Top Banner
1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KANDAI KOTA KENDARI TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Syarat Dalam Meyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari OLEH HELSIKA JUNILIYANTI P00312016119 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-IV 2017
78

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

Nov 19, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

1

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KANDAI KOTA KENDARI TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu Syarat Dalam Meyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma IV Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kendari

OLEH

HELSIKA JUNILIYANTI P00312016119

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-IV

2017

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

2

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KANDAI KOTA KENDARI TAHUN 2017

Disusun dan diajukan oleh :

HELSIKA JUNILIYANTI P00312016119

Skripsi ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Kendari Jurusan Kebidanan Prodi D-iIV Kebidanan yang

dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2017.

TIM PENGUJI

1. Hendra Yulita, SKM.,M.PH (...................................... )

2. Sultina Sarita, SKM., M.Kes (…………………………….)

3. Hasmia Naningsi, SST.,M.Keb (………………………….....)

4. Hj.Nurnasari, SKM.,M.Kes (………………………….....)

5. Hj.Syahrianti, S.Si.T.,M.Kes (………………………….....)

.

Mengetahui Ketua Jurusan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kendari

Sultina Sarita, SKM.,M.Kes NIP. 196806021992032003

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

3

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Penulis

1. Nama : Helsika Juniliyanti

2. Tempat Tanggal Lahir : Kendari, 29 Juni 1991

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Suku / Bangsa : Palopo / Indonesia

6. Alamat : Jl. Laute 4 no. 15

B. Riwayat Pendidikan

1. TK Dian Eka Wati, tamat Tahun 1997.

2. SD Negeri 10 Mandonga, tamat Tahun 2003.

3. SMP Negeri 9 Kendari , tamat Tahun 2006.

4. SMA Negeri 9 Kendari, tamat Tahun 2009.

5. D-III Akademi Kebidanan Pelita Ibu Kendari, tamat Tahun 2012.

6. D-IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kendari, masuk

tahun 2016 hingga sekarang.

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

4

ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KANDAI KOTA KENDARI TAHUN 2017

Helsika Jiniliyanti1 H. Nurnasari2 Hj. Syahrianti3

Latar belakang: Anemia pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan

yang merupakan factor kematian utama ibi di Indonesia.

Tujuan Penelitian: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan

dan sikap ibu tentang anemia dengan kejadian anemia dalam kehamilan di wilayah kerja

puskesmas kandai Kota kendari tahun 2017.

Metode penelitian: desain p[enelitian yang digunakan ialah analitik dengan rancangan

cross sectional. Sampel penelitian adalah ibu hamil di Puskesmas Kandai Kota Kendari

yang berjumlah 46 orang. Instrument pengumpuloan data berupa kuesioner mengenai

pengetahuan dan kejadian anemia dalam kehamilan. Data dianalisiss dengan uji Chi

Square.

Hasil penelitian: hasil penelitian menunjukan ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu

tentang anemia dengan kejadian anemia dalam kehamilan di wilayah kerja puskesmas

kandai Kota kendari tahun 2017. (p=0,001; X2=13,679). Ada hubungan sikap ibu tentang

anemia dengan kejadian anemia dalam kehamilan di wilayah kerja puskesmas kandai

Kota kendari tahun 2017. (p=0,008; X2: 7,086).

Kesimpulan: Ada hubungan pengetahuan ibu tentang anemia dengan kejadian anemia

dalam kehamilan di wilayah kerja puskesmas kandai Kota kendari tahun 2017. Ada

hubungan sikap ibu tentang anemia dengan kejadian anemia dalam kehamilan di

wilayah kerja puskesmas kandai Kota kendari tahun 2017.

Kata kunci: pengetahuan, sikap, anemia

1 Mahasiswa Prod D-IV Kebidanan Poltekkes Kendari

2 Dosen Jurusan Kebudanan Poltekkes Kendari

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

5

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan segala puji dan syukur kehadirat Tuhan

Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta kasih

sayang-Nya sehingga atas ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Anemia Dengan

Kejadian Anemia Dalam Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kandai Kota

Kendari Tahun 2017”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa begitu banyak kesulitan dan

hambatan yang ditemukan, namun penulis tetap berusaha. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi, bahasa,

maupun materi yang ada didalamnya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada ibu Hj.Nurnasari, SKM.,M.Kes selaku pembimbing I dan ibu

Hj.Syahrianti,S.Si.T.,M.Kes selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan

waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga

penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

Pada kesempatan ini pula penulis tak lupa menyampaikan rasa hormat dan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Askrening,SKM,M.Kes selaku direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes

Kendari.

2. Ibu Sultina Sarita,SKM,M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes

Kendari.

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

6

3. Ibu Melania Asi,SST,M.Kes selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan

Poltekkes Kendari.

4. dr. Sunarni selaku Kepala Puskesmas Kandai Kota Kendari.

5. Ibu Hendra Yulita, SKM, MPH, selaku penguji 1, Ibu Sultina Sarita, SKM,

M.Kes selaku penguji 2, Ibu Hasmia Naningsi, SST,M.Keb selaku penguji 3

daqlam skripsi ini.

6. Seluruh dosen pengajar serta staf di lingkungan Jurusan Kebidanan Poltekkes

Kendari yang telah banyak membimbing selama penulis mengikuti proses

belajar di bangku kuliah.

7. Teristimewa kepada ayahku ( Kasrang Inmar) dan ibuku (Hj. Haliang

Makuling), Ka Helfika Afriyanti Roslina,Sp dan Ka Helmika Desfriyanty yang

selalu sabar dalam memberikan do’a, mendidik, mengasuh, memberikan

dukungan moril maupun materil yang tak terhingga selama penulis menjalani

pendidikan. dan membentuk penulis menjadi sosok yang kuat dan tegar

sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan dan rintangan. Terima

kasih atas segala pengorbanan, kasih sayang yang tulus serta doa restu yang

senantiasa diberikan kepada penulis.

8. Zhafira Zahra Salsabila, Daffa Abdillah firdaus, Afwa Rayya

Ma’rifah,terimakasi telah menjadi malaikat-malaika kecilku yang selalu

memberi semangat kepada penulis.

9. Sahabatku tersayang Windayanti, Am.Keb dan Nurliati Harna, Am.Keb terima

kasih atas dukungan dan selalu ada disamping penulis.

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

7

10. seluruh mahasiswa D-IV kebidanan alih jenjang angkatan 2006 yang

senasib dan seperjuangan. Semoga kebersamaan ini dapat menjadi awal

yang baik untuk kita melangkah dan segenap pihak yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu. Atas segala bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga

Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan yang telah diberikan. Dan

semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Kendari, Desember 2017

penulis

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

8

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….

RIWAYAT HIDUP…………………………………………………….....

ABSTRAK……………………………………………………………......

ii

iii

iv

v

KATA PENGANTAR......................................................................... vi

DAFTAR ISI...................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian....................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian..................................................................... 5

E. Keaslian Penelitian.................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 7

A. Telaah Pustaka.......................................................................... 6

B. Landasan Teori.......................................................................... 27

C. Kerangka Teori.......................................................................... 29

D. Kerangka Konsep...................................................................... 30

E. Hipotesis Penelitian................................................................... 30

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

9

BAB III METODE PENELITIAN........................................................ 31

A. Jenis Penelitian......................................................................... 31

B. Waktu dan Tempat Penelitian................................................... 32

C. Populasi dan Sampel Penelitian................................................ 32

D. Identifikasi Variabel Penelitian.................................................. 33

E. Definisi Operasional.................................................................. 33

F. Instrumen Penelitian.................................................................. 35

G. Alur Penelitian........................................................................... 36

H. Analisis Data…………………………………..

I. Etika Penelitian..……………………………………………………

37

40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 42

A. Hasil Penelitian ........................................................................ 42

B. Pembahasan ............................................................................ 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 56

A. Kesimpulan .............................................................................. 57

B. Saran ....................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kemartian Ibu (AKI) meruapakan salah satu indikator untuk

melihat derajat kesehatan perempuan. Sampai saat ini tingginya angka

kematian di Indonesia merupakan masalah yang menjadi prioritas di bidang

kesehatan, disamping menunjukkan derajat kesehatan masyarakat, juga

menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan kualitas pelayanan.

Salah satu factor resiko tingginya angka kematian ibu dalam melahirkan

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

11

adalah anemia dalam kehamilan. Anemia pada ibu hamil menjadi penyebab

utama terjadinya perdarahan yang merupakan factor kematian utama ibu di

Indonesia (Depkes RI,2005).

Angka kematian ibu hamil akibat anemia di Indonesia adalah 70% atau

7 dari 10 ibu hamil (Admin, 2008). Tingginya anemia pada bumil dapat

mencerminkan ketidakmampuan sosial ekonomi keluarga atau seluruh

komponen bangsa karena nilai gizi tidak memenuhi syarat kesehatan

(Manuaba, 2007).

World Health Organization(WHO) mengatakan 40% kematian ibu

dinegara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan dan

kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan

perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Badan

Kesehatan Dunia melaporkan bahwa ibu-ibu hamil yang mengalami defisiensi

besi sekitar 35-75% serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan

usia kehamilan. Hasil persalinan pada wanita hamil yang menderita anemia

defisiensi besi adalah 12-28% angka kematian janin, 30% kematian perinatal,

dan 7-10% angka kematian neonatal (Siti Misaroh, 2015).

Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah

kekurangan zat besi. Hal ini penting dilakukan pemeriksaan anemia pada

kunjungan pertama kehamilan. Bahkan jika tidak mengalami anemia pada

saat kunjungan pertama, masih mungkin terjadi anemia pada kehamilan

lanjutannya. Ibu hamil memerlukan banyak zat gizi untuk memenuhi

kebutuhan tubuh pada diri dan janinnya. Kekurangan zat besi mengakibatkan

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

12

kekurangan hemoglobin (Hb), dimana zat besi sebagai salah satu unsur

pembentuknya. Hemoglobin berfungsi sebagai pangkat oksigen yang sangat

dibutuhkan untuk metabolisme sel (Ari Sulistyawati, 2011).

