Top Banner
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu bersifat deskriptif dan tanpa menggunakan analisis statistik. Penelitian kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata atau pernyataan lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar individu secara holistis atau menyeluruh. Menurut Moelong bahwa ciri-ciri dari penelitian kualitatif adalah (1) peneliti bertindak sebagai instrumen utama, karena di samping sebagai pengumpul data dan penganalisis data, peneliti juga terlibat secara langsung dalam penelitian, (2) latar alami (natural setting), data yang diteliti dan diperoleh akan dipaparkan sesuai apa yang terjadi di lapangan, (3) hasil penelitian bersifat deskriptif, karena data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan berupa kata-kata atau
30

Bab iii revisi

May 25, 2015

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bab iii revisi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu bersifat deskriptif

dan tanpa menggunakan analisis statistik. Penelitian kualitatif adalah suatu prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau pernyataan lisan

dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar

individu secara holistis atau menyeluruh.

Menurut Moelong bahwa ciri-ciri dari penelitian kualitatif adalah (1) peneliti

bertindak sebagai instrumen utama, karena di samping sebagai pengumpul data dan

penganalisis data, peneliti juga terlibat secara langsung dalam penelitian, (2) latar

alami (natural setting), data yang diteliti dan diperoleh akan dipaparkan sesuai apa

yang terjadi di lapangan, (3) hasil penelitian bersifat deskriptif, karena data yang

dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan berupa kata-kata atau kalimat,

(4) lebih mementingkan proses daripada hasil, (5) adanya batasan permasalahan yang

ditentukan dalam rumusan masalah, (6) analisis data cenderung bersifat induktif, (7)

adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, dan (8) desain yang bersifat sementara

Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan makna dari penerapan model

TTW. Makna yang dimaksud adalah peningkatan keterampilan siswa dalam

menyelesaikan lembar kerja TTW. Penelitian ini lebih menekankan proses

pembelajaran daripada hasil akhir pembelajaran itu sendiri. Proses yang diamati

adalah bagaimana meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep

33

Page 2: Bab iii revisi

operasi aljabar melalui lembar kerja yang diberikan. Data hasil penelitian berupa

kata-kata dan akan dipaparkan sesuai dengan kejadian yang terjadi dalam penelitian

dan analisis data dilakukan secara induktif. Selain itu dalam penelitian ini, peneliti

adalah instrumen utama. Hal ini karena peneliti yang akan merencanakan,

merancang, melaksanakan, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik

kesimpulan dan membuat laporan. Dari penjelasan tersebut nampaklah bahwa

penelitian ini memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan penelitian kualitatif. Oleh sebab

itu, maka pendekatan penelitian adalah pendekatan kualitatif.

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini dimaksudkan sebagai jalan

keluar untuk mengetahui bentuk dan respons siswa terhadap penerapan model TTW

dalam menyelesaikan lembar kerja pada materi operasi aljabar. Oleh sebab itu, jenis

penelitian yang sangat cocok dengan permasalahan di atas adalah penelitian tindakan

partisipan.

Penelitian tindakan partisipan ini diambil karena peneliti berpartisipasi

langsung dalam penelitian mulai awal sampai akhir. Peneliti bertindak sebagai

perencana, perancang, pelaksana, pengumpul data, penganalisis data, dan pelapor

penelitian.

Indikator keberhasilan tindakan ini akan dilihat dari indikator peningkatan

pemahaman konsep operasi aljabar. Untuk melengkapi analisis kualitatif, penelitian

ini akan dilengkapi dengan data kuantitatif. Data kuantitatif ini diperoleh dari hasil

tes siswa pada akhir tindakan. Penggabungan pendekatan kuantitatif ini hanya

dimaksudkan sebagai pelengkap terhadap pendekatan utama dalam penelitian ini.

