8/13/2019 Materi Bab Turunan
1/34
2
BAB II
MATERI
A. KALKULUS
1. LIMIT FUNGSI
Konsep limit fungsi merupakan bagian yang sangat penting dalam
Kalkulus. Banyak konsep lain yang didasarkan pada konsep limit fungsi, seperti
konsep kekontinuan fungsi dan konsep turunan fungsi. Sehingga memahami
konsep limit fungsi dapat dikatakan sebagai pintu pembuka bagi pemahaman
konsep-konsep kekontinuan dan juga konsep turunan.
Secara intuitif, ide dari limit fungsi f pada suatu titik c adalah L, adalah
bahwa nilai f(x) akan dekat dengan L jika x dekat dengan c.
Definisi Limit Fungsi
Misal A R. f : A R , c R. L R disebut limit dari f di c, jika untuk setiap >0 , terdapat >0, sehingga untuk sebarang |x c| < , x di A, maka |f(x) L | < .
Definisi ini seringkali disebut kriteria - dalam membuktikan limit fungsi
pada suatu titik tertentu. Inti langkah ini adalah jika diberikan sebarang > 0,
harus dapat ditemukan sehingga untuk sebarang x yang memenuhi |x c| <
akan berakibat |f(x) k | < jika memang benar limit fungsi f di titik c adalah L.
Selanjutnya jika L merupakan limit fungsi f di titik c, dikatakan f konvergen ke L
di titik c. Dan seringkali ditulis dalam symbol f Lc x
lim atau )(lim x f Lc x
atau f(x) L , jika x c. Kemudian jika f tidak punya limit di titik c dikatakan f
divergen di c.
Dari definisi limit tersebut di atas kemudian muncul pertanyaan tentang
kemungkinan banyaknya nilai limit fungsi f pada suatu titik, tunggal atau bisa
lebih dari satu. Ternya limit fungsi di suatu titik ( jika ada ) haruslah tunggal ,
seperti hasil teorema berikut.
Teorema
Misal A R. f : A R , c R . Jika f punya limit di c, maka limitnya tunggal.
8/13/2019 Materi Bab Turunan
2/34
8/13/2019 Materi Bab Turunan
3/34
4
3. 22lim c xc x
Perhatikan bentuk fungsi f(x) = x 2 dengan L = c 2 pada contoh ini, tentunya
pembuktian nilai limitnya sama dengan c 2 tidak dapat dilakukan analog dengan
cara pembuktian terdahulu. Disini tampak bahwa bentuk |f(x) L | = |x 2 c2|
bentuknya lebih rumit dibangkan dengan bentuk pada contoh terdahulu.
Perhatikan bahwa |f(x) L | = |x 2 c2| = |x + c| |x c|, padahal akan dicari semua
nilai x yang memenuhi |x c| < , harus dipenuhi |f(x) L | < . Ini tidak bias
segera dilakukan karena |f(x) L | = |x 2 c2| , memuat factor dalam bentuk |x + c|
dan |x c| . Cara yang termudah adalah dengan membatasi nilai |x c| dengan
suatu nilai tertentu, kemudian kita dapatkan batas dari nilai | x + c| dan baru dicari
nilai yang membatasi nilai |x c|.
Analisis Pendahuluan.
Ambil > 0 sebarang. Akan dicari >0 , sehingga untuk x yang memenuhi |x c|
< , harus dipenuhi |f(x) L | < . Sekarang batasi dahulu nilai |x c | misalkan
kurang dari 1( boleh nilai yang lain asalkan positif ). Selanjutnya dari |x c | 0 yang diberikan, dapat dipilih nilai x sehingga |x c| 0,
terdapat bilangan asli K sedemikian sehingga untuk x > K, berlaku |f(x) L |
< .(b) Misalkan (- , b) A untuk suatu b R. Suatu bilangan real L merupakan limit
dari fungsi f jika x - , dan ditulis R L f x
lim , jika untuk setiap >0,
terdapat bilangan aslik K sedemikian sehingga untuk x < K, berlaku |f(x) L |
< .Limit Fungsi Aljabar
Menentukan limit fungsi berbeda dengan membuktikan bahwa bilangan
yang ditunjuk merupakan limit dari suatu fungsi yang diberikan. Pada beberapa
fungsi nilai limit dapat ditentukan dengan cara menentukan nilai fungsi di titik
yang ditunjuk.(jika fungsi tersebut terdefinisi pada titik yang ditunjuk). Berikut ini
diberikan cara menentukan limit fungsi aljabar.
Menentukan Limit dengan memfaktorkan atau merasionalkan bentuk akar.
Cara ini digunakan untuk menentukan nilai limit fungsi aljabar yang
berbentuk fungsi rasional yaitu)()(
)( xh x g
x f pada titik c dan x-c merupakan
faktor dari fungsi g(x) maupun h(x). Bentuk fungsi f(x) dapat direduksi menjadi
fungsi yang tidak lagi memuat faktor x-c, sehingga limitnya sama dengan nilai
fungsinya.
8/13/2019 Materi Bab Turunan
6/34
7
Contoh:
2)1(1
)1)(1(11
limlimlim11
2
1
x x
x x x
x
x x x
Menentukan limit fungsi untuk x .
