7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
1/24
MAKALAH
MANAJEMEN PERSEDIAAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Operasi
Dosen Pengampu :
1. Drs. Rd. Dian Herdiana Utama, M.Si.
2. Sulastri, S. Pd, M. Stat.
Disusun oleh:
Firdilla Qonita F.R (1204350)
Putri Nurjanah N.M (1203874)
Riska Amalia (1204216)
PRODI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
2/24
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-
Nya penyusun dapat penyelesaikan makalah yang berjudul Manajemen Persediaan.
Makalah ini dibuat untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasi.
Penulis menyadari masih banyak kekuarangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusunan makalah ini tentunya tidak terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan
semua pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang turut berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata penyusun selaku pembuat makalah ini mohon maaf apabila dalam penyusunanmakalah ini banyak kesalahan. Semoga makalah ini bermanfaat untuk semuanya. Aminn
Wassalamualaikum Wr Wb.
Bandung, Juli 2013
Penyusun
i
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
3/24
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
KAJIAN TEORI..............................................................................................................................2
2.6PERSEDIAAN DALAM MENETUKAN ATAU MENGUKUR PENDAPATAN............10
BAB III..........................................................................................................................................16
APLIKASI DI PERUSAHAAN....................................................................................................16
BAB IV..........................................................................................................................................20
PENUTUP.....................................................................................................................................20
4.1 KESIMPULAN ...................................................................................................................20
ii
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
4/24
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam penetapan keunggulan
kompetatif jangka panjang. Mutu, rekayasa, produk, harga, lembur, kapasitas berlebih,
kemampuan merespon pelanggan akibat kinerja kurang baik, waktu tenggang (lead time) dan
profitabilitas keseluruhan adalah hal-hal yang dipengaruhi oleh tingkat persediaan. Perusahaan
dengan tingkat persediaan yang lebih tinggi daripada pesaing cenderung berada dalam posisi
kompetitif yang lemah. Kebijaksanaan manajemen persediaan telah menjadi sebuah senjata
untuk memenangkan kompetitif dalam tingkat persediaan.
Pada perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, barangdalam proses dan persediaan barang jadi. Manajemen persediaan yang akan dibahas disini lebih
difokuskan pada manajemen persediaan bahan baku. Jika mengingat akan proses produksi dalam
pabrik yang melibatkan banyak pihak dan memerlukan waktu yang lama dan terus menerus,
maka dalam kegiatan produksi harus direncanakan dengan baik. Persediaan bahan baku dan
bahan penolong perlu dihitung dengan tepat agar persediaan berada dalam kondisi yang siap
jumlah dan tepat waktu. Pengelolaan persediaan yang baik dengan tujuan menghindari adanya
kekurangan bahan baku (stock-out) atau kelebihan bahan baku. Untuk mendukung kelancaran
produksi yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kelancaran pemenuhan permintaan
konsumen maka manajemen harus selalu berusaha menjamin ketersediaan bahan.
Manajemen persediaan bahan baku bertujuan agar tingkat persediaan bahan baku cukup,
tidak terlalu banyak tetapi tidak terlalu sedikit, sehingga biaya bahan baku ekonomis dan
perusahaan tidak kehilangan kesempatan untuk melayani penjualan karena kurangnya persediaan
bahan baku. Manajemen persediaan mengharuskan adanya pengelolaan persediaan untuk
merencanakan dan mengendalikan persediaan pada tingkat yang optimum, menentukan kualitas
persediaan yang wajar untuk memenuhi kebutuhan pengolahan/produksi atas suatu dasar yang
terjadwal dan sesuai dengan order pelanggan.
1
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
5/24
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN PERSEDIAAN
Dalam suatu perusahaan, aktivitas produksi dan operasi perusahaan sangat diperlukan
oleh tersedianya bahan/input yang diperlukan bagi kelancaran proses produksi dan operasi.
Adanya pelaporan mengenai persediaan sangat penting bagi perusahaan dalam mengambil suatu
keputusandan persediaan merupakan salah satu dari beberapa unsur yang paling aktif dalam
operasi perusahaan yang secara terus menerus diperoleh, diproduksi dan dijual. Persediaan
merupakan unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan dagang dan perusahaan industri
serta perusahaan jasa.
Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada keadaan bahwa
perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya sehingga
kontinuitas perusahaan dapat terganggu terhadap pendapatan dan penjualan persediaan. Adapun
istilah persediaan (inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau
sumber-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan
permintaan. Permintaan akan sumber daya mungkin internal ataupun eksternal. Persediaan
menjadi salah satu faktor produksi yang harus dikelola dengan benar, karena merupakan asset
yang berpengaruh terhadap proses produksi dibanyak perusahaan.
Persediaan menjadi salah satu asset yang paling mahal, pada banyak perusahaan
merepresentasikan sekitar 40% dari total modal yang diinventsikan, maka sudah selayaknya
persediaan dikelola dengan baik, karena terbukti manajemen persediaan yang baik dapat
mengurangi biaya. Oleh karena itu, perusahaan harus mencapai keseimbangan antara investasi
persediaan dan tingkat pelayanan konsumen. Persediaan merupakan bahan atau barang yang
disimpan untuk tujuan tertentu, antara lain untuk proses produksi, jika berupa bahan mentah
maka akan diproses lebih lanjut, jika berupa komponen (spare part) maka akan dijual kembalimenjadi barang dagangan.
2
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
6/24
Persediaan sebagai bagian yang terbesar dalam penggunaan modal kerja perusahaan dan
merupakan aktiva yang selalu mengalami perubahan setiap saat. Persediaan juga mengalami
perputaran yang berbeda-beda, tinggi rendahnya perputaran akan berpengaruh langsung terhadap
besar kecilnya dana yang ditawari atau dibutuhkan dalam persediaan tersebut. Semakin tinggi
perputaran persediaan berarti semakin pendek waktu yang dibutuhkan dalam persediaan,
sehingga kebutuhan dana relatif lebih kecil dan sebaliknya semakin lamban perputaran
persediaan akan semakin lama waktu yang dibutuhkan dalam persediaan, sehingga kebutuhan
dana untuk persediaan relatif lebih besar.
Persediaan yang ideal harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
1. Peningkatan layanan terhadap pelanggan, melalui pemberian layanan berupa penyediaan
bahan atau barang yang dibutuhkan pelanggan (service availability).
2. Penekanan biaya. Persediaan tidak hanya sekedar menyediakan bahan atau barang sesuai
kebutuhan saja, tetapi harus mempertimbangkan hal-hal lain seperti ketepatan waktu,
ketepatan mutu, biaya yang ekonomis, dan ketepatan jumlah.
Berdasarkan pernyataan yang telah dijelaskan, istilah persediaan memberikan pengertian
yang berbeda-beda tetapi pada dasarnya maksud dan tujuannya adalah sama. Menurut C. Rolln
Niwwonger, Philip E. Fess dan Carl S. Wareen : istilah persediaan (inventories) merupakan
barang dagangan yang disimpan untuk dijual dalam operasi perusahaan dan merupakan barang
yang terdapat dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu. Adapun pengertian
dari manajemen persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk
memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan,
untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin.
Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang
jadi, ataupun suku cadang. Bisa dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa
persediaan, meskipun sebenarnya persediaan hanyalah suatu sumber dana yang menganggur,
karena sebelum persediaan digunakan berarti dana yang terikat didalamnya tidak dapat
digunakan untuk keperluan yang lain. Disamping itu, perencanaan dan pengendalian persediaan
merupakan fungsi manajerial yang sangat penting karena persediaan fisik banyak perusahaan
melibatkan investasi rupiah terbesar dalam pos aktiva lancar.
3
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
7/24
Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan, menyebabkan
biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai opportunity cost (dana dapat
ditanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan). Demikian pula, bila perusahaan tidak
mempunyai persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya
kekurangan bahan. Adapun dapat disimpulkan dari penjelasan di atas, bahwa manajemen
persediaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan penentuan kebutuhan material/barang lainnya sedemikian rupa sehingga di satu
pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya dan di lain pihak investasi persediaan
material/barang lainnya dapat ditekan secara optimal.
2.2 MANFAAT PERSEDIAAN
Ada beberapa manfaat persediaan yaitu :
1. Transit Inventor (pipeline inventory)
Persediaan ini ada karena bahan perlu dipindahkan dari satu kelain lokasi dan
transportasinya memerlukan waktu.
2. Buffer Inventory (safety stock)
Persediaan ini diperlukan untuk mengatasi ketidakpastian penawaran dan
permintaan.
