BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembuatan Proposal Saat ini bepergian (travelling) dengan menggunakan pesawat terbang merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting dalam sebagian aktivitasnya. Bepergian (travelling) ke kawasan domestik maupun internasional pada umumnya mempunyai tujuan untuk kepentingan pekerjaan (work), kegiatan belajar (studying), wisata atau kepentingan lainnya. Dari waktu ke waktu bepergian dengan menggunakan pesawat terbang mengalami peningkatan, hal ini didukung oleh semakin banyaknya maskapai-maskapai penerbangan yang baru yang menciptakan persaingan yang ketat antara lain persaingan di tingkat harga, dimana kita lihat harga tiket pesawat terbang semakin murah walaupun tidak serta merta diikuti oleh peningkatan pelayanan. Selain masalah pelayanan yang belum memuaskan ada juga permasalahan yang sangat krusial yaitu masalah infrastuktur yang kurang memadai. Seperti kita ketahui bahwa tidak banyak di Indonesia ini bandara (aiport) yang bisa menampung banyak pesawat terbang (airplane) ataupun bandara (airport) kelas internasional yang dikelola secara baik dari sisi manajemen dan juga dari sisi teknologi. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembuatan Proposal
Saat ini bepergian (travelling) dengan menggunakan pesawat
terbang merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting
dalam sebagian aktivitasnya. Bepergian (travelling) ke kawasan
domestik maupun internasional pada umumnya mempunyai tujuan
untuk kepentingan pekerjaan (work), kegiatan belajar (studying),
wisata atau kepentingan lainnya.
Dari waktu ke waktu bepergian dengan menggunakan pesawat
terbang mengalami peningkatan, hal ini didukung oleh semakin
banyaknya maskapai-maskapai penerbangan yang baru yang
menciptakan persaingan yang ketat antara lain persaingan di tingkat
harga, dimana kita lihat harga tiket pesawat terbang semakin murah
walaupun tidak serta merta diikuti oleh peningkatan pelayanan.
Selain masalah pelayanan yang belum memuaskan ada juga
permasalahan yang sangat krusial yaitu masalah infrastuktur yang
kurang memadai. Seperti kita ketahui bahwa tidak banyak di
Indonesia ini bandara (aiport) yang bisa menampung banyak pesawat
terbang (airplane) ataupun bandara (airport) kelas internasional yang
dikelola secara baik dari sisi manajemen dan juga dari sisi teknologi.
Bepergian (travelling) dengan menggunakan pesawat terbang
saat ini sangat dibutuhkan oleh mayoritas masyarakat terutama bagi
mereka yang memiliki tujuan untuk pekerjaannya, untuk belajar di
luar pulau atau di luar negeri, ataupun untuk sekedar wisata. Apalagi
Indonesia termasuk negara dengan jumlah pulau terbanyak dimana
diantara pulau-pulau tersebut belum dieksplorasi dengan optimal
untuk tujuan wisata.
1
Bepergian dengan menggunakan pesawat terbang sangat
potensial, efisien dan ekonomis, hanya dengan waktu beberapa jam
kita dapat mengunjungi tempat lain yang ribuan atau puluhan ribu mil
jauhnya. Ini sangat penting bagi mereka yang hanya memiliki sedikit
waktu dalam kegiatan mereka (pekerjaan, belajar, dan lainnya) di
tempat lain.
Indonesia merupakan negara dengan banyak tempat (objek)
tujuan wisata khususnya untuk kawasan Asia Tenggara bersama
Thailand dan Malaysia. Jika diperbandingkan dengan negara lain
(seperti Thailand dan Malaysia), Indonesia lebih banyak memiliki
objek wisata yang lebih komplit. Ini karena Indonesia merupakan
negara kepulauan dimana diantara pulau-pulau (daerah-daerah)
tersebut banyak yang belum dieksplorasi secara optimal untuk tujuan
wisata seperti kebudayaannya, keindahannya, keunikan dan
keragaman lainnya yang dapat menarik minat wisatawan baik lokal
maupun luar negeri.
Di satu sisi saat ini di Indonesia di kalangan kelas menengah
telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup baik yang
menyebabkan mobilitas mereka untuk bepergian dengan pesawat
terbang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Banyak
diantara mereka bepergian untuk keperluan bisnis, belajar, wisata
dan juga untuk keperluan ibadah seperti ibadah haji. Untuk ibadah
haji ini sendiri dari tahun ke tahun Indonesia mendapatkan kuota
yang semakin besar.
