MAKALAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI JARINGAN KOMPUTER
Diajukan untuk memenuhi tugas pada Ujian Akhir Semester
Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Dosen Mata Kuliah :PROF. DR. H. SOEMARTO, M.SIEDRS. SUDJANI,
M.PD
OlehCHEPY PERDANA 1402610
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUANSEKOLAH PASCA
SARJANAUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA201518
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah tentang Perkembangan Teknologi
Jaringan Komputer.Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas Ujian Akhir Semester pada mata kuliah
Pengkajian dan Penerapan Teknologi di Program Studi Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan
Indonesia yang diampu oleh dosen Prof. DR. H. Soemarto, M.Sie dan
Drs. Sudjani, M.PdDalam pemenuhan makalah ini penulis menyadari
banyaknya kekurangan, sehingga menjadikan belum sempurnanya
penulisan makalah ini sesuai dengan seharusnya, karenanya penulis
mengharap masukan yang membangun dalam upaya menjadikan makalah ini
menjadi karya yang lebih baik. Tak lupa penulis menghaturkan ucapan
terima kasih kepada Dosen pengampu dan segenap rekan mahasiswa PTK
2014 serta pihak lain yang turut membantu dalam penyusunan
penulisan karya ini.Penulis berharap karya ini dapat memberikan
banyak manfaat khusunya bagi penulis, umumnya bagi perkembangan
dunia pendidikan.
Bandung, Mei 2015 Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II KAJIAN TEORI 3
BAB III PEMBAHASAN 6
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 16
DAFTAR PUSTAKA 18BAB IPENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANGDalam kehidupan di zaman modern seperti
sekarang ini, komputer adalah suatu kebutuhan barang yang amat
penting untuk memudahkan manusia dalam segala bidang. Tanpa
komputer manusia akan ketinggalan sebuah kemajuan di dunia ini,
misalnya dalam kemajuan pendidikan, kesehatan, pertahanan negara,
dan masih banyak hal lagi yang membutuhkan komputer untuk membantu
kita. Kemajuan teknologi komunikasi sekarang mempunyai pengaruh
pada perkembangan pengolahan data. Data dari satu tempat dapat
dikirim ke tempat lain dengan alat telekomunikasi. Untuk Data yang
menggunakan komputer, pengiriman data menggunakan sistem transmisi
elektronik, biasanya disebut dengan istilah komunikasi data (data
communication). Di dalam sistem komunikasi, istilah jaringan
(network) digunakan bila paling sedikit dua atau lebih alat-alat
dihubungkan satu dengan yang lainnya. Contoh jaringan yang banyak
dilihat sehari-hari adalah jaringan radio dan televisi, dimana
beberapa stasiun pemancar saling dihubungkan, sehingga suatu
program yang sama dapat disiarkan ke segala penjuru. Kemajuan suatu
jaringan telah banyak membantu kita untuk mendapatkan informasi
dalam segala hal. Karena kita bisa mengetahui suatu peristiwa atau
berita terkini dari seluruh penjuru dunia. Dengan jaringan kita
dapat bertukar pikiran melalui dunia maya dengan semua orang, kita
dapat membeli atau menjual dan menawarkan jasa kepada orang lain.
Dengan jaringan kita bisa mempunyai banyak teman dari berbagai
belahan dunia. Pentingnya jaringan komputer dalam kehidupan kita,
dan hal yang penting bagi kita untuk mengetahuinya. Maka dalam
makalah ini akan dibahas mengenai komunikasi data dan jaringan
komputer, dan mudah mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan
mempardalam pengetahuan kita mengenai jaringan komputer.
1.2 Ruang Lingkup Masalah Ruang lingkup atau permasalahan yang
akan dibahas dalam makalah ini, yaitu: 1. Perkembangan Jaringan
Komputer
1.3 Rumusan masalah Berdasarkan ruang lingkup masalah, maka
rumusan masalahnya adalah: 1. Apa yang dimaksud dengan jaringan
komputer ? 2. Apa saja perkembangan jaringan komputer sampai
sekarang ?
