Top Banner
5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 JUMAT www.koranmadura.com 0328-6770024 SUDAH DITAHAN KPK DIPECAT DARI GERINDRA Karier politik Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bangkalan, KH Fuad Amin Imron benar-benar tamat. Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan tak memberi toleransi terhadap kader partainya yang melakukan korupsi. “Setiap kader Gerindra yang korupsi langsung saya pecat. Saya juga akan evaluasi pembinaan partai terhadap yang bersangkutan,” tulis Prabowo dalam akun resmi Twitter-nya @Prabowo08 di Jakarta, Kamis (4/12).
32

e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

Apr 06, 2016

Download

Documents

koran madura

e Paper Koran Madura
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III 15 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000JUMAT www.koranmadura.com0328-6770024

SUDAH DITAHAN KPKDIPECAT DARI GERINDRAKarier politik Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bangkalan, KH Fuad Amin Imron benar-benar tamat. Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan tak memberi toleransi terhadap kader partainya yang melakukan korupsi. “Setiap kader Gerindra yang korupsi langsung saya pecat. Saya juga akan evaluasi pembinaan partai terhadap yang bersangkutan,” tulis Prabowo dalam akun resmi Twitter-nya @Prabowo08 di Jakarta, Kamis (4/12).

Page 2: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III2

Godfather, sang pemimpin (mafia) bernama Don Vito Corleone. Ia lelaki pemurah dan kikir dalam memberi kekuasaan. Oleh karena itu, dalam situasi apapun, kekuasaan pasti dipertahankan. Ia juga ramah dan rasional dan pemimpin kelompok pal-ing mematikan di Cosa Nostra. Pusat komando Godfather berada di Long

Island, tempat ia memimpin kerajaan bawah tanah raksasa yang menguasai berbagai kegiatan bisnis ilegal, perjudian, taruhan pacuan kuda, dan serikat buruh.

Godfather juga tiran, pemeras, dan pembunuh dan tak ada yang berani menolak titahnya. Film ini memaparkan kehidupan mafia New York City : perebu-tan kekuasaan, penghargaan terhadap keluarga, cinta, loyalitas, dan berbagai konsekuensi hidup di tengah pembunuh, korupsi maupun balas dendam. Para to-kohnya merupakan karakter-karakter kompleks yang memiliki harapan, impian, dan ketakutan, tapi juga pembunuh, keji!

Penulis novel ini, Mario Puzo, mengemas kisah keluarga Corleone dengan kerajaan bawah tanah yang menarik. Sepak terjang Godfather beserta tokoh-tokohnya memiliki beragam karakter yang kompleks. Terlepas dari benar tidaknya gambaran yang diberi-kan Puzo dalam novel ini, sepak terjang mafia dalam kehidupan masyarakat Amerika memang tak dak dapat dipungkiri keberadaannya. Cara berutur Puzo yang detail dan sangat hidup dalam The Godfather membuat pembacanya bertanya-tanya, apakah ini merupakan kisah nyata?

Usai membaca novel lawas itu, secara spontan terbay-ang sosok yang diserupakan Godfather kecil di Madura. Memang tidak sama persis. Selain karena Madura tidak sebesar Amerika, cara berpikir warga Pulau Garam tidak melompat seperti di negeri Paman Sam terutama dalam film maupun novel. Tidak berarti warga Amerika lebih maju dari warga Madura, dan sebaliknya.

Lalu yang terjadi pada Fuad Amin Imron saat ini, tentu berbeda dengan Don Vito Corleone di Amerika. Fuad mungkin hanya lupa jalan pulang dan menem-puh rutenya sendiri yang dianggapnya benar meski orang lain menganggapnya tersesat. Siapapun yang melaju di luar markanya, hanya ada tiga hal yang dapat membuatnya sadar dan kembali ke jalan yang benar. Pertama, ia akan menyadari dirinya telah memilih jalur yang tidak umum, yang tidak biasa. Kedua, ia akan disadarkan oleh orang lain dengan cara memperha-tikannya atau memberikan perhatian dalam bentuk yang lain. Ketiga, alam yang akan membuatnya sadar sebagaimana pembalap liar di jalan yang tidak diketa-huinya berlubang.

Fuad, pada posisi yang tertangkap tangan oleh KPK sesungguhnya ia sedang mendapat peringatan meski belum tentu Fuad bersalah. Oleh sebab itu, Fuad harus dibela bukan karena ia pantas diduga bersalah. Melainkan, ia layak mendapat pembelaaan agar hak-hak konstitusinya untuk mendapatkan perlindungan hukum tidak digergaji oleh atas nama apapun. Bahwa pada akhirnya dibela dan ia tetap dinyatakan bersalah menurut hukum, ia harus menyadari tuhan terlibat dalam skenario ini untuk menjadikan hambanya lebih berkualitas. Walaupun, mungkin saja terdapat banyak pihak yang jauh lebih pantas diduga diabdning Fuad dan saat ini belum ketiban sial.

Di luar Fuad sebagai tersangka tipikor, ada sisi-sisi menarik yang tidak bisa dilupakan dari Fuad sebagai sosok yang lucu, apa adanya, dan blak-blakan. Apa yang dikatakannya, itulah yang mungkin dipikirkan-nya. Apa yang dilakukannya, pastilah belum sempat dipikirkan pada akhirnya, seperti saat ini. Meski sementara tidak leluasa, Fuad masih bebas bernyanyi termasuk melantunkan lagu Cita Citata; Sakitnya Tuh di Sini. =

GodfatherAbrari Alzael

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III2

“Setiap kader Gerindra yang korupsi langsung saya pecat. Saya juga akan evaluasi pembinaan partai terhadap yang bersangkutan,” tulis Prabowo dalam akun resmi Twitter-nya @Prabowo08 di Jakarta, Kamis (4/12).

Prabowo juga menegaskan Par-tai Gerindra lebih baik memiliki kader sedikit yang bersih dan jujur, ketimbang banyak kader tapi ko-rupsi. “Lebih baik Gerindra hanya punya 100 kader, tetapi kesemuanya jujur, berani, dan mengabdi kepada rakyat -daripada banyak tapi korup-tor,” terangnya.

Dia menegaskan, tidak ada ruang untuk koruptor di Gerindra. Sebab, partai ini mengemban misi untuk membela rakyat yang bersih dari korupsi. “Partai Gerindra harus jadi partai pembela rakyat. Harus beri contoh. Kalau Gerindra mau han-tam koruptor, masak kader Gerindra korupsi. Tidak ada tempat bagi ko-ruptor di Partai Gerindra. Jika meng-etahui ada kader Gerindra korupsi,

mohon laporkan ke Majelis Etik Par-tai (Gerindra),” tuturnya.

Seperti diketahui, petugas KPK menangkap Ketua DPRD Bangkalan yang juga mantan Bupati Bangkalan selama dua periode, Fuad Amin, di rumahnya, pada Selasa 2 Desember 2014, sekira pukul 01 00 WIB. Dari tangan Fuad Amin, KPK menyita tiga koper besar berisi uang yang di-jadikan barang bukti.

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan, dalam proses rekruitmen Gerindra memiliki pa-kta integritas. Dia pun meyakini jika Fuad paham soal itu sehingga lang-sung dipecat dari partai. “Gerindra waktu rekruitmen terbuka pakta in-tegritas. Korupsi, narkoba dia harus siap, komitmen itu yang akan kita pegang,” kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/12).

Fadli mengeluhkan jika me-mang sulit mencari seorang politisi yang bisa memegang komitmen. Dia menjamin jika Fuad akan lang-sung dipecat oleh partai pimpinan

Prabowo Subianto ini. “Sekarang su-lit mencari orang yang komit seratus persen,” imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua DPP Gerindra Desmon Juanidi Mahesa menegas-kan partainya tidak akan membela kadernya yang terlibat korupsi. “Pil-ihannya dipecat. Tinggal bagaimana mahkamah etik bersidang, karena saya anggota majelis akan bersidang pada awal tahun,” ujarnya.

Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat Untuk Demokrasi In-donesia (Sigma) Said Salahuddin menilai tepat sikap partai Gerindra terhadap Fuad Amin. “Sudah tepat sikap Partai Gerindra yang tidak memberikan pembelaan kepada Fuad Amin. Begitulah seharusnya sikap partai apabila mendapati ang-gotanya terlibat dalam kasus korup-si,” tegasnya.

Menurutnya, adalah sikap yang keliru melihat apa yang terjadi se-lama ini ketika partai memberikan bantuan hukum kepada kadernya yang terlibat dalam kasus korupsi. Tak jarang bahkan ada partai yang berusaha membela mati-matian kadernya.

“Itu adalah yang keliru! Sikap semacam itu tidak mencerminkan semangat anti-korupsi dari partai bersangkutan,” ungkapnya.

=GAM/ABD

Gerindra Pecat Fuad Amin ImronJAKARTA-Karier politik Ketua DPC Partai Gerindra Ka-bupaten Bangkalan, KH Fuad Amin Imron benar-benar tamat. Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subi-anto menegaskan tak memberi toleransi terhadap kader partainya yang melakukan korupsi.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato dalam penutupan Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Kamis (4/12). Prabowo menyatakan setiap kader Partai Gerindra yang korupsi langsung dipecat dari partai tersebut.

Page 3: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500| TAHUN III 3

Pengumuman ini disam-paikan Aburizal pada Rapat Paripurna Munas IX Partai Gol-kar di hotel Westin Nusa Dua, Bali, Kamis (4/12). Hadir pula dalam rapat paripurna terse-but Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto, Presiden PKS Anis Matta, mantan Ketum DPP PPP Surya Dharma Ali dan Ke-tum DPP PPP Djan Faridz.

Sejumlah posisi memang ber-tambah. Misalnya, jumlah wakil ketua umum partai bertambah dibandingkan periode sebelumn-ya. Periode ini ada 9 wakil ketua umum, lebih banyak dari periode

sebelumnya yang hanya 5 orang wakil ketua umum.

Putri mendiang Soeharto, Titiek Soeharto bahkan didaulat menjadi salah satu Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar. Ada-pun delapan Wakil Ketua Umum Golkar yang lain adalah Nurdin Halid, Theo Sambuaga, Setya Novanto, Syarif Tjitjip Sutardjo, Fadel Muhammad, Ahmadi Noor Supit, Ade Komarudin dan Aziz Syamsuddin. “Dulu (jumlah pen-gurus) 360 orang, sekarang 200 orang,” katanya.

Selain itu, ada jabatan baru yang disiapkan Ical untuk “me-

nampung aspirasi”. Jabatan yang dimaksud adalah Ketua Harian Partai Golkar. Yang terpilih men-empati posisi ini adalah MS Hi-dayat sempat maju sebagai calon ketua umum untuk bersaing den-gan Ical. Belakangan ia menarik diri.

Titiek mengaku tidak men-yangka akan hal tersebut. “Saya tidak tahu. Beneran baru tahu sekarang. Suwer, tidak menyang-ka saja,” ujar Titiek, sambil men-unjukkan 2 jarinya sebagai tanda bahwa dirinya memang tidak tau.

Soal posisi tersebut memang sempat namanya disebut-sebut. Tapi dia menampik bahwa hal itu tidaklah mungkin. “Saya baru percaya, ya saat tadi dibacakan. Makanya kaget juga,” ucapnya.

Dengan kepercayaan ini, dia akan berusaha untuk bekerja den-gan baik untuk partai sesuai den-

gan apa yang diamanahkan. Tentu kata Titiek akan mencoba untuk mengajak kaum wanita lebih be-rani tampil dalam menunjukkan

suaranya. “Pastinya di bidang perempuan, saya akan akomodir suara perempuan,” kata dia.

=GAM

PROBOLINGGO JUMAT 5 DESEMBER 2014No. 0500 | TAHUN III 3NasionalKORAN

MADURA

Titiek Soeharto Waketum GolkarFormasi Lengkap Kabinet ARB

JAKARTA- Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie resmi mengumumkan struktur kepengurusan Par-tai Golkar periode 2014-2019. Ical menunjuk MS Hidayat sebagai Ketua Harian serta Sekretaris Jenderal Idrus Mar-ham. Di bawah kepemimpinan pria yang biasa disapa Ical itu, jumlah pengurus mencapai sekitar 200 orang.

RAZIA PKL MONAS. Petugas Satpol PP mengangkut barang dagangan milik Pedagang Kaki Lima yang dis-embunyikan ke atas kendaraan saat melakukan razia pedagang kaki lima di Monumen Nasional, Jakarta, Kamis (4/12). Razia yang dilakukan aparat gabungan Satpol PP, Kepolisian dan Garnisun TNI tersebut akan terus dilakukan hingga Monas bebas dari PKL .

Page 4: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III4 Nasional

Menurut Juru Bicara KPK, Johan Budi, terungkapnya kasus itu merupakan hasil pengem-bangan dari kasus sebelumnya yang diduga melibatkan sejumlah pihak, termasuk Nazaruddin.

Hasil pengembangan kasus menemukan dua alat

bukti buat mengenakan status tersangka. “Penyidik telah menemukan dua alat bukti permulaan yang cukup dan disimpulkan ada dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan alkes pendidikan terutama berkaitan dengan penyakit infeksi dan pariwisata di Universitas Udayana,” kata Johan dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (4/12).

Tersangka pertama adalah MDM (Drs. Made Meregawa). Saat ini dia menjabat Sekretaris

LPPM Universitas Udayana. Sewaktu proyek berjalan, Made menjabat Kepala Biro Umum dan Keuangan merangkap Pejabat Pembuat Komitmen Universitas Udayana.

Kemudian, tersangka se-lanjutnya adalah MM (Marisi Matondang) selaku Direktur PT Mahkota Negara. Pers-eroan itu adalah salah satu perusahaan milik Muhammad Nazaruddin. Marisi juga men-jabat Manajer Operasional PT Anugrah Nusantara dan salah satu tangan kanan Nazaruddin

dalam menggarap proyek buat Grup Permai.

Nilai keseluruhan proyek ada-lah Rp 16 miliar dengan skema pembiayaan tahun jamak (multi years). Modus kejahatannya su-dah menjadi ciri khas permainan Nazaruddin. Yakni ditengarai ada penggelembungan (mark up) dan rekayasa dalam proses pengadaan dengan cara meme-nangkan tender tapi mengambil barang dari produsen lain dan di luar spesifikasi disepakati dalam kontrak.

Keduanya diduga melakukan

penggelembungan harga dan pe-mufakatan serta rekayasa dalam pengadaan. Hal itu menyebab-kan negara diperkirakan merugi hingga Rp 7 miliar.

Baik Made maupun Marisi dijerat dengan dua pasal. Yakni Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi seba-gaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.

=GAM/ABD

Petinggi Unud & Anak Buah Nazar Tersangka Korupsi

JAKARTA-Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) menetapkan dua tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan khusus pendidikan terkait penyakit infeksi dan pa-riwisata di Universitas Udayana (Unud) pada 2009. Kedua tersangka itu adalah MM (Marisi Matondang) dan MDM (Drs. Made Meregawa).

PENGAWASAN PELAKSANAAN UU PERPAJAKAN. Pimpinan dan Anggota Komite IV DPD/RI Haripinto Tanuwidjaya (kiri), Ajiep Padindang (tengah), Ghazali Abbas Adan (kanan) ketika menggelar jumpa pers di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/12). Komite IV DPD menyampaikan hasil pengawasan pelaksanaan UU Perpajakan dan Hasil Pemeriksaan Semester I BPK Tahun 2014, serta pertimbangan DPD terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Page 5: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500| TAHUN III 5LINTAS NUSANTARA Lintas JatimPROBOLINGGO JUMAT 5 DESEMBER 2014

No. 0500 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

Pada Kamis (4/12), pemer-intah menggelar rapat dengan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) untuk memba-has jumlah utang PT Lapindo dan pemerintah kepada warga yang terkena dampak lumpur.

Selain itu, rapat tersebut membahas tanggul penahan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, yang jebol sehingga menyebabkan lumpur di kolam penampungan meluber serta mengancam rumah warga. “Kami sudah rapat untuk penanggulan-gan lumpur. Karena ada tanggul

yang kondisinya sudah kronis kalau tidak ditangani lumpurnya akan meluap dan akan meluas,” jelasnya.

Sejak sepekan lalu, BPLS kata Andi, sudah mulai bekerja untuk memperbaiki tanggul-tanggul yang jebol akibat luapan lumpur. “Saat ini kendalanya adalah masyarakat sekitar yang ganti ruginya belum dibayarkan. Mereka meminta agar segera di-ganti dulu sebelum BPLS bekerja. Masyarakat mengizinkan BPLS bekerja,” terangnya.

Presiden kata Andi mem-

inta masalah ganti rugi korban lumpur Lapindo sudah tuntas pada 2015. “Presiden memer-intahkan lakukan apa saja yang bisa dilakukan. Delapan tahun sudah warga Lapindo men-unggu, jangan biarkan mereka menunggu lagi. Apalagi secara perhitungan finansial tidak ada alasan PT Lapindo tidak mem-bayar,” kata Andi.

Selain Rp 781 miliar, jelas Seskab, PT Minarak Lapindo Jaya juga masih mempunyai ke-wajiban membayar utang Rp 500 miliar kepada pengusaha yang terkena dampak bencana terse-but. “Jadi masih ada utangnya sekitar Rp 1,4 triliun. Itu belum dibayar itu masih ditunggu,” ujar Andi.

Adapun pemerintah sendiri, lanjut Seskab, masih mempun-yai kewajiban untuk membayar ganti rugi sekitar Rp 300 miliar. Namun uang tersebut baru bisa dibayarkan bila PT Lapindo juga melakukan hal yang sama. Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan

dananya sekitar Rp 300 miliar. “Sekarang kami sedang mencari cara untuk membantu Lapindo supaya juga bisa melaksanakan kewajibannya, misalnya lewat penjualan aset,” katanya.

BPLS ujarnya akan melaku-kan koordinasi dengan Bappenas untuk mencari cara supaya Lap-indo dengan aset yang ada bisa melunasi kewajibannya. “Supaya Lapindo tidak lepas tangan, tidak lemparkan pada pemerintah kare-na kami akan desak Lapindo un-tuk segera lakukan solusi konkrit dengan perhitungkan aset yang ada,” tandasnya.

BPLS ujarnya akan melaku-kan koordinasi dengan Bappenas untuk mencari cara supaya Lap-indo dengan aset yang ada bisa melunasi kewajibannya. “Supaya Lapindo tidak lepas tangan, tidak lemparkan pada pemerintah kare-na kami akan desak Lapindo un-tuk segera lakukan solusi konkrit dengan perhitungkan aset yang ada,” tandasnya.

=GAM

Pemerintah Desak Lapindo Bayar Ganti Rugi Rp 781 MJAKARTA-Pemerintah mendesak PT Minarak Lapindo Jaya untuk secepatnya membayarkan ganti rugi kepada warga korban luapan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Jumlah ganti rugi yang harus dibayarkan sebesar Rp 781 miliar. “Tentang ganti ruginya sendiri memang masih ada kewajiban pemerintah Rp 300 miliar, kewa-jiban dari Lapindo Rp 781 miliar,” ujar Seskab Andi Wid-jajanto usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis, (4/12).

JAKARTA-Nilai tukar rupiah terus merosot terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahannya bahkan sudah menembus level Rp 12.318 per dolar AS.

Direktur Currency Man-agement Board, Farial Anwar menilai posisi rupiah sudah sangat mengkhawatirkan ka-rena akan mengganggu pere-konomian Indonesia. “Kurs rupiah mencapai Rp 12.300 per dolar AS, ini sudah lampu merah,” katanya di Jakarta, Kamis (4/12).

Data valuta asing Bloomb-erg menunjukan nilai rukar rupiah menyentuh level 12.337 per dolar AS pada saat pem-bukaan perdagangan. Namun menjelang siang, nilai tukar rupiah terus berfluktuasi dan berada di kisaran Rp 12.309 per dolar AS hingga Rp 12.337 per dolar AS.

Dampak dari anjloknya kurs rupiah, tambah Farial mengakibatkan kredit macet, kewajiban pembayaran utang dan bunga utang semakin membengkak, dan seba-gainya.

Dia menjelaskan, pele-mahan rupiah disebabkan faktor sentimen dan funda-mental ekonomi Indonesia. Faktor sentimen global datang dari rencana kenai-kan suku bunga acuan The Fed, AS. “Baru rencana saja sudah memberikan dampak luar biasa. Nilai tukar dolar AS menguat ke seluruh mata uang dunia, dan rupiah kita pun ikut mengalami te-kanan,” terangnya.

Faktor global ini, lan-jut Farial, mengakibatkan penurunan harga di sejumlah komoditas seperti minyak mentah, emas, batubara, nikel dan lainnya. Kondisi ini memicu peralihan inves-tasi para pelaku pasar dari komoditas ke dolar AS. “Dari pada pegang komoditas, lebih baik pegang dolar. Profitnya lebih besar karena bisa dipermainkan spekulator. Hasilnya kita terkena imbas karena kita menganut rezim bebas di mana asing bebas keluar masuk tanpa ada atu-ran,” paparnya.

=GAM

Tembus Rp 12.300

Rupiah Sudah Lampu Merah

PRODUK REKSADANA SYARIAH. CEO PT Pratama Capital Indonesia, Mustofa (kiri), Ketua Komite Ekonomi Masyarakat Syariah, Sugiharto dan Direktur Utama PT Pratama Capital Assets Management, Iwan Margana (kanan), berbincang di sela soft launching dua produk reksadana PT Pratama Capital Assets Manage-ment, di Jakarta, Rabu (3/12). Kedua reksadana berbasis syariah masing-masing reksadana saham “Pratama Syariah” dan reksadana campuran “Pratama Syariah Imbang” tersebut akan mulai dipasarkan atau efektif NAB 1000 pada 10 Desember 2014.