Dengan melihat dan dari pengalaman kami di bidang Tours and
Travel Business selama kurang lebih sepuluh tahun ini kami
mengajukan proposal ini kepada para investor yang tertarik untuk
membangun bisnis Travel dan Tour Domestik dan Internasional
bersama kami yang didukung oleh para profesional dan
berpengalaman di bidang ini. Kami mengajak para calon investor
2
untuk menghadapi masa depan yang cerah dan kesempatan yang
sangat baik di dalam bisnis ini.
B. Maksud dan Tujuan
Dalam penulisan proposal ini penulis mempunyai maksud dan
tujuan antara lain :
1. Untuk memenuhi dan melengkapi tugas mata kuliah
penganggaran perusahaan sebagai salah satu persyaratan
pemberian nilai
2. Selain sebagai melengkapi tugas juga untuk menjadi bahan
acuan bagi mereka yang sedang atau akan membuat proposal
tugas ataupun proposal pembuatan usaha.
3. Dan terakhir jika memang memungkinkan penulis mempunyai
tujuan agar proposal ini dapat menjadi acuan yang nyata bagi
calon-calon investor yang berminat untuk terjun di bisnis travel
dan tour ini
C. Metode Penelitian (Landasan Teori)
Di dalam penulisan proposal ini penulis juga memasukkan unsur-
unsur teoritis yang berkaitan dengan landasan dan juga pembahasan
proposal.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1.Selintas Tentang Pariwisata
Bisnis travel dan tour ini merupakan satu kesatuan dengan dunia
pariwisata. Wisata saat ini sudah menjadi salah satu kebutuhan
hidup manusia selain kebutuhan pokok lainnya seperti sandang,
pangan dan papan. Bepergian merupakan salah satu kegiatan
pariwisata untuk mengunjungi objek-objek wisata.
Produk pariwisata juga dapat diartikan sebagai gabungan /
campuran dari fasilitas dan pelayanan, seperti yang diungkapkan
oleh Manuel Baud Bouvy & Fred Lawson, Tourism & Recreation
Handbook of Planing and Design (Architectural Press, 1998)
“Tourism products are an amalgam of resources, facilities and
services”
Objek dan daya tarik Wisata (ODTW) yang merupakan bentukan
nyata dari produk pariwisata tersebut dapat dikategorikan ke
dalam 3 kelompok, antara lain:
1. ODTW berbasis alam
2. ODTW berbasis pada sejarah dan budaya,
3. serta ODTW yang berorientasi kepada minat khusus (special
interest)
“The product may defined as a bundle or package of tangible and intangible component, based on activity at destination. The package is perceived by the tourist as an experience available at price” (Middleton, 1988: 79).
Jadi produk pariwisata dijelaskan sangat terkait dengan aktivitas di
daerah tujuan wisata (destinasi wisata), sehingga kegiatan
4
pariwisata akan lebih dapat berkembang / dikembangkan apabila di
suatu daerah tersebut mempunyai objek dan daya tarik wisata
"Destination is at one a single entity but it comprises every kind of tourism organization and operation in its geographical area”(Sumber : A.V Seaton & M.M Bennett, 1996, p.350)
Dari definisi di atas maka destinasi merupakan suatu area geografi,
dapat berupa daerah administrasi atau bentukan geografi yang
dikembangkan untuk memuaskan wisatawan.
Di dalam sebuah destinasi terdapat berbagai faktor yang saling mendukung satu
dengan yang lainnya. Hal itu merupakan bentuk dari konsep destination mix yang
dijelaskan di bawah ini :
“The destination mix is another unique, relational concept with five components: attractions and events, facilities, infrastructure, transportation, and hospitality resources”. (Sumber : Alastair M. Morrison,2001,p.186)
Di dalam memasarkan destinasi terdapat beberapa tujuan yang harus dicapai oleh
pemasar, di antaranya adalah :
1. Meningkatkan citra dari suatu daerah dengan harapan dapat mendorong para
investor untuk menanamkan modalnya di daerah tersebut.
2. Meningkatkan jumlah dan kualitas dari fasilitas dan infrastruktur di daerah
tersebut yang tidak hanya berguna bagi keleluasaan para wisatawan namun juga
berguna bagi masyarakat lokal di mana destinasi tersebut berada.
3. Memberikan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat lokal terhadap daerahnya
karena banyak wisatawan yang ingin datang dan melihat daerahnya tersebut.
4. Memberikan sebuah pemikiran baru dan pemasukan keuangan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas di lingkungan lokal suatu destinasi.