1.4 Tujuan PenulisanAdapun tujuan yang ingin dicapai dalam
makalah ini, yaitu: 1. Memenuhi tugas Ujian Akhir Semester2. Dapat
memahami pengertian jaringan komputer3. Memahami jenis jenis
jaringan komputer4. Mengetahui jenis jenis tipologi5. Mengetahui
manfaat jaringan komputer6. Mengetahui Perkembangan Jaringan
Komputer
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai
terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani
beberapa terminal (lihat Gambar 1) Untuk itu ditemukan konsep
distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS
(Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan
(network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal
terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS
mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi
telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri. Gambar
1 Jaringan komputer model TSS Memasuki tahun 1970-an, setelah beban
pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai
terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses
distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2, dalam
proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan
besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang
tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses
distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara
teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang
harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani
terminalterminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat. 3
Gambar 2 Jaringan komputer model distributed processing Selanjutnya
ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep
proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan
jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama
maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa
melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi
jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula
ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang
berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa
WAN. Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas
komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama
untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan
komputer adalah: Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian
printer, CPU, memori, harddisk Komunikasi: contohnya surat
elektronik, instant messaging, chatting Akses informasi: contohnya
web browsing Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian
dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service).
Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang
memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut
dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh
aplikasi jaringan komputer. Dalam telekomunikasi, informasi
disampaikan melalui sinyal. Sinyal ada dua macam: 1. Digital:
secara spesifik mengacu pada informasi yang diwakili oleh dua
keadaan 0 atau 1. Data digital dikirimkan dengan diwakili dua
kondisi saja yaitu 0 dan 1. 2. Analog: sinyal yang terus menerus
dengan variasi kekuatan dan kualitas. Misalnya suara, cahaya dan
suhu yang dapat berubah-ubah kekuatannya dan kualitasnya. Data
analog dikirimkan dalam bentuk yang berkelanjutan, sinyal elektrik
berkelanjutan dalam bentuk gelombang Televisi, telepon dan radio
adalah teknologi telekomunikasi yang menggunakan sinyal analog,
sedang komputer menggunakan sinyal digital untuk transfer
informasi. Namun saat ini sinyal digital juga digunakan untuk
suara, gambar dan gabungan keduanya. Di sisi lain, komputer yang
awalnya dimanfaatkan sebagai mesin penghitung dan pengolah data,
digunakan sebagai alat komunikasi sejak adanya jaringan komputer.
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN3.1 Wireless Wireless merupakan
teknologi Nirkabel dimana perangkat elektronik yang dapat saling
berhubungan atau berkomunikasi tanpa menggunakan kabel.Contoh :
Mobile Phone, WLAN, dan lain-lain.Gambar 2.1 Wireless
NetworkBerdasarkan kemampuan roaming wireless data dibagi menjadi
:1. Wireless LANWireless LAN sama seperti ethernet tanpa kabel
dimana user berhubungan dengan server melalui modem radio. Salah
satu betuk modem radio yaitu PC Card yang digunakan untuk Laptop.2.
Wireless WANWireless WAN lebih bersifat global, karena itu
dibutuhkan penambahan carrier radio bagi nation wide. Untuk
memperoleh aplikasi wireless WAN, user dapat menjadi pelanggan
operator wireless data dan membayar biaya roaming.
