Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akhir-akhir ini masalah seni dan budaya menjai pokok pembicaraan di
sejumlah media di Indonesia. Kasus yang hangat terjadi adalah bisa dikatakan
sebuah pencurian aset-aset budaya asli Indonesia oleh negeri tetangga. Hal ini
memicu eaksi keas dari sejumlah masyarakat di Indonesia yang measa dirugikan
dengan adanya tindakan yang tak bertanggungjawab ini. Kita tahu dan meyakini
bahwa kebudayaan asli Indonesia sudah sejak lama tumbuh dan berkembang
secara turun temurun dari nenek moyang kita terdahulu. Bila kita sejenak menoleh
jauh ke belakang, jauh sebelum masuknya pemeintahan kolonial, bangsa
Indonesia telah memiliki kebudayaan. Yaitu sejak jaman prasejarah hingga
masuknya kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam. Bisa dibilang bangsa Indonesia
telah mempunyai kebudayaan bangsa yang cukup tinggi.
Sesuai dengan isi Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945, bahwa “ Kebudayaan banga adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah
usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya “. Menurut Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 ini menyebutkan bahwa kebudayaan
Nasional Indonesia adalah kebudayaan yang didasarkan atas kebudayaan asli dan
lama yang ada sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah yang berada di
seluruh wilayah Indonesia.
Sebenarnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan seni dan
budaya. Namun masyarakat Indonesia khususnya para kawula muda sendiri
Page 2
enggan atau tak mau tahu dengan perkembangan seni dan budaya asli Indonesia.
Karena seiring dengan berjalannya waktu serta sebagai akibat meningkatnya
pembangunan di segala bidang dan aspek kehidupan, ditambah pula majunya
teknokogi dan sibuknya kehidupan di kota-kota besar, telah membuat seni dan
budaya tradisional itu terdesak dan akhir-akhir ini cenderung menuju
kepunahannya. Bukan hanya itu,sebagian masyarakat seleranya mulai beralih
pada seni modern yang ke barat-baratan atau mungkin juga karena kesenian-
kesenian tradisional yang ada, dinilai masih dirasakan ada kekurangan-
kekurangan dibanding seni modern yang mulai melanda masuk desa.
Kita tidak bisa menolak mentah-mentah masuknya seni modern yang dibawa
mengiringi masuknya kebudayaan barat. Umumnya masyarakat sudah terkena
pengaruh modernisasi, sehingga masyarakatnya berkecenderungan untuk
meninggalkan seni dan budaya tradisionalnya dakam batas-batas waktu tertentu.
Masyarakat yang tinggal di kota besar terpaksa hidup dalam tempo yang tinggi
dan berfikir dan kadang-kadang bersifat egois dengan bawaan materialistis. Ini
merupakan salah satu sebab mengapa seni tradisional ini sedang menuju
kepunahannya.
Kebudayaan kita mengalami krisis. Generasi muda saat ini cenderung lebih
memilih dan berjalan pada “jalur” kebudayaan modern yang sesungguhnya adalah
kebudayaan asing, misalnya model pakaian, musik, makanan, permainan, dan
gaya hidup. Sekarang yang harus menjadi pehatian kita adalah kurangnya
perhatian masyarakat untuk melakukan sebuah penggalian seni dan budaya
tradisional kita. Karena sejauh ini yang kita tahu, kesenian tradisional dijauhi
dengan alasan dianggap tidak sesuai dengan alam dan aspirasi muda aat ini.
Page 3
Untuk dapat melestarikan kelangsungan seni dan budaya tradisional kita,
maka pengenalan seni dan budaya bangsa kepada generasi muda perlu lebih
ditingkatkan lagi. Dalam hal ini berbagai upaya dapat dilakukan tentunya, yaitu
dengan adanya informasi yang mengangkat tentang seni dan budaya.
Di dalam proses pengenalan seni dan budaya itu diperlukan adanya proses
komunikasi yang efektif dan langsung mengenai sasaran yang dituju. Melalui
komunikasi, orang menyatakan diri, berdialog dengan orang lain, memberi serta
menerima masukan serta melakukan proses identifikasi dan alomodasi terhadap
lingkungannya. Fungsi komunikasi yang menjadi inti pokok dalam usaha
memperkenalkan seni dan budaya ini adalahsebagai proses menyampaikan dan
menerima pesan mengenai kekayaan seni dan budaya daerah yang kepada
khalayak pembaca atau masyarakat.
Untuk lebih mempersempit lagi wilayah di Indonesia yang menjadi sasaran
pengenalan seni dan budaya lokal ialah di pulau Jawa. Kebudayaan Jawa telah ada
sejak jaman pasejarah. Datangnya bangsa Hindu dengan kebudayaannya di pulau
Jawa melahirkan kebudayaan Hindu Jawa dan dengan masuknya Islam, maka
kebudayaan Jawa telah menjadi sifat sinkretis yang memadukan unsur-unsur asli
Jawa, Hindu Jawa, dan Islam dalam satu kebudayaan Jawa. Kebudayaan Jawa
adalah penjelmaan budi daya manusia Jawa yang merangkum : dasar pemikiran,
cita-citanya, semangatnya, fantasinya, kemauannya, hingga kesanggupannya
untuk mencapai keselamatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan hidup lahir batin
(Sarjono, 1999 : 211).
Bila kita meneropong lebih fokus lagi tentang daerah di pulau Jawa yang
akan kita gali seni dan budayanya yaitu di kota Malang yang terletak di propinsi
Page 4
Jawa Timur. Kota Malang memiliki kekayaan seni dan budaya yang cukup
banyak. Mulai dari sebuah permainan tradisional anak-anak, tari tradisional,
upacara adat atau keagamaan, bahasa khas, karakter penduduk, kerajinan tangan,
dan masih banyak lagi kekayaan bentuk seni dan budaya yang ada di kota Malang.
Pada kenyataannya saat ini, kebudayaan tradisional di kota Malang sangat
jarang sekali kita temui, dan jika pun ada, kebudayaan itu hanya dilestarikan oleh
para tokoh-tokoh masyarakat yang seharusnya sudah memiliki generai penerus
agar seni dan budaya tradisional Malang dapat tetap eksis.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Prihastutik, Kepala Sie Kesenian
Masyarakat Dinas Pariwisata, Informasi, dan Komunikasi kota Malang,
didapatkan beberapa fakta negatif atau kendala yang saat ini sedang dialami oleh
seni dan budaya kota Malang. Kendala yang terjadi sebenarnya hanyalah masalah
sepele, yaitu kekurangan pada personil, dan kurang adanya perhatian dari
masyarakat. Padahal Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pariwisata,
Informasi, dan Komunikasi-nya telah melakukan upaya untuk menghidupkan
kembali dan mempromosikan kesenian dan kebudayaan Malang. Beberapa upaya
itu meliputi kegiatan festival budaya seperti festival Jaranan, festival Mocopat,
dan pagelaran-pagelaran seni lainnya. Hal ini dilakukan sebagai usaha menjaga
seni dan budaya tradisional kota Malang aga tetap eksis serta merealisasikan cita-
cita kota Malang yang tercantum dalam Tri Bina Cita Kota Malang, yaitu Malang
sebagai kota pendidikan, Malang sebagai kota industri, dan Malang sebagai kota
pariwisata, dalam hal ini adalah mencakup seni dan budaya.
Oleh karena itu untuk lebih menghidupkan dan mempromosikan seni dan
buaya tradisional yang ada di kota Malang, dibutuhkan sebuah media yang
Page 5
langsung berhadapan dengan masyarakat selain melalui sebuah event atau acara
resmi seperti itu. Sebuah media yang efektif, bersifat menggugah, mengajak dan
mempengaruhi pembacanya untuk memberikan simpati dan dukungan terhadap
pesan yang ada di dalamnya, disusun serta divisualkan dengan gaya penyampaian
yang lebih menghibur, agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh khalayak
sasaran dengan tidak adanya unsur paksaan dan ancaman.
Daman perancangan media informasi ini tidak semata-mata dipilih
berdasarkan keinginan diri sendiri atau nilai ekonomis dari media itu sediri, akan
tetapi media informasi yang dirancang memperhatikan hal, pernah atau tidakkah
media sejenis ini dibuat di kota Malang sebelumnya, serta memperhatikan adanya
sebuah kebutuhan akan media informasi dan komunikasi yang mampu
memperkenalkan seni dan budaya Malang. Selama ini media informasi hanya
berupa majalah, buku paiwisata, iklan cetak indoor maupun outdoor.
Adapun media yang dirancang adalah berupa buku karikatur yang diberi
judul ” Malang Dalam Sketsa ”, sebagai upaya memperkenalkan dan
mempromosikan seni dan budaya Malang serta mendukung terwujudnya Tri Bina
Cita Kota Malang, yang salah satunya adalah Malang sebagai kota pariwisata,
yang seni dan budaya kota Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas, terdapat indikasi bahwa
untuk dapat lebih mengenalkan dan mempromosikan seni dan budaya kota
Malang, dibutuhkan sebuah media informasi yang baru dan beda dari media
informasi yang sudah ada saat ini. Dengan demikian rumusan masalah yang dapat
Page 6
diambil adalah tentang bagaimana merancang media informasi sebagai upaya
memperkenalkan dan mempromosikan seni dan budaya Malang serta mendukung
terwujudnya Tri Bina Cita Kota Malang.
1.3 Tujuan Perancangan
Berdasarkan rumusan masalah yang tekah disusun, maka tujuan
perancangan ini adalah menghasilkan media informasi sebagai upaya
memperkenalkan dan mempromosikan seni dan budaya Malang serta mendukung
terwujudnya Tri Bina Cita Kota Malang.
1.4 Batasan Ruang Lingkup
Ruang lingkup perancangan ini merupakan batasan dalam proses
perancangan media informasi sebagai upaya memperkenalkan dan
mempromosikan seni dan budaya Malang serta mendukung terwujudnya Tri Bina
Cita Kota Malang. Media informasi berikut dipilih berdasarkan fungsi, relevasi
dengan rumusan masalah an tujuan perancangan, serta efisiensi dan efektifitas
media tersebut.
Kategori
Desain
Produk yang
Dirancang
Karakteristik Desain Spesifikasi
Desain
Media
Informasi
dan
Komunikasi.
Buku karikatur
yang diberi judul
“ Malang
Dalam Sketsa “.
Aplikasi rancangan media
informasi dan komunikasi
berupa buku yang berisi
gambar-gambar karikatur
dan ilustrasi yang
Gambar
manual dengan
gaya kartun-
realis dengan
karakter lokal
Page 7
memperkenalkan dan
mempromosikan seni dan
budaya kota Malang serta
sebagai upaya mendukung
terwujudnya Tri Bina Cita
Kota Malang, yaitu Malang
sebagai kota Pariwisata,
yang membidangi seni dan
budaya kota Malang.
Indonesia.
1.5 Manfaat Perancangan
Manfaat yang dapat diperoleh dari perancangan media informasi dan
komunikasi sebagai upaya memperkenalkan dan mempromosikan seni dan budaya
Malang serta mendukung terwujudnya Tri Bina Cita Kota Malang ini dibedakan
menjadi beberapa manfaat :
1.5.1 Manfaat bagi Dinas Pariwisata, Informasi, dan Komunikasi kota
Malang adalah membantu memperkenalkan dan mempromosikan seni dan
budaya Malang serta mendukung terwujudnya Tri Bina Cita Kota Malang.
1.5.2 Manfaat bagi Prodi Desain Komunikasi Visual adalah menyediakan
bahan informasi seni dan budaya serta sebagai bahan acuan dan referensi
untuk perancangan media informasi dan komunikasi visual berikutnya di
kota Malang.
Page 8
1.5.3 Manfaat bagi praktisi desain adalah menyediakan bahan acuan dan
referensi untuk perancangan media informasi dan komunikasi visual
berikutnya.
1.5.4 Manfaat bagi penulis adalah sebagai media pengaplikasian ilmu yang
telah didapatkan selama masa perkuliahan, menambah pengetahuan dan
keterampilan tentang gambar karikatur serta seni dan budaya yang ada di
kota Malang.
1.6 Definisi Istilah
Perancangan
Perancangan adalah suatu proses atau langkah yang ditempuh dalam
pembuatan sebuah produk baru yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Perancangan merupakan langkah paling awal dalam pembuatan suatu produk
baru.
Buku
Buku adalah kumpulan lembaran kertas yang disatukan dan ditata secara
rapi dengan tujuan agar pembaca akan lebih mudah untuk membuka dan
membacanya. Buku yang berisi tulisan bertujuan untuk dibaca, sedangkan buku
yang tidak berisi atau polos bertujuan untuk diberi tulisan.
Karikatur
Karikatur adalah gambar yang bersifat humor, melebih-lebihkan (hiperbola),
dan dibuat dengan tujuan tertentu. Gambar yang dikarikatur biasanya adalah
gambar dari seorang tokoh nyata. Gambar karikatur biasanya mengandung unsur-
unsur kritikan politik, sosial, dan juga ekonomi.
Page 9
Malang
Malang adalah kota di Jawa Timur yang terkenal dengan sebutan Arema,
kota yang beriklim sejuk, dan juga disebut sebagai kota bunga. Terletak kurang
lebih 90 Km Selatan kota Surabaya.
Sketsa
Sketsa adalah goresan gambar yang sifatnya hanya garis besar saja, biasanya
masih dalam bentuk goresan pensil namun sudah mampu memberi arti dari
sebuah gambar itu sendiri.
Tri Bina Cita Kota Malang
Tri Bina Cita Kota Malang adalah tiga pola dasar cita-cita kota Malang yang
harus dibina, meliputi pendidikan, industri, dan pariwisata. Kemudian ditetapkan
Malang sebagai kota pendidikan, Malang sebagai kota industri, dan Malang
sebagai kota pariwisata.
1.7 Sistematika Perancangan
Penulisan skripsi ini menggunakan sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan perancangan, batasan
ruang lingkup, manfaat perancangan, definisi istilah, dan sistematika perancangan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka berisi mengenai kerangka acuan komprehensif mengenai
konsep, prinsip, dan teori yang digunakan sebagai landasan dalam merancang
produk yang diharapkan.
Page 10
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN
Berisi model dan prosedur perancangan, instrumen pengumpulan data, dan
teknis analisis data.
BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISA
Berisi mengenai data-data mengenai seni dan budaya kota Malang.
BAB V KONSEP DAN KARYA
Berii konsep dan karya perancangan.
BAB VI PENUTUP
Membahas mengenai kesimpulan serta saran pemanfaatan perancangan.
Page 11
PERANCANGAN BUKU KARIKATUR
“ MALANG DALAM SKETSA “
SEBAGAI PERWUJUDAN TRI BINA CITA
KOTA MALANG
SKRIPSI
OLEH :
DANDUNG PRASOJO
304253474926
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SENI DAN DESAIN
PRODI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
2008
Page 12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Perancangan
Perancangan adalah suatu langkah yang ditempuh dalam melakukan sebuah
proses untuk pembuatan suatu produk baru yang dapat bermanfaat bagi kehidupan
manusia.
Perancangan adalah kegiatan awal dari suatu rangkaian kegiatan dalam
proses pembuatan produk. Dalam tahap perancangan tersebut dibuat keputusan-
keputusan penting yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan lain yang menyusulnya.
(Harsokusoemo,2000:1).
(Harsokusoemo,2000:5) juga mengatakan bahwa proses perancangan
dimulai dengan ditemukannya suatu kebutuhan manusia akan suatu produk yang
dapat dimanfaatkannya untuk meringankan hidup.
2.2 Desain
2.2.1 Pengertian Desain
Desain merupakan proses yang bertujuan menyelesaikan suatu masalah yang
timbul dengan berbagai batasan-batasan (constraints) tertentu. Jadi ada 2
komponen penting, yaitu Tujuan & Batasan-batasan (Riyono. 2004.Pengertian
Desain). (http://google.com/riyono.com//pengertiandesain.html, 20 Februari
2007).
Sedangkan menurut John R. Lindbeck dalam buku Design Text Book,
mendesain adalah perencanaan kreatif untuk menemukan kebutuhan spesifik.
Page 13
Desain adalah perencanaan kreatif, melibatkan cara penyampaian hingga
menjadikan sesuatu yang baru dan berguna yang belum ada sebelumnya
(Reswick, 1965).
Adapun pengertian yang lain (Ardjaka,2004) adalah sebagai
berikut:
Pengertian “Desain” berdasarkan The New Book of Knowledge
adalah
- Menunjukkan suatu cara bagaimana setiap bagian
menyempurnakan suatu obyek.
- Membentuk atau merancang sesuatu dalam benak kita; merancang
rencana.
- Menetapkan tujuan atau maksud.
- Garis besar, sketsa; rencana seperti dalam kegiatan seni, bangunan.
- Merencanakan dan memberi sentuhan artistic yang dikerjakan
dengan kepakaran yang tinggi.
- Pelbagai detail gambar, bangunan; wahana lainnya untuk pekerjaan
artistik.
Hal itu, membuktikan bahwa desain sebenarnya
mempunyai arti yang penting dalam kebudayaan manusia secara
keseluruhan, baik ditinjau dari usaha memecahkan masalah fisik dan
rohani manusia, maupun sebagai bagian kebudayaan yang memberi
nilai-nilai tertentu sepanjang perjalanan sejarah umat manusia.
Page 14
Pengertian “Desain” menurut The American College Dictionary
adalah
- Menyiapkan rencana pendahuluan, perencanaan bersama. Baik
yang ditemukan di alam atau buatan manusia, dan setiap obyek
tersebut memiliki susunannya masing-masing. Ketika obyek itu
dilihat sebagai satu keseluruhan, maka pada saat itu pula kita
melihat itu sebagai satu desain. Kesatuan ini merupakan unsur
yang paling penting dalam satu desain yang berhasil.
Pengertian “Desain” menurut Encyclopedia Britanica adalah
- Merupakan susunan garis atau bentuk yang menyempurnakan
rencana kerja “seni” dengan memberi penekanan khusus pada
aspek proporsi, struktur, gerak, dan keindahan secara terpadu;
identik dengan pengertian komposisi yang berlaku pada pelbagai
cabang seni, meskipun secara khusus kerap dikaji sebagai “seni
terapan”.
Pengertian “Desain” menurut The Columbia Encyclopedia adalah
- Merupakan rencana atau susunan garis, bentuk, massa, dan ruang
dalam satu kesatuan.
- Penciptaan untuk melayani kebutuhan fungsional, seperti
arsitektur, desain produk industri dan lain-lain, atau dapat pula
sebagai ekspresi estetis yang bersifat pribadi.
- Tahap-tahap persiapan suatu pekerjaan seni; atau merupakan
elemen-elemen yang dikomposisikan pada suatu karya seni.
Page 15
Pengertian “Desain” menurut Everyman’s Encyclopedia adalah
- Panduan untuk menyelesaikan gambar; susunan yang digunakan
untuk melengkapi karya secara keseluruhan; kelayakan
penempatan bahan-bahan dalam sebuah karya.
- Pengembangan gagasan-gagasan lama menjadi satu bentuk yang
baru.
Pengertian “Desain” menurut Mc Graw-Hill Dictionary of Art
adalah
- Merupakan susunan elemen rupa pada satu pekerjaan seni.
- Elemen rupa pada benda-benda dekoratif.
Pengertian “Desain” menurut Webster Dictionary adalah
- Sketsa gagasan yang memuat konsep bentuk yang akan dikerjakan
- Gambar awal atau model yang dibuat oleh seorang pelukis atau
pematung.
Pengertian “Desain” menurut Encyclopedia of The Art adalah
Dorongan keindahan yang diwujudkan dalam suatu bentuk
komposisi; rencana komposisi, sesuatu yang memiliki kekhasan; atau
garis besar suatu komposisi, misalnya bentuk yang berirama, desain
motif, komposisi nada, dan lain-lain.
Pengertian “Desain” menurut Widagdo adalah :
Manifestasi kebudayaan yang berujud yang merupakan produk nilai-
nilai untuk kurun waktu tertentu.
Page 16
Pengertian “Desain” menurut John Nimpoeno adalah :
Pemaknaan fakta-fakta nyata menjadi fenomena-fenomena yang
subyektif.
Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa desain merupakan
suatu kegiatan merancang dan mengembangkan ide guna menghasilkan sesuatu
dengan menyertakan elemen serta prinsip desain untuk memecahkan masalah
yang berkaitan dengan kebutuhan manusia. Desain yang baik mampu
berkomunikasi dengan baik kepada khalayak sasaran dan dikomunikasikan secara
tepat dan konsisten.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian desain secara garis besar
adalah sebuah proses perencanaan dalam pikiran kita yang didasari dengan
maksud dan tujuan, kemudian diungkapkan ke dalam bentuk yang lebih nyata dan
melalui proses penyempurnaan, sehingga dihasilkan produk yang baru.
2.2.2 Fungsi Desain
Fungsi dari desain sendiri adalah sebagai strategi komunikasi untuk
menyampaikan pesan atau informasi kepada khalayak secara visual.
2.2.3 Prinsip Desain
Prinsip desain dapat diterapkan pada perancangan media komunikasi visual
adalah keseimbangan (balance), kesatuan (unity), corak atau ragam (variety),
proporsi, irama (rhytem), dan keselarasan (harmony). Untuk mencapai hasil yang
diharapkan dalam perancangan, seorang perancang perlu mengetahui atau
memperhatikan ke enam dasar-dasar pokok yang erat hubungannya dengan sifat
manusia untuk mengacu pada titik ruang (Pujiyanto, 2001 : 57).
Page 17
a. Proporsi
Proporsi atau perbandingan menunjukkan hubungan antara :
Suatu elemen dengan elemen
lain
Elemen dengan dimensi
ruang desain
Dimensi ruang itu sendiri
b. Irama
Irama perlu dirasakan dalam penyajian desain periklanan untuk
mencapai suatu bentuk tunggal. Irama dalam desain dapat
dirasakan dengan cara :
Kesamaan pengulangan dan penempatan desain
Pengulangan bentuk atau ukuran elemen
Pengulangan warna
c. Keseimbangan
Keseimbangan akan terjadi bila elemen-elemen ditempatkan dan
disusun dengan rasa serasi atau sepadan. Dengan kata lain bila
bobot elemen-elemen itu setelah disusun memberi kesan mantap
dan tepat pada tempatnya.
d. Kontras
Dalam setiap komunikasi ada beberapa bahan atau gagasan yang
lebih perlu ditampilkan dari pada yang lain. Tujuan utama dalam
pemberian kontras adalah untuk mengarahkan pandangan pembaca
pada sesuatu yang ditonjolkan. Kontras dapat dicapai misalnya
Page 18
mengganti ukuran, bentuk, irama, dan arah dengan memberi kasat
mata.
e. Kesatuan
Antara elemen-elemen tersendiri yang kesemuanya akan
membentuk wujud saran informasi visual harus berhubungan satu
dengan yang lain denagn seluruh rancangan sehingga memberi
kesan menjadi satu. Secara keseluruhan, obyek yang ditampilkan
saling dukung dan saling mengait yang menguntungkan.
f. Harmoni
Harmoni berfungsi sebagai factor pengaman untuk mencapai
keserasian seluruh rancangan penyajian. Harmoni akan kelihatan
meskipun komposisinya memuat dua kelompok yang seimbang
terdiri dari beberapa unsur yang berbeda. Tercapainya
keharmonisan tersebut dikarenakan pada unsur-unsur yang
ditampilkan terdapat hubungan dalam ukuran dan irama.
2.2.4 Elemen-elemen Desain
Adapun elemen-elemen dalam desain yaitu garis, bentuk, warna, cahaya,
ruang, tekstur, keseimbangan, keserasian, proporsi, skala, irama, simbolisme,
ilustrasi, fotografi, typografi, lay out. Akan dijabarkan sedikit mengenai hal-hal
tersebut di atas, yaitu :
a. Garis
Secara umum garis terdiri dari unsure-unsur titik yang
juga mempunya peran tersendiri, unsur-unsur titik juga bisa ikut
mendukung keindahan.
Page 19
Garis dalam Desain Komunikasi Visual berperan untuk
pemberian aksen sebagai pembatas dan kolom.
Pada dasarnya elemen garis terdapat dua macam, yaitu
garis dilihat dari wujud dan garis dilihat dari pembuatannya.
Garis Dilihat dari Wujud
1. Garis Linier, yaitu garis dalam arti harfiah.
Garis sebagai garis (garis nyata).
2. Garis struktural atau semu, garis yang tidak
mempunyai penampang hanya arah dan panjang.
3. Garis imajiner, yaitu garis tidak nyata hanya
mempunyai arah saja.
Garis Dilihat dari Pembuatan
1. Garis geometric, yaitu garis dibuat dengan
alat bantu pengukur. Adapun sifat garis tersebut adalah
tegas, persisi (pasti), kaku, dan formal.
2. Garis kaligrafis, yaitu garis yang dibuat
dengan tangan bebas. Sifat dari garis tersebut adalah luwes
dan subjektif (personal).
b. Bentuk
Istilah bentuk atau form digunakan untuk menyatakan
suatu bangun atau shape yang tampak dari suatu benda.
Sebenarnya bentuk, massa dan area mempunyai arti yang sama.
Begitu juga shape bisa diartikan sebagai form, khususnya untuk
benda-benda yang berbentuk dua maupun tiga dimensional. Istilah
Page 20
“massa” lebih dikaitkan dengan benda-benda yang berbentuk dua
maupun tiga dimensional. Menurut Suptandar (1997:12) bentuk
atau form adalah tubuh atau massa yang berisi garis-garis.
c. Warna
Unsur yang paling mudah tertangkap mata adalah warna
(Sipahelut,1991:99-102).
Wucius Wong dalam bukunya beberapa azas merancang
Dwimatra menyebutkan bahwa warna termasuk unsur yang
nampak atau visual dan warna dapat membedakan sebuah bentuk
dari sekelilingnya. Warna disini digunakan dalam arti luas, tidak
hanya meliputi semua spektrum tetapi mencakup juga warna netral
(hitam, putih, dan deret abu-abu) dan segala ragam nada dan
ronanya.
Warna: dari kamus Bahasa Indonesia susunan W.J.S.
Poerwadarminta penulis hanya menemukan bahwa warna artinya
rupa atau corak.
Wirya (1997:26), berpendapat bahwa pada dasarnya
warna adalah suatu mutu cahaya yang dipantulkan dari suatu obyek
mata manusia. Konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada
melihat bentuk atau rupa. Serta warnalah yang pertama kali terlihat
bila produk berada di tempat penjualan.
Pengertian warna dapat disimpulkan sebagai sebuah citra
yang dapat ditangkap oleh mata kita dan mampu memberi
Page 21
perbedaan antara benda satu dengan yang lain atau dengan benda
di sekelilingnya.
d. Cahaya
Cahaya merupakan tata pengambilan suatu bidang yang
masih memperhitungkan cahaya suatu benda. Tanpa adanya cahaya
tidak akan terlihat sisi estetikanya karena dengan bantuan cahaya
maka akan terdapat penerangan dan terjadinya bayangan.
e. Ruang
Ruang terjadi karena adanya persepsi mengenai
kedalaman, sehingga terasa jauh dan dekat, tinggi dan rendah,
tampak dengan indra penglihatan. Kesan adanya jarak praktis tidak
ada setelah ada kapal terbang, kapal laut, kereta api, mobil, dan
yang terakhir kapal angkasa luar, yang dengan cepat bisa sampai
tujuan.
Ruang dalam memang tidak terlihat, tetapi bisa menjadi
nyata dengan keberadaan benda-benda serta permukaan yang
membatasi dan menegaskannya.
f. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan kualitas fisik dari suatu bahan.
