8/12/2019 IKKOM Skenario 2
1/22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya kesehatan merupakan salah satu aspek yang menentukan tinggi
rendahnya standar hidup seseorang. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu
bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu,
status kesehatan yang relatif baik dibutuhkan oleh manusia untuk menopang semua
aktivitas hidupnya. Setiap individu akan berusaha mencapai status kesehatan tersebut
dengan menginvestasikan dan atau mengkonsumsi sejumlah barang dan jasa kesehatan.
Maka untuk mencapai kondisi kesehatan yang baik tersebut dibutuhkan sarana kesehatan
yang baik pula.
Kejadian kematian ibu dan bayi yang terbanyak terjadi pada saat persalinan, pasca
persalinan, dan hari-hari pertama kehidupan bayi masih menjadi tragedi yang terus terjadi
di negeri ini. ntuk menurunkan !ngka Kematian "bu dan #ayi #aru $ahir diperlukan
upaya dan inovasi baru, tidak bisa dengan cara-cara biasa.
Kesepakatan global %millenium development Goals/MDGs, 2000) mengharapkan
angka kematian ibu menurun sebesar tiga perempatnya dalam kurun &aktu '(()-*)'+
dan angka kematian bayi serta angka kematian balita menuun sebesar dua pertiga dalam
kurun &aktu '(()-*)'+.
paya menurunkan angka kematian ibu harus melalui jalan yang terjal. erlebih
kala itu dikaitkan dengan target Millenium evelopment oals %Ms/ *)'+ &aktu
yang tersisa hanya tinggal tiga tahun ini, sehingga diperlukan upaya-upaya yang luar
biasa. Pemerintah pusat dan daerah serta developmen partner berupaya mengembangkan
upaya inovatif yang memiliki daya ungkit tinggi dalam upaya percepatan penurunan
kematian ibu. 0okus pada penyebab utama kematian, pada daerah prioritas baik daerah
yang memiliki kasus kematian tinggi pada ibu serta pada daerah yang sulit akses
pelayanan tidak berarti melupakan lainnya.
!ngka kematian ibu %!K"/ juga menjadi salah satu indikator penting dalam
menentukan derajat kesehatan masyarakat. !K" menggambarkan jumlah &anita yang
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
1
8/12/2019 IKKOM Skenario 2
2/22
penanganannya %tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil/ selama kehamilan
melahirkan dalam masa nifas %1* hari setelah melahirkan/ tanpa menghitungkan lama
kehamilan per ')).))) kelahiran hidup %inas Kesehatan Kota Semarang, *))(.p.2)/.
!K" juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan.
"ndikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum. !K" terhadap perbaikan
pelayanan kesehatan menjadikan indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan
%inas Kesehatan Kota Semarang, *))(.p.2)/. 3asil pencapaian program pelayanan
kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan pelayanan K'-
K1.
1.2 Rumusan Masalah
'. 0aktor-faktor apa saja yang menyebabkan K1 menurun4
*. 0aktor-faktor apa saja yang menyebabkan angka kematian ibu meningkat4
2. 0aktor-faktor apa saja yang menyebabkan motivasi petugas puskesmas menurun4
1. #agaimana solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan K1 dan menurunkan !K"
%!ngka Kematian "bu/ pada Puskesmas4
1.3 Tujuan
'. ntuk dapat mengetahui teori tentang K', K*, K2 dan K1.
*. ntuk mengetahui faktor yang dapat menyebabkan anka kematian ibu meningkat.
2. ntuk mengetahui penyebab rendahnya motivasi kerja para staf di Puskesmas Papua
#arat.
1. ntuk menyusun program supaya meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu.
1. Man!aat Pen"el#$#kan
'. #agi Pusat Kesehatan Masyarakat %PSK5SM!S/
2
8/12/2019 IKKOM Skenario 2
3/22
Sebagai bahan evaluasi bagi PSK5SM!S dalam memberikan pelayanan kesehatan
sesuai standar dan meningkatkan kualitas bagi tenaga kesehatan dalam pemeriksaan
kehamilan.
