8/10/2019 fungsi cairan
1/19
NaCl 0,9%
Keuntungannya yaitu murah dan mudah didapat, cairan infus ini juga kompatibel untuk
dicampurkan dengan produk-produk darah dan merupakan pilihan yang terbaik untuk resusitasi
volume.Kekurangannya. NaCl 0,9% dapat berkontribusi menyebabkan asidosis hipercloremik
ketika resusitasi cairan jumlah besar diperlukan. (untuk menggantikan setiap liter volume darah,
maka kita membutuhkan sekitar 3 liter Nacl 0,9% ) jadi perbandingan cairan ini dengan volume
darah yang hilang adalah 3 : 1.
Ringer Laktat
Keuntungannya: murah dan mudah didapat, memiliki komposisi isotonis yang lebih
fisiologis dengan cairan tubuh, menghasilkan pergantian elemen kalsium dan pottasium, ion
sodium dan chlor yang dihasilkan juga lebih fisiologis.
Kekurangannya: Relatif tidak kompatibel terhadap produk-produk darah, kandungan Ca
pada Ringer laktat dapat mengaktifasi cascade koagulasi pada produk-produk darah, serta
kandungan laktat dalam infus ringer laktat ini juga dapat memperburuk koreksi terhadap
metabolik asidosis yang sedang berlangsung.
Dextrose atau glukosa
Tidak di indikasikan untuk pasien trauma karena memilki potensi bahaya. Stress sebagai
respon yang dipicu oleh trauma mayor atau pembedahan sering menyebabkan kadar gula darah
meningkat. Pemberian dextrose secara cepat dalam jumlah banyak selama resusitasi dapat
menyebabkan diuresis osmotik dan menjadi faktor perancu terhadap defisit intravaskular.Penggunaan dextrose dapat menyebabkan hiperglikemi pada pasien trauma. Namun glukosa
dapat digunakan sebagai cairan maintainance selama fase post resusitasi.
b. Cairan Koloid
Penggunaan cairan koloid intra vena pada penanganan trauma masih kontroversi. Pada
jaman perang dulu, koloid yang digunakan hanyalah albumin dan plasma. Namun sekarang,
dikenal Dextran , haemacel, albumin, plasma dan darah. Koloid mengandung molekul-molekul
besar berfungsi seperti albumin dalam plasma, tinggal dalam intravaskular cukup lama (waktuparuh koloid intravaskuler 3-6 jam), sehingga volume yang diberikan sama dengan volume
darah. Kekurangan dari koloid yaitu mahal.
Koloid mempunyai kelebihan yaitu dapat menggantikan dengan cepat dan dengan
volume cairan yang lebih sedikit,ekspansi volume plasma lebih panjang, dan resiko edema
pheripheral kecil. Secara umum koloid dipergunakan untuk :
8/10/2019 fungsi cairan
2/19
Resusitasi cairan pada penderita dengan defisit cairan berat (syok hemoragik) sebelum transfusi
tersedia
Resusitasi cairan pada hipoalbuminemia berat, misalnya pada luka bakar.
4. Jenis- Jenis Cairan Infus
ASERINGIndikasi:
Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam
berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.
Komposisi:
Setiap liter asering mengandung: Na 130 mEq
K 4 mEq
Cl 109 mEq
Ca 3 mEq
Asetat (garam) 28 mEq
Keunggulan:
Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami
gangguan hati
Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih baik
dibanding RL pada neonatus
Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi
dengan isofluran
Mempunyai efek vasodilator
Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA,
dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil risiko memperburuk
edema serebral.
