Top Banner
20 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memerlukan proses berfikir untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan. Proses berfikir tersebut dapat dikatakan sebagai penalaran. Data atau fakta yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar. Di sinilah letaknya kerja penalaran. Orang akan menerima data dan fakta yang benar dan tentu saja akan menolak fakta yang belum jelas kebenarannya. Penalaran juga penting dalam pembuatan sebuah karangan. pemahaman dasar tentang penalaran harus dapat dikuasai ,agar karangan tersebut dapat disusun secara baik dan benar. Karena tanpa fakta atau data yang benar, maksud dari suatu karangan tidak akan dapat di tangkap oleh pembaca dengan tepat. 1.2 Rumusan Masalah
29

Makalah b.ind Kelompok 4benar

Aug 04, 2015

Download

Documents

Ratna Endah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia memerlukan proses berfikir untuk menghubung-hubungkan data

atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan. Proses berfikir

tersebut dapat dikatakan sebagai penalaran. Data atau fakta yang akan dinalar itu

boleh benar dan boleh tidak benar. Di sinilah letaknya kerja penalaran. Orang

akan menerima data dan fakta yang benar dan tentu saja akan menolak fakta yang

belum jelas kebenarannya.

Penalaran juga penting dalam pembuatan sebuah karangan. pemahaman

dasar tentang penalaran harus dapat dikuasai ,agar karangan tersebut dapat

disusun secara baik dan benar. Karena tanpa fakta atau data yang benar, maksud

dari suatu karangan tidak akan dapat di tangkap oleh pembaca dengan tepat.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian penalaran ?

1.2.2 Apa saja syarat kebenaran dalam penalaran ?

1.2.3 Bagaimana urutan logis ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk lebih memahami pengertian penalaran dalam karangan.

1.3.2 Untuk lebih memahami apa saja syarat kebenaran dalam karangan.

1.3.3 Untuk lebih memahami urutan-urutan logis.

Page 2: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

1.4 Manfaat

1.4.1 Agar Mahasiswa/I menyadari pentingnya ilmu penalaran dalam karangan.

1.4.2 Agar memiliki kemampuan berpikir secara logis dan sistematis yang

dibangun melalui fakta atau data yang saling berhubungan.

Page 3: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Penalaran

Kata “nalar” berasal dari kata bahasa Arab “nazara” artinya “melihat”.

Berlainan dengan kata râ’ yang artinya “melihat” juga, kata ini mengisyaratkan

bahwa menalar tidak sekedar melihat dengan mata, namun memandang sesuatu

dari sudut logikanya. Dengan nalarnya, orang menghubungkan pengamatan

(observasi berdasarkan empirik) dengan kejadian-kejadian di dunia ini.

Kemudian, pengamatan dan kejadian tersebut menjadi suatu konsep dan

pengertian baru.1

Penalaran mempunyai beberapa pengertian, yaitu :

(1) Proses berpikir logis, sistematis, terorganisasi dalam urutan yang saling

berhubungan sampai dengan simpulan.

(2) Menghubung-hubungkan fakta atau data sampai dengan suatu simpulan.

(3) Proses menganalisis suatu topik sehingga menghasilkan suatu simpulan atau

pengertian baru.

(4) Dalam karangan terdiri dari dua variabel atau lebih penalaran dapat diartikan

mengkaji, membahas, atau menganalisis dengan menghubung-hubungkan

variabel yang dikaji sampai menghasilkan suatu derajat hubungan dan

simpulan.

(5) Pembahasan suatu masalah sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa

pengetahuan atau pengertian baru.2

1 Ramlan A. Gani. Disiplin Berbahasa Indonesia. (Jakarta:FITK Press.2010). h. 1812 Ibid., hlm. 183

Page 4: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

2.2 Syarat Kebenaran dalam Penalaran

2.2.1 Penalaran Induktif

Penalaran induktif adalah proses berpikir logis yang diawali dengan

observasi data, pembahasan, dukungan pembuktian, dan diakhiri kesimpulan

umun atas fakta yang bersifat khusus.

