Top Banner
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
65

Cairan & elektrolit

Feb 09, 2016

Download

Documents

keperawatan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Cairan & elektrolit

CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Page 2: Cairan & elektrolit

KOMPARTEMEN CAIRAN • Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara

dua kompartemen utama, yaitu : 1. Cairan intraselular (CIS) 2. Cairan ekstra selular (CES) 3. Pada orang dewasa 60% dari berat badan adalah air (cairan dan elektrolit).

Page 3: Cairan & elektrolit

BODY FLUID VOLUME

Body fluid60% water

Intracelluler2/3(40%)

(28 lt in 70 kg young adult)

Plasma5% (3.5 lt in

70 kg young adult)

Transcelluler1-3%

(Cerebrospinal)(aqueous humor)

Interstitial15% (10.5 lt in 70 kg

young adult)

extracelluler1/3(20%)

(14 lt in 70 kg young adult)

Page 4: Cairan & elektrolit

4

Page 5: Cairan & elektrolit

Fluids

Figure 7.1a

Page 6: Cairan & elektrolit

Fluids

Figure 7.1b

Page 7: Cairan & elektrolit

Fluids

Figure 7.1c

Page 8: Cairan & elektrolit

Total Body Water

constitutes 50-70 % of total body weight

fat contains little water, the lean individual has a greater proportion of water to total body weight than the obese person

total body water as a percentage of total body weight decreases steadily and significantly with increasing age

Page 9: Cairan & elektrolit

Fluids

• The body fluid composition of tissue varies by– Tissue type—lean tissues have higher fluid content

than fat tissues– Gender—males have more lean tissue and

therefore more body fluid– Age—lean tissue is lost with age and body fluid is

lost with it

Page 10: Cairan & elektrolit

PROSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH DIBANDINGKAN BERAT BADAN

Umur Total cairan tubuh (%) terhadap BB

Bayi BL 776 Bulan 722 Tahun 6016 Tahun 6020-39 Tahun:Pria/Wanita

60/50

40-59 Tahun:Pria/Wanita 55/47

Page 11: Cairan & elektrolit

ELECTROLYTES IN BODY FLUID COMPARTMENTS

INTRACELLULAR EXTRACELLULAR

POTASSIUM SODIUM

MAGNESIUM CHLORIDE

PHOSPHOROUS BICARBONATE

Page 12: Cairan & elektrolit

KOMPOSISI CAIRAN TUBUH

• Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substansi terlarut (zat terlarut):1. Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria Dewasa hampir 60% dari berat badannya adalah air dan rata-

rata wanita mengandung 55% dari berat badannya.

Page 13: Cairan & elektrolit

2.Solutes – dissolved particles

• Electrolytes – charged particles– Cations – positively charged ions• Na+, K+ , Ca++, H+

– Anions – negatively charged ions• Cl-, HCO3

- , PO43-

• Non-electrolytes - Uncharged • Proteins, urea, glucose, O2, CO2

13

Page 14: Cairan & elektrolit

FUNGSI CAIRAN TUBUHSarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-selMengeluarkan buangan-buangan selMembantu dalam metabolisme selSebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolitMembantu memelihara suhu tubuhMembantu pencernaanMempemudah eliminasiMengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP,

SDM)

Page 15: Cairan & elektrolit

Functions of Fluids

Figure 7.3

Page 16: Cairan & elektrolit

INTAKE DAN OUTPUT RATA-RATA HARIAN DARI UNSUR TUBUH

YANG UTAMA Intake (Range) Output (range)

AIR (ml) Air minum = 1400 – 1800Airdalam makanan= 700 – 1000Air hasil oksidasi = 300 - 400

1.Urine = 1400 – 1.8002.Faeces = 1003.Kulit = 300 - 5004.Paru-paru = 600 - 800

TOTAL = 2400 -3200 TOTAL = 2400 – 3200

Page 17: Cairan & elektrolit

Intake (range) Output (range)

Natrium(mEq)=70 (50-100) q Urine = 65 (50-100)q Faeces = 5 (2-20)

Kalium (mEq) = 100 (50-120) Urine = 90 (50-120) Faeces = 10 (2-40)

Magnesium (mEq) = 30 (5-60) q Urine = 10 (2-20)q Faeces = 20 (2-50)

Kalsium (mEq) = 15 (2-50) q Urine = 3(0-10)q Faeces = 12 (2-30)

Protein (g) = 55 (30-80)

Nitrogen (g) = 8 (4-12)

