1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KANDAI KOTA KENDARI TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Syarat Dalam Meyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari OLEH HELSIKA JUNILIYANTI P00312016119 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-IV 2017
78
Embed
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/12/1/HELSIKA JUNILIYANTI.pdf · 2018. 8. 26. · Tujuan Penelitian:
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KANDAI KOTA KENDARI TAHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu Syarat Dalam Meyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma IV Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kendari
OLEH
HELSIKA JUNILIYANTI P00312016119
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-IV
2017
2
HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KANDAI KOTA KENDARI TAHUN 2017
Disusun dan diajukan oleh :
HELSIKA JUNILIYANTI P00312016119
Skripsi ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Kendari Jurusan Kebidanan Prodi D-iIV Kebidanan yang
IV / b IV/ a III / d III / d III / d III / d III / d III / d III / c III / c III / c III / c III / b III / b III / b III / b III / a III / a III / a III / a III / a III / a III / a II / d II / d
Kepala Puskesmas Dokter Madya Perawat Apoteker Asisten Apoteker Bidan Nutrisionis Perawat Sanitarian Perawat Epdemiologi Kes Epidemiologi Kes Nutrisionis Perawat Nutrisionisa Administrasi Kes Penata Labkes Perawat Data dan Laporan Perawat Perawat Bidan Sanitarian Perawat
52
2. Hasil Penelitian
Penelitian tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan kejadian
anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kandai Kota Kendari Tahun
2017. Sampel penelitian adalah ibu hamil di Puskesmas Kandai yang berjumlah 46
orang. Setelah data terkumpul, maka data diolah dan dianalisis menggunakan
stata. Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan beserta keterangan
penjelasan dari isi tabel. Hasil penelitian terdiri dari analisis univariabel dan
bivariabel.
1. Analisis Univariabel
Analisis univariabel adalah analisis setiap variabel untuk memperoleh
gambaran setiap variabel dalam bentuk distribusi frekuensi. Variabel yang
dianalisis pada analisis univariabel adalah karakteristik responden, pengetahuan,
sikap dan kejadian anemia dalam kehamilan. Hasil analisis univariabel sebagai
berikut:
a. Karakteristik Responden
Karakteristik respondenpada penelitian ini yang dapat disajikan terdiri dari
umur, pekerjaan, pendidikan, graviditas. Karakteristik responden dapat dilihat
pada tabel 2.
53
Tabel 2 Karakteristik Responden
Variabel Jumlah
N %
Umur
<20 tahun 7 15.2
20-35 tahun 39 84.8
Pekerjaan
Bekerja 13 28.3
Tidak bekerja 33 71.7
Pendidikan
Dasar 17 37.0
Menengah 20 43.5
Tinggi 9 19.6
Sumber: Data Primer
Data yang diperoleh tentang karakteristik responden pada penelitian
hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Kandai Kota Kendari pada bulan April tahun 2017 yaitu
sebagian besar ibu hamil berusia 20-35 tahun sebanyak 39 orang (84.8%),
sebagai ibu rumah tangga sebanyak 33 orang (71.7%), pendidikan terakhir
adalah menengah sebanyak 20 orang (43.5%).
b. Pengetahuan Tentang Anemia Dalam Kehamilan di Puskesmas Kandai
54
Pengetahuan tentang anemia dalam kehamilan adalah kemampuan
responden untuk mengetahui dan memahami sejumlah pertanyaan yang
berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Pengetahuan tentang anemia dalam
kehamilan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori yaitu pengetahuan
baik (skor 76–100%), pengetahuan cukup (skor 56-75%), pengetahuan kurang
(skor <56%). Hasil analisis univariabel mengenai pengetahuan tentang anemia
dalam kehamilan di Puskesmas Kandai dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3 Distribusi Pengetahuan Tentang Anemia Dalam Kehamilan di Puskesmas Kandai
Pengetahuan Tentang
Anemia Dalam Kehamilan
Jumlah
n %
Baik 20 43.5
Cukup 8 17.4
Kurang 18 39.1
Total 46 100
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil penelitian tersebut bahwa pengetahuan ibu tentang
anemia dalam kehamilan dalam kategori baik sebanyak 20 orang (43.5%), cukup
sebanyak 8 orang (17.4%), kurang sebanyak 18 orang (39.1%) sehingga dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar pengetahuan responden dalam kategori
pengetahuan baik.
c. Sikap Tentang Anemia Dalam Kehamilan di Puskesmas Kandai
55
Sikap ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan adalah reaksi atau
respon dari responden tentang anemia dalam kehamilan. Sikap dalam penelitian
ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu mendukung dan tidak mendukung.
