“Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Prezi Dalam Meningkatkan Pemahaman Kosep IPA Fisika Materi Besaran dan Satuan Pada Siswa Kelas VII SMP XAVERIUS Passo” PROPOSAL OLEH : MARTINUS MARANTIKA 2011-43-040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
“Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Prezi Dalam
Meningkatkan Pemahaman Kosep IPA Fisika Materi Besaran dan Satuan
Pada Siswa Kelas VII SMP XAVERIUS Passo”
PROPOSAL
OLEH :
MARTINUS MARANTIKA2011-43-040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2015
2
i
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
DAFTAR ISI .............................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................................. 5
C. Rumusan Masalah ............................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian................................................................................. 7
E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritis ............................................................................... 9
1. Konsep Belajar dan Pembelajaran ................................................ 9
a. Pengertian Belajar..................................................................... 9
b. Pengertian Pembelajaran .......................................................... 11
2. Pemahaman Konsep ..................................................................... 12
a. Definisi Pemahaman ................................................................. 12
b. Definsi Konsep ......................................................................... 13
c. Definsi Pemahaman Konsep Fisika .......................................... 14
3. Media Pembelajaran ..................................................................... 15
a. Pengertian Media Pembelajaran................................................ 15
b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran................................. 16
ii
c. Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Prezi............................ 19
4. Ruang Lingkup Materi.................................................................. 40
a. Peta Konsep Besaran dan Satuan.............................................. 40
b. Materi Konsep Besaran dan Satuan.......................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian ...................................................................................... 55
B. Prosedur Penelitian ............................................................................... 56
C. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 57
D. Populasi dan Sampel Penelitian............................................................ 57
E. Variabel Penelitian ................................................................................ 58
F. Instrumen Penelitian ............................................................................. 58
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 59
H. Teknik Analisa Data.............................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 62
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai pengembang sumber daya manusia (SDM), seharusnya
peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang, dalam hal
ini pada bidang teknologi. Dunia pendidikan di Indonesia perlu berupaya
meningkatkan kualitasnya, baik dalam hal kinerja guru, model pembelajaran yang
digunakan disekolah, termasuk media pembelajaran, sehingga dapat diharapkan
mampu menciptakan SDM yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
memadai memilih dan mengelola informasi untuk bertahan menghadapi keadaan
yang selalu berubah (Melida, 2014: 113).
Sehubungan dengan hal itu, untuk meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia, pemerintah selalu berusaha memperbaiki kurikulum pendidikan, baik
pendidikan dasar, menengah, maupun pendidikan tinggi. Dengan upaya tersebut
diharapkan tujuan pendidikan nasional yaitu membentuk sumber daya manusia yang
berkualitas dan berguna bagi pembangunan masa kini maupun masa akan datang
dapat tercapai.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas
proses pembelajaran. Peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dapat
dilakukan melalui peningkatan potensi guru sebagai salah satu unsur dalam proses
pembelajaran (Artianningsih, 2013: 40). Untuk itu guru dituntut untuk dapat
berimprovisasi dan berinovasi dengan variasi metode dan media pembelajaran, agar
dapat menciptakan kondisi belajar yang menarik dan menyenangkan.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap siswa dan guru
di sekolah SMP Xaverius Passo, diketahui bahwa fisika adalah mata pelajaran yang
cukup sulit untuk dimengerti siswa, dikarenakan adanya perhitungan-perhitungan
rumus yang menurut siswa sulit untuk dimengerti. Salah satu materi yang dianggap
siswa sulit dimengerti pada mata pelajaran IPA Fisika kelas VII SMP Xaverius Passo
yaitu pada materi besaran dan satuan. Hal ini diketahui berdasarkan wawancara
dengan seorang guru fisika di sekolah tersebut yang juga mengajar di kelas VII,
beliau mengatakan bahwa siswa masih lemah dalam perhitungan, apalagi dalam
mengkonvesrsi satuan.