Page 6: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III6 Ekonomi

Mardiasmo mengungkap-kan, penerimaan pajak di negara maju mayoritas berasal dari wa-jib pajak individu. Pemerintah, menurutnya, bisa menjadikan ar-tis, akuntan, dan dokter, sebagai target wajib pajak. “Mereka kan Fee-nya cukup besar. Dalam wak-tu dekat bisa beli mobil, rumah mewah,” ujarnya. “Ini akan kita lihat, kita sasar kita coba. Kalau sudah bagus akan kita apresisasi,” jelas Mardiasmo yang juga Dirjen Pajak ini.

Di luar itu, Mardiasmo men-gatakan, hampir 80 persen pen-gusaha tambang tak memiliki No-mor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Untuk itu, dia mengancam bakal menutup usaha pertambangan tersebut. “Bagaimana bisa bayar pajak kalau tak punya NPWP? Padahal dia mengeruk kekayaan

sumber daya alam Indonesia. Ini tidak fair. Untuk itu, Kemenkeu bakal menggandeng aparat pen-egak hukum,” imbuhnya.

Sementara itu, pengamat Per-pajakan dari Universitas Indone-sia (UI) Darussalam mendukung langkah pemerintah menggen-jot penerimaan pajak dari kaum profesional, tapi harus dibarengi dengan langkah-langkah yang pas dalam menggenjot peneri-maan pajak di 2015. “Jadi selama ini penyumbang penerimaan pa-jak terbesar dari Pajak Penghasi-lan (PPh). Tapi kebanyakan PPh pribadi yang banyak terjadi peny-impangan. Dengan terjadi hal itu, pemerintah harus punya lang-kah yang pas untuk menertibkan penyimpangan di PPh pribadi,” ujarnya.

Dia menjelaskan, salah satu

cara menertibkan PPh pribadi agar patuh terhadap pajak yaitu melakukan pemeriksaan lang-sung kepada PPh pribadi seperti profesi artis, dokter, pengacara, konsultan, dan lainnya. “Bisa saja pemeriksaan kepada manajer ar-tis yang meng-handle uangnya artis, bisa ditanya pendapatan yang didapatkan sebulan dan dalam sebulan berapa dana pajak yang telah dibayar,” tegasnya.

Menurutnya, langkah ini bisa dilakukan kepada profesi terse-but, sehingga target pajak untuk tahun depan bisa tercapai dengan baik. “Memang mereka mengaku sudah ada yang kena potong un-tuk pajak, tapi kita enggak tahu kan berapa dana pajak yang sudah dibayarkan. Pengetatan ini yang harus dilakukan, agar mereka patuh terhadap pajak yang diba-yarkan tiap bulannya. Jangan sampai penghasilan besar, tapi dana pajak yang dibayarkan san-gat kecil,” tutupnya.

Sekadar informasi, pemerin-tah dalam RUU Anggaran Penda-patan dan Belanja Negara (APBN) 2015 telah menetapkan sebesar Rp1.370,8 triliun, atau naik 10 persen dari target APBNP 2014 sebesar Rp1.246,1 triliun.

=GAM

Kemenkeu Incar Orang KayaJAKARTA-Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bakal fokus mengejar penambahan wajib pajak pribadi. Ini demi memenuhi permintaan Presiden Joko Widodo, pen-erimaan pajak minimal bertambah Rp 600 triliun tahun depan. “Maka itu kita mencoba mem-push wajib pajak orang pribadi yang di mata masyarakat itu hidup cukup mewah,” kata Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, di Jakarta, Kamis (4/12).

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta pemer-intah daerah (Pemda) agar lebih memanfaatkan pasar modal Indonesia, dalam mencari pen-danaan untuk pembangunan infrastruktur di daerahnya. Hal ini sangat penting guna meng-hindari pemanfaatan dana APBD untuk membiayai pembangunan infrastruktur daerah yang jum-lahnya sangat terbatas. “Kalau menunggu APBD itu lama, se-hingga diperlukan langkah ke pasar modal, mencari pendanaan dari swasta,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad usai menjadi pembicara dalam Seminar Pembiayaan Al-ternatif bagi Kota/Kabupaten dan Kelayakan Kredit yang didahului oleh Pembukaan Perdagangan di gedung Bursa Efek Indonesiaa (BEI), Jakarta, Kamis (4/12).

Muliaman, mengatakan tantangan semakin bertambah karena sulitnya mengharapkan pembiayaan infrastruktur dari luar negeri di kondisi perekono-mian dunia saat ini. Salah satu solusinya mengatasi masalah tersebut, kata Muliaman, bisa melalui opsi pendanaan yang melibatkan pihak swasta, yakni penerbitan obligasi daerah.

Dengan adanya obligasi daerah akan lebih memudahkan pemerin-tah daerah untuk dapat mengem-bangkan wilayahnya. Namun, pendanaan yang diperoleh dari obligasi diharapkan dapat diman-faatkan dengan maksimal. “Kepala daerah perlu melihat potensi apa yang ada di daerahnya, misalnya pembangunan untuk air minum yang bisa langsung diminum, atau pembangunan bandara seperti ke-inginan Provinsi Jawa Barat,” tu-turnya.

Hingga saat ini, OJK men-catat, dari 34 Provinsi di Indo-nesia, baru sekitar 10 Pemerin-tah Daerah (Pemda) yang telah melakukan proses pemeringka-tan status kelayakan kredit. Pa-dahal, status dan peringkat ke-layakan kredit merupakan salah satu syarat utama yang diperlu-kan dalam mengakses pembi-ayaan dari pihak swasta, teru-tama dalam penerbitan obligasi daerah. “Melalui peringkat ini, akan terlihat tingkat risiko ga-gal bayar dari Pemda, semakin tinggi peringkatnya, maka akan semakin rendah risiko gagal ba-yarnya,” jelasnya.

Muliaman pun melihat, status kelayakan kredit kota

ataupun kabupaten tersebut menjadi salah satu kendala Pemda dalam menerbitkan obli-gasi daerah. Hal ini disebabkan masih minimnya informasi ten-tang tentang pentingnya status kelayakan kredit. “Selain itu in-formasi program yang tersedia atau diperlukan untuk pengua-tan kapasitas keuangan Pemda berstatus layak kredit dan pros-es serta prosedur pemeringka-tan juga masih minim,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua De-wan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman, menantang Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menerbitkan obligasi daerah untuk Jakarta dan men-jadikan provinsi pertama yang mencari dana melalui pasar modal. “Saya tantang Ahok un-tuk terbitkan obligasi ini, itu baru Gubernur yang hebat,” ucap Irman di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (4/12).

Irman menantang Ahok bukan tidak mendasar, tetapi dirinya melihat provinsi DKI Ja-karta yang lebih mapan dalam perencanaan pembangunan infrastruktur ke depan, diband-ingkan provinsi lainnya. “Ja-karta kan kita lihat sudah siap,” ucap Irman sambil tersenyum.

Selain Jakarta, Irman pun mengungkapkan, banyak dae-rah yang berkeinginan mener-bitkan obligasi sebagai sumber pembiayaan infrastrukur. “Jawa Barat kan tadi dijelaskan berke-inginan bangun bandara den-gan biaya obligasi, lalu ada juga provinsi lainnya, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan lainnya. Kita dorong ini,” tuturnya.

=GAM

APBD TERBATAS

Pemda Bisa Manfaatkan Obligasi untuk Biayai Infrastruktur

Mengatakan tantangan semakin bertambah kare-na sulitnya mengharapkan pembiayaan infrastruktur dari luar negeri di kondisi perekonomian dunia saat ini. Salah satu solusinya

mengatasi masalah terse-but, kata Muliaman, bisa melalui opsi pendanaan yang melibatkan pihak

swasta, yakni penerbitan obligasi daerah.

PROGRAM OVOP. Petani membersihkan gulma pada tanaman stroberi di perkebunan Desa Pelaga, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (3/12). Pemerintah Kabupaten Badung mengembangkan sejumlah tanaman di lahan pertanian dan perke-bunan untuk menyeimbangkan perekonomian dalam program Satu Desa Satu Produk (One Village One Product/OVOP).

Page 7: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III 7OPINIPROBOLINGGO JUMAT 5 DESEMBER 2014

No. 0500 | TAHUN III 7BudayaKORAN MADURA

Kemudian, pagar yang saat ini telah mewujud lapisan kekunin-gan pada putihnya cat yang kian kusam adalah tempatku bersem-bunyi. Dulu, diam-diam tubuh mungilku akan berada di balik pintu gerbang. Berusaha agar badanku tidak terlihat saat ayah mengucapkan salam kepulangan. Sambil membawa lelah yang selalu saja ditutup-tutupi di balik keme-janya, ayah akan mengembangkan senyumnya yang paling manis.

“Dor!!!” kataku mencegat langkahnya di ambang pintu.

Meskipun tubuh ayah terper-anjat, tapi aku tahu ayah hanya pura-pura memasang muka kaget untuk membuatku tertawa saat mata kita beradu. Jujur saja, wajah ayah begitu lucu bahkan

lebih lucu dibandingkan saat ayah menggoda masakan ibu di meja makan.

Lalu pot-pot yang saat ini hanya menyisakan tanah seretak hatiku, adalah bagian dari keba-hagiaanku bersama ibu. Percay-alah, meski ruas tumbuhannya dipenuhi duri yang menusuk jemariku yang manis, itu tak be-rarti apa-apa jika ketimbang onak kehidupan.

Masa kecil adalah saat aku dan ibu merawat bunga-bunga cantik yang mengembuskan we-wanginya di beranda senja. Meski terkadang wewanginya kalah dengan bau knalpot, namun aku masih bisa membayangkan arom-anya yang segar.

“Ann, lihat bajumu basah. Kau malah main air,” tegur ibu sambil memperlihatkan matanya yang melotot. “Aku tidak main air, bu. Aku hanya memercikan sedikit saja ke arah bunga” kilahku sedikit berbohong.

Ketahuilah, percakapan itu selalu mengiringi jejak langkah saat aku berada tak jauh dari jarak rumah masa lalu. Saat memandang rumah itu, ingatan yang paling menyakitkan pun muncul.

Satu bulan sebelum malam nahas itu terjadi, diam-diam aku mendengarkan pertengkaran ayah dan ibu. Tak semuanya bisa kudengar jelas, tapi kedu-anya selalu menyangkutpautkan segala hal dengan uang dan bank. Tibalah siang di akhir bulan ke lima yang telah menjawab segala

rasa penasaranku. Dengan wajah ketakutan, ayah membuka pintu depan yang sedari tadi di ketuk kasar, entah oleh siapa.

Tak banyak yang kulihat di balik lubang kecil pintu, aku hanya memerhatikan ibu yang masih terdiam di ruang tengah. Segalanya begitu cepat, sangat cepat hingga aku hanya menden-gar teriakan ibu.

Mataku mengikuti siapa saja di lubang pintu. “Sudah kubi-lang dari jauh-jauh hari, jangan pernah berurusan dengan Bank,” umpat ibu sambil memasukan semua benda berharga yang bisa dimasukkan ke dalam koper.

“Diamlah, kemasi semua barangmu,” teriakan ayah mem-buat ibu terisak.

Ayah menggendongku. Entah berapa jarak yang kami lewati den-gan kebisuan ditambah air mata ibu yang membasahi seluruh wa-jahnya. Tak ada percakapan selama kami berjalan menuju rumah bibi, yang tersisa hanya luka. Celakanya, sebulan setelah pengusiran itu, ayah pergi tak pernah kembali.

Lima tahun pertama, ibu masih tegar dengan apa yang menimpa keluarga kami. Namun, Ibu semakin tak berdaya mena-han takdir yang kejam ini, ibu se-makin ringkih dan tak mau mela-kukan apa-apa kecuali menangis dan menjerit. Setiap malam terus begitu, hingga bibi membujukku melakukan ini semua.

“Bibi tahu ini berat untukmu Ann, bahkan untuk kita semua.”

“Apa tidak ada cara lain?”“Inilah cara terbaik agar

ibumu sembuh. Selama masa penyembuhan, kau akan kurawat seperti anakku.”

Aku mengangguk meski aku merasa anak durhaka. Anak mana yang tega membiarkan ibunya dianggap tidak waras dan menje-bloskan ke rumah sakit jiwa.

“Inilah dosaku yang paling besar,Bu. Anak durhaka seperti aku memang pantas kau doakan untuk masuk neraka,” kataku sambil mengusap kepala ibu yang sudah dipenuhi pudarnya harapan.

“Dasar Bank sialan. Kau hancurkan keluargaku, kau ambil hartaku, Asu!! Kakinya menen-dang-nendang ke arahku lalu teriakan ibu tiba-tiba memecah kesunyian menguhujam kerikil di ulu hatiku.

“Jancuk, akan kubunuh kau, kalau kau berani-berani me-mukuli suamiku lagi!!!” teriakan ibu yang satu ini telah membawa perawat menyuntikkan cairan penenang agar ibu tidur.

Umpatan ibu waktu itu masih bisa kuingat dan tengah me-nyerangku hebat saat ini. Ibu tak pernah tahu, aku Ann, anak semata wayangnya malah bekerja sebagai pegawai bank. Tadi pagi tepatnya, takdir membuatku berlabuh bekerja di tempat yang telah memporakporandakan keluargaku. Namun hidup di kota besar memang tak semudah yang kaukira. Setelah bertahun-tahun

hidup bersama bibi di pinggiran kota, dan untuk membayar semua rasa terima kasihku padanya aku memutuskan untuk bekerja di tempat luka mulai hari ini.

Seandainya ibu tahu keny-ataannya kalau aku berencana untuk membayar semua pengob-atan dari hasil kerja keras sebagai pergawai bank, aku yakin ibu akan semakin terpuruk. Aku ingin langsung mengundurkan diri saja, tapi biaya pengobatan ibu lebih penting dari egoku. Tapi tak ada yang bisa kulakukan kecuali melanjutkan semuanya. Peker-jaan dambaan semua wanita tapi tidak menurutku. Meski gajinya cukup menggiurkan, namun aku bisa membayangkan kesalahan ini akan terus menguntitku setiap malam bahkan setiap aku ber-napas. Nyatanya aku hanya akan mendapatkan ketidakbahagiaan.

Sambil memandang rumah itu, aku pun mengingat kebaha-giaan, sekaligus ingin mengaju-kan pertanyaan, padamu. Apakah aku harus tetap menjadi pega-wai bank dan membohongi ibu seumur hidupku atau keluar dari tempat derita ini?=

Ruang semesta, November 2014

*) Lahir di Bandung 19 Juli 1992. Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Aktif bersastra bersama Arena Studi Apresiasi Sastra UPI. Tulisannya bertebaran di berbagai media cetak dan online.

Kau harus tau! Ben-da-benda di rumah itu adalah kenangan.

Lalu, segala yang tersimpan di teras rumahnya adalah ingatan yang masih bisa kuindra meski tak sedekat masa lalu. Rerumput yang mengubah dirinya menjadi alang-alang setinggi bayan-gan kesedihan atau lantai yang meninggalkan nyeri penghujan. Tapi percayalah, segalanya pernah indah bahkan menyenangkan.

Ingatan Ingatan

Cerpen: Julia Hartini*

syarifhidayath

Page 8: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III 8

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Re-sensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua ming-gu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Lintas Jatim LINTAS JATIMLINTAS JATIMPROBOLINGGO SELASA 7 JANUARI 2014 No. 0275 | TAHUN III

KORAN MADURA8 JUMAT 5 DESEMBER 2014

No. 0500 | TAHUN III

KORAN MADURA

Puan Bermain Hujan* Tak mungkin tawa Puan masih terangsedang di langit awan gelap terus memekakkan lotengyang sudah seminggu ini menciptakan sebuah simponi.

Simponi hujan Desember,

Masih saja Puan duduk di sudut jendelamemandang bulir yang berlari-laribulir yang saling menyatu, lalupecah di tepi bingkai kayu.

Bingkai kayu yang lapuk,

Lantas Puan pun ikut bermainbersama bulir, bersama hujan

sebab, sudah seminggu inidarah Puan membeku menahan rindu pada orang itu.

“Keluarlah Puan. Cipratkan air hujan yang tergenang di lubang itu,di lubang yang kita bikin seminggu lalu.”

Padang, 2014

* Puan Bermain Hujan adalah salah satu judul dari lagu Payung Teduh.

Bilik JantungAda ruang bangkai di bilik kiri jantungmu. Aku masukAku mendengar lagu melow yang keras, terus diulang-ulang.Ternyata di sudut ruang ada setangkai bunga menga-yun mengiringi lagu.Aku terlena.Lalu kakiku dibenami lumpur merah. Lalu kelamKetika aku tersadar, aku sudah menjelma darah di tu-buhmu.***Darahmu (Aku) menggelogak. PanasAku tiba di kepalamu. Mengaliri urat-urat bola matamuhanyut kesana-kemari di labirin benakmu. Aku entah dimana–hanyut di tubuhmu ke tempatyang aku tidak tahu namanya. Tubuhmu semakin sempit untuk aku,untuk aku yang makin menggelogak. Makin banyak.***Aku melihat wanita itu, dengan perut terburaidan tangan menggenggam belatiterduduk di sudut kamar mandi.

Sedang aku terus mengalir ke arah lubang kencingyang baunya pahit sekali.

Padang, 2014

Oleh: Muhaimin Nurrizqy

PuisiOleh: Junaidi Khab*

Menyingkap Rahasia Ali Mortopo dan Orde Baru

Resensi Buku

Sehingga, tak heran jika Seri Buku Tempo ini menguak rahasia-ra-hasia panggung politik Ali Mor-

topo. Sebenarnya, bukan kali pertama ini panggung politik Ali Mortopo ditelusuri. Majalah Prisma edisi khu-sus 20 Tahun Prisma 1971-1991 juga mengulas dan menelusuri hal serupa, yaitu tentang Sejarah dari Sultan ke Ali Murtopo.

Sebagaimana diungkap oleh Kris-santono (Prisma, 1971-1991:137) bahwa Ali Mortopo merupakan seorang inteli-jen militer. Memiliki peranan menonjol dalam perintisan dan konsolidasi poli-tik Orba. Dia telah membantu Jenderal Soeharto sejak di KODAM Diponegoro sampai menjadi Aspri (asisten pribadi) bidang politik. Ali Mortopo, seorang ke-percayaan Pak Harto, ia mampu mener-jemahkan pikiran-pikiran atasannya. Di tengah lawan dan kawan politiknya, dia ternyata mampu mewarnai kehidupan politik Orba.

Kehadiran majalah Prisma yang lebih awal tersebut merupakan titik lemah kehadiran Seri Buku Tempo di saat menguak dan menelusuri tentang Ali Mortopo yang sudah menjadi bay-ang-bayang sejarah nasional. Kekalahan

langkah terhadap majalah Prisma ini bukan hal buruk dalam sejarah detek-tif pengungkapan rahasia Ali Mortopo. Namun, sebagai tolok ukur saja untuk melihat panggung sejarah politik Orba agar lebih luas dan jelas.

Hal ini menjadi sebuah garis tak-dir yang mesti diterima dan disadari bahwa bukan hanya Seri Buku Tempo saja yang menelusuri dengan bersum-ber wawancara dan buku rujukan ber-judul Kepak Sayap Putri Prajurit yang ditulis oleh Ani Yudhoyono, buku TB Simatupang yang berjudul Laporan dari Banaran dan buku AH Nasution, Memenuhi Panggilan Tugas. Meski-pun demikian, buku ini sangat men-gagumkan, ulasan dan paparannya lebih dalam serta mengena terhadap peran politik Ali Mortopo.

Tulang Punggung SoehartoHakikatnya, pemerintahan Orba

yang dipegang oleh Soeharto tidak akan berdiri tegak tanpa ada peran politik Ali

Mortopo yang menopang dari belakang. Soeharto tidak akan memiliki kekuatan dan pamor apa-apa untuk merebut kur-si Orde Lama dari pangkuan Soekarno tanpa ada sokongan dari Ali Mortopo di belakangnya. Titik terang kekuasaannya yaitu setelah penerimaan Supersemar yang dimandatkan oleh Soekarno dan MPRS.

Setelah menerima Supersemar, Soeharto sebagai pemegang amanat tersebut, posisinya semakin kuat. Man-dat untuk dia datang dari MPRS, bukan hanya dari Soekarno. Sebagai mandata-ris MPRS, Soekarno tak bisa lagi menarik atau melakukan tindakan apa pun atas pemegang Supersemar. Pada saat itulah, jalan bagi Soeharto makin lapang, walau dia belum tegas menyatakan kesediaan. Berkat Ali Mortopo yang memfasilitasi jalan politiknya, hingga akhirnya Soe-harto siap dan Ali sendiri yang menjadi tulang punggung Soeharto sebagai pe-megang pemerintahan Orba (hlm. 18).

Ali Mortopo banyak memberikan masukan bagi arah kebijakan politik presiden Soeharto. Dia pandai mem-baca situasi, jernih menganalisis per-soalan, dan jitu merancang taktik un-tuk kepentingan sang presiden. Itulah kelebihan Ali di mata teman-teman dekatnya. Ali juga yang menjadi dalang dalam memperkenalkan konsep peran ganda ABRI, sehingga Orba bertahan cukup begitu lama.

