Top Banner
MAKALAH Daur Ulang Limbah (TL5224) PENGOLAHAN AIR REKLAMASI MENGGUNAKAN METODE MBR (Membrane Bio-Reactor) (Studi Kasus : Penggunaan Sumber Air Alternatif Hasil Reklamasi di Beijing,China) Anggota Kelompok: Nurul Ajeng Susilo (25312304) Eka Pravita Sari (25312305) Dian Ardina Kusumaningayu (25312310) Dewi Fitria Marlisa (25312313)
24

Makalah DUL Kelompok. Revisi 1.

Nov 24, 2015

Download

Documents

Nurul Ajeng
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

MAKALAH

Daur Ulang Limbah (TL5224)

PENGOLAHAN AIR REKLAMASI MENGGUNAKAN METODE MBR (Membrane Bio-Reactor)(Studi Kasus : Penggunaan Sumber Air Alternatif Hasil Reklamasi di Beijing,China)

Anggota Kelompok:Nurul Ajeng Susilo (25312304)

Eka Pravita Sari (25312305)

Dian Ardina Kusumaningayu (25312310)

Dewi Fitria Marlisa (25312313)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2013BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangAir merupakan salah satu hal yang paling penting dalam memenuhi kebutuhan hidup, air menjadi kebutuhan utama untuk makhluk hidup dalam melakukan aktivitasnya setiap hari terutama manusia. Oleh karena itu keberlanjutan supply sumber air bersih harus dilestarikan agar siklus hidrologi yang ada tetap berlangsung sebagaimana mestinya sehingga ketersediaan air untuk kebutuhan hidup dapat terpenuhi. Namun, pada saat ini dengan semakin meningkatnya kepadatan penduduk dan aktivitas manusia yang semakin beragam, sehingga kebutuhan air pun meningkat. Untuk mengatasi hal tersebut telah ada beberapa penelitian mengenai daur ulang air limbah sebagai tambahan supply air dalam memenuhi kebutuhan aktivitas manusia sehari-hari. Beberapa penelitian yang melakukan daur ulang air limbah menggunakan macam-macam teknologi dengan tujuan yang sama yaitu menghasilkan air hasil olahan dengan kualitas sesuai standar air bersih sehingga dapat dimanfaatkan dalam kegiatan sehari-hari tetapi tidak untuk diminum, yang dinamakan air reklamasi. Salah satu contoh kasus sukses yang melakukan produksi air reklamasi adalah Negara China. Di Negara China terdapat beberapa fasilitas yang menangani pengolahan air limbah menjadi air reklamasi, salah satu fasilitasnya adalah Myun yang berada di Kota Beijing sebagai Ibu Kota Negara China. Fasilitas Myun di Beijing menghasilkan air reklamasi dengan kualitas air hasil olahannya paling baik diantara fasilitas lainnya. Pada plant Myun di Beijing ini sumber air yang akan masuk ke Plant Air Reklamasinya adalah bersumber dari efluen WWTP (Waste Water Treatment Plant) yang memperoleh supply dari air limbah domestik dan air limbah industry yang ada disekitar fasilitas tersebut dan beberapa bagian di Kota Beijing. Proses pengolahan pada WWTP Beijing ini menggunakan teknologi pengolahan secara konvensional, efluen yang dihasilkan dari WWTP ini dialirkan menuju Plant Air Reklamasi yang terletak tidak jauh dari WWTPnya. Proses pengolahan yang terjadi di fasilitas air reklamasi Beijing menggunakan teknologi MBR (Membrane Bio Reactor). Sehingga kualitas air reklamasi yang dihasilkan memiliki kualitas air yang sesuai standar air bersih yang berlaku di China. Pada saat ini air reklamasi ini telah diaplikasi diantaranya untuk flushing toilet, pencucian mobil, menyiram taman, kebutuhan air kolam ikan, membersihkan jalan raya, kebutuhan irigasi, supply air untuk danau yang ada di China, dan kebutuhan air bersih lainnya tetapi tidak untuk penggunaan air minum. 1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang dapat dibuat suatu rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:

Bagaimana cara daur ulang air limbah menjadi air reklamasi?

Teknologi apa yang dapat digunakan pada pengolahan air limbah menjadi air reklamasi?

Apakah manfaat air reklamasi dan bagaimana aplikasi air reklamasi untuk kebutuhan sehari-hari?

