8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
1/35
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang kompleks, kekompleksitasan
manusia itu tiada taranya di muka bumi ini. Manusia lebih rumit dari
makhluk apapun yang bisa dijumpai dan jauh lebih rumit dari mesin apapun
yang bisa dibuat. Manusia juga sulit dipahami karena keunikannya. Dengan
adanya hal ini maka sangat diperlukan mengumpulkan informasi dari setiap
individu baik dalam melakukan penelitian atau untuk membantu mengambil
keputusan di masa yang akan datang.
Pada suatu penelitian ilmiah yang dilakukan oleh seorang peneliti,
akan didapatkan beberapa data yang merupakan hasil dari pengukuran
ataupun pengamatan obyek penelitian di lapangan. Obyek penelitian dapat
berupa orang, tanaman, hewan dan fenomena-fenomena baik itu dalam
bidang ilmiah maupun sosial. Data itu pun kemudian dikumpulkan melaluiberbagai teknik-teknik pengumpulan data. Pengumpulan data merupakan
salah satu tahapan sangat penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data
yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan
sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus dilakukan
dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif. Salah satu
contoh dari pengumpulan data ini adalah angket atau kuusioner, dalam
pembuatan kuisioner diperlukan juga beberapa teknik sehingga menghasilkan
kuisioner yang baik, yang dapat memberikan informasi yang penting dari
penelitian kita.
Berdasrkan hal yang telah dijelaskan diatas maka dibuatlah
makalah ini untuk mengetahui pengertian data, berbagai teknik pengumpulan
data dan cara pembuatan kuisioner yang baik.
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
2/35
2
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
a. Apa pengertian data penelitian?
b.
Bagaimana teknik pengumpulan data penelitian?
c. Bagaimana teknik penyusunan kuisioner?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
a. Mengetahui pengertian data penelitian
b. Mengetahui teknik pengumpulan data penelitian.
c.
Mengetahui teknik penyusunan kuisioner.
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
3/35
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti Pengumpulan Data
Setiap manusia memiliki kecendrurungan untuk melihat apa yang ingin
dilihat, mendengar,apa yang ingin didengarkan dan melakukan apa yang
menjadi keinginannya. Anggapan dasar ini sering mengganggu peniliti
sebagai manusia dalam mengadakan pengamatan. Seperti yang telah
disinggung dibab terdahulu bahwa mengamati bukanlah hanya melihat objek.
Kerlinger,mengatakan bahwa mengobservasi adalah suatu istilah umum yang
mempunyai arti sma bentuk penerimaan data yang dilakukan dengan cara
merekam kejadian, menghitungnya,mengukurnya,dan mencatatnya.1
Apa yang telah dijelaskan dalam bab sebelum ini adalah bagaimana
peneliti menentukan metode setepat-tepatnya untuk memperoleh data,kemudian disusul dengan cara-cara menyusun alat pembantunya,yaitu
instrumen. Menyusun instrumen adalah pekerjaan penting di dalam langkah
penelitian. Akan tetapi mengumpulkan data jauh lebih penting lagi, tertama
apabila peneliti menggunakan metode yang memiliki cukup besar celah untuk
memasuki unsur minat peneliti. Itulah sebabnya menyusun instrumen
pengumpulan data harus ditangani secara serius agar diperoleh hasil yang
sesuai dengan kegunaannya yaitu pengumpulan variabel yang tepat. Instrumen
yang sifatnya masih umum,misalnya pedoman wawancra dan pedoman
pengamatan masih mudah diinterpretasikan (mungkin salah) oleh pengumpul
data.2
1Prof .Dr.Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian,(Cet.V;Yogyakarta:RINEKA CIPTA,2002), Hal.197
2Prof .Dr.Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian, H. 222.
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
4/35
4
Semakin kurangnya pengalaman pengumpulan data, semakin mudah
dipengaruhi oleh keinginan pribadinya,semkain condong (bias) data yang
terkumpul. Oleh karena itu,pengumpul data walaupun tampaknya hanya
pengumpul data, bukan pemimpin peneliti atau sekertaris yang kelihatan
mempunyai jabatan yang cukup penting dan mentereng, harus mempunyai
keahlian yang cukup untuk melakukannya. Suatu kebiasaan yang banyak
dilakukan oleh perancang penelitian,apabilaingin melibatkan orang-orang
/kawan kedalam kegiatan penelitian, memasukkan mereka sebagai pengumpul
data.Mengumpulkan data memang pekerjaan yang melelahkan dan kadang-
kadang sulit. Berjalan dari rumah ke rumah mengadakan interview atau
membagi angket, belum lagi kalau satu dua kali datang belum berhasil
bertemu dengan orang yang dicari, sungguh merupakan pekerjaan yang
membosankan dan memerlukan ketahanan mental. Kadang-kadang dari jauh
ke suatu sekolah, kantor, atau tempat,disambut dengan dingin, bahkan kadang-
kadang raut wajah yang kecut merupakan suatu ujian mental yang tidak
ringan, yang dapat membawa berat keputusan dan kegagalan dalam penelitian.
Pekerjaan seperti ini sering diberikan kepada pembantu peneliti yunior,
sedangkan para senior cukup membuat desain,menyusun instrumen, mengolah
data, dan mengambil kesimpulan. Yang dipengaruhi oleh faktor siapa yang
bertugas mengumpulkan data. Jika pengumpul data melakukan sedikit
kesalahan sikap dalam interviu misalnya, akan mempengaruhi data yang
diberikan oleh responden. Kesimpulannya dapat salah. Maka mengumpulkan
data merupakan pekerjaan yang penting dala meneliti.3
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan
penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas
dan reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai
proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau
menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai
dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang
3Prof .Dr.Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian. H. 222.
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
5/35
5
dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan
kondisi tersebut, pengertian pengumpulan data diartikan juga sebagai proses
yang menggambarkan proses pengumpulan data yang dilaksanakan dalam
penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.4
Data dapat didefenisikan sebagai deskripsi dari suatu dan kejadian
yang kita hadapi. Data dapat berupa catatan-catatan dalam kertas, buku, atau
tersimpan sebagai file dalam database. Data akan menjadi bahan dalam suatu
proses pengolahan data. Oleh karena itu, suatu data belum dapat berbicara
banyak sebelum diolah lebih lanjut.5
B. Pengertian sumber data
Data bisa diperoleh dari sumber primer dan sekunder. Data primer
mengacu pada informasi yan g diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti
yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Data
sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah
ada, seperti yang kita lihat ketika membahas survei literatur. Beberpa contoh
sumber data primer (prymary data) adalah responden indivadu, kelompok
fokus, dan panel yang secara khusus ditentukan oleh peneliti dan di mana
pendapat bisa dicari terkait persoalan tertentu dari waktu ke waktu, atau
sumber umum seperti majalah atau buku tua. Internet juga dapat menjadi
sumber data primer jika kuesioner disebarkan melalui internet. Data juga bisa
diperoleh dari sumber dari sumber sekunder (secondary sources), misalnya,
catatan atu dekumentasi perusahaan, publikasi pemerintah, analisis industri
oleh media, situs web, internet dan seterusnya. Dalam beberapa kasus,
lingkungan atau situasi dan peristiwa khusus pun dapat menjadi sumber
data,contohnya, mempelajari tata ruang sebuah pabrik. Kata pertama-tama
4Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad dan Sakura H. Ridwan. Pembinaan Kemampuan Menulis
Bahasa Indonesia, (Cet. I; Jakarta : Penerbit Erlangga.1988), h. 45.5Al-Bahra. Pengertian Data. (Cet. I. Medan: Universitas Sumatera Utara). H. 1
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
6/35
6
akan menelaah empat sumber data primer yang utama individu, kelompok
fokus, panel, metode umum dan kemudian membahas sumber sekunder.6
Menurut Uma Sekaran (2006),Sumber data terbagi atas 2 yaitu :
1. Sumber Data Primer
Selain dari induvidu yang memberi informasi ketika diwawancara,
dari kuesioner,atau observasi dibahas lebih jauh dalam metode
pengumpulan data dalam hal ini sumber data primer (source of
primary data) lain yang berguna adalah kelompok fokus.
