7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
1/36
BAB 1
PENDAHULUAN
Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan salah satu masalah kesehatan
yang utama. Insiden NPB di Amerika Serikat adalah sekitar 5% orang dewasa.
urang lebih !"%#$"% indiidu setidaknya pernah mengalami nyeri punggung
dalam hidupnya (&ow' ""). Nyeri punggung bawah merupakan * dari *"
penyakit terbanyak di Amerika Serikat dengan angka prealensi berkisar antara
+'!#+%, insidens tertinggi di-umpai pada usia 5#!" tahun. Pada penderita
dewasa tua' nyeri punggung bawah mengganggu aktiitas sehari#hari pada "%
penderita' dan menyebabkan gangguan tidur pada "% penderita. Sebagian besar
(+5%) penderita akan men/ari pertolongan medis' dan 5% di antaranya perlu
dirawat inap untuk ealuasi lebih lan-ut (0ohen' ""*).
Nyeri punggung bawah (NPB) pada hakekatnya merupakan keluhan atau
ge-ala dan bukan merupakan penyakit spesi1ik. Penyebab NPB antara lain adalah
adanya kelainan pada muskuloskeletal' sistem sara1' askuler' iseral' dan
psikogenik (2ogan' ""*).
Salah satu penyebab nyeri punggung bawah adalah stenosis kanalis.
Stenosis kanalis adalah penyakit akibat penyempitan kanal spinal se/ara perlahan'
akibat tulang atau so1t tissues' yang menyebabkan kompresi se/ara mekanik pada
sara1 spinal. Penyempitan kanal spinal dapat di sebabkan oleh beberapa 1aktor
(multi1aktorial). Penyebab terbanyak adalah karena peningkatan 1aktor usia
(degenerati1). (enneth' "").
1
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
2/36
Sebagian besar nyeri punggung bawah dapat sembuh
dalam waktu singkat, sehingga keluhan ini sering tidak
mendapatkan perhatian yang cukup mendalam. Oleh karena itu,
kemungkinan penyebab yang lebih serius seperti stenosis kanalis
harus dikenali sedini mungkin. Dengan anamnesis, pemeriksaan
fsik dan pemeriksaan penunjang yang teliti serta analisis
perasaan nyeri yang seksama dapat didiagnosis dengan tepat
sedini mungkin.
2
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
3/36
BAB 2
LAPORAN KASUS
2.1 Identitas Pasien
Nama 3 Ny.ami
4enis elamin 3 Perempuan
sia 3 5" 6ahun
Alamat 3 Simo 76 * 78 Sumuragung Baureno Bo-onegoro
Suku Bangsa 3 4awa 9 Indonesia
Agama 3 Islam
Status 3 :enikah
Nomor 7: 3 *;.;5.**
6anggal :asuk 3 ! :aret "* (*$35$)
6anggal Pemeriksaan 3 ! :aret "*
2.2 Anamnesis
eluhan tama3 aku kaki kiri
7PS3 Pasien datang dengan keluhan kaku pada tungkai sebelah kiri. aku
dirasakan setelah ter-atuh terpeleset dilantai * hari S:7S. Pasien -atuh
terpeleset dengan posisi badan kiri sebagai tumpuan. Setelah ter-atuh
pinggang pasien terasa sakit' sakit men-alar ke tungkai kiri pasien'
kemudian tungkai kiri pasien terasa kaku dan tidak bisa digerakan. Pasien
tidak bisa ber-alan.
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
4/36
:uhammadiyah Babat dan dari sana diru-uk ke 7S: =amongan. :ual #'
muntah #' sakit kepala #' Buang air besar dbn' buang air ke/il dbn.
7P>3 2ipertensi disangkal' >: disangkal' asma (#)' penyakit -antung (#)'
7P3 2ipertensi' >:' dan stroke disangkal
7PSos3 #
2.3 Pemeriksaan Umum
eadaan mum 3 /ukup
esadaran 3 /ompos mentis
&0S 3 5!