Untuk menentukan limit fungsi rasional untuk x , dapat dilakukan
dengan membagi pembilang dan penyebut dengan pangkat tertinggi dan
menggunakan fakta bahwa .01
lim x x Sehingga,
21
263
741
263
74
26374
3
3
3
3
3
2
3
33
2
3
3
32
23
limlimlim x x
x x
x x
x x
x
x x x
x x
x x x x
x x x
Limit Fungsi Trigonometri
Dalam menentukan limit fungsi trigonometri, salah satu hasil yang terkait dengan
limit fungsi trigonometri yang harus diingat adalah 1sin
lim0 x
x
x dan
01)cos(
lim0 x
x
x.
Hasil ini ini diperoleh dengan memperhatikan fakta bahwa:
Dengan menggunakan ketaksamaan fungsi sinus dalam trigonometri, yaitu x -61
x3 sin(x) x untuk x 0, dan x sin(x) x -61
x3, untuk x 0, maka diperoleh
ketaksamaan x -61
x2 (sin(x))/ x 1. untuk setiap x 0. Selanjutnya karena
1)261
1(lim0
x x
, sehingga dapat disimpulkan bahwa 1)sin(
lim0 x
x
x.
(Catatan: Beberapa buku menggunakan pendekatan sudut dalam membuktikan
masalah ini, untuk hasil 01)cos(
lim0 x
x
x dapat dilakukan dengan langkah
serupa). Sehingga, 2sin
2
sin2sinlim2limlim
000 y
y
y
y
x
x
y y x
8/13/2019 Materi Bab Turunan
7/34
8
2. KEKONTINUAN PADA SUATU TITIK
Dalam pembahasan tentang limit fungsi, sama sekali tidak diperhatikan
keterdefinisian fungsi yang dimaksud pada titik yang dibicarakan keberadaan
limitnya. Dengan kata lain keberadaan limit fungsi tidak tergantung pada
keterdefinisian fungsi yang dimaksud pada titik tersebut. Selanjutnya pada kajian
kekontinuan fungsi, keterdefinisian fungsi yang dimaksud pada titik yang
dibicarakan menjadi syarat utama, karena Kekontinuan suatu fungsi pada suatu
titik adalah menguji apakah limit fungsi tersebut sama dengan nilai fungsi pada
titik tersebut. Sebelum lebih jauh mengkaji karakteristik fungsi-fungsi kontinu,
berikut disajikan definisinya.
Definisi Kekontinuan fungsi pada suatu titik
Misal A R. f : A R , c A. Fungsi f dikatakan kontinu di c, jika untuk setiap >0, terdapat > 0 sedemikian sehingga untuk setiap x A, dengan | x c | < ,
maka |f(x)-f(c)|< .Perhatikan bahwa dalam pembahasan kekontinuan fungsi f: A R pada titik c,
agar dipenuhi f c x
c f lim)( , harus dipenuhi tiga hal yaitu (a) fungsi f harus
terdefinisi pada c, (b) limit fungsi f pada titik c ada di R, dan kedua nilai dari (a)
dan (b) sama.
1. Fungsi f(x) = k merupakan fungsi kontinu di R. Ini mudah dipahami
karena telah diketahui bahwa )(lim x f c x
k k c x
lim , dan f(c) = k , untuk
sebarang c di R. Jadi f kontinu di R.
2. Fungsi f(x) = x merupakan fungsi kontinu di R. Seperti contoh diatas telah
diketahui )(lim x f c x
c = f(c) , untuk sebarang c di R.
3. Fungsi f(x) = x 2 merupakan fungsi kontinu di R. Seperti contoh diatas
telah diketahui )(lim x f c x
c2 = f(c) , untuk sebarang c di R.
4. Fungsi x
x f 1
)( kontinu pada himpunan A = {x R| x>0} , tetapi tidak
kontinu di titik 0. Dari bahasan limit fungsi telah diketahui bahwa untuk
8/13/2019 Materi Bab Turunan
8/34
9
c A = {x R| x>0},c xc x
11lim . Sedangkan di titik 0, fungsi f(x) tidak
terdefinisikan. Jadi fungsi x x f
1
)( tidak kontinu di 0.
3. TURUNAN FUNGSI DAN PENERAPANNYA
Definisi Turunan
Misalkan I R suatu selang dan fungsi f : I R, dan c I. Bilangan real Ldisebut turunan fungsi f pada titik c jika untuk setiap bilangan 0 terdapatbilangan 0 sedemikian sehingga untuk setiap x I dengan 0
x c , berlaku
Lc xc f x f
.
Dalam hal ini kemudian seringkali dikatakan bahwa fungsi f differentiabel di titik
c, dan dan ditulis f (c) = L. Dengan pernyataan yang lain, turunan dari fungsi f di
c dinyatakan dalam bentuk limit sebagai c x
c f x f
c xc f
lim
asalkan
limitnya ada.
Secara umum, notasi yang di gunakan untuk menyatakan turunan suatu
fungsi f adalah f atau Df. Sedangkan jika fungsi ditulis dalam bentuk y=f(x)
seringkali ditulis sebagai Dy ataudxdy
. Selanjutnya dengan menggunakan definisi
limit dapat ditentukan nilai turunan suatu fungsi pada suatu titik tertentu.