34

Page 3: Bab iii revisi

B. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian adalah siswa kelas VIII-2 SMP negeri1 beutong ateuh

tahun pembelajaran 2013/2014. Peneliti mengambil kelas VIII-2 sebagai subjek

penelitian karena kelas tersebut memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian,

hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa peneliti pernah mengajar di kelas tersebut

pada waktu PPL. Pengambilan subjek dengan pertimbangan, (a) kondusif dan siswa

mudah diajak kerja sama, (b) pertimbangan guru bidang studi dan (c) kelas tersebut

merupakan siswa-siswa pilihan.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII-2 semester I SMP negeri1 beutong

ateuh yang beralamat di jalan teuku beutong chik. Sekolah ini dipilih berdasarkan

pertimbangan sebagai berikut:

1. Selama ini siswa-siswa SMP negeri1 beutong ateuh masih banyak mengalami

kesulitan dalam menyelesaikan hitungan pada materi operasi aljabar.

2. Pembelajaran dengan model TTW belum pernah dilaksanakan di tingkat sekolah,

sehingga pihak sekolah sangat memberikan dukungan terhadap pelaksanaan

penelitian.

3. Pembelajaran dengan model TTW cocok untuk dilaksanakan di sekolah tersebut

karena mengingat sistem pembelajaran yang digunakan selama ini lebih kepada

biasa, dimana jika siswa tidak bias menjawab suatu permasalahan tanpa ada

usaha lain guru tersebut langsung menyelesaikannya secara klasikal. Hal ini

membuat siswa manja dan malas dalam menyelesaikan latihan

35

Page 4: Bab iii revisi

D. Instrumen Penelitian

1. Perangkat pembelajaran

Perangkat pembelajaran yaitu sekumpulan sumber belajar yang digunakan

guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

a) Rencana Pembelajaran ( RP )

Rencana pembelajaran ini disusun berdasarkan kurikulum tingkat satuan

pembelajaran (KTSP), yang dialokasikan untuk 3 kali pertemuan. Rencana

pembelajaran memuat standar kompetensi, indikator, model pembelajaran, materi

dan kegiatan pembelajaran yang terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan

akhir

2. Lembar observasi

Lembar observasi berupa daftar cek list yang terdiri dari beberapa item yang

menyangkut aktivitas guru dan aktivitas siswa (terlampir)

3. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara yang ditujukan pada siswa. Dalam wawancara tersebut

peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang di dalamnya mencangkup respons

siswa terhadap materi operasi aljabar dengan menggunakan model TTW.

E. Data dan Sumber Data

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:

36

Page 5: Bab iii revisi

1. Hasil pekerjaan siswa pada soal yang diberikan, meliputi tes awal sebelum

tindakan, pada saat pembelajaran berlangsung dan tes akhir.

2. Hasil pengamatan terhadap langkah-langkah pembelajaran, suasana kelas,

aktivitas siswa dan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar.

3. Hasil angket respon siswa terhadap pelaksanaan penelitian

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-2 SMP negeri1

beutong ateuh. Siswa yang dipilih sebagai subjek penelitian sebanyak 6 orang,

sehingga diharapkan pengamatan lebih terfokus dan aktivitas siswa dapat diamati

lebih cermat dan mendalam. Kriterianya adalah 2 orang siswa berkemampuan

rendah, 2 orang siswa berkemampuan sedang, dan 2 orang siswa berkemampuan

tinggi. Penentuan ini dilakukan berdasarkan hasil tes awal dan konsultasi dengan

guru matematika yang mengajar dikelas tersebut.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam penelitian, keabsahan data merupakan hal yang penting. Untuk

mengecek keabsahan data akan digunakan kriteria derajat kepercayaan. Derajat

kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Triangulasi, (2)

Ketekunan pengamatan, dan (3) Pemeriksaan teman sejawat.

Triangulasi adalah suatu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan

memanfaatkan sesuatu di luar data itu keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah triangulasi dengan metode dan triangulasi dengan sumber. Triangulasi dengan

metode dilakukan dengan cara membandingkan dan mengecek balik sesuatu

informasi yang diperoleh melalui wawancara, observasi, catatan lapangan dan tes

37

Page 6: Bab iii revisi

akhir tindakan. Sedangkan triangulasi dengan sumber dilakukan dengan cara

membandingkan data hasil observasi teman sejawat dan hasil observasi peneliti

dengan wawancara.

