Top Banner

of 31

LongCase Katarak.doc

Jul 06, 2018

Download

Documents

Fiddien Indera
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    1/31

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 LATAR BELAKANG

    Katarak adalah kekeruhan lensa yang mengarah kepada penurunan

    ketajaman visual dan/atau cacat fungsional yang dirasakan oleh pasien.

    Katarak memiliki derajat kepadatan yang sangat bervariasi dan dapat

    disebabkan oleh berbagai hal, biasanya akibat proses degenatif.

    Katarak merupakan penyebab utama kebutaan (WHO . !ekitar "#

    juta orang di seluruh dunia terkena efek dari katarak, dengan teknik bedahmodern menghasilkan "$$.$$$%&$$.$$$ kebutaan mata irreversible. 'ata

    yang dipublikasikan menunjukkan bah a ",&) seluruh populasi afrika buta,

    dengan penyebab katarak *+) dari seluruh kebutaan ini. ada suatu survey

    yang dilakukan di tiga distrik di dataran unjab, jumlah seluruh insiden

    katarak senilis sekitar "-,*) dari "&+ orang yang diperiksa. Katarak senilis

    merupakan jenis katarak yang paling sering ditemukan dimana $ ) dari

    seluruh kasus katarak adalah katarak senilis.

    ensa katarak memiliki ciri berupa edema lensa, perubahan protein,

    perubahan proliferasi dan kerusakan kontinuitas serat serat lensa. !ecara

    umum udema lensa bervariasi sesuai stadium perkembangan katarak.

    Katarak imatur (insupien hanya sedikit opak. Katarak matur yang keruh

    total mengalami sedikit edema. 0pabila kandungan air maksimum dan

    kapsul meregang, katarak disebut mengalami intumesensi (membengkak .

    ada katarak hipermatur relative mengalami dehidrasi dan kapsul mengkerut

    akibat air keluar dari lensa dan meninggalkan kekeruhan.

    engobatan pada katarak adalah tidakan pembedahan. !etelah

    pembedahan, lensa diganti dengan kacamata afakia, lensa kontak atau lensa

    tanam intraocular. 'engan peningkatan pengetahuan mengenai katarak,

    penatalaksanaan sebelum, selama, dan post operasi, diharapkan

    penganganan katarak dapat lebih diperluas sehingga prevalensi kebutaan di

    1ndonesia dapat diturunkan.

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    2/31

    2

    I.2 RUMUSAN MASALAH

    2agaimana etiologi, patogenesis, diagnosis dan penatalaksanaan katarak3

    I.3 TUJUAN

    4engetahui etiologi, patogenesis, diagnosis dan penatalaksanaan katarak.

    I.4 MANFAAT

    1.5." 4enambah a asan mengenai penyakit mata khususnya katarak.

    1.5.& !ebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang

    mengikuti kepaniteraan klinik bagian ilmu penyakit mata.

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    3/31

    3

    BAB II

    STATUS PASIEN

    2.1 IDENTITAS PASIEN

    6ama 7 6y. 4

    8enis Kelamin 7 erempuan

    9mur 7 :$ ;ahun

    0lamat 7 agak

    endidikan 7 ;idak pernah sekolah

    ekerjaan 7 ;idak bekerja

    !tatus 7 8anda

    !uku 2angsa 7 8a a

    ;anggal eriksa 7 "# 8anuari &$"&

    2.2 ANAMNESIS". Keluhan 9tama 7 englihatan mata kiri terasa kabur sejak - bulan

    yang lalu.&.

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    4/31

    4

    • 6adi 7 :: A/menit•

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    5/31

    5

    % % Hifema %

    ?oklat 6ormal

    2ulat!entral∅ & mm

    =%

    Iris - '$'i&% Warna iris% Kripte iris

    % 2entuk pupil% etak pupil% 9kuran pupil%

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    6/31

    6

    4enjelaskan tentang pentingnya operasi ekstraksi katarak,

    persiapan, jenis tindakan, kelebihan dan kekurangan.4enjelaskan tentang komplikasi yang akan terjadi bila tidak

    dioperasi.2. PROGNOSIS

    0d @itam 7 dubia ad bonam0d Dunctionam 7 dubia ad bonam0d !anationam 7 dubia ad bonam

    2.5 PERSIAPAN OPERASI• emeriksaan 2iometri 0%!can (O! 7

    o er 1O 7 = &*.$$ '• emeriksaan laboratorium 7

    >'! 7 "&& mg/dl

    2.6 LAPORAN OPERASI;anggal operasi 7 ": 8anuari &$"&ukul operasi 7 $ .5-%"$.&$ W12ama operasi 7 *- menit

    'iagnosis pre%op 7 O! Katarak senilis matur 'iagnosis post%op 7 O! seudofakia8enis anastesi 7 okal 0nastesi;indakan operasi 7 O! B??B ( Phacoemulsification = 1O

    rosedur operasi 7". asien terlentang di meja operasi&. 'esinfeksi mata kiri dengan betadine "$)

