Top Banner

of 34

Materi Bab Turunan

Jun 03, 2018

Download

Documents

Azhar Umam
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    1/34

    2

    BAB II

    MATERI

    A. KALKULUS

    1. LIMIT FUNGSI

    Konsep limit fungsi merupakan bagian yang sangat penting dalam

    Kalkulus. Banyak konsep lain yang didasarkan pada konsep limit fungsi, seperti

    konsep kekontinuan fungsi dan konsep turunan fungsi. Sehingga memahami

    konsep limit fungsi dapat dikatakan sebagai pintu pembuka bagi pemahaman

    konsep-konsep kekontinuan dan juga konsep turunan.

    Secara intuitif, ide dari limit fungsi f pada suatu titik c adalah L, adalah

    bahwa nilai f(x) akan dekat dengan L jika x dekat dengan c.

    Definisi Limit Fungsi

    Misal A R. f : A R , c R. L R disebut limit dari f di c, jika untuk setiap >0 , terdapat >0, sehingga untuk sebarang |x c| < , x di A, maka |f(x) L | < .

    Definisi ini seringkali disebut kriteria - dalam membuktikan limit fungsi

    pada suatu titik tertentu. Inti langkah ini adalah jika diberikan sebarang > 0,

    harus dapat ditemukan sehingga untuk sebarang x yang memenuhi |x c| <

    akan berakibat |f(x) k | < jika memang benar limit fungsi f di titik c adalah L.

    Selanjutnya jika L merupakan limit fungsi f di titik c, dikatakan f konvergen ke L

    di titik c. Dan seringkali ditulis dalam symbol f Lc x

    lim atau )(lim x f Lc x

    atau f(x) L , jika x c. Kemudian jika f tidak punya limit di titik c dikatakan f

    divergen di c.

    Dari definisi limit tersebut di atas kemudian muncul pertanyaan tentang

    kemungkinan banyaknya nilai limit fungsi f pada suatu titik, tunggal atau bisa

    lebih dari satu. Ternya limit fungsi di suatu titik ( jika ada ) haruslah tunggal ,

    seperti hasil teorema berikut.

    Teorema

    Misal A R. f : A R , c R . Jika f punya limit di c, maka limitnya tunggal.

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    2/34

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    3/34

    4

    3. 22lim c xc x

    Perhatikan bentuk fungsi f(x) = x 2 dengan L = c 2 pada contoh ini, tentunya

    pembuktian nilai limitnya sama dengan c 2 tidak dapat dilakukan analog dengan

    cara pembuktian terdahulu. Disini tampak bahwa bentuk |f(x) L | = |x 2 c2|

    bentuknya lebih rumit dibangkan dengan bentuk pada contoh terdahulu.

    Perhatikan bahwa |f(x) L | = |x 2 c2| = |x + c| |x c|, padahal akan dicari semua

    nilai x yang memenuhi |x c| < , harus dipenuhi |f(x) L | < . Ini tidak bias

    segera dilakukan karena |f(x) L | = |x 2 c2| , memuat factor dalam bentuk |x + c|

    dan |x c| . Cara yang termudah adalah dengan membatasi nilai |x c| dengan

    suatu nilai tertentu, kemudian kita dapatkan batas dari nilai | x + c| dan baru dicari

    nilai yang membatasi nilai |x c|.

    Analisis Pendahuluan.

    Ambil > 0 sebarang. Akan dicari >0 , sehingga untuk x yang memenuhi |x c|

    < , harus dipenuhi |f(x) L | < . Sekarang batasi dahulu nilai |x c | misalkan

    kurang dari 1( boleh nilai yang lain asalkan positif ). Selanjutnya dari |x c | 0 yang diberikan, dapat dipilih nilai x sehingga |x c| 0,

    terdapat bilangan asli K sedemikian sehingga untuk x > K, berlaku |f(x) L |

    < .(b) Misalkan (- , b) A untuk suatu b R. Suatu bilangan real L merupakan limit

    dari fungsi f jika x - , dan ditulis R L f x

    lim , jika untuk setiap >0,

    terdapat bilangan aslik K sedemikian sehingga untuk x < K, berlaku |f(x) L |

    < .Limit Fungsi Aljabar

    Menentukan limit fungsi berbeda dengan membuktikan bahwa bilangan

    yang ditunjuk merupakan limit dari suatu fungsi yang diberikan. Pada beberapa

    fungsi nilai limit dapat ditentukan dengan cara menentukan nilai fungsi di titik

    yang ditunjuk.(jika fungsi tersebut terdefinisi pada titik yang ditunjuk). Berikut ini

    diberikan cara menentukan limit fungsi aljabar.

    Menentukan Limit dengan memfaktorkan atau merasionalkan bentuk akar.

    Cara ini digunakan untuk menentukan nilai limit fungsi aljabar yang

    berbentuk fungsi rasional yaitu)()(

    )( xh x g

    x f pada titik c dan x-c merupakan

    faktor dari fungsi g(x) maupun h(x). Bentuk fungsi f(x) dapat direduksi menjadi

    fungsi yang tidak lagi memuat faktor x-c, sehingga limitnya sama dengan nilai

    fungsinya.

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    6/34

    7

    Contoh:

    2)1(1

    )1)(1(11

    limlimlim11

    2

    1

    x x

    x x x

    x

    x x x

    Menentukan limit fungsi untuk x .