Dari Seri Buku Tempo ini kita akan menjumpai peranan politik Ali Mortopo bagi tegaknya roda pemerintahan Orba. Dia bermain di balik layar panggung sejarah pergeseran Orde Lama ke Orba, namun perannya menjadi fondasi kuat serta tulang punggung bagi kekuasaan Soeharto. Jika Ali ditanya perihal per-annya di balik layar panggung politik, dia akan menjawab visi-misinya demi negara, namun sejatinya apa yang di-lakukan semata-mata hanya untuk sang Presiden Soeharto =

*) Peresensi adalah Pecinta Baca Buku Asal Sumenep, Tinggal di Surabaya.

Kehadiran Seri Buku Tempo ini akan men-

coba menguak rahasia panggung politik Ali Mortopo yang men-

jadi terowongan atas terbitnya sinar Orde

Baru (Orba). Ali Mor-topo merupakan dalang

yang bermain di balik layar. Sementara da-

lang utamanya adalah Soeharto untuk naik

ke panggung presiden melalui Surat 11 Ma-

ret 1965 (Supersemar). Perjalanan politik Ali

Mortopo untuk meno-pang kursi kekuasaan

Soeharto berjalan lan-car dan mulus.

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO SAMPANG:

Miftahul Ulum (Kepala), Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati, Agus Setiawan BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

MuhaiMin nurrizqy lahir di Padang 12 Oktober 1995. Mahasiswa

Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Menjadi penulis analisa film di Cinema-

ma. Bergiat di Labor Penulisan Kreatif (LPK).

8

Page 9: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III 9PROBOLINGGO JUMAT 5 DESEMBER 2014

No. 0500 | TAHUN III 9Lintas JatimKORAN MADURA

Germo PSK Kelas Atas Dituntut 8 Bulan Penjara

Dalam persidangan yang di-gelar di ruang Sari 2 Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, JPU Arief menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan ber-salah melakukan bisnis prosti-tusi.

“Meminta majelis hakim menjatuhkan hukuman delapan bulan dikurangi masa tahanan,” ujar dia.

Tuntutan Jaksa ini sesuai dengan jeratan pasal 506 Kitab Undang-Undang hukum pidana (KUHP) yang maksimal ancama-nnya satu tahun penjara. Dalam sidang sebelumnya, Mami Dee mengaku mendapat fee 30 pers-en. Tarif PSK kelas atas yang di-jualnya juga bermacam-macam.

“Tergantung cantik atau tidaknya. Biasanya sekali kencan short time, Rp 1,5 juta dan untuk semalam suntuk Rp 10 juta,” pa-par terdakwa Mami Dee.

Mami Dee mengaku, secara pribadi dirinya tidak bersedia untuk diboking laki-laki hidung belang. Dia hanya membantu teman-temannya yang membu-tuhkan penghasilan tambahan sebagai PSK kelas atas.

“Kalau saya tidak mau di-boking pak, kasihan anak-anak saya,” terang dia.

Sekadar diketahui, Dewi Sund-ari alias Mami Dee adalah ter-dakwa kasus prostitusi penjualan PSK kelas atas melalui BlackBerry Messenger (BBM). Terdakwa di-tangkap pada Rabu (09/09/2014)

lalu oleh Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Surabaya di sebuah hotel berbintang di ka-wasan Ngagel.

Modus terdakwa dalam mem-perdagangkan PSK kelas atas, hanya menggunakan layanan broadcast BBM melalui Black Berry miliknya. Dia tinggal pa-sang foto pada Profile Picture (PP) berikut nomer. Melalui PP di BBM, pria yang sudah menjadi pelanggan yang mengenalnya, tinggal menanyakan tarif dan kepastian kapan bisa dipesan.

Mami Dee, memasang ta-rif PSK yang ditawarkan dalam kisaran Rp 1,5juta- Rp3 juta untuk 1-2 jam (short time). Sedang untuk long time yaitu selama sehari, tarifnya hingga Rp10 juta.

Tentang pembagian peng-hasilan, terdakwa mengaku ha-nya mengambil 30 persen, si-sanya bagian PSK yang dijualnya. Para pelanggan yang berminat biasanya diwajibkan menyedia-kan kamar di hotel berbintang sebelum transaksi.

= AGUSSETYAWAN

SURABAYA – Dewi Sundari (25) alias Mami Dee, terdakwa perkara prostitusi penjualan wanita sebagai PSK ke-las atas, melalui Black Berry Messenger (BBM) dituntut delapan bu-lan penjara oleh Jaksa PenuntutUmum (JPU) Arief Fathurachman, Kamis (04/12).

agussetyawan/koran maduraJALANI SIDANG. Dewi Sundari (25) alias Mami Dee, saat menjalani persidangan di ruang Sari 2 PN Surabaya

MUSIM PENGHUJAN

BPBD Bersiap Hadapi Banjir

BOJONEGORO - Badan Pen-anggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meny-iapkan berbagai keperluan meng-hadapi banjir, baik luapan Benga-wan Solo, maupun banjir bandang yang bisa datang sewaktu-waktu di daerah setempat selama musim hujan.

"BPBD sudah menyiapkan berbagai keperluan dalam meng-hadapi banjir, mulai makanan siap saji, tenda pengungsian juga berbagai keperluan lainnya," kata Sekretaris BPBD Pemkab Bojon-egoro Nadif Ulfia di Bojonegoro, Kamis (4/12).

Ia menyebutkan makanan siap saji yang tersedia sebanyak 999 paket, sembako 1.692 paket, ma-kanan tambah gizi 1.061 paket, beras 2.200 kilogram, dan beras bulog 12.785 kilogram, dan sak 24.700 lembar.

Selain itu, berbagai kebutuhan untuk korban banjir, seperti seli-mut, kasur, tenda pengungsian, bahkan sejumlah perahu karet untuk evakuasi korban banjir juga sudah dipersiapkan.

"Yang jelas kalau sewaktu-waktu terjadi banjir kami sudah siap dengan berbagai keperluan untuk menangani korban banjir, termasuk kesiapan personel den-gan melibatkan berbagai instansi terkait," katanya.

Pihaknya juga sudah meny-iapkan Tim SAR yang beranggo-takan 50 personel gabungan dari TNI, kepolisian resor (polres), dan BPBD.

Pembentukan Tim SAR terse-but, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Bojonegoro Suyoto No. 188/268/KEP/412.11.2014.

"Selain Tim SAR juga ada satuan reaksi cepat (TRC) dengan jumlah 22 personel yang bertugas menangani kejadian pada awal terjadi bencana banjir," katanya.

Dia menjelaskan dalam me-nangani banjir di daerah itu, akan dilakukan secara terpusat di kan-tor BPBD dengan membentuk pusat pengendali operasi (pus-dalops), yang melibatkan berba-gai instansi terkait.

"Posko-posko bencana di ke-camatan yang daerahnya biasa menjadi langganan banjir Ben-gawan Solo dan banjir bandang, juga sudah kami minta diaktifkan kembali," katanya.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

UPAH MINIMUM

Disnakersos Belum Terima Penangguhan UMK 2015 MADIUN - Dinas Tenaga

Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kota Madiun, Jawa Timur, belum menerima adanya penanggu-han penerapan upah minimum kabupatem/kota (UMK) tahun 2015 yang akan dilakukan per 1 Januari.

"Sejak ditetapkan akhir No-vember lalu oleh Gubernur Jawa Timur, kami belum menerima penangguhan dari perusahaan yang keberatan dengan pelaksa-naan UMK 2015 Kota Madiun," ujar Kepala Disnakersos Kota Madiun Sudandi, saat sosialisasi penerapan UMK 2015, dengan sejumlah perwakilan perusahaan dan serikat pekerja, Kamis (4/12).

Menurut dia, UMK 2015

Kota Madiun ditetapkan sebesar Rp1.250.000 per bulan. Jum-lah tersebut naik sekitar 17 persen jika dibandingkan UMK tahun 2014 yang mencapai Rp1.066.000 per bulan.

Untuk menampung kemung-kinan adanya penangguhan, pihaknya akan membuka posko pengaduan penangguhan UMK bagi perusahaan yang keberatan dengan besaran UMK 2015.

Mengacu pada penerapan UMK tahun 2014, dari 363 perusa-haan baik berskala kecil, me-nengah, maupun besar yang ada di Kota Madiun, tidak ada yang mengajukan penangguhan UMK.

Jika, nanti ada perusahan yang mengajukan penangguhan,

pihaknya akan membentuk tim khusus untuk melakukan survei ke perusahaan bersangkutan.

"Tim survei akan melihat manajemen perusahaan yang mengajukan. Mulai dari kemam-puan keuangan perusahaan termasuk kesepakatan antara karyawan dengan perusahaan. Harapan kami, dengan sosial-isasi UMK kali ini, manajemen perusahaan segera memberitahu kepada karyawannya tentang be-saran UMK yang baru," kataya.

Adapun, waktu penangguhan akan diberikan hingga tanggal 24 Desember mendatang. Jika sampai batas waktu yang diten-tukan tersebut tidak ada perusa-haan yang mengajukan penang-

guhan, maka semua perusahaan maupun serikat pekerja dinilai sepakat atas penetapan UMK 2015.

Dengan demikian, jika ditemukan ada perusahaan yang menyalahi aturan atau memberi-kan upah karyawan tidak sesuai UMK, maka akan dikenai sanksi, mulai dari sanksi administratif, jalur mediasi, hingga pencabu-tan izin perusahaan.

Sementara, salah satu mana-jer pusat perbelanjaan di Kota Madiun, Andreas Nugroho, me-nanggapi penerapan UMK 2015, mengatakan, secara prinsip pihaknya akan mengikuti aturan pemerintah.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

Page 10: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Penderita HIV/AIDS Didominasi Ibu Rumah Tangga

"Sekitar 30 persen dari 1.433 penderita HIV/AIDS di Jember merupakan ibu rumah tangga yang tertular penyakit mema-tikan itu dari suaminya," kata Humas Dinkes Jember, Yumarlis, Kamis (4/12).

Menurut dia, kalangan ibu rumah tangga sebenarnya bukan kelompok risiko tinggi tertular HIV/AIDS, namun kenyataannya di Jember kalangan ibu rumah tangga justru mendominasi orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

"Mereka tertular dari sua-

minya yang suka bergonta-ganti pasangan, namun ibu rumah tangga tersebut tidak tahu kalau suaminya terinfeksi virus HIV," tuturnya.

Setelah ibu rumah tangga, peringkat terbanyak kedua pen-derita HIV/AIDS adalah wiras-wasta, dan ketiga pekerja seks komersial (PSK).

"Jumlah penderita yang men-inggal dunia sekitar 400 orang dari total 1.433 penderita karena mereka sudah tahap stadium lanjut," ungkapnya.

Dinkes Jember, kata dia, berupaya menjalankan sejumlah program untuk mencegah me-luasnya penularan HIV/AIDS di Jember antara lain memberikan pendidikan kepada pemilik tem-pat hiburan tentang penularan

dan bahaya HIV/AIDS."Kami juga melakukan sosial-

isasi tentang bahaya narkoba dan larangan melakukan hubungan seks bebas kepada kalangan pela-jar, supaya mereka tidak terjang-kit HIV/AIDS," ujarnya.

Sementara itu, Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember menangani sebanyak 1.800 pend-erita HIV/AIDS sejak 2006 hingga akhir November 2014.

"Sebanyak 1.800 penderita itu tidak hanya berasal dari Jem-ber, namun kabupaten tetangga seperti Lumajang, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi," tu-tur kepala VCT RSD dr Soebandi Jember, dr Justina Evy Tyaswati.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

JEMBER - Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Jawa Timur, mencatat penderita HIV/AIDS di kabupaten setempat did-ominasi oleh kalangan ibu rumah tangga.

RAZIA

Satpol PP Kota Kediri Gagal Tutup Kafe KEDIRI - Satuan Polisi Pa-

mong Praja (Satpol PP) Kota Kedi-ri, Jawa Timur, gagal menutup se-buah kafe yang ada di Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, kota tersebut, karena rencana aksi itu diduga bocor.

"Ini tadi mau ditutup, tapi tidak ada bukti operasi, jadi akhir-nya dibatalkan untuk penyegelan-nya," kata Kepala Satpol PP Kota Kediri Ali Mukhlis di Kediri, Kamis (4/12).

Rencana penyegelan itu sebe-narnya sudah diagendakan jauh hari di kafe yang berada di rumah toko, Kelurahan Blabak, Kecama-tan Pesantren, Kota Kediri. Izin dari tempat itu adalah kafe, tapi nyatanya juga ada fasilitas kara-oke.

Satpol, kata dia, sudah per-nah mengingatkan untuk tidak beroperasi karena penyalahgu-naan izin tersebut. Namun, hal itu sempat diabaikan oleh pen-gelola, hingga akhirnya beren-cana akan ditutup.

Petugas Satpol PP dengan rombongan datang ke lokasi tersebut, pada Rabu (3/12) malam. Namun, saat di lokasi, ternyata sudah sepi. Tidak ada aktivitas ka-raoke, hanya ada sejumlah pega-wai yang berada di lokasi.

Padahal, sebelum kedatangan Satpol PP Kota Kediri, tempat tersebut ramai pengunjung. Di-duga, info rencana penyegelan itu bocor, sehingga para pengunjung

langsung meninggalkan lokasi se-belum petugas Satpol PP datang.

Disinggung adanya dugaan keterlibatan aparat yang mem-berikan informasi terkait ren-cana penyegelan itu, Ali enggan berkomentar. Ia hanya mengata-kan, tidak ditemukan cukup bukti untuk penyegelan, yaitu aktivitas

karaoke.Di tempat tersebut sebenarn-

ya masih terdapat fasilitas untuk karaoke, tapi karena tidak digu-nakan, Satpol PP berdalih belum cukup bukti.

"Kami nanti pantau saja. Un-tuk di tempat ini, ada alatnya tapi tidak dipakai," ujarnya.

Rombongan petugas dari Sat-pol PP Kota Kediri itu akhirnya meninggalkan kafe yang terletak di jalur Kediri-Blitar. Pengelola juga enggan untuk dikonfirma-si, dan bungkam terkait dengan adanya dugaan penyalahgunaan izin.= ANT/DESTYAN HENDRI SUJARWOKO/DIK

ant/rudi mulya RAZIA TEMPAT HIBURAN TERSELUBUNG. Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan razia tempat makan dan kafe yang menyalahi izin karena digunakan sebagai tempat hiburan Karaoke yang menyediakan jasa wanita Pemandu Lagu (Purel) di kawasan Blabak Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (3/12) Malam. Razia tersebut dilakukan karena banyak tempat hiburan malam di Kota Kediri yang berkedok rumah makan atau kafe yang menyediakan jasa wanita penghibur dan digunakan sebagai tempat prostitusi.

MELIMPAH

Harga Gula Lokal pada 2015 Tertekan

SURABAYA - Harga gula lokal pada 2015 diprediksi masih tertekan dan sulit naik karena melimpahnya stok has-il giling dan pengaruh rembe-san gula rafinasi yang dijual ke pasar bebas sebagai gula kon-sumsi.

Ketua Ikatan Ahli Gula In-donesia (Ikagi) Subiyono kepada wartawan di Surabaya mengata-kan stok gula lokal hingga akhir 2014 diperkirakan masih sekitar 1,5 juta ton, dari total produksi lebih kurang 2,4 juta ton.

"Dengan konsumsi nasional rata-rata 200.000 ton per bulan, hingga musim giling 2015 di be-berapa pabrik gula yang dimulai sekitar bulan Mei, sisa stok hasil giling 2014 masih sangat besar," katanya, Kamis (4/12).

Menurut Subiyono, me-limpahnya stok gula mengaki-batkan harga komoditas terse-but menurun, bahkan harga penawaran dalam beberapa lelang di bawah harga pokok penjualan (HPP) yang ditetap-kan pemerintah sebesar Rp 8.500 per kilogram.

Harga yang rendah tersebut membuat banyak pabrik gula dan petani tebu tidak berani melepas stok saat dilakukan le-lang, karena dipastikan merugi.

"Dengan kondisi yang ada sekarang, saya prediksi hampir semua perusahaan gula men-galami kerugian, karena ong-kos produksi dengan harga jual gula tidak seimbang. Petani juga kelimpungan," kata Subi-yono, yang juga Direktur Uta-ma PT Perkebunan Nusantara X (Persero), perusahaan pen-gelola 11 pabrik gula di Jatim.

Khusus di PTPN X, Subi-yono mengungkapkan stok gula di gudang yang belum terjual hingga akhir tahun ini diperkirakan masih 160.000 ton. Sementara total produksi gula salah satu BUMN sek-tor perkebunan tersebut pada 2014 sejumlah 470.000 ton.

"Tahun ini kami tidak mer-ugi karena sebelumnya sudah melakukan berbagai langkah efisiensi pada kegiatan produk-si. Tapi, keuntungan yang diper-oleh juga sangat tipis," tambah Subiyono tanpa merinci proyek-si keuntungan yang dicapai.

= ANT/DIDIK KUSBIANTORO/DIK

Page 11: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III 11Lintas Jatim

42 Hektare Lahan Pertanian Beralih Fungsi

Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian Kota Madiun, Agoes Haryanto mengatakan setiap tahunnya luas lahan per-tanian di Kota Madiun mengala-mi pengurangan.

Data Dinas Pertanian se-tempat mencatat lahan pertani-an yang berkurang mulai tahun 2009 hingga 2014 telah menca-pai 42 hektare dari jumlah total lahan sekitar 1.097 hektare.

"Paling signifikan, pengu-

rangan terjadi pada tahun 2009 ke tahun 2013. Pengurangan-nya mencapai 30 hektare," ujar Agoes.

Menurutnya, pengurangan lahan paling besar untuk pem-bangunan pusat perbelanjaan "Sun City" seluas 6 hektare, pembangunan Akademi Perk-eretaapian Indonesia (API) se-luas 20 hektare, dan Ruko Rado seluas 4 hektare. Sedangkan si-sanya untuk perumahan.

"Bangunan-bangunan terse-but, seperti "Sun City", diban-gun di lahan bengkok dan tanah poduktif. Sebenarnya, jika tetap dibiarkan untuk lahan pertani-an, dalam satu tahun bisa panen tiga kali," terangnya.

Untuk tahun 2014, tercatat terjadi pengurangan 12 hek-tare sehingga saat ini masih tersisa sekitar 1.055 hektare. Sedangkan pada tahun 2015, pihaknya memastikan akan ada lagi pengurangan lahan pertanian.

"Rencananya untuk pem-bangunan gedung DPRD di wilayah Kecamatan Taman di atas lahan bengkok seluas 14

hektare," kata dia.Pihaknya tidak menampik,

beralihnya fungsi lahan perta-nian tersebut berdampak pada menurunnya produksi beras di wilayah setempat per tahun. Saat ini hanya mampu meng-hasilkan 10.000 ton beras untuk 205 ribu jiwa.

Padahal untuk jumlah itu, dibutuhkan beras sebanyak 20.000 ton dengan luasan sawah 2.500 hektare. Memrihatinkan lagi, kata dia, Perda RTRW telah diabaikan. Padahal dalam perda tersebut ada batasan zona yang boleh dialihfungsikan dan yang tidak boleh.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

MADIUN - Lahan pertanian seluas 42 hektare di Kota Madiun, Jawa Timur, telah beralih fungsi akibat maraknya bangunan pertokoan dan peru-mahan di daerah ini.

ant/andreas fitri atmokoPENGOPTIMALAN LAHAN PERTANIAN. Sejumlah pekerja memindahkan bibit tanaman padi yang siap ditanam di Desa Badekan, Margorejo, Pati, Jateng kemarin. Pada musim tanam pertama ini, Kementerian Pertanian menyalurkan bantuan berupa benih, pupuk, dan alat mesin pertanian guna mengoptimalkan pemanfaatan 500 ribu hektare lahan pertanian di 12 provinsi dengan anggaran Rp 1,3 triliun.

PENGHENTIAN DISTRIBUSI

Ada 17 Kecamatan Nunggak Pembayaran Raskin

NGAWI - Sebanyak 17 dari 19 kecamatan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menunggak pemba-yaran beras bagi masyarakat miskin hingga mencapai Rp 1,7 miliar yang berakibat pada penghentian distri-busi raskin di wilayah setempat.

"Hingga 2 Desember, dari 19 ke-camatan hanya dua kecamatan yang sudah lunas, yaitu Padas dan Pang-kur. Tunggakan tersebut sudah ter-jadi sejak beberapa bulan terakhir," kata Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Ngawi Aris Dewanto kepada wartawan, Kamis (4/12).

Menurut dia, masyarakat peneri-ma jatah sebenarnya sudah memba-yar lunas pembelian raskin. Namun, pihak pengelola tidak langsung menyetorkannya ke Bulog.

"Jadi nyantolnya bukan pada masyarakat, melainkan pada pihak pengelolanya. Hal itu terjadi berulang kali meski pihak pengelola telah ditegor," kata Aris.

Sesuai data yang ada, wilayah yang masih menunggak antara lain, Kecamatan Sine sebesar Rp 333,9 juta, Ngrambe Rp 216,8 juta, dan Jogorogo Rp 55,8 juta.

Kemudian, Kecamatan Kendal Rp 6,7 juta, Geneng Rp 190,3 juta, Kwa-dungan Rp 64 juta, Karangjati Rp 38,5 juta, Ngawi Rp 78,7 juta, Paron Rp 108,4 juta, serta Kedunggalar Rp 169,4 juta.

Lalu, Kecamatan Widodaren Rp 74,1 juta, Mantingan Rp 74,1 juta, Bringin Rp 43,1 juta, Pitu Rp 3,4 juta, Gerih Rp 136,4 juta, Kasreman Rp 10,3 juta, dan Karanganyar Rp 195,1 juta.