KA-EN 1BIndikasi:
Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus
emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam)
< 24 jam pasca operasi
Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya
300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak
8/10/2019 fungsi cairan
3/19
Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam
KA-EN 3A & KA-EN 3BIndikasi:
Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan
kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas
Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A
Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B
KA-EN MG3Indikasi :
Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengankandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas
Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
Mensuplai kalium 20 mEq/L
Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L
KA-EN 4AIndikasi :
Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak
Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai
kadar konsentrasi kalium serum normal
Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi (per 1000 ml):
Na 30 mEq/L
K 0 mEq/L
Cl 20 mEq/L
Laktat 10 mEq/L
Glukosa 40 gr/L
KA-EN 4BIndikasi:
Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun
Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemia
Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
8/10/2019 fungsi cairan
4/19
Komposisi:
Na 30 mEq/L
K 8 mEq/L
Cl 28 mEq/L Laktat 10 mEq/L
Glukosa 37,5 gr/L
Otsu-NSIndikasi:
Untuk resusitasi
Kehilangan Na > Cl, misal diare
Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium
(asidosis diabetikum, insufisiensi adrenokortikal, luka bakar)
Otsu-RLIndikasi:
Resusitasi
Suplai ion bikarbonat
Asidosis metabolik
MARTOS-10Indikasi:
Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik
Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat, stres
berat dan defisiensi protein
Dosis: 0,3 gr/kg BB/jam
Mengandung 400 kcal/L
AMIPAREN
Indikasi:
Stres metabolik berat
8/10/2019 fungsi cairan
5/19
Luka bakar
Infeksi berat
Kwasiokor
Pasca operasi
Total Parenteral Nutrition Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit
AMINOVEL-600Indikasi:
Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI
Penderita GI yang dipuasakan
Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar,
trauma dan pasca operasi) Stres metabolik sedang
Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)
PAN-AMIN GIndikasi:
Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik
ringan Nitrisi dini pasca operasi
Tifoid
Cairan Kristaloid
8/10/2019 fungsi cairan
6/19
1. Normal Saline
Komposisi(mmol/l) : Na = 154, Cl = 154.
Kemasan : 100, 250, 500, 1000 ml.Indikasi :
a. Resusitasi
Pada kondisi kritis, sel-sel endotelium pembuluh darah bocor, diikuti oleh keluarnya molekul protein besar
ke kompartemen interstisial, diikuti air dan elektrolit yang bergerak ke intertisial karena gradien osmosis.
Plasma expander berguna untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang pada intravaskuler.
b. Diare
Kondisi diare menyebabkan kehilangan cairan dalam jumlah banyak, cairan NaCl digunakan untuk
mengganti cairan yang hilang tersebut.
c. Luka Bakar
Manifestasi luka bakar adalah syok hipovolemik, dimana terjadi kehilangan protein plasma atau cairan
ekstraseluler dalam jumlah besar dari permukaan tubuh yang terbakar. Untuk mempertahankan cairan
dan elektrolit dapat digunakan cairan NaCl, ringer laktat, atau dekstrosa.
d. Gagal Ginjal Akut
Penurunan fungsi ginjal akut mengakibatkan kegagalan ginjal menjaga homeostasis tubuh. Keadaan ini
juga meningkatkan metabolit nitrogen yaitu ureum dan kreatinin serta gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit. Pemberian normal saline dan glukosa menjaga cairan ekstra seluler dan elektrolit.
Kontraindikasi : hipertonik uterus, hiponatremia, retensi cairan. Digunakan dengan pengawasan ketat
pada CHF, insufisiensi renal, hipertensi, edema perifer dan edema paru.
Adv erse Reaction: edema jaringan pada penggunaan volume besar (biasanya paru-paru), penggunaan
dalam jumlah besar menyebabkan akumulasi natrium.
http://www.otsuka.co.id/files/Image/Products/Otsu-100-NS.jpg8/10/2019 fungsi cairan
7/19
2. Ringer Laktat (RL)
Komposisi (mmol/100ml) : Na = 130-140, K = 4-5, Ca = 2-3, Cl = 109-110, Basa = 28-30 mEq/l.
Kemasan: 500, 1000 ml.
Cara Kerja Obat: keunggulan terpenting dari larutan Ringer Laktat adalah komposisi elektrolit dan
konsentrasinya yang sangat serupa dengan yang dikandung cairan ekstraseluler. Natrium merupakan
kation utama dari plasma darah dan menentukan tekanan osmotik. Klorida merupakan anion utama di
plasma darah. Kalium merupakan kation terpenting di intraseluler dan berfungsi untuk konduksi saraf dan
otot. Elektrolit-elektrolit ini dibutuhkan untuk menggantikan kehilangan cairan pada dehidrasi dan syok
hipovolemik termasuk syok perdarahan.
Indikasi: mengembalikan keseimbangan elektrolit pada keadaan dehidrasi dan syok hipovolemik. Ringer
laktat menjadi kurang disukai karena menyebabkan hiperkloremia dan asidosis metabolik, karena akanmenyebabkan penumpukan asam laktat yang tinggi akibat metabolisme anaerob.
Kontraindikasi: hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati, asidosis laktat.