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder sangat diperlukan untuk kebanyakan penelitian
organisasi. Seperti data sekunder mengacu pada informasi yang
dikumpulkan oleh seseorang, dan bukan peneliti yang melakukan
studi mutakhir. Data tersebut bisa merupakan internal atau
eksternal organisasi dan diakses melalui internet, penelusuran
dokumen, atau publikasi informasi. Data sekunder bisa dipakai,
diantaranya untuk meramalkan perjualan dengan menyusun model
berdasarkan angka penjualan dimasa lalu, dan melalui ekstrapolasi.
Terdapat beberapa sumber data sekunder (sources of secondary
data), termasuk buku dan majalah , publikasi pemerintah mengenai
indikator ekonomi, data sensus, ikhtisar statistik, basis data,
media,laporan tahunan perusahaan, dan sebagainya. Studi kasus,
dan catatan dokumaen lainnya sumber data sekunder memberikan
banyak informasi bagi penelitian dan pemecahan masalah. Data
tersebut adalah seperti telah kita ketahui, kebanyakan bersifat
kualitatif. Yang juga termasuk sumber sekunder adalah jadwal
yang disusun untuk atau oleh personalia kunci dalam
organisasi,kelender kerja eksekutif, dan pidato yang mereka
sampaikan. Meskipun demikian, banyak data internal semacam itu
6
Uma Sekaran, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, (Cet.2;Jakarta: Salemba Empat,2006)H.60.
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
7/35
7
yang bersifat rahasia dan tidak bisa diakses. Basis data keuangan
yang sudah tersedia untuk penelitian juga merupakan sumber data
sekunder. Compustat Database mengandung informasi tentang
ribuan perusahaan yang disusun menurut industri dan mengenai
perusahaan global. Keuntungan mencari sumber data sekunder
adalah penghematan waktu dan biaya memperoleh informasi.
Tetapi, data sekunder sebagai satu-satunya sumber informasi
mempunyai kekurangan dalam hal menjadi usang, dan tidak
memenuhi kebutuhan spesifik dari situasi atau keadaan tertentu.
Karena itu, adalah penting untuk mengacu pada sumber yang
memberikan informasi terkini dan terbaru.7
Menurut Sujoko dkk (2004) Penetapan sumber data sangat terkait
dengan research question yang ditetapkan sebelumnya. Pemilihan sumber data
yang tepat akan sangat membantu peneliti dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan dalam penelitian sekaligus menyelesaikan dengan efisien. Beberapa
contoh sumber data adalah sebagai berikut :
Orang/pelaku (pengalaman, pemikiran, perilaku, percakapan, perasaan,
persepsi, dsb). Dalam penelitian akutansi, pelaku dapat meliputi pemilik
badan usaha, direktur, menejer cabang, menejer akutansi, karyawan kunci,
investor, pengguna laporan keuangan lainnya, konsultan badan usaha,
maupun pelaku-pelaku lain, baik dari dalam maupun luar organisasi.
Dokumen. Ini dapat meliputi laporan keuangan, laporan produksi harian,
nota/faktur, dokumen-dokumen yang terlibat dalam sistem akutansi, akta
pendirian badan usaha, job description, struktur organisasi, peraturan-
peraturan yang relevan, flowchart sistem dan prosedur akutansi, notulen
rapat,memo,PSAK,arsip-arsip, dan sebagainya.
7
Uma Sekaran, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, H.61.
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
8/35
8
Organisasi. Organisasi dapat berupa badan usaha yang menjadi objek studi
kasus yang dilakukan, organisasi profesi, kantor pelayanan pajak, dan
lembaga/istansi lainnya.
Kejadian. Kejadian yangdapat enjadi sumber data antara lain: aktivitas
produksi, aktivitas pemasaran, rapat kerja, training karyawan, aktivitas
seremonial tertentu,aktivitas informal badan usaha, interaksi para pelaku,
dan berbagai peristiwa yang relevan dengan research questions nyang ada.
Kelompok pergaulan.ini dapat meliputi kelompok-kelompok persahabatan
yang ada antar anggota organisasi,relasi bisnis pemilik badan usaha, serta
kelompok-kelompok formal maupun informal yang relevan.8
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data.Tanpa mengatahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai
sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat
dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium
dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada
suatu seminar, diskusi, dijalan dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber
datanya, maka pengumpulan data dapat menggunaka sumber primer, dan
sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber data merupakan
sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi
8
Sujoko dkk,Metode Penelitian untuk Akutansi,(Cet.1;Malang:Bayu Media Publishing,2004)Hal.133
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
9/35
9
(pengamatan) interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi
dan gabungan keempatnya.9
Ada beberapa teknik yang bisa dipergunakan untuk mengumpulkan
data, satu sama lain punya fungsi yang berbeda, dan hendaknya
dipergunakan secara tepat sesuai dengan tujuan penelitian dan jenis data
yang ingin digali serta keadaan subjek (sumber informasi) penelitian.
Teknik-teknik yang bisa dipergunakan untuk menggali data adalah: (1) tes
misalnya tes kecerdasan, (2) angket atau kuesioner, (3) wawancara atau
interview, (4) observasi atau pengamatan, dan (5) telaah dokumen.10
1. Tes
Tes dapat digunakan dalam berbagai macam penilaian atau
evaluasi, antara lain dalam setiap macam ulangan, ujian akhir semester,
dan lainnya. Tes merupakan alat ukur yang penting, karena dapat menilai
(1) hasil belajar yang telah dilakukan, dan hasilnya disebut nilai hasil dan
(2) jalannya proses belajar, dan hasilnya disebut nilai proses. Kedua fungsi
penilaian tersebut tidak dapat dipisahkan, namun perlu diketahui bahwa
keduanya berbeda satu sama lain.11
Disamping fungsi penilaian tersebut, beberapa kemungkinan
penggunaan tes dapat dikemukakan sebagai berikut:12
a. Penggunaan prediktif. Tes digunakan maksud untuk mengukur hasil yang
dapat diharapkan di kemudian hari. Dengan penggunaan prediktif, orang
mencoba memperhitungkan, apakah seseorang di kemudian hari dapat
belajar atau bekerja dan berhasil dengan baik.
b.
Penggunaan Selektif. Tes digunakan untuk meneliti, sejauh mana siswa
(anak didik) dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Misalnya, tes
digunakan untuk penjaringan calon siswa baru di sekolah menengah.
9Prof. Dr. Sugiyono,Metodologi Penelitian Kuantitatif kualitatif dan
R&B,(Cet.1;Bandung:Alfabeta,2008),Hal.22410
Drs. Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, (Cet. 2;Jakarta;CV.Rajawali,1990), Hal.9411
Muhammad Arif Tiro, Penelitian: Skripsi, Tesis, dan Disertasi, (Cet.1;Makassar;Andira
Publisher,2009), Hal.8812Muhammad Arif Tiro, Penelitian: Skripsi, Tesis, dan Disertasi, H. 88.
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
10/35
10
c.
Penggunaan diagnosis. Tes dimanfaatkan untuk memeriksa titik kuat dan
titik lemah siswa, atau letak kekurangan pembelajaran. Hasil tes digunakan
untuk perbaikan proses pembelajaran.
d.
Penggunaan komparatif. Tes digunakan untuk mengetahui
kesamaan/perbedaan antara kelompok yang satu dan kelompok yang lain.