Kalori = 1800-3000

Page 18: Cairan & elektrolit

Insensible Loss (IWL)Merupakan Kehilangan cairan melalui kulit

(difusi) & paru Untuk mengetahui “Insensible Loss (IWL)”

dapat menggunakan penghitungan sebagai berikut :

o DEWASA = 15 cc/kg BB/hario ANAK = (30 – usia (th)) cc/kg BB/hariJika ada kenaikan suhu :o IWL = 200 (suhu badan sekarang – 36.8C)

Page 19: Cairan & elektrolit

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit

1. Usia2. Jenis kelamin 3. Sel-sel lemak4. Stres5. Sakit6. Temperatur lingkungan7. Diet

Page 20: Cairan & elektrolit

PROSES PERGERAKAN / TRANSPOR CAIRAN TUBUH1. Difusi

Difusi adalah proses dimana partikel yang terdapat dalam cairan bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan. Faktor-faktor yang meningkatkan difusi a. Peningkatan suhub. Peningkatan konsentrasi partikel

Page 21: Cairan & elektrolit

Faktor-faktor yang meningkatkan difusi c. Penurunan ukuran atau berat molekul dari

partikeld.Peningkatan area permukaan yang tersedia

untuk difusie.Penurunan jarak lintas dimana massa partikel

harus berdifusi

Page 22: Cairan & elektrolit

2. Transport Aktifa) Transport Aktif adalah bahan bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi. b) adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung. c) diperlukan energi. d) Banyak zat terlarut penting ditransport secara aktif melewati membran sel meliputi: natrium, kalium, hidrogen, glukosa dan asam amino. e) Transport aktif adalah vital untuk mempertahankan keunikan komposisi baik CES dan CIS.

Page 23: Cairan & elektrolit

3. Filtrasi (penyaringan)

a) Filtrasi adalah merembesnya suatu cairan melalui selaput permeable. b) Arah perembesan adalah

dari daerah dengan tekanan yang lebih tinggi ke daerah dengan tekanan yang lebih rendah.

Page 24: Cairan & elektrolit

4. OsmosisOsmosis adalah bergeraknya

pelarut bersih seperti air, melalui membran semipermeabel dari larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi yang sifatnya

menarik.

Page 25: Cairan & elektrolit

Osmosis

Figure 7.4

Page 26: Cairan & elektrolit

Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan air dan zat terlarut 1. Membran

Membran semipermeabel tubuh meliputi : a. membran sel : memisahkan CIS dan CIT dan

terdiri atas lipid dan proteinb.membran kapiler : memisahkan CIV dari CITc.membran epitelial : memisahkan CIT dan CIV dari CTS.Contoh : epitelium mukosa dari lambung dan usus,membran sinovialdan tubulus ginjal.

Page 27: Cairan & elektrolit

2. Proses transport3. Konsentrasi cairan tubuh Osmolalitas Tonisitas 1). Larutan isotonik NaCl 0,9%2). Larutan hipotonik NaCl 0.45%3). Larutan hipertonik NaCL 3%,

dekstrosa 50%

Page 28: Cairan & elektrolit

Pengaturan keseimbangan / volume vaskular dan osmolalitas cairan ekstraselular (CES)

1. Rasa Dahaga2. Anti Diuretik Hormon (ADH)3. Aldosteron4. Prostaglandin5. Glukokortikoid

Page 29: Cairan & elektrolit

KESEIMBANGAN AIR DAN ELEKTROLIT DIPERTAHANKAN MELALUI INTEGRASI DARI FUNGSI :

• GINJAL• HORMONAL• SARAF

Page 30: Cairan & elektrolit

CARA PENGELUARAN CAIRAN

a. Ginjalb. Kulitc. Paru –parud. Gastrointestinal

Page 31: Cairan & elektrolit

Pengaturan Elektrolit

a. Natrium • Terbanyak di Extra sel• Mempengaruhi keseimbangan air, hantaran

impuls dan kontraksi otot• Diatur oleh intake garam, aldosteron, dan

pengeluaran urine• Normal: 135-148 mEq/lt

Page 32: Cairan & elektrolit

Kalium

• Kation utama intra seluler• Berfungsi sebagai exitabiliy neuromuskuler

dan kontraksi otot• Untuk pembentukan glikogen, sintesa protein,

pengaturan keseimbangan asam basa• Normal: 3,5-5,5 mEq/lt

Page 33: Cairan & elektrolit

Kalsium• Berguna untuk integritas kulit, struktur sel,

konduksi jantung, pembekuan darah, pembentukan tulang dan gigi.