    *. enutupan mata dengan duk steril berlubang5. 'ipasang eye speculum-. 'ilakukan anestesi lokal sub konjungtiva dengan lidokain+. 1ncisi konjungtiva di limbus superior #. 1ncisi tunnel sclera hingga tembus kornea:. 4asukkan cairan viscoelastin

    . Kapsulektomi anterior dengan cara Continuous Circular

    Capsulorexis (???"$. Hidroseksi"". 4enghancurkan nukleus lensa dengan gelombang ultrasonik

    menggunakan alat fakoemulsifikasi"&. 0spirasi massa lensa yang hancur dan emulsifikasi"*. 4engangkat epinukleus"5. 4embesihkan sisa korteks dengan 1rigasi / 0spirasi"-. 1njeksi cairan viscoelastin"+. 4asukkan 1O"#. 1rigasi / 0spirasi sisa viscoelastin":. 4emberi salep antibiotik pada konjungtiva" . 4ata ditutup dengan kasa steril

    1nstruksi post%op 7". ?iprofloAacin &A-$$ mg&. 0sam mefenamat *A-$$ mg

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    7/31

    7

    *. ?. ;obroson B' +A" tetes O!5. Kasa hidrofil steril-. lester " cm+. Kontrol tanggal " 8anuari &$"&

    2.6. FOLLOW UP 16 J !$ ri 27120A! m!esis Keluhan (%S+ +$s )8+ &m)&)%is

    OD Pemeriks ! OS

    -/+$%

    A";anpa koreksi

    'engan koreksi-/&$

    % 6/ alpasi TIO 6/ alpasi

    Orthophoria Ke#$#$k ! Orthophoria

    Per%er k !

    %%%%%%%%

    P &'e(r% Bdema% Hiperemi% ;rikiasis% tosis% agoftalmus% Cantelasma% Bntropion% Bktropion

    %=%%%%%%

    %

    %%%

    %%

    K)!*$!%+i, ($&(i% 1njeksi

    konjungtiva% 1njeksi siliar % !ekret% endarahan sub

    konjungtiva% !imblefaron% terigium

    %

    %%=

    %%

    8ernih?embung

    %%%%=

    K)r!e% Warna% ermukaan% 9lkus% Bdema% 1nfiltrat% !ikatrik% 0rkus senilis

    Keruh?embung

    %=%%=

    ?ukup

    %

    Bi&ik m + #e' !% Kedalaman

    % Hipopion

    ?ukup

    %

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    8/31

    8

    % % Hifema %

    ?oklat 6ormal

    2ulat!entral∅ & mm

    =%

    Iris - '$'i&% Warna iris% Kripte iris

    % 2entuk pupil% etak pupil% 9kuran pupil%

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    9/31

    9

    BAB IIITELAAH KASUS

    3.1 ANATOMI9 FISIOLOGI9 DAN METABOLISME LENSA

    3.1.1 A! +)mi Le!sensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular tak ber arna dan

    transparan. 8aringan ini berasal dari ectoderm permukaan pada

    lensplate. ;ebal sekitar 5 mm dan diameternya mm. 'ibelakang iris

    lensa digantung oleh Fonula (Fonula Ginnii yang menghubungkan

    dengan korpus siliare. 'isebelah anterior lensa terdapat humour a uosdan disebelah posterior terdapat vitreus. Kapsul lensa adalah suatu

    membran semipermeabel yang dapat dile ati air dan elektrolit.

    'isebelah depan terdapat selapis epitel subkapsular. 6ukleus lensa lebih

    keras daripada korteksnya. !esuai dengan bertambahnya usia, serat%

    serat lamelar subepitel terus diproduksi, sehingga lensa lama%kelamaan

    menjadi kurang elastik.ensa terdiri dari enam puluh lima persen air, *-) protein, dan

    sedikit sekali mineral yang biasa ada di jaringan tubuh lainnya.

    Kandungan kalium lebih tinggi di lensa daripada di kebanyakan

    jaringan lain. 0sam askorbat dan glutation terdapat dalam bentuk

    teroksidasi maupun tereduksi. ;idak ada serat nyeri, pembuluh darah

    atau pun saraf di lensa.