*. #agi ibu6ibu hamil
apat meningkatkan pengetahuan tentang pelayanan kesehatan dalam pemeriksaan
kehamilan.
BAB II
TIN%AUAN PU&TA'A
2.1 Pela"anan 'esehatan Pr#mer
Pelayanan Kesehatan Primer 6 P37 merupakan strategi yang dapat dipakai untuk
menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua penduduk. P37
menekankan pada perkembangan yang bisa diterima, terjangkau, pelayanan kesehatan
yang diberikan adalah essensial bisa diraih, yang essensial dan mengutamakan pada
peningkatan serta kelestarian yang disertai percaya pada diri sendiri disertai partisipasi
masyakarat dalam menentukan sesuatu tentang kesehatan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan pokok %basic
health services/ yang berdasarkan kepada metoda dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial
yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat,
melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh
masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam
semanggat untuk hidup mandiri % Self reliance / dan menentukan nasib sendiri % self
etermination /. Pada umumnya pelayanan kesehatan tingkat pertama bersifat ra&at jalan
%ambulatory6out patient services/.
0ungsi P378
Pemeliharaan kesehatan
Pencegahan penyakit
iagnosis dan pengobatan Pelayanan tindak lanjut
3
8/12/2019 IKKOM Skenario 2
4/22
Pemberian sertifikat
iga unsur utama P378
'. Mencakup upaya-upaya dasar kesehatan
*. Melibatkan peran serta masyarakat
2. Melibatkan kerjasama lintas sektoral
$ima prinsip utama P378
'. Pemerataan upaya kesehatan
*. Penekanan pada upaya preventif
2. Menggunakan tehnologi tepat guna
1. Melibatkan peran serta masyarakat
+. Melibatkan kerjasama lintas sektoral
elapan element P378
'. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta
pengendaliannya
*. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gi9i
2. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
1. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
+. "mmuniasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
:. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemik setempat
;. Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa
8/12/2019 IKKOM Skenario 2
5/22
1. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
+. Pelayanan yang berkesinambungan
:. Pelayanan yang progresif
;. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
8/12/2019 IKKOM Skenario 2
6/22
ujuan dari fishbone diagram adalah menemukan penyebab masalah baik
penyebab utama maupun penyebab lainnya. engan menggunakan fishbone diagram
akan diketahui penyebab yang saling berkaitan. engan demikian akan didapat kejelasan
dari permasalahan yang ada dimana perbaikan dapat dilakukan dengan mencari
masalahnya dan menyelesaikan permasalahan tersebut. engan metode anak tangga
%stair stepping/, mulai dengan mengajukan pertanyaan =Mengapa hal itu bisa terjadi 4>kepada masalah utama yang terlihat di permukaan. ?ika ketemu ja&abannya, maka
pertanyaan yang sama diulangi kembali kepada ja&aban tersebut. #egitulah seterusnya,
sampai ketemu S! akar penyebab masalah yang paling mendasar.
#erikut manfaat yang didapat dari penggunaan 0ishbone diagram8
ntuk mempelajari masalah 6 issue dan menentukan akar penyebabnya
Menemukan semua kemungkinan alasan mengapa suatu proses mulai mengalami
kesulitan, masalah, bahkan kegagalan
Mengidentifikasi area dalam pengumpulan data
Mengetahui mengapa sebuah proses tidak bekerja dengan baik atau memproduksi
hasil yang diinginkan
2.3 Te)r# m)t#*as# Masl)+
Menurut !braham Maslo&, manusia memiliki lima tingkat kebutuhan hidup yang
akan selalu berusaha untuk dipenuhi sepanjang masa hidupnya. $ima tingkatan yang
6
http://lemandore.files.wordpress.com/2011/09/contoh-diagram.jpg8/12/2019 IKKOM Skenario 2
7/22
dapat membedakan setiap manusia dari sisi kesejahteraan hidupnya, teori yang telah
resmi di akui dalam dunia psikologi. Kebutuhan tersebut berjenjang dari yang paling
mendesak hingga yang akan muncul dengan sendirinya saat kebutuhan sebelumnya telah
dipenuhi. Setiap orang pasti akan melalui tingkatan-tingkatan itu, dan dengan serius
berusaha untuk memenuhinya, namun hanya sedikit yang mampu mencapai tingkatan
tertinggi dari piramida ini.
