Top Banner
DUA hari lagi, waktu akan bergulir mana- pak tahun baru 2014. Sesuatu yang sebenarnya rutin sebagai pergeseran waktu; sesuatu yang ni- scaya atau pasti terjadi. Menjadi berbeda, ketika ada persepsi, pemaha- man, pemikiran atau berbagai cara pandang, sesuai kepentingan. Ini artinya, pergantian tahun yang sebenarnya biasa itu, bisa menjadi tidak biasa ketika ada pemaknaan, ada pengisian perencanaan, ter- masuk juga berbagai ramalan yang biasanya selalu meramaikan pergantian tahun. Bagi masyarakat Indonesia, terutama kalangan politisi, 2014 bisa dimaknai sebagai tahun politik. Ya, karena di tahun 2014 ada hajat besar bangsa Indonesia dengan akan diselenggarakannya Pemilu Legislatif dan Pe- milihan Presiden/Wakil Presiden. Hiruk pikuk persiapan dari kampanye, pemungutan suara, penghitungan, pengadilan di MK, pelantikan yang akan berlangsung di tahun 2014 itu se- muanya memang merupakan aktivitas politik. Jadi bisa dipahami jika tahun 2014 dianggap sebagai tahun politik. Sebagai mo- ment politik yang nantinya mempen- garuhi bentuk dan langgam pemerin- tahan mendatang, tentu saja partisipa- si masyarakat sangat penting. Inilah kesempatan rakyat bisa secara lang- sung menentukan mau diapakan, akan dikemanakan arah perjalanan negara ini lima tahun mendatang, melalui pilihan langsung masyarakat Indonesia baik di Pileg maupun Pilpres. Pileg terkait wakil rakyat yang akan menjembatani aspirasi masyarakat, Pilpres menyangkut pilihan siapa yang akan menjadi pucuk pimpinan tertinggi abdi rakyat bernama Presiden itu. Sangat jelas, begitu bernilai tinggi apa yang akan dilakukan rakyat Indonesia di tahun 2014 nanti. Nasib seluruh bangsa, negara, ditentukan pada pelaksanaan Pilpres dan Pileg nanti. Karena itu penting moment bernilai strategis itu disikapi secara serius, aktif, cerdas, jernih, jujur, obyektif dan ber- pikir hanya untuk satu hal: kebaikan negara dan pemerintahan Indonesia. Sedikit saja pada proses pemilihan disusupi pemikiran dan kepentingan lain, sudah pasti resiko pahit akan menimpa masyarakat Indonesia, paling tidak selama lima tahun ke depan. Dengan mempertimbangkan resiko pahit itu, selayaknya seluruh komponen masyarakat berpartisipasi secara cerdas, memilih yang terbaik dan bukan atas dasar kepentingan sesaat. Bahwa pilihan cerdas akan memberi- kan harapan perbaikan negeri ini ke depan. Sementara, pilihan atas dasar kepentingan sesaat, hanya karena tawaran-tawaran uang puluhan ribu rupiah, dengan mengabaikan semangat memilih yang terbaik akan men- gundang resiko buruk pada perjalanan bangsa, negara dan pemerintahan Indonesia lima tahun mendatang. Memang tidak mudah, di tengah kesuli- tan ekonomi seperti sekarang ini- mengem- bangkan dan menumbuhkan pikiran cerdas dan jernih. Desakan kebutuhan hidup yang makin sulit, mudah sekali menggoda siapapun memilih jalan instan yang hanya enak sesaat. Tawaran “permen” itu kadang mengabaikan perhitungan dan pemikiran resiko yang sebe- narnya jauh lebih berat dan lebih berbahaya, di masa mendatang. Siapapun yang merasa sebagai warga bangsa Indonesia terutama mereka yang dapat dikatagorikan sebagai pemimpin, tokoh masyarakat, para tokoh agamawan, sudah selayaknya memiliki kometmen mendorong pencerdasan dan keberanian masyarakat untuk memilih yang terbaik pada Pileg dan Pilres mendatang. Bila tidak, bangsa ini akan tetap jalan di tempat, jauh tertinggal dari bangsa lain. = 2014 30 DESEMBER 2013 Koran Madura SENIN Oleh : MH. Said Abdullah Anggota DPR RI, asal Madura Cak Munali g PAMANGGHI Desakan kebutuhan hidup yang makin sulit, mudah sekali menggoda siapapun memilih jalan instan Kurus Matrawi kini telah menjadi anggota kepolisian. Setiap kali ditugaskan untuk terjun ke lapangan, Matrawi selalu saja mengajak temannya yang lebih kurus. Melihat kebiasaan Matrawi ini, teman- temannya merasa heran. “Mat, tiap kali bertugas kamu selalu mengajak teman yang lebih kurus, kenapa sih?” tanya komandannya suatu saat. “Biar lebih aman pak” Jawab Matrawi singkat. “Bukannya justeru yang tegap bisa lebih tangguh bila terjadi apa-apa?” “Oh tidak pak, kalo terjadi apa-apa di lapangan, yang dipukul pertama kali pasti yang lebih kurus” jawab Matrawi enteng. Berita di hal 8 Duo Manchester Petik Tiga Poin Penting ant/aguk sudarmojo PENAMBANG MINYAK TRADISIONAL Penambang tradisional menuang minyak mentah meggunakan timba besi di Desa Hargomulyo, Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, Minggu (29/12). Jumlah sumur yang diproduksikan rata-rata 180 sumur per hari dengan hasil 10 drum per sumur, dimana hasil produksi tersebut selain disetor ke Pertamina Cepu, Jateng, juga masih ada sekitar 30 persen yang disuling kemudian dijual dalam bentuk solar secara bebas. JAKARTA-Wali Kota Surabaya Tri Rismaha- rini akan menjadi salah satu penantang terberat Joko Widodo (Jokowi) bila maju sebagai calon pres- iden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) pada pemilihan umum presiden dan wakil pres- iden (pilpres) tahun depan. Demikian antara lain hasilsur- vei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia dari penila- ian 61 pakar yang dipaparkan ke publik pada Minggu (29/12). Menurut survei tersebut, ada lima nama yang akan menjadi pen- antang serius Jokowi tahun depan itu. “Mereka ini lima besar lawan berat Jokowi,” kata Ketua Labora- torium Psikologi Politik UI Hamdi Muluk saat memaparkan hasil Sur- vei Opinion Leader Mencari Lawan Jokowi di Jakarta, Minggu (29/12). Kelima nama tersebut yaitu Wali Kota Surabaya Tri Rismaha- rini (7,38 poin), Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purna- ma (7,28 poin), Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan (7,04 poin), CEO Trans Corp Chairul Tanjung (6,43 poin), dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad (6,42 poin). Mereka dianggap potensial men- jadi capres maupun cawapres pada 2014. “Jika partai politik ingin se- lamat, pertimbangkanlah orang- orang ini sebagai calon presiden,” kata Hamdi. Dari sisi kepemimpinan, Tri Rismaharini mendapat skor tert- inggi sebesar 7,37 poin. Kemudian Basuki atau yang akrab disapa Ahok memperoleh 7,03 poin, Anies sebesar 6,7 poin, Chairul 6,63 poin, dan Abraham 6,03 poin. Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma juga unggul dari sisi integritas moral yaitu 7,91 poin. Disusul Basuki 7,79 poin, Abraham 6,98 poin, Anies 6,97 poin, dan Chairul 5,65 poin. Sementara itu, dari sisi penampilan, para pakar memberi skor tertinggi pada Anies yaitu 7,63 poin. Setelah itu ada Basuki dengan 7,04 poin, Risma 6,74 poin, Chairul 6,66 poin, dan Abraham 6,36 poin. Tak hanya itu, para pakar tersebut juga menguji sisi vision- ernya, intelektualitas, keterampi- lan politik, komunikasi politik, stabilitas emosi, kemampuan, dan manajerial. Penilaian dengan an- gka 1 yaitu paling rendah hingga tertinggi yaitu 10. Menurut Hamdi, pakar lebih kritis dalam melihat tokoh poten- sial. Survei ini dilakukan karena Hamdi melihat Jokowi belum ada tandingannya dalam setiap hasil survei calon presiden (capres) RI 2014. “Ini untuk seleksi calon pemimpin nasional berdasarkan kualitas dan kapabilitas calon pemimpin. Kami mengabaikan faktor popularitas dan elekta- bilitas. Bahkan apakah calon ini bersedia atau tidak (jadi capres- cawapres),” terang Hamdi. Pada bagian lain Hamdi men- egaskan bahwa dalam survei terse- but mereka hanya mencari tokoh berkualitas sebagai penantang Jokowi. Pasalnya, tidak ada satu pun tokoh yang bisa me- nandingi popularitas mantan Walikota Solo tersebut. (gam) Lawan Terberat Jokowi adalah Risma JAKARTA - Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Sutarman dalam testimoninya pada Haul ke-4 Gus Dur di Ciganjur men- gatakan, jauh hari sebelumnya KH Abdurrahman Wahid saat menjadi Presiden sudah mera- mal bahwa dirinya akan menjadi Kapolri. “Kepada saya menyampaikan, Pak Tarman, nanti Pak Tarman akan men- jadi Kapolda Metro, setelah itu akan menjadi Kapolri. Alhamdulillah, apa yang beliau sampaikan,” ujarnya, Sabtu (28/12) malam dalam testimoninya di- hadapan sekitar 4.000 orang. Hadir pada kesempatan tersebut sejumlah politisi dan pejabat negara di antaranya, Akbar Tanjung, Prabowo Subianto, Djan Farid, dan Basuki Tja- haya Purnama. Ia melanjutkan, Gus Dur pernah memberikan ijazah (doa) kepadanya un- tuk diamalkan, dan menjelang pemili- han Kapolri doa itu dibacanya berulang- ulang. “Akhirnya Pak SBY bingung lalu memilih saya,” katanya disambut riuh ribuan jamaah yang memadati halaman kediaman keluarga Gus Dur, masjid Al- Munawwarah, komplek Yayasan Wahid Hasyim dan Pesantren Ciganjur, hingga ke lapangan dan jalan raya. Sutarman bercerita kala akhirnya Gus Dur dimakzulkan oleh MPR pada 23 Juli 2001 silam. Gus Dur pernah berpesan bahwa semoga itu menjadi kali terakhir seorang Presiden Indone- sia diberhentikan sebelum masa akhir jabatannya. “Beliau berkata, mudah-mudahan ini terakhir kali bangsa ini member- hentikan presiden, jangan sampai ada presiden berhenti di tengah jalan lagi. Dari situ saya menyimpulkan bahwa Presiden yang terpilih dalam Pemilu haruslah kita dukung secara bersama untuk berbuat demi mewujudkan kes- ejahteraan bangsa,” katanya. Yenny Abdurrahman Wahid saat menyampaikan sambutan atas nama keluarga mengatakan, Sutarman ada- lah orang yang setia pada Gus Dur saat menjadi Ajudan Prediden RI. “Saat Gus Dur dilengserkan, semua orang pada menghindar, Pak Sutarman tetap setia mendampingi Gus Dur,” ujarnya. (ant/ ari/beth) HAUL GUS DUR KE-4 Sutarman: Gus Dur Pernah Bilang Saya Akan Jadi Kapolri Dianggap Mencederai Semangat Anti Korupsi Tri Rismaharini 7,91 poin Basuki Tjahaya P. 7,79 poin Abraham Samad 6,98 poin Anies Baswedan 6,97 poin Chairul Tanjung 5,65 poin Lawan Terberat Jokowi di Pilpres 2014 Sumber: Laboratorium Psikologi Politik UI
16

e Paper Koran Madura 30 Desember 2013

Mar 17, 2016

Download

Documents

koran madura

Satu Hati untuk Bangsa
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: e Paper Koran Madura 30 Desember 2013

SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II 1

DUA hari lagi, waktu akan bergulir mana-pak tahun baru 2014. Sesuatu yang sebenarnya rutin sebagai pergeseran waktu; sesuatu yang ni-scaya atau pasti terjadi. Menjadi berbeda, ketika ada persepsi, pemaha-man, pemikiran atau

berbagai cara pandang, sesuai kepentingan. Ini artinya, pergantian tahun yang sebenarnya biasa itu, bisa menjadi tidak biasa ketika ada pemaknaan, ada pengisian perencanaan, ter-masuk juga berbagai ramalan yang biasanya selalu meramaikan pergantian tahun.

Bagi masyarakat Indonesia, terutama kalangan politisi, 2014 bisa dimaknai sebagai tahun politik. Ya, karena di tahun 2014 ada hajat besar bangsa Indonesia dengan akan diselenggarakannya Pemilu Legislatif dan Pe-milihan Presiden/Wakil Presiden. Hiruk pikuk persiapan dari kampanye, pemungutan suara, penghitungan, pengadilan di MK, pelantikan yang akan berlangsung di tahun 2014 itu se-muanya memang merupakan aktivitas politik.

Jadi bisa dipahami jika tahun 2014 dianggap sebagai tahun politik.

Sebagai mo-ment politik yang nantinya mempen-garuhi bentuk dan langgam pemerin-tahan mendatang, tentu saja partisipa-si masyarakat sangat penting. Inilah kesempatan rakyat bisa secara lang-sung menentukan mau diapakan, akan

dikemanakan arah perjalanan negara ini lima tahun mendatang, melalui pilihan langsung masyarakat Indonesia baik di Pileg maupun Pilpres. Pileg terkait wakil rakyat yang akan menjembatani aspirasi masyarakat, Pilpres menyangkut pilihan siapa yang akan menjadi pucuk pimpinan tertinggi abdi rakyat bernama Presiden itu.

Sangat jelas, begitu bernilai tinggi apa yang akan dilakukan rakyat Indonesia di tahun 2014 nanti. Nasib seluruh bangsa, negara, ditentukan pada pelaksanaan Pilpres dan Pileg nanti. Karena itu penting moment bernilai strategis itu disikapi secara serius, aktif, cerdas, jernih, jujur, obyektif dan ber-pikir hanya untuk satu hal: kebaikan negara dan pemerintahan Indonesia. Sedikit saja pada proses pemilihan disusupi pemikiran dan kepentingan lain, sudah pasti resiko pahit akan menimpa masyarakat Indonesia, paling tidak selama lima tahun ke depan.

Dengan mempertimbangkan resiko pahit itu, selayaknya seluruh komponen masyarakat berpartisipasi secara cerdas, memilih yang terbaik dan bukan atas dasar kepentingan sesaat. Bahwa pilihan cerdas akan memberi-kan harapan perbaikan negeri ini ke depan. Sementara, pilihan atas dasar kepentingan sesaat, hanya karena tawaran-tawaran uang puluhan ribu rupiah, dengan mengabaikan semangat memilih yang terbaik akan men-gundang resiko buruk pada perjalanan bangsa, negara dan pemerintahan Indonesia lima tahun mendatang.

Memang tidak mudah, di tengah kesuli-tan ekonomi seperti sekarang ini- mengem-bangkan dan menumbuhkan pikiran cerdas dan jernih. Desakan kebutuhan hidup yang makin sulit, mudah sekali menggoda siapapun memilih jalan instan yang hanya enak sesaat. Tawaran “permen” itu kadang mengabaikan perhitungan dan pemikiran resiko yang sebe-narnya jauh lebih berat dan lebih berbahaya, di masa mendatang.

Siapapun yang merasa sebagai warga bangsa Indonesia terutama mereka yang dapat dikatagorikan sebagai pemimpin, tokoh masyarakat, para tokoh agamawan, sudah selayaknya memiliki kometmen mendorong pencerdasan dan keberanian masyarakat untuk memilih yang terbaik pada Pileg dan

Pilres mendatang. Bila tidak, bangsa ini akan tetap jalan di tempat, jauh

tertinggal dari bangsa lain. =

2014

30 DESEMBER 2013

Koran Madura

SENIN

Oleh : MH. Said AbdullahAnggota DPR RI, asal Madura

Cak Munali

g PAMANGGHI

Desakan kebutuhan hidup yang makin sulit,

mudah sekali menggoda siapapun

memilih jalan instan

KurusMatrawi kini telah menjadi anggota

kepolisian. Setiap kali ditugaskan untuk terjun ke lapangan, Matrawi selalu saja mengajak temannya yang lebih kurus.

Melihat kebiasaan Matrawi ini, teman-temannya merasa heran.

“Mat, tiap kali bertugas kamu selalu mengajak teman yang lebih kurus, kenapa sih?” tanya komandannya suatu saat.

“Biar lebih aman pak” Jawab Matrawi singkat.

“Bukannya justeru yang tegap bisa lebih tangguh bila terjadi apa-apa?”

“Oh tidak pak, kalo terjadi apa-apa di lapangan, yang dipukul pertama kali pasti yang lebih kurus” jawab Matrawi enteng.

Berita di hal 8

Duo ManchesterPetik Tiga Poin Penting

ant/aguk sudarmojo

PENAMBANG MINYAK TRADISIONAL Penambang tradisional menuang minyak mentah meggunakan timba besi di Desa Hargomulyo, Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, Minggu (29/12). Jumlah sumur yang diproduksikan rata-rata 180 sumur per hari dengan hasil 10 drum per sumur, dimana hasil produksi tersebut selain disetor ke Pertamina Cepu, Jateng, juga masih ada sekitar 30 persen yang disuling kemudian dijual dalam bentuk solar secara bebas.

JAKARTA-Wali Kota Surabaya Tri Rismaha-rini akan menjadi salah satu penantang terberat Joko Widodo (Jokowi) bila maju sebagai calon pres-iden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) pada pemilihan umum presiden dan wakil pres-iden (pilpres) tahun depan.

Demikian antara lain hasilsur-vei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia dari penila-ian 61 pakar yang dipaparkan ke publik pada Minggu (29/12).

Menurut survei tersebut, ada lima nama yang akan menjadi pen-antang serius Jokowi tahun depan itu. “Mereka ini lima besar lawan berat Jokowi,” kata Ketua Labora-torium Psikologi Politik UI Hamdi Muluk saat memaparkan hasil Sur-vei Opinion Leader Mencari Lawan Jokowi di Jakarta, Minggu (29/12).

Kelima nama tersebut yaitu Wali Kota Surabaya Tri Rismaha-rini (7,38 poin), Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purna-ma (7,28 poin), Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan (7,04 poin), CEO Trans Corp Chairul Tanjung (6,43 poin), dan Ketua

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad (6,42 poin). Mereka dianggap potensial men-jadi capres maupun cawapres pada 2014. “Jika partai politik ingin se-lamat, pertimbangkanlah orang-orang ini sebagai calon presiden,” kata Hamdi.

Dari sisi kepemimpinan, Tri Rismaharini mendapat skor tert-inggi sebesar 7,37 poin. Kemudian Basuki atau yang akrab disapa Ahok memperoleh 7,03 poin, Anies sebesar 6,7 poin, Chairul 6,63 poin, dan Abraham 6,03 poin.

Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma juga unggul dari sisi integritas moral yaitu 7,91 poin. Disusul Basuki 7,79 poin, Abraham 6,98 poin, Anies 6,97

poin, dan Chairul 5,65 poin.Sementara itu, dari sisi

penampilan, para pakar memberi skor tertinggi pada Anies yaitu 7,63 poin. Setelah itu ada Basuki dengan 7,04 poin, Risma 6,74 poin, Chairul 6,66 poin, dan Abraham 6,36 poin.

Tak hanya itu, para pakar tersebut juga menguji sisi vision-ernya, intelektualitas, keterampi-lan politik, komunikasi politik, stabilitas emosi, kemampuan, dan manajerial. Penilaian dengan an-gka 1 yaitu paling rendah hingga tertinggi yaitu 10.

Menurut Hamdi, pakar lebih kritis dalam melihat tokoh poten-sial. Survei ini dilakukan karena Hamdi melihat Jokowi belum ada tandingannya dalam setiap hasil survei calon presiden (capres) RI 2014. “Ini untuk seleksi calon pemimpin nasional berdasarkan kualitas dan kapabilitas calon pemimpin. Kami mengabaikan faktor popularitas dan elekta-bilitas. Bahkan apakah calon ini bersedia atau tidak (jadi capres-cawapres),” terang Hamdi.

Pada bagian lain Hamdi men-egaskan bahwa dalam survei terse-but mereka hanya mencari tokoh berkualitas sebagai penantang Jokowi. Pasalnya, tidak ada satu pun tokoh yang bisa me-nandingi popularitas mantan Walikota Solo tersebut. (gam)

Lawan Terberat Jokowiadalah Risma

JAKARTA - Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Sutarman dalam testimoninya pada Haul ke-4 Gus Dur di Ciganjur men-gatakan, jauh hari sebelumnya KH Abdurrahman Wahid saat menjadi Presiden sudah mera-mal bahwa dirinya akan menjadi Kapolri.

“Kepada saya menyampaikan, Pak Tarman, nanti Pak Tarman akan men-jadi Kapolda Metro, setelah itu akan menjadi Kapolri. Alhamdulillah, apa yang beliau sampaikan,” ujarnya, Sabtu (28/12) malam dalam testimoninya di-hadapan sekitar 4.000 orang.

Hadir pada kesempatan tersebut sejumlah politisi dan pejabat negara di antaranya, Akbar Tanjung, Prabowo Subianto, Djan Farid, dan Basuki Tja-haya Purnama.

Ia melanjutkan, Gus Dur pernah memberikan ijazah (doa) kepadanya un-

tuk diamalkan, dan menjelang pemili-han Kapolri doa itu dibacanya berulang-ulang. “Akhirnya Pak SBY bingung lalu memilih saya,” katanya disambut riuh

ribuan jamaah yang memadati halaman kediaman keluarga Gus Dur, masjid Al-Munawwarah, komplek Yayasan Wahid Hasyim dan Pesantren Ciganjur, hingga

ke lapangan dan jalan raya.Sutarman bercerita kala akhirnya

Gus Dur dimakzulkan oleh MPR pada 23 Juli 2001 silam. Gus Dur pernah berpesan bahwa semoga itu menjadi kali terakhir seorang Presiden Indone-sia diberhentikan sebelum masa akhir jabatannya.

“Beliau berkata, mudah-mudahan ini terakhir kali bangsa ini member-hentikan presiden, jangan sampai ada presiden berhenti di tengah jalan lagi. Dari situ saya menyimpulkan bahwa Presiden yang terpilih dalam Pemilu haruslah kita dukung secara bersama untuk berbuat demi mewujudkan kes-ejahteraan bangsa,” katanya.

Yenny Abdurrahman Wahid saat menyampaikan sambutan atas nama keluarga mengatakan, Sutarman ada-lah orang yang setia pada Gus Dur saat menjadi Ajudan Prediden RI. “Saat Gus Dur dilengserkan, semua orang pada menghindar, Pak Sutarman tetap setia mendampingi Gus Dur,” ujarnya. (ant/ari/beth)

HAUL GUS DUR KE-4

Sutarman: Gus Dur Pernah Bilang Saya Akan Jadi Kapolri

Dianggap Mencederai Semangat Anti Korupsi

Tri Rismaharini 7,91 poin Basuki Tjahaya P. 7,79 poin Abraham Samad 6,98 poin Anies Baswedan 6,97 poin Chairul Tanjung 5,65 poin

Lawan Terberat

Jokowi di Pilpres 2014

Sumber: Laboratorium Psikologi Politik UI

Page 2: e Paper Koran Madura 30 Desember 2013

SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II2 NASIONAL

SURABAYA-Agamawan dan tokoh NU KH A Hasyim Muzadi mendesak pemerintah untuk mencabut Perpres 105/2013 dan 106/2013 yang memberi-kan fasilitas berobat gratis kepada pejabat negara hingga ke luar negeri.

“Memberikan fasilitas keuangan negara kepada pejabat negara secara berle-bihan di tengah kemiskinan ekonomi rakyat serta derita karena bencana alam adalah sebuah kedzaliman,” katanya dalam pesan elektronik yang diterima Antara, Minggu.

Menurut pengasuh pesant-ren yang juga Rais Syuriah PBNU itu, Perpres 105 dan 106

itu menyakiti nurani rakyat yang pada umumnya masih menderita dan dapat menjadi pemicu perlawanan rakyat.

“Para penyelenggara ne-gara dan pejabat publik yang masih punya rasa tanggung jawab kepada rakyat hendakn-ya ada yang menolak fasilitas berlebihan tersebut, sekalipun jumlah pejabat seperti itu pasti sangat minoritas,” katanya.

Baginya, seandainya pejabat negara meninggal du-nia karena sakit, maka biarlah sang pejabat itu meninggal di Tanah Air bersama rakyat yang mengantarkannya menjadi pejabat.

“Perlu diingat pula, saat ini menjelang Pileg (Pemilu Legislatif) dan Pilpres (Pemili-han Presiden), maka Perpres 105/106 akan menambah rasa kejengkelan rakyat kepada pe-nyelenggara negara,” katanya.

Oleh karena itu, mantan

Ketua Umum PBNU yang dikenal dekat dengan tokoh lintas agama itu menyarankan kepada pemerintah agar men-cabut Perpres 105/106 demi keselamatan bersama.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Paripurna kepada Menteri dan Pejabat Tert-entu. Juga, Perpres Nomor 106 Tahun 2013 tentang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Pimpinan Lembaga Negara.

Dalam laman Sekretaris Kabinet, kedua produk aturan itu dikeluarkan Presiden terkait mulai dilaksanakan-nya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mulai 1 Januari 2014.

Dengan Perpres itu, para menteri, pejabat eselon I, dan pimpinan lembaga negara dimudahkan untuk berobat ke luar negeri. Seluruh biaya itu nantinya akan ditanggung oleh negara, baik APBN maupun APBD.

Presiden mempertimbang-kan risiko dan beban tugas menteri dan pejabat tertentu, serta ketua, wakil ketua dan anggota lembaga negara sehingga pemerintah memu-tuskan membuat perlindungan kesehatan khusus bagi pejabat negara.

Pemerintah membantah memberikan keistimewaan khusus kepada para pejabat. Menteri Koordinator Pereko-nomian Hatta Rajasa menga-takan, para pejabat negara itu tetap membayar iuran asuransi kesehatan yang dipotong dari gaji mereka.

“Jangan salah, itu dipotong dari gajinya. Hanya rakyat miskin yang dibayar dari negara. Yang lain itu kita bayar kan, pekerja juga sebagian dari gajinya, sebagian dari perusa-haan,” kata Hatta.

Menteri Keuangan Chatib Basri menambahkan bahwa tunjangan kesehatan bagi pejabat sudah ada sejak dulu. Sebelumnya, tunjangan ini dikelola oleh Jasindo, namun tahun depan akan masuk dalam BPJS. (ant/ed)

FASILITAS PEJABAT

Hasyim Muzadi Desak Perpres 105-106 Dicabut

JAKARTA-Organisasi masyarakat bentukan Anas Urbaningrum, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), menyatakan siap memberikan bantuan hukum kepada fung-sionarisnya Sri Mulyono un-tuk menghadapi somasi dari pengacara keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Palmer Situmorang.

“Pasti kami akan bantu Mu-lyono,” kata Juru Bicara PPI Pusat Ma’mun Murod Al Barbasy saat di-

hubungi wartawan dari Jakarta, Min-ggu (29/12).

Palmer Situmorang melayangkan somasi untuk kedua kalinya pada 20 Desember lalu terhadap Sri Mulyono terkait tulisan Mulyono di blog Kom-pasiana yang tertulis “Dari Jeddah, SBY ‘memerintahkan’ KPK supaya menetapkan status hukum Anas ‘ter-sangka”.

Ma’mun, pada kesempatan sebel-umnya mengatakan apa yang ditulis Mulyono pada blog itu sebenarnya sama dengan substansi yang ditulis dalam bukunya berjudul “Anas, Tum-bal Politik Cikeas”.

“Namun, cara penyampaian saya dan Mulyono saja yang berbeda. Mu-

lyono juga siap memberikan pen-jelasan mengenai tulisan itu,” kata Ma’mun, pada Selasa (24/12).

Namun, Ma’mun mempertan-yakan posisi Palmer apakah sebagai pengacara keluarga SBY atau pen-gacara SBY sebagai Presiden.

“Saya ingin tanya dahulu, apakah Palmer mengatasnamakan diri se-bagai pengacara Presiden SBY atau pengacara keluarga SBY. Tentu kami juga akan menanggapinya dengan si-kap yang berbeda,” ujarnya.

Sebelumnya, Palmer Situmorang dalam somasi keduanya meminta bukti-bukti soal tulisan Mulyono dalam artikel berjudul “Anas: Kejar-lah Daku Kau Terungkap” dan dimuat

di Kompasiana pada 14 Desember 2013.

Palmer meminta bukti mengenai kalimat “Dari Jeddah, SBY ‘memer-intahkan’ KPK supaya menetapkan status hukum Anas ‘tersangka”.

Menanggapi somasi Palmer, Sri Mulyono meminta pengacara itu un-tuk menunjukkan surat kuasa resmi dari Presiden SBY atas penunjukan dirinya.

“Saya akan tanya dulu mana su-rat kuasa dari Presiden. Saya ingin meminta dia menunjukkan surat kuasa dari SBY. Jika tidak ada surat kuasa, berarti tidak ada kekuatan hukum apa-apa,” ujarnya. (ant/rief/beth)

PPI Siap Bantu Sri Mulyono Hadapi Pengacara SBY

ant/dewi fajriani

PPI VS SBY. Ketua Presidium Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Anas Urbaningrum (kiri) melantik pengurus PPI Sulsel di Auditorium RRI, Makassar, Sulsel, Minggu (29/12). Melalui juru bicaranya, Ma’mun Murod Al Barbasy, PPI menyatakan siap memberikan bantuan hukum kepada Sri Mulyono untuk Menghadapi pengacara Pres iden SBY.

Jubir PPI: Sebelumnya Kita Akan Perjelas Dahulu Status Palmer

JAKARTA-Sekretaris Jen-deral PKS Taufik Ridho mene-gaskan partainya siap berkoal-isi dengan semua partai politik termasuk parpol oposisi sep-erti PDI Perjuangan, Hanura dan Gerindra dalam Pemilu Presiden 2014.

“Kami terbuka dalam koal-isi (termasuk dengan partai oposisi),” kata Taufik Ridho di Jakarta, Minggu.

Dia menjelaskan partainya belum menentukan secara pasti mitra koalisi dalam pil-pres mendatang.