6ekanan darah 3 *5!9*"$ mm2g
Nadi 3 **"?9menit
@rekuensi na1as 3 *?9menit
6emperatur 3 !'5 "/
epala dan leher 3anemi (#)' ikterik (#)' sesak (#)' sianosis (#)
6hora? 3 simetris ()' retraksi (#)
Pulmo 3 esikuler 9' wheeing #9#' 7honki #9#
4antung 3 S*S normal' murmur (#)' gallop (#)
Abdomen 3 1lat' supel' nyeri tekan (#)' hepar dan lien tidak teraba' timpani'
bising usus dalam batas normal
Ckstremitas 3 hangat'kering' merah' edem () di tangan dan kaki
2.4 Status Psik!"is
a1ek dan emosi 3 dbn
proses berpikir 3 dbn
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
5/36
e/erdasan 3 dbn
Penyerapan 3 dbn
emauan 3 dbn
Psikomotor 3 dbn
2.# Status Neur!"is
a. epala3
Posisi 3 Normal
Penon-olan 3 #
Bentuk9 ukuran 3 Normal
Auskultasi 3 Normal
b. Nerus ranialis 3
N.I (ol1aktorius)3 normal
N.II (optikus) 3
# eta-aman pengelihatan 3 normal
# =apang pandang 3 normal
# @unduskopi 3 tde
!
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
6/36
N.III'ID'DI
N.III (okulomotorius)
/elah kelopak mata
ptosis 3 #9#
C?o1talmus 3 #9#
pergerakan bola mata
ukuran 3 mm9mm
Isokor9anisokor 3 Isokor
7e1lek /ahaya 3
langsung9tidak langsung 3 9
Nistagmus 3 #9#
N.ID (6ro/hlearis)
posisi bola mata 3 >itengah9>itengah
pergerakan bola mata 3 baik kesegala arah9 baik ke
segala arah
N.ID (abdusen)
pergerakan mata 3 baik kesegala arah9 baik ke
segala arah
"
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
7/36
N.D (trigeminus)
sensibilitas 3
N.D * 3 normal 9 normal
N.D 3 normal 9 normal
N.D 3 normal 9 normal
:otorik 3
Inspeksi 3 simetris
palpasi 3 normal 9 normal
:engunyah 3 normal 9 normal
menggigit 3 normal 9 normal
re1lek dagu9maseter 3 normal 9 normal
re1lek kornea 3 9
N.DII (1a/ialis)
:otorik
# :. 1rontalis 3 n9n
# :.
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
8/36
N.DIII (etik arlo-i 3 n9n
# Suara berbisik 3 n9n
# 6es weber 3 tde9tde
# 6es rinne 3 tde9tde
N.IE (&losso1aringeus)
# penge/apan *9 posterior 3 N9N
# sensibilitas 1aring 3 N9N
N.E (agus)
# posisi arkus 1aring 3 N9N
# re1lek muntah9telan 3 N9N
N.EI (Aksesorius)
# mengangkat bahu 3 N9N
# memalingkan kepala(tahanan) 3 N9N
N.EII (hipoglossus)
# deiasi lidah 3 N9N
# 1aes/ikulasi 3 N9N
# tremor 3 N9N
# Atro1i 3 N9N
$
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
9/36
# Ata?ia 3 tde
=eher
6anda perangsangan selaput otak
kaku kuduk 3 #
kernigFs sign3 #
kelen-ar lymphe3 n9n
Arteri karotis
palpasi 3 6eraba uat
auskultasi 3 bruit /ranial #9bruit /ranial#
kelen-ar gondok3 normal
Abdomen
re1lek dinding perut 3 normal
k!umna %erte&ra!is
inspeksi 3 normal
palpasi 3 normal
pergerakan 3 normal
perkusi 3 nyeri ()
%
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
10/36
'trik e(t atas e(t.&a)a*
pergerakan 3 N9N N9N
kekuatan 3 595 9
tonus otot 3 N9N N9N
otot yang terganggu 3 #
7e1lek @isiologis
BP7 3 9
6P7 3 9
P7 3 9
AP7 3 9
7e1lek patologis
2o11man 3 #9#
6rommer 3 #9#
/haddo/k 3 9
Babinski 3 9
&ordon 3 9
S/hae1er 3 9
1&
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
11/36
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
12/36
na11iger
Dalsaa
2.4 +!ue and ,ue
# wanita' 5" tahun
# nyeri punggung bawah
# men-alar ketungkai kiri
# is/hialgia sinistra
# 7iwayat trauma sebelumnya ()
# =aseGue ()'Bragard ()' Si/ard ()' Na11iger ()'alsaa ()
2.# Resume
Ny 5" tahun' keluhan nyeri pinggang bawah men-alar ke kaki kiri. aki kiri
kaku ()' tidak bisa ber-alan (). 7iwayat trauma sebelumnya (). >ari
pemeriksaan 1isik didapatkan tes pro1okasi =aseGue ()' Bragard ()' Si/ard ()'
Na11iger ()'alsaa ().