Ketekunan pengamat dilakukan pengamat dengan cara mengadakan

pengamatan secara teliti, rinci dan terus menerus selama proses penelitian. Kegiatan

ini dapat diikuti dengan pelaksanaan wawancara secara intensif sehingga dapat

terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya subjek berdusta, menipu atau

berpura-pura.

Pemeriksaan teman sejawat adalah mendiskusikan proses dan hasil penelitian

dengan dosen pembimbing, teman sejawat dan guru bidang studi matematika. Hal ini

dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan masukan baik dari segi metodologi

ataupun konteks penelitian. Dengan pemeriksaan teman sejawat diharapkan

penelitian tidak menyimpang dari harapan dan data yang diperoleh benar-benar

mencerminkan data yang valid.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu:

tes, observasi, dan angket. Sedangkan instrumen yang digunakan adalah :

1. Tehnik Observasi (Pengamatan)

Observasi yaitu mengumpulkan data dengan cara mengamati langsung

terhadap objek yang akan diteliti. Lembar observasi yang digunakan pada penelitian

ini adalah lembar observasi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan

menggunakan model TTW dan lembar aktifitas siswa selama pembelajaran. Lembar

observasi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan lembar observasi

38

Page 7: Bab iii revisi

aktifitas siswa diberikan kepada pengamat yaitu guru mata pelajaran matematika di

SMP negeri1 beutong ateuh dan mahasiswa Pendidikan Matematika STKIP BBM

untuk diisi sesuai dengan keadaan yang diamati di lapangan.

2. Tehnik Tes

Tes yaitu memberi soal berbentuk essay sebanyak 5 soal kepada siswa kelas

VIII-1 SMP negeri1 beutong ateuh yang dijadikan sebagai subjek penelitian. Tes

yang dilakukan berbentuk tes awal untuk melihat tingkat penguasaan siswa terhadap

materi operasi aljabar dengan mengunakan model pembelajaran TTW. Soal tes

dibuat oleh peneliti dan berkonsultasi dengan dosen serta guru mata pelajaran yang

bersangkutan.

3. Angket Respon siswa

Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap perangkat

pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran TTW. Angket diberikan

lepada siswa yang telah mengalami pembelajaran model TTW setelah kegiatan

pembelajaran.

4. Wawancara

Untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang tingkat

perkembangan kemampuan ataupun kesulitan siswa mengenai hasil pekerjaan pada

setiap tes yang dilakukan, dapat diadakan wawancara langsung. Untuk menghindari

agar tidak ada data yang terlewatkan, dalam hal ini dapat digunakan tape recorder.

Wawancara dilakukan hanya pada 3 orang siswa yang terpilih untuk

diwawancarai dan dilakukan untuk menelusuri dan mengetahui pemahaman siswa

pada materi operasi aljabar.

5. Catatan Lapangan

39

Page 8: Bab iii revisi

Catatan lapangan berguna untuk mendokumentasikan hal-hal penting lainnya

secara tertulis dan memuat deskripsi tentang aktivitas-aktivitas peneliti dan siswa.

H. Teknik Analisis Data

Tahap pengolahan data merupakan tahap yang paling penting dalam suatu

penelitian, karena pada tahap ini hasil penelitian dapat dirumuskan setelah semua

data terkumpul maka untuk mendeskripsikan data penelitian dilakukan perhitungan

sebagai berikut:

1. Analisis Data Ketuntasan Hasil Belajar

Untuk menentukan keefektifan pembelajaran digunakan analisis hasil belajar

siswa. Menurut Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada SMP negeri1 beutong

ateuh untuk ketuntasan belajar secara individual jika mempunyai daya serap paling

sedikit 65%, sedangkan suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 85%

siswa tuntas secara individu. Data yang digunakan untuk menganalisis ketuntasan

hasil belajar adalah tes akhir yang diberikan setiap selesai kegiatan pembelajaran.

Jawaban tes digunakan untuk melihat ketuntasan hasil belajar.

Untuk mengetahui rata-rata hasil belajar digunakan rumus rata-rata hitung

data tunggal.