    Untuk menentukan limit fungsi rasional untuk x , dapat dilakukan

    dengan membagi pembilang dan penyebut dengan pangkat tertinggi dan

    menggunakan fakta bahwa .01

    lim x x Sehingga,

    21

    263

    741

    263

    74

    26374

    3

    3

    3

    3

    3

    2

    3

    33

    2

    3

    3

    32

    23

    limlimlim x x

    x x

    x x

    x x

    x

    x x x

    x x

    x x x x

    x x x

    Limit Fungsi Trigonometri

    Dalam menentukan limit fungsi trigonometri, salah satu hasil yang terkait dengan

    limit fungsi trigonometri yang harus diingat adalah 1sin

    lim0 x

    x

    x dan

    01)cos(

    lim0 x

    x

    x.

    Hasil ini ini diperoleh dengan memperhatikan fakta bahwa:

    Dengan menggunakan ketaksamaan fungsi sinus dalam trigonometri, yaitu x -61

    x3 sin(x) x untuk x 0, dan x sin(x) x -61

    x3, untuk x 0, maka diperoleh

    ketaksamaan x -61

    x2 (sin(x))/ x 1. untuk setiap x 0. Selanjutnya karena

    1)261

    1(lim0

    x x

    , sehingga dapat disimpulkan bahwa 1)sin(

    lim0 x

    x

    x.

    (Catatan: Beberapa buku menggunakan pendekatan sudut dalam membuktikan

    masalah ini, untuk hasil 01)cos(

    lim0 x

    x

    x dapat dilakukan dengan langkah

    serupa). Sehingga, 2sin

    2

    sin2sinlim2limlim

    000 y

    y

    y

    y

    x

    x

    y y x

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    7/34

    8

    2. KEKONTINUAN PADA SUATU TITIK

    Dalam pembahasan tentang limit fungsi, sama sekali tidak diperhatikan

    keterdefinisian fungsi yang dimaksud pada titik yang dibicarakan keberadaan

    limitnya. Dengan kata lain keberadaan limit fungsi tidak tergantung pada

    keterdefinisian fungsi yang dimaksud pada titik tersebut. Selanjutnya pada kajian

    kekontinuan fungsi, keterdefinisian fungsi yang dimaksud pada titik yang

    dibicarakan menjadi syarat utama, karena Kekontinuan suatu fungsi pada suatu

    titik adalah menguji apakah limit fungsi tersebut sama dengan nilai fungsi pada

    titik tersebut. Sebelum lebih jauh mengkaji karakteristik fungsi-fungsi kontinu,

    berikut disajikan definisinya.

    Definisi Kekontinuan fungsi pada suatu titik

    Misal A R. f : A R , c A. Fungsi f dikatakan kontinu di c, jika untuk setiap >0, terdapat > 0 sedemikian sehingga untuk setiap x A, dengan | x c | < ,

    maka |f(x)-f(c)|< .Perhatikan bahwa dalam pembahasan kekontinuan fungsi f: A R pada titik c,

    agar dipenuhi f c x

    c f lim)( , harus dipenuhi tiga hal yaitu (a) fungsi f harus

    terdefinisi pada c, (b) limit fungsi f pada titik c ada di R, dan kedua nilai dari (a)

    dan (b) sama.

    1. Fungsi f(x) = k merupakan fungsi kontinu di R. Ini mudah dipahami

    karena telah diketahui bahwa )(lim x f c x

    k k c x

    lim , dan f(c) = k , untuk

    sebarang c di R. Jadi f kontinu di R.

    2. Fungsi f(x) = x merupakan fungsi kontinu di R. Seperti contoh diatas telah

    diketahui )(lim x f c x

    c = f(c) , untuk sebarang c di R.

    3. Fungsi f(x) = x 2 merupakan fungsi kontinu di R. Seperti contoh diatas

    telah diketahui )(lim x f c x

    c2 = f(c) , untuk sebarang c di R.

    4. Fungsi x

    x f 1

    )( kontinu pada himpunan A = {x R| x>0} , tetapi tidak

    kontinu di titik 0. Dari bahasan limit fungsi telah diketahui bahwa untuk

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    8/34

    9

    c A = {x R| x>0},c xc x

    11lim . Sedangkan di titik 0, fungsi f(x) tidak

    terdefinisikan. Jadi fungsi x x f

    1

    )( tidak kontinu di 0.

    3. TURUNAN FUNGSI DAN PENERAPANNYA

    Definisi Turunan

    Misalkan I R suatu selang dan fungsi f : I R, dan c I. Bilangan real Ldisebut turunan fungsi f pada titik c jika untuk setiap bilangan 0 terdapatbilangan 0 sedemikian sehingga untuk setiap x I dengan 0

    x c , berlaku

    Lc xc f x f

    .

    Dalam hal ini kemudian seringkali dikatakan bahwa fungsi f differentiabel di titik

    c, dan dan ditulis f (c) = L. Dengan pernyataan yang lain, turunan dari fungsi f di

    c dinyatakan dalam bentuk limit sebagai c x

    c f x f

    c xc f

    lim

    asalkan

    limitnya ada.

    Secara umum, notasi yang di gunakan untuk menyatakan turunan suatu

    fungsi f adalah f atau Df. Sedangkan jika fungsi ditulis dalam bentuk y=f(x)

    seringkali ditulis sebagai Dy ataudxdy

    . Selanjutnya dengan menggunakan definisi

    limit dapat ditentukan nilai turunan suatu fungsi pada suatu titik tertentu.

