Top Banner

of 22

Draft 1 Skia Kel 11 Revisi

Oct 14, 2015

Download

Documents

Wandan Anggita
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangKecamatan Karanganyar merupakan salah satu kecamatan yang merupakan sentra padi di Kabupaten Karanganyar. Terdapat banyak kelompok tani dan gapoktan yang berada pada Kecamatan Karanganyar. Salah satu dari sekian banyak kelompok tani yang ada di Kecamatan Karanganyar adalah PERNIK. Kelompok Tani PERNIK terbentuk pada tahun 2004, dinamai PERNIK karena PERNIK merupakan gabungan dari Perkumpulan Petani Organik Karanganyar. Pada mulanya petani atau anggota kelompok tani PERNIK tidak membudidayakan padi organik, namun seiring berjalannya waktu dengan keinginan para anggota untuk melestarikan lingkungan atau alam sehingga mendorong para petani berusaha untuk mengembangkan budidaya padi organik. Keinginan untuk membudidayakan padi secara organik mulai bangkit sejak tahun 2008, keinginan tersebut ditindaklanjuti dengan melakukan study training untuk memperoleh informasi, pengetahuan dan keterampilan guna menunjang sumber daya petani yang kurang sehingga terjadi peningkatan kualitas sumber daya manusia anggota kelompok tani PERNIK. Pada awalnya dilakukan upaya budidaya organik sekitar 3-4 hektar dari luas hamparan 10 hektar, yang berlokasi di Perumahan Manggeh Anyar blok C4 no. 04, Lalung, Kabupaten Karanganyar. Dari beberapa petani yang telah melakukan budidaya secara organik merasa memperoleh banyak keuntungan oleh karena itu dirasa perlu kelompok tani PERNIK mengajak anggota yang lain untuk bertani organik. Sehingga luasan yang dibudidayakan secara organik tiap tahun makin bertambah, hingga saat ini mencapai sekitar 20 hektar. Studi kelayakan adalah penelitihan yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan ditadak dijalankan. Studi kelayakan sangat diperlukan terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan.Investasi adalah mengorbankan dollar sekarang untuk dollar di masa yang akan datang. Maksudnya ialah dengan mengorbankan uang/dollar dalam arti menanamkan sejumlah dana (uang) dalam suatu usaha saat sekarang dengan mengharapkan pengembalian investasi disertai tingkat keuntungan yang diharapkan di masa yang akan datang (dalam waktu tertentu). Jenis-jenis investasi ada 2 macam, yaitu:1.Investasi Nyata (real investment) ialah investasi yang dibuat dalam harta tetap (fixed asset) seperti tanah, bangunan, peralatan atau mesin-mesin.2.Investasi Finansial (financial investment) ialah investasi dalam bentuk kontrak kerja, pembelian saham atau obligasi atau surat berharga lainnya seperti sertifikat deposito (Choirima, 2012). Ketidakpastian kondisi yang akan datang maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan yang dapat mengurangi kesalahan dalam pengambilan keputusan, Studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Studi kelayakan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, maupun perekayasa teknologi (Asa, 2012).Dalam praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui cara analisis kelayakan investasi usaha marning jagung PERNIK di Desa Jungke, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar Selain itu, agar dapat digunakan sebagai bahan perencanaan maupun evaluasi yang memudahkan Perkumpulan Petani Organik dalam menetapkan kelayakan investasi dalam usaha marning jagungnya dan untuk masyarakat umum agar dapat menjadikan laporan pada praktikum ini sebagai bahan informasi.B. Tujuan dan Kegunaan PraktikumTujuan dan kegunaan dilaksanakanya Praktikum Studi Kelayakan Investasi Agribisnis di Perkumpulan Petani Organik Karanganyar (PERNIK), adalah :1. Tujuan :1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi peluang-peluang investasi agribisnis yang layak untuk diusahakan.1. Mahasiswa dapat menganalisis aspek-aspek studi kelayakan sehingga dapat menentukan atau memberikan rasionalitas tentang kelayakan dari masing-masing aspek tersebut.1. Mahasiswa dapat merancang dan mendesain sebuah studi kelayakan investasi agribisnis dengan kaidah-kaidah ilmiah.1. Kegunaan :1. Bagi mahasiswa, diharapkan dapat mengetahui cara analisis kelayakan investasi usaha beras organik PERNIK di Desa Jungke, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, sekaligus sebagai syarat untuk memperoleh nilai dalam mata kuliah studi kelayakan investasi agribisnis (SKIA) di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.1. Bagi perusahaan PERNIK, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perencanaan maupun evaluasi yang memudahkan perusahaan dalam menetapkan kelayakan investasi dalam usaha beras organik PERNIK di Desa Jungke, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar1. Bagi pembaca, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan pertimbangan apabila berminat melaksanakan penelitian lebih lanjut maupun penelitian yang sejenis.