2.2.2 Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif bertolak dari sebuah konklusi atau simpulan yang

didapat dari salah satu atau lebih pernyataan yang lebih umum.3

2.3 Urutan Logis

Karangan disusun berdasarkan satu kesatuan konsep, dikembangkan dalam

urutan logis, sistematik,jelas, dan akurat. Urutan dapat disusun berdasarkan urutan

peristiwa, waktu, ruang, penalaran (induksi,deduktif,sebab-akibat), proses, dan

kepentingan.4

BAB 3`

PEMBAHASAN3 Akhadiah, Sabarti. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.(Jakarta:Erlangga.1999).

h. 2114 Ramlan A. Gani, op.cit. h. 188

Page 5: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

3.1 Pengertian Penalaran

Pernyataan yang dapat dipergunakan indera (observasi empirik) yang

menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang

sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis. Berdasarkan

sejumlah proposisi yang diketahui yang dianggap benar, orang menyimpulkan

sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang

disebut menalar.

Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-

hubungkan data atau fakta yang ada sehinga sampai pada suatu simpulan. Data

atau fakta yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar. Di sinilah

letaknya kerja penalaran. Orang akan menerima data dan fakta yang benar dan

tentu saja akan menolak fakta yang belum jelas kebenarannya. Data dapat

dipergunakan dalam penalaran untuk mencapai satu simpulan ini harus berbentuk

kalimat pernyataan. Kalimat pernyataan yang dapat dipergunakan sebagai data itu

disebut proposisi.

Penalaran merupakan aktivitas pikiran yang abstrak. Untuk

mewujudkannya, diperlukan lambang. Lambang yang digunakan dalam penalaran

berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran adalah argumen. Nalar seseorang

akan tercermin dari cara orang itu berargumen. Kesimpulannya adalah pernyataan

atau konsep. Lambang adalah kata. Lambang proporsisi adalah kalimat (kalimat

berita) dan lambang penalaran adalah argumen. Argumenlah yang dapat

menentukan kebenaran konklusi dari premis.5

5 S. Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia. (Jakarta: Akademika Pressindo.2004). h. 137

Page 6: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia

adalah aktivitas berfikir yang saling berkait. Tidak ada proposisi tanpa pengertian

dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersamaan dengan terbentuknya

pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan proposisi akan

digunakan sebagai premis bagi penalaran. Dengan kata lain, menalar dibutuhkan

proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

Orang bernalar pada hakikatnya adalah mencari kebenaran. Kebenaran

tersebut dapat dicapai jika syarat-syarat dalam menalar dapat dipenuhi. Suatu

penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu

yang memang benar atau sesuatu yang memang salah. Dalam penalaran,

pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis

harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal

maupun material. Benar secara formal berarti penalaran memiliki bentuk yang

tepat, diturunkan dari aturan-aturan berpikir yang tepat sedngkan benar menurut

material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

3.2 Syarat Penalaran dalam Karangan

3.2.1 Penalaran Induktif

Penalaran induktif adalah proses berpikir logis yang diawali dengan

observasi data, pembahasan, dukungan pembuktian, dan diakhiri kesimpulan

umum atas fakta yang bersifat khusus.6

Selain itu penalaran induktif juga merupakan penalaran yang bertolak

dari pernyataan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan yang umum.

6 Mahmudah Fitriyah. Pembinaan Bahasa Indonesia. (Jakarta:UIN Jakarta Press.2007). h. 148

Page 7: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

Dengan kata lain, kesimpulan yang diperoleh tidak lebih khusus daripada

pernyataan (premis). Penalaran induktif pada dasarnya terdiri dari tiga macam:

1. Generalisasi yaitu proses penalaran yang berdasarkan kepada pengamatan

atas sejumlah gejala (data) yang bersifat khusus, serupa atau sejenis yang

disusun secara logis dan diakhiri dengan kesimpulan yang bersifat umum.

Contoh:

Jika dipanaskan, besi memuai.