5. Mencoba untuk membuat destinasi agar dapat lebih diterima oleh wisatawan dengan membaca ekspektasi dari wisatawan dan juga melihat pada kebijakan dari pemerintah
(Sumber : Susan Homer and John Swarbroke, 1996)
5
Destinasi juga terdiri dari berbagai elemen-elemen. Di dalam membuat strategi terhadap
sebuah destinasi terdapat beberapa faktor yang harus dianalisis terlebih dahulu di dalam
pasar. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. What are the natural resources of the destination area?
Yang termasuk kedalam sumber daya alam di suatu destinasi antara lain adalah
iklim, tanah, vegetasi, kehidupan binatang, air, pantai, ketersediaan air minum,
sumber daya energi, dan keindahan alam sekitar destinasi.
2. What is the existing infrastructure?
Infrastruktur yang masuk ke dalamnya antara lain water supply, sistem
pembuangan, listrik dan gas, sistem komunikasi, jalan, bandar udara, terminal,
stasiun kereta api, tempat parkir, dan transportasi publik.
3. What is the current development phase of the suprastructure?
Sarana suprastruktur terdiri dari fasilitas-fasilitas seperti hotel/motel, restoran/bar,
toko-toko, tempat-tempat hiburan, dan sektor bisnis lainnya yang menyediakan
barang dan jasa kepada konsumen.
4. What forms of transportation are currently avaible to potential travel consumers
who may choose to visit the destination?
Dalam hal transportasi yang terkait di dalamnya mobil, pesawat udara, kereta api,
bus dan kapal laut.
5. Does the destination area have the necessary people (the host community) who
are willing and able to service the travel consumer?
Maksud dari hal di atas apakah masyarakat lokal mempunyai keinginan di dalam
memberikan jasanya kepada wisatawan yang datang ke daerah mereka. Keinginan
tersebut tidak hanya meliputi keinginan di dalam pelayanan namun juga
masyarakat lokal juga harus dapat menerima budaya dan motivasi yang dibawa
oleh wisatawan ke daerah mereka. Intinya adalah penyesuaian antara budaya
masyarakat lokal dengan budaya pendatang yang berasal dari wisatawan.
6. What cultural/historical resources does a particular destination have that sets it
a part from other destinations?
Dengan kata lain adalah apakah destinasi yang akan dipasarkan tersebut
6
mempunyai pesaing lain yang potensi produk sejarah dan budayanya sama dengan
yang dipasarkan destinasi tersebut kepada konsumen.
7. What types of travel consumers currently visit the destinations? Why do they
choose to visit that destinations instead of the many other possible destinations?
Menentukan jenis wisatawan yang datang ke suatu destinasi yang dapat
memberikan nilai wawasan yang nantinya akan masuk ke dalam daur hidup
produk. Apakah wisatawan yang datang menyukai jenis wisata petualangan atau
jenis lainnya.
8. What is the government attitude toward, and treatment of, tourism?
Hal ini menjelaskan keterlibatan pemerintah terhadap pariwisata yang
berkembang pada suatu destinasi. Keterlibatan tersebut bisa dalam bentuk
tindakan langsung dari pemerintah pada perkembangan pariwisata atau
pemerintah yang ada di destinasi tersebut hanya sebagai fasilitator dan pemberi
kebijakan saja. Keterlibatan lain yang dapat dilakukan pemerintah di dalam
pengembangan pariwisata di suatu destinasi dapat dilakukan dengan melakukan
promosi pariwisata yang pastinya akan meningkatkan jumlah kunjungan ke suatu
destinasi.
(Sumber : Robert C. Lewwis and Richard E Chambers, 1990)
Di dalam BAB VI, Pasal 14 Undang-Undang No.10 Tahun 2009
Tentang Kepariwisataan dijelaskan bahwa tentang beberapa
macam Usaha Pariwisata antara lain salah satunya adalah Usaha
Jasa Transportasi Wisata dan Usaha Perjalanan Wisata. Dari sekian
jenis dan macam Usaha Pariwisata tersebut kami mengkhususkan
diri pada bidang Jasa Transportasi dan Perjalanan Wisata.