Ia menjelaskan, selaku tim pen-distribusian raskin, pihaknya sudah berusaha maksimal melakukan pengawasan dan evaluasi. Terlebih pengawasan dan evaluasi di petugas distribusi raskin di tingkat desa.

"Namun, kejadian serupa masih saja terulang. Kalau tim dari pemkab dan bulog turun, mereka baru setor atau membayarnya," kata Aris De-wanto.

Akibat tunggakan tersebut, Bu-log Sub Divre IV Madiun akan meng-hentikan penyaluran raskin semen-tara. Pihaknya juga sudah meminta kepala desa bersangkutan untuk segera menyelesaikan pembayaran raskin tepat waktu. Sehingga warga penerima raskin tidak menjadi korban.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

Page 12: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO JUMAT 5 DESEMBER 2014

No. 0500 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Razia PNS itu dilakukan seki-tar pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB di pusat perbelanjaan yang ada di Kota Probolinggo, seperti Giant, Graha Mulia (GM), Kurnia Damai Sejahtera (KDS), dan pusat perbelanjaan Sinar Terang.

“Tiga PNS kedapatan ten-gah keluyuran saat jam kerja

pada razia yang kami gelar di pusat perbelanjaan Giant, Toserba Graha Mulia (GM) dan Sinar Terang,” ujar Nurrahmad, Komandan Provost, Satpol PP Kota Probolinggo, kepada warta-wan, Kamis (4/12).

Menurutnya, razia PNS itu digelar guna meningkatkan disi-plin kerja pegawai dari semua

instansi sehingga pelayanan ter-hadap masyarakat dapat berjalan dengan optimal. Tujuan lainnya, untuk memberikan sanksi kepada PNS yang berkeliaran pada saat jam kerja.

PNS yang terjaring razia akan didata, nama dan instansi tempat bertugas PNS yang bersangkutan, selanjutnya data akan diserahkan ke pimpinan SKPD yang bersang-kutan.

Terkait sanksi, PNS yang ter-jaring razia tersebut masih didata dan diberikan peringatan seba-gai salah satu upaya pembinaan. ”Untuk sanksi, diserahkan kepada SKPD dimana PNS yang terjaring ini bertugas,” tandas Nurrahmad.

Nurrahmad menambahkan, ketiga PNS yang terjaring ra-zia tersebut kedapatan sedang berbelanja di pusat perbelanjaan pada jam kerja. Pihaknya tidak bisa menindak PNS yang keluy-uran di jam kerja sehingga Sat-pol PP hanya memberikan reko-mendasi dan nota kedisiplinan.

Instansi tempat bernaung PNS yang terjaring razia akan bertindak sebagai eksekutor ka-rena setiap SKPD memiliki pera-turan sendiri terkait dengan ke-disiplinan PNS. Oleh karena PNS tersebut dapat menunjukkan surat dinas luar, dan pihaknya mempersilakan untuk melan-jutkan kembali aktivitas belan-

janya.“Kami juga lihat, apa yang ter-

jaring razia terus itu orang yang sama. Kalau iya, berarti SKPD-nya belum memberikan tindakan agar menjadi efek jera. Akan tetapi hingga saat ini, PNS yang terjar-ing razia berbeda-beda sehingga tidak menutup kemungkinan mereka telah terjaring sebelumn-ya sudah jera,” papar Nurrahmad.

Diketahui, tiga PNS yang ter-jaring razia Satpol PP tersebut berasal dari staf kelurahan Curah-grinting Kecamatan Kanigaran, staf kecamatan Wonoasih, dan staf Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Probolinggo.

=M.HISBULLAH HUDA

Tiga PNS Terjaring Razia Akibat Keluyuran Saat Jam KerjaPROBOLINGGO - Ibarat semut di seberang lautan nampak, gajah di pelupuk mata tak nampak. Begitu-lah yang dialami Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Probolinggo berhasil menjaring tiga pega-wai negeri sipil (PNS) yang kedapatan keluyuran saat jam kerja.

TERJARING. Tiga PNS di lingkungan Pemkot Probolinggo yang kedapatan keluyuran saat jam kerja oleh petugas Satpol PP.

Page 13: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500| TAHUN III 13Probolinggo

“Selama ini kami sebagai kaum minoritas masih sangat ket-inggalan dalam berbagai bidang, terutama kesehatan, pendidikan, dan tentunya kesejahteraan,” kata Ketua PPDI Kota Probolinggo, Didik Sukarsidi, usai pengukuhan pengurus di Puri Manggala Bhak-ti, Kantor Walikota Probolinggo, Kamis (4/12).

Saat ini, kata Didik Su-karsidi, penyandang disa-bilitas yang tergabung dalam PPDI Kota Probolinggo jum-lahnya sudah mencapai ratu-san orang dari berbagai usia. “Tapi saya yakin jumlah pen-yandang disabilitas ini di Kota Probolinggo cukup banyak, hanya saja kami belum bisa menjangkau mereka, teruta-ma yang bertempat tinggal di daerah pelosok,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Pen-yandang Disabilitas Indonesia (DPD PPDI) Jawa Timur, Adi Kur-nia Juwanto, mengatakan PPDI bersifat non partisan dan terbuka bagi seluruh organisasi sosial penyandang disabilitas, organisa-si sosial disabilitas dan organisasi kemasyarakatan penyandang dis-abilitas tingkat nasional.

PPDI adalah payung bagi organisasi sosial penyandang disabilitas, organisasi sosial disabilitas dan organisasi ke-masyarakatan penyandang disa-bilitas sesuai dengan tingkat kedudukannya berfungsi sebagai wadah perjuangan, koordinasi, konsultasi, advokasi dan sosial-isasi disabilitas ditingkat nasional dan internasional.

“Secara umum penyandang disabilitas menghadapi kesu-litan yang lebih besar dibanding-kan masyarakat pada umumnya, sebab mereka memiliki ham-batan dalam mengakses layanan umum,” tandasnya.

Menurutnya, untuk memberi-kan kesempatan kerja bagi pen-yandang disabilitas, pemerintah beserta sektor umum dan swasta

perlu memastikan dihapuskan-nya berbagai hambatan hukum dan sosial dalam mempekerjakan penyandang disabilitas.

Penyandang disabilitas me-miliki hak untuk bekerja, hidup mandiri, dan memperoleh kesem-patan mengembangkan diri.

“Penyandang disabilitas be-lum sepenuhnya dapat memper-oleh pendidikan yang murah dan terjangkau. Soal quota ketena-gakerjaan kaum disabilitas be-lum sepenuhnya seratus persen

tertampung,” papar Adi Kurnia Juwanto.

Terpisah, Sekdakot Johny Hariyanto, mengajak seluruh komponen pemangku kepentin-gan untuk manfaatkan peringatan Hari Disabilitas Internasional se-bagai momentum untuk meyakini bahwa penyandang disabilitas adalah potensi kekutan negara.

“Saya mengimbau segenap komponen untuk bersama-sama melakukan keberpihakan pen-yandang disabilitas dengan meli-batkan mereka secara aktif dalam berbagai aspek kehidupan sesui potensi yang dimilikinya,” ka-tanya.

Menurut dia, peringatan HDI bertujuan menggugah kesadaran dan pemahaman tentang pent-ingnya upaya pemajuan, per-lindungan, dan pemenuhan hak

penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan. Pemerintah menyadari pentingn-ya pembangunan yang berjalan pesat dengan pelibatan penyan-dang disabilitas sebagai subyek dan penikmat hasil dari pemban-gunan.

“Persoalan disabilitas mer-upakan pintu pembangunan lintas sektor, karena itulah ter-ciptanya masyarakat inklusi penyandang disabilitas dan terbangunnya tanggung jawab kolektif para pemangku kepent-ingan dalam pemajuan, perlind-ungan, dan pemenuhan penyan-dang disabilitas dalam aspek sosial, ekonomi, politik, dan bu-daya menjadi tujuan yang akan diwujudkan bersama,” tegas Johny Hariyanto.

=M.HisbullaH Huda

Penyandang Disabilitas Minta DiperhatikanPemenuhan Hak Belum Seratus PersenPROBOLINGGO – Bersamaan dengan peringatan hari internasional disabilitas, para penyandang disabilitas mengukuhkan Persatuan Penyandang Disabilitas Indone-sia (PPDI) Kota Probolinggo. Melalui organisasi ini para penyandang disabilitas berharap dapat lebih diperhatikan lagi oleh pemegang kebijakan.

PROBOLINGGO - Tana-man apel yang biasa dikenal di Kota Malang, namun sekarang petani Desa Pandansari Ke-camatan Sumber Kabupaten Probolinggo, sudah mulai mengembangkan jenis tana-man apel.

Salah satu petani Apel Desa Pandansari, Basori mengatakan, dirinya tertarik untuk menanam apel. Karena dinilai daer-ahnya sangat cocok untuk pengembangan apel.Selain daerahnya berada di daerah dataran tinggi. “Daerah Kecamatan Sumber suhu-nya sama dengan lokasi pengembangan apel di Malang,” terangnya kepada wartawan, Kamis (4/12).

Menurutnya, tanaman apel yang telah dikembangkan olehnya, sudah sekitar tiga tahun kemarin. Saat ini sudah mulai berbuah, tetapi lokasi yang ditanamnya tidak hanya ditanami apel, juga dilengkapi dengan tanaman kentang dan bawang pring. “Karena jarak tanam apel 3 sampai 4 meter. Jadi masih banyak ruang kosong untuk ditanami kentang dan bawang pring,” ujar Basori.

Petani apel lainnya, Samsul, mengatakan, tana-man apel yang dimilikinya untuk tahun ini, masih belum dijual secara umum. Dia memilih untuk mem-bagikan kepada warga sekitar. “Tanaman apel masih tergolong langka di Kecamatan Sumber, Warga banyak yang minat untuk membelinya,” tegasnya.

Dia menambahkan, petani lainnya akan terus mengembangkan tanaman apel khusunya di desanya. Sebab tanaman tersebut dinilai berpotensi untuk menambah pendapatan warga kalangan petani. “Ke-mungkinan dalam waktu 7 tahun lagi apel sumber akan dikenal masyarakat luas,” ucap Samsul.

Samsul mengaku, jenis apel yang ditanam petani di desanya, yakni apel jenis Ana. Bentuk apelnya agak lonjong dengan warna biru kemerah-merahan. ”Daerah Sumber tidak hanya tergantung dari kentang saja. Tetapi sudah mulai berkembang tanaman lainnya berupa apel,” tan-dasnya.

=MaHFud HidaYaTullaH

PETANI SUMBER

Kembangkan Tanaman Apel

Page 14: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III14 Probolinggo

PROBOLINGGO - Keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pem-kab) Probolinggo yang bertekad mengangkat batik. Sebagai upaya membantu pengusaha batik dalam mengangkat potensi daer-ahnya masing-masing, mulai in-tens memetakan motif batik.

Tiap-tiap motif batik mempu-nyai ciri khas seperti pewarnaan, teknik pengerjaan serta motif

khas di mana juga mengangkat potensi budaya serta sumber daya alam daerah masing-masing.

Dari hasil pemetaan, baru ditemukan 10 motif batik yang menjadi identitas 10 kecama-tan. Yaitu, Senandung Lirik Biru Lancor (Dringu), Wangsit Mada-karipura (Lumbang), Genggong Arsy (Pajarakan), Baku Menyono (Kuripan), Rancak Jambu Mente

(Tegalsiwalan), Sulur Kacang Pohsangit (Wonomerto), Sejatin-ing Urip (Krejengan), Gir Sereng Gending Asri (Gending), Satria Pandan Laras (Krucil) dan Pring Tiris (Tiris).

“Hal ini penting agar Pemkab Probolinggo mempunyai potensi batik dari 24 kecamatan yang teradministrasi. Sebab selama ini masih belum ada. Padahal

semua itu bisa menjadi identitas kecamatan. Untuk selanjutnya setiap desa memiliki potensi ba-tik yang dapat dikembangkan,” terang Taufik, kepada wartawan, kemarin.

Taufik menjelaskan motif yang digunakan hendaknya di-ambil dari potensi masing-mas-ing daerah mulai dari produk unggulan dan asal usul (seja-

rah) daerah. Tetapi hal tersebut tidaklah mudah, harus survei ke lokasi untuk menyerap informa-si masyarakat.

“Kendalanya, ada beberapa kecamatan yang potensinya ter-batas dan tidak bersifat khas. Pemetaan motif batik ini penting untuk memudahkan dalam mem-bina pengusaha batik,” tandasnya.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

POTENSI DAERAH

Sepuluh Motif Batik Kabupaten Ditemukan

Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Proboling-go, Anung Widiarto, mengatakan, di wilayah Kabupaten Proboling-go tempat wisata air terjun me-mang ada. Diantaranya air terjun Madakaripura dan Darungan.

“Kedua lokasi itu tergolong banyak pengunjung yang hadir kelokasi itu. Baik dari kalangan warga sekitar lokasi wisata mau-pun pengunjung dari luar kota,” terangnya kepada wartawan, Kamis (4/12).

Menurutnya, menghadapi musim hujan rentan akan ter-jadi bahaya banjir. Oleh karena itu, agar pengunjung yang ada dilokasi wisata tidak menjadi kor-ban bencana ketika hujan deras. Pihaknya mengantispasi sebelum hal terburuk menimpa bagi pen-gunjung,

Agar hal itu tidak terjadi ,maka menyarankan kepada para petu-gas tempat wisata air terjun untuk memberikan peringatan kepada pengunjung. Sehingga mereka akan lebih waspada ketika turun hujan. “Setiap pengunjung akan mendapatkan infrormasi untuk

waspada ketika masuk kelokasi wisata air terjun,” tandas Anung Widiarto.

Salah satu pengunjung yang kerap datang kelokasi wisata air terjun, Lasmono, mengata-kan, setiap musim hujan air ter-jun sering terjadi banjir, meski

tidak turun hujan. Suasana mulai mendung, setidaknya pengunjung harus lebih berhati-hati. “Ketika hujan, wisata air terjun sering terjadi banjir. Volume airnya ter-golong deras,” tegasnya.

Ia berharap, petugas wisata agar tidak hanya menyampaikan

secara lisan tentang peringatan kepada pengunjung. Sebaiknya memasang papan peringatan di lokasi wisata. “Yang pasti pen-gujung lebih berhati-hati ketika sudah memasuki lokasi wisata,” ucap Lasmono.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

Pengunjung Wisata Diberi PeringatanAntisipasi Banjir ketika Turun HujanPROBOLINGGO - Turun-nya hujan memang identik dengan munculnya ban-jir. Untuk tidak menelan korban bencana tersebut, pengunjung wisata air terjun diberikan peringatan oleh petugas wisata ketika mendung datang untuk segera meninggalkan lokasi.

PROBOLINGGO – Era reformasi dewasa ini perubahan lingkungan terjadi begitu cepat, semua aspek dalam kehidupan terjadi be-gitu cepat dan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dituntut untuk selalu melakukan peru-bahan ke arah yang lebih baik, termasuk Reformasi Birokrasi.

“Reformasi Birokrasi merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyeleng-garaan pemerintah, terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan, ketatalak-sanaan dan sumber daya manusiia aparatur,” ujar Sekdakot Johny Hariyanto, dalam Sosialisasi dan Work-shop Penyusunan Rencana Roadmap Reformasi Bi-rokrasi dilingkungan pemkot Probolinggo, kemarin.

Sekdakot Johny Hari-yanto menambahkan, adanya kesadaran dalam pembenahan birokrasi merupakan proses yang berkesinambungan dan meyeluruh, karena menyang-kut perubahan mindset, sikap dan tingkah laku dari seluruh jajaran pegawai pemerintah, dari tingkat yang paling tinggi hingga tingkat pelaksana, contohnya dengan men-gubah mindset para aparatur pemerintah dari yang dilayani menjadi melayani.

=M.HIsbULLAH HUDA

SKPD

Roadmap Kota Dibahas

Page 15: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014

No. 0500 | TAHUN III 15

Barcelona membantai Huesca dengan empat gol tanpa balas, se-dangkan Atletico Madrid menang 3-0 atas Hospitalet.

Pada laga di El Alcoraz, gelan-dang Kroasia Ivan Rakitic mem-buka pesta gol El Barca ketika pertandingan baru berjalan 12 menit dari sebuah tendangan be-bas. Mantan pemain Valencia ini menempatkan bola di pojok kiri atas gawang Huesca yang tidak terjangkau kiper Daniel Jimenez.

Empat menit berselang, giliran Andres Iniesta yang baru pulih dari cedera membawa timn-ya unggul memanfaatkan umpan Rakitic. Selain mencetak gol, Iniesta juga ikut andil pada dua gol lainnya yang dicetak Pedro Rodriguez pada menit ke-39 dan Rafinha menit ke-72.

Menerima umpan Iniesta, Pedro sempat menggiring bola ke depan sebelum melepas ten-dangan keras yang merobek jala Jimenez. Sedangkan tendangan Rafinha sempat membentur Alex Garcia sebelum m a s u k ke gawang s e k a l i g u s

mengunci kemenangan tim.Kemenangan El Barca juga

tidak terlepas dari penampilan gemilang kiper cadangan dari Jerman Marc-Andre ter Stegen. Pemain ini melakukan satu pe-nyelamatan gemilang ketika menggagalkan tendangan Ty-ronne del Pino pada menit ke-32. Dia juga tampil menawan sepan-jang laga.

Iniesta cukup senang dengan hasil ini, terutama karena dia bisa bermain kembali setelah menda-pat cedera saat Barcelona kalah 1-3 dari Real Madrid 25 Oktober lalu. “Kami yakin dengan apa yang kami kerjakan dan saya kira cara ini akan mengantar kami ke kesuksesan. Efektivitas kami dan cara kami bermain membuat kami merasa rileks dalam bermain,” kata Iniesta.

Dia melanjutkan, “Hal yang terpenting adalah bahwa para pemain yang berada di skuat ini harus tampil bagus saat dimain-kan karena gelar juara tidak hanya ditentukan oleh lima atau eamm pemain tetapi oleh seluruh tim.”

Sementara itu Atletico Ma-

drid membekuk tim dari divisi tiga lainnya L’Hospitalet. Meski melawan tim kuat yang juga juara bertahan La Liga, Hospitalet yang bermain di kandang sendiri, Nou Municipal de Hospitalet, mampu menahan imbang tamunya den-gan skor kaca mata sepanjang 45 menit pertama. Atletico baru me-mecahkan kebuntuan pada menit ke-67 melalui sundulan Antoine

Griezmann memanfaatkan ump-an silang Jesus Gamez dari sisi kanan.

Gol kedua dicetak Babrial “Gabi” Fernadnez pada menit ke-81 dari titik putih menyusul pelanggaran terhadap gelan-dang serang Atletico, Alessio Cerci oleh Agustin Fernandez di dalam kotak penalti. Gol ketiga anak-anak asuh Diego Simeone

itu akhirnya dicetak oleh Cris-tian Rodriguez di penghujung laga. Tendangan keras pemain ini dari luar kotak penalti tidak mampu dihentikan kiper Hospi-talet, Oliver.

Di babak selanjutnya, Atleti-co akan menantang rival satu kota, Real Madrid yang lolos ke babak perempat final sehari sebelumnya.=Sky SpoRTS/ESpN/cARol AJI

LONDON - Pelatih Arsenal Arsene Wenger menyanjung strikernya Alexis Sanchez setelah pemain asal Cile itu mencetak satu-satunya gol kemenangan “The Gunners” atas Southamp-ton pada lanjutan Liga Utama Inggris di Emir-ates Stadium Rabu (3/12) malam waktu setempat atau Kamis (4/12) dini hari

WIB. Tambahan tiga poin ini membuat jarak mereka

dengan Southampton yang masih berteng-ger di tempat ketiga klasemen sementara tinggal tiga poin.

Menurut Wenger, Sanchez yang didata-ngkan dari Barcelona pada jendela transfer

musim panas lalu beradaptasi sangat cepat dengan sepakbola Inggris. Padahal, tidak banyak orang yang bisa melakukan hal seperti itu. “Sulit menemukan contoh orang yang bisa langsung cocok dengan cepat bersama tim barunya. Ingatan saya tidak sempurna, tetapi (Sanchez) lebih cepat,” kata Wenger kepada wartawan seusai laga.

Dia melanjutkan, “Kami seka-rang berada di bulan Desember dan dia baru datang pada bulan Juli. Tetapi bila melihat jumlah gol dan pengaruhnya pada tim, ini luar biasa. Dia adalah salah satu pe-main yang harus turun lebih dalam pada laga tadi tetapi dia masih memiliki kerinduan yang sama un-tuk bertarung. Itulah sebabnya dia menemukan sesuatu yang spesial untuk mencetak gol.”

Menurut Wenger, kemenan-

gan ini sangat penting karena para pemainnya masih kelelahan setelah menang 2-0 atas Borussia Dortmund di Liga Champions dan pertandingan Liga Utama Inggris akhir pekan silam. “Ini hasil yang penting karena sangat sulit bagi kami untuk bermain bagus sejak awal karena kami sudah mengu-ras tenaga saat melawan Dort-mund dan laga akhir pekan lalu. Ini adalah pertandingan ketiga kami pada tujuh hari terakhir,” ujar pelatih asal Prancis itu.

