PENDAHULUAN Ileus obstruktif adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakan penyumbatan yang sama sekali menutup atau menganggu jalannya isi usus (Sabara, 2007). Setiap tahunnya 1 dari 1000 penduduk dari segala usia didiagnosa ileus (Davidson, 2006). Di Amerika diperkirakan sekitar 300.000-400.000 menderita ileus setiap tahunnya (Jeekel, 2003). Di Indonesia tercatat ada 7.059 kasus ileus paralitik dan obstruktif tanpa hernia yang dirawat inap dan 7.024 pasien rawat jalan pada tahun 2004 menurut Bank data Departemen Kesehatan Indonesia. Terapi ileus obstruksi biasnya melibatkan intervensi bedah. Penentuan waktu kritis serta tergantung atas jenis dan lama proses ileus obstruktif. Operasi dilakukan secepat yang layak dilakukan dengan memperhatikan keadaan keseluruhan pasien (Sabiston, 1995). Definisi Ileus obstruktif adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakan penyumbatan yang sama sekali menutup atau menganggu jalannya isi usus Etiologi 1. Hernia inkarserata 2. Non hernia : Penyempitan lumen usus 1. Isi Lumen : Benda asing, skibala, ascariasis. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENDAHULUAN
Ileus obstruktif adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakan
penyumbatan yang sama sekali menutup atau menganggu jalannya isi usus (Sabara, 2007).
Setiap tahunnya 1 dari 1000 penduduk dari segala usia didiagnosa ileus (Davidson, 2006). Di
Amerika diperkirakan sekitar 300.000-400.000 menderita ileus setiap tahunnya (Jeekel,
2003). Di Indonesia tercatat ada 7.059 kasus ileus paralitik dan obstruktif tanpa hernia yang
dirawat inap dan 7.024 pasien rawat jalan pada tahun 2004 menurut Bank data Departemen
Kesehatan Indonesia. Terapi ileus obstruksi biasnya melibatkan intervensi bedah. Penentuan
waktu kritis serta tergantung atas jenis dan lama proses ileus obstruktif. Operasi dilakukan
secepat yang layak dilakukan dengan memperhatikan keadaan keseluruhan pasien (Sabiston,
1995).
Definisi
Ileus obstruktif adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakan
penyumbatan yang sama sekali menutup atau menganggu jalannya isi usus
Etiologi
1. Hernia inkarserata
2. Non hernia :
Penyempitan lumen usus
1. Isi Lumen : Benda asing, skibala, ascariasis.
2. Dinding Usus : stenosis (radang kronik), keganasan.
3. Ekstra lumen : Tumor intraabdomen.
4. Adhesi
5. Invaginasi
6. Volvulus
7. Tumor
8. Malformasi Usus
Lokasi obstruksi
1. Letak Tinggi : Duodenum-Jejunum
2. Letak Tengah : Ileum Terminal
3. Letak Rendah : Colon-Sigmoid-rectum
1
Patofisiologi
Ileus obstruktif merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena
adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga menyebabkan
penyempitan/penyumbatan lumen usus. Hal tersebut menyebabkan pasase lumen usus
terganggu. Akan terjadi pengumpulan isi lumen usus yang berupa gas dan cairan, pada bagian
proximal tempat penyumbatan, yang menyebabkan pelebaran dinding usus (distensi).
Sumbatan usus dan distensi usus menyebabkan rangsangan terjadinya hipersekresi
kelenjar pencernaan. Dengan demikian akumulasi cairan dan gas makin bertambah yang
menyebabkan distensi usus tidak hanya pada tempat sumbatan tetapi juga dapat mengenai
seluruh panjang usus sebelah proximal sumbatan. Sumbatan ini menyebabkan gerakan usus
yang meningkat (hiperperistaltik) sebagai usaha alamiah. Sebaliknya juga terjadi gerakan anti
peristaltik. Hal ini menyebabkan terjadi serangan kolik abdomen dan muntah-muntah.
