Top Banner
ILEUS OBSTRUKTIF ILMU PENYAKIT BEDAH Pembimbing : Dr. Adriansyah, Sp.B
30

TUGAS OBSTRUKTIF

Sep 30, 2015

Download

Documents

Ileus Obstruktif
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Diapositiva 1

ILEUS OBSTRUKTIFILMU PENYAKIT BEDAH

Pembimbing : Dr. Adriansyah, Sp.B1PENDAHULUANIleus:Gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi usus akut yang segera memerlukan tindakan. Gangguan pasase usus dapat disebabkan obstruksi lumen usus yang disebut ileus obstruktif atau oleh gangguan peristaltik yang selanjutnya disebut sebagai ileus paralitik.

PENDAHULUANSetiap tahunnya 1 dari 1000 penduduk dari segala usia didiagnosa ileus (Davidson, 2006). Di Indonesia tercatat ada 7.059 kasus ileus paralitik dan obstruktif tanpa hernia yang dirawat inap dan 7.024 pasien rawat jalan pada tahun 2004 menurut Bank data Departemen Kesehatan Indonesia.

PEMBAHASAN

ILEUS OBSTRUKTIF

Ileus obstruktif ialah gangguan pasase usus yang disebabkan oleh adanya sumbatan baik pada usus halus maupun pada usus besar.Lanjutan

Etiologi1. Adesi dari operasi pada abdomen sebelumnya (post-operatif)2. Hernia yang berisi usus halus3. Crohns disease yang menyebabkan adesi atau striktur inflamatori4. Neoplasma5. Intususepsi (pada anak-anak)6. Volvulus7. Benda asing8. Atresia intestinal

Gejala KlinisNyeri perut, biasanya bersifat hilang timbul (kolik)Mual dan muntahDapat terjadi muntah yang berisi materi fekal karena adanya peristalsis retrograde. Muntah berisi materi fekal ini umumnya terjadi apabila obstruksi terjadi di bagian distal. DiareKonstipasiInabilitas untuk flatusDistensi abdomen

Pemeriksaan FisikPemeriksaan abdomenInspeksi dapat terlihat distensi abdomen. Dapat juga terlihat kontur usus pada dinding abdomen (darm contour). Gerakan peristaltic usus kadang dapat terlihat pada inspeksi (darm steifung). Pada auskultasi, bising usus dapat normal atau meningkat pada fase awal namun lama kelamaan akan menurun. Pada fase awal, bila keadaan obstruksi berat, abdomen akan membesar dan tegang serta bunyi peristaltik tinggi seperti dentingan uang logam yang disebut metallic sound. Pada palpasi abdomen dapat ditemukan nyeri tekan dan kadang dapat teraba masa. Namun seringkali masa tidak teraba akibat adanya distensi abdomen.Pada perkusi dapat ditemukan hipertimpani.

Pemeriksaan regio inguinal dan femoralPeriksa apakah terdapat hernia pada regio inguinal dan femoral.

Rectal toucherPemeriksaan RT berfungsi mengidentifikasi adanya massa pada rektum. Bila pada pemeriksaan rectal toucher tidak didapatkan temuan yang signifikan, maka lokasi obstruksi kemungkinan terletak pada level yang lebih proksimalBeberapa tanda khas radiologik untuk ileus obstruktif adalah pengumpulan gas dalam lumen usus yang membesar dan gambaran air-fluid level

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lappas et al, ada dua penemuan penting yang dapat menyatakan obstruksi usus halus total :Adanya air-fluid level dengan ketinggian berbeda dalam satu lingkar ususAdanya pelebaran rata rata lebih besar dari 25 mm.

Pada obstruksi usus besar, diperhatikan udara kolon mulai pada kolon asenden, transversal, desenden, sampai rektum. Apabila adanya bagian udara kolon yang terpotong dapat menandakan lokasi dari obstruksi

Kontras dilakukan dengan indikasi sebagai berikut :

Apabila diduga adanya obstruksi usus besar, tetapi tidak dapat dibuktikanPerlu membedakan antara obstipasi dan obstruksiLokalisasi untuk tindakan operatif.

