BAB I PENDAHULUAN
Tumor otak merupakan salah satu bagian dari tumor pada sistem
saraf, disamping tumor spinal dan tumor saraf perifer. Tumor ini
dapat bersifat primer atau pun merupakan metastase dari tumor pada
organ lainnya.Tumorotakmemberikan permasalahan klinis yang berbeda
dengan tumor lain karena efekyang ditimbulkannya danketerbatasan
terapi yangdapat dilakukan. Tumor otak yang menyebabkan kerusakan
jaringan otak secara langsung akan menimbulkan gangguan fungsional
dari sistem saraf pusat berupa gangguan motorik, gangguan sensorik,
panca indera, bahkan kemampuan kognitif. Selain itu, efek massa
yang ditimbulkan oleh tumor otak juga akan memberikan masalah
serius mengingat tumor berada dalam rongga tengkorak yang pada
orang dewasa merupakan suatu ruang tertutup dengan ukuran
tetap.Tumorintrakranialatautumorotakmerupakan salah satu penyakit
yang paling ditakuti karena otak merupakan organ sentral yang
sangat penting.Keganasan primer susunan saraf pusat merupakan 2%
dari seluruh kankertetapi jumlah yang tidak proporsional untuk
tingkat morbiditas dan mortalitas. Diperkirakan 43.800 kasus baru
dari tumor jinak dan ganas didiagnosis setiap tahun di Amerika,
termasuk 3410 kasus pada anak dan remaja. Dari kasus ini,sekitar
12.760 akan mati. Insiden dari tumor otak adalah 14,800 per 100.000
orangper tahun, dengan sekitar setengah adalah jinak secara
histologi. Bahkan tumor jinak, jika tidak dapat di angkat
atauradioterapi,dapatmenjadifataldan menyebabkan pertumbuhan yang
progresif dalam ruang tengkorak yang tertutup.Wanitamempunyai
insiden yangsedikitlebih tinggi(15,1/100.000 orangpertahun) dari
pria (14,3/100.000 orang per tahun), kemungkinan kerana tingginya
insiden meningioma pada wanita. Keganasan dari tumor system saraf
pusat menyebabkan kematian dari tumor solid pada anak penyebab
ketiga kematian karena kanker pada remaja dan dewasa usia 15-34
tahun. Meningioma adalah tumor jinak otak yang paling banyak, dan
astrositoma, termasuk glioblastoma multiforme (GBM), adalah tumor
otak ganas yang paling banyak.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISITumor otak adalah suatulesi ekspansifyang bersifat
jinak (benigna) atau pun ganas (maligna), membentuk massa dalam
ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum tulang
belakang (medulla spinalis). Neoplasmapada jaringan otak dan
selaputnya dapat berupa tumor primer maupun metastase. Apabila
sel-sel tumor berasal dari jaringan otak itu sendiri, disebut tumor
otak primer dan bila berasal dari organ-organ lain
(metastase)seperti ; kanker paru, payudara, prostate, ginjal dan
lain-lain, disebut tumor otak sekunder.(5)Tumor adalah suatu
pertumbuhan jaringan abnormal yang disebabkan oleh mutasi DNA di
dalam sel. Akumulasi dari mutasi-mutasi tersebut menyebabkan
munculnya tumor. Sebenarnya sel memiliki mekanismeperbaikan DNA
(DNA repair) dan mekanisme lainnya yang menyebabkan sel merusak
dirinya dengan apoptosis jika kerusakan DNA sudah terlalu
berat.Apoptosis adalah proses aktif kematian sel yang ditandai
dengan pembelahan DNA kromosom, kondensasi kromatin, serta
fragmentasi nukleus dan sel itu sendiri.Mutasi yang menekan gen
untuk mekanisme tersebut biasanya dapat memicu terjadinya
kanker.Tumor otak adalah suatu pertumbuhanjaringanabnormal di dalam
otak merupakan penyakit yang menyerang otak manusia, yang merupakan
pusat kendali dari tubuh manusia, sehingga tumor otak pada umumnya
dapat mengganggu fungsi organ tubuh lain bahkan dapat menyebabkan
kematian. Tumor otak dapat bersifatbenigna dan maligna.Tumor
intrakranial (termasuk lesi desak ruang) bersifat jinak maupun
ganas, dan timbul dalam otak, meningen, dan tengkorak. Tumor otak
berasal darijaringan neuronal, jaringan otak penyokong, sistem
retikuloendotelial, lapisan otakdan jaringan perkembangan residual,
atau dapat bermetastasis dari karsinoma sistemik. Metastasis otak
ditandai oleh keganasan sistemik dari kanker paru,payudara,
melanoma, limfoma dan kolon. Tumor otak dapat terjadi pada semua
usia; dapat terjadi pada anak kurang dari 10 tahun, tetapi paling
sering terjadi pada dewasa usiadekade kelima dan enam. Pasienyang
bertahan dari tumorotak ganasjumlahnya tidak berubah banyak selama