Dia meneruskan, “Anda bisa saksikan, kami bermain sangat dalam. Kami bermain melawan sebuah tim yang bagus yang sangat terorganisasi dengan baik dan bermain sangat cepat dalam serangan balik. Penting bagi kami untuk tidak gampang takluk dari srangan balik dan terus menjaga gawang tidak kebobolan.”

Dia juga menilai bahwa anak-anak asuhnya cukup sabar menunggu peluang mencetak gol pada laga ini. Meskipun cukup lelah pada 20 menit terakhir, Ar-senal akhirnya memperlihatkan mental sebagai tim papan atas dengan gol yang dicetak Alexis Sanchez.

Di mata Wenger, Southamp-ton adalah tim yang bagus dan karena itu dia menaruh hormat pada klub besutan pelatih asal Belanda Ronald Koeman itu. “Jangan menguburkan mereka terlalu cepat. Mereka tim bagus dan bermain sangat bagus. Barisan depan mereka sangat cepat dan begitu mendapat bola, mereka memainkannya dengan sangat cerdas. Setiap tim men-ganggap mereka sebagai sebuah ancaman,” tutupnya.

=ESpN/cARol AJI

LIGA PRIMER INGGRIS

Adaptasi Alexis Sanchez Berjalan Mulus

Barca dan Atleti Pesta GolBARCELONA - Barcelona dan Atletico Madrid sama-sama memetik kemenangan telak pada babak 16 besar ajang Copa del Rey atau Piala Raja Spanyol yang berlangsung terpisah, Rabu (3/12) malam waktu setepat atau Kamis (4/12) dini hari WIB.

Page 16: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III16

Adaptasi Alexis Sanchez Berjalan MulusHALAMAN | 15

BACA JUGA

KORAN MADURA

16JUMAT 5 DESEMBER 2014

No. 0500 | TAHUN III

“Dia sangat luar biasa dan tidak egois, seorang pemain yang rendah hati serta bermain dan berjuang untuk tim. Tetapi hal terpenting adalah bahwa dia be-rada di sini dan akan mengakhiri kariernya bersama Chelsea. Men-urut saya, dia akan tetap bertahan di sini melakukan pekerjaan yang lain setelah kariernya habis,” puji Mourinho seusai laga, Kamis (4/12) dini hari WIB tadi.

Pada bagian lain, Mourinho menilai kunci sukses timnya pada musim ini adalah Drogba dan Loic Remy. Pasalnya, kedua pemain ini mampu mengisi po-sisi yang ditinggalkan Diego Costa. Tanpa striker interna-sional Spanyol ini, “The Blues”

tetap mampu merobek jala la-wan. “Saya tidak ingin berbicara tentang Diego yang tidak bisa bermain pada pertandingan ini karena saya tahu apa yang saya punya. Kami mempunyai Diego, Drogba dan Remy yang sama-sama bisa mencetak gol. Mereka semua adalah pencetak gol,” im-buhnya.

Dia melanjutkan, “Didier dan Remy jarang bermain tetapi mereka mereka dimainkan, mere-ka mencetak gol dan ini penting buat kami. Kami tidak menangis ketika ada pemain yang menda-pat sanksi. Kami hanya mencoba berpikir positif dan menyuntik kepercayaan diri kepada para pe-main yang akan diturunkan.”

Kemenangan “The Blues” dibuka Eden Hazard pada menit ke-19. Gol ini berawal dari tend-angan Cesc Fabregas yang masih mampu diblok kiper Tottenham, Hugo Lloris. Tetapi bola pantul kepada Eden Hazard yang ber-

hasil mengecoh Aaron Lenon se-belum mengirim bola kepada Di-dier Drogba. Pemain yang pernah membela Galatasaray sebelum kembali ke Stamford Bridge itu kemudian mengembalikan bola ke Eden Hazard yang kemudian

sukses menaklukkan Hugo Lloris di bawah mistar gawang.

Tiga menit berselang, gilir-ian Drogba yang memaksa Hugo Lloris memungut bola dari dalam jalanya. Drogba melepas tendan-gan kaki kanan dari tengah kotak penalti ke bagaian tengah atas gawang memanfaatkan umpan terusan dari Oscar. Upaya bek Tottenham Jan Vertonghen untuk membendung tendangan Drogba gagal. Ini adalah gol ke-6 Drogba dalam 11 laga melawan Totten-ham. Terakhir kali dia menjebol gawang Tottenham sebelum pergi dari Stamford 2012 lalu.

Pada menit ke-67, pelatih Jose Mourinho menarik keluar Drogba dan digantikan striker interna-sional Prancis Loic Remy. Pemain yang sempat ditolak Liverpool ini hanya membutuhkan waktu enam menit di atas lapangan un-tuk mencetak gol. Pada menit ke-73, pemain ini melepas tembakan kaki kanan ke pojok kanan bawah gawang, memanfaatkan umpan bek kiri Cesar Azpilicueta, dan tidak mampu dihentikan kom-patriotnya, Hugo Lloris. Kedudu-kan 3-0 ini bertahan hingga laga berakhir.=ESpN/cARoL AJI

Mourinho Sanjung drogbaLONDON - Pemain veteran Chelsea Didier Drogba tampil impresif saat “The Blues” menang telak 3-0 atas Tottenham Hotspur. Selain mencetak satu gol, pemain internasional Pantai Gading ini juga me-nyumbang satu asis untuk gol Eden Hazard. Atas penampilan ciamiknya ini, dia disanjung pelatih Jose Mourinho. Menurutnya, Drogba adalah model seorang pemain yang tidak egois dan bermain mati-matian untuk tim.

Page 17: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III AWAHYUNI

JANGAN ABAIKANPEKERJAAN KECIL NETER KOLENANG | P

5 DESEMBER 2014 No. 0500 | TAHUN III

JUMAT

Taneyan LanjangKORAN MADURA

PEMKAB DITUDINGIKUT BERSALAH

SAMPANG | J

WARGA PERTANYAKANASTEK PT. GARAM

SUMENEP | B

“Dua hotel milik Fuad Amin berada di Bali. Satu hotel naman-ya Avanee Residence, sedangkan satu hotel lainnya saya masih be-lum tahu,” kata Direktur Madura Corruption Watch (MCW), Syukur, kemarin (4/12).

Dia menjelaskan hotel Avanee Residence baru dibeli akhir-akhir ini. Hotel yang terletak di Kota

Denpasar tersebut dibeli seharga Rp 16 miliar. Pembelian dilaku-kan secara bertahap dengan uang muka sebesar Rp 4 miliar yang dilakukan pada bulan November 2014.

“Informasinya, sisa dari harga pembelian sebesar Rp 12 miliar akan dibayar pada dua minggu setelah pembayaran Down Pay-

ment (DP),” paparnya.Selain mempunyai dua hotel

di Bali, mantan bupati Bangkalan ini yang tak lain merupakan ayah Bupati Bangkalan, Makmun Ibnu Fuad, juga dikabarkan mempu-nyai perumahan mewah, rumah makan, dan tanah cukup luas di Bangkalan. Termasuk mempun-yai rumah dan apartemen di luar Bangkalan, bahkan di luar negeri.

“Fuad Amin juga mempu-nyai sebuah rumah mewah di Surabaya, tepatnya berada di ka-wasan Jalan Kertajaya, dekat kan-tor Demokrat Jawa Timur, serta mempunyai rumah di Jakarta,” terangnya.

Untuk itu, pihaknya mendesak KPK supaya mengungkap aset-aset yang dicurigai milik Fuad Amin. Sebab Fuad Amin sempat mengakui bahwa aset-aset terse-

but miliknya. Ia berharap KPK mengungkap semua aset yang di-miliki. Apalagi ada indikasi pen-cucian uang untuk menghilang-kan jejak kepemilikan aset.

“Saya curiga aset-aset itu has-il dari Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Sebab kalau dihi-tung dari gaji selama jadi bupati, 10 tahun, dan sebagai ketua de-wan tidak memungkinkan untuk kepemilikan harta sebesar itu. Be-rapa jumlahnya, kan tidak masuk akal dengan aset yang dimiliki,” ucapnya penuh curiga.

Atas Nama Orang LainSementara itu, Ketua CIDeS,

Mathur Husyairi mengungkapkan dugaan kepemilikan aset harta kekayaan milik Fuad Amin yang berada di Madura, Surabaya, dan Jakarta hingga luar negeri diya-

kini bukan atas nama Fuad Amin pribadi.

“Ada dugaan beberapa harta kekayaan milik Fuad Amin yang berada di negara Singapura, Thai-land, dan Malaysia. Namun, kepe-milikannya diatasnamakan orang lain,” ungkap Mathur.

Untuk yang di dalam negeri, Mathur menyebut banyak harta tak bergerak milik Fuad Amin berupa gedung perkantoran AKA, rumah di Pejaten, rumah di Cawang, rumah di Pantai Kapuk dan apartemen. Selain itu, kepe-milikan rumah di daerah Jawa Tengah seperti rumah di Solo, rumah di Yogyakarta. Di daerah Bandung rupanya Fuad ditengarai juga memiliki sebuah rumah. Ter-akhir, hotel N Resort di kawasan Denpasar Bali yang juga menjadi hartanya. =MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Kekayaan Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron yang telah ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) cukup mencengangkan. Tak sedikit harta bergerak dan tidak bergerak yang dimi-liki oleh Fuad Amin, seperti rumah megah yang berada di kampung Sak-sak. Selain itu, satu rumah yang berada di Surabaya. Diperkirakan juga Fuad Amin mempunyai beberapa aset di pulau Bali berupa dua buah hotel dan beberapa apartemen di luar negeri.

Melacak Aset Fuad Amin ImronDiduga Punya Dua Hotel di Bali dan Apartemen di LN

MEGAH. Rumah milik Fuad Amin yang berada di jalan Letnan Mestu, kampung Sak-sak,

Kelurahan Kraton, Kecamatan Kota Bangkalan.

Page 18: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III BPROBOLINGGO JUMAT 5 DESEMBER 2014

No. 0500 | TAHUN IIIKORAN MADURAB Sumenep

Jangan Bergantung Pupuk Kimia

SUMENEP - Petani bisa meng-gunakan pupuk organik lagi ramah lingkungan sebagai alternatif saat terjadi kelangkaan pupuk. Namun, belum banyak petani yang menco-banya sekalipun dapat menambah produktivitas tanaman.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Disperta) Kabupaten Sumenep Bambang Heriyanto. Menurutnya, yang menjadi salah satu penyebab kelangkaan pupuk bersubsidi karena petani terlalu terobsesi terhadap pupuk kimia.

“Sementara ini, petani kita itu ingin banyak-banyak memupuk. Padahal, seharusnya, untuk padi itu petani hanya menggunakan 200 sampai 300 kilogram saja per hek-tare. Tapi kenyataannya, ada seba-gian petani yang sampai menggu-nakan 500 kilogram per hektare. Itu yang menyebabkan kelangkaan,” jelasnya, Kamis (04/12)

Oleh karenanya, pihaknya me-minta petani tidak terlalu tergan-tung kepada pupuk kimia. Pasalnya, lahan yang selalu diberi pupuk kimia akan membunuh unsur-unsur tanah, baik makro ataupun mikro yang dibutuhkan oleh tumbuhan.

Selama ini, pihaknya mengaku sering melakukan sosialisasi kepa-da para petani agar menggunakan pupuk organik. Sosialisasi tersebut, telah dijalankan sejak tahun 2012 lalu. Ia yakin, para petani sebagaian sudah mengikuti hasil sosialisasi tersebut. “Karena mereka sudah mulai sadar, bahwa penggunaan pupuk kimia itu tidak bagus,” tu-kasnya kepada Koran Madura.

Sebelumnya, anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Masdawi mendesak agar pemerintah mel-akukan sosialisasi cara pembuatan pupuk ramah lingkungan atau pupuk organik. Pasalnya, pupuk ramah lingkungan dapat dijadikan solusi oleh petani ketika kesulitan mendapatkan pupuk kimia.

Selain itu, ia juga menilai sosialisasi pemerintah tentang penggunaan pupuk ramah ling-kungan kuran maksimal. “Cuma, selama ini sosialisasinya seperti apa? Caranya juga bagaimana? Se-benarnya masyarakat bukan tidak mau mengikuti (hasil sososialisasi, red.) tapi selama ini mereka masih butuh bukti. Mareka masih belum tahu cara mengelolanya,” tukasn-ya. = FATHOL ALIF

PERTANIAN

Warga Desa Karang Anyar dan Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, mempertanyakan proses Asuransi Sosial Tenaga Kerja di kantor Pegarangan 1 Kalianget, Kamis (4/14).

Kedatangan mereka untuk mempertanykan proses Astek (Asuransi Sosial Tenaga Kerja) milik salah salah satu buruh PT Garam yang tidak terbayar-kan selama kurang lebih selama empat tahun.

”Kami datang ke sini untuk menagih janji pihak PT Garam yang akan diberikan pada buruh yang sudah meninggal,” kata Agus Salim, warga Desa Pinggir Papas, di kantor Pegaraman 1, kemarin.

Program Astek ini merupa-kan salah satu program pemer-intah yang bertujuan melindungi tenaga kerja dari kecelakaan kerja. Program Astek lahir sebe-lum diberlakukannya undang-

undang Jamsostek.Salim menilai, penerapan

Astek di perusahaan bidang produksi garam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut tidak optimal. Bahkan, pembe-rian jaminan keselamatan itu terkesan tebang pilih.

”Dari tahun 2010 hingga ta-hun 2011 ada sembilan orang buruh PT Garam yang meninggal dunia. Namun yang mendapat dana dari program Astek hanya dua orang. Padahal waktu wafa-tanya dua orang selisihnya tidak begitu lama,” ungkapnya.

Dikatakan, dua orang yang menerima kucuran dana kema-tian dari program Aspek itu han-ya Saijo yang meninggal pada tahun 2010, dan Pak Asmi yang meninggal sekitar bulan April 2011.

Sementara tujuh orang lain-nya, yakni Marsati, Pak Sahi, Pak Suami, masing-masing mening-gal dunia pada tahun 2010, tidak mendapatkan. Karyawan lain-nya yang bernasib serupa, yakni Rahma meninggal sekitar bulan Maret 2011, Pak Kalong menin-

ggal sekitar bulan Januari 2011, Muhtar meniggal sekitar bulan Maret, dan Maswiyah meninggal sekitar bulan April 2011.

”Nah, ini yang kami sesal-kan. Kok bisa satu dapat yang lain tidak dapat, padahal semua buruh pada saat itu bayaran bu-lannya selalu dipotong dengan alasan untuk pembayaran Astek itu,” tuturnya dengan nada be-rapi-api.

Gaji yang otomatis dipotong setiap bulannya untuk memba-yar iuran asuransi sebesar Rp 20 ribu. Sedangkan dana kematian yang diterima setiap buruh sebe-sar Rp 22 juta.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama (Dirut) Pegaraman 1, Su-narto mengatakan, dirinya tidak banyak tahu soal program Aspek yang ditanyakan oleh sejumlah warga tersebut. Sebab dirinya masih baru menjabat. ”Namun, walaupun kami tidak banyak tahu, bukannya kami lepas tan-gan, tetap kami bertanggung jawab,” katanya.

Pihaknya mengaku telah mengajukan data jumlah kar-

yawannya ke PT Aspek. Hanya saja, pengajuannya putus di tengah jalan. ”Memang kami su-dah lama mengajukan, namun dari PT Aspek sendiri mentok,” ujarnya.

Dirinya meyakini, beberapa karyawan tidak mendapatkan tunjangan kematian dari PT Astek disebabkan karena pada tahun 2010, PT. Garam sedang tidak berproduksi akibat cuaca ekstrem. Sehingga, PT. Garam tidak mendaftarkan semua kar-yawannya untuk program Astek.

”Orang yang diikutkan Astek ini ada masanya, dan pencairannya itu harus ada SK Kampanye juga. Mungkin saja karena pada tahun itu tingkat produksinya kecil sehingga tidak diikutkan,” ujarnya.

Dia menegaskan, jika semua karyawan sudah didaftarkan dan sudah mendapatkan SK Kampe-nye, dipastikan dapat dana ke-matian tersebut. ”Tahun sebe-lumya dan tahun ini banyak yang sudah menerima, bahkan sampai ada yang menerima sebesar Rp 23 juta,” tukasnya.=JUNAEDI/MK

Warga Pertanyakan Astek PT. GaramDirut Pegaraman: Kami Tidak Banyak TahuSUMENEP – Sekitar 20 warga Desa Karang Anyar dan Pinggir Papas, Ke-camatan Kalianget, men-datangi kantor Pegaraman 1 yang berlokasi di Desa Karang Anyar, Kamis (4/12) sekitar pukul 7.30.

Page 19: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III CSumenep

Soengkono mengungkapkan, beberapa potensi migas yang ada di Kabupaten Sumenep itu tersebar di semua perai-ran, yang meliputi perairan Pasongsongan, Raas, Sapeken, Kangean, Giligenteng dan lain-nya. “Di situ semua mengadung

potensi migas,” tukasnya saat ditemui Koran Madura usai mengikuti acara Temu Usaha di Hotel C 1, Perumahan Bumi Sumekar, Kamis (04/12)

Dikatakan Soengkono, beberapa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mel-akukan survei, potensi migas di Kabupaten Sumenep semua penemuannya sangat luar biasa. Hanya saja, imbuhnya, KKKS itu tidak serta merta dapat melaku-kan eksplorasi. Karena harus menunggu izin dari Kemente-rian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dalam hal ini Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

“Tapi sekarang, yang sudah beroperasi itu tiga. Yang dua

HSG sudah melakukan seismik, pengeboran dan sebagainya dan ternyara hasilnya sangat besar sekali. Apalagi yang sekarang juga ada Pitro China yang adakan di atasnya Raas itu, yah, sekarang sudah dalam rangka seismik. Mudah-mudahan juga menghasilkan,” tukas mantan

Ketua Community Development Perusahaan Migas (CD Migas) Kabupaten Sumenep itu.

Lebih lanjut, ia menjelaskan perbandingan potensi migas di daratan di lautan. Perbandingan-nya, menurutnya, 20 banding 80. Jika dipersenkan, 80 persen kand-ungan potensi migas ada di laut, sementara sisanya, 20 persen kandungan migas terdapat di daratan.

Karenanya, Soengkono ber-harap, agar potensi migas yang terdapat di lautan saja yang di-garap secara maksimal dan tidak sampai menggarap yang ada di darat. “Karena kenyataannya, kalau potensi migas yang di darat digarap, itu akan menuai banyak kecaman dari kalangan ulama muda di Sumenep. Mungkin

masih trauma dengan Lapindo,” harapnya.

Sebelumnya, Kepala Kantor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Sumenep, Abd Kahir mengaku tidak mengantongi data mengenai potensi migas dan potensi tambang lainnya di Sume-nap. Pasalnya, menurut Kahir, migas termasuk ke dalam ruang lingkup industri strategis dan ba-han galian golongan A. Karenanya, persoalan migas dikuasai oleh pemerintah pusat.

“Jadi kalau ditanyakan ke-pada pemerintah daerah tentang potensi migas di Sumenep, jelas kami tidak memiliki data potensi kandungan migas di Sumenep. Karena itu merupakan kewenan-gan pusat,” kata Kahir.

=FATHOL ALIF

KEKAYAAN DAERAH

Kandungan Migas MelimpahSUMENEP- Wakil Bupati Sumenep, Soengkono Sidik mengatakan bahwa poten-si minyak dan gas (migas) di Sumenep sangat besar. Pasalnya, dari hamparan laut Sumenep sekitar 50.000 kilometer persegi semuanya mengandung potensi migas.

PERTEMUAN DI HOTEL

Pemkab Tidak Gubris SE Menpan

80 persen kandungan potensi migas ada di laut, sementara sisanya, 20 persen kandungan migas

terdapat di daratan

SUMENEP – Pemerintah Ka-bupaten Sumenep mengabaikan Surat Edaran Menpan Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pembatasan Kegiatan Pertemuan atau Ra-pat di Luar Kantor. Sekalipun SE tersebut berlaku per 1 Desember lalu, namun Pemkab masih men-gadakan pertemuan di salah satu hotel, Kamis (04/12).

Pantauan Koran Madura, kemarin, Pemkab Sumenep menggelar pertemuan dengan pelaku usaha di hotel C1, Jl. Sul-tan Abdurrahman kompleks Pe-rumahan Bumi Sumekar. Acara tersebut bertajuk Temu Usaha Dalam Rangka Pengembangan dan Perluasan Entitas Dunia Usa-ha. Terlihat hadir dalam acara itu Bupati Sumenep, A. Busyro Ka-rim, dan Wakil Bupati Soengkono Sidik. Juga hadir beberapa kepala dinas.

Saat ditemui usai acara, Bu-pati Sumenep menjelaskan, acara itu merupakan yang pertama ka-linya dilaksanakan oleh Pemerin-tah Kabupaten (Pemkab) Sume-nep di hotel. Ia berdalih, acara itu dilaksanakan di hotel karena merupakan pertemuan dengan para pengusaha. “Jadi ini bukan rapat internal kami,” dalihnya.

Ketua DPC PKB Sumenep itu menjelaskan, rapat yang tidak boleh dilaksanakan di hotel itu jika merupakan rapat biasa-bi-asa saja dan tidak terlalu pent-ing. “Yang bahaya itu kalau ra-pat biasa saja tapi dilaksanakan

di hotel dengan makan-makan model Jepang dan semacamnya,” tukasnya seraya tertawa.

Untuk diketahui, pada tang-gal 17 November lalu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddi Chrisnandi mengeluarkan Surat Edaran tentang Pembatasan Keg-iatan Pertemuan atau Rapat di Luar Kantor.