3.2 Teknologi WirelessSaat ini teknologi nirkabel internte di
Indonesia dikuasai oleh teknologi Nirkabel LAN (W-LAN) yang
berbasis protokol IEEE 802.11 (tepatnya IEEE 802.11b). teknologi
WLAN IEEE 802.11 menjadi sangat menarik bagi permbaca yang ingin
membangun LAN dan WAN pada bandwidth antara 2 sampai 11 Mbps dengan
biaya murah. Untuk memberikan gambaran, ada baiknya melihat tabel
berikut.WLANMobile InternetVia Telkom
KonfigurasiIEEE 802.11Ericson T39ADSL
Peralatan LengkapUS $ 700Rp. 2.000.000US $ 200 $ 300
Biaya BulananRp. 330.000Rp. 500.000 sampaiRp. 700.000Rp. 400.000
sampaiRp. 4.000.000
kecepatan11 Mbps64 Kbps2 Mbps
Tabel 2.1 Perbandingan Penggunaan Wlan, Mobile Internet dan Via
TelkomDari tabel diatas terlihat bahwa penggunaan WLAN jauh lebih
menguntungkan untuk operasional jangka panjang. Memang investasi
peralatan WLAN lebih mahal dari pada alternatif lainnya. Tidak
mengherankan jika pengusaha warung internat (warnet) banyak sekali
mengandalkan peralatan WLAN ini untuk mengakses internet jauh lebih
mudah dibandingkan dengan menyewa fasilitas Fixed Line yang
disediakan oleh telkom.Sebagai gambaran, untuk mengakses 2 Mbps
dengan menggunakan fasilitas yang disediakan Telkom, kita
membutuhkan biaya langganan sekitar Rp. 10 juta-an setiap bulannya,
sedangkan WLAN pada kecepatan 11 Mbps membutuhkan investasi hanya
sekitar US $ 1.500-an untuk sepasang radio modem lengkap dengan
antena dan perangkat tambahannya, dengan biaya operasional sangat
mudah. Jelas menjadi sangat menarik untuk mengembangkan warnet
maupun RT-RW-Net.Dunia usaha dalam berbagai ukuran sangat beruntung
dapat mengoprasikan sistem WLAN yang mampu memberikan kombinasi
yang baik antara troughput yang mendekati jarinngan kabel, akses
mobile dan konfigurasi yang fleksibel.Keuntungan ekonomis yang akan
diperoleh dapat mencapai US $ 16.000 per user (menurut hasil
penelitian di USA), dibandingkan alternatif menggunakan kabel, dan
diukur dari produktifitas pekerja, efisiensi organisasi, keuntungan
dan penghematan.Beberapa keuntungan WLAN adalah :1. Mobilitas yang
akan meningkatkan prduktifitas dengan akses real-time terhadap
informasi tidak peduli dimana lokasi pekerja, agar lebih cepat dan
efisien dalam pengambilan keputusan2. Setup jaringan lebih murah,
terutama untuk lokasi yang sulit dipasang kabel seperti gedung tua
atau bangunan dengan tembok yang pasif3. Pengunaan total cost of
ownership-terutama dilingkungan yang dinamis, yang membutuhkan
perubahan-perubahan yang sangat sering dan kita instalasi per alat
dan per pemakai4. WLAN memerdekakan pemakai dari ketergantungan
pada akses kabel backbone jaringan, memberikan mereka akses ke
jaringan kapan saja, dimana saja. Kebebasan untuk roaming ini
memberikan banyak keuntungan dalam berbagi lingkungan pekerjaan,
seperti :a. Akses informasi secara langsung di samping tempat tidur
bagi dokter dan staff di rumah sakitb. Kemudian, akses jaringan
secara real-time untuk auditor atau konsultan on-sitec. Kemudahan
akses database bagi supervisor yang bergerak, seperti manajer di
production line auditor di gedung, maupun teknisi di konstruksid.
Akses real-time bagi pertemuan-pertemuan kelompok belajar untuk
siswa atau mahasiswaFaktor yang menarik dari WLAN adalah kemudahan,
karena teknologi ini memberikan fleksibelitas dan roaming. Seorang
pengguna tidak harus terikat dalam sebuah LAN, dia dapat bergerak
tanpa perlu terputus hubungan komunikasinya. Disamping itu, WLAN
juga mudah untuk dipasang, untuk membangun seluruh jaringan
dibutuhkan beberapa jam saja dibandingkan beberapa hari jika
menggunakan kabel dan juga WLAN dapat dipasang di daerah mana
pemasangan kabel tambahan tidak memungkinkan. Sistem tanpa kabel
ini dapat dipasang di berbagai lingkungan dan pengguna dapat
berkomunikasi dengan jaringan yang menggunakan kabel melalui access
point (AP) atau WLAN adapter.