20 tahun terakhir
GAMBAR 1 : Gambaran tumor otak primer
2.2 EPIDEMIOLOGITumor susunan saraf pusat ditemukan sebanyak 10%
dari neoplasma seluruh tubuh, dengan frekwensi 80% terletak pada
intrakranial dan 20% di dalam kanalis spinalis. Di Amerika di dapat
35.000 kasus baru dari tumor otak setiap tahun, sedang menurut
Bertelone, tumor primer susunan saraf pusat dijumpai 10% dari
seluruh penyakit neurologi yang ditemukan di Rumah Sakit Umum. Di
Indonesia data tentang tumor susunan saraf pusat belum
dilaporkan.Insiden tumor otak pada anak-anak terbanyak dekade 1,
sedang pada dewasa pada usia 30-70 dengan puncak usia 40-65
tahun.(5) Tumor otak primer hanya 2 3% dari seluruh jumlah kanker
pada orang dewasa. Kira-kira 18.000 kasus baru pasien tumor otak
dan dengan kematian 14.000. pada anak-anak tumor otak primer
kira-kira 25% dari seluruh tumor. Tumor otak dapat terjadi pada
setiap umur, dari penelitian, tumor otak sering terdapat pada
anak-anak 3 12 tahun dan pada dewasa sekitar 40 70 tahun. (2)
2.3. ANATOMISistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum
tulang belakang. Otak atau encephalon adalah sentral supervisori
dari sistem syaraf/pusat supervisori dari system syaraf sentral
vertebrata, yang terletak pada kepala.Otak mengatur dan
mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh
homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan
cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas
fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan
segala bentuk pembelajaran lainnya.(8) Otak dapat dibagi ke dalam
otak besar (cerebrum), batang otak(brainstem), dan otak kecil
(cerebellum): (2)
GAMBAR 2 : Bagian-bagian dari otak
1. CerebrumCerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia
yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak
Depan. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir,
analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan
kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga
ditentukan oleh kualitas bagian ini. Cerebrum terbagi menjadi 4
(empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian lobus yang menonjol
disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut
sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal,
Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus Temporal.Lobus
Frontalmerupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak
Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan,
kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah,
memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku
seksual dan kemampuan bahasa secara umum.(6) Lobus
Parietalmerupakan bagian tengah otak, lobus parietalis membantu
seseorang untuk mengidentifikasi objek dan memahami hubungan
spasial (dimana tubuh seseorang dibandingkan dengan benda-benda di
sekitar orang tersebut). Lobus parietalis juga terlibat dalam
interpretasi rasa sakit dan sentuhan pada tubuhLobus Temporalberada
di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan
informasi dan bahasa dalam bentuk suara dan terlibat dalam
memori,ucapan, dan indra penciuman.Lobus Occipitalada di bagian
paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang
memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek
yang ditangkap oleh retina mata.Selain dibagi menjadi 4 lobus,
cerebrum (otak besar) juga Terdiri atas bagian kiri dan kanan yang
disebut hemispherium Cerebri.Kedua bagian ituterhubung
olehkabel-kabel sarafdi bagian bawahnya.Secara umum, belahan otak
kanan mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol
sisi kanan tubuh. Otakkanan terlibat dalam kreativitas dan
kemampuan artistik. Sedangkan otakkiri untuk logika dan berpikir
rasional.
2. CerebellumTerletak dibawah Cerebrum dan dibelakang otak.
Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya:
mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan,
koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan
melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti
gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan
mengunci pintu dan sebagainya.Jika terjadi cedera pada otak kecil,
dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot.
Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak
mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya atau tidak mampu
mengancingkan baju.(9)
3.Batangotak (brainstem)Batang otak (brainstem) berada di dalam
tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar dan memanjang
sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang belakang. Bagian otak
ini mengatur fungsi dasar manusiatermasuk pernapasan, denyut
jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan
merupakan sumber insting dasar manusia yaitufight or flight(lawan
atau lari) saat datangnya bahaya.Batang otak dijumpai juga pada
hewan seperti kadal dan buaya. Oleh karena itu, batang otak sering
juga disebut denganotak reptil. Otak reptil mengatur perasaan
teritorial sebagai insting primitif. Contohnya anda akan merasa
tidak nyaman atau terancam ketika orang yang tidak Anda kenal
terlalu dekat dengan anda.Batang Otak terdiri dari tiga bagian,
yaitu:Mesencephalonatau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah
bagian teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan
Otak Kecil. Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon
penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan
tubuh dan pendengaran.Medulla oblongataadalah titik awal saraf
tulang belakang dari sebelah kiri badan menuju bagian kanan badan,
begitu juga sebaliknya. Medulla mengontrol funsi otomatis otak,
seperti detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan
pencernaan.Ponsmerupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke
pusat otak bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan
apakah kita terjaga atau tertidur.
GAMBAR 3 : Potongan medial otak dan batang otak
Sel GliaSel glia, atau neoroglia (hanya berada pada susunan
saraf pusat) berfungsi untuk menyangga dan dukungan metabolik
terhadap neuron. Ada 2 macam sel glia; makroglia danmikroglia.
Mikroglia berfungsi sebagai sel fagosit yang sangatbesarjika
terjadi infeksi atau kerusakan pada susunan saraf, sedangkan
makrogliaberfungsi sebagai penyangga dan fungsi nutritif. Mikroglia
ada 4 macam, yaitu Oligodendroglia, sel schwann, sel astrosit, dan
sel ependyma. Bersama-sama mereka dipandang sebagai suatu sistem
yang dinamik bermakna fungsional dalampertukaran metabolik antara
neuron sistem saraf pusat lingkungannya. Terdapat tiga jenis sel
glia, mikroglia, oligodendroglia, dan astrosit. Mikroglia secara
embriologisberasal dari lapisan mesodermal sehinggapada
umumnyatidakdiklasifikasikan sebagisel glia sejati.
MikrogliamemasukiSSP melalui sistempembuluh darah dan berfungsi
sebagai fagosit, membersihkan debris dan melawan infeksi. Astrosit
Astrosit merupakan neuroglia terbesar,berbentuk bintang ,berinti
besar, bulat atau lonjong, sitoplasmanya mengandung banyak ribosom
dan nukleoli tidakjelas. Astrosit protoplasma terutama terdapat
dalam substantia grissea otak dan medulla spinalis, sedangkan
astrosit fibrosa terutama dalam substantia alba. Kerana banyaknya
proses-proses sitoplasma yang luar, astrosit penting sebagai
struktur penyokong dan structural dalam SSP. Fungsi astrosit masih
diteliti, bukti-bukti memperlihatkan sel-sel ini mungkin berperan
dalam menghantar impuls dan transmisi sinaptik dari neuron dan
bertndak sebagai saluran penghubung antara pembuluh darah dan
neuron.Oligodendrosit Disebut juga oligodendroglia, lebih kecil
dari astrosit dengan cabang-cabang yang lebih pendek dan jumlahnya
lebih sedikit. Intinya kecil, lonjong, sitoplasma lebih padat
dengan ribosom bebas dan terikat dalam jumlah besar. Oligodendrosit
terutama terdapat dalam 2 lokasi, di dalam subtansia grissea dan di
antaraberkas-berkas akson di dalam substantia alba. Lainnya
terletak dalam
posisiperivascularsekitarpembuluhdarah.Oligodendroglia dan astrosit
merupakan neuroglia sejati dan berasal dari lapisan embrional
ektodermal (sama seperti neuron). Oligodendroglia berperan dalam
pembentukan myelin.