Melihat fungsi dan penggunaan tes, pembuatannya harus
dilakukan dengan teknik khusus untuk mendapatkan tes yang baik. Teknik
khusus bisa dirancang dengan baik apabila dasar teori evaluasi diketahui
oleh perancang tes.13
2. Angket atau Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden secara
langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.14
Angket biasanya terdiri atas sejumlah pertanyaan yang harus
dinilai atau yang harus dijawab oleh responden. Angket dibicarakan
dengan memusatkan perhatian pada masalah yang ingin dipecahkan.
Setiap pernyataan atau pertanyaan merupakan bagian dari hipotesis yang
akan diuji. Hipotesis tentunya dirumuskan sesuai masalah penelitian.
Dalam memperoleh keterangan yang berkaitan dengan masalah penelitian,
materi pernyataan atau pertanyaan dalam sebuah angket dapat berupa
fakta, pendapat (opini), ataupersepsi diri.15
13Muhammad Arif Tiro, Penelitian: Skripsi, Tesis, dan Disertasi, Hal.89.
14
Prof. Dr. Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&B, H. 142.15Muhammad Arif Tiro, Penelitian: Skripsi, Tesis, dan Disertasi, H. 93.
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
11/35
11
Petunjuk Pembuatan Kuesioner. Pertanyaan dalam kuesioner
harus disusun dengan secermat mungkin:16
a. Perjelas lagi hubungan antara metode dengan masalah dan hipotesis.
Buatlah matriks yang menghubungkan antara masalah, hipotesis, variabel,
indikator, dan pertanyaan.
b. Rumuskan pertanyaan dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1) Sesuaikan bahasa dengan tingkat pengetahuan responden.
2) Gunakanlah kata-kata yang mempunyai arti yang sama bagi setiap
orang.
3)
Hindari pertanyaan yang panjang karena pertanyaan panjang sering
kali mengaburkan dan membingungkan.
4) Janganlah beranggapan bahwa responden memiliki informasi faktual.
5)
Bentuklah kerangka pemikiran yang ada dalam benak anda.
6) Sarankanlah semua alternatif atau tidak sama sekali.
7) Lindungi harga diri responden.
8)
Jika anda terpaksa menanyakan hal yang kurang mengenakkan
responden, mulailah bertanya hal-hal yang positif.
9) Tentukan apakah anda memerlukan pertanyaan langsung, tak langsung,
atau pertanyaan tak langsung disusul dengan pertanyaan langsung.
10) Hindari kata-kata yang bermakna banyak.
11) Hindari pertanyaan yang bersifat mengarahkan responden oada
jawaban tertentu.
12) Pertanyaan harus dibatasi pada satu gagasan saja.
c.
Organisasikan kuesioner secara sistematis.
d.
Lakukan prauji kuesioner. Pilihlah sejumalh responden yang representatif.
Ajukan pertanyaan-pertanyaan itu dan lihat kemungkinan salah paham
atau makna yang membingungkan.
16
Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc, Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi contoh analisisstatistik, (Cet. XIII;Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), h. 87-89.
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
12/35
12
Sejumlah pertanyaan yang disusun dalam sebuah angket dapat
diberikan kepada sekelompok responden pada saat bertatap muka dengan
pengumpul data, dan responden diminta untuk menjawabnya. Cara ini yang
banyak dilakukan di Indonesia. Dalam situasi lain, angket dapat pula
dikirimkan kepada responden untuk mendapatkan jawaban, dan yang mengisi
jawaban pertanyaan adalah responden sendiri. Pengiriman angket biasanya
dilakukan melalui kurir atau pos. Cara ini juga sudah dimulai digunakan di
Indonesia.17
3.
Wawancara atau Interview
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri
sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau
keyakinan pribadi. Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan
yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview dan
juga kuesioner (angket) adalah sebagai berikut:18
a. Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya
sendiri.
b.
Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan
dapat dipercaya.
c.
Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh
peneliti.
Esterberg, dalam Sugiyono (2012:233) mengemukakan beberapa
macam wawancara yaitu wawancara testruktur (peneliti telah mengetahui
dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh sehingga peneliti menyiapkan
17
Muhammad Arif Tiro, Penelitian: Skripsi, Tesis, dan Disertasi, h. 95.18Prof. Dr. Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&B, h. 138
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
13/35
13
instrumen penelitian berupa pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya
pun telah disiapkan), wawancara semiterstruktur (pelaksanan wawancara
lebih bebas, dan bertujuan untuk menemukan pemasalahan secara lebih
terbuka dimana responden dimintai pendapat dan ide-idenya), dan wawancara
tidak terstuktur (merupakan wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan datanya).19
Ketika kita mencoba mengumpulkan data menggunakan
wawancara kita harus membuat suatu rencana dengan mempertimbangkan
informasi dan data yang kita inginkan dan pribadi dari setiap individu yang
akan kita wawancarai. Peneliti dalam merencanakan dan melaksanakan
wawancara hendaknya mempertimbangkan hal-hal berikut:20
a.
Tentukan orang-orang yang akan diwawancarai: peneliti harus
menentukan orang-orang yang memiliki informasi tersebut, dan apakah
mereka mau memberikannya. Kesalahan fatal yang dilakukan peneliti
adalah keliru dalam membedakan informasi yang kadang-kadang tidak
mampu membekalinya dengan informasi. Oleh karena itu, di pundak
peneliti tanggung jawab untuk mengetahui sejauh mana kelayakan
informan tentang pendapat, pengalaman, dan hubungannya, dan
sebagainya tentang informasi yang akan diperolehnya dalam wawancara.
b. Lakukan dengan urutan yang seharusnya pelaksanaan wawancara: tempat
dan waktu wawancara harus ditentukan sesuai dengan kondisi orang-orang
yang melakukan wawancara dan mereka harus sampai pada waktu yang
telah ditentukan.
c.
Buatlah rencana yang jelas untuk wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan
yang akan diajukan: ketika mempersiapkan wawancara peneliti hendaknya
menentukan hal-hal yang ingin diwujudkannya sebagai hasil wawancara,
19Ummi Kholifah, Pengumpulan data dan Instrumen Penelitian
http://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/05/pengumpulan-data-dan-instrumen-
penelitian_umi-kholifah_oke.pdf (05 April 2014). h. 4.20
Prof. Dr. Emzir, M.Pd., Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Cet. I;Jakarta: RajawaliPress, 2010), h. 53.
http://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/05/pengumpulan-data-dan-instrumen-penelitian_umi-kholifah_oke.pdf%20(05http://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/05/pengumpulan-data-dan-instrumen-penelitian_umi-kholifah_oke.pdf%20(05http://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/05/pengumpulan-data-dan-instrumen-penelitian_umi-kholifah_oke.pdf%20(05http://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/05/pengumpulan-data-dan-instrumen-penelitian_umi-kholifah_oke.pdf%20(058/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
14/35
14
hakikat yang akan didiskusikannya, dan informasi yang dicoba
memperolehnya. Untuk menjamin terwujud yang demikian peneliti
hendaknya memahami aspekaspek penelitian dan hal-hal yang
berhubungan dengannya. Sebagaimana telah kita bicarakan diatas bahwa
wawancara pribadi dapat berupa pendahuluan atau untuk pengumpulan
informasi, dan memungkinkan peneliti memperoleh nasihat berkenaan
dengan aspek-aspek metodologis penelitiannya atau untuk menetapkan
validitas informasi yang telah diperolehnya dari sumber lain.
d. Lakukan uji coba wawancara sebagai pendahuluan: sebelum wawancara
yang sebenarnya, peneliti melakukan uji coba wawancara dengan rekan
atau anggota team penelitian atau orang lain yang bukan merupakan
informan yang akan diwawancarai, akan tetapi mereka mempunyai
karakteristik yang sama dengan mereka. Uji coba ini akan membantu
peneliti memperbaiki teknik dalam mengajukan pertanyaan dan melakukan
percakapan yang sebenarnya bersama orang-orang yang memiliki
informasi, kemudian memberikan pikiran yang jelas tentang informasi
yang diinginkan.
e. Berlatihlah menggunakan berbagai teknik wawancara: secara umum
peneliti mempunyai tujuan untuk membangkitkan perhatian dan kerja
sama informan. Di anatar kriteria keberhasilannya dalam wawancara
menjadikan informan sesuatu yang jelas, oleh karena itu, peneliti wajib
mengetahui dengan jelas terhadap hal-hal yang berhubungan dengan
tujuan wawancara. Orang-orang yang melaksanakan wawancara tanpa
persiapan yang sesuai biasanya mengahadapi penolakan dari informan
daripada orang-orang yang sudah terlatih dalam berbagai teknik
wawancara.
f. Yakini kebenaran informasi yang diperoleh: pada kebanyakan wawancara
lebih baik memperoleh ringkasan jawaban, peneliti menyiapkan ringkasan
ini kemudian memperlihatkannya kepada informan untuk memeriksa
kebenarannya.