C. Uraian Singkat Rencana UsahaPerkumpulan Petani Organik PERNIK merupakan gabungan kelompok tani yang memiliki usaha pertanian padi organik. Kelompok Tani PERNIK terbentuk pada tahun 2004, dinamai PERNIK karena namanya gabungan dari Perkumpulan Petani Organik Karanganya. Pada mulanya petani/anggota kelompok tani PERNIK tidak membudidayakan padi organik, namun seiring berjalannya waktu dengan keinginan para anggota untuk melestarikan lingkungan/alam sehingga mendorong para petani berusaha untuk mengembangkan budidaya padi organik. Keinginan untuk membudidayakan padi secara organik mulai bangkit sejak tahun 2008, keinginan tersebut ditindaklanjuti dengan melakukan study training untuk memperoleh informasi, pengetahuan dan keterampilan guna menunjang sumber daya petani yang kurang sehingga terjadi peningkatan kualitas sumber daya manusia anggota kelompok tani PERNIK. Pada awalnya dilakukan upaya budidaya organik sekitar 3-4 hektar dari luas hamparan 10 hektar, yang berlokasi di Desa Jungke, Kecamatan Karanganyar. Dari beberapa petani yang telah melakukan budidaya secara organik merasa memperoleh banyak keuntungan oleh karena itu dirasa perlu kelompok tani PERNIK mengajak anggota yang lain untuk bertani organik. Sehingga luasan yang dibudidayakan secara organik tiap tahun makin bertambah, hingga saat ini mencapai sekitar 20 ha. Produksi beras organik PERNIK pada bulan mei 2013 sudah mencapai 71 ton.Perkumpulan Petani Organik Karanganyar (PERNIK) Kelurahan Jungke Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar rata-rata kepemilikan lahan anggota 0,3 ha hingga 1,5 ha tergabung dalam satu hamparan. Potensi limbah ternak telah mampu diproses sendiri dan mencukupi untuk lahan di Perkumpulan Petani Organik Karanganyar PERNIK.

Gambaran umum tentang panen sampai dengan penjualan dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut:

D. Lokasi UsahaPerkumpulan Petani Organik Karanganyar (PERNIK) berlokasi di Perumahan Manggeh Anyar blok C4 no. 04, Lalung, Kabupaten Karanganyar, dengan batas lokasi usaha adalah sebagai berikut:Batas Utara : Kelurahan Cangakan,Batas Selatan: Kelurahan Lalung, Batas Timur: Kelurahan Tegal Gede, Batas Barat: Kecamatan Jaten, Sumber air: Bendungan Jetu, Buangan air: Saluran Irigasi Kelurahan JungkeKecamatan Karanganyar merupakan salah satu kecamatan yang merupakan sentra padi di Kabupaten Karanganyar. Di Kecamatan Karanganyar terdapat banyak Kelompok Tani dan Gapoktan. Salah satu dari sekian banyak kelompok tani yang ada di Kecamatan Karanganyar adalah PERNIK. Keadaan lingkungan yang mulai rusak karena terlalu banyak penggunaan bahan-bahan kimia dalam proses produksi petani membuat biaya produksi semakin banyak, sedangkan jumlah output yang didapatkan tidak lagi maksimal. Belum lagi keadaan tanah yang semakin kritis akibat pengolahan yang tidak ramah lingkungan. Keadaan tersebutlah yang membuat para petani di daerah Karanganyar mulai beralih untuk menggunakan cara tanam organik untuk produksi padinya, dan dari itulah terbentuklah perkumpulan petani organik di Karanganyar yang di terkenal dengan nama PERNIK.Kelompok Tani PERNIK terbentuk pada tahun 2004, dinamai PERNIK karena namanya gabungan dari Perkumpulan Petani Organik Karanganya. Pada mulanya petani atau anggota kelompok tani PERNIK tidak membudidayakan padi organik, namun seiring berjalannya waktu dengan keinginan para anggota untuk melestarikan lingkungan/alam sehingga mendorong para petani berusaha untuk mengembangkan budidaya padi organik. Petni-petani di Karanganyar ingin mengembalikan keadaan dan produktivitas lahan menjadi baik, dan padi yang dihasilkannya sehat untuk dikonsumsi, maka dari itulah petani-etani tersebut membentuk perkumpulan untuk saling belajar, saling memberikan informasi, saling membantu satu sama lain untuk kemajuan kesejahteraan bersama.Keinginan untuk membudidayakan padi secara organik mulai bangkit sejak tahun 2008, keinginan tersebut ditindaklanjuti dengan melakukan study training untuk memperoleh informasi, pengetahuan dan keterampilan guna menunjang sumber daya petani yang kurang sehingga terjadi peningkatan kualitas sumber daya manusia anggota kelompok tani PERNIK. PERNIK sendiri bukan hanya membantu dalam proses budidaya para petani organik, namun perkumpulan ini juga menjadi wadah yang baik untuk para petani organik di Karanganyar agar memperoleh pasar untuk produknya. Para petani organik Karanganyar banyak yang belum mendapatkan pasar untuk menjual produknya, masalah tersebut juga diselesaikan dengan adanya PERNIK. PERNIK membantu para petani memperoleh pasarnya, yang pada akhirnya memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani organik di Karanganyar.