3. Anticipation Inventory
Persediaan ini untuk mengantisipasi kebutuhan dimasa datang. Seperti kebutuhan
pakaian jadi menjelang hari raya dan sebagainya.
4. Decopling Inventory
Persediaan yang berfungsi memecah rangkaian proses menjadi bagian-bagian yang
bebas, makin banyak bahan disimpan diantara dua bagian proses, makin sedikit
koordinasi yang diperlukan untuk menjaga kelancaran proses secara keseluruhan.
5. Cycle Inventory
4
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
8/24
Persediaan ini merupakan akibat dari pemesanan maupun proses yang bekerja
secara batch ataupun lots.
Sedangkan bentuk-bentuk persediaan dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Bahan baku, yaitu item yang diterima (biasa dibeli) dari luar organisasi yang akan
digunakan secara langsung untuk produksi hasil akhir.
2. Intermediaries, meliputi suku cadang, supplies dan sebagainya.
3. Barang dalam proses, yaitu semua bahan atau barang yang sedang diproses atau
menungggu diproses di dalam sistem produksi.
4. Barang jadi, yaitu persediaan produk yang telah selesai diproses dan siap untuk dijual.
2.3 FUNGSI PERSEDIAAN
Persediaan dapat memiliki berbagai fungsi penting menambah fleksibiltas dari operasi
suatu perusahaan. Fungsi dasar persediaan sebenarnya sangat sederhana, yaitu meningkatkan
profitability perusahaan. Bagi sebagian perusahaan kebijakan persediaan yang aman adalahmemiliki persediaan dalam jumlah banyak, tetapi ternyata hal ini akan menyebabkan tingginya
biaya untuk penyimpanan dan pembelian bahan atau barang yang bersangkutan, sedangkan
kelebihan persediaan juga akan menyebabkan banyaknya dana yang terserap dalam persediaan
sehingga tidak efisien.
Sebaliknya, bila persediaan terlalu sedikit akan berisiko kekurangan bahan atau barang.
Hal ini akan mengganggu kelancaran proses prduksi, selain itu juga biaya pembelian dan biaya
persediaan juga semakin besar. Selain fungsi dasar persediaan, ada beberapa fungsi persediaan
yang lainnya yakni fungsi wilayah, fungsi decoupling, dan fungsi penyeimbang dengan
permintaan.
1. Fungsi pemisahan wilayah, merupakan spesialisasi ekonomis antara unit pembuatan
dan unit distribusi yang dibagikan dalam wilayah-wilayah yang ditangani
5
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
9/24
2. Fungsi decoupling, merupakan fungsi suatu produk yang diproses dan
didistribusikan dalam ukuran yang ekonomis
3. Fungsi penyeimbang dengan permintaan, persediaan berfungsi untuk
menyeimbangkan kebutuhan konsumsi dengan produksi, agar kebutuhan konsumsi
dapat dipenuhi dengan lancer dari proses produksi yang dilakukan. Sifat permintaan
dapat bersifat stabil atau musiman.
4. Fungsi penyangga (buffer stock). Persediaan memiliki fungsi sebagai penyangga
agar proses produksi berjalan lancer tanpa hambatan. Fungsi penyangga dilaksanakan
dengan menetapkan persediaan pengaman (safety stock).
2.4 JENIS-JENIS PERSEDIAAN
Secara umum, persediaan dapat dibedakan dalam beberapa jenis, antara lain sebagai
berikut.
1. Persediaan bahan baku (raw material) atau yang disebut juga persediaan bahan mentah,
yaitu bahan atau barang yang akan diproses lebih lanjut menjadi barang jadi. Bahan
mentah dapat digunakan pada proses produksi untuk pemasok yang berbeda. Meskipun
demikian, yang lebih disukai adalah dengan menghapus variabilitas pemasok dalam hal
mutu, jumlah atau waktu pengiriman sehingga tidak diperlukan pemisahan. Artinya,
pemasok akan memberikan bahan atau barang yang sama ke setiap pelanggannya.
2. Persediaan barang dalam proses (work in process inventory), merupakan persediaan yang
telah mengalami perubahan, tetapi belum selesai. WIP ini ada karena untuk membuat
produk sehingga diperlukan waktu/siklus waktu. Pengurangan waktu siklus menyebabkan
persediaan WIPpun berkurang.