$ima tingkat kebutuhan dasar menurut teori Maslo& adalah sebagai berikut
%disusun dari yang paling rendah/ 8
'. Kebutuhan 0isiologis
"ni adalah kebutuhan biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air,
dan suhu tubuh relatif konstan. Mereka adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang
tidak diberi semua kebutuhan, fisiologis yang akan datang pertama dalam pencarian
seseorang untuk kepuasan.
7ontohnya adalah 8 Sandang 6 pakaian, pangan 6 makanan, papan 6 rumah, dan
kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain
sebagainya.
*. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Ketika semua kebutuhan fisiologis puas dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan
perilaku, kebutuhan keamanan dapat menjadi aktif. Orang de&asa memiliki sedikit
kesadaran keamanan mereka kebutuhan kecuali pada saat darurat atau periode
disorganisasi dalam struktur sosial %seperti kerusuhan luas/. !nak-anak sering
menampilkan tanda-tanda rasa tidak aman dan perlu aman.
7ontoh seperti 8 #ebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit,
bebas dari teror, dan semacamnya.
2. Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah 8 Memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari la&an
jenis, dan lain-lain.
1. Kebutuhan Penghargaan
alam kategori ini dibagi menjadi dua jenis, 5ksternal dan "nternal.
- Sub kategori eksternal meliputi 8 Pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak
lagi lainnya.
7
8/12/2019 IKKOM Skenario 2
8/22
- Sedangkan sub kategori internal sudah lebih tinggi dari eskternal, pribadi tingkat
ini tidak memerlukan pujian atau penghargaan dari orang lain untuk merasakan
kepuasan dalam hidupnya.
+. Kebutuhan !ktualisasi iri
Ketika semua kebutuhan di atas terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan
untuk aktualisasi diri diaktifkan. Maslo& menggambarkan aktualisasi diri sebagai
orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu =lahir untuk
dilakukan.> =Seorang musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair
harus menulis.> Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda
kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya, gelisah.
?ika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau kurang harga diri,
sangat mudah untuk mengetahui apa orang itu gelisah tentang. 3al ini tidak selalu
jelas apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk aktualisasi diri.
#erdasarkan hasil analisis tersebut, Maslo& menyusun sejumlah kualifikasi yang
mengindikasikan karakteristik pribadi-pribadi yang telah beraktualisasi8
- Memusatkan diri pada realitas %reality-centered/, yakni melihat sesuatu apa adanya
dan mampu melihat persoalan secara jernih, bebas dari bias.
- Memusatkan diri pada masalah %problem-centered/, yakni melihat persoalan hidup
sebagai sesuatu yang perlu dihadapi dan dipecahkan, bukan dihindari.
- Spontanitas, menjalani kehidupan secara alami, mampu menjadi diri sendiri serta
tidak berpura-pura.
- Otonomi pribadi, memiliki rasa puas diri yang tinggi, cenderung menyukai
kesendirian dan menikmati hubungan persahabatan dengan sedikit orang namunbersifat mendalam.
- Penerimaan terhadap diri dan orang lain. Mereka memberi penilaian tinggi pada
individualitas dan keunikan diri sendiri dan orang lain. engan kata lain orang-orang
yang telah beraktualisasi diri lebih suka menerima anda apa adanya ketimbang
berusaha mengubah anda.
8
8/12/2019 IKKOM Skenario 2
9/22
- @asa humor yang Atidak agresifB %unhostile/. Mereka lebih suka membuat lelucon
yang menerta&akan diri sendiri atau kondisi manusia secara umum %ironi/,
ketimbang menjadikan orang lain sebagai bahan la&akan dan ejekan.
- Kerendahatian dan menghargai orang lain %humility and respect/
- !presiasi yang segar %freshness of appreciation/, yakni melihat sesuatu dengan sudut
pandang yang orisinil, berbeda dari kebanyakan orang. Kualitas inilah yang membuat
orang-orang yang telah beraktualisasi merupakan pribadi-pribadi yang kreatif dan
mampu menciptakan sesuatu yang baru.