1.3. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

Mengetahui proses daur ulang air limbah menjadi air reklamasi.

Mengetahui teknologi yang dapat digunakan dalam pengolahan air limbah tersebut menjadi air reklamasi.

Mengetahui manfaat air reklamasi dan aplikasinya dalam kebutuhan sehari-hari.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Reklamasi

Air reklamasi adalah air yang diolah lagi melalui proses pengolahan biologi dan kimia yang berasal dari limbah domestik dan industri sehingga dapat digunakan lagi untuk lingkungan (Wikipedia,2013). Current Washington Statute-RCW 90.46.020 menyatakan bahwa Air Reklamasi merupakan air yang berasal dari air limbah yang diperoleh dari limbah domestik yang telah melalui sistem pengolahan secara terstruktur dan terpercaya di WWTP, sehingga efluen (hasil pengolahan) diolah lebih lanjut dan hasilnya dapat dimanfaatkan kembali untuk penggunaan yang terkendali dan air tersebut sudah tidak dikatakan limbah (tingkat toksisitasnya sangat rendah).

Menurut Current California Kode Water 13.050 13.051, Air Daur Ulang berarti air yang berasal dari hasil pengolahan limbah, cocok untuk penggunaan yang bermanfaat langsung atau penggunaan terkendali dan oleh karena itu air daur ulang dianggap sebagai sumber daya air yang berharga. Daur ulang air adalah elemen penting untuk pengelolaan sumber daya air kita. Melalui konservasi air dan daur ulang air, kita dapat memenuhi kebutuhan lingkungan dan masih memiliki pembangunan berkelanjutan dan ekonomi aviable (Felicia Marcus, Regional Adminitrator).2.2Daur Ulang Air Limbah

Air daur ulang adalah menggunakan kembali air limbah yang telah diberi perlakuan untuk tujuan yang bermanfaat seperti pertanian dan lahan irigasi scape, proses industri, toilet pembilasan, dan pengisian cekungan air tanah (disebut sebagai resapan air tanah) . Air beberapa kali didaur ulang dan digunakan kembali secara onsite, misalnya ketika sebuah fasilitas industri mendaur ulang air yang digunakan untuk proses pendinginan . Jenis umum dari air daur ulang adalah air yang telah direklamasi dari air limbah kota , atau limbah . Daur ulang air umumnya digunakan sama dengan reklamasi air dan penggunaan kembali air . Melalui siklus air alami , bumi telah didaur ulang dan air digunakan kembali bagi jutaan tahun. Pada saat ini banyak penelitian mengenai daur ulang air banyak menggunakan berbagai teknologi untuk mempercepat proses alami. Daur ulang air sering dicirikan sebagai "terencana" atau "direncanakan". Sebuah contoh umum dari air yang tidak direncanakan daur ulang terjadi ketika kota menarik pasokan air dari sungai, seperti Sungai Colorado dan Sungai Missisipi, yangmenerima pembuangan air limbah hulu darikota-kota . air dari sungai-sungai ini telah kembali digunakan , diolah , dan didistribusikan melalui sistem perpipaan untuk masyarakat sekitar. (Yoshikawa, Nancy. Tanpa tahun). Salah satu alternatif yang banyak mendapatkan perhatian di beberapa Negara di dunia adalah menggunakan daur ulang air limbah khususnya air limbah perkotaan sebagai salah satu sumber air baku untuk penyediaan air. Di dalam aplikasi reklamasi air limbah perkotaan serta daur ulang air limbah memerlukan tingkat proses pengolahan sampai mencapai tingkat kualitas tertentu sesuai dengan rencana penggunaannya. Beberapa kategori penggunaan daur ulang air limbah serta kendala potensial yang dihadapi dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Penggunaan Daur Ulang Limbah dan Kendala Potensial Yang Dihadapi.

