Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini persaingan dalam usaha dunia bisnis semakin ketat.Oleh sebab itu suatu usaha dituntut untuk mengembangkan diri demi untuk menjaga kelangsungan usahanya. Memperoleh keuntungan dan memaksimalkan hasil keuntungan tersebut merupakan tujuan yang akan dicapai oleh setiap perusahaan agar tercipta perusahaan yang baik, sehingga suatu usaha baik usaha besar maupun kecil, memerlukan dana untuk memenuhi kebutuhannya terhadap kecukupan modal,dana tersebut dinamakan modal kerja. Pendanaan yang diperoleh perusahaan digunakan sebagai sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan agar dapat melakukan kecukupan modal perusahaan yaitu kecukupan dalam modal kerja. Karena tanpa adanya modal yang cukup, kegiatan usaha tidak dapat dilakukan dengan sempurna, sempurna disini dimaksudkan dalam hal kecukupan sumberdaya untuk beroperasi.Sehingga ketika sumberdaya tidak terpenuhi tentu saja akan berdampak pada kegiatan operasi bisa saja terganggu atau bahkan terhenti beroperasi. Modal menjadi penting karena dari sinilah semua kiegiatan perusahaan akan dimulai,baik dari modal sendiri maupun pinjaman. Sumber pendanaan dari pihak luar memiliki kecendrungan untuk memberikan return tertentu atas sumbangsihnya pada perusahaan, misal ketika suatu Manajemen Keuangan II Page 1
44

Makalah manajemen keuangan ii uas

Apr 16, 2017

Download

Economy & Finance

Cak Qur
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah manajemen keuangan ii uas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman globalisasi saat ini persaingan dalam usaha dunia bisnis semakin

ketat.Oleh sebab itu suatu usaha dituntut untuk mengembangkan diri demi untuk

menjaga kelangsungan usahanya. Memperoleh keuntungan dan memaksimalkan hasil

keuntungan tersebut merupakan tujuan yang akan dicapai oleh setiap perusahaan agar

tercipta perusahaan yang baik, sehingga suatu usaha baik usaha besar maupun kecil,

memerlukan dana untuk memenuhi kebutuhannya terhadap kecukupan modal,dana

tersebut dinamakan modal kerja. Pendanaan yang diperoleh perusahaan digunakan

sebagai sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan agar dapat melakukan

kecukupan modal perusahaan yaitu kecukupan dalam modal kerja. Karena tanpa adanya

modal yang cukup, kegiatan usaha tidak dapat dilakukan dengan sempurna, sempurna

disini dimaksudkan dalam hal kecukupan sumberdaya untuk beroperasi.Sehingga ketika

sumberdaya tidak terpenuhi tentu saja akan berdampak pada kegiatan operasi bisa saja

terganggu atau bahkan terhenti beroperasi.

Modal menjadi penting karena dari sinilah semua kiegiatan perusahaan akan

dimulai,baik dari modal sendiri maupun pinjaman. Sumber pendanaan dari pihak luar

memiliki kecendrungan untuk memberikan return tertentu atas sumbangsihnya pada

perusahaan, misal ketika suatu perusahaan melakukan pinjaman dari pihak luar sehingga

perusahaan tersebut mengharuskan membayar bunga sehingga akan mengurangi jumlah

keuntungan perusahaan Dan semakin besar kemampuan modal kerja akan menghasilkan

keuntungan operasional.

Suatu perusahaan dituntut untuk dapat mengelola modal kerjanya agar kedua tujuan

perusahaan yaitu meningaktkan profitabilitas dan menjaga tingkat likuiditasnya dapat

tercapai. Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk

membayar semua kewajiban financial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan

menggunakan aktiva lancar yang tersedia Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, dimana laba merupakan tolak ukur

apakah pihak manajemen telah berhasil dengan baik dalam menggunakan sumber

modalnya termasuk dalam menggunakan modal kerjanya Dalam pembelanjaan

Manajemen Keuangan II Page 1

Page 2: Makalah manajemen keuangan ii uas

perusahaan antara likuiditas dan profitabilitas mempunyai hubungan yang sangat erat,

bahkan keduanya tidak dapat dipisahkan karena merupakan unsur analisa dalam

pembelanjaan yang saling mempengaruhi. Untuk itu tingkat likuiditas dan profitabilitas

harus diperhatikan. Perusahaan harus dapat mengggunakan atau mengalokasikan dana

atau modal dengan sebaik-baiknya agar mendapatkan keuangan semaksimal mungkin.

PT. Armada Pagora Jaya Kediri merupakan jenis perusahaan dagang yang bergerak

di bidang pemasaran (agent dealer) sepeda motor Yamaha. Produk yang ditawarkan

adalah sepeda motor merk Yamaha meliputi Yamaha Mio GT, Yamaha Mio Soul,

Yamaha Vixion, Yamaha Jupiter Z dan masih banyak lagi. PT. Armada Pagora Jaya

merupakan kantor pusat dari ketiga cabang yang tersebar di daerah Tulungagung dan

Pagu. Banyaknya perusahaan dagang yang sejenis menjadikan PT. Armada Pagora Jaya

Kediri harus mampu bersaing secara sehat agar mampu menarik para konsumen, dengan

demikian perusahaan dapat mendapat kepercayaan dari para konsumen serta dapat

memperoleh laba yang diinginkan perusahaan. PT. Armada Pagora Jaya Kediri

merupakan perusahaan yang mempunyai modal yang sangat besar namun 3 tahun

belakngan ini terjadi penurunan laba perusahaan, penurunana laba perusahaan

disebabkan karena perusahaan pada tahun 2012 mengalami kebakaran. Hal ini dapat

terlihat dari Net Working Capital yang dihasilkan perusahaan terus mengalami

penurunan tetapi untuk Return on Investment perusahaan mengalami kenaikan tiap

tahunnya. Kenaikan tersebut perlu dipertahankan dalam perusahaan agar tingkat

profitabilitasnya dapat terus ditingkatkan dan kegiatan operasional perusahaan dapat

berjalan dengan maksimal. Melihat hal tersebut pengelolaan modal kerja dalam

perusahaan sangat diperlukan dan perlu mendapat perhatian yang lebih dari perusahaan,

agar diupayakan sebaik mungkin sehingga tidak terjadi penurunan Net Working Capital

pada tahun berikutnya.

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang diatas, maka penulis ingin melakukan

penelitian dalam hal “Pengelolaan Modal Kerja dalam usaha menjaga Likuiditas

dan Profitabilitas pada PT Armada Pagora Jaya Kediri”, sehingga perusahaan dapat

mencapai keseimbangkan dalam pencapaian laba perusahaan dan dalam menjaga tingkat

likuiditas perusahaan, sehingga kegiatan operasional dalam perusahaan dapat berjalan

dengan maksimal.