Berdasarkan hasil observasi awal yang juga dilakukan di SMP Xaverius Passo,
diperoleh informasi bahwa pada tahun ajaran 2014/2015 semester 2, sekolah tersebut
sudah kembali dari menggunakan kurikulum 2013 pada semester 1 tahun ajaran
2014/2015 ke menggunakan kurikulum 2006 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan).
KTSP mengharapkan pembelajaran fisika mencakup interaksi dan komunikasi
yang lebih baik antara guru dan siswa, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan baik. Proses pembelajaran Fisika yang efektif dan efisien bisa terealisasi
dengan baik jika guru juga menggunakan media yang tepat. Dengan demikian hasil
belajar yang dicapai siswa dapat maksimal (Melida dkk., 2014: 114).
10
Namun pada kenyataannya rata-rata nilai Fisika siswa untuk kelas VII SMP
Xaveruis Passo masih berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu
63, hal ini juga diketahui berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di sekolah
tersebut.
Rendahnya hasil belajar ini disebabkan oleh beberapa faktor diantarnya dalam
proses belajar mengajar guru masih menggunakan media konvensional, dalam hal ini
papan tulis digunakan sebagai media pembelajaran, sehingga pembelajaran terlihat
monoton dan kurang inovatif. Hal itulah yang membuat siswa kurang tertarik dan
termotivasi dalam proses pembelajaran sehingga pada akhirnya siswa tidak
memahami materi yang diajarkan oleh guru.
Untuk itu Pemilihan media pembelajaran yang tepat harus diperhatikan dan
disesuaikan dengan kebutuhan materi pembelajaran agar fungsi media sebagai alat
yang dapat merangsang atau menstimulus alat indera siswa tidak menyimpang dari
kebutuhan pembelajaran sehingga siswa dapat menerima pesan yang disampaikan
oleh guru dengan baik dan optimal (Melida, 2014: 113).
Menurut Utari (2014: 45) Media pembelajaran yang menarik akan membuat
siswa lebih terangsang untuk memperhatikan materi yang disampaikan sehingga
tujuan dari materi akan lebih mudah terinternalisasi ke dalam diri peserta didik dan
dapat membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Penggunaan
media pembelajaran dalam proses pembelajaran juga akan memberi kontribusi
terhadap pengoptimalan pencapaian tujuan pembelajaran.
11
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, media pembelajaran dapat menjadi
solusi alternatif yang dapat membantu guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
Untuk itu guru dapat memanfaatkan aplikasi Prezi sebagai media pembelajaran.
Media berbasis aplikasi prezi ini dapat membuat presentasi dalam bentuk linear
maupun non linear pada satu kanvas virtual dengan berbagai macam template-
template yang menarik, sehingga materi yang ditampilakan di dalam aplikasi prezi
tersebut terlihat terstruktur dan juga dapat menarik perhatian siswa.
Media pembelajaran zooming presentation, dalam hal ini adalah aplikasi prezi
yang dapat fokus pada satu bidang slide yang disebut kanvas virtual, sehingga dapat
menampilkan konsep yang akan dijelaskan secara keseluruhan kepada siswa.
Kemudian media pembelajaran zooming presentation juga dapat mengeksplorasi
bagian-bagian kanvas tersebut hingga bagian terkecil, sehingga konsep utama yang
ingin disampaikan terlihat jelas. Alur tampilan pada media pembelajaran zooming
presentation juga dapat diatur sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Media
pembelajaran zooming presentation membuat presentasi terlihat menjadi lebih
dinamis, karena kanvas dapat lebih mudah diperkecil dan diperbesar, bahkan diputar
360 derajat. Selain itu, media ini berbasis adobe air, sehingga video maupun animasi
flash bisa dijalankan dengan lebih ringan. Hal ini menunjukkan bahwa media
pembelajaran zooming presentation dapat digunakan untuk menarik minat belajar
siswa (Jannah, 2014: 3).