2.- Assesment $
>iagnosis linis 3 Is/hialgia sinistra
>iagnosis 6opik 3 diskus interetebralis =#S*
>iagnosis Ctiologi 3 =ow ba/k pain e./ suspek stenosis kanalis
12
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
13/36
2. P!annin" Dia"nsis
>=
@oto thora?
06#s/an
=umbosa/ral AP'=ateral
:7I
2./ Pemeriksaan Penun0an" $
>i11/ount 3 "9"9$"9*9 (*#9"#*9;#!+95#9#+)
2ematokrit 3 ;'5% (= "#5%' P 5#+%)
2emoglobin 3 *'5 mg9dl (PH*'"#*!'" mg9dl' =H*'"#*$'" mg9dl)
=eukosit 3 $."" ("""#*".""")
6rombosit 3 +$.""" (*5"."""# 5".""")
=C> 3 59+" -am (= "#59-am' P "#+9-am)
S&
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
14/36
2>= olesterol 3 5'
&>A 3 *!
Pemeriksaan 1oto thora? 3
Pemeriksaan 06#S/an 3
1
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
15/36
Pemeriksaan 1oto ertebrale#lumbo#sakral 3
esimpulan 3 gambaran skoliosis lumbalis dengan koneksitas ke kanan. 6idak
tampak -elas gambaran dekstruksi. Spondylosis lumbalis.
1!
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
16/36
Pemeriksaan :7I
eterangan 3
# Alignment normal
# 6idak ada spondylilisthesis
1"
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
17/36
# Slight s/oliosis lumbal dengan right /one?ity
# Intensitas signal marrow /orpus ert. =umbalis normal' tidak ada abnormal
hypointense ataupun hyperintense area. 6idak nampak mallignant bone marrow
repala/ement.
# =*# 3 Normal
# =# 3 Bulging dis/' penebalan lig.1laum' menyebabkan slight /entral /anal
stenosis.
# =# 3 Bulging dis/' penebalan lig.1laum dan bilateral 1a/et hypertrophy''
menyebabkan moderate /entral /anal stenosis dan slight bilateral 1oraminal
stenosis.
# =#5 3 Bulging dis/' penebalan lig.1laum dan bilateral 1a/et hypertrophy
kanankiri' menyebabkan seere /entral /anal stenosis' seere 1oraminal stenosis
kanan dan moderate 1oraminal stenosis kiri.
# =5#S* 3 Bulging dis/' penebalan lig.1laum dan bilateral 1a/et hypertrophy.
menyebabkan moderate /entral /anal stenosis dan moderate bilateral 1oraminal
stenosis kiri.
# 0onus medularis berakhir di leel =*' normal
esimpulan 3
*. Slight s/oliosis lumba, dengan right /one?ity
. Bulging dis/ =#' slight /entral /anal stenosis
. bulging disk =#' moderate /entral /anal stenosis dan slight bilateral
1oraminal stenosis.
1#
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
18/36
. Bulging disk =#5' seere /entral /anal stenosis' seere 1oraminal
stenosis kanan dan moderate 1oraminal stenosis kiri.
5. Buging disk =5#S*' moderate /entral /anal stenosis dan moderate bilaterl
1oraminal stenosis.