PKS, menurut dia, menilai perubahan tidak bisa dilaku-kan sendiri namun memerlu-kan mitra yaitu dalam bentuk koalisi. “Kran koalisi kami buka lebar karena dalam mel-akukan perubahan tidak bisa sendiri,” ujarnya.

Taufik menilai peta pen-capresan dari seluruh parpol baru akan terlihat setelah has-il Pemilu Legislatif keluar.

Seluruh parpol, menurut dia, akan mengatur strategi dalam Pilpres setelah meng-etahui hasil Pileg termasuk dalam merancang peta koalisi.

“Semua (parpol) mengatur strateginya kecuali ‘judicial review’ (UU Pilpres) disetujui Mahkamah Konstitusi maka ada perubahan peta politikn-ya,” ujar Taufik.

PKS, katanya, tidak mau terlambat dalam memper-siapkan diri menghadapi Pileg dan Pilpres terutama dalam mengajukan kadernya sebagai bakal capres.

“Kalau parpol lain be-rani, maka kami tidak. Saat ini kedewasaan kader sudah mumpuni, sehingga menilai mengapa tidak dimunculkan (bakal capres) saat ini,” ka-

tanya.Anggota Majelis Syuro

PKS Hidayat Nur Wahid ung-gul dalam perolehan suara Pemilihan Umum Raya yang diadakan partai itu pada 29-30 November 2013 dengan 50.567 suara.

“Dari 22 nama yang ada dalam Pemira menghasilkan lima besar. Hidayat Nur Wa-hid memperoleh 50.0567 su-ara (18,34 persen), Anis Matta 48.152 suara (17,46 persen),” kata Ketua Lembaga Peny-iapan dan Penokohan Kader (LPPK) PKS Taufik Ridho di Kantor PKS, Jakarta, Minggu.

Ia menjelaskan bahwa Gubernur Jawa Barat Ahmad

Heryawan memperoleh 46.014 suara (16,69 persen), Tifatul Sembiring dengan 31.714 su-ara (11,50 persen), dan Nur Mahmudi Ismail dengan 20.249 suara (7,41 persen).

Taufik yang juga Sekretaris Jenderal PKS mengatakan se-cara statistik peringkat HNW dan Anis Matta saling kejar di 33 Provinsi. Sementara itu, Aher unggul di Provinsi Jawa Barat, dan Tifatul serta Nur Mahmudi perolehan suaranya merata di seluruh provinsi.

Dari data statistik, Anis Matta unggul di 18 Provinsi, Hidayat 14 provinsi, dan Ah-mad Heryawan satu provinsi. (ant/bud/beth)

POLITIK

PKS Siap Koalisi dengan Partai OposisiJAKARTA-Direktorat

Jenderal Pajak (Ditjen) we-wajibkan semua Kabupaten/Kota mengelola Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sektor Perdesaan dan Perkotaan (P2). Ketentuan ini efektif berlaku mulai 1 Januari 2014. Pengalihan ini meru-pakan bentuk tindak lanjut kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD).

“Dengan adanya pen-galihan ini maka kegiatan pendataan, penilaian, pen-etapan, pengadministrasian, pemungutan/penagihan dan pelayanan PBB-P2 akan dise-lenggarakan oleh Kabupaten atau Kota,” ujar Kepala Seksi

Hubungan Eksternal Ditjen Pajak, Chandra Budi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (28/12).

Menurutnya, tujuan pengalihan pengelolaan PBB-P2 ke Kabutan/Kota adalah untuk memberikan kewenangan yang lebih besar dalam perpajakan dengan memperluas basis pajak daerah dan penetapan tarif pajak. Kewenangan yang di-berikan ini tercantum dalam Pasal 80 UU PDRD dimana masing-masing Kabupaten/Kota dapat menentukan tarif PBB-P2 nya sendiri dengan ketentuan paling tinggi sebesar 0,3% dari sebel-umnya hanya dipatok pada tarif efektif (tunggal) sebesar 0,1% atau 0,2%.

Artinya, secara legal, ada ruang bagi Kabupaten/Kota

untuk menaikkan tarif PBB-P2 di wilayahnya. “Namun, kebijakan tarif yang diambil oleh suatu Kabupaten/Kota juga hendaknya mempertim-bangkan kondisi ekonomi masyarakat di wilayahnya agar tidak menimbulkan gejolak di kemudian hari,” imbuhnya.

Dengan pengalihan ini, jelasnya, penerimaan PBB-P2 akan sepenuhnya masuk ke Pemerintah Kabupaten/Kota sehingga diharapkan mampu meningkatkan Pen-dapatan Asli Daerah (PAD)nya. Pada saat dikelola oleh Pemerintah Pusat, Kabupat-en/Kota hanya mendapatkan bagian sebesar 64,8% dari jumlah penerimaan PBB-P2 di wilayahnya. “Tentunya, dengan dikelolanya PBB-P2 oleh Kabupaten/Kota dengan

menjadi Pajak Daerah, maka penerimaan PBB-P2 akan 100% masuk ke Kas Kabupat-en/Kota tersebut,” tuturnya.

Sebelumnya, pada Tahun 2011 hanya Kota Surabaya yang telah mengelola PBB-P2. Kemudian, untuk Tahun 2012 ada 17 Kabupaten dan Kota yang telah mengelola PBB-P2 dan untuk Tahun 2013 ada 105 Kabupaten dan Kota yang menyatakan kesia-pannya mengelola PBB-P2.

Terakhir, Kabupaten/Kota yang belum menerima pen-galihan PBB-P2 ini yaitu se-banyak 369 Kabupaten/Kota sudah mempersiapkan diri untuk mengelola PBB-P2 di wilayahnya masing-masing sehingga diharapkan seluruh Kabupaten/Kota sudah sepe-nuhnya mengelola PBB-P2 per 1 Januari 2014. (gam)

PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

2014 Kabupaten/Kota Wajib Kelola PBB

ant/agung rajasa

HAUL GUS DUR KEEMPAT. Istri mendiang Abdurrahman Wahid, Shinta Nuriyah (kanan) didampingi Putri mendiang Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid (kedua kanan) mengikuti Haul (peringatan wafat) Gus Dur keempat di Ciganjur, Jakarta, Sabtu (28/12). Haul Gus Dur tersebut dihadiri sejumlah tokoh politik dan tokoh agama yang bertema Membangun Keihklasan Bangsa.

Page 3: e Paper Koran Madura 30 Desember 2013

SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II 3Catatan Akhir Tahun

SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II

3

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di sisa masa pemerintahannya telah menargetkan swasembada pangan pada kelima komodi-

tas pangan utama tersebut. Kepala Negara mem-prediksi pada 2013 kebutuhan beras mencapai 33 juta ton dan sasaran produksi pada 2014 adalah surplus beras 10 juta ton.

Sementara untuk produksi jagung ditarget-kan mencapai 20 juta ton meskipun produksi diperkirakan sebesar 19 juta dan kebutuhan jagung tahun depan sebesar 14, 62 juta ton.

Sedangkan gula, kebutuhan masyarakat adalah 2,7 juta ton dan perkiraan produksinya adalah 2,8 juta ton, sementara pada tahun depan akan ditingkatkan menjadi 3,1 juta ton.

Khusus kedelai dan daging sapi, pemerin-tah mengakui sulit untuk swasembada namun demikian menargetkan untuk meningkatkan produksi pada dua komoditas tersebut. Kebutu-han kedelai tahun 2014 diprediksi mencapai 1, 98 juta ton dan produksi dalam negeri tahun lalu hanya 900 ribu ton. Pemerintah menargetkan produksi 1 juta ton.

Sedangkan untuk daging akan ditingkatkan produksinya 20 ribu ton. Diperkirakan kebu-tuhan daging sapi pada tahun 2014 sebanyak 575,88 ribu ton sementara produksinya sebesar 443,22 ribu ton atau terdapat selisih sebesar 130 ribu ton.

Secara singkat pemerintah menetapkan un-tuk mencapai swasembada pangan pada tahun 2014, target produksi padi adalah sebesar 76,57 juta ton, jagung 20,82 juta ton, kedelai 2,7 juta ton, gula 3,1 juta ton, dan daging sapi 530.000 ton.

Menteri Pertanian Suswono mengungkap-kan, sejumlah langkah akan ditempuh Ke-menterian Pertanian (Kementan) dalam upaya mencapai Program Swasembada Padi, Jagung, dan Kedelai pada 2014 meliputi peningkatan gerakan percepatan tanam serempak di lahan seluas 275 ha dengan melibatkan instansi terkait. Kemudian penyebaran dan penggu-naan alat mesin pertanian (alsintan) sebanyak 14.577 unit.

Selanjutnya akan diupayakan akselerasi pemanfaatan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) sebesar Rp6,2 triliun, optimalisasi pemanfaatan areal lahan transmigrasi untuk kedelai seluas 155.000 ha dan penambahan areal tanam seluas 340.000 ha.

Kemudian melakukan cetak sawah seluas 40.000 ha, peningkatan Indeks Pertanaman melalui optimasi lahan seluas 200.000 ha dan System of Rice Intensification (SRI) seluas 180.000 ha.

“Kemeterian Pertanian juga akan melakukan penambahan areal tanam jagung seluas 400.000 ha yang tersebar di tujuh provinsi, yakni Aceh, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Nusa Teng-gara Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi tengah, dan Sulawesi Selatan,” kata Suswono usai Rakor Pangan.

Sementara itu untuk mencapai program swasembada tebu/gula tahun 2014, Kementan akan melalukan langkah-langkah intensifikasi/Rawat ratoon seluas 61.000 ha, bongkar ratoon seluas 8.000 ha, perluasan areal (ekstensifikasi) seluas 10.000 ha, dan penggunaan benih varietas unggul (kultur jaringan) sebanyak 2.250 ha.

Terkait swasembada daging sapi langkah-langkah yang akan ditempuh Kementan adalah, produksi semen beku sebanyak 5.600.000 straw dan embrio beku sebanyak 800 embrio, Pening-katan tingkat kelahiran melalui pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) sebanyak 1.100.000 ekor dan kawin alam sebanyak 2.100.000 ekor, serta asuransi ternak dengan rincian sapi potong 30.000 ekor dan sapi perah 10.000 ekor Guna mencapai target tersebut, imbuh Suswono, Ke-mentan juga akan melakukan sejumlah kegiatan pendukung utuk mencapai swasembaga padi, jagung, kedelai, gula dan daging sapi yang meli-puti optimalisasi tenaga lapang yang meliputi penyuluh (PPL), POPT, pengawas benih dan petugas karantina, penyediaan, diseminasi dan penyebaran teknologi.

“Kita juga akan melakukan sosialisasi diter-bitkannya Perda Perlindungan Lahan Pangan Berkelanjutan, sosialisasi diterbitkannya Perda Pelarangan Pemotongan Sapi Betina Produktif, serta pengawalan terhadap distribusi dan peng-gunaan pupuk bersubsidi dan benih bersubsidi,” kata Mentan Suswono.

Komitmen Kementan tersebut ditanda-tangani di hadapan Presiden RI pada puncak peringatan Hari Pangan Sedunia di Padang pada 31 Oktober 2013.

Andalkan impor Menanggapi target swasem-bada pangan 2014 yang dicanangkan pemerintah tersebut sejumlah kalangan mengungkapkan rasa pesimis bahwa hal itu bisa diwujudkan. Ter-lebih lagi hingga triwulan akhir 2013, ketersedi-aan kelima komoditas tersebut masih mengan-dalkan impor luar negeri.

Ketua Komisi IV DPR RI, Romahurmuzy men-gatakan menyatakan, empat dari lima komoditas tersebut tak akan mencapai swasembada pada 2014, kecuali beras, namun, beras pun diprediksi tak akan mencapai target 10 juta ton.

Menurut dia, dengan adanya aturan pembe-basan impor daging premium, dan impor bebas sapi siap potong sesungguhnya swasembada daging sapi ini sudah melenceng jauh dari target yang harus dicapai.

Begitu juga dengan komoditas gula, politisi dari PPP itu menilai, ada kesalahan perenca-naan. Menurutnya insentif seharusnya diberikan kepada pabrik gula berbasis tebu, bukan pabrik rafinasi.

Kapasitas pabrik rafinasi bisa 5,7 juta ton bisa dicapai dalam kurun waktu 10 tahun. Sementara pabrik gula berbasis tebu dalam 153 tahun beroperasi baru 5,7 juta ton.

Menurut dia, pemerintah perlu koreksi kebijakan gula ke depan. Jadi merajalelanya gula rafinasi tidak memakan industri gula berbasis tebu, katanya.

“Tahun depan program swasembada gula sulit tercapai. Apalagi proyeksi Juli 2014,sebesar 2,7 juta ton harusnya dikoreksi,” katanya.

Begitu pula dengan kedelai, saat ini produksi nasional hanya 748.000 ton, tambahnya, itu, jauh dari kebutuhan nasional yang sebesar 2,2 juta ton.

Sementera itu peningkatan produksi kedelai terkendala sejumlah faktor, mulai dari perlu-asan area tanam baru, hingga kebijakan tata niaga yang terkesan malah menguntungkan jika komoditas tersebut diimpor daripada diproduksi

dalam negeri.Sedangkan untuk produksi jagung dalam

negeri saat ini belum memenuhi syarat industri, lanjutnya, sehingga importasi masih menjadi pilihan.

“Beras memang bisa swasembada. Tetapi yang kita cita-citakan surplus 10 juta ton beras tahun 2014. Kalau tahun 2012 yang lalu hanya 5,6 juta ton kemudian di tahun 2013 Aram-1 (angka ramalan) hanya naik 0,3 persen artinya produksi tahun ini tidak akan mencapai 5,7 juta ton. Bagaimana mungkin surplus 10 juta ton tahun depan,” katanya.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Winarno Tohir menilai target pemerintah untuk swasembada pangan sangat sulit karena, angga-ran untuk sektor pertanian dan nelayan sangat kecil, kemudian infrastruktur seperti irigasi yang tidak memadai.

“Sebanyak 52 persen infrastruktur pertanian mengalami kerusakan dan butuh Rp 21 triliun untuk perbaikan,” katanya.

Selain itu subsidi pupuk yang terus dikurangi dan terakhir adalah penyaluran benih yang tidak teratur.

Pakar gizi dan keamanan pangan dari Institut Pertanian Bogor Prof Ahmad Sulaiman mengatakan untuk swasembada pangan secara keseluruhan akan mengalami hambatan.

Kondisi itu menurut dia, karena selama ini, swasembada pangan hanya bertumpu kepada Kementerian Pertanian. Padahal swasembada pangan harus melibatkan kementerian lainnya seperti Kementerian Perdagangan dan Kemente-rian Pekerjaan Umum.

“Selama ini swasembada pangan diserahkan kepada Mentan. Ketika produksi kemudian Ke-mendag memiliki kebijakan lain dan dipengaruhi oleh importir dan impor pun masuk. Akibatnya ketika petani semangat menanam namun harg-anya jatuh akibat produk impor,” katanya.

Adapun Kementerian PU harus bertanggung jawab untuk pengairan. Selama ini waduk dan irigasi untuk mengalirkan air ke sawah-sawah petani merupakan warisan dari pemerintah orde baru dan 53 persen rusak.

“Itu menjadi penyebab pemerintah belum mencapai sasaran,” katanya.

Anggota Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi menilai, program swasembada pangan hanya target politik semata. Dia juga pesimistis swasembada pangan 2014 bisa terwujud.

Salah satu penyebabnya adalah politik ang-garan pemerintah yang tidak memihak sektor pertanian. Hal ini tercermin dari minimnya alokasi anggaran Kementerian Pertanian (Ke-mentan).

Menurutnya, Kementan tidak masuk dalam 10 prioritas yang mendapat anggaran besar.

Tahun 2014 anggaran Kementan bahkan di-pangkas menjadi Rp15,5 triliun dari sebelumnya Rp16,5 triliun atau berkurang hampir Rp1 triliun dengan kata lain anggaran Kementan hanya 1,5 persen dari dana APBN.

Tak Hanya itu anggota Komisi IV DPR yang juga mantan Menteri Transmigrasi Siswono Yud-hohusodo menambahkan, ketersediaan lahan yang terbatas juga akan menjadi penghambat tercapainya swasembada lima komoditas pada 2014.

Saat ini, lahan pertanian yang mendukung produksi produk utama pangan adalah sebesar 10 juta hektare (ha) atau tidak berbeda jauh de-ngan lahan perkebunan sebesar 8 juta ha.

“Perluasan lahan pertanian sangat diperlu-kan. Jika tidak, maka kita akan terus melakukan kebijakan impor pangan,” ujarnya.

Optimis Menanggapi berbagai pandangan sebelah mata terhadap target swasembada terse-but, Menteri Pertanian, Suswono, menyatakan pihaknya tetap optimistis untuk bisa mencapa-inya.

Menurut dia, jika dilihat dalam persentase, untuk beras, tingkat swasembada sudah 100 persen, sedangkan jagung 98 persen, dan gula pasir 95 persen.

Kemudian untuk kedelai sekitar 30 persen, daging sapi sudah 85 persen.

Kementerian Pertanian menargetkan kon-sumsi daging sapi yang dipasok dari petani lokal sebesar 85 persen, dan tahun depan ditargetkan konsumsi mencapai 90 persen. Langkah berani dari pemerintah ini menyusul semakin tingginya populasi sapi milik peternak Indonesia.

Menteri Pertanian Suswono menjelaskan target populasi sapi Indonesia awalnya 12 juta ekor namun ternyata berdasarkan hasil sensus dari Badan Pusat Statistik pada 2011, populasi sapi potong mencapai 14.824.373 ekor dan sapi 597.213 ekor.

“Dari 14 juta bisa mendukung konsumsi dalam negeri bisa mencapai 80 persen dan tahun ini 85 persen dan tahun depan tinggal 10 persen. Ini bisa mendukung konsumsi daging dalam negeri,” katanya.

Suswono menambahkan, pihaknya hanya merevisi target swasembada gula. Masalahnya, swasembada tersebut tidak tercapai, karena penambahan lahan yang tidak ada, revitalisasi pabrik belum terlaksana, dan tidak adanya pembangunan pabrik gula baru.

“Revisi target sementara di gula. Yang lain-lain masih dioptimalkan. Target semula 5,7 juta ton untuk konsumsi rumah tangga dan industri. Karena tidak ada lahan, revitalisasi pabrik, dan penambahan pabrik gula, kami konsentrasi pada target 3,1 juta ton untuk konsumsi tahun depan,” kata dia.

Terkait persoalan anggaran untuk mengejar target swasembada pangan pada tahun depan, dari total pagu anggaran Kementerian Pertanian 2014 sebesar Rp 15,47 triliun, sekitar Rp 8,238 triliun akan dimanfaatkan untuk mencapai swasembada pangan.

Menurut Suswono, menurunnya anggaran Kementerian Pertanian pada 2014 tidak akan mengganggu upaya swasembada. Kementan juga akan tetap fokus dalam melaksanakan beberapa program proritas.

Program prioritas tersebut, antara lain, Sekolah Lapang-Pengelolaan Tanaman Ter-padu (SL-PTT) padi seluas 4,63 juta ha, SL-PTT jagung seluas 340.000 ha, SL-PTT kedelai seluas 77,5.000 ha, perluasan areal tanaman kedelai 340.000 ha, dan cetak sawah 40.000 ha.

Selain itu, program optimalisasi lahan seluas 260.000 ha, pengembangan jaringan irigasi se-luas 560.000 ha, dan perluasan areal tanam tebu seluas 79.000 ha.

Kementan juga akan mengajukan tambahan anggaran melalui Inisiatif Baru sebesar Rp7,55 triliun. Sehingga, total anggaran yang diusulkan kementeriannya di tahun depan mencapai Rp 22,96 triliun.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan, selain pemerintah pusat, pihaknya juga meminta pemda memiliki semangat yang tinggi untuk memaksimalkan potensi-potensi yang ada.

“Kami akan memanfaatkan dulu sisa waktu ini secara optimal dengan sumber daya yang ada, termasuk dukungan anggaran,” katanya.

Rencananya, Kementan mengalokasikan Rp4,54 triliun untuk mendukung pencapaian surplus 10 juta ton beras. Kemudian Rp398,2 miliar untuk swasembada berkelanjutan jagung, Rp 874,6 miliar swasembada kedelai, sebanyak Rp980,6 miliar untuk swasembada gula, dan Rp1,49 triliun untuk swasembada daging.

Mentan mengakui masih ada berbagai kendala yang dihadapi untuk mencapai sasaran produksi pangan, antara lain laju alih fungsi lahan pertanian yang sangat tinggi serta peruba-han iklim yang berpengaruh negatif pada upaya peningkatan produksi pangan.

Ada pula kendala lainnya seperti kerusakan infrastruktur pertanian, jalan, dan saluran irigasi yang mencapai 50 persen lebih.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, sejumlah langkah yang telah diambil antara lain melakukan pencetakan sawah baru untuk menggantikan alih fungsi lahan pertanian, serta perbaikan jaringan irigasi guna meningkatkan indeks pertanaman.

Peningkatan penggunaan pupuk berimbang dan benih varietas unggul tahan terhadap organ-isme pengganggu tanaman (OPT) dan cekaman lingkungan serta pengendalian OPT juga men-jadi bagian upaya tersebut.

Untuk pencapaian swasembada kedelai masih diperlukan penambahan luas lahan dari 700 ribu hektare menjadi 2 juta hektare pada 2014, meningkatkan produktivitas 1,3 ton/ha menjadi 1,54 ton/ha, pemberian bantuan benih unggul, peningkatan penggunaan pupuk dan pengendalian OPT.

“Kami tetap optimis Indonesia bisa swasem-bada beras, jagung, daging sapi dan kedelai pada 2014 nanti. Kalau nanti pada 2014 tidak tercapai, tentu kami akan menyampaikan alasan-alasann-ya,” kata dia.

Suswono mengatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi target swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah. Nantinya, evaluasi tersebut akan digunakan untuk pelaksanaan swasembada pada tahun-tahun berikutnya. (ant/bag)

Page 4: e Paper Koran Madura 30 Desember 2013

SENIN 30 DESEMBER 2013 NO.0270 | TAHUN II4

Soekarwo Gubernur Jawa Timur

LINTAS JATIM

Korban Laka Maut Tongas 18 Orang

ant /adhitya hendra

PEMAKAMAN JENAZAH KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS. Pemakaman jenazah korban kecelakaan lalu lintas, antara mobil pikap bernopol B 2625 XCU, dengan truk bernopol P 8568 UL, yang dimakamkan secara bersama, di pemakaman umum, Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih, Probolinggo, Jatim, Minggu (29/12). Dalam peristiwa kecelakaan tersebut 18 orang meninggal dan sudah dimakamkan yang terbagi dari empat desa antara lain Desa Sumur Mati, Mentor, Jangur, Muneng.

“Sampai saat ini sudah 18 orang yang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. Seluruh korban kecelakaan ada di RS Tongas,” terang Kombes Pol Awi Setiyono, Minggu (29/12).

Kombes Pol Awi Setiyono menambahkan, polisi masih menyelidiki kasus tabrakan maut ini. Tim khusus dari Polda Jatim juga diterjunkan untuk ikut membantu mel-akukan penyelidikan kasus ini.

Sekedar diketahui, ke-celakaan bermula ketika pick up yang dikemudikan Slamet melaju dari Probolinggo menuju arah Surabaya, sedangkan dari arah berlawa-nan ada truk melaju kencang. Mendadak pick up berupaya menyalip bus dan bersamaan dari dari depan ada truk melaju kencang. Tabrakan kedua kendaraan itu tidak terhindarkan.

Kasatlantas Polresta Probolinggo, AKP Mukla-son, mengatakan mobil pick up dari arah timur menuju barat yang dikendarai Slamet (30) melaju kencang. Ketika berupaya menyalip laju bus, dia terlalu ke kanan sehingga memakan badan jalan sebelah selatan. Mendadak dari arah berlawanan muncul. “Tabra-

kan pun tidak dapat dihindari. Bagian mobil pick up rusak berat, begitu juga dengan bodi depan truk.

Dari Informasi yang di-himpun, sebagian korban ada-lah ibu-ibu dan anak-anakn-ya. Mereka berasal dari Desa Mentor, Kecamatan Sumber Asih, Kabupaten Probolinggo yang hendak melayat orang meninggal di Pasuruan.

Seperti diketahui, tabara-kan antara Pickup Mitsubishi bernomor polisi B 2625 XCU dengan truk plat P 8586 UL terjadi Sabtu (28/12) Pukul 16. 00 WIB, di Jalan Raya Tongas, tepatnya di Desa Curah Tulis, Kecamatan Ton-gas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Selain RSUD Tongas, sebagian korban juga dibawa ke RSUD dr. saleh Kota Pasuruan.

Mobil pick up yang dike-mudikan Salmet (30) melaju kencang dari arah timur, berusaha menyalip sebuah bus, hingga memakan jalur dari arah berlawanan.

Belum selesai menyalip, dari arah depan muncul sebuah truk dengan nomor polisi P 8568 UL. Tabrakan pun tidak dapat dihindari. Pu-luhan penumpang kendaraan bak terbuka yang rata-rata perempuan pun terlempar dari kendaraan. (ddy)

SURABAYA - Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono menyebut korban tewas akibat ke-celakaan maut di Jl Raya Tongas tepatnya di Desa Cu-rah Tulis, Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo, Jawa mencapai 18 orang. Korban meninggal ini ter-masuk Slamet pengemudi pikap yang berpenumpang melebihi kapasitas, sedangkan 13 korban luka berat penumpang pikap masih dirawat di rumah sakit di Probolinggo.

Awi SetiyonoKabid Humas Polda Jatim

NAMA-NAMA KORBAN YANG MENINGGAL

1. Nurhayati (30) warga Desa Sumurmati, Kecamatan Sumberasih2. Anila (2) anak Nurhayati3. Halima (28) Desa Sumurmati, Kecamatan Sumberasih4. Indama (32) Desa Sumurmati, Kecamatan Sumberasih5. Slamet (40) sopir pickup, Desa Sumurmati, Kecamatan Sumberasih6. Luluk mukkarromah (30) Desa Sumurmati, Kecamatan Sumberasih7. Mbok Bahrom (60) Desa Sumurmati, Kecamatan Sumberasih8. Erna (32) Desa Sumurmati, Kecamatan Sumberasih9. Jumaati (32) warga Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih10. Leli (30) Warga Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih11. Sudarmi (40) Warga Desa Jangur, Kecamatan Sumberasih12. Sindro (40) Warga Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih13. Indah (5) anak Sindro14. Kasila (42) Warga Desa Mentor,Kecamatan Sumberasih15. Hj Soleha (50) Warga Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih16. Muhammad (40) warga Jangur, Kecamatan Sumberasih17. Siti Salamah (20) warga Mentor, Kecamatan Sumberasih 18. Leli (30) warga Mentor, Jangur, Sumberasih

PEMERINTAHAN

Soekarwo: Sekdaprov Definitif Januari 2014

SURABAYA - Guber-nur Jawa Timur Soekarwo mengaku optimistis bahwa jabatan sekretaris daerah provinsi (Sekdaprov) akan terisi secara definitif pada Januari 2014.

"Insya-Allah sudah ada Sekdaprov definitif mulai Januari tahun depan dan tidak ada pejabat pelaksana tugas (Plt)," ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Minggu (29/12).

Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut menyerahkan sepenuhnya kepada tim seleksi yang diketuai oleh Wakil Presiden Boediono untuk menentu-kan siapa yang layak meng-gantikan posisi Rasiyo.

Rasiyo sendiri harus mengakhiri jabatannya ka-rena sudah memasuki masa pensiun dengan usia 62 ta-hun dan tidak boleh dip-ilih lagi. Ia bahkan sempat mengalami perpanjangan jabatan selama dua tahun setelah mendapat persetu-juan Presiden.

"Kalau saya terserah tim seleksi, siapa yang layak

sebagai Sekdaprov menda-tang. Tapi yang pasti, tiga nama sudah saya berikan ke pusat dan menunggu hasilnya saja," kata Pakde Karwo.

Ada sejumlah nama yang digadang-gadang layak menggantikan Rasiyo, di antaranya Asisten IV Bidang Umum Setdaprov Jatim Ah-mad Sukardi, Kepala Dinas Pertanian Jatim Wibowo Eko Putro, dan Kepala Dinas Kes-ehatan Jatim Harsono.

Selain nama-nama terse-but, ada juga nama Kepala Badan Kepegawaian Daerah Jatim Akmal Budianto, serta Kepala Dinas Pendidikan Ja-tim Harun.

Informasi dari sum-ber internal di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, nama Ahmad Sukardi hampir dipastikan terpilih, karena Surat Keputusan (SK) Sekdaprov Jatim sudah turun dari pemerintah pusat pada Jumat (27/12).

"Bahkan, pelantikan di-lakukan pada Senin (30/12). Jadwalnya ini pas, sehingga bisa langsung bekerja di awal tahun," kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya.

Menurut sumber itu, persaingan menuju kursi Sekdaprov sangat ketat ka-rena calon sama-sama kuat. Namun, dari tes uji kepatu-tan dan kelayakan, Soekarwo lebih condong ke Ahmad Su-kardi.

"Kalau persyaratan dasar sudah terpenuhi semua, dan cukup berimbang maka ten-tu saja yang berperan adalah mana yang paling cocok," kata dia. (ant/fqh/dik)

JELANG PILEG-PILPRES

Tahun Pemilu Akan Picu Naiknya Harga

SURABAYA - Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemili-han Presiden (Pilpres) pada Tahun 2014 diprediksi akan berdampak pada kenaikan harga pangan hingga menca-pai 25 persen.

“Hal itu dipicu oleh kondisi perekonomian yang dianggap sebagai masa yang kurang menguntungkan. Karena itu banyak aktivi-tas investasi dan pereko-nomian yang lebih memilih menunggu perkembangan sampai Pilpres dan Pileg usai,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perda-gangan (Disperindag) Jawa Timur, Budi Setiawan, Min-ggu (29/12).

Budi Setiawan menga-takan, seperti pada tahun-tahun politik yang lalu, pere-konomian selalu bergejolak dan harga pangan men-galami kenaikan yang dras-tis. Tidak terkecuali tahun depan juga akan mengalami hal yang sama, dimana ke-naikan harga pangan bisa mencapai 25 persen.

“Kenaikan harga pangan pada puasa, lebaran, natal dan tahun baru tidak sebe-sar pada Pilpres dan Pleg,” jelasnya.

Budi menjelaskan, pemerintah sudah mengan-tisipasi dengan menyediakan pasokan yang cukup dengan operasi pasar untuk men-jaga stabilitas harga. Namun, diprediksi tetap tidak akan mampu membendung kenai-kan harga akibat mekanisme harga di pasar.

“Harga kebutuhan pokok diperkirakan akan melonjak drastis. Seperti beras, gula, minyak goreng, tepung, tel-ur, daging hingga sayuran pun dapat terkena dampak kondisi politik yang ada,” tegasnya.

Menurut Budi, pemer-intah akan terus mencoba mengantisipasi dan men-stabilkan harga saat tahun politik berlangsung. Namun pemerintah tidak dapat ikut campur dalam menentukan harga pasar.

“Pemprov Jatim melalui Disperindag dan pemerintah

daerah sudah mulai meny-iapkan strategi untuk memi-nimalisasi dampak tahun politik terhadap kenaikan harga pangan. Seperti me-mastikan ketersediaan paso-kan yang cukup ditambah distribusi yang lancar. De-ngan demikian diharapkan akan bisa menekan kenaikan harga yang signifikan,” pa-parnya.

Budi menambahkan, pemprov juga memaksimal-kan fungsi Bulog, karena banyak kebutuhan pangan yang dipegang Bulog. Hal itu juga untuk memaksimalkan penyerapan bahan pangan lokal, jika fungsi Bulog tidak dimaksimalkan kebutuhan dan harga pangan lokal akan ikut naik.

“Yang penting pemerin-tah akan terus-menerus me-maksimalkan stok pangan. Jawa Timur yang merupa-kan gudang pangan nasional khususnya makanan pokok beras dan gula pasir setiap tahunnya selalu sur plus dipredisi tidak akan banyak berpengaruh,” ujar Budi.

Meski harga ba-han pokok bakal melejit, masyarakat sepertinya siap dengan hal itu. Pasar Wo-nokromo tetap ramai di-kunjungi pembeli. Padahal setiap tahunnya hari libur keagamaan, kebutuhan ba-han pokok seperti beras, minyak, dan cabai juga naik.

“Tiap tahun selalu begini, jadinya sudah terbiasa. Mau tidak mau tetap harus beli, kan kita tetap butuh,” ujar Tika (42), salah satu warga saat berbelanja di Pasar Wo-nokromo kepada Koran Ma-dura, Minggu (29/12).

Untuk diketahui, selama 2 (dua) bulan terakhir ke-naikan harga memang telah dirasakan pembeli dan pen-jual, namun Desember ini, saat Natal dan Tahun Baru kenaikan harga mencapai puncaknya. Cabai yang ban-yak dibutuhkan masyarakat justru mengalami kenaikan ekstrim. Ini diduga karena gagal panen akibat bencana gunung meletus maupun banjir. (ara)

ANGKUTAN MANUSIA

Polisi Melarang Gunakan Mobil Bak Terbuka

SURABAYA – Laka maut Tongas yang menewaskan 18 orang memaksa aparat kepolisian Polda Jatim mempertegas aturan. Guna menghindari kejadian seru-pa, kepolisian akan menin-dak tegas siapa saja yang menggunakan angkutan bak terbuka yang digunakan un-tuk mengangkut manusia.

"Kakorlantas mengin-struksikan ke depan jangan pandang bulu dan harus ditindak tegas. Bagi siapa saja yang menggunakan kendaraan bak terbuka dan ditumpangi manusia harus tegur simpatik dengan me-nyetop kendaraannya kemu-dian penumpang diturunkan dan kalau bisa malah polisi mencarikan angkutan umum penggantinya," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono kepada wartawan, Minggu (29/12).

Menurut Kombes Pol Awi Setiyono, Kendaraan bak terbuka, termasuk ken-daraan tidak layak untuk jadi angkutan manusia. Memang di daerah tertentu yang minim alat transpor-tasi, kendaraan umum bak terbuka kerap dimodifi-kasi untuk dijadikan kend-araan yang berpenumpang manusia. Namun hal ini harus mengantongi izin terlebih dahulu dari Dinas Perhubungan. Sedangkan untuk kondisi lalu lintas di Jatim yang tergolong padat, hal ini sangat berbahaya.

"Kalau propinsi Jawa Timur sendiri saya rasa masyarakatnya sudah luma-yan maju apalagi soal trans-portasi umum. Jadi kalau kendaraan bak terbuka ini memang tidak layak untuk jadi angkutan bagi manusia," tambahnya.

Mobil pick up yang terli-bat kecelakaan maut ini, kata Awi, seperti hasil penyelidi-kan terakhir berpenumpang 31 orang yang terdiri dari 29 orang dewasa dan dua orang anak-anak.

"Ini kami sebut memba-hayakan nyawa sejak awal karena mobil bak terbuka ini berpenumpang puluhan orang yang memang sebe-narnya bukan peruntukan-nya," tandasnya.

Sementara itu, berkas kasus kecelakaan maut di Tongas, akan di SP3-kan

atau dihentikan karena sopir mobil pick up yang ditetap-kan sebagai tersangka telah meninggal dunia.

"Secara prosedural me-mang benar kalau berkas perkara akan di SP3-kan jika tersangka meninggal dunia. Tapi prosedur secara admin-istratif tetap akan dilaku-kan," kata Kombes Pol Awi Setiyono.

Secara administratif tetap dilakukan olah TKP, penyidikan dan penyelidi-kan sampai berkas perkara kasus kecelakaan maut ini tuntas." Jika berkas selesai maka kita tidak bisa ajukan JPU ke Pengadilan karena tersangka meninggal dunia," tambahnya.

Namun di akhir bisa di-simpulkan sementara jika kecelakaan lalu lintas ini terjadi akibat human error." Dari hasil itu akan jadi ba-han evaluasi ke depan jika nantinya terjadi masalah atau kasus yang sama," tam-bahnya.

Sekedar diketahui, ber-dasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan serta olah TKP, kecelakaan maut yang menewaskan 18 orang, 13 luka berat dan 2 luka ringan di Tongas Probolinggo, Sab-tu (28/12/2013) ditemukan fakta jika sopir mobil pick up dengan sengaja melanggar rambu marka garis panjang tidak terputus. Selain itu saat dilakukan penyelidikan, terakhir pick up berada di posisi roda gigi ke-4.

Pengemudi pick up nopol B 2625 XCU, Slamet, diperkirakan melaju ken-cang, dan tidak melakukan pengereman sesaat sebelum kecelakaan. Diduga karena ingin menyalip 3 kendaraan di depannya, si sopir justru tancap gas.

Selain itu, Slamet juga dinilai membahayakan ka-rena mengangkut 31 manu-sia menggunakan kendaraan barang.

Menurut kesaksian Paiman sopir truk gandeng, pick up mendahului tiga kendaraan lain yakni bus, colt diesel dan mobil station. Awalnya pick up berusaha mengikuti mobil Avanza di depannya. Avanza berhasil menyalip sedangkan pick up, tidak berhasil dan mengala-mi tabrakan frontal dengan truk gandeng.(ddy)

KARTU TANDA PENDUDUK

Perekaman e-KTP di Jatim 95 Persen

SURABAYA - Perekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik di Jawa Timur su-dah mencapai angka 95 pers-en dari target awal yang di-canangkan, yakni 29.410.382 jiwa.

"Dari angka itu, saya mendapat laporan dari Kepa-la Dinas Tenaga Kerja, Trans-migrasi dan Kependudukan Jatim Hary Soegiri bahwa perekaman sudah 95 pers-en," ujar Gubernur Jatim Soekarwo ketika dikonfir-masi wartawan di Surabaya, Minggu (29/12).

Dari 38 kabupaten dan kota di Jatim, ada sejumlah daerah yang belum meram-pungkan 100 persen pereka-man KTP Elektroniknya, terutama di wilayah-wilayah yang menjadi kantong Tena-ga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

Wilayah dimaksud anta-ra lain, Kabupaten Malang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jember, Kabu-paten Tulungagung, Ka-bupaten Blitar, Kabupaten Trenggalek, dan daerah lain-nya. Bahkan, Kota Surabaya juga masih belum selesai 100 persen.

Ketika disinggung per-siapan Pemprov Jatim ten-tang batas perekaman KTP Elektoronik yang berakhir 31 Desember tahun ini, gu-bernur yang akrab disapa Pa-kde Karwo tersebut mengaku siap menjalankannya.

"Sampai sekarang masih

proses dan jalan terus. Ten-tang target batas pereka-man, kami mengikuti aturan dari pemerintah pusat," kata mantan Sekdaprov Jatim tersebut.

Sementara itu, lanjut dia, Jawa Timur juga dibebani target tambahan khusus dari jumlah awal perekaman. Bahkan, jumlah tambahan untuk 38 kabupaten/kota mencapai 3,6 juta jiwa.

Setelah dilakukan perekaman tambahan khu-sus untuk target awal, pihaknya menerima lapo-ran dari Hary Soegiri bahwa perekaman baru bisa dilak-sanakan kepada sekitar 300 ribu jiwa saja.

"Temuan petugas di lapa-ngan, ternyata banyak warga yang tidak bisa direkam ka-rena sudah berada di luar negeri dan belum pulang karena menjadi TKI," kata Pakde Karwo.

Sementara itu, jumlah data yang masuk ke catatan-nya dari target tambahan pemerintah pusat, beberapa daerah yang belum melak-sanakan yakni Kota Surabaya sebanyak 498 ribu, Kabupat-en Bangkalan sebanyak 390 ribu, dan Kabupaten Sume-nep sebanyak 290 ribu.

Tidak itu saja, masih ada sisa di Kabupaten Malang se-banyak 184 ribu, Kabupaten Tulungagung 199 ribu, serta sejumlah daerah lainnya yang kisarannya tidak terlalu besar. (anty/fqh/dik)

Page 5: e Paper Koran Madura 30 Desember 2013

SENIN 30 DESEMBER 2013 NO.0270 | TAHUN II 5LINTAS JATIM

... sekolah kita kurang nyaman bagi anak-anak,

karena kekerasan seksual itu dilakukan

oleh orang-orang terdekat, yakni

teman, guru atau orang-orang terdekat

di sekolah itu,”

Isa Anshori Direktur Hotline Pendidi-

kan Jawa Timur

Buruh Migran Belum Aman265 Tenaga Kerja Indonesia Terancam Hukuman MatiSURABAYA - Dari waktu ke waktu, permasalahan yang menjerat buruh migran Indonesia di beberapa negara terus bermunculan. Hal paling mengenas-kan adalah meningkatnya buruh migran Indonesia (BMI) yang terancam hukuman mati. Bukan hanya itu, PHK sepihak tak mengenal musim, underpay-ment, gaji tidak dibayar dan pelanggaran hak-hak normatif hingga praktik perbudakan. Belum lagi penjara-penjara yang semakin dipadati oleh BMI, eskalasi kekerasan telah menjadi kisah harian, meninggal dunia, pemerkosaan, terlantar, traffick-ing, deportasi , dan masalah-masalah lain yang menunggu untuk diselesaikan.

Salah satu pendiri Migrant CARE dan Direktur Eksekutif Mi-grant CARE, Anis Hidayah mengungkap, 265 BMI terancam hu-kuman mati. Menurut data yang dihimpun Migrant Care, jelas Anis, di Malaysia 213 BMI sedang dalam proses hukum, 70 kasus sudah divonis hukuman mati.

“Di Arab Saudi saat ini terdapat Sembilan kasus dengan vonis tetap hukuman mati dan 33 kasus dalam proses. Di China ter-dapat Sembilan kasus vonis tetap hukuman mati dan 18 kasus masih dalam proses. Hal ini sangat mem-prihatinkan,” papar Anis Hi-dayah saat dihubungi, Minggu (29/12).

Anis Hidayah mengungkap, su-dah banyak eksekusi mati yang ter-jadi di beberapa negara terhadap buruh migran Indonesia. Di anta-ranya pada 19 Januari 1990 Basri Masse dieksekusi mati di Malaysia, Karno Marzuki, 14 September 1991 di Malaysia, Yanti Iriyanti pada 12 Februari 2008 di Arab Saudi, Darman Agustiri pada tahun 2010 di Mesir, dan Ruyati pada 18 Juni 2011 di Arab Saudi.

Apa yang menimpa buruh migrant Indonesia tersebut menurut Anis, se-benarnya tidak terlepas dari berbagai kesalahan. Sebagai contoh, 101.067 buruh migran tidak berdokumen yang mendaftarkan legalisasi namun hanya 17.306 yang berhasil mendapatkan dokumen ketenagakerjaan dan 6.700 yang mendapatkan exit permit.

“Ini juga terjadi karena adanya misleading tentang perlind-ungan yang dimaknai secara parsial dan ad hoc, yakni penan-ganan kasus, pendekatan yang digunakan hanya case by case approach. Seringkali juga reaktik bahkan terlambat. Misalnya memulangkan overstayers dari Arab ketika didesak masyarakat dengan aksi 1000 rupiah. Respon Ruyati dilakukan setelah Ruy-ati di eksekusi mati,” jelas Anis.

Untuk meminimalisasi atau bahkan menghentikan ter-jadinya hal tersebut, Anis menekankan perlunya peran Pemda setempat yang daerahnya mengirim buruh keluar negeri. Be-berapa point yang harus diperhatikan Pemda, antara lain Pemda wajib memberikan informasi, pelayanan dan fasilitas kepada BMI yang mudah, murah dan berkualitas, dapat membentuk pelayanan terpadu guna mempermudah pelayanan pada BMI, peringatan daerah wajib memberikan fasilitas pembiayaan guna meringankan beban BMI.

Selain itu, lanjut Anis, Pemda juga harus memberikan pen-dampingan atau fasilitas pembiayaan utuk BMI yang memilih tidak berangkat lagi, menyediakan sarana dan prasarana pen-didikan bagi BMI agar benar-benar menjadi BMI yang berkuali-tas, dan agar pemerintah pusat dan perwakilan RI di luar negeri melakukan upaya untuk mendapatkan job order dari pemberi kerja di luar negeri.

“Lalu hal yang harus dilakukan para eksekutif dan legislative adalah merampungkan revisi UU TKI,” tegas Anis.

Mengomentari fenomena tersebut di atas, pemerhati per-empuan, Dra. Syamsiah Rahim, MM mengatakan, terlunta-lun-tanya nasib pekerja perempuan di luar negeri karena pemerin-tah belum serius memperhatikan nasib mereka. (ara)

ant/m risyal hidayat

UNGKAP KASUS PEKATPolisi menjaga sekitar 300 tahanan ketika berlangsungnya ungkap kasus penyakit masyarakat (pekat) 2013 di Mapolrestabes Surabaya, Jatim, Minggu (29/12). Untuk tren kejahatan 3C yakni, pencurian dengan pemberatan (Curat), pencurian dengan kekerasan (Curas) dan pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di wilayah hukum Polrestabes Surabaya mengalami penurunan 12 persen dari 2012 terdiri dari 1288 ke 1128 kasus pada akhir 2013.

KORUPSI

Kejati Soroti Dugaan Korupsi Uang Tiket Pesawat Anggota DPRDSURABAYA – Kejaksaan

Tinggi (Kejati) Jatim mulai menyoroti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas dugaan kelebihan biaya tiket pesawat anggota DPRD Surabaya, yang digunakan untuk kunjungan.

“Kami akan kaji, apakah memang dalam penggunaan anggaran tersebut anggota dewan sudah melakukannya sesuai dengan prosedur atau tidak,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Jatim, Mulyono.

Mulyono menambahkan, dengan adanya temuan BPK

tersebut, penyidik nantinya dapat menelusuri dengan berbagai cara. Salah satu contohnya, jika yang men-jadi persoalan adalah tiket pesawat, maka dapat dicek kebenarannya tiket tersebut pada maskapai-maskapai penerbangan.

Namun, dalam kasus ini Kejati Jatim memang tidak da-pat terburu-buru. Sebab dalam kasus tiket, biasanya tidak sela-lu itu dilakukan langsung oleh yang bersangkutan. Namun biasanya bekerjasama dengan travel yang biasanya memang telah bekerjasama dengan

pihak dewan.Mulyono kembali men-

contohkan, biro jasa biasanya mematok harga sesuai de-ngan iklan. Namun, biaya tiket dalam iklan tersebut, biasanya melebihi dari harga standar. Hal ini dilakukan oleh biro jasa untuk meny-iasati pengeluaran tidak ter-duga, seperti biaya transport dan lain sebagainya.

“Namun ini kan masih se-batas dugaan. Tentunya un-tuk mengetahui kebenarann-ya, kami harus menelusurinya terlebih dahulu,” ujarnya.

Seperti diketahui, Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) diduga menemukan perhi-tungan anggaran yang diang-gap tidak wajar. Anggaran yang dimaksud adalah terkait dengan tiket pesawat per-jalanan dinas anggota DPRD Surabaya.

BPK merekomendasikan supaya anggota DPRD Sura-baya mengembalikan kelebi-han uang tiket pesawat yang nilainya bervariasi antara Rp 280 ribu-Rp 1 juta. Total uang yang harus dikembalikan anggota dewan masih aktif maupun yang sudah tidak ak-tif mencapai Rp 98 juta.(ddy)

MulyonoKasi Penkum Kejati Jatim

PELAJAR

Kekerasan Seksual Pelajar di Jatim MengkhawatirkanSURABAYA - Kasus

kekerasan seksual terhadap pelajar yang terjadi di se-kolah di Jawa Timur sepan-jang tahun 2013 jumlahnya cukup fantastis. Data dari Hotline Pendidikan Jawa Timur menyebutkan, dari 825 kasus yang mereka ter-ima, 409 diantaranya ada-lah kasus kekerasan seksual yang dilakukan orang-orang terdekat, seperti guru dan te-man.

"Jumlah kasus kekerasan seksualnya cukup tinggi, 409 kasus atau sekitar 49,85 persen. Hal ini menunjuk-kan sekolah kita kurang ny-aman bagi anak-anak, karena kekerasan seksual itu dilaku-kan oleh orang-orang ter-dekat, yakni teman, guru atau orang-orang terdekat di se-kolah itu," kata Direktur Hot-

line Pendidikan Jawa Timur, Isa Anshori kepada Koran Ma-dura, Minggu (29/12).

Menurut Isa, pada tahun yang akan datang, perlu ada perubahan paradigma dalam proses belajar mengajar. Mis-alnya, layanan sekolah mesti harus lebih ramah dengan mementingkan dan mem-pedulikan kepentingan anak. Itu artinya, pada 2014 men-datang,

diharapkan ada kebijakan yang cukup radikal, terutama oleh para guru. Guru tidak lagi hanya memperhatikan kepentingannya, tetapi juga memperhatikan pelaku yang lain, yaitu murid dan orang tua murid. Ketika terjadi kekerasan di sekolah, guru harus berperan aktif untuk meminimalisir. Karena itu merupakan bentuk pertang-

gungjawab moral pendidik. "Intinya dalam proses

pembelajaran, penanaman budi pekerti harus ditambah porsinya dengan harapan

adanya perubahan perilaku. Yang tidak baik menjadi baik, yang tidak tahu menjadi tahu. Dan proses pembelajaran itu harus menjadi ruh bagi guru," ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pendid-ikan Kota Surabaya itu.

Selain kasus kekerasan seksual, persoalan lain yang cukup tinggi yang dihadapi para pelajar di Jawa Timur sepanjang 2013 adalah ban-yaknya anak-anak yang ber-hadapan dengan hukum. Dalam laporan yang diterima Hotline Pendidikan, banyak kasus hukum pelajar yang tidak tertangani dengan baik.

"Kalau berbicara tentang layanan negara atau lemba-ga yang mewakili hak dasar anak terutama pendidikan, dalam situasi apapun sebet-ulnya hak pendidikan anak

harus tetap diberikan. Negara berkewajiban untuk melind-ungi anak-anak yang ber-hadapan dengan hukum. Tapi faktanya tidak demikian. Ini yang harus segera dibenahi," tandasnya.

Karena itu, ke depan, pihaknya mendorong pemer-intah provinsi Jawa Timur maupun kabupaten/kota me-miliki peraturan daerah (per-da) untuk melindungi secara sistem mulai dari pencegahan sampai penanganan.

"Bagi yang belum, perlu dilakukan upaya pencegahan-nya. Bagi mereka yang sudah terkena diperhatikan proses penanganannya dan proses integrasi kembali ke keluarga mereka. Supaya ada semacam perhatihan dan perlindungan secara sistem," pungkasnya. (han)

KONVENSI CAPRES

Dahlan Iskan Diprediksi Memenangkan Konvensi PD

SURABAYA - Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan diprediksi bakal memenangkan konvensi calon presiden Partai Demokrat, mengalahkan 10 peserta konvensi lainnya, karena popularitas Dahlan Iskan lebih tinggi dibandingkan peserta lainnya. Hal tersbut disampaikan Direktur Eksekutif Sonar Media Consult-ant (SMC) Fahrul Muzaqqi kepada wartawan saat meluncurkan lembaga survey SMC, Minggu (29/12) di Surabaya.

Berdasarkan surve yang dilakukan SMC di Jawa Timur, basis pemilih Dahlan Iskan ada di Jawa Timur. Mereka tidak hanya dari Partai Demokrat, tetapi juga partai lain, seperti dari PDIP 18,6 persen, PKB 11 persen, Golkar 10 persen, Demokrat 8,2 persen, Gerindra 6,8 persen dan PAN 2,8 persen.

"Ini unik, karena pemilih Dahlan Iskan justru banyak dari luar Demokrat,jumlahnya mencapai 71,4 persen," ungkapnya.

Untuk di ketahui, 11 peserta konvensi Partai Demokrat adalah Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Is-man, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo dan Sinyo Haris Sarundajang.

Meski demikian, Dahlan Iskan menurut Fahrul ternyata kurang populer di kalangan anak muda khususnya pemilih pemula. Menurut survey SMC, rata-rata pemilih dari mantan Dirut PLN ini berusia 40-49 tahun dan berada di pedesaan. Merasa kurang dikenal kalangan muda di Jawa Timur, Dahlan Iskan terus 'tebar pesona. Akhir pekan kemarin, ia menghadiri acara Sarasehan dan Temu Karya Nasional (STKN) yang digelar para pemuda-pemudi Budha se-Indonesia yang tergabung dalam Maha Vihara Majapahit di Mojokerto, hingga 31 Desem-ber mendatang. (han)

KADO TAHUN BARU 2014

Sisdik Indonesia dalam Situasi Darurat"Rendahnya mutu pen-

didikan, sesungguhnya ber-muara pada politik pendidi-kan. Kebijakan pendidikan nasional lebih sering didekati dengan pendekatan proyek daripada pendekatan konsep-tual dan program berkelanju-tan,” ujar Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Pendidi-kan Indonesia (IKA UPI), Eng-gartiasto Lukita rilis yang dit-erima Koran Madura, Minggu (29/12).

Enggar menambahkan, kita seolah tidak memiliki panduan yang jelas dan nyata kemana pendidikan kita hen-dak dilabuhkan. Carut-marut dunia pendidikan kita dalam beberapa dasawarsa terakhir menunjukkan telah terjadi salah urus,” ujar mantan Ket-ua Umum Real Estate Indone-sia (REI).

“Politik anggaran pendid-ikan juga belum tepat. Kami berpendapat, anggaran pen-didikan yang demikian besar harus lebih diprioritaskan un-

tuk pembangunan sarana dan prasarana sekolah yang mer-ata hingga daerah pelosok dan terpencil, peningkatan mutu dan kes-ejahter-

a a n guru pada level pembelaja-ran di kelas dan lapangan, dan bukan pada program-program artifisial,” tegasnya.

Karena itu, Enggartiasto

mengusulkan agar Kemen-terian Pendidikan dan Kebu-dayaan (Kemendikbud) dan Dinas Pendidikan (Disdik)

di provinsi maupun kabu-paten/kota harus diisi

oleh orang-orang p r o f e s i o n a l ,

k o m p e t e n , independen

dan ber-i n t e g r i -tas yang m e m a -h a m i f i losof i d a n k o n s e p

p e d a -gogi serta

manajemen o p e r a s i o n a l

pendidikan. Kri-teria itu hanya bisa

dipenuhi bila Mendikbud dan Kadisdik diisi oleh para alumni Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK).

“Ke depan, Kemendikbud

dan Dinas Pendidikan harus dijabat oleh mereka yang me-miliki latar belakang LPTK. Bila tidak, sektor strategis ini hanya akan menjadi ladang proyek tanpa mempertim-bangkan misi profetik dan nilai-nilai mulia yang diem-bannya,” tuturnya.

Selain itu, kata Enggarti-asto, kebijakan pemerintah harus terus dikontrol agar tetap pada jalurnya.

“Kebijakan pendidikan nasional harus visioner dan komprehensif baik dari sisi filosofis maupun operasion-al,” ujar Enggartiasto Lukita.

Ia berharap, pendidi-kan harus lebih terbuka dan menjadi kebutuhan bagi para pelaku pendidikan. Ka-rena proses pembelajaran itu, tidak hanya pada guru, tetapi juga pada murid dan orang tua murid.

"Supaya persoalan-perso-alan pendidikan bisa dijawab dan mencakup kehidupan bersama," pungkasnya. (ara)

SURABAYA - Pendidi-kan nasional sedang berada dalam situasi darurat. Hal tersebut tercermin dari terus bergantinya kuriku-lum, namun akhlaq

dan moral bangsa kian rontok. Ini merupakan potret buram kehidu-pan sosial masyarakat

Indonesia.

Page 6: e Paper Koran Madura 30 Desember 2013

SENIN 30 DESEMBER 2013 NO.0270 | TAHUN II6

Saya tidak mendengar adanya kepentingan itu,”

Anang RamliKetua Pelaksana

PROBOLINGGO

Pemilihan Ketua PMII Jatim Digoncang DemoKandidat Junaidi Raih 16 Suara dan Umam 13 Suara

Bahkan, santernya isu tersebut membuat jajaran petugas melakukan antisipasi sejak dini. Ketua Pelaksana Konfrensi Konkoorcab XXI, Anang Ramli saat dikonfirma-si mengaku belum mendengar adanya isu tersebut.“Saya be-lum mendengar isu tersebut,” kilahnya kepada wartawan disela-sela rapat pleno komisi.

Ia berharap, sebagai Ket-ua Pelaksana, pihaknya tidak menginginkan terjadi aksi tersebut. Menurut dia, Konf-

rensi Konkoorcab PMII tersebut berlangsung sejak 26-29 De-sember 2013. Dari 32 suara yang mempunyai hak pilih hanya 29 suara nantinya diperebutkan di seluruh Jawa Timur.“Yang dua suara itu masih persiapan. Jadi tidak bisa ikut menyalurkan hak suaranya,” katanya.

Pria asli kelahiran Lamon-gan itu menjelaskan, dalam konfrensi itu siapapun kader PMII bias mencalonkan diri se-bagai Ketua PMII Jatim. “Setiap Cabang itu hanya mempuyai

hak satu suara dalam pemilihan ini,” timpalnya.

Anang sendiri mengaku tidak bias memprediksi siapa kandidat yang terkuat dalam konfrensi tersebut. Sementara itu, kabar sebelumnya ada se-jumlah nama kandidat yang akan bertarung dalam perhe-latan dua tahunan itu. Dian-taranya,

Mereka adalah M.S Umam (Surabaya), Rusman Hadi (Sumenep), Hasanuddin Tiro (Probolinggo), dan Muham-mad Junaidi (Ponorogo). Selain keempat nama tersebut, ada juga kandidat yang muncul di luaran. Seperti Didik Ferdi-anto (Jombang), Benu Nu-harto (Lamongan), Syafiuddin (Pamekasan), Muhaimin Azhari

(Sidoarjo), Febrian Sandhi F (Jember), dan Muhammad Yu-nus (Malang).“Semua itu masih wacana,” kata Anang Ramli lagi.

Sementara itu, saat proses pemilihan tersebut, dari seki-an nama yang muncul, hanya dua nama yang bertarung se-cara ketat. Yakni kandidat Mu-hamad Junaidi dari Ponorogo

dan M.S Umam dari Surabaya. Pertarungan untuk me-

nentukan sebagai Ketua PMII Jawa Timur periode 2013-2015 tersebut,, kandidat Muham-mad Junaidi berhasil men-gungguli rivalnya dengan me-raih suara dukungan sebanyak 16 suara. Sementara, M.S Umam hanya memperoleh dukungan sebanyak 13 suara.

Suara Umam Sempat Unggul di Arena Konfrensi

Sebelum pemilihan Ketua PMII Jatim periode 2013-2015 itu dimenangkan oleh Mu-hammad Junaidi, dukungan suara M.S Umam sempat ung-gul di arena konfrensi. Bahkan, kofrensi Konkoorcab tersebut, sudah bias diprediksi siapa

nanti yang akan memenang-kan pertarungan itu.“Suara Umam sekarang yang unggul,” ujar seorang mahasiswa di arena konfrensi tersebut.

Telusur data di lapan-gan menyebutkan, konfrensi konkorcab PMII Jatim terse-but, dikabarkan menjadi ajang kepentingan sejumlah parpol menjelang pemilu 2014 men-datang. Hanya saja, saat Ketua Pelaksana, Anang Ramli dikon-firmasi terkait kabar tersebut enggan memberikan komentar. “Saya tidak mendengar adanya kepentingan itu,” kilahnya.

Menurut dia, sebagai pelaksana acara konfrensi, pihaknya tidak memikirkan adanya kepentingan-kepent-ingan itu Yang terpenting,

pelaksanaan konfrensi terse-but bias berjalan lancar dan berlangsung kondusif. “Hanya itu harapan kita,” katanya.

Sementara itu, sejak berlangsungnya konfrensi Konkorcab PMII Jatim terse-but, hotel Bromo View diban-jiri para mahasiswa yang be-rasal dari sejumlah daerah di Jatim. Bahkan mereka hingga tidur di pinggir-pinggir jalan. Sejumlah baliho kandidat juga bertebaran disana-sini.

Banjirnya para mahasiswa yang datang ke arena konf-rensi tersebut, informasinya berasal dari rombongan liar (Romli). Bahkan, sejumlah ho-tel di dekat kofrensi dipenuhi oleh para rombongan romli tersebut.(ugi).

anta/adhitya hendra

OLAH TKP KECELAKAAN LALU LINTAS. Tim Korlantas Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan lalu lintas antara mobil bak terbuka bernopol B 2625 XCU dengan truk bernopol P 8568 UL di Jalan Raya Curah Tulis, Kecamatan Tongas, Probolinggo, Jatim, Minggu (29/12). Kecelakaan tersebut menyebabkan tewasnya 18 penumpang mobil bak terbuka.