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    10/31

    10

    >ambar ". 0natomi ensa

    ensa akan dibentuk oleh sel epitel lensa yang membentuk serat

    lensa di dalam kapsul lensa. Bpitel lensa akan membentuk serat lensa

    terus menerus sehingga mengakibatkan memadatnya serat lensa di

    bagian sentral lensa sehingga membentuk nukleus lensa. 2agian sentral

    lensa merupakan serat lensa yang paling dahulu dibentuk atau serat

    lensa yang tertua di dalam kapsul lensa. 'i dalam lensa dapat dibedakan

    nukleus embrional, fetal dan de asa. 6ukleus ini bersifat lembek yang

    berangsur%angsur mengeras dengan bertambahnya usia. 'i bagian luar

    nukleus ini terdapat serat lensa yang lebih muda dan disebut korteks

    lensa. Korteks yang terletak di sebelah depan nukleus lensa disebut

    sebagai korteks anterior, sedang di belakangnya korteks posterior.

    6ukleus lensa mempunyai konsistensi lebih keras dibanding korteks

    lensa yang lebih muda. 'ibagian peifer kapsul lensa terdapat Fonula

    Ginn yang menggantungkan lensa di seluruh ekuatornya pada badan

    siliar.

    3.1.2 Fisi)&)%i Le!s

    Dungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas cahaya ke retina.

    9ntuk memfokuskan cahaya yang datang dari jauh, otot%otot siliaris

    relaksasi, menegangkan serat Fonula dan memperkecil diameter

    anteroposterior lensa sampai ukurannya yang terkecil, daya refraksi

    lensa diperkecil sehingga berkas cahaya paralel atau terfokus ke retina.

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    11/31

    11

    9ntuk memfokuskan cahaya dari benda dekat, otot siliaris berkontraksi

    sehingga tegangan Fonula berkurang. Kapsul lensa yang elastik

    kemudian mempengaruhi lensa menjadi lebih sferis diiringi oleh

    peningkatan daya biasnya. Kerjasama fisiologik tersebut antara korpus

    siliaris, Fonula, dan lensa untuk memfokuskan benda dekat ke retina

    dikenal sebagai akomodasi. !eiring dengan pertambahan usia,

    kemampuan refraksi lensa perlahan%lahan berkurang. !elain itu juga

    terdapat fungsi refraksi, yang mana sebagai bagian optik bola mata

    untuk memfokuskan sinar ke bintik kuning, lensa menyumbang =":.$%

    'ioptri.

    3.1.3 Me+ ()&isme Le!s N)rm &;ransparansi lensa dipertahankan oleh keseimbangan air dan kation

    (sodium dan kalium . Kedua kation berasal dari humour a ueous dan

    vitreous. Kadar kalium di bagian anterior lensa lebih tinggi di

    bandingkan posterior. 'an kadar natrium di bagian posterior lebih

    besar. 1on K = bergerak ke bagian posterior dan keluar ke a ueous

    humour, dari luar 1on 6a = masuk secara difusi dan bergerak ke bagian

    anterior untuk menggantikan ion K = dan keluar melalui pompa aktif

    6a =%K = 0; ase, sedangkan kadar kalsium tetap dipertahankan di dalam

    oleh ?a &=%0; ase. 4etabolisme lensa melalui glikolsis anaerob ( -)

    dan H4 %shunt (-) . 8alur H4 shunt menghasilkan 60' H untuk

    biosintesis asam lemak dan ribose, juga untuk aktivitas glutation

    reduktase dan aldose reduktase. 0ldose reduktse adalah enFim yang

    merubah glukosa menjadi sorbitol, dan sorbitol dirubah menjadi

    fructose oleh enFim sorbitol dehidrogen.

    3.2 DEFINISI

    Katarak senilis adalah kekeruhan lensa yang terjadi pada usia

    lanjut, yaitu usia di atas -$ tahun yang mengakibatkan gangguan

    penglihatan dengan gejala karakteristik penebalan lensa secara perlahan

    dan progresif.

    3.3 ETIOLOGI

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    12/31

    12

    enyebab katarak senil sampai sekarang belum diketahui secara

    pasti. enyebab katarak senil sampai sekarang belum diketahui secara

    pasti. 6amun beberapa sumber mengatakan bah a katarak senil ini terkait

    dengan konsep penuaan manusia seperti teori putaran biologik, teori

    mutasi spontan, teori Ia free radicalJ serta teori I0 cross linkJ, yang pada

    akhirnya mengakibatkan terjadinya perubahan%perubahan pada lensa.

    erubahan lensa pada usia lanjut 7

    ". ;erjadi penebalan dan kurang elastisnya kapsul, mulai terjadi

    presbiopia, bentuk lamel kapsul berkurang atau kabur, dan terlihat

    bahan granular.

    &. Bpitel makin tipis, sel epitel pada ekuator bertambah besar dan berat.,

    dan terjadi pembengkakan dan vakuolisasi mitokondria yang nyata.