Gambaran klinik obstruksi ileus sangat mudah dikenal, tidak tergantung kepada
penyebab obstruksinya. Hanya pada keadaan strangulasi, nyeri biasanya lebih hebat dan
menetap. Ileus obstruksi ditandai dengan gejala klinis berupa nyeri abdomen yang bersifat
kolik, muntah-muntah dan obstipasi, distensi intestinalis, dan tidak adanya flatus. Rasa nyeri
perut dirasakan seperti menusuk-nusuk atau rasa mulas yang hebat, umumnya nyeri tidak
menjalar. Pada saat datang serangan, biasanya disertai perasaan perut yang melilit dan
terdengar semacam “suara” dari dalam perut. Bila obstruksi tinggi, muntah hebat bersifat
proyektil dengan cairan muntah yang berwarna kehijauan. Pada obstruksi rendah, muntah
biasanya timbul sesudah distensi usus yang jelas (antibiotika). Pada umumnya persiapan
penderita dapat sekali. Muntah tidak proyektil dan berbau feculent, warna cairan muntah
kecoklatan. Pada penderita yang kurus /sedang dapat ditemukan dan contour atau darm
2
steifung; biasanya nampak jelas pada saat penderita mendapat serangan kolik. Pada saat itu,
dalam pemeriksaan bising usus dapat didengarkan bising usus yang kasar dan meninggi
(borgorygmi dan metalic sound). Untuk mengetahui ada tidaknya strangulasi usus, beberapa
gambaran klinik dapat membantu :
1. Rasa nyeri abdomen yang hebat, bersifat menetap, makin lama makin hebat.
2. Pada pemeriksaan abdomen, didapatkan ascites.
3. Terdapatnya abdominal tenderness.
4. Adanya tanda-tanda yang bersifat umum, demam, dehidrasi berat, tachycardi,
hipotensi atau shock.
Pemeriksan Fisik
Inspeksi
Perut distensi, dapat ditemukan kontur dan steifung. Benjolan pada regio inguinal, femoral
dan skrotum menunjukkan suatu hernia inkarserata. Pada Intussusepsi dapat terlihat massa
abdomen berbentuk sosis. Adanya adhesi dapat dicurigai bila ada bekas luka operasi
sebelumnya.
Auskultasi
Hiperperistaltik, bising usus bernada tinggi, borborhygmi. Pada fase lanjut bising usus dan
peristaltik melemah sampai hilang.
Perkusi
Hipertimpani
Palpasi
Kadang teraba massa seperti pada tumor, invaginasi, hernia.
Pemeriksaan Rectal Toucher
· Isi rektum menyemprot : Hirschprung disease
· Adanya darah dapat menyokong adanya strangulasi, neoplasma
· Feses yang mengeras : skibala
· Feses negatif : obstruksi usus letak tinggi
· Ampula rekti kolaps : curiga obstruksi
· Nyeri tekan : lokal atau general peritonitis
3
Pemeriksaan Penunjang
Gangguan pasase menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan
asam basa. Pemeriksaan Hb/Ht dapat memperlihatkan adanya hemokonsentrasi akibat deficit
cairan. Analisis gas darah dan pemeriksaan elektrolit untuk menilai gangguan keseimbangan
elektrolit dan asam basa.
Foto polos abdomen 3 posisi sangat membantu menentukan ada tidaknya sumbatan.
Pelebaran usus dengan tanda-tanda air fluid level dan bagian distal kolon tidak terisi udara
menunjukkan adanya sumbatan
Pemeriksaan Radiologi
Secara klinik obstruksi ileus umumnya mudah ditegakkan. 90% obstruksi ileus
ditegakkan secara tepat hanya dengan berdasarkan gambaran klinisnya saja. Pada foto polos
abdomen, 60-70% dapat dilihat adanya pelebaran usus dan hanya 40% dapat ditemukan
adanya air fluid level. Walaupun pemeriksaan radiologi hanya sebagai pelengkap saja, namun
pemeriksaan sering diperlukan pada obstruksi ileus yang sulit atau untuk dapat
memperkirakan keadaan obstruksinya pada masa pra-bedah.