Seorang ibu hamil sebaiknya memiliki pengetahuan tentang segala hal

yang menyangkut dengan kehamilannya untuk menghindari hal-hal yang tidak

diinginkan selama masa kehamilannya. Tetapi hal ini juga harus mendapat

dukungan dan peran serta yang aktif dari keluarga ibu hamil. Sebab dalam

kesehariannya keluargalah yang sangat berperan dalam melakukan

perawatan dan pengawasan kepada ibu hamil jika berada dirumah. Sehingga

apabila ditemukan masalah-masalah kesehatan pada ibu hamil diharapkan

keluarga dapat melakukan tindakan yang tepat dan benar yaitu dengan

membawa ibu hamil di pusat pelayanan kesehatan terdekat untuk

mendapatkan pertolongan guna mencegah kesakitan maupun kematian

maternal.

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2013, AKI (Angka Kematian Ibu) yang berkaitandengan kehamilan, persalinan,

dan nifas sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.Angka ini masih cukup

tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Kawasan ASEAN

(Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) di Indonesia tahun

2013 terdapat 37,1% ibu hamil anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb

kurang dari 11,0 gram/dl dengan proporsi yang hampir sama antara di

kawasan perkotaan (36,4%) dan perdesaan (37,8%).Tantangan yang dihadapi

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

13

oleh pemerintah Indonesia adalah bagaimana menurunkan proporsi anemia

pada ibu hamil(Rikesdas, 2016).

Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2016 Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2014 sebanyak 65 kematian dan

kembali meningkat pada tahun 2015 sebanyak 67 kematian dari 55.606

kelahiran hidup atau 131 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan untuk Kota

Kendari tahun 2015, angka kematian ibu di Kota Kendari masih tinggi yaitu

sebanyak 8 kematian dari 7029 kelahiran hidup (Profil Dinkes Sultra, 2015).

Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Kandai di peroleh data

ibu hamil sebanyak 364 orang dan sekitar 15% atau 54 oarang yang

mengalami anemia pada tahun 2015 dan pada tahun 2016 dari 401 orang ibu

hamil terdapat 62 orang (15,46%) (Profil Puskesmas Kandai, 2016). Hasil

wawancara pada ibu hamil diperoleh data bahwa 6 ibu hamil memiliki

pengetahuan yang kurang tentang anemia dan 5 ibu hamil yang memiliki sikap

yang tidak mendukung tentang anemia. Berdasarkan data yang telah

dikemukakan dita penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang

“Apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan anemia pada ibu

hamil di wilayah kerja Puskesmas Kandai”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas yang ingin peneliti teliti adalah

“Apakah ada Hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang anemia dengan

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

14

kejadian anemia dalam kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Kandai Kota

Kendari Tahun 2017”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang anemia

dengan kejadian anemia dalam kehamilan di wilayah kerja Puskesmas

Kandai Kota Kendari Tahun 2017.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan tentang anemia di wilayah kerja

puskesmas Kandai Kota Kendari Tahun 2017.

b. Untuk mengetahui sikap ibu tentang anemia di wilayah kerja

puskesmas Kandai Kota Kendari Tahun 2017.

c. Untuk mengetahui kejadian dalam kehamilan di wilayah kerja

puskesmas Kandai Kota Kendari Tahun 2017.

d. Untuk menganalisis hubungan pengetahuan tentang anemia dengan

kejadian anemia dalam kehamilan di wilayah kerja puskesmas Kandai

Kota Kendari Tahun 2017.

e. Untuk menganalisis hubungan sikap tentang anemia dengan kejadian

anemia dalam kehamilan di wilayah kerja puskesmas Kandai Kota

Kendari Tahun 2017.

D. Manfaat

1. Manfaat Bagi Ibu Hamil

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

15

Untuk menambah wawasan ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan.

2. Manfaat Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan atau informasi tentang

anemia dalam kehamilan.

3. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk dokumentasi agar dapat digunakan sebagai bahan perbandingan

dalam melaksanakan penelitian selanjutnya.

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan penetilian kepustakaan yang sudah peneliti lakukan, hasil

penelitian yang mirip dengan penelitian yang akan dilakukan adalah :

1. Lindung Purbadewi dan Yuliana Noor Setiawati Ulvie (2013), dengan judul

penelitian “Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Dengan

Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Induk Moyudan

Kabupaten Sleman Kota Yogyakarta”. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif analitik dengan uji chi square ,dengan pendekatan cross

sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling.

Perbedaan dengan penelitian ini yaitu pada variabel bebabs penelitian

dan lokasi temp[at penelitian.

2. Erna Kusuma Wati dan Setiyowati Rahardjo (2003), dengan judul

penelitian “Hubungan Pengetahuan,Sikap,dan Perilaku mengenai Zat Besi

Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Jatilawang

Kabupaten Banyumas”. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah

pendekatan cross sectional study. Sampel ditentukan dengan teknik

Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

16

Systematic Random Sampling. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu

pada variabel bebas penelitian,teknik pengambiloan sampel,dan tempat

penelitian.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Tinjauan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

a. Pengertian Anemia Pada Ibu Hamil

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra

uterin mulai konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan Masa

kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

kehamilan normal adalah 280 hari (40 mingggu atau 9 bulan 7 hari)

dihitung dari hari pertama haid terakhir (Romauli Suryati, 2011).

Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan (trimester) yaitu :

1) Kehamilan triwulan I antara 0 – 12 minggu.

2) Kehamilan triwulan II antara 12 – 28 minggu.

3) Kehamilan triwulan II antara 28 – 40 minggu.

Adapun tanda-tanda yang menyertai kehamilan yaitu :

a) Amenorhea.

b) Perubahan pada payudara.

c) Mual dan muntah.

Page 17: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

17

d) Sering kencing.

Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau

menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen

untuk kebutuhan organ-oragan vital pada Ibu dan janin menjadi

berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi

hemoglobin kurang dari 10,5 sampai 11,0 g/dl. Rendahnya kapasitas

darah untuk membawa oksigen memicu kompensasi tubuh dengan

memacu jantung meningkatkan curah jantung. jantung yang terus

menerus dipacu bekerja keras dapat mengakibatkan gagal jantung dan

komplikasi lain seperti preekslamsia.

Anemia sering terjadi pada Ibu hamil, angka kejadian kira-kira 20

sampai dengan 60 %, inssiden ini bervariasi tergantung pada lokasi

geografis, keadaan sosial ekonomi. Pada Ibu hamil jenis anemia yang

sering terjadi akibat defisiensi zat besi (80%), defisiensi asam folat dan

anemia sel sabit.

Klasifikasi derajat anemia yang umum dipakai adalah sebagai

berikut (Manuaba, 2007) :

(1). Normal : Hb 11 gr/dl.

(2). Anemia ringan : Hb 9-10 gr/dl.

(2). Anemia sedang : Hb 7-9 gr/dl.

(3). Anemia berat : Hb < 7 gr/dl.

Page 18: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

18

Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar

Hemoglobin dibawah 11 g% pada trimester I dan III dan kadar <

10,5g% pada trimester II (Saifuddin, 2006). Anemia dakam kehamilan

merupakan salah satu penyebab potensial morbiditas dan mortalitas ibu

dan anak (Romauli Suryati, 2011).

b. Jenis-jenis makanan yang mengandung zat besi

Keanekaragaman konsumsi makanan sangat dibutuhkan untuk

menunjang ketersediaan zat besi dalam tubuh. Berbagai macam jenis

vitamin seperti vitamin A, Vitamin C, Zinc, asam folat serta berbagai

macam jenis protei hewani mampu menbantu proses penyerapan zat

besi dalam tubuh. Kita dapat dengan mudah mengetahui makanan

sumber zat besi karena biasanya makanan sumber zat besi adalah juga

makanan sumber vitamin A.

Beberapa jenis makanan sumber zat besi dibedakan menjadi 2

macam, yaitu makanan sumber zat besi yang berasal dari hewan

(hewani) dan makanan sumber zat besi yang berasal dari sayur dan

buah-buahan (nabati). Untuk produk hewani, sumber zat besi yang baik

yaitu daging merah, daging unggas, hati (ayam/sapi), telur, ikan tuna,

sarden serta jenis kerang-kerangan. Sedangkan untuk sumber zat besi

yang berasal dari sayuran dan buah-buahan antara lain bayam, brokoli,

tahu, kedelai, sereal, kentang sera berbagai buah-buahan yang

dikeringkan (kismis, apricot, prune).

c. Jenis – Jenis Anemia

Page 19: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

19

1) Anemia Zat Besi

Anemia dalam kehamilan yang paling sering terjadi adalah anemia

akibat kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi pada masa

kehamilan disebabkan karena kurang masuknya unsur zat besi

dalam makanan, gangguan reabsorbsi dan penggunaan terlalu

banyak zat besi (Wiknjosastro, 2007).

2) Anemia Megaloblastik

Anemia megaloblastik kejadian sekitar 29,00% dalam kehamilan

disebabkan karena defisiensi asam folat (Wiknjosastro, 2007).

3) Anemia Hipoplastik

Anemia pada wanita hamil kejadian sekitar 29,00% yang

disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel

darah merah. Dimana etiologinya belum diketahui dengan pasti

kecuali sepsis, sinar rontgen, racun dan obat-obatan. (Wikjosastro,

2007)

4) Anemia Hemolitik

Anemia yang disebabkan karena peghancuran sel darah merah

berlangsung lebih cepat yaitu penyakit malaria.

d. Penatalaksanaan Anemia Kehamilan

Pencegahan dan terapi anemia pada kehamilan berdasarkan

klasifikasi anemia sebagai berikut :

1) Anemia zat besi bagi wanita hamil

Saat hamil zat besi dibutuhkan lebih banyak daripada saat tidak

Page 20: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

20

hamil. Oleh karena itu untuk meningkatkan persediaan zat besi

selama kehamilan, semua ibu harus minum tablet penambah

darah. Kebutuhan suplemen zat besi pada ibu hamil menurut

hilman etd (1999) dalam soejordan (2004) 65 mg perhari sejak

umur kehamilan 20 mg (Syafrudin dkk, 2011). Pada kehamilan

memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel

darah merah dan membentuk sel darah merah janin dalam

plasenta.

