pada cara kita membantu

proses belajar anak. Pengamatan ketika anak bermain secara aktif dan pasif,

sangat membantu kita dalam memahami jalan fikiran anak, juga dapat

meningkatkan keterampilan kita dalam berkomunikasi.

Adapun tingkat pencapaian perkembangan kognitif pada anak usia dini

usia 4-5 tahun yang harus dicapai dalam pembelajaran PAUD, sesuai dengan

4Soeminarti Patmonodewo. Pendidikan Anak Prasekolah. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003),

h. 27 5 Ibid, h. 27

Page 19: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

4

peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 58 Tahun 2009

tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Indikator Tingkat Pencapaian Perkembangan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan NasionalRepublik

Indonesia No. 58 Tahun 2009 tentang Standar

Pendidikan Anak Usia Dini6

Lingkup Perkembangan Tingkat Pencapaian Perkembangan

Kognitif

Konsep Bilangan

1. Mengetahui konsep banyak dan sedikit

2. Membilang banyak benda satu sampai sepuluh

3. Mengenal konsep bilangan

4. Mengenal lambang bilangan

5. Mengenal lambang huruf

Dalam kegiatan perkembangan di RA Al-Ulya Bandar Lampung metode

dan media yang digunakan dalam mengembangkan kemampuan kognitif

khususnya kemampuan konsep bilangan anak yang dicapai belum maksimal. Hal

ini dapat terlihat dalam pengembangan mengetahui konsep banyak dan sedikit,

membilang banyak benda satu sampai sepuluh, mengenal konsep bilangan,

mengenal lambang bilangan, mengenal lambang huruf.

6 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 58 Tahun 2009 tentang

Standar PAUD, h. 9

Page 20: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

5

Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua dan guru dalam

mengembangkan kemampuan kognitif anak adalah sebagai berikut :

Tabel 2

Upaya Mengembangkan Kemampuan Konsep Bilangan Menurut Syamsu Yusuf L. N

Dikutip dalam bukunya Perkembangan Peserta Didik7

No. Potensi Aspek Upaya Pengembangan

1. Intelektual Konsep

Bilangan

a. Mengenalkan

angka-angka

b. Mengidentifikasi

kecerdasan anak

melalui tes

kecerdasan, dan

memanfaatkannya

untuk layanan

bimbingan.

Sesuai dengan karakteristik anak usia TK tersebut, oleh karena itu pola

pembelajaran harus menyangkut tema yang sederhana, intuitif/merangsang

imajinasi, menarik dan belajar melaluiaktivitas bermain (metode bermain). Hal ini

sesuai dengan naluri anak-anak yang senang jika diberikan permainan ketika

proses perkembangan berlangsung. Oleh karena itu, sering ada ungkapan “belajar

melalui bermain atau bermain seraya belajar” karena biasanya anak lebih cepat

memahami pelajaran dengan cara diberikan permainan daripada harus membaca

dan mendengarkan penjelasan guru.

Dalam konteks ini Moeslichatoen, R mengungkapkan bahwa bermain

adalah suatu bentuk kegiatan yang memberikan kepuasaan pada diri anak dan

7 Syamsu Yusuf L. N, Perkembangan Peserta Didik, ( Jakarta: Grafindo Persada, 2011), h.

55-56

Page 21: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

6

bersifat non serius, lentur, dan bahan bermain terkandung dalam kegiatan secara

imajinatif ditransformasi sepadan dengan dunia orang dewasa.8

Pemahaman tentang bermain juga membuka wawasan dan menetralkan

pendapat kita sehingga menjadi lebih luwes dalam menghadapi kegiatan bermain

anak.Hasilnya, segala aspek perkembangan anak dapat kita dukung sepenuhnya.

Kita dapat memberikan lebih banyak kesempatan pada anak-anak untuk

bereksplorasi.9

Salah satu permainan yang dapat digunakan dalam mengembangkan

kognitif anak adalah permainan hatra karun, permainan harta karun adalah

merupakan permainan mencari benda-benda yang terdapat angka matematika.

Siswa harus mencari angka dan mendapatkan sebanyak-banyaknya. Permaina ini

akan membuat suasana kelas rebut.10

Berdasarkan laporan hasil pengamatan awal kelompok B.1 RA Al-Ulya

3 Rajabasa Bandar Lampung dapat dilihat pada tabel berikut :

8 Moeslichatoen, R. Metode Pengajaran Ditaman Kanak-kanak. (Jakarta: Renika Cipta,

2004), h. 24 9Agung Triharso, Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Andi,

2013), h. 1-2 10

Heru Kurniawan, Titi Anisatul Laely. 30 Permainan Kreatif untuk Kecerdasan Logika

Matematika Anak, (Bandung: Alfabeta, 2014), h.59

Page 22: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

7

Tabel 3

Hasil Perkembangan Awal Kemampuan Kognitif Anak Kelas B.1

di RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung No Nama Anak Indikator Pencapaian Keterangan

1 2 3 4 5

1 Cheysa Arinta BB BB BB MB MB BB

2 Essy Kartika BB BB MB BB BB BB

3 Lovely Aura Ilza BB BB BB MB MB BB

4 M. Luthfi Keysar MB MB MB BSH MB MB

5 M. Daffa Mofian MB MB MB BSH MB MB

6 Nadira Aulia Azizah BSH BSH BSH MB BSH BSH

7 Nadya Salsabila MB MB BSH BSH BSH BSH

8 Putri Pujaan Q MB MB MB BB BB MB

9 Rizky Aditya BB BB BB BSH MB BB

10 Rarhan Ar-Ridho BB MB BB BB BB BB

11 Ramadhan Dhafi. P BSB BSB MB BSB MB BSB

12 Septiana Yasmin MB MB BB MB MB MB

13 Syifa Maulida BB MB BB BB BB BB

14 Shasa Vonilita BSB MB BSB BSB BSB BSB

15 Vahrezi Mulqy BB BB BB BB MB BB

16 Dina Aulia BB MB MB BB BB BB

17 Yustitia Marva BB MB MB BB BB BB

18 Engelita BB BB MB MB BB BB

Sumber: Laporan hasil pengamatan awal kelompok B.1 di RA Al-Ulya 3 Rajabasa

Bandar Lampung

Keterangan Indikator Pencapaian :

1. Mengetahui konsep banyak dan sedikit

2. Membilang banyak benda satu sampai sepuluh

3. Mengenal konsep bilangan

4. Mengenal lambang bilangan

5. Mengenal lambang huruf

Keterangan:

BB : Belum Berkembang (skor 0%-25%)

1. Anak masih malu dan tidak percaya diri

2. Anak tidak dapat mengikuti kegiatan yang diberikan

3. Anak tidak faham dengan kegiatan yang diberikan

MB : Mulai Berkembang (skor 26%-50%)

1. Anak dapat mengikuti kegiatan tetapi masih harus dibantu oleh guru

atau temannya

BSH : Berkembang Sesuai Harapan (skor 51%-75%)

1. Anak dapat melakukan kegiatan yang diberikan tanpa bantuan guru

BSB : Berkembang Sangat Baik (76%-100%)

1. Anak dapat melakukan kegiatan yang diberikan tanpa bantuan guru

2. Anak dapat membantu temannya melakukan kegiatan yang diberikan

Page 23: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

8

Berdasarkan lapor hasil perkembangan kemampuan kognitif anak di

kelas B.1 RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung diatas dapat dipahami bahwa

masih banyak peserta didik yang belum berkembang. Dalam mengetahui konsep

banyak dan sedikit sebanyak 10 anak yang belum berkembang, 5 anak mulai

berkembang, 1 anak berkembang sesuai harapan, dan 2 anak berkembang sangat baik.

Dalam kegiatan membilang banyak benda satu sampai 10 sebanyak 6 anak belum

berkembang, 10 mulai berkembang, 1 anak berkembang sesuai harapan, dan 1 anak

berkembang sangat baik. Dalam kegiatan mengenal konsep bilangan sebanyak 7

anak belum berkembang, 8 mulai berkembang, 2 anak berkembang sesuai harapan,

dan 1 anak berkembang sangat baik. Dalam kegiatan mengenal lambang bilangan

sebanyak 7 anak belum berkembang, 5 anak mulai berkembangan, 4 anak

berkembang sesuai harapan, dan 2 anak bekembang sangat baik. Dalam kegiatan

mengenal lambang huruf sebanyak 7 anak belum berkembang, 8 anak mulai

berkembang, 2 anak berkembang sesuai harapan, dan 1 anak berkembang sangat baik.

Berdasarkan laporan hasil perkembangan kemampuan kognitif anak

pada pengamatan awal dapat diketahui hasil presentasenya adalah sebagai berikut:

Page 24: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

9

Tabel 4

Presentase Laporan Hasil Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak (4-5

tahun) Kelompok B.1 Semester 2 Tahun 2015-1016 RA Al-Ulya 3 Rajabasa

Bandar Lampung

No. Nilai Indikator Pencapaian Jumlah

1 2 3 4 5

1 BB

10 anak

56%

6 anak

33%

7 anak

39%

7 anak

39%

7 anak

39%

8 anak

41%

2 MB

5 anak

28%

10 anak

56%

8 anak

44%

5 anak

28%

8 anak

44%

7 anak

40%

3 BSH

1 anak

5%

1 anak

6%

2 anak

11%

4 anak

22%

2 anak

11%

2 anak

11%

4 BSB

2 anak

11%

1 anak

5%

1 anak

6%

2 anak

11%

1 anak

6%

1 anak

8%

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari ke-3 indikator perkembangan

kemampuan kognitif anak usia 4-5 tahun sesuai dengan Standar Pendidikan Anak

Usia Dini masih rendah dari perkembangan yang diharapkan. Dalam kegiatan

mengetahui konsep banyak dan sedik yang dicapai oleh anak hanya 56% belum

berkembang, 28% mulai berkembang, 5% berkembang sesuai harapan, dan 11%

berkembang sangat baik. Dalam kegiatan membilang banyak benda satu sampai

sepuluh 33% belum berkembang, 56% mulai berkembang, 6% berkembang sesuai

harapan, 5% berkembang sangat baik. Dalam kegiatan mengenal konsep bilangan

39% belum berkembang, 44% mulai berkembang, 11% berkembang sesuai

harapan, 6% berkembang sangat baik. Dalam kegiatan mengenal lambang

Page 25: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

10

bilangan sebanyak 39% belum berkembang, 28% mulai berkembang, 22%

berkembang sesuai harapan, 11% berkembang sangat baik. Mengenal lambang

huruf sebanyak 39% belum berkembang, 44% mulai berkembang, 11%

berkembang sesuai harapan, 6% berkembang sangat baik.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis berinisiatif ikut serta

memecahkan persoalan terhadap guru RA Al-Ulya 3 Rajabasa untuk menerapkan

permainan mencari harta karun dalam mengembangkan kemampuan kognitif

anak. Di sisi lain penulis ingin memotret bagaimana perkembangan anak setelah

diberikan permainan mencari harta karun dan kemudian menganalisa hasil akhir

dari proses pembelajaran yang berkaitan dengan kemampuan kognitif tersebut,

dengan menuangkan dalam sebuah judul: “Upaya Mengembangkan Kemampuan

Kognitif Anak melalui Permainan Mencari Harta Karun pada Kelompok B.1 di

RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas peneliti mengidentifikasi

masalah terhadap kekurangan-kekurangan dalam meningkatkan kemampuan

kognitif anak, diantaranya:

1. Keterbatasan guru di RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung dalam

mengemas permainan masih terlihat seadanya atau monoton dan permainan

yang digunakan pun kurang bervariasi, sehingga kemampuan kognitif anak

masih belum berkembang secara optimal.

Page 26: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

11

2. Anak kurang tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih

mendalam maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah

yang dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. Subyek yang diteliti hanya siswa kelompok B.1 di RA Al-Ulya 3 Rajabasa

Bandar Lampung.

2. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan kemampuan kognitif anak

usia dini dengan cara permainan harta karun.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah yang

diajukan adalah “Apakah Permainan Mencari Harta Karun dapat

Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak pada Kelompok B.1 di RA Al-

Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kondisi objektif kemampuan kognitif yang dimiliki

peserta didik kelompok B.1 di RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung.

2. Untuk mengetahui perkembangan kognitif anak sesudah penilitian dilakukan

dengan menggunakan permainan mencari harta karun pada peserta didik

kelompok B.1 di RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung.