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
15/35
15
g.
Siapkan catatan tertulis tentang hasil wawancara secepat mungkin: apabila
peneliti ingin meyakini bahwa ia memelihara ketelitian data, statistik, dn
informasi yang diperolehnya, maka ia harus mencatat semua data sejak
awal melaksanakan wawancara.
4. Observasi
Ketika peneliti mengumpulkan data untuk tujuan peneltian
ilmiah, kadang-kadang ia perlu memperhatikan sendiri berbagai fenomena,
atau kadang-kadang menggunakan pengamatan orang lain. Observasi atau
pengamatan dapat didefinisikan sebagai perhatian yang terfokus terhadap
kejadian, gejala, atau sesuatu. Adapun observasi ilmiah adalah perhatian
terfokus terhadap gejala, kejadian atau sesuatu dengan maksud
menafsirkannya, mengungkapkan faktor-faktor penyebabnya, dan
menemukan kaidah-kaidah yang mengaturnya.21
a. Macam-macam Observasi
Observasi dapat dibedakan berdasarkan tingkat pengontrolan
kepada dua macam, Observasi sederhana dan Observasi sistematis.
Observasi sederhana (simple observation) adalah pengamatan yang tidak
terkontrol, yang merupakan gambaran sederhana dari pengamatan dan
pendengaran. Peneliti melakukan pengamatan terhadap gejala-gejala dan
kejadian-kejadian sebagaimana terjadi secara apa adanya dalam kondisinya
yang alami tanpa melakukan suatu kontrol ilmiah. Artinya tanpa dilakukan
terlebih dahulu persiapan dan tanpa menggunakan peralatan yang canggih
untuk mencatat dan mengambil foto-foto. Pengamatan semacam ini
bermanfaat dalam studi penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data
awal tentang gejala dan kejadian sebagai pendahuluan bagi penelitian yang
lebih mendalam dan terkontrol di masa yang akan datang. Adapun pengmatan
sistematis (systematic observation) adalah suatu pengamatan ilmiah yang
terkontrol. Berbeda dengan pengamatan sederhana dari segi direncanakan
terlebih dahulu, dan dari kontrol ilmiah yang tinggi diberikan terhadap
21Prof. Dr. Emzir, M.Pd., Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, h. 38.
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
16/35
16
pengamatan sederhana dari segi direncanakan terlebih dahulu, dan dari
kontrol ilmiah yang tinggi diberikan terhadap pengamatan dan peralatan
pengamatan. Dalam observasi sistemik ini setting (waktu dan tempat)
pengamatan juga dibatasi, sering dalam observasi dipergunakan peralatan-
peralatan mekanik, seperti tape recorder, kamera, dan lain-lain. Observasi
sistemik berbeda dengan observasi sederhana dalam hal tujuannya untuk
mengumpulkan data yang lebih mendalam tentang gejala-gejala topik
penelitian yang membantu dalam perumusan hipotesis atau pengujian
hipotesis, kebalikan dari pengamatan sederhana yang mempunyai tujuan
pengumpulan data awal dalam penelitian survei.22
Berdsarkan hubungan antara observer dan gejala yang diobservasi,
baik observasi terstruktur maupun yang tidak terstruktur dapat dibedakan
menjadi observasi partisipan, dan observasi nonpartisipan.23
Pada observasi partisipan, observer terlibat dengan
situasi/lingkungan dimana gejala terjadi. Jadi, tidak ada jarak antara observer
dengan gejala yang diobservasi.24
Sedangkan pada observasi nonpartisipan, observer
memperlakukan dan mempersiapkan dirinya sedemikian rupa sehingga
dirinya benar-benar berada di luar atau tidak terlibat dalam situasi,
lingkungan, dan gejala yang diamati.25
b.
Petunjuk Pokok Observasi yang baik
Faktor-faktor berikut merupakan petunjuk pokok agar
mendapatkan data yang bermanfaat ketika mengumpulkan informasi
menggunakan teknik observasi.26
22Prof. Dr. Emzir, M.Pd., Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, h. 38-39.
23Suharno. Observasi . H. 493
24Suharno. Observasi . H. 493
25
Suharno. Observasi . H. 49426Prof. Dr. Emzir, M.Pd., Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, h. 41-44.
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
17/35
17
1)
Peroledari informasi yang sudah ada tentang sesuatu yang ingin
diamati: peneliti harus menetapkan sebelumnya aspek-aspek yang ingin
diobservasinya, dan gejala-gejala yang patut dicatat atau direkam.
2)
Uji tujuan umum dan tujuan khusus: pembatasan perilaku dan
fenomena yang akan diamati akan memungkinkan peneliti memelihara
objektivitas pengamatannya, akan memungkinkan peneliti-peneliti lain
memahami batas dan dimensi data dan informasinya, hal ini akan
membolehkan mereka menetapkan validitas penelitian dengan cara
melakukan penelitian mengikuti langkah-langkah penelitian tersebut
sekali lagi untuk meyakinkan hasilnya.
3)Berpeganglah pada teknik tertentu untuk mencatat hasil: agar ekonomis
dalam waktu dan agar bervariasi dalam teknik dan agar lebih banyak
peneliti melakukan pengamatan secara bebas, maka penting pada suatu
tempat penentuan satuan statistik dan data yang akan dipergunakan
dalam mencatat hasil-hasil pengamatan.
4)
Klasifikasikan dan batasi informasi: disamping mencatat data secara
kuantitatif terhadap fenomena yang diamati peneliti, adalah penting
mencatat data secara deskriptif/uraian dan selanjutnya mencatat
tafsirannya pada saat yang sama dengan waktu terjadinya.
5)Amati dengan cermat dan teliti: Peneliti ini akan menghasilkan data
yang dapat dipercaya dan teliti dalam bentuk yang lebih baik daripada
melakukan pengamatan secara tanpa persiapan. Berdasarkan hal ini
peneliti perlu mendalami topik penelitiannya dan menguasai
keterampilan pengamatan yang baik.
6)
Susunlah fenomena-fenomena tersebut dengan terpisah: dalam hal-hal
peneliti melakukan pengamatan sesuatu secara deksriptif, ia harus
membedakan dalam pengklasifikasiannya setiap kelompok atau
karakter dari yang lain khusus dalam pemberian pola-pola yang berbeda
untuk klasifikasinya.
7)Berlatihlah menggunakan alat-alat yang dipergunakan dalam observasi:
peneliti hendaknya berlatih menguasai alat-alat yang dipergunakan
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
18/35
18
untuk mencatat dan merekam hasil-hasil pengamatan akan
memungkinkannya untuk mencatat hasil-hasil pengamatan dengan
cermat dan dalam waktu yang sesingkat mungkin agar terhindar dari
keterlambatan dalam pekerjaannya.