12
Hal ini membuat penulis tertarik untuk menggunakan aplikasi prezi sebagai
media pembelajaran, dengan melakukan penelitian berjudul “Efektivitas
Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Prezi Dalam
Meningkatkan Pemahan Konsep IPA Fisika Materi Besaran dan Satuan Pada
Siswa Kelas VII SMP XAVERIUS Passo”.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, adapun
pembatasan masalah pada penelitian ini yaitu:
1. Materi IPA fisika yang dibahas dalam penelitian ini adalah materi Besaran dan
Satuan.
2. Media yang digunakan pada penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis
aplikasi prezi versi 4.7.3.
3. Hasil belajar siswa yang diukur pada materi Besaran dan Satuan dalam penelitian
ini hanya mengukur hasil tes kognitif siswa pada tingkatan (C2) memahami.
13
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah yang akan diteliti dalam
penelitian ini dapat dirumuskan, Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis
aplikasi Prezi efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep IPA Fisika materi
besaran dan satuan pada siswa kelas VII SMP Xaverius Passo ?
Untuk menjawab permasalahan di atas, dirumuskan pertanyaan-pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan awal siswa kelas VII SMP Xaverius Passo pada materi
besaran dan satuan sebelum diajarkan menggunakan media pembelajaran berbasis
aplikasi prezi ?
2. Bagaimana kemampuan siswa kelas VII SMP Xaverius Passo pada materi besaran
dan satuan selama proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran
berbasis aplikasi prezi ?
3. Bagaimana kemampuan akhir siswa kelas VII SMP Xaverius Passo pada materi
besaran dan satuan setelah diajarkan menggunakan media pembelajaran berbasis
aplikasi prezi ?
14
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan umum dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis
aplikasi Prezi dalam meningkatkan pemahaman konsep IPA Fisika materi besaran
dan satuan pada siswa kelas VII SMP Xaverius Passo.
Dari tujuan umum di atas, dapat dijabarkan beberapa tujuan khusus sebagai
berikut:
1. Dapat mengetahui kemampuan awal siswa kelas VII SMP Xaverius Passo pada
materi besaran dan satuan sebelum diajarkan menggunakan media pembelajaran
berbasis aplikasi prezi.
2. Dapat mengetahui kemampuan siswa kelas VII SMP Xaverius Passo pada materi
besaran dan satuan selama proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran
berbasis aplikasi prezi.
3. Dapat mengetahui kemampuan akhir siswa kelas VII SMP Xaverius Passo pada
materi besaran dan satuan setelah diajarkan menggunakan media pembelajaran
berbasis aplikasi prezi.
15
E. Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan dapat memberi manfaat sebagai beikut :
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberi pengalaman yang baik
dalam mengembangkan wawasan keilmuan dalam rangka kajian pembelajaran yang
lebih inovatif.
2. Bagi Peserta didik
Sebagai salah satu alternatif media pembelajaran yang diharapkan dapat
merangsang motivasi belajar siswa, sehingga pada akhirnya dapat memberikan
pemahaman konsep agar dapat mencapai tujuan pembelajaran.
3. Bagi guru
Sebagai masukan tentang pentingnya penggunaan media pembelajaran yang
sesuai, sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.
4. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan dalam usaha meningkatkan kualitas peserta didik,
sehingga proses pembelajaran berhasil sesuai target yang telah ditetapkan.
16
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritis
1. Konsep Belajar dan Pembelajaran
a. Pengertian Belajar
Menurut (Dahar, 2011: 2) “belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses
dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”. Pernyataan
tersebut juga sejalan dengan apa yang dikemukakan Syah (2010: 68) yang
mendefinisikan belajar sebagai tahapan perubahan seluruh tingkahlaku individu yang
relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif.
Arsyad (2005: 1) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses yang
kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar dapat
terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu belajar
adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan
oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.