Penatalaksanaan 3
.; Pentalaksanaan di I&>
In1. 7inger Asetat *5""//9 -am
In-. metamiol ?5""mg i
In-. 7anitidin ?" mg i
In-. Pira/etam ? g i
p.o ni1edipin *?" mg
1$
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
19/36
BAB 3
INAUAN PUSAKA
.* Anatomi
0olumna ertebralis merupakan poros tulang rangka tubuh yang
memungkinkan untuk bergerak. 6erdapat /olumna ertebralis' meliputi +
/olumna ertebra /eri/al' * /olumna ertebra thora/al' 5 /olumna ertebra
lumbal' 5 /olumna ertebra sa/ral dan /olumna ertebra /o//ygeal. Dertebra
sa/ral dan /o/ygeal menyatu men-adi sa/rum#/o//y? pada umur " sampai 5
tahun. 0olumna ertebrales -uga membentuk saluran untuk spinal cord. Spinal
/ord merupakan struktur yang Sangat sensiti1 dan penting karena menghubungkan
otak dan sistem sara1 peri1er.
am&ar 3.1 0olumna Dertebral
1%
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
20/36
analis spinalis dibentuk di bagian anterior oleh dis/us interertebralis
atau /orpus ertebra' di lateral oleh pedi/ulus' di posterolateral oleh 1a/et -oint
dan di posterior oleh lamina atau ligament kuning. 0analis spinalis mempunyai
dua bagian yang terbuka di lateral di tiap segmen' yaitu 1oramina interertebralis.
7e/essus lateralis adalah bagian lateral dari /analis spinalis. >imulai di
pinggir pro/essus arti/ularis superior dari ertebra in1erior' yang merupakan
bagian dari 1a/et -oint. >i bagian re/essus inilah yang merupakan bagian
tersempit. Setelah melengkung se/ara lateral mengelilingi pedi/ulus' lalu berakhir
di /audal di bagian terbuka yang lebih lebar dari /analis spinalis di lateral' yaitu
1oramen interertebralis. >inding anterior dari re/essus lateralis dibatasi oleh
dis/us interertebralis di bagian superior' dan /orpus erterbralis di bagian
in1erior.
>inding lateral dibentuk oleh pedi/ulus ertebralis. >inding dorsal
dibatasi oleh pro/essus arti/ularis superior dari ertebra bagian bawah' sampai ke
bagian ke/il dari lamina dan -uga oleh ligamen kuning (lamina). >i bagian sempit
re/essus lateralis' dinding dorsalnya hanya dibentuk oleh hanya pro/essus
lateralis' dan perubahan degenerati1 di daerah inilah mengakibatkan kebanyakan
penekanan akar sara1 pada kanalis stenosis.
Akar sara1 yang berhubungan dengan tiap segmen dipisahkan dari kantong
dura setinggi ruang interertebra lalu melintasi re/essus lateralis dan keluar dari
/analis spinalis satu tingkat dibawahnya melalui 1oramina interertebralis. >i tiap#
tiap titik ini dapat ter-adi penekanan.
2&
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
21/36
am&ar 3.2Struktur 0olumna Dertebralis =umbal
:edula spinalis merupakan -aringan sara1 berbentuk kolum erti/al yang
terbentang dari dasar otak' keluar dari rongga kranium melalui 1oramen o//ipital
magnum' masuk kekanalis sampai setinggi segmen lumbal#. medulla spinalis
terdiri dari * pasang sara1 spinalis (kiri dan kanan) yang terdiri atas 3
$ pasang sara1 seri/al.
*5 pasang sara1 thorakal.
5 pasang sara1 lumbal.
5 pasang sara1 sa/ral.
* pasang sara1 /ogsigeal.
21
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
22/36
Sumsum tulang belakang ber-alan melalui tiap#tiap ertebra dan membawa
sara1 yang menyampaikan sensasi dan gerakan dari dan ke berbagai area tubuh.
Semakin tinggi kerusakan sara1 tulang belakang' maka semakin luas trauma yang
diakibatkan. :isal' -ika kerusakan sara1 tulang belakang di daerah leher' hal ini
dapat berpengaruh pada 1ungsi di bawahnya dan menyebabkan seseorang lumpuh
pada kedua sisi mulai dari leher ke bawah dan tidak terdapat sensasi di bawah
leher. erusakan yang lebih rendah pada tulang sakral mengakibatkan sedikit
kehilangan 1ungsi.