3. Supplies Inventory adalah persediaan yang berfungsi sebagai penunjang dalam proses
operasi atau produksi agar berjalan lancar. Misalnya, spare part untuk pemeliharaan
mesin-mesin, alat-alat kantor seperti kertas, tinta, dan bolpen.
6
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
10/24
4. Persediaan barang dagangan (marchendise inventory), merupakan persediaan yang akan
dijual kembali sebagai barang dagangan. Misalnya, persediaan radio tape pada
perusahaan mobil, radio tape dibeli dari perusahaan lain yang akan dijual kembali
bersamaan dengan mobil yang menjadi produksi utamanya.
5. Persediaan barang jadi (finished goods inventory). Merupakan persediaan yang diperoleh
dari hasil operasi atau produksi yang sudah selesai dan masih disimpan di gudang
perusahaan. Barang jadi dimasukkan ke dalam persediaan, karena permintaan konsumen
untuk jangka waktu tertentu mungkin tidak diketahui.
Dalam logistik terdapat jenis persediaan yang lain selain yang sudah dikenal di atas,
misalnya sebagai berikut.
1. Pipeline, merupakan persediaan yang masih dalam proses persediaan. Persediaan ini
biasa juga disebut intransit inventory. Terdapat dua jenis persediaanpipeline, yaitu tujuan
FOB (FOB destination), merupakan barang yang masih menjadi tanggung jawab
pengirim sampai diterima ke tujuan. Kedua, sumber FOB (FOB origin) barang menjadi
tanggung jawab penerima setelah barang dikirim.
2. Speculation, merupakan persediaan yang dibeli untuk tujuan spekulasi, karena adanya
sifat permintaan musiman. Misalnya, pedagang barang dengan harapan dapat menjual
dengan harga tinggi pada hari raya.
3. Regular atau cyclical, merupakan persediaan yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan rutin, baik kebutuhan yang digunakan proses produksi maupun kebutuhan
yang lain.
4. Safety Stock, persediaan yang sering dikaitkan dengan besarnya permintaan yang
berubah-ubah dan ketidak teraturan waktu tunggu (lead time). Untuk mengantisipasi
keadaan tersebut, perusahaan perlu menyiapkan persediaan pengaman (safety stock).Persediaan pengaman adalah tambahan persediaan dari jumlah biasanya sebesar rata-rata
kondisi persediaan dan lamanya waktu tunggu. Peranan peramalan Sangat penting untuk
menentukan besarnya persediaan pengaman, jika peramalan dilakukan dengan tepat maka
perusahaan boleh tidak mempunyai persediaan pengaman.
7
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
11/24
5. Bahan baku sering mengalami kerusakan yang disebabkan oleh beberapa hal seperti
kadaluarsa, hilang dicuri dan sebagainya. Persuahaan harus mengantisipasi terhadap
persediaan-persediaan yang using, tidak layak, dan susut. Lebih jauh lagi, persediaan
yang singgah atau tidak terpakai di gudang merupakan sesuatu yang nilainya telah hilang.
Demikian pula, persediaan yang rusak atau dicuri sebelum berhasil dijual merupakan
kerugian.
8
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
12/24
2.5 BIAYA-BIAYA PERSEDIAAN
Tujuan dari kebanyakan model persediaan adalah untuk meminimalkan biaya total secara
keseluruhan. Dalam menetapkan kebijakan persediaan, biaya-biaya yang ditimbulkannya dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa biaya. Biaya-biaya tersebut akan menjadi pertimbangan dalam
menentukan jumlah persediaan, yang sifatnya saling berlawanan, antara lain biaya simpan, biaya
pesan, biaya penyiapan, dan biaya kehabisan bahan.
1. Biaya simpan (holding cost or carrying cost)
Biaya untuk menyimpan/menjaga atau merawat persediaan. Biaya ini
berhubungan dengan tingkat rata-rata persediaan yang selalu terdapat digudang,
sehingga besarnya biaya ini bervariasi yang tergantung dari besar kecilnya rata-ratapersediaan yang terdapat. Yang termasul dalam biaya ini ialah semua biaya yang
timbul karena barang disimpan yaitu biaya pegudangan (storage cost) yang terdiri
dari biaya sewa gudang, upah dan gaji tenaga pengawas dan pelaksana pergudangan.