2) Anemia Megaloblastik

Anemia megaloblastik disebabakan karena defisiensi asam folat

dan juga dapat terjadi karena defisiensi vitamin B12 (kobalamin)

(saifuddin,2009).

Pencegahannya adalah apabila pemberian zat besi tidak berhasil

maka ditambah dengan asam folat. Adapun terapinya adalah asam

folat 15 – 30 mg/hari, vtamin B12 1,25 mg/hari. sulfas ferrosus 500

mg/ghari, pada kasus berat dan pengobatan per oral lambat

sehingga dapat diberikan transusi darah (Wiknjosastro, 2007)

3) Anemia Hipoplastik

Anemia hipoplastik terjadi karena sumsum tulang kurang mampu

membuat sel-sel darah merah baru. Penyebabnya belum diketahui,

kecuali yang disebabkan oleh infeksi berat (sepsis), keracuna dan

sinar rontgen atau sinar radiasi (Hoffbrand, 2005).

Page 21: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

21

Dianggap komplikasi kehamilan dimana pengobatan adalah

transfusi darah (Wiknjosastro, 2007)

4) Anemia Hemolitik

Anemia hemotolik disebabkan penghacuran/pemecahan sel

darah merah lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utamanya

adalah kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan,

sertyaha gejala komplikasi pada organ-organ vital (Wiknjosastro,

2007).

Pengobatannya dilakukan dengan transfusi darah (Wiknjosastro,

2007)

2. Tinjauan Pengetahauan dan Sikap Ibu Terhadap Anemia Pada Ibu

Hamil

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera seseorang yakni indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Berdasarkan pengetahuan diatas dapat disimpulkan bahwa

pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh

manusia melalui pengamatan indrawi. Pengetahuan muncul ketika

seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali

Page 22: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

22

benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan

sebelumnya.

Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan

pengalaman dan pengalaman indrawi dikenal sebagai pengetahuan

empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini biasa

didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang

dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut

juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang

dapat melukiskan dan menggambarkan ciri, sifat dan gejala yang ada

pada objek empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi

manusia yang terjadi berulang kali. Ada pula pengetahuan yang

didapatkan melalui akal budi yang kemudian dikenal sebagai

rasionalisme lebih menekankan pada pengalaman.

Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas

atau tingkat yang berbeda-beda. Dimana untuk mengukur suatu

pengetahuan dapat dilakukan dengan teknik wawancara atau pengisian

angket yang memuat isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian

atau responden. Tingkatan kedalaman pengetahuan yang ingin diukur

disesuaikan dengan tingkatan domain kognitif.

Pengetahuan yang mencakup didalamnya domain kognitif

mempunyai 6 tingkatan, yakni :

1) Tahu (know)

Page 23: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

23

Tahu diartikan sebagai pengingat status materi yang telah dipelajari

sebelumnya.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagia suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3) Applikasi (application)

Applikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya)

4) Analisis (analysis)

Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih

didalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu

sana lain.

5) Sintesis (syntesis)

Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagain didalam status bentuk keseluruhan

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi yaitu kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

pemikiran terhadap status materi atau obyek. (Notoatmodjo,2010)

b. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah:

1) Pengalaman

Page 24: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

24

Merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan,

baik dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Hal tersebut

dilakukan dengan cara pengulangan kembali pengalaman yang

diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Bila

berhasil maka orang akan menggunakan cara tersebut dan bila

gagal tidak akan mengulangi cara itu.

2. Pendidikan

Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah

menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang

dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat

perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang

diperkenalkan.

3. Kepercayaan

Adalah sikap untuk menerima suatu pertanyaan atau pendirian tanpa

menunjukan sikap pro anti kepercayaan. Sering diperoleh dari orang

tua, kakek, atau nenek. Seseorang menerima kepercayaan itu

berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian terlebih

dahulu. Kepercayaan berkembang dalam masyarakat yang

mempunyai tujuan dan kepentingan yang sama. Kepercayaan dapat

tumbuh bila berulang kali mendapatkan informasi yang sama.

Pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan khususnya anemia, akan

berpengaruh terhadap sikap ibu hamil tentang pelaksanaan program

Page 25: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

25

pencegahan anemia. Sikap tersebut dapat berupa tanggapan setuju

atau tidak setuju terhadap penerimaan tablet besi, berhubungan pula

terhadap tindakan ibu dalam upaya pencegahan anemia. Salah satu

faktor masih tingginya angka kejadian anemia adalah kurangnya

pengetahuan tentang anemia, kurangnya pengetahuan disini adalah

ketidaktahuan akan tanda-tanda dan gejala dan dampak yang timbul

oleh anemia, akibatnya kalaupun individu tersebut terkena anemia ia

tidak merasa “sakit“ (Nursalam, 2015).

c. Pengertian Sikap

Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau

peristiwa. Hal ini mencerminkan seseorang terhadap sesuatu.

Keyakinan bahwa “diskriminasi itu salah” merupakan sebuah

pernyataan evaluatif. Opini semacam ini adalah komponen kognitif dari

sikap yang menentukan tingkatan untuk bagian yang lebih penting dari

sebuah sikap komponen afektifnya. Perasaan adalah segmen

emosional atau perasaan dari sebuah sikap dan tercermin dalam

pernyataan seperti “saya tidak menyukai John karena ia

mendiskriminasi orang-orang minoritas.” Akhirnya, perasaan bisa

menimbulkan hasil akhir dari perilaku. Komponen perilaku dari sebuah

sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku dalam cara

tertentu terhadap seseorang atau sesuatu. Sikap mempunyai tiga

komponen utama yaitu : kesadaran, perasaan, dan perilaku.

Page 26: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

26

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek (Soekidjo Notoatmodjo,

2003). Sikap sebagai suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif

maupun negative dalam hubungannya dengan objek–objek psikologis

(Saifudin Azwar, 2012).

Sikap juga dapat diartikan sebagai kecenderungan yang relatif

stabil, dimiliki seseorang dalam bereaksi (baik reaksi positif maupun

negatif) terhadap dirinya sendiri, orang lain, benda, situasi atau kondisi

sekitarnya. Sikap tumbuh diawali dari pengetahuan yang dipersepsikan

sebagai suatu hak yang baik (positif) maupun tidak baik

(negatif),kemudian diinternalisasikan ke dalam dirinya (Saifudin Azwar,

2012).

d. Komponen sikap

Struktur sikap terdiri dari 3 komponen yang saling menunjang,

yaitu:

1) Komponen kognitif, yaitu komponen yang berkaitan dengan

pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal–hal yang

berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap

objek sikap.

2) Komponen afektif merupakan komponen yang berhubungan dengan

rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang

Page 27: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

27

merupakan hal positif dan rasa tidak senang merupakan hal negatif.

Komponen ini menunjukkan arah sikap yaitu positf dan negatif.

3) Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku

tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi

tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi

terhadap sesuatu dengan cara tertentu (Saifudin Azwar, 2012).

e. Tingkatan sikap

Sikap terdiri dari beberapa tingkatan (Soekidjo Notoatmodjo,

2010) :

1) Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa seseorang (subjek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).

2) Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

3) Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

4) Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya

dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

f. Sifat sikap

Page 28: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

28

Sikap dapat bersikap positif dan dapat pula bersifat negatif

(Saifudin Azwar, 2005).

1) Sikap positif ibu hamil dalam mencegah anemia ditunjukkan dengan

teratur memeriksakan kehamilan atau memperhatikan tanda dan

gejala anemia, mempergunakan dan melindungi tubuh sendiri secara

efektif disertai dengan rasa kepuasan personal, percaya diri

(Mappiare, 1999).

2) Sikap negatif ibu hamil dalam mencegah anemia ditunjukkan dengan

tidak mau memeriksakan kehamilannya, tidak memperhatikan tanda

dan gejala anemia yang muncul (Soemadi Suryobroto, 2000).

3. Hubungan Variabel Bebas Dengan Variabel Tertikat

Menurut Notoatmodjo (2010), ada 6 tingkat pengetahuan yang

dicapai dalam domain kognitif, yaitu :

a. Tahu ( Know )

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali

terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa seseorang

tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

b. Memahami ( Comprehention )

Page 29: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

29

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar teentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjeaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi ( Application )

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya, aplikasi ini

dartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hokum-hukum, rumus

metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis ( Analysys )

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat

menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan seperti

sebagainya. Analisa merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi,

memisahkan dan sebagainya.

e. Sintesa ( Syntesis )

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan

bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, dengan

Page 30: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

30

kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi

baru dari informasi-informasi yang ada misalnya dapat menyusun,

dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan

terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi ( Evaluation )

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu

berdasarkan suatu criteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan

criteria yang telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isis materi

yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman

pengetahuan yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan

tingkatan-tingkatan diatas.

Untuk pengukuran pengetahuan terhadap seseorang yaitu

dengan menggunakan pertanyaan baik lisan maupun tulisan. Adapun

pertanyaan (test) yang dapat digunakan untuk pengetahuan secara

umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:

Pertanyaan subjektif, misalnya pertanyaan essay pertanyaan

objektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda (multiple choice), benar

salah dan pertanyaan menjodohkan.

Page 31: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

31

Pertanyaan essay disebut pertanyaan subjektifkarena penilaian

untuk pertanyaan ini melibatkan factor subjektif dari penilaian, sehingga

nilainya akan berbeda dari seseorang yang satu dibandingkan yang lain

dan dari satu waktu ke waktu lainnya. Pertanyaan pilihan ganda, benar

salah, menjodohkan disebut pertanyaan objektif Karen pertanyaan-

pertanyaan dapat dinilai secara pasti untuk penilaiannya tanpa melihat

factor subjektivitas dari penilai.

Dari kedua jenis pertanyaan tersebut, pertanyaan objektif

khususnya pertanyaan pilihan ganda lebih disukai untuk dijadikan

sebagai alat ukur dalam pengukuran pengetahuan karena lebih mudah

disesuaikan dengan pengetahuan yang akan diukur dan lebih cepat

dinilai.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara

atau angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari

subjek penelitian atau responden dalam pengetahuan yang kita ketahui

atau kita ukur disesuaikan dengan tingkatannya.

Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu

perawatan khusus, agar dapat berlangsung dengan baik. Kehamilan

mengandung kehidupan ibu maupun janin. Kehamilan dimulai dari

konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari

(40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Page 32: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

32

Dalam Sistem reproduksi uterus akan membesar pada bulan-

bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesteron yang

kadarnya meningkat. Berat uterus itu normal lebih kurang 30 gram.

Pada akhir kehamilan (40 minggu), berat uterus itu menjadi 1.000 gram.

Perubahan uterus adalah sebagai berikut: pada minggu ke-16 dari luar,

fundus uteri kira-kira terletak diantara setengah jarak pusat ke simfisis,

pada minggu ke-20 fundus uteri terletak kira-kira dipinggir bawah pusat,

pada minggu ke-24 fundus uteri berada tepat dipinggir atas pusat, pada

minggu ke-28 fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau

sepertiga jarak antara pusat ke prosessus xifodeus, pada minggu ke-39

fundus uteri terletik diantara setengah jarak pusat dari prosessus

xifodeus, pada minggu ke-36 fundus uteri terletak kira-kira 1 jari

dibawah prosessus xifodeus, pada minggu ke-40 fundus uteri turun

kembali dan terletak kira-kira 3 jari dibawah prosessus xifodeus. Hal ini

disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk

ke dalam rongga panggul.

Vagina, terjadi pembuluh darah vagina bertambah, hingga warna

selaput lendirnya membiru (tanda Chadwick), kekenyalan ( elastis).

Vagina bertambah artinya daya direnggang bertambah, sebagai

persiapan persalinan.

Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah

lebih banyak dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam

pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya pada umur hamil

Page 33: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

33

32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah sebesar 25%

sampai 30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20% . Pada

kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat

memenuhi kebutuhan oksigen (O2). Disamping itu juga terjadi desakan

diafragma, karena dorongan rahim yang membesar pada umur

kehamilan 32 minggu. Pengaruh estrogen pengeluaran asam lambung

meningkat, dapat menyebabkan terjadinya mual dan sakit atau pusing

kepala pada pagi hari, yang disebut morning sickness, muntah yang

disebut emesis gravidarum, sedangkan muntah yang berlebihan

sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari disebut hiper emisis

progesteron juga menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat

menyebabkan obstipasi. Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen

dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophone stimulating

hormone lobus anterior dan pengaruh kelenjar supranelis

hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau alba,

aerola papilla mamae, pada pipi (Cloasma gravidarum).

Kehamilan dibagi dalam 3 bagian :

1) Kehamilan triwulan pertama : 0-12 minggu

2) Kehamilan triwulan ke dua : 12-28 minggu

3) Kehamilan triwulan ke tiga 28-40 minggu

Dalam triwulan pertama alat-alat dibentuk, triwulan ke dua alat-

alat telah terbentuk tetapi belum sempurna, trimester terakhir telah

viable (telah hidup). Bila hasil konsepsi dikeluarkan pada kehamilan di

Page 34: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

34

bawah 20 minggu disebut abortus (keguguran). Dan bila terjadi 36

minggu disebut partus prematurus.

Suplemen yang dianjurkan selama kehamilan yaitu Asam folat.

Asam folat yang dikonsumsi sebelum hamil dan selama kehamilan

melindungi dari gangguan saraf pada janin (anensefali, spina bifida).

Wanita hamil disarankan mengkonsumsi asam folat 400 μg/hari selama

12 minggu kehamilan karena kebutuhan asam folat tidak dapat

dipenuhi hanya dari makanan. Kemudian Zat besi. Zat besi adalah

komponen utama dari hemoglobin yang bekerja mengangkut oksigen di

dalam darah. Selama kehamilan, suplai darah meningkat untuk

memberikan nutrisi ke janin.

Kecukupan akan zat besi tidak hanya dilihat dari konsumsi

makanan sumber zat besi tetapi juga tergantung variasi

penyerapannya. Yang membentuk 90% Fe pada makanan non daging

(seperti biji-bijian, sayur, telur, buah) tidak mudah diserap tubuh.

Kebutuhan akan Fe meningkat selama kehamilan untuk memenuhi

kebutuhan ibu, janin, dan plasenta serta untuk menggatikan kehilangan

darah saat persalinan. Bagi ibu yang sering mengalami kehamilan

(multiparitas), kehamilan kembar, riwayat anemia maupun perdarahan

pada kehamilan sebelumnya membutuhkan pemenuhan zat besi yang

lebih banyak.

B. Landasan Teori

Page 35: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

35

Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah seseorang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa, raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan seseorang biasanya dipengaruhi oleh pengalaman yang

berasal dari berbagai macam sumber. Pengetahuan ini membentuk

keyakinan tertentu sehingga seseorang berprilaku sesuai dengan keyakinan

tersebut. Pendidikan baik formal maupun informal dapat meningkatkan

pengetahuan tentang gizi, namun kenyataannya tidak demikian. Demikian

juga kesadaran akan pengetahuan gizi tidak selalu meningkat seiring

tingginya tingkat pendidikan. Perilaku makan atau pola kebiasaan makan

yang positif saat diperlukan dalam menanggulangi anemia. Ketidaktahuan

masalah pangan dalam hubungannya dengan gizi merupakan penyebab yang

biasanya terjadi. Pengolahan pangan yang kurang tepat dapat menyebabkan

terjadinya kehilangan zat gizi sehingga m,akanan yang dikonsumsi tidak

dapat menyediakan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh (Notoatmodjo. 2010).

Sikap merupaka reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup

terhadap suatu objek, tidak dapat dilihat secara langsung sehingga sikap

dapat ditafsirkan dari perilaku yang Nampak (Notoatmodo, 2010)

Manusia tidak dilahirkan dengan sikap pandangan atau persaan

tertentu, tetapi sikap tidak dibentuk sepanjang perkembangan. Sikap

seseorang dengan keadaan mudah terpengaruh untuk memberikan

Page 36: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

36

tanggapan terhadap rangsangan lingkungan yang dapat memulai atau

membimbing tiungkah laku orang tersebut. Sikap memiliki tingkat kedalaman

yang berbeda-beda (senang,benci,agak benci,sedih), bias mempengaruhu

bterjadinya anemia. Sikap senang atau tidak senang dengan makanan bias

mempengaruhi tyerjadinya anemia dan kurang suka dengan makanan yang

banyak mengandung zat besi. Makanan yang banyak mengandung zat besi

bias mencegah terjadinya anemia (Sarwono, 2010).

C. Kerangka Teori

Faktor Dasar:

Sosial Ekonomi

Pengetahuan

Pendidikan

Budaya

Anemia Pada Ibu

Hamil

Faktor Tidak Langsung

Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Sikap

Paritas

Umur

Page 37: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

37

Gambar 1 : Kerangka Teori Penelitian dimodifikasi Istiarti (2012); Arisman (2014)

D. Skema Kerangka Konsep

Keterangan:

Anemia Pada Ibu Hamil

Pengetahuan

Sikap

Faktor Langsung

Pola Konsumsi Zat Besi

Penyebab Infeksi

Perdarahan

Page 38: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

38

Variabel bebas : pengetahuan, sikap

Variabel terikat : anemia dalam kehamilan

E. Hipotesis Penelitian

1. Ada hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia dalam kehamilan.

2. Ada hubungan sikap dengan kejadian anemia dalam kehamilan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian survei analitik yaitu suatu

penelitian yang mencoba mengetahui mengapa masalah dapat terjadi,

kemudian melakukan analisis hubungan antara factor yang mempengaruhi

dengan factor yang di pengaruhi dengan menggunakan pendekatan cross

sectional study yaitu merupakan suatu penelitian yang mempelajari

hubungan antara factor resiko (independen) dan factor efek (dependen),

dimana melakukan observasi atau pengukuran variabel sekali dan sekaligus

pada waktu yang sama (Agus.2011:28). Rancangan Penelitian Cross

Sectional

Variabel Pengetahuan,Sikap, dan Kejadian Anemia

Page 39: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

39

Gambar 2. Skema rancangan penelitian cross sectional

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu

Penelitian ini di laksanakan pada Bulan April 2017.

2. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Puskesmas Kandai Kota Kendari

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang datang

memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Kandai pada bulan november

2017 sebanyak 87 orang.

2. Sampel

Pengetahuan Baik Anemia Tidak anemia

Pengetahuan Cukup

Pengetahuan Kurang

Sikap Mendukung

Sikap tidak

mendukung

Anemia Tidak anemia Anemia Tidak anemia Anemia Tidak anemia Anemia Tidak anemia

Page 40: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

40

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari sampel ibu hamil yang

memeriksakan kehamilannya pada saat penelitian di Puskesmas Kandai.

Teknik pengambilan dengan menggunakan teknik Accidental Sampling.

Dengan rumus perhitungan sampel menurut Notoatmodjo (2010) sebagai

berikut:

n = )(1 2dN

N

Keterangan :

n = Besar sampel

N = Besar populasi

d = nilai presisi = 0,01.

Perhitungan sampel:

n = )(871

872d

n = )01.0).(01,0(871

85

n = 87,1

87

n = 46,52

Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah 46 orang

D. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah pengetahuan dan sikap.

Page 41: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

41

b. Variabel Terikat

Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah anemia pada ibu hamil.

E. Definisi Operasional

3. Anemia pada ibu hamil

a. Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin <11 gr/dl pada

masa kehamilan. Dapat diketahui dengan menggunakan pemeriksaan

Haemoglobin (Hb)

b. Kriteia objektif

1) Anemia : apabila Hb >11gr/dl

2) Tidak anemia : apabila Hb < 11 gr/dl (Notoatmodjo, 2010).

c. Skala : Nominal

4. Pengetahuan

a. Pengetahuan adalah kemempuan responden dalam menjawab

pernyataan tentang anemia pada ibu hamil.

b. Kriteria objektif

1) Baik apabila dapat menjawab kuisioner >75%

(jumlah skor pengetahuan >7,5)

2) Cukup apabila dapat menjawab kuisioner 60-75%

(jumlah skor pengetahuan 6-7,5)

3) Kurang apabila skor menjawab kuisioner <60%

(jumlah skor pengetahuan <6) (Notoatmodjo, 2010).

c. Skala ukur : Ordinal

5. Sikap

Page 42: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

42

a. Sikap adalah pernyataan, pendapat, atau anggapan responden tentang

anemia pada ibu hamil.

b. Alat ukur :kuisioner yang terdiri dari 10 item pertanyaan dengan

alternatif

c. Kriteria objektif :

1) Mendukung apabila jumlah skor sikap > nilai median dari total skor

sikap.

