Top Banner
DAFTAR ISI 1. Asuhan Keperawatan pada Penderita Pneumonia 2. Asuhan Keperawatan pada Manula dengan Gangguan Sistem Respirasi (Pneumonia) 3. Asuhan Keperawatan Pertusis pada Pasien Anak 4. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Penyakit Paru Obstruksi Menahun (PPOM) 5. Asuhan Keperawatan pada Bayi dengan Hiperbilirubinemia 6. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hernia Inguinalis dan Karsinoma Kolorektal 7. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Gastrointestinal “Kolitis Ulseratif dan Apendisitis” 8. Asuhan Keperawatan pada Klien Gangguan Gastrointestinal dengan Divertikulitis dan Crohn 9. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hepatitis dan Sirosis Hati 10. Asuhan Keperawatan pada Pasien Xeroftalmia 11. Asuhan Keperawatan pada Usila Diabetes Mellitus 12. Asuhan Keperawatan pada Klien Lansia dengan Gangguan Pendengaran (Presbiakusis) 13. Asuhan Keperawatan pada Usila dengan Gangguan Sistem Cardiovaskuler (Angina Pectoris) 14. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Gastrointestinal (Ulkus Peptikum) 15. Asuhan Keperawatan Lansia dengan Gangguan Sistem Pengaturan Suhu Tubuh (Hipotermia) 16. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan (Asma Bronchial) 17. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Tumor Paru 18. Asuhan Keperawatan pada Pasien Pneumotorak 19. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan (Occupational Lung Disease) 20. Post Operasi Reseksi Usus pada Klien Peritonitis 21. Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. S dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler: Infark Miokard Akut Di WismaIXPanti Sosial Tresna Wredha Gau Mabaji Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa Tanggal 2 – 7 Agustus 2004 22. Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. N dengan Post Partum Sectio Caesarea dengan Indikasi Letak Lintang Di Ruang Nifas Klinik Bersalin Satia Budi Tanggal 13 – 15 Oktober 2003 23. Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Gangguan Sistem Endokrin: Diabetes Mellitus Di Wisma 11 Panti Sosial Tresna Wredha Gau Mabaji Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa 2 - 7 Agustus 2004 24. Asuhan Keperawatan pada Tn. “A” dengan Gangguan Kardiovaskuler Infark Miokard Akut Di Ruang Icu/Iccu Rsud Labuang Baji Tanggal 10-13 Juni 2004 25. Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. W dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler: Hipertensi Di Ruang Perawatan Baji Dakka III Labuang Baji Makassar Tanggal 08 - 10 September 2003 26. Asuhan Keperawatan pada Klien An. H dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Demam Typhoid Di Ruang Perawatan Anak Baji Minasa BPRSud. Labuang Baji Makassar Tanggal 5-7 Oktober 2003 27. Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Gangguan Sistem Endokrin: Diabetes Mellitus Di Ruang Perawatan Bedah Baji Dakka III BPRS. Labuang Baji Makassar 28. Asuhan Keperawatan pada Ny. K dengan Post Partum Indikasi Episiotomi Di Ruang Nifas Rumah Bersalin Satia Budi Tanggal 7 – 9 Oktober 2003 29. Asuhan Keperawatan pada Klien Tn. S dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Gastritis Akut Di Ruang Perawatan Baji Dakka III BPRS. Labuang Baji Makassar Tanggal 12 S/D 14 Oktober 2003 30. Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. “R” dengan Persalinan Normal Di Kamar Bersalin Rb. Mattirobaji Sungguminasa – Gowa Tanggal 26 S/D 27 Oktober 2003
31

Kumpulan Patofisiologi

Jan 19, 2016

Download

Documents

David Santos
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kumpulan Patofisiologi

DAFTAR ISI

1. Asuhan Keperawatan pada Penderita Pneumonia 2. Asuhan Keperawatan pada Manula dengan Gangguan Sistem Respirasi (Pneumonia) 3. Asuhan Keperawatan Pertusis pada Pasien Anak 4. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Penyakit Paru Obstruksi Menahun (PPOM) 5. Asuhan Keperawatan pada Bayi dengan Hiperbilirubinemia 6. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hernia Inguinalis dan Karsinoma Kolorektal 7. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Gastrointestinal “Kolitis

Ulseratif dan Apendisitis” 8. Asuhan Keperawatan pada Klien Gangguan Gastrointestinal dengan Divertikulitis dan

Crohn 9. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hepatitis dan Sirosis Hati 10. Asuhan Keperawatan pada Pasien Xeroftalmia 11. Asuhan Keperawatan pada Usila Diabetes Mellitus 12. Asuhan Keperawatan pada Klien Lansia dengan Gangguan Pendengaran (Presbiakusis) 13. Asuhan Keperawatan pada Usila dengan Gangguan Sistem Cardiovaskuler (Angina

Pectoris) 14. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Gastrointestinal (Ulkus Peptikum) 15. Asuhan Keperawatan Lansia dengan Gangguan Sistem Pengaturan Suhu Tubuh

(Hipotermia) 16. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan (Asma

Bronchial) 17. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Tumor Paru 18. Asuhan Keperawatan pada Pasien Pneumotorak 19. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan (Occupational

Lung Disease) 20. Post Operasi Reseksi Usus pada Klien Peritonitis 21. Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. S dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler: Infark

Miokard Akut Di WismaIXPanti Sosial Tresna Wredha Gau Mabaji Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa Tanggal 2 – 7 Agustus 2004

22. Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. N dengan Post Partum Sectio Caesarea dengan Indikasi Letak Lintang Di Ruang Nifas Klinik Bersalin Satia Budi Tanggal 13 – 15 Oktober 2003

23. Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Gangguan Sistem Endokrin: Diabetes Mellitus Di Wisma 11 Panti Sosial Tresna Wredha Gau Mabaji Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa 2 - 7 Agustus 2004

24. Asuhan Keperawatan pada Tn. “A” dengan Gangguan Kardiovaskuler Infark Miokard Akut Di Ruang Icu/Iccu Rsud Labuang Baji Tanggal 10-13 Juni 2004

25. Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. W dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler: Hipertensi Di Ruang Perawatan Baji Dakka III Labuang Baji Makassar Tanggal 08 - 10 September 2003

26. Asuhan Keperawatan pada Klien An. H dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Demam Typhoid Di Ruang Perawatan Anak Baji Minasa BPRSud. Labuang Baji Makassar Tanggal 5-7 Oktober 2003

27. Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Gangguan Sistem Endokrin: Diabetes Mellitus Di Ruang Perawatan Bedah Baji Dakka III BPRS. Labuang Baji Makassar

28. Asuhan Keperawatan pada Ny. K dengan Post Partum Indikasi Episiotomi Di Ruang Nifas Rumah Bersalin Satia Budi Tanggal 7 – 9 Oktober 2003

29. Asuhan Keperawatan pada Klien Tn. S dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Gastritis Akut Di Ruang Perawatan Baji Dakka III BPRS. Labuang Baji Makassar Tanggal 12 S/D 14 Oktober 2003

30. Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. “R” dengan Persalinan Normal Di Kamar Bersalin Rb. Mattirobaji Sungguminasa – Gowa Tanggal 26 S/D 27 Oktober 2003

Page 2: Kumpulan Patofisiologi

1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENDERITA PNEUMONIA

Virus Bakteri Jamur Aspirasi Saluran nafas bagian bawah ↓ Bronchiolus ↓ Alveolus ↓ Peningkatan Reaksi radang Stimulasi produksi sekret pada bronchus chemoreseptor ↓ dan alveolus hipothalamus Akumulasi sekret ↓ ↓ ↓ Fibrosus dan Set point Obstruksi jalan pelebaran bertambah nafas ↓ ↓ ↓ Atelektasis Respon menggigil Gangguan ↓ ↓ ventilasi Rangsangan Gangguan Reaksi ↓ batuk difusi peningkatan panas Bersihan jalan ↓ ↓ tubuh nafas tidak Nyeri Gangguan ↓ efektif pleuritik pertukaran Hipertermi ↓ gas ↓ Peningkatan Gangguan ↓ Evaporasi frekuensi nafas rasa nyaman O2 ke jaringan meningkat ↓ nyeri menurun ↓ Perangsangan ↓ Cairan tubuh RAS Resiko infeksi Kelemahan berkurang ↓ (penyebaran) ↓ ↓ Susah Intoleransi Defisit volume tidur Distensi aktivitas cairan ↓ abdomen Perubahan pola ↓ Metabolisme tidur Muntah meningkat ↓ Ancaman Kompensasi kehidupan cadangan lemak ↓ digunakan tubuh Ansietas ↓ (orang tua) Nutrisi kurang dari kebutuhan

Page 3: Kumpulan Patofisiologi

2

ASUHAN KEPERAWATAN PADA MANULA DENGAN GANGGUAN SISTEM RESPIRASI (PNEUMONIA)

Streptococcus, staphylococcus, dll.

Saluran nafas bagian atas

Bronchiolus

Alveoli

Reaksi radang pada Akumulasi Bronchus dan Alveolus Stimulasi chemoreseption Sekret hipotalamus

Obstruksi jalan nafas Fibrosus dan pelebaran set point berubah

Gangguan ventilasi Atelektasis respon menggigil

Bersihan jalan inefektif Gangguan difusi Reaksi peningkatan Suhu tubuh Peningkatan frekuensi

nafas Gangguan Hipertermi Pertukaran Gas

Merangsang RAS Suplai O2 Evaporasi meningkat ke jaringan menurun

Sulit tidur Kelemahan Cairan tubuh berkurang

Perubahan pola tidur Intoleransi aktivitas Defisit volume cairan Ancaman kehidupan Metabolisme meningkat

Kecemasan Kompensasi: cadangan lemak Dipergunakan oleh tubuh

Nutrisi kurang dari kebutuhan

Page 4: Kumpulan Patofisiologi

3

ASUHAN KEPERAWATAN PERTUSIS PADA PASIEN ANAK

Bordetella pertusis. ↓ Inhalasi droplet ↓ Alveolus ↓ Reaksi antigen-antibodi ↓ Tuberkel pecah Reaksi radang Peningkatan aktivitas ↓ pada paru seluler Eksudasi ↓ ↓ ↓ Peningkatan produksi Metabolisme Fibrosis jaringan sekret meningkat paru ↓ ↓ ↓ Akumulasi sekret Pemecahan KH, Iskemia jaringan ↓ protein, lemak dan paru Obstruksi jalan nafas adanya penekanan ↓ ↓ pada saraf pusat Merangsang reseptor Batuk-batuk lapar di otak saraf untuk mengeluarkan ↓ ↓ neurotransmeter Pola nafas Kurang nafsu makan bradikinin, serotonin tidak efektif ↓ dan histamin Asupan kurang ↓ ↓ Nyeri BB menurun ↓ Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