KONKOORCAB PMII JATIM

Pemilik Hotel Tolak Tamu PelangganPROBOLINGGO – Sejum-

lah hotel di Kota Probolinggo panen raya. Bahkan, pemilik hotel sampai menolak ke-datangan tamu yang ingin check in hotel. Penuhnya tamu hotel tersebut, bu-kan karena menjelang ta-hun baru. Melainkan imbas dari pelaksanaan konfrensi Konkoorcab PMII Jatim yang digelar di hotel Bromo View mulai 26 – 29 Desember 2014.

Salah seorang pemilik ho-tel Moronyoto, Sunyoto men-jelaskan, selama berlang-sungnya konfrensi tersebut, hotel miliknya penuh dengan tamu. Bahkan, sampai me-nolak kedatangan tamu yang dari luar yang hendak check in. “Ya terpaksa kita tolak

karena semua kamar penuh,” katanya kepada wartawan, Minggu (29/12).

Sunyoto menjelaskan, hampir semua kamar di ho-telnya diboking para maha-siswa yang ikut konfrensi PMII Jatim. Bahkan, mereka tidak hanya tidur di dalam kamar, namun juga banyak yang tidur di luar hotel.

Selama berlangsungnya konfrensi Konkoorcab PMII Jatim di hotel Bromo Views tersebut, omset hotelnya naik drastis. Bahkan, café miliknya hingga bias meraup untung Rp.2 juta perhari.“Biasanya kalau hari-hari biasa tidak sebesar itu,” katanya.

Pantauan di lapangan menyebutkan, selain di hotel

Moronyoto, di hotel Lava-Lava dan sebuah penginapan di Kelurahan Ketapang juga dipenuhi tamu. Tak hanya itu, pelaksanaan konfrensi tersebut juga membawa berkah kepada pedagang di arena konfrensi.

Salah sroang pedagang asongan, Misbah menjelas-kan, dengan adanya pelak-sanaan konfrensi konkoorcab PMII Jatim tersebut, banyak dagangannya yang ludes ter-jual. Seperti minuman dan makanan ringan lainnya.

Bahkan, penghasilan yang ia dapat dalam sehari bias mencapai Rp.200 sampai Rp.500 ribu. “Kalau hari-hari biasa tidak sepeti itu,” katan-ya menceritakan.(ugi).

PEMENANGAN PEMILU

Hanura Membentuk BapiluPROBOLINGGO – Untuk

memenangkan pemilu 2014 mendatang, Hanura Kabu-paten Probolinggo mem-bentuk Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu). Pembentu-kan Bapilu tersebut dilaku-kan di kantor DPC Hanura Kabupaten Probolinggo.

“Bapilu ini memang harus segera dibentuk,” ujar Ketua DPC Hanura Kabu-paten Probolinggo, Kasiyono kepada wartawan, Minggu (29/12).

Dia menjelaskan, tugas Bapilu Hanura tersebut san-gat berat. Yakni melakukan

setrategi untuk pemenangan pemilu. Baik itu nanti pemilu legesatif maupun Pilpres.

Setelah Bapilu tersebut terbentuk, kata dia, maka tu-gas Bapilu melakukan sosial-isasi terhadap PAC dan ranting se-Kabupaten Probolinggo. Upaya sosiliasi tersebut, tra-getnya bagaimana Hanura bias memenangkan pemilu 2014 mendatang. “Ini tugas dari Bapilu itu,” terang dia.

Menjelang perhelatan pemilu mendatang, Bapilu tidak hanya melakukan so-sialisasi di tingkat PAC dan ranting, namun juga mel-

akukan pembentukan saksi partai. Saksi tersebut nantin-ya akan dipasang di setiap TPS di wilayah Kabupaten Probolinggo.

Untuk memenangkan pemilu 2014 mendatang, Ha-nura tidak hanya membentuk Bapilu. Namun juga akan me-maksimalkan pengurus PAC sampai ke tingkat ranting. Hal ini dilakukan agar partai pimpinan Purnawirawan Jen-deral Wiranto itu dapat mer-aih target suara yang diingin-kan. “Kita berharap Partai Hanura menjadi partai besar nantinya,” pungkasnya.(ugi).

ugi/koran madura

BENTUK BAPILU. Strategi Partai Hanura untuk pemenangan pemilu, baik itu nanti pemilu legislatif maupun Pilpres, Minggu (29/12).

PERTANIAN

Petani Garam Mulai Pelihara Ikan BandengPROBOLINGGO - Ban-

yaknya petani garam di Kabupaten Probolinggo yang merasakan kerugiannya akibat turunnya hujan, saat ini mulai beralih tebar bibit ikan bandeng.

Menurut H. Adi ( 45) salah satu petani garam warga asal Desa Kalibuntu Kecamatan Kraksaan Kabu-paten Probolinggo, mengata-kan sebelum tahun 2013 ini, dalam satu hektarnya pen-dapatan bisa mencapai satu ton garam. Tapi untuk tahun ini produksi garamnya, dalam satu hektarnya maksi-mal mendapat 5 kwintal.

Bahkan bulan Desember ini, mengalami kerugian

akibat hasil produksi garam gagal panen. “Saya tidak lagi bertani garam untuk saat ini, tambak saya sudah saya tebari ikan bandeng semua,” katanya Minggu (29//12).

Menurutnya, cuaca buruk sebagian petani garam banyak yang memilih untuk istirahat. Untuk petak-petak tambak yang di gunakan un-tuk pembuatan garam, saat ini dialihkan menjadi tambak bandeng atau udang. “Saat ini produksi garam tidak bisa dipaksakan mas, masalahnya kedepan ini cuaca akan tam-bah buruk dengan seringnya turun hujan,” tandas H.Adi.

Jika bertani garam, lanjut H.Adi, maka kerugian besar

akan mengancam ekonomi petani garam. Karena curah hujan terus tinggi, apalagi ini sudah memasuki bulan satu.“Apabila produksi garam diteruskan pada bulan seka-rang, garam tidak bisa jadi atau bisa dikatakan gagal panen. Karena air laut tidak bisa men-gristal akibat kurangnya sinar matahari” jelasnya.

Sementara itu petani lain, Bambang (35) asal Desa Ran-dutatah, Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo, men-gaku saat ini dirinya selaku ketua Kelompok Petani Garam banyak memilih untuk beri-stirahat. Penghasilan pem-buatan garam saat ini anjlok karena gagal panen.(fud).

PENERTIBAN APK

Panwas –Satpol PP Silang PendapatPROBOLINGGO – Per-

soalan penertiban alat per-aga kampanye (APK) caleg di Wilayah Kabupaten Probolinggo yang dinilai melanggar aturan, sampai detik ini belum juga ditertib-kan oleh pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Padahal, pihak Panwas Ka-bupaten Probolinggo sudah merekomendasikan surat ten-tang pelanggaran tersebut.

Menurut Divisi Penga-wasan Panwas Kabupaten Probolinggo, Lukman Hakim, mengatakan pihaknya telah melakukan upaya pengawasan terhadap alat peraga kampa-nye para caleg setelah zonasi ditetapkan beberap bulan ke-marin.

Dalam pengawasannya, pihak panwas telah menemu-kan beberapa alat peraga kam-

panye yang dinilai melanggar aturan.”Pemasangannya di-luar zona yang ditentukan oleh pihak Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo,” terangnya , Minggu (29/12).

Menurutnya, beberapa temuan itu pihaknya sudah melakukan upaya pengka-jian kalau banyak alat peraga kampanye caleg yang dinilai ngawur. Karena pemasan-gannya disembarang tempat, tanpa melihat aturan pema-sangan yang diatur oleh KPU. “Semua alat peraga yang dinilai melanggar kami su-dah mengantonginya,”tandas Lukman Hakim.

Lukman Hakim juga me-negaskan, kalau pihaknya su-dah mengumpulkan paprol dan telah memberikan per-ingatan secara tertulis untuk melakukan upaya penurunan

alat peraga yang dinilai melanggar.”Sampai saat ini, rekomendasi panwas kepada parpol belum juga dilakukan,” katanya.

Selain itu pihak panwas, lanjut Lukman Hakim, telah melayangkan surat kepada Bupati Probolinggo. Bah-kan, surat rekomendasi su-dah dikirimkan sampai dua kali.“Sekaligus dengan lam-piran dan bukti pelanggaran alat peraga para caleg. Tapi pada kenyataannya alat per-aga yang dinilai menyalahi aturan tidak juga diturunkan,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Probolinggo, Ahmad Aruman , menang-gapinya dengan hal yang berbeda. Pihaknya, mengaku kalau masalah penertiban alat

peraga yang dinilai menyalahi atauran.

“Kami masih belum ada perintah dari kepala daerah, yakni Bupati tentang pen-ertiban APK. Sejauh tidak ada perintah penertiban, dan kami tidak bisa bergerak secara pribadi,” terangnya.

Seharusnya pihak Pan-was, lanjut dia, tidak lang-sung merekomedasikan un-tuk upaya penertiban. Namun melalui mekanisme secara tertulis kepada parpol yang dinilai calegnya melanggaran atuaran dalam pemasangan alat peraganya dengan tembu-san kepala daerah .

“Ini harus dilakukan se-cara bertahap dalam menyi-kapi permasalahan tersebut. Jangan hanya asal copot saja,” pungkas Ahmad Aruman. (fud).

TRAGEDI MEYEDIHKAN

Wagub Prihatin Kecelakaan Probolinggo SURABAYA - Wakil Gu-

bernur Jawa Timur Saifullah Yusuf prihatin atas kecelakaan antara truk gandeng nomor polisi P-8568-UL dengan mo-bil pikap B-2625-XCU di Ja-lan Raya Curah Tulis, Tongas, Probolinggo, yang terjadi Sab-tu (28/12) sore dan mengaki-batkan 18 korban tewas.

"Kami sangat prihatin atas kejadian tersebut dan meru-pakan tragedi menyedihkan pada akhir tahun ini," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Minggu (29/12).

Menurut dia, peristiwa itu harus dijadikan pelajaran sangat berharga oleh semua masyarakat, khususnya para sopir. Apalagi pihaknya men-dapat laporan bahwa peristiwa bermula diduga karena sopir pikap yang nekat mendahului beberapa kendaraan melalui lajur berlawanan.

"Saya mendapat laporan bahwa pikap mendahului ken-daraan lain dari lajur berlawa-nan. Tapi karena salah perhi-tungan, ada truk gandeng di depan dan menabraknya," kata dia.

Wakil gubernur yang akrab disapa Gus Ipul itu juga mem-

berikan catatan khusus bah-wa mengangkut penumpang menggunakan mobil terbuka sangat tidak dibenarkan. Mes-ki sudah ada aturannya, san-gat disayangkan karena tidak ditaati oleh sopir.

Di desa, menurut dia, ken-daraan terbuka dan mengang-kut orang merupakan ang-kutan perdesaan dan tradisi setempat yang sulit dihilang-kan. Meski begitu, seharusnya tidak melewati jalan raya ka-rena sangat rawan dan ber-isiko tinggi.

"Kalau di jalan raya sebe-narnya sangat keras larangan-nya. Tapi, karena ini semacam angkutan perdesaan maka harus ada solusi," kata mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor itu.

Apalagi, lanjut dia, angku-tan semacam ini sangat dimi-nati masyarakat desa. Selain

murah, mobil terbuka bisa mengangkut banyak penump-ang dan efektif dibanding-kan menggunakan angkutan umum lainnya.

"Tapi, bagaimana pun juga ini tidak boleh. Yang pasti, harus ada solusi yang harus dipikirkan bersama," katanya.

Sementara itu, pihaknya akan melakukan koordi-nasi dengan Gubernur Jatim Soekarwo guna memberikan bantuan kepada para korban, baik yang meninggal dunia maupun yang saat ini menda-pat perawatan di rumah sakit.

"Pemprov Jatim akan ke sana dan memberikan bantu-an meski tidak banyak. Sekali lagi, kami sangat prihatin dan turut berduka cita atas peri-stiwa ini dan harus dijadikan pelajaran berharga semua pihak," katanya. (ant/fqh/dik)

Saifullah Yusuf Wakil Gubernur Jawa Timur

PROBOLINGGO – Pemilihan Ketua PMII Jatim yang diselenggarakan di Hotel Bromo View Kota Probolinggo, Minggu (29/12) kemarin diwarnai isu demo. Isu tersebut tersebar sebelum pelaksanaan pemilihan dilakukan.

Page 7: e Paper Koran Madura 30 Desember 2013

SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II 7OPINI

salam songkem

Sistem Pemilu

Ada yang mengeluh terkait pelaksanaan pemilu de-ngan sistem proporsional terbuka. Pertama, par-tai politik yang merasa hak-hak konstitusinya

tercerabut dari UUD 1945. Di dalam undang-undang, tertuang peserta pemilu adalah partai politik. Tetapi dengan sistem saat ini, parpol mengeluh karena kuasa partai disandera sebab sebagian calegnya gagal men-jadi etalase partai. Lebih parah dari itu, partai tidak lagi memiliki kedaulatan.

Kedua, caleg juga mengeluh karena pemilih mem-perlakukan caleg sebagai dermawan. Caleg didatangi orang-orang yang dikenal bahkan sama sekali asing de-ngan tujuan yang hampir seragam; duit. Kepentingan ini sangat beragam mulai dari permohonan bantuan rumah ibadah, peringatan hari besar, dan hal-hal lain yang sa-ngat pribadi; mau selamatan untuk anaknya yang selesai disunat. Semua caleg hampir pasti mengalami kejadian yang seperti ini.

Situasi ini perlu disikapi pemerintah dengan sistem yang jauh lebih terhormat. Proporsional terbuka yang mengikuti irama putusan MK beberapa tahun lalu mem-beri peluang bagi caleg terpilih untuk mengembalikan modal dengan caranya yang dianggap “halal”. Sistem ini juga telah memberi peluang kepada pemilih untuk ber-main ganda dengan “memeras” para caleg dengan cara yang sangat barbar sekalipun. Sistem ini juga membuat politik anggaran tidak jalan di pemerintahan dan kare-nanya caleg dianggap dermawan.

Pemerintah perlu menginovasi dengan membuat sis-tem pemilu yang memilih partai politik saja. Bahwa di dalam parpol ada caleg, harus diserahkan kepada partai sebagai pemilik kedaulatan didalam rekrutmen caleg. Parpol harus diberi kewenangan untuk merekrut caleg dengan sistem skoring. Pemilik skoring tertinggi tidak mesti nomor satu sebagaimana parpol terbaik tidak de-ngan sendirinya berada di nomor urut pertama.

Skoring itu dimulai dari komitmennya kepada parpol, lama tidaknya sebagai kader, posisinya di partai politik, kompetensinya sebagai politisi, jenjang pendidikannya, da aspek lain yang bisa diskoring. Kemudian, hasil skor-ing ini diumumkan kepada publik sebagai caleg dari par-tai tertentu. Bila dalam parpol itu mendapat satu kursi, maka kursi itu diberikan kepada caleg yang berskoring tinggi dan tidak harus berada di nomor satu. Sementara di dalam surat suara, tidak perlu ada nama caleg, kecuali nama dan nomor partai.

Bisa dibayangkan berapa triliun penghematan yang bisa dicapai baik oleh negara, caleg, dan juga partai. Se-dangkan mekanisme antarcaleg di internal parpol, biar parpol yang mengurus rumah tangganya sendiri. Model ini juga tidak memancing warga untuk”bermain” dan menjadikan parpol lebih punya taji. Begitu juga caleg yang mendaftar tidak asal mendaftar ataupun punya uang, suatu hal yang berbeda dengan politik hari ini. Pe-merintah jangan hanya diam karena bangsa ini masih bisa diperbaiki sebelum terlanjur tersesat. Ini baru dari sisi politik. (*)

Perlindungan BMI

Indonesia masih tidak memerhatikan buruh. Padahal baik buru di Indonesia maupun Buruh Migran Indo-nesia (BMI) semakin menjadi masalah kritis. Sebab

selama ini telah begitu banyak BMI yang ada di negara tetangga mengalami nasib mengerikan. Tidak sedikit di-antaranya dihukum mati. Tanpa ada perlindungan dari negara asal BMI, Indonesia.

Sekedar menyontohkan beberapa BMI yang dihukum mati di negeri seberang, di antaranya Basri Masse dieksi-kusi mati di Malaysia pada tanggal 19 Januari 1990. Seta-hun berikutnya, 1 September 1991, masih di negeri Jiran, Karno Marzuki mengalami nasib serupa. Pada 12 Februari 2008, Yanti Iriyanti juga dihukum mati di Arab Saudi. Ta-hun 2010 Darman Agustiri dihukum mati juga di Mesir. Lagi-lagi hukuman mati menimpa BMI Ruyati di Arab Saudi, peristiwa itu terjadi tanggal 18 Juni 2011. Bahkan saat ini, ada 265 BMI masih terancam hukuman mati. Itu saja sudah sangat mengerikan. Makin mengerikan lagi, ternyata negara ini tidak bisa menyelamatkan warganya sendiri yang menjadi BMI di negeri tetangga.

Sangat layak dipertanyakan kenapa Indonesia hanya digjaya pada rakyatnya namun sangat tidak berdaya di negara orang. Indonesia yang memprogram BMI, namun Indonesia juga yang tidak bisa menangani masalah yang dihadapi BMI di negeri tujuan. Jika seperti ini adanya, Indonesia sebaiknya tidak perlu lagi meneruskan prog-ram BMI. Indonesia harus mengkaji ulang program BMI di masa yang akan datang, karena hanya menimbulkan masalah bagi rakyatnya sendiri yang telah mengikuti program BMI terseebut.

Pemerintah seharusnya lebih mengoptimalkan prog-ram penanganan pengangguran di dalam negeri, dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Agar rakyat-nya tidak lagi tertarik menjadi Buruh Migran Indonesia. Upaya ini tentu lebih baik daripada BMI. Sebab pengang-guran yang selama ini terus bertambah akan terkonsep pengurangannya.

Tingginya pengangguran dan masih maraknya rak-yat yang bekerja menjadi BMI karena di negera ini su-dah tidak lagi menjanjikan lapangan pekerjaan pada mereka. Hakkul yakin, pemerintah sudah memikirkan masalah ini, namun pemerintah hingga saat ini masih belum mampu membuktikan ketangguhannya. Bila menghadapi masalah pengangguran dan lapangan kerja di dalam negeri saja sudah tidak mampu, apalagi mengatasi masalah BMI di luar negeri, tentu Indonesia makin tidak mampu lagi. (*)

A Pemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Admin Indriani Y.M, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep M. Hayat (Kepala), Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Endra Franata (Kepala), Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Probolinggo M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Meraih Kesuksesan dengan Evaluasi Diri

Tafsir Masa Depan Madura

Saya juga bukan penikmat film yang khusyu’, bukan pemerhati film yang gemar “memolototi”

film sekaligus menganalisa dengan seperangkat metode sinematologi yang tertentu pula. Tetapi, gairah saya menikmati film bertambah justru ka-rena sebuah film yang saya nikmati itu mengangkat sesuatu; yang dekat dengan jiwa saya. Apalagi, proses pengambilan gambarnya (beberapa) berlangsung tak jauh dari desa saya. Maka, kemudian saya tertarik menulis semua ini, tak lain karena film yang akan saya ‘singgungkan’ ini berkait dengan sebuah pulau, sebuah so-siobudaya leluhur, dan tempat saya dibesarkan; Madura!

Dua tahun lalu, di penghujung tahun 2011 di Surabaya (kalau tidak salah, itu saat-saat akhir perkuliahan S-2 saya di Unesa). Saya berkesem-patan menonton sebuah film yang menurut saya istimewa dan sa-ngat berkesan. Film itu berjudul Mestakung (dibaca; Semesta Men-dukung). Mestakung adalah sebuah film yang mengangkat lokalitas ta-nah garam; Madura. Madura dengan kegersangan tanahnya, Karapan Sapi, ladang garamnya, serta sebuah nilai kerja keras, sekaligus prestasin-ya. Maka sekali lagi, film ini istimewa dan sangat berkesan bagi saya, atau bagi siapa saja yang pernah menon-tonnya. Terlebih lagi bagi mereka

yang asli Madura seperti saya.

Daya Pukau MaduraApa sesungguhnya yang “memu-

kau” dari sebuah pulau Madura? Ten-tu masing-masing orang memimiliki alasan yang beragam. Politikus dan seorang sineas jelas memiliki beragam alasan yang spesifik. Seorang sutra-dara tentu akan segera memvisual-isasikan pulau garam ini kedalam wu-jud sebuah film. Bahkan bisa film jenis apa saja. Karena Madura sesungguhn-ya “kaya” dengan apa saja. Bagaimana dengan seorang politikus? (Saya ya-kin, anda sudah pasti bisa mengira-ngira sendiri!).

Kisah-kisah Madura; dari yang su-pertragis hingga yang paling “aneh” ada di pulau ini. Budaya carok yang bikin miris, kisah keuletan yang mak-simal, ketaatan warganya pada kiai, pun sepak-terjang sang kiai dalam panggung politik, serta kisah kepo-losan bin kekonyolan orang Madura -semuanya- tak kering dikeruk un-tuk dijadikan tema dalam bentuk sajian entertainment. Bahkan ber-bagai karya penelitian ilmiah dalam bentuk buku-buku yang mengangkat konten Madura. Dan itu dilakukan oleh para ilmuan dari dalam dan luar negeri. Sekadar menyebut contoh; Manusia Madura (Mien Rifai), Carok (A. Latief Wiyata), Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris Madura (Kuntowijoyo), Lèbur! (Helene Bou-vier), Across Madura Strait (Huub De Jonge), dan lain-lain.

Madura selalu jadi sorotan. Apal-agi di masa kini beberapa putra Ma-dura yang sukses menjadi tokoh atau pejabat penting di negeri ini. Madura selalu jadi sorotan, bahkan incaran banyak pihak. Apalagi sejak diope-rasikannya jembatan monumental; Suramadu. Madura memang layak un-tuk “dieksplor”. Tergantung niat dan apanya yang mau “dieksplor”. Unikum yang khas berikut beragam potensi di dalamnya adalah salah satu fak-tor yang menjadikan Madura selalu menarik untuk diangkat, atau “dijual” oleh siapa saja, tanpa kecuali bagi para pelaku bisnis, para politikus, atau para pembuat film.

Kembali pada film Mestakung. Mestakung adalah sebuah film yang berikhtiar mengangkat citra lokal Ma-dura. Bagi saya pribadi, yang asli ketu-runan Madura; bangga dengan film ini. Mestakung telah berusaha sedapat

mungkin memvisualisasikan geografis dan sosio-kultural manusia Madura. Dalam film ini bertebaran juga aktor-aktor kenamaan; Lukman Sardi, Fery Sallim, Sudjiwo Tedjo, serta si can-tik; Revalina S. Temat. Film ini kian menguat karakter Maduranya dengan dihadirkannya tokoh-tokoh yang ber-peran secara khusyu’ dan khusus, diantaranya Sayef Muhammad Bil-lah (pemeran utama), Indro Warkop, serta penyair nasional asal Madura; D. Zawawi Imron.

Film ini sungguh menarik dan menginspirasi. Bahkan film ini sesungguhnya berpotensi menjadi film yang “besar”. Film ini mengang-kat banyak hal yang tidak bisa diang-gap remeh oleh negeri ini. Lihat saja, ada masalah kemiskinan, pendidikan, dan TKW. Semua relatif terhampar dalam film ini.

Tafsir dan Ikhtiar

Terlepas dari unsur subyektivitas saya, sesungguhnya menikmati film Mestakung, saya diajak mengaji kem-bali tentang “kisah” Madura dalam horison sosio-kulturalnya. Lewat film Mestakung ini, maka Madura seolah hendak merubah sejarah buramnya, dengan segala stereotype atau ang-gapan miris yang telah disandangnya sejak puluhan tahun silam. Anggapan yang nyaris menjadi stigma bagi orang Madura itu, diantaranya terkenal de-ngan kondisi alamnya yang tandus dan sulit untuk berkembang, sehingga banyak warganya harus pergi meran-tau. Juga ditambah “kultur-sosialnya”; tradisi carok yang masih sering kali terjadi, dan sebaganya.

Sekali lagi, melalui film Mes-takung, stigma “miring” itu seolah wajib di hapus atau dirubah. Bahkan terkait dengan budaya carok, ketika saya masih remaja (tahun 1985) per-nah ada film yang mengangkat kultur-sosial Madura; Carok. Film yang ber-temakan harga diri, asmara, dendam, dan darah itu dibintangi oleh aktor macho Barry Prima. Itulah salah satu film yang mengangkat tema tentang Madura.

Sebuah karya (apapun) adalah potret zaman. Begitu pun sebuah film. Mengapa film Carok waktu itu yang diangkat? Karena kemungkinan se-cara de-facto memang kondisi yang melingkupi Madura pada waktu itu (atau jauh sebelum itu) yang menon-jol adalah intensitas “tradisi” sadis-

menya; carok!Film Mestakung justeru sebalikn-

ya. Dalam film ini tidak ditemukan idealisme yang mengeksplor sesuatu yang berpotensi kekerasan. Sisi di-namika kebersamaan dan nilai ke-manusiaan, serta kualitas diri yang konstruktif (kecerdasan berpikir) lebih ditonjolkan. Pada beberapa scene ditampilkan beberapa ade-gan yang mengarah pada simpul itu, antara lain; adegan ketika bagaima-na seorang Arief sangat merindukan ibunya yang jadi TKW di negeri se-berang, persahabatan antara Arief dengan dua temannya; Thamrin dan Clara (diperankan Angga Putra dan Dinda Hauw), serta bagaimana anak-anak pintar Nusantara itu memeras otak dalam sebuah olympiade fisika di Singapura.

Sadisme dalam carok dengan kilau senjata tajam bernama celurit berlumur darah itu harus dihapus, diganti celurit emas; dengan kilau-nya yang cerlang-gemilang. Hal ini menurut D. Zawawi Imron (seperti tersirat dalam buku puisinya Celurit Emas) bahwa celurit yang dimaksud adalah celurit masa kini dan masa depan; yang siap menebas keterbela-kangan dalam banyak dimensi hidup dan kehidupan.

Film Mestakung memuat spirit luhur itu. Dimana anggapan minus pada diri orang Madura sudah saatnya digantikan dengan sesuatu yang le-bih konstruktif-edukatif. Dendam dan darah dalam “tradisi” carok, itu masa lalu, dan sudah lapuk. Bukan jaman-nya lagi sarkasme-fisik diagungkan, justru brilianitas otaklah yang harus ditonjolkan.

Sadisme wajib hukumnya dihapus-kan, diganti dengan prestasi-prestasi kemanusiaan yang lebih berkualitas dan bermakna. Inilah yang (Insya Al-lah) menjadi ikhtiar atau cita-cita ber-sama; Demi “kisah” Madura ke depan yang lebih maju dan bermartabat (tentu juga bagi seluruh warga Indo-nesia Raya secara keseluruhan). Film Mestakung mengemban misi hakiki itu. Begitu pun (semestinya) dalam film-film lainnya yang bertemakan Madura berikutnya. Wahai, Madura. Selamat menyongsong tahun-tahun yang gemilang dan penuh makna! Semoga!=

*) Pemerhati dan seniman-bu-dayawan Madura, di Pamekasan.

Saya penikmat film. Walau-pun sesungguhnya belum bisa dikatakan sebagai penikmat film yang istiqamah. Saya jarang nonton film (di gedung bioskop). Ini karena waktu luang saya untuk menonton film terbatas. Selain itu, saya selektif dalam menonton film dan di Madura tak ada lagi gedung bioskop.

Zaman sekarang terlalu banyak kita lalui berbagai paradoks. Di satu sisi kita menyadari bahwa

kita tidak bisa menghindar dari ‘kegi-laan ‘teknologi. Di sisi yang lain jus-tru teknologi modern saat ini menjadi momok yang mengincar kecerdasan emosional dan spritual anak-anak kita. Selain itu pastinya cepat atau lambat kita akan tersingkir dari kan-cah pergaulan ketika tidak mampu bermain-main dengan benda unik tersebut. Hal inilah yang kemudian banyak orang mengalami perasaan putus asa atau patah semangat.

Kesuksesan merupakan hal yang selalu diidam-idamkan semua orang yang memiliki cita-cita. Namun ke-suksesan tidak datang seperti sulap, hanya dengan ‘sim salabim. Akan tetapi kesuksesan merupakan adonan perasan keringat, air mata dan bahkan

darah. Tidak ada orang yang meno-lak untuk menjadi sukses. Akan teta-pi, tidak banyak orang yang paham bagaimana mencapai kesuksesan yang sesungguhnya.

Seperti halnya Matta menyatakan bahwa untuk mencapai kesuksesan itu perlu mencermati diri kita sendiri seberapa besar keunggulan dan kele-mahan kita (2006). Introspeksi itu penting guna mengukur sejauh mana sikap dan perilaku kita yang pernah dilakukan dalam menunjang kesuk-sesan itu sendiri. Apakah selama ini kita sudah melakukan usaha-usaha dalam mengejar sebuah poin untuk melengkapi kemenangan atau belum. Artinya, evaluasi diri atau menilai diri sendiri secara obyektif itu merupakan cara paling tepat untuk bisa membaca dari awal bibit kesuksesan kita dalam berkarya.

Ada beberapa cara agar kita mu-dah mengejar kesuksesan, diantara-nya adalah beribadah dengan ikhlas, selalu berusaha berpikir positif, se-lalu bersikap baik kepada siapapun, belajar tanpa mengenal lelah, beker-ja keras dengan keikhlasan dan krea-tivitas yang tinggi, selalu sigap dan tulus membantu sesama, dan jangan berhenti bersyukur atas segala yang kita peroleh, dengan meyakini bahwa Allah SWT selalu memberi yang ter-baik untuk kita. Mari, evaluasi diri kita apakah sudah melakukan hal-hal di atas? Semua kembali pada kesadaran pribadi untuk bisa membaca dirinya sendiri.

Akhlak sebagai Pengukur Mencapai Kesuksesan yang Sesungguhnya

Setiap orang memiliki pandan-gan atau anggapan bahwa kesukses-

an seseorang dapat diukur dari me-limpahnya harta benda, tingginya pangkat dan jabatan, popularitas yang mendunia. Sehingga kemudian orang-orang itu sibuk dan berlomba-lomba mengejar hal-hal tersebut. Segala cara dilakukan, tak perduli teman, saudara, siapapun akan menjadi saingan untuk bisa menggapai segala yang diingin-kan itu.

Ada orang yang sibuk mencari gelar yang diinginkan dengan berba-gai cara. Meskipun dengan melakukan negoisasi harga dari gelar tersebut. Hal itu tidak akan menjadi masalah bag-inya. Karena yang terpenting kepua-san batin berpadu dengan kebanggaan di tengah-tengah masyarakat yang memandangnya dengan decak kagum.

Ada yang pontang-panting me-nelusuri segala cara untuk bisa men-dapatkan sebuah jabatan yang diang-gapnya “basah”. Keuntungan yang melimpah selalu terpampang di depan mata sebagai bentuk terkabulnya segala kebutuhan yang diinginkan keluarga. Akhirnya, ketika jabatan itu dapat ia raih, maka segala usaha be-lum selesai sebelum terkumpulnya pundi-pundi emas dan menumpuknya berbagai merk mobil mewah.

Realitas ini bukan lagi mimpi di negeri dongeng, akan tetapi sudah bisa kita lihat dengan jelas disetiap pemberitaan media. Negeri kita telah disulap sebagai negeri para koruptor. Miris memang, ketika kita sebagai rak-yat biasa disetiap waktu selalu disug-uhkan hal-hal yang membuat kita geleng-geleng kepala.

Apakah itu yang kemudian dapat dikatakan sebagai sebuah kesukses-an?? Kekayaan melimpah yang dicuri dari pangkuan rakyat-rakyat miskin?

Popularitas yang dipeloreh dari tang-isan anak kecil yang tak bisa menikma-ti manisnya permen lolipop??

Mereka lupa bahwa masih ada kesuksesan yang sebenarnya belum mereka kejar. Kesuksesan yang sebe-nar-benarnya kesuksesan. Kesukses-an hakiki untuk dunia sekaligus untuk akhirat.

Akhlak seseorang sebenarnya bisa dijadikan alat ukur kesukses-an yang hakiki, akan tetapi banyak orang melupakan hal ini. Dengan memiliki akhlak yang baik, manusia akan merasa dirinya selalu terkon-trol untuk selalu berbuat kebaikan-kebaikan, yang berguna untuk diri-nya, lebih-lebih untuk orang lain. Apa arti kesuksesan jika kita ha-nya bergelut dengan kepentingan-kepentingan sendiri tanpa memikir-kan orang lain? Apalah gunanya segala kemewahan yang kita miliki jika masih banyak orang-orang yang kelaparan, kekurangan gizi, kedingi-nan di gubuk-gubuk reot?

Semua kesuksesan itu hanya fa-tamorgana tanpa disertai sentuhan hati nurani kepada sesama. Orang yang pada awalnya di depan kita men-yanjung-nyanjung, siapa sangka di belakang kita mereka justru mencaci kita dan mendoakan kita celaka. Nah, disinilah kemudian peran akhlakul karimah untuk menjadi pemandu kita dalam mencari kesuksesan yang berguna untuk umat. Agar apa yang dielu-elukan masyarakat benar-benar datang dari hati yang tulus sebagai rasa terimakasih mereka.=

*) Dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI

Sumenep.

Setiap orang pasti pernah bah-kan sering mengalami kepu-tusasaan. Namun tidak kemu-dian hal itu menutup jalan dan gairah hidup manusia. Allah sendiri menjanjikan kemuda-han dan jalan bagi hambaNya yang mau berusaha.

Page 8: e Paper Koran Madura 30 Desember 2013

SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II8

Jadwal tayang sewaktu-waktu bisa berubah.

LIVEONTVSenin 30 Desember 2013

TROFEO PERSIJAAremA vS PDrm FA

15:30 WIB IndosiarPerSijA vS Army UniteD FC

19:00 WIB Indosiar

8OLAHRAGA 30 DESEMBER 2013No. 0270 | TAHUN II

KORAN MADURASENIN

MANCHESTER-Duo Manchester, Manchester United dan Manchester City masing-masing memetik ke-menangan 1-0 atas lawan-lawannya pada pertandingan lanjutan Liga Utama Inggris Sabtu (28/12) malam WIB di tempat terpisah dan berhak atas tiga poin. City menang 1-0 atas Cristal Palace di Etihad Stadium, se-dangkan MU juga menang tipis 1-0 atas tuan rumah Norwich City.

Pada laga Manchester City ver-sus Crystal Palace, gol kemenangan tuan dicetak Edin Dzeko pada menit ke-66, setelah bermain imbang tan-pa gol pada 45 menit pertama. Ke-menangan ini membuat posisi The Citizens naik ke p u n -

cak klasemen sementara menggeser Arsenal yang baru melawan Newcas-tle pada Minggu (29/12) malam WIB. Bila “The Gunners” mampu men-gatasi Newcastle yang performanya lagi bagus, maka mereka bisa mer-ebut kembali pimpinan klasemen sementara. Tetapi bila kalah, maka mereka harus merelakan tempat itu kepada City. Bahkan, anak-anak asuh Arsene Wenger itu bisa tergu-sur ke tempat ketiga oleh Chelsea atau Liverpool yang saling berhada-pan pada waktu hampir bersamaan.

Dalam pertandingan itu, City menguasai pertandingan hingga 77% penguasaan bola berbanding hanya 23% milik tim tamu. Total 23 tem-bakan dilepaskan Dzeko dan kawan-kawan namun hanya empat yang menemui sasaran. Sementara di lain sisi Palace punya jumlah tendangan on target yang sama hanya dari sem-bilan upaya. Para pemain City ke-sulitan menembus pertahanan Palace yang bermain bertahan.

Menanggapi kegagalan timnya mencetak banyak gol atas tim lemah

itu, pelatih City Manuel Pel-legrini mengakui anak-

anak asuhnya tak tampil dalam performa fisik

terbaik, karena hanya punya jeda tak lebih

dari dua hari dari laga kontra Liv-

e r p o o l tengah p e k a n

kemarin. D i t a m -bah de-

ngan gaya defensif Pal-

ace, City pun kesulitan mencetak gol.

Tercatat lima pemain yang jadi starter di laga ini

antara lain Joe Hart, Vin-cent Kompany, Fernandin-ho, David Silva, dan Jesus Navas juga turun sebagai starter saat melawan

Liverpool. Pellegrini pun terpaksa harus memasukkan Alvaro Negredo dan Samir Nasri--yang juga starter di partai lawan Liverpool-- meng-gantikan Fernandinho dan Dedryk Boyata untuk mengatasi kebuntuan.

“Ya, tentu saja saya sangat pri-hatin. Sebelum pertandingan saya berkata ketika kami usai melawan Liverpool, 48 jam itu mustahil un-tuk para pemain pulih. Tim kami tidak dalam kondisi bugar dan san-gat sulit ketika hanya satu tim yang memainkan bola sementara tim sa-tunya hanya bertahan seperti yang kita lihat hari ini. Itu bukanlah yang

biasa kami lakukan di Etihad,” kata Pellegrini.

Pelatih asal Cile itu melanjutkan, “Kami juga punya banyak pe-luang mencetak gol tapi saya ulangi sangat sulit

untuk menyerang ketika tim lawan menumpuk 10 pemain di kotak pen-alti. Mereka mungkin punya pelu-ang di beberapa serangan balik dan sepak pojok.”

Sementara di pertandingan ter-pisah, MU juga dengan susah payah mengalahkan tuan rumah Norwich City berkat gol Danny Welbeck. Pa-dahal, Norwich mendominasi jalan-nya pertandingan di babak pertama dan memaksa MU bermain imbang tanpa gol hingga turun minum.

Pada 25 menit pertama, Wes Hoolahan dan kawan-kawan meno-rehkan 6 upaya tembakan ke ga-wang, sementara MU tidak sekali-pun melepas tembakan. Sial buat Norwich, beberapa peluang yang mereka hasilkan mentah di tangan David De Gea atau tidak mengarah tepat sasaran.

MU sendiri baru mendapatkan peluang merobek gawang tuan ru-mah pada menit ke-44. Ketika itu, tendangan Javier Hernandez dari sisi kiri berhasil diblok ole John Ruddy. Sampai kemudian Welbeck masuk. Penyerang berusia 23 tahun itu memenangi perebutan bola de-

ngan barisan p e r t a h a n a n Norwich, se-belum akhirnya bola memantul ke arah Hernandez dan diberikan lagi ke-pada Welbeck. Setelah meng-gocek Ruddy, Welbeck pun leluasa mence-ploskan bola ke dalam gawang.

Menurut pelatih Norwich City Chris Hughton gol tunggal Welbeck pada laga itu ber-bau keberuntungan. Begitupun de-ngan kemenangan MU.

“Saya pikir kami tampil luar biasa. Gol kemenangan mereka adalah sebuah ketidak-sengajaan. Ada dua kali pan-tulan sebelum akhirnya bola mengarah ke jalur lari Danny Welbeck. Organ-isasi permainan kami luar biasa dan kami punya be-berapa kans bagus,” kata Chris Hughton.

Dia melanjutkan, “Banyak aspek dari permainan kami hari ini yang bisa dinilai bagus. Tapi, gol meme-nangi pertandingan dan gol mereka berbau keberuntungan.”

Kekalahan ini memperpanjang rekor Norwich yang tidak pernah menang dalam dalam empat laga terakhir. Mereka sudah dua kali im-bang, dua kali kalah. Saat ini mereka duduk di urutan 14 klasemen se-mentara dengan koleksi nilai 19.

Sedangkan pada pertandingan lain, Cardiff City bermain imbang 2-2 melawan Sunderland. Cardiff sempat unggul 2-0 lewat gol-gol Jordon Mutch (menit ke-6) dan Fraizer Campbell (‘58). Namun, Sunderland membalas lewat Steven Fletcher pada menit ke-83 dan Jack Colback pada menit kelima injury time. (espn/aji)

Duo Manchester Petik Tiga Poin Penting

MILAN - AC Milan memban-tah rumor bahwa Presiden Mi-lan Silvio Berlusconi dan striker Mario Balotelli bersitegang atau berantem. Milan juga membantah akan menjual striker Tim Nasional Italia itu pada jendela transfer musim dingin bulan depan. “AC Milan dengan tegas membantah pernyataan mengenai Presiden Silvio Berlusconi terkait kemung-kinan transfer Mario Balotelli. Mario Balotelli adalah dan akan tetap seorang pemain AC Milan,” bunyi keterangan resmi Milan.

Rumor tersebut muncul dalam harian Il Secolo XIX pada Sabtu (28/12) waktu setempat. Disebut-kan bahwa setelah pertengkaran itu Berlusconi mengatakan kepada orang-orang kepercayaannya bah-wa dirinya sudah tidak tahan lagi dengan penyerang internasional Italia itu.

Dikatakan juga bahwa Ber-lusconi menginginkan supaya pesepakbola kontroversial itu di-taruh dalam bursa jual pemain Mi-lan pada Januari. “Ini sudah cukup dan keputusan sudah dibuat. Mario resmi dalam bursa dan kami harus menjual dia sebelum akhir

Januari,” kata Berlusconi.Masalah Berlusconi dengan

Balotelli bukan rahasia lagi. Seper-ti diketahui sang owner klub yang juga mantan Perdana Menteri Italia itu pernah menyebut Balo-telli sebagai “apel busuk” sebelum merekrutnya dari Manchester City. Bahkan, adik Berlusconi pernah mengeluarkan kata-kata pelece-han ras untuk Balotelli.

Sementara itu, mantan pelatih AC Milan yang kini melatih Tim Nasional (Timnas) Rusia Fabio Capello mengungkapkan ketidak-setujuannya bila Clarence Seedorf menjadi pelatih Milan musim depan menggantikan Massimil-iano Allegri.

Seedorf, yang saat ini masih aktif bermain di klub Brasil Bota-fogo, beberapa kali mencuat se-

bagai kandidat pengganti Allegri untuk membesut Milan. Pesepa-kbola Belanda berusia 37 tahun itu sendiri tak asing dengan Milan yang ia bela pada periode 2002–2012 sebelum hijrah ke Botafogo.

Akan tetapi, dengan pengala-man yang masih hijau di dunia kepelatihan, Seedorf diminta jan-gan langsung melatih Milan. Itulah nasihat Capello yang sebelumnya juga menyarankan Seedorf agar memilih ke Brasil usai kontraknya habis dengan Milan.

“Clarence punya kemampuan dan saya memiliki hubungan yang sangat baik dengannya. Saya ingat bahwa sayalah yang menasihatin-ya untuk pergi dan bermain di Bra-sil ketika ia memikirkan tentang Uni Emirat Arab dan Rusia setahun lalu. Tampaknya pengalaman itu sudah tepat untuknya, tapi lang-sung mengambil tanggung jawab di Milan adalah sesuatu yang ber-beda,” kata Capello.

Capello sendiri juga tidak asing bagi Milan karena pernah bermain di sana dan dua periode menanga-ni klub tersebut. Milan pun pernah ia antar menjuarai Serie A dan Liga Champions. (aji)

ROMA-Tim Nasional (Timnas) Italia tidak gentar menghadapi tim-tim manapun pada Piala Dunia 2014 mendatang, meski berada di grup maut, Grup D, bersama Inggris, Uruguay, dan Kosta Rika. Bahkan, pelatih “Gli Azzuri” Cesare Prandelli” yakin timnya bisa mengalahkan tim-tim terbaik pada turnamen empat tahunan tersebut.

Mantan pelatih Fiorentina itu juga yakin timnya lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup. Pernyataan ini muncul karena pelatih 56 tahun ini memiliki pengalaman berhadapan dengan Uru-guay dan Inggris di ajang-ajang sebelumnya.

Italia pernah menyingkirkan Inggris di babak perempat final Piala Eropa 2012, kendati harus lewat adu penalti. Demikian halnya dengan Uruguay, yang mereka taklukkan lewat babak tos-tosan di perebutan tempat ketiga Piala Konfederasi, Juni silam.

“Kami tidak takut dan target minimal yang pasti adalah lolos, mung-kin memuncaki klasemen grup. Kami memainkan laga luar biasa mela-wan Inggris di Piala Eropa 2012, tapi perlu adu penalti untuk melaju. Kami kesulitan di babak kedua laga kontra Uruguay pada Piala Konfeder-asi 2013, tapi tetap menang di adu penalti untuk meraih tempat ketiga. Tidak ada yang membicarakan Kosta Rika, tapi saya telah mempelajari

mereka dan saya terkesan dengan ketajaman dan teknik mereka,” ujar Prandelli.

Prandelli juga mengakui jika timn-ya bukanlah unggulan dibandingkan dengan sejumlah tim besar lainnya. Tapi ini tak berarti Mario Balotelli dkk.tak bisa mengalahkan negara-negara semisal Spanyol yang superior dalam beberapa tahun terakhir atau Brasil yang berstatuskan tuan rumah.

“Brasil, Argentina, Jerman, dan Spanyol adalah para favorit, semen-

tara ada enam atau tujuh tim di belakang mereka termas-

uk Italia. Mari singkirkan pemikiran bahwa kami jadi tim yang paling oke, paling menawan, dan paling bertalen-ta. Kami tidak sep-erti itu. Tapi kami bisa mengalahkan yang terbaik, se-lama kami bersi-kap di jalan yang sesuai dengan se-mangat tim,” tu-tup Prandelli. (aji)

Kemenangan 1-0 yang diraih Manchester City kala menjamu Crystal Palace (28/12) diwarnai kejadian cukup mengerikan yang menimpa penjaga gawang Joe Hart. Kiper The Citizens itu mendapat luka parah di pelipis bawah matanya sampai mengeluarkan darah usai bertabrakan dengan striker Palace, Cameron Jerome saat laga memasuki menit ke-30.

“Suarez sungguh luar biasa. Apa yang saya katakan saat ini adalah dia merupakan pemain terbaik di dunia. Orang-orang bicara tentang Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, tetapi mereka tak bermain secara reguler karena sekarang mereka mengalami cedera di Spanyol. Sementara Suarez bermain reguler dan ia melakukannya di liga paling sulit di dunia,” tandasnya.

QUOTES IAN RUSH: SUAREZ TERBAIK DI DUNIA

LUKA MENGERIKANJOE HART

Milan Bantah Berlusconi Bersitegang dengan Balotelli

“Gli Azzuri” Bisa Kalahkan Tim-tim Terbaik Dunia JOE HART IS BACK!

Dalam keadaan luka di pelipis bawah matanya akibat bertabrakan dengan Cameron Jerome di babak pertama, Joe Hart melakukan penyelamatan heroik dan menjaga kemenangan Manchester City.

PEMBUKTIAN EDIN DZEKODengan Aguero yang cedera dan Negredo belum tampil maksimal, D z e k o m e n g a m b i l kesempatan un tuk

membuktikan kemampuannya. Dia menciptakan gol kemenangan bagi timnya di menit ke-66.

CITY KURANG GRENGMemainkan dua laga dalam

tiga hari tentunya membuat Pe l l e g r i n i me ro tas i

skuadnya. Dia menu r un kan B o y a t a d a n G a r c i a

m e n g g a n t i k a n Zabaleta dan Yaya

Toure. Permainan City boleh dibilang kurang klik. Hasilnya, mereka kesulitan menaklukkan Palace. Pellegrini pun mengakui bahwa tidak biasanya City hanya mencetak satu gol dalam laga kandang.

CITY KUASAI PUNCAKTerlepas dari semua krit ik atas kegagalan menang meyakinkan, City berhasil naik ke puncak klasemen Liga Primer Inggris. Pesaingnya akan menghadapi hadangan. Arsenal ditantang Newcastle di hari Minggu,

dan Chelsea melawan Liverpool akan saling bantai di Stamford Bridge.

PELAJARAN DARI PERTANDINGAN MANCHESTER CITY VS CRYSTAL PALACE

Page 9: e Paper Koran Madura 30 Desember 2013

SENIN 30 DESEMBER 2013 NO.0270 | TAHUN II 1Taneyan Lanjang30 DESEMBER 2013 SENIN 9

Semua baliho caleg tidak

berizin. Bahkan, tidak ada satu pun caleg yang lolos verifikasi

mendaftar pemasangan

baliho...”

Farida HasanKepala Bidang Pengen-dalian dan Penyuluhan

BPPT Sumenep

ALAT PERAGA KAMPANYE

Semua Baliho Caleg Tak Berizin

SUMENEP - Sejumlah baliho calon ang-gota legislatif (caleg) ilegal yang bertebaran di sejumlah tempat umum hingga saat ini belum diturunkan. Badan Pengelolaan Periz-inan Terpadu mengaku, tak ada seorangpun caleg yang mengurus perizinan penempatan balihonya.

Setelah melakukan verifikasi, KPU men-etapkan jumlah caleg di Kabupaten Sumenep sebanyak 498. Baliho yang dipasang caleg tersebut tak satupun yang mengantongi izin dari BPPT. Namun hingga saat ini belum diturunkan.

“Semua baliho caleg tidak berizin. Bahkan, tidak ada satu pun caleg yang lolos verifikasi mendaftar pemasangan baliho. Sampai saat ini, baliho-baliho caleg tersebut masih ilegal,” ucap Kepala Bidang Pengendalian dan Peny-uluhan BPPT Sumenep, Farida Hasan.

BPPT ber-janji akan mem-beri sanksi tegas terhadap pe-masang baliho caleg liar. “Pen-ertiban akan kita lakukan, sejauh ini kami masih berkoordinasi dengan pihak Satuan Polisi Pa-mong Praja (Sat-pol PP) Sume-nep,” terangnya.

N a n t i n y a , hanya baliho yang berizin yang boleh ter-pajang. Dipas-tikan, semua baliho tidak berizin akan segera diturunkan. ”Baliho yang tak berizin pada 2014 nanti, akan kita turunkan paksa. Sehingga hanya baliho berizin yang bisa dipajang,” katanya.

Terpisah, Kepala Satpol PP Sumenep, Abd Madjid mengatakan, saat ini pihaknya masih fokus pada baliho yang melanggar peratu-ran daerah (perda). Untuk sejumlah baliho caleg masih menunggu koordinasi dari BPPT. ”Kami selama ini fokus pada baliho pelang-gar perda seperti baliho yang berada di zona terlarang,” ujarnya.

Dijelaskan, selama ini pihaknya masih belum bisa membedakan mana yang berizin dan mana yang tidak berizin. “Kita bisa saja melakukan penertiban, hanya saja kita harus berkoordinasi koordinasi dengan BPPT,” je-lasnya. (edo/mk)

Novi Khirul UmmahAtlet

Aktivitas Baru Ratna

Ervina Ratna Sari belakangan ini me-miliki aktivitas baru, selain bergelut dengan buku dan tugas kuliah. Kegia-

tan yang baru berjalan beberapa pekan ini adalah bisnis rias kecantikan. Namun, bisnis yang baru dirintis tidak sampai menyita waktu belajar dan masuk kuliah.

Menurut perempuan kelahiran 6 No-vember 1993 itu, belajar sebuah keharu-san, sementara aktif di organisasi adalah mengamalkan ilmu yang telah diperoleh. Tapi hanya berbekal dua hal tersebut tidak cukup untuk terjun ke masyarakat. Katanya, juga harus menjadi pebisnis, sebagai dapurnya.

“Yang saya inginkan, sebagai mahasiswi tidak hanya berproses di kelas tapi saya juga aktif di organisasi. Saya juga ingin menjadi seorang pebisnis, yang akhirnya bisa mem-bawa masyarakat dalam kesenangan,” ujar perempuan pengagum Soekarno.

Sekalipun bisnis yang dirintis masih seu-mur jagung, namun dirinya telah mendapat-kan banyak pelajaran yang tidak diajakan di kampus dan organisasi, serta tidak ditemu-kan dalam buku-buku. Ilmu yang diper-oleh dari bisnis yang digeluti, perempuan juara pertama lomba rias tanpa cermin itu berkesimpulan bahwa tidak ada istilah gagal selama mau berproses.

“Kegagalan adalah modal awal kesuk-sesan, maka bersabarlah dan berdoa,” tutur mahasiswi jurusan PKn tingkat satu. (mk)

Ervina Ratna Sari Mahasiswi

Pelayanan e-KTP Dihentikan SementaraBANGKALAN - Meski petugas Satpol PP

beberapa waktu yang lalu sudah melakukan penertiban berkali-kali terhadap anak jalanan (Anjal) dan pengamen yang mangkal di Traffic Light Tangkel, Kecamatan Burneh dan Junok Bangkalan, namun tidak membuat mereka jera. Justru mereka tetap nekad turun keja-lan untuk menyambung hidup. Masalah anjal seakan-akan kian tak bisa ditangani. Bahkan akhir-akhir ini kelakuan mereka semakin me-resahkan para pengguna jalan.

Tampang mereka semakin sangar, mena-kutkan. Bahkan tidak jarang diantara mereka berani melakukan penodongan, khususnya kepada pengemudi roda empat. Mereka cend-erung memaksa pengendara untuk memberi, meski hanya sebatang rokok. Ironisnya, mere-ka rata-rata dari luar Bangkalan. Aksi me-maksa tersebut, membuat para pengguna ja-lan merasa tidak nyaman dengan keberadaan anak jalanan ini.

“Anak jalanan dan pengamen itu sudah sangat mengganggu dan meresahkan para pengguna jalan, karena dengan tampangnya yang sangar. Minta tolong perhatiaan Kasat Pol PP,” ujar salah seorang pengemudi roda empat, Moh. Toha, warga Blega yang kebetu-lan melintas menuju Surabaya.

Menurutnya, para anjal dan pengamen di Traffic Light Tangkel, membuatnya merasa ketakutan. Penampilan mereka tampak sangar dengan rambut gondrong dan gimbal. Apalagi, ketika saat mendekati pengemudi membuat was-was dan takut, karena sambil menggedor kaca mobil yang sedang berhenti. Tidak mau mengambil resiko, Toha memilih tetap mem-beri mereka uang agar tidak berlama-lama di samping mobil yang dikendarainya.

“Pada saat mereka minta-minta kadang gedor-gedor kaca, kalau kebetulan cewek yang mengemudi tambah ketakutan lagi, barusan saja saya lewat sana dengan rambut gondrong dengan muka sangar mendekat saja sudah takut. Bahkan, ada yang tidak menggunakan baju,” kata Toha.

Hal senada juga disampaikan pengemudi roda empat lainnya, Soleh, warga Kwanyar. Pria yang sehari-harinya sebagai sopir pikap ini me-nuturkan, kaca mobilnya sempat digedor-gedor, para pengamen setengah menodong harus memberi meski hanya sebatang rokok.

“Masak saya pas capek-capek mobil di-gedor-gedor terus yang ngamen bilang kalau gak ada uang ya rokok gak apa. Ini harus ada perhatian khusus dari Pemkab Bangkalan,” sesalnya.(dn/rah)

PENGEMIS

Anjal Makin Tak Tertangani

Permohonan e-KTP yang masuk hingga akhir tahun ini, prosesnya ditunda sementara waktu.

Menurut Mohammad Alwi, Kepala Dispendukcapil Pame-kasan, sesuai Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendag-ri), sambil menunggu proses tersebut para pemohon itu diberi-kan surat keterangan pengganti e-KTP yang ditandatangani camat setempat. Surat keter-angan itu dapat diper-gunakan sebagaimana KTP.

Ia mengaku belum bisa memastikan sampai kapan pelayanan pembua-tan KTP elektronik itu akan dilayani. Namun ia ma-mastikan setelah pence-takan e-KTP yang tersisa sudah tuntas, pembuatan KTP baru bagi warga yang maru memasuki usia wajib KTP maupun yang men-gajukan pembaruan data, akan kembali dilayani.

Meski menggunakan surat keterangan, kata Alwi, pemohon tidak akan menggunakan KTP-nya disamping surat keterangan dari camat yang fungsinya sama. Sebab pada saat mendaftar, KTP lama yang dia miliki akan ditarik dan ditukar surat keterangan tersebut. "Jadi tidak mungkin akan ganda, selain memegang KTP, juga me-

megang surat keterangan atau KTP sementara," kata Alwi.

Diakuinya, tidak sedikit pemo-hon yang meragukan keabsahan dalam penggunaan surat tersebut. Namun ia me-

negaskan bahwa surat tersebut me-miliki fungsi seperti KTP, karena hal tersebut juga dinyatakan dalam SE Mendagri.

Surat tersebut berlaku sampai pemegangnya menerima e-KTP. Sedangkan bagi pemohon peru-bahan dan pembuatan baru, ber-laku hingga Dispendukcapil bisa mencetak e-KTP. Saat ini, jumlah

pemohon e-KTP baik perubahan maupun baru terus bertambah. Dalam satu bulan, rata-rata men-capai 200 pemohon.

Ia mengaku telah berkirim surat permohonan pemasangan perang-kat kelengkapan termasuk perang-kat pencetakan fisik e-KTP kepada Kementerian Dalam Negeri. Tetapi hingga jelang pergantian tahun belum ada jawaban. Padahal di-harapkan semua kelengkapan baik perekaman dan pencetakan sudah tiba di Pamekasan pada Januari ta-

hun depan dan bisa segera dimanfaatkan.

Ia juga mempertan-yakan lambatnya proses pencetakan KTP milik warga yang sudah mel-akukan perekaman pada 2012 lalu yang hingga saat ini belum selesai. "Jika peralatan itu sudah ada pada kami, maka proses pencetakan e-KTP itu akan lebih ce-pat," katanya.

Data pada Dispen-dukcapil setempat me-

nyebutkan dari sebanyak 508.864 orang yang sudah melakukan perekaman, se-banyak 42 ribu lebih pen-duduk yang hingga kini be-lum menerima e-KTP.

Program e-KTP itu bertujuan mengatasi sem-rawutnya data kependudu-

kan di Indonesia. Pembuatan e-KTP dilakukan dengan merekam

biodata penduduk secara biometrik, yang merekam sidik jari dan retina mata.

Dengan program itu diharapkan bisa mencegah adanya KTP ganda dan pemalsuan KTP karena dinilai dapat menjamin ketunggalan data (single identity number) dari setiap warga Indonesia. (oni/muj/rah).

Pencetakan Tahun 2012 hingga Kini Belum SelesaiPAMEKASAN - Dinas Kependudukan dan Catatat Sipil (Dis-pendukcapil) Kabupaten Pamekasan menyatakan belum bisa melayani permohonan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) baru maupun perubahan karena pindah. Alasannya karena belum tuntasnya pencetakan e-KTP oleh Pemerin-tah RI terhadap e-KTP penduduk yang sudah melakukan perekaman pada 2012 lalu.

junaedy

NORMALISASI. Warga sedang memancing di Kali Saoraka, Desa Saroka, Kecamatan Saronggi. Batas waktu pengerjaan proyek tersebut sampai 31 Desember 2013. Proyek senilai Rp 17 miliar itu baru selesai 70 persen. Berita Halaman 10

Page 10: e Paper Koran Madura 30 Desember 2013

SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II10 SUMENEP

Pedagang meniup terompet dagangannya ketika berjualan di tepi jalan, Minggu (29/12). Pedagang musiman yang kebanyakan berjualan terompet dan kembang api tersebut akan meggelar lapaknya hingga malam pergantian tahun 2014. Jelang H-3 perayaan tahun baru 2014 penjualan pernak pernik tahun baru seperti terompet, kembang api dan petasan mengalami peningkatan sebesar 60 persen yang dijual dengan kisaran harga Rp 3 ribu sampai Rp 3 juta

SUMENEP – Pegiat Jatim Corruption Wacth (JCW) Jawa Timur, Abd Rahman men-gaku kecewa dengan mencu-atnya dugaan penyimpangan proyek hotmix di Desa Ma-tanair, Kecamatan Rubaru. Proyek tersebut terkesan dis-embunyikan, karena sampai saat ini masih belum juga di-beri papan nama.

”Saya sangat menyay-angkan, kenapa sampai saat ini kok masih belum juga di-pasang papan nama, padahal pekerjaan itu sudah selesai, apalagi sudah melewati dead-line,” katanya dengan nada kecewa, Minggu (29/12).

Tidak adanya papan nama, menurutnya, men-unjukkan ketidakseriusan rekanan dalam mengerja-

kan proyek tersebut. Pada-hal anggaranya mencapai senilai Rp 230 juta. ”Ini patut dicurigai adanya pe-nyimpangan di dalamnya, sehingga rekanan terkesan takut untuk diketahui oleh publik,” terangnya.

Padahal, sambung Rah-man, papan nama itu diper-lukan sebagai pegangan bagi masyarakat untuk melakukan evaluasi terhadap pekerjaan proyek itu. ”Memang tidak ada ketentuan harus dipasang sejak awal pekerjaan. Namun kalau sudah selesai itu harus dipasang, sehingga semua elemen juga tahu dari mana sumber anggaran itu dan juga siapa yang melakukan, serta jumlah anggaran yang telah dihabiskan,” tanggapnya

Hal senada juga dikata-kan oleh Direktur Lembaga Demokrasi dan Kebangsaan (LemDek) Syafrawi. Pihakn-ya meminta PU Bina Marga Sumenep tidak berpangku tangan dalam menangani proyek yang diduga berma-sakah itu. ”Ini sudah tidak bisa dibiarkan. Kami harap PU bisa mengambil kebijakan yang tegas, karena itu sudah menyangkut kualitas peker-jaan itu sendiri,” harapnya.

Jika PU tidak segera mengambil langkah, dirinya khawatir pengerjaan jalan kedepannya akan terus am-buradul. ”Tindakan PU itu sebagai shock terapi bagi rekanan. Agar kedepannya bisa hati-hati dalam bekerja. Bahkan kami tidak ingin PU

itu sampai terdengar ada in-dikasi membiarkan kualitas pekerjaan yang amburadul,” tukasnya.

Kepala PU Bina Marga Edy Rasyiadi belum bisa dikon-firmasi saat dihubungi Koran Madura. Telepon genggamn-ya yang biasa digunakan tidak aktif.

Sebelumnya, proyek yang bersumber dari dana APBD itu ditengarai tidak sesuia de-ngan juknis (petunjuk tekh-nis). Ketebalan hotmix itu ditengari hanya berkisar 1 sentimeter, padahal juknis-nya harus dihampar dengan ketebalan 5-7 sentimeter. Selin itu, peletakan ham-paran hotmix ditengarai di-lakukan setelah suhu panas berkurang. (edy/mk)

Anggota Komisi A Darul Hasyim, mempertanyakan realisasi proyek PLTD Masa-lembu itu. Pasalnya, hingga menjelang pergantian ta-hun, belum ada tanda-tanda pengerjaan proyek PLTD yang terkatung-katung tersebut. Indikasinya, sejauh ini tidak ada kejelasan tentang serah terima pengelola PLTD oleh pihak pemerintah.

“Tidak jelas, apakah su-dah ada serah terima dari kontraktor PLTD ke Pemer-intah? Saya tidak ingin ang-garan sebesar Rp 1 miliar terkatung-katung dalam pelaksanaannya. Untuk itu, pihaknya akan mendesak pemerintah untuk segera merealisasikan proyek PLTD

itu,” Ujar Darul yang berang-kat dari Dapil Kepulauan itu.

Darul merasa tidak habis pikir dengan tidak segera beroperasinya proyek PLTD Masalembu. Padahal, proyek pengadaan barang sudah ada, hanya tinggal realisasi. Se-hingga masyarakat Pulau Ma-salembu menunggu dan mem-pertanyakan kapan proyek PLTD itu digarap? Itu lantaran barang sudah datang, tapi dib-iarkan mangkrak begitu saja.

Tidak jelasnya informasi tentang beroperasinya PLTD Masalembu, jelas Darul, dikha-watirkan tidak sesuai dengan target. Sebab realisasi proyek berkaitan dengan limitasi waktu. Pemerintah mestinya bekerja sesuai dengan target

pengelolaan PLTD yang sudah direncanakan sejak awal. Se-hingga keberadaaan proyek itu tidak terkesan mangkrak dan bisa segera dirasakan man-faatnya oleh warga.

“Saya tidak tahu pasti ken-dala yang dialami. Hanya saja sebagai perwakilan masyarakat kepulauan, Memang sampai saat ini tidak diberi informasi terkait mandeknya proyek PLTD tersebut. Saya tegaskan jika tidak beroperasi, pemer-intah jelas tidak bekerja!” Kata Darul berang.

Untuk itu, pihaknya akan segera meminta klarifikasi ter-hadap pemerintah terutama bagian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumenep. Itu terkait kejelasan proyek yang mencapai miliaran rupiah tersebut. sebab yang inginkan warga kepulauan, proyek itu segera dikerjakan dan tidak dibiarkan macet ditengah jalan.

Sementara Kepala ESDM Abd Kahir berdalih tidak beroprasinya PLTD meski ba-rangnya sudah datang, akibat terkendala sector jaringan yang masih bermasalah. Se-hinga pihaknya masih akan bermusyawarah dengan pihak pengelola PLTD. Diakuinya, rencananya proyek PLTD itu akan beroperasi pada awal Januari mendatang.

“Masih ada persoalan teknis. Sebab ada perbedaaan antara mesin yang lama de-ngan mesin yang baru. Se-hingga, untuk mengefektifkan kerja mesin yang baru masih dibutuhkan adaptasi atau merehabilitasi terhadap mes-in yang lama itu,” ujar Kahir. (edo/mk)

SUMENEP – Proyek Nor-malisasi Kali Saroka di Desa Saroka, Kecamtan Saronggi, belum selesai. Waktu penger-jaan proyek sampai 31 De-sember 2013. Rekanan yang mengerjakan proyek tersebut bisa disanksi, karena baru se-lesai sekitar 70 persen.

Kepala Dinas Peker-jaan Umum (PU) Pengairan Sumenep Eri Susanto pesi-mis proyek APBN senilai Rp 17 miliar melalui balai besar itu akan selesai tepat waktu. ”Melihat kondisi di lapangan, memang sangat sulit untuk selesai pada waktu yang telah diberikan, yakni akhir Desem-ber 2013 ini,” katanya.

Pihaknya sebagai abdi ne-gara akan bepegang teguh ter-hadap peraturan pemerintah yang berlaku dalam memberi-kan sanksi. ”Sesuai dengan Perpres (Peraturan Presiden) Nomor 70 Tahun 2012 Pasal 120 tentang Keterlambatan Pengadaan Barang dan Jasa, maka rekanan akan diberi sanksi sebesar 1/1000 setiap hari sesuai dengan nilai besa-ran proyek itu,” ungkapnya.

Sanksi itu akan diberikan setelah akhir waktu pengerjaan proyek sebagaimana yang telah diberikan oleh pemerintah. ”Ini batas waktunya sampai 31 Desember 2013. Jadi sanksi itu akan berlalu per 1 Januari 2014 mendatang,” terangnya.

Kendati demikian, pihakn-ya akan memberikan toler-ansi selama 50 hari. Hal itu untuk menyelesaikan peker-jaan tersebut. ”Kami berikan toleransi itu karena sudah jelas di dalam kontraknya, sehingga kami pun tidak bisa menghalanginya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Eri menga-takan, jika rekanan tidak bisa menyelesaikan pekerjaan itu sampai batas waktu yang telah diberikan, yakni sampai Februari 2014, secara otoma-tis rekanan akan di-black list. ”Tidak hanya itu, rekanan juga tidak akan diberi peker-jaan selama 2 tahun bertu-rut-turut,” tegasnya.

Disinggung masalah kuali-tas proyek, pihaknya mengaku akan terus memantau, utaman-ya dari segi kualitas. ”Kalau masalah kualitas, kirannya

tidak perlu dikhawatirkan. Ka-rena selain konsultan, kami (PU Pengairan red.) juga ikut serta mengawasi pekerjaan tersebut,” tukasnya.

Sementara Anggota Komi-si C DPRD Sumenep, Achmad Fauzi Hasyim, mengimbau agar satker terkait terus mel-akukan pemantauan sampai pekerjaan itu selesai. ”Kami harap, agar Satker terkait bisa memantau secara de-tail, utamnya dalam kualitas pekerjaan tersebut,” katanya.

Sebab, Politisi PBB itu khawatir jika sudah diberi-kan sanksi dan tidak diper-ketat pengawasannya akan berpengaruh terhadap kuali-tas proyek itu sendiri. ”Pen-gawasan itu memang sangat diperlukan, agar pekerjaan itu bisa maksimal,” ungkapnya.

Lanjut Fauzi, pihaknya akan terus melakukan penga-wasan terhadap pengerjaan proyek itu. ”Kami khawatir pekerjaan itu tidak lagi men-gutamakan kualitas, makanya kami pun akan terus menga-wasi perkerjaan itu,” terangn-ya. (edy/mk)

Proyek PLTD Terkatung-katungSUMENEP - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Masalembu hingga kini belum men-emukan titik terang. Proyek senilai Rp 1 miliar itu terancam tak sesuai target yang direncanakan. Sebab target pengerjaan proyek PLTD itu dimulai awal Januari 2014.

Aku Anak Judul Indonesia

PEDAGANG MUSIMAN TAHUN BARU

ant/lucky r

PROYEK HOTMIX

JCW: Patut Dicurigai Ada Penyimpangan

Masih ada persoalan teknis.

Sebab ada perbedaaan antara mesin yang lama

dengan mesin yang baru.

Abd. KahirKepala ESDM

Normalisasi. Sebuah alat berat sedang beroperasi di Kali Saroka, Desa Saroka, Kecamatan Saronggi. Batas waktu pengerjaan proyek tersebut sampai 31 Desember 2013.

KALI SAROKA

Proyek Normalisasi Belum Selesai

Klik dan unduh di sini:http://www.koranmadura.com/category/epaper-koranmadura/

ePaper

Terbit Siang!

Unduh Koran Madura versi ePaper dan nikmati beragam informasi dari gadget anda

Page 11: e Paper Koran Madura 30 Desember 2013

SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II 11

BERITA KEHILANGAN

KONTAK LANGGANAN

(0328) 6770024

IKLAN BARIS

SUMENEP

STNKB Daihatsu Th 2012 Nopol M 1106 VC , dompet, Sim A dan C serta kartu perpustakaan an. PUTRA ANDIKA RAHMAT WIRA Perum Puskesmas Talango RT/RW: 01/06 Ds/Kec. Talango Kab. Sumenep.

Dua kapal tersebut dinya-takan hilang Minggu (22/12) malam dan hingga saat ini belum ditemukan. Selain mengangkut pupuk, dua ka-pal tersebut juga mengangkut 15 Anak Buah Kapal (ABK).

Informasi yang dihimpun Koran Madura, warga setem-pat tak tahu kapal tersebut kini ada dimana. Menurut penuturan warga, kini hanya ada 6 anak buah kapal yang bisa diamankan di Desa Kara-mmian, Masalembu.

“Kabarnya begitu, Mas. Cuma kami tak dapat memas-tikan itu. Tetapi di perairan

Masalembu ada 6 orang ABK berada di Masalembu, semen-tara kapalnya tidak tahu ada dimana,” kata Albar, warga setempat, Minggu (29/12).

Kondisi cuaca di Perarai-ran Masalembu, menurut Al-bar, beberapa pekan ini me-mang sangat buruk, bahkan sampai mengakibatkan warga asal California terdampar di perairan tersebut. “Cuaca me-mang sangat buruk, bahkan kalau di sini tidak ada yang berani berlayar, sehingga kami memilih diam, sebab cuaca tak bersahabat,” je-lasnya.

Sementara, Camat Masa-lembu, Suswono, mengaku belum tahu terhadap infor-masi hilangnya dua PLM. “Kami belum tahu, Mas, kalau ada kapal yang hilang. Bahkan barusan kami konfirmasi ke sahbandar juga belum tahu. Artinya, kami masih belum memastikan hal itu,” katanya.

Dia menambahkan bahwa pihaknya akan mencari ten-tang perihal hilangnya dua kapal tersebut. “Kami masih hendak cari tahu tentang hi-langnya dua buah PLM, dan sementara ini kami tidak bisa memastikan,” terangnya.

Kepala Dinas Perhubun-gan, Heri Kuntjoro mengaku sudah melakukan koordinasi dengan administrator kapal agar tidak memberikan izin berlayar selama cuaca masih buruk. “Memang setiap per-gantian tahun cuaca di pe-rairan Sumenep dipastikan

memburuk, sehingga kami sudah melakukan koordi-nasi kepada adminitrator di Pelabuhan-pelabuhan agar tidak memberikan ijin berla-yar kepada semua kapal,” je-lasnya.

Sebab, lajut Heri, dirinya tidak ingin mengulang peri-stiwa yang sama saat terjadi laka laut yang menewaskan 13 orang. “Sudah cukup tahun 2011 lalu ada kecelakaan,” ucapnya singkat. (sym/mk)

SUMENEP - Sebanyak 24 jurnalis Sumenep belajar liputan wisata kepada wartawan senior di Bali. Hal itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan Workshop Jurnalisme Alam dan Studi Wisata yang dilaksanakan oleh Jurnalis Merah Putih (JMP). Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari, sejak dari Jum’at-Minggu (27-29/12).

Empat jurnalis senior berbagi teknik pelakukan peliputan objek wisata, yaitu I Gede Agus Astapa, (mantan Redaktur Bali Pos dan saat ini menjabat wakil ketua Komisi Informasi Bali), Bobby (Pipanews-Tribun), Syaifullah (Metro TV), dan Rahmat (Orkeson dan Kabar Nusa.com). Mereka menjadi saksi sejarah letusan bom.

“Dengan berdiskusi dengan para wartawan senior di Bali diharapkan akan menjadi pemantik bagi wartawan Sumenep untuk membuat terobosan baru dengan mulai belajar lebih baik tentang jurnalisme alam dan wisata di Sumenep. Hingga, kita bisa menggali potensi wisata di Kota Sumekar kita tercinta. Agar, kota wisatanya orang Sumenep tidak hanya tinggal nama,” jelas Roziqin, koordinator Workshop Jurnalisme Alam dan Studi Wisata JMP Sumenep.

Wakil Ketua KI Bali, I Gede Agus Astapa, mengungkapkan, Bali dahulu tak seperti sekarang. Dahulu, Bali hanya dikenal sebagai kota budaya yang kental dengan adat. “Namun melihat bali hari seolah kita dibawa pada dunia dimana kita harus bermimpi. Iya, seperni inilah wajah bali, selalu hidup dan tak pernah mati. Bah-kan lalu lalang wisatawan tak pernah berhenti sejenak pun hingga pagi menjemput,” ucapnya kepada 24 wartawan Sumenep.

Kenapa Bali bisa seperti itu, menyambung narasi yang disampaikan oleh Agus Astapa, Bobby menjelaskan karena ada media. “Tanpa media, Bali takkan pernah memukau ke luar. Apalagi sejak terjadi bom 1 dan 2, Bali bukan malah turun kasta, tetapi justru menambah daya tarik wisatawan,” katanya.

Rahmat, Wartawan Orkezon, menambahkan, peran me-dia sangat luar. Semua media, baik cetak maupun elektronik bertandang ke Bali hanya karena ingin mendapat gambar peris-tiwa bom. “Oleh karena itu, setiap hari tak ada berita lain selain tentang Bali dan Bom. Sehingga Bali pun menjadi daya tarik bagi banyak orang, baik hanya sekadar iseng bertanya tentang sebab musabab Bom Bali ataupun hanya bertanya tentang pros-pek Bali ke depan. Namun Bali yang dikhawatirkan pun tak jadi kenyataan, para wisatawan kian banyak mengerumuni tempat wisata Bali,” tambahnya.

Syaiful, wartawan Metro, menjelaskan, pekerja media di Bali dan kotanya satu hal yang tak bisa dipisahkan. “Makanya, saat ini ketika wisata Bali diusik, jurnalis ikut terusik. Misalnya, saat ini Kuta mulai terlihat kotor dan bau sampah, maka untuk menjaga dan mengangkat wisata Bali tetap bagus, kami mulai menyoroti tentang sampah yang berserakan di Pantai Kuta,” jelasnya.

Bobby pun kian memperjelas tentang Bali sebagai pusat industri parwisata. “Maka jika Bali sebagai basis pariwisata dan budaya, kemudian diusik oleh sampah, dan lain-lain, maka se-mua media di Bali pun akan mengabarkan fakta itu,” imbuhnya.

Jadi, sebagai sebuah kesimpulan, Agus Astapa menegaskan substansi pembahasan tentang jurnalisme alam dan studi wisata. “Inti dari pembahasan kami dan diskusi kita kali ini bahwa kita hanya ingin mengatakan bahwa media mau tidak mau harus men-jadi kontrol terhadap fakta, termasuk fakta tentang pariwisata,” ucapnya sembari disambut dengan tepuk tangan oleh para jurnalis Sumenep bahwa kuncinya adalah fakta. (sym/mk)

SUMENEP- Akibat belum kelarnya proyek pembangunan Pasar Anom, sejumlah peda-gang mengeluh sebab kondisi pasar semraut dan belum kun-jung diperbaiki. Apalagi saat hujan datang, dagangan mere-ka kehujanan karena tidak ada tempat yang memadai untuk berjdagang kondusif.

Hal demikian disampaikan oleh para pedagang yang ada di pasar pada Minggu (29/12). Mereka mengaku resah dengan kondisi Pasar Anom ketika hu-jan datang mengguyur Kota Sumekar. Pasalnya, barang da-gangan mereka dipastikan ke-hujanan.

“Kami tak bisa berbuat apa-apa ketika hujan datang, sebab kios yang kami tem-pat atapnya bocor, sehingga dagangan kami kehujanan. Sehingga kami merasa resah setiap hari, karena beberapa hari ini hujan datang tiap hari,” ucap Ahmad, salah satu pedagang di Pasar Anom.

Mangkraknya proyek pembangunan pasar yang su-dah bertahun-tahun lamanya memang membuat para peda-gang menderita. Akibatnya para pedagang resah, sebab tempat alternatif yang dise-diakan kepdaa mereka sempit dan tidak memadai. Oleh ka-rena itu, ketika musim hujan, barang dagangan mereka di-pastikan kehujanan dan rusak. “Jadi, saat hujan, kami diam saja, dan menunggu hujan reda,” ujarnya singkat seolah

sudah pasrah bahwa ini adalah nasibnya berjualan di Pasar Anom.

Sementara, pedagang lainnya, Muslimah mengaku, penataan Pasar Anom sem-brawut. Hal tersebut terbukti dari pengaturan kendaraan roda dua dan empat serta

para abang becak yang keluar masuk tanpa diatur. “Semak-in membuat pasar terbesar di sumenep ini amburadul, bah-kan fasilitas jalan pasar anom rusak, termasuk pula ketika turun hujan jalan digenangi, akibatnya, kodisi jalan becek dan licin,” imbuhnya.

Salah satu pedagang ba-rang pecah belah itu menutu-kan mengaku kecewa dengan pembangunan Pasar sebab se-

jak ada proyek pembangunan pasar anom yang tidak kun-jung kelar, sehingga membuat barang dagangannya rusak lantaran kehujanan. “Sebab tempat alternatif yang dise-diakan sempit tidak dapat menampung barang dagan-gannya. Makanya dek, saat hujan datang, sudah dipas-tikan barang dagangan kami kehujanan, sehingga kami pun tidak bisa berbuat apa-apa,” akunya.

Ahmad dan Muslimah hanya bagian kecil dari para pedagang yang mengeluh dan menderita saat barang dagan-gannya kehujanan. Kini, mere-ka hanya bisa menatap lesu ketika hujan datang mengguy-ur. Jika boleh meminta, para pedagang sangat berharap pemerintah segera melanjut-kan pembangunan.

Sementara Carto, Kepala DPPKA Kabupaten Sume-nep mengatakan bahwa un-tuk kelanjutan pembangunan pasar anom jika tak ada aral melintang, awal Tahun 2014 akan dilanjutkan. “Sesuai tar-get kami, pada tahun 2014 akan dilanjutkan,” ucapnya singkat.

Ketika ditanya lebih lanjut tentang kepastian kelanjutan, Carto tidak bisa banyak berko-mentar. Ia menuruh konfir-masi ke Imam Sukandi, Bidang Pemasaran. Namun ketika di-hubungi lewat telpon maupun pesan singkat, ia tidak mer-espon. (sym/mk)

SUMENEP – Anggota Komisi D DPRD Sume-nep ,Heri Effendi mengatakan, lambannya pen-anganan kasus mark up pembebasan lahan SMAN 1 Batuan patut dicurigai. Katanya, bisa saja kejari sudah disuap sehingga lamban me-nangani kasus tersebut.

”Kejari seolah hanya santai saja dan terke-san bertele-tele menangani kasus SMA Batuan. Terbukti sampai saat ini tidak ada perkemb-nangan yang berarti. Padahal sudah 21 saksi yang sudah diperiksab termasuk 5 pejabat di dalamnya. Akibatnya, kasus yang merugikan negara ini belum terealisasi sesuai harapan,” katanya.

Menurutnya, pemeriksaan terhadap lima pejabat di antaranya YK, CR, SD, MS dan IK harus dikawal. Karena pemeriksaan terhadap lima pejabat itu rentan terjadi main mata. “Bisa saja sekarang Kejari benar-benar sudah masuk angin,” duganya.

Kata Heri, mestinya saat ini sudah ada ter-sangka, sebab dirinya mengaku pernah berbin-cang-bincang dengan mantan Kejari Sumenep sebelumnya, Bambang Hartoto yang menyata-kan kasus tersebut sudah A1. Sehingga tidak perlu proses penyelidikan tapi sudah harus pe-nyidikan.

”Saya mendengar langsung dari Kajari bahwa data SMA Batuan A1. Sehingga bukan penyelidikan lagi tapi sudah penyidikan. Namun yang terjadi sekarang berbeda. Malah Kejari hanya lama dipemeriksaan saksi. Hal ini patut dicurigai,” ucap Politisi Hanura.

Namun, dugaan itu dibantah Kepala Kejari Sumenep, Roch Adi Wibowo. Pihaknya selama ini mengaku sudah melakukan sesuai proses hukum sebagaimana yang berlaku. ”Dinilai lam-bat atau tidak itu sudah biasa. Yang pasti saya sudah melakukan proses hukum secara prose-dur. Ini kan masalah pembuktian jadi tidak perlu gegabah,” katanya. (edo/mk)

PERAIRAN MASALEMBU

Kapal Pengangkut Pupuk HilangSUMENEP - Dua kapal motor pengangkut pupuk dari Surabaya dengan tujuan Sampit, Kalimantan Tengah, hilang di perairan Masalembu. Di tengah perjalanan, gelombang ombak besar datang dan tiba-tiba menghantam dua kapal tersebut. Dua kapal tersebut pun menepi.

CATATAN JURNALIS

Belajar Jurnalisme Wisata

PASAR ANOM MANGKRAK

Barang Dagangan KehujananDUGAAN KORUPSI LAHAN

Kejari Diduga Main Mata

Indonesia punya banyak pantai yang indah, namun banyak juga yang tidak terawat dengan baik, seperti foto di atas sampah berserakan tak terurus. Penyebabnya, di antaranya karena kurangnya kesadaran wisatawan dalam menjaga kebersihan.KURANG SADAR KEBERSIHAN

Kami tak bisa berbuat apa-

apa ketika hujan datang, sebab kios yang kami tempat

atapnya bocor, sehingga dagangan

kami kehujanan

AhmadPedagang

Foto bareng semua jurnalis Sumenep dengan Jurnalis Senior Bali

Page 12: e Paper Koran Madura 30 Desember 2013

SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II12 PAMEKASAN

Penanganan sengketa la-han sekolah itu memasuki ta-hapan berbeda. Sengketa la-han SD Negeri 1 Kadur, sudah masuk pada proses hukum banding di Pengadilan Tinggi (PT) Surbaya. Upaya banding dilakukan setelah penggu-gat tidak menerima putusan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Pamekasan yang memenangkan pihak pemkab sebagai pemilik tanah yang sah.

Sedangkan sengketa la-han SMA Negeri 1 Waru masih ditangani tim penyelesaian sengketa Pemkab Pamekasan. Hingga saat ini, tim yang telah dibentuk beberapa bulan yang lalu itu jalan di tempat. Sehing-ga penyelesaian kasus sengketa tidak memperoleh kejelasan.

Kepala Bidang Pendidik-an Dasar (Dikdas) Dinas Pen-

didikan (Disdik) Pamekasan Pramajaya menyerahkan sepenuhnya sengketa lahan SD Negeri 1 Kadur, pada pro-ses hukum yang berjalan di Pengadilan Tinggi. Kini pihak-nya masih menunggu putu-san banding sehingga belum mengambil langkah apapun.

Pramajaya menjelaskan sengketa lahan SD Negeri 1 Kadur dinilai berdampak sis-temik. Meski demikian tidak mengganngu terhadap proses pembelajaran di sekolah itu, karena lahan yang disengke-takan bukan pada bangunan ruang kelas SD itu, tetapi la-han yang akan dibangun per-pustakaan.

"Kami masih menunggu putusan banding dari perkara ini. Yang jelas permasalahan ini berdampak sistemik," katanya.

Salah satu dampak dari

sengketa lahan tersebut yaitu menghambat terhadap pro-ses pembangunan di sekolah itu. Pembangunan dimaksud berupa pembatalan gedung perpustakaan yang harus di-alihkan ke lembaga lain, ka-rena warga melakukan pem-blokiran lokasi.

Sementara itu, penanga-nan sengketa lahan SMA Ne-geri 1 Waru masih dalam tahap pengumpulan bukti kepemilikan. Tim penyelesa-ian sengketa Pemkab Pame-kasan masih terus berupaya, namun belum menunjukkan perkembangan berarti.

Kepala Bidang Pendi-dikan Menengah (Dikmen), Disdik Pamekasan Tarsun mengatakan Pemkab Pame-kasan sampai kini tidak bisa membayar ganti rugi yang dimintai warga yang meng-klaim sebagai pemilik lahan SMA Negeri 1 Waru. Karena lahan itu masih bersertifikat Pemkab Pamekasan. Sedang-kan warga yang mengklaim sebagai pemilik lahan, sam-pai kini tidak menyerahkan apapun sebagai bukti kepe-milikan tanah.

"Tanpa bukti awal itu, kami kebingungan untuk menentu-kan langkah berikutnya. Ter-

masuk jual beli seperti yang diminta ahli waris tidak bisa kami lakukan. Apalagi kami memiliki sertifikat tanah atas nama Pemkab Pamekasan," katanya.

Sengketa lahan SD Negeri 1 Kadur mencuat sejak 2012 lalu. Sutrisno, 50, warga se-tempat, mengklaim sebagai ahli waris pemilik lahan SD itu, berdasar surat tanah (liter c). Ia juga mengaku masih membayar pajak lahan itu setiap tahun.

Sementara itu, Nor Salim dan keluarganya nekad me-nyegel lahan SMA Negeri 1 Waru pada pertengaha Juli lalu. Mereka mengklaim se-bagai ahli waris pemilik lahan seluas 10.180 m2 yang ditem-pati sekolah itu.

Dalam catatan koran ini, jumlah sekolah negeri yang berada di lahan tidak berser-tifikat dan berpotensi ber-masalah di Pamekasan men-capai 220 sekolah dasar (SD) pada awal 2013 ini.

Pemkab Pamekasan sudah melakukan upaya pembeba-san lahan yang diserahkan pada Dinas Pendapatan Pen-gelolaan Keuangan dan Aset (DP2KA) Pamekasan. Hal ini untuk menghindari adanya

penyegelan gedung sekolah dasar oleh warga.

Sebelumnya aksi pe-nyegelan gedung sekolah dasar di Kabupaten Pame-kasan marak terjadi. Seper-ti SDN Larangan Luar , Ke-camatan Larangan, SDN Tebul Timur, Kecamatan Pagente-nan, dan di SDN Blumbungan, Kecamatan Larangan.

Tentu saja penyegelan gedung SDN itu menyeng-sarakan ratusan siswa dan puluhan orang guru. Pasalnya setelah sekolahnya disegel pe-milik lahan, kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke ru-mah warga. Ada juga yang me-minjam ruang kelas sekolah madrasah tak jauh dari SDN yang disegel.

Kepala Dinas Pendapa-tan Pengelola Keuangan dan Aset (DPPKA) Pemekasan Taufikurrahman mengata-kan pihaknya tidak langsung melakukan sertifikasi lahan sekolah, tetapi diawali de-ngan identifikasi dan verika-si berkas kepemilikan lahan yang dipersoalkan. Verifikasi kepemilikan tanah penting dilakukan, agar terhindar adanya klaim dari anggota keluarga pemilik lahan dike-mudian hari. (uzi/rah)

Penanganan Sengketa Lahan Sekolah Belum TuntasPramajaya: Serahkan Kasus SDN 1 Kadur pada Proses Hukum

PAMEKASAN – Rencana kebutuhan pupuk untuk tahun 2014 mendatang tam-paknya belum matang. Ini terlihat dari reaksi Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Pame-kasan yang meminta peme-rintah setempat mematang-kan perencanaan usulan kebutuhan pupuk tahun 2014. Sebaiknya disesuaikan dengan prakiraan kebutuhan pupuk yang sesungguhnya, agar tidak terjadi kelangka-an seperti saat ini.

Ketua KTNA Pamekasan, Fathorrahman mengata-kan pemerintah melalui Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) harus bisa memiliki perkiraan yang pasti hal-hal yang akan terjadi terhadap kebutuhan semua jenis pupuk. Perkiraan tersebut termasuk kendala perubahan cuaca, yang akan menghambat pengiriman pupuk ke distributor di Pamekasan. Dari semua jenis pupuk yang diajukan, harus memperhitung-kan kemung-kinan terburuk sehingga jika terjadi hal yang negatif, tidak berdampak negatif pula. "KP3 harus mampu mem-prediksi hal-hal yang bisa menghambat pengiriman pu-puk ke gudang penyanggah di Pamekasan," ujarnya.

Cara lain yang bisa ditempuh oleh KP3 mengantisipasi kelang-kaan pupuk, yakni mem-batasi petani dalam penggu-naan pupuk jenis urea dalam musim tanam padi. Padahal, ada pupuk lain yang bisa di-gunakan oleh petani, yakni pupuk jenis NPK Poskha maupun ZA. "Selama musim tanam padi, petani kalau bukan pupuk urea petani tidak mau menggunakan, padahal ada jenis pupuk lain yang bisa dimanfaatkan," ujar Fathor.