Adv erse Reaction: edema jaringan pada penggunaan volume yang besar, biasanya paru-paru.
Peringatan dan Perhatian: Not for use in the treatment of lactic acidosis. Hati-hati pemberian pada
penderita edema perifer pulmoner, heart failure/impaired renal function& pre-eklamsia.
http://i975.photobucket.com/albums/ae234/stupidiotz/other/Foto1970.jpg8/10/2019 fungsi cairan
8/19
3. Dekstrosa
Komposisi: glukosa = 50 gr/l (5%), 100 gr/l (10%), 200 gr/l (20%).
Kemasan: 100, 250, 500 ml.Indikasi: sebagai cairan resusitasi pada terapi intravena serta untuk keperluan hidrasi selama dan
sesudah operasi. Diberikan pada keadaan oliguria ringan sampai sedang (kadar kreatinin kurang dari 25
mg/100ml).
Kontraindikasi :Hiperglikemia.
Adverse Reaction: Injeksi glukosa hipertonik dengan pH rendah dapat menyebabkan iritasi pada
pembuluh darah dan tromboflebitis.
4. Ringer Asetat (RA)
Larutan ini merupakan salah satu cairan kristaloid yang cukup banyak diteliti. Larutan RA berbeda dari
RL (Ringer Laktat) dimana laktat terutama dimetabolisme di hati, sementara asetat dimetabolisme
terutama di otot. Sebagai cairan kristaloid isotonik yang memiliki komposisi elektrolit mirip dengan
plasma, RA dan RL efektif sebagai terapi resusitasi pasien dengan dehidrasi berat dan syok, terlebih
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8b/LactateRingers.jpg/280px-LactateRingers.jpghttp://www.otsuka.co.id/files/Image/Products/Otsu-100-D5.jpghttp://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8b/LactateRingers.jpg/280px-LactateRingers.jpghttp://www.otsuka.co.id/files/Image/Products/Otsu-100-D5.jpg8/10/2019 fungsi cairan
9/19
pada kondisi yang disertai asidosis. Metabolisme asetat juga didapatkan lebih cepat 3-4 kali dibanding
laktat. Dengan profil seperti ini, RA memiliki manfaat-manfaat tambahan pada dehidrasi dengan
kehilangan bikarbonat masif yang terjadi pada diare.
Indikasi : Penggunaan Ringer Asetat sebagai cairan resusitasi sudah seharusnya diberikan pada pasien
dengan gangguan fungsi hati berat seperti sirosis hati dan asidosis laktat. Hal ini dikarenakan adanya
laktat dalam larutan Ringer Laktat membahayakan pasien sakit berat karena dikonversi dalam hatimenjadi bikarbonat.
Ringer Asetat telah tersedia luas di berbagai negara. Cairan ini terutama diindikasikan sebagai pengganti
kehilangan cairan akut (resusitasi), misalnya pada diare, DBD, luka bakar/syok hemoragik; pengganti
cairan selama prosedur operasi; loadingcairan saat induksi anestesi regional;priming solutionpada
tindakan pintas kardiopulmonal; dan juga diindikasikan pada stroke akut dengan komplikasi dehidrasi.
Manfaat pemberian loadingcairan pada saat induksi anastesi, misalnya ditunjukkan oleh studi Ewaldsson
dan Hahn (2001) yang menganalisis efek pemberian 350 ml RA secara cepat (dalam waktu 2 menit)
setelah induksi anestesi umum dan spinal terhadap parameter-parameter volume kinetik. Studi ini
memperlihatkan pemberian RA dapat mencegah hipotensi arteri yang disebabkan hipovolemia sentral,
yang umum terjadi setelah anestesi umum/spinal.
Untuk kasus obstetrik, Onizuka dkk (1999) mencoba membandingkan efek pemberian infus cepat RL
dengan RA terhadap metabolisme maternal dan fetal, serta keseimbangan asam basa pada 20 pasien
yang menjalani kombinasi anestesi spinal dan epidural sebelum seksio sesarea. Studi ini memperlihatkan
pemberian RA lebih baik dibanding RL untuk ke-3 parameter di atas, karena dapat memperbaiki asidosis
laktat neonatus (kondisi yang umum terjadi pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang mengalami eklampsia
atau pre-eklampsia).