Pandang fungsi konstan xk x f ,)( , dengan k bilangan real. Untuk
titik c sebarang, c xc xcc
c xc f x f
,0)()(
.
Akibatnya, 00lim)()(lim)(' c xc x c x
c f x f c f .
Sehingga dapat disimpulkan bahwa f(x)=0.
Kemudian fungsi identitas x x x f ,)( .
Untuk titik c sebarang , 1)()(
c xc x
c xc f x f
asalkan x c , akibatnya
11lim)()(
lim)(' c xc x c x
c f x f c f
8/13/2019 Materi Bab Turunan
9/34
10
Demikian juga, misal x x x f ,)( 3 maka
Untuk titik c sebarang ,c x
c xc xc xc xc x
c xc f x f ))(()()( 2233
= ,22 c xc x asalkan x c.
Akibatnya, 222 3lim)(' cc xc xc f c x
.Sehingga dapat disimpulkan
bahwa f(x)=3x 2. Akhirnya, jika 0,1
)( x x
x f .
Untuk titik c sebarang,
xcc x xc
x
c x
c x
c x
c f x f 1
)(
)(11
)()(
asalkan x c. Akibatnya, 211
lim)('c xc
x f c x
.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa f(x)= 21
x.
Berikut ini teorema-teorema yang terkait dengan turunan fungsi.
Teorema
Misalkan I R suatu interval,kemudian misalkan c I ,dan fungsi -fungsi f:I Rand g : I R adalah fungsi diferensiabel pada titik c , maka berlaku :
(a) Jika R , maka fungsi f diferensiabel pada titik c, dan c f c f ''
(b) Fungsi jumlah f + g diferensiabel pada titik c, dan c g c f c g f ''' (c) Fungsi hasilkali fg diferensiabel pada titik c, dan
c g c f c g c f c fg '''
(d) Jika fungsi g(c) 0, maka fungsi hasil bagi f/g diferensiabel pada titik c,dan
2''
c g
c g c f c g c f c
g f
Berikut adalah rumus- rumus turunan fungsi.
1. x
xdxd 1
)(ln
2. aaadxd x x
ln.)(
8/13/2019 Materi Bab Turunan
10/34
11
3. x x eedxd
)(
4. x xdx
d cos)(sin
5. x xdxd
sin)(cos
6. x
xdxd
2cos1
)(tan
7. x
ctgxdxd
2sin1
)(
8.21
1)(arccos)(arcsin
x x
dx
d x
dx
d
9. 211
)cot()( x
gxarcdxd
arctgxdxd
Beberapa contoh Penggunaan Turunan
Perhatikan gambar berikut:
Garis l pada gambar di atas memotong kurva y = f(x) di titik P(x,f(x)) dan
Q(x+h,f(x+h) . Jika titik Q bergerak sepanjang kurva mendekati P maka hakan mendekati nol dan garis l akan menjadi garis g , yaitu garis singgung
kurva dititik P. Gradien garis l adalahh
x f h x f )()( , sedangkan
gradien garis g adalahh
x f h x f h
)()(lim
0 . Dari pembahasan
sebelumnyah
x f h x f h
)()(lim
0 merupakan turunan dari fungsi f yaitu
f(x).
l
P(x,f(x) )
( x + h ) x
Y
X
Q(x+h,f(x+h))h
g
y = f(x)
8/13/2019 Materi Bab Turunan
11/34
12
Jadi gradien garis singgung kurva y =f(x) di titik (x,f(x)) adalah
h x f h x f
x f h
)()(lim)('
0
Sedangkan persamaan garis singgung kurva y =f(x) di titik (a,f(a)) adalah
))((')( a xa f a f y atau ))((')( a xa f a f y
Sehingga untuk menentukan persamaan garis singgung kurva
542 2 x x y di titik (2,-5) dapat dilakukan sebagai berikut.
Dari 44)('542)( 2 x x f x x x f y , sehingga 4)2(' f .
Diperoleh persamaan garis singgung kurva di titik (2,-5) adalah y=4x-18.
Untuk membahas penerapan turunan berikut didefinisikan tentang fungsi
naik dan fungsi turun, serta teorema terkait.
Definisi Fungsi Naik
Fungsi f dikatakan naik pada interval I jika untuk setiap dua bilangan
21 , x x di I dengan 21 x x berlaku )()( 21 x f x f
Definisi Fungsi Turun
Fungsi f dikatakan turun pada interval I jika untuk setiap dua bilangan
21 , x x di I dengan 21 x x berlaku )()( 21 x f x f
Teorema
Misalkan I interval terbuka
1. Jika 0)(' x f untuk semua x di I, maka f naik pada I
2. Jika 0)(' x f untuk semua x di I, maka f turun pada I
3. Jika 0)(' x f untuk semua x di I, maka f konstan pada
Berdasarkan teorema tersebut diperoleh, fungsi 2)( x x f naik pada
interval ),0( , karena untuk setiap x di ),0( , 02)(' x x f .Sedangkan fungsi 2)( x x f turun pada interval )0,( , karena untuk
setiap x di )0,( , 02)(' x x f .