Beberapa tanda radiologik yang khas untuk ileus obstruktif adalah :
· Pengumpulan gas dalam lumen usus yang melebar, penebalan valvulae
coniventes yang memberi gambaran fish bone appearance.
· Pengumpulan cairan dengan gambaran khas air-fluid level. Pada obstruksi yang
cukup lama, beberapa air fluid level memberikan gambaran huruf U terbalik.
Penatalaksanaan Ileus Obstruktif
Penatalaksanaan ileus obstruktif telah menurunkan angka morbiditas dan mortalitas.
Hal ini disebabkan telah dipahaminya dengan tepat patogenesis penyakit serta perubahan
homeostasis sebagai akibat obstruksi usus.
Pada umumnya penderita mengikuti prosedur penatalaksanaan dalam aturan yang
tetap, yaitu:
a. Persiapan penderita.
Persiapan penderita berjalan bersama dengan usaha menegakkan diagnosa obstruksi
ileus secara lengkap dan tepat. Sering dengan persiapan penderita yang baik, obstruksinya
berkurang atau hilang sama sekali. Persiapan penderita meliputi :
1.Dekompressi usus.
2.Koreksi elektrolit dan keseimbangan asam basa.
4
3.Atasi dehidrasi.
4.Mengatur peristaltik usus yang efisien berlangsung selama 4-24 jam sampai
saatnya penderita siap untuk operasi.
b. Operatif.
Bila telah diputuskan untuk tindakan operasi, ada 3 hal yang perlu diperhatikan yaitu :
o Berapa lama obstruksinya sudah berlangsung.
Bagaimana keadaan/fungsi organ vital lainnya, baik sebagai akibat
obstruksinya maupun kondisi sebelum sakit.
o Apakah ada risiko strangulasi.
Kewaspadaan akan resiko strangulasi sangat penting. Pada obstruksi ileus
yang ditolong dengan cara operatif pada saat yang tepat, angka
kematiannya adalah 1% pada 24 jam pertama, sedangkan pada strangulasi
angka kematian tersebut 31%.
Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastrik untuk mencegah
sepsis sekunder. Operasi dilakukan dengan mengingat beberapa kondisi atau pertimbangan.
Operasi diawali dengan laparotomi kemudian disusul dengan teknik bedah yang disesuaikan
dengan hasil eksplorasi selama laparotomi.
Komplikasi Dari Ileus Obstruktif
Komplikasi dari ileus obstruktif antara lain terjadinya nekrosis usus, perforasi usus,
Sepsis, Syok-dehidrasi, Abses Sindrom usus pendek dengan malabsorpsi dan malnutrisi,
Pneumonia aspirasi dari proses muntah, gangguan elektrolit, meninggal
Tindakan Bedah Yang Dilakukan Pada Ileus Obstruktif
1. Koreksi sederhana (simple correction). Hal ini merupakan tindakan bedah sederhana
untuk membebaskan usus dari jepitan, misalnya pada hernia incarcerata non-strangulasi,
jepitan oleh streng/adhesi atau pada volvulus ringan.
2. Tindakan operatif by-pass. Membuat saluran usus baru yang “melewati” bagian usus yang
tersumbat, misalnya pada tumor intralurninal, Crohn disease, dan sebagainya.
3. Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian proximal dari tempat obstruksi, misalnya
pada Ca stadium lanjut.
5
4. Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis ujung-ujung usus
untuk mempertahankan kontinuitas lumen usus, misalnya pada carcinomacolon,
invaginasi, strangulata, dan sebagainya. Pada beberapa obstruksi ileus, kadang-kadang
dilakukan tindakan operatif bertahap, baik oleh karena penyakitnya sendiri maupun karena
keadaan penderitanya, misalnya pada Ca sigmoid obstruktif, mula-mula dilakukan
kolostomi saja, lalu dilakukan reseksi usus dan anastomosis.