3.3 Gambaran Umum Nirkabel Internet Berbasis WLANTeknik nirkabel
internet berbasis WLAN bertumpu pada konsep yang ditentukan oleh
standart IEEE 802.11 terlepas dari jenis PHY (lapiran fisik) yang
dipilih, IEEE 802.11 mendukung tiga topologi dasar WLAN, yaitu
Independent Basic Sevice Set (IBSS), Basic Service Set (BSS) dan
Extended Service set (ESS).Gambar 2.2 Konfigurasi IBSSGambar 2.3
Konfigurasi BSSKonfigurasi IBSS dikenal debagai konfigurasi
independent atau jaringan ad-hoc. Secara logika, konfigurasi IBSS
mirip dengan jaringan Office peer to peer dimana tidak ada satu
titik (node) yang berfungsi sebagai server. Dalam WLAN jenis IBSS
sejumlah node nirkabel akan berkomunikasi secara langsung satu
dengan lainnya secaraAdhoc, peer to peer. Jenis IBSS ini dikenal
juga dengan nama adhoc network, biasanya diimplementasikan di
perkantoran, ruang didalam hotel, lapangan terang dan lainnya.
Biasanya IBSS menghubungkan jaringan dalam ruang yang terbatas dan
tidak disambungkan ke jaringan komputer atau jaringan internet yang
lebih besar.Jenis lain adalah BSS, yang terdiri minimal satu buah
acces point ke jaringan kabel atau internet. Jenis ini dikenal juga
sebagi manage network di jaringan WLAN, acces point (AP) bertindak
sebagai server logical di sebuah sel atau kanal WLAN. Komunikasi
antara dua node A dan B dalam jaringan BSS biasanya dari A ke AP
kemudian akan mengulang data yang dikirim ke BExtended Sevice Set
(ESS) terdiri dari beberapa BSS yang saling overlap (masing-masing
mempunyai acces point). AP dihubungkan satu sama lain menggunakan
distribution system (DS), biasanya berupa ethernet LAN atau teknik
lainnya, konfigurai ini merupakan konfigurasi standart yang
biasanya digunakan warnet dalam membangun jaringan
internetnya.Gambar 2.4 Konfigurasi ESSBiasanya pada AP dipasang
perangkat lunak Router datau Bridge yang akan menghubungkan
jaringan nirkabel LAN dengan LAN berbasis kabel.3.4 Kemampuan
Wireless LANJaringan Wireless seperti Wireless LAN harus memiliki
kemampuan : Reability , artinya wireless LAN harus dapat menawarkan
komunikasi yang handal sebagaimana WiredLAN. Transparant , artinya
selain sebagai elementer wiredLAN, wireless LAN sebainya transparan
sehingga dapat digunakan secara bersama dengan wired LAN misalnya
sebagai ekspansi sistem Wired LAN eksisting. Mobility , dalam arti
ini WLAN harus memiliki kemampuan sebagi Full Mobitily, yaitu
kemampuan mengirim dan menerima informasi dalam keadaan bergerak
didalam area cakupan wireless LAN. Dan kemampuan Non Mobitily yaitu
kemampuan memiliki hubungan ke jaringan dengan menempatkan terminal
di dalam Area wireless LAN dan selama hubungan, terminal dalam
posisi diam. Fleksibilitas , yaitu mampu mengatur penambahan atau
pengurangan terminal dapat diminimalisasi.3.5 Ijin FrekuensiIsu
politik paling santer dalam penggunaan WLAN adalah masalah ijin
frekuensi. Seharusnya, pemerintahIndonesia berpihak pada rakyatnya
dan berusaha mengupayakan agar sumberdaya yang ada dimanfaatkan
secara optimal sehingga rakyat Indonesia menjadi lebih pandai.
