SINDROMA NEFROTIK Oleh : dr. Roully Azhars PENDAMPING : dr. Leni Afriani dr. Tajul Keumalahayati
Feb 17, 2016
Sekumpulan manifestasi klinis yang ditandai oleh proteinuria masif (lebih dari 3,5 gram/1,73 m2 LPB/hari), hipoalbuminemia (albumin kurang dari 3 gram/dl), edema anasarka, dan hiperlipidemia.
Terutama menyerang anak-anak yang berusia antara 2-6 tahun, anak laki-laki lebih banyak menderita dibandingkan anak perempuan dengan rasio 3:2
90% kasus sindrom nefrotik adalah idiopatik
KLASIFIKASI
Sindroma Nefrotik Primer
Sindroma Nefrotik
Sekunder
Tabel 1. Klasifikasi kelainan glomerulus pada sindrom nefrotik primer
1. Kelainan minimal (KM)2. Glomerulosklerosis (GS) Glomerulosklerosis fokal segmental (GSFS) Glomerulosklerosis fokal global (GSFG)3. Glomerulonefritis proliferatif mesangial difus (GNPMD)4. Glomerulonefritis proliferatif mesangial difus eksudatif5. Glomerulonefritis kresentik (GNK)6. Glomerulonefritis membrano-proliferatif (GNMP) GNMP tipe I dengan deposit subendotelial GNMP tipe II dengan deposit intramembran GNMP tipe III dengan deposit
transmembran/subepitelial7. Glomerulopati membranosa (GM)8. Glomerulonefritis kronik lanjut (GNKL)
Tabel 2. Penyebab Sindrom Nefrotik SekunderInfeksi- HIV, hepatitis virus B dan C- Sifilis, malaria, skistosoma- Tuberculosis, lepraKeganasan- Adenokarsinoma paru, payudara, kolon, limfoma
Hodgkin, multiple mieloma, dan karsinoma ginjal.Penyakit jaringan penghubung- SLE, artritis reumatoid, MCTD (mixed connective
tissue diseases)Efek obat dan toksin- Obat antiinflamasi nonsteroid, preparat emas,
penisilinamin, probenesid, air raksa, captopril, dan heroin
Lain-lain- Diabetes mellitus, amiloidosis, preeklamsia, rejeksi
alograf kronik, refluk vesikoureter, atau sengatan lebah
IDENTITAS
Nama : An. K Usia : 2,5 tahun Jenis Kelamin : Perempuan BB : 13 kg TB : 90 cm No. Reg : 57.25.71 Tanggal Masuk : 2 Agustus 2015
ANAMNESIS/SUBJEKTIF
Pasien datang dibawa oleh keluarganya
dengan keluhan bengkak di wajah,
perut dan kaki sejak 2 minggu SMRS
Keluhan dirasakan memberat setelah bangun tidur dan tampak berkurang saat sore hingga
malam hari
Pasien juga dikatakan
mengalami batuk berdahak sejak 2 minggu yang lalu.
