Top Banner

of 61

KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

Jul 07, 2018

Download

Documents

foniewidiyowati
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    1/61

    KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

    Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Siste

    Pernapasan ! PP"K di Ruang # Paru RSPAD Gat$t S$e%r$t$

    Seester & 'Pr$(esi Ners

    Disusun $leh!

    &) *$nie Wid+$wati

    ,) Muhaad A%dul -$dir

    .) Ri/0+ Witaa

    #) Titi Handa+ani

    SEK"LAH TINGGI ILM1 KESEHATAN 2A3AKARTA PKP

    2alan Ra+a PKP Kelapa Dua Wetan 2a0arta Tiur

    Telp) 45,&6 7#5 .89:;7#5 .9,8 *a

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    2/61

    Assalamuallaikum Wr. Wb.

    Puji syukur kehadirat Allah SWT, Shalawat beserta salam dilimpahkan kepada

    Junjungan besar Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia dari alam Jahiliyah

    dengan tuntunannya menuju masyarakat baldatun thoyibal warobbul ghour.

    Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai mata kuliah

    !eperawatan Medikal "edah dengan materi# =Asuhan Keperawatan pada Klien dengan

    Gangguan Siste Pernapasan ! PP"K di Ruang # Paru RSPAD Gat$t S$e%r$t$>)

    $alam makalah ini menjelaskan tentang, pengertian penyakit PP%!, klasiikasi PP%!,

    etiologi PP%!, maniestasi klinis, patoisiologi, komplikasi, pemeriksaan penunjang,

     pen&egahan, penatalaksanaan penyakit PP%! dan asuhan keperawatan penyakit PP%!.

    $isadari bahwa makalah ini masih banyak yang perlu disempurnakan, dengan harapan

     penyusun mudah'mudahan makalah ini dapat bermaanaat khususnya untuk penyusun dan

    umumnya bagi orang lain. Tidak lupa penyusun sampaikan terima kasih kepada $osen Ns?

    Dwi Agustina? S)Kep)? Sp)Kep)MB sebagai koordinator mata ajar keperawatan Medikal

    "edah dan $osen Lusianah? S)Kep M)Kep sebagai pembimbing materi asuhan keperawatan

    Medikal "edah, yang telah berbagi ilmunya untuk kalangan mahasiswa STIKES

    2A3AKARTA.

    Wassalamualaikum Wr.Wb.

    Jakarta, %ktober ()*+

    Penyusun

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    3/61

    DARTAR ISI

    KATAPENGANTAR .................

    DA*TAR ISI.......................................

    BAB I PENDAH1L1AN ..................................

    *.* -atar "elakang ................................*.( Tujuan Penulisan.........................

    *.(.* Tujuan mum .......................

    *.(.( Tujuan !husus .......................

    *./ 0uang -ingkup .......................

    *.1 Metode Penulisan ....................

    *.+ Sistematika Penulisan......................

    BAB II TIN2A1AN TE"RI .........................

    (.* $einisi ........................................................

    (.( 2tiologi...........................................................................................................

    (./ Patoisiologi...................................................................................................(.1 Maniestasi !linis..........................................................................................

    (.+ !omplikasi ....................................................................................................

    (.3 Pemeriksaan Penunjang ................................................................................

    (.4 Penatalaksanaan ............................................................................................

    (.5 Asuhan !eperawatan ....................................................................................

    (.5.* Pengkajian .........................................................................................

    (.5.( $iagnosa !eperawatan ......................................................................

    (.5./ 6nter7ensi !eperawatan ....................................................................

    BAB III TIN2A1AN KAS1S........................

    1.* Pengkajian ...............................................1.*.* 8ormat Analisa $ata .........................................................................

    1.*.( 8ormat Skala Prioritas .......................................................................

    1.( $iagnosa !eperawatan..........................................................

    1./ 6nter7ensi !eperawatan...........................

    1.1 6mpementasi 9 27aluasi .................................

    BAB I@ PEMBAHASAN...................

    BAB @ PEN1T1P .....................................................................................................................

    +.* !esimpulan......................

    +.( Saran........................

    DA*TAR P1STAKA ....................

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    4/61

    BAB I

    PENDAH1L1AN

    &)& Pendahuluan

    Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya oleh

     perorangan, tetapi juga oeh kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Sehat adalah suatu

    keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produkti 

    se&ara sosial dan ekonomi.

    $ata dari %rganisasi !esehatan $unia :W;%< menyebutkan, pada tahun ()*)

    diperkirakan penyakit ini akan menempati urutan keempat sebagai penyebab kematian.

    Pre7alensi terjadinya kematian akibat rokok pada penyakit penyakit paru obstruksi kronis pada tahun ()*) sebanyak 5)'=) > :!asanah, ()** perempuan yang merokok. Sebanyak =(,)> dari

     perokok menyatakan kebiasaannya merokok di dalam rumah, ketika bersama anggota rumah

    tangga lainnya, dengan demikian sebagian besar anggota rumah tangga merupakan perokok 

     pasi.

    Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengangkat kasus ini dalam suatu asuhan

    keperawatan yang berjudul ?Asuhan !eperawatan Pada !lien $engan @angguan Sistem

    Pernaasan # Penyakit Paru %bstruksi !ronis $i 0uang 1 Paru 0SPA$ @atot Soebroto.

    Alasan penulis tertarik untuk mengambil kasus ini adalah karena penyakit ini memerlukan

     pengobatan dan perawatan yang optimal sehingga perawat memerlukan ketelatenan untuk 

    dapat memelihara, mengembalikan ungsi paru dan kondisi pasien sebaik mungkin. Penyakit

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    5/61

    ini akan terus mengalami perkembangan yang progresi dan belum ada penyembuhan se&ara

    total. Maka dari itu, perawat terokus untuk melakukan perawatan yang meliputi terapi obat,

     perubahan gaya hidup, terapi pernaasan dan juga dukungan emosional bagi penderita

     penyakit paru obstruksi kronis :0ee7es, ())*

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    6/61

    -aporan kasus ini dapat menjadi masukan dalam melakukan pelayanan peningkatan

    asuhan keperawatan pada pasien dengan PP%! 

    &)9), Institusi Pendidi0an

    -aporan kasus ini di harapkan dapat menjadi bahan pustaka yang dapat memberikan

    gambaran pengetahuan mengenai PP%!.

    &)9). Pr$(esi Perawat

    -aporan kasus ini diharapkan dapat dijadikan bahan a&uan bagi tenaga kesehatan

    untuk mengadakan penyuluhan tentang kesehatan mengenai PP%! dan bahayanya.

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    7/61

    BAB II

    TIN2A1AN TE"RI

    ,)& De(inisi

    Penyakit paru obstrukti kronis :PP%!< merupakan suatu kelainan dengan &iri'&iri

    adanya keterbatasan aliran udara yang tidak sepenuhnya re7ersible :-yndon Saputra, ()*) resiko untuk PP%! dan sekitar *+> perokok menderita

    PP%!. "eberapa perokok dianggap peka dan mengalami penurunan ungsi paru

    se&ara &epat. Pajanan asap rokok dari lingkungan telah dikaitkan dengan penurunan

    ungsi paru dan peningkatan resiko penyakit paru obstruksi pada anak.

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    8/61

     b. Terdapat peningkatan resiko PP%! bagi saudara tingkat pertama perokok. Pada

    kurang dari *> penderita PP%!, terdapat deek gen ala satu antitripsin yang

    diturunkan yang menyebabkan awitan awal emisema.

    &. 6neksi saluran naas berulang pada masa kanak E kanak berhubungan dengan

    rendahnya tingkat ungsi paru maksimal yang bisa di&apai dan peningkatan resiko

    terkena PP%! saat dewasa. 6neksi saluran naas kronis seperti adeno7irus dan

    klamidia mungkin berperan dalam terjadinya PP%!.

    d. Polusi udara dan kehidupan perkotaan berhubungan dengan peningkatan resiko

    morbiditas PP%!.

    ,). Mani(estasi Klinis

    Maniestasi klinis pada pasien dengan Penyakit Paru %bstruksi !ronis menurut0ee7es :())*< adalah #

    Perkembangan gejala'gejala yang merupakan &iri dari PP%! adalah malungsi kronis

     pada sistem pernaasan yang maniestasi awalnya ditandai dengan batuk'batuk dan produksi

    dahak khususnya yang makin menjadi di saat pagi hari. Naas pendek sedang yang

     berkembang menjadi naas pendek akut. "atuk dan produksi dahak :pada batuk yang dialami

     perokok< memburuk menjadi batuk persisten yang disertai dengan produksi dahak yang

    semakin banyak.

    "iasanya pasien akan sering mengalami ineksi pernaasan dan kehilangan berat

     badan yang &ukup drastis, sehingga pada akhirnya pasien tersebut tidak akan mampu se&ara

    maksimal melaksanakan tugas'tugas rumah tangga atau yang menyangkut tanggung jawab

     pekerjaannya. Pasien mudah sekali merasa lelah dan se&ara isik banyak yang tidak mampu

    melakukan kegiatan sehari'hari.