Sayangnya pemerintah indonesia sering kali tidak berfikir demikian,
diskusi alat tentang hal ini dapat di monitor di mailing list
seperti [email protected],
[email protected] dan
[email protected] dari berbagai argumen yang ada,
komunikasi pengguna WLAN 2,4 GHz yang tergabung
[email protected] berhasil melakukan negosiasi dengan
pemerintah yang antara lain berhasil disepakati :a. Biaya hak
penggunaan (BPH) frekuensi setiap base station (BTS) adalah sebesar
Rp. 2.400.000,- per tahun. Jika sebuah base station memberikan
pelayanan kepada 10 titik pelanggan, maka biaya per titiknya adalah
Rp 240.000,- per tahun (atau sekitar Rp 20.000,- perbulan) yang
harus dibayarkan kepada POSTELb. Penyelenggara 2,4 GHz harus
mendaftarkan stationnya ke POSTELc. Radiasi efektif diantana
dibatasi meksimum 36 dBm, artinya diharamkan menggunakan power
amplifier karena akan merusak tatanan jaringan secara
keseluruhan.d. Naskah lengkap regulasi internet dengan metode
nirkabel dalam bentuk softcopy dapat diperoleh di
situshttp://www.bogor.net/idkf dan dalam media diskusi di milis :
[email protected] Karakteristik JaringanHal yang
terpenting dalam komunikasi radio pada frekuensi tinggi adalah
kondisi Line of Sight antara pemancar dan penerima. Ada 2 jenis
Line of Sight, yaitua. Optical Line of Sight, kondisi dimana
pemancar dapat melihat secara optik posisi penerimab. Radio Line of
Sight, kondisi dimana penerima bisa mendengar transmisi dari
pemancar.Kondisi ini secara teori (Fresnel Zone) digambarkan sebagi
bola football Amerika, yaitu jarak antara 2 (dua) lokasi yang
saling berhubungan.Jarak (km)Ketinggian (m)
13.0
33.4
43.6
53.7
64.0
74.3
Untuk memperoleh Line of Sight yang baik, minimal sekali 60 %
dari Fresnel Zone yang pertama ditambah 3 (tiga) meter hasur bebas
dari berbagai hambatan. Sebagi gembaran, ketinggian yang dibutuhkan
untuk beberpa jarak antara pemancar dan penerima dapat dilihat pada
tabel berikut :
Yang dimaksud dengan ketinggian, adalah menentukan tinggi antena
minimal yang perlu disiapkan agar sinyal dapat diterima dengan baik
di sisi penerima. Untuk memperoleh sinyal yang baik, ketingiian
tower biasanya lebih tinggi dari pada ketinggian yang ditentukan di
atas. Untuk jarak sekitar 4 km dibutuhkan tower dengan ketinggian
10 meteran.3.7 TopologiTeknik nirkabel internet berbasis Wireless
atau Wireless LAN (WLAN) bertumpu pada konsep yang ditentukan oleh
standart IEEE 802.11 (tepatnya IEEE 802.11b). terlepas dari jenis
PHY (lapisan fisik)yang dipilih, IEEE 802.11 mendukung 3 (tiga)
topologi dasar untuk WLAN, yaitu :1. Independent Basic Service Set
(IBSS)Konfigurasi IBSS dikenal sebagi konfigurasi independen atau
jaringan ad-hoc. Secara logika, konfigurasi IBSS meirip dengan
jaringan office peer-to-perr di mana tidak ada satu titik (node)
yang berfungsi sebagai server.Dalam WLAN jenis IBSS sejumlah node
nirkabel akan berkomunikasi secara langsung satu dangan lainnya
secara ad-hoc, peer-to-peer. Jenis IBSS ini dikenal juga dengan
nama ad-hoc network, biasanya diimplementasikan di perkantoran,
ruang di dalam hotel, lapangan terbang, dan lainnya. Biasanya IBSS
menghubungkan jaringan dalam ruang yang terbatas dan tidak
disambungkan ke jaringan komputer atau jaringan Internet yang lebih
besar.2. Basic Service Set (BSS)BSS yang terdiri dari satu buah
acces point ke jaringan kabel atau internet. Jenis ini dikenal juga
sebagaimanage network di jaringan WLAN, acces point (AP) bertindak
sebagai server logical disebuah sel atau kanal WLAN. Komunikasi
antara dua node A dan B dalam jaringan BSS biasanya dari A ke AP
kemudian AP akan mengulang data yang dikirim ke B.3. Extended
Service Set (ESS)ESS terdiri dari beberapa BSS yang saling overlap
(masing-masing mempunyai access point). AP dihubungkan satu sama
lain menggunakan distribution system (DS), biasanya berupa ethernet
LAN atau teknik lainnya. Konfigurasi ini merupakan konfigurasi
standart yang biasa digunakan warnet dalam membangun jaringan
Internetnya. Biasanya pada AP dipasang perangkat lunak router atau
bridge yang akan menghubungkan jaringan nirkabel LAN dengan LAN
berbasis kabel.
