Top Banner
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT oleh WARIH RESPITOWATI, S.ST
45

CAIRAN & ELEKTROLIT

Oct 21, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: CAIRAN & ELEKTROLIT

KEBUTUHAN

CAIRAN DAN ELEKTROLIT

KEBUTUHAN

CAIRAN DAN ELEKTROLIT

oleholeh

WARIH RESPITOWATI, S.STWARIH RESPITOWATI, S.ST

Page 2: CAIRAN & ELEKTROLIT

PERUB. FISIOL. PD KL II PERSALINAN

KEBUTUHAN CAIRAN & ELEKTROLIT

Kebuth cairan dan elektorlit tubuh diatur o/:

Ginjal, Kulit, Paru, Gastrointestinal

P’aturan keseimbangan cairan dp mell sistem / mekanisme rasa haus yg hrs dikontrol o/ sistem hormonal yakni : ADH, sistem aldosteron, prostaglandin dan glukokortikoid

Page 3: CAIRAN & ELEKTROLIT

TINDAKAN PERSALINAN B’peran cukup besar dl p’aturan kebt air & elektrolit.

B’fungsi sbg p’atur : air, konsentrasi garam dl darah, keseimbangan asam-basa darah, ekskresi bahan buangan / kelebihan garam

P’aturn ini diawali o/ kemampuan bagian ginjal ( glomerulos ) sbg penyaring cairan

Rata-rata tiap 1 ltr darah m’kandung 500 plasma yg m’alir mell glomerulos, 10 % nya disaring keluar.

Cairan yg t’saring (filtrat glomerulos) →m’alir mell tubulus renalis yg selsel nya m’serap bahan yg dibutuhkan tbh

Jml urine prod ginjal di p’aruhi o/ hormon ADH & Aldosteron ± 1 ml / kg bb / jam

1 Ginjal

Page 4: CAIRAN & ELEKTROLIT

2. Kulit

Bag penting dl p’aturan cairan t’kait dg proses p’aturan panas

Proses ini diatur o/ pusat p’atur panas yg disyarafi o/ vasomotorik dg k’mampuan m’kendalikan arteriol kutan dg cara vasodilatasi & vasokonstriksi.

Proses p’lepasan panas dilaksn dg p’uapan, jml keringat tgt banyaknya darah yg m’alir mell pemb darah dl kulit.

Proses …..

Page 5: CAIRAN & ELEKTROLIT

Proses p’lepasan panas yg lain dg cara p’mancaran; a.l cara konduksi (mell benda yg disentuh), cara konveksi (malirkan udara panas ke p’mukaan lebih dingin)

Keringat mrpkn sekresi aktif kel keringat dibawah p’kendalian syaraf simpatis. Mell kel kringat suhu turun seiring pelpasan air ± 500 ml / hari

P’rangsangan kel keringat yg dihasilkan dp diperoleh dari aktivitas otot, suhu lingkungan, mell kondisi tubuh yg panas

Page 6: CAIRAN & ELEKTROLIT

3. Paru

Peran organ paru dl p’keluaran cairan m’hasilkan insensible water loss ± 400 ml / hari, dan hal ini t’kait dg respon akibat p’ubahan thd upaya kemampuan b’nafas

4. Gastrointestinal

Sbg organ sal p’cernaan dg peran dl p’ keluaran cairan t’kait dg proses m’serap & m’keluarkan air

Dl kondisi normal cairan yg hilang dl sistem ini ± 100 -200 ml / hari

Page 7: CAIRAN & ELEKTROLIT

5. Sistem indokrin

ADH : b’peran m’ningkatkan reabsobnsi air → keseimbangan air dl tubuh, ADH dibntuk o/ hipotalamus yg ada dihipofisis posterior yg m’sekresi ADH dg meningkatkan osmolaritas dg menurunkan cairan ekstra sel

Aldosteron : disekresi o/ kel adrenal di tubulus ginjal dimana proses p’keluarannya diatur o/ perubhn konsentrasi kalium, natrium dan sistem angiotension renin; b’fungsi sbg absorbsi natrium

Prostaglandin : mrpkn asam lemak pd jar dg fungsi merespon radang, m’kendalikan tek darah & kontraksi uterus, m’atur p’gerakan gastrointestinal. Pd ginjal asam lemak ini b’pean m’atur sirkulasi ginjal

Glukokortikoid ….