5. Dokumentasi
Di samping observasi partisipan dan wawancara, para peneliti
kualitatif dapat juga menggunakan berbagai dokumen dalam menjawab
pertanyaan terarah. Apabila tersedia, dokumen dalam menjawab pertanyaan
terarah. Apabila tersedia, dokumen-dokeumen ini dapat menambha
pemahaman atau informasi untuk penelitian. Karena perhatian peneliti
kualitatif telah dan selalu difokuskan pada orang baik yang melek huruf
maupun yang buta huruf, tidak semua proyek penelitian akan memiliki
dokumen-dokumen lokasi yang tersedia. Juga mungkin bahwa penelitian
yang sama di kalangan suatu kelompok melek huruf tidak akan memiliki
dokumen-dokumen lokasi yang relevan untuk dipertimbangkan; ini sangat
tergantung pada fokus penelitian. Pikirkan secara cermat tentang partisipan
anda dan bagaimana mereka berfungsi dan mengajukan pertanyaan tentang
informan-informan anda yang dapat membantu untuk memutuskan apa jenis
dokumen yang mungkin tersedia.27
Dokumen-dokumen yang mungkin tersedia mencankup: budget,
iklan, deskripsi kerja, laporan tahunan, memo, arsip sekolah, korespondensi,
brosur informasi, materi pengajaran, laporan berskala, wbsites, paket orientasi
atau rekruitmen, kontrak, catatan proses pengadilan, poster, detik-detik
pertemuan, menu, dan masih banyak jenis item tertulis lainnya.28
Masalah pribadi dan hak cipta mungkin berimplikasi pada
pengumpulan dokumen, maka adalah penting untuk menanyakan hal ini
ketika anda menemukan atau diberikan dokumen. Apabila anda diberikan izin
untuk mencankup apa yang dipelajari dari dokumen-dokumen ini dalam
27
Prof. Dr. Emzir, M.Pd., Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, h. 61-62.28Prof. Dr. Emzir, M.Pd., Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, h. 62.
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
19/35
19
makalah akhir anda, dokumen tersebut harus dikutip secara memadai dan
dimasukkan dalam daftar pustaka dari makalah akhir tersebt. Jika anda tidak
memperoleh izin, jangan gunakan dokumen tersebut dalam cara apa pun.29
D.
Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengambilan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisiensi
bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah
responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa
pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka,dapat diberikan kepada
responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.30
Bila penelitian dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas, sehingga
kuesioner dapat diantarkan langsung dalam waktu tidak terlalu lama, maka
pengiriman angket kepada responden tidak perlu melalui pos . Dengan adanya
kontak langsung antara peneliti dengan responden akan menciptakan suatu
kondisi yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela akan memberikan
data objektif dan cepat.31
Menurut Uma Sekaran (1992) Mengemukakan berberapa prinsip dalam
penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu Prinsip
penulisan,pengukuran dan penampilan fisik :
1. Prinsip Penulisan Angket
Prinsip ini menyangkut beberapa faktor yaitu : isi dan tujuan
pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah, pertanyaan tertutup terbuka-
negatif positif, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan hal-hal yang sudah
lupa,pertanyaan tidak mengarakan,panjang pertanyaan, dan urutan
pertanyaan.32
29Prof. Dr. Emzir, M.Pd., Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, h. 62-63.
30Prof.DR. Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi, (Bandung:alfabeta,2004), H. 162.
31Drs. Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian, (Jakarta: bumi aksara, 2002), H. 178.
32
Uma Sekaran, Research Methods of Business, ,(Southern illions:University at Carbondale,1984),H. 163.
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
20/35
20
a. Isi dan Tujuan Pertanyaan: yang dimaksud disini adalah,apakah isi
pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan? Kalau
berbentuk pengukuran maka dalam membuat pertanyaan harus
teliti,setiap pertanyaan harus skala pengukuran dan jumlah item
mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti.
b. Bahasa yang digunakan: bahasa yang digunakan dalam penulisan
kuesioner harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.
Kalau sekirannya responden tidak dapat berbahasa indonesia, maka
jangan disusun dengan bahasa indonesia. Jadi bahasa yang digunakan
dalam angket harus memperhatikan jenjang pendidikan
responden,keadaan sosial budaya, dan frame of referencedari
responden.
c. Tipe dan Bentuk Pertanyaan: tipe pertanyaan dalam angket dapat
terbuka atau tertutup (kalau dalam wawancara: terstruktur dan tidak
terstruktur), dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif dan
negatif. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan
responden untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentangsuatu hal, sedangkan Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang
mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk
memilih salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia.
d. Pertanyaan tidak Mendua: setiap pertanyaan dalam angket jangan
mendua(double-barreled) sehingga menyulitkan responden untuk
memberikan jawaban. Contoh: bagaimana pendapat anda tentang
kualitas dan kecepatan pelayanan ktp? Ini adalah salah satu pertanyaan
yang mendua, karena menanyakan tentang dua hal sekaligus yaitu
kualitas dan harga.
e. Tidak menanyakan yang sudah lupa: setiap pertanyaan dalam instrumen
angket, sebaiknya juga tidak menanyakan hal hal yang sekirannya
responden sudah lupa, atau pertanyaan yang memerlukan jawaban
dengan berfikir berat. Contoh: bagaimanakah kinerja para penguasa
indonesia 30 tahun yang lalu ? menurut anda, bagaimanakah cara
mengatasi krisis ekonomi saat ini ?
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
21/35
21
f. Pertanyaan tidak menggiring: pertanyaan dalam angket sebaiknya juga
tidak menggiring ke jawaban yang baik saja atau ke yang jelek saja.
Misalnya : bagaimankah kalau bonus atas jasa pelayanan ditingkatkan ?
jawaban responden tentu cenderung akan setuju. Bagaimanakah
prestasi kerja anda selama setahun terakhir ? jawabannya akan
cenderung baik.
g.
Panjang pertanyaan: pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu
panjang, sehingga akan membuat jenuh responden dalam mengisi. Bila
jumlah variabel banyak, sehingga memerlukan instrumen yang banyak,
maka instrumen tersebut dibuat bervariasi dalam penampilan model
skala pengukuran yang digunakan, dan cara mengisinya. Disarankan
empirik jumlah pertanyaan yang memadai adalah 20-30 pertanyaan.
h. Urutan pertanyaan: urutan pertanyaan dalam angket dimulai dari yang
umum menuju ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju yang
ke hal yang sulit atau diacak. Hal ini perlu dipertimbangkan karena
secara psikologis akan mempengaruhi semangat responden untuk
menjawab. Kalau pada awalnya sudah diberi pertanyaan yang sulit atauspesifik, maka responden akan patah semangat untuk mengisi angket
yang telah mereka terima. Urutan pertanyaan yang diacak perlu dibuat
bila tingkat kematangan responden terhadap masalah yang ditanyakan
sudah tinggi.
i. Prinsip pengukuran: angket diberikan kepada responden adalah
merupakan instrumen penelitian, yang digunakan untuk mengukur
variabel yang akan diteliti. Oleh karena itu instrumen angket tersevut
harus dapat digunakan untuk menghasilkan data yang valid dan reliabel
tentang variabel yang di ukur. Supaya diperoleh data penelitian yang
valid dan reliabel, maka perlu diuji validitasnya dan realibilitasnya
terlebih dahulu. Instrumen yang tidak valid dan reliabel bila digunakan
untuk mengumpulkan data, akan menghasilkan data yang tidak valid dan
reliabel pula.
j. Penampilan fisik angket: penampilan fisik angket sebagai alat
pengumpul data akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
22/35
22
dalam mengisi angket. Angket yang dibuat dikertas buram, akan
mendapatkan respon yang kurang menarik bagi responden, bila
dibandingkan angket yang dicetak dalam kertas yang bagus dan
berwarna.
2. Pembuatan Kuesioner
Pada penelitian survai,penggunaan kuesioner merupakan hal yang
pokok untuk pengumpulan data. Hasil kuesioner tersebut akan terjelma dalam
angka angka, dan tabel tabel, analisis statistik dan uraian serta kesimpulan hasil
penelitian. Analisis data kuantitatif dilandaskan atas hasil kuesioner itu. Tujuan
pokok pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan ,
dan memperoleh informasi dengan reabilitas dan validitas setinggi mungki.