Akibat tingginya keter-gantungan petani meng-gunakan jenis pupuk urea menjadikan pupuk tersebut langka di Pamekasan. Se-hingga jenis pupuk tersebut langka dan menyebabkan harganya mahal.

Rekomindasinya, kata Fathor, untuk 1 hektare lahan yang ditanami padi, batasan penggunaan pupuk seharusnya 3 sampai 4 kwintal NPK poskha, 1 1/2 kwintal urea, dan 1 kwintal ZA. Sementara petani lebih condong menggunakan pu-puk jenis Urea 5-6 kwintal.

"Penggunaan pupuk

urea yang berlebihan inilah yang diduga menjadi salah faktor terjadinya kelangkaan pupuk dan di luar Rencana Definitif Kebutuhan Kelom-pok (RDKK)," jelasnya.

Sementara itu Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Pamekasan, Djumhari Ghani menya-takan pemerintah sudah berusaha mengusulkan kebutuhan pupuk setinggi-tingginya untuk memenuhi kebutuhan petani. Tetapi, karena yang menentukan kuota pupuk adalah peme-rintah pusat, pemerintah daerah hanya bisa menerima kebijakan tersebut.

Sekalipun demikian, kata pria, yang juga wakil ketua KP3 ini, Pemerintah Kabu-paten Pamekasan tidak akan patah semangat untuk tetap mengusulkan tambahan kuota pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat tersebut. "Nanti kami akan menyesuai-kan dengan kebutuhan, kalau sekiranya masih kurang kami

akan mengu-sulkan lagi, kalau dinilai cukup maka tidak mengu-sulkan," tegas-nya.

Djumhari Ghani menam-bahkan, pada tahun 2014, Kabupaten Pamekasan ber-dasarkan Ren-cana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK ) yang sudah disetujui

pemerintah pusat, untuk jenis pupuk urea yang disetujui sebesar 18.649 ton, SP 36.6.26 ton, ZA. 5.514 ton, NPK 3.292 ton, dan organik 1.453 ton untuk semua jenis ragam tanaman di Pamekasan.

Usulan Pemkab Pame-kasan akan kebutuhan pupuk di Pamekasan ini memang ada kenaikan dari tahun sebelumnya atas se-mua jenis pupuk, yang mana untuk jenis urea, tahun lalu hanya disetujui 17.942 ton, SP 36 3.671 ton, jenis pupuk ZA 4.920, NPK 2.499, dan organik 2.733 ton.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi menyampa-ikan setiap pereode peme-rintah memiliiki peren-canaan kebutuhan pupuk di Pamekasan. Sehingga dirinya mengharapkan agar perencanaan tersebut bisa sesuai dengan kebutuhan pupuk di lapangan. Untuk itu dirinya tidak mengingin-kan agar tahun 2014, tidak ada lagi keluhan petani, menyangkut kurangnya ke-butuhan pupuk jenis urea di Pamekasan. (awa/muj/rah).

PERTANIAN

Usulan Kebutuhan Pupuk 2014 Belum Siap

KP3 harus mampu memprediksi

hal-hal yang bisa menghambat pengiriman

pupuk ke gudang penyanggah di Pamekasan,”

FathorrahmanKetua KTNA Pamekasan

PAMEKASAN - Menganti-sipasi penumpukan kendaraan pada malam pergantian tahun baru, Selasa (31/12), di dalam Kota Pamekasan, Polres se-tempat akan memberlakukan car free night (malam bebas kendaraan) di sekitar bun-daran taman Arek Lancor. Di lokasi tersebut akan ditutup bagi kendaraan bermotor. Em-pat jalan utama menuju taman kota itu ditutup dan dialihkan ke jalan lainnya.

Data rencana pengamanan malam tahun baru, jalan yang akan ditutup antara lain ja-lan Jokotole, Agus Salim, Diponogoro, dan Trunojo-yo. Penutupan akan dimulai jam 18.00 WIB hingga sele-sainya acara perayaan oleh masyarakat. Kendaraan yang melalui Jalan Jokotole akan dialihkan ke Jalan Kemuning dan Balaikambang. Yang dari Jalan Trunijoyo dialihkan mel-alui jalan Niaga.

Sedang kendaraan yang dari Jalan Diponogoro diali-hkan melalui Jalan Cokroat-mojo dan yang melalui Jalan

Agus Salim dialihkan ke Jalan Kesehatan. Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pamekasan Ajun Komisaris Bambang Soegihar-to mengatakan penutupan itu dilakukan untuk mengantisi-pasi terjadinya penumpukan kendaraan dan kemacetan.

"Demi kelancaran arus lalu lintas di Arek Lancor kami akan berlakukan car free night," kata Bambang Soegi-harto.

Ia menjelaskan pada jam 22.00 WIB, khusus di jalan Jokotole penutupan akan diperluas hingga ke perempa-tan jalan Stadion dan Jingga, karena di PKPN jalan Kemun-ing yang semula menjadi jalur pengalihan, akan ada perlom-baan yang dilaksanakan warga sekitar.

Dia menjelaskan bagi masyarakat yang akan meray-akan malam tahun baru di ta-man itu, hendaknya memarkir kendaraannya di sejumlah kantong (tempat) parkir di-siapkan. Kantong parkir itu akan menggunakan jalan yang ditutup tersebut hingga perti-

gaan di seputar Arek Lancor.Ia memperkirakan arus

lalu lintas pada malam per-gantian tahun baru kali ini akan lebih padat dari tahun se-belumnya. Sebab pada malam

tahun baru kali ini akan di-gelar istighosah di Masjid As-Syuhada yang lokasinya berhadapan langsung dengan taman kota tersebut.

Sehingga yang akan datang ke lokasi itu, bukan hanya did-ominasi kaum remaja, namun juga warga yang mengikuti ke-giatan malam tahun baru de-

ngan istighotsah.Kasat Lantas mengimbau

masyarakat Pamekasan un-tuk tidak keluar di malam itu jika tidak ada keperluan yang sangat penting, agar tidak menambah kepadatan arus lalu lintas. Khusus bagi para remaja dan komunitas mo-tor di wilayah itu, pihaknya mengimbau untuk tidak mela-kukan konvoi di jalan.

"Kalau komunitas motor kami percaya akan ikut mam-bantu dalam hal ini, karena kebanyakan anggotanya sa-ngat mengerti tentang cara aman berkendara. Jadi kami rasa mereka itu tidak akan melakukan konvoi di tengah kepadatan kota nanti," ung-kapnya.

Sedang untuk jalan lain-nya yang berada di ring 2 dari taman Arek Lancor, seperti jalan Jingga, Purba, Trunojo-yo, Abd. Aziz, Segara, Amin Jakfar, Mandilaras dan Jalan Stadion akan diberlakukan jalur searah. Agar tidak terjadi kepadatan yang menyebabkan kemacetan. (oni/muj/rah).

MALAM TAHUN BARU

Pusat Kota Bebas Kendaraan

Demi kelancaran arus lalu lintas di Arek Lancor kami

akan berlakukan car free night,”

Bambang SoegihartoKasatlantas Polres

Pamekasan

SAMBUT DATANGNYA 2014. Warga menggunakan topi bertuliskan “selamat Datang 2014” dalam aksi menyambut datangnya tahun baru di Solo, Jateng, MInggu (29/12). Dalam aksinya mereka berharap datangnya tahun baru akan membawa keselamatan, kedamaian serta kesuksesan yang lebih baik bagi Bangsa Indonesia.

KEBUTUHAN PUPUK. Petani menebar pupuk di lahan persawahan desa Panyindangan, Sindang, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (29/12). Komisi IV DPR meminta Pemerintah untuk mencukupi kebutuhan pupuk bersubsidi di tingkat petani menghadapi masa tanam Oktober 2013 sampai Maret 2014.

PAMEKASAN – Penanganan kasus sengketa dua la-han sekolah negeri di Kabupaten Pamekasan, yaitu lahan SMA Negeri 1 Waru dan SD Negeri 1 Kadur sampai saat ini masih belum tuntas. Kedua lahan sekolah itu masih disengketakan oleh warga yang mengklaim sebagai pemilik lahan, yang salah satunya menggugat secara perdata ke Pengadilan Negeri (PN) setempat. Upaya hukum itu ditempuh setelah sempat melakukan penyegelan dan pemblokiran lahan.

Page 13: e Paper Koran Madura 30 Desember 2013

SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II 13PAMEKASAN

Proyek yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Be-lanja Negara (APBN) itu berada di Desa Bukek, Kecamatan Tla-nakan, Desa Plakpak, Kecama-tan Pegantenan, Desa Waru, Ke-camatan Waru, Desa Dempoh, Kecamatan Pasean, dan Desa Galis Kecamatan Galis dengan anggaran keseluruhan menca-pai Rp 18 miliar.

Pengerjaan proyek bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) itu telah dimulai sejak September lalu. Namun hingga saat ini dari lima titik penger-jaan proyek sumur bor tersebut masih rampung sekitar 85 per-sen saja. Selain untuk pembua-tan sumur bor, dana tersebut juga diperuntukkan pembuatan jaringan saluran pendistribu-sian air melalui pipa. Bantuan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan air bersih kepada warga di wilayah itu.

Sejauh ini, jumlah sumur bor yang dimiliki oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat belum cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Utamanya saat musim kemarau yang se-ring terjadi krisis air bersih di wilayah tersebut.

Direktur Perusahaan Dae-rah Air Minum (PDAM) Pame-kasan, Agoes Bahtiar mengakui pengerjaan proyek pembuatan sumur bor di wilayah itu masih tinggal sekitar 15 persen terdiri dari beberapa bagian penger-jaan sumur dan jaringan.

"Kami yakin proyek ini da-pat diselesaikan dalam tahun ini. Tapi Jika memang hingga ganti tahun proyek pengeboran tidak kelar, di tahun depan nanti pengerjaannya akan tetap di-lanjutkan dengan menggunakan dana sharing PDAM," katanya.

Dengan bertambahnya lima sumur bor baru itu, ke depan PDAM akan memiliki 22 sum-ber air. Agoes meyakini dengan 22 sumber air itu, PDAM akan cukup untuk melayani kebutu-han air bersih ke rumah-rumah pelanggan yang tersebar di selu-ruh Kabupaten Pamekasan.

Data pada PDAM setempat menyebutkan saat ini jumlah pelanggan PDAM sebanyak 10 ribu orang dengan dilayani oleh 17 sumur milik PDAM yang ada. Dengan tambahan lima sumur itu, pihaknya memastikan jum-lah pelanggan akan terus ber-tambah, seiring dengan adanya program sumur bor tersebut.

Dengan bertambah sumur

itu, diharapkan dapat mening-katkan layanan pemenuhan air bersih oleh perusahaan milik pemerintah daerah tersebut. Kepala Dinas Pendapatan Pen-gelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Pamekasan, Taufikur-rahman mengatakan lima sumur baru itu diharapkan dapat men-jadi dorongan agar PDAM dapat meningkatkan jumlah pelang-gan dan mendapatkan pemasu-kan yang memadai. Sebab se-lama ini perusahaan itu dikenal dengan perusahaan sakit karena hutang yang dipukulnya.

"Jika PDAM mampu mem-berikan layanan yang maksimal, maka perusahaan itu akan men-jadi salah satu sumber pemasu-kan bagi pendapatan daerah," katanya.

Ketua Komisi B Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Hosnan Ahmadi mengatakan PDAM sangat ber-pontensi untuk terus berkem-bang dengan adanya tambahan sumur bor baru. Saat ini tarif PDAM juga sudah dinaikkan sebesar 38 persen dari tarif semula, sehingga beban ope-rasionalnya tidak terlalu berat. Namun, Hosnan mengingat-kan agar perusahaan tersebut tetap menomorsatukan pela-yanan terhadap pelanggannya. Sehingga kekecewaan pelang-gan terhadap pelayanannya tidak kembali muncul yang da-pat memicu aksi protes seperti beberap bulan lalu. (oni/muj/rah).

Proyek Sumur Bor Belum Juga SelesaiPadahal Anggarannya Mencapai Rp 18 Miliar

PAMEKASAN - Menjelang Pergantian ke tahun 2014 , sejumlah proyek di Kabupaten Pamekasan dipastikan belum selesai pengerjannya. Salah satu yang teran-cam molor adalah mega proyek pembuatan sumur bor di lima titik lokasi di kabupaten tersebut.

WISATA WATER BLOW. Dua wisatawan domestik menyaksikan semburan ombak yang masuk di sela batu karang atau sering disebut “water blow” di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Bali. Sejumlah obyek wisata di Pulau Dewata dipadati pengunjung pada musim liburan yang diperkirakan akan terus ramai hingga Tahun Baru 2014.

PAMEKASAN - Moham-mad Zuhri, akhirnya terpilih menjadi Ketua Aliansi Jurna-lis Pamekasan (AJP) pereode 2013-2015. Wartawan JTV itu berhasil menumbangkan mantan ketua AJP sebelum-nya, Mohammad Fauzi dan Mantan Ketua AJP pereode 2009-2011, Nadi Mulyadi. Ia berhasil mendapat dukungan 15 suara dari 24 anggota AJP. Sementara Akhmad Fauzi dan Nadi Mulyadi masing-masing memperoleh 1 suara. Calon lainnya, Rofiqi Tanzil 2 suara, Habib As-Siddiq 2 Suara, ludfi Alwi 1 suara, Moh. Sholeh 1 suara, Muhsin 1 Suara, dan Hendra Zurkarnai 1 suara.

Proses pemilihan pimpi-nan paguyuban wartawan ha-rian di Pamekasan itu sempat molor dan diwarnai perde-batan. Hal tersebut berkaitan

dengan kriteria calon ketua dan mekanisme pemilihan.

Di hadapan para ang-gota AJP, Moh. Zuhri berjanji akan melanjutkan program yang masih dinilai baik, pada kepemimpinan AJP sebe-lumnya, dan akan membuat program baru yang lebih baik. Khususnya Program yang bisa memacu keahlian jurnalis yang ada di AJP.

Zuhri mengakui dirinya tidak akan bisa menjalankan program organisasi dengan baik, jika tidak didukung oleh anggota AJP lainya. "Saya berharap semua anggota bisa ikut serta menjalankan prog-ram yang akan direncanakan dalam program kerja AJP," ka-tanya.

Dirinya berencana akan melakukan pertemuan secara khusus dengan tim formatur

untuk menyusun kepengu-rusan AJP dan akan bertemu dengan dewan penasehat AJP, untuk membahas kode etik organisasi serta program-program unggulan yang akan dilaksanakan selama kepem-impinannya.

Sementara itu, mantan Ketua AJP Akhmad Fauzi men-gapresiasi panitia yang sudah melaksanakan kongres AJP de-ngan baik dan berjalan dengan sempurna. Termasuk melak-sanakan pemilihan ketua AJP dengan baik dan kondusif. Fauzi dalam kesempatan itu berterimakasih kepada semua AJP, yang telah mendukung dan membantu menjalankan program kerja AJP selama dua tahun dengan baik.

Diantaranya Program Jur-nalis Muda atau Anggota AJP memberikan pembinaan jur-

nalis ke siswa dan mahasiswa, pembinaan jurnalis ke kepala sekolah bekerja sama dengan Disdik Pamekasan, tanam pohon bekerja sama dengan Dishutbun Pemkab Pame-kasan, Bakti Sosial Sunatan Massal yang melibatkan 150 anak tidak mampu dan ikut serta mengsukseskan Program Pemerintah.

Kepada kepemimpinan AJP yang baru, Fauzi berpe-san agar ketua terpilih bisa merangkul semua anggota AJP yang memiliki latar belakang dan media harian berbeda di Pamekasan. Perbedaan pen-dapat antar sesama anggota AJP, kata Fauzi, sudah lumrah dalam organisasi. Namun ket-ua harus mampu menampung dan mengendalikan semua perbedaan pendapat tersebut. (awa/muj/rah).

ALIANSI JURNALIS

Kemampuan Zuhri Teruji di AJP

Menurut Khairul Kalam, pengesahan Undang- Undang Desa oleh DPR RI, beberapa waktu lalu, yang didalamnya juga mengamanatkan 10 per-sen anggaran dana desa dari APBN. Aturan itu tercantum dalam penjelasan Pasal 72 Ayat 2 tentang Keuangan Desa.

"Jika anggaran tersebut terealisasi, maka penga-wasannya harus diperketat. Kami juga meminta kepala desa untuk berhati-hati menggunakan anggaran tersebut, dan harus diper-gunakan sebagai mestinya," pintanya.

Khairul tidak mengingin-kan besarnya anggaran untuk desa dari APBN tersebut, hanya menambah kelompok-kelompok baru di bidang korupsi, seperti kasus bantuan raskin yang merupakan prog-ram pemerintah pusat. Alokasi anggaran dana desa, kata Khairul, memiliki tujuan untuk kesejahteraan masyarakat desa dan program pembangunan desa yang direncanakan bisa terlaksana.

"Kalau masyarakat desa sejahtera, pemerintahan desa berjalan dengan baik, maka desa tersebut akan maju," ka-tanya.

Ia menambahkan kon-sekwensi disahkannya aturan itu kedepan kepala desa harus belajar pembukuan dan administrasi keuangan, dan tata cara penyusunan laporan. Sebab kepala desa nantinya

akan menjadi Pejabat Pembuat Komitmen yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan keuangannya. Hal itu membutuhkan peran

aktif Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pamekasan yang bertanggungjawab me-nangani pemerintahan desa, untuk memberikan bimbingan kepada kepala desa dan per-angkatnya dalam hal adminis-trasi keuangan.

Ia menyarankan agar SKPD terkait mempersiapkan diri menyambut realisasi undang undang desa tersebut, terutama yang berkenaan dengan alokasi anggaran, aturan masa jabatan kepala desa, serta tunjangan untuk perangkat desa.

Sementara mengenai bertambahnya masa jabatan kepala desa dari 5 tahun menjadi 6 tahun dengan batasan tiga periode, ia menanggapinya sebagai hal yang wajar. Sebab dalam pandangannya, dengan masa jabatan 6 tahun dan batasan tiga periode, para kades bisa menuntaskan program pembangunan di desanya. (awa/muj/rah).

DAMPAK UU DESA

DPRD Mendesak Pemerintah Perketat Pengawasan Dana DesaPAMEKASAN - Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Khairul Kalam menilai penggunaan anggaran dana desa melalui APBN sebagai konsekwensi pengesahan Undang Undang Desa akan rawan penyimpangan. Karena itulah Pemerintah diharapkan menyusun strategi pengawasan terhadap program tersebut agar pemanfaatannya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

PAMEKASAN - Target pendistribusian Elektronik Kartu Tanda Penduduk (E-KTP) di Kabupaten Pame-kasan pada Desember 2013 ini dipastikan molor. Sebab cetakan e-KTP dari pen-duduk yang sudah mela-kukan perekaman belum diterima seratus persen.

Data di Dinas Kependudukan dan Cat-atan Sipil (Dispenduk-capil) Pemkab Pame-kasan menyebutkan sebanyak 42. 216 warga dari 508. 399 penduduk yang sudah melakukan perekaman E-KTP di kabupaten itu belum menerima cetakannya. Jika dipersentase sisa pen-duduk yang belum menerima e-KTP sebanyak 9 persen.

Kadispendukcapil Pem-kab Pamekasan Mohammad Alwi mengatakan dari 508. 399 penduduk yang sudah melakukan perekaman, se-banyak 466. 183 sudah dic-etak dan distribusikan. Kini pihaknya masih menunggu pengiriman sisa cetakan dari

pusat untuk segera disalur-kan.

Diakui batas akhir pen-distribusian e-KTP pada De-sember 2013.

Tetapi kekurangan e-KTP di Pamekasan sampai kemarin, belum dikirim dari pusat. Jika sampai Januari 2014 tidak dikirim, maka tugas untuk mencetak kekurangan e-KTP itu, menjadi kewajiban pem-kab setempat.

"Kalau sampai 2014 tidak dicetak, itu menjadi kewa-jiban kami untuk mencetak.

Dengan catatan, alat pence-tak sudah terkirim serta jar-ingannya sudah tersetting dari pusat," katanya.

Ia menambahkan jika peralatan itu tidak dikirim, maka pihaknya tidak ber-buat apa-apa. Sehingga pro-ses pencetakan akan dilaku-

kan setelah peralatan itu dikirim ke Pamekasan.

Kekurangan e-KTP yang dicetak itu sudah di-laporkan ke pemerintah pusat, namun belum men-dapat respon. Laporan itu disampaikan disampai-kan berdasar kekurang-an di masing-masing desa yang tersebar 189 desa/keluran di 13 ke-

camatan se-Pamekasan.Laporan itu nantinya

akan dijadikan data untuk melakukan validasi dan per-sonifikasi. Setelah itu pusat baru akan mengirim cetakan itu ke daerah, untuk selan-jutnya didistribusikan ke masing-masing kecamatan untuk disampaikan kepada wajib KTP sesuai identitas masing-masing. (uzi/rah)

DISTRIBUSI MOLOR

Puluhan Ribu Warga Tak Bere-KTP

Kalau masyarakat desa sejahtera,

pemerintahan desa berjalan dengan baik, maka desa

tersebut akan maju,”

Khairul KalamWakil Ketua DPRD

Pamekasan

EKTP BELUM DIAMBIL. Petugas menunjukkan EKTP yang belum diambil oleh pemiliknya di Kantor Kecamatan Gedongtengen, Yogyakarta beberapa waktu lalu. Sekitar 30 persen EKTP masih berada di kecamatan tersebut dan belum diambil oleh pemiliknya karena kebanyakan pemiliknya bekerja di luar kota dan distribusi EKTP itu ditarget selesai pada akhir tahun 2013.

Page 14: e Paper Koran Madura 30 Desember 2013

SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II14 SAMPANG

Sidak itu dilaksanakan di Dinas Kelautan, Dinas Cipta Karya Tata Ruang (Cika-tarung), Dinas PU Bina Marga, Bappemas, Dinas Kehutanan, dan Dinas Pendidikan Sam-pang. Sidak dilakukan meng-ingat setelah cuti bersama, yaitu Natal 25-26 Desember, biasanya banyak pegawai yang tidak masuk.

PNS paling banyak tidak masuk kerja ditemukan di dinas pendidikan yakni se-banyak 15 PNS, 3 orang PNS sakit, serta 7 orang PNS izin. "Selama sidak paling banyak di Disdik 15 orang tanpa kete-

rangan (TK), dibandingkan di-nas lainnya," jelas Kepala Sat-pol PP Kabupaten Sampang Hamdani.

Sementara di instansi lain, di dinas kelautan terdapat 3 orang PNS izin, 2 orang PNS sedang berada di dinas luar (DL). Dinas cikatarung terda-pat 5 PNS tanpa keterangan (TK), 1 PNS sakit, dan DL 1 orang.

Sedangkan di PU Bina Marga, DL sebanyak 1, izin 3, dan TK 2 orang. Di bappemas terdapat 1 orang PNS cuti dan izin 3 orang. Selanjutnya di Dinas Kehutanan ada 3 orang

TK, dan 2 orang izin."Jika ada PNS sedang di la-

pangan saat kita sidak bisa un-tuk menunjukkan surat perin-tah tugasnya, karena ada juga PNS seperti itu yang dinas dil apangan seperti di Dinas Ke-lautan, Cikatarung, dan di PU

Bina Marga," jelasnya.Ia mengatakan, sidak ini

dilakukan untuk mening-katkan kedisplinan PNS dan hasilnya akan dilaporkan langsung kepada bupati, ke-mudian mengirimkan surat ke SKPD masing-masing untuk

diberi teguran."Setelah hasil sidak ini di-

laporkan kepada Bupati Sam-pang dan diserahkan kepada dinas terkait, seperti Inspek-toran maupun BKD untuk di-berikan teguran," ucapnya. (ryn/mk)

Masih Ditemukan PNS BolosUsai Cuti Bersama, 25 Pegawai Tak Masuk KarjaSAMPANG - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sampang, Jumat (27/12) sekitar pukul 08.00 Wib melakukan inspeksi mendadak (sidak) di enam satuan kerja perangkat daerah (SKPD) setem-pat. Sedikitnya 25 PNS tidak masuk kerja.

SAMPANG - Ma-dura Development Watch (MDW) sedang menelusuri validitas data penerima pencairan Bantuan Siswa Miskin (BSM) di Kabupaten Sampang. Pasalnya, pen-cairan dana BSM itu dinilai ada indikasi data fiktif sejak tahun 2010 hingga 2012.

Ketua Madura Develop-ment Watch (MDW) Tamsul dirinya mendengar kabar jika sebanyak 75.352 siswa di bawah naungan Kantor Kementerian Agama (Kanka-menag) setempat, hingga kini belum bisa menerima pencairan BSM. Total angga-ran mencapai sebesar Rp 34.665.450.000.

Alasan dari Kankamenag sendiri belum bisa mencair-kan dana BSM tersebut, dise-babkan proses pembuatan buku rekening penerima siswa hingga kini belum tersele-saikan. Meski, berkas sudah disetorkan ke Kantor Pusat Perben-daharaan Negara (KPPN) Pamekasan pada 23 Desem-ber lalu.

"Saya pikir ini ada indi-kasi data fiktif terbukti sejak tahun 2010 sampai 2012 dari adanya pencairan BSM ini," ucap Tamsul, Minggu (29/12).

Diketahui, dana BSM bersumber dari APBN dan APBN-P. Jumlah siswa dari semua tingkatan yang memperoleh BSM dari APBN sebanyak 19.983 orang de-ngan total dana sebesar Rp 9.599.265.000. Sedangkan siswa dari semua tingka-tan yang memperoleh dari APBN-P sebanyak 55.369

siswa dengan total dana sebesar Rp 25.066.185.000. Sehingga dana keseleruhan untuk BSM yang belum dicairkan sebesar Rp 34.665.450.000.

Tak hanya itu, Tamsul juga menilai bahwa alasan tersebut merupakan alasan klasik. Sehingga, alasan itu tidak bisa dibenarkan secara logika hukum dan adminis-trasi keuangan. "Saya meli-hat molornya ini disebabkan karena molornya penetapan penerima bantuan yg tahun ketahun sebelumnya ada indikasi markup data," jelas-

nya.Dikatakan-

nya, di sisi lain pada tahun 2010 seperti salah satu-nya pencairan BSM Proga-ram Makanan Tambahan Siswa (PMTAS) dibawah koor-dinasi Kame-nag timbul ba-nyak masalah serta terindi-kasi adanya data fiktif. "Tahun 2010 dan seterusnya khusus data penerima ada

indikasi fiktif atau markup," tandasnya.

Kepala Seksi Pendidik-an Madarasah (Kasi Penda) Syamsuri saat dikonfirmasi belum bisa memberikan komentar banyak. Namun, dirinya membenarkan jika pencairan BSM sebayak 75.352 siswa belum bisa me-nerima dikarenakan proses pembuatan buku rekening belum selesai.

"Iya memang benar cuma mungkin lebih jelasnya besok, Senin (30/12) ketemu di kantor saja, Mas biar data-nya lebih lengkap. Sekarang (29/12) saya masih rapat ini," tuturnya melalu saluran telepon. (ryn/mk)

MADURA DEVELOPMENT WATCH

Data Penerima BSM Mencurigakan

Saya pikir ini ada indikasi data fiktif

terbukti sejak tahun 2010

sampai 2012 dari adanya

pencairan BSM ini,”

TamsulKetua MDW

Operet Anak-anakSejumlah bocah mementaskan operet anak-anak berjudul Sawunggaling Punya Cita-Cita di gedung Cak Durasim, Taman Budaya Jawa Timur (TBJT), Surabaya, Minggu (29/12). Operet karya sutradara Ariif Rofiq tersebut menceritakan tentang cerita rakyat Indonesia yang merupakan legenda asal Surabaya.

SAMPANG - Pemilihan ketua rukun tangga (RT) Ke-lurahan Polagan, Kecamatan Kota Sampang dihentikan oleh kepala lurah setempat untuk menghindari konflik antar masing-masing kandidat. Dari 18 RT, yang sudah terpilih se-banyak 13 RT sedangkan un-tuk sisanya akan melalui sis-tem tunjuk.

Salah satu warga Kelura-han Polagan yang tidak mau disebutkan namanya menga-takan, untuk menghindari permusuhan dari masing-ma-sing dusun dalam menentu-kan ketua RT, cukup kebijakan dari kelurahan karena itu me-rupakan wewenang dari lurah sendiri.

Ia mencontohkan pe-milihan RT Dusun Duko yang prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama ketika

dilipih langsung oleh warga. Pemilihan sempat ditunda be-berapa waktu karena jumlah surat suara dan jumlah pemil-ih tidak sama.

"Kami berharap ada kebi-jakan dari lurah dalam me-nentukan RT, karena apabila dilakukan dengan cara pe-milihan khawatir menyebab-kan permusuhan antar sau-dara. Lagian RT cuma sebagai pembantu kelurahan. Tinggal lurah yang menentukan de-ngan bermusyawarah sama tokoh masyarakat," ujarnya kepada Koran Madura, Ming-gu (29/12)

Sementara Lurah Polagan Abdur Rozak menyatakan, pemilihan RT oleh warga di-maksudkan untuk silaturrah-mi antar warga. Dan sebelum pemilihan dilakukan, pihak-nya mengaku sudah meminta

persetujuan terlebih apakah mau ditetapkan atau di-ganti. Sambutan masyarakat beragam.

Karena ternyata menim-bulkan konflik, untuk selan-jutnya, lanjut Rozak, tidak ada pemilihan RT, dan akan dilakukan dengan sistem tunjuk melalui musyawarah dengan masing-masing du-sun. Sedangkan 5 RT yang be-lum terbentuk, Dusun Duko, Halelah, Tajung, Madegan, dan Ponjuk.

"Nanti kami akan me-manggil berapa orang un-tuk dijadikan sebagai RT dibeberapa dusun melalui musyawarah dengan tokoh masyarakat, karena yang le-bih tahu yaitu tokoh yang be-rada di dusun tersebut, dan ini adalah kebijakan dari ke-lurahan," ucapnya. (jun/mk)

PEMILIHAN KETUA RT

Masyarakat Belum Siap Berdemokrasi SAMPANG - Wisata alam

Gua Lebar di Jalan Pahlawan, Kelurahan Rongtengah, Ke-camatan/Kota Sampang mu-lai kurang popular dan jarang dikunjungi wisatawan. Be-berapa fasilitas wisata kurang diperhatikan mulai mengala-mi kerusakan.