Page 5: Kumpulan Patofisiologi

4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT PARU

OBSTRUKSI MENAHUN (PPOM) Asap tembakau Predisposisi genetik polusi udara (defisiensi alfa 1-antitripsin) ↓ ↓ Gangguan Sekat dan jaringan pembersihan penyokong hilang paru-paru ↓ ↓ Produksi sputum Peradangan meningkat bronchus dan ↓ bronkiolus Penyempitan Pertukaran O2 dan CO2 ↓ bronkus tidak efektif Peningkatan ↓ ↓ produksi sputum Tegang Gangguan pertukaran ↓ ↓ gas Obstruksi jalan Batuk nafas ↓ O2 ke jaringan menurun ↓ Batuk terus-menerus ↓ Bersihan jalan ↓ Metabolisme anaerob nafas tidak Gangguan pola ↓ efektif tidur Tidak terpenuhinya kebutuhan sel terhadap O2 ↓ Nafsu makan Kelemahan umum menurun ↓ ↓ Intoleransi aktivitas Intake makanan menurun ↓ Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Page 6: Kumpulan Patofisiologi

5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA

Penyakit hemolitik, Obat-obatan, Gangguan fungsi hepar antagonis misal: salisilat (infeksi, asidosis, hipoksia) ↓ ↓ ↓ Hemolisis Defisiensi albumin Jaundice ASI (pregnanediol) ↓ ↓ ↓ Pembentukan bilirubin Jumlah bilirubin yang Defisiensi G-6-PD bertambah akan diangkut ke hati ↓ berkurang Konjugasi bil indirek menjadi bil direk rendah Bilirubin indirek meningkat ↓ Hiperbilirubinemia Dalam jaringan ekstravaskuler Otak (kulit, konjungtiva, mukosa ↓ dan alat tubuh lain) Kernikterus ↓ Kecemasan orang tua/ Ikterus Resiko injury internal keluarga ↓ Fototerapi Kurang informasi ↓ orang tua Resiko gangguan ↓ integritas kulit Persepsi yang salah ↓ Kurang pengetahuan orang tua/keluarga

Page 7: Kumpulan Patofisiologi

6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HERNIA INGUINALIS

DAN KARSINOMA KOLOREKTAL

Kongenital dan akuisita Peningkatan tekanan Kelemahan intra abdomen Otot Invaginasi kanalis inguinalis

Penyumbatan usus Spasme otot

Strangulasi/usus terjepit Strangulasi usus

Passage usus tidak ada Nyeri

Vaskularasi terganggu Aktivitas menurun

Gangren Intoleransi aktivitas Distorsi abdomen

Mual dan muntah

Potensial gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan Keterangan: 1. Nyeri 2. Intoleransi aktivitas 3. Gangren 4. Potensial gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan

Page 8: Kumpulan Patofisiologi

7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM

GASTROINTESTINAL “KOLITIS ULSERATIF DAN APENDISITIS” Faktor genetik saluran cerna Reaksi inflamasi di lapisan dan dinding usus Pembengkakan Ulserasi Infeksi kuman Mengeluarkan toksin Lesi pada Meningkatnya Permeabilitas mukosa usus motilitas usus meningkat Pembentukan Gangguan Kesempatan Sekresi air dan abses nutrisi kurang absorbsi << elektrolit dari kebutuhan Gangguan eliminasi BAB Abses pecah Diare Gangguan Metabolisme air dan elektrolit Iritasi pada Potensial kehilangan di usus mukosa Gangguan cairan dan integritas elektrolit Isi rongga kulit usus >> Nyeri Intoleransi aktivitas Gangguan Dehidrasi Volume cairan kurang istirahat tidur dari kebutuhan Tukak tersebar Stadium lanjut Tahap kronik Informasi Konsentrasi kurang CES meningkat Terjadi Faktor Tidak Tekanan perdarahan yang psikologis menggunakan osmotik terus-menerus sumber menurun Resti anemia Pengulangan Salah CES menurun dalam periode persepsi waktu Shock Kecemasan Kurang Gangguan Pengetahuan perfusi Jaringan

Page 9: Kumpulan Patofisiologi

8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN GASTROINTESTINAL DENGAN DIVERTIKULITIS DAN CROHN

Kelemahan/ menurunnya tegangan otot dinding kolon Herniasi mukosa dan submukosa Peningkatan tekanan Divertikulitis/divertikular dalam lumen kolon Tinja terperangkap dalam divertikel Nekrosis divertikel dan terinfeksi kuman kolon Divertikulitis Lesi/iritasi sampai ke otot Pembengkakan mukosa penyempitan lumen colon (muskulus propria) (peradangan) Obstruksi Pembuluh darah pecah Penekanan/mendesak Cairan tertahan di lumen Jaringan Perdarahan/anum Nyeri Faeses encer Penurunan cairan plasma Pengeluaran Frekuensi BAB dan intra vaskuler cairan dan elektrolit meningkat Hipovelemia Resiko tinggi penurunan Gangguan eliminasi volume cairan BAB, diare Resiko tinggi Gangguan keseimbangan gangguan asam basa (asidosis) perfusi jaringan Mual muntah Resiko tinggi gangguan nutrisi