Mengingat terbatasnya masalah yang dapat ditanyakan dalam kuesioner , maka
senantiasa perlu diingat agar pertanyaan memang langsung berkaitan dengan
hipotesa dan tujuan penelitian. Sebelum atau ketika membuat kuesioner ada
baiknya dipelajari kuesioner yang sudah ada, dan relevan dengan topik
penelitian yang akan dilakukan. Namun demikian, contoh kuesioner tersebut
bukanlah untuk ditiru,jika dalam keadaan mendesak, sebaiknya didiskusikandengan peneliti yang melakukannya, karena yang bersangkutan dapat memberi
tahu kelemahan dari pertanyaan tertentu dalam kuesioner. Dia dapat
memberikan saran, pertanyaan tertentu dalam kuesioner.33
Dalam suatu penelitian sosial, terlibat berbagai cabang ilmu sehingga sangat
memungkinkan hal-hal tertentu kurang dikuasai si peneliti. Karena itu menjadi
masalah-masalah konsep dan pengukuran, dapat dipecahkan dengan
berkonsultasi kepada sarjana lainnya. Untuk menghemat waktu, seminar interen
dapat di adakan itu, perlu ditambahkan, bahwa data yang terhimpun melalui
kuesioner hanyalah merupakan satu dimensi dari penelitian sosial. Kecuali itu
perlu disadari bahwa hasil kuesioner senantiasa terbatas, mengingat
kompleksnya fenomena sosial dan juga rumitnya motivasi para responden yang
diteliti. Untuk memperkaya pengertian peniliti tentang fenomena sosial dan
proses sosial, yang diperlukan berbagai informasi lainnya. Di samping data
33Babbie,E.R. Survey Research Methods Belmont,(Wadworth Publising Company,1973),Hal 177
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
23/35
23
sekunder yang relevan, informasi yang diperoleh dengan cara
wawancara,observasi, studi kasus dan lain-lain.34
a.
Isi pertanyaan dalam kuesioner
Dalam membuat suatu kuesioner makanya pertanyaan harus sebagai
berikut:
1) Pertanyaan tentang fakta. Umpannya umur,pendidikan, agama,status
perkawinan.
2) Pertanyaan tentang pendapat atau sikap. Ini menyangkut perasaan dan
sikap responden tentang sesuatu.
3)
Pertanyaan tentang informasi. Pertanyaan tentang informasi harus
menyangkut apa yang diketahui oleh responden dan sejauhmana hal
tersebut diketahui.
4) Pertanyaan tentang persepsi diri. Responden menilai perilakunya sendiri
dalam hubungannya dengan yang lain. Umpamanya, kerapnya kunjungan
sosial yang dilakukannya atau pengaruh terhadap orang lain.35
b.
Cara Pemakaian Kuesioner
Dalam menggunakan atau membuat kuesioner ada cara-cara dalampemakaian kuesioner tersebut sebagai berikut:
1) Kuesioner digunakan dalam wawancara tatap muka dengan responden .
2)
Kuesioner diisi sendiri oleh kelompok. Misalnya seluruh murid dalam satu
kelas dijadikan responden dan mereka mengisi kuesioner secara serentak.
3) Wawancara melalui telepon. Cara ini sering dilakukan di Amerika Serikat
dan negara negara maju lainnya, tetapi tidak lazim di negara-negara
berkembang. Prosedur ini lebih murah daripada wawancara tatap muka
dan adakalannya orang tidak bersedia didatangi tapi bersedia diwawancarai
melalui telpon.
4) Kuesioner diposkan, dilampiri amplop yang dibubuhi perangko, untuk
dikembalikan oleh responden setelah diisi. Cara ini dapat dilakukan untuk
kuesioner yang pendek dan mudah dijawab,tetapi mungkin cukup besar
proporsi yang tidak dikembalikan oleh responden.
34
Sofian, Efendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES,1989),H. 17635Oppenheim, A.N. Questionnaire Design, (New York: Basic Book,1996),H. 201.
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
24/35
24
c. Jenis pertanyaan
1) Pertanyaan tertutup.Kemungkinan jawabannya sudah ditentukan terlebih
dahulu dan responden tidak diberi kesempatan memberikan jawaban lain.
Contoh: 9.1
2) Pertanyaan terbuka. Kemungkinan jawabannya tidak ditentukan terlebih
dahulu dan responden bebas memberikan jawaban.
Contoh: 9.2
3) Kombinasi tertutup dan terbuka. Jawabannya sudah ditentukan tetapi
kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
Contoh: 9.3
Perlu diingat bahwa pertanyaan kombinasi tertutup dan terbuka di aatas
mengandung kelemahan. Untuk memudahkan pengkodean, pertanyaan tersebut
lebih baik dibuat menjadi dua nomor.
4) Pertanyaan semi terbuka.Pada pertanyaan semi terbuka, jawabannya sudah
tersusun tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.36
36Warwick, D.P, The Sample Survey,(New york:McGraw Hill,1975),Hal 94
Apakah Ibu pernah mendengar tentang keluarga berencana?
Pernah 2. Tidak pernah
Menurut pendapat Ibu, apakah masalah yang paling penting
bagi wanita di kota?
Apakah Ibu pernah mendengar tentang cara-caramenjarangkan kehamilan atau membatasi kelahiran ?
1. Pernah 2. Tidak pernah
(JIKA PERNAH) Cara-cara apa yang pernah Ibu dengar?
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
25/35
25
Contoh: 9.4
5) Petunjuk Membuat Pertanyaan
a) Gunakan kata-kata yang sederhana dan dimengerti oleh semua responden.
Hindarkan istilah yang hebat tetapi kurang atau tidak dimengerti
responden.
Contoh: 9.5
b) Usahakan supaya pertanyaan jelas dan khusus.
Contoh: 9.6
Apakah yang dimaksud dengan di sini adalah bangunan,somah, atau yang lain?
Arti kata di sini harus dijelaskan dan konsisten.
c) Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian.
Jenis kontrasepsi yang dipakai:
IUD 1
Pil 2
Kondom 3
Suntikan 4
Sterilisasi 5
Lain
lain........................................(SEBUTKAN)
Bagaimana status perkawinan Bapak?
Lebih baik : Apakah Bapak beristeri?
Berapa orang berdiam di sini?
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
26/35
26
Contoh: 9.7
d) Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti.
Contoh: 9.8
e) Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden.
Contoh: 9.9
f) Susunan pertanyaan
Pertanyaan dikelompokkan sesuai dengan tujuan penelitian, dimulai dengan
identitas yang berisi: 1. Nama responden, 2. Tempat tinggal, 3. Nama pewawancara,
4. Tanggal wawancara. Ini disusul dengan pertanyaan tentang ciri-ciri demografi:
umur, status dan jumlah anak. Sensus keluarganya biasanya dibuat dibagian muka.
Apakah saudara mau mencari pekerjaan di kota?
Lebih baik: Apakah saudara mencari pekerjaan?
Kalau jawabannyaYA, kemudian ditanyakan: Di
mana saudara ingin bekerja?
Pada waktu senggang, apakah saudara mendengarkan
radio atau melakukan yang lain?
Lebih baik :Apakah yang saudara lakukan pada waktu
senggang?
Apakah pekerjaan saudara sekarang?
Ternyata dia menganggur. Seharusnya dinyatakanterlebih dahulu :Apakah saudara bekerja? Kalau
jawabannya YA , lalu ditanyakan :pekerjaan saudara?