- Memiliki pengalaman spiritual yang disebut Peak eCperience.
Peak eCperience atau sering disebut juga pengalaman mistik adalah suatu kondisi
saat seseorang %secara mental/ merasa keluar dari dirinya sendiri, terbebas dari
kungkungan tubuh kasarnya.
2. Te)r# '1, '2, '3 $an '
paya pemerintah dapat ditetapkan bah&a distribusi frekuensi pelayanan
antenatal adalah 1 kali selama kehamilan, dengan ketentuan &aktu pemberian pelayanan
yang dianjurkan yaitu8 minimal ' kali pada trimester pertama, ' kali pada trimester
kedua, dan dua kali pada trimester ketiga. Standar &aktu pelayanan antenatal tersebut
dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor
resiko, pencegahan dan penanganan komplikasi %inas Kesehatan Kota Semarang,
*))(.p.:'/. 3asil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai
dengan menggunakan indikator cakupan pelayanan K'-K1.
- K' adalah Kunjungan ibu hamil yang pertama kali dengan mendapatkan pelayanan
minimal +. 7akupan K' atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan
gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas
pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal.
- K* adalah kunjungan ibu hamil ke *, sudah akses K' dengan mendapatkan
pelayanan minimal +.
- K2 adalah kunjungan ibu hamil ke 2 setelah akses K', K* dan mendapatkan
pelayanan minimal +. K1 adalah kunjungan ibu hamil pada trimester ke 2 minimal
9
8/12/2019 IKKOM Skenario 2
10/22
* kali sudah akses K', K*, K2 dengan mendapatkan pelayanan minimal + %#uku
Komunitas #ina Kesehatan "bu/.
- 7akupan K1 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan
ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan
distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada
trimester ketiga. !ngka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas jasa pelayanan
kesehatan kepada ibu hamil.
10
8/12/2019 IKKOM Skenario 2
11/22
BAB III
MET-DE PENELIDI'AN
3.1 Tekn#k Pengam/#lan Data
eknik pengambilan data yang dilakukan dalam skenario ini adalah dengan
menggunakan teknik &a&ancara kepada staf Puskesmas.
'. eknik Da&ancara
alam &a&ancara ini, peneliti menilai berdasarkan persyaratan yang telah
disinggung di depan. Mencari obyek penelitian secara aktif harus dilakukan secara
menulusuri berbagai bacaan pustaka, terutama dari sumber literature primer berupa
majalah ilmiah yang ditulis oleh tangan pertama, artinya belum mengalami modifikasi.
Kelebihan metode &a&ancara adalah peneliti bisa menggali informasi tentangtopik penelitian secara mendalam, bahkan bisa mengungkap hal-hal yang mungkin
tidak terpikirkan oleh peneliti itu sendiri. !kan tetapi, metode &a&ancara memerlukan
kecakapan peneliti yang lebih dari pada pengumpulan data dengan metode yang lain.
Pada penelitian kuantitatif, metode &a&ancara digunakan untuk melengkapi atau
mendukung hasil penelitian, di mana penelitian kuantitatif lebih menekankan
pengumpulan data dengan menggunakan metode kuesioner, observasi atau
dokumentasi.
Pertanyaan untuk &a&ancara
unakan bahasa yang baik, sopan dan jelas.
?angan memasukan pendapat pribadi.
3indari pertanyaan yang panjang dan berbelit-belit.
3indari pertanyaan yang menakutkan.
3indari pertanyaan yang sifatnya mengkritik.
11
8/12/2019 IKKOM Skenario 2
12/22
Mempersiapkan Da&ancara
!turlah pertemuan dengan orang yang di&a&ancarai.
tarakan maksud dan &a&ancara.
!tur &aktu untuk &a&ancara.
#uatlah panduan &a&ancara.
3.2 Met)$e 0engam/#lan &am0el
'. Pengambilan secara acak
7ara pemilihan sejumlah elemen dari populasi untuk menjadi anggota sempel.
Sehingga setiap elemen mendapat kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi
sempel.