Page 10: Kumpulan Patofisiologi

9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HEPATITIS DAN SIROSIS HATI

Konsumsi Virus Bakteri Obat- Stress, alkohol hepatis obatan dll. Kerusakan hepatosite Peradangan hati Perubahan (aliran darah ke stimulus kemoreseption aliran darah hati menurun) hipotalamus Nekrosis hati Set point berubah Resiko tinggi Metabolisme Rx. peningkatan terhadap bilirubin menurun panas tubuh infeksi Hiperbilirubinemia Hipertermi Ikterus Mual muntah Anoreksia Intake menurun Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan Intoleransi aktivitas Kelemahan

Page 11: Kumpulan Patofisiologi

10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN XEROFTALMIA

Defisiensi vitamin A

Kekeringan pada retina

Impuls yang masuk tidak

Resiko tinggi Perubahan dapat ditangkap dengan baik

terhadap penglihatan oleh retina dan

cedera pada senja hari diteruskan ke saraf optik

Ancaman kehidupan Gangguan adaptasi gelap

Ansietas Gangguan sensori-

Persepsi penglihatan

Page 12: Kumpulan Patofisiologi

11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DIABETES MELLITUS

D

iabe

tes m

ellit

us

A

ngio

pati

Neu

ropa

ti G

angg

uan

met

abol

ism

e K

H, p

rote

in, l

emak

M

akro

angi

opat

i M

ikro

angi

opat

i A

uton

omik

Se

nsor

i M

otor

ik

Peng

guna

an

Glu

kone

ugen

esis

Li

polis

is ↑

G

luko

sa

Pe

nyum

bata

n Pe

ruba

han

Ker

inga

t Se

nsas

i A

tropi

usu

s H

iper

glik

emi

pem

bulu

h ku

lit

da

rah

Glik

osur

ia

Ket

osis

Kul

it ke

ring

Trau

ma

tak

Peru

baha

n

U

lser

asi

fistu

la

tera

sa

sika

p tu

buh

Poliu

ri/N

octu

ri

diur

esis

osm

otik

M

ual m

unta

h

In

feks

i

Uls

eras

i dae

rah

Pene

kana

n

↓ vo

lum

e si

rkul

asi

N

utris

i

Gan

gren

G

angr

en

Hip

oten

si

ku

rang

dar

i

bera

t se

dang

Infe

ksi

taki

kard

ia

Kek

uran

gan

ke

butu

han

volu

me

ca

iran

Am

puta

si

Page 13: Kumpulan Patofisiologi

12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN LANSIA DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN ( PRESBIAKUSIS )

Degenerasi tulang-tulang pendengaran bagian dalam

Hilangnya sel-sel rambut pada basal kokhlea

gangguan neuron- neuron kokhlea

Fungsi pendengaran menurun

Pendengaran terhadap Menarik Tidak mau mengikuti kata-kata/rangsang diri dari kegiatan di rumah suara menurun lingkungan maupun masyarakat

Gangguan Harga diri lebih banyak istirahat komunikasi verbal rendah Kurang aktivitas

Page 14: Kumpulan Patofisiologi

13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM

CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)

Atherosclerosis dan/atau spasme pembuluh darah koroner

Penyempitan pembuluh darah koroner

Ischemia pada arteri koroner

Hipoksia otot jantung

Metabolisme anaerob

Asam laktat meningkat

Asidosis Reseptor saraf nyeri terangsang

Fungsi ventrikel Nyeri Dada terganggu

Perubahan hemodinamik Merangsang (TD dan nadi meningkat) katekolamin

C.O. menurun Vasokontriksi perifer

Tekanan jantung meningkat Hospitalisasi

Tekanan paru-paru (-) informasi

Sesak nafas Persepsi yang salah

Ancaman kesehatan (-) pengetahuan

Ansietas

Page 15: Kumpulan Patofisiologi

14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN

GASTROINTESTINAL (ULKUS PEPTIKUM)

Ulkus peptikum

Stress, hipersekresi HCl, obat-obatan,

zat-zat perangsang, H. pylori

Merusak mukosa lambung

Terjadi perubahan pada sawar epitel mukosa lambung

Kerusakan jaringan

Peningkatan HCl Erosi Histamin meningkat

Merangsang sekresi asam dan pepsin, Mual/muntah Merangsang dapat meningkatkan saraf nyeri permeabilitas kapiler terhadap protein

Penurunan nafsu Gangguan rasa Edema pada mukosa makan nyaman nyeri lambung

hilangnya protein plasma

Perdarahan

Page 16: Kumpulan Patofisiologi

15

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN GANGGUAN SISTEM

PENGATURAN SUHU TUBUH (HIPOTERMIA)

Penuaan (65 tahun)

Disfungsi otonomi

Pada hipotalamus kehilangan massa otot (region post) dan cadangan lemak

Penurunan fungsi termoregulasi tubuh

Penurunan penurunan metabolisme suhu tubuh tubuh

Kurang pengetahuan Penurunan energi

Informasi yang tidak tepat kelemahan

Kecemasan intoleransi aktivitas

Page 17: Kumpulan Patofisiologi

16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM

PERNAFASAN (ASMA BRONCHIAL)

Faktor Instrinsik Faktor ekstrinsik

Infeksi kuman Alergen + faktor genetik

Infeksi saluran pernafasan Pengaktifan respon imun (sel mast)

Pengaktifan mediator kimiawi Histamin, serotinin, kinin

Bronchospasme edema mukosa sekresi inflamasi

Penyempitan jalan nafas Pola nafas tidak efektif Serangan paroksimal

Dispnea, wheezing Batuk, sputum Anoreksia Inefektif bersihan ancaman jalan nafas kehidupan

Defisit volume cair Kecemasan Gangguan nutrisi, kurang dari kebutuhan susah tidur Penempatan pola istirahat tidur

Page 18: Kumpulan Patofisiologi

17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TUMOR PARU

Rokok Pekerjaan/Polusi Fibrosis paru

Tumor Paru

Ulserasi bronchus Metaplasia sel skuamosa Pada bronchus

Reaksi radang Obstruksi Jalan nafas Pada bronchus bronchus inefektif

Penumpukan sekret Empisema

Batuk Gangguan Pertukaran Gas

Anoreksia O2 ke jaringan ↓

Intake menurun Kelemahan/letih

Gangguan pemenuhan Intoleransi Nutrisi aktivitas

Page 19: Kumpulan Patofisiologi

18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PNEUMOTORAK

Trauma toraks

Pengumpulan darah

Penurunan ekspansi Pengumpulan udara Tarikan pada dada pleura parietalis

Penurunan ekspansi Peningkatan tekanan Perlekatan pada Paru intra toraks pleura viteral

Sesak Peningkatan volume Reseptor nyeri area pleura rangsang

Pola nafas Penurunan kapasitas paru nyeri dada Tidak efektif

Distress pernafasan gangguan rasa nyaman nyeri

Paru II kolaps

Resiko tinggi

penghentian nafas

Page 20: Kumpulan Patofisiologi

19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM

PERNAFASAN (OCCUPATIONAL LUNG DISEASE) Lingkunga kerja Inhalasi berbagai gas

Partikel yang terdapat dalam udara bebas Partikel debu

Peranan oksidan dan prokrolitik bentuk

solid biasanya berukuran lebih Merusak struktur paru berat jenis dari 0,5 m

lama paparan Alveolar limning material menghasilkan C5a kemotoksin

Bergerak Mempengaruhi makrofag Mati Bersama netrofil dan makrofag mempengaruhi - toksik O2 - elastase - kolagenase - protease netral

Reaksi fibrosis paru

Fibrosis meluas

Elastisitas, kapasitas total Volume residu paru berkurang

Gangguan ventilasi

Peningkatan frekuensi Gangguan pertukaran O2 ke jaringan Nafas gas menurun

Merangsang RAS Ancaman kehidupan Intoleransi aktivitas

Sulit tidur Kecemasan

Penempatan pola tidur

Page 21: Kumpulan Patofisiologi

20

POST OPERASI RESEKSI USUS PADA KLIEN PERITONITIS

Appendicitis ↓ Inflamasi ↓ Akumulasi pus dan menyebar ke seluruh rongga abdomen ↓ Eksplorasi sumber perforasi ↓ Peritonitis ↓ Lakukan reseksi usus Luka bekas operasi Terputusnya kontinuitas ↓ jaringan kulit Kurang pengetahuan ↓ ↓ Penekanan saraf Perawatan luka post ↓ operasi in efektif Rangsangan pada ↓ serabut myelin Resiko tinggi infeksi ↓ Thalamus ↓ Menganalisa lebih cepat lokasi dan intensitas nyeri ↓ Nyeri ↓ Coping in efektif Kelemahan fisik ↓ ↓ Fokus pada Keterbatasan gerak diri sendiri ↓ ↓ Intoleransi aktivitas Ansietas

Page 22: Kumpulan Patofisiologi

21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. S DENGAN GANGGUAN

SISTEM KARDIOVASKULER: INFARK MIOKARD AKUT DI WISMAIXPANTI SOSIAL TRESNA WREDHA GAU MABAJI KECAMATAN BONTOMARANNU

KABUPATEN GOWA TANGGAL 2 – 7 AGUSTUS 2004

Arteriosclerosis, emboli atau thrombus, syok, perdarahan, dll ↓

Penyempitan lumen arteri koroner ↓

Penyumbatan aliran darah ke jantung ↓

Suplai darah ke jantung tidak adekuat ↓

Iskemia ↓

Sel-sel otot jantung kekurangan komponen darah yang dibutuhkan

Kerusakan selular yang ireversibel Suplai O2 ke seluruh jaringan dan kematian otot/nekrosis otot jantung tubuh menurun ↓ ↓ ↓ Merangsang pelepasan Penurunan daya kontraksi BMR menurun mediator kimia: ventrikel kiri jantung ↓ bradikinin, histamine,↓ Penurunan energi prostaglandin Penurunan jumlah darah tubuh ↓ yang dipompa ke jantung ↓ Syaraf aferen ↓ Kelemahan ↓ Penurunan jumlah darah ↓ Hipotalamus ↓ Intoleransi ↓ Resiko tinggi perubahan aktivitas Cortex cerebri perfusi jaringan ↓ Gangguan pada Saraf efferent pusat pengaturan ↓ nafsu makan Nyeri dipersepsikan (hipotalamus) ↓ ↓ Respon bagi klien Anoreksia ↓ ↓ Perubahan status Informasi yang tidak Asupan/intake nutrisi kesehatan adekuat tidak adekuat ↓ ↓ ↓ Koping tak efektif Kurang pengetahuan Nutrisi kurang ↓ Ansietas