2) Tidak mendukung, apabila jumlah skor ≤ nilai median dari total skor

sikap. (Notoatmodjo, 2010).

d. Skala ukur : ordinal (Notoatmodjo, 2010).

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang dapat diartikan sebagai

daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik dimana responden

tinggal memberi jawaban dengan tanda tertentu, sebagai alat pengumpul

data. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, dimana sudah

disediakan jawabannya sehingga responden memilih jawaban yang benar

atau salah. Bila jawaban benar diberikan skor 1 dan bila jawaban salah

diberikan skor 0. Jawaban atas pertanyaan tersebut dijumlahkan kemudian

dikategorikan menggunakan presentase menjadi pengetahuan baik atau

kurang. Sedangkan sikap akan dikategorikan menjadi : sikap setuju jika ≥

median, sikap tidak setuju jika < median.

Page 43: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

43

G. Alur Penelitian

Gambar 3. Alur Penelitian

Studi Pengetahuan Tentang

Anemia pada ibu hamil

Perumusan Masalah

Landasan Teori

Kesaimpulan

Perumusan Hipotesis

Pengumpulan Data

Analisis Data

Pengembangan

insturumen

Populasi dan

Sampel

Pengujian

Instrumen

Page 44: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

44

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode kuesioner.

Kuesioner akan diberikan kepada responden saat responden datang ke

Puskesmas Kandai. Pertama-tama peneliti memperkenalkan diri terlebih

dahulu dan menmjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian. Setelah itu,

peneliti meminta kesedian responden untuk berpartisipasi dalam penelitian

dengan mengisi informed consent lalu mempersilahkan ibu untuk mengisi

kuesioner. Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan dengan

mengumpulkan data pemeriksaan anemia pada ibu hamil yang dilakukan di

Puskesmas Kandai.

H. Analisis Data

Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan

tujuan mengubah data menjadi informasi. Pengolahan data yang dilakukan

dengan menggunakan computer program SPSS (Statistical Package for

Social Science). Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah

yang harus ditempuh (Hidayat, 2009).

1. Editing (Mengedit)

Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan kejelasan jawaban

kuesioner dan dari penyesuaian data yang diperoleh dengan kebutuhan

penelitian. Hal ini dilakuakan di lapangan sehingga apabila data yang

meragukan ataupun salah maka akan dijelaskan lagi ke responden.

2. Coding

Page 45: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

45

Mengkode data merupakan kegiatan mengklasifikasikan data,

memberi kode untuk masing-masing kelas terhadap data yang diperoleh

dari sumber

data yang telah diperiksa kelengkapannya.

3. Processing (memasukkan data)

Proses memasukkan data penelitian kedalam computer untuk dilakukan

pengolahan data dengan menggunakan program SPSS (Statistical

Package for Social Science).

4. Scoring (pemberian skor)

Yaitu tahapan yang dilakukan dengan memberikan skor jawaban

responden.

5. Entry (memasukkan data)

Data yang telah diberi kode kemudian dimasukkan ke dalam komputer

6. Cleaning (pembersihan data)

Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang dimasukkan, bila

terdapat kesalahan dalam memasukkan data yaitu dengan melihat

distribusi frekuensi dari variable-variabel yang diteliti.

7. Melakukan Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dalam 2 tahapan sebagai

berikut :

a. Analisis Univariat

Pada analisis univariat data yang diperoleh dari hasil pengumpulan

data dapat disajikan bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.

Page 46: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

46

Analisan univariat digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik masing-masing variable yang diteliti yaitu pengetahuan ibu,

sikap ibu dan anemia pada ibu hamil, khususnya berupa distribusi

frekuensi dan persentase.

Rumus :

P = f

N × 100%

Keterangan :

P : angka bpresentase

f : frekuensi

N : banyaknya responden (Sugiyono, 2013).

b. Analisis Bivariat

Untuk mengidentifikasi ada tidaknya hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat. Uji statistik yang digunakan adalah chi

square.

Rumus

Keterangan:

∑ = Jumlah

X = chi kuadrat

fo = Nilai frekuensi yang diobservasi

fe = Nilai frekuensi yang diharapkan

Interpretasi hasil :

𝐗𝟐 =∑(𝐟𝐨 − 𝐟𝐞)𝟐

𝐟𝐞

Page 47: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

47

1) Jika 𝑐ℎ𝑖 𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒hitung < 𝑐ℎ𝑖 𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒tabel, maka hipotesis ditolak.

2) Jika 𝑐ℎ𝑖 𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒hitung > 𝑐ℎ𝑖 𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒tabel, maka hipotesis diterima.

( Sugiyono, 2009).

I. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian khususnya jika yang menjadi subyek

penelitian adalah manusia, maka penelitian harus memahami hak dasar

manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga

penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan

manusia (Hidayat, 2009).

Masalah etika yang harus di perhatikan antara lain sebagai berikut:

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara penelitian

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan

sebelum penelitian dilakukan. Tujuan informed consent adalah agar

subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan

subyek penelitian dengan cara tidak mencantumkan nama responden

pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Page 48: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

48

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya.Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti (Hidayat, 2009).

Page 49: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Demografi wilayah dan kerja

Keadaan wilayah dan sejarah Puskesmas Kandai meliputi beberapa letak

geografi serta luas wilayah. Sejarah Puskesmas Kandai Kota Kendari merupakan

bangunan atau gedung peninggalan Pemerintah Hindi Belanda yang dididrikan

pada tahun 1927 dan telah mengalami beberapa kali perubahan antara lain

sebagai berikut :

a) Dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1927

b) Dilakukan rehabilitas oleh pemerintah Jepang pada tahun 1942-1945

c) Menjadi Rumah Sakit Tentara pada tahun 1945-1960

d) Menjadi RSU Kabupaten Kendari p[ada tahun 1960-1989

e) Menjadi Puskesmas Gunung Jati pada tahun 1989-2001

f) Menjadi RSU Abunawas Kota Kendari pada tahun 2001. Bnerdasrkan Perda

Kota Kendari No.17 Tahun 2001

g) Menjadi Puskesmas Kandai pada tanggal 2 Januari 2012

Puskesmas Perawatan Kandai merupakan sebuah puskesmas yang

memiliki 4 wilayah kerja yatu

a) Kelurahan Gunung Jati

Page 50: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

50

b) Kelurahan Jati Mekar

c) Kelurahan Kandai

d) Kelurahan Kampung Salo

Dengan luas lahan 3,527 𝑚2. Ada[pun batas-batas wilayahnya adalah :

a) Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sanua

b) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Kendari Caddi

c) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Jati Mekar

d) Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari

Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Kandai pada tahun 2016

Jumlah : 13774 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 2.399 KK yang

tersebar di kelurahan (Gunung JatiJati mekar, Kampung Salo, Kandai) adalah

sebagai berikut:

a) Kelurahan Gunung Jati jumlah penduduk 4.784 Jiwa, jumlah KK 898

b) Kelurahan Jati Mekar jumlah penduduk 3.440 Jiwa, jumlah KK 335

c) Keluarahan Kandai jumlah pendududk 3.027 Jiwa, jumlah KK 634

d) Kelurahan Kampung Salo jumlah pendududk 2.523 Jiwa, jumlah KK 532.

Page 51: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

51

Tabel 1

Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Pegawai Negeri Sipil Lingkupo Pemerintahan Kota Kendari

Puskesmas Kandai Tahun 2016

No NAMA GOLONGAN TMT JABATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

dr. H.Hamzah,M.Kes dr. Budimansyah Rihana, AMK Misdar, S.Farm,Apt Akhmad Rifai, A.Mf St.Harniati,S, Str.Keb Muliati,AMG Waode Jumiati Tatarin, S.Kep Rasni Intan, AMKL Wd.Erawati Afu, S.Kep Dalfiani,SKM Karmila, SKM Helmy, AMG Hasnia, SKM Ulfayani, AMG Esa Beatriace, SKM Yanny, S.ST Fitria Mandju, S.Kep,Ns Muh,Rizki, SKM Andi Helsyam Ceci Septiana, AMK Rini Setyaningsih A, Am.Keb Murniati,SKM Munarti

IV / b IV/ a III / d III / d III / d III / d III / d III / d III / c III / c III / c III / c III / b III / b III / b III / b III / a III / a III / a III / a III / a III / a III / a II / d II / d

01/10/2011 01/04/2016 01/03/1986 01/12/2003 01/03/1988 01/03/1989 01/02/1985 10/12/2000 01/10/2013 01/10/2014 01/10/2015 01/04/2016 01/04/2015 01/10/2014 01/04/2015 01/10/2015 01/10/2014 01/10/2014 01/04/2015 01/10/2016 01/10/2015 01/10/2015 01/101/2016 01/10/2014 01/10/2014

Kepala Puskesmas Dokter Madya Perawat Apoteker Asisten Apoteker Bidan Nutrisionis Perawat Sanitarian Perawat Epdemiologi Kes Epidemiologi Kes Nutrisionis Perawat Nutrisionisa Administrasi Kes Penata Labkes Perawat Data dan Laporan Perawat Perawat Bidan Sanitarian Perawat

Page 52: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

52

2. Hasil Penelitian

Penelitian tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan kejadian

anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kandai Kota Kendari Tahun

2017. Sampel penelitian adalah ibu hamil di Puskesmas Kandai yang berjumlah 46

orang. Setelah data terkumpul, maka data diolah dan dianalisis menggunakan

stata. Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan beserta keterangan

penjelasan dari isi tabel. Hasil penelitian terdiri dari analisis univariabel dan

bivariabel.

1. Analisis Univariabel

Analisis univariabel adalah analisis setiap variabel untuk memperoleh

gambaran setiap variabel dalam bentuk distribusi frekuensi. Variabel yang

dianalisis pada analisis univariabel adalah karakteristik responden, pengetahuan,

sikap dan kejadian anemia dalam kehamilan. Hasil analisis univariabel sebagai

berikut:

a. Karakteristik Responden

Karakteristik respondenpada penelitian ini yang dapat disajikan terdiri dari

umur, pekerjaan, pendidikan, graviditas. Karakteristik responden dapat dilihat

pada tabel 2.

Page 53: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

53

Tabel 2 Karakteristik Responden

Variabel Jumlah

N %

Umur

<20 tahun 7 15.2

20-35 tahun 39 84.8

Pekerjaan

Bekerja 13 28.3

Tidak bekerja 33 71.7

Pendidikan

Dasar 17 37.0

Menengah 20 43.5

Tinggi 9 19.6

Sumber: Data Primer

Data yang diperoleh tentang karakteristik responden pada penelitian

hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil di

wilayah kerja Puskesmas Kandai Kota Kendari pada bulan April tahun 2017 yaitu

sebagian besar ibu hamil berusia 20-35 tahun sebanyak 39 orang (84.8%),

sebagai ibu rumah tangga sebanyak 33 orang (71.7%), pendidikan terakhir

adalah menengah sebanyak 20 orang (43.5%).

b. Pengetahuan Tentang Anemia Dalam Kehamilan di Puskesmas Kandai

Page 54: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

54

Pengetahuan tentang anemia dalam kehamilan adalah kemampuan

responden untuk mengetahui dan memahami sejumlah pertanyaan yang

berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Pengetahuan tentang anemia dalam

kehamilan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori yaitu pengetahuan

baik (skor 76–100%), pengetahuan cukup (skor 56-75%), pengetahuan kurang

(skor <56%). Hasil analisis univariabel mengenai pengetahuan tentang anemia

dalam kehamilan di Puskesmas Kandai dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3 Distribusi Pengetahuan Tentang Anemia Dalam Kehamilan di Puskesmas Kandai

Pengetahuan Tentang

Anemia Dalam Kehamilan

Jumlah

n %

Baik 20 43.5

Cukup 8 17.4

Kurang 18 39.1

Total 46 100

Sumber: Data Primer

Berdasarkan hasil penelitian tersebut bahwa pengetahuan ibu tentang

anemia dalam kehamilan dalam kategori baik sebanyak 20 orang (43.5%), cukup

sebanyak 8 orang (17.4%), kurang sebanyak 18 orang (39.1%) sehingga dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar pengetahuan responden dalam kategori

pengetahuan baik.

c. Sikap Tentang Anemia Dalam Kehamilan di Puskesmas Kandai

Page 55: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

55

Sikap ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan adalah reaksi atau

respon dari responden tentang anemia dalam kehamilan. Sikap dalam penelitian

ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu mendukung dan tidak mendukung.

Setelah dilakukan penelitian dan pengolahan data diperoleh hasil bahwa

dari 46 ibu hamil, terdapat 28 orang (60.9%) ibu hamil yang memiliki sikap

mendukung dan 18 orang (39.1%) ibu hamil yang memiliki sikap tidak

mendukung tentang anemia dalam kehamilan. Hasil penelitian mengenai sikap

ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4 Distribusi Sikap Tentang Anemia Dalam Kehamilan di Puskesmas Kandai

Sikap Jumlah

N %

Mendukung 28 60.9

Tidak mendukung 18 39.1

Total 46 100

Sumber: Data Primer

Kesimpulan yang diperoleh mengenai sikap tentang anemia dalam

kehamilan adalah sebagian besar sikap ibu hamil memiliki sikap mendukung

tentang anemia dalam kehamilan.

d. Kejadian Anemia Dalam Kehamilan di Puskesmas Kandai

Kejadian anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar

haemoglobin <11 gr/dl pada masa kehamilan, dapat diketahui dengan

menggunakan pemeriksaan Haemoglobin (Hb). Kejadian anemia dalam

Page 56: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

56

kehamilan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu anemia dan

tidak anemia.

Setelah dilakukan penelitian dan pengolahan data diperoleh hasil bahwa

dari 46 ibu hamil, terdapat 15 orang (32.6%) ibu hamil dengan anemia dan 31

orang (67.4%) ibu hamil yang tidak mengalami anemia dalam kehamilan. Hasil

penelitian mengenai sikap ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan dapat

dilihat pada tabel 5.

Tabel 5 Distribusi Kejadian Anemia Dalam Kehamilan di Puskesmas Kandai

Anemia Dalam Kehamilan Jumlah

n %

Anemia 15 32.6

Tidak anemia 31 67.4

Total 46 100

Sumber: Data Primer

Kesimpulan yang diperoleh adalah sebagian besar ibu hamil tidak

mengalami anemia dalam kehamilan.

2. Analisis Bivariabel

Analisis bivariabel adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis

hubungan dua variabel. Analisis bivariabel bertujuan untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji yang

digunakan adalah Uji Kai Kuadrat atau Chi Square. Analisis bivariabel pada

Page 57: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

57

penelitian ini yaitu analisis pengetahuan dan sikap ibu dengan kejadian anemia

pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kandai Kota Kendari Tahun 2017.

a). Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan

dengan kejadian anemia dalam kehamilan di Puskesmas Kandai

Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan dengan

kejadian anemia dalam kehamilan di Puskesmas Kandai dapat dilihat pada tabel

6 Dari 15 orang ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 11 orang

(23.9%), pengetahuan cukup sebanyak 3 orang (6.5%) dan pengetahuan baik

sebanyak 1 orang (2,2%). Dari 31 orang ibu yang tidak anemia yang memiliki

pengetahuan kurang sebanyak 7 orang (15,2%), pengetahuan cukup sebanyak 5

orang (10,9%), pengetahuan baik sebanyak 19 orang (41,3%). Berdasarkan nilai

p-value danChi Square diperoleh hasil bahwa ada hubungan pengetahuan

tentang anemia dalam kehamilan dengan kejadian anemia dalam kehamilan

(p=0,001; X2=13.679).

Tabel 6 Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia Dalam Kehamilan Dengan Anemia

Dalam Kehamilan di Puskesmas Kandai

Pengetahuan Tentang Anemia Dalam Kehamilan

Anemia Dalam Kehamilan X2

(p-value) Anemia Tidak anemia

n % N %

Baik 1 2.2 19 41.3 13.679 (0,001) Cukup 3 10.9 5 10.9 Kurang 11 23.9 7 15.2

Sumber: Data Primer

p<0,05, X2tabel: 3,84

Kesimpulan yang diperoleh dari tabel 5 adalah ada hubungan

pengetahuan ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan dengan kejadian

Page 58: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

58

anemia dalam kehamilan di Puskesmas Kandai, dimana semakin baik

pengetahuan ibu hamil maka ibu hamil tidak mengalami anemia dalam

kehamilannya.

b). Hubungan sikap ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan dengan

kejadian anemia dalam kehamilan di Puskesmas Kandai

Hubungan sikap ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan dengan

kejadian anemia dalam kehamilan di Puskesmas Kandai dapat dilihat pada tabel

7. Dari 15 orang ibu hamil dengan anemia yang memiliki sikap yang mendukung

sebanyak 5 orang (10.9%) dan tidak mendukung sebanyak 10 orang (21,7%).

Dari 31 orang ibu yang tidak anemia yang memiliki sikap mendukung sebanyak

23 orang (50.0%) dan sikap tidak mendukung sebanyak 8 orang (17.4%).

Berdasarkan nilai p-value danChi Square diperoleh hasil bahwa ada hubungan

sikap tentang anemia dalam kehamilan dengan kejadian anemia dalam

kehamilan (p=0,008; X2=7.086).

Tabel 7 Hubungan Sikap Tentang Anemia Dalam Kehamilan Dengan Anemia Dalam

Kehamilan di Puskesmas Kandai

Sikap Tentang Anemia Dalam

Kehamilan

Anemia Dalam Kehamilan X2

(p-value) Anemia Tidak anemia

n % N %

Mendukung 5 10.9 23 50.0 7.086 (0,008) Tidak mendukung

10 21.7 8 17.4

Sumber: Data Primer

p<0,05, X2tabel: 3,84

Kesimpulan yang diperoleh dari tabel 6 adalah ada hubungan sikap ibu

hamil tentang anemia dalam kehamilan dengan kejadian anemia dalam

Page 59: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

59

kehamilan di Puskesmas Kandai, dimana ibu hamil yang memiliki sikap yang

mendukung tidak mengalami anemia sedangkan ibu hamil yang memiliki sikap

tidak mendukung akan mengalami anemia.

B. Pembahasan

Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data, maka hasil penelitian

tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang anemia dalam

kehamilan dengan kejadian anemia dalam kehamilan di Puskesmas Kandai yaitu

ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang anemia dalam

kehamilan dengan kejadian anemia dalam kehamilan di Puskesmas Kandai.

1. Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia Dalam Kehamilan Dengan

Kejadian Anemia Dalam Kehamilan Di Puskesmas Kandai

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Lindung Purbadewi dan

Yuliana Noor Setiawati Ulvie (2013), dengan judul penelitian Hubungan Tingkat

Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di

Puskesmas Induk Moyudan Kabupaten Sleman Kota Yogyakarta yang

menyatakan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan anemia dalam

kehamilan. Demikian pula hasil penelitian Erna Kusuma Wati dan Setiyowati

Rahardjo (2013), dengan judul penelitian “Hubungan Pengetahuan, Sikap,dan

Perilaku mengenai Zat Besi Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di

Puskesmas Jatilawang Kabupaten Banyumas yang menyatakan bahwa ada

hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia dalam kehamilan.

Page 60: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

60

Pengetahuan adalah hasil tahu setelah seseorang melakukan

penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan ini melalui panca indera

manusia yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba

(Notoadmodjo, 2012). Pengetahuan melandasi sikap seseorang. Menurut

Notoatmojo (2012) bahwa dasar dari seseorang akan bertindak adalah

pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia yang terdiri dari indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian diperoleh melalui penglihatan dan

pendengaran. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam

terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo,2012).