Dalam surat edaran itu berisi larangan bagi aparatur negara untuk menyelenggarakan kegia-tan pertemuan atau rapat-rapat teknis kedinasan di luar kantor selama masih tersedia fasilitas ruang pertemuan di lingkungan instansi pemerintah masing-masing.

Sebelumnya, anggota Komisi A DPRD Kabupaten Sumenep, Abrori Mannan mengatakan, tidak diindahkannya larangan mengadakan pertemuan atau ra-pat di hotel itu merupakan bentuk kesalahan birokrasi di Sumenep. Pasalnya, selama ini Sumenep sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Aset Daerah.

Politisi PKB itu mengaku per-nah merekomendasikan agar Bu-pati Sumenep menginstruksikan kepada seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sumenep untuk tidak menyelenggarakan pertemuan di hotel-hotel. Namun, menurutnya, rekomendasinya itu tidak men-dapat respons positif dari orang nomor satu di Sumenep itu. “Pa-

dahal Sumenep sendiri memiliki aset yang bisa ditempati untuk mengadakan pertemuan atau rapat, seperti SKB dan GNI,” tu-kasnya. =FATHOL ALIF

Bupati A. Busyro Karim dan Waup Soengkono Sidik (tengah) menghadiri Temu Usaha Dalam Rangka Pengembangan dan Perluasan Entitas Dunia Usaha di salah satu hotel mewah di Sumenep, Kamis (4/14). Pemkab tidak mengubris SE Menpan Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pembatasan Kegiatan Pertemuan atau Rapat di Luar Kantor.

Page 20: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III D Sumenep

PEMILIHAN KEPALA DESA

Panitia Pilkades Poteran Mengaduke Dewan

Tim Investigasi Sumenep Corruption Watch (SCW) Junai-di, Kamis (4/12), mengatakan, sisa waktu normal pembahasan RAPBD tinggal 20 hari. Jika pengesahannya nanti terlambat,

terancam mendapat sanksi.Sesuai Peraturan Menteri

Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015, pemba-hasan dan pengesahan APBD paling lambat 30 Desember 2014. Jika terlambat akan dijatuh-kan sanksi berupa pengambilan haknya (gaji) selama 6 bulan.

”Amatan kami sangat tidak mungkin pembahasan APBD se-lesai tepat waktu. Walaupun akan terselesaikan, dipastikan hasilnya tidak akan maksimal, karena sudah dilakukan secara terburu-buru. Na-mun, kita lihat saja nanti,” ungka-pnya.

Sementara Ketua DPRD Sume-nep Herman Dali Kusuma menga-takan, rencana penyusunan jad-wal pembahasan RAPBD masih

akan dilakukan keesokan hari masa reses. ”Sesuai dengan hasil rapat kemarin, tanggal 10 De-sember mendatang pembahasan APBD akan dimulai,” katanya.

Ditanya sisa waktu pem-bahasan yang tinggal 20 hari, politisi PKB itu terkesan lepas tangan. ”Kami sudah pasrahkan semuanya kepada anggota Ba-mus (Badan Musyawarah), jika pembahasan APBD ini segera diselesaikan. Karena sesuai Per-mendagri, penegasahan APBD paling lambat harus selesai tanggal 30 Desember,” ujarnya.

Pihaknya optimis akan selesai tepat waktu. Sebab jika tidak, akan berpengaruh terhadap pemban-gunan Sumenep ke depan. ”Sesuai aturan, jika tidak selesai maka kita harus menerima sanksi seba-gaimana peraturan yang berlaku,” terangnya. JUNAEDI/MK

Rancangan APBD Belum TersentuhSCW: Tidak Mungkin Selesai Tepat Waktu

Ruang Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep terlihat sepi tanpa seorang pun, Kamis (4/12) siang. Anggota DPRD sejak Selasa kemarin hingga Selasa (9/12) melakukan reses di daerah pemilihan masing-masing. Reses dilakukan sebelum pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daaerah (RAPBD) Tahun 2015.

SUMENEP – Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2015, hingga saat ini belum tersentuh. Sementara hingga Selasa (9/12), dewan belum bisa membahasanya karena masih disibukkan dengan masa reses guna meny-erap aspirasi warga di masing-masing daerah pemilihannya.

Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Poteran, Kecamatan Talango, Ahmadi, saat memberikan keterangan pers kepada wartawan usia bertemu dengan anggota DPRD Sumenep, Kamis (4/12). Ia mengadukan salah satu wakil rakyat yang masuk pada arena pilkades saat penghitungan surat suara dan dituding sebagai penyebab kericuhan.

fathol alif/koran madura

SUMENEP- Buntut dari kisruh penghitungan surat suara Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Poteran, Kecamatan Talango, beberapa waktu lalu, sejum-lah panitia mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Kamis (04/12).

Ketua Panitia Pilkades Poter-ran Ahmadi mengatakan, tujuan kedatanganya ke kantor dewan untuk menemui Ketua DPRD Sumenep guna melaporkan salah satu anggota dewan yang masuk ke areal tempat pemungatan su-ara (TPS) pada saat proses peng-hitungan surat suara Pilkades Poteran, tanpa seizin dari panitia.

Bahkan, lanjutnya, anggota dewan itulah yang memicuh terjadinya kegaduhan saat proses penghitungan pilkades di Desa Poterran, sehingga proses peng-hitungannya harus dilanjutkan di kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dua hari lalu, Rabu (03/12)

“Pada saat itu, anggota de-wan tersebut masuk ke TPS dan langsung mengatakan proses penghitungan tidak bisa di lanjutkan. Menurutnya, pilkades yang kita selenggarakan harus lanjutkan di MK (Mahkama Kon-stitusi, red.). Bahkan, saat kami mencoba mengeluarkannya dari areal TPS, dia sampai menga-takan, kalau dirinya anggota dewan. Itu yang kami sesalkan,”

ceritanya.Atas kejadian itu, sebagai

ketua panitia, Ahmadi merasa dirugikan. Pasalnya, tahapan Pilkades Poteran tidak bisa selesai tepat waktu. Akibatnya, anggaran untuk pemilihan mengalami pembengkakan dan panitia harus urunan melakukan sumbangan.

“Jadi, sekali lagi, saya kata-kan, tujuan kami datang ke sini, yang pertama kami ingin nama baik panitia pelaksana kembali bersih. Selain itu, kami juga ingin agar anggota dewan yang masuk dan sempat memicu ter-jadinya kegaduhan saat proses penghitungan diberi sanksi oleh Ketua DPRD Sumenep,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma usai menemui panitia menyata-kan siap mengakomodir pengad-uan Panitia Pilkades dan BPD Poteran terhadap ulah anggota dewan tersebut. Ia juga menga-takan, pihaknya telah meminta pelapor agar secara tertulis menyampaikan laporannya.

“Untuk selanjutnya, kami selaku pimpinan DPRD akan merekomendasikannya ke Badan Kehormatan (BK) agar diproses sesuai ketentuan dan tata tertib yang ada,” tutupnya. =FATHOL ALIF

Page 21: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500| TAHUN III EBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA EJUMAT 5 DESEMBER 2014No. 0500 | TAHUN III

Berawal dari fakta persidan-gan dua terpidana sebelumnya, yaitu Sarwo Edi, PNS di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pamekasan dan Moh. Riyadi war-ga Desa Batu Kerbuy, Kecamatan Pasean, di Pengadilan Tipikor Surabaya, muncul keterangan yang menguatkan keterlibatan A

dan R dalam kasus tersebut.Dengan fakta persidangan itu,

Kejaksaan Negeri (Kejari) Pame-kasan membidik keterlibatan dua tersangka itu. Sebab dalam peny-idikan sebelumnya, keterangan sejumlah saksi tidak membuka lebar keterlibatan A dan R.

Kepala Kejari Pamekasan, Su-

diharto, melalui Kepala Seksi Pi-dana Khusus (Kasi Pidsus), Sami-aji Zakaria mengatakan dua alat bukti yang bisa menjerat tersang-ka R dan A ke persidangan sudah mencukupi. Selanjutnya, tinggal mempelajari kembali berkas yang sudah rampung.

“Berkasnya sudah rampung, tapi masih kami kaji kembali ta-kut ada yang kurang lengkap. Jika tidak ada sesuatu yang mengham-bat bulan Januari tahun depan. Berkasnya kami limpahkan ke Pengadilan Tipikor, Surabaya,” kata Samiaji.

Keterangan sejumlah saksi dan dua terdakwa sebelumnya akan dijadikan sebagai alat

bukti untuk menjerat R dan A di persidangan. Sebelumnya kasus ini sempat menimbulkan teka teki panjang, karena Ke-jari Pamekasan hanya mampu menggiring dua tersangka ke persidangan.

Ditanya mengenai kemung-kinan penahanan, Samiaji belum mau menjawab. Hanya saja, waktu pelimpahan berkasnya tidak lebih dari 1 bulan. Untuk kasus TPA dengan 2 terpidana sebelumnya juga belum dinyatakan tuntas, sebab masih ada upaya banding dari terpidana Sarwo Edi.

“Keterangan tentang ket-eribatan R dan A itu yang akan kami jadikan sebagai bukti dalam

pengembangan kasus ini,” ungka-pnya.

A diketehui sebagi pagawai negeri sipil (PNS) di Kecamatan Pasean waktu pengadan lahan ini, yang bertugas sebagai Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT) dan R adalah unsur notaris. Dugaan tipikor ini terjadi pada proses pembebasan lahan TPA di Desa Bindang Kecamatan Pasean tahun 2011. Dalam proses pembebasan lahannnya diduga ada mark-up. Dari hasil audit Badan Penga-wasan Keuangan dan Pembangu-nan (BPKP) Jawa Timur, ditemu-kan kerugian Negara sebesar Rp 437 juta dalam perkara ini.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Berkas Tersangka TPA Akan Dilimpahkan Januari

Dua Alat Bukti Sudah Cukup Menjerat Tersangka R dan APAMEKASAN - Berkas dua tersangka pelaku tindak pidana korupsi (Tipikor) pengadaan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan, sudah rampung. Pe-limpahan berkas hasil pengembangan itu direncana-kan pada Januari 2015 mendatang.

PANEN GARAM MELIMPAH. Pekerja mengangkut garam di lahan pegaraman Desa Pandan, Galis, Pamekasan, Jatim, Rabu (3/12). Ratusan ton garam rakyat dan milik PT. Garam di daerah itu terancam rusak akibat kehujanan karena tidak sempat terangkut ke tempat penampungan, menyusul melimpahnya panen garam pada musim tahun ini.

Page 22: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN IIIF Pamekasan Pamekasan

PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Achmad Syafii meminta para kepala desa (kades) agar segera menebus tunggakan raskin yang belum ditebus hingga akhir tahun ini. Permintaan itu disampaikan menyusul tingginya tungga-kan raskin di Pamekasan yang mencapai Rp 1,7 miliar.

Jika tidak segera dilunasi, akan menyebabkan tersen-datnya penyaluran raskin bagi rumah tangga sasaran (RTS) yang ada di Pamekasan, sementara masyarakat sangat membutuhkan bantuan raskin tersebut.

Menurut Syafii, tunggakan raskin murni dilakukan oleh kepala desa dan tidak mung-kin dilakukan oleh penerima raskin. Sebab yang ia ketahui, apabila masyarakat menerima raskin, maka pada saat yang bersamaan masyarakat akan segera membayar tebusan raskin tersebut. Sehingga tidak mungkin tunggakan raskin tersebut akibat kelala-ian masyarakat membayar tebusan raskin.

Syafii mengaku sudah berkoordinasi dengan sejum-lah kepala desa, Bulog, dan tim pemantau raskin. Dalam koordinasi tersebut, seluruh kepala desa menyanggupi untuk melunasi tunggakan tersebut.

Ia meminta para kades agar melakukan penebusan raskin bulan ini. Jika target itu terpe-nuhi, pendistribusian raskin pada awal tahun 2015 sudah normal kembali, seperti biasa.

Seperti yang dirilis Bulog Subdivre XII Madura, tungga-kan raskin tidak hanya terjadi di Kabupaten Pamekasan. Melainkan juga terjadi di tiga kabupaten di Madura. Rincian-nya, Kabupaten Sumenep Rp 766 juta lebih, Sampang Rp 1,4 miliar lebih, dan Bangkalan punya tunggakan Rp 234 juta. Data itu menunjukkan dari 4 kabupaten di Madura, Pame-kasan merupakan kabupaten yang tunggakan raskinnya tertinggi.

Data di Bulog Subdirve XII Madura, warga miskin pen-erima program bantuan raskin tahun 2014 ini, dari empat kabupaten tersebut sebanyak 396.490 rumah tangga sasaran (RTS).

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

PELUNASAN RASKIN

Bupati Desak Para Kades

Dalam aksi itu, mereka juga melakukan aksi teaterikal sebagai simbol keresahan dalam kehidu-pan berdemokrasi. Dalam teateri-kal itu ditampilkan 2 orang yang bermandikan lumpur dan satu orang berkostum ala pocong.

Mereka juga meminta Kapol-res Pamekasan, untuk menanda-tangani kesepakatan dalam pern-yataan sikap yang telah dibuat

oleh peserta aksi. Dalam isi kes-epakatan itu, mereka menuntut kepada Polres Pamekasan untuk menolak rencana kebijakan yang akan mengalihkan posisi Polri di bawah kementerian.

Selain itu, pendemo juga mengkritik Satlantas Polres Pamekasan dalam menggelar operasi di jalan raya. Menurut mereka perlakuan polisi kepada

pengguna jalan harus menun-jukkan cara yang santun dan be-nar berdasarkan peraturan yang ada. Sebab ada kejadian dimana masyarakat yang belum meneri-ma plat nomor resmi lalu ditilang.

“Ada yang tidak dilakukan oleh Satlantas adalah pemberita-huan atau melakukan operasi di persimpangan yang sangat mem-bahayakan” kata korlap aksi, Ho-lil, dalam orasinya.

Wakapolres Pamekasan, Kompol Hartono yang menemui pendemo tidak mau menanda-tangani tuntutan pendemo. Na-mun, pihaknya tetap melayani dan menjawab semua tuntutan pendemo. Mengenai adanya aksi anarkisme yang dilakukan polisi di Makassar karena miskomuni-

kasi.Mengenai kritikan terhadap

kinerja Satlantas Polres Pame-kasan dalam operasi Zebra, Har-tono menyatakan semua plat no-mor yang melanggar pasti sudah diketahui. Sebab sebelum mel-akukan operasi di lapangan, se-mua anggota sudah dikumpulkan untuk mengantisipasi tindakan di luar prosedur yang ada.

“Mudah-mudahan di Pame-kasan tidak ada seperti di Makassar. Sebelum ke lapan-gan sudah kami berikan brief-ing supaya tetap menjalankan prosedur yang ada, anggota kami pasti sudah tahu mana pelat nomor baru dan yang bu-kan,” kata Hartono.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Aktivis HMI Demo MapolresPolisi Dinilai Kurang Santun dalam Operasi Zebra

PAMEKASAN - Puluhan aktivis yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan berunjukrasa ke Markas Polisi Resor (Mapolres) Pame-kasan, kemarin (4/11). Mereka meminta Polres Pame-kasan tidak melakukan tindakan anarkisme dan preman-isme yang dilakukan kepada aktivis dan jurnalis, seperti yang terjadi di Makassar.

TEATERIKAL. Kesengsaraan rakyat yang tertindas oleh ulah oknum aparat penegak hukum, kemarin (4/12)

Page 23: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500| TAHUN III G

PAMEKASAN - Sebanyak 47 calon peserta tes calon pega-wai negeri sipil (CPNS) menyia-nyiakan peluang untuk menjadi abdi Negara. Sebab, mereka tidak menghadiri undangan tes CPNS, sebagaimana yang diumumkan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Pamekasan.

Padahal, ada sekitar 500 lebih peserta yang dinyatakan gugur sebelum tes karena tidak me-menuhi syarat administrasi, yakni berkasnya tidak sesuai dengan berkas dan formasi yang dibutuh-kan oleh Pemkab Pamekasan.

Kepala BKD Pamekasan, Luk-man Hedy Mahdiya membenar-kan jumlah sementara pesarta yang tidak mengikuti tes CPNS di Pamekasan. Puluhan peserta tersebut tersebar di berbagai for-masi, baik formasi guru maupun non guru.

Menurut Lukman, secara oto-matis peserta yang tidak ikut tes dinyatakan gugur dan tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian pada hari-hari berikutnya, yang bukan jadwalnya. Dan Panselnas tidak menggelar ujian susulan.

Jumlah peserta yang gugur tersebut masih bersifat sementa-ra, dan diprediksi akan terus men-ingkat. Sebab pelaksanaan tes CPNS formasi umum di lingkun-gan Pemkab Pamekasan, masih akan berakhir pada 12 Desember 2014.

Ia menjamin pelaksanaan tes CPNS di lingkungan Pemkab Pamekasan akan berjalan secara terbuka, karena nilai secara lang-sung akan diketahui oleh peserta. Sehingga dipastikan tidak akan ada manipulasi peserta yang lulus ataupun yang tidak lulus.

Sebelumnya, sebanyak 649 pelamar CPNS yang masuk ke Kantor BKD Pamekasan harus tercoret, sebelum melaksana-kan tes. Data dI BKD Pamekasan jumlah pelamar sebanyak 3.594 orang, dari berbagai formasi yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan. Jumlah tersebut berkurang setelah di-lakukan verifikasi administrasi, yang dinyatakan lolos sebanyak 2.945.

Ratusan pelamar dicoret ka-rena kualifikasi pendidikan tidak sesuai dengan formasi, usia su-

dah melebihi ketentuan sebagai CPNS, nomor regestrasi pendaf-taran bukan untuk Kabupaten Pamekasan, melainkan instansi di pusat, serta ijazah menggunakan surat keterangan lulus. Padahal aturannya harus fotocopi ijazah asli yang dilegalisir.

Di Kabupaaten Pamekasan, kuota CPNS tahun ini berjumlah 43, tersebar di beberapa formasi. Paling banyak guru sebanyak 19 orang, 14 orang dari formasi teknis, dan 10 orang dari formasi bidang kesehatan.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

JARING PEGAWAI

47 Peserta Tak Berminat Jadi PNS

Puluhan orang tersebut da-tang sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung menempati bagian lobi dan sisi-sisi luar Kantor DPRD di Jalan Kabupaten Pamekasan. Membuat pegawai yang bertugas di DPRD bertanya-tanya.

Tidak hanya pegawai, sejum-lah anggota DPRD juga dibuat kebingungan dengan kedatan-gan mereka itu. Sebab satu sama lainnya saling bertanya-tanya, tidak satu pun dari pegawai dan anggota DPRD yang mengetahui warga dari mana dan ada kepent-ingan apa datang dengan jumlah yang banyak.

Setelah beberapa lama mere-ka duduk kursi lobi dan emperan kantor tersebut, ada desas-desus yang menyebutkan bahwa keda-tangan mereka untuk memantau jalannya aksi yang akan dilakukan aktivis. Jika aksi itu anarkis, maka mereka akan melawannya.

Setelah sekitar 1 jam mereka di Kantor DPRD, dua anggota

DPRD yaitu Hosnan Ahmadi dan Sahur Abadi menemui sejumlah orang perwakilan mereka. Setelah melakukan perbincangan sekitar 2 menit, kemudian orang yang tidak dikenal itu membubarkan diri. Sayang, saat akan dikonfir-masi kepada Hosnan Ahmadi atau Sahur Abadi, keduanya enggan untuk memberikan komentar.

Sementara itu, salah seorang yang datang ke DPRD Pamekasan, Marzuki mengatakan dirinya dan warga lainnya itu datang ke DPRD karena tidak suka banyak unjuk rasa yang dilakukan dengan tidak sopan. Apalagi unjuk rasa dilaku-kan dengan anarkis dan bahasa yang mencaci maki.

“Tidak ada niat-niat apa, ka-tanya sekarang (kemarin) ada untuk rasa makanya saya kesini (DPRD). Saya paling tidak suka kalau unjuk rasa sampai anarkis dan mencaci maki Bupati. Biar-kan pemerintah bekerja, jangan disibukkan dengan unjuk rasa,” katanya.

Dirinya mengaku hanya ingin menyampaikan kepada anggota DPRD agar disampaikan kepada LSM untuk tidak berunjuk rasa dengan cara yang menyinggung perasaan. Dirinya tidak melarang adanya unjuk rasa, asal dilaku-kan dengan cara yang baik. “Saya bukan melarang, tapi jangan ada caci maki dan anarkis, itu saja yang saya sampaikan kepada Sa-hur (anggota DPRD),” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Kantor DPRD Disatroni Orang-orang Tak DikenalTidak Suka Ada Unjuk Rasa yang Tidak SopanPAMEKASAN - Pemandan-gan tidak seperti biasanya terlihat di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Dae-rah (DPRD) Pamekasan, Kamis (4/12) kemarin. Ada puluhan orang yang tidak diketahui asal dan tujuan-nya datang ke kantor wakil rakyat tersebut.

MENGEJUTKAN. Puluhan orang tidak dikenal mendatangi kantor DPRD, Jalan Kabupaten, Pamekasan, kemarin (4/11)

Pamekasan

Page 24: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN IIIH Pamekasan

PAMEKASAN - Wacana pencabutan tunjangan sertifi-kasi untuk guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) terus mendapat dukungan. Setelah sebelumnya dewan perwakilan rakyat dae-rah (DPRD) Pamekasan, kini Giliran Pergerakan Guru Revo-losi Indonesia (PGRI) Pame-kasan mendukung pencabutan tunjangan sertifikasi untuk guru PNS.