Tekstur bisa berasal dari bahan alami maupun bahan buatan dari
pabrik atau olahan manusia. Pada umunya tekstur berkaitan dengan
indra peraba, tetapi juga dengan indra penglihatan.
g. Keseimbangan
Page 22
Prinsip dasar dari komposisi yaitu keseimbangan paling
mudah dikenal, atau dilihat, bilamana suatu benda dengan berat
sama atau diletakkan pada jarak yang sama terhadap suatu sumbu
khayal/maya, maka objek yang ada pada kedua belah sisi dari garis
maya tampak seolah-olah berbobot sama. Keseimbangan bisa
terjadi secara fisik maupun secara optimis.
h. Keserasian
Keserasian adalah prinsip desain yang diartikan sebagai
keteraturan diantara bagian-bagian suatu karya. Keserasian adalah
suatu usaha dari berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur
dan elemn-elemen lain yang disusun seimbang dalan suatu susunan
komposisi yang utuh agar nikmat untuk dipandang.
i. Proporsi
Proporsi merupakan perbandingan antara satu bagian dari
suatu objek atau komposisi terhadap bagian yang lain atau terhadap
keseluruhan objek atau komposisi.
j. Skala
Skala adalah ukuran relative dari suatu objek, jika
dibandingkan terhadap objek atau elemen lain yang telah diketahui
ukurannya.
Pemakaian skala dimaksud untuk menciptakan keserasian
dan kesatuan objek suatu desain, melalui kesamaan-kesamaan atau
kontras yang dibuat dalam skala.
k. Irama
Page 23
Suatu gerak yang dijadikan sebagai dasar suatu irama dan
cirri khasnya terletak pada pengulangan-pengulangan yang
dilakukan secara teratur dengan tekanan atau aksen.
l. Simbolisme
Simbol sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi
untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan, karena
memiliki sifat yang lebih universal daripada bahasa bentuk yang
lebih kompleks dari simbol adalah logo. Logo adalah identifikasi
dari sebuah perusahaan, karena itu suatu logo yang mempunyai
banyak persyaratan dan harus dapat mencerminkan perusahaan itu
(Nirmana, 1999:7).
m. Ilustrasi
Ilustrasi adalah suatu bidang seni yang berspesialisasi
dalam penggunaan gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau
fotografi (nonphotographic image) untuk visualisasi. Ilustrasi
dapat juga menjadi elemen yang sangat kreatif dan fleksibel
(Nirmana, 1999: 8).
Gambar ilustrasi adalah seni gambar yang diabadikan
untuk kepentingan orang lain ialah memberikan penjelasan atau
mengiringi suatu pengertian. Ditujukan pada gambar dalam suatu
kesatuan untuk menerangkan, memperjelas arti dan maksud, atau
sebagai sesuatu mempertinggi daya pesona (Rahmanadji, 1991:3)
Dari kedua pengertian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa ilustrasi adalah sebuah karya seni visual yang diciptakan
Page 24
secara manual atau goresan tangan sebagai penjelas atau bersifat
menerangkan suatu maksud dan tujuan.
n. Fotografi
Fotografi adalah seni visual yang cukup banyak
mengalami evolusi baik dari sisi teknologi maupun dari sisi
visualisasinya. Pada era digital ini fotografi tidak hanya mengalami
evolusi, tetapi juga revolusi yang sangat besar, baik dari sisi
teknologi kamera yang digunakan maupun dari sisi teknologi
pencetakan dan visualisasi.
Fotografi sangat efektif untuk mengesankan keberadaan
suatu tempat, orang atau produk. Sebuah foto mempunyai
kekuasaan walaupun realita yang dilukiskan kadangkala jauh dari
keadaan yang sesungguhnya (Nirmana,1999:9).
o. Tipografi
Tipografi adalah pengetahuan mengenai huruf dapat
dipelajari dalam sebuah disiplin seni. Huruf merupakan bagian
terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar
untuk membangun sebuah tata atau kalimat. Huruf memiliki
perpaduan nilai fungsional dan nilai estetik.
Tipografi menurut buku Manuale Typographicum
adalah Typography can defined an art of selected right type
printing in accordance with specific purpose; of so arranging the
letter, distributing the space and controlling the type as to aid
Page 25
maximum the reader’s (Logo Resource Indonesia, 2004. Tentang
Logo, (Online), (http://logoresource.com/tentang logo/elemen
pembentuk logo/tipografi, diakses 20 Februari 2007)
Tipografi adalah hal yang secara special
mempermasalahkan tentang huruf, dan merupakan lingkup serta
wujud dari segala perlakuan terhadap huruf, sehingga huruf bisa
menampilkan fungsi keterbacaan dan fungsi kesan visual.
Perlakuan itu bisa berupa kegiatan membuat bentuk huruf atau
berupa membuat komposisi huruf (Rizal dalam Concept, 2005:19).
Cenadi (1999:5) mengatakan bahwa tipografi
digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan)
ke dalam bentuk tulisan (visual). Kekuatan huruf adalah
kemampuannya untuk merekam bahasa verbal manusia dalam
bentuk visual, dengan kualitas ketepatan objektif (objective
accuracy) serta kualitas ekspresif yang sangat tinggi (Muchnyaar
dalam Concept, 2005:11).
Adapun beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi
yang dilakukan oleh James Craig, antara lain :
Roman
Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip / kaki / serif yang
berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki
ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis
hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun,
lemah gemulai, dan feminim.
Page 26
Egyptian
Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki / sirip / serif yang
berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama
atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh,
kekar, dan stabil.
Sans Serif
Pengertian Sans Serif adalah tanpa serif / sirip, mempunyai
ketebalan sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan
adalah modern, kontemporer, dan efisien.
Script
Huruf Script ini merupakan huruf yang menyerupai goresan
tangan yang dikerjakan oleh pena, kuas, atau pensil tajam.
Dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan
adalah sifat pribadi dan akrab.
Misscelaneous
Huruf jenis ini merupakan pengembangan bentuk-bentuk
yang sudah ada. Ditambahkan hiasan dan ornament atau
garis-garis dekoratif. Kesan yang ditimbulkan adalah
dekoratif dan ornamental.
p. Tata Letak Perwajahan (Lay-out)
Layout is arrangement of a book, magazine, or other
publication so that and illustration follow a desired format
(Graphic art Encyclopedia, 1992:296).
Page 27
2.3 Komunikasi
2.3.1 Pengertian Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari kata dalam bahasa latin communis, yang
berarti ‘sama’ (dalam bahasa Inggris : common). Komunikasi dapat diartikan
sebagai proses dimana individu saling berbagi makna dan membentuk kesamaan
pikiran (Terence, 2003: 22). Selain itu komunikasi dapat didefinisikan sebagai
satu proses perpindahan pesan, perasaan, ide, dan pikiran seorang individu kepada
individu / sekumpulan individu yang lain (Al Ghazali, Putera Shukeri Ahmad.
2004. Komunikasi, (Online), (http://www.google.com//komunikasi.html, 20
Februari 2007).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses
perpindahan pesan yang mempunyai makna dari individu satu ke individu atau
sekumpulan yang lain.
2.3.2 Fungsi Komunikasi
Adapun fungsi dari komunikasi adalah untuk memberikan pesan atau
menginformasikan pesan kepada individu lain atau khalayak, sehingga
mempermudah manusia dalam berhubungan dengan orang lain.
2.3.3 Macam – macam Komunikasi
Nitisemito (1983, 161) menyebutkan bahwa dalam melaksanakan
komunikasi ada beberapa macam cara, dimana setiap cara tersebut mempunyai
Page 28
kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah macam-macam dari komunikasi
adalah:
Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan ini dapat dalam bentuk pembicaraan langsung
(face to face), diskusi kelompok, ceramah, dan sebagainya.
- Kelebihan dari komunikasi verbal adalah :
1. Penjelasan dapat dilakukan mendetail
2. Dapat menimbulkan partisipasi secara langsung
3. Dapat menimbulkan komunikasi timbale balik
- Kekurangan dari komunikasi verbal adalah :
1. Kurang ketegasan
2. Tidak dapat dipakai sebagai
dokumentasi tertulis
Komunikasi Tertulis
- Kelebihan komunikasi tertulis adalah :
1. Dapat disebarkan seluas-luasnya
2. Dapat diperbanyak dalam waktu singkat
3. Merupakan dokumentasi tertulis
4. Dapat merupakan pegangan yang lebih pasti dari
penerima komunikasi
5. lebih tegas
- Kekurangan komunikasi tertulis adalah :
Page 29
1. Bilamana latar belakang
pendidikan penerima komunikasi kurang baik
2. Tidak semua hal dapat
dikomunikasikan secara tertulis
3. Tidak ada penjelasan lebih
lanjut selain yang tertulis.
2.3.4 Pengertian Visual
Visual berarti segala sesuatu yang dilihat dengan indera, termasuk gambar,
warna, dan tulisan (Nuradi, dkk. 1996). Adapun fungsi dari visual adalah
mempermudah bagi khalayak untuk mencerna sesuatu melalui gambar atau visual.