(A) Ukuran normal usus halus dan rekto-sigmoid. (B) Dilatasi usus halus dan letak dari obstruksi (tanda panah). DIAGNOSIS

S : Subjektif- Keluhan muntah- Jarang muntah fekal- Perasaan tidak enak perut bagian atas- Kejang sekitar pusat, tidak terus-terusan- Muntah fekal- Nyeri sekali STRANGULASI

ProxDistOBSTRUKSI USUS HALUSO : ObjektifGeneralis: tanda dehidrasi?AbdomenInspeksi: Scar bekas operasi, Cembung, Distensi, Darm SteifungAuskultasi: Peristaltik (+) Perkusi: TimpaniPalpasi: -

Foto Polos Abdomen 3 PosisiFLUID LEVEL (+)OBSTRUKSI USUS HALUS A : AssessmentDD:/ Ileus ParalitikNyeri ringan, konstan, difusDistensiBisisng usus (-)Obstruksi usus besar - Obstipasi - Kolik jarang - Distensi abdomen- Muntah jarang

OBSTRUKSI USUS HALUSP : Planning

Penanggulangan DARURAT DEFENITIF Operasi ditujukan pada sumber penyumbatanOBSTRUKSI USUS HALUSS : Subjektif Nyeri terasa di ulu hati Nyeri hebat & terus menerus Oleh karena peritonitis & iskemia Tidak BABJarang muntah fekal , jika muntah berarti katup ileosekal tidak mampu mencegah refluksOBSTRUKSI USUS BESAR O : ObjektifAbdomenInspeksi: distensiAuskultasi: Peristaltik (+) , Metallic sound (+) Perkusi: TimpaniPalpasi: Teraba massa

PLAIN ABDOMINAL FOTO FLUID LEVEL (+)KOLON DISTENSI

Lanjutan A : Assessment

DD:/ Ileus paralitikBising usus (-)Dinding perut tidak tegangObstruksi usus halus - Nyeri Perlahan-lahan, lebih ringan - Jarang muntah

LanjutanP : Planning

Penanggulangan DARURAT DEFENITIFmenghilangkan penyebab obstruksi

LanjutanRECTAL TOUCHERIsi rektum menyemprot : Hirschprung diseaseAdanya darah dapat menyokong adanya strangulasi, neoplasmaFeses yang mengeras : skibalaFeses negatif : obstruksi usus letak tinggiAmpula rekti kolaps : curiga obstruksiNyeri tekan : lokal atau general peritonitisPEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratoriumRadiologiFoto abdomen tegak dan berbaring harus yang pertama dibuat. Adanya gelung usus terdistensi dengan batas udara-cairan dalam pola tangga pada film tegak sangat menggambarkan ileus obstruksi sebagai diagnosis. Dalam ileus obstruktif usus besar dengan katup ileocaecalis kompeten, maka distensi gas dalam kolon merupakan satu-satunya gambaran penting. Penggunaan kontras dikontraindikasikan adanya perforasi-peritonitis. Barium enema diindikasikan untuk invaginasi, dan endoskopi disarankan pada kecurigaan volvulus.

KOMPLIKASIStrangulasi menjadi penyebab dari kebanyakan kasus kematian akibat obstruksi usus. Isi lumen usus merupakan campuran bakteri yang mematikan, hasil-hasil produksi bakteri, jaringan nekrotik dan darah. Usus yang mengalami strangulasi mungkin mengalami perforasi dan mengeluarkan materi tersebut ke dalam rongga peritoneum. Tetapi meskipun usus tidak mengalami perforasi bakteri dapat melintasi usus yang permeabel tersebut dan masuk ke dalam sirkulasi tubuh melalui cairan getah bening dan mengakibatkan syok septik.

PENATALAKSANAANPre-operatif Tatalaksana awal terdiri dari resusitasi cairan, dekompresi usus, pemberian analgesia dan antiemetik, dan pemberian antibiotik (terhadap mikroorganisme gram negatif dan anaerob). Puasakan.

OperatifSimple correctionBy-passFistula entero-cutaneusReseksi ususPost-operatifPROGNOSISObstruksi strangulata dapat menyebabkan kematian pada hampir 100% pasien. Apabila operasi dilakukan dalam waktu 36 jam, tingkat mortalitas menurun hingga 8%. Sementara apabila operasi dilaksanakan setelah 36 jam mortalitas menurun hanya hingga 25%.Pada obstruksi usus halus, hasil akhir selalu baik, apabila disertai dengan diagnosis dan pengobatan yang benar. Pada obstruksi usus besar, sebelum dilakukan dekompresi, prognosis dapat dinilai dari keadaan umum pasien dan keberadaan penyakit penyuli lainnya.