Sedangkan Sardiman (2009: 20) menyimpulkan belajar sebagai perubahan
tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan
membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Penyataan ini
juga sejalan dengan apa yang dikemukakan Rusman dkk (2011: 7) yang menyatakan
17
bahwa belajar merupakan suartu aktivitas yang dapat dilakukan secara psikologis
maupun secara fisiologis. Aktivitas yang bersifat psikologis, yaitu aktivitas yang
merupakan proses mental, misalnya aktivitas berpikir, memahami, minyimpulkan,
Bila kita membuat presentasi baru, kita dapat memilih dari sejumlah template
yang dapat digunakan kembali atau kanvas kosong (terletak di sudut kanan bawah).
Ketika kita memutuskan untuk menggunakan template, kita dapat mengedit segala
sesuatu yang dilihat pada kanvas.
Gambra 2.4 Pilihan Template Prezi
38
b. Aspek Rasio
Ketika menyajikan, tidak diragukan lagi kita akan perlu untuk mengetahui apa
presentasi akan terlihat seperti pada layar. Sayangnya, beberapa proyektor dan layar
memiliki rasio 4:3 dan beberapa rasio 16:9 (widescreen), yang akan mengubah
tampilannya.
kita dapat mengatasi ini dengan menetapkan panduan untuk kanvas yang
menunjukkan dimensi yang tepat untuk bekerja untuk umum setiap aspek rasio.
1. Sewaktu dalam modus Edit, klik pada ikon pilihan di
sudut kanan atas layar.
2. Kemudian pilih rasio yang ingin ditampilkan pada presentasi Anda.
Gambar 2.5 Pilihan Rasio
c. Menavigasi Kanvas
Fitur kunci dari Prezi adalah kemampuan untuk bergerak di sekitar presentasi
Anda dengan mudah. Ini dapat dilakukan dengan cara pindah ke lokasi yang berbeda
pada presentasi. Trik ini adalah untuk membuatnya mengikuti aliran dengan minimal
Memperbesar dan memperkecil Tampilan
PathsDalam mode edit normal, kita dapat klik pada gambar untuk pergi langsung keframe. Dalam modus jalurmengedit, kitadapat mengeditmenghapus danmengubah urutanframe.
Menu ControlsBantuan dan Pengaturan Layar Rasio
Berbagi presentasi dengan orang lain
Pengunci Canvas
save
(Tombol Home)Memperlihatkan seluruh kanvas
Ikhtisar PresentasiMemberikan kita kemampuan untuk menavigasi ke lokasi dengan mengklik di bagian jendela
Pojok Aktif Setiap sudut objek atau frame akan menampilkan control untuk mengubah ukuran atau memutar objek
Alat Tranformasi Ini adalah alat control utama di Prezi. Hal ini memungkinkan kita untuk mengubah ukuran dan sudut dari sebuah objek. Ada menu sekunder yang bisa kita akses dengan mengklik kanan pada objek. Menu ini berbeda dengan gambar dan teks.
39
gerakan atau gerakan lambat.
Untuk membuat presentasi besar adalah langkah pertama untuk menguasai cara
untuk memanipulasi dan mengedit objek di kanvas. Prezi mengikuti pendekatan visual
sangat freestyle mengedit, jadi daripada memilih drop-down perintah, mengedit
mengharuskan kita untuk mengatur dan memindahkan elemen secara manual dengan
mouse.
Gambar 2.6 Navigasi Kanvas
Drag untukmemindahakan objek atau bingkai
Pilihan Bingkai
Ubah Jenis Bingkai
Bingkai
Memberbesar dan
memperkecil objek
Menghapus Bingkai
Drag untuk memutar bingkai
40
d. Mengenali Transformation Tool
Di Prezi, Transformation Tool adalah teman terbaik Kita. Setelah
menambahkan sesuatu ke kanvas, klik sekali untuk membuka Transformation Tool.