?enis sampling acak 8
!cak sederhana %simple random sampling/
Pemilihan dilakukan dengan cara acak, dimana daftar nama responden
dilakukan pengundian untuk terpilih.
!cak sistematis
Sampling dimana pengambilan elemen pertama sebagai anggota dipilih secara
acak kemudian diikuti secara sistematik.
Stratifikasi
eknik pengambilan sampel dari populasi dimana populasinya dibagi-bagi
terlebih dahulu menjadi kelompok yang relatif homogen.
Klaster
#ertahap
12
8/12/2019 IKKOM Skenario 2
13/22
BAB I
HA&IL PENELIDI'AN
Menurut hasil penyelidikan yang diperoleh dengan &a&ancara dengan staf Puskesmas
maka didapatkan8
'. Masalah eksternal yang menyebabkan permasalahan antara lain8
- !kses Puskesmas yang jauh dari pemukiman &arga
- #udaya setempat %misal &arga lebih percaya pada dukun bayi/
- Kemungkinan letak lingkungan setempat dekat dengan lokasi perindustrian
- Masyarakat tidak memiliki biaya untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas
- Kebutuhan asupan gi9i di Program Puskesmas kurang untuk khusus "bu hamil
- Obat-obatan yang ada di Puskesmas kurang lengkap.
*. Masalah internal yang menyebabkan permasalahn antara lain8
- Manajemen yang kurang professional dari Puskesmas
13
8/12/2019 IKKOM Skenario 2
14/22
- "bu yang malas untuk pergi ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan
- "bu yang kurang pengetahuannya mengenai pentingnya pemeriksaan "bu sebelum
kelahiran bayi
- ?umlah SM %Sumber aya Manusia/ di Puskesmas yang kurang, baik dokter
maupun paramedis
- Kualitas %Professional dan keahlian/ di Puskesmas yang kurang, baik dokter
maupun paramedis
- idak ada pembaharuan ilmu %update/ tentang pemeriksaan si "bu
- Kurangnya penyampaian informasi kepada masyarakat
- Kurangnya alat yang mendukung pelayanan di Puskesmas
- !lat kurang canggih yang tersedia di Puskesmas
- Penggunaan alat kurang efisien di Puskesmas
BAB
ANALI&I& DAN PEMBAHA&AN
.1 (akt)r(akt)r "ang Men"e/a/kan ' Menurun
7akupan K1 yaitu persentase jumlah ibu hamil yang melakukan kunjungan
antenatal lengkap minimal ' kali pada trimester ", ' kali pada trimester "" dan * kali pada
trimester """. @endahnya cakupan K1 menunjukkan sedikitnya kunjungan serta pelayanan
yang didapatkan ibu saat melakukan pemeriksaan kehamilan.
0aktor-0aktor yang Mempengaruhi Pencapain K1
- Pendidikan responden
- 5konomi responden
14
8/12/2019 IKKOM Skenario 2
15/22
- mur responden
- ukungan keluarga responden
- Paritas responden
Kunjungan 1 %K1/ yaitu untuk memenuhi standar pelayanan dan menepati &aktu
yang ditetapkan dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan antenatal secara
lengkap. K1 ibu hamil dimaksudkan agar ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara
teratur, agar dapat mengenali komplikasi akibat kehamilan, mengenali adanya letak janin
dan presentasi serta bila terdapat risiko yang menyertai kehamilannya sehingga dapat
memantapkan rencana persalinan secara tepat dan memadai. #ila terlambat dalam
mendeteksi dan menangani keadaan yang mengancam kehidupan ibu dan janinnya maka
meningkatkan angka kematian ibu
Penga&asan sebelum lahir % !ntenatal 7are / mempunyai kedudukan yang sangat
penting dalam upaya meningkatkan kesehatan mental dan fisik kahamilan untuk
menghadapi persalinan sehingga dapat menurunkan angka kematian dan kesakitan.
Keberhasilan !ntenatal 7are dapat dilihat dari angka kunjungan K1. 7akupan K1 yang
rendah menunjukkan rendahnya kesempatan untuk menjaring dan menangani kehamilan
dengan risiko tinggi.