Manajemen Keuangan II Page 2

Page 3: Makalah manajemen keuangan ii uas

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana kondisi modal kerja dan pengelolaan modal kerja dalam usaha menjaga

likuiditas dan profibilitas PT.Armada Pagora Jaya Kediri dan perencanaan penjualan,

penerimaan kas dan pengeluaran kas yang dihasilkan pada periode tahun 2014?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui kondisi modal kerja PT. Armada Pagora Jaya Kediri periode

2011-2013.

Untuk mengetahui pengelolaan modal kerja dalam usaha menjaga likuiditas dan

profibilitas.

Untuk mengetahui perencanaan penjualan, penerimaan dan pengeluaran yang

dihasilkan pada periode tahun 2014.

Untuk mengetahui perubahan posisi kas pada tahun 2014.

Manajemen Keuangan II Page 3

Page 4: Makalah manajemen keuangan ii uas

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 MANAJEMEN MODAL KERJA

2.1.1 Pengertian Modal Kerja

Modal kerja merupakan investasi dalam harta jangka pendek atau investasi dalam

harta lancer (current assets). Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu modal

kerja kotor (gross working capital) dan modal kerja bersih (net working capital). Modal

kerja kotor adalah jumlah harta lancar, dan modal kerja bersih adalah jumlah harta

lancar dikurangi jumlah utang lancar (current liabilities). Manajemen modal kerja

mengelola harta lancar dan utang lancar agar harta lancar selalu lebih besar daripada

utang lancar.

Current assets dan current liabilities kedua-duanya merupakan short-term

financing. Tujuan dari short-term financial management adalah untuk mengelola tiap-

tiap unsure current assets (inventory,accounts receivable, cash dan marketable

securities) dan current liabilities (accounts payable, accruals dan notes payable) untuk

mencapai keseimbangan antara profibilitas dan resiko yang memberikan kontribusi

yang positif kepada nilai perusahaan.

Gitman (2001) menjelaskan bahwa modal kerja adalah jumlah harta lancar yang

merupakan bagian dari investasi yang bersirkulasi dari satu bentuk ke bentuk lain dalam

suatu kegiatan bisnis. Weston dan Brigham (1986) menjelaskan bahwa manajemen

modal kerja adalah investasi perusahaan dalam jangka pendek : kas, surat-surat

berharga(efek), piutang, dan persediaan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa modal kerja adalah selisih antara

aktiva lancar dan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi

dalam kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang

digunakan untuk melindungi aktiva lancar.

Manajemen kerja memang merupakan masalah penting dalam pengambilan

keputusan keuangan, karena berkaitan dengan pendanaan operasional pada tiap hari

operasi perusahaan berlangsung sehingga lebih mengutamakan pendanaan jangka

Manajemen Keuangan II Page 4

Page 5: Makalah manajemen keuangan ii uas

pendek (aktiva lancar). Kemudian terkadang mengabaikan pendanaan jangka panjang

yang juga berguna bagi perusahaan. Jika modal kerja terlalu besar, maka dana yang

tertanam dalam modal kerja akan melebihi kebutuhan, padahal kelebihan dana tersebut

dapat lebih bermanfaat jika digunakan untuk investasi maupun pembiayaan lain yang

dapat berguna dalam upaya untuk meningkatkan probilitas perusahaan.

2.1.2 Konsep Modal Kerja

Bambang mengemukakan modal kerja dapat dibagi menjadi 3 konsep antara lain:

1) Konsep Kuantitatif

Konsep kuantitatif menggambarkan keseluruhan atau jumlah dari aktiva

lancar seperti kas, surat-surat berharga, piutang persediaan atau keseluruhan

daripada jumlah aktiva lancar dimana aktiva lancar dimana aktiva lancar ini

sekali berputar dan dapat kembali ke bentuk semula atau dana tersebut dapat

bebas lagi dalam waktu yang relative pendek atau singkat. Konsep ini

biasanya disebut modal kerja bruto(gross working capital).

Berdasarkan konsep tersebut diatas dapat disimpulkan, bahwa konsep

tersebut hanya menunjukkan jumlah dari modal kerja yang digunakan untuk

menjalankan kegiatan operasi perusahaan sehari-hari yang sifatnya rutin,

dengan tidak mempersoalkan dari mana diperoleh modal kerja tersebut,

apakah dari pemilik hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek.

Modal kerja yang besar belum tentu menggambarkan batas keamanan para

kreditur jangka pendek yang tinggi. Jumlah modal kerja yang besar belum

tentu mengambarkan jaminan kelangsungan operasi perusahaan pada periode

berikutnya.

2) Konsep Kualitatif

Konsep kualitatif merupakan selisih antara aktiva lancar dengan utang

lancar. Berdasarkan konsep ini model kerja merupakan sebagaian dari aktiva

lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi

perusahaan tanpa menunggu likuiditasnya. Konsep ini biasa disebut dengan

modal kerja neto (net working capital).

Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukan tersedianya aktiva

lancar yang lebih besar daripada hutang lancar dan menunjukkan tingkat

keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan operasi

Manajemen Keuangan II Page 5

Page 6: Makalah manajemen keuangan ii uas

dimasa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan

jangka pendek dengan jaminan aktiva lancar.

3) Konsep Fungsional

Konsep ini menitikberatkan pada fungsi dari pada dana dalam

menghasilkan pendapatan (income) dari usaha pokok perusahaan. Setiap dana

yang digunakan dalam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan

pendapatan. Ada sebagaian dana yang digunakan dalam satu periode

akuntansi tertentu yang menghasilkan pendapatan pada periode akuntansi

tertentu yang menghasilkan pendapatan pada periode tersebut. Sementara itu,

ada pula dana yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan pada

periode-periode selanjutnya atau dimasa yang akan dating, misalnya

bangunan, mesin-mesin, alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya yang disebut

(future income)

Jadi model kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan untuk

menghasilkan pendapatan pada saat ini sesuai dengan maksud utama

didirikannya perusahaan diantaranya adalah kas,piutang dagang sebesar harga

pokoknya, persediaan, dan aktiva tetap sebesar penyusutan pada periode

tersebut. Sedangkan efek dan marjin laba dari piutang merupakan modal kerja

potensial yang akan menjadi modal kerja bila piutang sudah dibayar dan efek

sudah dijual.