Page 27: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

12

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik

secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu:

a) Memberikan sumbangan pemikiran Untuk memperkaya ilmu pengetahuan

bagi Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia terutama yang berkaitan

dengan implementasi permainan harta karun dalam proses pembelajaran

untuk meningkatkan kemampuan dasar anak.

2. Secara Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:

a) Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Dapat menambah pengetahuan dan

sumbangan pemikiran tentangcara meningkatkan kognitif anak, khususnya

melalui permainan harta karun.

b) Bagi Anak didik. Anak didik sebagai subyek penelitian, diharapkan dapat

memperoleh pengalaman langsung mengenai pembelajaran secara aktif,

kreatif dan menyenangkan melalui permainan harta karun.

c) Bagi sekolah tempat anak belajar. Sebagai bahan pertimbangan dalam

menyusun program pembelajaran serta menentukan metode dan media

pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kognitif anak.

Page 28: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Perkembangan Kognitif Anak

1. Perkembangan Kognitif Berdasarkan Teori Piaget

Menurut Santrock tahap perkembangan kognitif usia prasekolah terdiri

dari dua tahap yaitu pada usia 2 sampai 4 tahun merupakan tahap fungsi

simbolik. Namun diusia 4-7 tahun, anak usia prasekolah berada pada tahap

pemikiran intuitif yaitu tahap dimana anak mulai dapat menggunakan penalaran

primitifnya dan rasa ingin tahu jawaban atas semua hal yang ia tanyakan

berkembang pesat. Piaget menyebut tahap ini intuitif karena anak-anak pada

usia ini merasa begitu yakin akan apa yang dipahami dan diketahuinya, tetapi

pengetahuanya tadi hanya berdasar intuisinya saja tanpa menggunakan

pemikiran yang rasional.1

2. Pengertian Perkembangan Kognitif Anak

Kognitif merupakan kata sifat yang berasal dari kata kognisi (kata

benda). Pada kamus besar bahasa Indonesia, kognisi diartikan dengan empat

pengertian, yaitu:

a) Kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan, termasuk kesadaran dan

perasaan.

b) Usaha menggali suatu pengetahuan melalui pengalamanya sendiri.

1 Iriani Indri Hapsari, Psikologi Perkembangan Aanak, (Jakarta: Indeks, 2016), h. 208.

Page 29: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

14

c) Proses pengenalan dan penafsiran lingkungan oleh seseorang.

d) Hasil pemerolehan pengetahuan.

Kognitif juga dapat diartikan dengan kemampuan belajar atau berfikir

atau kecerdasan, yaitu kemampuan untuk mempelajari keterampilan dan konsep

baru, keterampilan untuk memahami apa yang terjadi di lingkungannya, serta

keterampilan menggunakan daya ingat dan menyelesaikan soal-soal sederhana.2

Menurut Desmita dalam bukunya menyatakan perkembangan kognitif

adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan

pengertian (pengetahuan) yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan

bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkunganya.3

Jadi perkembangan kognitif pada anak usia dini dapat diartikan

sebagai perubahan psikis yang berpengaruh terhadap kemampuan berfikir anak

usia dini. Dengan kemampuan berfikirnya, anak usia dini dapat mengeksplorasi

dirinya sendiri, orang lain, hewan dan tumbuhan, serta berbagai benda yang ada

disekitarnya sehingga mereka dapat memperoleh berbagai pengetahuan.

Berbagai pengetahuan tersebut kemudian digunakan sebagai bekal bagi anak

usia dini untuk melangsungkan hidupnya dan menjalankan tugasnya sebagai

hamba Allah SWT.4

2 Nova Ardy Wiyani. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. (Yogyakarta: Gava Media,

2014), h. 61 3 Desmita, Psikologi Perkembangan. (Bandung: Remaja Rosdakaria, 2013), h.103

4Nova Ardy Wiyani. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. (Yogyakarta: Gava Media,

2014), h. 62

Page 30: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

15

Dalam islam sendiri, banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan

tentang keutamaan aktivitas berfikir yang dilakukan oleh individu untuk

mendapatkan berbagai pengetahuan, misalnya firman ALLah SWT berikut ini:

Artinya: “apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung ataukah

orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan

berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan

mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama

orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak

mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat

menerima pelajaran.(Qs. Az-Zumar: 9).

Berdasarkan pengertian kognitif di atas dapat dipahami bahwa kognitif

atau pemikiran merupakan istilah yang digunakan oleh para ahli psikologi yang

berhubungan dengan fikiran yang memungkinkan memperoleh pengalaman

serta mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses kehidupan

manusia, dan dikenalkan sejak usia dini.

3. Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Anak

Persoalan mengenai perkembangan kognitif anak seperti telah

disinggung diatas berlangsung sejak baru lahir. Dan pendayagunaan ranah

kognitif manusia sudah mulai sejak manusia itu mulai mendayagunakan

kapasitor motor dan sensornya. Ada beberapa tahapan perkembangan kognitif

antara lain adalah:

Page 31: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

16

a. Sensorimotor (0-2 Tahun)

Pada tahap ini, bayi mengembangkan pemahaman tentang dunia

melalui koordinasi antara pengalaman sensoris dengan gerakan

mototrik-fisik. Bayi juga mulai mengembangkan kemampuan yang lebih

dari sekedar refleks, namun sudah membentuk pola sensori motor yang

kompleks serta mulai mengoprasikan simbol-simbol primitive.

b. Praoprasional (2-7 Tahun)

Pada tahap ini, anak mulai mampu menerangkan dunia melalui

kata-kata dan gambar.Namun, anak belum mampu melakukan tindakan

mental yang diinternalisasikan yang memungkinkan anak melakukan

secara mental hal-hal yang dahulu dilakukan secara fisik.

c. Oprasional Konkrit (7-11 Tahun)

Pada tahap ini, anak-anak mulai mampu berfikir logis untuk

menggantikan cara berfikir sebelumnya yang masih bersifat intuitif-

primitif, namun membutuhkan contoh-contoh konkret.

d. Operasional Formal (11-15 Tahun)

Pada tahap ini, individu melewati dunia nyata dan pengalaman

konkret menuju cara berfikir yang lebih abstrak dan logis, sistematis,

serta mampu mengembangkan hipotesis tentang penyebab terjadinya

suatu peristiwa. Kemudian, dia menguji hipotesis tersebut secara

dedukatif.Sebagai konsekuensinya, anak mulai mengembangkan

Page 32: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

17

gambaran yang ideal, misalnya bagaimana menjadi orang tua yang

ideal.5

4. Kemampuan Kognitif Yang Dimiliki Anak Usia Prasekolah

a. Fungsi Simbolis

Fungsi simbolis menurut Piaget merupakan kemampuan individu

untuk menggunakan representasi mental atau menggunakan simbol-simbol

seperti kata-kata, angka dan gambar ketika individu meletakan pada

maknanya. Simbol dapat membantu anak untuk mengenal dan mempelajari

satu hal yang tidak hadir secara fisik atau tidak dapat dilihat anak secara

langsung saat sedang mempelajarinya.

b. Memahami Identitas

Pada usia prasekolah, anak mulai dapat memahami identitas dari

suatu objek. Anak sudah mulai bisa membedakan bahwa objek yang satu

bisa sama atau berbeda dengan objek lain.

c. Memahami Sebab Akibat

Anak usia prasekolah, pada siatuasi yang ia pahami, anak sudah

dapat menghubungkan sebab akibat secara akurat contohnya anak berbicara

pelan-pelan karena khawatir ayahnya yang sedang tidur akan terbangun.

Namun begitu, menurut Piaget anak belum dapat memahami sebab dan

akibat secara logis sepenuhnya.

5Wiwien Dinar Pratisti.Psikologi Anak Usia Dini. (Jakarta: PT. Indeks. 2008). h. 41

Page 33: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

18

d. Memahami Klasifikasi

Pada usia sekitar 4 tahun, anak sudah dapat mengklasifikasikan dua

hal yaitu warna dan bentuk. Anak sudah dapat membedakan nama yang

“bagus dan jelek”, “baik dan jahat”. Anak sudah dapat membedakan mana

yang sama dan mana yang berbeda. Dengan kemampuannya untuk

mengklasifiksikan benda, anak akan lebih dapat mengatur banyak aspek

dalam kehidupanya. Namun begitu, anak belum dapat memahami perbedan

antara benda hidup dan benda mati. Anak masih sering memperlakukan

benda mati sebagai benda hidup yang disebut dengan istilah animisme.

e. Memahami Angka-Angka

Anak usia prasekolah khususnya mulai usia 4 tahun, mereka sudh

dapat memahami konsep angka, mereka sudah dapat melakukan

penjumlahan sederhana, mereka memahami konsep banyak dan sedikit,

mereka sudah mengetahui binatang mana yang paling tinggi diantara

binatang lainnya yang dinamakan dengan konsep ordinalitas.

f. Mampu Berempati

Pada usia prasekolah, anak sudah mulai mampu merasakan dan

membayangkan apa yang dirasakan orang lain, contohnya saat anak melihat

kakaknya sedang menangis karena benda yang dimiliki kakaknya hilang,

siadik yang berusia prasekolah akan terlihat mencoba menghiburnya.

Kemampuan empati dapat muncul dari stimulasi sehari-hari saat bercakap-

cakap dengan orang disekitarnya seperti ibu dalam membicarakan banyak

Page 34: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

19

hal tentang perasaan dan sebab akibat. Bermain peran salah satu kegiatan

yang dapat menstimulsi anak mengembangkan rasa empati dan teori pikiran.

g. Memiliki Pikiran Sendiri (Teori Pikiran)

Teori pikiran atau theory of mind yang dikenalkan oleh Piaget

merupakan kesadaran atau pemahaman akan proses mental manusia seperti

adanya kepercayaan, keinginan, mimpi dalam diri sendiri maupun individu

lain. 6

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kecerdasan Kognitif

Anak

Perkembangan tidak berakhir dengan pencapaian maturitas fisik saja

namun perubahan terjadi sepanjang hidup, yang mempengaruhi sikap individu,

proses kognitif, dan prilaku. Berkaitan dengan hal tersebut penulis akan

menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya mutu

perkembangan kognitif anak, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan

kognitif anak usia dini yang berasal dari diri anak sendiri. Faktor

internal ini meliputi:

1). Faktor bawaan

Teori yang mendukung faktor ini adalah teori nativisme yang

dipelopori oleh seorang filosof yang bernama Schopenhauer. Teori

tersebut berpendapat bahwa perkembangan anak telah ditentukan

6 Iriani Indri Hapsari, Psikologi Perkembangan Aanak, (Jakarta: Indeks, 2016), h. 207-211.

Page 35: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

20

oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Faktor-faktor itulah yang

dinamakan dengan faktor pembawaan dan pembawaan yang telah

terdapat pada waktu anak dilahirkan itulah yang akan menentukan

perkembanganya kelak.

2). Faktor kematangan

Tiap anak memili organ dan organ tersebut dapat dikatakan matang

apabila telah mencapai kesanggupan dalam menjalankan fungsinya

masing-masing. Faktor kematangan ini berhubungan erat dengan

usia kronologis atau usia kalender.

3). Faktor minat dan bakat

Minat mengarahkan pada dorongan untuk berbuat dengan lebih giat

dan lebih baik lagi. Sedangkat bakat pada dasarnya merupakan

kemampuanbawaan sebagai potensi yang masih perlu

dikembangkan agar dapat terwujud.

b. Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan

kognitif anak usia dini yang berasal dari luar. Faktor eksternal ini

meliputi:

1). Faktor lingkungan

Teori yang mendukung faktor ini adalah teori empirisme yang

dikembangkan oleh John Locke dengan teorinya yang dinamakan

dengan “tabula rasa”. Menurut John Locke, anak dilahirkan seperti

kertas putih yang bersih tanpa noda (belum ada tulisan sedikit pun),

Page 36: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

21

namun dalam perkembangannya kertas tersebut menjadi penuh

dengan tulisan, dan bagai mana tulisan tersebut akan ditentukan

oleh faktor lingkungan. Menurutnya, perkembangan kognitif anak

akan sangat ditentukan oleh berbagai pengalaman dan pengetahuan

yang diperolehnyadari lingkungan di sekitarnya.

2). Faktor pembentukan

Pembentukan merupakan segala keadaan diluar diri anak yang

mempengaruhi perkembangan kognitifnya. Pembentukan dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu pembentukan sengaja (pendidikan di

sekolah) dan pembentukan tidak disengaja (pengaruh alam sekitar).