    Pandang fungsi konstan xk x f ,)( , dengan k bilangan real. Untuk

    titik c sebarang, c xc xcc

    c xc f x f

    ,0)()(

    .

    Akibatnya, 00lim)()(lim)(' c xc x c x

    c f x f c f .

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa f(x)=0.

    Kemudian fungsi identitas x x x f ,)( .

    Untuk titik c sebarang , 1)()(

    c xc x

    c xc f x f

    asalkan x c , akibatnya

    11lim)()(

    lim)(' c xc x c x

    c f x f c f

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    9/34

    10

    Demikian juga, misal x x x f ,)( 3 maka

    Untuk titik c sebarang ,c x

    c xc xc xc xc x

    c xc f x f ))(()()( 2233

    = ,22 c xc x asalkan x c.

    Akibatnya, 222 3lim)(' cc xc xc f c x

    .Sehingga dapat disimpulkan

    bahwa f(x)=3x 2. Akhirnya, jika 0,1

    )( x x

    x f .

    Untuk titik c sebarang,

    xcc x xc

    x

    c x

    c x

    c x

    c f x f 1

    )(

    )(11

    )()(

    asalkan x c. Akibatnya, 211

    lim)('c xc

    x f c x

    .

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa f(x)= 21

    x.

    Berikut ini teorema-teorema yang terkait dengan turunan fungsi.

    Teorema

    Misalkan I R suatu interval,kemudian misalkan c I ,dan fungsi -fungsi f:I Rand g : I R adalah fungsi diferensiabel pada titik c , maka berlaku :

    (a) Jika R , maka fungsi f diferensiabel pada titik c, dan c f c f ''

    (b) Fungsi jumlah f + g diferensiabel pada titik c, dan c g c f c g f ''' (c) Fungsi hasilkali fg diferensiabel pada titik c, dan

    c g c f c g c f c fg '''

    (d) Jika fungsi g(c) 0, maka fungsi hasil bagi f/g diferensiabel pada titik c,dan

    2''

    c g

    c g c f c g c f c

    g f

    Berikut adalah rumus- rumus turunan fungsi.

    1. x

    xdxd 1

    )(ln

    2. aaadxd x x

    ln.)(

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    10/34

    11

    3. x x eedxd

    )(

    4. x xdx

    d cos)(sin

    5. x xdxd

    sin)(cos

    6. x

    xdxd

    2cos1

    )(tan

    7. x

    ctgxdxd

    2sin1

    )(

    8.21

    1)(arccos)(arcsin

    x x

    dx

    d x

    dx

    d

    9. 211

    )cot()( x

    gxarcdxd

    arctgxdxd

    Beberapa contoh Penggunaan Turunan

    Perhatikan gambar berikut:

    Garis l pada gambar di atas memotong kurva y = f(x) di titik P(x,f(x)) dan

    Q(x+h,f(x+h) . Jika titik Q bergerak sepanjang kurva mendekati P maka hakan mendekati nol dan garis l akan menjadi garis g , yaitu garis singgung

    kurva dititik P. Gradien garis l adalahh

    x f h x f )()( , sedangkan

    gradien garis g adalahh

    x f h x f h

    )()(lim

    0 . Dari pembahasan

    sebelumnyah

    x f h x f h

    )()(lim

    0 merupakan turunan dari fungsi f yaitu

    f(x).

    l

    P(x,f(x) )

    ( x + h ) x

    Y

    X

    Q(x+h,f(x+h))h

    g

    y = f(x)

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    11/34

    12

    Jadi gradien garis singgung kurva y =f(x) di titik (x,f(x)) adalah

    h x f h x f

    x f h

    )()(lim)('

    0

    Sedangkan persamaan garis singgung kurva y =f(x) di titik (a,f(a)) adalah

    ))((')( a xa f a f y atau ))((')( a xa f a f y

    Sehingga untuk menentukan persamaan garis singgung kurva

    542 2 x x y di titik (2,-5) dapat dilakukan sebagai berikut.

    Dari 44)('542)( 2 x x f x x x f y , sehingga 4)2(' f .

    Diperoleh persamaan garis singgung kurva di titik (2,-5) adalah y=4x-18.

    Untuk membahas penerapan turunan berikut didefinisikan tentang fungsi

    naik dan fungsi turun, serta teorema terkait.

    Definisi Fungsi Naik

    Fungsi f dikatakan naik pada interval I jika untuk setiap dua bilangan

    21 , x x di I dengan 21 x x berlaku )()( 21 x f x f

    Definisi Fungsi Turun

    Fungsi f dikatakan turun pada interval I jika untuk setiap dua bilangan

    21 , x x di I dengan 21 x x berlaku )()( 21 x f x f

    Teorema

    Misalkan I interval terbuka

    1. Jika 0)(' x f untuk semua x di I, maka f naik pada I

    2. Jika 0)(' x f untuk semua x di I, maka f turun pada I

    3. Jika 0)(' x f untuk semua x di I, maka f konstan pada

    Berdasarkan teorema tersebut diperoleh, fungsi 2)( x x f naik pada

    interval ),0( , karena untuk setiap x di ),0( , 02)(' x x f .Sedangkan fungsi 2)( x x f turun pada interval )0,( , karena untuk

    setiap x di )0,( , 02)(' x x f .