    Selain itu pada pasien PP%! banyak yang mengalami penurunan berat badan yang

    &ukup drastis, sebagai akibat dari hilangnya nasu makan karena produksi dahak yang makin

    melimpah, penurunan daya kekuatan tubuh, kehilangan selera makan :isolasi sosial<

     penurunan kemampuan pen&ernaan sekunder karena tidak &ukupnya oksigenasi sel dalam

    sistem :@6< gastrointestinal. Pasien dengan PP%! lebih membutuhkan banyak kalori karena

    lebih banyak mengeluarkan tenaga dalam melakukan pernaasan.

    ,)# Pat$(isi$l$gi

    Saluran napas dan paru berungsi untuk proses respirasi yaitu pengambilan oksigen

    untuk keperluan metabolisme dan pengeluaran karbondioksida dan air sebagai hasil

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    9/61

    metabolisme. Proses ini terdiri dari tiga tahap, yaitu 7entilasi, diusi dan perusi. Gentilasi

    adalah proses masuk dan keluarnya udara dari dalam paru. $iusi adalah peristiwa pertukaran

    gas antara al7eolus dan pembuluh darah, sedangkan perusi adalah distribusi darah yang

    sudah teroksigenasi. @angguan 7entilasi terdiri dari gangguan restriksi yaitu gangguan

     pengembangan paru serta gangguan obstruksi berupa perlambatan aliran udara di saluran

    napas. Parameter yang sering dipakai untuk melihat gangguan restriksi adalah kapasitas 7ital

    :!G

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    10/61

    ,)9 Peeri0saan Penunang

    Pemeriksaan diagnostik untuk pasien dengan Penyakit Paru %bstruksi !ronis menurut

    $oenges :()))< antara lain #

    a. Sinar H dada dapat menyatakan hiperinlasi paru'paru, mendatarnya diaragma,

     peningkatan area udara retrosternal, penurunan tanda 7askularisasi atau bula

    :emisema

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    11/61

    g. Analisa @as $arah :A@$< memperkirakan progresi proses penyakit kronis

    misalnya paling sering Pa%( menurun, dan PaB%( normal atau meningkat

    :bronkhitis kronis dan emisema< tetapi sering menurun pada asma, p; normal

    atau asidosis, alkalosis respiratorik ringan sekunder terhadap hiper7entilasi

    :emisema sedang atau asma

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    12/61

     b. Bor Pulmonale.

    Bor pulmonale atau dekompensasi 7entrikel kanan merupakan pembesaran

    7entrikel kanan yang disebabkan oleh o7erloading akibat dari penyakit pulmo.

    !omplikasi jantung ini terjadi sebagai mekanisme kompensasi sekunder bagi

     paru'paru yang rusak pada penderita penyakit paru obstruksi menahun.

    Bor pulmonary merupakan &ontoh yang tepat dari sistem kerja tubuh se&ara

    menyeluruh. Apabila terjadi malungsi pada satu sistem organ maka hal ini akan

    merembet ke sistem organ lainnya. Pada penderita dengan penyakit paru

    obstruksi menahun, hipoksemia kronis menyebabkan 7asokonstriksi kapiler paru'

     paru yang kemudian akan meningkatkan resistensi 7askuler pulmonari. 2ek 

    domino dari perubahan ini terjadi peningkatan tekanan dalam paru'paru

    mengakibatkan 7entrikel kanan lebih kuat dalam memompa sehingga lama'kelamaan otot 7entrikel kanan menjadi hipertroi atau membesar.

    Perawatan penyakit jantung paru meliputi pemberian oksigen dosis rendah

    dibatasi hingga ( liter per menit, diuretik untuk menurunkan edema perier dan

    istirahat. 2dema perier merupakan eek domino yang lain karena darah balik ke

     jantung dari perier atau sistemik dipengaruhi oleh hipertroi 7entrikel kanan.

    $igitalis hanya digunakan pada penyakit jantung paru yang juga menderita gagal

     jantung kiri.

    &. Pneumothoraks.Pneumotoraks merupakan komplikasi PP%M serius lainnya. Pnemo berarti

    udara sehingga pneumotoraks diartikan sebagai akumulasi udara dalam rongga

     pleural. 0ongga pleural sesungguhnya merupakan rongga yang khusus yakni

     berupa lapisan &airan tipis antara lapisan 7iseral dan parietal paru'paru 8ungsi

    &airan pleural adalah untuk membantu gerakan paru'paru menjadi lan&ar dan

    mulus selama pernaasan berlangsung. !etika udara terakumulasi dalam rongga

     pleural, maka kapasitas paru'paru untuk pertukaran udara se&ara normal, menjadi

    melemah dan hal ini menyebabkan menurunnya kapasitas 7ital dan hipoksemia.

    d. @iant "ullae.

    Pneumotoraks seringkali dikaitkan dengan komplikasi PP%M lainnya yaitu

     pembentukan giant bullae. Jika pneumotoraks adalah udara yang terakumulasi di

    rongga pleura. Tetapi bullae adalah timbul karena udara terperangkap di parenkim

     paru'paru. Sehingga al7eoli yang menjadi tempat menangkapnya udara untuk 

     pertukaran gas menjadi benar'benar tidak eekti. "ullae dapat menyebabkan

     perubahan ungsi pernaasan dengan &ara ( hal yaitu dengan menekan jaringan

     paru'paru, mengganggu berlangsungnya pertukaran udara. Jika udara yang

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    13/61

    terperangkap dalam al7eoli semakin meluas maka semakin banyak pula

    kerusakan yang terjadi di dinding al7eolar.

    ,): Penatala0sanaan

    Penatalaksanaan pada pasien dengan Penyakit Paru %bstruksi !ronis menurut

    Mansjoer :())(< adalah #

    *. Pen&egahan yaitu men&egah kebiasaan merokok, ineksi, polusi udara.

    (. Terapi eksasebrasi akut dilakukan dengan #

    a. Antibiotik, karena eksasebrasi akut biasanya disertai ineksi. 6neksi ini

    umumnya disebabkan oleh ;. 6nluenae dan S. Pneumonia, maka

    digunakan ampisillin 1 H ),(+'),+ gChari atau eritromisin 1 H ),+ gChari.

     b. Augmentin :amoksisilin dan asam klu7anat< dapat diberikan jika kuman

     penyebab ineksinya adalah ;. 6nluenae dan ". Batarhalis yangmemproduksi beta laktamase.

    &. Pemberian antibiotik seperti kotrimoksasol, amoksisilin, atau doksisilin

     pada pasien yang mengalami eksasebrasi akut terbukti memper&epat

     penyembuhan dam membantu memper&epat kenaikan peak low rate.

     Namun hanya dalam 4'*) hari selama periode eksasebrasi. "ila terdapat

    ineksi sekunder atau tanda'tanda pneumonia, maka dianjurkan antibioti&

    yang lebih kuat.

    d. Terapi oksigen diberikan jika terdapat kegagalan pernaasan karena

    hiperkapnia dan berkurangnya sensiti7itas terhadap B%(.

    e. 8isioterapi membantu pasien untuk mengeluarkan sputum dengan baik.

    . "ronkodilator untuk mengatasi, termasuk didalamnya golongan

    adrenergik. Pada pasien dapat diberikan salbutamol + mg dan atau

    ipratorium bromide (+) mikrogram diberikan tiap 3 jam dengan nebulier 

    atau aminoilin ),(+'),+ g i7 se&ara perlahan.

    /. Terapi jangka panjang dilakukan dengan #

    a. Antibiotik untuk kemoterapi pre7enti jangka panjang, ampisillin 1 H ),(+'

    ),+Chari dapat menurunkan kejadian eksasebrasi akut.

     b. "ronkodilator, tergantung tingkat re7ersibilitas obstruksi saluran naas tiap

     pasien maka sebelum pemberian obat ini dibutuhkan pemeriksaan obyekti 

    dari ungsi aal paru.

    &. 8isioterapi.

    d. -atihan isik untuk meningkatkan toleransi akti7itas isik.

    e. Mukolitik dan ekspektoran.

    . Terapi jangka penjang bagi pasien yang mengalami gagal naas tipe 66

    dengan Pa%(K4,/kPa :++ mm;g

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    14/61

    g. 0ehabilitasi, pasien &enderung menemui kesulitan bekerja, merasa sendiri

    dan terisolasi, untuk itu perlu kegiatan sosialisasi agar terhindar dari

    depresi. 0ehabilitasi pada pasien dengan penyakit paru obstruksi kronis

    adalah isioterapi, rehabilitasi psikis dan rehabilitasi pekerjaan.