2.1.3 Jenis Modal Kerja

Menurut WB. Taylor dan Bambang Rianto (1995) modal kerja digolongkan dalam

beberapa jenis yaitu :

1. Modal Kerja Permanen

Modal kerja permanen adalah modal kerja yang harus tetap ada pada

perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal

kerja secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha Modal Kerja

permanen dibedakan lagi menjadi:

a) Modal Kerja Primer yaitu modal kerja minimum yang harus ada pada

perusahaan untuk menjamin kontinuitas usaha.

b) Modal Kerja Normal yaitu modal kerja yang diperlukan untuk

menyelenggarakan luas produksi yang normal.

Manajemen Keuangan II Page 6

Page 7: Makalah manajemen keuangan ii uas

2. Modal Kerja Variabel

Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah

karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya. Modal kerjaini

dibedakan menjadi:

a) Modal Kerja Musiman yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah

yang disebabkan karena fluktuasi musim.

b) Modal Kerja Siklis yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah

disebebkan karena fluktuasi konjungtur.

c) Modal Kerja Darurat yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena

keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.

2.1.4 Faktor Yang Mmempengaruhi Modal Kerja

a) Volume Penjualan

Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional

pada saat terjadi peningkatan penjualan.

b) Faktor Musim dan Siklus

Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh factor musim dan siklus akan

mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.

c) Perubahan dalam teknologi

Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses

produksi dan akan membawadampak terhadap kebutuhan akan modal kerja.

d) Kebijakan Perusahaan

Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak

terhadap kebutuhan modal kerja.

2.1.5 Sumber Modal kerja

Sumber modal kerja perusahaan dapat berasal dari:

a. Hasil operasi perusahaan

Jumlah pendapatan bersih yang diperoleh suatu perusahaan, dari suatu

periode kegiatan operasi perusahaan ditambah dengan depresiasi dan amortasi

akan menunjukkan jumlah modal kerja yang diperoleh dari hasil operasi

perusahaan apabila tidak diambil oleh pemilik perusahaan akan menambah

modal perusahaan.

Manajemen Keuangan II Page 7

Page 8: Makalah manajemen keuangan ii uas

b. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga.

Surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek dikenal

dengan nama marketable securitie atau efek, merupakan salah satu unsur aktiva

lancar yang dengan segera dapat diuangkan atau dijual. Hasil penjualan surat

berharga diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Penjualan surat berharga menyebabkan perubahan dalam unsure modal kerja

yaitu dari bentuk surat berharga menjadi kas. Keuntungan dari penjualan surat

berharga merupakan suatu sumber untuk menambah modal kerja, tetapi apabila

dalam penjualan terjadi kerugian akan menyebabkan modal kerja berkurang.

c. Penjualan aktiva tidak lancar.

Penjualan aktiva tetap yang tidak lagi diperlukan perusahaan baik

secara tunai atau kredit yang akan menimbulkan penambahan atau perubahan

pada aktiva lancar. Penambahan atau perubahan aktiva lancar secara langsung

menambah jumlah modal kerja perusahaan sebesar harga penjualan aktiva

tetap.

d. Penjualan saham atau obligasi

Perusahaan dalam menambah modal kerja yang dibutuhkan dapat

mengambil kebijaksanaan dengan mengadakan emisi sahm baru, meminta

kepada para pemilik perusahaan, serta dapat juga dilakukan dengan cara

menjual obligasi atau membuka kredit jangka panjang. Kebijaksanaan untuk

menambah modal kerja dengan cara mengeluarkan obligasi menimbulkan

kewajiban perusahaan didalam membayar bunga tetap. Penciptaan hutang

dalam bentuk obligasi harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Penjualan obligasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan selain mengakibatkan

perusahaan menanggung beban bunga yang besar, juga akan mengakibatkan

jumlah aktiva lancar yang terlalu besar sehingga modal kerja menjadi

berlebihan.

2.1.6 Pengunaan Modal Kerja

Modal kerja yang ada dalam perusahaan terus berputar sejalan dengan

aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Modal Kerja digunakan perusahaan

untuk:

Manajemen Keuangan II Page 8

Page 9: Makalah manajemen keuangan ii uas

a. Pembayaran kerugian dalam kegiatan operasional perusahaan.

b. Adanya pembelian aktiva tetap atau investasi jangka panjang lainnya.

c. Adanya pengembalian uang kas oleh pemilik perusahaan dan pengambilan

keuntungan atas pengambilan deviden oleh pemilik perusahaan.

d. Adanya pembentukan dana dari aktiva lancar pada tujuan jangka panjang

tertentu.

2.1.7 Unsur-unsur Modal Kerja

Modal kerja yang dimiliki perusahaan terdiri dari kas, piutang dan

persediaan. Ketiga unsur tersebut akan dijelaskan dibawah ini:

a. Kas

Kas adalah uang tunai baik uang kertas maupun uang logam, simpanan uang di

bank yang setiap saat dapatdiambil (simpanan giro), dan bentuk-bentuk alat

pembayaran lainnya yang bersifat seperti mata uang.

b. Piutang

Piutang adalah suatu jumlah uang yang akan diterima dikarenakan penjualan

barang kepada pihak lain yang pembayarannya dilaksanakan pada masa yang

akan datang.

c. Persediaan

Persediaaan adalah sejumlah barang yang harus disediakan oleh perusahaan

pada suatu tempat tertentu, artinya adanya sejumlah barang yang disediakan

perusahaan guna memenuhi kebutuhan penjualan barang dagangan.

2.2 Manajemen Modal Kerja

Agar modal kerja dapat menghasilkan keluaran yang positif terhadap perusahaan,

maka perlu untuk mengelola modal kerja tersebut dalam bingkai manajemen keuangan.

Maka dari itu, penjelasan mengenai manajemen modal kerja diperlukan sehingga tidak

terjadi kesalahan pengelolaan modal kerja yang dapat menimbulkan dampak negating

terhadap perusahaan. Kegiatan operasional dapat terhambat, kerugianpun dapat hadir

didalamnya.

Menurut Horne dan Wachowicz (1997) manajemen modal kerja adalah

administrasi aktiva lancar perusahaan dan pendanaan yang dibutuhkan untuk

mendukung aktiva lancar. Sehingga, manajemen modal kerja berarti mengelola aktiva

lancar yang diperlukan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasinya, serta

Manajemen Keuangan II Page 9

Page 10: Makalah manajemen keuangan ii uas

pengelolaan terhadap dana yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan aktiva lancar

tersebut.

Dari proses di atas, amak pengelolaan terhadap komponen dalam modal kerja

secara otomatis menjadi bagian dari pengelolaan terhadap modal kerja tersebut. Sebab,

tidak dapat dipungkiri bahwa modal kerja terdiri dari beberapa komponen yang terdapat

didalamnya. Pengaturan terhadap komponen modal kerja (kas, piutang, persediaan)

perlu diperhatikan baik dari segi jangka waktu perputannya maupun dari segi seberapa

banyak porsi yang terkandung dalam komponen modal kerja tersebut.