&ambar . 6ingkat dermatom
22
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
23/36
. Stenosis analis
..* >e1inisi Stenosis kanalis
Stenosis kanalis adalah penyakit yang terutama mengenai usia paruh baya
dan usia lebih tua' dan ter-adi akibat penyempitan kanal spinal se/ara perlahan'
akibat tulang atau so1t tissues' yang menyebabkan kompresi se/ara mekanik pada
sara1 spinal(enneth' "").
..* Ctiologi stenosis kanalis
a. Congenital-developmental stenosis
Idiopathi/
A/hondroplasti/
b. Acquired stenosis
>egeneratie (most /ommon type)
0ombined /ongenital and degeneratie stenosis
Spondyliti/9spondylolistheti/
Iatrogeni/ ( postlamine/tomy' post1usion)
Posttraumati/
:etaboli/ (PagetFs disease' 1luorosis)
ebanyakan ahli menerima teori yang men-elaskan kanalis stenosis ter-adi
melalui perubahan degenerati1 yang men-adi instabilitas dan penekanan akar sara1
yang menimbulkan masalah -ika anatomi /analis spinalis seseorang tidak baik.
23
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
24/36
@aktor perkembangan dan kongenital termasuk beberapa ariasi anatomis
yang memberikan ruang lebih sempit untuk -alannya sara1' sehingga bahkan
hanya dengan perubahan osseus minor dapat berkembang men-adi penekanan akar
sara13 /analis spinalis yang dangkal' /analis dengan bentuk tre1oil' atau anomali
dari akar sara1.
Dariasi anatomis 1a/et -oint dalam hal orientasi' bentuk' atau asimetrisitas
membuat degenerasi lebih mudah ter-adi yang berkembang men-adi penekanan
akar sara1. >egenerasi lebih sering menyebabkan ge-ala penekanan akar sara1
pada /analis spinalis yang sempit' dibandingkan dengan yang lebar bahkan
spondilosis atau spondiloartrosis yang berat tidak memberikan tanda#tanda klinis.
Bentuk tre1oil dari /analis spinalis adalah ariasi anatomis dari /analis
spinalis' yang disebabkan oleh orientasi dari lamina dan 1a/et -oint. Paling sering
ditemukan setinggi = sampai =5. ondisi ini dianggap sebagai 1aktor
predisposisi berkembangnya stenosis re/essus lateralis melalui perubahan
degenerati1 dari 1a/et -oint.
elainan#kelainan akar sara1 (akar yang berhimpit' akar yang ukurannya
melebihi normal' akar yang melintang) -uga dapat berperan dalam berkembangnya
ge-ala. >isproporsi antara ukuran re/essus lateralis dan diameter akar yang di luar
normal dapat menimbulkan ge-ala yang sesuai.
@a/et -oint yang asimetris dapat memper/epat degenerasi dis/us' 1a/et
-oint dengan orentasi ke 1rontal memungkinkan ruang yang lebih lebar untuk
membengkok ke lateral dan oleh karena itu -uga mempunyai akibat negati1
terhadap integritas dis/us. Pada saat yang sama' -uga terdapat ruang yang lebih
2
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
25/36
sempit di re/essus lateralis.
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
26/36
&e-ala dan tanda yang intermiten mun/ul ketika pasien berdiri' termasuk
nyeri pinggang bawah' nyeri alih' atau kelemahan pada punggung. &e-ala#ge-ala
ini berhubungan dengan penyempitan re/essus lateralis saat punggung meregang.
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
27/36
tungkai bawah' dan kadang#kadang terdapat inkontinensia urin. Beristirahat
dengan posisi ertebra lumbalis yang ter1leksikan dapat mengurangi ge-ala' tapi
tidak dalam posisi berdiri' berlawanan dengan /laudi/atio intermiten askuler.
0laudi/atio intermiten neurogenik disebabkan oleh insu1isiensi suplai askuler
pada satu atau lebih akar sara1 dari /auda eGuina yang ter-adi selama aktiitas
motorik dan peningkatan kebutuhan oksigen yang berhubungan dengan hal
tersebut. >aerah 1okal yang mengalami gangguan sirkulasi tersebt mun/ul pada
titik tempat ter-adinya penekanan mekanik' dengan hipereksitabilitas neuronal
yang berkembang men-adi nyeri atau paresthesia >emielinasi atau hilangnya serat
sara1 dalam -umlah besar akan berkembang men-adi kelemahan atau rasa kebal.