Sumber: Said, Nusa Idaman. 2006.Persyaratan kualitas air untuk reklamasi air limbah bermacam-macam tergantung pada jenis pemakaiannya. Untuk mengkaji beberapa konsep dan teknologi yang penting untuk proses daur ulang air limbah, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah kehandalan proses pengolahan dan penyisihan partikel tersuspensi dan kekeruhan, serta pengolahan khusus misalnya dari kombinasi pengoalahn lanjut proses reklamasi. 2.3Teknologi Pada Daur Ulang Air Limbah

Teknologi reklamasi air limbah saait ini pada umumnya sama dengan teknik yang digunakan untuk pengolahan air minum atau air limbah. Namun pada kasus tertentu diperlukan proses pengolahan tambahan untuk menghilangkan kontaminasi fisik dan kimia tertentu, serta untuk menonaktifkan dan menghilangkan mikroorganisme patogen. Dalam evaluasi teknologi reklamasi (Said, 2006). Pemilihan teknologi pengolahan air limbah harus mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya jumlah air limbah yang akan diolah, kualitas air hasil olahan, kemudahan dalam pengelolaan, ketersediaan lahan dan sumber energy, serta biaya operasional dan perawatan diupayakan serendah mungkin. Setiap jenis teknologi pengolahan air mempunyai keunggulan dan kekurangan masing-masing, oleh karena itu dalam pemilihan jenis teknologi perlu diperhatikan aspek teknis, aspek ekonomis, dan aspek lingkungan, serta sumber daya manusia yang akan mengelola fasilitas tersebut. Secara garis besar karaketristik operasional proses pengolahan air limbah dengan proses biologi dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Karaketristik Operasional Proses Pengolahan Air Limbah Dengan Proses Biologi

Sumber: Said, Nusa Idaman. 2006.BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Profil Negara China-BeijingBeijing adalah Ibu kota dari Republik Rakyat Cina dan salah satu kota terpadat di dunia, dengan populasi 19.612.368 pada tahun 2010. Kota ini merupakan negara politik , budaya, pusat pendidikan dan militer, kota metropolitan di wilayah utara Republik Rakyat Cina adalah ibu kota Republik Rakyat Cina. Beijing termasuk satu dari empat kotamadya di Republik Rakyat Cina, yang sebanding dengan provinsi dalam struktur administrasi pemerintahan Cina. Berbatasan dengan provinsi Hebei di utara, barat, selatan dan beberapa bagian di timur, dan dengan Tianjin di wilayah tenggara. Kota madya Beijing di cina terletak pada koordinat 39o5450LU 116o2330BT. Kota Beijing terdiri 16 distrik, 2 country dan 289 kota. Luas areanya 16.801,25 km2, ketinggian 43,5 m (1,427 ft). Kepadatan penduduk sekitar 13/km2 (34/sq mi).3.2 Sumber Daya Air Di Kota BeijingBeijing atau juga dikenal sebagai Peking, merupakan ibu kota dan kota terbesar kedua di Cina. Kota ini merupakan kota metropolis dengan iklim yang dikenal sebagai 'continental monsoon'. Curah hujan tahunan rata-rata kota ini berkisar hampir 700 mm, dengan alokasi air per kapita sekitar 300 m3, yaitu 15% dari rata-rata alokasi air per kapita nasional dan 4% tingkat dunia (Chang, 2006). Dengan pesatnya pembangunan di bidang sosial dan ekonomi, maka Beijing dihadapi oleh masalah terhadap kekurangan air. Selama sepuluh tahun terakhir, rata-rata konsumsi air di Beijing meningkat secara perlahan dan pada tahun 2000, konsumsi air total mencapai 1.007 miliar m3. Seperti diperlihatkan pada gambar 1, adanya penggunaan air tanah yang cendrung semakin meningkat dari tahun ketahun yang ditandai dengan semakin dalamnya permukaan air tanah di Beijing. Diperkirakan bahwa kesenjangan antara kebutuhan air dan ketersediaan pasokan air alami akan mencapai hingga 1,2 - 3,0 miliar m3 pada tahun 2010. (H. Jia et al, 2005).

Sementara itu, selama beberapa abad terakhir, adanya proses urbanisasi penduduk ke kota Beijing mengakibatkan peningkatan jumlah penduduk di kota ini dan memaksa perluasan sistem pengolahan air limbahnya. Pada tahun 1998, kota ini memiliki sistem penyaluran air buangan sepanjang 2476 km. Jumlah air limbah yang dapat diolah sebesar 861 juta m3, yaitu sekitar 14% yang terolah pada fasilitas pengolahan air limbah di Beijing (Spyra, W. 2004). Ini berarti bahwa lebih dari 70% dari total air limbah langsung dibuang ke sungai atau air tanah. Limbah yang tidak diolah biasanya berisi sejumlah besar mikroorganisme patogen seperti schistosome ova, cercaria, dan ova parasit flukes dan cacing.

Gambar 1. Perubahan kedalaman permukaan air tanah di BeijingDengan adanya perkembangan di sektor industri perkotaan, volume air limbah meningkat dan komposisi juga berubah. Pada tahun 1950-an, 80% dari semua air limbah yang dihasilkan berasal dari rumah tangga dan 20% berasal dari kegiatan industri. Tetapi pada awal tahun 1960-an limbah yang berasal dari industri meningkat menjadi 50% dari total keseluruhan limbah pembuangan yang dihasilkan. Pada gambar 1 dibawah ini, terlihat peningkatan yang terjadi pada tahun 1980-an hanya sedikit, hal ini sebagai hasil dari adanya perubahan sistem ekonomi dan krisis air alami yang terjadi di Beijing.

Gambar 2. Jumlah air limbah tahunan di kota Beijing.

(Source: Sternfeld, Stadtentwicklung, 1997)Dari 1989 hingga 1994, pembuangan air limbah meningkat sebesar 100 juta setiap tahunnya di kota Beijing sebagai akibat tingginya penggunaan air. Namun ketersediaan air secara alami semakin sulit untuk memenuhi segala kebutuhan penduduk di kota Beijing, sehingga kota Beijing membuat suatu konsep pelaksanaan penggunaan kembali air limbah. Beberapa kriteria serta kesesuaian penerapan proses reklamasi yang berkaitan dengan air dibentuk di kota Beijing. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi kelangkaan air di Beijing.3.3 Penggunaan Kembali Air Reklamasi Di Kota Beijing

Pada awal tahun 1940-an, Beijing mulai menggunakan air limbah untuk irigasi tanaman pertanian. Pada tahun 1987, pemerintah menyatakan melakukan pembangunan fasilitas pengelolaan daur ulang air limbah di Beijing (percobaan), kemudian ditetapkan berbagai standar untuk pengaliran air daur ulang di kawasan perumahan penduduk. Sejak tahun 1990, jumlah fasilitas pengolahan biologis limbah perkotaan sedang dibangun dan secara langsung mempromosikan penggunaan air reklamasi dalam skala besar (Zhou et al., 2009). Semakin meningkatnya kapasitas pengolahan air limbah, maka semakin banyak air dari industri maupun domestik yang akan diolah dan didaur ulang kembali (Tabel 3). Beijing menghasilkan sekitar 2.54x106 m3 per hari seperti yang dilaporkan pada tahun 2007 dan dilayani oleh 9 fasilitas pengolahan limbah (Cong dan Zhao, 2009). Kapasitas sistem berjumlah 3.56x106 m3 hari dan panjang jaringan penyaluran air limbah mencapai 9344 km pada tahun 2009 (Beijing Municipal Biro dari Statistik, 2009).Tabel 3. Jumlah air limbah tahunan yang masuk dan terolah di Kota Beijing

Reklamasi air adalah sumber daya penting di Beijing (Liu, 2007). Dengan peningkatan teknologi pengolahan air limbah perkotaan, pemanfaatan jumlah air daur ulang akan terus meningkat. Pada 2010, sekitar 47% air reklamasi digunakan untuk irigasi pertanian, sekitar 30% digunakan kembali ke lingkungan, 20% digunakan untuk industri, dan 3% itu digunakan untuk keperluan penduduk (Ma et al., 2010). Dengan peningkatan aturan, diharapkan air reklamasi ini dapat dimanfaatkan secara lebih efektif. Singkatnya, beberapa tahun terakhir, pemanfaatan air limbah telah meningkat secara signifikan di kota Beijing dan penggunaan kembali air reklamasi telah menjadi bagian utama dari manajemen sumber daya air. Keberhasilan penggunaan air reklamasi di Beijing mungkin karena adanya kontribusi pemerintah setempat dalam mempromosikan serta mendukung program tersebut. 3.4Teknologi Pada Produksi Air Reklamasi di China

Banyak macam dan jenis pengolahan yang digunakan untuk mengolah air limbah menjadi air reklamasi. Masing-masing unit pengolahan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Salah satu unit pengolahan yang menjadi fokus di China adalah dengan menggunakan membran. Membran dinilai mampu menghasilkan kualitas effluent yang jauh lebih baik dengan biaya dan operasi yang rendah. Ada dua jenis teknologi membran yang banyak diaplikasikan dilapangan untuk menghasilkan air reklamasi yaitu membran bioreaktor (MBR) dan membran filtrasi langsung. Membran bioreaktor merupakan kombinasi membran filtration dan proses biologis merupakan teknologi yang menarik dan mulai banyak dikembangkan di China dalam 15 tahun terakhir. Membran bioreaktor pada pengolahan konvensional digunakan sebagai pengganti secondary clarification.