Di samping biaya pergudangan dalam inventory carryng costs termasuk pula
asuransi atas persediaan yang dimiliki seperti seperti halnbya dengan aktiva lainnya,
dan pajak yang berupa pajak kekayaan atas investasi dalam persediaan yang biasanya
untuk jangka waktu satu tahun, yang dihitung atas dasar investasi dari persediaanrata-rata selama satu tahun. Selain, itu dalam biaya ini juga termasuk penghapusan
dan risiko-risiko karena ketinggalan zaman atau menjadi tua, kerusakan, kecurian dan
turunnya nilai/harga barang dalam persediaan itu (depreciation and obsolescence).
2. Biaya pesan (ordering cost)
Biaya yang timbul selama proses pemesanan. Jadi biaya ini berhubungan dengan
pesanan, tetapi sifatnya agak konstan. Di mana besarnya biaya yang dikeluarkan tidak
tergantung pada besarnya atau banyaknya barang yang dipesan. Yang termasuk dalam
biaya pemesanan ini ialah semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengadakan
pemesanan bahan tersebut, diantaranya biaya administrasi pemesanan dan
penempatan order (cost of placing order), biaya pengankutan dan bongkar muatan
(shipping ang handling costs), biaya penerimaan dan biaya pemeriksaan.
9
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
13/24
3. Biaya penyiapan (setup cost)
Biaya yang timbul untuk menyiapkan mesin atau proses untuk produksi jika
barang/komponen yang diperlukan diproduksi sendiri oleh perusahaan, misalnya
biaya untuk membersihkan dan menyiapkan mesin, menyetel mesin, biaya untuk
penjadwalan mesin dan sebagainya
4. Biaya kekurangan persediaan (out of stock costs)
Biaya yang timbul sebagai akibat terjadinya persediaan yang lebih kecil daripada
jumlah yang diperlukan, misalnya biaya kehilangan penjualan, biaya kehilangan
pelanggan, selisih harga beli antara harga supplier, eceran dan sebagainya.
2.6 PERSEDIAAN DALAM MENETUKAN ATAU MENGUKUR PENDAPATAN
Bilamana barang-barang yang telah dibeli atau diproduksi sendiri semuanya terjual dalam
suatu periode fiscal maka dalam menentukan gross profit atas penjualan akan dapat ditentukan
dengan mudah, yaitu total harga pokok pembelian atau biaya produksi yang juga merupakan
harga pokok penjualan dibebabankan pada hasil penjualan/ (revenue from sales). Tetapi biasanya
sebagian barang yang dibeli atau diprodusir tidak atau belum terjual pada akhir suatu periode.
Hal ini memerlukan penilaian atas barang-barang tersebut. Yang menjadi persoalan
dalam menentukan nilai dari persediaan yang dilaporkan pada Neraca sebagai keuangan adalah :
hal-hal apakah yang termasuk dalam suatu persediaan, dan beberapa besarnya nilai persediaan
tersebut.
a. Cara-cara Penentuan Jumlah Persediaan
Ada 2 cara system yang umum dikenal dalam menentukan jumlah persediaan pada akhir
sustu periode yaitu dengan:
10
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
14/24
1. Periodic System, yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisk dalam
menetukan jumlah persediaan akhir.
2. Perpetual System atau juga disebut Book Inventories yaitu dalam hal ini dibina
catatan administrasi persediaan. Setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari
pembelian ataupun penjualan dicatat atau dilihat dalam Kartu Administrasi
persediaannya. Bila metode ini yang dipakai, maka perhitungan secara fisik hanya
dilakukan paling tidak setahun sekali yang biasanya dilakukan untuk keperluan
counterchecking antara jumlah persediaan menurut fisik dengan menurut catatan
dalam Kartu Administrasi Persediaannya.