Ada beberapa macam pokok-pokok yang berkaitan dengan usaha
Jasa Transportasi dan Perjalanan Wisata, antara lain :
a. Objek Pariwisata
Objek pariwisata merupakan objek/tempat dimana seorang turis
ingin mengunjungi. Dapat berupa adventure atau tempat
7
bersejarah, tempat dengan pemandangan yang indah dan unik
atau tempat yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan
dengan tempat lain. Untuk hal ini kami akan melakukan
kerjasama dengan beberapa objek wisata yang ada di Indonesia,
untuk periode awal kami akan melakukan kerjasama dengan
beberpa objek wisata yang sudah familiar bagi turis.
b. Transportasi
Pelayanan transportasi sangat diperlukan untuk menyukseskan
bisnis travel dan tur ini. Pelayanan yang cepat tapi nyaman
merupakan moto yang harus dipertahankan agar para
wisatawan tidak merasa lelah di dalam perjalanan, nyaman dan
merasa bahagia dapat menikmati perjalanannya. Transportasi
disini dapat berupa :
Airplane (pesawat terbang)
Train (kereta api)
Bus
Mobil
Sepeda Motor
c. Hotel / Akomodasi
Di sekeliling objek wisata diharuskan ada tempat
penginapan/hotel bagi para wisatawan. Ini persyaratan yang
harus dipenuhi oleh pihak pengelola agar para wisatawan dapat
dengan nyaman menikmati objek wisata dalam waktu berhari-
hari. Untuk memperlancar bisnis kami akan melakukan
kerjasama dengan beberapa hotel yang berdekatan dengan
objek wisata baik itu hotel bintang lima ataupun hotel dibawah
tingkatan itu tetapi tetap dengan pelayanan yang memuaskan.
d. Restoran8
Biasanya di sekitar objek wisata diharuskan ada fasilitas rumah
makan/restoran. Restoran ini bisa termasuk di dalam satu
kesatuan bentuk pelayanan di dalam hotel itu sendiri ataupun
berdiri sendiri di luar pengelolaan hotel. Untuk hal ini kami juga
akan mengadakan kerjasama dengan beberapa restoran di
sekitar objek wisata yang memiliki menu, ataupun
pemandangan dan pelayanan yang baik dalam memuaskan
kebutuhan wisatawan.
e. Souvenir
Souvenir menjadi sebuah cindera mata yang dapat memberikan
kesan yang unik tentang daerah objek wisata itu sendiri. Dengan
adanya souvenir ini juga dapat membantu dan mengembangkan
industri kerajinan masyarakat setempat yang tentunya memiliki
kekhasan dan keunikan yang berbeda dengan daerah/objek
wisata lain.
Terkadang sebuah aktivitas di dunia ini membuat orang-orang
tertarik untuk segera melihat, menyaksikan dan berperan dalam
aktivitas tersebut, misal : Aktivtas ibadah Haji, bagi umat muslim
ibadah haji ini merupakan suatu kewajiban yang harus dijalankan
dan mayoritas penduduk Indonesia adalah umat muslim. Dan
aktivitas lainnya misal aktivitas/kegiatan olahraga, seperti Piala
Dunia Sepakbola, Tenis, dan juga bisa dari aktivitas/kegiatan
musik, seperti konser musisi terkenal yang semuanya ini dapat
memberikan daya tarik bagi orang-orang untuk mengunjungi
ataupun ikut berperan di dalam kegiatan tersebut.
Kenaikan dan penurunan tingkat kunjungan wisatawan sangat
mempengaruhi tingkat devisa suatu negara, bahkan ada suatu
negara yang pendapatan terbesarnya berasal dari sektor
pariwisata. Ini menjadi tanggung jawab semua stakeholder di
bidang pariwisata terutama pemerintah dan juga termasuk
9
pengusaha-pengusaha yang berkaitan dengan kepariwisataan
seperti usaha/bisnis yang akan kami rintis ini.
2. Pariwisata Di Indonesia
Seperti kita ketahui pada umumnya bahwa Indonesia adalah
negara kepulauan dengan jumlah objek wisata yang banyak dan
berpotensi untuk memajukan kepariwisataan di Indonesia.
Indonesia sejak terjadinya peristiwa bom bali berusaha keras untuk
membangkitkan sektor wisata kembali dan saat ini sudah
mengalami peningkatan yang signifikan.
Dan terakhir kita sedang memperjuangkan Pulau Komodo
untuk menjadi salah satu dari Situs Keajaiban Dunia yang pada
akhirnya bertujuan untuk lebih memajukan dan meningkatkan lagi
sektor pariwisatan di Indonesia. Jika ini berhasil bukan tidak
mungkin dapat diikuti oleh daerah-daerah lain di Indonesia yang
memang banyak memiliki keunikan tersendiri yang dapat menarik
minat wisatawan.