Page 23: Kumpulan Patofisiologi

22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny. N DENGAN POST PARTUM

SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI LETAK LINTANG DI RUANG NIFAS KLINIK BERSALIN SATIA BUDI TANGGAL 13 – 15 OKTOBER 2003

Kehamilan cukup bulan ↓

Persalinan dengan indikasi letak lintang ↓

Persalinan buatan ↓

Sectio caesarea ↓

↓ ↓ ↓ Perubahan status Kurang informasi Insisi Post operasi kesehatan ↓ ↓ ↓ ↓ Kurang pengetahuan Luka operasi Rawat inap Ansietas ↓ ↓ ↓ ↓ Takut, cemas Terputusnya kontinuitas Ruangan yang padat Primi Para ↓ jaringan ↓ ↓ Immobilisasi ↓ Lingkungan yang Kurang pengalaman ↓ Rangsangan ujung tidak tenang tentang perawatan Peristaltik usus saraf bebas ↓ payudara dan cara menurun ↓ Ribut, kurang menyusui ↓ Thalamus nyaman ↓ Konstipasi ↓ ↓ Isapan yang tidak ↓ Cortex cerebri Adaptasi kurang adekuat Perubahan pola ↓ ↓ ↓ eliminasi BAB Nyeri Pola tidur terganggu Proses laktasi yang ↓ tidak efektif Perdarahan Teknik septik dan ↓ ↓ aseptik Resiko terjadinya Resiko terjadinya ↓ bendungan ASI kekurangan cairan Port Dentry dan elektrolit mikroorganisme Kurang pengetahuan ↓ tentang ber-KB Tanda radang ↓ ↓ Tidak ber-KB Bengkak Panas Nyeri Merah Penurunan Fungsi ↓ ↓ Masa subur Infeksi ↓ Resiko terjadinya kehamilan berikutnya

Page 24: Kumpulan Patofisiologi

23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN GANGGUAN SISTEM

ENDOKRIN: DIABETES MELLITUS DI WISMA 11 PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA GAU MABAJI KECAMATAN BONTOMARANNU KABUPATEN

GOWA 2 - 7 AGUSTUS 2004 Diabetes mellitus ↓ Sel beta pankreas Perubahan status terganggu kesehatan ↓ ↓ Produksi insulin Sumber informasi yang menurun tidak adekuat ↓ ↓ Sel hungry Sekresi insulin Kurang Pengetahuan ↓ + faktor eksternal menurun ↓ Ulkus ↓ Stressor meningkat ↓ Hiperglikemia ↓ Gangguan integritas ↓ Koping klien tidak jaringan Nutrisi ke sel kurang efektif ↓ ↓ ↓ Port de entry Hipometabolik Kecemasan ↓ ↓ Invasi mikroorganisme Nutrisi kurang dari ↓ kebutuhan Infeksi Pelepasan mediator kimia (bradikinin, histamine, prostaglandin) ↓ Saraf aferen ↓ Hipotalamus ↓ Korteks serebri ↓ Saraf eferen ↓ Nyeri

Page 25: Kumpulan Patofisiologi

24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. “A” DENGAN GANGGUAN

KARDIOVASKULER INFARK MIOKARD AKUT DI RUANG ICU/ICCU RSUD LABUANG BAJI TANGGAL 10-13 JUNI 2004

Arteriosklerosis, emboli atau thrombus, syok, perdarahan, dll

↓ Penyempitan lumen arteri koroner

↓ Penyumbatan aliran darah ke jantung

↓ Suplai darah ke jantung tidak adekuat

↓ ISKEMIA

↓ Sel-sel otot jantung kekurangan

komponen darah yang dibutuhkan

Kerusakan selular yang ireversibel Suplai O2 ke seluruh jaringan dan kematian otot/nekrosis otot jantung tubuh menurun ↓ ↓ ↓ Syaraf aferen Penurunan daya kontraksi EMR menurun ↓ ventrikel kiri jantung ↓ Merangsang pelepasan ↓ Penurunan energi mediator kimia: Penurunan jumlah darah tubuh bradikinin, histamine, yang dipompa ke jantung ↓ prostaglandin ↓ Kelemahan ↓ Penurunan jumlah darah ↓ Pusat syaraf nyeri yang dipompa ke jantung Intoleransi di thalamus ↓ aktivitas ↓ Penurunan curah jantung Nociceftor ↓ ↓ Penurunan/penghentian Cortax cerebri aliran darah ↓ ↓ Nyeri dipersepsikan Resiko tinggi perubahan ↓ perfusi jaringan Respon bagi klien ↓ Perubahan status kesehatan ↓ Koping tak efektif ↓ Ansietas

Page 26: Kumpulan Patofisiologi

25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. W DENGAN GANGGUAN

SISTEM KARDIOVASKULER: HIPERTENSI DI RUANG PERAWATAN BAJI DAKKA III LABUANG BAJI MAKASSAR TANGGAL 08 - 10 SEPTEMBER

2003

Asupan Na Perubahan Stress Faktor Obesitas meningkat genetik genetik Retensi Na Luas infiltrat Aktivitas Renin Perubahan Hiper- di ginjal menurun simpatis angiotensin membran insulinemia meningkat meningkat sel Volume cairan Kontriksi meningkat vena Preload Kontraktilitas Kontriksi Hipertrofi meningkat meningkat fungsional struktural Curah jantung meningkat Tahanan perifer meningkat