Ketua PGRI Pamekasan Akhmad Fakih menyatakan guru PNS seharusnya tidak layak menerima sertifikasi. Sebab para abdi negara terse-but kesejahteraanya sudah di-jamin oleh negara. Lebih baik, sertifikasi tersebut diberikan kepada guru tidak tetap, baik yang ada di sekolah negeri, maupun swasta, termasuk di guru pondok pesantren.

Menurut Fakih, banyak guru tidak tetap di Pamekasan yang honornya tidak sesuai dengan Kebutuhan Hidup Layak (KHL), sehingga sangat wajar apabila para GTT tersebut mendapat-kan tunjangan sertifikasi.

Ketua Fraksi Partai Per-satuan Pembangunan (PPP), Moh. Sahur Abadi mengakau sangat mendukung apabila rencana tersebut diwujud-kan dan sebaiknya dialihkan kepada guru swasta ataupun honorer yang mengabdi di sejumlah lembaga pendidikan di Pamekasan.

Sahur menambahkan, pemerintah seharusnya mengutamakan guru honorer yang mendapatkan tunjangan sertifikasi guru. Karena gaji bulanan guru honorer sangat terbatas. Bahkan jauh dari kebutuhan hidup.

Apabila tunjangan untuk guru PNS tersebut dihapus, secara otomatis akan mem-berikan peluang lebih besar terhadap guru honorer. Dan, akan memenuhi unsur kaadi-lan terhadap guru honorer

Sementara untuk guru PNS, sebaiknya pemerintah memberikan ketentuan khusus dalam pemberian tunjangan. Misalnya guru PNS yang me-miliki prestasi baik.

=FAKIH AMYAL/RAH

SERTIFIKASI

PGRI Dukung Pencabutan Tunjangan Guru PNS

Terbukti, dari jenis pupuk yang disubsidi pemerintah, yaitu ZA, SP-36, Phonska, Petroganik, dan Urea, hanya dua jenis pupuk yang terancam langka, yaitu jenis urea dan SP-36. Sebab dua jenis tersebut yang paling banyak dibu-tuhkan petani pada musim tanam pertanian tahun ini.

Kendati baru memasuki musim hujan untuk petani mu-lai bercocok tanam, ketersediaan pupuk dua jenis tersebut meni-pis. Saat ini sisa kuota pupuk urea tinggal 668 ton dan SP-36 sisa 685

ton.Wakil Ketua Komisi II DPRD

Pamekasan, Al Anwari menga-takan ada kebiasaan petani di Pamekasan yang selalu meng-gunakan pupuk urea pada setiap tanamannya. Menurutnya, hal itu terjadi karena ketidaktahuan petani terkait manfaat masing-masing jenis pupuk. Sehingga Disperta perlu melakukan sosial-isasi kegunaan dan manfaat jenis pupuk bagi pertanian.

“Orang sini (petani Pame-kasan) tidak melakukan pemu-

pukan kalau tidak menggunakan pupuk urea. Mereka sudah keter-gantungan dan tidak tahu man-faat jenis-jenis pupuk lainnya. Padahal masing-masing pupuk punya manfaat berbeda, yang harus digunakan seimbang,” kata Al Anwari.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada Disperta setempat untuk mensosialisakan kegunaan mas-ing-masing pupuk bersubsidi. Agar ada perubahan kebiasaan petani dengan melakukan pe-mupukan seimbang, sehingga kelangkaan pupuk tidak selalu terjadi. “Kalau semua jenis pu-puk itu dipakai secara seimbang, maka terjadinya kelangkaan pu-puk urea sangat kecil,” ungka-pnya.

Sementara itu, Kepala Dis-perta Pamekasan, Isye Windarti menungkapkan pihaknya sudah

melakukan sosialisasi kegunaan jenis-jenis pupuk melalui kelom-pok tani yang ada di Pamekasan. Namun, diakuinya petani belum sadar akan pentingnya pemuku-kan seimbang pada hasil tana-mannya.

“Petani kita (Pamekasan) lebih cenderung pada bentuk tanamannya, karena ada keyaki-nan kalau batangnya tinggi maka hasilnya banyak. Tapi, itu salah, karena tanpa pemupukan seim-bang hasil akan sedikit,” kata Isye.

Dari data rekap perkemban-gan pengeluaran DO (delivery Order) pupuk per tanggal 17 No-vember 2014, pada Dinas Perin-dustrian dan Perdagangan (Dis-perindag) Pamekasan, sisa kuota pupuk lainnya, yaitu ZA 588 ton, Phonska 591 ton, dan Petroganik 832 ton.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Sosialisasi Pupuk Disperta Dinilai LemahIsye Mengaku telah ‘Berkoordinasi’ dengan Semua PoktanPAMEKASAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan menilai salah satu penyebab kelangkaan pupuk jenis urea di wilayah itu karena ada ketergantun-gan petani atas pupuk tersebut. Sehingga muncul dugaan kinerja Dinas Pertanian (Disperta) setempat lemah dalam melaksanakan sosialisasi pemupukan.

STOK. Pupuk jenis urea di Gudang Penyangga Pupuk di Jalan Raya Nyalaran, Pamekasan

Sumenep

Page 25: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III IJUMAT 5 DESEMBER 2014

No. 0500 | TAHUN III ISampangKORAN MADURA

SAMPANG– Pergerakan Mahasiswa Islam Indone-sia (PMII) Cabang Sam-pang melakukan demon-strasi di depan Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sampang, Kamis (4/12).

Itu lantaran Bappeda menge-luarkan anggaran untuk program Australia-Indonesia for Partner-ship Desentralisation (AIPD). Padahal, dalam program AIPD seharusnya tidak perlu anggaran lagi dari pemerintah karena su-dah ada yang membiayai.

Belasan aktivis yang meng-gunakan almamater PMII itu, berangkat dari Lapangan Wijaya dengan membawa bendera dan poster menuju kantor Bappeda. Mereka membawa poster yang bertuliskan berbagai kecaman.

Di antara isi kecaman itu, yai-tu “Bappeda Korup dana AIPD”, “Uang rakyat, bukan untuk AIPD.” “Kepala Bappeda harus menjelas-kan dana yang dialokasikan untuk AIPD,” teriak korlap aksi, Muqod-das.

Kepala Bapedda Kabupaten Sampang Hari Suyanto berusaha menjelaskan kepada demonstrans bahwa tidak ada anggaran khu-sus untuk program AIPD. “Alokasi dana sebanyak Rp 100 juta bukan untuk AIPD. Itu pun hanya terser-ap separuh,” katanya.

Namun, penjelasan tersebut

tidak memuaskan para demon-stran. Situasi pun semakin me-manas hingga akhirnya saling dorong antara massa pendemo dengan aparat polisi tak terelak-kan. Bahkan salah satu pendemo perempuan sempat terhimpit petugas.

Di tengah memanasnya pe-serta aksi, tiba-tiba ada teriakan

untuk membubarkan pendemo. Hanya saja, massa PMII tidak ter-pengaruh. Mereka tetap bertahan dan melakukan orasi di jalan raya dekat Kantor Bappeda.

Sementara Kabid Statistik dan Pelatihan Kustantina meng-klaim keputusan penggunaan anggaran pada program AIPD dipilih sebagai anggaran fasili-

tas dan transport yang tidak disediakan oleh AIPD. “Bahkan dana tersebut, tidak digunakan seutuhnya, terbukti ada sisa anggaran pada tahun 2013 sebe-sar Rp 58 juta,” katanya kepada sejumlah wartawan.

Untuk diketahui, Bappeda menganggarkan untuk AIPD sebesar Rp 100 juta pada tahun

2013 dan Rp 95,5 juta pada ta-hun 2014. AIPD adalah program dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia (DFAT) yang men-dukung upaya Pemerintah Indo-nesia untuk meningkatkan sek-tor kesehatan, pendidikan dan infrastruktur.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

SAMPANG - Tersangka kasus korupsi minyak dan gas (mi-gas) dalam PT Sampang Man-diri Perkasa (SMP) Noer Tjahja Cs diperpanjang penahanannya hingga 30 hari ke depan. Hal itu terjadi lantaran berkas dakwaan yang disusun Tim Jaksa masih be-lum selesai.

Kepala Kejaksaan Negeri (Ke-jari) Sampang Abdullah melalui Kasi Pidsus Wahyu Triantono men-gatakan, belum selesainya berkas dakwaan tersangka Noer Tjahja Cs lantaran penanganannya penuh kehati-hatian dan ditangani oleh Tim Jaksa yang terdiri dari Kejak-

saan Agung (Kejagung) RI, Kejak-saan Tinggi (Kejati) Jawa Timur dan Kejari Sampang. “Kami menangani kasus ini dengan penuh kehati-hatian,” katanya kepada Koran Ma-dura, Kamis (4/12).

Menurutnya, penanganan oleh jaksa dari tiga lapis dan bo-bot kasus yang menyangkut mi-gas membuat penyusunan berkas dakwaan hingga saat ini masih belum selesai. Apalagi, pihaknya dalam menyusun dakwaan harus saling koordinasi dengan jaksa lain yang berbeda kantor. “Bi-asanya setiap berkas dakwaan yang kami susun harus saling ko-

reksi dulu dengan jaksa yang lain. Itu biasanya kami komunikasi le-wat email. Setelah itu dikirim ba-lik,” ujarnya.

Untuk diketahui, Mantan Bu-pati Sampang Noer Tjahja, Man-tan Dirut PT SMP Hari Oetomo dan Direktur PT SMP Muhaimin ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung RI dalam kasus migas di PT SMP. Saat ini mereka berada di rumah tahanan Medaeng, Jawa Timur sejak (13/10) lalu. Mereka menunggu waktu untuk mengi-kuti sidang perdana di Pengadilan Tipikor Surabaya. Itu setelah tim jaksa sudah menyusun dakwaan.

Polemik ditubuh PT SMP itu terjadi sejak 2012. Persoalan itu muncul ketika manajemen PT SMP berubah total mulai dari dirut hingga direktur. Itu terjadi seiring pergantian pucuk pimpi-nan kepala daerah yakni bupati.

Rebutan aset hingga persoa-lan yang mengarah ke tindak pi-dana korupsi pun muncul. Tidak hanya itu, milyaran duit PT SMP juga raib karena dibobol orang tak dikenal. Selain itu, aliran gas yang mengalir dari Santos dihentikan.

Puncaknya, mantan Dirut Hari Oetomo dan Muhaimin selaku direktur ditetapkan oleh Kejag-

ung sebagai tersangka pada Ma-ret 2012. Keduanya ditetapkan tersangka setelah Kejagung mel-akukan proses penyelidikan pada awal Januari 2012.

Penetapan kedua tersangka karena diduga melakukan tindak pidana korupsi di tubuh PT SMP yang diakui sebagai salah satu BUMD di Kabupaten Sampang. Tak berhenti disitu, Korps Adhi-yaksa tertinggi di negeri inipun terus melakukan pengembangan. Hingga mantan Bupati Sampang Noer Tjahja juga terseret dalam korupsi PT SMP.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

TERSANGKA KORUPSI MIGAS

Penahanan Noer Tjahja Cs Diperpanjang

PMII Demo BappedaPenggunaan Anggaran AIPD Diduga Tidak Jelas

RICUH: Suasana demo PMII di depan Kantor Bappeda Sampang yang sempat ricuh, Kamis (4/12). Demo mahasiswa tersebut berkenaan dengan penganggaran program Australia Indonesia for Partnership Desentralisation (AIPD). Semestinya, program AIPD tidak memerlukan anggaran dari pemerintah.

Page 26: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN IIIJ Sampang

Kasus tersebut sedang disi-dangkan di Pengadilan Negeri (PN) Sampang. Menggelindingn-ya kasus tersebut disinyalir aki-bat keterlambatan penyerahan SK pemberhentian kepada Kepa-la Desa Gunung Eleh Ahmad Muhtadin.

Pada 23 Maret 2013, Ahmad Muhtadin mengundurkan diri dari kursi Kades Gunung Eleh dengan alasan menjadi persyaratan akan mencalonkan anggota DPRD Ja-tim. Namun tidak ada balasan dari Pemkab Sampang terkait pengun-duran diri tersebut.

Sehingga pada tanggal 30 September 2013 masih menan-datangi sejumlah berkas. Ter-masuk salah satu pencairan honor perangkat desa. Namun, pada tanggal 27 November 2014, Ahmad Muhtadin menerima SK pemberhentian dari surat pen-gunduran dirinya sejak delapan

bulan sebelumnya. Penandatanganan itu dilaku-

kan dengan alasan masih sah se-bagai kepala desa. Sebab belum diterimanya SK dari Pemkab. Sementara SK pemberhentian yang disahkan Pemkab pada bu-lan Agustus 2014. Diduga SK itu tidak segera diserahkan sehingga terjadinya kasus penandatan-ganan yang dilakukan Ahmad Muhtadin.

Bupati LIRA Sampang Moh Anwar mengatakan, kasus terse-but dipicu kesalahan oknum Pemkab Sampang. Sebab terjadi kelalaian dalam menyerahkan SK pemberhentian setelah adanya pengunduran diri. Seharusnya surat penting itu segera disam-paikan karena berdampak hu-kum. ”Itu dipicu kelalaian ok-num Pemkab Sampang. Kalau memang SK turun pada bulan Agustus seharusnya segera dis-

erahkan. Sehingga tidak terjadi penandatanganan pada tanggal 30 September 2014,” katanya.

Menurutnya pihak Pemkab harus dilibatkan dalam kasus ini. Sebab yang dilakukan Ahmad Muhtadin tidak menyalahi anu-ran. Selama tidak menerima SK pemberhentian masih sah men-jadi kepala desa. Apalagi terkait penandatangan yang sifatnya mendesak.

”Saya menyayangkan dengan proses hukum Ahmad Muhtadin. Sebab pihak Pemkab Sampang tidak dilibatkan dalam kasus ini. Padahal sendainya tidak ada kelalaian pasti kasus ini tidak terjadi. Saya berharap dalam perkembangan persidangan nanti pihak pemkab dilibatkan,” ujarnya.

Sementara Kepala Bagian Pemerintahan Desa (Pemdes) Kabupaten Sampang Didik Adi Pribadi enggan berkomentar banyak terkait persoalan itu. Menurutnya, keterlamabatan SK itu ada keterlibatan Camat se-tempat. ”Dari Pemkab Sampang diserahkan ke kecamatan. Sila-kan saja konfirmasi ke Pak Ca-mat. Kalau saya tidak bisa berko-mentar banyak,” katanya.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

SAMPANG - Aktivitas penam-bangan pasir di sepanjang pesisir terus marak, baik di pesisir utara (pantura) maupun pantai selatan, sepanjang Pantai Camplong. Penambangan ini terus meng-gerus bibir pantai.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sudah sering melaku-kan razia terkait tambang ilegal. Terakhir, razia di Pantai Desa Taddan Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang. Namun hal itu tak kunjug membuat warga jera.

Jumlah penambang terlihat terus bertambah setiap harinya. Tentu hal ini membuat kalan-gan dewan meminta agar dinas terkait untuk lebih aktif lagi dalam memberikan penyadaran terhadap penambang pasir.

Anggota Komisi II DPRD Sampang Rahmat Hidayat Rifaie menyampaikan jika Pemkab Sampang harus mengevaluasi kembali agar persoalan penam-bangan pasir ilegal tidak terus terjadi. Dirinya mengaku sangat prihatin dengan kinerja Disper-indagtam dan dinas lain yang masih terkait, jika sampai saat ini aktivitas penambangan masih saja terjadi.

”Sejak dari dulu kami sudah menyuarakan agar persoalan penambangan pasir ini segera dicarikan solusi. Karena bagaima-pun aktivitas ini sudah melang-gar hukum,” jelasnya.

Dikatakan Rahmat, persoa-lan di sepanjang pesisir pantai,

khsususnya di daerah Camplong bukan hanya saja penambangan pasir. Menurutnya juga penim-bunan dan pembangunan rumah yang ditengarai banyak tidak mengantongi ijin.

”Dalam persoalan ini kami tidak hanya ingin menyalahkan masyarakat, namun hal ini perlu kebersamaan dalam mencarikan solusi, agar persoalan penam-bangan dan reklamasi ini tidak terjadi terus menerus,” tukasnya.

Sementara Kepala Satpol PP Sampang Hamdani berdalih jika perda yang diterapkan dinilai masih masih kurang maksimal. Sebab dalam pemberian sanksi masih terbilang ringan.

”Razia terhadap penam-bangan pasir bukan tidak kami lakukan, namun kenyataanya beberapa hari kemudian penam-bangan kembali marak,” sing-katnya. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM

Pemkab Dituding Ikut BersalahTerkait Kasus Dugaan Pemalsuan Surat oleh Kades Gunung ElehSAMPANG- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sam-pang dituding ikut bersalah dalam kasus dugaan pemalsuan data yang disangkakan kepada mantan Kepala Desa (Kades) Gunung Eleh Ahmad Muhta-din. Sebab, Pemkab Sampang dituding terlambat menyerahkan SK pemberhentian terhadap Kades yang ada di Kecamatan Kedungdung itu.

LINGKUNGAN

Komisi II Soroti Penambangan Ilegal

Sejak dulu kami sudah menyuarakan agar

persoalan penambangan pasir ini segera dicarikan solusi. Karena bagaima-pun aktivitas ini sudah

melanggar hukum.

Rahmad Hidayat RAnggota Komisi II

Page 27: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III KBangkalanBangkalan JUMAT 5 DESEMBER 2014

No. 0500 | TAHUN III KBangkalanKORAN MADURA

Tim Penyidik KPK Geledah Rumah FuadTerdengar Suara Ledakan dari Dalam Kamar Mewah itu

Para awak media yang hen-dak meliput di rumah yang ber-lokasi di jalan Letnan Mestu tersebut mendapatkan pengawa-lan ketat, bahkan tidak diperke-nankan mengambil gambar dari dalam rumah megah itu. Para pemburu berita dari media cetak,

elektronik maupun televisi hanya bisa mengambil gambar seadanya dari luar pagar. Sehingga untuk mengambil gambar awak media memanfaatkan celah lubang di pagar yang terbuat dari seng.

Salah seorang kontributor SCTV, Arie Widianto mengatakan penggeledahan di rumah mantan bupati ini dimulai sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB masih belum selesai. Dengan demikian, wartawan asal Sam-pang ini hanya bisa memantau dari depan pintu masuk menung-gu tim penyidik KPK.

"Sudah hampir delapan jam

kami menunggu. Entah sampai kapan akan selesai. Yang jelas, kami akan tetap menunggu hing-ga KPK keluar," keluhnya.

Pernyataan senada juga dilon-tarkan, Mifathul Umar, warta-wan RRI yang sejak pagi sudah stand by di lokasi. Menurutnya, ketatnya pengamanan membuat dirinya tidak bisa berbuat banyak untuk menggali informasi apa saja yang telah disita oleh KPK. Sulitnya mendapatkan informasi membuat awak media hanya bisa menunggu tanpa kepastian.

"Sulit untuk mengakses in-formasi. Ya terpaksa harus me-

BANGKALAN - Proses penggeledahan di rumah ketua DPRD Bangkalan, KH Fuad Amin Imron, tersangka kasus dugaan suap jual beli pasokan gas alam pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Gili Timur Bangkalan, dan Gresik, Jawa Timur, berlangsung lama dan tertutup. Penggeledahan tersebut dipimpin lang-sung AKBP Novel Bas-wedan dari tim penyidik Komisi pemberantasan Korupsi (KPK).

nunggu entah sampai kapan. Ya semoga nanti KPK bisa mem-berikan informasi terkait apa saja yang ditemukan sebagai ba-rang bukti tambahan," jelas pria asal Kecamatan Lenteng Sume-nep itu.

Meskipun begitu, di tempat penggeledahan sempat terden-gar suara ledakan yang menghe-bohkan para petugas kepolisian yang berjaga dan wartawan yang meliput. Suara tersebut terdengar dari dalam rumah Ketua DPRD Bangkalan. Bahkan suara leda-kan terdengar keras seperti su-ara petasan, sehingga petugas

kepolisian yang mengamankan berupaya mencari sumber suara ledakan ini.

Beberapa wartawan tampak panik, sebagian lagi ada yang berupaya merekam suasana di dalam rumah melalui lubang pagar seng yang menjadi pagar penutup. Namun, tidak berhasil mendapatkan keterangan terkait sumber ledakan. Dalam rumah mewah berukuran besar ini, tim menggeledah, memeriksa berkas, dan melakukan interogasi pada penghuni rumah yang ada di dalamnya.

Perlu diketahui, KPK men-etapkan Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron sebagai ter-sangka atas dugaan menerima suap jual beli gas alam dari Direk-tur PT Media Karya Sentosa An-tonio Bambang Djatmiko, Selasa (2/2). Dari hasil operasi tangkap tangan (OTT) di kediamannya tersebut, KPK berhasil menga-mankan 1 koper besar 3 koper kecil yang berisi uang berjumlah miliaran rupiah.

= DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran maduraTERTUTUP. Para awak media dilarang masuk dan meliput ke dalam rumah Fuad Amin.

ant/suryantoGELEDAH. Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan pada rumah Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin Imron di Jalan Kupang Jaya, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (4/12). Fuad Amin yang juga mantan Bupati Bangkalan selama dua periode tersebut ditangkap dan ditahan KPK dalam kasus dugaan suap terkait jual beli pasokan gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur, Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Page 28: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III L Bangkalan

ISTANA KANJENG FUAD

Polda Jatim Bersenjata Lengkap Kawal Penggeledahan Tim KPK

"Kami mengerahkan 100 personel, kemudian ditambah satu regu sekitar 20 personel dari gegana Polda Jawa Timur dan dua mobil baracuda. Mereka disebar ke beberapa titik yang menjadi target pengeledahan," ungkap

Kabag Ops Polres Bangkalan, Kompol Abdul Rokhim.