Dan Indonesia selalu berusaha untuk sekarang dan masa
depan untuk menjadikan tidak hanya BALI sebagai satu-satunya
objek wisata yang mendunia, masih banyak lagi objek/daerah
wisata yang memiliki potensi tersembunyi yang masih harus
dieksplorasi dan dioptimalkan, seperti :
Pemandangan di Lombok
Pulau Komodo
Papua
Sumatera
Sulawesi
10
Dan masih banyak daerah lainnya yang benar-benar perlu
perhatian dan pembenahan dari para stakeholder di bidang
pariwisata terutama pemerintah.
3. Perencanaan dan Proyeksi Bisnis Tour dan Travel
Dalam merencanakan usaha/bisnis ini kami harus menetapkan
beberapa tahapan seperti dibawah ini :
A. Rencana Investasi
1. Legalitas
Dalam hal ini kami harus memperoleh legalitas usaha
sebagai berikut :
Akta Notaris
Legalisasi Akta Notaris ke DEPKUMHAM
SIUP dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan
Undang-Undang Gangguan dari MUSPIKA setempat
NPWP
Registrasi di Departemen Pariwisata
Registrasi di Departemen Agama sebagai penyedia jasa
transportasi Umroh dan Haji Plus. Dan juga Registrasi di
Asosias Muslim Penyelenggara Umroh dan Haji (AMPUH).
2. Keanggotaan di Asosiasi Pariwisata dan Agensi Maskapai
Penerbangan
Keanggotaan di IATA (International Association Of Travel
Agency)
11
Keanggotaan di ASITA (Association Of Indonesian Travel
Agency)
Menjadi Agen bagi Maskapai Penerbangan Garuda
Indonesa Airways
Menjadi Agen bagi Maskapai Penerbangan Merpati Air
Menjadi Agen bagi Maskapai Penerbangan Mandala Air
Menjadi Agen bagi Maskapai Penerbangan Batavia Air
Menjadi Agen bagi Maskapai Penerbangan Lion Air
Menjadi Agen bagi Maskapai Penerbangan Sriwijaya Air
Menjadi Agen bagi Maskapai Penerbangan Adam Air
Menjadi Agen bagi Maskapai Penerbangan Kartika Air
3. Pembiayaan Fixed Assets
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam
bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu,
yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal.
Pengertian aktiva tetap menurut PSAK 16 (2004 : 16.1)
menyatakan bahwa ;
“Aktiva tetap adalah aktiva tetap yang berwujud yang
diperoleh dalam bentuk
siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang
digunakan dalam operasi
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebihdari satu
tahun.”
12
Sedangkan menurut IAI melalui PSAK No.16 (2004:16.2)
mengemukakan
pengertian aktiva tetap sebagai berikut:
“aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam
bentuk siap pakai
dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam
operasi perusahaan
tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan
normal perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.”
Sedangkan menurut Jerry J. Weygandt (2007:566) yang di alih
bahasakan oleh
Ali Akbar Yulianto, Wasilah, dan Rangga Handika,
mengemukakan pengertian aktiva tetap sebagai berikut:
“Aset tetap (plant assets) adalah sumber daya yang memiliki
tiga karakteristik:
memiliki bentuk fisik, digunakan dalam kegiatan operasional,
dan tidak untuk
dijual ke konsumen.”
Sedangkan menurut Warren, Reeve & Fess (2006:504) yang
di alih bahasakan
oleh Aria farahmita, Amanugrahani dan Taufik hendrawan,
mengemukakan pengertian aktiva tetap sebagai berikut:
“aktiva tetap (fixed assets) merupakan aktiva jangka panjang
atau aktiva yang
relative permanen.”
13
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa aktiva tetap
adalah aktiva berwujud yang dimiliki perusahaan yang
digunakan dalam operasi
perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dan mempunyai
masa manfaat lebih dari satu tahun.
Menurut S. Munawir (2007:17) jenis-jenis aktiva tetap adalah
sebagai berikut:
“1.Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan
operasi,
misalnya sebagai lapangan, halaman, tempat parker dan
lain sebagainya
2.Bangunan, baik bangunan kantor, took maupun bangunan
untuk pabrik
3.Mesin
4.Inventaris
5.Kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya.”
Menurut Warren, Reeve & Fess (2006:504) yang di alih
bahasakan oleh Aria
farahmita, Amanugrahani dan Taufik hendrawan, jenis-jenis
aktiva tetap terdiri dari:
“1. Peralatan
2,Bangunan
3.Tanah.”
14
Beberapa Fixed Assets yang kami butuhkan untuk
perusahaan baru terdiri dari:
a. Kendaraan (vehicle) : sebanyak 1 unit mobil dan 2 unit