3). Faktor kebebasan

Kebebasan merupakan keleluasaan manusia untuk berfikir divergen

(menyebar) yang berarti bahwa anak dapat memilih metode-metode

tertentu dalam menyelesaikan tugasnya ataupun memecahkan

masalah-masalahnya, dan termasuk dalam memilih masalah sesuai

dengan kebutuhanya. Faktor kebebasan ini sangat terkait dengan

pola asuh pendidikan PAUD ataupun orang tua kepada anaknya.

Kebebasan ini akan muncul jika pendidik PAUD atau orang tua

menerapkan pola asuh demokraris pada anak. Sebaliknya, jika

pendidik PAUD atau orang tua menerapkan pola asuh yang otoriter

Page 37: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

22

maka tidak akan muncul kebebasan, alhasil perkembangan kognitif

anak pun menjadi terhambat.7

Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa faktor yang

mempengaruhi perkembangan anak adalah faktor pembawaan anak sejak lahir,

faktor orang tua atau keluarga terutama sifat dan keadaan mereka yang sifatnya

menentukan arah perkembangan masa depan anak, lingkungan, tempat tinggal

dan pengalaman pendidikan.

6. Pengertian Perkembangan Konsep Bilangan

Konsep bilangan adalah menujuk pada pemahaman dasar anak

dalam mengenal angka-angka dan suatu konsep ketika anak mampu

mengklasifikasikan atau mengelompokkan benda-benda atau ketika anak dapat

mengasosiasikan suatu nama dengan kelompok benda tertentu.8

B. Permainan Harta Karun

1. Pengertian Bermain

Bermain (play) merupakan istilah yang digunakan secara bebas

sehingga arti utamanya mungkin hilang.Arti yang paling tepat ialah setiap

kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang timbulkanya, tanpa

mempertimbangkan hasil akhir.Bermain dilakukan secara sukarela dan tidak

ada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban.Piaget menjelaskan bahwa

7 Nova Ardy Wiyani. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. (Yogyakarta: Gava Media,

2014), h. 73-75 8 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

2009), h. 170

Page 38: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

23

bermain “terdiri atas tanggapan yang diulang sekedar untuk kesenangan

fungsional”. Menurut Bettelheim kegiatan bermain adalah kegiatan yang “tidak

mempunyai peraturan lain kecuali yang ditetapkan pemain sendiri dan tidak ada

hasil akhir yang dimaksudkan dalam realitas luar”.9

Meskipun bermain adalah dunia anak, namun orang tua harus mampu

memilihkan permainan yang tepat untuknya diantaranya adalah pemainan harta

karun.Permainan harta karun metematika merupakan permainan mencari benda-

benda yang terdapat angka matematika.10

Anak harus mencari angka dan

mendapatkan sebanyak-banyaknya.Sebab, hanya permainan yang tepat yang

akan mampu mencerdaskan anak. Permainan yang tepat merupakan salah satu

cara yang dapat meningkatkan kecerdasan anak.

Sebagai orang tua, kita memahami bahwa bermain bisa menjadi

stimulus dari lingkungan yang dapat memaksimalkan tumbuh kembang dan

kecerdasan anak.Melalui permainan yang dilakukannya, sesungguhnya anak

sedang melakukan usaha untuk memaksimalkan seluruh kemampuanya.Akan

tetapi, jangan lupa bahwa orang tua memiliki peran pentingdalam memilih

permainan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak.

Kesesuaian antara permainan dengan usia anak memang sangat

penting diperhatikan. Karena itu, kita harus mempertimbangkan secara tepat

saat memilihkan suatu permainan untuk anak. Hal ini akan sangat

9Elizabet B. Hurlock, Perkembangan Anak Jlid 1, (Jakarta: Erlangga, tth), h. 320

10Heru Kurniawan dan Titi Anisatul Laeli, 30 Permainan Kreatif untuk Kecerdasan Logika

Matematika, (Bandung: Alfabeta, 2014). h. 59.

Page 39: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

24

membantunya mengeksplorasi diri dan lingkunganya dengan berbagai cara.

Selain itu, anak yang memperoleh permainan yang sesuai dengan usianya juga

bisa membantu membentuk kemampuan mengendalikan tubuh, memfungsikan

dengan baik seluruh anggota tubuh, berfikir, mengekspresikan diri, dan

memecahkan masalah.

Bermain dapat memenuhi kebutuhan anak secara aktif terlibat dengan

lingkungan, untuk bermain dan bekerja dalam menghasilkan suatu karya, serta

untuk memenuhi tugas-tugas perkembangan kognitif lainya. Selama bermain,

anak menerima pengalaman baru, memanipulasi bahan atau alat, berinteraksi

dengan orang lain dan mulai merasakan dunia mereka. Bermain menyediakan

kerangka kerja untuk anak untuk mengembangkan pemahaman tentang diri

mereka sendiri, orang lain, dan lingkungan.Bermain adalah awalan dari semua

fungsi kognitif selanjutnya, oleh karenanya bermain sangat diperlukan dalam

kehidupan anak-anak.11

Apabila proses tersebut berjalan dengan baik, maka dengan sendirinya

seluruh kemampuan anak, baik yang berhubungan dengan gerak motorik kasar,

motorik harus, penglihatan, kemampuan komunikasi, maupun kemampuan

sosialisasi akan semakin berkembang secara optimal. Seiring dengan itu,

tentunya seluruh potensi kecerdasanya pun akan turut berkembang.

11

Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. (Jakarta: PT. Indeks,

2009). H. 63

Page 40: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

25

2. Cara/Tips memilih Permainan untuk Anak

Memang, tidak mudah memilihkan permainan yang tepat untuk anak,

namun juga tidak sesulit yang dibayangkan. Agar kita memperoleh gambaran

yang benar saat memilih permainan yang tepat untuk anak, berikut beberapa

tips yang harus dilakukan:12

a. Memilih Permainan yang Bersifat Edukatif (Mendidik)

Permainan yang bersifat edukatif adalah permainan yang melatih

kemampuan fisik, merangsang kemampuan berfikir, dan memberikan nilai-nilai

kemanusiaan kepada anak, seperti keikhlasan, kesediaan untuk berbagi,

bersikap sabar, serta memiliki kesadaran terhadap pentingnya kerja sama.

b. Memilih Permainan yang Bersifat Khas dan Unik

Permainan yang khas dan unik ialah permainan yang didalamnya

terdapat sejumlah unsur, seperti bermacam-macam warna, tekstur halus atau

kasar, bunyi, dan gerakan.Manfaat dari unsur-unsur yang demikian itu adalah

untuk mambantu merangsang imajinasi, kreativitas, intelektual, dan psikologi

anak.

c. Memilih Permainan yang Tidak Membahayakan Fisik maupun

Psikologi Anak

Ketika memilih permaian anak yang aman, kita jangan berfokus pada

keamanan fisik semata, tetapi juga keamanan terhadap psikologi anak.Secara

12

John Rinaldi, Ratusan Game Edukatif untuk Anak Usia 0-3 Tahun, (Jogjakarta: Diva Press,

2014), h. 39-42.

Page 41: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

26

psikologis, anak bisa mengalami sindrom ketakutan yang berlebihan pada

permainan yang pernah menyakitinya.Bahkan, dalam satu kasus juga dapat

menimbulkan penyimpangan dalam kepribadian anak.Oleh karena itu, jangan

pernah mengabaikan pentingnya mempertimbangkan keamanan bagi psikologi

anak saat memilihkan suatu permainan. Sedangkan, secara fisik, jangan lupa

memperhatikan bahan main itu dibuat, serta dampak negatif yang bisa

ditimbulkannya.

d. Memilih Permainan yang Sesuai dengan Perkembangan Usia, Fisik, dan

Emosi Anak

Ada sebagian orang tua yang berpendapat bahwa anak yang pada masa

kecilnya diperkenalkan dan dibiasakan dengan permainan yang seharusnya

untuk anak usia lebih tua akan membantu mempercepat perkembangan otak

sang anak. Tentunya, pandangan ini tidaklah benar. Sebab, memperlakukan

anak dengan cara demikian justru bisa membahayakan anak itu sendiri, baik

secara fisik maupun psikologinya.13

e. Memberikan Mainan Hasil Kreasi Sendiri

Mainan untuk anak tidak harus mahal.Sebagai orang tua, kita bisa

memberikan mainan atau permainan yang merupakan hasil kreasi sendiri.

Tentunya, ini akan jauh lebih aman daripada mainan yang dibeli ditoko. Kita

sendiri dapat membangkitkan kreativitas yang terpendam. Selain jauh lebih

murah (bahkan mungkin tanpa mengeluarkan biaya), melalui mainan yang kita

13

Ibid, h. 42.

Page 42: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

27

buat sendiri, kita juga merangsang anak untuk berkarya dan berkreasi untuk

membuat sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.14

3. Manfaat Bermain Bagi Perkembangan Anak

Bermain adalah kegiatan utama yang mulai tampak sejak bayi berusia

tiga atau emapt bulan.Kegiatan ini penting bagi perkembangan kognitif, sosial

dan kepribadian anak.Selain itu, bermain juga memiliki fungsi

emosional.Melalui bermain, anak merasakan berbagai pengalaman emosi, yaitu

senang, sedih, bergairah, kecewa, bangga, marah dan sebagainya. Melalui

bermain pula anak memahami kaitan antara dirinya dan lingkungan soaialnya,

belajar bergaul, dan memahami aturan ataupun tata cara pergaulan.

Bermain memberikan banyak manfaat yang dapat menunjang

perkembangan anak. Berikut manfaat-manfaat bermain bagi perkembangan

anak :15

a. Bermain memengaruhi perkembangan fisik anak

b. Bermain dapat digunakan sebagai terapi

c. Bermain meningkatkan pengetahuan anak

d. Bermain melatih penglihatan dan pendengaran

e. Bermain memengaruhi perkembangan kreativitas anak

f. Bermain mengembangkan tingkah laku sosial anak

g. Bermain memengaruhi nilai moral anak

14

Ibid, h. 41 15

Agung Triharso, Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini, (Jogjakarta: Andi,

2013), h. 10.

Page 43: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

28

Bermain adalah suatu kebutuhan yang sudah ada secara alamiah dalam

diri anak.Dapat dikatakan tidak ada anak yang tidak suka bermain. Melalui

bermain, seorang anak dapat melepaskan ketegangan yang dialaminya karena

banyaknya larangan yag dialami dalam hidupnya sehari-hari. Selain itu,

aktivitas bermain dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-

dorongan dalam diri anak yang tidak mungkin perpuaskan dalam kehidupan

nyata. Bila anak dapat memperoleh kesempatan untuk menyalurkan perasaan

tegang, tertekan, dan menyalurkan dorongan-dorongan yang muncul dari dalam

dirinya, anak akan merasa lega dan rileks.

Dengan kegiatan bermain yang dilakukan bersama kelompok teman,

anak mempunyai penilaian terhadap dirinya tentang kelebihan-kelebihan yang

dia miliki.Hal tersebut membantu pembentukan konsep diri yang positif dalam

diri anak mempunyai rasa percaya diri dan harga diri karena anak merasa

memiliki kompetensi tertentu. Anak belajar bagaimana harus bersikap dan

bertingkah laku agar dapat bekerja sama dengan teman, bersikap jujur, kesatria,

murah hati, tulus, dan sebagainya.16

4. Pengertian Permainan Harta Karun

Dunia anak adalah dunia bermain.Melalui kegiatan bermain anak

belajar berbagai hal.Oleh karena itu bermain merupakan berbagai integral

dalam mempengaruhi tumbuh kembang anak untuk menjadi manusia

seutuhnya.

16

Ibid, h. 10.

Page 44: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

29

Permainan ini adalah bermain yang menggunakan konsep matematika

yaitu melalui kegiatan benda kongkrit, mengetahui konsep banyak dan sedikit,

membilang banyak benda satu sampai sepuluh, mengenal konsep bilangan,

mengenal lambang bilangan, mengenal lambang huruf.