2.3.5 Komunikasi Visual
Kadang-kadang suatu komunikasi sulit dilaksanakan dengan tertulis,
sehingga itu perlu dilaksanakan. Sehingga untuk itu perlu dilaksanakan
komunikasi dengan gambar. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan media
gambar, slide, animasi, dan lainnya (Nitisemito, 1983: 161). Komunikasi visual
sebagai suatu sistem pemenuhan kebutuhan manusia di bidang informasi visual
melalui lambing-lambang, atau simbol-simbol visual hadir dalam bentuk gambar,
sistem tanda, corporate identity, sampai berbagai display produk di pusat
pertokoan dengan aneka daya tarik.
2.4 Desain Komunikasi Visual
2.4.1 Pengertian Desain Komunikasi Visual
Page 30
Desain komunikasi visual adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan
ide, cerita, konsep, dan informasi melalui penglihatan. R. Buckminster Fuller,
seorang desainer dan arsitek yang menciptakan geodesic dome, mengatakan
bahwa sebuah desain komunikasi harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
tidak hanya untuk memuaskan keinginan daripada desainer tersebut sendiri.
(Ronald, 1991: 121). Oleh karena itu, seorang desainer komunikasi visual harus
dapat mengerti cara berpikir dan reaksi kebanyakan orang (atau pengamat yang
dituju). Persepsi pengamat lebih dipentingkan daripada persepsi sang desainer.
Menurut Cristian, panitia Kriyasana Mahasiswa Desain Grafis Indoesia,
pengertian desain komunikasi visual merupakan karya desain yang bertujuan
memperkenalkan suatu produk atau jasa melalui berbagai macam media. Jadi
grafis printing dan multimedia adalah bagian dari desain komunikasi visual.
(Buletin Berita STIKOM Interaktif. 2005. Warna-warni Grafis di Balai Pemuda,
(Online), (http://google.com/stikom.edu/buletin berita stikom.htm, diakses 20
Februari 2007). Sehingga dapat disimpulkan bahwa desain komunikasi visual
merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan ide, cerita, konsep, dan
informasi secara visual melalui berbagai macam media, tujuannya agar khalayak
sasaran dapat mengerti apa yang kita maksud.
2.4.2 Aplikasi Desain Komunikasi Visual
Aplikasi desain komunikasi visual dapat dijumpai dalam berbagai bentuk
ungkapan. Bentuk-bentuk tersebut dapat dikelompokkan menurut sifat
kegunaannya, antara lain yang berhubungan dengan informasi, contoh : iklan,
poster dagang, slide iklan, film, atau iklan televise. Berhubungan dengan identitas,
contoh : logo atau lambang, kepala surat. Berhubungan dengan penerbitan, contoh
Page 31
: perwajahan atau tata rupa atau lay out buku, majalah, surat kabar. Berhubungan
dengan dekorasi dan kemasan.
2.4.3 Fungsi Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual mempunyai tiga fungsi dasar yaitu sebagai sarana
identifikasi, sebagai sarana informasi dan instruksi, dan yang terakhir sebagai
sarana promosi.
a. Desain komunikasi sebagai sarana identifikasi, hal ini berperan
menampilkan image dan karakter lewat bentuk-bentuk visual agar
dapat dibedakan produk / lembaga / jasa satu dengan lainnya.
b. Desain komunikasi sebagai sarana informasi dan instruksi,
bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan
hal lain dalam petunjuk, arah, posisi, dan skala; contohnya peta,
diagram, symbol, dan petunjuk arah.
c. Desain komunikasi sebagai sarana presentasi dan promosi.
Tujuannya adalah menyampaikan pesan, mendapat perhatian
(atensi) dari mata (secara visual), dan membuat pesan tersebut
dapat diingat; contohnya poster. Umumnya untuk mencapai tujuan
ini maka gambar dan kata-kata yang digunakan bersifat persuasive
dan menarik karena tujuan akhirnya adalah menjual suatu produk
atau jasa.
2.5 Promosi
Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk
menginformasikan (to form), membujuk (to persuade) atau mengingatkan (to
Page 32
remind) orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu atau
rumah tangga. Dengan kata lain, promosi sebenarnya adalah suatu proses
komunikasi.
Kegiatan promosi terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba
untuk merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk yang cepat atau
terjadinya pembelian dalam waktu singkat. Sebagai bahan perbandingan, ada iklan
yang didesain untuk mencapai tujuan yang lain, yaitu menciptakan kesadaran pada
merk dan mempengaruhi sikap pelanggan (Shimp, 2000:6).
Promosi dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain; melalui promosi
penjualan, publisitas umum, penjualan pribadi, dan periklanan. Promosi melalui
media periklanan sangatlah efisien karena menggunakan biaya rendah dan
mempunyai daya bujuk (persuasif) yang kuat. Promosi melalui periklanan
sangatlah efektif karena dapat memberikan informasi yang jelas terhadap produk
pada segmen tertentu. Iklan mengarahkan konsumen dalam menyuguhkan produk
sehingga dapat diyakini untuk memenuhi kebutuhan pembeli (Pujiyanto. 2005: 2).
Maka kesimpulan dari promosi adalah suatu kegiatan memperkenalkan dan
menawarkan sebuah produk kepada masyarakat tentang segala informasinya.
Meningkatnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan saat ini
merupakan salah satuindikasi keefektifan kegiatan promosi. Secara umum,
periklanan dihargai karwena dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi
komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya. Shimp
(2000:357-362) menjabarkan 5 fungsi promosi yang akan dijelaskan sebagai
berikut :
a. Infoming (Memberikan informasi)
Page 33
Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru,
mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta
memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan
produk atau jasa. Promosi menampilkan peran informasi bernilai lainnya,
baik untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya, dengan
mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek yang telah ada.
b. Persuading (Membujuk)
Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi
pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang
persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan
permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering, promosi
berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permintaan bagi merk
perusahaan yang spesifik.
c. Reminding (Mengingatkan)
Iklan menjaga agar merk perusahaan tetap segar dalam ingatan
para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan
produk dan jasa yang diiklankan, dampak promosi di masa lalu
memungkinkan merk pengiklan hadir di benak konsumen. Periklanan
lebih jauh didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merk
dengan mengingatkan para konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli
merk yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.
d. Adding value (Menambah nilai)
Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi
nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan
Page 34
kualitas atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai
tambah tersebut benar-benar independent. Promosi yang efektif
menyebabkan merk dipandang sebagai lebih elegan, lebih bergaya, lebih
bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.
e. Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)
Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi membantu
perwakilan penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk-produk
perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum
melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang prospektif. Upaya,
waktu, dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih sedikit waktu yang
diperlukan untuk memberi informasi kepada prospek tentang keistimewaan dan
keunggulan produk jasa. Terlebih lagi, iklan melegitimasi atau membuat apa yang
dinyatakan klaim oleh perwakilan penjualan menjadi lebih kredibel.
2.6 Media
Media berasal dari istilah “Mediator”. Media menunjukkan fungsi atau
peranannya yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam
proses belajar. Menurut Fleming (1987:234) “media atau mediator adalah alat
yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya”.
Gerlach & Ely (1917:53) mengatakan bahwa “media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
kondisi”.
Page 35
Sedangkan pengertian media promosi adalah suatu media untuk
mengkomunikasikan produk atau jasa.
Pengertian media promosi menurut Howard Stephenson adalah :
- Tempat pada salah satu media komunikasi, dimana suatu perusahaan
akan memperkenalkan hasil produksi barang atau jasa yang baru, agar
masyarakat mengetahui produk atau jasa yang baru tersebut.
Pengertian media promosi menurut Djajakusumah adalah :
- Suatu ruang dan waktu untuk memperkenalkan suatu barang atau jasa,
dimana ruang tersebut adalah tempat atau kolom pada media massa,
surat kabar, majalah, atau waktu seperti waktu siaran baik itu televisi
ataupun radio.
Pengertian media promosi menurut W H van Baarle dan F E
Hollander adalah :
- Merupakan suatu media untuk menarik kelompok pembeli tertentu, hal
mana dilaksanakan oleh produsen atau pedagang untuk mempengaruhi
penjualan produk atau jasa yang ditawarkan untuk memperoleh
keuntungan.
Pengertian media promosi menurut Berkhouver adalah :
- Media yang memuat setiap pernyataan yang ditujukan kepada
masyarakat dalam bentuk apapun juga yang dilakukan oleh seorang
pengusaha yang diarahkan ke arah sasaran memperbesar penjualan
barang-barang atau jasa-jasa yang dimasukkan, oleh fihak yang
berkepentingan dalam perdagangan.
Pengertian media promosi menurut France Dictionary adalah :
Page 36
- Suatu tempat untuk mencatumkan advertensi yang ditempatkan antara
teks.
Dalam kehidupan sehari-hari media promosi berwujud :
Etiket : suatu kertas atau plastik yang ditempelkan pada kemasan suatu
produk. Tulisan pada etiket berisi semua hal yang berhubungan dengan
produk atau jasa tersebut.
Label : suatu tanda yang memuat logo atau identitas perusahaan produk /
jasa tersebut.
Stiker
Brosur : biasanya berisi tentang keterangan produk atau jasa.
Katalog : berisi tentang jenis-jenis produk atau jasa yang ditawarkan.
Leaflet
Poster : biasanya terbuat dari kain, plastik. Memuat gambar-gambar
menarik dan tulisan-tulisan yang bersifat mempromosikan produk atau
jasa.
Spanduk : berisi tentang informasi yang ingin disampaikan kepada
konsumen. Tulisan dibuat tegas dan mumdah dibaca.