Setelah dilakukan penelitian dan pengolahan data diperoleh hasil bahwa
dari 46 ibu hamil, terdapat 28 orang (60.9%) ibu hamil yang memiliki sikap
mendukung dan 18 orang (39.1%) ibu hamil yang memiliki sikap tidak
mendukung tentang anemia dalam kehamilan. Hasil penelitian mengenai sikap
ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4 Distribusi Sikap Tentang Anemia Dalam Kehamilan di Puskesmas Kandai
Sikap Jumlah
N %
Mendukung 28 60.9
Tidak mendukung 18 39.1
Total 46 100
Sumber: Data Primer
Kesimpulan yang diperoleh mengenai sikap tentang anemia dalam
kehamilan adalah sebagian besar sikap ibu hamil memiliki sikap mendukung
tentang anemia dalam kehamilan.
d. Kejadian Anemia Dalam Kehamilan di Puskesmas Kandai
Kejadian anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
haemoglobin <11 gr/dl pada masa kehamilan, dapat diketahui dengan
menggunakan pemeriksaan Haemoglobin (Hb). Kejadian anemia dalam
56
kehamilan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu anemia dan
tidak anemia.
Setelah dilakukan penelitian dan pengolahan data diperoleh hasil bahwa
dari 46 ibu hamil, terdapat 15 orang (32.6%) ibu hamil dengan anemia dan 31
orang (67.4%) ibu hamil yang tidak mengalami anemia dalam kehamilan. Hasil
penelitian mengenai sikap ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan dapat
dilihat pada tabel 5.
Tabel 5 Distribusi Kejadian Anemia Dalam Kehamilan di Puskesmas Kandai
Anemia Dalam Kehamilan Jumlah
n %
Anemia 15 32.6
Tidak anemia 31 67.4
Total 46 100
Sumber: Data Primer
Kesimpulan yang diperoleh adalah sebagian besar ibu hamil tidak
mengalami anemia dalam kehamilan.
2. Analisis Bivariabel
Analisis bivariabel adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis
hubungan dua variabel. Analisis bivariabel bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji yang
digunakan adalah Uji Kai Kuadrat atau Chi Square. Analisis bivariabel pada
57
penelitian ini yaitu analisis pengetahuan dan sikap ibu dengan kejadian anemia
pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kandai Kota Kendari Tahun 2017.
a). Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan
dengan kejadian anemia dalam kehamilan di Puskesmas Kandai
Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan dengan
kejadian anemia dalam kehamilan di Puskesmas Kandai dapat dilihat pada tabel
6 Dari 15 orang ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 11 orang
(23.9%), pengetahuan cukup sebanyak 3 orang (6.5%) dan pengetahuan baik
sebanyak 1 orang (2,2%). Dari 31 orang ibu yang tidak anemia yang memiliki
pengetahuan kurang sebanyak 7 orang (15,2%), pengetahuan cukup sebanyak 5
orang (10,9%), pengetahuan baik sebanyak 19 orang (41,3%). Berdasarkan nilai
p-value danChi Square diperoleh hasil bahwa ada hubungan pengetahuan
tentang anemia dalam kehamilan dengan kejadian anemia dalam kehamilan
(p=0,001; X2=13.679).
Tabel 6 Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia Dalam Kehamilan Dengan Anemia
Dalam Kehamilan di Puskesmas Kandai
Pengetahuan Tentang Anemia Dalam Kehamilan
Anemia Dalam Kehamilan X2
(p-value) Anemia Tidak anemia
n % N %
Baik 1 2.2 19 41.3 13.679 (0,001) Cukup 3 10.9 5 10.9 Kurang 11 23.9 7 15.2
Sumber: Data Primer
p<0,05, X2tabel: 3,84
Kesimpulan yang diperoleh dari tabel 5 adalah ada hubungan
pengetahuan ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan dengan kejadian
58
anemia dalam kehamilan di Puskesmas Kandai, dimana semakin baik
pengetahuan ibu hamil maka ibu hamil tidak mengalami anemia dalam
kehamilannya.
b). Hubungan sikap ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan dengan
kejadian anemia dalam kehamilan di Puskesmas Kandai
Hubungan sikap ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan dengan
kejadian anemia dalam kehamilan di Puskesmas Kandai dapat dilihat pada tabel
7. Dari 15 orang ibu hamil dengan anemia yang memiliki sikap yang mendukung
sebanyak 5 orang (10.9%) dan tidak mendukung sebanyak 10 orang (21,7%).