Pantauan Koran Madura, tidak terawatnya fasilitas wisata membuat lobang be-sar dekat jurang yang biasa digunakan untuk pejalan kaki pengunjung hingga kini masih belum dipagari. Bah-kan, tempat duduk peneduh juga rusak dan jebol.

Potensi kekayaan alam di wisata alam Gua Lebar tidak kalah menarik dibandingkan dengan wisata di kecamatan lainnya, seperti wisata Pantai Camplong di Kecamatan Cam-plong, Wisata Waduk Nepa di

Kecamatan Banyuates, dan Waduk Klampis di Kecamatan Kedungdung. Namun karena kurang terawat, saat ini mulai ditinggal pengunjung.

Rodiyah (20), salah satu pengunjung asal Kecamatan Trojun Kabupaten Sampang, mengaku sangat menyangkan sikap pemerintah setempat. Pasalnya, tidak ada keseriu-san dari pihak terkait dalam mengelola dan menjaga kein-dahan wisata milik daerah.

"Kalau diperhatikan mungkin pengunjungnya le-bih banyak dibandingkan tempat wisata lainnya, cuma tidak perhatian dan kes-eriusan ini fasilitas gua lebar kurang baik," ucapnya di Gua Lebar, Minggu (29/12).

Ia mendesak pihak terkait menggali potensi wisata alam itu untuk bisa menambah

keindahan serta kebetahan para pengunjung. Termasuk dalam membantu terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

Sementara itu, Kepala Di-nas Kebudayaan Pariwisata

Pemuda dan Olahraga (Dis-butparpora) Djuwardi melalui Kepala Bidang (Kabid) Pari-wisata Mahtum, masih belum bisa dimintai keterangan. (ryn/mk)

FASILITAS RUSAK

Gua Lebar Mulai Kurang Populer

Warga setempat mere-sahkan proyek pengendalian banjir yang nilai anggarannya mencapai Rp 6.753.670.000. Proyek tersebut mengikis tanah di bagian barat. Selain itu, rumah warga banyak yang retak dan hingga saat ini be-lum mendapat ganti rugi.

Salah satu warga yang tin-gal di barat sungai, Zainuddin, mengatakan, dengan adanya proyek pemancangan sungai

menyebabkan sisi sungai di sebelah barat terkikis. Menu-rut dia, dalam pembangunan tidak hanya di sebelah timur saja yang harus dikasih beton akan tetapi juga di sebelah barat agar air yang mengalir tidak mengikis tanah di seb-elah barat.

“Proyek tersebut seharus-nya tidak hanya di sebelah timur saja yang harus dikasih beton, akan tetapi juga di

sebelah barat. Kalau hanya di sebelah timur maka di bagian barat sungai bisa terkikis tanahnya,” ujarnya kepada wartawan.

Menanggapi hal itu, salah satu kontraktor, Zainal Hasan, membenarkan kalau proyek tersebut bukan memperlebar sungai, bahkan hanya mem-

persempit sungai. Menu-rutnya, terjadinya banjir besar yang menimpa Kabupaten Sampang kemarin menjadi faktor. Harus ada perhatia dari pemerintah daerah agar dalam pembangunan terse-but tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang sengaja mencari keuntungan dalam memperluas sungai Kali Kemoning.

“Dengan adanya proyek ini, bisa menimbulkan banjir yang besar dan pemerintah perlu memperhatikan tanah sungai, agar tidak ada oknum yang sengaja memanfaatkan tanah sungai untuk di jadikan lahan atau memperluas ta-nah di bagian timur sungai,” pungkasnya. (jun/mk)

KALI KEMONING

Proyek Pemancangan Persempit SungaiSAMPANG - Proyek Pemancangan Sungai Kali Ke-moning di Jalan Syamsul Arifin oleh warga yang berada di sebelah barat sungai dinyatakan bukan berdampak akan mengurangi terjadinya banjir, bah-kan dinilai membuat daerah tersebut semakin sering dilanda banjir. Proyek tersebut hanya mempersempit luas sungai.

Proyek Pemancangan Sungai Kali Kemoning di jalan Syamsul Arifin yang dimaksudkan untuk memperluas sungai. Namun warga menilai justru mempersempit sungai.

Foto: junaidi/koran madura

TAK TERAWAT. Salah satu wisatawan menunjukkan fasilitas alam Gua Lebar di Jalan Pahlawan Kelurahan Rongtengah Kecamatan/Kota Sampang yang fasilitasnya dibiarkan rusak tak terawat.

Page 15: e Paper Koran Madura 30 Desember 2013

SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II 15

DAGING IMPOR

Dispertanak Menunggu SE Larangan Impor Daging

BANGKALAN - Warga Desa Langkap Kecamatan Burneh digegerkan dengan penemuan dua sosok mayat pria, Minggu (29/12) kemarin. Kedua mayat tersebut ditemukan dalam po-sisi terbujur kaku dengan luka lebam dan beberapa sayatan di bagian wajah, lengan, dan mengeluarkan busa dari dalam mulutnya.

Belum dapat dipastikan motif di balik tewasnya kedua pria itu. Na-mun, berdasarkan hasil pemeriksaan awal terhadap kondisi kedua jenazah, diperkirakan korban meninggal didu-ga akibat terbunuh.

Kronologisnya, sekitar pukul 06.00 pagi hari, warga setempat dikagetkan dengan adanya dua mayat yang dite-mukan dalam keadaan tergeletak di semak-semak depan SMPN 1 Burneh, tepatnya di jalan raya Desa Langkap. Tak lama berselang, kepolisian data-ng ke tempat kejadian perkara (TKP) kemudian melakukan identifikasi ke-pada kedua korban.

Berdasarkan identifikasi tersebut, diketahui identitas kedua pria yang tergelatak di parit itu, bernama Faisal Rohman alias Nobon (32), warga Jalan Cokroaminoto, Kelurahan Demangan. Satunya lagi bernama Abdul Halim (30), warga Jalan Bayangkara Moh.

Hosen, Kampung Mor Kembang Ke-lurahan Pejagan, Bangkalan. Tak jauh dari lokasi kedua mayat, terdapat se-peda motor milik korban jenis Honda

Vario warna hitam dengan nomor polisi M 4139 HB dan sebilah senjata tajam berupa celurit.

Pasca identifikasi awal kepoli-sian, jenazah kedua korban langsung dikirim ke RSUD Bangkalan untuk keperluan autopsi. Dari hasil pemerik-saan awal pihak RSUD, diketahui bah-wa selain luka lebam akibat benturan benda keras, juga ditemukan bebera-pa luka sayatan dan tusukan benda tajam di sekitar tubuh korban.

“Korban juga mengalami luka sa-jam di bagian lengan dan kepalanya, saat ini jenazah sudah dibawa pu-lang oleh keluargnya,” ungkap Kepala Kamar mayat RSUD Syamrabu Bang-kalan, Moh. Sugianto.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bangkalan, Iptu Andy Purno-mo membenarkan atas kejadian tersebut, korban ditemukan perta-ma kali oleh warga pukul 06.00 wib. Pihaknya masih melakukan proses penyelidikan dan meminta keter-angan para saksi untuk memasti-kan motif tewasnya kedua korban. “Untuk motifnya masih dalam lidik dan petugas masih melakukan olah TKP,” tukasnya.(dn/rah)

BANGKALAN

Dua Mayat Dibuang di Depan SMPN 1 Burneh

“Motor saya parkir di dekat pintu masuk sebelah selatan, di dekatnya kamar mandi. Saya tinggal untuk berziarah,” kata Ridwan, kepa-da wartawan Koran Madura.

Dia menjelaskan saat me-markir sepeda tersebut dalam kondisi terkunci setir, setelah berziarah ke makam yang be-rada di sebelah utara musala. Dirinya mengaku kembali ke musala untuk menenangkan diri dalam posisi tiduran.

Setelah selang 20 menit, dirinya terkaget saat meli-hat sepeda yang diparkir di sebelah utara kamar mandi raib digondol maling. Sedang-kan helm yang asalnya berada di atas sepeda diletakkan di bawah oleh si pencuri.

“Saya kaget ketika terbangun. Pandangan saya tidak melihat sepeda, karena adanya penghalang pagar musala yang ditutup tikar,” ungkapnya.

Dia menerangkan motor tersebut kepemilikan mertu-

anya, yang baru satu minggu dibeli dari dealer. Sehingga tampak motor tersebut baru dan tanpa memakai nopol polisi. Sebab kondisinya masih dalam proses pener-bitan nopol dan surat-surat kendaraan.

Sementara itu, saksi di tempat kejadian, Muhammad (40) mengatakan ada dua orang yang berada di seb-elah timur jalan yang sedang parkir. Padahal sebelum kejadian itu dirinya masih melihat posisi kendaraan Mio tersebut terparkir. Selang 7 menit saat dirinya duduk di musala, ternyata kendaraan Yamaha Mio yang masih keluaran dealler dan belum mempunyai nopol tersebut hilang sudah.

“Awalnya saya curiga pada dua orang tersebut. Tetapi, saya beranggapan kedua orang yang berboncengan tersebut hanya menunggu te-man,” ucapnya.

Saat mengetahui kejadian itu, dirinya pun kaget. Sebab beberapa menit lalu, dia menilai masih melihat sepeda tersebut. Meskipun sempat menaruh curiga kepada kedua orang yang sedang parkir.

“Kejadian pencurian terse-but memang sangat cepat. Padahal saya baru saja dari kamar mandi tempat sepeda terparkir,” terangnya.

Atas kejadian tersebut, korban dan saksi langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres setempat untuk dilakukan penyelidikan. (Dn/rah)

KRIMINAL

Ditinggal Ziarah, Motor Raib Dicuri Maling

BANGKALAN - Jajaran Polres Bangkalan mengamankan 189 motor yang tidak sesuai dengan standar keamanan pada razia di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) yang digelar pada Sabtu, (28/12) malam hari. Ratusan motor tersebut terpaksa diamankan, karena menggunakan knalpot brong dan memakai ban yang tidak sesuai spektik.

Menurut pihak kepolisian razia dilakukan karena masih marak kendaraan bermotor yang tidak mematuhi perturan dan untuk menciptakan keamanan menjelang tahun baru.

Razia yang melibatkan sekitar 100 personel kepolisian tersebut sempat diwarnai aksi kejar-kejaran dengan para pemilik kendaraan ber-motor. Bahkan aksi saling kejar sam-pai di daerah persawahan belakang stadion SGB. Sebab para pemilik ken-daraan berusaha melarikan diri dari sergapan petugas. Namun petugas dengan cepat dapat menggagalkan usaha para pemilik kendaraan itu

dengan menutup pintu selatan dan utara menuju stadion kebanggaan warga Bangkalan ini.

“Jadi razia ini kami lakukan dalam rangka cipta kondisi menjel-

ang pergantian tahun. Kami meng-inginkan semua aman dan terken-dali,” ungkap Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistyono.

Menurutnya, selama ini ke-

beradaan kendaraan menggunakan knalpot brong cukup meresahkan warga setempat dan tidak sesuai dengan standar keamanan bermo-tor. Selain itu, menggunakan ban

yang tidak sesuai spektik sangat berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Dengan demikian, razia diharapkan dapat menimbulkan efek jera dan tidak

ada lagi kendaraan yang tidak sesuai dengan standar kemanan.

“Akan terus kami lakukan razia untuk menimbulkan efek jera. Ini merupakan tindakan tegas demi keselamatan dalam berkendara terutama yang menggunakan ban kecil,” imbuhnya.

Semua kendaraan yang diaman-kan, kata Sulistyono, bisa diambil kembali setelah melakukan sidang tilang di Pengadilan setempat pada tanggal 8 Januari 2014. Namun, dengan syarat semua perlengkapan kendaraan yang sesuai standar harus dibawa dan dipasang di hala-man Polres. Sedangkan perleng-kapan yang tidak sesuai standar akan dimusnahkan agar tidak lagi digunakan oleh pemilik kendaraan yang disita.

“Jika nantinya pada malam tahun baru masih ada yang meng-gunakan knalpot brong dan ban kecil, kami tidak akan segan-segan memberikan tindakan tegas,” ancamnya.

Sementara itu, ratusan knalpot brong dan ban yang tidak sesuai spek-tik hasil operasi Zebra Semeru 2013 yang digelar selama 14 hari, telah mus-nahkan di halaman Polres Bangkalan beberapa waktu lalu.(dn/rah)

RAZIA MALAM MINGGU

Ratusan Motor Tak Sesuai Standar Diamankan Polisi

koran madura/doni heriyanto

IDENTIFIKASI. Petugas memasang garis polisi disekitar tempat ditemukannya dua mayat yang diduga korban pembunuhan. Tampak masyarakat sekitar memenuhi tempat kejadian untuk menyaksikan petugas yang sedang melakukan oleh TKP dan mengidentifikasi identitas korban.

PENYAKIT TERNAK

Dispertanak Waspadai Cacing Parasit

BANGKALAN - Meskipun cacing parasit belum ditemukan menyerang hewan ternak di Bang-kalan, namun Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Bang-kalan mengimbau para peternak hewan untuk mewaspadai penyakit tersebut. Sebab cacing parasit ini kapan saja dapat menyerang hewan ternak jenis sapi dan kambing.

“Sebenarnya di Bangkalan belum ada hewan yang terserang penyakit parasit cacing ini, namun untuk pencegahan dan pengenda-lian, kita kumpulkan para petugas peternakan,” kata Kadispartanak Puguh Santoso.

Puguh menjelaskan penyakit parasit cacing ini memang tidak mematikan terhadap hewan ternak. Akan tetapi, apabila hewan ternak terserang penyakit ini, maka hewan tersebut tidak bisa gemuk dan kuali-tas dagingnya buruk serta berkurang.

“Ternak yang terserang pen-yakit ini maka akan sulit gemuk, disini kami mengantisipasi hal tersebut karena belum ada kasus serupa,” jelas Puguh Santoso.

Sebagai antisipasi pihkanya mengaku telah berkoordinasi de-ngan seluruh petugas peternakan se-kabupaten Bangkalan. (dn/rah)

Motor saya parkir di dekat pintu masuk sebelah selatan,

di dekatnya kamar mandi. Saya tinggal

untuk berziarah

RidwanKorban

BANGKALAN - Naas nasib Ridwan (27). Warga Ke-lurahan Banyuajuh Kecamatan Kamal itu kehilangan Yamaha Mio saat ditinggal ziarah ke makam Kyai Kalla kelurahan Mlajah, kecamatan kota. Kejadian tersebut berlangsung pukul 13.45 saat dirinya berada dalam musala setelah berziarah.

Diduga Menjadi Korban Pembunuhan

Korban juga mengalami luka sajam di bagian

lengan dan kepalanya, saat ini jenazah sudah

dibawa pulang oleh keluargnya

Moh. SugiantoKepala Kamar Mayat RSUD

Syamrabu Bangkalan

koran madura/doni heriyanto

TERGULING. Diduga supir ngantuk truk yang digunakan untuk mengangkut tahu ini terguling di jalan akses Suramadu. Dalam kecelakaan tunggal tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Page 16: e Paper Koran Madura 30 Desember 2013

SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II16SUMENEPSatu Hat i untuk Bangsa

IKLAN DAN BERLANGGANANWILAYAH SUMENEP081939363544Suramadu30 DESEMBER 2013

No. 0270 | TAHUN II

KORAN MADURASENIN

16

Oleh: L.G. Miftahul Ulum

Hanya saja, sampai sejauh ini potensi sumberdaya yang melimpah tersebut tampa-

knya belum berbanding lurus de-ngan kesejahteraan rakyat Sam-pang. Jangankan kesejahteraan rakyat dalam konteks kekayaan individu, persoalan-persoalan yang menyangkut kehidupan orang ban-yak saja banyak yang tidak tertan-gani dengan baik.

Salah satu contohnya adalah persoalan banjir yang sudah ber-tahun-tahun hingga saat ini tidak ada perkembangan penanganan-nya. Setiap tahunnya, frekuensi dan daerah terdampak banjir tidak pernah mengalami pengurangan. Itu menunjukkan jika Pemerintah belum menghasilkan solusi signifi-kan terhadap persoalan banjir. Art-inya pula, tidak ada langkah strat-egis yang diambil oleh Pemerintah Sampang untuk mengatasi banjir.

Meskipun ada yang berani mengatakan Pemerintah Sampang selama ini tidak hanya berpangku tangan, tapi setidaknya rakyat ter-dampak banjir tidak mengalami perbaikan nasib dalam menghadapi musim penghujan. Mereka tetap harus menanggung musibah ta-hunan dengan cara bertahan yang sama; menyelematkan diri di atas genting dan di pinggiran jalan yang jauh dari standar kenyamanan min-imum sebagai rakyat yang punya sumber daya alam melimpah.

Lalu pertanyaannya, apakah kondisi ini lantaran Pemerintahn-ya tidak punya kemampuan yang cukup untuk mengelola Kabupaten seluas Sampang atau lantaran tidak ada political will dari lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang? Pertanyaan sekelas itu tentu hanya bisa dijawab oleh masyarakat Sampang sendiri. Yang jelas, Sampang sudah memenuhi syarat untuk dikatan sebagai ka-bupaten yang mempunyai sumber daya melimpah yang bisa diguna-

kan untuk menyelesaikan perso-alan-persoalan yang menyangkut hidup orang banyak, seperti banjir tahunan itu, dan kawan-kawanya.

Untuk membayangkan sebera-pa kaya sumber daya alam Sam-pang, kita bisa membedah nilai yang bisa diperoleh dari salah satu sektor perdagangan minyak dan gas (migas) yang ditangani oleh PT Sampang Mandiri Perka-sa (SMP), salah satu BUMD milik Pemkab Sampang.

Untuk diketahui, PT SMP men-dapatkan jatah perdagangan migas sebesar 17 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dari SKK Migas. Selan-jutnya, jatah migas itu dijual kem-bali oleh PT SMP kepada PT Indone-sian Power dengan harga USD 5 per mmscfd. Jika kita mengasumsikan kurs dolar dengan harga terendah Rp 9 ribu saja maka PT SMP menda-patkan dana kotor Rp 765 juta per hari. Jika dari transaksi tersebut PT SMP mendapat keuntungan USD 1 saja maka dana bersih yang bisa diterima oleh PT SMP adalah Rp 153 juta per hari. Nah, selanjutnya kita tinggal mengalikan sendiri jika PT SMP beroperasi selama satu

tahun, sudah jelas ada milyaran dana yang seharusnya bisa dikelola perusahaan plat merah itu untuk membangun Sampang mealui me-kanisme PAD. Jika itu yang terjadi, persoalan banjir dan peningkatan IPM Sampang yang sangat rendah menjadi hal yang sangat mungkin untuk dituntaskan.

Sumber pendapatan di atas han-

ya dari satu sektor saja. Dan masih banyak lagi sektor-sektor lain yang bisa dikelola untuk perbaikan Sam-pang secara menyeluruh. Mari kita jaga dan sayangi bersama.

Cuma persoalannhya sekarang, mengapa gerangan Pemkab masih tampak kebingungan membangun Sampang? Hal itu bisa dilihat dari pernyataan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Sampang Puthut Budi Santoso terkait penanganan banjir yang setiap tahun menggenangi se-bagian besar daerah perkotaan dan pinggiran tersebut. Dia malah ber-encana menggunakan jasa pawang hujan untuk mengatasi banjir tahu-nan itu. Ini kan lucu sekali.

Kalau bukan karena kebingun-gan, mengapa harus mengguna-kan pawang hujan. Ini persoalan negara yang harus diatasi dengan metodologi yang bisa diukur dan dipertanggungjawabkan secara il-miah. Ini bukan urusan kompolan atau arisan! Kalau menggunakan pawang hujan, bagaimana cara mempertanggungjawabkan kepada negara.

Belum lagi, cara tersebut hanya sesaat dan tidak bisa diwariskan kepada pemerintahan selanjutnya, kalau pun berhasil. Jika cara yang terkesan jalan pintas itu yang di-

ambil, jangan-jangan nantinya bisa masuk dalam kategori anom-ali aparatur negara, atau aparatur yang salah asuhan, atau negara yang salah urus. Entahlah….

Atau jangan-jangan memang benar apa yang diungkapakan oleh para aktivis LSM di Sampang bahwa Pemerintah kali ini memang tidak bisa mengurus negara. Bayangkan, awal Oktober lalu, PT SMP kehilan-gan uang sebesar USD 110.000. Anehnya, uang tersebut hilang di dalam berankas yang dalam kead-aan terkunci. Dan uang tersebut disimpan bersama uang lain dalam bentuk rupiah, tapi hanya uang dalam bentuk dolar yang hilang. Yang lebih aneh lagi, tidak ada kerusakan sedikit pun pada brankas tempat uang tersebut.

Setelah diusut, kunci dan hak ases terhadap brankas tersebut hanya diketahui oleh jajaran direksi PT SMP saja. Sungguh aneh kejadi-an tersebut. Dari kejadian terse-but, kita kemudian bisa berasumsi: menjaga aset yang dalam kondisi aman saja tidak bisa, bagaimana mungkin bisa menjaga aset yang harus diperjuangkan agar tidak di-ambil pembajak asing atau korup-tor. Lantas, masih pantaskah jaja-ran direksi tersebut dipertahankan?

Seharusnya Bupati Sampang se-bagai penjaga gawang aset Pemkab bisa berpikir jernih jika memang benar-benar bersih dari kejadian aneh tersebut. Semua jajaran di-reksi harus dimintai pertanggung-jawabnnya di luar mekanisme hu-kum kriminal.

Seandainya kejadian tersebut bisa diproses dengan pembuktian terbalik maka kita pasti sepakat un-tuk mengatakan bahwa ada upaya “perampokan” terstruktur terhadap aset PT SMP. Jika itu yang terjadi, sungguh malang nasib rakyat Sam-pang. Sumberdaya yang melimpah tidak bisa diharapkan untuk me-nyelesaikan persoalan yang men-yangkut hajat hidup orang banyak.

Semakin malang lagi jika me-noleh pada kasus korupsi yang san-gat tinggi di Sampang. Dari saking banyaknya, aparat penegak hukum sampai punya tunggakan kasus ke-las kakap yang harus segera disele-saikan.

Hingga saat ini, baru satu tung-gakan kasus hukum kelas kakap yang bisa dibayar nyicil oleh Ke-jaksaan Negeri (Kejari) Sampang. Yaitu, eksekusi terhadap para ter-pidana kasus pesangon anggota DPRD Periode 1999- 2004. Yang menjadi hutang selanjutnya adalah

memproses dengan hukum yang sama terhadap 32 anggota DPRD Periode 1999-2004. Sementara itu, 9 anggota DPRD yang lain sudah dalam tahap penyidikan.

Ini tentu menjadi prestasi tersendiri bagi Kejari setelah dip-impin oleh nakhoda yang baru. Sebab, sebelumnya kasus tersebut mandeg. Dan tentunya, masyarakat menunggu taring Kejari Sampang untuk mengusut tuntas semua kasus korupsi di kota bahari ini.

Ada kasus RTLH yang juga man-deg, gaji ganda, Alkes, Raskin, Ser-tifikat aset RSUD Sampang, hutang PDAM Rp 600 juta terhadap Pem-kab, dana bergulir koperasi yang macet hingga Rp 6 M, Kube fiktif, dan masih banyak lagi. Kita tunggu saja gebrakan Kejari selanjutnya. Sebab, komitmennya yang cukup gamblang untuk memberantas ko-rupsi sangat kencang waktu awal dilantik sebagai Kajari Sampang. Itu tercatat jelas di sejumlah media lokal. Kasus-kasus tersebut adalah hutang yang harus dilunasi kepada rakyat Sampang.

Semoga tahun 2014 menda-tang menjadi awal yang baik untuk mewujudkan Sampang yang lebih baik. Selamat menyongsong tahun baru 2014. (*)

SURABAYA - Ratusan warga nah-dliyin dan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Minggu (29/12) kemarin menghadiri haul ke 4 Presiden RI ke-4, KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur yang digelar DPC PKB Kota Surabaya. Dalam peringatan tersebut, hadir juga sejumlah kiai NU.

Ketua DPC PKB Surabaya, Sy-amsul Arifin, mengatakan, Gus Dur merupakan deklarator PKB bersama sejumlah kiai NU. Hingga sekarang secara resmi belum ada proses ke-luarnya tokoh bangsa ini dari partai berlambang bintang sembilan terse-but. Sehingga, tidak ada alasan pihak manapun melarang penggunaan ataupun membuat acara untuk Sang Bapak Bangsa.

“ Hingga sekarang Gus Dur belum keluar dari PKB. Beliau (Gus Dur) mer-upakan deklalator partai, penggunaan gambar Bapak Bangsa bukan suatu pel-anggaran,” terangnya.

Menurutnya, pihak yang melaku-kan pengerusakan baliho maupun pelaranganan penggunaan gambar Gus Dur tidak mempunyai alasan je-las. Bahkan ada sinyalir, penghembu-san pengerusakan tersebut dilakukan oleh para kader yang pernah dibesar-kan PKB. Hal ini dikarenakan, ban-yak pihak maupun politik yang ingin memecah pendukung Gus Dur tidak hanya Jawa Timur namun juga skala nasional.

Meski kondisi tersebut, PKB tetap akan menjalankan politik ahlusun-nah waljamaah sesuai dengan ajaran kiai NU. Mengingat, PKB merupakan

kepanjangan suara politik NU. Lanjut Syamsul, dengan motivasi dari Gus Dur tersebut akan semakin menguatkan perjuangan para caleg maupun kader dalam Pemilu 2014 mendatang. Ter-bukti, semua kader hijau sudah berger-ak untuk mendekati masyarakat agar menyelamatkan suara NU dari partai yang tidak segaris dengan Jamaah Na-dliyin.

“ Kita akan mengusung politik Ahlusunnah Waljamaah, beri pemb-

elajaran ke masyarakat bahwa PKB adalah kepanjangan suara politik NU,” terangnya.

Sementara itu, Sekretaris DKW Garda Bangsa Jawa Timur, Ka’bil Mubarok, menegaskan, bahwa seba-gai lembaga dibawah bendera PKB, akan melakukan pengawalan per-juangan Gus Dur. Sehingga pembela-jaran politik yang berbasis ajaran NU yakni Ahlusunnah Waljamaah bisa terjaga dengan utuh. Partai politik

sekarang banyak yang mengklaim mendapatkan dukungan dari Gus Du-rian. Sedangkan, secara sejarah Gus Dur merupakan pendiri Partai Ke-bangkitan Bangsa.

“ Kita kawal kebijakan partai, ter-lebih Gus Dur itu ikon PKB sekaligus pendiri partai. Jangan hanya asal klaim melarang gambar Gus Dur digunakan oleh PKB. Sedangkan mereka pernah dibesarkan dan menikmati kekuasaan dari PKB,” terang Ka’bil. (han)

PAMEKASAN - Komisi A DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengagendakan memanggil kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa terkait kasus sengketa pemerintahan desa di wilayah itu.

Ketua Komisi A DPRD Pamekasan Iskandar menjelas-kan pemanggilan Kepala BPBD itu Senin (31/12) di ruang pertemuan komisi A DPRD Pamekasan.

“Kami akan meminta penjelasan terkait persoalan pemerintahan desa di dua yang bermasalah itu, serta upaya penyelesaian yang harus dilakukan oleh BPBD,” kata Iskandar.

Ia menjelaskan dua desa yang bermasalah itu masing-masing Desa Batubintang, Kecamatan Batumarmar dan Desa Batukalangan, Kecamatan Proppo, Pamekasan.

Di Desa Batubintang, persoalan yang terjadi, karena pemkab Pamekasan menunjuk kepala desa karateker, de-ngan alasan karena situasi darurat. Padahal situasi kea-manan yang darurat itu sengaja diciptakan oleh oknum masyarakat setempat.

Sedangkan di Desa Batukalangan, jabatan kepala de-sanya kosong, karena kepala desa terpilih diketahui menja-di PNS dan menjabat sebagai sekretaris desa di desa lain.

Kades ini lebih memilih jabatan sebagai sekretaris desa dibandingkan menjadi kepala desa.

“Komisi A berkepentingan agar dua desa ini segera selesai agar tata kelola pemerintahan disana lancar. Yang jelas jika aparat desanya bermasalah, maka tata pemerin-tahan desa jelas tidak akan kondusif,” kata Iskandar men-jelaskan.

Mantan aktivis Badan Koordinasi Daerah Himpunan Mahasiswa Islam (Badko) Jatim ini menjelaskan akibat tata kelola pemerintahan yang bermasalah itu, masyarakat kini kesulitan apabila hendak mengurus berbagai kepentingan administrasi.

“Kalau di Batukalangan itu kan sampai sekarang tidak jelas siapa kepala desa pelaksana tugasnya,” kata Is-kandar. (ant/rah)

CATATAN AKHIR TAHUH 2013

Sampangku Sayang, Sampangku Malang!Sampang, salah satu dari empat kabupaten yang ada di Madura. Kota yang dihuni kurang lebih 876.950 jiwa itu

mempunyai banyak hal yang seharusnya bisa dibanggakan. Sampang mempunyai potensi dan sumberdaya alam yang luar biasa, pada hakikatnya. Sebut saja misalnya, Sampang mempunyai Sumur Gas Oyung, lapangan gas Wortel dan

potensi sumber gas baru di lapangan Madura BD di perairan Pulau Mandangin. Itu sumber daya yang tergolong istimewa

dan tidak dipunyai oleh semua kabupaten di Madura. De-ngan begitu, Sampang seharusnya bisa lebih maju dari

kabupaten lain. Apalagi, Sampang juga mempunyai potensi wisata yang cukup lengkap; mulai dari potensi pantai yang

eksotis, potensi wisata religi hingga air terjun pun ada.

SENGKETA DESA

Dewan Perwakilan Rakyat Berencana Menyelidiki BPMDISTIGASAH.

Sejumlah kiai dan pengurus PKB Kota Surabaya melakukan istigasah dalam rangka Haul ke-4 Gus Dur.

HAUL GUS DUR

PKB : Gus Dur Deklarator Partai

Dia malah berencana menggunakan jasa pawang hujan untuk

mengatasi banjir tahunan itu. Ini kan

lucu sekali.