Dengan denikian, manajemen modal kerja juga merupakan proses mengelola tiap

komponen yang terdapat dalam modal kerja guna memberikan dampak positif terhadap

perusahaan. Dan juga penentuan porsi dari komponen modal kerja juga akan

menentukan porsi dari aktiva lancar perusahaan. Keputusan untuk menentukan besarnya

modal kerja yang akan menentukan berapa jumlah aktiva lancar yang akan dimiliki

perusahaan.

2.2.1 Unsur-unsur Manajemen Modal Kerja

1. Pengelolaan Kas

Manajemen kas mencangkup pengumpulan yang efisien serta digunakan

untuk kepentingan pembayaran dan investasi yang dilakukan oleh kas,

sehingga salah satu upaya untuk kepentingan pembayaran dan investasi yang

dilakukan oleh kas, sehingga salah satu upaya untuk mencapai efisiensi pada

kas adalah dengan mempercepat penerimaan kas dan memperlambat

pengeluaran kas. Dengan demikian, Strategi dasar yan harus digunakan oleh

perusahaan dalam mengelola kasnya adalah sebagai berikut:

1) Membayar hutang dangan selambat mungkin asal jangan sampai

mengurangi kepercayaan pihak supplier kepada perusahaan.

2) Kumpulkan piutang secepat mungkin tetapi jangan sampai mengakibatkan

kemungkinan menurunnya volume penjualan pada masa yang akan datang

Fungsi Kas :

1) Motif Berjaga-jaga

Motif berjaga-jaga dimaksudkan untuk mempertahankan saldo kas

guna memenuhi permintaan kas yang sifatnya tidak terduga. Seandanya

Manajemen Keuangan II Page 10

Page 11: Makalah manajemen keuangan ii uas

semua pengeluaran dan pemasukan kas bisa diprediksi secra akurat,

maka saldo kas untuk maksud jaga-jaga akan sangat rendah. Selain

akurasi prediksi kas, apabila perusahaan mempunyai akses kuat ke

sumber dana eksternal, saldo kas juga akan rendah. Motif berjaga-jaga

ini nampaknya dalam kebijakan penentuan saldp kas minimal dalam

penyusutan anggaran kas.

2) Motif Transaksi

Motif ini berarti perusahaan penyediakan kas untuk membayar

berbagai transaksi bisnisnya. Baik transaksi yang regular (membayar gaji

dan baiaya administrasi) maupun yang tidak regular (mekunasi hutang,

membayar pembelian aktiva tetap).

3) Motif Spekulasi

Motif ini untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau

menginvestasi kas dalam bentuk investasi yang sangat likuid. Biasanya

jenis investasi yang dipilih adalah investasi sekuritas. Apabila tingkat

bunga diperkirakan turun maka perusahaan akan merubah kas yang

dimiliki menjadi saham, dengan harapan harga saham akan naik apabila

memang semua pemodal berpendapat bahwa suku bunga akan dan

mungkin turun.

2. Pengelolaan Piutang

Piutang merupakan jumlah uang yang dipinjam dari perusahaan oleh

pelanggan yang telah membeli barang atau memakai jasa secara kredit. Dengan

begitu, semua pembelian barang ataupun jasa yang dilakukan oleh konsumen

dengan jalan kredit atau bukan dengan pembayaran secara tunai akan

menimbulkan piutang pada perusahaan. Dengan adanya piutang maka

perusahaan memiliki aktiva yang berada pada konsumen. Aktiva lancar

tersebut akan dibayarkan kepada perusahaan sampai waktu jatuh tempo yang

telah ditentukan . Dari situ perusahaan dapat menerima aliran piutang yang

menjadi kas.

Manajemen piutang menyangkut masalah kebijaksanaan kredit,

penetapan jangka waktu, dan kebijakan pengumpulan piutang yang dijalankan

oleh perusahaan.

Manajemen Keuangan II Page 11

Page 12: Makalah manajemen keuangan ii uas

1) Kebijaksanaan Kredit: pedoman yang ditempuh oleh perusahaan dalam

menentukan apakah kepada seorang langganan akan diberikan kredit dan

kalau diberikan berapa banyak atau berapa jumlah kredit yang akan

diberikan tersebut.

2) Penetapan Jangka Waktu: Perusahaan pewrlu menetapkan jangka waktu

pembayaran kredit bagi seluruh langgan, karena jangka waktu kredit akan

mempengaruhi volume penjualan,biaya dan profit.

3) Kebijakan Pengumpulan Piutang: merupakan prosedur yang harus diikuti

dalam mengumpulkan piutang-piutangnya bilamana sudah jatuh tempo.

Fungsi Piutang

Untuk dapat memberikan solusi penjualan alternative bagi pelanggan

selain secara pembayaran secara kontan, sehingga diharapkan mampu

meningkatkan penjualan produk perusahaan, sebab dengan kredit pangsa

pasar akan menjadi semakin luas, dari yang tadinya tidak mampu atau tidak

mau membeli menjadi mampu dan mau untuk membeli produk secara kredit

sehingga perusahaan dapat diuntungkan dari laba yang diperoleh dari

penjualan secara kredit.

3. Pengelolaan Persediaan

Pengelolaan persediaan memiliki beebrapa hal yang harus diperhatikan

agar pengelolaan tersebut dapat berlaku dengan baik. Mengenai persediaan

yang membentuk hubungan antara produksi dan penjualan produk. Berikut hal

pelu diperhatikan dalam manajemen persediaan.

1) Kuantitas pesanan ekonomi

Kuantitas persediaan untuk dipesn sehingga total biaya persediaan dapat

diminimumkan sepanjang periode perencanaan perusahaan.

2) Titik pemesanan

Perlu diperhatikan kapan waktu yang tepat untuk perusahaan sehingga harus

memesan. Tenggang waktu merupakan factor yang harus dipertimbangkan.

Manajemen persediaan yang efisien dilakukan dengan berbagai cara sebagai

berikut:

1) Meningkatkan “raw material turnover”

2) Menurunkan “production style”

Manajemen Keuangan II Page 12

Page 13: Makalah manajemen keuangan ii uas

3) Meningkatkan “finished goods turnover”

Fungsi Persediaan

1) Mengelola sejumlah unit persediaan agar tidak sampai terjadi kekurangan

terhadap kebutuhan perusahaan dalam hal produksi dan kebutuhan pasar

dalam hal penjualan yang berunjung pada profit.

2) Memastikan sejumalah persediaan tersedia pada waktu yang tepat,

sehingga tidak terjadi penundaan yang terlalu lama yang akan

menimbulkan biaya yang tidak terpenuhnya target waktu produksi dan

penjualanpun akan ikut terpengaruh ketika permintaan naik namun

persediaan belum kunjung datang.