Page 8: CAIRAN & ELEKTROLIT

Glukokortikoid : b’fungsi m’atur p’ningkatan reabsorbsi natrium & air yg meningkatkan volume darah meningkat shg t’jadi retensi natrium.

Mekanisme rasa haus : diatur dl rangka m’penuhi keb cairan tubuh dg cara m’rangsang pelepasan renin yg dp m’timbulkan produksi angiotension II, shg merangsang hipotalamus dan t’jadilah timbulnya rasa haus

Page 9: CAIRAN & ELEKTROLIT

M’BANTU P’SALINAN BAHU (kesulitan)

CARA PERPINDAHAN CAIRAN

1. Difusi

A/ mrpk b’campurnya molekul-molekul dl cairan, gas, atau zat padat scr bebas atau acak. Proses difusi dpt t’jadi bila dua zat b’campur dlsatu membran.

Dlm tbh proses difusi air, elektrolit & zat-zat lain t’jadi mell membran kapiler yg permeabel

Kecepatan proses ini tgt dari faktor ukuran molekul, konsentrasi dan temperatur cairan

Mol besar b’gerak lebih lambat; mol konsentrasi tinggi b’gerak ke konsentrasi rendah; larutan konsenrasi tinggi m’percepat gerak molekul shg difusi akan lebih cepat

Page 10: CAIRAN & ELEKTROLIT

2. Osmosis

P’pindahan zat kelarutan lain mell membran semi permeabel. Dari lar kurang pekat ke lar lebih pekat

Solut a/ zat p’larut (garam), solven a/ (air) larutannya → hal ini penting dl p’aturan keseimbangan cairan ekstra & intra sel.

Osmolaritas = cr m’ukur kepekatan lar m’gunakan satuan mol. Natrium dl cairan NaCl b’peran penting dl p’aturan keseimbangan cairan tubuh → NaCl 0,9 mrpk lar isotonis o/k punya kepekatan sama dg lar dl sistem vaskuler tubuh. Lar hipotonik a/ lar dg kepekatan < lar intra sel.

Proses osmosis : p’pindahan lar dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi mell membran semi permeabel → shg vol lar yg b’konsentrasi rendah akan b’kurang dan sebaliknya.

Page 11: CAIRAN & ELEKTROLIT

3. Tranpor aktif Tranpor aktif a/ proses p’pindahan cairan tubuh yg mrpkn

gerak zat yg akan b’difusi & b’osmosis dan mrpkn proses penting dl m’pertahankan keseimbangan cairan ekstra & intra sel.

Proses p’aturan cairan ini di p’aruhi o/ dua faktor a.l tek cairan dan membran semipermeabel.

a. Tekanan cairan

Proses difusi & osmosis m’libatkan tek cairan

Proses osmotik juga m’gunakan tek osmotik yg mrpk kemampuan partikel pelarut u/ menarik lar mell membran

Koloid a/ lar yg tdk dpt b’gbung dg lar lain o/k konsentrasi lebih tinggi; sedangkan lar dg konsentrasi yg sama dapat b’gabung dan disebut kristaloid

Page 12: CAIRAN & ELEKTROLIT

b. Membran semipermeabel

B’fungsi sbg p’nyaring agar cairan dg molekul besar tdk b’gabung.

T.Dapat pd ddg kapiler pemblh darah seluruh tbh → shg molekul atau zat lain tidak b’pindah ke jaringan.

Page 13: CAIRAN & ELEKTROLIT

KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH MANUSIA

Scr fisiologis cairan merpk kebutuhan dasar manusia dg proporsi hampir 90 % dari bb tbh. Sisany bag padat.

B’dasarkan umur keb cairan tbh sbb:

By baru lahir : 75 % dari total bb

Pria dws : 57 % dari total bb

Wnt dws : 55 % dari total bb

Dws tua : 45 % dari total bb

Variasi keb cairan tbh tgt dari faktor usia, lemak dl tbh, jenis kelamin

Page 14: CAIRAN & ELEKTROLIT

KEBUTUHAN AIR BERDASAR UMUR DAN BB

3 hari

1 tahun

2 tahun

4 tahun

10 tahun

14 tahun

18 tahun Dewasa

250 – 300

1150 – 1300

1350 – 1500

1600 – 1800

2000 – 2500

2200 – 2700

2200 – 2700

2400 - 2600

80 – 100

120 – 135

115 – 125

100 – 110

70 – 85

50 – 60

40 – 50

20 - 30

Page 15: CAIRAN & ELEKTROLIT

JENIS CAIRAN

1. Cairan zat gizi (nutrien)

Px bed rest perlu 450 kalori / hari

Diberikan mell IV dlm btk KH, nitrogen, vitamin u/ metabolisme

Kalori dlm cairan nutrien 200 – 1500 kal / l

Terdiri atas :

KH dan air, ex : glukosa, fruktosa

Asam amino, ex : amigren, aminosol, travamin

Lemak, ex : lipomul, liposyn

Page 16: CAIRAN & ELEKTROLIT

2. Blood volume expanders

Merup. jenis cairan yg bfungsi meningkatkan volume pemb. darah setelah kehilangan darah / plasma

Digunakan pada px perdarahan hebat, px luka bakar hebat

Jenis2 : human serum albumin, dextran

Page 17: CAIRAN & ELEKTROLIT

1. Hipovolemi / dehidrasi

Ada 3 macam :

Dehidrasi isotonik, jika kehilangan sejumlah cairan dan elektrolitnya yg seimbang

Dehidrasi hipertonik, jika kehilangan sejumlah air yg lebih banyak dari pada elektrolitnya

Dehidrasi hipotonik, jika kehilangan sejumlah air yg lebih sedikit dari pada elektrolitnya

Page 18: CAIRAN & ELEKTROLIT

Macam dehidrasi (kurang vol cairan) b’dasar derajatnya

a. Dehidrasi berat

P’keluaran cairan / kehilangan cairan 4-6 ltr

Serum natrium 159-166 mEq/ ltr

Hipertensi

Turgor kulit buruk

Oliguri

Nadi % p’napasan meningkat

Kehilangan cairan m’capai > 10 % BB

Page 19: CAIRAN & ELEKTROLIT

Hilang cairan 2-4 ltr/ 5-10 % BB

Serum natrium 152-158 mEq / ltr

Mata cekung

b. Dehidrasi sedang

c.Dehidrasi ringan

Cairan hilang 1,5 – 2 ltr

5 % dari BB

Page 20: CAIRAN & ELEKTROLIT

2. Hipervolemi / Overhidrasi

Ada dua manifestasi yg ditunjukkan o/ kelebihan cairan yaitu:

Hipervolumi (p’ningkatan vol darah)

Oedema (kelebihan cairan pd interstetial)

Pd hipervolumi (kelebihan cairan dl vaskuler) → m’ningkatkan tek hidrostatik cairan & akan menekan cairan ke permukaan interstisial → oedema anasarka

P’ningkatan tek hidrostatik yg besar → menekan cairan hingga ke mebran kapiler paru → oedema paru → kematian.

Manifestasinya : p’nempukan sputum, dispnea, batuk dan adanya suara ronkhi

Page 21: CAIRAN & ELEKTROLIT

Kebutuhan cairan

• Elektrolit tdp pada seluruh cairan tubuh

• Cairan tbh m’kandung oksigen, nutrien dan sisa metabolisme seperti karbondioksida yg semuanya disebut dg ion

• Bbrp jenis garam dl air akan dipecah dl bentuk ion elektrolit

• Pecahan elektrolit tsb mrpk ion ygdpt m’hantarkan arus listrik

• Ion yg b’muatan positif disebut kation

• Ion yg b’muatan negatif disebut anion

Page 22: CAIRAN & ELEKTROLIT

KOMPOSISI ELEKTROLIT

Komposisi elektrolit dalam plasma :