Dehidrasi dan gangguan hemodinamik dapat terjadi pada stroke iskemik/hemoragik akut, sehingga
umumnya para dokter spesialis saraf menghindari penggunaan cairan hipotonik karena kekhawatiran
terhadap edema otak. Namun, Hahn dan Drobin (2003) memperlihatkan pemberian RA tidak mendorong
terjadinya pembengkakan sel, karena itu dapat diberikan pada stroke akut, terutama bila ada dugaan
terjadinya edema otak.
Hasil studi juga memperlihatkan RA dapat mempertahankan suhu tubuh lebih baik dibanding RL secara
signifikan pada menit ke 5, 50, 55, dan 65, tanpa menimbulkan perbedaan yang signifikan padaparameter-parameter hemodinamik (denyut jantung dan tekanan darah sistolik-diastolik).
Tabel I. Komposisi Beberapa Cairan Kristaloid
Cairan Tonusitas Na(mmol/l)Cl(mmol/l)K
(mmol/)Ca
(mmol/l)Glukosa(mg/dl)
Laktat(mmol/l)
Asetat(mmol/l)
NaCl 0,9%
308(isotonus)
154 154
Saline154
(hipotonus)77 77
Dextrose5 %
253(hipotonus)
5000
D5NS561
(hipertonus154 154 5000
D5 NS330
(isotonus)38,5 38,5 5000
2/3 D &1/3 S
Hipertonus 51 51 3333
RingerLaktat
273(isotonus)
130 109 4 3 28
8/10/2019 fungsi cairan
10/19
D5 RL273
(isotonus)130 109 4 3 50 28
RingerAsetat
273,4(isotonus)
130 109 4 3 28
Cairan KoloidMerupakan larutan yang terdiri dari molekul-molekul besar yang sulit menembus membran
kapiler, digunakan untuk mengganti cairan intravaskuler. Umumnya pemberian lebih kecil,
onsetnya lambat, durasinya lebih panjang, efek samping lebih banyak, dan lebih mahal.
Mekanisme secara umum memiliki sifat seperti protein plasma sehingga cenderung tidak keluardari membran kapiler dan tetap berada dalam pembuluh darah, bersifat hipertonik dan dapat
menarik cairan dari pembuluh darah. Oleh karena itu penggunaannya membutuhkan volume
yang sama dengan jumlah volume plasma yang hilang. Digunakan untuk menjaga dan
meningkatkan tekanan osmose plasma.
1. Albumin
Komposisi: Albumin yang tersedia untuk keperluan klinis adalah protein 69-kDa yangdimurnikan dari plasma manusia (cotoh: albumin 5%).
Albumin merupakan koloid alami dan lebih menguntungkan karena : volume yang dibutuhkan
lebih kecil, efek koagulopati lebih rendah, resiko akumulasi di dalam jaringan pada penggunaan
jangka lama yang lebih kecil dibandingkanstarchesdan resiko terjadinya anafilaksis lebih kecil.
Indikasi : Pengganti volume plasma atau protein pada keadaan syok hipovolemia, hipoalbuminemia, atauhipoproteinemia, operasi, trauma, cardiopulmonary bypass, hiperbilirubinemia, gagal ginjal akut,pancretitis, mediasinitis, selulitis luas dan luka bakar.
Pengganti volume plasma pada ARDS (Acute Respiratory DistressSyndrome). Pasien dengan hipoproteinemia dan ARDS diterapi dengan albumin dan furosemid yangdapat memberikan efek diuresis yang signifikan serta penurunan berat badan secara bersamaan.
Hipoalbuminemia yang merupakan manifestasi dari keadaan malnutrisi,kebakaran, operasi besar, infeksi (sepsis syok), berbagai macam kondisi inflamasi, dan ekskresi renalberlebih.
Pada spontaneus bacterial peritonitis(SBP) yang merupakan komplikasi dari sirosis. Sirosismemacu terjadinya asites/penumpukan cairan yang merupakan media pertumbuhan yang baik bagi
http://www.kmhk.kmu.edu.tw/medhome/Intra_med/med_o/search/images/a1/Albumin%2020%252.jpg8/10/2019 fungsi cairan
11/19
bakteri. Terapi antibiotik adalah pilihan utama, sedangkan penggunaan albumin pada terapi tersebutdapat mengurangi resiko renal impairmentdan kematian. Adanya bakteri dalam darah dapatmenyebabkan terjadinya multi organ dysfunction syndrome (MODS), yaitu sindroma kerusakan organ-organ tubuh yang timbul akibat infeksi langsung dari bakteri.
