Top Banner

of 15

LAPsus BS

Jul 05, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/15/2019 LAPsus BS

    1/15

    LAPORAN KASUS

    MAKROADENOMA PITUITARY APOPLEXY DENGAN INFARK 

    OLEH :

    Fita Nirma Listya

    H1A 011 022

    PEMIMING :

    !r" R#$a!i% S&"S

    DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA

    AGIAN'SMF ILMU PENYAKIT EDAH

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNI(ERSITAS MATARAM

    RSU PRO(INSI NT

    MATARAM

    201)

     Abstrak 

    Pituitary apoplexy merupakan kasus yang sangat jarang ditemukan. Bahkan pada orang-orang yang sudah di ketahui memiliki tumor pituitary sebelumnya hanya 0,6

  • 8/15/2019 LAPsus BS

    2/15

     – 10 % yang mengalami pituitary apoplexy. ata-rata usia saat onset adalah !0 tahun.

    "asus telah dilaporkan pada orang berusia 1!-#0 tahun. Pria lebih sering mengalami

    kasus ini dibandingkan dengan $anita. asio perbandingan antara pria dan $anita

     berkisar 1.6. Pituitary apoplexy dapat diklasiikasikan menjadi stroke tipikal dan stroke

    subklinis. &ambaran klinis berupa nyeri kepala, gangguan penglihatan, kelumpuhan

    sara kranial dan hipopituitarisme. &ejala biasanya mengalami progresi'itas dalam

     beberapa minggu atau terjadi tiba-tiba dan menyebabkan koma bahkan kematian.

    Pemeriksaan pen(itraan mungkin berguna untuk mendeteksi perdarahan khususnya

     pada keadaan subakut tetapi perdarahan bukan elemen penting, karena apoplexy se(ara

    klinis dapat terjadi dalam keadaan inark pada pituitary. "ebanyakan kasus membaik dengan tindakan pembedahan dan pendekatan terbaik dalam ase akut masih

    kontro'ersial. Pembedahan biasanya melalui rute transphenoidal diindikasikan jika

    kesadaran terganggu dan terdapat keluhan pada penglihatan. 1,) 

    "ami melaporkan sebuah kasus dari seorang laki-laki berusia *0 tahun dengan

    +akroadenoma Pituitary poplexy dengan inark. asil ini ditemukan berdasarkan /

    (an dengan kontras dan +. asil / (an menunjukkan apoplexy pituitary

    disebabkan oleh makroadenoma. 2ari pemeriksaan penunjang lain yang memperkuat

    diagnosis adalah adanya pemeriksaan otalmologi menunjukkan adanya papil atroi dan

     penurunan kadar kortisol serta peningkatan hormon prolaktin.

    Case Report 

    eorang pasien laki-laki /uan berusia *0 tahun asal Bima masuk umah

    akit pada tanggal 13 +ei )016. Pasien di rujuk dari umah akit daerah Bima dengan

     penurunan kesadaran. +enurut keluarga, perubahan kesadaran ini dirasakan sejak hari

    selasa pada tanggal 13 +ei )01! pagi hari dan segera di ba$a ke 4&2 4P 5/B pada sore harinya. atu bulan yang lalu pasien mengeluhkan nyeri kepala yang siatnya

    tajam menusuk pada seluruh daerah kepala. /idak ada keluhan mual dan muntah. Pasien

     juga mengeluhkan penglihatannya kabur yang dirasakan sejak bulan anuari )016.

    "eluarga pasien menyangkal ada keluhan lemah separuh badan, ri$ayat kejang dan

    trauma. Pasien tidak pernah mengalami hal serupa, tidak ada ri$ayat penggunaan obat-

    obatan. /idak ada keluarga yang memiliki keluhan serupa.

    2ari hasil pemeriksaan isik didapatkan keadaan umum pasien buruk, &

    7181+1 tekanan darah 1609100 mmg, nadi :*x9menit, )*x9menit, suhu aksila

  • 8/15/2019 LAPsus BS

    3/15

    ;#

  • 8/15/2019 LAPsus BS

    4/15

    2ari hasil pemeriksaan / (an kepala dengan kontras didapatkan massa solid-

    kistik pada intrasella bentuk o'al dengan ukuran > ;,6 x ;,* (m. /ak tampak 

     perdarahan. Pituitary apoplexy dengan inark. Pemeriksaan + menunjukkan tampak 

    lesi o'al heterogen, berbatas tegas, tepi li(in di intra-sella-suprasella dengan ukuran ;,;

    x ),# x *,0 (m lesi tampak mendesak (hiasma optikum ke anterior dengan lesi padat di

    dasar sella anterior. Pemeriksaan hormon (ortisol didapatkan mengalami penurunan

    1,!1 ?9dl dan prolaktin meningkat dengan nilai ;*.0# ng9ml.