    *. !erat lensa lebih ireguler, pada korteks jelas terjadi kerusakan serat

    sel, dan terjadi bro n sclerotic nucleus, sinar ultraviolet lama

    kelamaan merubah protein nukleus (histidin, triptofan, metionin,

    sistein, dan tirosin . protein lensa dirubah oleh modifikasi dan

    agregasi bahan kimia menjadi molekul protein. Hasil dari terjadinya

    agregasi protein ini menyebabkan berfluktuasinya indeks refraksi, penghamburan cahaya, serta lensa menjadi kurang transparan.

    3.4 PATOFISIOLOGI

    ;erdapat & teori yang menyebabkan terjadinya katarak yaitu teori

    hidrasi dan sklerosis7

    ". ;eori hidrasi terjadi kegagalan mekanisme pompa aktif pada epitel

    lensa yang berada di subkapsular anterior, sehingga air tidak dapatdikeluarkan dari lensa. 0ir yang banyak ini akan menimbulkan

    bertambahnya tekanan osmotik yangmenyebabkan kekeruhan lensa.

    &. ;eori sklerosis lebih banyak terjadi pada lensa manula dimana serabut

    kolagen terus bertambah sehingga terjadi pemadatan serabut kolagen

    di tengah. 4akin lama serabut tersebut semakin bertambah banyak

    sehingga terjadilah sklerosis nukleus lensa.

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    13/31

    13

    atofisiologi katarak senilis sangat kompleks dan belum

    sepenuhnya diketahui. 'iduga adanya interaksi antara berbagai proses

    fisiologis berperan dalam terjadinya katarak senilis dan belum sepenuhnya

    diketahui.

    Komponen terbanyak dalam lensa adalah air dan protein. 'engan

    menjadi tuanya seseorang maka lensa mata akan kekurangan air dan

    menjadi lebih padat. ensa akan menjadi padat di bagian tengahnya,

    sehingga kemampuan fokus untuk melihat benda dekat berkurang. ada

    usia tua akan terjadi pembentukan lapisan kortikal yang baru pada lensa

    yang mengakibatkan nukleus lensa terdesak dan mengeras (sklerosis

    nuklear . ada saat ini terjadi perubahan protein lensa yaitu terbentukanya

    protein dengan berat molekul yang tinggi dan mengakibatkan perubahan

    indeks refraksi lensa sehingga memantulkan sinar masuk dan mengurangi

    transparansi lensa. erubahan kimia ini juga diikut dengan pembentukan

    pigmen pada nuklear lensa.

    0da banyak mekanisme yang memberi kontribusi dalam

    progresifitas kekeruhan lensa. Bpitel lensa berubah seiring bertambahnya

    usia, terutama dalam hal penurunan densitas (kepadatan sel epitelial dan penyimpangan diferensiasi sel serat lensa ( lens fiber cells) . Walaupun

    epitel lensa yang mengalami katarak menunjukkan angka kematian

    apoptotik yang rendah, akumulasi akumulasi dari serpihan%serpihan kecil

    epitelial dapat menyebabkan gangguan pembentukan serat lensa dan

    homeostasis dan akhirnya mengakibatkan hilangnya kejernihan lensa.

    ebih jauh lagi, dengan bertambahnya usia lensa, penurunan rasio air dan

    mungkin metabolit larut air dengan berat molekul rendah dapat memasukisel pada nukleus lensa melalui epitelium dan korteks yang terjadi dengan

    penurunan transport air, nutrien dan antioksidan. Kemudian, kerusakan

    oksidatif pada lensa akibat pertambahan usia mengarahkan pada terjadinya

    katarak senilis. 4ekanisme lainnya yang terlibat adalah konversi

    sitoplasmik lensa dengan berat molekul rendah yang larut air menjadi

    agregat berat molekul tinggi larut air, fase tak larut air dan matriks protein

    membran tak larut air. Hasil perubahan protein menyebabkan fluktuasi

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    14/31

    14

    yang tiba%tiba pada indeks refraksi lensa, menyebarkan jaras%jaras cahaya

    dan menurunkan kejernihan. 0rea lain yang sedang diteliti meliputi peran

    dari nutrisi pada perkembangan katarak secara khusus keterlibatan dari

    glukosa dan mineral serta vitamin.

    ada keadaan normal lensa mata bersifat bening. !eiring dengan

    pertambahan usia lensa mata dapat mengalami perubahan arna menjadi

    kuning keruh atau coklat keruh. roses ini dapat menyebabkan gangguan

    penglihatan (pandangan kabur/buram pada seseorang.