    Misalkan 0 x titik dalam domain f(x). Terdapat 4 keadaan yaitu:

    1. )( x f naik di 0 x jika 0)(' 0 x f

    2. )( x f turun di 0 x jika 0)(' 0 x f

    3. 0)(' 0 x f

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    12/34

    13

    4. )(' 0 x f tidak ada (tak memiliki turunan di 0 x )

    Dalam keadaan 3 dan 4, 0 x disebut sebagai titik kritis. Khusus

    0)(' 0 x f , 0 x disebut sebagai titik stasioner f(x).Pada fungsi 23)( x x f , karena 0)(' x f hanya dipenuhi oleh x = 0,

    maka titik kritis hanyalah 0. Tepatnya x = 0 merupakan titik stasioner f(x).

    Pada fungsi x x f )( . )0(' f tidak ada . Jadi x = 0 titik kritis namun

    bukan titik stasioner.

    Selanjutnya misal 0 x titik dalam domain fungsi f(x)

    a. f(x) dikatakan mempunyai maksimum mutlak di 0 x jika

    )()( 0 x f x f untuk setiap x dalam domain f(x).

    b. f(x) dikatakan mempunyai minimum mutlak di 0 x jika

    )()( 0 x f x f untuk setiap x dalam domain f(x).

    c. f(x) dikatakan mempunyai maksimum lokal (relatif) di 0 x jika dan

    hanya jika )()( 0 x f x f untuk semua x yang dekat dengan 0 x .

    d. f(x) dikatakan mempunyai minimum lokal (relatif) di 0 x jika dan

    hanya jika )()( 0 x f x f untuk semua x yang dekat dengan 0 x .

    Teorema:

    Jika f dan f ada pada setiap titik dalam selang terbuka (a, b) yang

    memuat titik c, maka syarat perlu dan cukup supaya fungsi f mencapai

    nilai ekstrim pada x = c adalah f(c) = 0 dan f(c) 0.

    Jika f(c) < 0, maka f(c) adalah nilai maksimum.

    Jika f(c) > 0, mak a f(c) adalah nilai minimum.

    4. ANTI TURUNANPada bagian ini akan dibahas tentang konsep anti turunan (anti

    derevatif), integral tak tentu dari suatu fungsi dan beberapa hal dasar yang pada akhirnya membantu kita untuk menemukan teknik yang sistematik dalammenentukan suatu fungsi jika derivatifnya diketahui.

    Kita telah memahami bahwa:

    . x x xdx

    d x x

    dx

    d x x

    dx

    d 1)

    1(;2)7(;cos)(sin 2

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    13/34

    14

    Jika A dan B adalah himpunan fungsi dan kita buat relasi derivatifnya adalahdari A ke B, maka untuk beberapa fungsi di atas dapat diillustrasikan sebagai

    berikut.

    Dengan memperhatikan tabel di atas kita dapat mengatakan bahwa:

    (1) adalah derivatif dari(2) adalah derivatif dari

    (3) adalah derivatif dari

    Uraian diatas secara formal dapat dinyatakan dengan definisi berikut.

    Fungsi F disebut anti deri vatif dari fungsi pada suatu selang jika

    pada selang itu.

    Perhatikan bahwa, fungsi-fungsi semuanya

    merupakan anti derivatif dari x4 karena derivatif dari setiap fungsi itu adalah x4 .Demikian juga untuk sebarang konstanta c, merupakan anti derivatif dari

    . Itu menunjukkan bahwa anti derivatif suatu fungsi tidak tunggal (lebih dari

    sebuah).Secara umum dinyatakan dengan teorema berikut ini.Teorema Jika )( x F anti derevatif dari )( x f , maka untuk sebarang konstanta c,

    c x F )( juga anti derivatif dari )( x f .Teorema Jika )( x F dan )( xG anti derevatif dari )( x f , maka c x F xG )()(untuk suatu konstanta c.

    Jika )( x F adalah fungsi sehingga )()]([ x f x F dxd

    , maka fungsi dengan bentuk

    c x F )( disebut anti derevatif dari )( x f dan ditulis dengan

    c x F dx x f )()( .(1) Simbol dibaca integral dan )( x f disebut integran .

    Pernyataan (1) dibaca integral tak tentu dari ) fx sama dengan )( x F ditambah c.

    Kata tak tentu menunjukkan bahwa hasilnya tak tentu (banyak fungsi yang

    xcos xsin x2 72 x

    x x

    1

    x

    1

    f )()(' x f x F

    2222 2,112,32,2 x x x x

    c x 223

    32

    x

    x x f sin)( )( 2 x x g

    x xh

    1)(

    ... xt

    A

    xcos x2

    x x

    1

    3

    B derivatifnya adalah

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    14/34

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    15/34

    16

    (b) dx x g dx x f dx x g x f )()(])()([ Kita perhatikan bahwa )('.)(

    11

    ])(1

    1[ 1 x f x f

    nn

    c x f ndx

    d nn

    = )('.)( x f x f n

    Dengan demikian, c x f n

    dx x f x f nn 1)(1

    1)('.)( .

    Mengingat dx x f xdf )(')( , maka dapat dirumuskan

    Dengan metode yang sama seperti di atas (analog), dapat dikembangkan formula

    yang lebih umum berikut. No Anti Derivatif

    1 c x f dfx )(

    2 c x f x f xdf

    )(ln)()(

    3 c x f n

    xdf x f nn 1)(1

    1)()(

    4 c x f xdf x f )(sin)()(cos

    5 c x f xdf x f )(cos)()(sin

    6 ce xdf e x f x f )()( )(

    7 c xtgf x f

    xdf )(

    )(cos)(

    2

    8 c xctgf dx x f

    xdf )(

    )(sin)(

    2

    5. INTEGRAL PARSIALTeknik lain sebagai salah satu alternatif yang mungkin dapat dilakukan

    untuk menentukan integral tak tentu adalah dengan pengintegralan parsial. Teknik

    ini didasarkan pada turunan hasil kali dua fungsi.