    2ari hasil anamnesis, pemeriksaan isik dan pemeriksaan penunjang dapat

    disimpulkan bah$a pasien mengalami tumor hipoisis makroadenoma dengan inark 

    @Pituitary poplexyA. /atalaksana yang dilakukan pada pasien ini adalah (raniotomydan dekompresi. perasi dilakukan pada tanggal 1: +aret )016. Pemeriksaan klinis

     pasien setelah operasi menunjukkan keadaan umum buruk, terpasang 'entilator dengan

    & 7181+1, pupil midriasis dan tekanan darah 110930 mmg.

    Dis,-si

    Pituitary apoplexy disebabkan oleh perdarahan atau inark pada adenoma

     pituitary. Penyakit ini di karakteristikkan dengan nyeri kepala yang mendadak, muntah

    serta gangguan penglihatan dan penurunan kesadaran.)

    "riteria diagnostik untuk 

    Pituitary poplexy tidak selalu sama. Pada kebanyakan kasus, pasien terduga Pituitary

    poplexy memerlukan pemeriksaan ketajaman penglihatan, lapang pandang, dan ungsi

    okumolotor, proil hormon dan penatalaksanaan kega$atan glukokortikoid. ssesment

    klinis dan pemeriksaan radiologis yang tipikal bermanaat untuk mengkonirmasi

    diagnosis Pituitary poplexy.;,*

     Epidemiologi

    Pituitary poplexy merupakan kasus yang jarang ditemukan dengan pre'alensi

    diperkirakan 6,) kasus per 100.000 penduduk. P terjadi pada 0,6-10 % pasien

    adenoma hipoisis. Biasanya Pituitary poplexy terjadi pada dekade kelima dan

    keenam dan dominan pada laki-laki. n'asi dari sinus (a'ernosus mungkin menjadi

    aktor prognostik yang terkait dengan P.*  Pada 60-:0% kasus, adenoma pituitary

    merupakan kondisi yang tidak diketahui sebelumnya. +akroadenoma, khusunya yang

    non-ungsional dan prolaktinoma adalah terduga terjadinya apoplexy terbanyak,

    $alaupun mikroadenoma pada apoplexy juga banyak dilaporkan. da beberapa aktor 

  • 8/15/2019 LAPsus BS

    5/15

     predisposisi yang disebutkan antara lain hipertensi arterial, penggunaan obat-obatan

    antikoagulan dan ri$ayat pembedahan sebelumnya.1 Cebih dari setengah pasien

    memiliki ri$ayat hipertensi, yang mungkin menyebabkan pembuluh darah s(lerosis

    yang bertanggung ja$ab pula untuk terjadinya stroke iskemik.!

     Patogenesis

    Patoisiologi yang tepat tidak sepenuhnya dipahami. 5amun beberapa hipotesis

    menyebutkan terdapat hubungan oklusi 'askular tumor terdapat pertumbuhan tumor itu

    sendiri dan 'askularisasi yang abnormal dari tumor. Pemi(u terjadinya apoplexy belum

    teridentiikasi, 'as(ulopathy dapat terjadi pada kasus ini. 7mpat kategori aktor pemi(u

    telah diusulkan, antara lain =

    1. Pengurangan luks 'askular akibat operasi, khususnya operasi jantung,

    radioterapi, anestesi spinal.

    ). Peningkatan akut aliran darah= akti'itas isik, hipertensi sistemik.

    ;. timulasi hipoisis seperti = tes hipoisis pro'okati, khususnya /, dan

     penggunaan &n analog.

    *. &angguan koagulasi = trombositopenia, penggunaan antikoagulan.