Sel EpendimSel ependim berasal dari lapisan dalam tabung
neuralis dan mempertahankan susunan epitel mereka . Sel ependim
melapisi rongga otak dan medulla spinalis dan terendam dalam cairan
serebrospinal mengisi rongga-rongga ini. Meskipin ujung apikal sel
ependim melapisi rongga tersebut,namun dasarnya tidak seragam dan
terdiri dariprocesus panjang yang meluas daripusat otak ke jaringan
penyambung perifer, akibatnya procesus sel ependimberjalan di
antara unsur saraf dan merupakan matriks penyokong yang mirip
dengan sel glialainnya.Sel SchwannSel schwann membungkus semua
serat sarafdari susunan saraf perifer, dan meluas sampai
perlekatannya masuk atau keluar dari perlekatannya di medulla
spinalis dan batang otak sampai ke ujungnya. Sel swhann
memperlihatkan intiyang heterochromatik, biasanya gepeng, dan
terdapar di tengah sel dengan banyakmitokondria, mikrotubul dan
mikrofilamen
Otak dilindungi oleh tulang tengkorak dan ditutupi oleh 3
membran yang disebut meningen.Otak juga dilindungi oleh cairan
serebrospinal, yang diproduksi oleh pleksus khoroideus, yang masuk
ke dalam 4ventrikel dan rongga antara meningen. Cairan
serebrospinal membawa nutrient dari darah keotak dan membawa
kembali zat-zat yang tidak diperlukan lagi dari otak ke darah.Otak
terdiri dari beberapa tipe sel, setiap tipe mempunyai fungsinya
masing-masing. Ketika sel kehilangan kemampuan untuk mengontrol
pertumbuhannya dan sel-sel diluar suatu massa jaringan disebut
Tumor.
Sirkulasi darah otakOtak menerima 17 % curah jantung dan
menggunakan 20 % konsumsi oksigen total tubuh manusia untuk
metabolisme aerobiknya. Otakdiperdarahi oleh dua pasang arteri
yaitu arteri karotis interna dan arteri vertebralis. Dan dalam
rongga kranium, keempat arteri ini saling berhubungan dan membentuk
system anastomosis, yaitu sirkulus wilisi. Arteri karotis interna
dan eksterna bercabang dari arteri karotis komunis kira kira
setinggi rawan tiroidea. Arteri karotis interna masuk ke dalam
tengkorak dan bercabang kira-kira setinggi kisma optikum, menjadi
arteri serebri anterior dan media. Arteri serebri anterior memberi
suplai darah pada struktur-struktur seperti nukleus kaudattus dan
putamen basal ganglia, kapsula interna,korpus kolosum dan
bagian-bagian (terutama medial) lobus frontalis dan parietalis
serebri, termasuk kortes somestetik dan korteks motorik. Arteri
serebri media mensuplai darah untuk lobus temporalis, parietalis,
dan frontalis korteks serebri. Arteria vertebralis kiri dan kanan
berasal dari arteria subklavia sisi yang sama. Arteri vertebralis
memasuki tengkorak melaluiforamenmagnum, setinggi perbatasan pons
dan medula oblongata. Kedua arteri ini bersatu membentuk basilaris,
arteri basilaris terus berjalan sampai setinggi otak tengah,dan
disini bercabang menjadi dua membentuk sepasang arteri serebri
posterior. Cabang-cabang sistem vertebrobasilaris ini
memperdarahimedulaoblongata, pons, serebelum, otak tengah dan
sebagian diensefalon. Arteri serebri posteriordan cabang-cabangnya
memperdarahi sebagian diensefalon, sebagian lobus oksipitalis dan
temporalis, aparatus koklearis dan organ-organ vestibular. Sistim
vena sentral terdiri atas: Aliran vena serebral eksternal atau
superficial dan aliran vena serebral atau
profunda.Keduasistimvenaini mengalirkan darah ke dalam sinus
venosus. Anastomose banyak terjadi antara dua kelompok ini melalui
anyaman pembuluh didalam substansi otak. Dari sinusvenosus melalui
vena emisries darah balik ini diteruskan ke vena ekstrakranial
GAMBAR 4 : Lingkaran arteri pada dasar otak
2.4 Etiologi Kebanyakan tumor otak primer adalah tidak diketahui
penyebabnya. Pelbagai kemungkinan sebagai factor penyebab seperti
merokok, pemakanan, pekerjaan dan penggunaan telefon gengam telah
dilakukan penelitian dengan tiada bukti kausatif terkait tumor.