Kontraindikasi : gagal jantung, anemia berat.
Produk :Plasbumin 20, Plasbumin 25.
2. HES (Hydroxyetyl Starches)
Komposisi : Starchestersusun atas 2 tipe polimer glukosa, yaitu amilosa dan amilopektin.Indikasi : Penggunaan HES pada resusitasi post trauma dapat menurunkan permeabilitas
pembuluh darah, sehingga dapat menurunkan resiko kebocoran kapiler.
Kontraindikasi: Cardiopulmonary bypass, dapat meningkatkan resiko perdarahan setelahoperasi, hal ini terjadi karena HES berefek antikoagulan pada dosis moderat (>20 ml/kg). Sepsis,
karena dapat meningkatkan resiko acute renal failure (ARF). Penggunaan HES pada sepsis masih
terdapat perdebatan.
Muncul spekulasi tentang penggunaan HES pada kasus sepsis, dimana suatu penelitianmenyatakan bahwa HES dapat digunakan pada pasien sepsis karena : Tingkat efikasi koloid lebih tinggi dibandingkan kristaloid, disamping itu HES tetap bisadigunakan untuk menambah volume plasma meskipun terjadi kenaikan permeabilitas.
Pada syok hipovolemia diperoleh innvestigasi bahwa HES dan albuminmenunjukkan manifestasi edema paru yang lebih kecil dibandingkan kristaloid.
Dengan menjaga COP, dapat mencegah komplikasi lebih lanjut sepertiasidosis refraktori.
HES juga mempunyai kemampuan farmakologi yang sangatmenguntungkan pada kondisi sepsis yaitu menekan laju sirkulasi dengan menghambat adesi molekuler.
Sementara itu pada penelitian yang lain, disimpulkan HES tidak boleh digunakan pada sepsis
karena :Edema paru tetap terjadi baik setelah penggunaan kristaloid maupun koloid(HES), yang manifestasinya menyebabkan kerusakan alveoli.
HES tidak dapat meningkatkan sirkulasi splanchnic dibandingkan dengangelatin pada pasien sepsis dengan hipovolemia.
HES mempunyai resiko lebih tinggi menimbulkan gangguan koagulasi,ARF, pruritus, dan liver failure. Hal ini terutama terjadi pada pasien dengan kondisi iskemik reperfusi(contoh: transplantasi ginjal).
http://medgadget.com/wp-content/uploads/2008/01/63255volumen.jpg8/10/2019 fungsi cairan
12/19
Resiko nefrotoksik pada HES dua kali lebih tinggi dibandingkan dengangelatin pada pasien dengan sepsis.
Adverse reaction: HES dapat terakumulasi pada jaringan retikulo endotelial jika digunakandalam jangka waktu yang lama, sehingga dapat menimbulkan pruritus.
Contoh: HAES steril, Expafusin.
3. Dextran
Komposisi: dextran tersusun dari polimer glukosa hasil sintesis dari bakteri Leuconostoc
mesenteroides, yang ditumbuhkan pada media sukrosa.Indikasi :
Penambah volume plasma pada kondisi trauma, syok sepsis, iskemiamiokard, iskemia cerebral, dan penyakit vaskuler perifer.
Mempunyai efek anti trombus, mekanismenya adalah dengan menurunkanviskositas darah, dan menghambat agregasi platelet. Pada suatu penelitian dikemukakan bahwa dextran-40 mempunyai efek anti trombus paling poten jika dibandingkan dengan gelatin dan HES.
Kontraidikasi : pasien dengan tanda-tanda kerusakan hemostatik (trombositopenia,
hipofibrinogenemia), tanda-tanda gagal jantung, gangguan ginjal dengan oliguria atau anuria
yang parah.Adv erse Reaction: Dextran dapat menyebabkan syok anafilaksis, dextran juga sering dilaporkan
dapat menyebabkan gagal ginjal akibat akumulasi molekul-molekul dextran pada tubulus renal.
Pada dosis tinggi, dextran menimbulkan efek pendarahan yang signifikan.
Contoh: hibiron, isotic tearin, tears naturale II, plasmafusin.
4. Gelatin
Komposisi : Gelatin diambil dari hidrolisis kolagen bovine.