Hipertensi

Hospitalisasi Peningkatan beban kerja jantung ↓ ↓ Informasi tentang penyakit dan Hipertrofi ventrikel kiri dan penebalan perawatan tidak adekuat dinding pembuluh darah ↓ ↓ Kurang pengetahuan Vasokontriksi pembuluh darah ↓ Peningkatan tekanan vaskuler cerebral Menekan serabut saraf otak Aktivitas saraf simpatis meningkat ↓ ↓ Stimulasi ujung saraf bebas Katekolamin meningkat ↓ ↓ Hipotalamus Hambatan di saluran cerna ↓ ↓ Cortex cerebri Anoreksia ↓ ↓ Nyeri Mual dan muntah ↓ Intake nutrisi kurang ↓ Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Page 27: Kumpulan Patofisiologi

26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN AN. H DENGAN GANGGUAN

SISTEM PENCERNAAN: DEMAM TYPHOID DI RUANG PERAWATAN ANAK BAJI MINASA BPRSUD. LABUANG BAJI MAKASSAR TANGGAL 5-7

OKTOBER 2003 Kuman S. Thypi masuk ke dalam usus halus ↓ Mengeluarkan endotoksin ↓ Akumulasi endotoksin Langsung mengeluarkan Merangsang saraf di usus halus pirogen di usus halus simpatis ↓ ↓ ↓ Reabsorbsi air Peristaltic usus Mempengaruhi termoregulator CO menurun menurun menurun di hipotalamus melalui ↓ ↓ ↓ aliran darah Sirkulasi darah Akumulasi feces Kompensasi usus ↓ menurun ↓ menurun Peningkatan suhu tubuh ↓ Feses mengeras ↓ ↓ Kelemahan fisik ↓ Reabsorbsi makanan Rangsangan RAS ↓ Konstipasi terganggu ↓ Bedrest/tirah baring lama ↓ ↓ Medulla oblongata ↓ Gangguan Merangsang sebagai pusat pengatur gangguan integritas kulit Eliminasi BAB hipotalamus tidur ↓ ↓ Keterbatasan gerak Gangguan Anoreksia Gangguan istirahat ↓ pemenuhan Kebutuhan klien dilayani nutrisi kurang Metabolisme darah di tempat tidur dari kebutuhan meningkat Perubahan status kesehatan ↓ ↓ klien dan kurang pengetahuan Gangguan ADL Tubuh menkompensasi dan informasi cairan yang hilang ↓ Aktivitas diet yang ↓ Beban psikologis tidak sesuai Haluaran lebih besar ↓ ↓ dari asupan Selalu bertanya tentang Resiko komplikasi ↓ penyakitnya Balance cairan ↓ terganggu Kurang pengetahuan ↓ ↓ Kurang volume Kecemasan cairan

Page 28: Kumpulan Patofisiologi

27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN GANGGUAN SISTEM

ENDOKRIN: DIABETES MELLITUS DI RUANG PERAWATAN BEDAH BAJI DAKKA III BPRS. LABUANG BAJI MAKASSAR

Penghancuran sel-sel beta pankreas oleh proses autoimun (gen, virus)

↓ Ketidakmampuan sel-sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin

↓ Defisiensi insulin

Transport glukosa Transport glukosa Gangguan proses Metabolisme protein ke jaringan ke jaringan menurun pengangkutan glukosa dalam sel/jaringan menurun ↓ dalam darah ke menurun ↓ hiperglikemia dalam sel ↓ Glukosa darah ↓ ↓ Hiperglikemia meningkat Metabolisme sel Gangguan metabolisme ↓ ↓ menurun protein, lemak Kemampuan ginjal Makanan tidak ↓ ↓ absorbsi glukosa dapat diproduksi Glikogenolisis Sel tubuh mengalami terbatas dalam sel ↓ strafase ↓ ↓ Asam lemak ↓ Glukouria Untuk memproduksi meningkat Penurunan kemampuan ↓ dibutuhkan ↓ sel-sel tubuh Diuresis osmotik peningkatan Badan keton ↓ ↓ metabolisme meningkat Immun menurun Poliuria ↓ ↓ ↓ ↓ Kerja metabolisme Energi cadangan Tubuh rentang infeksi Defisit volume meningkat meningkat ↓ cairan/elektrolit ↓ ↓ hambatan Membutuhkan energi Respon kompensasi penyembuhan luka Kehilangan hipotonik yang banyak tubuh untuk memenuhi ↓ ↓ ↓ energi menurun Invasi kuman/bakteri Penurunan volume Kelemahan ↓ ↓ ↓ Nutrisi kurang dari Area yang sangat baik Syok kebutuhan tubuh untuk pertumbuhan ↓ kuman Penurunan kesadaran DM ↓ ↓ ↓ Infeksi Gangguan persepsi Koping yang tidak Perubahan status sensorik adekuat kesehatan Pembentukan ATP ↓ ↓ menurun Stressor Informasi kurang ↓ ↓ ↓ Produksi energi menurun Cemas Pengetahuan tentang ↓ penyakit kurang Kelemahan dan kelelahan ↓ ↓ Kurang Pengetahuan Kergantungan thd org. kain → ketidakberdayaan

Page 29: Kumpulan Patofisiologi

28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K DENGAN POST PARTUM INDIKASI EPISIOTOMI DI RUANG NIFAS RUMAH BERSALIN SATIA BUDI TANGGAL