    Daktor risiko lain termasuk kehamilan, diabetes mellitus, anemia sel sabit, terapi

     pengganti estrogen, terapi agonis dopamin, leukemia limositik dan trauma

    kepala.Daktor pen(etus dapat diidentiikasi di sekitar *0% dari kasus P, dengan

    hipertensi arteri yang paling sering. Daktor risiko umum lainnya termasuk terapi

    antikoagulan, dan antikoagulan oral baru.1

    /umor ini tumbuh di dalam ossa pituitary. ika diameter tumor tumbuh kurang

    dari 10 mm dikenal dengan nama EmikroadenomaF. /umor ini tumbuh se(ara lokal di

    dalam sella dan menyebabkan erosi dan remodelling pada dasar sella dan (linoid

     posterior @ma(roadenomaA. /umor ini biasanya menyebar se(ara superior ke suprasellar 

    (isterna, yang menyebabkan kompresi jalur optik terutama pada (hiasma optikum.

    2apat juga menyebabkan kompresi pada hipotalamus dan bila ukurannya (ukup besar,

    obstruksi pada 'entrikel menyebabkan hidrosealus. /umor juga dapat tumbuh ke

    arah lateral keluar dari sella masuk ke dalam sinus (a'ernosus. /erkadang tumor 

    menyebar ke lobus temporal. /umor mungkin menyebar se(ara inerior mele$ati ossahipoisis ke dalam sinus sphenoid menyebabkan D rinorrhea.*

  • 8/15/2019 LAPsus BS

    6/15

    Pasien dengan makroadenoma memiliki insidensi yang lebih tinggi

    dibandingkan dengan mikroadenoma. +akroadenoma dapat sangat in'asi dan

    mengalami perdarahan dengan mudah. Perdarahan juga berdampak pada ukuran tumor 

    hipoisis. 2isebutkan bah$a in'asi sinus (a'ernosus merupakan aktor resiko

    apoplexy. kibat dari proses degenerati dan perubahan miko'askular pada kelenjar 

    hipoisis, diabetes dan hipertensi dianggap memiliki korelasi dengan terjadinya P. 5amun pada study yang dilakukan oleh Giao dan ka$an-ka$an menyebutkan ri$ayat

    hipertensi dan diabetes bukan merupakan aktor resiko. *,! 

    Patoisiologi dari terjadinya maniestasi klinis tumor pituitary apoplexy dapat

    terbagi menjadi beberapa mekanisme= peningkatan tekanan intrasella mendadak dan

    kebo(oran darah atau jaringan nekrotik ke ruang subara(hnoid. Perdarahan dan inark 

    dapat menyebabkan oklusi arteri karotis interna dan iskemia serebral. Pada pituitary

    apoplexy terdapat dua mekanisme oklusi arteri serebral = 'asospasme atau eek 

     penekanan massa pada arteri. 8asospasme mungkin disebabkan oleh perdarahan

    subara(hnoid, pelepasan Hat 'asoakti dari adenoma hipoisis atau kerusakan

    hipotalamus.),6

    /idak ada penjelasan yang jelas mengenai salah satu dari perdarahan dan inark 

    mendahului yang lain. 5ekrosis iskemik hipoisis hanya tahap dalam proses penyerapan

    hematoma setelah adenoma hemoragik inark. Perdarahan terjadi setelah hipoisis

    inark iskemik, dan stroke termasuk tahap a$al hemoragik inark dan akhir tahap

    nekrosis. /umor inark dan perdarahan sekunder hidup berdampingan dalam tahap

  • 8/15/2019 LAPsus BS

    7/15

    a$al, di mana perdarahan diamati oleh +I pada tahap akhir setelah absorpsi

    hematoma, nekrosis kistik dapat diamati melalui +. aat ini, tidak jelas tentang

    mekanisme adenoma hipoisis (epat menjadi iskemik dan nekrotik, bukannya

     berkembang menjadi perdarahan yang luas. +ekanisme utama inark iskemik hipoisis

    mungkin= A pertumbuhan yang (epat dari tumor, menyebabkan suplai darah tidak 

    men(ukupi dan akhirnya nekrosis iskemikI A suplai darah yang unik dari sistem portal

    hypophysealI A penekanan arteri pituitary yang mengarah ke pembatasan suplai,

    nekrosis dan perdarahanI 8A tumor angiopati menyebabkan inark atau perdarahan.

    2ari beberapa (atatan, aktor-aktor ini mungkin bertindak dalam kombinasi bukan

     berdiri sendiri.!