    Kekeruhan lensa mengakibatkan lensa tidak transparan sehingga

    pupil ber arna putih dan abu%abu. Kekeruhan ini juga dapat ditemukan

    pada berbagai lokalisasi di lensa seperti korteks dan nukleus. Dundus okuli

    menjadi semakin sulit dilihat seiring dengan semakin padatnya kekeruhan

    lensa bahkan reaksi fundus bisa hilang sama sekali.

    3. KLASIFIKASI

    !ecara klinis, katarak ini dibagai ke dalam 5 stadium, yaitu7

    K + r k I!si'ie!

    !tadium paling dini yang belum menimbulkan gangguan visus. 'engankoreksi, visus masih dapat -/- atau -/+. Kekeruhan mulai dari bagian

    perifer berupa bercak%bercak seperti baji (jari%jari roda , terutama

    mengenai korteks anterior sedangkan aksis relatif masih jernih. >ambaran

    ini disebut I!pokes of a heelJ yang nyata bila pupi dilebarkan.

    K + r k I m +$r

    ada stadium yang lebih lanjut, terjadi kekeruhan yang lebih tebal tetapi

    tidak atau belum mengenai seluruh lensa. Kekeruhan itu terutama terdapat

    dibagian posterior dan bagian belakang nukleus lensa. ada stadium ini

    terjadi hidrasi korteks yang mengakibatkan lensa menjadi bertambah

    cembung sehingga indeks refraksi berubah karena daya biasnya bertambah

    dan mata akan menjadi mioptik. Keadaan ini disebut intumesensi .

    encembungan lensa mengakibatkan pendorongan iris kedepan sehingga

    bilik mata depan akan lebih sempit yang dapat menimbulkan glaukoma

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    15/31

    15

    sekunder (glaukoma fakomorfik . ada pemeriksaan diperoleh uji

    bayangan iris positif.

    K + r k M +$r

    ;erjadi pengeluaran air bersama%sama hasil desintegrasi melalui kapsul

    sehingga lensa akan berukuran normal dan sudut bilik mata depan ormal

    kembali. ada stadium ini terlihat lensa ber arna sangat putih seperti

    mutiara akibat perkapuran menyeluruh karena deposit kalsium ( ?a . 2ila

    dilakukan uji bayangan iris akan terlihat negatif dengan syarat harus

    diperiksa lebih lanjut dengan midriatika. englihatan pasien sangat turun

    ("/*$$ L "/M , pasien hanya dapat membedakan gelap dan terang.

    K + r k H i'erm +$r

    roses katarak berlanjut disertai dengan kerusakan kapsul lensa yang

    menjadi lebih permeabel, sehingga korteks yang berdegenerasi dan

    mencair dapat keluar dan lensa menjadi kempis. ensa memperlihatkan

    bentuk sebagai sekantong susu disertai dengan nukleus yang ItenggelamJ

    didalam korteks lensa kearah ba ah (jam + karena daya beratnya, dengan

    arna yang lain daripada bagian atasnya yaitu kecoklatan. Keadaan ini

    disebut katarak morgagni.ada pemeriksaan didapatkan iris tremulans dan sudut bilik mata depan

    menjadi dalam sekali. 4assa lensa yang masuk kedalam bilik mata depan

    dapat menimbulkan penyulit glaukoma (proses fakolitik dan uveitis

    (proses fakotoksik .

    erbedaan Katarak !enilis

    I!si'ie! Im +$r M +$r Hi'erm +$rKekeruhan

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    16/31

    16

    K + r k I!+i N$:&e r S :&er)sis 0

    4erupakan yang paling banyak terjadi. okasinya terletak pada nukleus. ;erjadi

    perubahan lensa secara perlahan sehingga menjadi keras dan ber arna

    kekuningan hingga kecoklatan. ada kasus lanjut usia, nucleus lensa menjadi

    lebih keruh dan ber arna coklat yang dinamakan katarak nulear

    brunescent .

    Keluhan yang biasa terjadi berupa 7

    % 4enjadi lebih rabun jauh sehingga mudah melihat dekat, dan untuk

    melihat dekat melepas kacamatanya (second sight of the aged .

    % 4enyetir saat malam hari silau dan sukar.

    % !ukar membedakan arna biru dan ungu.

    >ambar &. Katarak 6uklear

    K + r k K )r+i: &

    4ulai dengan kekeruhan putih mulai dari tepi ekuator lensa dan

    berjalan ketengah menuju korteks anterior dan posterior yang

    digambarkan sebagai radial spoke%like atau shield%like configuration. ada

    katarak kortikal terjadi peningkatan cairan yang masuk kedalam lensa dan

    akhirnya terjadi kekeruhan seluruh korteks.