Natrium : 135 – 145 m Eq / L

Kalium : 3,5 – 5,3 m Eq / L

Klorida : 100 – 106 m Eq / L

Bikarbonat arteri : 22 – 26 m Eq / L

Bikarbonat vena : 24 – 30 m Eq / L

Kalsium : 4 – 5 m Eq / L

Magnesium : 1,5 – 2,5 m Eq / L

Fosfat : 2,5 – 4,5 m Eq / L

Page 23: CAIRAN & ELEKTROLIT

PERUB. FISIOL. PD KL II PERSALINANPENGATURAN ELKTROLIT

1. Pengaturan keseimbangan Na

Fungsi : pengaturan osmolaritas dan volume cairan tubuh

Paling banyak pada cairan ekstrasel

Pengaturan konsentrasi cairan ekstrasel diatur o/ ADH dan aldosteron

Na tdk hanya bergerak ke dalam atau ke luar tubuh, tetapi juga mengatur keseimbangna cairan tubuh

Ekskresi Na dilakukan mell ginjal atau sebagian kecil mell tinja, keringat, dan air mata

Page 24: CAIRAN & ELEKTROLIT

TINDAKAN PERSALINAN Fungsi : mengatur keseimbangan elektrolit

Pengaturan keseimbangan K mell :

1. Peningkatan konsentrasi K dlm cairan ekstrasel peningkatan produksi aldosteron

2. Peningkatan juml. aldosteron akan mempengaruhi juml. K yg dikeluarkan mell ginjal

3. Peningkatan pengeluaran K ; konsentrasi K dalam cairan ekatrasel menurun

K berpengaruh thd fungsi sistem pernafasan

Ekskresi K mell urine, sebagian mell tinja dan keringat

2. Pengaturan keseimbangan K

Page 25: CAIRAN & ELEKTROLIT

3. Pengaturan keseimbangan Ca

Fungsi : pembentukan tulang, penghantar impuls kontraksi otot, koagulasi darah, membantu beberapa enzim pankreas

Diekskresi mell urine dan keringat

Konsentrasi Ca dlm tubuh diatur o/ hormon paratiroid

Jika kadar Ca darah menurun, kel paratiroid akan merangsang pembentukan hormon paratiroid yg meningkatkan juml Ca dalam darah

Page 26: CAIRAN & ELEKTROLIT

4. Pengaturan keseimbangan Cl

Dapat ditemukan pd cairan ekstrasel dan intrasel

Fungsi : bersatu dgn Na mempertahankan keseimbangan osmotik dlm darah

Kadar Cl yg normal dlm darah org dewasa 95 – 108 mEq/L

Page 27: CAIRAN & ELEKTROLIT

PERUB. FISIOL. PD KL II PERSALINAN5. Pengaturan keseimbangan Mg

Keseimbangannya diatur o/ kel paratiroid

Diabsorbsi dari sal pencernaan

Dlm tubuh dipengaruhi o/ konsentrasi Ca

Hipomagnesemia : kadar Mg < 1,5 mEq / L

Hipermagnesemia : kadar Mg > 2,5 mEq / L

Page 28: CAIRAN & ELEKTROLIT

6. Pengaturan keseimbangan bikarbonat

Merup elektrolit utama dlm lar buffer (penyangga)dlm tbh

7. Pengaturan keseimbangan fosfat (PO4)

o Fungsi : bersama Ca berfungsi dlm pembentukan gigi dan tulang

o Diserap dari sal pencernaan dan dikeluarkan mell urine

Page 29: CAIRAN & ELEKTROLIT

JENIS CAIRAN ELEKTROLIT

Cairan elektrolit adl cairan saline / cairan yg memiliki sifat bertegangan tetap

Cairan saline tdr atas cairan isotonik, hipotonik, hipertonik

Konsentrasi isotonik = normal saline banyak dipergunakan

Contoh :

• Cairan Ringer’s tdr atas : Na+, K+, Cl-, Ca 2+

• Cairan Ringer’s Laktat tdr atas : Na+, K+, Mg 2+, Cl-, Ca 2+,HCO3-

• Cairan Buffer’s tdr atas : Na+, K+, Mg 2+, Cl-,

HCO 3-

Page 30: CAIRAN & ELEKTROLIT

1. Hiponatremia

Adl kadar Na dlm plasma darah kurang

Ditandai : kadar Na dlm plasma darah < 135 mEq / L, mual, muntah, diare shg timbul rasa haus yg berlebihan, denyut nadi cepat, hipotensi, konvulsi, membran mukosa kering.