Misalkan 0 x titik dalam domain f(x). Terdapat 4 keadaan yaitu:
1. )( x f naik di 0 x jika 0)(' 0 x f
2. )( x f turun di 0 x jika 0)(' 0 x f
3. 0)(' 0 x f
8/13/2019 Materi Bab Turunan
12/34
13
4. )(' 0 x f tidak ada (tak memiliki turunan di 0 x )
Dalam keadaan 3 dan 4, 0 x disebut sebagai titik kritis. Khusus
0)(' 0 x f , 0 x disebut sebagai titik stasioner f(x).Pada fungsi 23)( x x f , karena 0)(' x f hanya dipenuhi oleh x = 0,
maka titik kritis hanyalah 0. Tepatnya x = 0 merupakan titik stasioner f(x).
Pada fungsi x x f )( . )0(' f tidak ada . Jadi x = 0 titik kritis namun
bukan titik stasioner.
Selanjutnya misal 0 x titik dalam domain fungsi f(x)
a. f(x) dikatakan mempunyai maksimum mutlak di 0 x jika
)()( 0 x f x f untuk setiap x dalam domain f(x).
b. f(x) dikatakan mempunyai minimum mutlak di 0 x jika
)()( 0 x f x f untuk setiap x dalam domain f(x).
c. f(x) dikatakan mempunyai maksimum lokal (relatif) di 0 x jika dan
hanya jika )()( 0 x f x f untuk semua x yang dekat dengan 0 x .
d. f(x) dikatakan mempunyai minimum lokal (relatif) di 0 x jika dan
hanya jika )()( 0 x f x f untuk semua x yang dekat dengan 0 x .
Teorema:
Jika f dan f ada pada setiap titik dalam selang terbuka (a, b) yang
memuat titik c, maka syarat perlu dan cukup supaya fungsi f mencapai
nilai ekstrim pada x = c adalah f(c) = 0 dan f(c) 0.
Jika f(c) < 0, maka f(c) adalah nilai maksimum.
Jika f(c) > 0, mak a f(c) adalah nilai minimum.
4. ANTI TURUNANPada bagian ini akan dibahas tentang konsep anti turunan (anti
derevatif), integral tak tentu dari suatu fungsi dan beberapa hal dasar yang pada akhirnya membantu kita untuk menemukan teknik yang sistematik dalammenentukan suatu fungsi jika derivatifnya diketahui.
Kita telah memahami bahwa:
. x x xdx
d x x
dx
d x x
dx
d 1)
1(;2)7(;cos)(sin 2
8/13/2019 Materi Bab Turunan
13/34
14
Jika A dan B adalah himpunan fungsi dan kita buat relasi derivatifnya adalahdari A ke B, maka untuk beberapa fungsi di atas dapat diillustrasikan sebagai
berikut.
Dengan memperhatikan tabel di atas kita dapat mengatakan bahwa:
(1) adalah derivatif dari(2) adalah derivatif dari
(3) adalah derivatif dari
Uraian diatas secara formal dapat dinyatakan dengan definisi berikut.
Fungsi F disebut anti deri vatif dari fungsi pada suatu selang jika
pada selang itu.
Perhatikan bahwa, fungsi-fungsi semuanya
merupakan anti derivatif dari x4 karena derivatif dari setiap fungsi itu adalah x4 .Demikian juga untuk sebarang konstanta c, merupakan anti derivatif dari
. Itu menunjukkan bahwa anti derivatif suatu fungsi tidak tunggal (lebih dari
sebuah).Secara umum dinyatakan dengan teorema berikut ini.Teorema Jika )( x F anti derevatif dari )( x f , maka untuk sebarang konstanta c,
c x F )( juga anti derivatif dari )( x f .Teorema Jika )( x F dan )( xG anti derevatif dari )( x f , maka c x F xG )()(untuk suatu konstanta c.
Jika )( x F adalah fungsi sehingga )()]([ x f x F dxd
, maka fungsi dengan bentuk
c x F )( disebut anti derevatif dari )( x f dan ditulis dengan
c x F dx x f )()( .(1) Simbol dibaca integral dan )( x f disebut integran .
Pernyataan (1) dibaca integral tak tentu dari ) fx sama dengan )( x F ditambah c.
Kata tak tentu menunjukkan bahwa hasilnya tak tentu (banyak fungsi yang
xcos xsin x2 72 x
x x
1
x
1
f )()(' x f x F
2222 2,112,32,2 x x x x
c x 223
32
x
x x f sin)( )( 2 x x g
x xh
1)(
... xt
A
xcos x2
x x
1
3
B derivatifnya adalah
8/13/2019 Materi Bab Turunan
14/34
8/13/2019 Materi Bab Turunan
15/34
16
(b) dx x g dx x f dx x g x f )()(])()([ Kita perhatikan bahwa )('.)(
11
])(1
1[ 1 x f x f
nn
c x f ndx
d nn
= )('.)( x f x f n
Dengan demikian, c x f n
dx x f x f nn 1)(1
1)('.)( .
Mengingat dx x f xdf )(')( , maka dapat dirumuskan
Dengan metode yang sama seperti di atas (analog), dapat dikembangkan formula
yang lebih umum berikut. No Anti Derivatif
1 c x f dfx )(
2 c x f x f xdf
)(ln)()(
3 c x f n
xdf x f nn 1)(1
1)()(
4 c x f xdf x f )(sin)()(cos
5 c x f xdf x f )(cos)()(sin
6 ce xdf e x f x f )()( )(
7 c xtgf x f
xdf )(
)(cos)(
2
8 c xctgf dx x f
xdf )(
)(sin)(
2
5. INTEGRAL PARSIALTeknik lain sebagai salah satu alternatif yang mungkin dapat dilakukan
untuk menentukan integral tak tentu adalah dengan pengintegralan parsial. Teknik
ini didasarkan pada turunan hasil kali dua fungsi.