b. Metode Penilaian Persediaan
Dalam menilai suatu persediaan ada beberapa cara yang dapat digunakan, di antaranya
dengan :
1) Cara First-In, First-Out (FIFO-Method)
2) Cara Rata-rata ditimbang (Weighted Average Method)
3) Cara Last-In, First-Out (LIFO-Method)
1) Cara First In, First-Out (FIFO Method)
Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa harga barang yang sudah terjual dinilai
menurut harga pembelian barang yang terdahulu masuk. Dengan demikian, persediaan akhir
dinilai menurut harga pembelian barang yang akhir masuk. Untuk menggambarkan
penggunaan dari cara ini, dimisalkan ada dua untuk satu jenis barang sebagai berikut :
1 Jan. Persediaan Awal 200 unit @ Rp 10,00 = Rp 2.000,00
12 Jan. Pembelian 400 unit @ Rp 12,00 = Rp 4.800,00
24 Jan. Pembelian 300 unit @ Rp 11,00 = Rp 3.300,00
30 Jan. Pembelian 100 unit @ Rp 12,00 = Rp 1.200,00
Total 1.000 unit Rp 11.300,00
11
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
15/24
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
16/24
Sehingga Nilai Persediaan Akhir menjadi :
300 unit @ Rp 11,30 = Rp 3.390,00
Bila perusahaan akhir dicatat sebesar Rp 3.390,00 maka harga pokokpenjualan (cost
of goods sold) nya menjadi Rp 7.910,00 (Rp 11.300,00 Rp 3.90,00), dan hasil penjualannya
akan dikurangi sebesar jumlah tersebut.
3) Cara Last-In, First-Out (LIFO Method)
Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa barang yang telah terjual dinilai menurut harga
pembelian barang yang terakhir masuk. Sehingga persediaan yang masih ada/stock, dinilai
berdasarkan harga pembelian barang yang terdahulu. Hal ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
Dimisalkan datanya sama dengan data tersebut di atas, di mana persediaan akhir per
31 Januari secara fisik menunjukkan jumlah sebanyak 300 unit dinilai menjadi :
Harga Pembelian Barang yang terdahulu masuk, yaitu :
Tanggal 1 Januari adalah 200 unit @ Rp 10,00 = Rp 2.000,00
Pembelian selanjutnya yaitu :
Tanggal 12 Januari adalah 100 unit @ Rp 12,00 = Rp 1.200,00
Total 300 unit Rp 3.200,00
Bila persediaan akhir tersebut di catat sebesar Rp 3.200,00 maka harga pokok penjualan (cost
of goods sold) nya menjadi Rp 8.100,00 (Rp 11.300,00 Rp 3.200,00) dan hasil penjualn
dikurangi sebesar jumlah tersebut.
4) Perbandingan atas Hasil Penilaian
Bilamana keadaan harga stabil, maka semua cara penilaian menghasilkan angka yang
sama. Angka tetapi bila fluktuasi harga tidak stabil (turun naik) maka masing-masing cara
akan menghasilkan angka yang berbeda sebagaimana halnya dalam contoh tersebut di atas.
Pada saat harga meningkat :
13
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
17/24
1. Maka cara FIFO menunjukkan :
Nilai Persediaan Akhir yang tinggi
Harga Pokok barang yang terjual yang rendah
Profit yang lebih besar
2. Cara LIFO menunjukkan :
Nilai Persediaan akhir yang rendah
Harga pokok barang yang terjual yang tinggi
Profit yang rendah
Untuk lebih jelasnya kita lihat hasil perbandingan di bawah ini, misalnya dalam keadaan
harga barang naik :
FIFO LIFO
Nilai Persediaan Akhir Rp 3.400,00 Rp 3.200,00
(Tinggi) (Rendah)
Harga Pokok barang yang terjual Rp 7.900,00 Rp 8.100,00
(Rendah) (Tinggi)
Dimisalkan Hasil Penjualan sebesar Rp 9.000,00 Rp 9.000,00
Maka labanya adalah sebesar Rp 1.100,00 Rp 900,00
(Tinggi) (Rendah)
Cara mana yang dipilih tidak menjadi persoalan, asal saja cara tersebut dipergunakan secara
konsisten, yaitu tidak berubah-ubah dari tahun ke tahun.
2.7 PERSOALAN-PERSOALAN MANAJEMEN PERSEDIAAN
Manajer persediaan memiliki beberapa persoalan, seperti besarnya permintaan yang
terlalu bervariasi, perputaran waktu yang tidak stabil, pengurangan jumlah ukuran, bahkan
hubungan dengan pemasok yang terganggu, sehingga mengganggu penjadwalan, mutu produk,
14
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
18/24
dan dapat menjadi pemicu persoalan persediaan. Dalam penyelesaiannya, banyak perusahaan
yang tidak hanya menggunakan satu metode saja. Secara umum, perusahaan dapat merencanakan
persediaannya dengan melakukan pengendalian terhadap tingkat persediaan. Naik dan turunnya
persediaan berkaitan dengan daur hidup produk maka dalam pengendalian dapat melihat tahapan
daur hidup yang sedang dialami produk tersebut.