Disebabkan o/ : kekurangan cairan yg berlebihan spt diare yg berlebihan

Page 31: CAIRAN & ELEKTROLIT

2. Hipernatremia

o Adl kadar Na dlm plasma tinggi

o Ditandai : mukosa kering, oliguria / anuria, turgor kulit buruk & permukaan kulit membengkak, kulit kemerahan, lidah kering & kemerahan, konvulsi, suhu badan naik, kadar Na > 145 mEq / L

o Sebab : dehidrasi, diare, asupan air berlebihan sedang asupan garam sedikit

Page 32: CAIRAN & ELEKTROLIT

3. Hipokalemia

Adl keadaan kekurangan kadar K dlm drh

Tjd dgn cepat

Sering tjd pd px diare berkepanjangan

Ditandai : lemahnya denyut nadi, tek darah turun, tdk nafsu makan, muntah2, perut kembung, otot lemah & lunak, aritmia, bising usus turun, kadar K plasma < 3,5 mEq/L

Page 33: CAIRAN & ELEKTROLIT

4. Hiperkalemi

Keadaan dimana kadar kalium dl darah tinggi

Sering t’jadi d px luka bakar, peny ginjal, asidosis metabolik, pemberian kalium yg b’lebihan mell intravena yg ditandai dg rasa mual, hiperaktifitas sistem p’cernaan, aritmia, kelemahan, produk urine sedikit sekali, diare, cemas, irritabel (peka rangsang) serta kadar kalium dl plasma m’capai > 5 mEq / ltr.

Page 34: CAIRAN & ELEKTROLIT

5. Hipokalsemia

Kekurangan kalsium dl plasma darah

Ditandai dg kram otot, kram perut, kejang, bingung, kadar kalsium dl darah < 4,3 mEq / ltr, kesemutan pd jari & sekitar mulut yg disebabkan o/k p’ngaruh p’angkatan kelenjar gondok atau kehilangan sejumlah kalsium o/k sekresi intestinal

Page 35: CAIRAN & ELEKTROLIT

6. Hiperkalsemia

Kelebihan kalsium dalam darah

T’jadi pd px yg m’alami p’angkatan kelenjar gondok & m’konsumsi vit D scr b’lebihan.

Ditandai dg nyeri tulang, relaksasi otot, batu ginjal, mual-mual, koma, dan kadar kalsium dl darah lebih dari 4,3 mEq / ltr

Page 36: CAIRAN & ELEKTROLIT

Kekurangan kadar magnesium dalam darah

Ditandai dg iritabilitas, tremor, kram pd kaki dan tangan, takikardi, hipertensi, disorientasi dan konvulsi, kadar magnesium dalam darah kurang dari 1,3 mEq / ltr

7. Hipomagnesium

8. Hipermagnesium

Kelebihan kadar magnesum dalam darah

Ditandai dg adanya koma, gangguan p’nafasan, dan kadar magnesium lebih dari 2,5 mEq / ltr

Page 37: CAIRAN & ELEKTROLIT

KESEIMBANGAN ASAM BASA

U/ aktivitas sel tubuh perlu keseimbangan asam basa yg diukur dg pH (derajat keasaman), normal cairan tubuh 7,35 – 7,45

Keseimbangan asam basa dipertahankan mell proses metabolisme dg sistem buffer pd seluruh cairan tubuh dan o/ p’napasan dg sistem regulasi (p’aturan di ginjal)

Tiga macam sistem larutan buffer cairan tubuh yaitu lar bikarbonat, lar buffer fosfat & lar buffer protein

Sistem buffer itu sendiri t’diri dari natrium bikarbonat (NaHCO3), Kaliu karbonat (KHCO3) asam karbonat (H2CO3)

Page 38: CAIRAN & ELEKTROLIT

P’aturan keseimbangan asam basa dilakukan o/ paru mll p’angkutankelebihan CO2 dan kelebihan H2CO3 dari drah yg dapat m’ningkatkan pH m’jadi standart (normal).

Ventilasi dianggap memadai b/ suplai O2 seimbang dg keb O2, demikian juga p’buangan CO2.

P’buangan mellparu hrs seimbang dg p’bentukan CO2 agar ventilasi memadai

Ventilasi yg memadai dp m’pertahankan kadar paCO2 sebesar 40 mmHg

B/ p’bentukan CO2 metablik meningkat, konsentrasinya dl cairan ekstrasel juga meningkat

Sebaliknya ….