    Asih :())/< menambahkan penatalaksanaan medis pada pasien dengan

    Penyakit Paru %bstruksi !ronis adalah

    a. Penatalaksanaan medis untuk asma adalah penyingkiran agen penyebab dan

    edukasi atau penyuluhan kesehatan. Sasaran dari penatalaksanaan medis asma

    adalah untuk meningkatkan ungsi normal indi7idu, men&egah gejala

    kekambuhan, men&egah serangan hebat, dan men&egah eek samping obat.

    Tujuan utama dari berbagai medikasi yang diberikan untuk klien asma adalah

    untuk membuat klien men&apai relaksasi bronkial dengan &epat, progresi dan

     berkelanjutan. !arena diperkirakan bahwa inlamasi adalah merupakan proses

    undamental dalam asma, maka inhalasi steroid bersamaan preparat inhalasi beta

    dua adrenergik lebih sering diresepkan. Penggunaan inhalasi steroid memastikan

     bahwa obat men&apai lebih dalam ke dalam paru dan tidak menyebabkan eek 

    samping yang berkaitan dengan steroid oral. $irekomendasikan bahwa inhalasi

     beta dua adrenergik diberikan terlebih dahulu untuk membuka jalan naas,

    kemudian inhalasi steroid akan menjadi lebih berguna.

     b. Penatalaksanaan medis untuk bronkhitis kronis didasarkan pada pemeriksaan

    isik, radiogram dada, uji ungsi pulmonari, dan analisis gas darah. Pemeriksaan

    ini men&erminkan siat progresi dari penyakit. Pengobatan terbaik untuk 

     bronkitis kronis adalah pen&egahan, karena perubahan patologis yang terjadi

     pada penyakit ini bersiat tidak dapat pulih :irre7ersible

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    15/61

    selama musim dingin. Pemberian steroid sering diberikan pada proses penyakit tahap

    lanjut.

    Penatalaksanaan medis bronkhiektasis termasuk pemberian antibiotik, drainase

     postural untuk membantu mengeluarkan sekresi dan men&egah batuk, dan bronkoskopi

    untuk mengeluarkan sekresi yang mengental. Pemeriksaan BT S&an dilakukan untuk 

    menegakkan diagnosa. Terkadang diperlukan tindakan pembedahan bagi klien yang

    terus mengalami tanda dan gejala meski telah mendapat terapi medis. Tujuan utama

    dari pembedahan ini adalah untuk memulihkan sebanyak mungkin ungsi paru.

    "iasanya dilakukan segmentektomi atau lubektomi. "eberapa klien mengalami

     penyakit dikedua sisi parunya, dalam kondisi seperti ini, tindakan pembedahan

     pertama'tama dilakukan pada bagian paru yang banyak terkena untuk melihat seberapa

     jauh perbaikan yang terjadi sebelum mengatasi sisi lainnya.

    Penatalaksanaan medis emisema adalah untuk memperbaiki kualitas hidup,

    memperlambat progresi penyakit, dan mengatasi obstruksi jalan naas untuk 

    menghilangkan hipoksia. Pendekatan terapeutik menurut Asih :())/< men&akup

    tindakan pengobatan dimaksudkan untuk mengobati 7entilasi dan menurunkan upaya

     bernaas, pen&egahan dan pengobatan &epat ineksi, terapi isik untuk memelihara dan

    meningkatkan 7entilasi pulmonal, memelihara kondisi lingkungan yang sesuai untuk 

    memudahkan pernaasan dan dukungan psikologis serta penyuluhan rehabilitasi yang

     berkesinambungan.

    ,)7 Asuhan Keperawatan

    ,)7)& Peng0aianMenurut $oenges :())(< pengkajian pada pasien dengan PP%! ialah #

    *. Akti7itas dan istirahat #

    @ejala #

    a. !eletihan, kelemahan, malaise.

     b. !etidakmampuan untuk melakukan akti7itas sehari'hari karena sulit bernaas.

    &. !etidakmampuan untuk tidur, perlu tidur dalam posisi duduk tinggi.

    d. $ispnea pada saat istirahat atau respons terhadap akti7itas atau latihan.

    Tanda #

    a. !eletihan. b. @elisah, insomnia.

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    16/61

    &. !elemahan umum atau kehilangan masa otot.

    (. Sirkulasi

    @ejala #

    a. Pembengkakan pada ekstrimitas bawah.

    Tanda #

    a. Peningkatan tekanan darah.

     b. Peningkatan rekuensi jantung atau takikardia berat atau disritmia.

    &. $istensi 7ena leher atau penyakit berat.

    d. 2dema dependen, tidak berhubungan dengan penyakit jantung.

    e. "unyi jantung redup :yang berhubungan dengan diameter AP dada<

    . Warna kulit atau membrane mukosa normal atau abu'abu atau sianosis, kuku

    tabuh dan sianosis perier.

    g. Pu&at dapat menunjukkan anemia.

    /. 6ntegritas 2go@ejala #

    a. Peningkatan aktor resiko.

     b. Perubahan pola hidup.

    Tanda

    a. Ansietas, ketakutan, peka rangsang

    1. Makanan atau Bairan

    @ejala #

    a. Mual atau muntah. b. Nasu makan buruk atau anoreksia :emisema

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    17/61

    a. Naas pendek, umumnya tersembunyi dengan dispnea sebagai gejala menonjol

     pada emisema , khususnya pada kerja, &ua&a atau episode berulangnya sulit

    naas :asma

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    18/61

    5. !eamanan

    @ejala #

    a. 0iwayat reaksi alergi atau sensiti7e terhadap at atau aktor 

    lingkungan.

     b. Adanya atau berulangnya ineksi.

    &. !emerahan atau berkeringan :asma<

    =. Seksualitas

    @ejala #

    a. Penurunan libido.

    *). 6nteraksi Sosial

    @ejala #

    a. ;ubungan ketergantungan.

     b. !urang sistem pendukung.

    &. !egagalan dukungan dari atau terhadap pasangan atau orang

    terdekat.

    d. Penyakit lama atau kemampuan membaik.

    Tanda #

    a. !etidakmampuan untuk membuat atau mempertahankan suara

    karena distress pernaasan.

     b. !eterbatasan mobilitas isik.

    &. !elalaian hubungan dengan anggota keluarga lain.

    **. Penyuluhan atau pembelajaran

    @ejala #

    a. Penggunaan atau penyalahgunaan obat pernaasan.

     b. !esulitan menghentikan merokok.&. Penggunaan alkohol se&ara teratur.

    d. !egagalan untuk membaik 

    &)7), Diagn$sa Keperawatan

    $iagnosa !eperawatan pada pasien dengan Penyakit Paru %bstruksi !ronis

    menurut $oenges :())(< adalah #

    a) "ersihan jalan naas tidak eekti berhubungan dengan bronkospasma,

     peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental, penurunan

    energi atau kelemahan.

    %) !erusakan pertukaran gas berhubungan dengan ganguan supply oksigen

    :obstruksi jalan naas oleh sekresi, spasma bronkus, jebakan udara

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    19/61

    :kerusakan jaringan, peningkatan pemajanan pada lingkungan

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    20/61

     b. !erusakan pertukaran gas berhubungan dengan ganguan supply oksigen

    :obstruksi jalan naas oleh sekresi, spasma bronkus, jebakan udara

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    21/61

    Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama / H (1 jam diharapkan

     pasien menunjukkan peningkatan berat badan menuju tujuan yang tepat

    dengan kriteria hasil pasien akan menunjukkan perilaku atau perubahan pola

    hidup untuk meningkatkan dan atau mempertahankan berat yang tepat.

    6nter7ensi #

    Mandiri #

    *. !aji kebiasaan diet, masukan makanan saat ini. Batat derajat kesulitan

    makanan.

    (. 27aluasi berat badan dan ukuran tubuh.

    /. Auskultasi bunyi usus.

    1. "erikan perawatan oral sering, buang sekret, berikan wadah khusus untuk 

    sekali pakai dan tisu.

    +. $orong periode istirahat selama * jam sebelum dan sesudah makan.

    "erikan makan porsi ke&il tapi sering.

    3. ;indari makanan penghasil gas dan minuman karbonat.

    4. ;indari makanan yang sangat panas atau yang sangat dingin.

    5. Timbang berat badan sesuai indikasi.

    !olaborasi #

    *. !onsul ahli gii atau nutrisi pendukung tim untuk memberikan makanan yang mudah

    di&erna, se&ara nutrisi seimbang, misalnya nutrisi tambahan oral atau selang, nutrisi

     parenteral.(. !aji pemeriksaan laboratorium misalnya glukosa, elektrolit. "erikan 7itamin atau

    mineral atau elektrolit sesuai indikasi.

    /. "erikan oksigen tambahan selama makan sesuai indikasi.

    d. 0esiko tinggi terhadap ineksi berhubungan dengan tidak adekuatnya

     pertahanan utama :penurunan kerja silia, menetapnya sekret

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    22/61

    (. !aji pentingnya latihan naas, batuk eekti, perubahan posisi sering, dan masukan

    &airan adekuat.