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
27/35
27
Ini diperlukan untuk memilih responden. Namun demikian, ada juga penelitian yang
tidak memakai sistem cara pemilihan demikian dan tidak memerlukan kuesioner
rumah tangga. (Misalnya penelitian : Hubungan antara karakteristik pribadi,kepuasan kerja dan efektivitas mengajar seorang guru . PP kependudukan UGM).
Terserah kepada peneliti bagaimana pengelompokan pertanyaan itu dilakukan.
Yang perlu diperhatukanialah urutan yang cukup runtut dan juga dimana
ditempatkan di bagian muka karena dapat segera mempengaruhi suasana wawancara.
Biasanya pertanyaan semacam ini ditempatkan di belakang, tetapi bukan pada
penutup supaya wawancara tidak di akhiri dengan perasaan kurang enak.
g) Bentuk Fisik Kuesioner
Kuesioner sebaiknya rapi, jelas dan mudah digunakan. Menyusun kuesioner yang
baik memerlukan lebih banyak waktu tetapi secara keseluruhan akan menghemat
waktu. Hal-hal yang perlu diperhatikan adaalah sebagai berikut:
1. Ukuran kertas dan jenis kertas (biasanya dipakai kertas duplikat folio).
2. Diisi bolak-balik atau tidak
3. Pembagian ruangan tidak bersempat-sempit . Sisi kiri daan kanan cukup longgar.
4.Nomor urut pertanyaan. Nomor urut dari mula sampai akhir atau tiap kelompok
mempunyai nomor sendiri. Berdasarkan pengaalaman, kami menyarankan
sistem nomor urut dari mula sampai akhir.
5.
Penggunaan huruf besar, huruf kecil dan huruf miring (kalau ada).6. Tanda panah dan kotak pertanyaan.
7. Kotak kolom. (Pembuatan kotak kolom akan menghemat waktu dan tenaga pada
tahap berikutnya).
8. Untuk menghindarkan salah ambil, kuesioner dibuat berlainan warna untuk
responden pria dan wanita. Umpamanya, satu halaman muka dibuat berwarna
biru untuk kuesioner pria dan merah jambu untuk kuesioner wanita.
Contoh : 9.10 UNTUK NOMOR 3,5,6,7. (dipetik dari lampiran 9.2)
Penggunaan huruf besar dan huruf miring pada contoh di atas sangat membantu,
begitu juga panah di bawah YA (untuk cara pemakaian huruf, lihat juga Lampiran
303.Apakah Ibu mempunyai anak kandung laki-laki yang tinggal
bersama ibu?
Ya 1 TIDAK 2
(LANGSUNG ke305)
13
304.Berapa orangkah yang tidak bersama ibu?
14 15
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
28/35
28
9.1). Kotak untuk pertanyaan no. 304 juga membantu tetapi menggunakan kotak
tersebut tidaklah mutlak. Jika jawabannya YA , lingkari 1 (1). Kalau diinginkan
tanpa kotak, pertanyaan no 304 di buat sebagai berikut:
Contoh: 9.11
Alternatif tersebut ditunjukkan pada Lampiran 9.3, yakni contoh kuesioner tanpa
menggunakan kotak.
Perlu ditekankan bahwa jika tanda-tanda tersebut diabaikan, kesalahan-kesalahanmungkin sekali terjadi. Kesalahan tersebut dapat menimbulkan masalah psikologis
pada waktu wawancara dan juga dalam analisis data, karena yang seharusnya tidak
ditanyakan terlanjur ditanyakan.37
37Mudrajad,Kuncoro, Metode Kuantitatif,(Yogyakarta: Upp Ampp YKN,cetak 2,2004),Hal 34
304. (JIKA YA) Berapa orang yang tidak tinggal bersama ibu?
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
29/35
29
Contoh: 9.12 Pertanyaan (Dipetik dari kuesioner Survai Ngaglik).
Umpamanya responden adalah seorang janda. Namun, karena kekhilafan
pewawancara,kepada wanita tersebut diajukan pertanyaan: Apakah sekarang ibu
mempraktekkan keluarga berencana. Mungkin pula di jawabnya Ya supaya
tampaknya membantu program pemerintah. Atau di jawabnya TIDAK sambil
berkomentar : Masakan, janda mempraktekkan KB. Saya ini di kira apa?.Hal
tersebut merupakan akibat penyusunan kuesioner yang kurang baik. Dengan
menambahkan LANGSUNG ke 13 (atau nomor lain yang sesuai) bagi mereka
yang tidak berstatus KAWIN, maka kekhilafan tersebut dapat dihindarkan.
Kotak kolom bersama nomornya pada sisi kanan diperlukan untuk menentukan
nomor kolom dan jumlah kartu komputer yang digunakan. Sistemnya akan berada
apabila tidak memakai komputer, dan ini dibicarakan pada bab tentang penyusunanbuku kode dan mengkode data.
h) Pretest
Pretest diadakan untuk menyempurnakan kuesioner. Melalui pretest akan
diketahui berbagai hal.
1. Apakah pertanyaan tertentu perlu dihilangkan. Pertanyaan tertentu mungkin
tidak relevan untuk masyarakat yang diteliti, karena itu perlu dihilangkan.
Umpamanya, dalam penelitian internasional tentang nilai anak (The value of
children), untuk Indonesia tidak relevan jika ditanyakan hal-hal yang
11.Status perkawinan:
Belum kawin 1
Kawin 2
Cerai 3
Janda (mati) 4
12.Apakah sekarang ibu mempraktekkan keluarga
berencana (melakukan sesuatu
untuk menjarangkan kehamilan)?
Ya 1 Tidak 2
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
30/35
30
berhubungan dengan ideal tanpa anak, yakni menginginkan tidak mempunyai
anak dalam kehidupan perkawinan. Jadi untuk masyarakat kita pertanyaan
Alasan tidak menginginkan anak, tidak relevan.2. Apakah pertanyaan tertentu perlu ditambah. Adakalanya terlupa memasukkan
pertanyaan yang perlu dimasukkan. Sebagai contoh, dalam pre-test penelitian
Dinamika Jarak kelahiran di Ngaglik, ternya kuesioner tentang sensus rumah
tamgga tidak lengkap karena lupa menanyakan jenis kelamin. Pertanyaan
tersebut lalu ditambahkan.
3. Apakah tiap pertanyaan dapat dimengerti dengan baik oleh responden dan
apakah pewawancara dapat menyampaikan pertanyaan tersebut dengan mudah.
Sebagai contoh: Selama minum pil, apakah Ibu kadang-kadang merasakan
darah mengalir lebih cepat dari biasanya Di sini timbul persoalan, apakah
responden dapat membedakan cepat atau lambatnya aliran darah dalamtubuhnya. Ini berkaitan dengan masalah konsep.
4. Apakah urutan pertanyaan perlu di ubah. Contohnya bagian-bagian dari
kuesioner yang urutannya sebagai berikut: I. Sosial Ekonomi. II. Riwayat
Kehamilan. III. Keluarga Berencana. IV. Sosial Ekonomi. Pada bagian pertama
sudah ditanyakan masalah sosial ekonomi, tetapi setelah pertanyaan tentang
keluargaberencana selesai, kembali ditanyakan sosial ekonomi. Tentunya
pertanyaan tidak persis sama, tetapi persoalannya sama. Hal tersebut perlu
dihindarkan agar konsentrasi responden lebih terarah. Dalam contoh di atas,
pertanyaan-pertanyaan pada bagian IV perlu dipindahkan seluruhnya kebagian I.
5. Apakah pertanyaan yang sensitif dapat diperlunak dengan mengubah bahasa.
Contoh: Mengapa setelah melahirkan anak, Ibu tidak berhubungan seks sekian
lama? Pertanyaan tersebut dapat di ubah menjadi: Mengapa Ibu melakukan
puasa selama itu setelah melahirkan?