Sedangkan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa siswa secara

klasikal melalui pembelajaran dengan model Kumon, maka digunakan rumus:

40

Page 9: Bab iii revisi

2. Analisis Data Aktivitas siswa

Data hasil pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung

dianalisis dengan menggunakan persentase, yaitu:

Aktivitas dikatakan baik/efektif bila waktu yang digunakan untuk melakukan

setiap kategori aktivitas sesuai dengan lokasi waktu yang termuat dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran dengan toleransi 5%.

Penentuan kesesuaian aktivitas siswa berdasarkan pencapaian waktu ideal

yang ditetapkan dalam penyusunan rencana pembelajaran TTW seperti table 3.1

berikut:

Tabel 3.1. Kriteria efektivitas aktivitas siswa.

NoAspek Pengamatan Aktivitas

SiswaPersentase Kesesuaian (P)

Waktu Ideal Toleransi1 Mendengarkan/memperhatikan

penjelasan guru13% 7%≤ P ≤18%

2Membaca/memahami petunjuk dansetiap langkah yang disajikan padaLKSmasalah di LKS

10% 5%≤ P ≤15%

3 Menyelesaikan masalah ataumenemukan cara penyelesaianmasalah

27% 22%≤ P ≤32%

4 Mengoreksi kembali hasil jawaban yang belum benar

30% 25%≤ P ≤35%

5 Menkomunikasikan dengan gurukekeliruan hasil jawaban yangdiproleh

10% 5%≤ P ≤15%

6 Menarik kesimpulan suatu konsepatau prosedur

10% 5%≤ P ≤15%

7 Perilaku yang tidak relevan dengankegiatan pembelajaran (seperti:melamun, berjalan-jalan di luar ataudi dalam kelas, membacabuku/mengerjakan tugas mata

0% 0%≤ P ≤5%

41

Page 10: Bab iii revisi

pelajaran lain, bermain-main dengan teman, dan lain-lain).

Sumber : Skripsi Efektifitas Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Mengajarkan Jaring-Jaring Kubus dan Balok di Kelas III SMP negeri1 beutong ateuh,hal.27 yang di adaptasi.

3. Analisis Data Respon Siswa

Untuk mengetahui respon siswa maka dianalisis dengan menghitung rata-rata

keseluruhan skor yang telah dibuat dengan model skala Likert dan penentuan skala

sikap ditentukan dengan mengelompokkan jawaban responden menjadi empat yaitu

SS, S, TS dan STS. Pemberian skor (nilai) untuk setiap skala kategori Likert

dikelompokkan atau disamakan dengan nilai kuantitatif 4, 3, 2, 1 untuk pertanyaan

yang bersifat positif atau menguntungkan dan 1, 2, 3, 4 untuk pertanyaan bersifat

negatif. Pada penelitian ini untuk pernyataan positif maka diberi skor 4 untuk sangat

setuju (SS), 3 untuk setuju (S), 2 untuk tidak setuju (TS) dan 1 untuk sangat tidak

setuju (STS). Sedangkan untuk pernyataan negatif diberi skor sebaliknya yaitu skor 1

untuk sangat setuju (SS), 2 untuk setuju (S), 3 untuk tidak setuju (TS), dan 4 untuk

sangat tidak setuju (STS). Menurut Sukardi, ktireria skor rata-rata dapat ditentukan

dengan terlebih dahulu menentukan skor rata-rata respon siswa yang dihitung dengan

rumus sebagai berikut:

Skor rata-rata =

Ket: f1 = banyak siswa yang dapat menjawab pilihan A (sangat setuju)n1= bobot skor pilihan A (sangat setuju)f2 = banyak siswa yang menjawab pilihan B (setuju)n2 = bobot skor pilihan B (setuju)

= banyak siswa yang menjawab pilihan C (tidak setuju)

42

Page 11: Bab iii revisi

n3 = bobot skor pilihan C (tidak setuju)f4 = banyak siswa yang menjawab pilihan D (sangat tidak setuju)n4 = bobot skor pilihan D (sangat tidak setuju)N = Jumlah seluruh siswa yang memberikan respon terhadap

pembelajaran yang menggunakan pendekatan ketrampilan proses dengan metode penemuan

Kriteria skor rata-rata untuk respon siswa adalah sebagai berikut:

3 skor rata-rata ≤ 4 = sangat positif

2 skor rata-rata 3 = positif

1 skor rata-rata ≤ 2 = negatif

0 skor rata-rata ≤1 = sangat negatif

4. Analisis Data Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran

Data tentang kemampuan guru mengelola pelajaran dianalisa dengan

menggunakan statistik deskriptif dengan skor rata-rata. Adapun deskripsi skor rata-

rata tingkat kemampuan guru adalah:

1,00 TKG < 1,50 tidak baik

1,50 TKG < 2,50 kurang baik

2,50 TKG < 3,50 cukup baik

3,50 TKG < 4,50 baik

4,50 TKG < 5,00 sangat baik.

Kemampuan guru mengelola pembelajaran dikatakan efektif jika skor dari

setiap aspek yang dinilai berada pada kategori baik atau sangat baik.

Data yang diperoleh dari hasil tes, wawancara, observasi dan catatan

lapangan dianalisis secara bersamaan. Proses analisis data dimulai dengan menelaah

seluruh data yang ada dari berbagai sumber yaitu dari tes, wawancara, observasi dan

43

Page 12: Bab iii revisi

catatan lapangan. Analisis data dilakukan dengan 3 tahap, yang meliputi tahap (1)

mereduksi data, (2) menyajikan data, (3) menarik kesimpulan serta verifikasi.

1. Mereduksi data

Mereduksi data yang terkumpul melalui berbagai sumber, yaitu hasil tes,

wawancara, observasi dan catatan lapangan, data tersebut diklarifikasi dengan cara

melakukan pengelompokan data yang sejenis, kemudian disederhanakan dengan cara

membuang hal-hal yang tidak perlu. Mereduksi data ini dilakukan secara

berkesinambungan mulai awal sampai dengan akhir pengumpulan data.

2. Menyajikan data

Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasi hasil reduksi dengan

cara menyusun secara naratif sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil

reduksi, sehingga dapat memberikan gambaran kemungkinan penarikan kesimpulan

dan pengambilan tindakan. Informasi di sini maksudnya uraian proses kegiatan

pembelajaran, aktivitas siswa terhadap kegiatan pembelajaran, hasil tes awal, hasil

tes pada waktu pembelajaran serta hasil yang dapat dari perpaduan data hasil

observasi, wawancara dan catatan lapangan. Data yang telah disajikan tersebut

selanjutnya dibuat penafsiran dan evaluasi untuk membuat perencanaan tindakan

selanjutnya. Hasil penafsiran dan evaluasi ini dapat berupa penjelasan tentang (a)

perbedaan antara rancangan dengan pelaksanaan tindakan, (b) perlunya perubahan

tindakan dan alternatif tindakan yang dianggap tepat, (c) persepsi peneliti, guru dan

teman sejawat yang terlibat dalam pengamatan dan catatan lapangan terhadap

tindakan yang telah dilakukan, (d) kendala-kendala yang muncul dan alternatif

pemecahannya.

44

Page 13: Bab iii revisi

3. Menarik kesimpulan serta verifikasi

Penarikan kesimpulan merupakan proses memberikan kesimpulan terhadap

hasil penafsiran dan evaluasi data yang disajikan dan seluruh hasil kerja penelitian.

Kegiatan verifikasi merupakan mencari validitas kesimpulan, kegiatan yang

dilakukan adalah menguji kebenaran, kekokohan dan kecocokan makna yang

ditemukan

I. Tahap-tahap Penelitian

Tahap-tahap yang dilaksanakan dalam penelitian ini mencakup (1) tahap

perencanaan dan (2) tahap pelaksanaan kegiatan penelitian. Rincian tahap-tahap

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap perencanaan

Tahap perencanaan meliputi kegiatan:

a) Refleksi awal

Pada tahap ini dilakukan kegiatan(1) membuat soal tes awal, (2) menentukan

sumber data, dan (3) melakukan tes awal, dan (4) menetapkan kelompok dan orang

siswa untuk diwawancarai

Hasil dari tes awal di kelompok ke dalam 3 interval, intuk lebih jelasnya

dapat dilihat dalam tabel 3.1

No. Tingkat kemampuan siswa Hasil tes awal Lembar Kerja TTW

(LK TTW)

1. Interval 1 0 < 40 LK TTW 1

2. Interval 2 40 < 70 LK TTW 2

45

Page 14: Bab iii revisi

3. Interval 3 70 < 100 LK TTW 3

Tabel 3.1 Interval Kemampuan Siswa

b) Menetapkan dan merumuskan rancangan penelitian

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah (1)menentukan tujuan

pembelajaran, (2) menyusun kegiatan pembelajaran model Kumon, (3) menyiapkan

lembar kerja I, lembar kerja II, dan lembar kerja III untuk dibagikan kepada setiap

siswa sesuai dengan interval kemampuan mereka, lembar observasi, angket dan

format wawancara yang akan digunakan pengamat pada saat tindakan.

2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Pelaksanaan kegiatan penelitian dibagi dalam dua tindakan, yaitu tindakan I

dan tindakan II. Tindakan I adalah kegiatan menyelesaikan lembar kerja TTW pada

materi operasi aljabar. Tindakan II adalah merevisi kekurangan ditindakkan I.

Pelaksanaan setiap kegiatan menggunakan model, model tersebut meliputi

tahap (1) merencanakan, (2) melaksanakan, (3) mengamati, dan (4) merefleksi yang

membentuk suatu siklus. Siklus dalam suatu tindakan akan diulang sampai kriteria

yang ditetapkan dalam setiap tindakan tercapai. Kriteria keberhasilan tindakan dalam

penelitian ini terdiri dari kriteria proses dan kriteria hasil. Kriteria proses yang

ditetapkan adalah jika proses pembelajaran mencapai minimal 80%. Kriteria hasil

yang ditetapkan adalah jika rata-rata skor tes akhir siswa minimal 65 pada skala 100.

Tindakan I

a) Merencanakan

1) Menyusun rencana pembelajaran untuk tindakan I

2) Menyiapkan lembar kegiatan siswa I

46

Page 15: Bab iii revisi

3) Menyiapkan lembar observasi

4) Menyiapkan angket respons

5) Menyiapkan tes akhir tindakan I

6) Mengoordinasikan program kerja

pelaksanaan tindakan dengan guru matematika

b) Melaksanakan

Kegiatan ini berupa penerapan kegiatan pembelajaran yang telah disusun

dalam perencanaannya. Proses mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam

perencanaan pembelajaran. Adapun kegiatan secara garis besar adalah :

1) Tahapan pra instruksional (tahap awal) yang meliputi :

(a) Menyampaikan tujuan pembelajaran

(b)Menyampaikan pokok-pokok materi secara garis besar

2) Tahapan instruksional (tahap inti dan tahap akhir) yang meliputi, kegiatan

pembelajaran model TTW pada materi operasi aljabar antara lain:

(a) Membagi lembar kerja TTW kepada setiap siswa

(b) Mengontrol pemahaman siswa dengan memberikan/mengajukan beberapa

pertanyaan

(c) Melakukan tes individual (tes akhir tindakan). Hasil tes individu akan diberi

skor untuk menentukan poin

c) Mengamati

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengambilan

data berupa hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru dan teman sejawat. Objek

yang diamati adalah (a) kegiatan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung,

47

Page 16: Bab iii revisi

dan (b) kegiatan siswa. Selain lembar observasi disediakan catatan lapangan untuk

melengkapi data hasil observasi.

d) Merefleksi

Merefleksi dilakukan untuk melihat keseluruhan proses pelaksanaan tindakan

dan hasil pemahaman siswa. Merefleksi adalah menganalisis data-data yang

diperoleh dari observasi, wawancara dan catatan lapangan. Tahap refleksi meliputi

kegiatan memahami, menjelaskan dan menyimpulkan data. Peneliti bersama

pengamat merenungkan hasil tindakan I sebagai bahan pertimbangan apakah siklus

sudah mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan atau belum. Sebagai pelengkap

untuk kriteria tindakan yang telah ditentukan, dalam refleksi juga dilakukan penilaian

terhadap proses pembelajaran. Proses belajar mengajar berlangsung dengan baik

apabila mencapai 80% tujuan oleh siswa dan apabila dapat dicapai 90% berarti

proses belajar mengajar berlangsung dengan sukses.