    Keluhan yang biasa terjadi 7

    % englihatan jauh dan dekat terganggu.

    % englihatan merasa silau dan hilangnya penglihatan kontra.

    >ambar *. Katarak kortikal

    K + r k S$(k 's$& r

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    17/31

    17

    4ulai dengan kekeruhan kecil diba ah kapsul lensa, tepat pada lajur jalan

    sinar masuk. 2anyak ditemukan pada pasein diabetes, pasca radiasi,

    trauma, renitis pigmentosa dan pemakaian kortikosteroid dalam jangka

    aktu yang lama dapat mencetuskan kelainan ini.

    Keluhan yang biasa terjadi7

    % 4engganggu saat membaca.

    % 4emberikan keluhan silau dan halo atau arna sekitar sumber cahaya.

    >ambar 5. osterior !ubcapsular ?ataract

    3. DIAGNOSA>ejala !ubyektif7

    ". andangan kabur

    Kekeruhan lensa mengakibatkan penurunan pengelihatan yang progresif

    atau berangsur%angsur dan tanpa nyeri, serta tidak mengalami kemajuan

    dengan pin-hole .

    &. englihatan silau

    enderita katarak sering kali mengeluhkan penglihatan yang silau,dimana tigkat kesilauannya berbeda%beda mulai dari sensitifitas kontras

    yang menurun dengan latar belakang yang terang hingga merasa silau di

    siang hari atau merasa silau terhadap lampu mobil yang berla anan

    arah atau sumber cahaya lain yang mirip pada malam hari. Keluhan ini

    sering kali muncul pada penderita katarak kortikal.

    *. !ensitifitas terhadap kontras

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    18/31

    18

    !ensitifitas terhadap kontras menentukan kemampuan pasien dalam

    mengetahui perbedaan%perbedaan tipis dari gambar%gambar yang

    berbeda arna, penerangan dan tempat. ?ara ini akan lebih

    menjelaskan fungsi mata sebagai optik dan uji ini diketahui lebih bagus

    daripada menggunakan bagan !nellen untuk mengetahui kepastuian

    fungsi penglihatanN namun uji ini bukanlah indikator spesifik hilangnya

    penglihatan yang disebabkan oleh adanya katarak.

    5. 4iopisasi

    erkembangan katarak pada a alnya dapat meningkatkan kekuatan

    dioptri lensa, biasanya menyebabkan derajat miopia yang ringan hingga

    sedang. Ketergantungan pasien presbiopia pada kacamata bacanya akan

    berkurang karena pasien ini mengalami penglihatan kedua. 6amun

    setelah sekian aktu bersamaan dengan memburuknya kualitas lensa,

    rasa nyaman ini berangsur menghilang dan diikuti dengan terjadinya

    katarak sklerotik nuklear. erkembangan miopisasi yang asimetris pada

    kedua mata bisa menyebabkan anisometropia yang tidak dapat

    dikoreksi lagi, dan cenderung untuk diatasi dengan ekstraksi katarak.

    -. @ariasi 'iurnal englihatanada katarak sentral, kadang%kadang penderita mengeluhkan

    penglihatan menurun pada siang hari atau keadaan terang dan membaik

    pada senja hari, sebaliknya paenderita katarak kortikal perifer kadang%

    kadang mengeluhkan pengelihatan lebih baik pada sinar terang

    dibanding pada sinar redup.

    +. 'istorsi

    Katarak dapat menimbulkan keluhan benda bersudut tajam menjaditampak tumpul atau bergelombang.

    #. Halo

    enderita dapat mengeluh adanya lingkaran ber arna pelangi yang

    terlihat disekeliling sumber cahaya terang, yang harus dibedakan

    dengan halo pada penderita glaucoma.

    :. 'iplopia monokuler

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    19/31

    19

    >ambaran ganda dapat terbentuk pada retina akibat refraksi ireguler

    dari lensa yang keruh, menimbulkan diplopia monocular, yang

    dibedakan dengan diplopia binocular dengan cover test dan pin hole.

    . erubahan persepsi arna

    erubahan arna inti nucleus menjadi kekuningan menyebabkan

    perubahan persepsi arna, yang akan digambarkan menjadi lebih

    kekuningan atau kecoklatan dibanding arna sebenarnya.

    "$. 2intik hitam

    enderita dapat mengeluhkan timbulnya bintik hitam yang tidak

    bergerak%gerak pada lapang pandangnya. 'ibedakan dengan keluhan

    pada retina atau badan vitreous yang sering bergerak%gerak.

    >ejala Obyektif7

    ". ada lensa tidak ada tanda%tanda inflamasi.

    &. ada pemeriksaan dengan !nellen, tes 8agger, hitung jari, lambai tangan,

    senter terjadi penurunan visus.