3) Secara menyeluruh jumlah persediaan dan waktu yang tepat dalam

menghasilkan atau memesan persediaan akan berpengaruh pada

produktifitas sehingga berpengaruh juga terhadap penjualan ketika

persediaan tidak dapat memenuhi permintaan, memang tidak secara

langsung mengalami kerugian, namun perusahaan kehilangan

kesempatan menjual persediaan pada pelanggan, Jika tidak segera

terpenuhi maka pelanggan akan memilih perusahaan lain,itu kerugian

tidak langsungnya.

2.3 Pergertian Likuiditas

Merupakan salah satu azas pembelajaran yang penting untuk diketahui disamping

azas pembelanjaan perusahaan yang lain. Masalah likuiditas adalah berhubungan erat

dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya

yang segera dipenuhi.

Dengan menghubungkan unsure dari aktiva disatu pihak dengan unsure passive

dilain pihak pada suatu laporan keuangan perusahaan dapat diperoleh banyak gambaran

tentang keadaan membandingkan unsure aktiva disatu pihak dan unsure pasivva dilain

pihak. Rasio ini disebut rasio likuiditas yang dinyatakan dalam presentase atau angka

perbandingan. Rasio likuiditas sangat berguna untuk mengukur kemampuan suatu

perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang segera.

Manajemen Keuangan II Page 13

Page 14: Makalah manajemen keuangan ii uas

2.3 Pengertian Profitabilitas

Laba atau profit telah menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi pemenuhan

kebutuhan perusahaan. Perusahaan yang berorientasi laba akan berupaya sedapat

mungkin untuk dapat menghasilkan profit. Laba diperlukan perusahaan untuk

membayar berbagai kewajiban perusahaan, serta kepentingan investasi untuk perluasan

usaha.

Secara tidak langsung laba merupakan pendapatan bersih yang bersifat positif

yang diterima perusahaan dalam satu periode tertentu. Ketika pendapatan bersih

menghasilkan sesuatu yang negative maka perusahaan tersebut dapat dikatakan rugi.

Pengertian yang lebih jelas mengenai apa yang dimaksud dengan profitabilitas,

maka dapat dilihat beberapa pendapat. Sutrisno (2003:122), mengemukakan bahwa

profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam hubungannya dengan penjualan,

total aktiva maupun modal sendiri.

Sedangkan menurut Saud Husnan (1993), profitabilitas atau efisiensi adalah rasio

untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau mungkin juga berkaitan

dengan efisiensi penjualan yang berhasil diciptakan. Lebih lanjut J. Fred Weston and E.

Thomas (1996), mengemukakan bahwa profitabilitas adalah efektifitas manajemen yang

ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan atau investasi perusahaan. Serta

profitabilitas menurut Bambang Riyanto (2002) adalah kemampuan suatu perusahaan

untuk menghasilkan laba dibandingkan dengan aktiva atau modal perusahaan untuk

menghasilkan laba dibandingkan dengan aktiva atau modal perusahaan yang digunakan

selama periode tertentu dan dinyatakan dengan presentase.

Dari definisi yang telah disampaikan, dapat disimpulkan profitabilitas merupakan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dalam periode tertentu yang

diperoleh dari penjualan ataupun aktiva yang dapat menghasilkan pemenuhan

keuntungan. Dengan tingkat profitablitas yang semakin tinggi maka menunjukkan

tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keputusan yang menghasilkan

pemenuhan kebutuhan diantara keduannya, sebab baik protabilitas dan likuiditas

mempunyai peran yang penting bagi kelangsungan perusahaan.

Dalam bisnis, kapasitas untuk menghasilkan laba biasanya merupakan tujuan yang

paling penting. Untuk itu pengukuran terhadap laba menjadi penting untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Dengan diketahuinya

Manajemen Keuangan II Page 14

Page 15: Makalah manajemen keuangan ii uas

profitabilitas, perusahaan kemudian dapat menentukan kebijakan strategis dalam

menanggapinya, baik dalam upaya untuk meningktkan atau mempertahankan laba

maupun untuk penentuan keputusan investasi perusahaan.

2.5 Hubungan Modal Kerja dengan Likuiditas dan Profitabilitas

Dalam pembelanjaan perusahaan antara likuiditas dan profitabilitas mempunyai

hubungan yang sangat erat bahkan keduanya tidak dapat dipisahkan karena merupakan

unsur analisa dalam pembelanjaan yang saling mempengaruhi. Untuk itu likuditas dan

profitabilitas dalam perusahaan harus benar-benar diperhatikan. Likuiditas

menginginkan sebagian besar modal perusahaan tertanam dalam aktiva lancar agar

perusahaan tidak mengalami kesukaran dalam membiayai kewajiban-kewajiban yang

sudah jatuh tempo. Di lain pihak, profitabilitas menginginkan sebagian besar dana

perusahaan dioperasikan agar dapat memperoleh laba yang lebih tinggi.

2.6 Penilaian Modal Kerja Dengan Menggunakan Analisis Rasio Keuangan.

Analisis rasio merupakan bentuk atau cara yang umum digunakan dalam analisis

laporan keuangan. Hasil analisis laporan keuangan juga akan memberikan

informasitentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan.

1) Analisis Rasio Likuiditas

Perusahaan yang ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya, tentu harus mampu

membayar tagihan-tagihan yang segera jatuh tempo.

Aktiva Lancara. Current Ratio = x 100 %

Hutang Lancar

Aktiva Lancar - Persediaanb. Quick Ratio= x 100 %

Hutang Lancar

c. Net Working Capital = Aktiva lancar – Hutang lancar

Kas + Bankd. Cash Ratio = x 100%

Hutang Lancar

Manajemen Keuangan II Page 15

Page 16: Makalah manajemen keuangan ii uas

2) Analisis Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

mencari keuntungan.

Laba Kotora. Gross Profit Margin = x 100%

Penjualan

Laba Operasib. Operating Profit Margin = x 100%

Penjualan

Laba bersih setelah pajak c. Net Profit Margin = x 100 %

Penjualan

Laba bersih setelah pajakd. Return on Investment = x 100%

Total Aktiva

Laba bersih setelah pajake. Return on Equity = x 100%

Modal

3) Analisis Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas mengukur efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam mengelola

aktiva yang dimilik perusahaan.