Misalkan maka x g vdan x f u ),()( )().()().()().( ,, x f x g x g x f x g x f dxd
.Dengan mengintegralkan kedua ruas persamaan di atas (dan menggunakan
Teorema 1.4) kita peroleh dx x f x g dx x g x f x g x f )().()().()().( ,,
1;)(1
1)()( 1 nc x f
n xdf x f nn
8/13/2019 Materi Bab Turunan
16/34
17
Atau dx x f x g x g x f dx x g x f )().()().()().( ,, .Karena dx x g dv )(, dan dx x f du )(, , persamaan terakhir dapat ditulis sebagai
berikut.
Persamaan di atas sering kita sebut dengan Rumus Integral Parsial (bagian demi
bagian).
Untuk menentukan dx x x cos , misalkan dx x x cos sebagai dvu . Salah satu
caranya adalah dengan memisalkan xu dan dx xdv cos . Dengan pemisalan
itu kita peroleh dxdu dan c xdx xv sincos . Dengan rumus integral parsial kita peroleh,
dx xc x xdx x x sin)(sin.cos C x x x cossin. .6. INTEGRAL TERTENTU
Konsep penting yang mengkaitkan Integral tak tentu dengan Integral tertentu
adalah suatu teorema yang seringkali disebut sebagai Teorema Dasar Kalkulus.
Teorema Dasar Kalkulus
Misalkan fungsi f kontinu pada [a, b] dan misalkan F sebarang anti turunan dari f ,
maka b
a
a F b F dx x f )()()( .
Sehingga, 3
1
2 )2( dx x x = 23
3
13
1 x x =
32
karena x x x f 2)( 2 kontinu pada
[1,3] dan 2331
)( x x x F anti turunan dari f.
Sedangkan
0sin dx x = xcos 0
=2 karena x x f sin)( kontinu pada [0, ] dan
anti turunan dari f adalah x x F cos)( .
MENENTUKAN LUAS DAERAH BIDANG
Salah satu penggunaan integral tentu adalah untuk menentukan luas daerah
bidang. Tentu tidak semua daerah bidang dapat ditentukan luasnya dengan mudah.
Pada bagian ini kita akan membahas cara menentukan luas daerah bidang yang
dibatasi oleh beberapa kurva yang diketahui atau dapat ditentukan persamaannya.
duvvudvu .
8/13/2019 Materi Bab Turunan
17/34
8/13/2019 Materi Bab Turunan
18/34
8/13/2019 Materi Bab Turunan
19/34
20
B. TRIGONOMETRI
Trigonometri sebagai suatu metode dalam perhitungan untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan-perbandingan pada
bangun geometri, khususnya dalam bangun yang berbentuk segitiga. Pada
prinsipnya trigonometri merupakan salah satu ilmu yang berhubungan dengan
besar sudut, Trigonometri berasal dari bahasa Yunani, dimana terdiri dari dua
buah kata yaitu trigonom berarti bangun yang mempunyai tiga sudut dan sisi
(segitiga) dan metrom berarti suatu ukuran. Dari arti dua kata di atas, trigonometridapat diartikan sebagai cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang
perbandingan ukuran sisi suatu segitiga apabila ditinjau dari salah satu sudut yang
terdapat pada segitiga tersebut. Dalam mempelajari perbandingan sisi-sisi segitiga
pada trigonometri, maka segitiga itu harus mempunyai tepat satu sudutnya (90 0)
artinya segitiga itu tidak lain adalah segitiga siku-siku.
1. SATUAN SUDUT
Sebuah sudut dihasilkan oleh putaran sebuah sinar terhadap titik pangkalnya.
Terdapat beberapa satuan untuk menyatakan besar sudut :
Derajat siksagesimal, dimana satu putaran penuh dibagi menjadi 360 bagian
yang sama. Setiap bagian disebut 1 0 . Sehingga satu putaran penuh = 360 0
Radian.
Satu radian adalah besarnya sudut yang menghadap busur lingkaran yang
panjangnya sama dengan jari-jari.
AOB = 1 rad
Hubungan radian dengan derajat
360 =r
r 2 rad
= 2 rad
180 = rad
rr
O A
B
8/13/2019 Materi Bab Turunan
20/34
21
pendekatan 1 rad = 57,3 .
2. PERBANDINGAN TRIGONOMETRI PADA SEGITIGA SIKU-SIKU
Gambar di samping adalah segitiga siku-siku
dengan titik sudut sikunya di C. Panjang sisi
di hadapan sudut A adalah a , panjang sisi di
hadapan sudut B adalah b, dan panjang sisi di
hadapan sudut C adalah c.
Terhadap sudut :
Sisi a disebut sisi siku-siku di depan sudut
Sisi b disebut sisi siku-siku di dekat (berimpit) sudut
Sisi c (sisi miring) disebut hipotenusa
Berdasarkan keterangan di atas, didefinisikan 6 (enam) perbandingan trigonometri
terhadap sudut sebagai berikut:
1.