    Misalkan maka x g vdan x f u ),()( )().()().()().( ,, x f x g x g x f x g x f dxd

    .Dengan mengintegralkan kedua ruas persamaan di atas (dan menggunakan

    Teorema 1.4) kita peroleh dx x f x g dx x g x f x g x f )().()().()().( ,,

    1;)(1

    1)()( 1 nc x f

    n xdf x f nn

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    16/34

    17

    Atau dx x f x g x g x f dx x g x f )().()().()().( ,, .Karena dx x g dv )(, dan dx x f du )(, , persamaan terakhir dapat ditulis sebagai

    berikut.

    Persamaan di atas sering kita sebut dengan Rumus Integral Parsial (bagian demi

    bagian).

    Untuk menentukan dx x x cos , misalkan dx x x cos sebagai dvu . Salah satu

    caranya adalah dengan memisalkan xu dan dx xdv cos . Dengan pemisalan

    itu kita peroleh dxdu dan c xdx xv sincos . Dengan rumus integral parsial kita peroleh,

    dx xc x xdx x x sin)(sin.cos C x x x cossin. .6. INTEGRAL TERTENTU

    Konsep penting yang mengkaitkan Integral tak tentu dengan Integral tertentu

    adalah suatu teorema yang seringkali disebut sebagai Teorema Dasar Kalkulus.

    Teorema Dasar Kalkulus

    Misalkan fungsi f kontinu pada [a, b] dan misalkan F sebarang anti turunan dari f ,

    maka b

    a

    a F b F dx x f )()()( .

    Sehingga, 3

    1

    2 )2( dx x x = 23

    3

    13

    1 x x =

    32

    karena x x x f 2)( 2 kontinu pada

    [1,3] dan 2331

    )( x x x F anti turunan dari f.

    Sedangkan

    0sin dx x = xcos 0

    =2 karena x x f sin)( kontinu pada [0, ] dan

    anti turunan dari f adalah x x F cos)( .

    MENENTUKAN LUAS DAERAH BIDANG

    Salah satu penggunaan integral tentu adalah untuk menentukan luas daerah

    bidang. Tentu tidak semua daerah bidang dapat ditentukan luasnya dengan mudah.

    Pada bagian ini kita akan membahas cara menentukan luas daerah bidang yang

    dibatasi oleh beberapa kurva yang diketahui atau dapat ditentukan persamaannya.

    duvvudvu .

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    17/34

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    18/34

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    19/34

    20

    B. TRIGONOMETRI

    Trigonometri sebagai suatu metode dalam perhitungan untuk

    menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan-perbandingan pada

    bangun geometri, khususnya dalam bangun yang berbentuk segitiga. Pada

    prinsipnya trigonometri merupakan salah satu ilmu yang berhubungan dengan

    besar sudut, Trigonometri berasal dari bahasa Yunani, dimana terdiri dari dua

    buah kata yaitu trigonom berarti bangun yang mempunyai tiga sudut dan sisi

    (segitiga) dan metrom berarti suatu ukuran. Dari arti dua kata di atas, trigonometridapat diartikan sebagai cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang

    perbandingan ukuran sisi suatu segitiga apabila ditinjau dari salah satu sudut yang

    terdapat pada segitiga tersebut. Dalam mempelajari perbandingan sisi-sisi segitiga

    pada trigonometri, maka segitiga itu harus mempunyai tepat satu sudutnya (90 0)

    artinya segitiga itu tidak lain adalah segitiga siku-siku.

    1. SATUAN SUDUT

    Sebuah sudut dihasilkan oleh putaran sebuah sinar terhadap titik pangkalnya.

    Terdapat beberapa satuan untuk menyatakan besar sudut :

    Derajat siksagesimal, dimana satu putaran penuh dibagi menjadi 360 bagian

    yang sama. Setiap bagian disebut 1 0 . Sehingga satu putaran penuh = 360 0

    Radian.

    Satu radian adalah besarnya sudut yang menghadap busur lingkaran yang

    panjangnya sama dengan jari-jari.

    AOB = 1 rad

    Hubungan radian dengan derajat

    360 =r

    r 2 rad

    = 2 rad

    180 = rad

    rr

    O A

    B

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    20/34

    21

    pendekatan 1 rad = 57,3 .

    2. PERBANDINGAN TRIGONOMETRI PADA SEGITIGA SIKU-SIKU

    Gambar di samping adalah segitiga siku-siku

    dengan titik sudut sikunya di C. Panjang sisi

    di hadapan sudut A adalah a , panjang sisi di

    hadapan sudut B adalah b, dan panjang sisi di

    hadapan sudut C adalah c.

    Terhadap sudut :

    Sisi a disebut sisi siku-siku di depan sudut

    Sisi b disebut sisi siku-siku di dekat (berimpit) sudut

    Sisi c (sisi miring) disebut hipotenusa

    Berdasarkan keterangan di atas, didefinisikan 6 (enam) perbandingan trigonometri

    terhadap sudut sebagai berikut:

    1.

    2.cb

    hipotenusa panjangAsudut(berimpit)dekatdisiku-sikusisi panjang

    os c

    3.ba

    Asudutdekatdisiku-sikusisi panjangAsudutdepandisiku-sikusisi panjang

    tan

    4.

