BAB I PENDAHULUAN Fraktur radius distal ataupun Fraktur Colles adalah salah satu dari macam fraktur yang biasa terjadi pada pergelangan tangan. Umumnya terjadi karena jatuh dalam keadaan tangan menumpu dan biasanya terjadi pada anak-anak dan lanjut usia. Bila seseorang jatuh dengan tangan yang menjulur, tangan akan tiba-tiba menjadi kaku, dan kemudian menyebabkan tangan memutar dan menekan lengan bawah. Jenis luka yang terjadi akibat keadaan ini tergantung usia penderita. Pada anak-anak dan lanjut usia, akan menyebabkan fraktur tulang radius. Fraktur radius distal merupakan 15 % dari seluruh kejadian fraktur pada dewasa. Abraham Colles adalah orang yang pertama kali mendeskripsikan fraktur radius distalis pada tahun 1814 dan sekarang dikenal dengan nama fraktur Colles. Ini adalah fraktur yang paling sering ditemukan pada manula, insidensinya yang tinggi berhubungan dengan permulaan osteoporosis pasca menopause. Karena itu pasien biasanya wanita yang memiliki riwayat jatuh pada tangan yang terentang. Biasanya penderita jatuh terpeleset sedang tangan berusaha menahan badan dalam posisi terbuka dan pronasi. Gaya 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
Fraktur radius distal ataupun Fraktur Colles adalah salah satu dari macam fraktur
yang biasa terjadi pada pergelangan tangan. Umumnya terjadi karena jatuh dalam keadaan
tangan menumpu dan biasanya terjadi pada anak-anak dan lanjut usia. Bila seseorang jatuh
dengan tangan yang menjulur, tangan akan tiba-tiba menjadi kaku, dan kemudian
menyebabkan tangan memutar dan menekan lengan bawah. Jenis luka yang terjadi akibat
keadaan ini tergantung usia penderita. Pada anak-anak dan lanjut usia, akan menyebabkan
fraktur tulang radius.
Fraktur radius distal merupakan 15 % dari seluruh kejadian fraktur pada dewasa.
Abraham Colles adalah orang yang pertama kali mendeskripsikan fraktur radius distalis
pada tahun 1814 dan sekarang dikenal dengan nama fraktur Colles. Ini adalah fraktur yang
paling sering ditemukan pada manula, insidensinya yang tinggi berhubungan dengan
permulaan osteoporosis pasca menopause. Karena itu pasien biasanya wanita yang memiliki
riwayat jatuh pada tangan yang terentang.
Biasanya penderita jatuh terpeleset sedang tangan berusaha menahan badan dalam
posisi terbuka dan pronasi. Gaya akan diteruskan ke daerah metafisis radius distal yang akan
menyebabkan patah radius 1/3 distal di mana garis patah berjarak 2 cm dari permukaan
persendian pergelangan tangan. Fragmen bagian distal radius terjadi dislokasi ke arah
dorsal, radial dan supinasi. Gerakan ke arah radial sering menyebabkan fraktur avulsi dari
prosesus styloideus ulna, sedangkan dislokasi bagian distal ke dorsal dan gerakan ke arah
radial menyebabkan subluksasi sendi radioulnar distal. Momok cedera tungkai atas adalah
kekakuan, terutama bahu tetapi kadang-kadang siku atau tangan. Dua hal yang harus terus
menerus diingat :
(1) pada pasien manula, terbaik untuk tidak mempedulikan fraktur tetapi berkonsentrasi
pada pengembalian gerakan;
1
(2) apapun jenis cedera itu, dan bagaimanapun cara terapinya, jari harus mendapatkan
latihan sejak awal.1,2
2
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 DEFINISI
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan/atau tulang
rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa.1 Cedera yang digambarkan oleh Abraham
Colles pada tahun 1814 adalah fraktur melintang pada radius tepat di atas pergelangan
tangan, dengan pergeseran dorsal fragmen distal.2
2.2 EPIDEMIOLOGI
Fraktur distal radius terutama ‘fraktur Colles’ lebih sering ditemukan pada wanita, dan
jarang ditemui sebelum umur 50 tahun. Secara umum insidennya kira-kira 8 – 15% dari
seluruh fraktur dan diterapi di ruang gawat darurat. Dari suatu survey epidemiologi yang
dilakukan di Swedia, didapatkan angka 74,5% dari seluruh fraktur pada lengan bawah
merupakan fraktur distal radius. Umur di atas 50 tahun pria dan wanita 1 berbanding 5.
Sebelum umur 50 tahun, insiden pada pria dan wanita lebih kurang sama di mana fraktur
Colles lebih kurang 60% dari seluruh fraktur radius. Sisi kanan lebih sering dari sisi kiri.