7 – 9 OKTOBER 2003 PO

ST P

AR

TU

M

Terp

utus

nya

kont

inui

tas j

arin

gan

Pe

lepa

san

Zat

Bra

dkin

in H

istam

in

Pros

tagl

adin

Res

epni

noci

cept

or

(uju

ng su

araf

be

bas)

dia

ntar

anya

ke

sum

-sum

tula

ng

bela

kang

Ke

hipo

thal

amus

Cor

teks

cer

ebri

Post

the

entry

m

ikro

org

anism

e

Terja

di re

aksi

ra

dang

Sist

em re

prod

uksi

In

vous

io

K

ontra

ksi U

teru

s

His

Peng

iring

Cem

as

Le

mah

Pend

arah

an

Sist

em P

erke

mih

an

Ode

ma

dan

hype

rmia

kan

dung

di

ndin

g ke

mih

Obs

truks

i ure

tra

R

eten

si ur

ine

Sist

em

gast

rom

test

inal

Ala

t pen

cern

aan

men

dapa

t tek

anan

Cal

on m

enja

di

koso

ng

Pe

rost

atik

usu

s m

enur

urn

K

onst

ipas

i

Lakt

asi

Pe

ngel

uara

n A

SI

kura

ng

Is

apan

bay

i ku

rang

Nye

ri

Res

iko

terja

di

infe

ksi j

alan

Gan

ggua

n ist

iraha

t tid

ur

Kek

uran

gan

volu

me

caira

n G

angg

uan

pola

el

imin

asi B

AK

Gan

ggua

n po

la

BA

B

Ben

dung

an A

ir Su

su Ib

u

Kur

ang

info

rmas

i m

eraw

at b

ayi

Ada

nya

pera

n se

baga

i ibu

Pe

ruba

han

psik

is

Epi

sioto

mi

R

uptu

r per

ineu

m (l

uka

jahi

tan)

Peru

baha

n pa

da P

ost P

artu

m

Page 30: Kumpulan Patofisiologi

29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN. S DENGAN GANGGUAN

SISTEM PENCERNAAN: GASTRITIS AKUT DI RUANG PERAWATAN BAJI DAKKA III BPRS. LABUANG BAJI MAKASSAR TANGGAL 12 S/D 14

OKTOBER 2003

Faktor agresif ↓ Diet NSAID H. pylori Refluks usus Stress fisis (makanan/ - aspirin ↓ lambung Perfusi mukosa minuman - asam mefenamat Melekat pada ↓ lambung yang - Ibuprofen epitel Suasana asam terganggu mengiritasi - Fenilbutazon lambung pada lumen ↓ ↓ lambung Timbul daerah Peningkatan Nyeri ↓ infark kecil produksi asam ↑ Mempercepat ↓ lambung Hipotalamus kerusakan Memacu ↓ (pusat nyeri) mukosal barier sekresi HCl Intake tak ↑ Erosi mukosa oleh cairan usus adekuat Rangsang zat lambung ↓ ↓ bradikinin, histamin ↓ Difusi balik Nutrisi kurang serosonin Kerusakan ion H dari kebutuhan ↑ mukosa meningkat Lambung luka ↓ Medula ↑ Gastritis Perubahan status vomiting Reaksi radang ↓ kesehatan centre ↑ Gastritis kronis ↓ ↑ Peningkatan Tipe A Hospitalisasi Penatalak- Stimulasi saraf Produksi HCl + ↓ ↓ sanaan chol mengik pepsin Aktivasi Kurang informasi diagnostik ↑ norepineprine tentang diet dan Kerusakan barier Adanya gangguan (saraf otonom) ↓ pengobatan lambung fungsi mukosa ↓ Kurang ↓ Saraf simpatis pengetahuan Kecemasan Mual, muntah Atropi mukosa terangsang untuk ↓ lambung secara aktivasi RAS Pengeluaran bertahap ↓ cairan yang lebih ↓ REM menurun dari tubuh Tidak ada ↓ ↓ aktivitas kelenjar Pasien terjaga Proses berlanjut lambung ↓ ↓ ↓ Perubahan pola Defisit volume Sel-sel parietal tidur cairan chief cell hilang HCl, pepsin/Fe Absorpsi Anemia intrinsik menurun B12 pernisiosa

Page 31: Kumpulan Patofisiologi

30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. “R” DENGAN PERSALINAN NORMAL DI KAMAR BERSALIN RB. MATTIROBAJI SUNGGUMINASA –

GOWA TANGGAL 26 S/D 27 OKTOBER 2003

Proses Kelahiran ↓

Penurunan kadar progesterone ↓

Peningkatan kadar estrogen ↓

Rangsangan uterus untuk pengeluaran energi kontraksi (HIS) selama persalinan ↓ ↓ Dilatasi serviks Kelelahan

↓ Penggunaan secara Turunnya kepala maneuver, posisi kaki ↓ tidak tepat, tindakan Tekanan ocupit pada N. spinal yang salah dari ↓ penolong Cortex cerebri ↓ ↓ Resiko cedera pada Nyeri Klien merasa takut ibu dan janin ↓ untuk berkemih Kurang pengetahuan atau ↓ pengalaman sebelumnya Resiko terjadinya ↓ retensi urine

Merupakan stressor ↓

Mekanisme koping tidak efektif

↓ Cemas