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Aspek Pasar dan PemasaranPengertian pasar (market demand) suatu produk yaitu jumlah keseluruhan yang akan dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu dalam suatu daerah tertentu dalam waktu tertentu dalam lingkungan pemasaran tertentu dan dalam suatu program pemasaran tertentu. Tujuan analisis pasar adalah mengetahui seberapa luas pasar produk yang bersangkutan, bagaimana pertumbuhan permintaannya dan berapa besar yang dapat dipenuhi oleh konsumen perusahaan (Kotler, 2005).Analisis pemasaran membantu memperkecil derajat ketidakpastian yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menguasai pemasaran. Analisis pemasaran sangat terkait sekali dengan aktivitas kehidupan konsumen yang begitu banyak. Analisis pemasaran merupakan alat yang memberikan kemampuan bagi manajemen untuk mengembangkan dan memilih strategi yang tepat untuk menyaring produk, menempatkan produk pada posisi pemasaran yang tepat, memelihara produk, dan manakala diperlukan melenyapkan atau menarik produk dari pasar (Gunawan, 2009).Analisis aspek pasar merupakan rangkaian dari analisis aspek lainnya dan memegang peranan penting di dalam suatu kegiatan usaha. Memahami pengertian pasar, pemasaran dan konsep pemasaran merupakan landasan yang utama. Model-model persaingan pasar terdiri atas pasar bersaing sempurna serta pasar bersaing tidak sempurna. Pasar tidak bersaing sempurna terdiri atas pasar monopoli, oligopoli, persaingan monopolis dan monopsoni. Atas dasar sasarannya pasar terdiri atas pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual kembali, dan pasar pemerintah (Suminto, 2011).Terdapat lima hal dalam aspek pasar dan pemasaran yang diteliti yaitu kedudukan produk yang direncanakan pada saat ini, komposisi dan perkembangan permintaan produk dari masa yang lampau hingga sekarang, proyeksi permintaan di masa mendatang, kemungkinan persaingan dan peranan pemerintah dalam menunjang perkembangan pemasaran produk. Aspek pasar dan pemasaran memiliki beberapa hal yang diperhatikan yaitu pasar dan jenis (pasar konsumen, industri, reseller), analisis penawaran produk, analisis permintaan produk dan tren perkembangan permintaan produk. Analisa aspek ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk bersangkutan (IRSG, 2005).Pengkajian aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis aspek pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan market share dari produk bersangkutan. Pembahasan aspek-aspek studi kelayakan di awali dengan aspek pasar dan pemasaran. Alasan aspek ini di letakkan pada awal pembahasan sistematika studi kelayakan, antara lain :a. Produk yang dihasilkan perusahaan harus marketable. Jika tidak, sebaiknya kegiatan analisis studi kelayakan dihentikan.b. Kecenderungan permintaan atas produk yang akan dihasilkan harus menunjukkan adanya kenaikan. Jika menurun, sebaiknya proses studi kelayakan untuk pendirian dihentikan, kecuali jika tujuan objek studi adalah pengembangan.c. Kandungan material produk tidak mengandung unsur yang dilarang negara ataupun agama. Jika ada ditinjau dari aspek hukum, tidak akan direkomendasikan dan harus dihentikan.d. Aspek teknis dan kronologis sangat ditentukan oleh hasil rekomendasi aspek pasar, terutama yang berkaitan dengan pemilihan alat dan mesin.(Widianto, 2008).B. Aspek Teknis dan TeknologisAspek teknis dan teknologis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara teknik dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut selesai dibangun. Analisa pada aspek teknis dan teknologis ini dapat digunakan untuk mengetahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk biaya eksploitasinya. Pelaksanaan dari evaluasi aspek ini seringkali tidak dapat memberikan suatu keputusan yang baku atau dengan kata masih tesedia berbagai alternatif jawaban, oleh karena itu perlu memperhatikan beberapa pengalaman pada proyek lain yang serupa di lokasi lain yang menggunakan teknis dan teknologis serupa (Husnan, 2000).Aspek teknis dan teknologis perlu dipelajari karena dalam hal ini dilakukan untuk meyakini apakah secara teknis dan pilihan teknologi, rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak, baik pada pembangunan proyek atau operasional secara rutin. Penilaian terhadap aspek ini sangat penting karena menyangkut hal-hal seperti masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout), penyusunan peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi. Kelengkapan kajian aspek teknis dan teknologis sangat tergantung dari jenis usaha yang akan dijalankan, karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri (Madura, 2008).Aspek teknis mempelajari tentang:1. Lokasi proyek, yakni dimana suatu proyek akan didirikan baik untuk pertimbangan lokasi dan lahan pabrik maupun lokasi bukan pabrik2. Besar skala operasi atau luas produksi ditetapkan untuk mencapai suatu tingkatan skala ekonomis3. Kriteria pemilihan mesin dan equipment yang digunakan 4. Proses produksi yang dilakukan dan layout pabrik yang dipilih termasuk layout bagunan dan fasilitas lain, dan 5. Jenis teknologi yang digunakan (Jakfar, 2007).Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara teknis dan pengoperasiannya, pelaksanaan aspek teknis dilakukan setelah evaluasi aspek pasar yang menunjukan adanya kesempatan pemasaran yang memadai untuk jangka waktu yang relatif panjang. Pengkajian aspek teknis dalam studikelayakan dimaksudkan untuk memberikan batas garis besar parameter-parameter teknis yang berkaitan dengan perwujudan fisik proyek. Pengkajian aspek teknis amat erat hubungannya dengan aspek-aspek lain,terutama aspek ekonomi, finansial dan pasar. Hubungan erat disini diartikan saling memberi masukan, dan keputusan mengenai aspek yang satu tergantung bagaimana dampaknya terhadap aspek yang lain dan sebaliknya (Zeithaml, 2002).Aspek teknis memiliki pengaruh besar terhadap perkiraan biaya dan jadwal, karena akan memberikan batasan-batasan lingkup proyek secara kuantitatif. Aspek ini dalam studi kelayakan masih dalam bentuk konseptual, baru nanti ditahap-tahap berikutnya dilanjutkan dan dikembangkan menjadi desain engineering terinci, dan menjadi cetak biru proyek yang akan dibangun. Analisis aspek teknis mencakup semua tindakan teknis yang terkait dengan penyiapan dan pelaksanaan proses produksi (Suharto, 2001).C. Aspek FinansialAnalisis finansial hampir sama dengan analisis pihak bank bila akan memberikan pinjaman pada perusahaan yang hendak mendirikan proyek baru. Misalnya yang berkenaan dengan biaya-biaya apa saja yang diperkirakan akan muncul berdasarkan analisis teknis. Bagaimana dengan perkiraan pendapatan yang akan diperoleh dari hasil penjualan yang berdasarkan analisis komersial. Dengan anggapan adanya kemampuan manajerial yang tetap, bagaimana kemungkinannya untuk memperoleh laba (Halim, 2009).Analisis ekonomi adalah analisis usahatani yang melihat dari sudut perekonomian secara keseluruhan. Dalam analisis ekonomi yang diperhatikan ialah hasil total, atau produktivitas atau keuntungan yang didapat dari semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat atau perekonomian sebagai keseluruhan, tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber-sumber tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil proyek tersebut. Sebenarnya analisis ekonomi ini juga merupakan analisis finansial, hanya saja dalam melakukan perhitungan analisis ekonomi, variabel harga yang dipakai adalah harga bayangan (Shadow Price), sedangkan dalam analisis finansial, variabel harga yang digunakan adalah data harga riil yang terjadi di masyarakat (Budiman, 2005).Ruang lingkup aspek finansial terdiri atas tujuan analisis (likuiditas dan pencapaian laba). Taksiran dana (biaya investasi dan modal kerja), dan sumber pendanaan. Kebutuhan modal tetap terdiri atas dana untuk pembelian tanah, bangunan, mesin dan peralatan, dan biaya pendahuluan, kuantitatif, konsep kualitatif, dan konsep fungsional). Modal kerja dapat mengacu kepada salah satu dari 3 konsep (konsep kuantitatif, konsep kualitatif dan konsep fungsional) (Suminto, 2011).Analisis finansial dan ekonomi juga memiliki beberapa persamaan yaitu mengenai kriteria dalam perhitungan. Perhitungan pada analisis finansial dan ekonomis dilakukan dengan menggunakan kriteria yang sama yaitu discounted kriteria. Kriteria analisis discounted kriteria adalah untuk mengetahui berapakah manfaat (benefit) serta biaya-biaya (cost) selama umur ekonomis proyek (in the future) nilainya saat ini diukur dengan nilai uang sekarang (present value) (Suliyanto, 2010).Modal dapat dibagi menjadi dua, yakni modal investasi dan modal kerja. Modal investasi adalah dana yang disediakan untuk pengadaan modal yang bersifat fisik dan bukan fisik, dimana modal tersebut akan terikat menjadi aset (harta). Sedangkan modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk membiayai seluruh kegiatan agar usaha berjalan lancar sesuai rencana setelah investasi dianggap memadai. Artinya, modal kerja merupakan harta lancar dikurangi dengan kewajiban segera (Kuswadi, 2007).D. Aspek LingkunganNegara-negara di seluruh dunia sekarang semakin menyadari adanya pengaruh bagi lingkungan akibat pelaksanaan proyek, dan para pengambil keputusan ingin memastikan bahwa para pelaksana proyek telah mempertimbangkan masalah lingkungan dan setiap kerugian ekologi sudah diusahakan sekecil-kecilnya. Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan tidak dapat dilepaskan dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan dapat berpengaruh positif maupun negatif pada perusahaan sehingga aspek ini perlu dianalisis pula (Nisjar, 2007)Pengelolaan lingkungan industri merupakan kegiatan yang harus dilakukan agar industri tetap berjalan dan berkelanjutan. Lingkungan sebagai salah satu pilar dari tiga pilar pembangunan berkelanjutan mempunyai peranan penting dalam keberlangsungan industri. Tiga pilar pembangunan keberlanjutan terdiri dari pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan pembangunan lingkungan. Pembangunan industri berkelanjutan mencakup tiga aspek yaitu lingkungan (Environment), ekonomi (Economy) dan sosial atau kesempatan yang sama