3.8 Protokol & Metode AksesProtokol yang sering digunakan
oleh Jaringan Wireless yaitu teknik Multiple Akses (MA) terdiri
dari FMDA dan CDMA. Berdasarkan cara pengaksesannya protokol
Multiple Akses (MA) terdiri atas :1. Protokol
ContentionlessProtokol ini menjadwakan waktu transmisi setiap user
untuk menghindari terjadinya tubrukan paket data apabila beberapa
user mengakses suatu kanal pada saat yang sama. Penjadwalan
dilakukan dengan cara : Fixed Assignment SchedulingProtokol ini
memberikan keleluasaan pada user untuk mengakses jaringan kapan
saja dan mengalokasikan suatu bagian yang fixed kepada setiap user.
Bagian yang fixed tersebut dapat berupa time slot (TDMA) atau
frekuensi (FDMA). Kelemahan tipe ini terletak pada in-efesiensi
jaringan, karena time slot atau frekuensi yang telah dialokasikan
untuk useruser lain, walaupun time slot / frekuensi tersebut tidak
digunakan. tertentu, tidak dapat digunakan oleh Demand
ShedulingProtokol ini menghindari terjadinya in-efisien jarirangan
dengan mengalokasikan jaringan kepada seyiap user yang memiliki
paket data yang hendak dikirimkan. Demand scheduling terbagi atas
token-passing yang menggunakan topologi ring atau bus dan roll-call
poling yang menggunakan topologi star.2. Protocol ContetionProtokol
ini tidak melakukan penjadwalan pada transmisi peket, sehingga
setiap user diberi kebebasan untuk mengirim paket kapan saja. Untuk
menghindari terjadinya tabrakan antar paket data, dilakukan dengan
cara : Repeated Random Access ProtocolKeunikan protokol ini
terletak pada adanya paket acknowledgement dari penerima ke
pengirim untuk menginformasikan bahwa paket telah diterima. Jika
pengirim ridak menerima paket acknowledgement dari penerima, maka
pengirim akan mengirim kembali paket datanya Random Access With
ReservationPada protokol ini, setiap user dapat melakukan transmisi
data setiap saat. Untuk user yang berhasil mengirim paket data ke
penerima, akan memperoleh alokasi kanal yang disebut reservasi,
untuk pengirim paket data selanjutnya.3. Protocol CDMAProtokol CDMA
berada di antara protokol contentionless dan contention. Protokol
CDMA merupakan salah satu teknik multiple akses yang tidak
membedakan transmisi berdasarkan frekuensi atau time slot, tetapi
berdasarkan kode. Kode ini digunakan untuk mentrasformasikan sinyal
user ke dalam sinyal spread-spektrum. Dengan cara ini, hanya sinyal
yang diinginkan yang dapat di transformasikan sedangkan yang
lainnya di abaikan.
3.9 Media TransmisiMedia transmisi yang digunakan pada jaringan
wireless adalah :1. Cahaya Inframerah (IR, Infrered)Digunakan pada
koneksi jarak dekat, memiliki bandwidth yang kecil dan cakupan yang
sempit2. Frekuensi Radio (RF, Radio Frequency)Digunakan pada
frekuensi jarak jauh, memiliki bandwidth yang besar dan cakupan
yang lebih luas. RF menggunakan pita frekuensi 2,4 GHz3.