Tujuan dari permainan ini adalah sebagai berikut:

a. Melatih pengetahuan bilangan pada anak.17

b. Melatih kecerdasan dan daya ingat siswa

c. Melatih kecerdasan siswa dalam berimajinasi

d. Melatih mandiri dan teliti

e. Mengetahui kecerdasan siswa dalam menyelesaikan masalah18

Adapun alat dan bahan yang dapat digunakan dalam permainan harta

karun antara lain adalah:

a. Kotak besar

b. Dompet sesuai jumlah anak, dan

c. Kartu angka (tiap angka jumlahnya dua)19

17

Syamsidah, 100 Permainan PAUD & TK, (Jogjakarta: Diva Kids, 2015), h. 79 18

Heru Kurniawan. Titi Anisatul Laely, 30 Permainan Kreatif untuk Kecerdasan Logika

Matematika Anak, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 59 19

Syamsidah, Op Cit, h. 79

Page 45: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

30

5. Cara Bermain Permainan Harta Karun

Adapun beberapa cara untuk bermain permainan harta karu, yaitu

sebagai berikut:

a. Bagi anak menjadi beberapa kelompok dengan jumlah yang sama.

b. Masukan kartu angka pada masing-masing dompet. Kartu sisanya

masukan kedalam kotak.

c. Letakan seluruh dompet di samping kotak besar.

d. Tentukan urutan bermain tiap kelompok dengan cara hompimpa. Tiap

kelompok menyuruh satu wakilnya untuk hompimpa. Tentukan juga

waktu yang dipakai dalam permainan ini, minimal 2 menit.

e. Setelah ada aba-aba, kelompok yang dapat giliran pertama akan

mengambil dompet, masing-masing anak mendapat satu. Anak-anak itu

akan membuka dompet dan menemukan kartu angka. Selanjutnya, anak

akan mencari kartu angka dengan gambar angka yang sama pada kotak

besar. Setelah dua menit, maka kelompok dengan giliran selanjutnya yang

bermain.

f. Pemenangnya adalah kelompok yang paling banyak memperoleh harta

karun dengan benar.20

20

Syamsidah, 100 Permainan PAUD dan TK di Dlam dan di Luar Kelas (Yogyakarta: Diva

Kids, 2015), h. 79.

Page 46: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

31

C. Pengembangan Kecerdasan kognitif Anak Melalui Permainan Harta Karun

anak merupakan sosok individu sebagai makhluk sosiokultural yang

sedang memahami proses perkembangan yang sangat fundamental bagi

kehidupan serta organisasi yang merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani

yang utuh dengan segala struktur dan prangkat biologis dan psikologisnya

sehingga menjadi sosok unik. Anak mengalami suatu proses perkembangan

yang fundamental berarti dalam arti bahwa pengalaman perkembangan pada

masa usia dini dapat memberikan pengaruh yang kuat dan berjangka waktu

lama sehingga melandasi proses perkembangan anak selanjutnya.

Usia pra sekolah merupakan suatu fase yang sangat penting dan

berharga, yang merupakan masa pembentukan dalam periode kehidupan

manusia. Masa anak sering dipandang sebagai masa emas (golden age) bagi

penyelenggaraan pendidikan.Masa anak merupakan fase yang sangat

fundamental bagi perkembangan individu, karena fase ini terjadinya peluang

yang sangat besar untuk pembentukan dan pengembangan pribadi seseorang.

Lingkungan sekolah, sebagai salah satu lembaga pendidikan

memegang peran penting dalam menyiapkan generasi penerus. Proses

pendidikan di sekolah dilaksanakan dalam bentuk belajar mengajar. Keefektifan

daya serap anak didik terhadap kegiatan yang sulit dan rumit dengan bantuan

alat.Kemampuan kognitif anak dapat dilihat dari keaktifanya dan

kemandirianya mampu kemampuanya dalam pembelajaran.Melaksanakan

Page 47: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

32

kegiatan belajar mengajar dengan tujuan dapat meningkatkan kemampuan

kognitif anak bukanlah hal yang mudah.

Banyak ditemukan anak yang masih enggan untuk belajar. Proses

pembelajaran yang efektif, menyenangkan, menarik, dan bermakna bagi anak

dipengaruhi oleh berbagai unsur, antara lain guru yang memahami secara utuh

hakikat, sifat, karakteristiknya. Metode pembelajaran yang berpusat pada

kegiatan, sarana belajar yang memadai juga menyennagkan.Alat permainan

yang menarik dan menyenangkan, tersedianya berbagai sumber belajar yang

mendorong anak untuk belajar. Secara khusus, tersedianya berbagai sumber

belajar akan mendukung penciptaan kondisi belajar anak yang menarik dan

menyenangkan.

Kegiatan bermain bagi anak adalah bebas untuk berimajinasi,

bereksplorasi dan penciptaan sesuatu.Sehingga bermain merupakan aktivitas

yang selalu dilakukan oleh anak setiap hari.Sepanjang waktu, anak

memanfaatkan untuk kegiatan bermain. Menurut Hurlock, arti yang tepat untuk

bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang

ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Dengan kata lain,

bermain dilakukan oleh anak memiliki tujuan untuk kegiatan bermain itu

sendiri agar anak merasa gembira.21

Salah satu kegiatan bermain yang dapat meningkatkan perkembangan

kognitif anak adalah melalui permainan harta karun. Dengan permainan harta

21

Elizabeth B,Hurlock, Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga, tth) h. 322

Page 48: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

33

karun guru dapat mengetahui konsep banyak dan sedikit. Melalui permainan

ini anak dapat bermain seraya belajar, dengan begitu tanpa disadari anak dapat

belajar mengenal konsep bilangan.

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian terdahulu tentang upaya meningkatkan kemampuan

kognitif anak melalui permainan harta karun yang dilakukan oleh Dewi

Komalasari digunakan sebagai kajian penelitian yang relevan dengan jenis

penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian tindakan kelas mempunyai

karakteristik yang disusun dari 4 tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi.

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui permainan harta karun.

Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelompok A yang ada di TK

Abuliyatama Banjarmadu Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan

yang berjumlah 17 anakyang terdiri dari 8 perempuan dan 9 laki-lakiyang

masih memiliki ciri-ciri atau karakteristik anak dengan kemampuan kognitif

yang masih rendah.

Penelitian ini bersifat kolaboratif antarapeneliti, guru kelas dan kepala

sekolah. Data dikumpulkan melalui lembar observasi,dan catatan lapangan.

Data tentang kemampuan kognitif dan penerapan pembelajaran melalui

permainan harta karun dikumpulkan melalui observasi. Keabsahan data

Page 49: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

34

diperiksa dengan triangulasi. Data dianalisis dengan tehnik komparatif, yaitu

membandingkan hasil yang dicapai oleh anak dengan indikator kinerja.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

bahwa ada pengaruh yang signifikan dalam menggunakan permainan mencari

harta karun terhadap kemampuan mengenal angka 1-10 pada anak kelompok A

di TK Abuliyatama Banjarmadu Kecamatan Karanggeneng Kabupaten

Lamongan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya perbedaan hasil skor pretest

dan posttest, hasil skor posttest menunjukkan skor yang lebih tinggi

dibandingkan dengan pretest. Hasil skor pada saat pretest adalah 116 dengan

rata-rata 6,82, sedangkan pada skor posttest diperoleh hasil skor 175 dengan

skor rata-rata 10,29. Hasil skor dan rata-rata tersebut diperoleh dari hasil

observasi terhadap 17 anak kelompok A di TK Abuliyatama Banjarmadu

Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan.22

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan hasil penelitian relevan diatas, maka dapat dirumuskan

hipotesis tindakan adalah Penerapan Permainan Harta Karun dapat

mengembangkan kemampuan kognitif anak di RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar

Lampung mencapai 80%.

22

http://dokumen.tips/documents/pengaruh-permainan-mencari-harta-karun-terhadap-

kemampuan-mengenal-angka-1-10.html

Page 50: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

35

F. Kerangka Berfikir

Kondisi awal

Guru belum

menggunakan

permainan harta

karun

Perkembnagan

kognitif anak rendah

Tindakan

Menggunakan

permainan harta

karun

Siklus I

Pengenalan konsep

bilangan

Siklus II

Pengenalan

permainan harta

karun

Kondisi akhir

Diduga penggunaan

permainan mencari

harta karun dapat

meningkatkan

kemampuan kognitif

anak

Page 51: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam

pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang

dihadapi. Secara umum metode penelitian diartikan “sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.1

Menurut Hopkins PTK adalah satu bentuk kajian yang bersifat

reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan

rasional dari tindakan-tindakanya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam

pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran.

Sedangkan menurut Suyanto PTK adalah suatu bentuk penelitian yang

bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran dikelas secara

professional.2

Wina Sanjaya mendefinisikan PTK sebagai proses pengkajian masalah

pembelajaran didalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan

1Sugiyono, Metode Pendidikan Pendekatan Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,2010),

h. 3 2 Masnur Muslih, Melaksanakan PTK itu Mudah, (Jakarta: Remaja Rosdakaria, 2013), h. 8-9

Page 52: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

37

masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam

situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.3

Menurut Kusnandar penelitian tindakan kelas ada tiga unsur atau

konsep, yakni sebagai berikut.

1. Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui

metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk

menyelesaikan suatu masalah.

2. Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu

yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau

meningkatkan mutu atau kualitas proses belajar mengajar.

3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dari seorang guru.4

Walaupun PTK memiliki sejumlah kelebihan, akan tetapi PTK juga

memiliki keterbatasan, yaitu keterbatasan yang berkaitan dengan aspek peneliti

atau guru itu sendiri. Guru-guru dalam melaksanakan tugas pokoknya cenderung

konvensional.Mereka biasanya sulit untuk mengubah kebiasaan mengajarnya,

apalagi diajak untuk meneliti.Banyak guru yang beranggapan bahwa tugas mereka

terbatas pada pelaksanaan mengajar saja.5

3 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Kencana, 2009), h.26.

4Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Rajagrafindo Persada,

2012), h. 45 5Ibid, h.38.

Page 53: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

38

B. Seting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di RA Al-Ulya 3

Rajabasa Bandar Lampung pada siswa kelompok B.1.

2. Waktu penelitian

Penelitian Ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

2016/2017. Penelitian ini berlangsung sesuai dengan kalender akademik sekolah,

karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar

mengajar yang efektif dikelas.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian

adalah peserta didik kelas B.1 RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung tahun

ajaran 2016/2017, dengan jumlah peserta didik 18 anak yang terdiri dari 6 laki-laki

dan 12 perempuan, Penulis memilih kelas kelompok B.1 karena kemampuan

kognitif yang dicapai anak masih rendah. Sedangkan objek dalam penelitian ini

adalah perkembangan kemampuan kogniti anak melalui permainan mencari harta

karun.

C. Rencana Tindakan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang lazim disebut

dengan Classroom Actoin Research ( Penelitian Tindakan Kelas ), adalah salah

Page 54: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

39

satu jenis penelitian yang dilakukan guru untuk mengembangkan kualitas

pembelajaran di RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung.

Penelitian tindakan kelas menurut kunandar adalah sebagai suatu

penelitian tindakan (Actoin Research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus

sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi)

dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara

kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan

mutu (kualitas) proses pembelajaran dikelasnya melalui suatu tindakan (treatmen)

tertentu dalam suatu siklus.6

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam rangkaian langkah

dengan beberapa siklus dimana dalam satu siklus terdiri dari tahapan perencanaan,

tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflekstion), dan

selanjutnya diulang kembali dalam satu siklus. Adapun penelitian ini membahas

permainan mencari harta karun di RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung.

Menurut Suharsimi Arikunto, dkk “ model Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Action Research) atau PTK, desain dapat digambarkan sebagai berikut7.

6 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Rajagrafindo Persada,

2011), h. 45. 7 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2014),h.16.

Page 55: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

40

Gambar 1

Siklus yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas

Di RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung

TINDAKAN

Sumber : Model siklus Classroom Action Research dari Suharsimi Arikunto.

Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmiss & Mc Taggart8

Berdasarkan alur penelitian tindakan kelas (PTK) tersebut diatas, dapat

dijelaskan hal-hal sebagai berikut:

a. Perencanaan

Menurut Wahidmurni dan Nur Ali “ perencanaan adalah kegiatan

perancangan untuk pemecahan masalah.” Dalam tahapan ini peneliti

8 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2014),

h.16.

Perencanaan

SIKLUS I Refleksi

Pelaksanaan

Observasi

Perencanaan

SIKLUS II Refleksi Pelaksanaan

Observasi

Page 56: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

41

menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan

bagaimana tindakan tersebut dilakukan.9 Perencanaan tersebut antara lain

yaitu:

1) Melakukan identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan

selanjutnya merumuskan persoalan bersama-sama antara guru dengan

peneliti, baik menyangkut permasalahan guru dan peserta didik.