    *. 8ika mata diberi sinar dari samping 7 ensa tampak keruh keabuan atau

    keputihan dengan latar hitam.5. 'engan penyinaran miring (5- o dari poros mata dapat dinilai kekeruhan

    lensa dengan mengamati lebar pinggir iris pada lensa yang keruh (iris

    shado .

    -. Kamera anterior menjadi dangkal dan iris terdorong kedepan, sudut

    kamera anterior menyempit sehingga tekanan intraokuler meningkat,

    akibatnya terjadi glaukoma.

    +. ada fundus refleA dengan opthalmoskop7 kekeruhan tersebut tampak hitam dengan latar oranye. 'an pada stadium matur hanya didapatkan

    arna putih atau tampak kehitaman tanpa latar orange, hal ini

    menunjukkan bah a lensa sudah keruh seluruhnya.

    3. PENATALAKSANAAN

    I!#ik si 'em(e# / !

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    20/31

    20

    ". 1ndikasi Optis!aat terjadi gangguan pada penglihatan yang mengganggu aktivitas

    normal sehari%hari, merupakan suatu indikasi operasi untuk katarak.

    Kebutuhan operasi dengan indikasi optis sangat bervariasi pada tiaporang.

    &. 1ndikasi 4edis'alam beberapa kondisi, katarak harus dihilangkan secepatnya

    meskipun bila pasien tidak tertarik untuk memmperbaiki

    penglihatannya atau prognosis visusnya tidak baik.Kondisi tersebut antara lain7

    • Katarak hipermatur • Lens induced glaucoma

    • Lens induced uveitis• 'islokasi atau subluksasi lensa• 2enda asing di lensa•

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    21/31

    21

    'acryocystitis, blepharitis, konjungtivitis kronis, lagophtalmus,

    ektropion, entropion dapat menjadi predisposisi timbulnya

    endophtalmitis, maka perlu pera atan yang efektif sebelum

    pembedahan.-. Kornea+. !egmen anterior

    ?O0 yang dangkal dapat membuat kesulitan pada operasi katarak.#. ensa:. Dunduskopi

    4elihat ada%tidaknya degenerasi makula yang akan mempengaruhi

    visus nantinya. 2ila lensa sangat keruh, dapat diperiksa dengan

    9!>.

    Bi)me+riembedahan pada operasi katarak akan menghilangkan lensa yang

    kekuatannya kira%kira &$ 'ioptri dari sistem refraksi mata. ada mata

    dengan afakia akan terjadi hipermetropia berat. !aat ini, pembedahan pada

    katarak juga termasuk implantasi suatu Intra Ocular Lense (1O yang

    idealnya diletakkan pada posisi yang sama pada lokasi lensa sebelumnya.

    2iometri dapat mengkalkulasi kekuatan lensa yang diperlukan untuk

    koreksi refraktif post%operasi.2iometri meliputi dua parameter 7

    a. Keratometer kurvatura permukaan kornea anterior yang diukur

    dalam dioptri atau mm b. 0Aial length dimensi anteroposterior pada mata dalam milimeter

    Re8r ksi P)s+;O'er siBmetropia adalah refraksi post%operasi yang ideal. ada praktisnya,

    kebanyakan ahli bedah menentukan miopia derajat rendah (%$.&-'

    %$.-$' untuk mengatasi adanya kemungkinan kesalahan pada biometri,karena miopia ringan umumnya dapat diterima oleh kebanyakan pasien.

    IOL Intra Ocular Lens 0P)sisi!ebuah 1O terdiri dari optik (elemen refraksi sentral dan haptik, yang

    diletakkan berhubungan dengan struktur okular (kapsul posterior, cilliary

    sulcus, atau ?O0 . ada operasi katarak modern, posisi 1O ada pada

    lokasi ideal (in the bag position . Operasi dengan penyulit seperti ruptur

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    22/31

    22

    kapsula posterior, membutuhkan posisi alternatif untuk lokasi 1O , pada

    bilik mata belakang, dengan haptic pada sulcus, pada bilik mata depan.Des i!".

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    23/31

    23

    mengakibatkan bradikardia dan bisa menyebabkan cardiac

    arrest .Komplikasi 7

    o erdarahan retrobulbar o

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    24/31

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    25/31

    25

    teknik B??B yang lain. 4aka bila fasilitas tersedia, teknik ini

    merupakan suatu pilihan utama dari operasi katarak.