bagi semua orang (Equity) dikenal sebagai 3E. Aspek lingkungan tidak berdiri sendiri namun sangat terkait dengan dua aspek lainnya. Dalam kegiatan internal industri peluang untuk memadukan aspek lingkungan dan ekonomi sangat besar, tergantung bagaimana cara mengelola lingkungan dengan bijak dan menguntungkan. Faktor sosial yang sebagian besar menyangkut masyarakat sekitar atau di luar industri juga sangat terkait dengan pengelolaan lingkungan (Jumingan, 2011).AMDAL merupakan bagian dari studi kelayakan. AMDAL adalah suatu hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup. Rencana pengelolaan lingkungan dapat berupa pencegahan dan penanggulangan dampak negatif, serta peningkatan dampak positif yang bersifat strategis. Rencana pengelolaan lingkungan harus diuraikan secara jelas, sistematis serta mengandung ciri-ciri poikok sebagai berikut :1. Rencana pengelolaan lingkungan memuat pokok-pokok arahan, prinsip-prinsip, pedoman, atau persyaratan untuk mencegah, menanggulangi, mengendalikan atau meningkatkan dampak penting baik negatif maupun positif yang bersifat strategis, dan bila dipandang perlu, lengkapi pula dengan acuan literatur tentang rancang bangun penanggulangan dampak dimaksud.2. Rencana pengelolaan lingkungan dimaksud perlu dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan bahan pertimbanagan untuk pembuatan rancangan rinci rekayasa, dan dasar pelaksanaan kegiatan pengeloalaan lingkungan.3. Rencana pengelolaan lingkungan mencakup pula upaya peningkatan kemampuan dan pengetahuan karyawan pemprakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui kursus-kursus dan pelatihan.4. Rencana pengelolaan lingkungan juga mencakup pembentukan unit organisasi yang bertanggung jawab dibidang lingkungan untuk melaksanakan RKL.(Supardi, 2003).Limbah atau sampah bisa diartikan sebagai sisa-sisa hasil pengolahan pabrik ataupun manusia yang mengandung zat kimia berupa sampah dan dapat menimbulkan polusi serta menganggu kesehatan yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah. Pada umunya sebagian besar orang mengatakan bahwa limbah adalah sampah yang sama sekali tidak berguna dan harus dibuang, namun jika pembuangan dilakukan secara terus-menerus maka akan menimbulkan penumpukan sampah. Limbah bukanlah suatu hal yang harus dibuang tanpa guna, karena dengan pengolahan dan pemanfaat secara baik limbah akan menjadi barang yang lebih berguna dari sebelumya. Limbah akan menjadi suatu yang sanagt berguna dan memiliki nilai jual tinggi kala limbah diolah secara baik dan benar. Limbah yang tidak diolah akan menyebabkan berbagai polusi baik polusi udara, polusi air, polusi tanah dan juga polusi lain yang akan menjadi sarang penyakit. Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:1. Pengolahan menurut tingkatan perlakuan2. Pengolahan menurut karakteristik limbah(Muttaqien, 2005).Corporate Social Responsibility merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Hal tersebut memperluas tanggung jawab organisasi (khususnya perusahaan), di luar peran tradisionalnya untuk menyediakan laporan keuangan kepada pemilik modal, khususnya pemegang saham. Perluasan tersebut dibuat dengan asumsi bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas dibanding hanya mencari laba untuk pemegang saham. CSR juga merupakan suatu bentuk manajemen dampak atas tindakan perusahaan, dimana dalam memperjuangkan kepentingan ekonominya perusahaan tidak bisa mengenyampingkan dimensi sosial dan lingkungannya (Sembiring 2005).E. Aspek Eksternal IndustriPerubahan lingkungan bisnis global (globalisasi) dan perubahan teknologi telah mendorong seleksi alamiah yang mengarah kepada yang terkuat yang bertahan. Keberhasilan perusahaan dalam berbisnis di pasar akan didapat oleh perusahaan yang mampu menyesuaikan diri dengan persyaratan lingkungan saat ini, yaitu mereka yang mampu memberikan pelayanan/menawarkan barang dan jasa yang siap diperjualbelikan pasar. Konsekuensinya baik individu, perusahaan, koperasi, pemerintah pusat, pemerintah daerah harus menemukan cara menghasilkan nilai yang dapat dipasarkan sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar yang dinamis (Foss, 2000).Setiap perusahaan baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil akan berinteraksi dengan lingkungan dimana perusahaan tersebut berada. Lingkungan itu sendiri selalu mengalami perubahan-perubahan yang begitu cepat. Dengan demikian perusahaan yang bisa bertahan hidup adalah perusahaan yang bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan lingkungan disekitarnya. Sebaliknya perusahaan akan mengalami masa kehancuran apabila perusahaan tersebut tidak memperhatikan perkembangan dan perubahan lingkungan disekitarnya (Rajaratnam, 2006).Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan oraganisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan. Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor-ancaman dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara para pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan, tindakan dan tanggapan kompetitifnya. Semakin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industri, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk menghasilkan laba di atas rata-rata. Laba di atas rata-rata adalah kelebihan penghasilan yang diharapkan yang diharapkan seorang investor dari investor lain dengan jumlah risiko serupa. Risiko adalah ketidakpastian investor tentang laba atau rugi yang dihasilkan oleh investasi tertentu. Bagaimana perusahaan mengumpulkan dan menafsirkan informasi tentang para pesaing mereka disebut analisis pesaing (Yuliati, 2010).Analisis lingkungan bisnis sangat perlu dilakukan oleh seorang pelaku bisnis untuk mengantisipasi serangan atau manuver dari pesaing. Analisis lingkungan bisnis selain bertujuan untuk mengantisipasi manuver dari pesaing, dapat pula digunakan untuk mengetahui bagaimana situasi ekonomi, politik, budaya, dan sebagainya pada suatu daerah yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan bisnis pada daerah tersebut. Analisis lingkungan bisnis dapat pula digunaka untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan perusahaan jika dibandingkan dengan perusahaan lain, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan bisnis (Husein, 2005).Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada sehingga akan terjadi perebutan pasar yang semakin kompetitif serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini akan menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang telah ada. Terdapat beberapa faktor penghambat terhadap pendatang baru untuk masuk kedalam suatu industri yang sering disebut dengan hambatan masuk, faktor-faktor tersebut adalah skala ekonomi, diferensiasi produk, kecukupan modal, biaya peralihan, akses ke saluran distribusi, keunggulan biaya independen dan peraturan pemerintah (Gittinger, 2008).F. Aspek Ekonomi, Sosial, dan PolitikAnalisa aspek ekonomis menunjuk pada pengertian bahwa biaya dan manfaat proyek ditinjau dari masyarakat secara keseluruhan, atau dengan kata lain pertimbangan biaya dan manfaat tidak dikaitkan dengan investor sebagai private return. Aspek ekonomis dikaitkan dengan biaya dan manfaat dari kepentingan masyarakat secara keseluruhan atau kepentingan dari pemerintah. Subsidi dalam analisa aspek ekonomi tidak diperhitungkan sebagai manfaat proyek, sama halnya dengan pajak yang juga tidak diperhitungkan sebagai manfaat proyek (Gray, 2002). Perkembangan strata sosial kemasyarakatan disuatu daerah akan mempengaruhi organisasi perusahaan. Perkembangan politik negara yang secara tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan ekonomi merupakan faktor yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Organisasi perusahaan akan cenderung mengikuti perkembangan sosial politik yang terjadi guna antisipasi terhadap berlangsungnya stabilitas dan kebijakan di dalam organisasi perusahaan. Kepastian hukum di dalam suatu negara merupakan momen yang sangat mempengaruhi pelaku pasar. Kebijakan negara yang dituangkan dalam Peraturan Perundang-undangan secara tidak langsung akan menentukan arah strategi perusahaan. Kepastian hukum merupakan faktor yang tidak bisa ditawar dan pasti akan sangat mempengaruhi sebuah perusahaan (Gunawan, 2009).Wiraswastawan harus membina aspek sosialnya pertama dengan jalan belajar menyukai orang lain, respek dan mau bergaul dengan siapa saja. Setiap kesempatan berjumpa dan berbicara dengan orang, berarti kesempatan untuk berpromosi. Bukan untuk mempromosikan barang dagangan, akan tetapi terlebih dahulu mempromosikan diri sebagai figur pengusaha yang simpatik, penuh perhatian pada sesama, sopan dan ramah serta menyiratkan wajah yang selalu ingin membantu. Pertemuan dan pembicaraan dengan orang harus bisa dinikmati. Dengan jalan itu, citra diri pengusaha akan lebih menonjol dari pada barang dagangannya sendiri. Sehingga, apapun komoditi yang dijual, orang akan lebih suka membeli kepadanya, dari pada ke pihak lain. Hal ini lebih mudah dibuktikan pada bidang-bidang usaha pelayanan dan profesi, seperti warung makan, bengkel, praktik dokter, pengacara, notaris, toko klontong dan lain-lain (Alma, 2007).Keberadaan perusahaan di tengah-tengah masyarakat yang pluralistik, tentu akan menuntut adanya hubungan saling menguntungkan dan seimbang antara perusahaan dengan masyarakat khususnya disekitar perusahaan. Kurangnya kepekaan perusahaan terhadap aspek sosial kemasyarakatan secara tidak langsung dapat mengancam kelangsungan perusahaan di masa yang akan datang. Karena itu, pada studi kelayakan bisnis juga melakukan analisis dan penilaian dari aspek ini.Aspek sosial terkait dengan bagaimana pengaruh bisnis yang akan didirikan terhadap perubahan struktur sosial, demikian aspek budaya masyarakat serta pola hidup yang mempengaruhi kesehatan fisik dan psikisnya (Subagyo, 2008).Adanya isu, rumor, spekulasi yang timbul akibat kondisi politik yang diciptakan pemerintah akan mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu produk, baik itu barang maupun jasa. Dalam menganalisis kelayakan bisnis hendaknya aspek politik perlu pula dikaji untuk memperkirakan bahwa situasi politk saat bisnis dibangun dan