2) Merumuskan spesifikasi alternative sementara dalam mengembangkan

kemampuan kognitif anak melalui permainan harta karun.

3) Menyusun rancangan pelaksanaan tindakan berdasarkan kelompok,

mencakup pembatasan materi, metode, dan media yang digunakan

sesuai tema kegiatan.

4) Menjelaskan kepada guru cara permainan harta karun.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah implementasi dari rencana yang sudah dibuat.

Setelah diperoleh gambaran keadaan di kelas B.1 pada saat kegiatan

pengembangan kemampuan kognitif, aktifitas peserta didik, dan sarana

belajar.Maka dilakukan tindakan yaitu, melalui pembelajaran menggunakan

penerapan permainan harta karun. Tahap ini merupakan penerapan dari

perencanaan yang telah disusun.

9Ibid, h. 17

Page 57: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

42

c. Observasi

Menurut Kunandar observasi dalam PTK adalah kegiatan

pengumpulan data yang berupa perubahan proses kinerja PBM.10

Observasi

ini dilakukan untuk mengetahui tindakan yang dilakukan guru dan dampak

terhadap hasil, artinya perubahan apa saja yang terjadi, dan masing-masing

seberapa besar telah terjadi dalam proses pembelajaran dan hasil belajar

peserta didik setelah dilakukan tindakan serta mencatatnya dengan alat

observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti.11

d. Refleksi

Menurut Latief, dalam bukunya Wahid Murni dan Nur Ali,

mengatakan bahwa refleksi adalah kegiatan menganalisis hasil pengamatan

untuk menentukan sudah sejauh mana pengembangan metode yang sedang

dikembangkan telah berhasil memecahkan masalah dan apabila belum

berhasil, fokus apa saja yang menjadi penghambat kekurangan keberhasilan

tersebut.12

jika hasil dari kegiatan pengembangan kognitif melalui permainan

harta karunpada penelitian siklus I belum mencapai 80%. Maka akan

dilanjutkan pada tindakan siklus II. Perencanaan pelaksanaan pada siklus II

10

Kunandar, Op, Cit, h. 73 11

Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, ( Jakarta: Fajar Interpratama Mandiri, 2009), h.

86 12

Wahidmurni dan Nur Ali, Penelitian Tindakan Kelas (Malang : UM PRESS, 2008), h. 101

– 102.

Page 58: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

43

hampir sama dengan siklus I, akan tetapi pada siklus II mengalami

perbaikan dari siklus I. Hasil observasi dan tes atau penilaian dalam setiap

siklus sebagai dasar untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka

meningkatkan prestasi belajar.

e. Evaluasi dan Revisi

Analisis dan interpretasi hasil pelaksanaan tindakan menjadi dasar

untuk melakukan evaluasi dalam menentukan keberhasilan atau pencapaian

tujuan tindakan. Dalam penelitian ini, evaluasi yang dilakukan adalah:

1) Evaluasi jangka pendek, yaitu evaluasi yang dilakukan setiap kali

tindakan atau pembelajaran untuk mengetahui keberhasilan dalm suatu

tindakan.

2) Evaluasi yang dilakukan untuk setiap putaran/siklus untuk mengetahui

tingkat untuk mengetahui pencapaian tindakan.

f. Indikator Keberhasilan Tindakan

Adapun kriteria keberhasilan penelitian tindakan kelas adalah

untuk:

1) Memberi makna terhadap proses kegiatan pengembangan mengenal

konsep mengenal bilangan setelah pelaksanaan tindakan digunakan

kriteria, yaitu membandingkan aktivitas belajar peserta didik pada

tindakan/siklus pertama dengan tindakan berikutnya. Apabila keadaan

setelah tindakan menunjukkan aktifitas peserta didik lebih baik dalam

Page 59: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

44

mengikuti kegiatan dari pada sebelum tindakan, dapat dikatakan bahwa

tindakan telah berhasil.

2) Memberikan makna terhadap keberhasilan tindakan didasarkan pada

kemampuan peserta didik, yang dapat dilihat dari pencapaian nilai tes

belajar sesuai dengan Tingkat Capaian Perkembangan melalui indikator

kegiatan yang diberikan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Selanjutnya untuk memperoleh data atau informasi digunakan teknik

sebagai berikut:

a. Pengamatan (observasi)

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan dalam rangka mencatat

semua yang dilakukan yang terkait dalam hal penelitian tindakan kelas ini.

Menurut pendapat Suharsimi Arikunto “ observasi adalah kegiatan yang

dilakukan oleh pengamat ketika sedang berlangsung”.13

Observasi ini

digunakan untuk memperoleh data atau informasi tentang kegiatan

pengembangan kognitif di RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung. Dalam

observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang

diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian seperti kegiatan

pengembangan kognitif pada anak di RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar

Lampung.

13

Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2014),h. 78

Page 60: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

45

b. Interview

Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh yang dilakukan

oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari orang yang

diwawancara.14

Interview ini ditujukan kepada guru mengenai aspek

perkembangan dasar anak khususnya perkembangan kognitif. Metode ini

digunakan untuk mewawancarai guru guna memperoleh data-data yang

berhubungan dengan metode pengembangan yang digunakan orangtua dan

guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak serta melakukan

observasi langsung terhadap peserta didik.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan data melalui

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian.15

Penulis menggunakan

metode ini sebagai alat untuk memperoleh data tentang perkembangan

kognitif, memperoleh data tentang hasil karya kerja anak dalam belajar,

kegiatan anak yang berkaitan dengan kemampuan kognitif.

14

Ibid, h. 198. 15

Ibid, h. 139

Page 61: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

46

E. Teknik Analisa Data

Model analisis yang digunakan dalam analisis ini adalah “ model

interaktif yang dimulai dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan/verifikasi”. Proses analisis data dilakukan secara terus

menerus didalam proses pengumpulan data selama penelitian berlangsung.

Berikut uraian tentang alur analisis data yang didapat melalui berbagai

pengumpulan data.

1) Reduksi Data

Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya dan membuang

yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila diperlukan.16

Dalam kaitan ini penulis menajamkan analisis, menggolongkan atau

pengkategorian kedalam tiap permasalahan melalui uraian singkat, membuang

yang tidak perlu dan mengorganisasikan data sehingga kesimpulan-

kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverifikasi.

16

Sugiyono, Op, Cit, h. 338.

Page 62: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

47

Menurut Dirjen Mandas DIKNAS 2010 dikutip dari Dimyanti,

berpendapat bahwa pengukuran pengamatan terhadap awal pada lembaran

observasi dibagi menjadi empat criteria penilaian, yaitu:17

1. BB (Belum Berkembang)

2. MB (Mulai Berkembang)

3. BSH (Berkembang Sesuai Harapan)

4. BSB (Berkembang Sangat Baik)

Penelitian akan menghitung jumlah persentase pada setiap anak untuk

dianalisis. Analisis persentase dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

X% = n x 100%

N

Keterangan : X% = Persentase yang dicari

n = Jumlah kemampuan yang diperoleh

N = Skor maksimal

Persentase Kategori Penilaian

No. Jenis Penilaian Nilai Persentase

1. BB (Belum Berkembang ) 0% - 25%

2. MB ( Mulia Berkembang ) 26% - 50%

3. BSH ( Berkembang Sangat Baik ) 51% - 75%

4. BSB ( Berkembang Sesuai Harapan ) 76% - 100%

17

Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Menejemen, Pendidikan Dasar dan

Menengah, Direktorat Jendral Pembinaan SD dan TK, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2010), h.11.

Page 63: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

48

2) Display Data

Supaya data yang banyak dan telah direduksi mudah dipahami baik

oleh peneliti ataupun orang lain, maka data perlu disajikan. Bentuk

penyajiannya adalah teks naratif (pengungkapan secara tertulis) tujuannya

adalah untuk memudahkan dalam mendskripsikan suatu peristiwa, sehingga

memudahkan dalam mengambil kesimpulan. Dalam penyajian data ini

peneliti menggambarkan hasil dari penerapan permainan harta karun untuk

mengembangkan kemampuan kognitif melalui permainan harta karun anak

usia dini di RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung.

3) Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi

Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari analsisi data.Aktifitas ini

dimaksudkan untuk memberikan makna terhadap hasil analisis, menjelaskan

pola urutan dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi yang diuraikan.18

Tahap ini sangat penting dilakukan, sebab tanpa adanya kesimpulan

maka data yang dianalaisis dan disajikan tidak akan berarti apa-apa. Penarikan

kesimpulan dilakukan untuk menjawab rumusan masalah.Sedangkan data yang

dikumpulkan berupa angka atau data kuantitatif, dianalisis secara

kuantitatif/menggunakan rumus-rumus statistik.Dalam hal ini, peneliti

menghitung nilai rata-rata (mean).

18

Suharsimi Arikunto, Op, Cit, h. 311.

Page 64: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

49

F. Indikator Keberhasilan

Untuk mengetahui keberhasilan dalam proses pembelajaran diperlukan

evaluasi secara menyeluruh. kriteria yang digunakan untuk mengukur keberhasilan

dan kegagalan pembelajaran dapat dicermati melalui keaktifan peserta didik dalam

proses pembelajaran dan evaluasi kegiatan. Dalam criteria keberhasilan

berdasarkan hasil persentase. Criteria persentase kesesuaian menurut Suharsimi

Arikunto yaitu sebagai berikut:

a. Kesesuaian (%) : 0 – 20 = sangat kurang

b. Kesesuaian (%) : 21-40 = kurang

c. Kesesuaian (%) : 41-60 = cukup

d. Kesesuaian (%) : 61-80 = baik

e. Kesesuaian (%) : 81-100 = sangat baik19

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila terjadi perkembangan

persentase keterampilan kognitif anak melalui permainan mencari harta karun di

RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung, yang mana peserta didik minimal

sebanyak 80% berhasil mencapai kategori memiliki kemampuan kognitif yang

baik (BSB/Berkembang Sangat Baik). Dari hasil tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa penerapan permainan mencari harta karun dapat

mengembangkan kemampuan kognitif anak.

19

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta: Rineka Cipta,

2010) h. 44

Page 65: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya RA. Al-Ulya 3 Bandar Lampung

Berdirinya Raudhatul Athfal (RA) Al-Ulya 3 Bandar Lampung, di

motivasi dengan berdirinya Yayasan Pendidikan Al-Ulya 3 sebagai pendiri

yaitu Hj. Ria Novitawati, S.Pd. M, Pd. Yang berlatar belakang sebagai PNS di

MAN 1 Bandar Lampung. Yayasan ini berdiri pada tanggal 10 juni 2003,

dengan berbekal ilmu pendidikan dan akta notaris yayasan yang telah didapat.

Para pengurus yayasan segera menggalang potensi-potensi yang ada di dalam

masyarakat untuk bersama-sama mendirikan sebuah lembaga pendidikan

formal yang bernuansa Islam.

Melalui musyawarah yang berlangsung secara stimulant, akhirnya

disepakati untuk mendirikan Raudhatul Athfal (RA) Al-Ulya 3 Bandar

Lampung, hal ini selain untuk membendung masuknya pengaruh aqiqah non

islam juga sebagai upaya untuk membantu pemerintah dalam rangka

menyukseskan program belajar, sekaligus untuk membantu warga sekitar dan

mendidik anak-anak pada usia dini yang berbasiskan Islam, karena pada saat

itu Taman Kanak-kanak yang ada hanya yang umum saja dan masih sedikit

yang menekuni bidang keagamaan pada khususnya.

Page 66: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

51

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka tanggal 10 juni 2003 berdirilah

Raudhatul Athfal (RA) Al-Ulya 3 Bandar Lampung yang bernaung di bawah

Yayasan Pendidikan Al-Ulya. Sekolah tersebut dibangun atas lahan pribadi

atas nama Bapak Hi. Dedi Suhendar, S.Pd.I. sejak awal berdiri hingga saat ini

keberadaan RA tersebut mengalami pasang surut. Di karenakan telah banyak

sekolah berbasis usia dini yang dibuka di sekitar lingkungan tersebut.

Raudhatul Athfal (RA) Al-Ulya 3 Bandar Lampung diresmikan oleh

Kepala Madrasah dan Pendidikan Islam (MAPENDA) Kementrian Agama

Kota Bandar Lampung. Sampai saat ini izin oprasional yang digunakan pada

lembaga tersebut masih dibawah naungan Kementrian Agama Kota Bandar

Lampung. Tujuan utamanya adalah menyediakan layanan pendidikan sekolah

yang unggul dan berwawasan Islam di kota Bandar Lampung, pada saat

memberikan bimbingan kepada peserta didik selalu mengembangkan

kreativitas dan kecerdasan serta menanam nilai-nilai yang berwawasan islam

sedini mungkin, yang insyaallah akan menjadi anak yang beriman dan

bertaqwa serta cerdas dan trampil dan berakhlak mulia.