    Per( !#i!% ! Tek!ik O'er si I

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    26/31

    26

    ;eknik ini digunakan pada anak yang masih sangat kecil. ensa dan

    bagian anterior vitreus dijepit menggunakan alat yang disebut

    *itrectom$ Probe atau *I!C (*itreuous Irrigation !uction Cutting

    yang dimasukkan ke daerah pars plana pada badan siliar kira%kira *.-

    mm di belakang limbus. Keuntungannya adalah mekanisme imun aktif

    tubuh tidak terekspos sekuestrasi protein lensa sehingga mencegah

    respon inflamasi.

    K)m'&ik si P s: Be# /;erdiri atas * fase 7

    ". 1ntraoperasi• Kerusakan endotel kornea• laukoma

    Re/ (i&i+ si "is$ & P s: O'er si K + r k engangkatan lensa pada operasi katarak menimbulkan afakia, yang

    menyebabkan 7". Hipermetropia tinggi&. 0stigmatisma*. Hilangnya daya akomodasi5. 2erkurangnya persepsi arna

    Karena itu diperlukan rehabilitasi visual pasca operasi, dengan

    menggunakan beberapa alat bantu, yaitu 7". 1O

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    27/31

    27

    4erupakan metode terbaik untuk mengatasi afakia. 1O yang tersedia saat

    ini aman, tidak mahal fdan memiliki kualitas optik yang baik. 1mplantasi

    1O dapat dilakukan setelah pengangkatan lensa pada saat operasi.

    4eskipun memiliki banyak keuntungan, 1O tidak dapat mengatasi

    masalah hilangnya daya akomodasi yang terjadi pasca operasi, dan pasien

    tetap harus menggunakan alat bantu saat melihat dekat /membaca.&. Kacamata

    Koreksi refraksi dengan menggunakan kacamata digunakan kekuatan

    sebesar ="$' . ;ingginya kekuatan lensa merupakan suatu masalah bagi

    fisik dan optik. 'an masalahnya akan semakin berat bila mata yang afakia

    unilateral (mata yang lain normal . 4asalah yang biasa timbul akibat

    pemakaian kacamata antara lain 7• 4asalah fisik

    Kacamata yang berat dan tebal akan terasa tidak nyaman saat

    dipakai. 1O tidak menimbulkan masalah ini• 'iplopia•

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    28/31

    28

    ". Lens induced glaucoma

    Katarak dapat berubah menjadi glaukoma dalam * cara 7

    a Phacomorphic glaucoma

    Keadaan dimana lensa yang membengkak karena absorbsi cairan.!udut yang tertutup menghalangi jalur trabekular dan ;1O

    meningkat. 1ni merupakan jenis glaukoma sudut tertutup sekunder. b Phacol$tic glaucoma

    ada stadium hipermatur, protein lensa mencair ke ?O0 dan

    dimakan oleh makrofag. 4akrofag yang membengkak akan

    menyumbat jalur trabekular dan mengakibatkan peninggian ;1O.

    8enis ini merupakan glaukoma sudut terbuka sekunder.

    c Phacotoxic laucomaensa hipermatur dapat mengalami pencairan dan dapat

    meningkatkan ;1O karena menutup pupil atau sudut bilik depan.

    2. Lens Induced veitis

    rotein lensa merupakan suatu antigen yang tidak terekspos oleh

    mekanisme imunitas tubuh selama perkembangannya. !aat terjadi

    pencairan ke bilik depan, protein lensa akan dikenali sebagai benda

    asing dan mengakibatkan terjadinya reaksi imun.

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    29/31

    29

    BAB I"

    PENUTUP

    4.1 KESIMPULAN

    'ari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien didiagnosa O'katarak senilis imatur dan O! Katarak senilis matur yang kemudian

    dilakukan operasi O! Phacoemulsification = 1O .

    Katarak senilis adalah kekeruhan lensa yang terjadi pada usia

    lanjut, yaitu usia di atas -$ tahun yang mengakibatkan gangguan

    penglihatan dengan gejala karakteristik penebalan lensa secara perlahan

    dan progresif.

    >ejala yang dapat dikeluhkan pasien yaitu penurunan tajam penglihatan secara berangsur%angsur tanpa rasa nyeri dan penglihatan

    buram seperti berkabut. Kadang%kadang terdapat diplopia monokular,

    silau, kelainan refraksi, sensitivitas penglihatan arna berkurang.

    ;anda yang didapat ketika pemeriksaan yaitu penurunan visus,

    kekeruhan lensa, adanya iris shado , fundus yang keruh. ;emuan klinis

    bergantung pada stadium katarak.

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    30/31

  • 8/17/2019 LongCase Katarak.doc

    31/31

    31

    - !enile catacact. 0kses &" 'esember &$"". 0vailable at

    http7//emedicine.medscape.com/article/"&"$ "5%overvie

    http://emedicine.medscape.com/article/1210914-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1210914-overview