diimplementasikan tidak akan sangat mengganggu sehingga kajian menjadi layak, situasi politik dapat diketahui melalui berita-berita dan media massa. Aspek politik pemerintah secara langsung ataupun tidak langsung berpengaruh pada dunia bisnis. Makin kacau politik suatu daerah atau negara berdampak makin kacau pula dunia bisnis di daerah atau negara tersebut dan begitu pula sebaliknya (Rajaratnam, 2006).G. Aspek Bahan BakuBahan baku merupakan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan barang atau produk, karena tanpa bahan baku maka kegiatan produksi tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar. Bahan baku dapat diidentifikasikan dengan produk atau pesanan tertentu dan nilainya relatif besar. Biaya yang timbul atau terjadi untuk memperoleh bahan baku dan untuk menempatkannya dalam keadaan siap diolah disebut biaya bahan baku. Harga pokok bahan baku terdiri dari harga beli, biaya angkutan, dan biaya-biaya lainnya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut siap dipakai (Zainuri, 2006).Bahan baku merupakan salah satu unsur yang paling aktif didalam perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh, diolah yang kemudian dijual kembali. Sebagian besar dari sumber-sumber perusahaan juga sering dikaitkan dalam persediaan bahan baku yang akan digunakan dalam operasi perusahaan pabrik. Bahan baku merupakan barang-barang yang diperoleh untuk digunakan dalam proses produksi. Beberapa bahan baku diperoleh secara langsung dari sumber-sumber alam. Namun demikian, lebih sering lagi bahwa bahan baku diperoleh dari perusahaan lain dan ini merupakan produksi akhir dari para pensuplai (Khusnul, 2011).Sebuah perusahaan pasti bekerjasama dengan pemasok guna menjamin ketersediaan bahan baku. Beberapa perusahaan dihadapkan pada beberapa alternatif pemasok, dimana pemasok tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga terjadilah proses pemilihan pemasok sebagai akibat adanya beberapa alternatif pemasok. Pemilihan pemasok merupakan masalah pengambilan keputusan yang cukup penting, karena pemilihan pemasok yang tepat dapat menurunkan biaya pembelian dan meningkatkan daya saing perusahaan. Oleh karena itu bagian pengadaan pada suatu perusahaan memegang peranan yang cukup penting. Permasalahan pemilihan pemasok yang melibatkan banyak kriteria dapat menyebabkan terjadinya trade-off Selain itu pemilihan pemasok yang hanya didasarkan pada kriteria harga sudah tidak tepat lagi. Pertimbangan-pertimbangan juga harus diberikan kepada kriteria yang lain seperti kualitas, pengiriman, fleksibilitas, dan lain sebagainya (Alyanak dan Armaneri, 2009).Supplier/pemasok merupakan suatu perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. Selain bahan baku perusahaan juga harus memperoleh tenaga kerja, peralatan, bahan bakar, listrik, komputer, dan faktor produksi lainnya untuk dapat melaksanakan kegiatan perusahaannya dari supplier/ pemasok. Untuk membuat keputusan dalam membeli hal-hal tersebut diperlukan pemilihan supplier/pemasok yang berkualitas. Suatu perusahaan akan mencari supplier/pemasok yang mutu dan efisiensinya dapat dipertahankan. Karena perkembangan dalam supplier dapat memberikan pengaruh yang sangat penting terhadap pelaksanaan pemasaran suatu perusahaan. Pada hakekatnya, pemilihan supplier/pemasok dalam rangka rantai supply tidak jauh berbeda dengan memilih kebutuhan perusahaan untuk dibeli. Perbedaan yang utama adalah supplier mempunyai kedudukan yang jauh lebih penting. Oleh karena itu penelitian dan pertimbangan harus lebih lengkap dan menyeluruh, meskipun tahapan penentuan supplier dapat dilakukan dengan beberapa tahapan. Di mana perusahaan meninjau, mengevaluasi, dan memilih suppliernya untuk menjadi bagian dari rantai supply perusahaan. Supplier/pemasok merupakan salah satu faktor yang perlu diperhitungkan. Karena dalam proses produksi dengan teliti menjelaskan dan menyampaikan pentingnya ukuran-ukuran tersebut. Para supplier yang terpilih dapat memahami apa yang diperlukan untuk kompetitif dan bekerja keras untuk mencapai harapan atau target yang diinginkan. Selain itu juga terdapat tantangan dalam menentukan supplier yaitu untuk mewujudkan nilai yang akan memenuhi kebutuhan pelanggan (Wang et all., 2004). Beras organik adalah beras yang dihasilkan melalui proses organis yang ditanam di tanah yang ramah lingkungan, 100% tidak menggunakan pestisida kimia. Penanamannya menggunakan kompos dan pupuk hijau maupun pupuk bio hayati serta pemberantasan hama menggunakan pestisida alami yang dihasilkan dari daun-daunan dan buah-buahan yang difermentasikan secara alami. Proses organis itu sendiri akan dapat memperbaiki struktur dan kesuburan tanah, serta membangun ekosistem yang berkelanjutan. Dapat dikatakan beras organik bebas dari unsur pestisida kimia yang oleh karenanya sangat baik dikonsumsi setiap hari. Dengan kadar gula yang sangat rendah, beras organik dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes mellitus (kencing manis), penderita autis, serta dapat dikonsumsi oleh mereka yang tengah menjalani program diet (Abdina, 2008).