2. Visi dan Misi Raudhatul Athfal (RA) Al-Ulya 3 Bandar Lampung

a. Visi

Terwujudnya RA unggul, sehingga tercipta generasi islam cerdas,

kompetitif, dan berakhlakul karimah.

Page 67: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

52

b. Misi

Mengupayakan pendidikan dan tenaga kependidikan yang ahli

dibidangnya, yang aktif, kreatif, inovatif, dan efektif.

1) Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan yang memadai

sesuai dengan standar pelayanan pendidik.

2) Memiliki lingkungan RA yang bersih, sehat, dan indah.

3) Mengembangkan seluruh potensi (agama, sosial emosional,

motorik halus-kasar, bahasa, kognitif, dan seni) yang dimiliki

peserta didik.

4) Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran secara aktif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan, sehingga setiap siswa dapat

berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang

dimiliki.

5) Member bekal kepada anak didik untuk mengembangkan diri

sesuai dengan asas pendidikan sedini mungkin dan seumur

hidup.

6) Mengarahkan siswa agar memiliki kesiapan untuk melanjutkan

kejenjang pendidikan selanjutnya.

Page 68: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

53

7) Mengenalkan nilai-nilai akhlakul karimah (kepada Allah SWT,

Rasulullahh SAW, sesame manusia, terutama kedua orangtua

dan guru, diri sendiri, alam dan lingkungan disekitarnya) seta

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Letak Geografis Raudhatul Athfal (RA) Al-Ulya 3 Bandar Lampung.

Lokasi penelitian adalah di Raudhatul Athfal (RA) Al-Ulya 3 Bandar

Lampung, berdiri di atas tanah status kepemilikan atas nama bapak Dedi

Suhendar yang terletak di desa lingsuh kelurahan Rajabasa Jaya Bandar

Lampung, dengan luas tanah 200m2, berada di tengah-tengah masyarakat

yang mayoritas bersuku jawa, sunda dan semendo. Lokasi sekolah ini berada

di pinggir jalan raya transportasi yang dapat digunakan adalah kendaraan

pribadi.

Tabel 5

Identitas Sekolah

No Identitas Sekolah

1 Nama Sekolah Raudhatul Athfal Al-Ulya 3

2 Nomor Statistik 10814204

3 Propinsi Lampung

4 Otonomi Daerah/Kab Bandar Lampung

5 Kecamatan Rajabasa

6 Desa/Kelurahan Lingsuh/Rajabasa Jaya

7 Alamat/Kode Pos Jl. Padat Karya Lingsuh No. 34

8 Jumlah Keanggotaan rayon 3 sekolah

9 Organisasi penyelenggara Swasta

Page 69: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

54

4. Struktur dan Organisasi RA. Al-Ulya 3 Bandar Lampuang

Stuktur kepengurusan RA. Al-Ulya 3 Bandar Lampung

Ketua Yayasan

Hj. Ria Novitawati, M.Pd.

Kepala Sekolah RA Al-Ulya

Indria Sari, S.Pd. Aud

Bendahara

Anggun

Sekertaris

Endang Sugiarti

Guru Kelompok B 2

Desi

Endang Sugiarti

Guru Kelompok B 1

Uci, S.Pd

Yuni

Guru Kelompok A

Anggun

Meli

Wakil Kepala Sekolah

RA Al-Ulya

Uci, S.Pd

Page 70: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

55

5. Statistik Sarana dan prasarana RA Al-Ulya 3 Bandar Lampung

Sarana dan prasarana merupakan salah satu pendukung, pelaksana

kegiatan pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar akan kurang maksimal jika

sarana dan prasarananya kurang mendukung. Apabila pembelajaran di Taman

kanak-kanak atau Raudhatul Athfal harus menggunakan metode, strategi dan

media pendukung seperti media pembelajaran, tempat dan fasilitas pendukung

lainnya. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh RA Al-Ulya 3 Bandar

Lampung dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 6

Keadaan Sarana dan Prasarana Gedung

RA Al-Ulya 3 Bandar Lampung

No Nama Ruang Jumlah

1 Ruang Kepala Sekolah 1 ruang

2 Ruang kelas 3 ruang

3 Ruang guru 1 ruang

4 Ruang UKS 1 ruang

5 Gudang 1 ruang

6 Kamar mandi/wc guru 1 ruang

7 Kamar mandi/wc murid 1 ruang

8 Dapur 1 ruang

9 Ruang perpustakaan 1 ruang

10 Ruang sholat 1 ruang

Page 71: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

56

Tabel 7

Data Sarana dan Prasarana RA Al-Ulya 3 Bandar Lampung

No Nama Barang Keterangan

1 Meja Murid 60 buah

2 Kursi Murid 58 buah

3 Karpet 4 buah

4 Meja Guru 4 buah

5 Kursi Guru 6 buah

6 Papan Tulis 3 buah

7 Penghapus Papan Tulis 3 buah

8 Mistar Panjang 3 buah

9 Sapu Ijuk 3 buah

10 Sapu Lidi 2 buah

11 Lap Pel 2 buah

12 Ember Besar 1 buah

13 Serok Sampah 3 buah

14 Keranjang Sampah 4 buah

15 Ember Cuci Tangan 3 buah

16 Lap Tangan 3 buah

17 Gayung 2 buah

18 Pengukur Tinggi Badan 1 buah

19 Timbangan 1 buah

20 Kotak P3K 1 buah

Page 72: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

57

21 Pengeras Suara 1 prangkat

22 Lemari Buku 1 buah

23 Lemari Piala 1 buah

24 Loker murid 3 buah

25 Dispenser 1 buah

26 Galon Air mineral 1 buah

27 Rak sepatu 3 buah

28 Keset 4 buah

29 Jam dinding 3 buah

Tabel 8

Data Alat Permainan Dan Sarana Pembelajaran

Di RA. Al-Ulya 3 Bandar Lampung

No Nama Barang Jumlah Kondisi

1 Perosotan 1 buah Baik

2 Ayunan Besi 6 buah Baik

3 Enjotan 1 buah Baik

4 Puteran 1 buah Baik

5 Ayunan keretaan 1 buah Baik

6 Panjat-panjatan 1 buah Baik

7 Puzzle 3 set Baik

8 Balok Geometri 3 set Baik

Page 73: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

58

9 Bongkar pasang rumah 1 set Baik

10 Menara Balok 3 set Baik

11 Papan Hijaiyah 3 buah Baik

12 Papan ABJAD 3 buah Baik

13 Papan bilangan 3 buah Baik

14 Bantalan mencocok 25set Baik

15 Jarum mencocok 25 set Baik

B. Pelaksanaan Tindakan

1. Siklus I

a. Pertemuan ke- I (Siklus I)

1) Perencanaan

Berdasarkan diskusi antara peneliti dan ibu Indria Sari, S.

Pd. Aud selaku guru kelas B1, peneliti sudah menyiapkan dan

menyusun beberapa kebutuhan yang akan digunakan, antara lain :

a) Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang akan

digunakan.

b) Menyiapkan media yng akan digunakan ssuai dengan RKH

serta daya tangkap anak.

c) Membuat instrument observasi sebagai pengukur

perkembangan kognitif anak.

Page 74: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

59

2) Pelaksanaan

Kegiatan pada pertemuan pertama pada hari Senin, 03

Oktober 2016 dengan tema Tanaman/sayuran, peserta didik

menyebutkan beberapa jenis sayuran. Setelah itu anak

menyebutkan bilangan 1-10 dan mewarnai gambar sayuran yang

telah disediakan dan menghitung jumlah gambar.

Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan

mengucapkan salam, membaca do’a dan memberikan semangat

dan motivasi dengan menyanyikan beberapa lagu.

Kegiatan inti, guru mengajak anak untuk mengenal beberapa

jenis sayuran yang berwarna hijau seperti : bayam, kangkung,

buncis, dan katuk. Setelah anak memahami bahwa jenis sayuran

yang telah diperkenalkan mempunyai warna yang sama maka guru

mengajak anak untuk mewarnai berbagai jenis sayuran tersebut.

Kemudian anak menghitung jumlah sayuran yang telah diwarnai.

Kegiatan penutup dilakukan guru dengan melakukan

evaluasi Tanya jawab tentang kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan dan menjelaskan tentang kegiatan esok hari.

3) Pengamatan / Observasi

Setelah diadakan pengamatan pada kemampuan kognitif .

Dari 18 peserta didik di kelas B1, yang Belum Berkembang ( BB)

dapat diketahui ada 9 peserta didik, Mulai Berkembang (MB)

Page 75: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

60

terdapat 5 peserta didik, Berkembang Sesuai Harapan (BSH)

terdapat 3 peserta didik, dan Berkembang Sangat Baik (BSB)

terdapat 1 peserta didik. Persentase hasil kemampuan kognitif pada

siklus I pertemuan ke-I dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 9

Hasil Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak

Pada Siklus I Pertemuan Ke-I

No Jenis Penilaian Jumlah Anak Hasil Persentase

1 Belum Berkembang 9 50%

2 Mulai Berkembang 5 28%

3 Berkembang Sesuai Harapan 3 17%

4 Berkembang Sangat Baik 1 5%

Jumlah 18 100%

4) Refleksi

Hasil refleksi terhadap siklus I pertemuan ke-I dapat dilihat

sebagai berikut :

a) Efesiensi waktu masih kurang, adanya keterbatasan waktu

sehingga penerapan permainan harta karun belum berkembang

dengan baik.

b) Minat anak belum terlihat terhadap penerapan permainan harta

karun yang akan dilakukan.

Page 76: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

61

c) Kurangnya kegiatan permainan harta karun dalam

mengembangkan kemampuan kognitif anak.

b. Pertemuan ke-II (Siklus I)

1) Perencanaan

a) Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang akan

digunakan.

b) Menyiapkan media yang akan digunakan dalam kegiatan

pembelajaran sesuai dengan RKH.

c) Menyusun alat evaluasi.

2) Pelaksanaan

Kegiatan pada pertemuan ke-II dilakukan pada hari Kamis,

06 Oktober 2016 dengan tema yang sama yaitu Tanaman/Sayuran.

Dengan mengajak anak untuk menyebutkan beberapa jenis sayuran

yang mempunyai huruf awalan yang sama seperti : kangkung,

kentang, dan katuk. Setelah itu anak melakukan permainan harta

karun mencari lambang bilangan 1-10 menggunakan media yang

telah disediakan.

Guru membuka kegiatan dengan mengucap salam, membaca

do’a, dan memberikan semangat pagi kepada anak dengan

menyanyikan beberapa lagu. Setelah itu guru menjelaskan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan. Dengan menceritakan kepada

Page 77: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

62

anak berbagai jenis sayuran yang mempunyai huruf awalan yang

sama serta menjeskan manfaatnya bagi tubuh manusia.

Kegiatan inti, guru mengajak anak untuk menunjuk dan

menghitung jumlah sayuran yang mempunyai huruf awalan yang

sama seperti : kentang kangkung, dan katuk. Setelah itu, guru

mengaja anak untuk melakukan kegiatan kolase pada gambar

kentang yang telah disediakan oleh guru mnggunakan potongan

kertas origami. Setelah kegiatan kolase selesai, guru mengajak

anak untuk melakukan kegiatan mencari harta karun di luar kelas.

Anak diajak untuk mencari lambang bilangan 1-10 pada media

gambar sayuran yang telah disediakan.

Kegiatan penutup dilakukan guru dengan Tanya jawab

tentang kegiatan yang telah dilakukan (mengulas kembali kegiatan

pembelajaran, menanyakan perasaan anak selama melakukan

kegiatan pembelajaran). Setelah itu membaca do’a sebelum pulang

dan menyanyikan beberapa lagu yang berkaitan dengan jenis-jenis

sayuran.