2.cb
hipotenusa panjangAsudut(berimpit)dekatdisiku-sikusisi panjang
os c
3.ba
Asudutdekatdisiku-sikusisi panjangAsudutdepandisiku-sikusisi panjang
tan
4.
5.bc
Asudutdekatdisiku-sikusisi panjanghipotenusa panjang
sec
6.ac
Asudutdepandisiku-sikusisi panjangAsudutdekatdisiku-sikusisi panjang
cot
Dari perbandingan tersebut dapat pula ditulis rumus:
a c
sudut depan di siku - siku sisi panjang hipotenusa panjang
csc
c a
hipotenusa panjang sudut depan di siku - siku sisi panjang
sin
A
B
C
ca
bGb. 1. perbandingan trigonometri
cos
sintan
sin
cos cot
cos1
sec sin1
csc
8/13/2019 Materi Bab Turunan
21/34
22
3. KOORDINAT KARTESIUS DAN KOORDINAT KUTUB
Cara lain dalam menyajikan letak sebuah titik pada bidang xy selain koordinat
kartesius adalah dengan koordinat kutub.
Pada gambar A titik P ( x, y) pada koordinat kartesius dapat disajikan dalam
koordinat kutub dengan P (r , ) seperti pada gambar B.
Jika koordinat kutub titik P (r , ) diketahui, koordinat kartesius dapat dicari
dengan hubungan:
r x cos cosr x sehingga koordinat kutubnya
adalah P( sin,cos r r )
r
y sin sinr y
4. NILAI PERBANDINGAN TRIGONOMETRI UNTUK SUDUTISTIMEWA
Sudut istimewa adalah sudut yang perbandingan trigonometrinya dapat dicari
tanpa memakai tabel matematika atau kalkulator, yaitu: 0 , 30 , 45 ,60 , dan
90 . Sudut-sudut istimewa yang akan dipelajari adalah 30 , 45 ,dan 90 .
Untuk mencari nilai perbandingan trigonometri sudut istimewa digunakan
lingkaran satuan x 2 + y 2 = 1 seperti gambar berikut ini.
a. Sudut 45 0
Perhatikan segitiga O AB dengan O AB= 45 0 ,maka :
OA=OB
OA 2 + OB 2 = OC 2
y
x X
YP ( x,y )
O
Gb.A koordinat kartesius
y
x X
YP (r, )
r
O
Gb.B. koordinat kutub
O
B
A
Y
X
45
8/13/2019 Materi Bab Turunan
22/34
23
OA 2 + OA 2 = r 2
2OA 2 = 1
OA 2 = OA = = OB
Sehingga koordinat P( x,y) adalah (
b. Sudut 30 0
Perhatikan segitiga sama sisi yang terbentuk, yakni segitiga OAB, dan C
terletakpada AB. dengan sudut COB = 30 o . Segitiga OAB adalah segitiga
sama sisi dengan r =1, CB=CA= dan OC= 32
1
.
Sehingga P(x,y) adalah )21
,321
( P
2
103sin
321
03cos
33
1
3
130tan
Tabel nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa.
0 30 45 60 90
sin 0 32
1 1
cos 1 22
1
2
1 0
tan 0 33
1 1 3
takterdefinisi
cot takterdefinisi
3 1 33
1 0
2
1
32
1
2 2 1
O
B
C
Y
X
30
30O
A
8/13/2019 Materi Bab Turunan
23/34
24
Gambar grafik :
5. PERBANDINGAN TRIGONOMETRI SUATU SUDUT DI BERBAGAIKUADRAN
P adalah sembarang titik di kuadran I dengan
koordinat (x,y). OP adalah garis yang dapat berputar
terhadap titik asal O dalam koordinat kartesius,
y
x X
YP( x,y )
r
1
O
y=sin x
y= cos x
y= tangent x
8/13/2019 Materi Bab Turunan
24/34
25
sehingga XOP dapat bernilai 0 sampai dengan 90 . Perlu diketahui bahwa
r y 22xOP dan r 0
Berdasarkan gambar di atas keenam perbandingan trigonometri baku dapat
didefinisikan dalam absis ( x), ordinat ( y), dan panjang OP ( r ) sebagai berikut:
1.r y
OP panjangPordinat
sin 4. yr
PordinatOP panjang
csc
2.r
xOP panjangPabsis
cos 5. xr
PabsisOP panjang
sec
3. x
y
Pabsis
Pordinattan 6.
y
x
Pordinat
Pabsiscot
Dengan memutar garis OP maka XOP = dapat terletak di kuadran I, kuadran
II, kuadran III atau kuadran IV, seperti pada gambar di bawah ini.