Indikasi :Penambah volume plasma dan mempunyai efek antikoagulan,
Pada sebuah penelitian invitro dengan tromboelastropgraphy diketahui bahwa gelatin memilikiefek antikoagulan, namun lebih kecil dibandingkan HES.
Kontraindikasi: haemacel tersusun atas sejumlah besar kalsium, sehingga harus dihindari pada
keadaan hiperkalsemia.Adverse reaction: dapat menyebabkan reaksi anafilaksis. Pada penelitian dengan 20.000 pasien,
dilaporkan bahwa gelatin mempunyai resiko anafilaksis yang tinggi bila dibandingkan
denganstarches.Contoh : haemacel, gelofusine.
Cairan KhususMANNITOL
D-Manitol. C6H14O6Indikasi
Menurunkan tekanan intrakranial yang tinggi karena edema serebral, meningkatkan diuresis padapencegahan dan/atau pengobatan oliguria yang disebabkan gagal ginjal, menurunkan tekanan
intraokular, meningkatkan ekskresi uriner senyawa toksik, sebagai larutan irigasi genitouriner
pada operasi prostat atau operasi transuretral.
ASERING
Indikasi:
8/10/2019 fungsi cairan
13/19
Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam berdarah
dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.Komposisi:Setiap liter asering mengandung:
Na 130 mEq
K 4 mEq
Cl 109 mEq
Ca 3 mEq
Asetat (garam) 28 mEq
Keunggulan: Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hati
Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih baik dibanding RL pada
neonatus
Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi dengan isofluran
Mempunyai efek vasodilator
Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA, dapatmeningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil risiko memperburuk edema serebral
KA-EN 1BIndikasi:
Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus emergensi (dehidrasi
karena asupan oral tidak memadai, demam)
Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya 300-500 ml/jam
(dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak
Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam
Komposisi :
Tiap 1000 ml isi mengandung
- sodium klorida 2,25 g
- anhidrosa dekstros 37,5 g.
- Elektrolit (meq/L) :
a. Na+ 38,5
b. Cl- 38,5
c. Glukosa 37,5 g/L.
d. kcal/L : 150
KA-EN 3A & KA-EN 3B
Indikasi:
8/10/2019 fungsi cairan
14/19
Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium
cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas
Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A
Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B
Kompisisi :KA-EN 3A
Tiap liter isi mengandung
- sodium klorida 2,34 g
- potassium klorida 0,75 g, sodium laktat 2,24 g
- anhydrous dekstros 27 g.
- Elektrolit (mEq/L)
a. Na+ 60
b. K+ 10
c. Cl- 50
d. laktat- 20
e. glukosa : 27 g/L.f. kcal/L : 108
KA-EN 3B
Tiap liter isi mengandung
- sodium klorida 1,75g,
- ptasium klorida 1,5g,
- sodium laktat 2,24g,
- anhydrous dekstros 27g.
- Elektrolit (mEq/L) :
a. Na+ 50,
b. K+ 20,
c.
Cl- 50,d. laktat- 20,
e. glukosa 27 g/L.
f. kcal/L. 108
KA-EN MG3Indikasi :
Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium
cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas
Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam) Mensuplai kalium 20 mEq/L
Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L
Komposisi :
Tiap liter isi mengandung bahan :
- sodium klorida 1,75g,
- potassium klorida 1,5g,
8/10/2019 fungsi cairan
15/19
- sodium laktat 2,24g,
- anhydrous dekstros 100g.