K1 yang turun disebabkan oleh8
- rendahnya dorongan psikografis mengenai pemeriksaan kehamilan
- kurang terpenuhinya kebutuhan selama pemeriksaan kehamilan
- tidak adanya informasi yang tepat mengenai tempat pemeriksaan, jenis tindakan, dan
manfaat dari masing-masing tindakan selama proses pemeriksaan kehamilan
- fasilitas pemeriksaan yang masih kurang memuaskan
- perilaku pascabeli konsumen secara keseluruhan adalah baik.
@ekomendasi yang dapat diberikan adalah8
'. Meningkatkan fasilitas pelayanan pemeriksaan kehamilan
*. Meningkatkan promosi mengenai pemeriksaan kehamilan kepada ibu hamil,
keluarga, tetangga, dan teman terdekat
2. Meningkatkan ketertarikan pasien terhadap pemeriksaan kehamilan dengan
kunjungan rumah
.2 (akt)r(akt)r "ang Men"e/a/kan M)t#*as# Petugas Puskesmas Menurun
15
8/12/2019 IKKOM Skenario 2
16/22
Salah satu pelayanan unggulan di Puskesmas adalah bagian pengobatan, dimana
pera&at merupakan petugas paramedis paling berperan. ntuk itulah jumlah kunjungan
pasien di Puskesmas dipengaruhi oleh kinerja pera&at. @endahnya kinerja pera&at
ditunjukkan dengan rendahnya disiplin dan rendahnya tingkat kepatuhan pera&at
terhadap standar pelayanan di Puskesmas dalam pemberian insentif dan fasilitas lainnya.
!gar pelayanan pera&atan kesehatan masyarakat di Puskesmas ter&ujud maka
pelayanan kepera&atan perlu ditingkatkan mutunya, memberikan kesempatan untuk
mengikuti pendidikan dan pelatihan dan perlu adanya supervisi berkala, dapat dengan
memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan juga perlu adanya
sosialisasi. "ndikator mutu pelayanan kepera&atan masyarakat adalah pelayanan
dilakukan secara profesional. Profesionalisme pera&atan kesehatan pada hakekatnya
memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai standar.
@endahnya kinerja Puskesmas, salah satunya disebabkan oleh kurangnya kualitas
tampilan petugas Puskesmas dalam memberikan pelayanan. Kualitas pelayanan
Puskesmas ditentukan oleh proses pelayanan medis dan non medis yang diukur dengan
kepatuhannya terhadap standar pelayanan. : %enam/ kegiatan pokok program Puskesmas
sebagai unggulan, yaitu 8
- Pengobatan
- K"! 6 K#
- Kesehatan $ingkungan
- Promosi Kesehatan
- Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit
- i9i.
Menurut ibson %*)))/, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja petugas
yaitu 8
- Eariabel individu yang terdiri dari sub variabel kemampuan dan keterampilan %fisik
dan mental/, latar belakang %keluarga, tingkat sosial dan pengalaman/ dan demografi
%umur, asal F usul dan jenis kelamin/ yang mempunyai efek langsung pada perilaku
dan kinerja individu
- Eariabel organisasi 6 lingkungan yang mempunyai efek tidak langsung terhadap
perilaku dan kinerja individu, variabel ini terdiri dari sub variabel sumber daya,
kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan
16
8/12/2019 IKKOM Skenario 2
17/22
- Eariabel psikologis yang terdiri dari sub variabel persepsi, sikap, kepribadian, belajar
dan motivasi.
ntuk meningkatkan kinerja petugas di Puskesmas, dibutuhkan peran Kepala
Puskesmas selaku pimpinan, dengan cara melakukan supervisi dan melibatkan serta
memberdayakan pega&ainya.
.3 (akt)r(akt)r "ang Men"e/a/kan Angka 'emat#an I/u Men#ngkat
3al F hal yang perlu diperhatikan untuk mutu pelayanan kesehatan ibu
- Dastafel %tempat cuci tangan/ yang harus ada dalam suatu ruangan pemberi pelayanan
tidak ditemukan,
- ?am dinding yang tidak terpasang.
- 0ormat rekam medik sudah lengkap namun tidak taan dalam pengisian.