Pasca Operasi Bedah Ileus Obstruktif
Suatu problematik yang sulit pada keadaan pasca bedah adalah distensi usus yang
masih ada. Pada tindakan operatif dekompressi usus, gas dan cairan yang terkumpul dalam
lumen usus tidak boleh dibersihkan sama sekali oleh karena mengandung banyak bahan-
bahan digestif yang sangat diperlukan. Pasca bedah tidak dapat diharapkan fisiologi usus
kembali normal, walaupun terdengar bising usus. Hal tersebut bukan berarti peristaltik usus
telah berfungsi dengan efisien, sementara ekskresi meninggi dan absorpsi sama sekali belum
baik.
Sering didapati penderita dalam keadaan masih distensi dan disertai diare pasca
bedah. Tindakan dekompressi usus dan koreksi air dan elektrolit serta menjaga keseimbangan
asam basa darah dalam batas normal tetap dilaksanakan pada pasca bedahnya. Pada obstruksi
yang lanjut, apalagi bila telah terjadi strangulasi, monitoring pasca bedah yang teliti
diperlukan sampai selama 6 – 7 hari pasca bedah. Bahaya lain pada masa pasca bedah adalah
toksinemia dan sepsis. Gambaran kliniknya biasanya mulai nampak pada hari ke 4-5 pasca
bedah. Pemberian antibiotika dengan spektrum luas dan disesuaikan dengan hasil kultur
kuman sangatlah penting.
Prognosis Dari Ileus Obstruktif
Saat operasi, prognosis tergantung kondisi klinik pasien sebelumnya. Setelah
pembedahan dekompresi, prognosisnya tergantung dari penyakit yang mendasarinya.
Dasar pengobatan dari ileus obstruktif
Dasar pengobatan ileus obstruksi adalah koreksi keseimbangan elektrolit dan cairan,
menghilangkan peregangan dan muntah dengan dekompresi, mengatasi peritonitis dan syok
bila ada, dan menghilangkan obstruksi untuk memperbaiki kelangsungan dan fungsi usus
kembali normal
6
Terapi/Pengobatan Ileus Obstruktif Yang Diberikan Secara Farmakologis
Pemberian obat-obat antibiotik spektrum luas dapat diberikan sebagai profilaksis.
Antiemetik dapat diberikan untuk mengurangi gejala mual muntah.
Yang Perlu Diperhatikan Dalam Resusitasi Pada Pasien Dengan Ileus Obstruktif
Dalam resusitasi yang perlu diperhatikan adalah mengawasi tanda – tanda vital,
dehidrasi dan syok. Pasien yang mengalami ileus obstruksi mengalami dehidrasi dan
gangguan keseimbangan ektrolit sehingga perlu diberikan cairan intravena seperti ringer
laktat. Respon terhadap terapi dapat dilihat dengan memonitor tanda-tanda vital dan jumlah
urin yang keluar. Selain pemberian cairan intravena, diperlukan juga pemasangan nasogastric
tube (NGT). NGT digunakan untuk mengosongkan lambung, mencegah aspirasi pulmonum
bila muntah dan mengurangi distensi abdomen.
CANCER COLON
Definisi
Kanker colon adalah suatu kanker yang yang berada di colon. Kanker colon adalah
penyebab kedua kematian di Amerika Serikat setelah kanker paru-paru ( ACS 1998 ).
Penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan karena penyakit ini sering tidak diketahui
sampai tingkat yang lebih parah.Pembedahan adalah satu-satunya cara untuk mengubah
kanker Colon.
Etiologi
1. Penyebab dari pada kanker Colon tidak diketahui. Diet dan pengurangan waktu
peredaran pada usus besar (Aliran depan feces) yang meliputi faktor kausatif.