BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang selalu membutuhkan interaksi dan komunikasi dengan yang lainnya dalam menjalankan kehidupan. Proses komunikasi tersebut, tentu membutuhkan bahasa sebagai medianya. Menurut Keraf (Smarapradhipa, 2005:1) memberikan dua pengertian bahasa.Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vocal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.Akan tetapi cakupannya tidak hanya dalam kegiatan lisan tetapi juga kegiatan tulisan. Komunikasi lisan dan tulisan sangat erat hubungannya karena sifat penggunaannya yang saling berkaitan dalam bahasa. Dalam pernyataan tersebut
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk yang selalu membutuhkan interaksi dan
komunikasi dengan yang lainnya dalam menjalankan kehidupan. Proses
komunikasi tersebut, tentu membutuhkan bahasa sebagai medianya. Menurut
Keraf (Smarapradhipa, 2005:1) memberikan dua pengertian bahasa.Pengertian
pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol
vocal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.Akan tetapi cakupannya tidak hanya
dalam kegiatan lisan tetapi juga kegiatan tulisan.
Komunikasi lisan dan tulisan sangat erat hubungannya karena sifat
penggunaannya yang saling berkaitan dalam bahasa. Dalam pernyataan
tersebut dinyatakan bahwa komunikasi dalam bentuk tulisan sama pentingnya
dengan komunikasi lisan. Namun dalam kenyataannya, keterampilan
berkomunikasi lewat tulisan belum mencapai hasil yang
menggembirakan.Anggapan tersebut timbul karena kegiatan menulis memang
menyita banyak waktu, tenaga serta perhatian yang sungguh-sungguh.Di
samping itu, kegiatan menulis menuntut keterampilan yang kadang tidak
dimiliki.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat kompleks
yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan sekaligus. Tidaklah
berlebihan jika dikatakan demikian karena dalam kegiatan menulis banyak
persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya harus bermakna, jelas, atau lugas,
merupakan satu kesatuan, singkat dan padat, serta memenuhi kaidah
kebahasaan.
Selain itu, menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Dalam penyampaian komunikasi yang tidak langsung ini dibutuhkan sekali
penulis yang mampu menuangkan gagasannya secara jelas, ringkas, dan tepat.
Tujuan keterampilan menulis di sekolah adalah siswa dapat memiliki
kemampuan berbahasa Indonesia yang dapat dipergunakan untuk mengarang.
Selama kegiatan ini siswa disadarkan bahwa ada berbagai kemungkinan cara
penataan atau penyusunan kata. Termasuk dalam kegiatan menulis adalah
kegiatan menemukan kesalahan dalam menulis (tidak hanya ejaan dan tanda
baca, tetapi kelengkapan atau kejelasan kalimat bahkan pemilihan kata).Siswa
tidak hanya dilatih untuk menemukan sendiri, tetapi juga untuk memperbaiki
dan membenahinya.Untuk menuju ke arah itu, pendidik harus memberi
kesempatan kepada siswa berlatih menulis yang baik disertai dengan dorongan-
dorongan yang dapat merangsang potensi dalam menulis sehingga menulis itu
tidak selalu dianggap sulit dan tidak menyenangkan.
Ada juga yang menganggap bahwa kemampuan menulis merupakan bakat.
Jadi, bakat ini tidak dimiliki semua orang. Dengan kata lain, keterampilan
menulis hanya akan dimiliki oleh orang yang berbakat dalam hal itu. Namun
ternyata anggapan seperti ini sangat berbahaya karena dapat membunuh
potensi seseorang dalam menulis karena di lapangan terjadi hal yang
sebaliknya.Berdasarkan penemuan di lapangan, siswa belum memahami
tentang pembelajaran menulis karangan narasi yang bertemakan tentang
pengalaman pribadi.
Banyak penulis yang lahir bukan hanya didukung oleh bakat semata,
bahkan pada awalnya ada yang membenci menulis, tetapi setelah mengalami
latihan terus menerus, akhirnya jadilah penulis besar. Dengan demikian,
menulis adalah sebuah proses. Proses berlatih dan terus berlatih. Memang tidak
dapat disangkal, bahwa dapat berpengaruh juga, tetapi hanya sedikit.Semakin
seseorang sering menulis dia akan lebih terampil dalam menuangkan ide untuk
membuat suatu tulisan atau cerita. Salah satu cara yang peneliti lakukan dalam
hal ini yaitu dengan membiasakan siswa untuk menulis catatan harian.
Pembiasaan menulis catatan harian, akan memudahkan seseorang mencurahkan
ide yang ada dalam pikiran mereka melalui tulisan yang sifatnya lebih formal.
Pada kesempatan ini peneliti ingin membantu siswa untuk merangsang
kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis yaitu menggunakan teknik
Quantum Writing.
Keterbatasan kemampuan siswa dalam menguasai keterampilan menulis
bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pembelajaran menulis di
kelas yang belum maksimal, kemampuan guru dalam menyokong kemampuan
menulis siswa, kesadaran siswa tentang manfaat dan pentingnya menulis, dan
sebagainya.
Teknik Quantum Writing merupakan cara untuk memunculkan potensi
siswa dalam mengeluarkan apa saja yang ada dalam diri mereka saat menulis
yang dilakukan dengan langkah-langkah yang cukup mudah dan
menyenangkan bagi siswa. Kelebihan menggunakan teknik Quantum Writing
ini siswa memilih teknik yang sesuai dengan kemauan dan kemampuan yang
dimiliki. Dengan menerapkan teknik Quantum Writing diharapkan bisa
menyokong kemampuan menulis siswa dalam menulis karangan narasi. karena
teknik Quantum Writing bisa merespon kemampuan siswa dalam menulis
karangan narasi.
Untuk itulah peneliti ingin mencoba menerapkan teknik Quantum
Writing dalam pembelajaran menulis karangan, salah satunya karangan Narasi
yang terdapat dalam KTSP kelas VII MTs. Maka peneliti mengajukan judul
penelitian “Keefektifan Metode Quantum Writing pada Pembelajaran Menulis
Karangan Narasiterhadap Siswa Kelas VII MTs. AL – BAROKAH Kabupaten
Garut Tahun Pelajaran 2013/2014”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan waktu penelitian dan guna memberikan batasan
yang jelas akan hal-hal yang diamati selama penelitian, peneliti membatasi
masalah pada penerapan teknik Quantum Writing dalam pembelajaran menulis
karangan Narasi dengan tema pengalaman pribadi.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut ini.
1) Bagaimana kemampuan menulis karangan narasi sebelum menggunakan
teknik Quantum Writing?
2) Bagaimana kemampuan menulis karangan narasi sesudah menggunakan
teknik Quantum Writing?
3) Adakah perbedaan kemampuan menulis karangan narasi sebelum dan
sesudah nenggunakan Quantum Writing?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian eksperimen merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk
menilai pengaruh suatu perlakuan,tindakan, treatment pendidikan terhadap
tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh
tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain. Berdasarkan hal tersebut
maka tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari
suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibandingkan
dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Kegiatan
yang peneliti lakukan tentu mempunyai tujuan. Adapun tujuan penelitiaan ini
yaitu sebagai berikut.
1) Untuk mengetahui bagaimana kemampuan menulis karangan narasi
sebelum menggunakan teknik Quantum Writing.
2) Untuk mengetahui bagaimana kemampuan menulis karangan narasi
sesudah menggunakan teknik Quantum Writing.
3) Untuk mengetahui Adakah perbedaan kemampuan menulis karangan narasi
sebelum dan sesudah menggunakan Quantum Writing.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi STKIP Garut dalam upaya
mengembangkan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan media
pendidikan sehingga dapat mengoptimalkan proses pembelajaran. Secara
praktis penelitian ini diharapkan bagi pihak – pihak berikut ini.
Bagi Guru dapat dijadikan sebagai acuan dalam menggunakan berbagai
metode dan teknik pembelajaran dan mengembangkan media pembelajaran
yang lebih bervariasi serta dapat membawa suasana pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa.
Adapun bagi siswa itu sendiri mendapatkan suasana yang santai dan
menyenangkan, memiliki motivasi belajar, mendapatkan kegiatan belajar yang
lebih mudah, serta mendapatkan pengalaman yang baru selama proses
pembelajaran berlangsung.
Kemudian manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna juga bagi
peneliti dalam upaya mengembangkan ilmu pengetahuan terutama yang
berkaitan dengan media pendidikan sehingga dapat mengoptimalkan proses
pembelajaran. Hasil penelitian ini juga diharapkan bisa membantu siswa
memahami pembelajaran karangan Narasi khususnya untuk siswa MTs. Al-
Barokah sebagai objek penelitian diharapkan biasa lebih memberikan hasil
yang memuaskan dalam pembelajaran karangan Narasi.
E. Anggapan Dasar
Anggapan dasar adalah segala kebenaran, teori dan pendapat yang
dijadikan landasan dalam suatu penelitian.
Anggapan dasar dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Keberhasilan sebuah pembelajaran ditentukan oleh berbagai faktor di
antaranya adalah faktor penggunaan metode.
2. Penggunaan metode yang tepat dapat membantu guru untuk menyampaikan
materi pelajaran dan dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa.
3. Teknik Quantum Writing adalah teknik pembelajaran yang dapat
mempermudah munculnya ide untuk mengungkapkan gagasan.
F. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang berupa generalisasi tentatif (sementara)
tentang suatu masalah. Menurut Arikunto (1996:2) Hipotesis adalah suatu
jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai
terbukti melalui data yang terkumpul.
Berdasarkan kedua pendapat di atas, peneliti menyusun hipotesis sebagai
berikut : “ Terdapat perbedaan kemampuan menulis karangan narasi sebelum
dan sesudah menggunakan teknik Quantum Writing”.
BAB II
KEEFEKTIFAN TEKNIK QUANTUM WRITING PADA
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI
A. Pembelajaran
1. Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara komponen-
komponen sistem pembelajaran.Konsep dan pemahaman pembelajaran dapat
dipahami dengan menganalisis aktifitas komponen pendidik, bahan ajar, media,
alat, prosedur, dan proses belajar. Perubahan dan munculnya beberapa konsep
dan pemahamannya merupakan suatu bukti bahwa pembelajaran adalah suatu
proses mencari kebenaran dan mengembangkannya untuk kepentingan
pemenuhan kebutuhan hidup manusia, khususnya yang berhubungan dengan
upaya mengubah perilaku, sikap pengetahuan dan pemaknaan terhadap tugas-
tugas selama hidupnya. Dalam proses pembelajaran terhadap unsur-unsur yang
akan menghasilkan hasil belajar. Maka pembelajaran bisa berkelanjutan
sehingga segala sesuatu yang dibutuhkan manusia akan terpenuhi.Pembelajaran
ialah pengalaman belajar yang dialami oleh siswa dalam proses menguasai
tujuan pengajaran (Tarigan, 1994 : 65). Selain itu, dapat pula berarti
mengalami, menghayati situasi yang aktual yang menimbulkan respon-respon
tertentu dari pihak pembelajaran, pengalaman yang berupa pelajaran akan
menghasilkan perubahan seperti menjadi dewasa, pola perilaku, dan akan
menambah informasi (Hastuti, 1997:4).
2. Unsur – Unsur Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran terhadap unsur-unsur yang akan menghasilkan
hasil belajar. Maka pembelajaran bisa berkelanjutan sehingga segala sesuatu
yang dibutuhkan manusia akan terpenuhi. Pembelajaran ialah pengalaman
belajar yang dialami oleh siswa dalam proses menguasai tujuan pengajaran
(Tarigan, 1994 : 65). Selain itu dapat pula berarti mengalami, menghayati
situasi yang aktual yang menimbulkan respon-respon tertentu dari pihak
pembelajaran, pengalaman yang berupa pelajaran akan menghasilkan
perubahan seperti menjadi dewasa, pola perilaku, dan akan menambah
informasi (Hastuti, 1997:4).
3. Teknik – Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran merupakan cara guru menyampaikan bahan ajar yang
telah disusun (dalam metode), berdasarkan pendekatan yang dianut. Teknik
yang digunakan oleh guru bergantung pada kemampuan guru itu mencari akal
atau siasat agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan berhasil
dengan baik. Dalam menentukan teknik pembelajaran ini, guru perlu
mempertimbangkan situasi kelas, lingkungan, kondisi siswa, sifat-sifat siswa,
dan kondisi-kondisi yang lain. Dengan demikian, teknik pembelajaran yang
digunakan oleh guru dapat bervariasi sekali. Untuk metode yang sama dapat
digunakan teknik pembelajaran yang berbeda-beda, bergantung pada berbagai
faktor tersebut. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa teknik pembelajaran
adalah siasat yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar untuk memperoleh hasil yang optimal. Teknik pembelajaran
ditentukan berdasarkan metode yang digunakan, dan metode disusun
berdasarkan pendekatan yang dianut. Dengan kata lain, pendekatan menjadi
dasar penentuan teknik pembelajaran. Dari suatu pendekatan dapat diterapkan
teknik pembelajaran yang berbeda-beda pula.Berikut ini adalah teknik-teknik
yang biasa digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam
keterampilan menulis.
a. Teknik pembelajaran menulis
Langkah pertama yang dilakukan adalah menyalin kalimat setelah itu
membuat kalimat, meniru model, setelah itu menulis cerita yang berbentuk