• Diatur oleh parathyroid dan thyroid

Magnisium Kation terbanyak kedua di CIS Penting untuk aktifitas enzim, neurokimia,

muskular excibility Normal: 1,5-2,5 mEq/lt

Page 34: Cairan & elektrolit

Clorida• Terdapat pada CIS dan CES• Normal: 95-105 Eq/ltBicarbonat• Sebagai buffer• Terdapat pada CIS dan CESFosfat• Anion buffer pada CIS dan CES• Fungsi untuk meningkatkan kegiatan

neuromuskuler, metab. KH, pengatur As-Bs

Page 35: Cairan & elektrolit

setiap tetesnyamemberi sejuta maknadan harapan

TEHNIK TERAPI CAIRANTEHNIK TERAPI CAIRAN

Page 36: Cairan & elektrolit

Pemberian cairan, elektrolit atau

obat-obatan melaluirute pembuluh darah

vena.

Page 37: Cairan & elektrolit

Mengatur keseimbangan air dan elektrolit tubuh

Dukungan nutrisi

Akses intravena

Page 38: Cairan & elektrolit

KRISTALOID

Mengganti kehilangan akut

Memenuhi kebutuhan harian elektrolit dan nutrisi

AMIPAREN®

AMINOVEL- 600® PAN- AMIN G®

MARTOS 10®

TRIFLUID®

TRIPAREN®

KA-EN MG 3®

TERAPI CAIRAN

Asering®

Otsu - RL®

Otsu - NS®

RESUSITASI

KOLOIDNUTRISI

Otsutran- 40® Otsutran- 70®

KA-EN 1B® KA-EN 3A® KA-EN 3B®

KA-EN 4A®

KA-EN 4B®

RUMATAN

ELEKTROLIT

IV LINE

PEMBERIAN INFUS

Menjaga agar jalur vena tetap terbuka

Otsu Salin-3 ® Otsu-MgSO4 20 ® Otsu-KCl 7.46 ® Meylon 8.4%

Otsu – D5® 500 ml

Otsu – NS® 500 mlKOREKSI

Page 39: Cairan & elektrolit

Kalium Natrium(mEq/ kgBW/ hari) (mEq/ kgBW/ hari)

Dewasa 0.9 - 1.3 1 1.0 - 1.7 1

Homeostasis 20 - 30 mEq/ day 2 1.0 - 2.0 3Cairan tubuh harian (minimum)

Untuk bayi sampai anak4 : berdasarkan 100 ml air untuk tiap 100 kcal yang dihabiskan.Kebutuhan elekrolit rumatan : 100 ml dan 2-4 mEq Na+ and K+ untuk tiap 100 kcal yang dihabiskan. 10 kg11 - 20 kg> 20 kg

100 ml / kg1000 ml + 50 ml / kg untuk tiap kg di atas 10 kg 1500 ml + 20 ml / kg untuk tiap kg di atas 20 kg1. Page C.P., Thomas C.H. and George M. Nutritional Assessment and Support. A primer 2nd Ed. P : 26.

1994.2. Kokko and Tannen. Fluid and Electrolyte 3rd Ed. page 114. WB Saunders.3. Med Student Education. Fluid, Electrolyte and Surgical Nutrition : Presentation. Www.

Surgery.wisc.edu/medstudent/textbook/L-33/L33-34. Martinez-Bianchi, V., MD, Michelle, RP, MD., Mark A.G., MD. Pediatrics : Vomiting, Diarrhea, and

Dehydration in Univ. of Iowa Family Practice Handbook 3rd Ed. Chapter 10. USA.

Page 40: Cairan & elektrolit

Sistemik : Lokal : Kelebihan cairan tubuh

Flebitis Kekurangan cairan tubuh Infeksi Kelainan elektrolit :

>Hiper/hiponatremia>Hiper/hipokalemia

>Ketidakseimbangan asam basa Kelainan gula darah Emboli udara Kebocoran cairan pada tubuh/jaringan

Page 41: Cairan & elektrolit

Flebitis : radang dinding vena

Komplikasi yang paling populer pada waktu pemberian terapi cairan.Penyebab flebitis : Kimiawi

Mekanis Bakterial

Page 42: Cairan & elektrolit

Penyebab : pH Normal ….. 7,35 - 7,45 Pemakaian obat bersifat asam atau

alkali mempermudah terjadinya flebitis

ObatpHAntibiotik 2,5 - 4,5KCl 4,0 - 8,0Primperan 2,5 - 4,5Lasix 8,6 - 9,6Morfin 3,0 - 6,0