C1ek lain dari penekanan mekanik adalah perlekatan ara/hnoid yang akan
mem1iksasi akar sara1 dan menganggu sirkulasi 0S@ di sekitarnya dengan akibat
negati1 pada metabolismenya.
.. Pemeriksaan penun-ang
a. Pemeriksaan radiologis
*) E#ray' 06 s/an' dan :7I digunakan hanya pada keadaan dengan
komplikasi.
2#
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
28/36
) Pemeriksaan densitas tulang (misalnya dual#energy absorptiometry
s/an J>CEAK) memastikan tidak ada osteo1it yang terdapat di
daerah yang digunakan untuk pengukuran densitas untuk
pemeriksaan tulang belakang.
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
29/36
weighted image' biasanya tidak dilengkapi in1ormasi penting untuk diagnosis
stenosis spinalis lumbalis. Bagaimanapun -uga' dengan adanya perkembangan
pemakaian :7I yang /epat yang merupakan metode non inasi1' peranan :7I
dalam diagnosis penyakit ini akan bertambah. hususnya kemungkinan untuk
melakukan rangkaian 1ungsional spinal lumbalis akan sangat berman1aat.
Sangat penting bahwa semua gambaran radiologis berhubungan dengan
ge-ala#ge-ala' karena penyempitan asimptomatik yang terlihat pada :7I atau 06
sering ditemukan baik stenosis dari segmen yang asimptomatik atau pasien yang
sama sekali asimptomatik dan seharusnya tidak diperhitungkan.
&ambar . Spinal /anal stenosis#Sagittal :7I
2%
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
30/36
&ambar . =umbar Spondylosis
3.2.# Penata!aksanaan
Pengobatan harus disesuaikan dengan pasien' usia dan tu-uan. Pada
kebanyakan pasien dapa di/apai perbaikan yang nyata atau berkurangnya ge-ala#
ge-ala. &e-ala#ge-ala radikuler dan /laudi/atio intermitten neurogenik lebih mudah
berkurang dengan pengobatan daripada nyeri punggung' yang menetap sampai
pada *9 pasien.
a. era8i Knser%ati9
Pengobatan ini terdiri dari analgesik dan memakai korset lumbal yang
mana dengan mengurangi lordosis lumbalis dapat memperbaiki ge-ala dan
meningkatkan -arak saat ber-alan. Pada beberapa kelompok pasien' perbaikan
yang mereka rasakan /ukup memuaskan dan -arak saat ber-alan /ukup untuk
kegiatan sehari#hari.
3&
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
31/36
Per/obaan dalam bulan direkomendasikan sebagai bentuk pengobatan
awal ke/uali terdapat de1isit motorik atau de1isit neurologis yang progresi1. 6erapi
konserati1 untuk stenosis spinalis lumbalis dengan ge-ala#ge-ala permanen -arang
sekali berhasil untuk waktu yang lama' berbeda dengan terapi konserati1 untuk
herniasi diskus.
&. era8i Pem&eda*an
6erapi pembedahan diindikasikan -ika terapi konserati1 gagal dan adanya
ge-ala#ge-ala permanen khususnya de1isit mototrik.Pembedahan tidak dian-urkan
pada keadaan tanpa komplikasi.
Bedah eksisi dilakukan pada skiatika dengan bukti adanya persinggungan
dengan nerus skiatika yang tidak membaik dengan bed rest total selama hari.
Penekanan sara1 dari bagian posterior osteo1it adalah penyulit yang mungkin
ter-adi hanya -ika sebuah neuro1oramen ukurannya berkurang "% dari normal.
7eduksi tinggi dis/us posterior samapi kurang dari mm atau tinggi 1oramen
sampai kurang dari *5 mm sesuai dengan diagnosis kompresi sara1 yang diinduksi
osteo1it.
6erapi pembedahan tergantung pada tanda dan ge-ala klinis' dan sebagian
karena pendekatan yang berbeda terhadap stenosis spinalis lumbalis' tiga
kelompok prosedur operasi yang dapat dilakukan anatara lain3
a.
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
32/36
/.