Sedangkan untuk mencari besar sudut jika diketahui harga sinus, cosinus atau
perbandingan trigonometri yang lain maka kita dapat mencarinya dengan Invers
Fungsi Trigonometri
Perhatikan y = Cos x
Misalkan x = /3 maka y = Cos /3 =
Ini berarti untuk setiap nilai x maka nilai y adalah tunggal
Misalkan y = maka x = /3 + k.360 atau
Gb. titik di berbagai kuadran
y
x X
YP( x,y )
r
1 O
y
x X
YP( x,y )
r
O
y
x
X
Y
r
P( x,y )
3 O
y
x
X
Y
r
P( x,y )
O
8/13/2019 Materi Bab Turunan
25/34
26
x = - ( /3) + k.360
Ini berarti bahwa jika y diketahui maka ditemukan lebih dari satu nilai x
y = Cos x : bila kita ingin menyatakan x dalam y maka :
x = Sudut yang nilai Cosinusnya y
x = Arcus Cosinus y
x = Arc Cos y atau x = Cos -1 y
Jadi untuk sudut x`dalam radian,
f = {(x,y) y = Cos x, x R} : merupakan fungsi dari R R, tetapi
f -1 = { (y,x) x = Cos -1 y ; -1 y 1 , y R} adalah Invers dari f atau relasi
Siklometri
Bagaimana menjadikan f -1 sebagai fungsi ??
Caranya adalah dengan membatasi daerah hasilnya.
Apabila daerah hasil relasi siklometri dibatasi maka relasi siklometri dapat
menjadi fungsi siklometri. Adapun pembatasan tersebut adalah sebagai berikut.
Fungsi Daerah Asal Daerah Hasil
x = Sin - y [ -1, 1][ - , ]
x = Cos -1y [ -1, 1] [0, ]
x = tan -1y ( - , )[ - , ]
x = Cosec -1y ( - , -1] [1, ) [ - , ], x 0
x = Sec -1y ( - , -1] [1, )[0, ] , x
x = Cot -1y ( - , ) (0, )
6. RUMUS PERBANDINGAN TRIGONOMETRI SUDUT BERELASI
Sudut-sudut yang berelasi dengan sudut adalah sudut (90 ), (180 ),
(360 ), dan - . Dua buah sudut yang berelasi ada yang diberi nama khusus,
misalnya penyiku (komplemen) yaitu untuk sudut dengan (90 - ) dan
pelurus (suplemen) untuk sudut dengan (180 - ). Contoh: penyiku sudut
50 adalah 40 , pelurus sudut 110 adalah 70 .
2
2
2
2
2
2
2
8/13/2019 Materi Bab Turunan
26/34
27
y
x X
Y
P( x,y )r
(180 - )
P 1( x 1,y 1)
r 1
x 1
y 1
O
Gb. . sudut yang berelasi
a. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (90 - )
Dari gambar, Titik P 1 ( x1 ,y1) bayangan dari P( x,y) akibat pencerminan garis y
x, sehingga diperoleh:
a. XOP = dan XOP 1 = 90 -
b. x1
= x, y1
= y dan r 1 = r
Dengan menggunakan hubungan di atas dapat diperoleh:
1) cos90sin1
1
r x
r y
2) sin90cos1
1
r y
r x
3) cot90tan1
1
y x
x y
Dari perhitungan tersebut maka rumus perbandingan trigonometri sudut
dengan (90 - ) dapat dituliskan sebagai berikut:
b. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 - )
Titik P 1( x1 ,y1) adalah bayangan dari
titik P( x,y) akibat pencerminan
terhadap sumbu y, sehingga
1). XOP = dan XOP1 = 180 -
a. cos90sin d. sec90csc b. sin90cos e. eccos90sec
c. cot90tan f. tan90cot
y
x
X
Y
P( x,y )
r
(90- )
P 1( x 1,y 1)
r 1
x 1
y 1
y = x
Gb. sudut yang berelasi
O
8/13/2019 Materi Bab Turunan
27/34
8/13/2019 Materi Bab Turunan
28/34
29
d. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (- )
Dari gambar di samping diketahui titik P 1( x1 ,y1) bayangan dari P( x,y) akibat
pencerminan terhadap sumbu x, sehingga
a. XOP = dan XOP 1 = -
b. x1 = x, y1 = y dan r 1 = r
maka diperoleh hubungan
1) sinsin1
1r y
r y
2) coscos1
1
r x
r x
3) tantan1
1
x y
x y
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:
Untuk relasi dengan (- ) tersebut identik dengan relasi dengan 360
, misalnya sin (360 ) sin
7. IDENTITAS TRIGONOMETRI
Dari gambar di samping diperolehr
x cos ,
r y sin dan 22 y xr .Sehingga
2
2
2
222 cossin
r x
r y
a. sinsin d. csccsc b. coscos e. secsec c. tantan f. cotcot
y
x X
YP ( x, y )
r
O
Gb. . rumus identitas
y
x
X
YP( x,y )
r
(360 - 1)
P 1( x 1,y 1)
r 1
x 1
y 1
O -
Gb. sudut yang berelasi
8/13/2019 Materi Bab Turunan
29/34
30
122
2
22
r r
r y x
Begitu pun untuk :
22
22
cos 1
sec 1
ecctgn
tgn
8. Rumus-rumus Trigonometri untuk Jumlah dan Selisih Dua Sudut
a. Rumus cos ( + ) dan cos ( )
Pada gambar di samping diketahui
garis CD dan AF keduanya adalah garis
tinggi dari segitiga ABC. Akan dicari rumus
cos ( + ).