3) Pengamatan / Observasi

Setelah diadakan pengamatan terhadap kemampuan peserta

didik dari 18 peserta didik di kelas B1 yang memberikan hasil

Belum Berkembang (BB) sebanyak 8 anak, Mulai Berkembang

(MB) sebanyak 6 anak, Berkembang Sesuai Harapan (BSH)

Page 78: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

63

sebanyak 2 anak, dn Berkembang Sangat Baik (BSB) sebanyak 2

anak. Persentase hasil perkembangan kognitif anak melalui

permainan harta karun dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 10

Hasil Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak

Pada Siklus I Pertemuan Ke-II

No Jenis Penilaian Jumlah Anak Hasil Persentase

1 Belum Berkembang 8 45%

2 Mulai Berkembang 6 33%

3 Berkembang Sesuai Harapan 2 11%

4 Berkembang Sangat Baik 2 11%

Jumlah 18 100%

4) Refleksi

Hasil refleksi terhadap siklus I pertemuan Ke-II dapat diliat

sebagai berikut :

a) Persediaan media yang belum memadai, sehingga membuat

suasana kegiatan pembelajaran menjadi kurang kondusif.

b) Penggunaan waktu yang kurang efesien sehingga kegiatan

pembelajaran cenderung terburu-buru dalam mngembangkan

kemampuan kognitif melalui permainan harta karun.

Page 79: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

64

c. Pertemuan Ke-III (Siklus I)

1) Perencanaan

a) Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang akan

digunakan.

b) Menyiapkan media yang akan digunakan dalam kegiatan

pembelajaran sesuai dengan RKH yang digunakan.

c) Menyusun alat evaluasi.

2) Pelaksanaan

Kegiatan pada pertemuan ke III pada hari Senin, 10 Oktober

2016. Dengan tema tanaman, dengan memberikan kesempatan

kepada anak untuk melakukan senam fantasi menirukan gerakan

tanaman yang tertiup angin kencang dan kencang sekali.

Guru membuka kegiatan dengan mengucap salam, membaca

do’a dan menyanyikan beberapa lagu yang berkaitan dengan

tanaman. Setelah itu menceritakan berbagai jenis tanaman menurut

cirri-ciri tertentu, missal : menurut warna, bentuk, dan ukuran.

Kegiatan inti, guru mengajak anak untuk menirukan gerakan

tanaman yang tertiup angin kencang atau kencang sekali. Setelah

itu mengelompokkan gambar sayuran yang mempunyai cirri-ciri

tertentu seperti : tomat, wortel, dan brokoli. Kemudian

menghubungkan gambar sayuran dengan tulisan. Setelah itu guru

mengajak anak untuk bermain harta karun dengan mencari gambar

Page 80: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

65

sayur mayur seperti : tomat, wortel, dan brokoli serta menghitung

jumlah gambar sayuran yang telah dikumpulkan oleh masing-

masing peserta didik.

Kegiatan penutup, guru melakukan Tanya jawab tentang

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Setelah itu

memberitahu kegiatan pembelajaran esok hari sehingga membuat

anak semangat untuk bermain sambil belajar di Taman Kanak-

kanak.

3) Pengamatan/ Observasi

Setelah dilakukan pengamatan terhadap kemamouan

kognitif melalui permainan harta karun pada pertemuan ke- III.

Peserta didik yang Belum Berkembang (BB) sebanyak 7 anak,

Mulai Berkembang (MB) sebanyak 7 anak, Berkembang Sesuai

Harapan (BSH) sebanyak 2 anak, dan Berkembang Sangat Baik

(BSB) sebanyak 2 anak. Persentase hasil perkembangan

kemampuan kognitif anak melalui permaianan harta karun dapat

dilihat pada tabel berikut :

Page 81: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

66

Tabel 11

Hasil Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak

Pada Siklus I Pertemuan Ke-III

No Jenis Penilaian Jumlah Anak Hasil Persentase

1 Belum Berkembang 7 39%

2 Mulai Berkembang 7 39%

3 Berkembang Sesuai Harapan 2 11%

4 Berkembang Sangat Baik 2 11%

Jumlah 18 100%

4) Refleksi

Hasil refleksi terhadap siklus I pertemuan ke-III dapat

dilihat sebagai berikut :

a) Persediaan gambar yang belum memadai sehingga membuat

anak tidak sabar menunggu giliran dalam kegiatan permainan

harta karun.

b) Minat dan motivasi peserta didik mengikuti kegiatan

pembelajaran mulai terlihat namun masih belum maksimal,

hal ini terlihat masih ada peserta didik yang bermain dan tidak

fokus pada kegiatan yang diberikan.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

terdapat beberapa permasalahan yang muncul pada

pelaksanaan siklus I . untuk itu, pada pelaksanaan siklus II

Page 82: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

67

perlu ada perbaikan desain pembelajaran. Adapun rencana

revisi tersebut adalah sebagai berikut :

(1) Persediaan media gambar yang ditambah agar anak lebih

fokus dalam mengembangkan kemampuan kognitif

khususnya melalui permainan harta karun.

(2) Memberikan motivasi dan semangat kepada peserta didik

setiap pertemuan di kelas agar peserta didik dapat

menerima dan menerapkan kegiatan permainan harta

karun dalam mengembangkan kemampuan kognitif.

Selain itu, dalam merencanakan kegiatan permainan harta

karun diperlukan tahapan-tahapan yang lebih menarik,

sehingga menumbuhkan minat anak untuk melalukan

kegiatan dan dapat mengembangkan kemampuan kognitif

melalui permainan harta karun.

2. Siklus II

a. Pertemuan ke-4 (Siklus II)

1) Perencanaan

a) Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang akan

digunakan

b) Menyiapkan media yang akan digunakan pada kegiatan

pembelajaran sesuai dengan RKH

c) Menyusun alat evaluasi

Page 83: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

68

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II hampir sama dengan

siklus I, akan tetapi pada siklus ini lebih diorganisir sehingga lebih

baik lagi dan kegiatan pembelajaran lebih menarik dan kontekstual

dengan memperhatikan hasil dari refleksi siklus I untuk dilakukan

perbaikan. Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan tiga kali

pertemuan dengan alokasi waktu 60 menit. Penerapan tindakan

dilakukan oleh guru pelaksana secara klasikal. Kegiatan permainan

harta karun berpusat pada peserta didik dan mengembangkan

imajinasi anak khususnya pada kemampuan kognitif.

Kegiatan pada pertemuan ke-4 pada hari Kamis, 13 Oktober

2016 dengan tema binatang/binatang berkaki empat. Guru

mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan

membacakan do’a sebelum memulai kegiatan, membacakan

pancasila, janji Tk, dan menyanyikan beberapa lagu.

Kegiatan inti, guru menyebutkan beberapa macam binatang

berkaki empat, seperti : sapi, kambing, kelinci, dan lain

sebagainya. Setelah menyebutkan beberapa jenis binatang berkaki

empat, guru mengajak anak untuk menirukan gerakan dari salah

satu binatang yang telah disebutkan, seperti menirukan lompatan

kelinci. Kemudian guru mengajak anak untuk melanjutkan

kegiatan yakni bermain harta karun, mencari lambang bilangan 1-

Page 84: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

69

10 di dalam masing-masing kotak harta karun yang telah

disediakan setelah itu menuliskan di papan tulis lambang bilangan

yang ditemukan oleh peserta didik.

Kegiatan penutup, dilakukan guru dengan melakukan

evaluasi Tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan. Guru

mengulas kembali kegiatan yang telah dilakukan (menanyakan

perasaan anak ketika melakukan kegiatan, menyebutkan kembali

lambang bilangan 1-10, menyebutkan kembali beberapa jenis

binatang berkaki empat ). Kemudian memberitahukan kepada anak

kegiatan esok hari.

3) Pengamatan / Observasi

Setelah dilakukan pengamatan pada pertemuan ke-4, dimana

kegiatan yang dilakukan adalah peserta didik menyebutkan

lambang bilangan 1-10, menghitung jumlah benda yang

ditemukan, menuliskan lambang bilangan 1-10. Yang memberikan

hasil Belum Berkembang (BB) sebanyak 5 anak, Mulai

Berkembang (MB) sebanyak 4 anak, Berkembang Sesuai Harapan

(BSH) sebanyak 4 anak, dan Berkembang Sangat Baik (BSB)

sebanyak 5 anak. Persentase hasil perkembangan kognitif melalui

permainan harta karun dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 85: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

70

Tabel 12

Hasil Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak

Pada Siklus II Pertemuan Ke-IV

No Jenis Penilaian Jumlah Anak Hasil Persentase

1 Belum Berkembang 5 28%

2 Mulai Berkembang 4 22%

3 Berkembang Sesuai Harapan 4 22%

4 Berkembang Sangat Baik 5 28%

Jumlah 18 100%

4) Refleksi

Hasil refleksi terhadap siklus II pertemuan ke-4 dapat dilihat

sebagai berikut :

a) Pengelolaan waktu yang seefektif mungkin dalam melakukan

permainan harta karun dengan melakukan pembagian

kelompok memudahkan peserta didik dalam mengikuti

kegiatan

b) Kemampuan bekerjasama peserta didik sudah mulai terlihat ,

akan tetapi ada anak yang belum mau bergantian menggunakan

media dalam permainan harta karun

c) Kemampuan peserta didik yang mengikuti kegiatansudah

terlihat meningkat, tetapi masih ada beberapa ank yang belum

Page 86: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

71

dapat menyebutkan lambang bilangan dikarenakan masih malu

dan ragu.

b. Pertemuan ke-5 (Siklus II)

1) Perencanaan

a) Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang akan

digunakan

b) Menyiapkan permainan harta karun yang lebih menarik dari

pertemuan sebelumnya

c) Menyusun alat evaluasi.

2) Pelaksanaan

Kegiatan pada pertemuan ke-5 pada hari Senin, 17 Oktober

2016 dengan tema binatang/serangga. Guru mengawali

pembelajaran dengan mengucapkan salam dan membacakan do’a

sebelum memulai kegiatan, membacakan pancasila, janji Tk, dan

menyanyikan beberapa lagu.

Kegiatan inti, guru menyebutkan beberapa macam serangga,

seperti : nyamuk, kupu-kupu, lalat, dan kecoa. Setelah

menyebutkan beberapa jenis serangga, guru mengajak anak untuk

menirukan gerakan dari salah satu serangga yang telah disebutkan,

seperti menirukan gerakan kupu-kupu. Kemudian guru mengajak

anak untuk melanjutkan kegiatan yakni bermain harta karun,

Page 87: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

72

peserta didik berlomba untuk mencari angka 5 yang telah

disedikan di dalam kotak harta karun.

Kegiatan penutup, dilakukan guru dengan melakukan

evaluasi Tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan. Guru

mengulas kembali kegiatan yang telah dilakukan (menanyakan

perasaan anak ketika melakukan kegiatan, menyebutkan kembali

lambang bilangan 1-10, menyebutkan kembali beberapa jenis

serangga ). Kemudian memberitahukan kepada anak kegiatan esok

hari.

3) Pengamatan / Observasi

Setelah dilakukan pengamatan pada pertemuan ke-5, dimana

kegiatan yang dilakukan adalah peserta didik menyebutkan

lambang bilangan 1-10, menghitung jumlah benda yang

ditemukan, menuliskan lambang bilangan 1-10. Yang memberikan

hasil Belum Berkembang (BB) sebanyak 2 anak, Mulai

Berkembang (MB) sebanyak 3 anak, Berkembang Sesuai Harapan

(BSH) sebanyak 6 anak, dan Berkembang Sangat Baik (BSB)

sebanyak 7 anak. Persentase hasil perkembangan kognitif melalui

permainan harta karun dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 88: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

73

Tabel 13

Hasil Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak

Pada Siklus II Pertemuan Ke-V

No Jenis Penilaian Jumlah Anak Hasil Persentase

1 Belum Berkembang 2 11%

2 Mulai Berkembang 3 17%

3 Berkembang Sesuai Harapan 6 33%

4 Berkembang Sangat Baik 7 39%

Jumlah 18 100%

4) Refleksi

Hasil refleksi terhadap pertemuan ke-5 siklus II dapat

dirinnci sebagai berikut :

a) Kemampuan bekerjasama peserta didik sudah mulai terlihat ,

akan tetapi ada anak yang belum mau bergantian menggunakan

media dalam permainan harta karun.

c. Pertemuan ke-6 (Siklus II)

1) Perencanaan

a) Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang akan

digunakan

b) Menyiapkan media dalam melaksanakan kegiatan sesuai

dengan RKH yang digunakan

Page 89: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

74

c) Menyiapkan alat evaluasi.