    /. %bser7asi warna, karakter, bau sputum.

    1. Tunjukkan dan bantu pasien tentang pembuangan tisu dan sputum. Tekankan &u&i

    tangan yang benar :perawat dan pasien< dan penggunaan sarung tangan bila

    memegang atau membuang tisu, wadah sputum.

    +. Awasi pengunjung, berikan masker sesuai indikasi.

    3. $orong keseimbangan antara akti7itas dan istirahat.

    4. $iskusikan kebutuhan masukan nutrisi adekuat.

    !olaborasi#

    *. $apatkan spesimen sputum dengan batuk atau penghisapan untuk pewarnaan

    kuman gram, kultur atau sensiti7itas.

    (. "erikan antimikrobial sesuai indikasi.

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    23/61

    BAB III

    TIN2A1AN KAS1S

    !lien masuk 0S melalui 6@$ pada hari kamis tanggal )* %ktober ()*+, dengan

    keluahan sesak naas sudah seminggu SM0S. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal )+

    %ktober ()*+ klien mengatakan naas terasa berat, dada terasa sesak, batuk'batuk namun

    dahak tidak bisa keluar, sakit di tenggorokan dan dada, skala nyeri +, sakit saat bernaas dan

     batuk, sakit di bagian dada saja, naas terasa &apek, klien mampu tidur malam + jam hanya

    terbangun bila batuk saja, klien merasa sedih akan penyakitnya dan ingin &epat sembuh.

    !eluarga mengatakan klien pernah dilakukan operasi dan radiasi tiroid bulan juni ()*+ lalu,

    klien riwayat $M tipe ( dengan sudah meminum obat $M 1 bulan lalu dan meminum obat'obatan rutin :@limepiride, A&talipid, Metormin, -P@

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    24/61

     Natrium *1( mmolC-

    !alium /,5 mmolC-

    !lorida =4 mmolC-

    - Analisa darah

    P; 4,/3(

    PB%( (3,+ mm;g

    P%( */4,4 mm;g

    ;B%/' *+,( mmolC-

    "2 '5,3 mmolC-

    Saturasi %( ==,* >

    ;asil 0ontgen AP thoraks

    - Atelektaksis lobus atas paru kanan

    - Penyempitan saluran pernaasan :sisa *&m< dengan susp,metastasis tumor di paru

    -PP%! eksaserbasi akut

    .)& Peng0aian

    .)&)& Analisa Data

    Data *$0us Pr$%le Eti$l$gi

    $S #

    - !lien mengatakan

    naas terasa berat

    - !lien mengatakan

    dada terasa sesak - !lien mengatakan

    naas terasa &apek 

    $%#

    - !eluarga

    mengatakan saat

    klien ke kamar 

    mandi klien

    tampak ngos'

    ngosan

    - !lien tampak sulit

    saat bernaas

    - Suara pernaasan

    klien wheeing

    - Pernaasan klien

    dalam dan &epat

    - 0on&hi :L<

    -

    TTG klien#T$ #*1)C=) mm;g

    Perubahan pola naas %bstruksi jalan naas oleh

    sekret dan tumor paru

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    25/61

    00 (4 HCmenit

     N 55 HCmenit

    S /3,5oB

    - !lien mendapat

    terapi obat"ri&asma (

    amp,&etriaHon *H(

    gr, amlodipin *H+

    gr, inhalasi

    Pulmi&ont (Hsehari

    $S#

    - !lien mengatakan

     batuk'batuk namun

    dahak tidak bisa

    keluar 

    $%#

    - Suara pernapasan

    klien ron&hi

    - "atuk :L<

    - TTG

    T$ *1)C=) mm;g

    00 (4 HCmenit N 55 HCmenit

    S /3,5)B

    - !lien mendapat

    terapi obat -asal

    ekspektoran syrup

    /H*

    "ersihan jalan naas tidak 

    eekti 

    Peningkatan produksi

    sekret

    $S#

    - !lien mengatakan

    tenggorokan terasa

    sakit

    - !lien mengatakan

    sakit saat bernaas

    dan batuk 

    - !lien mengatakan

    sakit di bagian

    dada saja

    $%#- Skala nyeri +

    @angguan rasa nyaman#

    nyeri

    %bstruksi jalan naas oleh

    sekret dan tumor paru

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    26/61

    - !lien memegangi

    dada saat bernaas

    - TTG

    T$ *1)C=) mm;g

    00 (4 HCmenit N 55 HCmenit

    S /3,5)B

    - !lien mendapat

    terapi obat metyl

     prednisolon /H3(,3

    grm

    $S#

    - !lien mengatakan

    merasa sedih akan

     penyakitnya

    - !lien mengatakan

    ingin &epat sembuh

    $%#

    - !lien tampak  

    &emas

    - !lien sering

    memainkan

    kakinya ketika

    sulit bernaas

    - TTG

    T$ *1)C=) mm;g

    00 (4 HCmenit

     N 55 HCmenit

    S /3,5)B

    Ansietas !etidakmampuan untuk  

     bernaas dengan normal #

     proses penyakit

    $S#

    - !eluarga klien

    mengatakan porsi

    makan klien habis

    setengah porsi

    - !eluarga

    mengatakan tidak 

    ada mual dan

    muntah

    - !eluarga klien

    mengatakan ""

    0esiko perubahan nutrisi

    kurang dari kebutuhan

    tubuh

    $ispnea

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    27/61

    menurun ( kilo

    sejak sakit

    $%#

    - "" sebelum sakit

    14 kg- "" sesudah sakit

    11 kg

    - 6MT *+, 44

    - TTG

    T$ *1)C=) mm;g

    00 (4 HCmenit

     N 55 HCmenit

    S /3,5)B

    /.( $iagnosa !eperawatan

    a. Perubahan pola naas berhubungan dengan obstruksi jalan naas oleh sekret dan tumor 

     paru

     b. "ersihan jalan naas tidak eekti berhubungan dengan peningkatan produksi sekret

    &. @angguan rasa nyaman # nyeri berhubungan dengan obstruksi jalan naas oleh sekret

    dan tumor paru

    d. Ansietas berhubungan dengan ketidakmampuan untuk bernaas dengan normal #

     proses penyakite. 0esiko perubahan nutrisi berhubungan dengan dispnea

    /./ 6nter7ensi !eperawatan

    N$Diagn$sa

    KeperawatanTuuan dan Kriteria Hasil InterCensi Keperawatan

    *. Perubahan pola

    naas

     berhubungan

    dengan obstruksi

     jalan naas oleh

    sekret dan tumor 

     paru

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama /H(1 jam

    masalah keperawatan

     perubahan pola naas sedikit

    teratasi.

    !; #

    - !lien mengatakan sesak 

    hilangCberkurang

    - Menunjukkan pola

    naas normalCeekti 

    -Pernapasan 7esikuler 

    - 00 *5'(1 HCmenit

    *. %bser7asi TTG klien

    (. !aji rekuensi, irama dan

    kedalaman pernapasan

    /. Auskultasi bunyi napas dan

    &atat adanya bunyi napas

    klien

    1. "antu ubah posisi klien dan

    tinggikan kepala klien 1+)

    +. %bser7asi pola batuk dan

    karakteristik sekret

    3. -akukan kolaborasi untuk 

     pemberian terapi oksigen /

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    28/61

    - "ebas sianosis dan

    tandaCgejala hipoksia

    - @$A dalam rentang

    normal

    -TTG normalT$ # *()C5) '*1)C=)

    mm;g

     N # 3)'*)) HCmenit

    00 #*5'(1 HCmenit

    S # /3,+ '/4,+o B

    -Cmenit

    4. Ajarkan klien untuk batuk 

    eekti 

    5. -akukan kolaborasi untuk 

    dilakukan nebulier  

    :pulmi&ont *&& <

    =. -akukan kolaborasi untuk 

     pemberian terapi obat

     bri&asma (amp, &etriaHon

    *H(gr, amlodipin *H+mg

    (. "ersihan jalan

    naas tidak eekti 

     berhubungan

    dengan

     peningkatan

     produksi sekret

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama /H(1 jam

    masalah keperawatan bersihan

     jalan naas sedikit teratasi.