ACAD
cos
cosACAD Pada segitiga siku siku CGF
CFGF
sin sinCFGF ..(1)
Pada segitiga siku siku AFC,
ACCF
sin sinACCF ..(2)
AC
AF cos cosACAF ..(3)
Pada segitiga siku siku AEF,
AFAE
cos cosAFAE ..(4)
Dari (1) dan (2) diperoleh
GF AC sin sin
Karena DE GF maka DE AC sin sin
Dari (3) dan (4) diperoleh
sin 2 +cos 2 1Jadi
A D E B
C
G F
8/13/2019 Materi Bab Turunan
30/34
31
AE AC cos cos
Sehingga AD AE DE
AC cos ( + ) AC cos cos AC sin sin
Jadi untuk menentukan cos ( ) gantilah dengan lalu
disubstitusikan ke rumus cos ( + ).
cos ( ) cos ( + ( ))
cos cos ( ) sin sin ( )
cos cos sin ( sin )
cos cos + sin sin
e. Rumus sin ( + ) dan sin ( )
Untuk menentukan rumus sin ( + ) dan sin ( ) perlu diingat rumus
sebelumnya, yaitu: sin (90 ) cos dan cos (90 ) sin
sin ( + ) cos (90 ( + )) cos ((90 ) )
cos (90 ) cos + sin (90 ) sin
sin cos + cos sin
Untuk menentukan sin ( ), seperti rumus kosinus selisih dua
sudut gantilah dengan lalu disubstitusikan ke sin ( + ).sin ( ) sin ( + ( ))
sin cos ( ) + cos sin ( )
sin cos + cos ( sin )
sin cos cos sin
f. Rumus tan ( + ) dan tan ( )
cos ( + ) cos cos sin sin
cos ( ) cos cos + sin sin
sin ( + ) sin cos + cos sin
sin ( ) sin cos cos sin
8/13/2019 Materi Bab Turunan
31/34
32
Dengan mengingat cos
sin tan , maka
sinsincoscos
sincoscossin
)(cos
)(sin)(tan
cossin
cossin
1
cos sin
cos sin
coscos sinsincoscos
coscossincoscossin
)(tan
tantan1 tantan
Jadi
Untuk menentukan tan ( ), gantilah dengan lalu disubstitusikan ke
tan ( + ).
tan ( ) tan ( + ( ))
)(-tantan1)(-tantan
)tan(tan1)(tantan
tantan1 tantan
Jadi
g. Rumus Trigonometri Sudut Rangkap
Dari rumus rumus trigonometri untuk jumlah dua sudut, dapat
dikembangkan menjadi rumus trigonometri untuk sudut rangkap.
sin 2 sin ( + ) sin cos + cos sin 2 sin cos
cos 2 cos ( + ) cos cos sin sin cos 2 sin 2
tantan1 tantan)(tan
sin 2 2 sin cos
cos 2 cos 2 sin 2
tantan1 tantan
)(tan
8/13/2019 Materi Bab Turunan
32/34
33
Rumus rumus variasi bentuk lain yang memuat cos 2 dapat diturunkan
dengan mengingat rumus dasar cos 2 + sin 2 1.
cos 2 cos 2 sin 2 cos 2 cos 2 sin 2
cos 2 (1 cos 2 ) (1 sin 2 ) sin 2
2cos 2 1 1 2 sin 2
Sehingga
2tan1 tan2
tantan1tantan
)(tan2tan
h. Mengubah Rumus Perkalian ke rumus Penjumlahan/Pengurangan
Dari rumus cosinus untuk jumlah dan selisih 2 sudut diperoleh:
cos ( + ) cos cos sin sin
cos ( ) cos cos + sin sin
cos ( + ) + cos ( ) 2 cos cos
cos ( + ) cos cos sin sin
cos ( ) cos cos + sin sin
cos ( + ) cos ( ) 2 sin sin
Dari rumus sinus untuk jumlah dan selisih 2 sudut diperoleh:
sin ( + ) sin cos + cos sin
sin ( ) sin cos cos sin
sin ( + ) + sin ( ) 2 sin cos
1) cos 2 cos 2 sin 2
2) cos 2 2cos 2 1
3) cos 2 1 2 sin 2
2tan1 tan2
2tan
+
cos ( + ) + cos ( ) 2 cos cos
cos ( + ) cos ( ) 2 sin sin
+
8/13/2019 Materi Bab Turunan
33/34
34
sin ( + ) sin cos + cos sin
sin ( ) sin cos cos sin
sin ( + ) + sin ( ) 2 sin cos
9. LUAS SEGITIGA
Dalam geometri untuk mencari luas segitiga terlebih dahulu kita harus
menentukan tinggi segitiga tersebut dan juga alasnya, kemudian digunakan
rumus bahwa
L =
Dalam pembahasan kali ini kita akan memanfaatkan aturan sinus dan aturan
cosinus untuk menghitung luas segitiga.
Perhatikan
Luas ABC=
Dengan mengganti nilai t dengan
diperoleh
Dan jika t diganti dengan diperoleh
Sedangkan jika kita mengganti posisi garis tinggi segitiga misalnya dari sudut
A dan tegak lurus terhadap BC akan diperoleh rumus luas segitiga yang lain
yaitu
Rumus luas segitiga ini dimanfaatkan untuk menghitung luas segitiga yang
diketahui besarnya salah satu sudut dan dua sisi yang mengapit sudut
tersebut.
sin ( + ) + sin ( ) 2 sin cos
sin ( + ) sin ( ) 2 cos sin
8/13/2019 Materi Bab Turunan
34/34