- Partograf yang kurang mendapat perhatian untuk dipergunakan dalam pengambilam
keputusan klinik,
- !lat-alat emergensi yang kurang tepat peletakannya.
- SM yang sudah terlatih %mempunyai skill/ namun tidak diterapkan,
- Pemeriksaan laboratorium yang masih kurang rutin dilakukan.
- itempat sampah juga belum ditemukan atau disiapkan tempat sampah yang
memenuhi standar pembagian yaitu tempat sampah non infeksius, tempat sampah
infeksius, tempat sampah ha9ard %bahan kimia-beracun/ dan tempat sampah tajam.
- Permasalahan lainnya adalah koordinasi atau tepat pengaturan pelaksanaan program
K"!-i9i antara inas Kesehatan Kabupaten Pole&ali Mandar dan @S Pole&ali
masih harus dilakukan dengan rutin dan berkesinambungan.
. Anal#s#s $engan Te)r# (#sh/)ne D#agram
17
8/12/2019 IKKOM Skenario 2
18/22
Permasalahan pada Manpo&er8
- ?umlah SM %Sumber aya Manusia/ di Puskesmas yang kurang, baik dokter
maupun paramedis
- Kualitas %Professional dan keahlian/ di Puskesmas yang kurang, baik dokter maupun
paramedis
Permasalahan pada metode8
- idak ada pembaharuan ilmu %update/ tentang cara pemeriksaannya
- Kurangnya penyampaian informasi kepada masyarakat
- Manajemen yang kurang professional dari Puskesmas
Permasalahan pada alat8
- Kurangnya alat yang mendukung pelayanan di Puskesmas
a. !nggaran yang kurang untuk persediaan alat
b. !kses yang sulit untuk mencapai puskesmas
- !lat kurang canggih yang tersedia di Puskesmas
a. idak ada program peremajaan alat-alat di puskesmas
18
http://lemandore.files.wordpress.com/2011/09/contoh-diagram.jpg8/12/2019 IKKOM Skenario 2
19/22
Permasalahan pada material8
- Masyarakat tidak memiliki biaya untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas
- Kebutuhan asupan gi9i di Program Puskesmas kurang untuk khusus "bu hamil
- Obat-obatan yang ada di Puskesmas kurang lengkap.
Permasalahan pada lingkungan8
- !kses Puskesmas yang jauh dari pemukiman &arga
- #udaya setempat %misal &arga lebih percaya pada dukun bayi/
Fishbone diagram
19
Material $ingkungan
Program Kebutuhan
asupan gi9i
Puskesmas kurangObat di Puskesmas
kurang lengkap
!kses
puskesmas jauh
#udaya
setempat
!lat
Kurang alat yg
mendukung
!lat kurang
canggih
Masy. tdk
memiliki biaya
Kualitas SM
yg kurangManajemen yg
krgprofessional
Metode
?mlh SM yg
kurang
Kurang update
ilmu Kurang
penyampaian info
Manpo&er
8/12/2019 IKKOM Skenario 2
20/22
BAB I
'E&IMPULAN
Menurut data yang diperoleh didapatkan kunjungan ibu hamil ke puskesmas
menurun. 3al ini menunjukkan harus diperbaikinya sistem mutu pelayanan puskesmas untuk
bisa meningkatkan kunjungan ibu hamil ke puskesmas dan juga meningkatkan K1 yang
merupakan indicator keberhasilan pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dengan
meningkatkan motivasi kerja dari staf puskesmas dan memperbanyak staf puskesmas yang
professional untuk bisa memberikan pelayanan yang memuaskan. engan menjalin
hubungan6komunikasi yang baik antar para petugas kesehatan dengan para komponen yang
terkait didalamnya sehingga alternatif penyelesaian yang ada dapat tercapai secara optimal.
20
8/12/2019 IKKOM Skenario 2
21/22
DA(TAR PU&TA'A
inting, !genda 5rliana. Pengaruh Motivasi kerja Petugas K"! erhadap Mutu Pelayanan
K"! di Puskesmas Kabupaten !ceh enggara. *))
8/12/2019 IKKOM Skenario 2
22/22
22