Pengetahuan atau kognitif adalah faktor yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (overtbehavior). Pengetahuan seseorang

terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang berbeda

(Notoadmodjo, 2012). Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu

pendidikan, pekerjaan, umur, pengalaman, kebudayaan dan informasi. Hal ini

juga berlaku dalam kejadian anemia dalam kehamilan. Seorang ibu hamil harus

memiliki pengetahuan yang cukup untuk memahami tentang anemia dalam

kehamilan. Sebagai penunjang seorang ibu juga harus memiliki pengetahuan

umum mengenai kesehatan dan tumbuh kembang janinnya. Dengan

pengetahuan yang cukup nantinya ibu bisa memahami tentang anemia dalam

kehamilan.

Page 61: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

61

Semakin baik pengetahuan ibu hamil tentang anemia, maka ibu tidak akan

mengalami anemia. Menurut Azwar (2013), hal tersebut karena pengetahuan

seseorang tentang sesuatu hal akan mempengaruhi perilakunya. Perilaku

pencegahan anemia dalam kehamilan tergantung dari pemahaman individu

tentang suatu hal tersebut, sehingga akan mendorong individu melakukan

perilaku tertentu pada saat dibutuhkan.

Pengetahuan dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, pengalaman

melahirkan sebelumnya. Menurut Sulistina (2014) bahwa pendidikan

mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin

mudah orang tersebut menerima informasi. Pada hasil penelitian diketahui bahwa

sebagian pendidikan ibu hamil adalah SMU, hal berarti pendidikan ibu hamil

masih dalam dalam kategori pendidikan menengah sehingga mempengaruhi

pengetahuan dan sikap yang dimilikinya.

Ibu hamil yang memiliki pengetahuan yang kurang akan cenderung

mengabaikan kesehatan dan pada akhirnya akan memiliki tindakan yang akan

membahayakan bagi dirinya sendiri. Kurangnya pengetahuan dapat diperparah

dengan kurangnya informasi karena adanya anggapan atau persepsi yang salah

tentang anemia dalam kehamilan dan hal-hal yang menyertainya. Informasi

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

(Notoatmodjo,2012). Informasi dapat menstimulus seseorang, sumber informasi

dapat diperoleh dari media cetak (surat kabar, leaflet, poster), media elektronik

(televisi, radio, video), keluarga, dan sumber informasi lainnya (Sariyati, 2015).

Page 62: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

62

Setelah seseorang memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber informasi

maka akan menimbulkan sikap dan perilaku (Notoatmodjo, 2012).

2. Hubungan Sikap Tentang Anemia Dalam Kehamilan Dengan Kejadian

Anemia Dalam Kehamilan Di Puskesmas Kandai

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Erna Kusuma Wati dan

Setiyowati Rahardjo (2013), dengan judul penelitian “Hubungan Pengetahuan,

Sikap,dan Perilaku mengenai Zat Besi Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu

Hamil Di Puskesmas Jatilawang Kabupaten Banyumas yang menyatakan bahwa

ada hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia dalam kehamilan.

Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa.

Hal ini mencerminkan seseorang terhadap sesuatu. Keyakinan bahwa

“diskriminasi itu salah” merupakan sebuah pernyataan evaluatif. Opini semacam

ini adalah komponen kognitif dari sikap yang menentukan tingkatan untuk bagian

yang lebih penting dari sebuah sikap komponen afektifnya. Perasaan adalah

segmen emosional atau perasaan dari sebuah sikap dan tercermin dalam

pernyataan seperti “saya tidak menyukai John karena ia mendiskriminasi orang-

orang minoritas.” Akhirnya, perasaan bisa menimbulkan hasil akhir dari perilaku.

Komponen perilaku dari sebuah sikap merujuk pada suatu maksud untuk

berperilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu. Sikap

mempunyai tiga komponen utama yaitu : kesadaran, perasaan, dan perilaku.

Page 63: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

63

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau obyek (Soekidjo Notoatmodjo, 2003). Sikap

sebagai suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negative dalam

hubungannya dengan objek–objek psikologis (Azwar, 2012). Sikap juga dapat

diartikan sebagai kecenderungan yang relatif stabil, dimiliki seseorang dalam

bereaksi (baik reaksi positif maupun negatif) terhadap dirinya sendiri, orang lain,

benda, situasi atau kondisi sekitarnya. Sikap tumbuh diawali dari pengetahuan

yang dipersepsikan sebagai suatu hak yang baik (positif) maupun tidak baik

(negatif), kemudian diinternalisasikan ke dalam dirinya (Azwar, 2012).

Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh

individu. Interaksi sosial mengandung arti lebih daripada sekedar adanya kontak

sosial dan hubungan antar individu sebagai anggota kelompok sosial. Dalam

interaksi sosial, terjadi hubungan saling mempengaruhi di antara individu yang

satu dengan yang lainnya. Seorang ibu hamil harus memiliki sikap yang

mendukung tentang anemia dalam kehamilan.

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana sel darah merah

menurun atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen

untuk kebutuhan organ-oragan vital pada Ibu dan janin menjadi berkurang.

Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang

dari 10,5 sampai 11,0 g/dl. Rendahnya kapasitas darah untuk membawa oksigen

memicu kompensasi tubuh dengan memacu jantung meningkatkan curah

jantung. jantung yang terus menerus dipacu bekerja keras dapat mengakibatkan

gagal jantung dan komplikasi lain seperti preekslamsia.

Page 64: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

64

Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan

zat besi. Hal ini penting dilakukan pemeriksaan anemia pada kunjungan pertama

kehamilan. Bahkan jika tidak mengalami anemia pada saat kunjungan pertama,

masih mungkin terjadi anemia pada kehamilan lanjutannya. Ibu hamil

memerlukan banyak zat gizi untuk memenuhi kebutuhan tubuh pada diri dan

janinnya. Kekurangan zat besi mengakibatkan kekurangan hemoglobin (Hb),

dimana zat besi sebagai salah satu unsur pembentuknya. Hemoglobin berfungsi

sebagai pangkat oksigen yang sangat dibutuhkan untuk metabolisme sel

(Sulistyawati, 2011).

Seorang ibu hamil sebaiknya memiliki sikap tentang segala hal yang

menyangkut dengan kehamilannya untuk menghindari hal-hal yang tidak

diinginkan selama masa kehamilannya. Tetapi hal ini juga harus mendapat

dukungan dan peran serta yang aktif dari keluarga ibu hamil. Sebab dalam

kesehariannya keluargalah yang sangat berperan dalam melakukan perawatan

dan pengawasan kepada ibu hamil jika berada dirumah. Sehingga apabila

ditemukan masalah-masalah kesehatan pada ibu hamil diharapkan keluarga

dapat melakukan tindakan yang tepat dan benar yaitu dengan membawa ibu

hamil di pusat pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan

guna mencegah kesakitan maupun kematian maternal.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 65: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

65

A. Kesimpulan

1. Sebagai besar ibu pengetahuan ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas

Kandai Kota Kendari Tahun 2017 dalam kategori baik.

2. Sebagian besar sikap ibu hamil memiliki sikap mendukung tentang

anemia dalam kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Kandai Kota

Kendari Tahun 2017.

3. Sebagian besar ibu hamil tidak mengalami anemia dalam kehamilan di

Wilayah Kerja Puskesmas Kandai Kota Kendari Tahun 2017.

4. Ada hubungan pengetahuan ibu tentang anemia dalam kehamilan

dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesma

Kandai Kota Kendari Tahun 2017.

5. Ada hubungan sikap ibu tentang anemia dalam kehamilan dengan

kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesma Kandai Kota

Kendari Tahun 2017.

B. Saran

1. Petugas kesehatan khususnya di Puskesmas diharapkan selalu

menginformasikan kepada ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan.

2. Ibu hamil diharapkan selalu mencari informasi tentang anemia dalam

kehamilan dan selalu memeriksakan kehamilannya.

3. Peneliti lain diharapkan dapat meneruskan penelitian ini dengan variabel

berbeda terutama dampak dari anemia dalam kehamilan.

Page 66: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

66

DAFTAR PUSTAKA

Ari Sulistyawati. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Salemba Medika. Jakarta.

DinKes Kota Kendari. 2016. Profil Dinas Kesehatan Kota Kendari

DepKes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.

DepKes RI. 2014. Riset Kesehatan Dasar di Indonesia. Jakarta.

Page 67: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

67

DinKes Sultra. 2016. Profil Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara. Kendari. Erna Kusuma Wati dan Setiyowati Rahardjo 2003.Hubungan Pengetahuan, Sikap,dan Perilaku mengenai Zat Besi Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

Gilang Purnamasari. 2016. Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan. Bandung.

Lindung Purbadewi dan Yuliana Noor Setiawati Ulvie 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Induk Moyudan Kabupaten Sleman Kota Yogyakarta.

stiarti, Tinuk. 2010. Menanti Buah Hati. Yogyakarta: Media Persindo.Kautshar.

2013. Jurnal Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) di Puskesmas Bara-Baraya. Makasar.

Manuaba, 2010. Ilmu Kebidanan Penbyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: ECG

Mulyono. 2013. Jurnal Anemia Pada Ibu Hamil dan Hubunganya dengan

Beberapa Faktor Di Kabupaten Oku Sumatra Selatan. Jakarta. Diakses Tanggal 7 April 2017.

Notoatmodjo. 2010. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta.

Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Proverawaty, A. 2011. Anemia Dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Romauli Suryati, 2011. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Cetakan I. Yogyakarta : Nuha Medika.