    5.bc

    Asudutdekatdisiku-sikusisi panjanghipotenusa panjang

    sec

    6.ac

    Asudutdepandisiku-sikusisi panjangAsudutdekatdisiku-sikusisi panjang

    cot

    Dari perbandingan tersebut dapat pula ditulis rumus:

    a c

    sudut depan di siku - siku sisi panjang hipotenusa panjang

    csc

    c a

    hipotenusa panjang sudut depan di siku - siku sisi panjang

    sin

    A

    B

    C

    ca

    bGb. 1. perbandingan trigonometri

    cos

    sintan

    sin

    cos cot

    cos1

    sec sin1

    csc

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    21/34

    22

    3. KOORDINAT KARTESIUS DAN KOORDINAT KUTUB

    Cara lain dalam menyajikan letak sebuah titik pada bidang xy selain koordinat

    kartesius adalah dengan koordinat kutub.

    Pada gambar A titik P ( x, y) pada koordinat kartesius dapat disajikan dalam

    koordinat kutub dengan P (r , ) seperti pada gambar B.

    Jika koordinat kutub titik P (r , ) diketahui, koordinat kartesius dapat dicari

    dengan hubungan:

    r x cos cosr x sehingga koordinat kutubnya

    adalah P( sin,cos r r )

    r

    y sin sinr y

    4. NILAI PERBANDINGAN TRIGONOMETRI UNTUK SUDUTISTIMEWA

    Sudut istimewa adalah sudut yang perbandingan trigonometrinya dapat dicari

    tanpa memakai tabel matematika atau kalkulator, yaitu: 0 , 30 , 45 ,60 , dan

    90 . Sudut-sudut istimewa yang akan dipelajari adalah 30 , 45 ,dan 90 .

    Untuk mencari nilai perbandingan trigonometri sudut istimewa digunakan

    lingkaran satuan x 2 + y 2 = 1 seperti gambar berikut ini.

    a. Sudut 45 0

    Perhatikan segitiga O AB dengan O AB= 45 0 ,maka :

    OA=OB

    OA 2 + OB 2 = OC 2

    y

    x X

    YP ( x,y )

    O

    Gb.A koordinat kartesius

    y

    x X

    YP (r, )

    r

    O

    Gb.B. koordinat kutub

    O

    B

    A

    Y

    X

    45

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    22/34

    23

    OA 2 + OA 2 = r 2

    2OA 2 = 1

    OA 2 = OA = = OB

    Sehingga koordinat P( x,y) adalah (

    b. Sudut 30 0

    Perhatikan segitiga sama sisi yang terbentuk, yakni segitiga OAB, dan C

    terletakpada AB. dengan sudut COB = 30 o . Segitiga OAB adalah segitiga

    sama sisi dengan r =1, CB=CA= dan OC= 32

    1

    .

    Sehingga P(x,y) adalah )21

    ,321

    ( P

    2

    103sin

    321

    03cos

    33

    1

    3

    130tan

    Tabel nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa.

    0 30 45 60 90

    sin 0 32

    1 1

    cos 1 22

    1

    2

    1 0

    tan 0 33

    1 1 3

    takterdefinisi

    cot takterdefinisi

    3 1 33

    1 0

    2

    1

    32

    1

    2 2 1

    O

    B

    C

    Y

    X

    30

    30O

    A

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    23/34

    24

    Gambar grafik :

    5. PERBANDINGAN TRIGONOMETRI SUATU SUDUT DI BERBAGAIKUADRAN

    P adalah sembarang titik di kuadran I dengan

    koordinat (x,y). OP adalah garis yang dapat berputar

    terhadap titik asal O dalam koordinat kartesius,

    y

    x X

    YP( x,y )

    r

    1

    O

    y=sin x

    y= cos x

    y= tangent x

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    24/34

    25

    sehingga XOP dapat bernilai 0 sampai dengan 90 . Perlu diketahui bahwa

    r y 22xOP dan r 0

    Berdasarkan gambar di atas keenam perbandingan trigonometri baku dapat

    didefinisikan dalam absis ( x), ordinat ( y), dan panjang OP ( r ) sebagai berikut:

    1.r y

    OP panjangPordinat

    sin 4. yr

    PordinatOP panjang

    csc

    2.r

    xOP panjangPabsis

    cos 5. xr

    PabsisOP panjang

    sec

    3. x

    y

    Pabsis

    Pordinattan 6.

    y

    x

    Pordinat

    Pabsiscot

    Dengan memutar garis OP maka XOP = dapat terletak di kuadran I, kuadran

    II, kuadran III atau kuadran IV, seperti pada gambar di bawah ini.