    !; #

    - !lien mengatakan

    sudah dapat

    mengeluarkan dahak 

    - !lien mengatakan

     batuk berkurang- "unyi naas bersihCjelas

    - "atuk eekti dan

    mengeluarkan sekret

    - TTG

    T$ # *()C5) '*1)C=)

    mm;g

     N # 3)'*)) HCmenit

    00 #*5'(1 HCmenit

    S # /3,+ '/4,+o B

    *. %bser7asi TTG klien

    (. Auskultasi dada untuk 

    karakteristik bunyi naasdan adanya sekret

    /. Ajarkan klien untuk 

    melakukan batuk eekti 

    1. Anjurkan klien untuk 

    meminum air putih

    hangat

    +. -akuksn isioterapi dada

    3. -akukan postural

    drainase

    4. -akukan kolaborasi

    untuk dilakukan

    nebulier :pulmi&ont

    *&&<

    5. -akukan kolaborasi

    untuk pemberian terapi

    obat lasal ekspektoran

    syrup /H*

    /. @angguan rasa

    nyaman # nyeri

     berhubungan

    dengan obstruksi

     jalan naas oleh

    sekret dan tumor 

     paru

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama /H(1 jam

    masalah gangguan rasa nyaman

    nyeri berkurang

    !; #

    - !lien mengatakan nyeri

     berkurang- !lien mengatakan nyeri

    *. %bser7asi TTG klien

    (. !aji karakteristik nyeri

    klien :PI0ST<

    /. $orong klien untuk  

    menyatakan perasaan

     perasaan tentang nyeri

    1. "erikan tindakan

    kenyamanan # sokongan

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    29/61

     jika batuk jarang

    mun&ul

    - Skala nyeri K+

    - !lien tidak  

    meringisCtenang- TTG

    T$ # *()C5) '*1)C=)

    mm;g

     N # 3)'*)) HCmenit

    00 #*5'(1 HCmenit

    S # /3,+ '/4,+o B

     bantal didada klien saat

     batuk 

    +. -akukan kolaborasi

    untuk pemberian terapi

    obat metyl prednisolon

    /H3(,3 gr 

    1. Ansietas

     berhubungan

    dengan

    ketidakmampuan

    untuk bernaas

    dengan normal #

     proses penyakit

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama /H(1 jam

    masalah keperawatan ansietas

    teratasi.

    !;#

    - !lien mengatakan dan

    mengakui masalah yang

    membuat &emas

    - !lien mengatakan

    ansietas

    hilangCmenurun sampai

    rentang yang dapat

    ditangani

    - !lien menunjukkan

    rentang perasaan

    menerima penyakit

    -   !lien tampak 

    rileksCistirahat

    -TTG

    T$ # *()C5) '*1)C=)

    mm;g

     N # 3)'*)) HCmenit

    00 #*5'(1 HCmenit

    S # /3,+ '/4,+o B

    *. %bser7asi TTG klien

    (. !aji tingkat pemahaman

    klien dan orang terdekat

    tentang

    diagnosaCpenyakit

    /. $orong klien untuk  

    mengungkapkan ansietas

    dan mengekspresikan

     perasaannya

    1. "erikan kesempatan

    klien untuk bertanya danmenjawab tentang

     penyakit dengan jujur 

    +. "erikan penguatan atau

    semangat dalam

     penyembuhan klien

    +. 0esiko perubahan

    nutrisi

     berhubungan

    dengan dispnea

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama /H(1 jam

    masalah keperawatan resiko

     perubahan nutrisi tidak terjadi

    *. %bser7asi TTG klien

    (. !aji adanya

    mualCmuntah

    /. !aji masukan makan saatini

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    30/61

    !;#

    - !lien mengatakan

     peningkatan nasu

    makan- MempertahankanCmeni

    ngkatkan ""

    - "" stabil 11 atau lebih

    - 6MT *5,+'(+

    - Porsi makan habis

    atau * porsi

    - Tidak ada mual dan

    muntah

    - TTG

    T$ # *()C5) '*1)C=)

    mm;g

     N # 3)'*)) HCmenit

    00 #*5'(1 HCmenit

    S # /3,+ '/4,+o B

    1. Auskultasi bunyi usus

    +. "erikan perawatan oral

    dan buang sekret

    kedalam wadah khusus

    3. Anjurkan klien untuk 

    makan porsi ke&il tapi

    sering

    4. Anjurkan klien untuk diit

    $M

    5. Anjurkan klien untuk 

    menghindari makanan

     penghasil gas

    =. Anjurkan klien untuk menghindari makanan

    yang sangat panas atau

    sangat dingin

    *). -akukan timbang ""

    **. !aji 6MT klien

    *(. -akukan kolaborasi

    dengan ahli gii untuk 

    diit $M dan makanan

    yang dianjurkan

    /.1 6mplementasi !eperawatan

    Hari' Tanggal Ipleentasi Keperawatan Para(  

    Senin, )+

    %ktober ()*+

    *. Mengobser7asi TTG klien

    (. Mengkaji rekuensi, irama dan

    kedalaman pernapasan klien

    /. Mengauskultasi bunyi naas dan

    men&atat bunyi naas klien

    1. Mengkaji tingkat pemahaman klien

    tentang penyakit

    +. Mendorong klien untuk  

    mengungkapkan ansietas dan

     perasaannya

    3. Mengkaji adanya mualCmuntah

    4. Mengkaji masukan makan klien saatini

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    31/61

    5. Mengkaji bunyi usus klien

    =. Menganjurkan klien untuk  

    menghindari makanan penghasil gas

    *). Membantu ubah posisi klien

    supinasi dan meninggikan kepala

    klien 1+)

    **. Mengobser7asi batuk klien

    *(. Mengajarkan klien batuk eekti 

    */. Melakukan isioterapi dada

    *1. Menganjurkan klien untuk 

    meminum air putih hangat

    *+. Memberikan tindakan

    kenyamanan #sokongan bantal saat

     batuk *3. Melakukan kolaborasi untuk 

     pemberian terapi oksigen / -Cmenit

    *4. Melakukan kolaborasi untuk 

    melakukan nebuliHer dengan

     pulmi&ont (H* hari

    *5. Melakukan kolaborasi untuk 

     pemberian terapi obat bri&asma (

    amp, metyl prednisolon /H3(,3 gr,

    lasal ekspektoral syrup /H*,

    &etriaHon *H( gr, amlodipin *H+ gr 

    Selasa, )3

    %ktober ()*+

    *. Mengobser7asi TTG klien

    (. Mengobser7asi rekuensi, irama dan

    kedalaman pernapasan klien

    /. Mengkaji karakteristik batuk 

    1. Mempertahankan oksigenasi

    tambahan klien

    +. Mengkaji karakteristik nyeri klien

    :PI0ST<

    3. Melakukan postural drainase

    4. Menganjurkan klien untuk  

     perawatan oral dan membuang

    sekret kedalam wadah khusus

    5. Mendorong klien dalam

    mengungkapkan perasaannya

    =. Memberi kesempatan klien untuk 

     bertanya dan menjawab pertanyaan

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    32/61

    *). Mengkaji pola makan klen saat ini

    **. Menganjurkan klien untuk 

    menghindari makanan yang sangat

     panas atau sangat dingin

    *(. Melakukan kolaborasi dengan ahli

    gii untuk diit $M dan makanan

    yang dianjurkan

    */. Melakukan isioterapi dada

    *1. Melakukan kolaborasi untuk 

    dilakukan nebulier :pulmi&ont (H*

    hari<

    *+. Melakukan kolaborasi untuk 

     pemberian terapi obat bri&asma (amp, metyl prednisolon /H3(,3 gr,

    lasal ekspektoral syrup /H*,

    &etriaHon *H( gr, amlodipin *H+ gr 

    0abu, )4

    %ktober ()*+

    *. Mengobser7asi TTG klien

    (. Mengobser7asi rekuensi, irama dan

     bunyi naas klien

    /. Mempertahankan oksigenasi

    tambahan klien

    1. Mengkaji pola makan klien saat ini

    +. Mengkaji karakteristik nyeri klien

    :PI0ST<

    3. Mengkaji pola batuk dan

    karakteristik batuk klien

    4. Mengobser7asi ansietas dan

     perasaan klien

    5. Memberikan penguatan atau

    semangat dalam penyembuhan=. Melakukan kolaborasi dilakukan

    nebulier :pulmi&ont (H* hari<

    *). Melakukan kolaborasi untuk 

     pemberian terapi obat bri&asma (

    amp, metyl prednisolon /H3(,3 gr,

    lasal ekspektoral syrup /H*,

    &etriaHon *H( gr, amlodipin *H+ gr 

    !amis, )5

    %ktober ()*+

    *. Mengobser7asi TTG klien

    (. Mengobser7asi rekuensi, irama dan

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    33/61

     bunyi naas klien

    /. Mengkaji karakteristik nyeri

    :PI0ST<

    1. Mengkaji pola makan klien saat ini

    +. Melakukan timbang ""

    3. Mengkaji 6MT klien

    4. Mengkaji ansietas dan perasaan

    klien

    5. Melakukan kolaborasi dilakukan

    nebulier :pulmi&ont (H* hari<

    =. Melakukan kolaborasi untuk 

     pemberian terapi obat bri&asma (

    amp, metyl prednisolon /H3(,3 gr,

    lasal ekspektoral syrup /H*,

    &etriaHon *H( gr, amlodipin *H+ gr 

    .)9 ECaluasi Keperawatan

    Hari? Tanggal Diagn$sa Keperawatan ECaluasi

    Senin? 59 "0t$%er

    ,5&9

    Perubahan pola naas berhubungan

    dengan obstruksi jalan naas oleh

    sekret dan tumor paru

    S #

    - !lien mengatakan

    sesak sedikit

     berkurang setelah

    diuap

    % #

    - !lien &omposmentis

    - ! lemah

    - !lien masih terlihat

    sesak 

    - Saat diauskultasi

    ron&hi di bronkus

    masih ada

    - !lien bernaas

    dalam dan &epat

    - !lien diposisikan

    semiowler dengan

    1+)