Ada beberapa produk yang tidak dapat dijual tanpa pemberian potongan harga, sehingga
memiliki cara pengelolaan persediaan yang berbeda. Seperti penjualan parsel diluar hari raya,
baju dan sebagainya. Kemudian, ada lagi persediaan yang sangan tergantung pada persediaan
lainnya atau disebut sebagai persediaan tak bebas, misalnya kebutuhan tape mobil akan sangat
bergantung pada jumlah mobil yang akan dijual sehingga diperlukan penanganan yang berbeda,
yaitu menggunakan pendekatan perencanaan kebutuhan bahan.
Selain itu, ada persoalan penting lainnya dalam persediaan yaitu variabilitas yang
disebabkan factor internal maupun eksternal. Variabilitas adalah setiap penyimpangan dari
proses optimal yang mengantarkan produk sempurna tepat waktu dalam setiap waktu. Persediaan
sering menyembunyikan variabilitas atau masalahnya. Semakin kecil variabilitas dalam system
semakin kecil pula kesiasiaan yang terjadi. Kebanyakan variabilitas terjadi karena perusahaan
mentolerir kesia-siaan atau karena manajemen perusahaannya jelek. Variabilitas dapat timbul
antara lain, karena :
1. Karyawan, mesin dan pemasok memproduksi unit-unit produk yang tidak sesuai
dengan standar terlambat diproduksi atau jumlahnya tidak sesuai
2. Spesifikasi produk atau pekerjaan tidak akurat
3. Karyawan bagian produksi mencoba untuk memproduksi sebelum spesifikasinya
lengkap diterima
4. Permintaan konsumen tidak diketahui
15
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
19/24
BAB III
APLIKASI DI PERUSAHAAN
3.1 Profil Perusahaan
Kelompok kami mengobservasi sebuah perusahaan percetakan, konveksi dan border
computer, bernama CV. Firdilla Zenaf. Yang beralamat di Bobojong RT.01/07 Ds.
Bojongmanggu Kec. Pameungpeuk Kab. Bandung; Jl. Raya Banjaran 101 Baleendah - Kab.
Bandung; Komp. Jakapurwa Blok C No.35 Margacinta, Bandung. Dikukuhkan sebagai badan
hukum berbentuk CV pada tanggal 7 Maret 2003. Dengan akte notaris Ny. R. Dewita, SH.
No 002. Serta telah memiliki perizinan berupa SIUP, SITU, TDP dari Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Bandung.
Kita mewawancarai seorang Direktur sekaligus pemilik perusahaan ini, bernama Deden
Hermaddin.
16
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
20/24
3.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi : Menjadi perusahaan BESAR dan Bermanfaat
Misi :
1) Memberikan produk yang berkualitas dan terjamin mutu
2) Memiliki status dan badan hokum
3) Menjaga kepercayaan dan loyalitas pelanggan
4) Menjadi usaha percetakan, konveksi, dan border computer yang mampu bersaing
secara kompetitif
5) Menyediakan jasa penyediaan dan pengiriman produk yang cepat dan tepat sesuai
dengan kesepakatan (pesanan)
6) Menciptakan lapangan kerja serta mensejahterakan karyawan dan lingkungan sekitar
perusahaan
3.3 Hasil Observasi
Pengertian Manajemen Persediaan, menurut perusahaan bapak sendiri itu apa?
(Manajemen Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan
digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses
produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu
peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu,
barang dalam proses, barang jadi, ataupun suku cadang.)
Manajemen persediaan yang seperti apa yang ada diperusahaan bapak?
a. Pengecekan mesin, barang baku, dll
b. Pemeriksaan rutin mesin berikut pemeliharaannya
Jenis-jenis persediaan apa yang ada diperusahaan bapak?
a) Persediaan bahan bakudisebut juga persediaan bahan mentah, yaitu bahan atau
barang yang akan diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
17
http://artikelekonomi.com/aspek-yang-mempengaruhi-biaya-produksi.htmlhttp://artikelekonomi.com/aspek-yang-mempengaruhi-biaya-produksi.htmlhttp://artikelekonomi.com/aspek-yang-mempengaruhi-biaya-produksi.htmlhttp://artikelekonomi.com/aspek-yang-mempengaruhi-biaya-produksi.html7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
21/24
b) Persediaan barang dalam proses merupakan persediaan yang telah mengalami
perubahan, tetapi belum selesai.
c) Supplies Inventory adalah persediaan yang berfungsi sebagai penunjang dalam
proses operasi atau produksi agar berjalan lancar. Misalnya, spare part untuk
pemeliharaan mesin-mesin, alat-alat kantor seperti kertas, tinta, dan bolpen.
d) Persediaan barang jadi merupakan persediaan yang diperoleh dari hasil operasi
atau produksi yang sudah selesai dan masih disimpan di gudang perusahaan.