Sesetangah tumor otak dikaitkan dengan kelainan genetic. (1)Hingga
saat ini masih belum diketahui secara pasti,walaupuntelah
banyakpenyelidikan yang dilakukan. Adapunfaktor-faktoryang perlu
ditinjau, yaitu :1) HerediterRiwayat tumor otak dalam satu anggota
keluarga jarang ditemukan kecuali pada meningioma, astrositoma dan
neurofibroma dapat dijumpaipada anggota-anggota sekeluarga.
Sklerosis tuberose atau penyakit Sturge-Weber yang dapat dianggap
sebagai manifestasi pertumbuhanbaru, memperlihatkan faktor familial
yang jelas.Selain jenis-jenis neoplasma tersebut tidak
adabukti-bukti yang kuat untuk memikirkan adanya faktor-faktor
hereditas yang kuat pada neoplasma.2)
Sisa-sisaSelEmbrional(Embryonic Cell Rest)Bangunan-bangunan
embrional berkembangmenjadibangunan-bangunan yang mempunyai
morfologi dan fungsi yang terintegrasi dalamtubuh. Tetapi ada
kalanya sebagian dari bangunan embrional tertinggaldalam tubuh,
menjadi ganas danmerusak bangunan di sekitarnya.Perkembangan
abnormal itu dapat terjadi pada kraniofaringioma,
teratomaintrakranial dan kordoma.3) RadiasiJaringan dalam sistem
saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapatmengalami perubahan
degenerasi, namun belum ada bukti radiasi dapat memicu terjadinya
suatu glioma. Pernah dilaporkan bahwa meningiomaterjadi setelah
timbulnya suatu radiasi.
4) VirusBanyak penelitian tentang inokulasi virus pada binatang
kecil dan besar yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui peran
infeksivirus dalam proses terjadinya neoplasma, tetapi hingga saat
ini belumditemukan hubungan antara infeksi virus dengan
perkembangan tumorpada sistem saraf pusat.5)
Substansi-substansiKarsinogenik Penyelidikan tentang substansi
karsinogen sudah lama dan luasdilakukan. Kini telah diakui bahwa
ada substansi yang karsinogenik seperti methylcholanthrone,
nitroso-ethyl-urea. Ini berdasarkan percobaan yang dilakukan pada
hewan. (5)
2.5 Klasifikasi Tumor otak memiliki banyak klasifikasi. TABLE 1
: Klasifikasi tumor, terbagi dua yaitu : (2)TumorJinak(Benigna)
Tumor Ganas (Maligna)
Tidak terdapat sel kanker Biasanya dapat diangkat dan tidak
berulang Batas tegas Bersifat tidak menginvasi ke jaringan sekitar
tapi dapat menekan daerah yang sensitif dari otak dan mengakibatkan
gejala Bila terletak di daerah vital dari otak dan menganggu fungsi
vitalmaka dapat dipikirkan suatu keganasan. Cth: a.Acoustic neuroma
b.Meningiomac.Pituitary adenomad.Astrocytoma Mengandung sel kanker
Menganggu fungsi vital dan mengancam nyawa Tumbuh cepat dan
menginvasi ke jaringan sekitar otak Seperti tanaman, tumor maligna
mempunyai akar yang tumbuhke dalam jaringan otak yang sehat Tumor
otak maligna bisa encapsulated Cth:a.Glioblastoma
multiformeb.Oligodendrogliomac.Apendymoma
Klasifikasi tumor otak menurut lokasi, yaitu: (4)1. 53
2. Supratentorial, yaituTumoryangterletak di atastentorium
serebelli3. Infratentorial : terletak dibawah tentorium serebelli
dalam fossa Kranni Posterior
GAMBAR 5 : Gambaran letak supratentorial dan infratentorial
TABLE 2 : Klasifikasi tumor berdasarkan lokasi (5)
TABLE 3 : Klasifikasi menurut WHO (1)
WHO Classification of Tumors of the Central Nervous System
Tumors of Neuroepithelial Tissue
Tumors of the Cranial and Spinal Nerves
Tumors of the Meninges
Lymphomas and Hemopoeitic neoplasms
Germ Cell Tumors
Cysts and Tumor-like lesions
Tumors of the sellar region
Local extensions from regional tumors
Metastatic Tumors
Pembagian tumor menurut asal sel (Klasifikasi Kernahan dan
Sayre), yaitu1. TumorotakprimerTumoryangberasaldarijaringanotak.