Sekarang Kita dapat memindahkan, ukuran, dan memutar konten sesuka kita. Jika
ingin menambahkan bingkai ke Prezi, Kita dapat mengklik sekali untuk membuka
Transformation Tool dan bergerak, skala, atau memutar segala sesuatu di dalam.
Gambar 2.7 Transformation Tool
41
e. Menyesuaikan warna dan font: Theme Wizard
Klik pada Themes untuk menyesuaikan warna presentasi dan untuk mengatur
pilihan font dari font library. Kita juga dapat membuat tema kustom dengan
menetapkan warna yang kita inginkan dan menambahkan logo dengan mengklik
Customize Current Theme.
Gambar 2.8 Pilihan Warna Temaf. Tombol Home
Untuk mengambil langkah mundur dan mendapatkan gambaran tentang segala
sesuatu yang telah kita tambahkan sejauh ini (baik di Edit dan mode presentasi), kita
dapat menggunakan tombol Home di sisi kanan layar (gerakan kursor ke sisi kanan
kanvas dan akan muncul). Mengklik Home Button sebelum mulai membuat Prezi
juga akan memastikan bahwa kita mulai dari tempat yang tepat.
g. Membingkai konten
Bingkai adalah bagian penting dari Prezi dan cara yang bagus untuk mengelola
konten. Bingkai bekerja seperti slide dan dapat digunakan untuk mengelompokkan
ide-ide kita. Gunakan frame untuk membuat sebuah placeholder dalam Prezi dan
42
kemudian menambahkan kontennya. Frame tersedia dalam berbagai bentuk dan
ukuran, dan Kita dapat mengubah warnanya serta ukuran dan posisi mereka.
Pilih 'Frame & Arrows' dari menu di bawah.
Gambar 2.9 Pilihan Frame & Arrows
Kemudian pilih apakah kita ingin lingkaran, persegi panjang, braket, atau
bingkai terlihat. Klik pada kanvas dan tarik kursor ke ukuran yang kita inginkan
untuk memulai. Frame yang digunakan untuk menambahkan animasi (bergerak dari
satu daerah ke daerah lain).
43
h. Inserting
Dengan Prezi kita dapat memasukkan Gambar, Symbols & Bentuk, Diagram,
Video YouTube, Musik dan Microsoft PowerPoint. Pilih 'Insert' dari menu
disamping, kemudian klik pilihan yang diinginkan. Sebuah bar di tepi akanterbuka di
sebelah kanan atau jendela pop-up tergantung pada Opsi yang dipilih.
Gambar 2.10 Menu Inserting
i. Gambar
Prezi saat ini mendukung Format gambar JPG, PNG, GIF, dan SWF. Ukuran
maksimum untuk setiap gambar adalah 2880 x 2880 piksel. Kita mungkin berhasil
mengunggah JPG lebih besar dari ini, tapi ini kemungkinan akan menyebabkan
berbagai masalah saat mengedit dan penyajian. Jika kita meng-upload gambar dengan
format JPG lebih besar dari spesifikasi tersebut, Prezi akan meminta untuk mengubah
ukuran image. Klik 'Resize image' untuk mengurangi ukuran gambar agar dapat
44
digunakan. Untuk format file gamabar selain JPG, kita akan perlu menggunakan
perangkat lunak pihak ketiga untuk mengurangi ukuran file gambar.
1) Video
Kita dapat memasukkan format file video berikut ke Prezi:
FLV, MOV, WMV, F4V, MPG, MPEG, MP4, M4V, 3GP
Catatan: Format AVI kadang-kadang dapat menyebabkan kesulitan ketika
digunakan. Mungkin ada yang menemukan bahwa Format ini bekerja kadang-kadang,
tapi tidak disarankan menggunakan format video AVI pada Prezi.
j. Menyisipkan Diagram
Prezi telah menciptakan gambar tata letak, diagram, dan grafik yang dapat
membantu agar lebih baik mengkomunikasikan ide kita untuk audiens.