     Manifestasi klinis

    /anda dan gejala klinis yang tampil pada penderita adenoma hipoisis diakibatkan

    oleh hipersekresi atau hiposekresi satu atau beberapa hormon hipoisis. "eluhan

    tersering adalah gangguan penglihatan, yang biasanya terjadi se(ara perlahan mulai dari

     beberapa bulan sampai beberapa tahun. 5yeri kepala juga merupakan keluhan umum

    yang kerap mun(ul pada semua stadium. Dunduskopi menampakkan diskus optik yang

     pu(at. Papiledema agak jarang dijumpai pada tumor minor yang masih ke(il dan

    terbatas di dalam sela. Proptosis biasanya merupakan tanda adanya stasis 'askuler di

    sinus ka'ernosus atau tumor telah meluas sampai isura orbitalis superior. Pasien sering

    hadir dengan nyeri kepala yang onsetnya mendadak, gangguan 'isual, dan penurunan

    kesadaran. "eterlibatan neurologis di antaranya; =

    1. &angguan penglihatan. +erupakan gejala yang paling umum ditemukan,

    termasuk =

    - phtalmoplegia @unilateral atau bilateralA berla$anan dengan situasi pada

    tumor pituitary, ophtalmoplegia ditemukan lebih sering @3:%A dibandingkan

    'isual path$ay dei(it.

    ). Perubahan status mental = akibat peningkatan tekanan intrakranial atau

    keterlibatan hipotalamus.

    ;. "ompresi sinus (a'ernosus dapat menyebabkan stasis 'ena atau penekanan pada

    struktur di sinus (a'ernosus

    - &ejala ner'us trigeminal- Proptosis

  • 8/15/2019 LAPsus BS

    8/15

    - phtalmoplegia @palsy 5. lebih sering dibandingkan 8A

    - /ekanan pada arteri karotis

    - "ompresi pada simpatis dalam sinus (a'ernosus dapat menyebabkan

    indrom orner dengan unilateral ptosis, miosis J anhidrosis.

    - "ompresi pada arteri karotis dapat menyebabkan 8 atau 'asospasme.

    *. aat perdarahan menembus kapsul tumor dan membran ara(hnoid ke dalam

    (hiasmati(um (isterna, tanda dan gejala dari dapat terlihat.

    - +eningismus

    - Photoobia

    !. Peningkatan tekanan intrakranial mungkin mengakibatkan letargi, stupor atau

    koma.

    6. "eterlibatan hipotalamus mungkin mengakibatkan

    - ipotensi- 2isautoregulasi thermal

    - ardia( disritmia

    - &angguan respiratorik 

    - 2iabetes nsipidus

    - &angguan status mental = letargi, stupor, koma

    3. 7kspansi suprasellar menyebabkan hidrosealus akut.

  • 8/15/2019 LAPsus BS

    9/15

    denoma tipe sekretorik mempunyai karakteristik klinis sesuai dengan gejala

    kelebihan produksi hormon. ehubungan dengan (epatnya gejala hormonal yang

    timbul, biasanya adenoma tipe ini mempunyai ukuran yang lebih ke(il daripada tipe

    yang nonun(tioning, atau engan kata lain yang nonun(tioning biasanya baru

    terdeteksi setelah ukurannya menjadi sedemikian besar sehingga menimbulkan

    gejala kompresi terhadap struktur sekitarnya seperti disungsi ner'us optikus dan

    khiasma optikum, sara-sara di dalam sinus ka'ernosus dan sebagainya.3

     Diagnosis

  • 8/15/2019 LAPsus BS

    10/15

    2iagnosis dan tatalaksana sedini mungkin pada Pituitary poplexy di butuhkan

    untuk pen(egahan morbiditas dan mortalitas yang signiikan. Kalaupun gejala

    se(ara klinis beragam dari onset dan progresi'itasnya, diagnosis harus

    dipertimbangkan untuk pasien dengan nyeri kepala, deisit lapang pandang,

    ophtalmoplegia dan perubahan status mental. Daktor resiko klinis adalah trauma,

     peningkatan tekanan intrakranial, antikoagulan, terapi bromokriptin, ketoasidosis

    diabetik, angiograi kon'ensional, terapi radiasi dan pembedahan jantung. 7'aluasi

    hormonal juga diperlukan untuk mendiagnosis adenoma hipoisis termasuk 

     prolaktinoma, somatotropinoma dan kortikotropinoma serta sebagai

    hipopituitarisme. Pasien dengan rendahnya tingkat prolaktinmenunjukkan probabilitas yang lebih rendah dari pemulihan ungsi hipoisis setelah

    operasi. iponatremia, diamati pada hingga *0% dari kasus, terjadi sekunder akibat

    hypo(ortisolism.1,;