DAFTAR PUSTAKAAbdina, MF. 2008. Analisis Pendapatan Usahatani Jagung Manis dengan Pola Tanam Tumpangsari dan Monokultur. InstitutPertanian Bogor. Bogor.Alma, Buchari. 2007.KewirausahaanEdisi Revisi. Penerbit Alfabeta. Bandung.Alyanak, G and Armaneri, O. (2009), An Integrated Supplier Selection and Order Allocation Approach in A Battery Company. International Journal Production Economics, 62, Page 237-248. Asa. 2012. Tinjauan Sosial Ekonomi dalam Studi. http://asa-2009.blogspot.com. Diakses pada tanggal 21 April 2013.Budiman. 2005. The Global NR Industry: Current Development and Future Prospects. Journal Keynote The International Industry Conference and Products Exhibition vol 1(34).Choirima. 2012. Studi Kelayakan Bisnis (1). http://choirima.blogspot.com. Diakses pada tanggal 21 April 2013.Foss, J.Nicolai. 2000. Journal Strategy, Bargaining, and Business Organization: Some thoughts on the transaction cost, Fondations of Firm Strategy 3:65. Frederiksberg Denmark: Copenhagen Business School. Gitingger, D. 2008. Perencanaan dan Analisa Proyek. Edisi ke- 2. Universitas Indonesia. Jakarta.Gray, Clive. 2002. Pengantar Evaluasi Proyek. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.Gunawan, Bima I. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Universitas Indonesia Press. Jakarta.Halim, Abdul. 2009. Analisis Kelayakan Investasi Bisnis. Graha Ilmu. Yogyakarta.Husein, U. 2005. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 3. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.Husnan, Suad dan Suwarsono. 2000. Studi Kelayakan Proyek. BPFE. Yogyakarta.IRSG (International Rubber Study Group). 2005. Rubber Statistical Journal, 58 (12) dan 59 (1) September/October 2004. International Rubber Study Group, Wembley, London.Jakfar. 2007. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Kencana. Jakarta.Jumingan. 2011. Studi Kelayakan Bisnis Teori dan Pembuatan Proposal Kelayakan. Bumi Aksara. Jakarta. Khusnul. 2011. Definisi bahan baku. http://www.klipingku.com. Diakses 21 April 2014, pada pukul 21.00 WIB.Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Indeks. JakartaKuswadi. 2007. Analisis Keekonomian Proyek. Penerbit Andi, YogyakartaMadura, Jeff. 2008. Pengantar Bisnis. Penerbit Salemba. Jakarta.Muttaqien, Zaenal. 2005. Ekonomi Lingkungan. PPSDL UNPAD & Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Bandung.Nisjar S, Karhi. 2007, Beberapa Catatan Tentang Analisis Dampak Lingkungan Proyek, Jurnal Industri dan Pembangunan, Vol. 1, No.2. Jakarta. Rajaratnam, Y. 2006. Studi Kelayakan Ekonomi Pengembangan Bandara Udara Internasional Minangkabau (BIM). Jurnal Teknik Sipil, Vol. 3, No. 2:81-91. Padang.Sembiring, Eddy, 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan tanggung Jawab Sosial : Study Empiris Pada Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VIII, SoloSubagyo, A. 2008. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Suharto, Imam. 2001. Manajemen Proyek. Penerbit Erlangga. Jakarta.Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis: Pendekatan Praktis. Penerbit Andi. Yogyakarta.Suminto, Johan. 2011. Studi Pengembangan Bisnis. Graha Ilmu. Yogyakarta Supardi, I, 2003. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Penerbit PT. Alumni Bandung. Wang, Ge, Huang, Samuel H., Dismukes, John P. (2004). Product-driven Supply Chain Selection Using Integrated Multi-criteria Decision-making Methodology. International Journal Production Economics, 91, Page 1-15 Widianto, M. 2008. Analisis Kelayakan Investasi Untuk Pengembangan Usaha Pada CV. Usaha Hidup Istiqomah. Universitas Gunadarma Press. Bekasi.Yuliati, Sri Handaru. 2010. Materi Pokok Studi Kelayakan Bisnis. Universitas Terbuka. Jakarta.Zainuri, Muhib. 2006. Mesin Pemindah Bahan. Penerbit ANDI. Malang.Zeithaml. 2002. Measuring the quality of relationship in customer service: An empirical study. Journal of Marketing Vol. 28 No. 3.