Dikalsifikasikan berdasarkan tipe jaringan asal yaitu : Glioma
Jumlah glioma adalah sekitar 40-50% dari tumor otak. Glioma
dikelompokkan berdasarkan asal embriologis. Pada orang dewasa sel
neuroglia system saraf pusat berfungsi untuk memperbaiki, menyokong
dan melindungi sel-sel saraf yang lunak.Glioma terdiri dari
jaringan penyambung dan sel-selpenyokong. Neuroglia mempunyai
kemampuan untuk terus membelah selama hidup. Sel-sel glia berkumpul
membentuk parut sikatriks padat dibagian otak di mana neuron
menghilang oleh keranacederaataupenyakit.Tumorglia merupakan
penyebab dari hampir separuh tumor otak pada anak. Sebagian
besartumor glia pediatrik merupakan tumorderajat rendah yang paling
sering terletak difossa posterior dan regio diensefalon. Glioma
termasuk astrositoma, oligodendroglioma dan campuran pelbagai
tumor.a) ASTROSITOMAAstrocytomas adalah glioma yang paling umum,
terhitung sekitar setengah dari seluruh otak primer dan tumor
sumsum tulang belakang. Astrocytomas berkembang dari sel glia yang
berbentuk seperti bintang disebut astrosit, bagian dari jaringan
yang mendukung otak.(9) Pada orang dewasa terdapat pada secebrum
dan pada anak-anak dapat terjadi di batang otak, serebrum dan
serebellum. Merupakan 25% dari seluruh tumor otak.Ada berbagai
jenis astrocytomas, dan lesi ini diklasifikasikan menjadi beberapa
kategori sesuai dengan gambara sel di bawah mikroskop. Klasifikasi
ini penting karena, gambaran astrocytoma yang akan sering
memprediksi sifat dari sel serta prognosis pada pasien.Skema
derajat berdasarkan karakteristik histopatologi telah yang telah
ditemukan, termasuk system penilaian Bailey dan Cushing , nilai
Kernohan I-IV, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kelas I-IV, dan
Anne / Mayo St kelas 1-4. Kawasan tumor menunjukkan tingkat
terbesar anaplasia digunakan untuk menentukan kelas histologis
tumor. Praktek ini didasarkan pada asumsi bahwa bidang anaplasia
terbesar menentukan perkembangan penyakit.Pada skema penilaian WHO
diterima secara luas di mana bergantung pada penilaian atypia
nuklir, aktivitas mitosis, selluler, proliferasi pembuluh darah,
dan nekrosis.WHO grade I sesuai dengan astrocytoma pilocytic, WHO
grade II sesuai dengan kelas rendah (difus ) astrocytoma, WHO kelas
III sesuai dengan astrocytoma anaplastik, dan WHO kelas IV sesuai
dengan glioblastoma (GBM). (9)Astrositoma sering menginfiltrasi
otak dan sering berkaitan dengan kista dalam berbagai ukuran.
Walaupun menginfiltrasi bagian otak namun efeknya pada fungsiotak
hanya sedikit sekali padapermulaan penyakit.Pada umumnya
astrositoma tidak bersifat ganas, walaupun dapat mengalami
perubahan keganasanberupa glioblastoma, yaitu suatu astrositoma
yang sangat ganas.tumor-tumor inipada umumnya tumbuh lambat. Oleh
karena itu penderita sering tidak datangberobat walaupun tumor
sudah berjalan bertahun-tahun. Astrositoma derajat I memperlihatkan
gambaran astrosit yang tidak banyak berbeda dengan astrosit normal,
hanya saja jumlahnya berbeda, sehingga kepadatannya dalam suatu
daerah menonjol. Astrositoma derajat II,III, dan IV secara
berturut-turut memperlihatkan segi-segi keganasan yang meningkat.
Astrositoma derajat III menggambarkan gambaran histologik yang
sudah mitotik, infiltratif dan ekspansif sehingga banyaknecrosis
dan hemoragik terjadi. Apalagi astrositoma derajat IV, berbagai
jenis sel dalam tahap mitosis dijumpai baik dalam formasi yang
khas, maupun yang tersebarsecara tidak teratur dengan banyak
nekrosis dan hemoragi.maka astrositoma derajat III dan IV diberi
nama tersendiri yaitu glioblastoma multiform. Sampai timbul gejala
(missal: serangan epilepsy maupun nyeri kepala). Eksisi bedah
lengkap pada umumnya tidak dapat dilakukan kerana tumor bersifat
invasif tapi bersifat residifterhadap radiasi.