    - !lien mampu

    mempraktekkan

     batuk eekti - Sekret tidak keluar 

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    34/61

    - %ksigen masuk 

    /-Cmenit

    - Suara naas wheing

    dan ron&hi L

    - Nebulier masuk 

    dengan pulmi&ont *

    &&

    - %bat masuk  

     bri&asma ( amp,

    &etriaHon *H( gr,

    amlodipin *H+gr 

    - TTG # T$ *1)C5)

    mm;g, N 43

    HCmenit 00 (1

    HCmenit, S /3)B

    A#

    - Masalah

    keperawatan

     perubahan pola

    naas belum teratasi

    P#- -anjutkan inter7ensi

    "ersihan jalan naas tidak eekti 

     berhubungan dengan peningkatan

     produksi sekret

    S#

    - !lien mengatakan

    dahak masih susah

    dikeluarkan

    - !lien mengatakan

    masih suka batuk 

    %#

    -"unyi naas klien

    wheing dan ron&hi

    L

    - !lien mampu

    mempraktekkan

     batuk eekti 

    - Sekret tidak keluar 

    -  Nebulier masuk 

    dengan pulmi&ont *&&

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    35/61

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    36/61

    nyaman#nyeri belum

    teratasi

    P#

    - 6nter7ensi

    dilanjutkan

    Ansietas berhubungan dengan

    ketidakmampuan untuk bernaas

    dengan normal # proses penyakit

    S#

    - !lien mengatakan

    &emas karna susah

     bernaas

    - !lien mengatakan

    sedih karena

     penyakitnya dan

    kondisi saat ini- !eluarga

    mengatakan belum

     paham tentang sesak 

    klien karena

     penyakit yang mana

    %#

    - !lien tampang

    tegang- 0aut wajah klien

    tampak sedih

    - TTG # T$ *1)C5)

    mm;g, N 43

    HCmenit 00 (1

    HCmenit, S /3)B

    A#

    - Masalah

    keperawatan

    ansietas belum

    teratasi

    P#

    - 6nter7ensi

    dilanjutkan

    0esiko perubahan nutrisi

     berhubungan dengan dispnea

    S#

    - !lien mengatakan

    malas untuk makan banyak karena

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    37/61

    &apek naas

    %#

    - Porsi makan klien

    habis porsi

    -

    Tidak ada mual danmuntah

    - "" 11 kgbising usus

    klien *) HCmenit

    - 6MT klien *+,44

    :gii kurang<

    - TTG # T$ *1)C5)

    mm;g, N 43

    HCmenit 00 (1

    HCmenit, S /3)B

    A#

    - Masalah

    keperawatan resiko

     perubahan nutrisi

     belum teratasi

    P#

    - 6nter7ensi

    dilanjutkanSelasa? 58 "0t$%er

    ,5&9

    Perubahan pola naas berhubungan

    dengan obstruksi jalan naas oleh

    sekret dan tumor paru

    S #

    - !lien mengatakan

    sesak sedikit

     berkurang

    - !lien mengatakan

    setelah diuap naas

    lebih sedikit enteng

    % #

    -Suara naas klien

    wheeing dan

    ronkhi L

    - Saat diauskultasi

    sekret masih

    terdengar dibronkus

    - !lien tampak lebih

    ringan bernaas

    -!lien bernaas

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    38/61

    dalam dan &epat

    - %ksigen tambahan

    masuk /-Cmenit

    - %bat bri&asma

    masuk ( amp-  Nebulier masuk 

    dengan pulmi&ont

    *&&

    - TTG

    T$ *1)C=) mm;g

     N *)) HCmenit

    00 (+ HCmenit

    S /3)B

    A#

    -Masalah

    keperawatan

     perubahan pola

    naas sedikit teratasi

    P#

    -   6nter7ensi

    dilanjutkan

    "ersihan jalan naas tidak eekti 

     berhubungan dengan peningkatan

     produksi sekret

    S#

    -

    !lien mengatakandahak banyak keluar 

    - !lien mengatakan

     batuk sudah jarang

    %#

    - "atuk dengan sekret

     berwarna putih dan

    tidak berdarah

    - !lien membuang

    sekret diwadah

    kususCkom sputum

    - %bat masuk lasal

    ekspektoran syrup

    /H*

    -  Nebulier masuk 

    dengan pulmi&ont

    (H*&&

    -TTGT$ *1)C=) mm;g

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    39/61

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    40/61

    Ansietas berhubungan dengan

    ketidakmampuan untuk bernaas

    dengan normal # proses penyakit

    S#

    - !lien mengatakan

    ingin &epat sembuh

    dan bernaas normal

    karena &apek naas

    seperti ini

    - !lien mengatakan

    sedih dan takut

    karena untuk  

     bernaas aja sulit

    %#

    - !lien

    mengungkapkan

     perasaanya

    - !lien menjawab

     pertanyaan yang

    diajukan tentang

     perasaannya

    - !lien menanyakan

    kenapa sulit

     bernaas

    - TTG

    T$ *1)C=) mm;g

     N *)) HCmenit

    00 (+ HCmenit

    S /3)B

    A#

    - Masalah

    keperawatan

    ansietas sedikit

    teratasi

    P#

    - 6nter7ensi

    dilanjutkan

    0esiko perubahan nutrisi

     berhubungan dengan dispnea

    S#

    - !lien mengatakan

    makan banyak 

    - !lien mengatakan

    tidak mual dan

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    41/61

    muntah

    - !eluarga

    mengatakan klien

     juga makan

    makanan &emilan

    %#

    - Tidak ada mual dan

    muntah

    - Porsi makan klien

    habis * porsi

    - 6MT klien *+,44

    - TTG

    T$ *1)C=) mm;g

     N *)) HCmenit00 (+ HCmenit

    S /3)B

    A#

    - Masalah

    keperawatan resiko

     perubahan nutrisi

    sedikit teratasi

    P#

    -

    6nter7ensidilanjutkan

    Ra%u? 5: "0t$%er

    ,5&9

    Perubahan pola naas berhubungan

    dengan obstruksi jalan naas oleh

    sekret dan tumor paru

    S #

    - !lien mengatakan

    sesak makin teratas

     berat hari ini

    - !lien mengatakan

    setelah dilakukan

    uap masih terasa

    sesak dan sesak 

    tidak berkurang

    - !lien mengatakan

    naas terasa berat

    dan susah

    - !lien mengatakan

    dahak sudah banyak 

    keluar tapi tetapterasa sesak 

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    42/61

    % #

    - !lien bernaas

    dalam dan &epat

    - !lien bernaas

    wheeing- !lien tampak sulit

     bernaas

    - %ksigen masuk 

    /-Cmenit

    -  Nebulier masuk 

    masuk dengan

     pulmi&ont *&&

    - %bat bri&asma

    masuk (amp

    - TTG

    T$ *+)C5) mm;g

     N =3 HCmenit

    00 (+ HCmenit

    S /4,/)B

    A#

    - Masalah

    keperawatan

     perubahan pola

    naas sedikit teratasi

    P#

    - 6nter7ensi

    dilanjutkan

    "ersihan jalan naas tidak eekti 

     berhubungan dengan peningkatan

     produksi sekret

    S#

    - !lien mengatakan

    masih sering batuk 

    - !lien mengatakan

    sudah banyak dahak 

    yang keluar 

    - !lien mengatakan

    setelah di nebulier 

    dahak mudah keluar 

    - !lien mengatakan

    setelah minum oabat

    lasal ekspektoran

    syrup /H* sdm batuk 

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    43/61

     berkurang

    %#

    - !lien melakukan

     batuk eekti yang

     pernah diajarkan- Sekret berwarna

     putih &air dan tidah

    ada darah

    - !lien membuang

    dahak di tempat

    khusus

    -  Nebulier masuk 

    dengan pulmi&ont *

    &&

    - %bat lasal

    ekspektoran syrup

    masuk /H* sdm

    - TTG

    T$ *+)C5) mm;g

     N =3 HCmenit

    00 (+ HCmenit

    S /4,/

    )