Angka kejadian rata-rata pertahun 0,98%. Usia terbanyak dikenai adalah antara umur 50 –
59 tahun.2
2.3 ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
usia lanjut
postmenopause
massa otot rendah
osteoporosis
3
kurang gizi
olahraga seperti sepakbola dll
aktivitas seperti skating, skateboarding atau bike riding
kekerasan
ACR (albumin-creatinin ratio) yang tinggi efek ini kemungkinan disebabkan oleh
gangguan sekresi 1,25-dihidroksivitamin D, yang menyebabkan malabsoprsi
kalsium.1,2,3
2.4 ANATOMI
Tulang radius ke arah distal membentuk permukaan yang lebar sampai persendian dengan
tulang carpalia. Dan peralihan antara dense cortex dan cancellous bone pada bagian distal
merupakan bagian yang sangat lemah dan mudah terjadi fraktur. Penting sekali diketahuii
kedudukan anatomis yang normal dari pergelangan tangan, terutama posisi dari ujung distal
radius.
Perlu diperhatikan 3 ukuran yang utama :
1. Radial height :
Yaitu jarak proccesus styloideus radii terhadap ulna. Diukur dari jarak antara garis
horizontal yang ditarik melalui ujung procesus styloideus radii dan melalui ujung distal
ulna. Ukuran normalnya kira-kira 1 cm.
2. Derajat “ulna tilt” atau “ulna deviation” dari permukaan sendi ujung distal
radius pada posisi anterior posterior.
Normal, permukaan sendi ini letaknya miring menghadap ke ulnar. Derajat miringnya
diukur dari besarnya sudut antara garis horizontall yang tegak lurus pada sumbu radius
dan garis yang sesuai dengan permukaan sendi. Normal : 15 – 30 derajat, rata-rata 23
derajat.
4
3. Derajat “volar tilt” (volar deviation) dari permukaan sendi radius pada posisi
lateral.
Normal : permukaan sendi ini miring menghadap kebawah dan kedepan. Besarnya
diukur dengan sudut antara garis horizontal tegak lurus sumbu radius dan garis yang
sesuai dengan permukaan sendi. Normal : 1 – 23 derajat, rata-rata 11 derajat.2,3
Alat-alat gerak yang meliputi ini ialah :
1. Posterior :
Berbentuk cembung dan terdapat sekumpulan tendon/otot extensor yang mempunyai
fungsi ekstensi.
2. Anterior :
Berbentuk cekung dan terdapat sekumpulan tendon/otot fleksor yang mempunyai fungsi
fleksi lengan bawah dan tangan. Dan pada bagian dalam ada: m. pronator quadratus
yang berjalan menyilang dan berfungsi terutama untuk pronasi.
3. Lateral :
Tampak m. supinator longus yang mempunyai insersi pada procesus. styloideus radii
yang mempunyai fungsi utama sebagai supinasi.2,3
Radius bagian distal bersendi dengan tulang karpus yaitu tulang lunatum dan
navikulare ke arah distal, dan dengan tulang ulna bagian distal ke arah medial. Bagian distal
sendi radiokarpal diperkuat dengan simpai di sebelah volar dan dorsal, dan ligament
radiokarpal kolateral ulnar dan radial. Antara radius dan ulna selain terdapat ligament dan
simpai yang memperkuat hubungan tersebut, terdapat pula diskus artikularis, yang melekat
dengan semacam meniskus yang berbentuk segitiga, yang melekat pada ligamen kolateral
ulna. Ligamen kolateral ulna bersama dengan meniskus homolognya dan diskus artikularis
bersama ligament radioulnar dorsal dan volar, yang kesemuanya menghubungkan radius dan
5
ulna, disebut kompleks rawan fibroid triangularis (TFCC = triangular fibro cartilage
complex).
Gerakan sendi radiokarpal adalah fleksi dan ekstensinya pergelangan tangan serta
gerakan deviasi radius dan ulna. Gerakan fleksi dan ekstensi dapat mencapai 90 derajat oleh
karena adanya dua sendi yang bergerak yaitu sendi radiolunatum dan sendi lunatum-
kapitatum dan sendi lain di korpus. Gerakan pada sendi radioulnar distal adalah gerak
rotasi.1
Gambar 1a. Sudut normal sendi radiokarpal di bagian ventral (tampak lateral)
Gambar 1b. Sudut normal yang dibentuk oleh ulna terhadap sendi radiokarpal
Sendi radiokarpal normalnya memiliki sudut 1 - 23 derajat pada bagian palmar
(ventral) seperti diperlihatkan pada gambar 1a. Fraktur yang melibatkan angulasi ventral