Menurutnya, pihak keamanan memiliki tugas pengamanan di sejumlah lokasi penggeledahan. Di antaranya di rumah batik di Jalan Raya Teuku Umar, Ke-

camatan Kota, kemudian sebuah rumah yang terletak di kawasan Jalan KH. Moh Kholil dan di pendopo Agung Bangkalan, serta rumah RKH Fuad Amin di Jalan Letnan Mestu, Kampung Sak-sak, Kelurahan Kraton. Dalam penggeledahan ini, memang harus steril dari masyarakat umum.

"Ya tugas kami hanya menga-mankan saja. Untuk menganti-sipasi segala kemungkinan yang terjadi selama penggeladahan berlangsung," imbuhnya.

Pantauan Koran Madura, proses penggeledahan berlang-sung aman. Tidak ada ham-batan, semuanya berjalan lancar sebagaimana yang telah diren-canakan. Sementara arus lalu lintas dari pintu masuk dan pintu keluar rumah ketua Gerindra yang ditempati bersama istri mu-danya, Siti Masnuri itu dialihkan hingga proses penggeledahan usai. Tak satu pun kendaraan ber-motor yang melintas di jalur satu arah tersebut. "Mudah-mudahan proses penggeledahan ini ber-

langsung lancar sampai selesai," tandasnya.

Sementara itu, adanya penggeledahan menarik per-hatian warga sekitar rumah penguasa Bangkalan ini. Mereka berbondong-bondong men-yaksikan petugas yang tampak siaga melakukan pengamanan. Terlebih sejumlah warga yang terjebak saat membayar listrik karena rumah bercat coklat itu berada tepat di Kantor PLN Bangkalan.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Penggeledahan terhadap sejumlah aset yang ditengarai milik RKH Fuad Amin Imron, ketua DPRD Bangkalan, yang juga mantan Bupati selama dua periode, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapat pengawalan ketat dari petugas Polres setem-pat dan Polda Jawa Timur, Kamis (4/12).

KETAT. Personel Gegana Polda Jawa Timur ber-senjata lengkap nampak siaga di depan pintu masuk rumah ketua DPRD Bangkalan, KH Fuad Amin Imron.

doni heriyanto/koran madura

Page 29: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III M

Bagi setiap pemenang proyek harus menyetor

fee proyek berkisar anta-ra 17,5 persen dan 20

persen dari nilai proyek. Jika tidak sanggup mem-bayar fee dari yang diten-tukan, kontraktor tidak mungkin mendapatkan

proyek pekerjaan,”

H HumaidiAnggota Kadin

Kabupaten Bangkalan

Bangkalan

Disdik Kekurangan 3.300 Guru PNSTiap Tahun 200 Guru PNS Pensiun

Berdasarkan data Disdik Bang-kalan, jumlah guru yang terdata saat ini dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga Sekolah Menen-gah Atas (SMA) sebanyak 10.986 orang, dengan rincian guru yang status PNS sebanyak 5.471 orang, guru yang status THL sebanyak 1.279 orang, guru sukwan seba-nyak 4.236 orang.

"Dari jumlah itu kami masih membutuhkan guru yang ber-status PNS sebanyak 3.300 orang dengan rincian, guru SD 3.035 orang, guru SMP 65 orang, guru SMA 50 orang, dan guru SMK se-banyak 150 orang," kata Sekre-taris Disdik Bangkalan, Bambang Budi Mustika.

Untuk mengurangi angka kebutuhan guru yang bestatus PNS, pihaknya mengaku setiap

tahun terus mengusulkan ke Menpan dan Kementerian Pen-didikan untuk memenuhi kuota tersebut, melalui Badan Kepega-waian Daerah (BKD) setempat. Namun, BKD rupanya tidak bisa berbuat banyak karena berala-san merupakan kebijakan peme-rintah pusat.

"Meski masih kekurangan guru PNS, kami terus mengada-kan pelatihan-pelatihan terhap guru non PNS agar kwalitasnya untuk menjadi tenaga pendidik tidak diragukan lagi," ujarnya.

Meski ada jatah penamba-han Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Bangkalan waktu lalu, tetapi hal itu masih belum berdampak baik bagi Di-nas Pendidikan (Disdik). Dalam penambahan tersebut kuota yang

diberikan hanya 60 orang yang terbagi dalam berbagai formasi. Hal itu menyebabkan lembaga yang membidangi pendidikan itu merasa tidak puas. Sebab kekurangan guru PNS mencapai ribuan orang.

Kekurangan yang banyak tersebut terjadi lantaran banyak guru yang sudah memasuki masa pensiun. Kondisi yang demikian tidak dibarengi dengan perekru-tan PNS yang baru, sehingga jumlah mereka terus berkurang. Apalagi guru di tingkat SD yang sudah banyak pensiun belum juga ada penggantinya.

"Guru Agama yang ada di se-kolah, yang statusnya PNS juga minim. Termasuk kekurangan guru olahraga yang PNS. Yang je-las sangat kurang yang statusnya PNS," ungkapnya.

Kekurangan PNS setiap tahun hampir 200 orang lebih. Paling banyak memang sudah memasuki masa pensiun. Akibat kekurangan tersebut, solusi yang dilakukan Disdik tentunya dengan melibat-kan para guru suka relawan (suk-wan).

= MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Kekurangan tenaga pengajar yang ber-status Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih dirasakan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bangkalan. Hingga memasuki akhir tahun 2014, Disdik masih kekurangan se-banyak 3.300 orang mulai dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Apalagi hampir setiap tahun sebanyak 200 guru memasuki masa pensiun.

moh ridwan/koran maduraPNS. Sejumlah guru sekolah dasar saat melakukan audiensi di Dinas Pendidikan Bangkalan.

FUAD AMIN

Terima Setoran Proyek hingga 20 Persen

BANGKALAN - Peranan Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin Imron ditengarai terlibat dalam lingkup proyek pemban-gunan. Dirinya disebut-sebut menjadi makelar dan meminta setoran setiap proyek antara 17,5 persen hingga 20 persen dari nilai kontrak proyek. Jika nilai proyek yang dikerjakan sebesar Rp 1 miliar, uang yang harus disetorkan oleh kontrak-

tor sebesar Rp 200 juta. Meka-nisme penyerahan fee proyek, sebesar 10 persen dibayar sebe-lum proyek dikerjakan. Sisanya, fee 10 persen dibayar setelah termin turun atau sudah ada-nya pencairan.

"Bagi setiap pemenang proyek harus menyetor fee proyek berkisar antara 17,5 persen dan 20 persen dari nilai proyek. Jika tidak sang-gup membayar fee dari yang ditentukan, kontraktor tidak mungkin mendapatkan proyek

pekerjaan," kata Anggota Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Ka-bupaten Bangkalan, H Humaidi, kemarin (4/12).

Dia menjelaskan salah satu proyek yang ditengarai mem-bayar fee 20 persen adalah pembangunan Kantor PU yang berada di belakang Kantor Pem-kab Bangkalan. Proyek tersebut bernilai Rp 12 miliar, sehingga pemenang proyek harus menye-tor fee sebesar Rp 300 juta. Pa-dahal praktik semacam itu jelas melanggar undang-undang.

"Selama jeda atau masa transisi dari Bupati Bangkalan hingga dilantik menjadi Ketua DPRD, dirinya masih menjadi makelar proyek. Semua proyek diwajibkan setor hingga 20 persen," jelasnya.

Humaidi berani memastikan tender proyek di Bangkalan penuh dengan rekayasa. Peme-nang proyek sudah diketahui sejak awal, karena banyak rekayasa di setiap kegiatan pelelangan tender. Sebab peme-nang tender merupakan orang-orang yang sudah melakukan proses negosiasi sebelumnya. Meskipun proses pelelangan menggunakan LPSE dan dapat diakses online.

"Semua pemenang proyek di sini penuh rekayasa. Kata siapa LPSE tidak ada rekayasa, malah LPSE ini lebih mudah rekayasanya untuk mengatur pemenang. Saya mensinyalir proyek yang ada di sini ber-masalah, seperti pengerjaan jalan lingkar menuju Pesarean Syaichona Cholil dan pemban-gunan rumah sakit yang dan-anya pinjam ke pusat investasi pemerintah," paparnya.

= MOH RIDWAN/RAH

moh ridwan/koran maduraINFRASTRUKTUR. Salah satu proyek jalan kembar menuju Buju' Sara Mar-tajazah.

Page 30: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III N Bangkalan

Dua Korban Kapal Oryong-501 dari Madura

"Kedua orang itu kakak saya bernama Moh Hasan (30) dan paman saya bernama Abd Manaf (47)," kata keluarga kedua korban kapal tenggelam itu, Nur Hayati (27), di Bangkalan, Kamis (4/12).

Warga Jalan Singosari, Kelu-rahan Pangeranan, Bangkalan itu menuturkan korban berasal dari Kampung Binteng, Desa Tengket, Kecamatan Arosbaya, Bangkalan.

"Kami masih menunggu ka-bar lebih lanjut kepastian kondisi kakak saya," kata Nur Hayati yang merupakan adik dari Moh Hasan itu.

Ia menjelaskan keluarganya

mendapat kabar tenggelamnya kapal itu, Selasa (2/12) sekitar pukul 09.00 WIB.

Saat ini, istri Hasan sudah berangkat ke Jakarta untuk men-datangi perusahaan yang mem-berangkatkan suaminya itu.

Kapal Oryong 501 merupakan kapal berbendera Korea Selatan yang tenggelam di perairan Rusia. Sebanyak 35 WNI menjadi anak buah kapal (ABK) itu.

Berdasarkan data BNP2TKI, perusahaan yang menempatkan WNI sebagai ABK adalah PT Kim-co Citra Mandiri dengan empat orang ABK, PT Koindo Maritim

Power 16 ABK, PT Mitra Samudra Cakti delapan ABK, dan PT Oryza Sativa Agency tujuh ABK.

Sebanyak 10 ABK berasal dari Tegal, yakni bernama Khoirul Umam, Asep Bahrudin, Purwan-to, Heru setiawan, Warno, Tarwo Rakim, Ratmono, Mujahidin, Nur kholis, dan Mohamad Idris.

Selain itu, dari Brebes ada lima orang yakni Wanto, Ahmad Khamyanto, Abdul Khalim, Ab-dullah, dan Wanto.

Dari Indramayu ada empat orang yakni Naryanto Bin Wastara, Jumadi, Eko Darmanto, dan Tardi.

Dua orang dari Jakarta Timur yaitu Rigo Sugi Martono dan Har-zono. Asal Jakata Utara sebanyak dua orang yaitu Muhtar Moko-dompit dan Abdul Manaf.

Selanjutnya, dua orang beras-al dari Cirebon bernama Heriyan-

to dan Dedek Iksani. Dari Ambon sebanyak dua orang, yakni Gaspar Jantje Tomasila dan Jhondriy an-dries.

Masing-masing satu orang yakni dari Seram Bagian Barat bernama Albert Talapesi. Dari So-rong Papua, Teguh Hariyono.

ABK asal Pemalang, Barjo, Muhamad Hasan dari Bangkalan, Atep Roni dari Bandung, Dede Roni Rusriana asal Tasikmalaya, Syariffudin asal Slayar, dan dari Maluku Barat Daya bernama Cor-nelius Edison Lelapary.

Kapal Oryong 501 ini dilapor-kan karam pada 1 Desember 2014 sekira pukul 12.00 WIB. Selain 35 WNI, ada beberapa ABK lain asal Korsel, Filipina dan Rusia. Total ABK di dalam kapal itu adalah 60 orang.

= ANT/ABD AZIZ/DIK

BANGKALAN - Dua orang korban Kapal Oryong 501 yang merupakan kapal berbendera Korea Selatan yang tenggelam di perairan Rusia, berasal dari Bangkalan, Ma-dura, Jawa Timur.

ant/m risyal hidayatPERESMIAN KAPAL PERANG REPUBLIK INDONESIA. Sejumlah pejabat tinggi TNI-AL dan undangan berada di samping kapal perang Republik Indonesia (KRI) Usman Harun (USH)-359 yang sudah terpasang bendera ular-ular perang di sela-sela peresmian pengukuhan KRI jenis Multi Role Light Fregate (MRLF) di Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya, Jatim, Kamis (4/12). Dua dari tiga kapal perang jenis MRLF yakni KRI Bung Tomo (TOM)-357 dan KRI Usman Harun (USH)-359 yang merupakan buatan buatan BAE System Maritime Naval Ship Inggris tersebut memperkuat jajaran Satuan Kapal Koarmatim.

LISTRIK

Tunggakan PLN Capai Rp 6 Miliar

BANGKALAN - Tunggakan pelanggan PLN di Kabupa-ten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, saat ini mencapai Rp 6 miliar lebih, kata Manajer PLN Rayon Bangkalan Efendi.

"Dari sekitar Rp 6 miliar lebih itu, pelanggan yang nunggak terbanyak adalah pelanggan rumah tangga," katanya di Bangkalan, Kamis (4/12).

Ia menjelaskan pelang-gan rumah yang nunggak pembayaran tagihan rekening PLN itu mencapai 80 persen, sedangkan sisanya adalah beberapa kantor, dunia usaha, dan industri di Bangkalan.

Di antara warga yang men-unggak bayaran itu, katanya, karena jauh tempat pemba-yaran.

"Ada yang menunggak hingga empat tahun di Bang-kalan ini," kata Efendi.

Dari tunggakan Rp 6 miliar itu, jumlah pelanggan yang nunggak sekitar 18 ribu orang dari total 60 ribu orang.

"Total masukan PLN dari pelanggan ini sekitar Rp 9 mil-iar," katanya.

Saat ini, pihaknya terus berupaya melakukan pendeka-tan kepada masyarakat agar segera membayar tunggakan karena merupakan kewajiban para pelanggan.

"Kami juga gencar melaku-kan sosialisasi dan penarikan secara langsung kepada pe-langgan," katanya.

Sebelumnya, PLN Wilayah Madura area Pamekasan merilis tunggakan pelanggan PLN di Pulau Madura tidak hanya terjadi di Bangkalan, akan tetapi juga di tiga kabu-paten lainnya, yakni Sampang, Pamekasan, dan Kabupaten Bangkalan.

= ANT/ABD AZIZ/DIK

ant/alviansyah pasaribuINSTALASI LISTRIK INDUSTRI. Petugas PLN memasang kubikel atau alat pembagi arus dari sum-ber listrik di Kawasan Industri Gu-nung Putri, Cileungsi, Jawa barat, Kamis lalu.

Page 31: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III OKomunitas

PAMEKASAN - Dalam dunia hobi ki-cauan di Indonesia, ada beberapa komu-nitas penggemar jenis burung tertentu. Misalnya Pleci Mania Indonesia (PCMI), Komunitas Lovebird Indonesia (KLI), In-donesian Lovebird Association (ILA), Ko-munitas Murai Blacktail (Kombat), dan sebagainya.

Di Pamekasan ada persatuan burung Indonesia (PBI) yang berdiri sejak 1997. Ada lima club yang bergabung dalam or-ganisasi ini, di antaranya, Club Benhur, Club Kawista, Arek lancor, Rajawali, dan Club Bisi. Mayoritas club-club tersebut berada di wilayah perkotaan. Kecuali ko-munitas burung yang berada di Kecama-tan Pakong dan Pasean.

Jenis burung yang ada di bawah koor-dinasi komunitas ini di antaranya, burung kacer, burung cendet, burung kenari, bu-rung prajak, burung praja, burung kuti-lang, burung sirpu, dan burung kapasan.

Koordinator PBI, Moh. Qorib men-gakui kecintaannya untuk memelihara

burung berawal dari hobinya memelihara burung. Namun lama kelamaan sebagian masyarakat Pamekasan, juga ada yang hobi memelihara burung. Sehingga ber-munculan pecinta burung yang berada di sejumlah kecamatan di Pamekasan.

Munculnya penggemar burung yang berada di sejumlah kecamatan tersebut, akhirnya penggemar burung membuat club dengan identitas yang berbeda-beda. Dalam satu club bisa memiliki belasan jenis burung dan gaya yang berbeda. Dan club tersebut sepakat untuk membuat persatuan di btingkat kabupaten. Sebagai wadah untuk membawahi penggemar bu-rung di Pamekasan.

Dalam kegiatan PBI, pengurus mem-berikan pembinaan kepada para pengge-mar burung bagaimana cara merawat bu-rung dengan baik dan benar. Mulai dari pembuatan sangkar, tempat makanan dan minuman burung, hingga ke jenis pakan yang harus dijaga oleh penggemar burung.

Tujuannya agar burung tetap sehat

dan bunyinya bagus serta sesuai dengan keinginan penggemarnya. Dalam kes-empatan itu peserta club diberikan kes-empatan seluas-luasnya untuk bertanya dengan perawatan burung.

Untuk menyiasati agar bunyi burung bagus, penggemar tinggal memutarkan MP3 ataupun kaset di dekat sangkar bu-rung. Dan bunyinya sesuai dengan ke-inginan burung. Sehingga bunyi burung minimal bisa menyesuaikan dengan bu-nyi kaset.

Sesekali PBI melaksanakan even in-ternal, pesertanya ialah club anggota di bawah PBI. Adapun kriteria penilaiannya meliputi bunyi burung, mental burung, dan kesehatan burung. Tetapi yang pal-ing tinggi penilaiannya yakni bunyi bu-rung berbunyi. Sehingga peserta akan berlomba-lomba melatih kegemarannya agar bunyinya terdengar sebaik mungkin.

Masih menurut Qorib, seleksi tingkat kabupaten bisa diikutkan di tingkat lokal Madura, dan regional Madura. Tak jarang

club binaan PBI selalu juara di lokal Ma-dura. Sebab PBI selalu memberikan per-hatian lebih terhadap club binaannya di Pamekasan.

Ia menjelaskan apabila ada burung yang berhasil meraih juara baik di tingkat lokal maupun nasional, maka akan berpen-garuh terhadap harga burung. Jika juara di tingkat lokal Madura, maka harga burung mencapai Rp25 juta. Jika burung tersebut menjuarai level nasional, maka harganya mencapai Rp100 juta. Sehingga ia selalu meminta kepada anggota Club PBI, untuk tidak sungkan mengikuti even penggemar burung. Baik level lokal maupun level na-sional. Sebab jika juara akan sangat men-guntungkan terhadap penggemarnya.

Qorib mengatakan promosi burung selain dilakukan dalam setiap even, PBI Pamekasan akan mempromosikan mela-lui media internet. Dan mencari informasi even juga melalui dunia maya. Dengan demikian promosi burung di Pamekasan akan dikenal di mata dunia.=Fakih amyal/rah

mengunjungi Penggemar BurungTUNJUKKAN. Qorib menunjukkan salah satu burung yang dipelihara

Page 32: e Paper Koran Madura 5 Desember 2014

KORAN MADURAJUMAT 5 DESEMBER 2014 | No. 0500 | TAHUN III P JUMAT 5 DESEMBER 2014

No. 0500 | TAHUN III PKO

RAN

MAD

URA Jangan Abaikan

Pekerjaan KecilJangan Abaikan Pekerjaan Kecil

KORA

N M

ADU

RA

erempuan yang mengaku naman-ya Wahyuni, mengatakan,semua pekerjaan di dalam

hidup ini, harus dikerjakan dengan baik. Agar semua uru-san bisa berjalan dengan baik dan lancer serta menghasilkan nilai yang maksimal.“Itu pent-ing kita lakukan setiap kita bertindak dalam hidup ini,” te-rangnya.

Menurutnya, hal yang kecil yang sering kita jumpai dalam hidup kita. Yakni pekerjaan ru-mah tangga yang sehari-hari banyak di jumpai. Oleh ka-rena itu, jangan mudah untuk

menyelasaikannya.“Karena pekerjaan bila tidak

diselesaikan, maka akan mem-p e n g a r u h i p e k e r j a a n

yang lebih berat nantinya,” je-las Wahyuni.

Selain itu, kata Wahyuni, untuk mengerjakan sesuatu harus juga dipetakan waktu-nya, Sehingga setiap waktu itu sudah punya jadwal untuk mengerjakannya. Yakinlah se-mua pekerjaan tidak akan ter-bengkalai.

“Semua pekerjaan sudah ada jadwal yang mengaturnya., Jadi tidak mudah waktu itu ber-benturan,” ucapnya.

Wanita berparas cantik ini juga menjelaskan, setiap beban yang harus dikerjakan jangan mudah untuk men-undanya. Hal itu akan menjadi berat manakala tidak segera diselesaikan.

“Kalau sudah waktu-nya maka segera untuk mengerjakannya,”ungkapnya.

= MAHFUD HIDAYATULLAH

Terkadang manusia lalai dengan sebuah pekerjaan kecil dalam hidupnya, Padahal pekerjaan kecil itu bisa

membatalkan pekerjaan yang dikategorikan besar.

BIODATA

Nama: WahyuniTetala:

Probolinggo, 14 Maret 1993

Alamat: Kraksaan Kabupaten

ProbolinggoPendidikan:

STAI Zainul HasanHobbi:

Membaca BukuMotto:

Jangan remehkan persoa-lan KecilWahyuniWahyuni