Flebitis

Page 43: Cairan & elektrolit

SecondaryAdministrationSet

Piggyback Direct line

SecondaryContainer

PrimaryAdministrationSet

PrimaryContainer

PrimaryContainer

PrimaryAdministrationSet

PencegahanSalah satu cara untuk mengurangi risiko flebitis karena pH, berikan obat dengan cara intermittent IV drip (u/ obat obat yang dianjurkan)

Flebitis Kimiawi (pH)

Page 44: Cairan & elektrolit

Flebitis

Penyebab : Osmolaritas Normal : 285 5 mOsm/L

Cairan Isotonik : Otsu NS, Otsu RL, Asering Cairan Hipotonik : KA-EN 3B, Otsu D5 Cairan Hipertonik : Aminovel-600, Triparen

Osmolaritas cairan yang bisa diterima oleh vena perifer, max. 900 mOsm/L

Page 45: Cairan & elektrolit

PencegahanSalah satu cara untuk mengurangi risiko flebitis karena osmolaritas tinggi, pada penggunaan perifer ialah dengan menggunakan kemasan ‘Jumbo Solumix’ *)

Contoh :Amiparen + KAEN MG3 1L

(Jumbo Solumix) --- masukkan/

pindahkan Amiparen ke dalam

botol KAEN MG 3 1L melalui connecting set yang

tersedia,setelah tercampur, berikan

kepada pasien dengan tetesan

sesuai kebutuhan

Amonivel 600 + Martos 10 1L

(Jumbo Solumix) ----cara sama dengan di atas

Pan Amin G + KAEN MG 3 1L(Jumbo Solumix) -----

cara sama dengan di atas

*) Manfaat ‘Jumbo Solumix’ yang lain adalah : Untuk memberikan support nutrisi lengkap

Flebitis Kimiawi (Osmolaritas)

Page 46: Cairan & elektrolit

Paling sering terjadi diantara 3 macam flebitis

Biasanya gejala muncul < 72 jam setelahjarum dipasang

Flebitis

Page 47: Cairan & elektrolit

Flebitis

Pemilihan tempat penusukan jarumHindari daerah sendi, vena keras, vena extremitas bawah,vena di bwh area komplikasi, area edema, area terinfeksiPemilihan venaPilih vena besar (dan lurus), dari distal ke arah proximalUntuk KA-EN MG 3 dan Asam Amino di mulai dari vena mediana atau vena cephalica (lengan bawah)Pemilihan jarum Ukuran : 14 G – 18 G Resusitasi, transfusi

20 G – 24 G Maintenance/Akses IV Bahan - PolyurethanePelaksanaan fiksasiBaik dan benar

Page 48: Cairan & elektrolit

Flebitis Mekanis

Page 49: Cairan & elektrolit

Penyebab Cairan infus terkontaminasi karena : Teknik memasukkan obat ke botol Teknik penggantian botol Set infus terlepas dari sambungan Teknik injeksi obat Penggantian infus set Tempat penusukan terkontaminasi

karena : Teknik penusukan jarum Perawatan tempat penusukan

Penggantian jarum Alat tidak steril Tempat tidak bersih

Flebitis

Page 50: Cairan & elektrolit

Pencegahan Pertahankan kebersihan lingkungan dan alat Cuci tangan sebelum dan setelah tindakan Pahami teknik dengan benar/baik Infus set & jarum diganti tiap < 72 jam Tempat penusukan didesinfektan (ganti balutan) setiap hari

Flebitis

Page 51: Cairan & elektrolit

Skala Flebitis00 = tanpa komplikasi/tanda flebitis10 = merah dan/atau sakit bila ditekan20 = merah, sakit bila ditekan dan edema 30 = merah, sakit, edema dan vena mengeras40 = merah, sakit, edema, vena mengeras dan timbul pus

Flebitis Intravena

Struktur Vena

Flebitis 00 Flebitis 10 Flebitis 20 Flebitis 30

Flebitis 00 Flebitis10 Flebitis20

Flebitis

Page 52: Cairan & elektrolit

Tujuan & tipe cairan Lokasi & kondisi vena Durasi terapi Ukuran kanula

Umur pasien Aktivitas pasien Gunakan sisi non dominan Kerjasama pasien

Page 53: Cairan & elektrolit

1. Penilaian rutin setiap haria. Cek cairan infusb. Jumlah infus IV yang masukc. Lamanya infus yang digantungd. Cek obat tambahane. Cek drip chamberf. Cek selang infusg. Cek tanda flebitis