2) Pelaksanaan

Kegiatan pada pertemuan ke-6 pada hari Kamis, 20 Oktober

2016 dengan tema binatang/binatang berkaki empat. Guru

mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan

membacakan do’a sebelum memulai kegiatan, membacakan

pancasila, janji Tk, dan menyanyikan beberapa lagu.

Kegiatan inti, guru menyebutkan beberapa macam binatang

berkaki empat, seperti : sapi, kambing, dan kerbau Setelah

menyebutkan beberapa jenis binatang berkaki empat, guru

mengajak anak untuk mengelompokkan gambar binatang berkaki

empat yang mempunyai jumlah lebih banyak dan lebih sedikit.

Kemudian melakukan permainan harta karun dengan mencari

sebanyak-banyaknya gambar binatang berkaki empat dan

menghitungnya secara berkelompok. Setelah itu menghubungkan

gambar binatang dengan lambang bilangan.

Kegiatan penutup, dilakukan guru dengan melakukan

evaluasi Tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan. Guru

mengulas kembali kegiatan yang telah dilakukan (menanyakan

perasaan anak ketika melakukan kegiatan, menyebutkan kembali

lambang bilangan 1-10, menyebutkan kembali beberapa jenis

Page 90: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

75

binatang berkaki empat ). Kemudian memberitahukan kepada anak

kegiatan esok hari.

3) Pengamatan / Observasi

Setelah dilakukan pengamatan pada pertemuan ke-6, dimana

kegiatan yang dilakukan adalah peserta didik menyebutkan

lambang bilangan 1-10, menghitung jumlah benda yang

ditemukan, menghubungkan bilangan dengan lambang bilangan 1-

10. Yang memberikan hasil Belum Berkembang (BB) sebanyak 0

anak, Mulai Berkembang (MB) sebanyak 1 anak, Berkembang

Sesuai Harapan (BSH) sebanyak 2 anak, dan Berkembang Sangat

Baik (BSB) sebanyak 15 anak. Persentase hasil perkembangan

kognitif melalui permainan harta karun dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 14

Hasil Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak

Pada Siklus II Pertemuan Ke-VI

No Jenis Penilaian Jumlah Anak Hasil Persentase

1 Belum Berkembang 0 0%

2 Mulai Berkembang 1 6%

3 Berkembang Sesuai Harapan 2 11%

4 Berkembang Sangat Baik 15 83%

Jumlah 18 100%

Page 91: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

76

C. Pembahasan

Taman kanak-kanak adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan

dan perkembangan, baik jasmani maupun rohani anak di luar lingkungan

keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, sebagai usaha yang dilakukan

agar anak usia 4-6 tahun lebih siap untuk mengikuti jenjang pendidikan

selanjutnya. Pada dasarnya anak telah memiliki potensi kreatif, dengan

potensi yang kreatif anak membutuhkan aktifitas atau kegiatan yang kreatif

agar dapat mengasah kreatifitas anak khususnya dalam perkembangan

kognitif.

Pada pelaksnaan siklus I melalui 3 pertemuan dengan pelaksanaan

pembelajaran secara klasikal di kelas B1 dapat dijumpai beberapa hambatan

dan kelmahan, diantaranya persediaan media pada pelaksanaan permainan

harta karun kurang diterima oleh peserta didik dalam mengembangkan

kemampuan kognitif anak, sehingga permainan harta karun belum

berkembang secara baik.

Page 92: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

77

Berdasarkan hasil perkembangan pada siklus I dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 15

Hasil persentase Siklus I

Siklus I BB MB BSH BSB Jumlah Peserta Didik

Pertemuan 1 50%

9 anak

28%

5 anak

17%

3 anak

5%

1 anak 18 anak

Pertemuan 2 45%

8 anak

33%

6 anak

11%

2 anak

11%

2 anak 18 anak

Pertemuan 3 39%

7 anak

39%

7 anak

11%

2 anak

11%

2 anak 18 anak

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I, terlihat kemampuan kognitif

anak melalui permainan harta karun dapat dikatakan belum berhasil karena

belum mencapai 80%. Dengan demikian peneliti merancang kembali kegiatan

pada siklus II yang mana dapat dilihat hasil persentase sebagai berikut :

Tabel 16

Hasil persentase Siklus II

Siklus I BB MB BSH BSB Jumlah Peserta Didik

Pertemuan 4 28%

5 anak

22%

4 anak

22%

4 anak

28%

5 anak 18 anak

Pertemuan 5 11%

2 anak

17%

3 anak

33%

6 anak

39%

7 anak 18 anak

Pertemuan 6 0%

0 anak

6%

1 anak

11%

2 anak

83%

15 anak 18 anak

Page 93: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

78

Berdasarkan hasil persentase di atas, maka kemampuan kognitif

melalui permainan harta karun telah menunjukkan perubahan yang lebih baik

dan telah mencapai indikator keberhasilan 80%. Hal ini dapat dilihat dari

rancangan kegiatan dalam menerapkan permainan harta karun dalam

mengembangkan kemampuan kognitif anak di RA Al-Ulya 3 Bandar

Lampung.

Berdasrkan hasil refleksi dari kedua siklus tersebut melalui 6 kali

pertemuan kegiatan permainan harta karun dalam mengembangkan

kemampuan kognitif di RA Al-Ulya 3 Bandar Lampung, dapat dijumpai

peningkatan persentase yang cukup berarti. Hal ini dapat dilihat dalam tabel

berikut ini :

Page 94: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

79

Siklus Pertemuan Nilai Perkembangan Hasil Persentase

BB 50%

9 anak

1

MB 28%

5 anak

BSH 17%

3 anak

BSB 5%

1 anak

BB 45%

8 anak

I 2 MB 33%

6 anak

BSH 11%

2 anak

BSB 11%

2 anak

BB 39%

7 anak

3

MB 39%

7 anak

BSH 11%

2 anak

BSB 11%

2 anak

BB 28%

5 anak

4

MB 22%

4 anak

BSH 22%

4 anak

BSB 28%

5 anak

BB 11%

2 anak

II 5 MB 17%

3 anak

BSH 33%

6 anak

BSB 39%

7 anak

BB 0%

0 anak

6

MB 6%

1 anak

BSH 11%

2 anak

BSB 83%

15 anak

Rekapitulasi Hasil Perkembangan Kognitf anak Siklus I dan II melalui

permanan mencar harta karun pada kelompok B.1 di Raudhatul Atfhal Al-

Ulya 3 Raja Basa Bandar Lampung

Page 95: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

80

Diagram Batang Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan analisis pada siklus I dan siklus II maka dapat penulis

simpulkan bahwa perkembangan kognitif dapat dikembangkan melalui

permainan harta karun. Dengan melalui permainan harta karun anak dapat

berimajinasi dan mudah untuk memahami perkembangan kognitif.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Pertemuan I Pertemuan II PertemuanIII

PertemuanIV

Pertemuan V PertemuanVI

BB

MB

BSH

BSB

Page 96: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

81

BAB V

KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdsarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif dapat dikembangkan melalui

permainan mencari harta karun. Peneliti melakukan kegiatan permainan mencari

harta karun yang sesuai dengan tingkat kemampuan anak usia dini, sehingga

dapat mengembangkan kemampuan mereka khususnya kemampuan kognitif.

Berdasarkan hasil data penelitian pada siklus I diperoleh data anak dalam

mengembangkan kemampuan kognitif khususnya tingkat pencapaian mengetahui

konsep banyak dan sedikit, membilang banyak benda satu sampai sepuluh,

mengenal konsep bilangan, mengenal lambang bilangan, mengenal lambang

huruf, dari 18 anak yang Belum Berkembang (BB) sebanyak 7 anak, Mulai

Berkembang (MB) sebanyak 7 anak, Berkembang Sesuai Harapan (BSH)

sebanyak 2 anak dan Berkembang Sangat Baik (BSB) sebanyak 2 anak yang

memiliki jumlah persentase 11%. Hal ini menunjukkan penelitian ini belum

berhasil karena belum mencapai indikator keberhasilan yakni 80% sebanyak 15

anak, maka penelitian ini berlanjut pada siklus II dan diperoleh tidak ada anak

yang Belum Berkembang (BB), Mulai Berkembang (MB) sebanyak 1 anak yang

memiliki jumlah persentase 6%, Berkembang Sesuai Harapan (BSH) sebanyak 2

anak yang memlilki jumlah persentase 11%, dan Berkembang Sangat Baik (BSB)

Page 97: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

82

sebanyak 15 anak yang memiliki jumlah persentase 83%. Berdasarkan hasil dari

analisis siklus II maka penelitian ini dikatakan berhasil dan dapat disimpulkan

bahwa Permainan Mencari Harta Karun dapat Mengembangkan Kemampuan

Kognitif Anak pada Kelompok B.1 di RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sebagai bahan rekomendasi

dengan mempertimbangkan hasil penelitian di lapangan maupun secara teoritis,

maka beberapa hal yang dapat menjadi bahan rekomendasi adalah sebagai berikut

:

1. Bagi pihak sekolah memfasilitasi proses belajar mengajar dengan melengkapi

sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

2. Perlunya koordinasi antara pengelola RA, tenaga kependidikan dengan

lingkungan masyarakat secara intensif dan berkesinambungandalam rangka

mengupayakan peningkatan kualitas pembelajaran, sehingga akan

meningkatkan pula prestasi dan kualitas sekolah.

C. Penutup

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dan tidak lupa sholawat serta salam penulis panjatkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman

yang penuh barokah dan kita nantikan syafa’atnya di yaumil akhir nanti amin.

Page 98: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

83

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2009. PendidikanbagiAnakBerkesulitanBelajar. Jakarta:

RinekaCipta.

ArdyWiyani , Nova. 2014. PsikologiPerkembanganAnakUsiaDini. Yogyakarta:

Gava Media.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2014. PenelitianTindakanKelas. Jakarta: BumiAksara.

B. Hurlock. Elizabet.Tth.PerkembanganAnakJlid 1. Jakarta: Erlangga.

Dinar Pratisti,Wiwien. 2008. PsikologiAnakUsiaDini. Jakarta: PT. Indeks.

Hapsari Iriani Indri. 2016. Psikologi Perkembangan Aanak. Jakarta: Indeks.

http://dokumen.tips/documents/pengaruh-permainan-mencari-harta-karun-terhadap-

kemampuan-mengenal-angka-1-10.html

Kunandar. 2012. LangkahMudahPenelitianTindakanKelas. Jakarta:

RajagrafindoPersada.

Kurniawan, Heru, TitiAnisatulLaely. 2014. 30

PermainanKreatifuntukKecerdasanLogikaMatematikaAnak. Bandung:

Alfabeta.

Mar’at Samsunuwiyati. 2013. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakaria.

Muslih Masnur. 2013. Melaksanakan PTK itu Mudah. Jakarta: Remaja Rosdakaria.

NuraniSujiono, Yuliani. 2009. KonsepDasarPendidikanAnakUsiaDini. Jakarta: PT.

Indeks.

NuraniSujiono, Yuliani. 2009. KonsepDasarPendidikanAnakUsiaDini. Jakarta: PT.

Indeks.

Patmonodewo ,Soeminarti. 2003. PendidikanAnakPrasekolah. Jakarta: PT.

RinekaCipta.

PeraturanMenteriPendidikanNasionalRepublik Indonesia nomor 137 Tahun 2014

tentangStandar PAUD.

PeraturanMenteriPendidikanNasionalRepublik Indonesia nomor 58 Tahun 2009

tentangStandar PAUD.

Page 99: UPAYA MENGEMBANGKANKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK …repository.radenintan.ac.id/689/1/SKRIPSI_RINI_IRAWATI_DEWI_EEE.pdf · upaya mengembangkankan kemampuan kognitif anak melalui permainan

84

R. Moeslichatoen. 2004. MetodePengajaranDitamanKanak-kanak. Jakarta:

RenikaCipta.

Rinaldi, John. 2014. Ratusan Game EdukatifuntukAnakUsia 0-3 Tahun. Jogjakarta:

Diva Press.

Sanjaya, Wina. 2009. PenelitianTindakanKelas. Jakarta: Kencana.

Sugiyono, 2010.MetodePendidikanPendekatanKualitatifdan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Syamsidah, 2015. 100 Permainan PAUD & TK. Jogjakarta: Diva Kids.

Triharso, Agung. 2013. PermainanKreatifdanEdukatifuntukAnakUsiaDini.

Yogyakarta: Andi.

Yusuf L.N, Syamsu, Nani M. Sugandhi. 2012. PerkembanganPesertaDidik. Jakarta:

PT. Raja GrafindoPersada.