Penjualan kredita. Account Receivable Turnover = x 1 kali

Rata-rata piutang

Average account receivable x 360b. Average age of = x 1 kali

Account Receivable Penjualan kredit

Harga Pokok Penjualanc. Inventory Turnover = x 1 kali

Rata-rata persediaan

Jumlah dari dalam 1 tahund. Average day’s of Inventory =

Manajemen Keuangan II Page 16

Page 17: Makalah manajemen keuangan ii uas

Perputaran Persediaan

Penjualan Bersihe. Working Capital turnover = x 1 kali

Aktiva lancar – hutang lancar

4) Analisis Rasio Hutang

Rasio Hutang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban jangka panjangnya.

Total HutangDebt Ratio = x 100%

Total Aktiva

Manajemen Keuangan II Page 17

Page 18: Makalah manajemen keuangan ii uas

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Dan Pembahasan

3.1.1 Gambaran Umum

PT. Armada Pagora Jaya Kediri merupakan jenis perusahaan dagang yang

bergerak di bidang pemasaran (agent dealer) sepeda motor Yamaha. Produk yang

ditawarkan adalah sepeda motor merk Yamaha meliputi Yamaha Mio GT,

Yamaha Mio Soul, Yamaha Vixion, Yamaha Jupiter Z dan masih banyak lagi. PT.

Armada Pagora Jaya merupakan kantor pusat dari ketiga cabang yang tersebar di

daerah Tulungagung dan Pagu. Banyaknya perusahaan dagang yang sejenis

menjadikan PT. Armada Pagora Jaya Kediri harus mampu bersaing secara sehat

agar mampu menarik para konsumen, dengan demikian perusahaan dapat

mendapat kepercayaan dari para konsumen serta dapat memperoleh laba yang

diinginkan perusahaan. PT. Armada Pagora Jaya Kediri merupakan perusahaan

yang mempunyai modal yang sangat besar namun 3 tahun belakngan ini terjadi

penurunan laba perusahaan, penurunana laba perusahaan disebabkan karena

perusahaan pada tahun 2012 mengalami kebakaran.

Hal ini dapat terlihat dari Net Working Capital yang dihasilkan perusahaan

terus mengalami penurunan tetapi untuk Return on Investment perusahaan

mengalami kenaikan tiap tahunnya. Kenaikan tersebut perlu dipertahankan dalam

perusahaan agar tingkat profitabilitasnya dapat terus ditingkatkan dan kegiatan

operasional perusahaan dapat berjalan dengan maksimal. Melihat hal tersebut

pengelolaan modal kerja dalam perusahaan sangat diperlukan dan perlu mendapat

perhatian yang lebih dari perusahaan, agar diupayakan sebaik mungkin sehingga

tidak terjadi penurunan Net Working Capital pada tahun berikutnya.

3.1.2 Hasil dan Pembahasan

3.1.2.1Kondisi Modal kerja dan Pengelolaan Modal kerja dalam Usaha

Menjaga Likuiditas dan Profitabilitas PT. Armada Pagora Jaya

Kediri

Untuk mengetahui tingkat keadaan modal kerjaperusahaan maka

terlebih dahulu menganalisis laporan keuangan dengan menggunakan

Manajemen Keuangan II Page 18

Page 19: Makalah manajemen keuangan ii uas

analisis rasio keuangan. Dengan demikian akan dapat diketahui

sejumlah rasio dan selanjutnya dari hasil rasio tersebut dapat

digunakan untuk menilai beberapa aspek tertentu dari operasi

perusahaan. Beberapa rasio yang digunakan adalah rasio likuiditas,

rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio hutang. Hasil dari analisis

rasio likuiditas adalah sebagai berikut:

Rasio Likuiditas

Perhitungan rasio likuiditas dalam perusahaan bertujuan untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya, dengan membayar tagihan-

tagihan yang segera jatuh tempo.

Rekapitulasi Rasio Likuiditas PT. Armada Pagora Jaya Kediri Tahun

2011-2013

Tahun 2011 2012 2013

CR 169,82% 216,3% 182,6%

QR 100,83% 132% 118,6%

NWC 6.879.044.889 6.723.543.431 5.366.407.683

Cash 67,75% 64,08% 36,22%

Ratio

Sumber: PT. Armada Pagora Jaya Kediri (data diolah, 2014)

Dilihat dari keadaan rasio likuiditas dari rekapitulasi rasio

likuiditas PT. Armada Pagora Jaya Kediri Tahun 2011-2013 dilihat

dari Current Ratio dan Quick Ratio dari tahun 2011-2013 mengalami

keadaan fluktuasi (naik turun) dimana untuk Current Ratio pada

tahun 2011 (169,82%) dan naik pada tahun 2012 (216,3%)

selanjutnya terjadi penurunan lagi pada tahun 2013 (182,6%). Pada

tahun 2012 merupakan rasio tertinggi untuk Current Ratio yang

berarti perusahaan dapat membayar hutang jangka pendeknya. Pada

tahun selanjutnya mengalami penurunan karena terjadi peningkatan

pada hutang lancar yang lebih besar dibandingkan peningkatan pada

aktiva lancarnya. Dan untuk sebaliknya pada Quick Ratio pada tahun

2011 (100,83%) selanjutnya mengalami kenaikan pada tahun 2012

( 132%) dan mengalami penurunan pada tahun 2013 (118,6%).

Manajemen Keuangan II Page 19

Page 20: Makalah manajemen keuangan ii uas

Untuk Quick Ration mengalami fluktuasi karena perusahaan tidak

bisa mengimbangi alat-alat likuid sehingga terjadi naik turun yang

tidak pasti.

Dan untuk Net Working Capital dari tahun 2011-2013

mengalami penurunan dikarenakan pada tahun 2012 perusahaan

mengalami kebakaran mengakibatkan perusahaan mengalami

penurunan modal kerja. Penurunan modal kerja terjadi pada sisi

aktiva lancar yaitu pada tahun 2011-2012 mengalami penurunan

sebesar Rp. 4.143.416.588. Penurunan modal kerja juga kembali

terjadi pada sisi aktiva lancar yaitu pada tahun 2012-2013

mengalami penurunan sebesar Rp. 355.502.058. Hal ini perlu

mendapat perhatian dari perusahaan agar di tahun berikutnya dapat

meningkatkan modal kerja.

Dan Cash Ratio dari data diatas juga memberikan hasil pada

tahun 2011-2013 mengalami penurunan yaitu pada tahun 2011

sebesar (67,75%), pada tahun 2012 sebesar (64,08%), pada tahun

2013 sebesar (36,22%). Penurunan ini disebabkan karena adanya

perubahan kas perusahaan yang mengalami penurunan pada tahun

2011 sampai dengan 2013.