    Sedangkan untuk mencari besar sudut jika diketahui harga sinus, cosinus atau

    perbandingan trigonometri yang lain maka kita dapat mencarinya dengan Invers

    Fungsi Trigonometri

    Perhatikan y = Cos x

    Misalkan x = /3 maka y = Cos /3 =

    Ini berarti untuk setiap nilai x maka nilai y adalah tunggal

    Misalkan y = maka x = /3 + k.360 atau

    Gb. titik di berbagai kuadran

    y

    x X

    YP( x,y )

    r

    1 O

    y

    x X

    YP( x,y )

    r

    O

    y

    x

    X

    Y

    r

    P( x,y )

    3 O

    y

    x

    X

    Y

    r

    P( x,y )

    O

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    25/34

    26

    x = - ( /3) + k.360

    Ini berarti bahwa jika y diketahui maka ditemukan lebih dari satu nilai x

    y = Cos x : bila kita ingin menyatakan x dalam y maka :

    x = Sudut yang nilai Cosinusnya y

    x = Arcus Cosinus y

    x = Arc Cos y atau x = Cos -1 y

    Jadi untuk sudut x`dalam radian,

    f = {(x,y) y = Cos x, x R} : merupakan fungsi dari R R, tetapi

    f -1 = { (y,x) x = Cos -1 y ; -1 y 1 , y R} adalah Invers dari f atau relasi

    Siklometri

    Bagaimana menjadikan f -1 sebagai fungsi ??

    Caranya adalah dengan membatasi daerah hasilnya.

    Apabila daerah hasil relasi siklometri dibatasi maka relasi siklometri dapat

    menjadi fungsi siklometri. Adapun pembatasan tersebut adalah sebagai berikut.

    Fungsi Daerah Asal Daerah Hasil

    x = Sin - y [ -1, 1][ - , ]

    x = Cos -1y [ -1, 1] [0, ]

    x = tan -1y ( - , )[ - , ]

    x = Cosec -1y ( - , -1] [1, ) [ - , ], x 0

    x = Sec -1y ( - , -1] [1, )[0, ] , x

    x = Cot -1y ( - , ) (0, )

    6. RUMUS PERBANDINGAN TRIGONOMETRI SUDUT BERELASI

    Sudut-sudut yang berelasi dengan sudut adalah sudut (90 ), (180 ),

    (360 ), dan - . Dua buah sudut yang berelasi ada yang diberi nama khusus,

    misalnya penyiku (komplemen) yaitu untuk sudut dengan (90 - ) dan

    pelurus (suplemen) untuk sudut dengan (180 - ). Contoh: penyiku sudut

    50 adalah 40 , pelurus sudut 110 adalah 70 .

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    26/34

    27

    y

    x X

    Y

    P( x,y )r

    (180 - )

    P 1( x 1,y 1)

    r 1

    x 1

    y 1

    O

    Gb. . sudut yang berelasi

    a. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (90 - )

    Dari gambar, Titik P 1 ( x1 ,y1) bayangan dari P( x,y) akibat pencerminan garis y

    x, sehingga diperoleh:

    a. XOP = dan XOP 1 = 90 -

    b. x1

    = x, y1

    = y dan r 1 = r

    Dengan menggunakan hubungan di atas dapat diperoleh:

    1) cos90sin1

    1

    r x

    r y

    2) sin90cos1

    1

    r y

    r x

    3) cot90tan1

    1

    y x

    x y

    Dari perhitungan tersebut maka rumus perbandingan trigonometri sudut

    dengan (90 - ) dapat dituliskan sebagai berikut:

    b. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 - )

    Titik P 1( x1 ,y1) adalah bayangan dari

    titik P( x,y) akibat pencerminan

    terhadap sumbu y, sehingga

    1). XOP = dan XOP1 = 180 -

    a. cos90sin d. sec90csc b. sin90cos e. eccos90sec

    c. cot90tan f. tan90cot

    y

    x

    X

    Y

    P( x,y )

    r

    (90- )

    P 1( x 1,y 1)

    r 1

    x 1

    y 1

    y = x

    Gb. sudut yang berelasi

    O

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    27/34

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    28/34

    29

    d. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (- )

    Dari gambar di samping diketahui titik P 1( x1 ,y1) bayangan dari P( x,y) akibat

    pencerminan terhadap sumbu x, sehingga

    a. XOP = dan XOP 1 = -

    b. x1 = x, y1 = y dan r 1 = r

    maka diperoleh hubungan

    1) sinsin1

    1r y

    r y

    2) coscos1

    1

    r x

    r x

    3) tantan1

    1

    x y

    x y

    Dari hubungan di atas diperoleh rumus:

    Untuk relasi dengan (- ) tersebut identik dengan relasi dengan 360

    , misalnya sin (360 ) sin

    7. IDENTITAS TRIGONOMETRI

    Dari gambar di samping diperolehr

    x cos ,

    r y sin dan 22 y xr .Sehingga

    2

    2

    2

    222 cossin

    r x

    r y

    a. sinsin d. csccsc b. coscos e. secsec c. tantan f. cotcot

    y

    x X

    YP ( x, y )

    r

    O

    Gb. . rumus identitas

    y

    x

    X

    YP( x,y )

    r

    (360 - 1)

    P 1( x 1,y 1)

    r 1

    x 1

    y 1

    O -

    Gb. sudut yang berelasi

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    29/34

    30

    122

    2

    22

    r r

    r y x

    Begitu pun untuk :

    22

    22

    cos 1

    sec 1

    ecctgn

    tgn

    8. Rumus-rumus Trigonometri untuk Jumlah dan Selisih Dua Sudut

    a. Rumus cos ( + ) dan cos ( )

    Pada gambar di samping diketahui

    garis CD dan AF keduanya adalah garis

    tinggi dari segitiga ABC. Akan dicari rumus

    cos ( + ).