Pada membran bioreaktor ini terjadi dua proses meliputi degradasi polutan secara biologi dan separasi polutan melalui membrannya sendiri. Biomassa bertanggung jawab untuk mendegradasi polutan yang lolos melewati proses separasi membran. Proses yang terjadi di dalam bioreaktor mirip dengan lumpur aktif konvensional (conventional activated sludge, CAS), di mana zat organic di dalam air limbah akan didegradasi secara biologis oleh mikroorganisme aerob kemudian terjadi pemisahan solid (lumpur). Bedanya, pada MBR proses pemisahan solid dilakukan menggunakan membran sementara pada CAS pemisahan solid dilakukan secara gravitasi di dalam tangki pengendap. Ada dua jenis tipe sistem membran biorekator yaitu ultra-filtrasi dan mikro-filtrasi. Membran filtrasi diletakkan diluar bioreaktor untuk side stream MBR dan sebaliknya untuk submerged MBR. Pada submerged MBR, membran terletak di dalam bioreaktor sehingga proses filtrasi langsung dilakukan di dalam reaktor. Sementara itu, pada sidestream MBR proses filtrasi dilakukan di luar bioreaktor melalui aliran resirkulasi. Perbandingan antara kedua konfigurasi MBR dapat dilihat pada tabel 4 berikut:

Tabel 4. Perbandingan Submerged MBR dan Sidestream MBR

Submerged MBRSidestream MBR

Biaya aerasiTinggiRendah

Biaya pemompaanSangat rendah, kecuali jika digunakan pompa hisapTinggi

Ukuran (footprint)

Kebutuhan untuk proses pembersihanLebih sedikitLebih tinggi

Biaya operasionalLebih rendahLebih tinggi

Biaya investasiLebih tinggiLebih rendah

Sumber: Malia dan Till (2001)

Gambar 3. Konfigurasi MBR

Keuntungan dari pengolahan air limbah dengan membran bioreaktor ini yaitu lumpur yang dihasilkan sedikit, volume loading tinggi, small footprint (tidak perlu bak pengendap), pembuangan lumpur dapat dilakukan langsung dari dalam reaktor. Sedangkan masalah yang sering dihadapi dalam membran bioreaktor ini yaitu sering terjadinya fouling. Untuk mengatasi masalah fouling ini Prof. Huang xia melakukan inovasi pada membran bioreaktor dengan cara menambahkan air-sparging pada hollow fiber membrannya. Selain itu dapat ditambahkan koagulan untuk menurunkan fouling yang terjadi pada membran bioreaktor.

Teknologi membran bioreaktor ini sukses diterapkan oleh Universitas Tsinghua di Beijing dan merupakan wastewater reclamation plant terbesar di asia. Limbah yang diolah berasal dari Kota Miyun,Beijing, dengan kapasitas pengolahan 45.000m3/d. Instalasi mulai beroperasi pada tahun 2006 dengan kualitas effluen yang dihasilkan telah memenuhi standar reused water di China. Hal ini membuat pertumbuhan reklamasi air di China meningkat menggunakan membran bioreaktor. Tidak hanya limbah domestik yang diolah tapi juga limbah industri dan limbah kota.

Gambar 4. Municipal wastewater reclamation MBR plant di Miyun, Beijing (a) Tanki aerasi dan (b) Tanki membran

3.4 Kebijakan Terkait Penggunaan Kembali Air Limbah Perkotaan Di BeijingPertimbangan-pertimbangan yang dijelaskan dalam subbab sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan kembali air limbah dianggap sebagai solusi penting dalam penanganan masalah ketersediaan jumlah air untuk wilayah semi-arid seperti Beijing. Oleh karena itu, standar lokal dan nasional mengenai penggunaan kembali air harus berprinsip mencegah polusi air dan untuk menghemat air, dan hal ini telah di deklarasikan sebagai kebijakan nasional oleh pemerintah Cina. Pada tahun 1986, the National EPA China mengeluarkan kebijakan teknis mengenai pencemaran air dan pengontrolannya (direvisi pada tahun 1996), yang mencakup rekomendasi: Pengetatan mengenai manajemen sumber daya air dan pemakaian air Harga dari eksploitasi sumber daya air Mempromosikan rencana penggunaan kembali air reklamasi dari air limbah perkotaan, terutama di daerah utara Cina Mempertimbangkan penggunaan kembali air reklamasi dari air limbah perkotaan selama tahap perencanaan dan desain dari sistem drainase dan sistem pengolahan Menetapkan standar kualitas air secara ketat dan sistematis sebagai penggunaan kembali air limbahPada tahun 1987, peraturan mengenai manajemen pada fasilitas bangunan air reklamasi di Beijing telah ditetapkan oleh pemerintah kota Beijing. Menurut peraturan ini, semua hotel dengan konstruksi daerah melebihi 20.000 m2 dan semua bangunan publik lainnya dengan konstruksi daerah melebihi 30.000 m2 harus memiliki fasilitas air reklamasi. Berdasarkan ketersedian fasilitas pengolahan air limbah di Beijing, maka 16 pengolahan air limbah kota akan beroperasi dan pada tahun 2008 sekitar 90% air limbah di perkotaan akan diolah. Selain itu, perencanaan kota Beijing dalam tiga tahun mendatang mampu meningkatkan daur ulang untuk reklamasi air sebesar 30%, 40%, dan 50%. Selain itu, untuk wilayah perumahan, jika sistem penyaluran air buangannya menggunakan sistem perpipaan, maka wilayah tersebut menggunakan air reklamasi yang disalurkan dengan jaringan perpipaan. Sebaliknya, jika di wilayah perumahannya tidak ada sistem perpipaan, maka perusahaan konstruksi harus membangun fasilitas pengolahan dan daur ulang untuk area perumahan. Peraturan terkait mengenai penggunaan air reklamasi yang dibuat di china, bertujuan untuk penggunaan secara non-portable. Penggunaan kembali baik secara langsung atau tidak langsung untuk di minum tidak dianjurkan di Cina. Kriteria yang ditetapkan di China mengenai penggunaan kembali air limbah jauh lebih ketat daripada kriteria yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1989. Namun pedoman tersebut sebanding dengan pedoman yang diterbitkan oleh U.S. Environmental Protection Agency (EPA) pada tahun 1992. Tabel 5 merangkum mengenai standar kualitas air reklamasi dari air limbah perkotaan yang digunakan untuk kebutuhan perkotaan (Zhou, 1996).Table 5. Kualitas Air Reklamasi Untuk Urban Use Di Beijing (1). (mg/L unless specified otherwise)ItemMin. of Construction (2) (1991)

Toilet flushingCar washing and road flushing

Turbidity (NTU)105

TDS12001000

SS105

Color (units)3030

PH6,5-9,05,0-9,0

BOD51010

COD5050

NH4.N2010

Hardness450450

Chloride350300

LAS1,00,5

Fe0,40,4

Mn0,10,1

Chlorine residual0,20,2

Total coliform (count/L)33

Catatan: (1) Urban green field, recreational waters, car and street clean, etc

(2) Regulations issued by Ministry of Construction of China3.5Aplikasi Air Reklamasi di ChinaDi Beijing , air limbah telah digunakan untuk irigasi pertanian sejak tahun 1950-an , tetapi pada waktu itu , air limbah yang tidak diolah yang langsung dibuang ke sungai dan juga langsung dipompa ke pertanian sehingga muncul beberapa kerusakan pada tanaman dan tanah. Seiring berjalannya waktu , dilakukan pengembangan dalam aplikasi dari reuse air limbah secara bertahap dengan dilakukan perbaikan teknis. Terdapat empat jenis utama dari aplikasi reuse air limbah di perkotaan Beijing. Empat jenis utama tersebut antara lain irigasi pertanian, industrial reuse, pemanfaatan penggunaan air untuk keperluan kota, dan scenic water reuse. Aplikasi ini menunjukkan bahwa penggunaan kembali air limbah (wastewater reuse) harus dipertimbangkan sebagai alternatif yang penting untuk masalah air pada saat semiarid (semi kering) di Beijing.

Irigasi pertanian

Berdasarkan survei pada tahun 1997 , sekitar 10,96 juta hektar daerah pertanian mendapatkan irigasi yang berasal dari air limbah dan total air limbah yang digunakan adalah sekitar 0,22 milyar m3. Petani memompa air reklamasi dari debit saluran yang telah diolah oleh instalasi pengolahan sekunder. Di masa depan, dengan penyesuaian struktur pertanian, kuantitas air reklamasi untuk pertanian di Beijing khususmya pada daerah perkotaan dapat dikurangi. Dalam perencanaan penggunaan kembali air limbah di Wilayah tengah Beijing, irigasi pertanian tidak dipertimbangkan.

Industrial Reuse

Beberapa pabrik di daerah perkotaan Beijing telah membangun instalasi pengolahan air limbah mereka sendiri. Menurut data statistik pada tahun 2000, sekitar 202 pabrik sudah membangun instalasi pengolahan air limbah. Diantara sejumlah industri tersebut, 26 diantaranya menggunakan kembali hasil air olahan dan jumlah total reuse adalah 33.500 m3/d. Sementara itu, Beijing telah membangun sebuah pabrik pengolahan air limbah yang besar, Instalasi Pengolahan Air limbah Gaobeidian, yang memiliki kapasitas 1 juta m3/d , dimana hasil olahannya akan dikirim ke beberapa power plant serta digunakan juga sebagai air pendingin (cooling water) setelah dilakukan penambahan pengolahan tertentu.

Municipal Reuse

Municipal reuse di Beijing sudah dimulai sejak pertengahan 1980-an, dan fasilitas reuse air limbah yang pertama dibangun di wilayah pemukiman yang terpisah. Penggunaan utama air reklamasi adalah untuk toilet flushing, pembersihan jalan dan irigasi rumput. Sampai dengan tahun 2002, di wilayah tengah Beijing, lebih dari 154 fasilitas kecil reuse air limbah telah dibangun, dan terdapat 120 fasilitas kecil reuse air limbah yang beroperasi. Fasilitas ini terutama banyak dibangun di hotel, universitas, dan gedung perkantoran.

Scenic water reuse

Sebagian besar sungai di daerah perkotaan Beijing kekurangan pasokan air yang konstan dan pasokan utama dari beberapa sungai bahkan merupakan air limbah. Sungai di perkotaan ini mungkin mengering setelah ada cutting air limbah. Penggunaan air reklamasi untuk memasok sungai perkotaan akan menjadi cara yang bermanfaat untuk menjaga fungsi sungai perkotaan dan menjaga keseimbangan ekologi. Penting untuk diketahui, bahwa sungai untuk fungsi yang berbeda membutuhkan air reklamasi dengan kualitas air yang berbeda pula.BAB IV

KESIMPULANProses daur ulang air limbah menjadi air reklamasi sudah banyak diterapkan di Beijing. Treatment yang banyak digunakan di Beijing, China adalah dengan menggunakan membran bioreaktor. Terdapat empat jenis aplikasi dari daur ulang air limbah menjadi air reklamasi antara lain, untuk irigasi pertanian, Industrial reuse, municipal reuse dan scenic water reuse.DAFTAR PUSTAKAAnonim. Departement of Environtmental Science& Engineering Tsinghua University. Diakses di http://www.tsinghua.edu.cn/publish/env/6413/20110414132903974740108/newsletter_2010summer.pdf. Tanggal 3 Desember, Pukul 18.26 PM

Anonim.2013.Water Reclamation.Wikipedia.Diakses dihttp://en.wikipedia.org/wiki/Water_reclamation. Tanggal 2 Desember 2013, Pukul 18.33 PM.

Malia, H. dan Till, S. (2001). Membrane Bioreactors: Wastewater Treatment Applications To Achieve High Quality Effluent.

Said, idaman nusa.2006. Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau Dari Aspek Teknologi, Lingkungan dan Ekonomi. BPPT.

Yi, et.al. 2007. Development and application of some renovated technologies for municipal wastewater treamnet in China. Front. Environt. Sci. Engin. China, 1(1):1-12. Diakses di http://www.environmental-expert.com/Files/6063/articles/15041/art7.pdf. Tanggal 3 Desember 2013, Pukul 22.14 PM