Rasio Aktivitas

Perhitungan rasio aktivitas dalam perusahaan bertujuan untuk

mengetahui perputaran modal kerja dalam perusahaan. Berikut ini

merupakan perhitungan rasio aktivitas PT. Armada Pagora Jaya Kediri

Rekapitulasi Rasio aktivitas PT. Armada Pagora Jaya tahun 2011-

2013

Tahun 2011 2012 2013

ITO 9,96 kali 8,62 kali 16,8 kali

Average 40 hari 42 hari 21 hari

WCTO 9,3 kali 7,7 kali 12,3 kali

RTO 14 kali 9,6 kali 13,7 kali

Sumber: PT. Armada Pagora Jaya Kediri (data diolah, 2014)

Dilihat dari keadaan rasio aktivitas yang dilihat dari

Manajemen Keuangan II Page 20

Page 21: Makalah manajemen keuangan ii uas

rekapitulasi rasio aktiva PT. Armada Pagora Jaya Kediri tahun 2011-

2013 untuk Average dan RTO mengalami fluktuasi. Dan untuk

Inventory Turnover dan Working capital turnover mengalami

penurunan dari tahun 2011-2013.

Rasio Profitabilitas

Berikut ini merupakan hasil perhitungan rasio profitabilitas

PT. Armada Pagora Jaya Kediri.

Rekapitulasi Rasio Profitabilitas PT. Armada Pagora Jaya Kediri

tahun 2011-2013.

Tahun 2011 2012 2013

GPM 5,4 % 4,6 % 4,1 %

OPM 2,5 % 1,8 % 2,4 %

NPM 2,1 % 1,9 % 2,0 %

ROI 7,23 % 7,76 % 12,01 %

ROE 15,15 % 13,73 % 24,42 %

Sumber: PT. Armada Pagora Jaya Kediri (data diolah, 2014)

Dilihat dari Keadaan rasio profitabilitas pada tahun 2011-2013

untuk Gross Profit Margin terjadi penurunan dari tahun ketahun yaitu

5,4% tahun 2011, 4,6% tahun 2012 dan tahun 2013 sebesar 4,1% juga

mengalami penurunan. Untuk Operating Profit Margin mengalami

fruktuasi yaitu terjadi penurunan dan kenaikan dimana pada tahun

2011 sebesar 2,5% selanjutnya mengalami penurunan pada tahun 2012

sebesar 1,8% Dan untuk tahun 2013 terjadi kenaikan sebesar 2,4%

meskipun mengalami kenaikan sedikit. Terjadinya fluktuasi ini

diakibatkan karena Net Operating Income mengalami fluktuasi juga

sehingga berdampak pada OPM. Untuk Net Profit Margin mengalami

fruktuasi dimana pada tahun 2012 mengalami penurunan dan di tahun

selanjutnya mengalami kenaikan sebesar 2,0%. Terjadinya fluktuasi

ini diakibatkan karena adanya peningkatan pendapatan lain-lain

perusahaan, tetapi meskipun terjadi fliktuasi laba bersih PT. Armada

Pagora Jaya Kediri termasuk dalam keadaan baik.

Manajemen Keuangan II Page 21

Page 22: Makalah manajemen keuangan ii uas

Dan sama halnya dengan Return on Equity mengalami fruktuasi

dimana tahun 2012 mengalami penurunan dan tahun selanjutnya

mengalami peningkatan sebesar 24,42 % terjadinya fluktuasi ini

karena laba bersih perusahaan peningkatannya tidak signifikan kadang

turun atau naik. Dan yang memeberikan hasil yang baik adalah Return

On Investment mengalami kenaikan setiap tahunnya yaitu tahun 2011

sebesar 7,23%, tahun 2012 sebesar 7,76% dan tahun 2013 juga

mengalami kenaikan sebesar 12,01%. Terjadi kenaikan setiap

tahunnya ini karena keadaan laba bersih dan total aktiva sama-sama

mengalami peningkatan.

3.1.2.2 Skedul Penjualan Produk Tahun 2014 (dalam rupiah)

Sumber: PT. Armada Pagora Jaya Kediri (data diolah, 2014)

Disini PT Armada Pagora Jaya Kediri untuk skedul penjualan

tahun 2014 dari bulan Januari sampai dengan Desember yang

dilakukan secara tunai (19%) sebesar Rp. 1.298.110.631, kemudian

dengan kredit (26%) sebesar Rp.1.776.361.916 dan dilakukan

dengan arisan (55%) sebesar Rp. 3.757.688.669 sehingga jumlah

penjualan dari masing-masing bulan Januari sampai dengan

Desember sebesar Rp. 6.832.161.216.

3.1.2.3 Perencanaan Penerimaan Kas Tahun 2014

Manajemen Keuangan II Page 22

Page 23: Makalah manajemen keuangan ii uas

Perencanaan penerimaan kas dimaksudkan untuk mendapatkan

gambaran perusahaan tentang bagaimana kas yang harus diterima

perusahaan selama tahun 2014 setiap bulannya. Perencanaan

penerimaan kas tahun 2014 berasal dari penjualan tunai yaitu sebesar

19%, penjualan arisan sebesar 55%, pengumpulan piutang terdiri dari

piutang dagang dan pendapatan yang masih harus diterima serta

pendapatan operasional dan pendapatan non operasional perusahaan.

Pihak manajemen perusahaan merencanakan penerimaan kas tahun

2014 agar dapat memenuhi segala pengeluaran kas dalam perusahaan.

Berikut perencanaan penerimaan kas tahun 2014 PT. Armada Pagora

Jaya Kediri

Perencanaan Penerimaan Kas Tahun 2014( dalam rupiah)

Manajemen Keuangan II Page 23

Page 24: Makalah manajemen keuangan ii uas

Sumber: PT. Armada Pagora Jaya Kediri (data diolah, 2014)

3.1.2.4 Perencanaan Pengeluaran Kas Tahun 2014

Perencanaan pengeluaran kas merupakan pengeluaran kas yang

dilakukan perusahaan setiap bulan. Rencana-rencana yang akan

dilakukan oleh PT. Armada Pagora Jaya Kediri untuk pengeluaran kas

adalah sebagai berikut:

1) Pembayaran hutang tahun 2014

2) Pembayaran hutang bank tahun 2014 sebesar Rp. 943.844.463

akan dilunasi selama 12 bulan yaitu sebesar Rp. 78.653.705 tiap

bulan.

3) Pembelian produk secara tunai sebesar 40 % dari total pembelian

setiap bulannya yaitu sebesar Rp. 2.629.777.803

4) Pajak dibayar dimuka yang berasal dari PPN 10 % dari pembelian

produk secara tunai setiap bulannya ditambahkan dengan PPh

pasal 25 yang berasal dari hutang pajak dan kredit pajak tahun

Manajemen Keuangan II Page 24

Page 25: Makalah manajemen keuangan ii uas

2013, ditambahkan dengan PPh pasal 22 dan PPH pasal 23

menghasilkan nilai sebesar Rp. 900.989.199 yang akan

dibayarkan di bulan Januari sampai 25 Maret 2014 yaitu sebesar

Rp. 300.329.733

5) Biaya-biaya perusahaan yaitu biaya penjualan dan biaya umum

dan administrasi naik sesuai dengan peningkatan penjualan tahun

2014.