    + otak memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mengidentiikasi P

    dibandingkan dengan / s(an kepala. 2alam kebanyakan kasus, / s(an a$al tidak 

    menunjukkan se(ara pasti perdarahan atau inark pada pituitary. anya setelah di

    konirmasi dengan menggunakan + tenaga kesehatan dapat mengkonirmasi

    keberadaan P dan hubungannya dengan inark. aat pasien memiliki ri$ayat atau

    gejala adenoma pituitary berkembang menjadi stroke inark, + harus segera

    dilakukan yang akan berguna pada penatalaksanaan selanjutnya.6

  • 8/15/2019 LAPsus BS

    11/15

    &ambar ). /umor pituitary mendesak ossa ke sisterna suprasella dengan kompresi

    kiasma optikum.

    + memiliki sensiti'itas lebih dari #0% untuk mendeteksi pituitary apoplexy,

     pemeriksaan ini dapat mendemonstrasikan inark @kerusakan jaringan akibat

     penurunan suplai darahA atau perdarahan. Pada beberapa instansi, pungsi lumbal

    dibutuhkan apabila terdapat ke(urigaan penyebab dari masalah lain seperti

    meningitis atau perdarahan sub ara(hnoid. Beberapa panduan merekomendasikan

     jika di(urigai terjadi pituitary apoplexy atau sudah terkonirmasi, pemeriksaan darah

    harus dilakukan, meliputi darah lengkap, ungsi renal, elektrolit, ungsi hepar, dan

    hormonal @gro$th hormone, prola(tin, D, C, /, testosteron dan estradiol.

    Pemeriksaan lapang pandang juga direkomendasikan se(epat mungkin untuk 

    menentukan keparahan keterlibatan ner'us optikus dan penentuan keperluan terapi

     pembedahan.

  • 8/15/2019 LAPsus BS

    12/15

    &ambar ;. Cesi hiperintens kiasma optikum @tanpa-kontrasA

    &ambar *. Cesi hiperintens pada subakut pituitary apoplexy

    Tatalaksana

    Prioritas utama pada pasien terduga maupun yang terkonirmasi P adalah

    stabilisasi sistem sirkulasi. 2eisiensi kortisol dapat menyebabkan penurunan

    tekanan darah. 4mumnya operasi pada kelenjar hipoisis mele$ati pembedahan

    transphenoidal. Pada prosedur ini, instrumen pembedahan masuk ke tulang

    sphenoid yang terbuka memberikan jalan pada ruang yang berisi kelenjar hipoisis.

  • 8/15/2019 LAPsus BS

    13/15

    Pembedahan dilakukan untuk memperbaiki penglihatan dan dilakukan seminggu

    setelah timbulnya onset gejala.

    Dungsi hipoisis se(ara konsisten di pertahankan, yang mana memerlukan

    e'aluasi kortikosteroid dan endokrin. Penanganan inter'ensi bedah a$al sangat

    direkomendasikan. 2ekompresi se(ara (epat dibutuhkan untuk penyempitan lapang

     pandang yang terjadi tiba-tiba, berkurangnya ketajaman penglihatan yang berat,

    atau perubahan neurologis yang disebabkan oleh hidrosealus. Pembedahan yang

    dilakukan sebelum 3 hari dari onset gejala memberikan eek yang lebih baik 

    dibandingkan dengan pembedahan yang dilakukan lebih dari 3 hari. 2ekompresi

     biasanya melalui rute transphenoidal. /ujuan pembedahan adalah = 4ntuk 

    dekompresi struktur yang mengalami tekanan = aparatus optik, kelenjar pituitary,

    sinus (a'ernosus, 'entrikel ke @menghilangkan hidrosealusA. +engeliminasi

    tumor se(ara komplit biasanya tidak diperlukan. 8entrikular drainase dibutuhkan

     pada hidrosealus.; Pembedahan transsphenoidal adalah metode yang paling umum

    digunakan dengan keuntungan in'asi minimal, sedikit komplikasi, eikasi dan

    sedikit rasio terjadinya hipopitutarisme.!