Saifuddin, 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP

Sarwono Prawirohardjo, dkk. 2002. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: YBP-SP

Siti Maisaroh.2015. Nutrisi Janin Dan Ibu Hamil. Citra Jakarta

Page 68: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

68

HASIL ANALISIS

UMUR

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

< 20 TAHUN 7 15,2 15,2 15,2

20 - 35 TAHUN 39 84,8 84,8 100,0

Total 46 100,0 100,0

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Page 69: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

69

Valid

RENDAH 17 37,0 37,0 37,0

MENENGAH 20 43,5 43,5 80,4

TINGGI 9 19,6 19,6 100,0

Total 46 100,0 100,0

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

TIDAK BEKERJA 33 71,7 71,7 71,7

BEKERJA 13 28,3 28,3 100,0

Total 46 100,0 100,0

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

KURANG 18 39,1 39,1 39,1

CUKUP 8 17,4 17,4 56,5

BAIK 20 43,5 43,5 100,0

Total 46 100,0 100,0

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

TIDAK MENDUKUNG 18 39,1 39,1 39,1

MENDUKUNG 28 60,9 60,9 100,0

Total 46 100,0 100,0

ANEMIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid ANEMIA 15 32,6 32,6 32,6

TIDAK ANEMIA 31 67,4 67,4 100,0

Page 70: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

70

Total 46 100,0 100,0

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

PENGE * ANEMIA 46 100,0% 0 0,0% 46 100,0%

SIK * ANEMIA 46 100,0% 0 0,0% 46 100,0%

Crosstab

ANEMIA Total

ANEMIA TIDAK ANEMIA

PENGE

KURANG

Count 11 7 18

% within PENGE 61,1% 38,9% 100,0%

% of Total 23,9% 15,2% 39,1%

CUKUP

Count 3 5 8

% within PENGE 37,5% 62,5% 100,0%

% of Total 6,5% 10,9% 17,4%

BAIK

Count 1 19 20

% within PENGE 5,0% 95,0% 100,0%

% of Total 2,2% 41,3% 43,5%

Page 71: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

71

Total

Count 15 31 46

% within PENGE 32,6% 67,4% 100,0%

% of Total 32,6% 67,4% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 13,679a 2 ,001

Likelihood Ratio 15,504 2 ,000

Linear-by-Linear Association 13,323 1 ,000

N of Valid Cases 46

a. 1 cells (16,7%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is 2,61.

Crosstab

ANEMIA Total

ANEMIA TIDAK ANEMIA

SIK

TIDAK MENDUKUNG

Count 10 8 18

% within SIK 55,6% 44,4% 100,0%

% of Total 21,7% 17,4% 39,1%

MENDUKUNG

Count 5 23 28

% within SIK 17,9% 82,1% 100,0%

% of Total 10,9% 50,0% 60,9%

Total

Count 15 31 46

% within SIK 32,6% 67,4% 100,0%

% of Total 32,6% 67,4% 100,0%

Page 72: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

72

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 7,086a 1 ,008

Continuity Correctionb 5,474 1 ,019

Likelihood Ratio 7,079 1 ,008

Fisher's Exact Test ,011 ,010

Linear-by-Linear Association 6,932 1 ,008

N of Valid Cases 46

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,87.

b. Computed only for a 2x2 table

MASTER TABEL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA

DALAM KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KANDAI KOTA KENDARI TAHUN 2017

NO NAMA UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN PENGETAHUAN

KATEGORI SIKAP

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TOTAL % 1 2 3 4 5 6

1 NY. S 24 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 BAIK 1 1 0 1 1 1

2 NY. S 22 SMA IRT 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 7 70 CUKUP 1 1 0 1 1 1

3 NY. B 30 SD IRT 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 5 50 KURANG 0 1 0 1 0 1

4 NY. R 24 SMA IRT 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 6 60 CUKUP 1 1 1 1 1 0

5 NY. W 25 SD IRT 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 5 50 KURANG 1 0 0 1 0 1

6 NY. A 20 SMP IRT 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 6 60 CUKUP 1 1 1 1 1 0

Page 73: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

73

7 NY. E 18 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 BAIK 1 1 0 1 1 1

8 NY. N 18 SMA IRT 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 5 50 KURANG 1 1 0 0 0 1

9 NY. B 18 SMA IRT 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 7 70 CUKUP 0 1 0 1 1 1

10 NY. S 20 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 BAIK 1 1 1 1 1 1

11 NY. W 33 SMA PNS 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 BAIK 1 1 1 1 1 1

12 NY. M 31 S1 PSN 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 BAIK 1 1 0 1 1 1

13 NY. U 24 SMP IRT 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 5 50 KURANG 1 1 0 0 0 1

14 NY. K 32 SMP IRT 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 4 40 KURANG 1 1 0 1 0 1

15 NY. R 26 SMP IRT 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 4 40 KURANG 1 0 0 1 0 1

16 NY. A 30 S1 PNS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 BAIK 1 1 0 0 1 1

17 NY. W 27 SD IRT 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 5 50 KURANG 1 1 0 1 0 0

18 NY. B 21 SMA IRT 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 6 60 CUKUP 1 1 1 1 0 0

19 NY. S 18 SMA IRT 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 6 60 CUKUP 1 1 1 1 1 1

20 NY. M 27 SMA SWASTA 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 7 70 CUKUP 1 1 1 1 1 1

21 NY. J 33 SMA SWASTA 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 6 60 CUKUP 1 1 1 1 0 0

22 NY. L 35 SD IRT 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 4 40 KURANG 1 1 0 1 0 0

23 NY. E 30 SD IRT 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 5 50 KURANG 1 1 0 1 0 0

24 NY. W 22 S1 SWASTA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 BAIK 1 1 1 1 1 1

25 NY. S 22 SD IRT 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 5 50 KURANG 1 0 0 1 0 1

26 NY. A 30 SMA IRT 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 5 50 KURANG 1 1 0 1 0 1

27 NY. I 18 SMA IRT 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 4 40 KURANG 1 0 0 1 0 1

28 NY. E 20 SMA IRT 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 7 70 CUKUP 1 1 0 0 1 1

29 NY. T 27 SMA IRT 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 6 60 CUKUP 1 0 0 1 1 1

30 NY. M 29 S1 PNS 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 5 50 CUKUP 1 1 1 1 1 0

31 NY. I 35 S1 SWASTA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 BAIK 1 1 1 1 1 1

32 NY. H 35 SMA SWASTA 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 70 CUKUP 1 1 0 0 1 1

33 NY. M 35 S1 SWASTA 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 6 60 CUKUP 1 1 1 1 1 0

34 NY. B 18 SMP IRT 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 5 50 KURANG 1 1 0 1 1 0

35 NY. A 20 SD IRT 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 5 50 KURANG 1 1 0 0 0 1

36 NY. O 31 SMA IRT 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7 70 CUKUP 1 1 1 1 1 1

37 NY. H 26 SMA IRT 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 7 70 CUKUP 1 1 1 1 0 0

38 NY. W 23 SMP IRT 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 6 60 CUKUP 1 1 1 1 1 0

39 NY. W 26 SD IRT 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 5 50 KURANG 1 1 0 0 1 1

40 NY. S 21 SMP IRT 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 4 40 KURANG 1 0 0 0 1 1

41 NY. A 20 SMP IRT 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 5 50 KURANG 1 0 0 1 1 0

42 NY. S 34 SMA IRT 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 6 60 CUKUP 1 1 0 1 1 1

43 NY. D 33 S1 PNS 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 6 60 CUKUP 1 1 0 0 1 1

44 NY. D 19 SMP IRT 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 4 40 KURANG 1 0 0 0 1 1

Page 74: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

74

KUESIONER PENELITIAN

“HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA

DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS KANDAI KOTA KENDARI TAHUN 2017”

Identitas Responden

1. Nama :

2. Umur :

45 NY.F 35 S1 PNS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 BAIK 1 1 0 0 1 1

46 NY.D 29 S1 PNS 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 BAIK 1 1 0 1 1 1

Page 75: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

75

3. Pendidikan terkhir : a. SD d. D3

b. SMP e. S1

c. SMA /SMK f. S2

4. Pekerjaan :

1. Pengetahuan

Petunjuk: berilah tanda checklist ( √ ) pada kolom jawaban yang

menggambarkan keadaan diri anda sesuaipernyataan yang tersedia

NO Peenyataan Salah Benar

1 Anemia adalah penurunan sel darah merah atau

penurunan konsentrasi hemoglobin dalam

sirkulasi darah

2 Ibu hamil lebih beresiko mengalami anemia

dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil

3 Anemia pada kehamilan tidak membahayakan

ibu dan janin

4 Anemia pada kehamilan dapat dicegah dengan

makan makanan yang mengandung zat besi

5 Daging, hati ayam, telur, kacang hijau, kacang

merah, sayur-sayuran yang berwarna hijau

merupakan jenis makanan yang mengadung zat

besi

6 Konsumsi tablet tambah darah dapat mencegah

anemia. Namun, bila dikonsumsi dalam jangka

pangjang dapat menyebabkan darah tinggi

7 Tablet tambah darah sebaiknya hanya

Page 76: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

76

dikonsumsi ketika ibu hamil merasa pusing dan

tidak enak badan

8 Asupan zat besi yang tidak cukup dan

penyerapan yang tidak baik dapat

menyebabkan anemia

9 Gejala atau tanda-tanda anemia adalah

letih,lesu,lemah, dang lunglai

10 Kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah

bukan tanda gejala anemia atau klurang darah

2. Sikap

Page 77: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

77

Petunjuk: berilah tanda checklist ( √ ) pada kolom jawaban yang

menggambarkan keadaan diri anda sesuai pernyataan yang tersedia

No Pernyataan Setuju

Tidak

Setuju

1 Ibu hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan

Hemoglobin (Hb) darah 2xsewaktu hamil

2 Melakukan pemeriksaan Hb darah lebih awal

akan mempermudah pencegahan terhadap

penyakit kurang darah

3 Ditempat tinggal ibu akan diadakan

penyuluhan tentang pemeruksaan Hb darah

dan tanda0tanda seseorang kurang darah

4 Pemeriksaan Hb darah dilakukan setelah

timbul tanda dan gejala penyakitnya

5 Akibat dari kekurangan kadar Hb darah yaitu

seperti keguguran, perdarahan dan gangguan

pertumbuhan janin

6 Seseorang ibu hamil yang mengalami anemia

atau kurang darah hanya diperbolehkan

mengkonsumsi tablet tambah darah

7 Selama masa kehamilan ibu hamil dianjurkan

oleh petugas kesehatan untuk mengkonsumsi

tablet penambah darah

8 Jika ibu mengetahuai bahwa ibu mengalami

anemia, ibu akan meminum tablet tambah

darah sesuai dengan anjuran petugas

Page 78: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:

78

kesehatan secara rutin

9 Ibu yang anemia hanya dapat dilihat dari wajah

dan penanpiulan fisiknya

10 Sebelum dilakukan pemeriksaan Hb darah

sebaiknya petugas kesehatan memberikan

penjelasan tentang pemeriksaan Hb darah