Baliho : terbuat dari triplek atau papan. Menampilkan gambar dan tulisan
singkat yang atraktif sehingga dapat menarik perhatian konsumen.
Sandwich man : dilakukan oleh orang yang berjalan-jalan di jalan umum
dengan membawa papan reklame.
Display : suatu kegiatan memamerkan produk atau jasa agar dapat dilihat
oleh masyarakat. Terdiri dari window display (etalase), interior display
(merchant design display, store design and decoration), exterior display.
Page 37
Show
Expotition
Demonstration
Kesemua media ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk
meningkatkan penjualan.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa media
merupakan salah satu alat komunikasi yang mengatur hubungan yang efektif
antara dua pihak utama yang digunakan sebagai penyampai informasi sesuai
dengan keadaan dan kondisi.
2.6.1 Media Lini Atas (Above The Line)
Dalam media promosi terdapat istilah media lini atas. Lini yang dimaksud
bukanlah garis dalam artian sesungguhnya, hanya sebuah istilah konseptual.
ATL mengacu pada pengiklanan media massa, atau iklan apapun
yang kita bayar kepada sebuah agen dengan sistem komisi,
contoh : iklan cetak dan televisi.
ATL adalah semua periklanan melalui media massa seperti radio,
televisi, iklan press atau cetak dan out of home yang pada dasarnya
adalah semua iklan yang tidak dihasilkan melalui tingkat outlet.
ATL mengacu pada periklanan yang dihasilkan melalui sistem
komisi. Bagi agen iklan ini, membangun merk adalah hal yang
penting, karena iklan jenis ini bertujuan untuk merubah pandangan
konsumen mengenai sebuah produk dan menciptakan citra unik
bagi merk tersebut.
Page 38
Iklan-iklan yang dihasilkan melalui sistem ini mencoba
mempengaruhi konsumen namun tidak secara nyata atau secara
samar.
Dalam pembiayaannya, ATL mengaitkan secara langsung biaya
pemasaran dan penjualan sebuah kampanye direct marketing dan
komisi pada kategori Biaya Penjualan Produk.
Secara singkat ATL mencoba memberi tahu konsumen dan
berusaha membentuk sebuah perilaku konsumtif.
2.6.2 Media Lini Bawah (Bellow The Line Media)
Dalam media promosi terdapat istilah media lini bawah. Lini yang dimaksud
bukanlah garis dalam artian sesungguhnya, hanya sebuah istilah konseptual.
BTL mengacu pada direct marketing / pemasaran langsung, seperti
pemberian sampel produk secara cuma-cuma, brosur, pamflet,
pameran, point of sale display marketing, kalender, agenda, dan
souvenir lainnya.
BTL adalah semua periklanan yang melalui tingkat outlet atau
retail (pengecer) seperti pemasaran langsung.
BTL menerapkan direct marketing dan promotional marketing.
Sebuah merk menjadi sebuah hal yang sangat penting.
BTL menyampaikan sesuatu hal yang bersifat nyata, sesuatu hal
dapat dilihat dan dirasakan, dan bersifat demonstratif.
Pada BTL semua hal mengenai percetakan brosur, pembuatan
website, penyiaran iklan, dan lain-lainnya dimasukkan pada biaya
operasional.
Page 39
Singkatnya BTL mencoba untuk berbicara secara langsung kepada
konsumen.
2.8 Menggambar
2.7.3 Pengertian Menggambar
Menggambar adalah membuat guratan di atas sebuah permukaan yang
secara grafis menajikan kemiripan mengenai sesuatu. Menggambar tidak pernah
dapat menciptakan kembali benda nyata yang kita lihat; gambar hanya dapat
membuat kita mempersepsikan apa yang terlihat sebagai realitas di luar sana dan
visi yang ada dalam mata pikiran kita. Dalam proses menggambar, kita
menciptakan realitas yang terpisah yang setara dengan pengalaman-pengalaman
kita. Penyajian secara grafis yang demikian adalah cara yang vital untuk mencatat
hasil observasi, memberi bentuk pada apa yang kita visualisasikann dan
mengkomunikasikan berbagai pemikiran dan konsep yang kita miliki.
Intisari dalam semua gambar adalah suatu proses interaktif dari melihat,
memvisualisasikan, dan mengekspresikan imej.
Melihat
Penglihatan adalah saluran sensor utama dimana melaluinya kita membuat
kontak dengan dunia di luar diri kita. Penglihatan adalah indera kita yang paling
maju, paling jauh menggapai, dan yang paling kita andalkan untuk kegiatan kita
sehari-hari.
Page 40
Memvisualisasikan
Data visual yang diterima oleh mata diproses, dimanipulasi, dan disaring
oleh pikiran dalam pencarian aktif terhadap struktur dan maknanya. Mata pikiran
menciptakan imej dari apa yang kita lihat, dan itulah imej benda yang coba kita
gambarkan.
Mengekspresikan
Menggambar adalah sarana ekspresi yang vital dan merupakan suatu reaksi
alami terhadap apa yang kita lihat dan kita visualisasikan.
2.7.3 Fungsi dan Peranan Gambar
Gambar sebagai Ilustrasi
Dengan gambar ilustrasi, kita berusaha untuk merekam dengan tepat apa
yang kita lihat dalam kenyataan. Dalam pengertian ini, menggambar bukan
sekedar sebuah ketrampilan, tetapi menjadi disiplin ilmu yang penting yang
melatih mata, pikiran, dan tangan dalam hal melihat secara tepat, membuat
persepsi dengan benar, dan membuat ilustrasi yang mudah dipahami. Gambar
ilustrasi dapat juga secara efektif merekam pengamatan kita agar orang lain dapat
ikut melihat dan mempelajarinya.
Gambar sebagai Visualisasi
Berpikir visual adalah pelengkap yang sangat penting dalam pemikiran
verbal untuk memetik hasil renungan, melihat kemungkinan-kemungkinan yang
ada, membuat penemuan-penemuan baru, dan membayangkan konsekuensi-
konsekuensi dari tindakan kita. Dalam perjalanan ke arah ini, menggambar dapat
memberi bentuk bagi pemikiran visual kita dan memperjelasnya.
Page 41
Gambar sebagai Alat Komunikasi
Semua gambar berkomunikasi. Gambar-gambar ilustrasi menunjukkan
kemiripan akan benda yang digambar agar orang lain dapat melihat dan
memahaminya. Dalam mengekspresikan apa yang kita lihat atau bayangkan,
sebuah gambar mempunyai kemampuan untuk menciptakan pesan visual. Apa
yang dikomunikasikan gambar tersebut bergantung pada bagaimana kita, pada
aktivitas persepsi visual yang normal, membaca garis-garis gambar dan
menginterpretasikan pola-pola yang ada di balik bentuk-bentuk dan strukturnya.
Gambar sebagai Spekulasi
Proses menggambarkan imej di atas kertas melibatkan spekulasi. Imej yang
dikembangkan di atas kertas secara bertahap akan memiliki nyawa.
Gambar sebagai Proses Kreatif
Menggambar adalah proses kreatif dan interaktif di mana kita terus-menerus
mengevaluasi imej pada saat kita mencari kesamaan antara imej yang kita rekam
dalam mata pikiran dan imej yang kita gambarkan.
2.7.3 Proporsi dan Skala
Proporsi adalah masalah rasio, dan rasio adalah hubungan antara dua bagian
dari satu kesatuan, atau antara salah satu bagian dengan keseluruhannya. Yang
berhubungan dengan proporsi adalah ide tentang skala. Skala mengacu pada
ukuran yang tampak, seberapa besar atau kecil kita mempercayai ukuran sesuatu
sebenarnya
2.8 Karikatur
2.8.1 Pengertian dan Tujuan
Page 42
Karikatur berasal dari bahasa Itali ”caricare” yang berarti memuat (load).
Pengertian ini berkembang sehingga karikatur dikenal sebagai gambaran yang
melebih-lebihkan (hiperbola) atau mendistorsikan gambaran seseorang dan untuk
mengidentifikasikan/mengimpresikannya dengan mudah.
Sedangkan orang atau seniman yang memiliki spesialisasi dalam bidang ini
disebut karikaturis. Figur yang diambil dalam karikatur biasanya adalah tokoh-
tokoh politik dan penghibur (entertainer). Viviano memberikan penekanan bahwa
gambaran seseoarang yang dijadikan karikatur adalah orang yang benar-benar
nyata atau ada di dunia dan bukan sekedar tokoh-tokoh fiktif. Seperti bentuk seni
lainnya, bahwa karikatur bertujuan untuk menyampaikan suatu makna, pesan,
kritik, atau informasi lain secara visual bagi penikmat seni (Suherman, 2007:3).
Karikatur dan kartun menyuguhkan segi lain dari obyektifitas, sehingga
menjadi akrab dan merangsang tawa. Sebuah karya karikatur dan kartun
menciptakan peristiwa-peristiwa yang potensial lucu menjadi gambar yang benar-
benar lucu. Bahkan yang terkadang menyuguhkan apa yang disebut surprise, yaitu
ketika ia mengubah hal-hal yang tidak lucu menjadi (sangat) lucu (Rahmanadji
dan Harisman, 1991:15).