AntennaTipe-tipe antena terdiri dari :1.) Antenna Omni Directional,
biasanya digunakan pada access point untuk memberikan akses
internet pada warnet dalam radius 360 derajat2.) Antenna Sectoral,
biasanya digunakan pada aaccess point untuk memberikan akses
internet pada warnet atau pelanggan dalam radius tertentu, biasanya
90, 120 dan 180 derajat3.) Antenna Directional, biasanya diletakan
di warnet untuk mengarahkan sambungan langsung ke access point.4.
Antenna CableAntenna kabel yang digunakan kabel coaxial untuk
menghubungkan antena dengan peralatan pemancar atau penerima
(radio). Kabel ini mempunyai impedansi atau tahanan yang spesifik,
besarnya 50 ohm.
Secara umum ada beberapa tipe peralatan Wireless LAN, yaitu :1.
Bertentuk card ethernet, biasanya merupakan gabungan PCMCIA adapter
dan card PCMCIA yang sudah diintegrsikan menjadi satu kesatuan2.
Berbentuk card PCMCIA seperti yang banyak digunakan di laptop atau
notebook3. Sudah menjadi satu kesatuan (satu kotak, disebut
Wireless in the box), kita tinggal colok ke kabel UTP (LAN), kabel
power dan kabel antena
Gambar 2.5 Wireless LANBAB IVKESIMPULAN DAN SARAN4.1
KESIMPULANSekitar tahun 1992-an Internet Indonesia dibangun
berbasis teknologi paket radio kecepatan 1200 bps. Memang sangat
perlahan akan tetapi teknologi Internet radio (wireless) telah
membuktikan dirinya sebagi alternatif yang tidak dapat dibuat
main-main. Tulisan ini memang terkesan teknis, dengan tujuan
teman-teman pembaca memperoleh gambaran membangun sendiri jaringan
wireless Internet berkecapatan tinggi 2-11 Mbps bukan yang
mustahil, akan merupakan hal yang mudah dan jauh lebih baik dari
pada infrastruktur telkom yang ada saat ini.Pada hari ini,
teknologi wireless Internet menjadi alternatif yang perlu
diperhitungkan oleh operator Telkom dan Indosat. Hari ini Telkom
menyewakan saluran 2 Mbps seharga Rp. 10 juta / bulan, padahal
dengan menggunakan wireless Internet yang ada di pasaran, kita
dapat mengoprasikan saluran berkecepatan 11 Mbps dengan investasi
sekitar 20 jutaan dengan biaya izin operasi sekitar Rp. 2 jutaan
per tahun. Bahkan pada hari ini semakin banyak warnet diberbagai
Kota (Bandung, Medan, Jogja, dll) mulai membangun jaringan antar
warnet-nya, menggunakan teknologi-teknologi wireless tersebut.
Belum lagi dengan masunya berbagi operator satelit (juga wireless)
dalam kancah Internet Indonesia seperti pasific Sattelite Nusantara
(PSN), Melesat (Infokom), PalapaNet (Satelindo), TelkomNet Turbo
(Telkom) menambah marak infrastruktur Internet wireless di
indonesia, yang pada akhirnya memungkinkan kita untuk membangun
akses Internet yang murah bagi rakyat Indonesia.
