Top Banner

of 20

Patofisiologi Asma

Mar 06, 2016

Download

Documents

Amalia Rakhmi

Patofisiologi asma
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    1/20

    ASMA ??

  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    2/20

    ASTHMA

    Asthma is a chronic inflammatory disorder of the

    airway and airflow obstruction characterized by

    the presence of intermittent symtoms, including

    wheezing, chest tightness, shortness of breath

    (dyspnea), and cough together with demonstrablebronchial hyperresponsiveness particularly at

    night and/or in the early morning.

  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    3/20

    Penyebab mendasar pada Asthma dikarenakan

    peningkatan reaktivitas saluran nafas terhadap

    rangsangan yang ditandai dengan respons

    bronkoreseptor yang berlebihan terhadap banyak

    stimuli yg menyebabkan limitasi (kesulitan)paroksimal aliran udara terutama saat ekspirasi.

  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    4/20

    KLASIFIKASI ASTHMA

    Asma tipe non atopi / Ekstrinsik(alergik)

    Asma tipe atopi / Instrinsik (non alergi)Asma gabungan

    Berdasarkanpenyebabnya

    Asma KronikAsma Parah AkutBerdasarkan

    tingkat keparahan

  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    5/20

    Biasanya mempengaruhi orang dewasa, termasuk mereka yang

    tidak mengalami asma atau alergi sebelum usia dewasa tengah.

    Riwayat pribadi atau keluarga negatif untuk alergi, eksema,

    bentol-bentol, dan ruam

  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    6/20

    Secara umum mempengaruhi anak atau remaja muda yang sering

    mempunyai riwayat keluarga atau pribadi tentang alergi, bentol-bentol,

    ruam, dan ekzema. Hasil dari tes kulit biasanya positif adalah alegis.Asma

    timbul karena seseorang yang atopi akibat pemaparan alergen.

  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    7/20

    KLASIFIKASI ASTHMA

    Asma tipe non atopi / Ekstrinsik(alergik)

    Asma tipe atopi / Instrinsik (non alergi)Asma gabungan

    Berdasarkanpenyebabnya

    Asma KronikAsma Parah AkutBerdasarkan

    tingkat keparahan

  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    8/20

    ASMA KRONIK

    Asma kronik ditandai dengan episode dispnea yang disertai

    dengan bengek, tapi gambaran klinik asma beragam. Pasien

    dapat mengeluhkan sempit dada, betuk atau bunyi saat

    bernapas. Hal ini sering terjadi saat latihan fisik yang dapat

    terjadi secara spontan atau berhubungan dengan allergen

    tertentu. Tanda-tandanya termasuk bunyi disaat ekspirasidengan pemeriksaan auskultasi, batuk kering yang berulang

    atau tanda atopi.

    Asma dapat bervariasi dari gejala harian kronik sampai

    gejala yang berselang. Terdapat keparahan dan remisi

    berulang dan interval antar gejala mingguan, bulanan atautahunan. Keparahan ditentukan oleh fungsi paru-paru dan

    gejala sebelum terapi disamping jumlah obat dalam

    mengontrol gejala. Pasien dapat menunjukkan gejala

    berselang ringan yang tidak memerlukan pengobatan atau

    hanya penggunaan sewaktu-waktu agonis beta inhalasi

  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    9/20

    ASMA PARAH AKUT

    Asma yang tidak terkontrol dapat berlanjut menjadi akut

    dimana inflamasi, edema jalan udara, akumulasi mukus

    yang berlebihan dan bronkospasmus parah yang

    menyebabkan penyempitan jalan udara yang serius tidak

    responsif terhadap terapi bronkodilator biasa. Pasien

    mengalami kecemasan dan mengeluhkan dispnea parah,

    nafas pendek, sempit dada atau rasa terbakar. Penderita

    mungkin hanya dapat mengucapkan kata dalam satu

    napas. Gejala tidak responsif terhadap penanganan biasa.

    Tanda termasuk bunyi yang terdengar dengan auskultasi

    saat inspirasi dan ekspirasi, batuk kering yang berulang,

    takhipnea, kulit pucat atau kebiruan dan dada yang

    mengembang disertai dengan retraksi interkostal dan

    supra klavilar. Bunyi nafas dapat hilang bila obstruksi

    sangat parah.

  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    10/20

    ETIOLOGI ASTHMA

    1. Alergen

    2.Infeksi saluran napas

    3.Stress psikologik

    4.Olahraga / kegiatan jasmani yang berat5.Obat-obatan

    6.Polusi udara

  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    11/20

  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    12/20

    PATOFISIOLOGI UMUM ASTHMA

    seorang yang alergi mempunyai kecenderungan untukmembentuk sejumlah antibody Ig E abnormal dalam jumlahbesar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksidengan antigen spesifkasinya.Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang

    terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat denganbrokhiolus dan bronkhus kecil. ila seseorang menghirupalergen maka antibody Ig E orang tersebut meningkat, alergenbereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mastdan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam!at, diantaranya histamin, !at anaflaksis yang bereaksi lambat"yang merupakan leukotrient#, $aktor kemotaktik eosinoflik danbradikinin.E$ek gabungan dari semua $aktor%$aktor ini akan menghasilkanadema lokal pada dinding bronkhioulus kecil maupun sekresimucus yang kental dalam lumen bronkhioulus dan spasme ototpolos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan salurannapas menjadi sangat meningkat

  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    13/20

  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    14/20

  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    15/20

  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    16/20

  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    17/20

  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    18/20

  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    19/20

    MANIFESTASI KLINIS ASTHMA

    1. Cough

    2. Wheezing

    3. Dyspnea and chest tightness

    4. Tachypnea and tachycardia5. Pulsus paradoxus

    6. Hypoxemia

    7. Hypercapnia and respiratory acidosis

    8. Obstructive defects by pulmonary functiontesting

    9. Bronchial hyperresponsiveness

  • 7/21/2019 Patofisiologi Asma

    20/20

    PENGOBATAN ASMA

    1.Terapi serangan Asthma Akut

    Bronchospasmolitik. Beta mimetikum (Beta 2 Agonis)

    - Salbutamol/terbutalin

    - Aminofilin. Tak selektif

    - efedrin

    - isoprenalin

    2. Terapi Pemeliharaan

    a.Asthma ringan-. Salbutamol/terbutalinbekerja singkat sebagai monoterapi

    (1-2 inhalasi/minggu)

    b. Asthma Sedang-