Pasien juga mengalami pilek
namun tidak demam
RPD• Pasien belum pernah mengalami keluhan dengan
gejala yang sama seperti ini sebelumnya
RPK• Keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan
dengan gejala yang sama seperti pasien
RPO• Pasien ada mengkonsumsi obat batuk yang dijual
di pasaran
Imunisasi
• Riwayat imunisasi pasien kesan lengkap
PEMERIKSAAN FISIK Status Present
a) Kondisi Umum : Lemah, sakit sedangb) Status Vital
Kesadaran : Compos MentisHR : 88 x/menit, regular
Pernapasan : 26 x / menit Suhu : 37 ºC, suhu axial
Status General
Kepala : Deformitas (-)Mata : conj. palpebral inferior pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-),
edema (+/+)Telinga : Sekret (-), perdarahan (-), tanda peradangan (-), Hidung : Sekret (+), perdarahan (-)Mulut : Bibir : sianosis (-) Lidah : beslag (-)Leher : Kelenjar tiroid, KGB tidak teraba
Thorax : Kesan Normal Abdomen :
Inspeksi : simetris, distensi (+)Auskultasi : peristaltik (+) kesan normalPalpasi : Soepel, Hepar & Lien tidak teraba, Ballotement (-),
Nyeri tekan (-)Perkusi : timpani (+)
Genitalia : Kesan Normal Ekstremitas: edema - - sianotik - -
+ + - -
OBJEKTIFGejala klinis : bengkak di wajah, perut dan kaki sejak 2 minggu sebelumnya namun memberat 2 hari SMRS Pasien belum pernah mengalami hal ini sebelumnya
Pemeriksaan fisik : Mata edema, perut distensi, kedua kaki tampak edema
ASSESSMENT
SINDROMA NEFROTIK
Tampak memberat di pagi hari
Bengkak di mata,
perut dan tungkai
Belum pernah dialami
sebelumnya
PLAN DIAGNOSTIK Laboratorium
Darah Lengkap (2 Agustus 2015)Parameter Hasil Nilai Normal
Hemoglobin (Hb) 10,4 g/dl 12 – 16 (wanita)Leukosit 15,2 x 103 µl 8 – 12 (anak-anak)
Trombosit 510 x 103 µl 150 – 350Total Protein 2,8 g/dl 6,3 – 8,8Albumin 1,8 g/dl 3,2 – 5,2Globulin 1,0 2,6 – 3,6Kolesterol Total 503 mg/dl ≤ 200
Urinalisa (3 Agustus 2015)
Parameter HasilWarna Kuning JernihpH 7,5Protein +2Bilirubin NegatifReduksi NegatifSedimen Urin Leukosit 1 – 2/LPBEritrosit NegatifEpitel 3 – 5/LPBCa Oxalat 4 – 6/LPBSilinder Negatif
Radiologi (Pencitraan)
Pemeriksaan radiologi yang lazim dilakukan pada penderita Sindroma Nefrotik ialah :
1. USG Renal (Ginjal)2. Foto Thorax
PLAN TERAPEUTIK Diet Rendah Garam IVFD D5% 10 gtt/i (mikro) Inj. Cefotaxim 325 mg/12 jam (skin test) Inj. Furosemide 10 mg/12 jam Prednison 2-2-2 Aspar K 3x250 mg Curcuma syr 1 x cth I
Anak dengan manifestasi klinis sindrom nefrotik pertama kali, sebaiknya dirawat di rumah sakit.
Hal ini bertujuan untuk : 1. Mempercepat pemeriksaan,2. Evaluasi pengaturan diet,3. Penanggulangan edema,4. Memulai pengobatan steroid, dan 5. Edukasi orangtua
TERAPI DENGAN KORTIKOSTEROID
Terapi inisial pada anak dengan sindrom nefrotik idiopatik tanpa kontraindikasi steroid sesuai dengan anjuran ISKDC
adalah diberikan prednison 60 mg/m2/hari atau 2 mg/kgBB/hari (maksimal 80 mg/hari) dalam dosis terbagi,
untuk menginduksi remisi
Sebelum pengobatan steroid dimulai, dilakukan pemeriksaan - pemeriksaan berikut:
1. Pengukuran berat badan dan tinggi badan 2. Pengukuran tekanan darah 3. Pemeriksaan fisik untuk mencari tanda atau gejala penyakit sistemik,
seperti lupus eritematosus sistemik, purpura Henoch-Schonlein. 4. Mencari fokus infeksi di gigi-geligi, telinga, ataupun kecacingan. Setiap
infeksi perlu dieradikasi lebih dahulu sebelum terapi steroid dimulai. 5. Melakukan uji Mantoux. Bila hasilnya positif diberikan proflaksis INH
selama 6 bulan bersama steroid, dan bila ditemukan tuberkulosis diberikan obat antituberkulosis (OAT)
PROGNOSISPrognosis umumnya baik, kecuali pada keadaan-keadaan sebagai berikut :
a) Menderita untuk pertama kalinya pada umur di bawah 2 tahun atau di atas 6 tahun.
b) Disertai oleh hipertensi c) Disertai hematuria d) Termasuk jenis sindrom nefrotik sekunder e) Gambaran histopatologik bukan kelainan minimal
KONSULTASIPenanganan awal pada pasien sindroma nefrotik dapat dilakukan di unit gawat darurat dan untuk penanganan lebih lanjut serta pemberian terapi kortikosteroid dapat dikonsultasikan dengan dokter spesialis anak.