Jika dipanaskan, tembaga memuai.

Jika dipanaskan, emas memuai.

Jadi, jika dipanaskan, logam memuai

Benar atau tidak benarnya simpulan dari generalisasi itu dapat dilihat

dari hal-hal yang berikut,

a. Data itu harus memadai jumlahnya. Makin banyak data yang dipaparkan,

makin benar simpulan yang diperoleh.

b. Data itu harus mewakili keseluruhan. Dari data yang sama itu akan

dihasilkan simpulan yang benar.

c. Pengecualian perlu diperhitungkan karena data-data yang mempunyai sifat

khusus tidak dapat dijadikan data.7

2. Analogi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan terhadap gejala

khusus dengan membandingkan atau mengumpamakan suatu objek yang

sudah teridentifikasi secara jelas terhadap objek yang dianalogikan sampai

dengan kesimpulan yang berlaku umum. Selain itu, analogi merupakan cara

7 Zaenal Arifin. Cermat Berbahasa Indonesia. (Jakarta:Akademika Pressindo.2006). h. 166

Page 8: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

penarikan penalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat

yang sama.

Contoh:

Nina adalah lulusan akademi A.

Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Ali adalah lulusan akademi A.

Oleh sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Tujuan penalaran analogi adalah sebagai berikut.

a. Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.

b. Analogi digunakan untuk menyingkapkan kekeliruan.

c. Analogi digunakan untuk menyusun klasifikasi.8

3. Hubungan kausal adalah proses penalaran berdasarkan hubungan

ketergabungan antargejala yang mengikuti pola sebab-akibat, akibat-sebab,

atau akibat-akibat.

› Sebab akibat

Sebab akibat ini berpola A menyebabkan B. Di samping itu, hubungan

ini dapat pula bepola A menyebabkan B, C, D, dan seterusnya. Jadi, efek dari

satu peristiwa yang dianggap penyebab kadang-kadang lebih dari satu.

8 Ibid., hlm. 167

Page 9: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

Contoh :

Suatu lembaga kanker di Amerika melakukan studi tentang hubungan

antara merokok dengan kematian. Antara tanggal 1 Januari dan 31 Mei 1952

terdaftar 187.783 laki-laki yang berumur antara 50 sampai 69 tahun . Kepada

merea dikemukakan pertanyaan-pertanyaan tentang kebiasaan merokok

mereka pada masa lalu dan masa sekarang. Selanjutnya keadaan mereka

diikuti terus menerus selama 44 bulan. Berdasarkan surat kematian dan

keterangan medis tentang penyebab kematiannya, diperoleh data bahwa

diantara 11.870 kematian yang dilaporkan 2.249 disebabkan kanker.

Dari seluruh jumlah kematian yang terjadi (baik pada yang merokok

maupun yang tidak ) ternyata angka kematian dikalangan pengisap tetap jauh

lebih tinggi daripada yang tidak pernah merokok, sedangkan jumlah

kematian pengisap pipa dan cerutu tidak banyak berbeda dengan jumlah

kematian yang tidak pernah merokok.9

Selanjutnya dari data yang terkumpul itu terlihat adanya korelasi

positif antara angka kematian dan jumlahrokok yang dihisap setiap hari.

Dari bukti-bukti yang terkumpul dapatlah dikemukakan bahwa asap

tembakau memberikan pengaruh buruk dan memperpendek umur manusia.

Cara yang peling sederhana untuk menghindari kemungkinan itu ialah

dengan tidak merokok sama sekali.

9 Ibid., hlm. 170

Page 10: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

› Akibat-sebab

Ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi ke dokter. Ke

dokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab, jadi mirip dengan

entimen. Akan tetapi, dalam penalaran jenis akibat-sebab ini, peristiwa sebab

merupakan simpulan.

› Akibat-akibat

Adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat”

langsung disimpulakan pada suatu “akibat” yang lain. Contohnya adalah sebagai

berikut.

Ketika pulang dari pasar, Ibu Sonya melihat tanah di halamnnya becek. Ibu

langsung menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah.