Pengertian karikatur yang lain adalah potret yang diangkat dari sifat pribadi
yang tertentu pada modelnya, potret yang khusus dari seseorang, bukannya wujud
tipe yang umum. Gambar yang mengandung kelucuan, kegunaannya sebagai
ilustrasi pada bacaan yang lucu-lucu, sindiran politk dan sindiran sosial, dan juga
bias sebagai advertensi (Soetjipto, 1983 : 157)
Karikatur merupakan ungkapan antara suatu peristiwa dalam negeri atau
manca Negara dengan keterlibatan seseorang atau banyak orang pada peristiwa
Page 43
yang menonjol saat itu ke dalam gambar yang menggelitik dan lucu. Dengan kata
lain sebagai penerjemahan suatu peristiwa dan pendapat yang terjadi di
masyarakat, baik di bidang sosial, politik, dan berbagai aspek kehidupan lainnya.
Perpaduan pandangan kewartawanan dan seni kartun. Merupakan gambaran
sesuatu yang tak mampu diungkapkan oleh kata-kata dan tulisan.
Dalam rutinitas pemunculan karikatur, kita tidak selalu harus menampilkan
gambar tokoh yang telah di vermak penampilannya. Dengan gambar-gambar
kartunis lainnya yang menggelitik saat ini itu pun dapat dikategorikan sebagai
karikatur (Sumarna, 2001:42).
Jadi karikatur itu adalah sebuah penggambaran tentang seseorang yang
benar-benar ada, disuguhkan dalam bentuk yang tidak biasa atau tidak umum.
Diberi bumbu-bumbu kelucuan dan dilebih-lebihkan. Karikatur biasanya
mengandung maksud, pesan, atau sindiran politik atau sosial juga ekonomi.
2.8.2 Sejarah dan Perkembangannya
Sejarah munculnya karikatur belum diketahui dengan pasti, namun
berdasarkan sumber yang berkembang pada abad ke-17 ditemukan bahwa
inventor karikatur adalah seorang warga negara Bologna, Annibale Carracci. Pada
pertengahan abad ke-18 di Inggris, karikatur menjadi sesuatu yang populer.
Secara umum, karikatur menjadi populer semenjak abad ke-19, khususnya setelah
Perang Dunia I di Amerika dengan melonjaknya permintaan gambar tokoh dalam
bentuk karikatur ketimbang foto asli. Hingga saat ini terus bermunculan seniman-
seniman karikatur hebat seperti Andre Gill, Thomas Nast, Miguel Covarrubias,
Sebastian Kruger, dan Paul Gaunt.
2.10.2 Konsep dan Teknik Pembuatan Karikatur
Page 44
Terdapat lima langkah penting yang perlu diperhatikan ketika hendak
membuat sebuah karikatur, yaitu : 1) Menentukan tujuan dari pembuatan
karikatur, 2) Membuat draft dan layout, 3) Menentukan catch points orang yang
dijadikan obyek, 4) Mulai menggambar, dan 5) Menyelesaikan atau
menyempurnakan karikatur.
a. Menentukan tujuan
Tahap pertama yang nantinya menentukan “nilai” dari karya karikatur
adalah menentukan maksud dan tujuan. Sebagai contoh adalah karikatur yang
ditujukan untuk kritik politik, sosial atau dengan tujuan memberikan suatu pesan,
pemaknaan, atau pemberitahuan atas informasi atau bahkan hanya sekedar
bertujuan untuk menggambarkan seseorang saja dalam bentuk yang berbeda
(karikatur). Hal ini mutlak diperhatikan oleh seorang karikaturis sebelum memulai
menggoreskan pensilnya, karena hanya dengan penentuan tujuan sajalah karya
karikatur akan bermakna.
b. Membuat draft dan layout karikatur
Hal ini diperlukan untuk mempermudah proses menggambar nantinya, serta
memastikan apa yang akan dibuat telah sejalan dengan tujuan awal pembuatan
karikatur. Untuk mempermudah pekerjaan, dapat diberikan keterangan tambahan
pada draft tersebut. Proses draft dan layout ini tidak selalu harus dituangkan
dalam media kertas. Konsep draft beserta layout bisa cukup dibayangkan saja.
c. Menentukan catch points
Catch points merupakan titik-titik/bagian-bagian yang menjadi keunikan
dari obyek.
d. Mulai menggambar
Page 45
Selama menggambar, pastikan untuk selalu menjaga catch points aga
karikatur yang dihasilkan relatif mirip dengan foto aslinya.
e. Menyelesaikan dan menyempurnakan karikatur
Penyelesaian di sini lebih banyak dilakukan untuk proses pewarnaan dan
penambahan ornamen, atau sedikit obyek lain yang menunjang tujuan. Dapat
ditambahkan teks, efek, background, atau lainnya.
2.10.4 Sketsa
2.9.1 Pengertian Sketsa
Sketsa atau sket (sketch) secara umum dikenal sebagai bagan atau rencana
bagi sebuah lukisan. Dalam pengertian itu, sketsa lebih merupakan gambar kasar,
bersifat sementara, baik diatas kertas maupun diatas kanvas, dengan tujuan untuk
dikerjakan lebih lanjut sebagai lukisan. Mengingat sederhana penampilannya,
sketsa lebih merupakan “persiapan” dari lukisan yang akan datang, demikian tulis
Putu Wijaya.
Menurut Meyers (1969) sketsa merupakan gambar catatan. Ia
membedakannya dengan gambar karya lengkap dan gambar karya studi. Dalam
karya studi, gambar merupakan eksplorasi teknis atau bentuk untuk penyelesaian
lukisan, patung, dan lain-lain. Biasanya penggambarannya menyoroti rincian dari
bagian-bagian tertentu, misalnya anatomi kepala, tangan atau bahu, draperi, dan
sebagainya dalam mempelajari bentuk orang. Gambar semacam ini misalnya,
Page 46
dikerjakan oleh Leonardo da Vinci (1452-1519) dan Michaelangelo (1475-1564).
Gambar karya lengkap merupakan karya final, gambar sebagai karya jadi.
Sebagai ungkapan dalam bentuk gambar, ia berfungsi sebagai sarana komunikasi,
mendeskripsikan dan menjelaskan objek-objek secara visual, sebagaimana karya
ilustrasi visual, gambar karya lengkap berdiri sendiri sebagai karya yang selesai,
seperti karya-karya lukis atau patung.
Dalam sketsa, kata Meyers, terdapat keinginan pembuatnya untuk merekam
kejadian atau objek yang dilihat sebagai momen yang menarik perhatian
penggambarnya. Sketsa mungkin dibuat untuk memenuhi kebutuhan sebagai
latihan, main-main, atau semacam ungkapan pribadi. Dalam hal yang terakhir,
karya skets dipandang setara dengan lukisan. Oleh karenanya, Agus Dermawan
ketika mengomentari sketsa-sketsa karya Ipe Ma’roef (1938) seorang empu sketsa
Indonesia mengungkapkan sebagai lukisan garis. Ungkapan ini sekaligus
menegaskan, bahwa garis perannya amat menonjol dalam sebuah sketsa.
Meski bagi Fajar Sidik (1981) garis atau penggarisan merupakan unsure
yang paling menonjol hakiki dalam seni lukis, namun pada dasarnya terdapat
perbedaan antara sketsa dengan lukisan, ada ungkapan yang menarik yang
disampaikan oleh Kusnadi, seorang seniman dan kritikus seni rupa. Sketsa ibarat
gesekan biola tunggal, sedangkan lukisan merupakan sebuah orkes yang lengkap.
Ungkapan ini menyatakan dua hal, pertama, sketsa seagai ungkapan estetis
dihadirkan secara sangat sederhana karena menggunakan garis secara hemat dan
selektif. Umumnya sketsa dikerjakan dengan cepat dan secara spontan. Jika sketsa
dibangun oleh unsur-unsur garis sebagai medium utamanya, lukisan merupakan
ungkapan lengkap, dalam arti penyajiannya dibangun dengan menggunakan
Page 47
unsur-unsur lain, seperti tekstur, kedalaman/ruang, gelap-terang, dan warna
disamping unsur garis. Bahkan dalam lukisan, unsure warna menjadi penting
sebagai unsur tambahannya (Schinneller,1966).
Kedua, baik sketsa maupun lukisan merupakan ungkapan artistik yang
bersifat pribadi. Aspek ungkapan yang bersifat pribadi ini lebih penting daripada
aspek lain yang bersifat informatif-naratif. Melalui sketsa, pembuatnya dapat
mengungkapkan pengalaman yang bersifat pribadi dengan total. Sebagaimana
gesekan biola yang mendayu mengiris kalbu, sketsa dapat menggetarkan perasaan
orang yang melihatnya, sama halnya dengan sebuah lukisan. Jadi, sketsa bukan
lagi sebagai bagian dari perencanaan sebuah lukisan, melainkan memiliki otonomi
sendiri, berdiri sejajar dengan lukisan. Dengan demikian, sikap berkarya sketsa
sama dengan ketika akan berkarya lukisan. Ingat saja karya-karya Vincent van
Gogh (1853-1890), pelukis ekspresionis belanda itu.
Sebagaiman halnya dengan karya lukisan, sketsa memiliki keragaman tema,
gaya dan teknik pengungkapannya. Perbedaan yang mencolok hanyalah pada
medium pengucapannya.
Mengenai gaya sketsa, hamper penciptanya mengembangkan gaya pribadi
masing-masing sesuai dengan cita rasa dan tanggapannya atas lingkungan. Tetapi
sebagai kecenderungan cara dan corak ungkapan karya, barangkali dapat
dikelompokkan menjadi beberapa saja.