4.2 SARANPeralatan kunci yang dibutuhkan adalah sebuah Card
WaveLAN yang pada hari ini umumnya berbentuk card PCMCIA. Beberapa
situs internet yeng memuat banyak informasi tentang WaveLAN ini
antara lain adalah http://www.hydra.carleton.ca,
http://www.wavelan.com, http://www.wavelan.net. Untuk menjaga jarak
jangkau pencaran WaveLAN tersebut dibutuhkan antena external (yang
diletakan di luar gedung). Umumnya untuk jarak-jarak 5-10 km dapat
dicapai dengan menggunakan antena external tersebut. Harga antena
sekitar US $ 60 70-an. Masalah utamanya karena umunya card waveLAN
tersebut berdaya rendah sekitar 25mW-an, maka jarak antara card
waveLAN dengan antenanya tidak bisa terlalu jauh supaya sinyal
tidak hilang di kabel coaxcial yang menghubungkan card waveLAN
dengan antena tersebut. Biasanya kabel penghubungnya (berupa coax
50 ohm yang baik), dibatasi kurang dari 10 meter jaraknya. Jadi
jangan kaget, jika kita akan melihat komputer (PC) diletakan di
atap wrnet-warnet yang saling berhubungan menggunakan media wveLAN
ini, karena mau tidak mau PC harus diletakand di atap supaya antara
card ke antena dapat di buat seminimal mungkin dibawah 10
meter.Setelah card waveLAN dan antenanya beres, strategi
selanjutnya adalah mencari tahu bagaimana supaya kita bisa
menggunakan PC yang banyak dipasaran agar dapat berfungsi sebagai
router. Biasanya pada saat kita memberli card waveLAN di sediakan
perangkat lunak drive-nya untuk sistem operasi Windows. Pada router
ini kita pasangkan 2 (dua) interface jaringan, yang satu berupa
card ethernet untuk menyambungkan local area network (LAN) dari
Warnet, sekolah atau kantor yang lokcal di gedung.Ada beberapa dan
cukup banyak informasi di Internet yang memungkinkan kita
menjalanan PC sebagai gateway / router waveLAN. Dan semuanya ada di
dalam dunia maya yaitu Internet.Penulis yakin bahasa ingris bukan
masalah lagi sebagian besar pembaca maka beberapa situs di Internet
yamng membawa informasi tentang WaveLAN ini antara lain :a.
http://www.Hpl.hp.com/personal/jean_Tourrilhes/Linux/Linux.Wireless
b. Overview.html yang berisi tutorial dan overview tentang
teknologi wireless Internet di Linuxc.
http://www.fasta.fh-dortmund.de/users/andy/wvlan/ Web milik anda
yang berisi perangkat lunak driver WaveLAN untuk di Linux untuk
kernel Versi 2.3.xd. Halaman Web milik Jean Tourrilhes yang berisi
tentang Linux dan WirelessLAN pada
http://www.hpl.hp.com/personal/jean_Tourrilhes/Linux/ anda hampir
dapat dipastikan menemukan banyak sekali informasi tentang Linux
& WaveLAN di sinie. Kumpulan driver PCMCIA di Linux yang
dikumpulkan oleh David Hind pada http://www.pcmcia.sourceforge.org/
f. Informasi yang sangat baik tentang WaveLAN/IEE di Linux oleh
Harald Roelle di http://www.roelle.com/wvlanPPC/ g. Web milik
Justin Seger yang memlihara WaveLAN/PCMCIA driver di
http://www.media.mit.edu/~jseger/wavelan.html Jelas disini bahwa
sebetulnya dokumentasi tentang WaveLAN & Linux cukup banyak
sekali bahkan kadang kala terlalu banyak sekali. Sehingga agak
membingungkan kalau kita sampai tidak bisa melakukan hal tersebut,
apalagi dengan trasparansi-nya dan keterbukaanya pengetahuan
waveLAN di Internet.DAFTAR PUSATKA
Andrew S Tanenbaum,1988, Computer Networks, Printice Hall Inc,
New Jersey.Irvan Nasrun. 2005. Mengenal Internet Protokol Masa
Depan. Majalah CHIP Spesial Networking, halaman 6.Douglas E. Comer,
2004, Computer and Networks Internets with Internet Applications,
Fourth Edition, Pearson Education InternationalEdhy Sutanta, 2005,
Komunikasi data dan Jaringan Komputer, Graha Ilmu
Yogyakarta.Stalling Wiliam,1986, Jaringan Komputer, Salemba Empat,
Jakarta.Windu A & Agustini Ketut, 2012, The Implementation of
hypertext-based learning media for a local cultural based learning,
journal of Information Technology Education : Innovation in
Practice, Volume 11Windu A, dkk,. 2009. Buku Ajar Sistem Operasi
Berbasis nilai-nilai lokal Genius Sistem Subak,