Dalam kasus itu, penyebabnya tidak ditampilkan, yaitu hari hujan. Pola itu dapat dilihat

seperti ini.

Hujan menyebabkan tanah becek

(A) (B)

Hujan menyebabkan kain jemuran basah

(A) (C)

3.2.2 Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif dimulai dari suatu premisyaitu pernyataan dasar untuk

menarik kesimpulan. Kesimpulannya merupakan implikasi pernyataan dasar itu.

Artinya apa yang dikemukakan di dalam kesimpulan secara tersirat telah ada di

Page 11: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

dalam pernnyataan itu.Simpulan yang diperoleh tidak mungkin lebih umum

daripada proposisi tempat menarik kesimpulan itu. 10

Penarikan kesimpulan ( konklusi ) secara deduktif dapat dilakukan secara

langsung dan dapat pula dilakukan secara tak langsung.

a. Menarik kesimpulan secara langsung : Merupakan penarikan kesimpulan dari

satu premis.

Misalnya : Semua ikan berdarah dingin. ( premis )

Sebagian yang berdarah dingin adalah ikan. ( simpulan )

b. Menarik simpulan secara tidak langsung : Merupakan penarikan kesimpulan

yang memerlukan dua premis sebagai data. Premis yang pertama adalah

premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang

bersifat khusus. Beberapa jenis penalaran deduksi secara tidak langsung

adalah sebagai berikut:

a) Silogisme Kategorial

Silogisme kategorial ialah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.

Dua proposisi merupakan premis dan satu proposisi merupakan simpulan.

Premis yang bersifat umu disebut premis minor dan premis yang khusus

disebut premis mayor.

Contoh : Semua manusia bijaksana.

Semua polisi adalah manusia.

Jadi, semua polisi bijaksana.

b) Silogisme Hipotesis

10 S. Amran Tasai, op.cit. h. 144

Page 12: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

Silogisme hipotesis ialah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang

berproposisi kondisional hipotesis.

Contoh : Jika besi dipanaskan, besi akan memuai.

Besi dipanaskan.

Jadi, besi memuai.

c) Silogisme Alternatif

Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor

yang berupa proposisi alternatif.

Contoh : Dia adalah seorang kiai atau profesor.

Dia seorang kiai.

Jadi, dia buakan seorang profesor.

d) Entimen

Entimen adalah silogisme yang tidsk mempunyai premis mayor

karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum.yang dikemukakan

adalah premis minor dan simpulan.

Contoh : Semua sarjana adalah orang cerdas.

Ali adalah sarjana.

Jadi, Ali adalah orang cerdas.

Suatu tulisan sebagai hasil proses bernalar mungkin merupakan hasil

proses deduksi, induksi atau gabungan keduanya. Dengan demikian suatu

paparan dapat bersifat deduktif,indktif atau gabungan dari kedua sifat

tersebut. Suatu tulisan yang bersifat deduktif dibuka dengan suatu pernyataan

atau umum berupa kaidah, peraturan, teori, atau pernyataan umum lainnya.

Page 13: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

Selanjutnya, pernyataan itu akan dikembangkan dengan pernyataan-

pernyataan atau rincian-rincian yang bersifat khusus. Sebaliiknya, suatu

tulisan yang bersifat induktif dimulai dari rincian-rincian dan diakhiri dengan

suatu kesimpulan umum atau generalisasi. Gabungan antara keduanya

dimulai dengan pernyataan umum yang diikuti dengan rincian-rincian yang

akhirnya ditutup dengan pengulangan pernyataan umum di atas.11

3.3 Urutan Logis

3.3.1 Urutan Peristiwa (Kronologis)

Urutan peristiwa (kronologis) berarti menyajikan bahasan menurut urutan

kejadian. Peristiwa yang trjadi lebih dahulu diuraikan lebih dulu, pristiwa yang

terjadi kemudian diuraikan kemudian.