Jika kriteria tindakan telah tercapai tetapi proses belajar belum mencapai 80%

maka peneliti masuk tindakan II, tetapi kelemahan yang ada pada proses tindakan I

diperbaiki pada tindakan II. Tetapi jika kriteria tidak tercapai dan proses belajar

belum mencapai 80% maka peneliti mengulang tindakan I dan memperbaliki

kelemahan yang ada.

Tindakan II

a) Merencanakan

1) Menyusun rencana pembelajaran untuk tindakan II

2) Menyiapkan lembar kegiatan siswa II

3) Menyiapkan lembar observasi dan catatan lapangan

48

Page 17: Bab iii revisi

4) Menyiapkan lembar respons untuk siswa

5) Menyiapkan tes akhir hasil tindakan II

6) Mengoordinasikan program kerja pelaksanaan tindakan dengan guru

matematika dan teman sejawat

b) Melaksanakan

Kegiatan ini berupa penerapan kegiatan pembelajaran yang telah disusun

dalam perencanaannya. Proses mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam

perencanaan pembelajaran. Adapun kegiatan secara garis besar adalah:

1) Tahapan pra instruksional (tahap awal) yang meliputi :

(a). Menyampaikan tujuan pembelajaran

(b).Menyampaikan pokok-pokok materi secara garis besar

2) Tahapan instruksional (tahap inti dan tahap akhir) yang meliputi, kegiatan

pembelajaran TTW antara lain:

(a). Membagi lembar kerja TTW kepada setiap siswa

(b).Mengontrol pemahaman siswa dengan memberikan/mengajukan beberapa

pertanyaan

(c). Melakukan tes individual (tes akhir tindakan). Hasil tes individu akan diberi

skor untuk menentukan poin

c) mengamati

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengambilan

data berupa hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru dan teman sejawat. Objek

yang diamati adalah (a) kegiatan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung,

49

Page 18: Bab iii revisi

dan (b) kegiatan siswa. Selain lembar observasi disediakan catatan lapangan untuk

melengkapi data hasil observasi.

d) Merefleksi

Merefleksi dilakukan untuk melihat keseluruhan proses pelaksanaan tindakan

dan hasil pemahaman siswa. Merefleksi adalah menganalisis data-data yang

diperoleh dari observasi, wawancara dan catatan lapangan. Tahap refleksi meliputi

kegiatan memahami, menjelaskan dan menyimpulkan data. Peneliti bersama

pengamat merenungkan hasil tindakan I sebagai bahan pertimbangan apakah siklus

sudah mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan atau belum. Sebagai pelengkap

untuk kriteria tindakan yang telah ditentukan, dalam refleksi juga dilakukan penilaian

terhadap proses pembelajaran. Proses belajar mengajar berlangsung dengan baik

apabila mencapai 80% tujuan oleh siswa dan apabila dapat dicapai 90% berarti

proses belajar mengajar berlangsung dengan sukses.

50

Page 19: Bab iii revisi

DIAGRAM ALIR RANCANGAN PENELITIAN TINDAKAN

Rencana

Refleksi

Observasi Revisi Siklus 1 Tindakan Rencana

Refleksi

Observasi Revisi Siklus 2 Tindakan Rencana

Refleksi

Observasi Revisi

Siklus 3 Tindakan

Gambar 3.2 Diagram Alir Rancangan Penelitian Tindakan

Jika kriteria tindakan telah tercapai tetapi proses belajar belum mencapai 80%

maka peneliti masuk tindakan II, tetapi kelemahan yang ada pada proses tindakan I

diperbaiki pada tindakan II. Tetapi jika kriteria tidak tercapai dan proses belajar

51

PerangkatPembelajaran

Laporan

Page 20: Bab iii revisi

belum mencapai 80% maka peneliti mengulang tindakan I dan memperbaliki

kelemahan yang ada.

Secara garis besar pelaksanaan penelitian ini dapat digambarkan ke dalam

bentuk diagram, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.2 Diagram Alir

Rancangan Penelitian Tindakan.

52