    BA#

    - Masalah

    keperawatan

     bersihan jalan naas

    sedikit teratasi

    P#

    - 6nter7ensi

    dilanjutkan

    @angguan rasa nyaman # nyeri

     berhubungan dengan obstruksi

     jalan naas oleh sekret dan tumor 

     paru

    S#- !lien mengatakan

    nyeri masih terasa di

    dada dan

    tenggorokan

    - !lien mengatakan

    nyeri seperti

    tertekan

    %#- !lien memeluk 

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    44/61

     bantal menahan

    dada seperti yang

     pernah diajarkan

    - Skala nyeri +

    -!lien tampak  

    meringis

    - !lien ketika batuk 

    atau bernaas kuat

    memegangi dada

    - %bat masuk metyl

     prednisolon /H3(,3

    grm

    -TTGT$ *+)C5) mm;g

     N =3 HCmenit

    00 (+ HCmenit

    S /4,/)B

    A#

    - Masalah

    keperawatan

    gangguan rasa

    nyaman nyerisedikit teratasi

    P#

    - 6nter7ensi

    dilanjutkan

    Ansietas berhubungan dengan

    ketidakmampuan untuk bernaas

    dengan normal # proses penyakit

    S#

    - !lien mengatakan

    masih semangat

    untuk ingin sembuh

    -!lien mengatakan

    minta segera diobati

    agar bernaas

    normal

    %#

    - !lien

    mengungkapkan

     perasaan klien

    -

    !lien tampak &emas- Saat diberikan

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    45/61

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    46/61

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    47/61

    - Masalah

    keperawatan

     perubahan pola

    naas sedikit teratasiP#

    - 6nter7ensi

    dilanjutkan

    "ersihan jalan naas tidak eekti 

     berhubungan dengan peningkatan

     produksi sekret

    S#

    - !lien mengatakan

    masih batuk 

    - !lien mengatakan

    dahak sudah sedikit

    keluar %#

    - Saat auskultasi

    masih terdengar 

    sekret di bronkus

    - %bat masuk lasal

    ekspektoran syrup

    /H* sdm

    - !lien menghentikan

    saat nebulier  

    dilakukan

    - 0onkhi L

    - TTG

    T$ *+)C=) mm;g

     N *)/ HCmenit

    00 (3 HCmenit

    S /3,5)B

    A#

    - Masalah

    keperawatan

     bersihan jalan naas

    sedikit teratasi

    P#

    - 6nter7ensi

    dilanjutkan

    @angguan rasa nyaman # nyeri

     berhubungan dengan obstruksi

     jalan naas oleh sekret dan tumor 

    S#

    - !lien mengatakan

    nyeri masih terasa- !lien mengatakan

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    48/61

     paru

    nyeri terasa terus'

    menerus di dada dan

    tenggorokan

    - !lien mengatakan

    nyeri terasa bukan

    saat batuk dan

     bernaas saja

    %#

    - !lien tampak  

    kesakitan

    - !lien tampak  

    meringis

    -Skala nyeri +

    - !lien memegangi

    atau memeluk bantal

    - !lien berulang kali

    mengatakan &apek 

    dan sakit bernaas

    - %bat masuk metyl

     prednisolon /H3(,3

    grm- TTG

    T$ *+)C=) mm;g

     N *)/ HCmenit

    00 (3 HCmenit

    S /3,5)B

    A#

    - Masalah

    keperawatan

    gangguan rasa

    nyaman nyeri

    sedikit teratasi

    P#

    - 6nter7ensi

    dilanjutkan

    Ansietas berhubungan dengan

    ketidakmampuan untuk bernaas

    dengan normal # proses penyakit

    S#

    - !lien mengatakan

    takut jika makin

    sulit bernaas- !lien mengatakan

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    49/61

    ingin &epat

    dilakukan operasi

    agar dapat bernaas

    normal

    %#

    - !lien mengatakan

     perasaannya

    - !lien tampak  

    gelisah

    - !lien mering kanan

    dan kiri terus

    menerus

    -!lien memeluk 

     bantal

    - TTG

    T$ *+)C=) mm;g

     N *)/ HCmenit

    00 (3 HCmenit

    S /3,5)B

    A#

    - Masalah

    keperawatan

    ansietas sedikit

    teratasi

    P#

    - 6nter7ensi

    dilanjutkan

    0esiko perubahan nutrisi

     berhubungan dengan dispnea

    S#

    - !lien mengatakan

    makan sedikit

    - !lien mengatakan

    nasu makan

     berkurang

    %#

    - Porsi makan klien

    habis porsi

    - Tidak ada mual dan

    muntah

    - "" klien stabil 11

    kg- 6MT *+, 44

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    50/61

    - TTG

    T$ *+)C=) mm;g

     N *)/ HCmenit

    00 (3 HCmenit

    S /3,5)B

    A#- Masalah

    keperawatan resiko

     perubahan nutrisi

    sedikit teratasi

    P#

    - 6nter7ensi

    dihentikan

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    51/61

    BAB I@

    PEMBAHASAN

    Pada bab ini penulis akan membahas masalah yang mun&ul dalam Asuhan

    !eperawatan pada Tn. 2 dengan @angguan Sistem Pernaasan Penyakit Paru %bstruksi!ronis di 0uang 1 Paru 0S @atot Soebroto. Adapu yang menjadi lingkup pembahasan

    meliputi pengkajian, diagnose keperawatan, inter7ensi, implementasi, dan e7aluasi. Penulis

    mengelola Tn. 2 selama 3 hari yaitu dari tanggal + %ktober sampai *) %ktober ()*+. Penulis

    menggunakan pengkajian langsung pada klien dengan metode wawan&ara, obser7asi,

     pemeriksaan isik pada Tn. 2 serta studi dokumentasi dengan pembelajaran rekam medis dan

    studi kepustakaan. Penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori dan resume kasus

    yang terjadi pada klien sabagai berikut #1. * Pengkajian

    Pengkajian adalah tahap awal dari proses sistematis dalam mengumpulkan data dari

     berbagai sumber data untuk menge7aluasi dan mengidentiikasi status kesehatan klien

    :Nursalam, ())*

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    52/61

     pasiemengalami keletihan, kelemahan, ketidakmampuan untuk melakukan akti7itas

    sehari'hari karena kesulitan bernaas.

    Pada pola ungsional @ordon pada pola istirahat tidur pasien mengatakan

    kesulitan untuk tidur karena batuk yang bertambah di malam hari, pasien mengatakan

    tidak dapat beristirahat dengan baik.

    $ari pengkajian pada pola istirahat tidur terdapat kesamaan anatar teori

    dengan kasus, klien terganggu dengan batuk yang terkadang mun&ul ketika tidur.

    Menurut teori 2ngram : ()))< pasien mengalami batuk yang menetap dan bertambah

    saat malam hari, batuk selama waktu tidur, keluhan ketidakmampuan untuk tidur 

    karena batuk.

     b. %bser7asi

    %bser7asi menurut Nursalam :())*< adalah mengamati perilaku dan keadaan

     pasien untuk memperleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan pasien.

    !egiatan tersebut men&akup aspek sik mental, so&ial dan spiritual. Pedoman

    obser7asi ini penulis mengembangkan dari pola ungsional @ordon.

    $ari hasil obser7asi pada tanggal + %ktober ()*+ penulis mendapatkan data

    yaitu pasien terlihat kesulitan bernaas, batuk yang disertai dengan sputum, warna

    sputum putih, pasien terlihat kesulitan berbi&ara. Pasien juga terlihat letih, pasien

    dibantu oleh anggota keluarganya untuk melakukan akti7itas seperti untuk ambulasi

    atau berpindah temapat, mandi, dan toileting.

    "erdasarkan data diatas terdapat kesamaan antara teori dengan kasus. Menurut

    teori $oengoes :()))< pada pengkajian pernaasan pasien mengalami batuk dengan

     produksi sputum :putih, kuning, hijau< kesulitan bi&ara kalimat atau lebih dari 1atau +

    kata sekaligus pada pengkajian akti7itas atau istirahat pasien mengalam keletihan dan

    kelemahan umum.

    $ari hasil obser7asi yang penulis lakukan penulis menemukan pasien sering

    terbangun saat tidur di malam hari, pasien terbangun 1 kali di malam hari, pasien tidur selama + jam sehari. "erdasarkan data tersebut didapat kesamaan antara teori dengan

    kasus. Menurut teori 2ngram :()))< pasien mengalami batuk yang menetap pada

    waktu tidur.

    $ari hasil obser7asi pada tanggal + %ktober ()*+ penulis juga mendapakan

    data yitu tidak ditemukan tanda'tanda anoreksia seperti mual, muntah, nasu makn

     buruk, penurunan berat badan menetap dan turgor kulit buruk.

    "erdasarkan data diatas terdapat kesenjangan antara teori dengan kasus.

    Menurut $oengoes :()))< pasien dapat mengalami penurunan berat badan, mengeluh

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    53/61

    gangguan sensasi penge&ap dan keengganan untuk makan atau kurang tertarik pada

    maknan. Pada saat dilakukan pengkajian penulis tidak mengalami mual dan muntah,

     pasien juga diberikan mengalami muntah dan mual oasien juga dberikan injeksi

    ranitin /)mm;g untuk men&egah terjadi nya anoresia.