Berikut adalah perencanaan pengeluaran kas PT. Armada Pagora Jaya

Kediri tahun 2014.

Perencanaan Pengeluaran Kas Tahun 2014 (dalam rupiah)

Manajemen Keuangan II Page 25

Page 26: Makalah manajemen keuangan ii uas

Sumber: PT. Armada Pagora Jaya Kediri (data diolah, 2014)

3.1.2.5Perubahan Posisi Kas Tahun 2014

Perubahan posisi kas perusahaan dimaksudkan untuk

mengetahui apakah keadaan kas perusahaan berada pada posisi

surplus atau defisit. Jika kas perusahaan berada dalam posisi surplus

maka perusahaan harus mempertahankan keadaan kas dan lebih

berhati-hati dalam menggunakan kas perusahaan disesuaikan dengan

kebutuhan operasional perusahaan. Sebaliknya jika kas perusahaan

berada dalam posisi defisit maka perusahaan perlu melakukan

peningkatan dalam perputaran piutang dan peningkatan dalam

perputaran persediaan, hal ini dimaksudkan agar dana tersebut dapat

kembali lagi menjadi uang kas dalam perusahaan. Berikut ini

perubahan posisi kas tahun 2014 PT. Armada Pagora Jaya Kediri

Manajemen Keuangan II Page 26

Page 27: Makalah manajemen keuangan ii uas

Perubahan Posisi Kas Dilihat Dari Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Tahun 2014

Disini posisi kas perusahaan berguna untuk mengetahui

keadaan kas perusahaan berada pada posisi surplus atau deficit. Dan

hasil data diatas menunjukkan posisi kas yang mengalami keadaan

surplus adalah pada bulan januari karena penerimaan kas sebesar Rp.

5.635.365.469 melebihi pengeluaran kas yang hanya sebesar Rp.

3.614.088.065 oleh karena itu dengan posisi surplus ini maka

perusahaan harus mempertahankan keadaan kas dan lebih berhati-

hati dalam menggunakan kas perusahaan disesuaikan dengan

kebutuhan operasional perusahaan.

Dan untuk bulan Februari sampai dengan Desember posisi

keuangan mengalami keadaan deficit karena pengeluaran kas

Manajemen Keuangan II Page 27

Page 28: Makalah manajemen keuangan ii uas

melebihi penerimaan kas, sehingga perusahaan dianjurkan untuk

melakukan peningkatan dalam perputaran persediaan, hal ini

dimaksudkan agar dana tersebut dapat kembali menjadi uang kas

dalam perusahaan.

Skedul perubahan posisi kas akhir bulan, berisi saldo kas akhir

setiap bulan akibat surplus atau defisit yang dialami setiap bulannya.

Sehingga dapat diketahui jumlah kas pada akhir tahun. Berikut ini

perubahan posisi kas agar diketahui jumlah saldo kas pada akhir

tahun 2014 PT. Armada Pagora Jaya Kediri.

Perubahan Posisi Kas PT. Armada Pagora Jaya Kediri Tahun

2014 (dalam rupiah)

Manajemen Keuangan II Page 28

Page 29: Makalah manajemen keuangan ii uas

Dari hasil diatas untuk posisi kas yang berisi saldo kas akhir

setiap bulannya dimana akibat dari surplus atau deficit yang dialami

setiap bulannya mengakibatkan saldo kas akhir PT. Armada Pagora

Jaya Kediri Tahun 2014 dari bulan Januari sampeg Desember

mengalami penurunan setiap bulannya.

Manajemen Keuangan II Page 29

Page 30: Makalah manajemen keuangan ii uas

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

pendeknya. Setelah dilakukan pengelolaan modal kerja pada PT. Armada Pagora Jaya

Kediri maka tingkat likuiditas yang diproyeksikan tahun 2014 mengalami peningkatan.

Peningkatan terjadi pada Current Ratio, Quick Ratio, Net Working Capital dan Cash

Ratio. Berdasarkan perhitungan tingkat likuiditas yang diproyeksikan pada tahun 2014,

perusahaan sudah menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalm melunasi

kewajiban jangka pendek yang lebih baik jika dibandingan dengan tahun sebelumnya,

tetapi perlu juga diperhatikan dalam pengelolaan kas perusahaan agar kas yang tersedia

dapat digunakan secara lebih baik lagi.

Tingkat aktivitas perusahaan yang diproyeksikan pada tahun 2014 mengalami

peningkatan dari tahun sebelumnya, terutama pada perputaran piutang dan perputaran

persediaan. Semakin tinggi perputaran piutang suatu perusahaan maka semakin baik

pengelolaan piutangnya. Hal ini dapat ditingkatkan lagi dengan jalan memperketat

kebijakan penjualan kredit. Begitu pula dengan tingkat perputaran persediaan, semakin

tinggi tingklat perputaran persediaan dalam perusahaan, semakin efisien perusahaan di

dalam menjalankan kegiatan operasionalnya

Tingkat Profitabilitas pada perusahaan yang diproyeksikan pada tahun 2014

mengalami peningkatan kembali yang cukup berarti. Hal ini harus dipertahankan oleh

perusahaan agar kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan laba dapat

ditingkatkan lagi.

Tingkat perubahan posisi kas perusahaan dilihat dari perencanaan penerimaan dan

pengeluaran kas pada tahun 2014 dari bulan Februari sampai dengan Desember posisi

keuangan mengalami keadaan deficit karena pengeluaran kas melebihi penerimaan kas,

sehingga perusahaan dianjurkan untuk melakukan peningkatan dalam perputaran

persediaan, hal ini dimaksudkan agar dana tersebut dapat kembali menjadi uang kas

dalam perusahaan.

Tingkat perubahan posisi kas perusahaan yang berisi saldo kas akhir setiap

bulannya dimana akibat dari surplus atau deficit yang dialami setiap bulannya

mengakibatkan saldo kas akhir PT. Armada Pagora Jaya Kediri Tahun 2014 dari bulan

Januari sampeg Desember mengalami penurunan setiap bulannya.

Manajemen Keuangan II Page 30

Page 31: Makalah manajemen keuangan ii uas

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamaruddin. 2007. Dasar- dasar Manajemen Modal Kerja. Jakarta: PT.

RinekaCipta

Gitosudarmo, Indriyo, Basri. 2000. Manajemen Keuangan. Jakarta: PT. Gramedia

Manajemen Keuangan II Page 31