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
33/36
kemudian setelah dirawat * hari di 7S pasien -uga mengeluhkan kedua tungkainya
sama#sama men-adi kaku dan tidak bisa digerakkan. 2al ini menandakan adanya
penekanan pada medula spinalis.
Berdasarkan pemeriksaan neurologis pada pasien Ny. ini didapatkan
penurunan kekuatan motorik pada ekstremitas bawah' re1lek 1isiologis yang
meningkat pada ekstremitas bawah' tonus otot spastik pada ekstremitas bawah dan
ditemukannya re1lek patologis positi1 yang menandakan ter-adinya paraparese tipe
:N. ntuk menentukan kelainan yang ter-adi diperlukan pemeriksaan lebih
lan-ut yaitu dengan /ara pemeriksaan 1oto ertebrae lumbo#sakral. >idapatkan
hasil gambaran skoliosis lumbalis dengan koneksitas ke kanan. 6idak tampak
-elas gambaran dekstruksi' dan didapatkan spondylosis lumbalis. ntuk
menentukan letak lesi diperlukan pemerikaan penun-ang lain berupa :7I. Pada
hasil :7I didapatkan kanalis stenosis pada =#S*. Pada ge-ala klinis didapatkan
rasa kaku yang sesuai tinggi lesi.
Selama pasien dirawat selama ** hari di 7S' pasien -uga sempat
mengeluhkan susah BAB pada hari ke ' hal ini menandakan ter-adi gangguan
sistem sara1 otonom -uga.
33
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
34/36
Penatalaksanaan terapi pada pasien ini adalah terapi tirah baring disertai
terapi konserati1 berupa pemberianobat antiin'amasi nonsteroid untuk
mengurangi in'amasi dan menghilangkan nyeri, analgesik untuk
menghilangkan nyeri, program latihan dan(atau fsioterapi untuk
mempertahankan gerakan tulang belakang, memperkuat otot
perut dan punggung, serta membangun stamina, semua hal
tersebut membantu menstabilkan tulang belakang.
BAB #
KESI'PULAN
3
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
35/36
Pada kasus nyeri punggung bawah diperlukan anamnesis' pemeriksaan
1isik dan neurologis beserta pemeriksaan radiologis untuk menegakkan diagnosis.
2al ini dikarenakan begitu banyak kemungkinan yang dapat mendasari nyeri
punggung bagian bawah. Sehingga setelah diagnosis pasti telah ditegakkan' terapi
akan dapat dilaksanakan dengan baik' sehingga nyeri punggung bawah tidak
berulang.
DAAR PUSAKA
3!
7/24/2019 LAPSUS-STENOSIS.doc
36/36
*. enneth' "". =umbar spinal stenosis3 anatomy and pathogenesis.
Phys :ed 7ehabil 0lin N Am *' pp *L*5.
. :ohammed' "";. =umbar ertebral /anal stenosis3 /on/ept o1
morphometri/ and radiometri/ study o1 the human lumbar . Anatomy
-ournal *' pp *#!.
. 7. Put' 7. Pabst. ""!.Atlas Anatomi :anusia Sobotta. Cdisi
*.4ilid . 4akarta3 C&0.
. :ilton' *;;$. =umbar Spine Stenosis A 0ommon # :edi/al
IllustrationM1iles 3http399www.w.org9679html9loose.dtd.
5. &ow P. A/ute low ba/k pain. In3 7owbotham >4' editor. 0lini/al
management o1 a/ute pain. Arnold Publishing. "".
!. 0ohen 7I' 0hopro P. =ow ba/k pain3 Primary /are work up o1 a/ute
and /hroni/ symptoms. &eriatri/s. ""*,5!(**).
+. 2ogan 2. Ba/k pain and radi/ulopathy. In3 Abram SC' 2addo? 4>'
editors. 6he pain /lini/ manual. nd ed. Philadelphia3 =ippin/ott
8illiams and 8ilkins, ""*. p. *5+#!!.
$. 0iri/illo S@' 8einstein P7. =umbar spinal stenosis. 8est 4 :ed
*;;, *5$3 *+*#+.
3"
http://www.w3.org/TR/html4/loose.dtdhttp://www.w3.org/TR/html4/loose.dtdhttp://www.w3.org/TR/html4/loose.dtd