    &. Pemeriksaan 8isik 

    Pemeriksaan isik menurut Nursalam :())*< adalah melakukan pemeriksaan

    isik pasien untuk menentukan masalah kesehatan pasien. Pemeriksaan isik dapat

    dilakukan dengan menggunakan 1 tekhnik yaitu #

    *< 6nspeksi yaitu proses obser7asi yang dilaksanakan se&arasistematil

    dilaksananakan dengan menggunakan indera penglihatan, pendengaran dan

     pen&iuman. $ari hasil pengkajian pada tanggal + %ktober ()*+ dengan

    tekhnik inpeksi penulis mendapatkan data yitu adanya bentuk dada sepertitong terlihat meninggikan bahu untuk bernaas.

    d. Studi $okumentasi

    Studi dokumentasi menurut Arikunto :())(< adalh men&ari data mengenai hal'

    hal atau 7ariable yang berupa &atatan, transkrip, buku dan sebagainya sebagai data

     penunjang.

    Pada studi dokuemntasi diperoleh identitas pasien, pemeriksaan laboratorium.

    ;asil pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan laboratorium yaitu

    ;emoglobin#**,4 gCd-, ;ematokrit /4 >, 2ritrosit # +1 jutaCm-, -eukosit #

    =*3) Cm-, Trombosit /3/ ))) Cm-,MBG # 35 C-,MB; #(( pg, MB;B # /( gC$l,reum # (= mgCdl,!reatinin # *.* mgCd-,@$S #51 mgCd-, Natrium # *1(mmolC-,

    !alium # /,5 mmolC-, !lorida# =4 mmolC-.

    Analisa darah

    P; 4,/3(

    PB%( (3,+ mm;g

    P%( */4,4 mm;g

    ;B%/' *+,( mmolC-

    "2 '5,3 mmolC-

    Saturasi %( ==,* >

    ;asil 0ontgen AP thoraks

    - Atelektaksis lobus atas paru kanan

    - Penyempitan saluran pernaasan :sisa *&m< dengan susp,metastasis tumor di paru

    - PP%! eksaserbasi akut

    Terapi yang didapatkan pasien pada tanggal +'*) %ktober ()*+ selama di rawta di

    ruang 6G Paru 0S @atot Soebroto antara lain Terapi obat yang klien dapatkan "ri&asma (

    amp, Metyl Prednisolon /H3(,3 gram, -asal ekspektoran syrup /H*, BeriaHon *H( amp,

    Amlodipin *H+ mg, 6nhalasi pilmi&ont (Hsehari.

    $alam melakukan pengkajian penulis memperoleh a&tor pendkukung dalammelakukan pengkajian yaitu pasien dan keluarga kooperati dan bersedia menjawab semua

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    54/61

     pertanyaan penulis, adanya rekam medis atau status klien yang membantu penulis dalam

    melengkapi data dan perawat ruangan yang membantu dalam proses pengumpulan data.

    Sedangkan a&tor penghambat dalam melakukan pengkajian karena pasien sulit

     bi&ara, sulit mengeluarkan kata atau kalimat, sehingga penulis tidak hanya melakukan

    wawan&ara terhadap pasien, tetapi juga ke anggota keluarga pasien seperti istri dan anak nya.

    1. ( $iagnosa !eperawatan

    $iagnosa keperawatan menurut $oenges :()))< yaitu &ara mengidentiikasikan,

    memokuskan dan mengatasi kebutuhan spesiik pasien serta respon terhadap masalah a&tual

    dan resiko tinggi serta untuk mengekspresikan bagian identiikasi maslaah dari proses

    keperawatan.

    $iagnosa keperawatan menurut teori $oenges :())(< untuk kasus penykit paru

    obstruksi kronis ada 1 diagnosa yaitu "ersihan jalan naas tidak eekti berhubungan dengan

     bronkospasma, peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental, penurunan

    energi atau kelemahan. !erusakan pertukaran gas berhubungan dengan ganguan supply

    oksigen :obstruksi jalan naas oleh sekresi, spasma bronkus, jebakan udara

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    55/61

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    56/61

    membutuhkan ketelatenan, ketelitian dan kesabaran untuk mengatasi sesak 

    naas yang dialami pasien.

    27aluasi untuk diagnose keperawatan bersihan jalan naas tidak eekti 

     berhubungan dengan peningkatan produksi se&ret pada hari !amis, 5 %ktober 

    ()*+ adalah #

    S # !lien mengatakan sesak naas berkurang, klien mengatakan lega setelah

    dilakukan nebulier karena pasien dapat mengeluarkan dahak, pasien

    mengatakan batuk berkurang setelah minum obat -asal eHp syp /H*, respirasi

    (1HCmenit.

    % # Nebulier pulmi&ort * ampul masuk 7ia inhalasi, se&ret keluar berwarna

     putih purulent, suara naas mengi dan ron&hi pada paru kanan nasih ada,

     pasien dapat mempraktekkan batuk eekti.

    A # $iagnose keperawatan bersihan jalan naas belum teratasi.P # -anjutkan inter7ensi dengan auskultasi suara naas tambahan, berikan

    terapi nebulier dan anjurkan untuk meningkatkan intake &airan dengan

    minum air matang hangat agar se&ret dapat keluar.

    (. 0esiko perubahan nutrisi berhubungan dengan dyspnea

    Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh menurut Amin :()*/< adalah

    asupan nutrisi tidak &ukup untuk memenuhi kebutuhan metaboli&. "atasan

    karakteristik menurut $oenges :()))< adalah penurunan berat badan,

    kehilangan masa otot, tonus otot buruk, kelemahan, mengeluh gangguan

    sensasi penge&ap, keengganan untuk makan, kurang tertarik pada makanan.

    $iagnosa keperawatan ini mun&ul karena didukung adanya !eluarga klien

    mengatakan porsi makan klien habis setengah porsi, !eluarga mengatakan

    tidak ada mual dan muntah, !eluarga klien mengatakan "" menurun ( kilo

    sejak sakit, "" sebelum sakit 14 kg, "" sesudah sakit 11 kg , 6MT

    *+,44. TTG # T$ *1)C=) mm;g, 00 (4 HCmenit, N 55 HCmenit, S /3,5)B.

     Tujuan dari ren&ana tindakan keperawatan menurut $oenges :()))< tindakan

    keperawatan yaitu Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama / H (1 jam

    diharapkan pasien menunjukkan peningkatan berat badan menuju tujuan yang

    tepat dengan kriteria hasil pasien akan menunjukkan perilaku atau perubahan

     pola hidup untuk meningkatkan dan atau mempertahankan berat yang tepat.

    Penulis memprioritaskan diagnose kelima karena pada saat dilakukan

     pengkajian diagnose ini baru resiko belum terjadi perubahan berat badan yang

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    57/61

    signiikan oleh klien, namun sebagai perawat harus men&egah hal ini sampai

    terjadi.

    6nter7ensi yang dimplementasikan antara lain Mengkaji pola makan klien saat

    ini, Melakukan timbang "", Mengkaji 6MT klien.

    27aluasi untuk diagnose keperawatan resiko perubahan nutrisi pada Sabtu, *)

    %ktober ()*+

    S # !lien mengatakan makan sedikit, !lien mengatakan nasu makan

     berkurang.

    % # Porsi makan klien habis porsi, Tidak ada mual dan muntah, "" klien

    stabil 11 kg, 6MT *+, 44, TTG # T$ *+)C=) mm;g, N # *)/ HCmenit, 00 (3

    HCmenit, S /3,5)B

    A#Masalah keperawatan resiko perubahan nutrisi sedikit teratasi

    P# 6nter7ensi dihentikan

     b. $iagnose keperawatan yang ter&antum dalam teori tetapi tidak mun&ul dalam kasus

    *. !erusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan supply oksigen

    :obstruksi jalan naas oelh sekresi, spasme bronkus, jebakan udara

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    58/61

     penulis yaitu paisen tidak mengalami tanda dan gejala ineksi, leukosit

    =*3)C-, suhu tubuh selama 4hari dalam batas normal :/3,+'/4,+oB

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    59/61

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    60/61

    Penulis memberikan saran kepada 0umah Sakit agar dapat meningkatkan dan

    mempertahankan standar asuhan keperawatan sehingga mutu pelayanan rumah

    sakit dapat terjaga.

    +.(.( STi!es Jayakarta

    Penulis berharap akademik dapat menyediakan sumber buku dengan tahun dan

     penerbit terbaru sebagai bahan inormasi yang penting dalam pembuatan seminar

    ke&il dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan teruatama dengan pembuatan

    asuhan keperawatan dalam praktek maupun teori.

    9),). Proesi PerawatPenulis berharap agar perawat ruangan dapat meningkatkan mutu pelayanan, lebih

    ramah lagi tehadap pasien dan dapat memberikan asuhan keperawatan dengan

    sebaik'baiknya.

  • 8/18/2019 KMB - PPOK Gatot Soebroto 4 PARU

    61/61

    DA*TAR P1STAKA