Page 39: CAIRAN & ELEKTROLIT

Sebaliknya p’nurunan metaolisme m’perkecil konsentrasi CO2

B/ kecepatan ventilasi paru meningkat → p’keluaran CO2 meningkat, → menurunkan jml CO2 yg t’kumpul dl cairan ekstrasel

P’ningkatan dan p’nurunan ventilasi alveolus efeknya akan m’pengaruhi pH cairan ekstrasel.

P’ningkatan paCO2 menurunkan pH sebaliknya paCO2 meningkatkan pH darah.

P’rubahan ventilasi alveolus juga akan m’ubah konsentrasi ion H+, sebaliknya konsentrasi ion H+ dp m’pengaruhi kecepatan ventlas alveolus Umpan balik)

Kadar pH rendah, konsentrasi ion H+ tinggi = asidosis

Kadar pH tinggi, konsentrasi ion H+ rendah = alkalosis

Page 40: CAIRAN & ELEKTROLIT

JENIS ASAM BASA

Cairan basa (alkali) u/ koreksi asidosis

Keadaan asidosis disebabkan o/ henti jantung dan koma diabetikum, → contoh cairan alkali a.l natrium (sodium laktat), natrium bikarbobat.

Laktat mrpk garam dari asam lemah yg dpt m’ambl ion H+ dari cairan, shg mengurangi keasaman (Asidosis)

Ion H+ diperoleh dari asam karbonat (H2CO3) yg mana t’urai m’jadi HCO3 (bikarbonat) dan ion H+

Selain sistem p’napasan ginjal juga b’peran u/ m’pertahankan keseimbangan asam basa yg sangat kompleks

Ginjal m’keluarkan ion hidrogen & m’bentuk ion bikarbonat, shg pH darah normal; b/ pH plasma turun &m’jadi lebih asam, ion hidrogen dikeluarkan & bikarbonat dibentuk kembali

Page 41: CAIRAN & ELEKTROLIT

GG / MASALAH KESEIMBANGAN ASAM BASA

1. Asidosis respiratorik

Suatu keadaan dimana sistem p’nafasan gagal m’buang karbon dioksida dari cairan tubuh shg t’jadi kerusakan pd p’nafasan, p’ningkatan paCO2 arteri diatas 45 mHg, dan penurunan pH kurang dari 7,35 yg dpt disebabkan adanya penyakit obstruksi, trauma kepala, p’darahan dll

Page 42: CAIRAN & ELEKTROLIT

2. Asidosis metabolik

Suatu keadaan kehilangan basa atau t’jadi penumpukan asam yg ditandai penurunan pH kurang dari 7,35 dan HCO3 kurang dari 22 mEq /ltr

3. Alkalosis Respiratorik

Keadaan kehilangan CO2 dari paru dan dpt menimbulkan t’jadinya paCO2 arteri kurang dari 35 mmHg,

pH lebih dari 7,45 yg pt disebabkan o/k adanya hiperventilasi, kecemasan, emboli paru, dll

Page 43: CAIRAN & ELEKTROLIT

4. Alkalosis metabolik

Suatu keadaan kehilangan on hidrogen atau penambahan basa pd cairan tubuh dg adanya p’ningkatan bikarbonat plasma lebih dari 26 mEq / ltr, dan pH arteri lebih dari 7,45 , lihat tabel:

HCO3 plasm ph Plasm paCO2 plasm Gg as-bas

naik turun naik asid resp

turun turun turun asid metb

turun naik turun alks resp

naik naik naik alks met

Page 44: CAIRAN & ELEKTROLIT

FAKTOR YG M’PENGARUHI KEBT CAIRAN & ELEKTROLIT

Usia : menentukan luas p’mukaan tubuh & aktivitas

Temperatur : semakin panas semakin banyak keringat

Diet : intake kurang → cadangan dipecah →p’gerakan cairan dari interstisial ke interseluler → b’pengaruh thd pem keb cairan

Stres : prod ADH naik, metabolisme naik, glikolisis naik → retensi natrium & air

Sakit : sel rusak, p’baikan sel perlu cairan, t’ jadi ketidak seimbangan hormonal – m’gangua keb cairan tbh

Page 45: CAIRAN & ELEKTROLIT