GAMBAR 6 : Astrositoma
Klasifikasi.Berdasarkan kecenderungannya untuk menjadi
anaplasia, WHO mengklasifikasi astrositoma menjadi pilocytic
astrocytoma ( grade I), diffuse astrocytoma ( grade II), anaplastic
astrocytoma ( grade III) dan glioblastoma multiforme ( gradeIV).
WHO telah melakukan banyak perubahan klasifikasi sejak pertama kali
dipublikasikan pada tahun 1979. Edisi kedua dipublikasi pada tahun
1993 dan telah mengalami banyak kemajuan dengan diperkenalkannya
pemeriksaan immunohistochemistry. Klasifikasi yang terakhir
dipublikasi pada tahun 2000 yang disusun berdasarkan konsensus yang
direkomendasikan oleh International WHO Working Group of experts di
Lyon. Grade I merupakan tumor yang memberikan gambaran histologis
yang stabil, yang dikenal sebagai tumor jinak. Tanda-tanda bahwa
tumor tersebut atipik adalah gambaran inti sel yang atipik seperti
kromatin inti yang kasar, bentuk intiyang bermacam-macam, jumlah
inti lebih dari satu pada satu sel, dan terdapat pseudoinklusi.
Selain itu aktivitas mitosis, bentuk sel, proliferasi vaskuler dan
nekrosis juga memberikan informasi mengenai perilaku biologi
tumor.Kriteria disebut glioblastoma multiforme antara lain,
hiperselluler, bentuk sel dan inti sel bermacam-macam, proliferasi
endotel, gambaran mitosis dan sering disertai dengan nekrosis.
Kriteria astrocytoma anaplastic antara lain, jumlah sel lebih
sedikit dibandingkan dengan glioblastoma multiforme, demikian juga
dengan gambaran sel dan inti sel serta mitosis yang lebih sedikit,
umumnya tidak disertai dengan nekrosis.Patofisiologi Tumor ini akan
menyebabkan penekanan ke jaringan otak sekitarnya, invasi dan
destruksi terhadap parenkim otak. Fungsi parenkim akan terganggu
karena hipoksia arterial maupun vena, terjadi kompetisi pengambilan
nutrisi, pelepasan produk metabolisme, serta adanya pengaruh
pelepasan mediator radang sebagai akibat lanjut dari hal tersebut
diatas. Efek massa yang ditimbulkan dapat menyebabkan gejala
defisit neurologis fokal berupa kelemahan suatu sisi tubuh,
gangguan sensorik, parese nervus kranialis atau bahkan
kejang.Astrocytoma low grade yang merupakan grade II klasifikasi
WHO akan tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan bentuk yang
maligna. Tumor doubling time untuk astrocytoma low grade kira-kira
4 kali lebih lambat dibandingkan dengan astrocytoma anaplastic
(grade III astrocytoma ). Sering diperlukan waktu beberapa tahun
antara gejala awal hingga diagnosa low grade astrocytoma
ditegakkan, interval ini kira-kira 3,5 tahun. Astrocytoma low grade
ini seringkali disebut diffuse astrocytoma WHO grade II.Astrositoma
memiliki banyak tipe dan menyerang berbagai umur di mana lesi massa
ditemukan dimana saja dan dapat menimbulkan gejala dimana
tumortersebut berada. Jika tidak diobati dengan benar, astrositoma
dapat menyebabkan kematian. Kematian terjadi karena herniasi
tentorium dari desakan massa.Gejala-gejala klinikKejang-kejang umum
merupakan manifestasi utama yang seringkali dijumpai, walaupun
secara retrospektif dapat djumpai gangguan-gangguan lain terlebih
dahulu seperti kesulitan berbicara, perubahan sensibilitas,
gangguan penglihatan atau motorik Pada tumor low grade astrositoma
kejang-kejang dijumpai pada 80% kasus dibandingkan high grade
sebesar 30%. Jika dibandingkan dengan astrocytoma anaplastic,
gejala awal berupa kejang lebih jarang dijumpai. Gejala lainnya
adalah meningginya tekanan intrakranial sebagai akibat pertumbuhan
tumor yang dapat menyebabkan edema vasogenik. Penderita mengalami
keluhan-keluhan sakit kepala yang progresif, nausea, muntah-muntah,
mengantuk, dan gangguan penglihatan (edema papil pada pemeriksaan
funduskopi, atau diplopia akibat kelumpuhan nervus abdusens).