- Elektrolit (mEq/L) :
A. Na+ 50,
B. K+ 20,
C. Cl- 50,D. laktat- 20,
E. glukosa 100 g/L;
F. kcal/L: 400
KA-EN 4A
Indikasi : Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak
Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium
serum normal
Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi (per 1000 ml): Na 30 mEq/L
K 0 mEq/L
Cl 20 mEq/L
Laktat 10 mEq/L
Glukosa 40 gr/L
KA-EN 4BIndikasi:
Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun
Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemia
Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi: Na 30 mEq/L
K 8 mEq/L
Cl 28 mEq/L
Laktat 10 mEq/L
Glukosa 37,5 gr/L
Otsu-NSIndikasi:
Untuk resusitasi
8/10/2019 fungsi cairan
16/19
Kehilangan Na > Cl, misal diare
Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi adrenokortikal, luka
bakar)
Mengandung elektrolit mEq/LNa
+= 154Cl
- = 154
Otsu-RLIndikasi:
Resusitasi
Suplai ion bikarbonat
Asidosis metabolik
Mengandung elektrolit mEq/LNa+= 130
Cl-
= 108.7K+= 4Ca
++= 2.7Laktat = 28
MARTOS-10Indikasi:
Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik
Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat, stres berat dan
defisiensi protein Dosis: 0,3 gr/kg BB/jam
Mengandung 400 kcal/L
AMIPARENIndikasi:
Stres metabolik berat
Luka bakar
Infeksi berat Kwasiokor
Pasca operasi
Total Parenteral Nutrition
Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit
Komposisi
Setiap liter Amiparen isi mengandung
- L-leucine 14g,
8/10/2019 fungsi cairan
17/19
- L-isoleucine 8g,
- L-valine 8g,
- lysine acetate 14,8g (L-lysine equivalent 10,5g),
- L-threonine 5,7g,
- L-tryptophan 2g,
- L-methionine 3,9g,- L-phenylalanine 7g,
- L-cysteine 1g,
- L-tyrosine 0,5g,
- L-arginine 10,5g,
- L-histidine 5g,
- L-alanine 8g,
- L-proline 5g,
- L-serine 3g,
- aminoacetic acid 5,9g,
- L-aspartic acid 30 w/w%,
- total nitrogen 15,7g,
- sodium kurang lebih 2 mEq,
- acetate kira-kira 1220 mEq.
- Sodium bisulfit ditambahkan sebagai stabilisator.
AMINOVEL-600
Indikasi:
Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI
Penderita GI yang dipuasakan
Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca operasi) Stres metabolik sedang
Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)
Komposisi :
Tiap liter Aminovel 600 berisi
- amino acid (L-form) 50g,
- D-sorbitol 100g,
- ascorbic acid 400mg,
- inositol 500mg,
- nicotinamide 60mg,
- pyridoxine HCl 40mg,
- riboflavin sodium phosphate 2,5mg,
- Elektrolit :
a. Sodium 35 mEq,
b. potassium 25 mEq,
c. magnesium 5 mEq,
d. acetate 35 mEq,
e. maleate 22 mEq,
f. chloride 38 mEq.
8/10/2019 fungsi cairan
18/19
- Setiap 50g asam amino berisi :
a. L-isoleucine 3,2gram,
b. L-leucine 2,4g,
c. L-lysine (calculated as base) 2g,
d. L-methionine 3g,
e. L-phenylalanine 4g,f. L-threonine 2g,
g. L-tryptophan 1g,
h. L-valine 3,2g,
i. L-arginine (calculated as base) 6,2g,
j. L-histidine (calculated as base) 1g,
k. L-alanine 6g,
l. glycine 14g,
m. L-proline 2g
PAN-AMIN GIndikasi:
Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan
Nutrisi dini pasca operasi
Tifoid
Komposisi
Tiap liter infuse mengandung
- L-arginine HCl 2,7g,
- L-histidine HCl H2O 1,3g,
- L-isoleucine 1,8g,
- L-leucine 4,1g,
- L-lysine HCl 6,2g,
- L-methionine 2,4g,
- L-phenyilalanine 2,9g,
- L-threonine 1,8g,
- L-tryptophane 0,6g,
- L-valine 2g,
- glycine 3,4g,
- D-sorbitol 50g
- air.
TUTOFUSIN OPS
Per liter :
- Natrium 100 mEq,
- Kalium 18 mEq,
8/10/2019 fungsi cairan
19/19
- Kalsium 4 mEq,
- Magnesium 6 mEg,
- Klorida 90 mEq,
- Asetat 38 mEq,
- Sorbitol 50 gram.
Indikasi :
o Air & elektrolit yang dibutuhkan pada fase sebelum, selama, & sesudah operasi.
O Memenuhi kebutuhan air dan elektrolit selama masa pra operasi, intra operasi dan pasca operasi
O Memenuhi kebutuhan air dan elektrolit pada keadaan dehidrasi isotonik dan kehilangan cairanintraselular
o Memenuhi kebutuhan karbohidrat secara parsial
Kontraindikasi :
O Insufisiensi ginjal
O intoleransi Fruktosa & Sorbitol
O kekurangan Fruktosa-1-6-difosfate
O keracunan Metil alkohol.
Hati-hati pada :
O Penyakit ginjal atau jantung
O retensi cairan
O hipernatremia