Contoh :

Dahulu sebelum cara imunisasi ditemukan selama puluhan abad, puluhan

ribu penduduk dunia mati akibat berbagai penyakit. Di Inggris saja sebelum

ditemukan vaksin cacar, kurang lebih delapan puluh ribu orang mati karena

penyakit itu. Penemuan vaksin sejak abad ke-18 sangat memperkecil angka

kematian tersebut. Pada tahun 1796 Jenner dari Inggris menemukan vaksin

cacar. Lalu, menyusullah penemuan vaksin rabies yang dikembangkan oleh

pasteur pada tahun 1885.12

Kata-kata yang bercetak tebal menunjukkan hubungan kronologis

tersebut. Urutan kronologis di dalam tulisan secara ekplisit dinyatakan dengan

11 Mahmudah Fitriyah, op.cit. h. 16312 S. Amran Tasai, op.cit. h. 154

Page 14: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

kata-kata atau ungkapan-ungkapan seperti : dewasa ini, sekarang, bila, sebelum,

mula-mula, pertama, sejak itu, sementara, dan sebagainya.

3.3.2 Urutan Ruang

Urutan ruang dipergunakan untuk menyatakan hubungan tempatatau

ruang. Urutan ruang dipegunakan bersamaan urutan waktu.

Contoh :

Jika anda memasuki pekarangan bangunan kuno itu, setelah anda melalui

pintu gerbang kayu penuh ukiran indah anda akan berada pada jalan berlantai

batu hitam yang membelah suatu lapangan rumput yang dihiasi petak bunga-

bungaan dan pohon-pohonan peneduh. Dikiri kanan jalan itu, agak ke tengah

terdapat lumbung padi, puncaknya berbentuk seperti tanduk dan beratapkan ijuk.

3.3.3 Urutan Alur Penalaran

Berdasarkan alur penalaran, suatu paragraf dapat dikembangkan dalam

urutan umum-khusus. Urutan ini mengahsilkan paragraf induktif dan deduktif.

Karangan yang panjang terdiri dari beberapa bab akan menghasilkan bab

simpulan.

Urutan umum-khusus banyak dipergunakan dalam karya ilmiah. Tulisan

yang paragraf-paragrafnyan dikembangkan dalam urutan ini secara menyeluruh

lebih mudah dipelajari isisnya.

Page 15: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

3.3.4 Urutan Kepentingan

Suatu karangan dapat dikembangkan dengan urutan berdasarkan

kepentingan gagasan yang dikemukakan. Dalam hal ini arah pembicaraan adalah

dari yang paling penting sampai paling tidak penting, atau sebaliknya.

Contoh :

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam meyusun hipotesis yang

paling penting ialah menyusun kerangka berpikir berdasarkan atas suatu teori

yang dipergunakan sebagai landasan deduksi. Kerangka pikiran inilah yang akan

menentukan apakah hipotesis yang akan diajukan mengenai hubungan variabel

yang dimasalahkan. Hal berikut yang tidak boleh diremehkan ialah aspek

bahasanya. Suatu hipotesis harus dinyatakan denagn kalimat pernyataan bahwa

hipotesis harus dinyatakan sejelas mungkin dan didukung oleh kalimat yang

sederhana mungkin.13

3.3.5 Isi Karangan

Isi karangan dapat berupa sajian fakta (benda, kejadian, gejala, dan sifat dan

ciri sesuatu), pendapat/sifat dan tanggapan, imajinasi, ramalan, dan sebagainya.

kalimat ilmiah berisi sajian ilmu pengetahuan dan teknologi, membahas

permasalahan, pembahasan, dan pembuktian. Dalam bagian ini akan dibahas hal-

hal yang berhubungan dengan fakta, generalisasi, spesifikasi, klasifikasi,

perbandingan dan pertentangan, sebab-akibat, analogi dan perkiraan (ramalan).

13 Ramlan A. Gani, op.cit. h. 193

Page 16: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

Contoh :

Gempa di Aceh 26 Desember 2004 yang berkekuatan 9 pada skala Rigter

itu menimbulkan korban jiwa yang terus berjatuhan hingga 31 Desember di

Srilangka 28.508 orang, India 10.736 orang, Thailand 4.500 orang, dan di Aceh

79.940 dan cebderung bertambah. Selain itu, hingga Januari 2005, sekalipun

belum ada angka pasti, korban menderita sakit berat dan cacat tubuh yang

diakibatkan oleh gempa dan gelombang tsunami yang sangat dahsyat di Aceh itu

dapat diperkirakan cukup besar. Korban harta benda, termasuk rumah tinggal

yang luluh-lantak rata dengan tanah dan sebagian terbawa gelombang air laut

tersebut diperkirakan mencapai belasan triliun rupiah. Korban gempa Aceh ini

merupakan yang terbesar di dunia.14

14 Ibid., hlm. 194

Page 17: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Melihat dari pembahasan mengenai pengertian penalaran dalam karangan

di atas, maka maksud materi ini adalah memberikan pemahaman dasar kepada

mahasiswa untuk memperoleh kemahiran bernalar agar dapat mengolah informasi,

data dan fakta secara tepat sehingga menghasilkan suatu karangan yang dapat

dimengerti oleh pembaca.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diperoleh pengertian bahwa

syarat-syarat kebenaran dalam karangan yang meliputi paragraf deduktif dan

induktif, berkaitan erat dengan penalaran. Keduanya sangat berperan penting

dalam proses pembuatan suatu karangan, yakni dengan adanya syarat-syarat

kebenaran tersebut, penalaran yang dilakukan akan menghasilkan suatu gagasan

pokok karangan yang logis.

Sedangkan pemaparan mengenai urutan logis, yang meliputi urutan

peristiwa (kronologis), urutan ruang, urutan alur penalaran, urutan kepentingan,

dan isi karangan akan menghasilkan suatu karangan yang tersusun dengan baik

agar pembaca lebih mudah memahami apa yang disampaikan oleh penulis dalam

karangan tersebut.

4.2 Saran

Dalam pembuatan makalah ini penulis mendapatkan pengalaman yang

sangat berharga mengenai pengetahuan dasar penalaran dalam karangan, syarat-

Page 18: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

syarat kebenaran dan urutan logis dalam suatu karangan. Penulis menyarankan

kepada semua pembaca untuk mempelajari dasar – dasar mengenai penalaran ini

terlebih dahulu sebelum mempelajari hal-hal yang lebih kompleks mengenai

pembuatan suatu karangan. Dengan mempelajari dasar-dasar penalaran terlebih

dahulu, diharapkan memudahkan mahasiswa dan mahasiswi dalam proses

pembuatan suatu karangan.

Page 19: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

DAFTAR PUSTAKA

A.Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah ZA. Disiplin Berbahasa Indonesia.

Jakarta : FITK Press. 2011

Akhadiah, Sabarti dan Sakura Ridwan. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa

Indonesia. Jakarta: Erlangga. 1999

Arifin, Zaenal. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademika Pressindo.

2006

Fitriyah, Mahmudah. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta : UIN Jakarta Press.

2007

Tasai, S. Amran. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta :

Akademika Pressindo. 2004

Page 20: Makalah b.ind Kelompok 4benar

20

LAMPIRAN

SOAL KELOMPOK 4 ‘PENALARAN DALAM KARANGAN’

1. Apa pengertian dari penalaran?2. Apa yang di maksud dengan term dan proposisi?3. Jelaskan perbedaan dari penalaran deduktif dan penalaran induktif!4. Penalaran induktif pada dasarnya terdiri dari tiga macam.sebutkan dan

jelaskan!5. Apakah penalaran itu perlu?sebutkan alasannya!6. Sebutkan urutan logis!7. Apa yang di maksud dengan entimen?8. Sebutkan tujuan analogi?9. Sebutkan beberapa cara dalam mengurutkan peristiwa!10. Mengapa bukti-bukti atau rician dalam suatu karangan harus relevan

dengan generalisasi yang dikemukakan?

*selamat mengerjakan