Gejala meningginya tekanan intracranial lainnya adalah terjadinya
hidrosefalus. Semakin bertumbuhnya tumor gejala-gejala yang
ditemukan sangat tergantung dari lokasi tumor tersebut. Tumor
supratentorial dapat menyebabkan gangguan motorik atau
sensitifitas, hemianopsia, afasia atau kombinasi gejala-gejala.
Sedangkan tumor di fosa posterior dapat menimbulkan kombinasi dari
gejala-gejala kelumpuhan saraf kranial, disfungsi serebeler dan
gangguan kognitif.
b) GLIOBLASTOMA MULTIFORM
Glioblastoma Multiforme, yaitu tumor otak yang tumbuh cepat.
Multiforme glioblastoma berkembang dari sel glial yang berbentuk
seperti bintang yang mendukung sel saraf. Sebuah glioblastoma
diklasifikasikan sebagai astrocytoma kelas IV. Hal ini juga disebut
sebagai glioblastoma atau GBM. Glioblastoma multiforme (GBM) adalah
yang paling umum dan paling ganas dari tumor glia(10). Banyak pada
usia 45 55 tahun dengan prognosis yang buruk. Tumor ini memiliki
kecepatan pertumbuhan yang sangat tinggi. Dan eksisi bedah yang
lengkap tidak mungkin dilakukan. Harapan hidup pada umumnya sekitar
12 bulan. Tumor ini dapat timbul dimana saja tetapi predileksi
utamanya adalah lobus frontalis dan sering menyebar ke sisi
kontralateral melalui korpus kalosum. Glioma adalah kelompok
neoplasma heterogen yang berbeda di lokasi dalam sistem saraf
pusat. Tidak ada usia tertentu atau distribusi seks. Potensi
pertumbuhan, tingkat invasive, gambaran morfologi, kecenderungan
perkembangan, dan respon terhadap pengobatan bervariasi antara
masing-masing kasus yang didiagnosis. GBM dapat menyebar melalui
jaringan otak, tetapi jarang menyebar ke daerah lain di luar sistem
saraf pusat.Semua tumor GBM memiliki pembuluh darah yang abnormal
dan banyak, yang merupakan gambaran umum dari tumor yang tumbuh
cepat. Pembuluh darah mengantarkan oksigen yang diperlukan dan
nutrisi ke tumor, membantu mereka tumbuh dan menyebar dengan lebih
cepat. Selain itu, pembuluh darah mudah bercampur dengan jaringan
otak normal dan perjalanan jauh dari tumor utama, yang membuat
tumor GBM sukar untuk diobati.(10)
Gambar 7: progresif pda Tumor GBM lanjut
Presentasi yang paling umum dari pasien dengan glioblastomas
merupakan defisit neurologis progresif lambat, biasanya kelemahan
motorik. Namun, gejala yang paling umum dialami oleh pasien adalah
sakit kepala. Pasien dapat hadir dengan gejala umum peningkatan
tekanan intrakranial (ICP), termasuk sakit kepala, mual dan muntah,
dan gangguan kognitif. Gejala umum termasuk sakit kepala, mual dan
muntah, perubahan kepribadian, dan memperlambat fungsi kognitif.
Sakit kepala dapat bervariasi dalam intensitas dan kualitas, dan
mereka sering lebih parah di pagi hari atau saat bangun pertama.
Perubahan kepribadian, suasana hati, kapasitas mental, dan
konsentrasi dapat menjadi indikator awal atau mungkin kelainan
hanya diamati. Tanda fokal meliputi hemiparesis, kehilangan
sensori, kehilangan penglihatan, afasia, dan lain-lain. Kejang
adalah gejala yang muncul pada sekitar 20% pasien dengan tumor otak
supratentorial.Glioblastomas dapat diklasifikasikan sebagai primer
atau sekunder. Glioblastoma multiform primer ditemukan sebagai
sebagian besar kasus (60%) pada orang dewasa yang lebih tua dari 50
tahun. Glioblastoma multiform sekunder (40%) biasanya berkembang
pada pasien yang lebih muda (