Gambar 2.11 Pilihan Insert Diagram
45
Kita dapat dengan cepat menambahkan konten ke diagram, dan menduplikasi
mereka (menggunakan menu klik kanan) untuk mulai mengisi Prezi dengan konten
yang inspiratif.
Gambar 2.12 Pilihan Diagram
k. Menambahkan Symbols and shapes
Klik 'Insert' dan kemudian pilih 'Symbols and shapes' ikon di bagian atas layar
untuk menambahkan bentuk, garis, panah, dan lainnya ke Prezi. Maspukkan persegi
panjang, lingkaran, dan segitiga untuk membingkai konten. Atau, tambahkan simbol
dari library atau tujuan gambar yang dirancang untuk lebih meningkatkan Prezi.
Gambar 2.13 Symbols and shapes
Path
46
l. Menavigasi dan mengatur ulang dengan Path Sidebar
Ketika menyajikan ide-ide kita, dengan Sidebar kiri, kita dapat membuat
perjalanan dari satu ide ke ide yang berikutnya. Untuk mengatur path, klik ikon pensil
di sisi kiri layar. Kemudian klik pada objek dalam kanvas Prezi dalam urutan yang
diingin untuk ditampilkan.
Gambar 2.14 Tampilan Untuk Mengatur Path
BesaranturunanBesaranTurunan
47
4. Ruang Lingup Materi
a. Peta Konsep Besaran dan Satuan
Gambar 2.15 Peta Konsep Besaran dan Satuan
b. Materi Konsep Besaran dan Satuan
1) Besaran
“Besaran adalah sesuatu yang dapat dinyatakan dengan angka atau nilai dan
memiliki satuan” (Suryatna & Bahrudin, 2009: 2). Menurut Nurachmandani &
Samsulhadi (2010: 3) berdasarkan satuannya, besaran dikelompokan menjadi 2, yaitu
besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran dan Satuan
Besaran Satuan
SatuanBaku
Satuan tidak Baku
Sistem Satuan Internasinal
SatuanPokok
SatuanTurunan
Konversi Satuan
BesaranPokok
48
a) Besaran Pokok
Puspita & Rohima (2009: 5) menyatakan bahwa besaran pokok adalah besaran
yang menjadi dasar atau pangkal untuk menyusun besaran lain. Oleh sebab itu,
besaran pokok hanya memuat satu satuan. Conference Generate des Poids el
Measure (CGPM) pada tahun 1960 memutuskan tujuh besaran pokok seperti
tercantum pada tabel berikut.
Tabel 2.2 Besaran Pokok
No. Besaran Lambang1. Panjang L2. Massa M3. Waktu T4. Kuat Arus Listrik I5. Suhu T6. Intensitas Cahaya I7. Jumlah Zat N
b) Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran
pokok. Diturunkan artinya dijabarkan atau diperoleh dari penggabungan dengan cara
perkalian dan atau pembagian (Nurachmandani & Samsulhadi, 2010: 3).
49
Tabel 2.3 Beberapa Besaran Tururnan
No.
Besaran Turunan Penjabaran dari Besaran Pokok
1. Luas Panjang x Lebar2. Volume Panjang x Lebar x Tinggi3. Massa Jenis Massa : Volume4. Kecepatan Perpindahan : Waktu5. Percepatan Kecepatan : Waktu6. Gaya Massa : Percepatan7. Usaha Gaya : perpindahan8. Daya Usaha : Waktu9. Tekanan Gaya :Luas10. Momentum Massa : Kecepatan
2) Satuan
a) Satuan Baku dan Tidak Baku
Sugiyarto & Ismawati (2008: 4) menyatakan bahwa pembanding dalam suatu
pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran
dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan
satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama
untuk orang yang berlainan disebut satuan tidak baku.
Tabel 2.4 Satuan Baku dan Tidak Baku
No.