Dari 31 orang ibu yang tidak anemia yang memiliki sikap mendukung sebanyak
23 orang (50.0%) dan sikap tidak mendukung sebanyak 8 orang (17.4%).
Berdasarkan nilai p-value danChi Square diperoleh hasil bahwa ada hubungan
sikap tentang anemia dalam kehamilan dengan kejadian anemia dalam
kehamilan (p=0,008; X2=7.086).
Tabel 7 Hubungan Sikap Tentang Anemia Dalam Kehamilan Dengan Anemia Dalam
Kehamilan di Puskesmas Kandai
Sikap Tentang Anemia Dalam
Kehamilan
Anemia Dalam Kehamilan X2
(p-value) Anemia Tidak anemia
n % N %
Mendukung 5 10.9 23 50.0 7.086 (0,008) Tidak mendukung
10 21.7 8 17.4
Sumber: Data Primer
p<0,05, X2tabel: 3,84
Kesimpulan yang diperoleh dari tabel 6 adalah ada hubungan sikap ibu
hamil tentang anemia dalam kehamilan dengan kejadian anemia dalam
59
kehamilan di Puskesmas Kandai, dimana ibu hamil yang memiliki sikap yang
mendukung tidak mengalami anemia sedangkan ibu hamil yang memiliki sikap
tidak mendukung akan mengalami anemia.
B. Pembahasan
Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data, maka hasil penelitian
tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang anemia dalam
kehamilan dengan kejadian anemia dalam kehamilan di Puskesmas Kandai yaitu
ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang anemia dalam
kehamilan dengan kejadian anemia dalam kehamilan di Puskesmas Kandai.
1. Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia Dalam Kehamilan Dengan
Kejadian Anemia Dalam Kehamilan Di Puskesmas Kandai
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Lindung Purbadewi dan
Yuliana Noor Setiawati Ulvie (2013), dengan judul penelitian Hubungan Tingkat
Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di
Puskesmas Induk Moyudan Kabupaten Sleman Kota Yogyakarta yang
menyatakan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan anemia dalam
kehamilan. Demikian pula hasil penelitian Erna Kusuma Wati dan Setiyowati
Rahardjo (2013), dengan judul penelitian “Hubungan Pengetahuan, Sikap,dan
Perilaku mengenai Zat Besi Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di
Puskesmas Jatilawang Kabupaten Banyumas yang menyatakan bahwa ada
hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia dalam kehamilan.
60
Pengetahuan adalah hasil tahu setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan ini melalui panca indera
manusia yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba
(Notoadmodjo, 2012). Pengetahuan melandasi sikap seseorang. Menurut
Notoatmojo (2012) bahwa dasar dari seseorang akan bertindak adalah
pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia yang terdiri dari indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian diperoleh melalui penglihatan dan
pendengaran. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam
terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo,2012).
Pengetahuan atau kognitif adalah faktor yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (overtbehavior). Pengetahuan seseorang
terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang berbeda
(Notoadmodjo, 2012). Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu
pendidikan, pekerjaan, umur, pengalaman, kebudayaan dan informasi. Hal ini
juga berlaku dalam kejadian anemia dalam kehamilan. Seorang ibu hamil harus
memiliki pengetahuan yang cukup untuk memahami tentang anemia dalam
kehamilan. Sebagai penunjang seorang ibu juga harus memiliki pengetahuan
umum mengenai kesehatan dan tumbuh kembang janinnya. Dengan
pengetahuan yang cukup nantinya ibu bisa memahami tentang anemia dalam
kehamilan.