Untuk menyebut kecenderungan yang berkembang disekitar kita, agaknya
dapat dikelompokkan menjadi sketsa yang bercorak figurative, baik yang realis,
ekspresionis, maupun dekoratif kemudian corak surealistis-imajinatif dan corak
abstrak (www.google.com, 25 Maret 2008)
Page 48
2.10 Malang
2.10.2 Sekilas Kota Malang
Kota malang seperti kota-kota lain di Indonesia pada umumnya baru tumbuh
dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda. Fasilitas umum di
rencanakan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan keluarga Belanda. Kesan
diskriminatif itu masih berbekas hingga sekarang. Misalnya Ijen Boulevard
kawasan sekitarnya. hanya dinikmati oleh keluarga- keluarga Belanda dan Bangsa
Eropa lainnya, sementara penduduk pribumi harus puas bertempat tinggal di
pinggiran kota dengan fasilitas yang kurang memadai. Kawasan perumahan itu
sekarang bagai monumen yang menyimpan misteri dan seringkali mengundang
keluarga-keluarga Belanda yang pernah bermukim disana untuk bernostalgia.
Pada Tahun 1879, di Kota Malang mulai beroperasi kereta api dan sejak itu
Kota Malang berkembang dengan pesatnya. Berbagai kebutuhan masyarakatpun
semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan.
Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun
bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan
sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.
Sejalan perkembangan tersebut di atas, urbanisasi terus berlangsung dan
kebutuhan masyarakat akan perumahan meningkat di luar kemampuan
pemerintah, sementara tingkat ekonomi urbanis sangat terbatas, yang selanjutnya
akan berakibat timbulnya perumahan-perumahan liar yang pada umumnya
berkembang di sekitar daerah perdagangan, di sepanjang jalur hijau, sekitar
sungai, rel kereta api dan lahan-lahan yang dianggap tidak bertuan. Selang
Page 49
beberapa lama kemudian daerah itu menjadi perkampungan, dan degradasi
kualitas lingkungan hidup mulai terjadi dengan segala dampak bawaannya.
Gejala-gejala itu cenderung terus meningkat, dan sulit dibayangkan apa yang
terjadi seandainya masalah itu diabaikan.
2.10.2 Sekilas Sejarah Pemerintahan
a. Malang merupakan sebuah Kerajaan yang berpusat di wilayah
Dinoyo, dengan rajanya Gajayana.
b. Tahun 1767 Kompeni memasuki Kota
c. Tahun 1821 kedudukan Pemerintah Belanda di pusatkan di sekitar
kali Brantas
d. Tahun 1824 Malang mempunyai Asisten Residen
e. Tahun 1882 rumah-rumah di bagian barat Kota di dirikan dan Kota
didirikan alun-alun di bangun.
f. 1 April 1914 Malang di tetapkan sebagai Kotapraja
g. 8 Maret 1942 Malang diduduki Jepang
h. 21 September 1945 Malang masuk Wilayah Republik Indonesia
i. 22 Juli 1947 Malang diduduki Belanda
j. 2 Maret 1947 Pemerintah Republik Indonesia kembali memasuki
Kota Malang.
k. 1 Januari 2001, menjadi Pemerintah Kota Malang.
2.10.3 Gelar Kota Malang
Page 50
Paris of Java
Karena kondisi alamnya yang indah, iklimnya yang sejuk dan kotanya yang
bersih, bagaikan kota “PARIS” nya Jawa Timur.
Kota Pesiar
Kondisi alam yang elok menawan, bersih, sejuk, tenang dan fasilitas wisata
yang memadai merupakan ciri-ciri sebuah kota tempat berlibur
Kota Peristirahatan
Suasana Kota yang damai sangat sesuai untuk beristirahan, terutama bagi
orang dari luar kota Malang, baik sebagai turis maupun dalam rangka
mengunjungi keluarga/famili.
Kota Pendidikan
Situasi kota yang tenang, penduduknya ramah, harga makanan yang relatif
murah dan fasilitas pendidikan yang memadai sangat cocok untuk
belajar/menempuh pendidikan.
Kota Militer
Terpilih sebagai kota Kesatrian. Di Kota Malang ini didirikan tempat
pelatihan militer, asrama dan mess perwira disekitar lapangan Rampal., dan pada
jaman Jepang dibangun lapangan terbang “Sundeng” di kawasan Perumnas
sekarang.
Kota Sejarah
Sebagai kota yang menyimpan misteri embrio tumbuhnya kerajaan-kerajaan
besar, seperti Singosari, Kediri, Mojopahit, Demak dan Mataram. Di Kota Malang
Page 51
juga terukir awal kemerdekaan Republik bahkan Kota Malang tercatat masuk
nominasi akan dijadikan Ibukota Negara Republik Indonesia.
Kota Bunga
Cita-cita yang merebak dihati setiap warga kota senantiasa menyemarakkan
sudut kota dan tiap jengkal tanah warga dengan warna warni bunga
(www. pemkot-malang.go.id, 27 Maret 2008 )
2.10.4 Tri Bina Cita Kota Malang
Dalam salah satu Sidang Paripurna Gotong Royong Kotapraja Malang pada
tahun 1962 ditetapkan Kota Malang sebagai :
a. Kota Pelajar / Kota Pendidikan
b. Kota Industri
c. Kota Pariwisata
Ketiga pokok tersebut menjadi cinta-cita masyarakat Kota Malang yang
harus di bina
Kota Malang Sebagai Kota Pendidikan
Merupakan potensi daerah yang memiliki nilai jual dan daya saing baik di
tingkat regional maupun nasional. Dalam era globalisasi dunia pendidikan
menghadapi berbagai tantangan dalam menghadapi perubahan yaitu dengan
adanya tuntutan masyarakat memperoleh fasilitas pendidikan yang baik dan
berkualitas. Upaya yang dilaksanakan adalah dengan menciptakan visi dan misi
pendidikan Kota Malang, menjalin mitra dengan lembaga perguruan tinggi baik
dalam bidang pengkajian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
maupun dalam pengembangan kualitas Kota Malang pada umumnya.
Kota Malang dipenuhi oleh berbagai sekolah, kampus perguruan tinggi,
Page 52
lembaga pendidikan non formal atau tempat-tempat kursus, serta sejumlah pondok
pesantren. Selain itu juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang cukup
memadai seperti tempat pemondokan, toko buku, super market, plaza, pusat
pelayananan kesehatan masyarakat serta fasilitas penunjang lainnya yang tak
kalah penting adalah adanya angkutan umum (transpotasi) yang tersedia ke
penjuru kota (memiliki 25 jalur), yang menghubungkan 3 (tiga) terminal yang ada
di Kota Malang, yaitu terminal Arjosari (arah Surabaya), terminal Gadang (arah
Blitar), terminal Landungsari (arah Jombang/Kediri). Krisis ekonomi yang
berkepanjangan membawa dampak ekonomi yang sangat berat bagi warga Kota
Malang. Hal ini ditandai dengan meningkatnya angka pengangguran dan
menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi. Namun dengan segala keyakinan dan
senantiasa memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, maka krisis yang
berkepanjangan ini sedikit-demi sedikit dapat teratasi. Upaya yang telah dilakukan
untuk mengatasi krisis tersebut adalah dengan menciptakan lapangan kerja dan
usaha yang seluas-luasnya serta menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan
memiliki daya saing di pasar kerja.
Kota Malang Sebagai Kota Industri
Kota Malang sejak dulu sangat dikenal dengan industri rokok kreteknya.
Diversifikasi produk industri kecil dan menengah yang mulai bangkit sejak
berlangsungnya krisis ekonomi, masih memerlukan bimbingan dalam hal
peningkatan mutu, teknis dan penanam modal untuk mempercepat pemulihan
pembangunan ekonomi yang berbasis pada ekonomi kerakyatan, serta untuk
perkembangannya di masa mendatang. Sedangkan industri besar yang ada di Kota
Malang masih perlu adanya wahana untuk diperkenalkan secara luas, sehingga
Page 53
semakin mendukung produktivitas Kota Malang sebagai Kota Industri.
Kota Malang Sebagai Kota Pariwisata
Dengan potensi alam yang dimiliki oleh Kota Malang, yaitu pemandangan
alam yang elok serta hawa yang sejuk, teduh dan asri serta bangunan-bangunan
kuno peninggalan Belanda, Kota Malang layak menjadi tujuan wisata bagi
wisatawan dalam maupun luar negeri. Berbagai pilihan tempat perbelanjaan, baik
yang bersifat tradisional maupun modern yang tersebar di berbagai penjuru kota
sangat menunjang Kota Malang sebagai Kota Pariwisata. Perkembangan pusat-
pusat perbelanjaan modern ini seiring dengan perkembangan kawasan perumahan
yang melaju dengan pesat seakan tidak ada lagi lahan yang tersisa di Kota
Malang. Di era otonomi daerah dan era globalisasi saat ini upaya pembangunan di
segala bidang yang telah dilaksanakan merupakan sebuah langkah awal
peningkatan citra, posisi dan peran Kota Malang dalam percaturan hubungan antar
Kota, antar Propinsi, maupun antar Bangsa. Sekaligus merupakan sebuah peluang
dan harapan yang bisa memberi manfaat bagi masyarakat Kota Malang sendiri
(www.pemkot-malang.go.id, 27 Maret 2008)