    ACAD

    cos

    cosACAD Pada segitiga siku siku CGF

    CFGF

    sin sinCFGF ..(1)

    Pada segitiga siku siku AFC,

    ACCF

    sin sinACCF ..(2)

    AC

    AF cos cosACAF ..(3)

    Pada segitiga siku siku AEF,

    AFAE

    cos cosAFAE ..(4)

    Dari (1) dan (2) diperoleh

    GF AC sin sin

    Karena DE GF maka DE AC sin sin

    Dari (3) dan (4) diperoleh

    sin 2 +cos 2 1Jadi

    A D E B

    C

    G F

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    30/34

    31

    AE AC cos cos

    Sehingga AD AE DE

    AC cos ( + ) AC cos cos AC sin sin

    Jadi untuk menentukan cos ( ) gantilah dengan lalu

    disubstitusikan ke rumus cos ( + ).

    cos ( ) cos ( + ( ))

    cos cos ( ) sin sin ( )

    cos cos sin ( sin )

    cos cos + sin sin

    e. Rumus sin ( + ) dan sin ( )

    Untuk menentukan rumus sin ( + ) dan sin ( ) perlu diingat rumus

    sebelumnya, yaitu: sin (90 ) cos dan cos (90 ) sin

    sin ( + ) cos (90 ( + )) cos ((90 ) )

    cos (90 ) cos + sin (90 ) sin

    sin cos + cos sin

    Untuk menentukan sin ( ), seperti rumus kosinus selisih dua

    sudut gantilah dengan lalu disubstitusikan ke sin ( + ).sin ( ) sin ( + ( ))

    sin cos ( ) + cos sin ( )

    sin cos + cos ( sin )

    sin cos cos sin

    f. Rumus tan ( + ) dan tan ( )

    cos ( + ) cos cos sin sin

    cos ( ) cos cos + sin sin

    sin ( + ) sin cos + cos sin

    sin ( ) sin cos cos sin

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    31/34

    32

    Dengan mengingat cos

    sin tan , maka

    sinsincoscos

    sincoscossin

    )(cos

    )(sin)(tan

    cossin

    cossin

    1

    cos sin

    cos sin

    coscos sinsincoscos

    coscossincoscossin

    )(tan

    tantan1 tantan

    Jadi

    Untuk menentukan tan ( ), gantilah dengan lalu disubstitusikan ke

    tan ( + ).

    tan ( ) tan ( + ( ))

    )(-tantan1)(-tantan

    )tan(tan1)(tantan

    tantan1 tantan

    Jadi

    g. Rumus Trigonometri Sudut Rangkap

    Dari rumus rumus trigonometri untuk jumlah dua sudut, dapat

    dikembangkan menjadi rumus trigonometri untuk sudut rangkap.

    sin 2 sin ( + ) sin cos + cos sin 2 sin cos

    cos 2 cos ( + ) cos cos sin sin cos 2 sin 2

    tantan1 tantan)(tan

    sin 2 2 sin cos

    cos 2 cos 2 sin 2

    tantan1 tantan

    )(tan

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    32/34

    33

    Rumus rumus variasi bentuk lain yang memuat cos 2 dapat diturunkan

    dengan mengingat rumus dasar cos 2 + sin 2 1.

    cos 2 cos 2 sin 2 cos 2 cos 2 sin 2

    cos 2 (1 cos 2 ) (1 sin 2 ) sin 2

    2cos 2 1 1 2 sin 2

    Sehingga

    2tan1 tan2

    tantan1tantan

    )(tan2tan

    h. Mengubah Rumus Perkalian ke rumus Penjumlahan/Pengurangan

    Dari rumus cosinus untuk jumlah dan selisih 2 sudut diperoleh:

    cos ( + ) cos cos sin sin

    cos ( ) cos cos + sin sin

    cos ( + ) + cos ( ) 2 cos cos

    cos ( + ) cos cos sin sin

    cos ( ) cos cos + sin sin

    cos ( + ) cos ( ) 2 sin sin

    Dari rumus sinus untuk jumlah dan selisih 2 sudut diperoleh:

    sin ( + ) sin cos + cos sin

    sin ( ) sin cos cos sin

    sin ( + ) + sin ( ) 2 sin cos

    1) cos 2 cos 2 sin 2

    2) cos 2 2cos 2 1

    3) cos 2 1 2 sin 2

    2tan1 tan2

    2tan

    +

    cos ( + ) + cos ( ) 2 cos cos

    cos ( + ) cos ( ) 2 sin sin

    +

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    33/34

    34

    sin ( + ) sin cos + cos sin

    sin ( ) sin cos cos sin

    sin ( + ) + sin ( ) 2 sin cos

    9. LUAS SEGITIGA

    Dalam geometri untuk mencari luas segitiga terlebih dahulu kita harus

    menentukan tinggi segitiga tersebut dan juga alasnya, kemudian digunakan

    rumus bahwa

    L =

    Dalam pembahasan kali ini kita akan memanfaatkan aturan sinus dan aturan

    cosinus untuk menghitung luas segitiga.

    Perhatikan

    Luas ABC=

    Dengan mengganti nilai t dengan

    diperoleh

    Dan jika t diganti dengan diperoleh

    Sedangkan jika kita mengganti posisi garis tinggi segitiga misalnya dari sudut

    A dan tegak lurus terhadap BC akan diperoleh rumus luas segitiga yang lain

    yaitu

    Rumus luas segitiga ini dimanfaatkan untuk menghitung luas segitiga yang

    diketahui besarnya salah satu sudut dan dua sisi yang mengapit sudut

    tersebut.

    sin ( + ) + sin ( ) 2 sin cos

    sin ( + ) sin ( ) 2 cos sin

  • 8/13/2019 Materi Bab Turunan

    34/34