6. Berapa lama wawancara memakan waktu. Sebagai contoh, dari pre-test
diketahui bahwa kuesioner penelitian nilai anak memerlukan waktu 3-31/2
jam
untuk mewawancarai satu responden. Sesudah merasa lelah, responden menjadi
bosan atau resah. Akhirnya jumlah pertanyaan dikurangi sehingga memakan
waktu lebih dari dua jam.
Kalau karena alasan tertentu kuesioner tidak dapat diperpendek dan
memakan waktu lebih dari 3 jam, umpamanya, maka kuesioner dan wawancara
dapat dibagi atas dua tahap.Tiap responden diwawancarai dua kali.
Kecuali alasan di atas, lamanya wawancara perlu diketahui untuk
perencanaan. Kalau umpamanya, ditaksir rata-rata dua kuesioner dapat
diselesaikan tiap hari, maka banyaknya asisten lapangan yang diperlukan dan
berapa lamanya mereka bekerja di lapangan, dapat ditentukan berdasarkan
perhitungan tersebut.
Berapa jumlah responden untukpre-test? Untuk penentuan jumlah tidak ada
patokan yang pasti dan tergantung pula pada homogenitas responden. Untukpre-
testbiasanyasebanyak 30-50 kuesioner sudah mencukupi dan dipilih responden
yang keadaannya kurang lebih sama dengan responden yang sesungguhnya akan
diteliti.Pre-testdilaksanakan diluar daerah penelitian.
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
31/35
31
Untuk mengetahui apakah jawaban yang diperoleh sesuai dengan yang
dimaksudkan, hasil pre-testditabulasi. Dari hasil tabulasi diketahui pertanyaan
nomor berapa yang sekitarnya perlu diperbaiki. Umpamanya pada nomorpertanyaan tertentu banyak yang menjawab Tidak Tahu, mungkin sekali
masalah nya terletak pada kuesioner itu. Masalah itu dibicarakan dengan lebih
terinci dalam bab Teknik wawancara.
i) Pedoman pengisian kuesioner
Pedoman pengisian kuesioner merupakan pegangan bagi pewawancara.
Dalam pedoman pengisian kuesioner, tiap pertanyaan yang diajukan diberi
keterangan yang jelas dan terinci.Juga dicantumkan jawaban yang diharapkan,
terutama pada pertanyaan tertutup dan pertanyaan semi terbuka.
Contoh: 9.13
CATATAN : Yang dimaksud dengan alat atau cara untuk mencegah kehamilan,
dapat bersifat:
- Moderen, misalnya: pil, IUD, kondom, Foam, Jelly, dan sebagainya, atau
dapat juga senggama terputus, atau pantang berkala, atau metode lain,
- Tradisional,misalnya: tidak kumpul, pijat walik/urut, jamu, dan
sebagainya.
JAWABAN : Ya/Tidak
j)
Penggunaan Bahasa
Kuesioner di Indonesia hampir seluruhnya menggunakan bahasa Indonesia.
Hal ini perlu ditinjau karena kebanyakanresponden-terutama di pedesaan-tidak
dapat berbahasa Indonesia dengan baik, dan pewawancara tidak dapat
diharapkan menerjemahkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukanny.
Pertanyaan memang terjawab, tetapi sampai dimanakah reliabilitas dan
validitas dari respons tersebut? Distorsi-distorsi dalam pengertian mudah
terjadi, begitu pula dapat timbul perasaan yang kurang enak bagi responden
karena pemilihan kata yang kurang tepat. Wawancara juga dapat tersendat-
Apakah bulan ini Ibu berusaha untuk mencegah atau
menjarangkan kehamilan
(baik dengan alat, maupun cara modern atau tradisional)
Ya Tidak
Dalam bahasa Jawa:
Nyuwun pangapunten Bu, menapa Ibu ing wekdal
sakmenika/samangke
ngginakaken cara-cara kanggenyegah supados mboten
mbobot! Wawrat!
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
32/35
32
sendat karena pewawancara kurang lancar menerjemahkannya dihadapan
responden.38
Pada masyarakat di mana pemakaian bahasanya berhubungan dengan pelapis
sosial, perlu diperhatikan penggunaan bahasa yang tepat. Di pedesaan Jawa
umpamanya, dalam mewawancarai isteri pamong sebaiknya digunakan krama
inggil, walaupun pada umunya dapat pula dipakai krama madya.
Pusat penelitian kependudukan UGM Yogyakarta selama ini berusaha
menerjemahkan kuesioner tersebut ke dalam bahasa daerah. Apabila dianggap
perlu pada waktu coaching, asisten lapangan disuruh menerjemahkan kuesioner
ke dalam bahasa daerah dan kemudian hasilnya didiskusikan bersama. Apabila
karena alasan waktu dan kuesioner tidak mungkin diterjemahkan, maka
coaching bahasa tersebut setidaknya dapat dilakukan dan pewawancara
mempunya satu eksemplar kuesioner dalam bahasa daerah.
Pada hari-hari pertama selama asisten belum memahami cara bertanya
dengan baik, asisten dianjurkan membaca pedoman wawancara.
38
Prof.Augusty Ferdinand,Metodelogi Penelitian,(Semarang:UNDIP Press ISBN,edisi 4,2013), H.291.
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
33/35
33
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
a. Data penelitian adalah sesuatu yang digunakan atau dibutuhkan dalam
penelitian dengan menggunakan parameter tertentu yang telah
ditentukan. Misalnya data jumlah penduduk, data berat badan, data
sikap konsumen, data laporan keuangan, dan lain-lain.
b.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
observasi (pengamatan) interview (wawancara), kuesioner (angket),
dokumentasi dan observasi.
c. Kuesioner merupakan instrumen didalam teknik komunikasi tidak
langsung. Kuesioner sebagai alat pengumpul data adalah sejumlah
pertanyaan tertulis, yang harus dijawab oleh responden. Hasil kuesioner
tersebut akan terjelma dalam angka-angka, tabel-tabel, analisa statistik
dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian. Jenis pertanyaan yang ada
di dalam kuisioner sangat bergantung pada variabel-variabel yang
hendak diukur dalam penelitian.
B.Saran
Saran dari makalah ini adalah bahwa dalam teknik mengumpulkan
data penelitian harus dilakukan secara objektif, sehingga data yang diperoleh
itu bersifat efektif.
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
34/35
34
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bahra. 2013.Pengertian Data. Medan: Universitas Sumatera Utara
Amirin, Tatang, M. 1990. Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta:
CV.Rajawali.
Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur Penelitian,Yogyakarta: Rineka Cipta.
Babbie,E.R. 1973. Survey Research Methods Belmont. Wadworth PublisingCompany.
Efendi, Sofian.1989.Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta:
Rajawali Press.
Ferdinand , Augusty. 2013. Metodelogi Penelitian. Semarang:UNDIP Press
Mudrajad, Kuncoro. 2004. Metode Kuantitatif. Yogyakarta: Upp Ampp
YKN
Narbuko, Cholid. 2002.Metodologi Penelitian. Jakarta: bumi aksara.
Oppenheim, A.N. 1996. Questionnaire Design. New York: Basic Book.
Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi
contoh analisis statistik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ridwan, dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta : Penerbit Erlangga
Sekaran, Uma. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat.
Sekaran, Uma. 1984. Research Methods of Business. Southern
illions:University at Carbondale.
8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian
35/35
Suharno. 2013. Observasi. Jakarta: Universitas Gunadharma.
Sujoko dkk, Metode Penelitian untuk Akutansi. Malang: Bayu Media
Publishing.
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&B.
Bandung:Alfabeta
Tiro, Muhammad Arif. 2009. Penelitian: Skripsi, Tesis, dan Disertasi.
Makassar;Andira Publisher.
Ummi Kholifah, Pengumpulan data dan Instrumen Penelitian.
http://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/05/pengumpulan-
data-dan-instrumen-penelitian_umi-kholifah_oke.pdf (05 April
2014).
Warwick, D.P. 1975. The Sample Survey. New york: McGraw Hill.