Barang jadi dimasukkan ke dalam persediaan, karena permintaan konsumen untuk
jangka waktu tertentu mungkin tidak diketahui.
Dalam persediaan, terdapat biaya-biaya persediaan, diperusahaan bapak biaya-
biaya persediaan yang seperti apa yang diaplikasikan dalam perusahaan bapak?
a. Biaya pesan (ordering cost)
Biaya yang timbul selama proses pemesanan. Jadi biaya ini berhubungan
dengan pesanan, tetapi sifatnya agak konstan. Di mana besarnya biaya yang
dikeluarkan tidak tergantung pada besarnya atau banyaknya barang yang dipesan.
Contohnya misalkan biaya angkut barang yang dilakukan oleh supir.
b. Biaya penyiapan
Biaya yang timbul untuk menyiapkan mesin atau proses untuk produksi jika
barang/komponen yang diperlukan diproduksi sendiri oleh perusahaan, misalnya
biaya untuk membersihkan dan menyiapkan mesin, memeriksa mesin,
pengecekan mesin yang dilakukan oleh teknisi selama seminggu dua kali.
c. Biaya kekurangan persediaan
Biaya yang timbul sebagai akibat terjadinya persediaan yang lebih kecil
daripada jumlah yang diperlukan, misalnya ketika bahan pembuatan pesanan
kurang. Untuk mengantisipasinya maka setiap pesanan ditambahkan biaya 10%
untuk persediaan.
Dalam manajemen persediaan, perusahaan anda menggunakan metode seperti apa?
18
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
22/24
Dengan cara First In, First-Out (FIFO Method). Cara ini didasarkan atas asumsi
bahwa harga barang yang sudah terjual dinilai menurut harga pembelian barang yang
terdahulu masuk. Dengan demikian, persediaan akhir dinilai menurut harga
pembelian barang yang akhir masuk. Sehingga, harga jualnya disesuaikan dengan
harga bahan baku yang terbaru.
19
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
23/24
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Persediaan merupakan salah satu asset penting dalam perusahaan karena mempunyai nilai
yang cukup besar serta mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasi
perencanaan dan pengendalian persediaan merupakan suatu kegitaan penting yang mendapat
perhatian khusus dari manajemen perusahaan. Dalam melakukan pelaporan mengenai persediaan
merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam mengambil suatu keputusan dan
persediaan merupakan salah satu dari beberapa unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan
yang secara terus menerus diperoleh, diproduksi dan dijual.
Oleh karena itu, sistem akuntansi itu sendiri harus dilaksanakan sebaik mungkin sehingga
tidak mengalami hal-hal yang mengganggu jalannya operasi perusahaan. Pelaporan persediaan
yang diteliti dan relevan dianggap vital untuk memberikan informasi yang berguna bagi
perusahaan. Apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan persediaan, maka akan mengakibatkan
kesalahan dalam menentukan besarnya laba perusahaan yang diperoleh.
20
7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9
24/24
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Manajemen Persediaan. Tersedia pada : http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/
[online]. Diakses pada tanggal 30 Juni 2013.
Anoraga, Pandji. 2009.Manajemen Bisnis. Jakarta : PT RINEKA CIPTA.
Anwar, Khairil. 2011. Pengertian Manajemen Persediaan. Tersedia pada :
http://khairilanwarsemsi.blogspot.com/2011/10/ [online]. Diakses pada tanggal 30 Juni 2013.
Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Haming, Murfidin dan Mahfud Nurnajamuddin. 2007. Manajemen Produksi Modern. Jakarta :
Bumi Aksara.
Imam Wahjono, Sentot. 2010.Bisnis Modern. Yogyakarta : Graha Mulia.
21
http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/http://khairilanwarsemsi.blogspot.com/2011/10/http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/http://khairilanwarsemsi.blogspot.com/2011/10/