Pengukuran Besaran Nilai Satuan
1. Panjang meja 1 meter Panjang 1 Meter2. Massa beras 1,5 kilogram Massa 1,5 Kilogram3. Waktu tempuh dari rumah ke
sekolah 10 menit Waktu 10 Menit
4. Panjang papan tulis 15 pensil Panjang 15 Pensil
50
Tabel di atas menunjukan bahwa panjang, massa dan waktu disebut besaran,
sedangkan untuk satuan meter, kilogram, dan menit disebut satuan baku. Untuk
pensil disebut satuan tidak baku.
b) Sistem Satuan Internasional
Sistem satuan besaran fisika pada prinsipnya bersifat standar atau baku, yaitu
bersifat tetap, berlaku universal, dan mudah digunakan setiap saat dengan tepat.
Sistem satuan standar ditetapkan pada tahun 1960 melalui pertemuan para ilmuwan di
Sevres, Paris. Sistem satuan yang digunakan dalam dunia pendidikan dan
pengetahuan dinamakan sistem metrik, yang dikelompokkan menjadi sistem metrik
besar atau MKS (Meter Kilogram Second) yang disebut sistem internasional atau
disingkat SI dan sistem metrik kecil atau CGS (Centimeter Gram Second) (Winarsih
dkk, 2008: 4).
51
c) Satuan Pokok dan Satuan Turunan
“Satuan terdiri dari satuan pokok dan satuan turunan. Satuan pokok merupakan
satuan dari besaran pokok, sedangkan satuan turunan merupakan satuan dari besaran
turunan” (Suryatna & Bahrudin, 2009: 3).
Suryatna & Bahrudin (2009: 3) menyatakan bahwa satuan pokok memiliki
syarat standar agar berlaku secara internasional, di antaranya:
1) 1 meter = panjang lintasan cahaya pada ruang vakum selama selang waktu
1
2,99792458× 10 sekon
2) 1 kg = 1 liter air murni pada suhu 4°C
3) 1 detik = waktu yang diperlukan atom Cesium untuk bergetar sebanyak
9.192.631.770 kali.
Dari penjelasan di atas, berikut adalah Besaran pokok dan besaran turunan beserta
dengan satuannya dapat dilihat dalam Tabel di bawah ini (Winarsih dkk, 2008: 4).
Tabel 2.5 Satuan Besaran Pokok dalam Sistem Metrik
No. Besaran Satuan SI/MKS Singkatan Satuan Sistem
CGS Singkatan
1. Panjang meter m Centimeter Cm2. Massa kilogram kg Gram G3. Waktu detik s Detik S4. Kuat Arus Listrik kelvin K Kelvin K5. Suhu ampere A stat ampere statA 6. Intensitas Cahaya candela Cd candela Cd7. Jumlah Zat kilo mol kmol Mol Mol
52
Tabel 2.6 Beberapa Besaran Turunan beserta Satuannya
No. Besaran Turunan
Penjabaran dari Besaran Pokok
Satuan Sistem MKS
1. Luas Panjang x Lebar m2
2. Volume Panjang x Lebar x Tinggi
m3
3. Massa Jenis Massa : Volume kg/m3
4. Kecepatan Perpindahan : Waktu m/s5. Percepatan Kecepatan : Waktu m/s2
6. Gaya Massa : Percepatan Newton (N) = kg.m/s2
7. Usaha Gaya : perpindahan Joule (J) = kg.m2/s2
8. Daya Usaha : Waktu Wtatt (W) = kg.m2/s3
9. Tekanan Gaya :Luas Pascal (Pa) = N/m2
10. Momentum Massa : Kecepatan kg.m/s
3) Konversi Satuan
Nurachmandani & Samsulhadi (2010: 7) menyatakan bahwa salah satu
kemudahan adanya Satuan Internasional (SI) adalah hanya ada satu satuan pokok
untuk setiap besaran. Satuan-satuan yang lebih besar atau lebih kecil dihubungkan ke
satuan pokok dengan memberi nama awalan.misalnya satuan pokok besaran panjang
adalah meter. Untuk satuan-satuan yang lebih besar berturut-turut adalah dekameter,
kilometer, megameter. Sedangakn satuan-satuan yang lebih kecil adalah desimeter,
sentimeter, millimeter, mikrometer. Perhatikan tabel dibawah ini. Penggunaan satuan
pokok akan memudahkan dalam mengubah suatu sistem satuan ke sistem satuan lain.