    2eisiensi / adalah kondisi yang mengan(am ji$a, pengganti

    glukokortikoid dianjurkan dan dosis diindikasikan untuk mengontrol edema pada

    struktur parasellar= deksametason : sampai 16 mg per hari atau hidrokortison !0 mg

    intra'ena setiap 6 jam. Pasien dengan rendahnya tingkat prolaktin menunjukkan

     probabilitas yang lebih rendah dari pemulihan ungsi hipoisis setelah operasi.1

    /ahapan pertama dari operasi tumor hipoisis dengan mendirikan pendekatan ke

    daerah sella melalui rute transsphenoidal. /ahap kedua ditandai dengan

     pengangkatan tumor selekti, tidak hanya diterapkan teknik bedah mikro tetapi juga

    men(iptakan adenomektomi selekti. /ahap ketiga ditandai dengan peningkatan

    akurasi bedah dengan (ara neurona'igasi, + intraoperati dan endoskopi.

    7ndoskopi sebagai prosedur murni telah menyebabkan meningkatnya keberhasilan

    operasi transsphenoidal. Pendekatan perinasal langsung menjadi lebih populer.

  • 8/15/2019 LAPsus BS

    14/15

     Kesimpulan

    Pituitary apoplexy merupakan kasus yang sangat jarang ditemukan. Penyakit ini

    disebabkan oleh perdarahan ataupun proses inark pada adenoma pituitary. Penyakit

    ini di karakteristikkan dengan nyeri kepala yang mendadak, muntah serta gangguan

     penglihatan dan penurunan kesadaran. /umor ini tumbuh di dalam ossa pituitary.

    /umor ini biasanya menyebar se(ara superior ke suprasellar (isterna, yang

    menyebabkan kompresi jalur optik terutama pada (hiasma optikum. 2apat juga

    menyebabkan kompresi pada hipotalamus dan bila ukurannya (ukup besar,

    obstruksi pada 'entrikel menyebabkan hidrosealus. + otak memiliki

    kemampuan yang lebih baik untuk mengidentiikasi P dibandingkan dengan /

    s(an kepala. 2alam kebanyakan kasus, / s(an a$al tidak menunjukkan se(ara

     pasti perdarahan atau inark pada pituitary. Beberapa panduan merekomendasikan

     jika di(urigai terjadi pituitary apoplexy atau sudah terkonirmasi, pemeriksaan darah

    harus dilakukan, meliputi darah lengkap, ungsi renal, elektrolit, ungsi hepar, dan

    hormonal @gro$th hormone, prola(tin, D, C, /, testosteron dan estradiolA.

    Prioritas utama pada pasien terduga maupun yang terkonirmasi P adalah

    stabilisasi sistem sirkulasi. 2ekompresi se(ara (epat dibutuhkan untuk penyempitan

    lapang pandang yang terjadi tiba-tiba, berkurangnya ketajaman penglihatan yang

     berat, atau perubahan neurologis yang disebabkan oleh hidrosealus. Pembedahan

    yang dilakukan sebelum 3 hari dari onset gejala memberikan eek yang lebih baik 

    dibandingkan dengan pembedahan yang dilakukan lebih dari 3 hari.

  • 8/15/2019 LAPsus BS

    15/15

    2D/ P4/"

    1. &leHer ., Bronstein +.2. )01!. Pituitary apoplexy= pathophysiology, diagnosis

    and management. 7ndo(rinology metaboli(.

    ). ogg .+. et al. )01). Pitutary poplexy = 7arly 2ete(tion $ith 2iusion-

    Keighted + maging. 5euroradiology ournal. @);A 1)*0-1)*!.

    ;. &reenberg +.., )010. Pituitary poplexy. andbook o 5eurosurgery e'enth

    7dition. al= 6!) @;A

    *. "aye .. )00!. Pituitary /umors. 7ssential 5eurosurgery /hird 7dition. al=

    1)0.

    !. Giao 2., Kang ., uang L. et al. )01!. lini(al analysis o inar(tion in

     pituitary adenoma. nternational ournal lini(al 7xperien(e +edi(ine.

    :@!A=3*33-3*:6

    6. Mhang ., Deng D., Mhu L. )016. erebral nar(tion aused by Pituitary

    poplexy= ase eport and e'ie$ o Citerature. Turkey Neurosurgery. 8ol= )*,

     5o= !, 3:)-3:3

    7. atyanegara, et al. )01*. denoma iposis. lmu Bedah yara atyanegara

    7disi 8. al= *)6-*)#.

    :. Mhu G., Kang L., Mhao G., et al. )01!. n(iden(e o Pituitary poplexy and ts

    isk Da(tors in hinese People= 2atabase tudy o Patients $ith Pituitary

    denoma.

    #. +elmed . )011. /he Pituitary. Pituitary tumor. 7lse'ier = ;rd edition.