2. Jaga sistem IV tetap tertutup3. Perawatan pada daerah insersi4. Dokumentasi perawatan

Page 54: Cairan & elektrolit

1. Pilih vena yang akan diinsersi

2. Lakukan desinfektan, memutarke arah keluar

3. Pasang torniquet di atas daerah insersi

4. Masukkan IV cath dng sudut

spt di atas

Page 55: Cairan & elektrolit

Contoh IV cath 5. Jarum metal tarik keluar sedikit sampai darah keluar

6. Dorong Iv cath masuk sedikit

7. Jarum tarik lagi keluar sedikit

Page 56: Cairan & elektrolit

8. Buka ikatan torniquet

10.Sambung adaptor infus set

ke IV cath

11. Letakkan plester di bawah adaptor

9. Dorong IV cath ke depan, tekan jarum plastik, tarik jarum metal keluar

Page 57: Cairan & elektrolit

12. Lakukan fiksasi dengan baik dan benar

Page 58: Cairan & elektrolit
Page 59: Cairan & elektrolit

1. Kontaminasi pada botol infus2. Koneksi dengan infus set3. Kulit area insersi

4. Port injeksi5. Pangkal IV Cath (Hub)6. Tangan Ns

Intravenous InfusionsSites of Possible Contamination

Contamination of infusions fluid

Port for additives

Insertion Site

Injection port

Administration setConnection with …

Page 60: Cairan & elektrolit

Cara menusuk botol infus yang benar yaitu dengan meletakkan botol diatas bidang datar dgn posisi miring, akan memudahkan penusukan dan risiko patahnya spike dapat dihindari

Page 61: Cairan & elektrolit

Gravity = (F)

36 inchi di atas jantung

P = F : AGravity Set-up

Ideal bag positionApprox 36 Inches above heart

Tubing Bore = (A)

Approximate level ofpatient’s heart

Resulting I.V. linepressure = (P)

Image modified by J. Williams, Baxter Healthcare Corporation.Original image 1994 by Techpool Studios Corp., USAC

Page 62: Cairan & elektrolit

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan

KRITERIA INFUS IDEAL INFUS OTSUKA MANFAATSteril SterilBebas Partikel Bebas PartikelBebas Pirogen Bebas PirogenAkurat, baik jenis maupun jumlah

Akurat, baik jenis maupun jumlah

Menjamin efektifitas pemberian infus dan keamanan pasien

Stabilitas Stabil, masa kadaluwarsa panjang

Stabil, masa kadaluwarsa 5 th

Mempermudah pengaturan logistik

Tutup, mudah dibuka Tutup, mudah dibukaMudah ditusuk spike IV Set

Mudah ditusuk spike IV Set

Skala, mudah dibaca Skala, mudah dibacaTidak bocor Tidak bocor

Menjamin keamanan pasien

Menjamin efektifitas pemberian infus dan keamanan pasienKemasan

Kandungan

Page 63: Cairan & elektrolit

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan

Rekomendasi CDC (Center for Disease Control) Edukasi & training kepada perawat Kebersihan tangan - cuci dengan sabun antiseptik Teknik cuci tangan yang benar Pemilihan tipe kateter, tempat insersi dan teknik disesuaikan dengan risiko infeksi dan komplikasi paling rendah Perhatikan teknik asepsis area insersi, akses sistem ke botol infus Perhatikan lamanya pemakaian balutan area insersi Periksa infeksi area insersi Perhatikan lamanya pemakaian kateter, infus set & botol infus Ganti kateter tiap 72 jam, ganti infus set tiap 72 jam (tranfusi atau lipid tiap 24 jam), ganti cairan infus tiap 24 jam (lipid - 12 jam) Cegah kontaminasi botol infus kondisi btl infus, teknik penusukan btl, memasukkan obat ke btl Jangan gunakan topical antimicrobial oinment, kateter jangan kena air Lepaskan kateter saat pertama ditemukan tanda flebitis

Page 64: Cairan & elektrolit

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan

Jumlah cairan cc x faktor tetesan infus set

= tetes/menit Lamanya pemberian (jam) x 60 (menit)

  Infus set 1 cc = 15 tetes Jumlah cairan cc/jam

= tetes/menit 4

 Infus set 1 cc = 20 tetes Jumlah cairan cc/jam

= tetes/menit 3

 Infus set 1 cc = 60 tetes Jumlah cairan cc/jam

= tetes/menit

 

Page 65: Cairan & elektrolit