Pengubahan ini disebut konversi satuan.
53
Tabel 2.7 Bentuk-bentuk kelipatan dalam satuan
Angka Bentuk Baku atau Notasi Ilmiah Sebutan Lambang
Sugiyarto, T., & Ismawati, E. (2008). llmu Pengetahuan Alam Kelas VII SMP/MTs. Jakarta: Depdiknas.
Suryatna, A., & Bahrudin, E.T.R. (2009). llmu Pengetahuan Alam Untuk SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta: Depdiknas.
Susilana, R., & Riyana, C. (2009). Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima.
Syah, M. (2010). Psikolog Belajar. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, Cet. 10.
Uno, H. B., & Koni, S. (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Ed. 1, Cet. 2.
Van Groenendaal, H. (2014). Prezi Hotshot. Mumbai: Birminham.
Winarsih, A., dkk. (2008). IPA Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Depdiknas.
Jurnal/skripsi/tesis
Artianningsih. (2013). Penerapan Mind Mapping dengan Media Prezi untuk Meningkatkan Prestasi dan Partisipasi Belajar Akutansi. JUPE UNS, 2(1), 39-48
Harris, D. (2011). Presentation software: Pedagogical constraints and potentials. Journal of Hospitality, Leisure, Sport and Tourism Education, 10(1), 72-84.
Jannah, P. Z. (2014). Pengaruh Media Pembelajaran Zooming Presentation Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Konsep Suhu dan Kalor. Skripsi: Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN.
Melida, D. (2014). Pengaruh Media Prezi The Zooming Presentations Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMA N 12 Padang. Pillar Of Physics Education, Vol. 2., 113-120
64
Pertiwi, S.R. (2014). Keefektifan Penggunaan Miltimedia Prezi dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Peserta didik Kelas XI SMA Negeri 1 Muntilan Magelang. Ringkasan Skripsi : Yogyakarta Fakultas Bahasa dan Seni UNY.
Restiono, A. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Mengembangkan Aktivitas Berkarakter Dan Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas XI. Skripsi: FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Rodhi, M.Y., & Wasis. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Prezi Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Pada Materi Kalor. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), 3(2), 137-142
Settle, Q., et al. (2011). Using Prezi in the classroom. NACTA Journal, 55(4), 105-106.
Strasser, N. (2014). Using Prez In Higher Education. The Clute Institute International Academic Conference, Breckenridge, Colorado USA, 11(2), 95-98
Tri Kusyanti, R.N. (2013). Pemahaman Konsep Siswa Setelah Menggunakan Media Pembelajaran Animasi Fisika Yang Tidak Sesuai Fisika. Berkala Fisika Indonesia, 5(1), 20-24
Utari, Y.P., dkk. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Online Prezi dalam Pokok Bahasan Alat Optik Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014. Radiasi, 5(2), 45-49
White, Nicole L. (2011). Prezi v. Powerpoint: Finding the right tool for the job. New York: State University of New York Institute of Technology.
Binham, R. (2013). Cara Membuat Presentasi Prezi Yang Menarik. (online). Tersedia: http://www.presentasi.net/cara-membuat-presentasi-prezi/
Zira, R. (2012). Pelatihan Presentasi dan Publikasi Interaktif untuk Pemerintahan Daerah. (online). Tersedia: http://training.comlabs.itb.ac.id/mainsite/berita/59.