61
Semakin baik pengetahuan ibu hamil tentang anemia, maka ibu tidak akan
mengalami anemia. Menurut Azwar (2013), hal tersebut karena pengetahuan
seseorang tentang sesuatu hal akan mempengaruhi perilakunya. Perilaku
pencegahan anemia dalam kehamilan tergantung dari pemahaman individu
tentang suatu hal tersebut, sehingga akan mendorong individu melakukan
perilaku tertentu pada saat dibutuhkan.
Pengetahuan dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, pengalaman
melahirkan sebelumnya. Menurut Sulistina (2014) bahwa pendidikan
mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin
mudah orang tersebut menerima informasi. Pada hasil penelitian diketahui bahwa
sebagian pendidikan ibu hamil adalah SMU, hal berarti pendidikan ibu hamil
masih dalam dalam kategori pendidikan menengah sehingga mempengaruhi
pengetahuan dan sikap yang dimilikinya.
Ibu hamil yang memiliki pengetahuan yang kurang akan cenderung
mengabaikan kesehatan dan pada akhirnya akan memiliki tindakan yang akan
membahayakan bagi dirinya sendiri. Kurangnya pengetahuan dapat diperparah
dengan kurangnya informasi karena adanya anggapan atau persepsi yang salah
tentang anemia dalam kehamilan dan hal-hal yang menyertainya. Informasi
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang
(Notoatmodjo,2012). Informasi dapat menstimulus seseorang, sumber informasi
dapat diperoleh dari media cetak (surat kabar, leaflet, poster), media elektronik
(televisi, radio, video), keluarga, dan sumber informasi lainnya (Sariyati, 2015).
62
Setelah seseorang memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber informasi
maka akan menimbulkan sikap dan perilaku (Notoatmodjo, 2012).
2. Hubungan Sikap Tentang Anemia Dalam Kehamilan Dengan Kejadian
Anemia Dalam Kehamilan Di Puskesmas Kandai
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Erna Kusuma Wati dan
Setiyowati Rahardjo (2013), dengan judul penelitian “Hubungan Pengetahuan,
Sikap,dan Perilaku mengenai Zat Besi Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu
Hamil Di Puskesmas Jatilawang Kabupaten Banyumas yang menyatakan bahwa
ada hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia dalam kehamilan.
Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa.
Hal ini mencerminkan seseorang terhadap sesuatu. Keyakinan bahwa
“diskriminasi itu salah” merupakan sebuah pernyataan evaluatif. Opini semacam
ini adalah komponen kognitif dari sikap yang menentukan tingkatan untuk bagian
yang lebih penting dari sebuah sikap komponen afektifnya. Perasaan adalah
segmen emosional atau perasaan dari sebuah sikap dan tercermin dalam
pernyataan seperti “saya tidak menyukai John karena ia mendiskriminasi orang-
orang minoritas.” Akhirnya, perasaan bisa menimbulkan hasil akhir dari perilaku.
Komponen perilaku dari sebuah sikap merujuk pada suatu maksud untuk
berperilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu. Sikap
mempunyai tiga komponen utama yaitu : kesadaran, perasaan, dan perilaku.
63
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau obyek (Soekidjo Notoatmodjo, 2003). Sikap
sebagai suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negative dalam
hubungannya dengan objek–objek psikologis (Azwar, 2012). Sikap juga dapat
diartikan sebagai kecenderungan yang relatif stabil, dimiliki seseorang dalam
bereaksi (baik reaksi positif maupun negatif) terhadap dirinya sendiri, orang lain,
benda, situasi atau kondisi sekitarnya. Sikap tumbuh diawali dari pengetahuan
yang dipersepsikan sebagai suatu hak yang baik (positif) maupun tidak baik
(negatif), kemudian diinternalisasikan ke dalam dirinya (Azwar, 2012).
Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh
individu. Interaksi sosial mengandung arti lebih daripada sekedar adanya kontak
sosial dan hubungan antar individu sebagai anggota kelompok sosial. Dalam
interaksi sosial, terjadi hubungan saling mempengaruhi di antara individu yang
satu dengan yang lainnya. Seorang ibu hamil harus memiliki sikap yang
mendukung tentang anemia dalam kehamilan.
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana sel darah merah
menurun atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen
untuk kebutuhan organ-oragan vital pada Ibu dan janin menjadi berkurang.
Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang
dari 10,5 sampai 11,0 g/dl. Rendahnya kapasitas darah untuk membawa oksigen
memicu kompensasi tubuh dengan memacu jantung meningkatkan curah
jantung. jantung yang terus menerus dipacu bekerja keras dapat mengakibatkan
gagal jantung dan komplikasi lain seperti preekslamsia.
64
Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan
zat besi. Hal ini penting dilakukan pemeriksaan anemia pada kunjungan pertama
kehamilan. Bahkan jika tidak mengalami anemia pada saat kunjungan pertama,
masih mungkin terjadi anemia pada kehamilan lanjutannya. Ibu hamil
memerlukan banyak zat gizi untuk memenuhi kebutuhan tubuh pada diri dan
janinnya. Kekurangan zat besi mengakibatkan kekurangan hemoglobin (Hb),
dimana zat besi sebagai salah satu unsur pembentuknya. Hemoglobin berfungsi
sebagai pangkat oksigen yang sangat dibutuhkan untuk metabolisme sel
(Sulistyawati, 2011).
Seorang ibu hamil sebaiknya memiliki sikap tentang segala hal yang
menyangkut dengan kehamilannya untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan selama masa kehamilannya. Tetapi hal ini juga harus mendapat
dukungan dan peran serta yang aktif dari keluarga ibu hamil. Sebab dalam
kesehariannya keluargalah yang sangat berperan dalam melakukan perawatan
dan pengawasan kepada ibu hamil jika berada dirumah. Sehingga apabila
ditemukan masalah-masalah kesehatan pada ibu hamil diharapkan keluarga
dapat melakukan tindakan yang tepat dan benar yaitu dengan membawa ibu
hamil di pusat pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan
guna mencegah kesakitan maupun kematian maternal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
65
A. Kesimpulan
1. Sebagai besar ibu pengetahuan ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Kandai Kota Kendari Tahun 2017 dalam kategori baik.
2. Sebagian besar sikap ibu hamil memiliki sikap mendukung tentang
anemia dalam kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Kandai Kota
Kendari Tahun 2017.
3. Sebagian besar ibu hamil tidak mengalami anemia dalam kehamilan di
Wilayah Kerja Puskesmas Kandai Kota Kendari Tahun 2017.
4. Ada hubungan pengetahuan ibu tentang anemia dalam kehamilan
dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesma
Kandai Kota Kendari Tahun 2017.
5. Ada hubungan sikap ibu tentang anemia dalam kehamilan dengan
kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesma Kandai Kota
Kendari Tahun 2017.
B. Saran
1. Petugas kesehatan khususnya di Puskesmas diharapkan selalu
menginformasikan kepada ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan.
2. Ibu hamil diharapkan selalu mencari informasi tentang anemia dalam
kehamilan dan selalu memeriksakan kehamilannya.
3. Peneliti lain diharapkan dapat meneruskan penelitian ini dengan variabel
berbeda terutama dampak dari anemia dalam kehamilan.
66
DAFTAR PUSTAKA
Ari Sulistyawati. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Salemba Medika. Jakarta.
DinKes Kota Kendari. 2016. Profil Dinas Kesehatan Kota Kendari
DepKes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.
DepKes RI. 2014. Riset Kesehatan Dasar di Indonesia. Jakarta.
67
DinKes Sultra. 2016. Profil Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara. Kendari. Erna Kusuma Wati dan Setiyowati Rahardjo 2003.Hubungan Pengetahuan, Sikap,dan Perilaku mengenai Zat Besi Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
Gilang Purnamasari. 2016. Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan. Bandung.
Lindung Purbadewi dan Yuliana Noor Setiawati Ulvie 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Induk Moyudan Kabupaten Sleman Kota Yogyakarta.
stiarti, Tinuk. 2010. Menanti Buah Hati. Yogyakarta: Media Persindo.Kautshar.
2013. Jurnal Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) di Puskesmas Bara-Baraya. Makasar.
Manuaba, 2010. Ilmu Kebidanan Penbyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: ECG
Mulyono. 2013. Jurnal Anemia Pada Ibu Hamil dan Hubunganya dengan
Beberapa Faktor Di Kabupaten Oku Sumatra Selatan. Jakarta. Diakses Tanggal 7 April 2017.
Notoatmodjo. 2010. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta.
Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Proverawaty, A. 2011. Anemia Dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Romauli Suryati, 2011. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Cetakan I. Yogyakarta : Nuha Medika.
Saifuddin, 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP