Page 1
BAB II
NERACA MASSA DAN ENERGI
2.1. Pendahuluan
2.1.1 Spesifikasi Produk
a. Phthalic anhydride
Wujud (30 oC) : padat dan cair
Bentuk : serpihan (flake) dan lelehan (molten)
Molten color : maks. 20 APHA
After heating color : maks. 50 APHA
Densitas (gr/cm3) : 1,52 – 1,54
Kemurnian (% berat) : min. 99,8
Impuritas (% berat) : maleic anhydride maks 0,05
phtahlide maks. 0,06
ortho tolualdehide maks. 0,04
lainnya maks. 0,05
Kadar abu (% berat) : maks. 0,03
Suhu pemadatan (oC) : 130,8
Kelarutan : larut seluruh bagian dalam benzene
(Manual Operating Book, PT Petrowidada, Gresik)
b. Maleic anhydride
Wujud (30 oC) : padat
Bentuk : serpihan (flake)
Molten color : maks. 10 APHA
Kemurnian (% berat) : min. 99,5
Kadar abu (ppm) : kurang dari 50
Suhu pemadatan (oC) : 52,5
Kelarutan (pada 80 oC) : 16,3 kg / 100 kg air
(Kirk and Othmer, pg. 1.17-4)
Page 2
2.2. Konsep Proses
2.2.1. Dasar Reaksi
Reaksi pembentukan phthalic anhydride adalah reaksi heterogen fase gas
dengan katalis padat, dimana terjadi reaksi oksidasi o-xylene oleh oksigen yang
berasal dari udara. Dalam reaksi oksidasi o-xylene oleh oksigen, selain reaksi
utama pembentukan phthalic anhydride juga terjadi reaksi samping, yaitu
terbentuknya maleic anhydride,ortho tolualdehide, phthalide, H2O, CO2, CO dan
lain sebagainya.
Reaksi utama yang terjadi :
C8H10 + 3 O2 → C8H4O3 + 3 H2O
Selain reaksi di atas, terjadi pula reaksi samping :
C8H10 + 7,5 O2 → C4H2O3 + 4 CO2 +4 H2O
C8H10 + O2 → C8H8O + H2O
C8H10 + 2O2 → C8H6O2 + CO2 + 2H2O
C8H10 + 9.5O2 → 6 CO2 + 2 CO + 5 H2O
Keterangan :
C8H10 : O-xylene
C8H4O3 : Phthalic Anhydride
C4H2O3 : Maleic Anhydride
C8H8O : Ortho Tolualdehide
C8H6O2 : Phthalide
Konversi total o-xylene yang bereaksi dalam reaktor adalah 98 % mol.
2.2.2. Penggunaan Katalis
Dalam reaksi heterogen gas katalis padat, katalis ikut serta secara aktif
dalam reaksi walaupun tidak mengalami perubahan pada akhir reaksi. Dengan
adanya katalis maka dimungkinkan terjadi mekanisme alternatif dimana energi
aktivasi dari tiap langkah reaksi menjadi lebih rendah, sehingga reaksi dapat
terjadi lebih cepat. Pusat aktif katalis pertama bergabung dengan paling sedikit
satu reaktan dan kemudian bereaksi menjadi produk yang berlangsung secara
Page 3
terus-menerus. Katalis tidak mempengaruhi kesetimbangan namun dapat
meningkatkan selektivitas.
Beberapa karakteristik katalis padat yang penting untuk diketahui yaitu
ukuran partikel, luas permukaan spesifik, diameter, dan distribusi pori. Umumnya,
penurunan tekanan akan semakin besar bila diameter katalis semakin kecil.
Permukaan yang luas akan lebih baik karena laju reaksi setara dengan jumlah
permukaan yang bisa ditempati.
Karena energi aktivasinya tinggi, laju reaksi dapat berubah cepat sesuai
dengan kenaikan temperatur. Adanya promotor pada katalis akan manurunkan
energi aktivasi yang dibutuhkan dalam reaksi sehingga yield dapat bertambah.
(Mc.Ketta, vol 36)
Katalis yang digunakan adalah vanadium pentaoksida (V2O5) dengan
suporter silica dan promotor K2SO4 (Hill, pg. 559). Keuntungan penggunaan
katalis ini adalah dapat diabaikannya deaktivasi katalis karena umur katalis yang
panjang. Sebagai contoh, katalis V2O5 buatan Wecker Chemie, Jerman dan buatan
NSKK, Jepang.
Berikut adalah keunggulan katalis yang diproduksi oleh NSKK, jepang :
1. Mempunyai umur aktif katalis yang lebih lama (4 years guaranteed life-
time).
2. Waktu start yang lebih singkat.
3. Harga lebih murah.
Sifat-sifat fisis dari katalis yang digunakan adalah :
1. Bentuk pellet : hollow cylindrical
2. Spesific grafity : 80 m2/g
3. Bulk density : 0,99 g/cm3
4. Ukuran : diameter luar : 0,72 cm
diameter dalam : 0,36 cm
panjang : 0 70 cm
(Manual Operating Book, PT Petrowidada, Gresik)
Page 4
Mekanisme reaksi pada sisi aktif katalis V2O5 :
1. Pada satu sisi mempercepat reaksi oksidasi oleh atom-atom oksigen
sampai tingkat oksidasi terendah, dimana V2O5 akan makin berkurang.
2. Pada sisi lain oksigen mengoksidasi kembali V2O5 ke tingkat oksidasi
tertinggi.
Reaksi oksidasi akan terjadi tanpa adanya oksigen hingga V2O5 berkurang
sampai pada tingkat oksidasi terendah. Tingkat oksidasi menunjukkan
kesetimbangan dinamik antara reaksi oksidasi dan reduksi. Kesetimbangan ini
tergantung pada panjang bed katalis dan jumlah oksigen yang digunakan.
(Mc.Ketta, Vol.36)
2.2.3. Mekanisme Reaksi
Reaksi pembuatan phthalic anhydride adalah reaksi oksidasi. Secara umum
langkah-langkah reaksi oksidasi hidrokarbon adalah :
R- + O2 → RO2- (1)
R02- + RH → RO2H + R (2)
ROOH → RO- + OH- (3) (Mc.Ketta, vol.26)
Keterangan :
(1) Atom oksigen akan menyerang atom karbon karena oksigen lebih
elektronegatif daripada karbon pada gugus alkil dan membentuk radikal
bebas yang teroksidasi.
(2) Radikal bebas akan bereaksi membentuk gugus asam karboksilat sebagai
hasil intermediate.
(3) Hasil intermediate akan membentuk produk.
Dalam proses pembuatan phthalic anhydride :
C6H4 (CH3)2 + 3 O2 → C8H4O3 + 3 H2O
Oksigen akan menyerang gugus metil (CH3) pada o-xylene karena atom
oksigen lebih elektronegatif daripada karbon pada gugus metil dan akan
membentuk gugus asam karboksilat sebagai produk intermediate. Gugus asam
karboksilat inilah yang kemudian bereaksi membentuk phthalic anhydride dan air.
Reaksi heterogen antara fase gas dan padatan berlangsung atas beberapa tehap,
diantaranya : difusi, adsorbsi, reaksi permukaan dan desorbsi. Menurut studi yang
Page 5
dilakukan oleh de Maria, Longfield dan Buttler pada reaksi permukaan,
persamaan kinetikanya mendekati reaksi kimia orde satu.
(Hill, pg. 558)
Secara lengkap langkah-langkah yang terjadi pada reaksi heterogen gas-
padat adalah sebagai berikut :
1. Perpindahan reaktan dari fase gas ke antarmuka gas-padat (lapisan film)
yang disebut juga difusi.
Difusi ini tergantung pada karakteristik aliran fluida sistem, kecepatan massa
aliran fluida, ukuran partikel dan karakteristik difusi molecular adalah parameter
yang berhubungan dengan kecepatan pada tahap ini. Kecepatan proses difusi ini
akan bertambah jika koefisien transfer massa bertambah, dan koefisien transfer
massa bertambah besar dengan naiknya suhu dan turunnya tekanan. Difusi ini
akan menjadi sangat menentukan hanya jika reaksi katalitik sangat cepat dan
perpindahan massa sangat lambat.
Pada reaksi pembentukan phthalic anhydride, difusi bukan langkah yang
menentukan dalam persamaan reaksi karena tahanan difusi sangat kecil sehingga
takanan parsial di lapisan antar muka dapat dianggap sama dengan tekanan parsial
pada fasa gas.
(Journal of Catalyst vol. 142, 1993 pg. 314)
2. Perpindahan reaktan dari antarmuka ke dalam pori katalis.
Difusi dalam pori ini hanya biasa terjadi untuk katalis yang berpori besar
atau katalis yang mempunyai luas permukaan yang sangat besar. Katalis V2O5
adalah katalis yang mempunyai luas permukaan spesifik yang sangat besar, yaitu
80 m2/gr. Oleh karena itu, tahap ini sangat mempengaruhi persamaan kecepatan
reaksi. Namun karena difusivitas molekular (DAB) tidak mempengaruhi reaksi,
maka hanya difusivitas pori saja yang mempengaruhi reaksi.
3. Adsorbsi reaktan pada pemukaan katalis
Pada proses adsorbsi, kesetimbangan antara permukaan padatan dengan
molekul gas biasanya cepat tercapai dan bersifat reversible. Jumlah molekul
teradsorbsi akan semakin sedikit jika suhu naik.
(Smith, Chemical Engineering Kinetics, pg. 287-288)
Page 6
4. Aktivasi reaktan teradsorbsi
Pada tahap aktivasi ini dibutuhkan energi, sehingga apabila suhu naik maka
jumlah komponen teraktivasi akan semakin banyak. Aktivasi dengan
menggunakan katalis perlu energi lebih rendah dibandingkan dengan tanpa
katalis.
(Smith, Chemical Engineering Kinetics, pg. 289)
Pada tahap ini :
C8H10 + Kat C8H10-Katads
O2 + 2 Kat 2 Kat-Oads
5. Reaksi permukaan reaktan teraktifasi menjadi produk teraktifasi pada
pemukaan katalis.
Reaksi ini merupakan tahap yang paling menentukan dalam laju reaksi.
C8H10-Katads* + 3 Kat-O2 ads → C8H4O3-Katads* + 3 Kat-H2Oads*
6. Deaktifasi produk teradsorbsi
Deaktivasi merupakan kebalikan dari aktivasi. Karena aktivasi bersifat
endothermic maka deaktivasi bersifat eksotermis.
(Smith, Chemical Engineering Kinetics, pg. 331)
Pada tahap ini :
C8H4O3-Katads* → C8H4O3-Katads
Kat-H2Oads* → Kat-H2Oads
7. Desorbsi produk teradsorbsi di permukaan katalis.
Proses desorbsi adalah proses yang bersifat endothermic.
8. Perpindahan produk dari bagian dalam pori ke permukaan luar katalis.
Langkah ini adalah kebalikan dari langkah kedua seperti yang telah
diuraikan sebelumnya. Jadi tahapan ini gas-gas hasil reaksi dan sisa reaktan
mengalami difusi dari dalam pori katalis ke permukaan katalis.
9. Difusi produk dari antarmuka (lapisan film) gas-padat ke fase gas.
Langkah ini adalah kebalikan dari langkah pertama dimana gas-gas hasil
reaksi dan sisa reaktan terdifusi dari lapisan film katalis ke badan fluida. Seperti
pada langkah-langkah pertama, harga tahanan difusi juga sangat kecil sehingga
Page 7
tekanan parsiil fase gas sama dengan tekanan parsiil di antarmuka sehingga laju
reaksi tidak ditentukan oleh langkah ini.
2.2.4 Kondisi Operasi
Reaksi fase gas dengan katalis padat ini bersifat sangat eksotermis. Sehingga
diperlukan jenis reaktor yang dapat memberikan luas perpindahan panas yang
cukup besar untuk mentransfer panas reaksi ke media pendingin.
Reaksi pembentukan phthalic anhydride tidak membutuhkan tekanan tinggi,
asalkan tekanan gas reaksi mampu untuk melewati tumpukan katalis di dalam
reaktor.
Aliran gas reaksi dari bagian atas reaktor memiliki beberapa keuntungan,
yaitu :
1. Tidak menyebabkan katalis terfluidisasi
2. Aliran dari atas meminimalkan abrasi dinding tube oleh gerakan katalis
(Hill, pg. 426)
Selain itu aliran pendingin dari bawah reactor secara counter current (lawan
arah) akan memberikan perpindahan panas dan pengendalian suhu yang baik.
Pembuatan phthalic anhydride dilakukan pada fase gas dengan tekanan 1,2
atm dan suhu reaksi 340 – 360 oC (Meyers, 1972 dan Manual Operating Book, PT
Petrowidada, Gresik). Alasan pemilihan kondisi operasi ini adalah bahwa jika
suhu operasi dibawah 340 oC akan menyebabkan kecepatan reaksi berkurang,
sedangkan jika suhu operasi diatas 360 oC akan terbentuk CO2 dan H2O, dimana
reaksi ini tidak diinginkan karena akan mengurangi konversi pembentukan
phthalic anhydride.
2.3 Langkah Proses
Proses pembuatan phthalic anhydride dengan proses oksidasi katalitik
o-xylene terbagi dalam 5 tahap, yaitu :
1. Tahap pengolahan bahan baku
2. Tahap oksidasi
3. Tahap desublimasi
4. Tahap distilasi
Page 8
5. Tahap pengolahan produk
2.3.1. Tahap pengolahan bahan baku
a. O-xylene
Bahan baku o-xylene ditampung dalam Liquid Vessel Tank T-01 pada suhu
30 oC dan tekanan 1 atm. Tangki penampung ini berfungsi untuk menampung o-
xylene serta mengendapkan impuritas yang terdapat didalamnya berdasarkan
perbedaan densitas. Dari tangki ini o-xylene dipompa keluar menggunakan pompa
sentrifugal P-01 dan dialirkan ke vaporizer V-01 setelah melewati Catridge Filter
F-01, untuk mengubah fasa o-xylene menjadi gas. Sebagai medium pemanas
vaporizer digunakan hot condensate yang dihasilkan oleh Air pre-Heater HE-01.
O-xylene keluar vaporizer berbentuk gas dengan temperatur pada titik
gelembungnya yaitu 156,6 oC dan tekanan 1,35 atm. Kemudian gas o-xylene ini
dialirkan ke dalam Gas Mixer M-01 untuk dicampur dengan udara.
b. Udara
Udara dari atmosfer dengan temperatur 30 oC, setelah melewati penyaring
udara F-02 untuk menghilangkan debu dan kotoran yang dapat menghambat kerja
katalis, dinaikkan tekanannya dengan menggunakan Air Blower B-02 hingga
mencapai tekanan 1,4 atm. Sebelum masuk Gas Mixer M-01, udara dipanaskan
terlebih dahulu hingga suhu 156,6 oC dalam Air Pre-Heater HE-01.
c. Pencampuran o-xylene dengan udara
Proses pencampuran o-xylene dengan udara berlangsung dalam Gas Mixer
Ventury Type M-01. Rasio o-xylene dengan udara adalah sekitar 70 gr/m3,
dimana konsentrasi ini berada dibawah ambang batas ledakan. Campuran ini
kemudian dipanaskan hingga mencapai suhu 340 oC menggunakan hot oiltherm
dalam Gas Heater HE-02, lalu masuk ke dalam Fixed Bed Multitube Catalytic
Reactor R-01 pada tekanan 1,3 atm. Adanya pengontrol rasio memungkinkan
untuk mendapatkan rasio udara dan o-xylene secara tetap. Hal ini penting
dilakukan untuk mencegah terjadinya ledakan.
2.3.2 Tahap oksidasi
Campuran gas melewati reaktor R-01 pada sisi tube dengan suhu masuk 340 oC, dimana terjadi reaksi oksidasi dengan bantuan katalis vanadium pentaoksida
Page 9
V2O5. Reaksi yang terjadi dalam tube reaktor ini sangat eksotermis pada suhu 340
– 360 oC. Pada bagian shell reactor R-01 dialirkan pendingin yang tahan terhadap
suhu tinggi, yaitu molten salt. Panas yang diserap oleh molten salt ini
dimanfaatkan untuk membuat steam pada Steam Generator SG-01.
Pendingin garam mengalir dalam shell reactor dengan pompa sirkulasi
garam P-02. Salt yang diisikan ke dalam reactor harus dijaga kandungan ion Cl-
nya karena apabila melebihi 0,04 % maka akan terjadi korosi pada dinding shell
dan tube reactor yang berakibat kebocoran pada reactor. Hasil reaksi yang berupa
gas, sebagian besar terdiri dari phthalic anhydride. Gas ini keluar dari reactor pada
suhu 350 oC, kemudian masuk ke Steam Superheater HE-03 hingga mencapai
suhu 310 oC. Steam lewat jenuh yang dihasilkan Steam Superheater dimanfaatkan
panasnya untuk membangkitkan listrik.
Pendinginan lebih lanjut dilakukan dalam Gas Cooler HE-04 dengan
temperatur keluar 134,2 oC. Selanjutnya gas dialirkan menuju Switch Condenser
SC-01 A/B/C. Electric Salt Heater EH-01 pada reaktor digunakan untuk
meningkatkan suhu garam pada bagian shell reactor sampai pada suhu start up,
yaitu 325 oC, dengan memanaskan aliran salt.
Thermocouple diletakan di beberapa tube reactor pada level yang berbeda
untuk mengetahui profil suhu katalis.
2.3.3 Tahap desublimasi
Gas hasil oksidasi yang keluar dari Gas Cooler HE-04 terdiri atas sebagian
besar phthalic anhydride dan off gas berupa non condensable gas seperti karbon
monoksida, karbon dioksida, oksigen, nitrogen, argon, dan sulfur dioxide.
Campuran gas ini dialirkan ke Switch Condenser SC-01 A/B/C untuk dipisahkan
secara semi kontinyu pada proses desublimasi. Proses desublimasi ini meliputi
tahapan sebagai berikut :
a. Receiving
proses receiving merupakan tahap awal pemisahan dalam switch condenser,
dimana gas yang keluar dari gas cooler masuk ke bagian shell switch condenser.
Pada tahap ini posisi valve cold oil dibuka, sedangkan valve hot oil tertutup yang
berlangsung selama 180 menit. Dalam Switch Condenser SC-01 A/B/C, campuran
Page 10
gas yang mengandung sebagian besar phthalic anhydride didinginkan sampai
temperatur 60 oC. Pada tahap ini terjadi desublimasi phthalic anhydride manjadi
deposit padatan seperti helaian kapas yang menempel pada bagian luar tube.
Sedangkan gas-gas yang tidak terdesublimasi seperti karbon monoksida, karbon
dioksida, nitrogen dan oksigen dialirkan ke Catalytic Incinerator.
b. Melting
Setelah proses desublimasi selesai, valve gas masuk ditutup karena
kondensor bekerja untuk melelehkan deposit phthalic anhydride. Campuran
padatan phthalic anhydride yang menempel pada dinding tube tersebut dilelehkan
pada bubble pointnya, yaitu 106,6 oC dan dialirkan dalam keadaan cair jenuh ke
Crude Phthalic Anhydride Tank T-02. Waktu yang dibutuhkan untuk proses
melting adalah 40 menit.
c. Pre cooling
Proses pre cooling dilakukan karena kondisi switch condenser masih kurang
baik untuk receiving. Proses ini berlangsung selama 20 menit. Setelah proses pre
cooling selesai,valve pemasukan gas dibuka lagi dan siklus kembali dimulai.
Prinsipnya dua kondensor mengalami kondensasi dan yang ketiga mengalami
pelelehan.
Selanjutnya, Crude phthalic anhydride yang telah dari proses pemisahan di
switch condenser dialirkan menggunakan pompa P-03 mengalir ke kolom distilasi
bagian atas. Sedangkan bagian bawah campuran yang terdiri atas sebagian besar
phthalic anhydride mengalir secara alami ke Pre Distillation Column D-01.
2.3.4 Tahap distilasi
Phthalic anhydride dipompa menuju Pre Distillation Column D-01 yang
beroperasi pada tekanan atmosfer 1,1 atm. Pada tahap distilasi ini, phthalic
anhydride murni dipisahkan dari komponen-komponen lain yang ada dalam crude
phthalic anhydride. Secara garis besar terbagi atas dua macam komponen sebagai
berikut :
1. Light Boiling Residue (LBR), yaitu
komponen-komponen dalam campuran yang mempunyai titik didih lebih rendah
Page 11
dari titik didih phthalic anhydride murni, yaitu < 285 oC, seperti o-xylene, m-
xylene, maleic anhydride dan air.
2. High Boiling Residue (HBR), yaitu
komponen-komponen dalam campuran yang mempunyai titik didih lebih tinggi
dari titik didih phthalic anhydride murni, yaitu > 285 oC, sepeti phthalide.
Pada Pre Distillation Column D-01 terjadi pemisahan antara phthalic
anhydride dengan Light Boiling Residue (LBR). LBR diuapkan dan
dikondensasikan dalam Partial Condenser tipe shell and tube CN-01. Fraksi
ringan dari LBR dialirkan ke dalam unit scrubbing untuk merecovery maleic
anhydride dan fraksi berat dialirkan menuju unit pengolahan limbah. Sedangkan
hasil bawah dialirkan ke Main Distillation Column D-02 untuk pemurnian
phthalic anhydride lebih lanjut.
Pada Main Distillation Column D-02, dilakukan tahap pemurnian akhir yang
bertujuan untuk memisahkan phthalic anhydride murni dengan High Boiling
Residue (HBR) pada kondisi vakum. HBR keluar pada bagian bawah dan
dialirkan dengan pompa P-05 menuju unit pengolahan limbah. Phthalic anhydride
murni komersial diproduksi pada puncak kolom destilasi, D-02, dan
dikondensasikan secara parsial oleh Shell and Tube Condenser, CN-02, dan
Double Pipe Condenser CN-03.
2.3.5 Tahap pengolahan produk
Phthalic anhydride yang telah dimurnikan dialirkan ke dalam Pure Phthalic
Anhydride Tank, T-03. Warna produk dikontrol secara kontinyu dan dialirkan ke
penyimpanan hanya jika memenuhi spesifikasi yang diinginkan. Pure phthalic
anhydride ini dapat langsung dipasarkan apabila pembelinya memiliki penampung
sendiri, baik dialirkan secara langsung melalui pipa atau menggunakan alat
transportasi, yaitu tank car dengan tangki-tangki khusus yang dilengkapi steam
untuk menjaga suhu phthalic anhydride agar tetap konstan sebelum diolah lebih
lanjut.
Untuk memperoleh phthalic anhydride dalam bentuk kepingan (flake),
Phthalic Anhydride cair diolah lebih lanjut dalam Flaker, FL-01. Pompa, P-06,
mengumpankan phthalic anhydride dari Pure Phthalic Anhydride Tank, T-03,
Page 12
menuju Flaker, FL-01, kemudian flake-flake yang terbentuk dikemas dan
ditimbang dengan Bagging Machine, BG-01. Karena phthalic anhydride
higroskopis, maka kantong harus sedikit mengandung plastic, jenis HDPE (High
Density Poly Ethylene) dan LDPE (Low Density Poly Ethylene) agar kemasan
tidak tembus udara yang mengandun uap air. Selanjutnya produk disimpan dalam
Product Inventory, PI-01, dan siap untuk dipasarkan.
2.4 Neraca Massa
1. Neraca Massa di Sekitar Mixer
Komponen Arus 1 Arus 2 Arus 3 Massa Kmol Massa Kmol Massa Kmol
O-Xylene 3547.76 33.41584376 - - 3547.76 33.41584
M-Xylene 72.40327 0.681955995 - - 72.40327 0.681956
O2 - - 17558.51 548.703531 17558.51 548.7035
N2 - - 66053.45 2359.05192 66053.45 2359.052
Jumlah 3620.163 34.09779976 83611.97 2907.75545 87232.13 2941.853
2. Neraca Massa di Sekitar Reaktor
KomposisiArus 3 Arus 4
Massa Kmol Massa Kmol
OX 3547.76 33.41584376 70.9552 0.66831688
MX 72.40327 0.681955995 - -
O2 17558.51 548.7035313 13170.54 411.57924
N2 66053.45 2359.051917 66053.45 2359.05192
PA - - 3521.985 23.7747045
MA - - 137.578 1.4
OT - - 7.869886 0.06549505
PI - - 8.792056 0.06549505
H2O - - 1909.543 106.0857
CO2 - - 1800.397 40.9181213
CO - - 355.8962 12.7060404
Jumlah 87232.13 2941.853248 87037.01 2956.31503
3. Neraca Massa Di Sekitar Switch Condensor
Komponen Arus 4 Arus 5 Arus 6
Page 13
Massa Mol Massa Mol Massa Mol
OX 70.9552 0.668317 - - 70.9552 0.66831688
MX - - - - - -
O2 13170.54 411.5792 13170.54 411.5792 - -
N2 66053.45 2359.052 66053.45 2359.052 - -
PA 3521.985 23.7747 - - 3521.985 23.7747045
MA 137.578 1.4 - - 137.578 1.4
OT 7.869886 0.065495 - - 7.869886 0.06549505
PI 8.792056 0.065495 - - 8.792056 0.06549505
H2O 1909.543 106.0857 1909.543 106.0857 - -
CO2 1800.397 40.91812 1800.397 40.91812 - -
CO 355.8962 12.70604 355.8962 12.70604 - -
Jumlah 87037.01 2956.315 83289.83 2930.341 3747.18 25.9740115
4. Neraca massa di sekitar Kolom Distilasi IKomponen Arus 6 Arus 7 Arus 8
Massa Kmol Massa Kmol Massa Kmol
OX 70.9552 0.668317 70.9552 0.668317 - -
PA 3521.985 23.7747 21.13191 0.142648 3500.853 23.6320563
MA 137.578 1.4 131.5246 1.3384 6.053432 0.0616
OT 7.869886 0.065495 7.869886 0.065495 - -
PI 8.792056 0.065495 0.035168 0.000262 8.756888 0.06523307
Jumlah 3747.18 25.97401 231.5167 2.215122 3515.663 23.7588894
5. Neraca massa di sekitar Kolom Distilasi 2
Komponen Arus 8 Arus 9 Arus 10
Massa Kmol Massa Kmol Massa Kmol
PA 3500.853 23.63206 105.0256 0.708962 3395.827 22.9230946
MA 6.053432 0.0616 - - 6.053432 0.0616
PI 8.756888 0.065233 8.748131 0.065168 0.008757 6.5233E-05
Jumlah 3515.663 23.75889 113.7737 0.77413 3401.889 22.9847598
2.5 Neraca Panas
1. VAPORIZER
Page 14
KomponenF1
(kg/jam)ni
(kmol/jam)∫ Cpg dT (J/mol)
Hsensibel (kJ/jam)
OX 3547.76 33.4168 682.55 22808.60
MX 72.40 0.6820 647.42 441.53
TOTAL 3620.16 34.0988 23250.13
H input = 23250.13 kJ/jam
H output = 714570.98 kJ/jam
Q (Kebutuhan air pemanas) = 691320.85 kJ/jam
Neraca panas di HE-01
KomponenInput (kJ/jam) Output (kJ/jam)
H1 Hv H2
OX 22808.60 36.23 700719.96
MX 441.53 34.92 13779.87
Pemanas 691320.85
TOTAL 714570.98 714570.98
2. BLOWER
Komponen F2 (kg/jam)ni
(kmol/jam)∫ Cpg dT (J/mol) Cpg.Yi (J/mol K)
O2 17558.50 548.70 0.88 5.57
N2 66053.50 2357.87 0.87 23.59
TOTAL 83612.00 2906.58 29.16
3. AIR PRE HEATER
Neraca panas di HE-01
Page 15
KomponenInput (kJ/jam)
Output (kJ/jam)
H3 H4
O2 81368.76 2153746.10
N2 344816.13 9027102.54
Pemanas 10754663.74 -
TOTAL 11180848.64 11180848.64
4. GAS MIXER
Komponen F3 (kg/jam)ni
(kmol/jam)Yi Xi
OX 3547.76 33.42 0.0000 0.9838
MX 72.40 0.68 0.0000 0.0160
O2 17558.50 548.70 0.0504 0.0001
N2 66053.50 2357.87 0.9496 0.0001
TOTAL 87232.16 2940.68 1.0000 1.0000
5. GAS HEATER
Komponen F3 (kg/jam)ni
(kmol/jam)H5 (kJ/jam) H6 (kJ/jam)
OX 3547.76 33.42 697959.01 1994200.12
MX 72.40 0.68 13779.87 39850.24
O2 17558.50 548.70 2153746.10 5309018.98
N2 66053.50 2357.87 9027102.54 21882147.56
TOTAL 87232.16 2940.68 11892587.52 29225216.90
Kebutuhan pemanas = 17332629.38 kJ/jam
Kebutuhan Pemanas (oiltherm)
T in med = 633,15 K
T out med = 583,15 K
Cp mean oiltherm = 2,34 kJ/kg K
Sehingga :
Page 16
Kebutuhan pemanas = 148142,13 kg/jam
Neraca panas di HE-02
6. REAKTOR
Neraca panas di R-01
KomponenInput (kJ/jam) Output (kJ/jam)
H6 Hf H7
OX 1994200.12 42766.81 41478.75
MX 39850.24 2860.76 0.00
PA - -9747333.10 1231777.05
MA - -551611.41 66016.83
OT - -19920.86 5050.97
PD - -2756335.27 9586.71
CO - -1403966.58 122875.71
CD - -16097280.23 572090.19
O2 5309018.98 0.00 4114659.89
N2 21882147.56 0.00 22590068.24
W - -65800371.42 1196378.50
TOTAL 29225216.90 -96331191.30 29949982.84
7. STEAM GENERATOR
Panas yang dibawa molten salt = 95574993,41 kJ/jam
Massa BFW keluar dari GC-01 = 37419.83 kJ/jam
KomponenInput (kJ/jam) Output (kJ/jam)
H5 H6
OX 697959.01 1994200.12
MX 13779.87 39850.24
O2 2153746.10 5309018.98
N2 9027102.54 21882147.56
Pemanas 17332629.38 -
TOTAL 29225216.90 29225216.90
Page 17
Asumsi : pressure drop 1 atm, shg tekanan menjadi 53 atm
Dari steam table (Smith van Ness, 5th ed.) diperoleh :
Temperatur jenuh uap = 541,55 K
Panas laten = 1614,00 kJ/kg
T in = 494,11 K
T out = 541,55 K
Cp mean = 4,96 kJ/kg K
Panas sensibel = 8805544,34 kJ/jam
Panas laten = 60395497,74 kJ/jam
Sehingga, total beban panas = 69201042,08 kJ/jam
8. STEAM SUPERHEATER
Komponen F4 (kg/jam)ni
(kmol/jam)
∫ Cpg dT
(J/mol)H8 (kJ/jam)
OX 70.9552 0.67 52677.23 35206.08
MX 0.00 0.00 51504.54 0.00
PA 3521.98 23.78 43731.86 1039865.08
MA 137.58 1.4 40462.89 56770.52
OT 7.87 0.06 79503.94 4595.57
PD 8.79 0.07 121856.32 7987.18
CO 355.90 12.71 8716.00 3587315.42
CD 1800.40 40.91 8382.24 19764264.06
O2 13170.50 411.58 8449.93 107361.27
N2 66053.50 2357.87 12117.57 495705.07
W 1909.54 105.99 9844.54 1043435.65
TOTAL 89966.61 0.00 26142505.90
Neraca panas di HE-03
KomponenInput (kJ/jam) Output (kJ/jam)
H7 H8
OX 41478.75 35206.08
MX 0.00 0.00
PA 1231777.05 1039865.08
MA 66016.83 56770.52
OT 5050.97 4595.57
PD 9586.71 7987.18
CO 122875.71 3587315.42
CD 572090.19 19764264.06
O2 4114659.89 107361.27
N2 22590068.24 495705.07
W 1196378.50 1043435.65
TOTAL 29949982.84 26142505.90
Page 18
9. GAS COOLER
Komponen F4 (kg/jam)ni
(kmol/jam)
∫Cpg dT
(J/mol)H9 (kJ/jam)
OX 70.9552 0.67 16958.66 11334.08
MX 0.00 0.00 16371.70 0.00
PA 3521.98 23.78 13673.68 325135.52
MA 137.58 1.4 13772.05 19322.55
OT 7.87 0.06 16163.61 934.31
PD 8.79 0.07 36454.26 2389.43
CO 355.90 12.71 3258.00 1340921.83
CD 1800.40 40.91 3184.14 7507807.45
O2 13170.50 411.58 16958.66 9207845.17
N2 66053.50 2357.87 16371.70 11334.08
W 4839.14 268.60 13673.68 0.00
TOTAL 89966.61 0.67 13772.05 325135.52
Page 19
Neraca panas di HE-04
KomponenInput (kJ/jam) Output (kJ/jam)
H8 H9
OX 35206.08 11334.08
MX 0.00 0.00
PA 1039865.08 325135.52
MA 56770.52 19322.55
OT 4595.57 934.31
PD 7987.18 2389.43
CO 3587315.42 1340921.83
CD 19764264.06 7507807.45
O2 107361.27 9207845.17
N2 495705.07 11334.08
W 1043435.65 0.00
TOTAL 26142505.90 325135.52
10. SWITCH CONDENSER
Tahap receiving
a. Menghitung Beban Panas Switch Condenser
Komponen desublimasi
Komponen F4 (kg/jam)ni
(kmol/jam)∫ Cps dT (J/mol)
H10 (kJ/jam)
PA 3521.98 23.78 5978.59 142160.23
OT 7.87 0.06 6571.33 379.84
PI 8.79 0.07 7984.44 523.35
TOTAL 3538.64 23.90 143063.42
Komponen non-condensable gas
Page 20
Komponen F4 (kg/jam)ni
(kmol/jam)
∫ Cpg dT
(J/mol)H10 (kJ/jam)
CO137.58 4.91 1019.32 5006.45
CD1800.40 40.91 1363.83 55791.36
O213170.50 411.58 1035.22 426073.37
N266053.50 2357.87 1018.37 2401188.46
TOTAL 81161.98 2815.27 2888059.64
Komponen yang tercairkan
Komponen F4 (kg/jam) ni (kmol/jam)∫ Cpl dT (J/mol)
H10 (kJ/jam)
OX70.96 0.67
6733.76 4500.41
MX0.00 0.00
6497.42 0.00
MA137.58 1.40
5379.11 7547.04
W1909.54 105.99
2634.17 279198.83
TOTAL 2118.07 108.06 291246.28
Menghitung panas desublimasi pada T = 134.2 oC
Komponen F4 (kg/jam) ni (kmol/jam) Hd (J/mol) Hd (kJ/jam)
PA 3521.9800 23.7782 21437.50 509745.25
OT 7.8699 0.0578 24044.70 1389.86
PD 8.7921 0.0655 11926.00 781.70
TOTAL 3538.6420 23.9016 511916.80
Menghitung panas pencairan pada T = 134,2 C
Page 21
Komponen F4 (kg/jam) ni (kmol/jam) Hk (kJ/jam)
OX 70.96 0.67 28033.17
MX 0.00 0.00 0.00
MA 137.58 1.40 73107.19
W 1909.54 105.99 4374147.33
TOTAL 2118.07 108.06 4475287.69
H input = 9207795.01 kJ/jam
H output = -1664835.15 kJ/jam
Kebutuhan pendingin = 10872630.16 kJ/jam
b. Menghitung Kebutuhan Pendingin (oiltherm)
Digunakan media pendingin oiltherm dengan kebutuhan pendingin =
232321.16 kg/jam
Tahap melting
a. Menentukan Profil Suhu
P operasi (mmHg) : 836
Menentukan T bubble
T bubble = 379,72 K dan T dew = 478,70 K
Komponen F6 (kg/jam) ni (kmol/jam) Yi Xi
OX 70.96 0.67 0.0000 0.0000
PA 3521.98 23.78 0.0004 0.9064
MA 137.58 1.40 0.0002 0.0062
OT 7.87 0.06 0.0000 0.0016
PD 8.79 0.07 0.0000 0.0117
TOTAL 208.53 2.07 1.0000 0.9999
b. Menentukan Beban Panas Switch Condenser
Menghitung panas pelelehan pada T = 106,57 C
Page 22
Komponen F6 (kg/jam)ni
(kmol/jam)Hm (J/mol) Hm (kJ/jam)
PA 3521.98 23.78 3897.00 92663.78
OT 7.87 0.06 3536.00 204.39
PD 8.79 0.07 9775.00 640.71
TOTAL 5518.96 37.35 357688.96
Menghitung panas sensibel
Fase padat (T out = 379,72 K)
Komponen F6 (kg/jam) ni (kmol/jam)∫ Cps dT
(J/mol)
H11
(kJ/jam)
PA 3521.98 23.78 14947.60 355427.53
TA 7.87 0.06 16699.04 965.26
PD 8.79 0.07 19775.11 1296.18
TOTAL 5518.96 37.35 357688.96
Fase cair (T out = 379,72 K)
KomponenF6
(kg/jam)ni
(kmol/jam)∫ Cpl dT (J/mol)
H sensibel (kJ/jam)
OX 70.96 0.67 16049.65 10726.55
MA 137.58 1.40 12898.29 18096.65
PA 3521.98 23.78 18844.78 448095.64
OT 7.87 0.06 19251.67 1112.81
PD 8.79 0.07 29551.73 19366.99
TOTAL 208.53 2.07 479968.64
H input = -4552894.79 kJ/jam
H output = 931166.49 kJ/jam
Kebutuhan pemanas = 5484061.28 kJ/jam
b. Kebutuhan Pemanas (oiltherm)
Page 23
Digunakan media pemanas oilthermdengan kondisi kebutuhan pemanas =
78120.53 kg/jam
Tahap cooling
Pada tahap ini condenser tidak mempunyai beban, namun karena waktu
operasi cooling 1/8 waktu operasi recieving maka :
Kebutuhan oil pendingin = 1/8 × 232321.16 kg/jam = 29040.14 kg/jam
Neraca panas di SC-01
a. Tahap receiving
KomponenInput (kJ/jam) Output (kJ/jam)
H9 H10 Hd Hk
OX 11334.08 4500.41 - 28033.17
MX 0.00 0.00 - 0.00
PA 325135.52 - 509745.25 -
MA 19322.55 7547.04 - 73107.19
OT 934.31 - 1389.86 -
PD 2389.43 - 781.70 -
CO 1340921.83 - - -
CD 7507807.45 - - -
O2 9207845.17 - - -
N2 11334.08 - - -
W 0.00 279198.83 - 4374147.33-
TOTAL 325135.52 291246.28 511916.80 4475287.69
b. Tahap melting
Page 24
KomponenInput (kJ/jam) Output (kJ/jam)
H10 Hd Hk H11 Hm
OX 4500.41 - 28033.17 - -
MX 0.00 - 0.00 - -
PA - 509745.25 - 355427.53 92663.78
MA 7547.04 - 73107.19 - -
OT - 1389.86 - 965.26 204.39PD - 781.70 - 1296.18 640.71
O2 - - 11084916.73 - -
W 279198.83 4374147 - - -
TOTAL 291246.28511916.80
4475287.693 57688.963 57688.96
11. CRUDE PA TANK
T bubble = 380,15 K dan T dew = 528,39 K
Komponen F7 (kg/jam)ni
(kmol/jam)Yi Xi
OX 2.52 0.02 0.0000 0.0000
MX 103.01 0.97 0.0012 0.0004
PA 1403.69 9.48 0.0001 0.0716
MA 186.38 1.90 0.0003 0.0022
OT 12.94 0.10 0.0000 0.0004
PD 12.75 0.10 0.0000 0.0049
W 4348.11 241.35 0.9983 0.0219
TOTAL 10650.01 1.0000 1.0000
11. AGITATED TANK
a. Beban Panas Agitated Tank
Kesetimbangan Uap-Cair
P operasi = 2660 mmHg
Menentukan T bubble
T bubble = 417,33 K dan T dew = 528,89 K
Komponen F7' (kg/jam)ni
(kmol/jam)Yi Xi
Page 25
OX 2.52 0.02 0.0000 0.0000
MX 103.01 0.97 0.0010 0.0010
PA 5238.84 35.37 0.0006 0.7699
MA 186.38 1.90 0.0003 0.0063
OT 12.94 0.10 0.0000 0.0012
PD 12.75 0.10 0.0000 0.0142
W 4814.56 267.24 0.9980 0.0702
TOTAL 10650.01 307.48 1.0000 1.0000
Menghitung panas pembentukan standar
T = 423,15 K
Komponen
F7 (kg/jam) Ni F(8+9) (kg/jam) Ni Hr (kJ/mol) Hp (kJ/mol) Hf (kJ/mol)
OX 2.52 0.02 2.52 0.02 301.45 301.45 0.00
MX 103.01 0.97 103.01 0.97 9984.67 9984.67 0.00
PA 1403.69 9.48 5238.84 35.37 -3945640.36 -14725867.61 -10780227.25
MA 186.38 1.90 186.38 1.90 -896051.18 -896051.18 0.00
OT 12.94 0.10 12.94 0.10 -34456.01 -34456.01 0.00
PD 12.75 0.10 12.75 0.10 -1839195.52 -1839195.52 0.00
W 4348.11 241.35 4814.56 267.24 -70118765.03 -77640952.28 -7522187.24
TOTAL 10650.01 10650.01 -96573896.87 -96269270.13 304626.74
Menghitung panas keluar ageing tank
Hasil Atas
P operasi = 1900 mmHg
Menentukan T bubble
T bubble = 401,04 K dan T dew = 411,66 K
Komponen F8 (kg/jam)ni
(kmol/jam)Yi Xi
OX 0.63 0.01 0.0000 0.0001
MX 28.79 0.27 0.0005 0.0044
Page 26
PA 37.07 0.25 0.0000 0.2536
MA 11.11 0.11 0.0000 0.0125
W 2787.17 154.71 0.9994 0.7264
TOTAL 2865.18 155.35 1.0000 1.0000
Panas sensible (T out = 411,66 K)
Komponen F8 (kg/jam)ni
(kmol/jam)∫ Cpg dT (J/mol)
H12 (kJ/jam)
OX 0.63 0.01 17721.75 105.83
MX 28.79 0.27 17115.71 4641.39
PA 37.07 0.25 14299.60 3578.68
MA 11.11 0.11 14374.84 1628.75
W 2787.17 154.71 3842.09 594391.65
TOTAL 2865.18 155.35 604393.99
Panas penguapan
T dew = 411,66 K
Komponen F8 (kg/jam)ni
(kmol/jam)Hv (kJ/jam)
OX 0.63 0.01 223.27
MX 28.79 0.27 9866.42
PA 37.07 0.25 13505.95
MA 11.11 0.11 5622.47
W 2787.17 154.71 5821217.03
TOTAL 2865.18 155.35 5850631.23
Hasil Bawah
P operasi = 2052 mmHg
Menentukan T bubble
T bubble = 413,74 K dan T dew = 545,49 K
Komponen F9 (kg/jam)ni
(kmol/jam)Yi Xi
Page 27
OX 1.89 0.02 0.0000 0.0000
MX 74.22 0.70 0.0018 0.0009
PA 5201.77 35.12 0.0015 0.8176
MA 175.27 1.79 0.0007 0.0066
OT 12.94 0.10 0.0000 0.0012
PD 12.75 0.10 0.0000 0.0169
W 2027.39 112.53 0.9960 0.0353
TOTAL 7784.83 152.13 1.0000 1.0000
Panas sensible
T out = 413,74 K
Komponen F9 (kg/jam)ni
(kmol/jam)∫ Cpl dT (J/mol)
H13 (kJ/jam)
OX 1.89 0.02 23151.95 411.72
MX 74.22 0.70 22373.42 15640.76
PA 5201.77 35.12 27283.72 958179.82
MA 175.27 1.79 18638.41 33315.10
OT 12.94 0.10 29286.04 2783.27
PD 12.75 0.10 41083.50 3904.47
W 2027.39 112.53 8739.62 983495.53
TOTAL 7784.83 152.13 2047039.19
H input = 2394346,89 kJ/jam
H output = 8806691,15 kJ/jam
Kebutuhan pemanas = 6412344,26 kJ/jam
b. Kebutuhan Pemanas (oiltherm)
Digunakan media pemanas oiltherm dengan kebutuhan pemanas =
172778,53 kg/jam
Neraca panas di AG-01
KomponenInput (kJ/jam) Output (kJ/jam)
H11 Hm Hf H12 Hv H13
Page 28
OX 381.52 - - 105.83 223.27 411.72
MX 15033.94 - - 4641.39 9866.42 15640.76
PA 549054.68 143144.47 -10780227.25 3578.68 13505.95 958179.82
MA 24516.41 - - 1628.75 5622.47 33315.10
OT 1587.03 336.05 - - - 2783.27
PD 1879.38 928.99 - - - 3904.47
W 381.52 - -7522187.24 594391.65 5821217.03 983495.53
Pemanas 6412344.26 -
TOTAL 8806691.15 8806691.15
12. PRE DISTILLATION COLUMN
Menentukan Profil Suhu
P atas = 836,00 mmHg
P bawah = 988,00 mmHg
Kolom Atas
Menentukan T bubble
T bubble = 557,54 K dan T dew = 487,06 K
KomponenF10
(kg/jam)ni
(kmol/jam)Yi Xi
OX 70.96 0.67 0.0000 0.0648
PA 21.13 0.14 0.9847 0.3533
OT 7.87 0.07 0.0000 0.1093
PI 0.04 0.00 0.0003 0.0034
MA 131.52 1.34 0.0150 0.4691
TOTAL 3747.18 25.97 1.0000 1.0000
Kolom Bawah
Menentukan T bubble
T bubble = 542,97 K dan T dew = 542,98 K
KomponenF13
(kg/jam)ni
(kmol/jam)Yi Xi
PA 48.68 0.33 0.23870 0.33101
Page 29
MA 102.79 1.05 0.76129 0.17413
OT 0.00 0.00 0.00000 0.00000
PD 8.76 0.07 0.04737 0.49486
TOTAL 160.22 1.38 1.00000 1.0000
Menentukan Refluks
Komponen kunci ringan : Maleic anhydride
Komponen kunci berat : Phthalide
P kolom : 912,00 mmHg
T kolom : 377,50 K
θ (trial) : 1,29921477
Pi komponen kunci berat = 1,2701∙102 mmHg
Jumlah mol feed uap jenuh ~ feed cair jenuh, maka q ~ 0.5
Komponen F8 (kg/jam) xf Pi (mmHg) α i α i xf α i -θ (α i xf) / (α i - θ)
OX 2.52 0.0001 3.3332E+03 2.6244E+01 2.0289E-03 2.4944E+01 8.1336E-05
OT 103.01 0.0032 3.7723E+03 2.9701E+01 9.3720E-02 2.8401E+01 3.2998E-03
PA 5238.84 0.1150 1.2701E+02 1.0000E+00 1.1503E-01 -2.9921E-01 -3.8444E-01
MA 186.38 0.0062 9.4678E+02 7.4544E+00 4.6080E-02 6.1552E+00 7.4865E-03
OT 12.94 0.0003 1.9329E+02 1.5219E+00 4.7039E-04 2.2266E-01 2.1125E-03
PD 12.75 0.0003 2.4641E+01 1.9401E-01 5.9964E-05 -1.1052E+00 -5.4255E-05
W 4814.56 0.8691 1.4573E+04 1.1474E+02 9.9722E+01 1.1344E+02 8.7907E-01
TOTAL 10650.01 1.0000 0.5112
Menentukan R min
KomponenF12
(kg/jam)Xd Pi (mmHg) α i α i xd α i - θ
(α i xd) / (α i - θ)
OX 0.36 0.0003 3.3332E+03 2.6244E+01 6.8900E-03 2.4944E+01 2.7621E-04
MX 12.92 0.0093 3.7723E+03 2.9701E+01 2.7652E-01 2.8401E+01 9.7361E-03
PA 48.68 0.0251 1.2701E+02 1.0000E+00 2.5148E-02-2.9921E-
01-8.4048E-02
MA 102.79 0.0802 9.4678E+02 7.4544E+00 5.9788E-01 6.1552E+00 9.7134E-02
W 200.57 0.8518 1.4573E+04 1.1474E+02 9.7739E+01 1.1344E+02 8.6159E-01
Page 30
TOTAL 419.60 1.0000 1.0183
R min = 0,0183, diigunakan pendingin air dengan R/R min = 1,2-1,3
Diambil R/R min = 1,3
R = 0,0238
Menghitung Lo dan Vo
Menghitung komposisi arus refluks (Lo) dan komposisi Vo
Komponen Lo (kg/jam)ni
(kmol/jam)Vo
(kg/jam)ni
(kmol/jam)xi
OX 0.00 0.00 2.52 0.02 0.0003
MX 0.31 0.00 103.32 0.97 0.0093
PA 1.16 0.01 53.55 0.36 0.0251
MA 2.44 0.02 185.10 1.89 0.0802
OT 0.28 0.00 12.83 0.09 0.0067
W 4.77 0.26 4819.32 267.50 0.8518
TOTAL 9.96 0.31 5222.67 271.22 1.0000
Panas yang dibawa oleh uap masuk kondensor (Vo)
a. Panas sensible (T out = 396,22 K)
KomponenVo
(kg/jam)ni
(kmol/jam)∫ Cpl dT (J/mol) H14 (kJ/jam)
OX 2.52 0.02 19459.53 461.89
MX 103.32 0.97 18794.67 18289.95
PA 53.55 0.36 22901.94 8279.11
MA 185.10 1.89 15656.11 29553.09
OT 12.83 0.09 24585.00 2317.62
W 4819.32 267.50 7394.31 1977993.96
TOTAL 5222.67 271.22 2045646.70
b. Panas laten (T dew = 396,22 K)
Komponen Vo (kg/jam)ni
(kmol/jam)Hv (kJ/jam)
OX 2.52 0.02 910.43
MX 103.32 0.97 36601.74
PA 53.55 0.36 19538.72
Page 31
MA 185.10 1.89 94659.65
OT 12.83 0.09 6444.11
W 4819.32 267.50 10272834.49
TOTAL 5222.67 271.22 10453543.27
Panas yang keluar dari kondensor (T out = 380,15 K)
KomponenF11
(kg/jam)ni
(kmol/jam)∫ Cpg dT (J/mol) H15 (kJ/jam)
OX 2.16 0.02 11890.17 241.85
MX 90.09 0.85 11442.44 9709.80
PA 3.71 0.03 9539.47 238.76
MA 79.87 0.81 9728.58 7924.23
OT 0.61 0.00 11265.94 50.70
W 4613.99 256.11 2675.65 685246.34
TOTAL 4793.12 257.84 703622.49
Panas cairan destilat (T out = 380,15 K)
KomponenF12
(kg/jam)ni
(kmol/jam)∫ Cpl dT (J/mol)
H16 (kJ/jam)
OX 0.36 0.00 15595.53 53.51
MX 12.92 0.12 15055.70 1831.93
PA 48.68 0.33 18304.62 6016.09
MA 102.79 1.05 12530.96 13135.03
OT 11.94 0.09 19655.60 1723.53
W 200.57 11.13 5971.90 66485.54
TOTAL 419.60 13.07 95670.32
Panas laten kondensasi destilat (T out = 380,15 K)
KomponenF12
(kg/jam)ni
(kmol/jam)Hk (kJ/jam)
OX 0.36 0.00 135.46
MX 12.92 0.12 4750.24
PA 48.68 0.33 17795.21
MA 102.79 1.05 53204.65
OT 11.94 0.09 6114.87
Page 32
W 200.57 11.13 437530.86
TOTAL 419.60 13.07 540684.86
Panas cairan refluks (T out = 380,15 K)
Komponen Lo (kg/jam)ni
(kmol/jam)∫ Cpl dT (J/mol) H17 (kJ/jam)
OX 0.00 0.00 15595.53 0.00
MX 0.31 0.00 15055.70 43.53
PA 1.16 0.01 18304.62 142.94
MA 2.44 0.02 12530.96 312.09
OT 0.28 0.00 19655.60 40.95
W 4.77 0.26 5971.90 1579.64
TOTAL 9.96 0.31 2271.80
Panas laten kondensasi refluks (T out = 380,15 K)
Komponen Lo (kg/jam)ni
(kmol/jam)Hk
(kJ/jam)
OX 0.00 0.00 0.00
MX 0.31 0.00 112.87
PA 1.16 0.01 422.81
MA 2.44 0.02 1264.13
OT 0.28 0.00 145.29
W 4.77 0.26 10395.34
TOTAL 9.96 0.31 12843.06
Menghitung Muatan Kondensor
Qc =12251153,30 kJ/jam
Menentukan Kebutuhan Pendingin
T in med = 303,15 K
T out med = 323,15 K
Cp mean cooling water = 4,18 kJ/kg K
Kebutuhan medium pendingin = 146565,87 kg/jam
Page 33
Panas yang dibawa oleh residu
T out = 571,67 K
KomponenF13
(kg/jam)ni
(kmol/jam)∫ Cpl dT (J/mol)
H18 (kJ/jam)
PA 5186.45 35.02 70016.63 2451679.16
MA 3.72 0.04 48715.99 1850.11
OT 0.39 0.00 75790.34 216.09
PD 12.75 0.10 78059.17 7418.54
TOTAL 5437.29 36.57 2566978.72
Menghitung Muatan Reboiler
Qr = 6574675,56 kJ/jam
Menentukan Kebutuhan Pemanas
T in med = 583,15 K
T out med = 566,89 K
Cp mean oiltherm = 2,34 kJ/kg K
Kebutuhan medium pemanas = 172778,53 kg/jam
Neraca panas di D-01
Komponen Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
OX 740.82 1372.32
MX 30148.57 54961.03
PA 975264.45 2479776.87
MA 40566.32 127014.90
OT 2783.27 9082.16
PD 3904.47 7418.54
W 7399104.21 12259644.16
Pemanas 6574675.56 -
TOTAL 15076739.97 15076739.97
Page 34
Neraca panas di CN-01
Komponen Input (kJ/jam)Output
(kJ/jam)
OX 1372.32 159.90
MX 54891.69 6722.15
PA 27817.84 -11820.23
MA 124212.74 -33097.44
TA 8761.74 -4444.98
W 12250828.45 305385.31
Pendingin - 12251153.30
TOTAL 12499189.97 12499189.97
13. MAIN DISTILLATON COLUMN
Menentukan Profil Suhu
Kolom Atas
T bubble = 479,83 K dan T dew = 480,26 K
KomponenF14
(kg/jam)ni
(kmol/jam)Yi Xi
PA 5134.59 34.67 0.9909 0.9920
MA 3.72 0.04 0.0082 0.0001
OA 0.39 0.00 0.0001 0.0001
PD 3.19 0.02 0.0001 0.0034
TOTAL 5145.81 34.76 1.0000 0.9999
Kolom Bawah
T bubble = 556,52 K dan T dew = 560,32 K
KomponenF20
(kg/jam)ni
(kmol/jam)Yi Xi
PA 51.86 0.35 0.0498 0.0604
PD 9.56 0.07 0.0186 0.0953
TOTAL 291.48 1.82 1.0000 1.0000
Page 35
Profil Suhu Feed Drum 02
Hasil Atas
P operasi = 106,40 mmHg
T bubble = 476,32 K dan T dew = 477,45 K
KomponenF15
(kg/jam)ni (kmol/jam) Yi Xi
PA 342.65 2.31 0.9580 0.9993
MA 1.30 0.01 0.0420 0.0008
TOTAL 343.96 2.33 1.0000 1.0000
Hasil bawah
P operasi = 106,40 mmHg
T bubble = 477,47 K dan T dew = 477,84 K
KomponenF18
(kg/jam)ni
(kmol/jam)Yi Xi
PA 4791.94 32.35 0.9933 0.9914
MA 2.42 0.02 0.0058 0.0001
OT 0.39 0.00 0.0001 0.0001
PD 3.19 0.02 0.0001 0.0036
TOTAL 4801.86 32.43 1.0000 1.0000
Profil Suhu Feed Drum 03
Hasil Atas
P operasi = 106,40 mmHg
T bubble = 477,15 K dan T dew = 477,56 K
KomponenF17
(kg/jam)ni
(kmol/jam)Yi Xi
PA 248.31 1.68 0.9847 0.9997
MA 0.65 0.01 0.0153 0.0003
TOTAL 248.97 1.68 1.0000 1.0000
Page 36
Hasil Bawah
P operasi = 106,40 mmHg
T bubble = 474,23 K dan T dew = 477,15 K
KomponenF16
(kg/jam)ni
(kmol/jam)Yi Xi
PA 94.34 0.64 0.8937 0.9980
MA 0.65 0.01 0.1064 0.0020
TOTAL 94.99 0.64 1.0000 1.0000
Menentukan Refluks
P kolom : 152,00 mmHg
T kolom : 518,39 K
θ (trial) : 1,236568
Pi komponen kunci berat = 5,2060∙101 mmHg
Feed masuk dalam keadaan cair jenuh, maka q = 1
Komponen
F13 (kg/jam)
xf Pi (mmHg) α i α i xf α i - θ(α i xf) / (α i -
θ)
PA 106.91 0.9574 3.0960E+02 5.9470E+00 5.6937E+00 4.7104E+00 1.2087E+00
MA 0.08 0.0010 2.0945E+03 4.0233E+01 4.1819E-02 3.8996E+01 1.0724E-03
OT 0.01 0.0001 5.2786E+02 1.0139E+01 7.9044E-04 8.9029E+00 8.8784E-05
PD 0.26 0.0026 6.7413E+01 1.2949E+00 3.3649E-03 5.8353E-02 5.7665E-02
TOTAL 112.08 1.0000 0.0000
Menentukan R min
KomponenF18
(kg/jam)Xd Pi (mmHg) α i α i xd α i - θ
(α i xd) / (α i - θ)
PA 98.78 0.9976 3.0960E+02 5.9470E+00 5.9326E+00 4.7104E+00 1.2595E+00
MA 0.05 0.0008 2.0945E+03 4.0233E+01 3.0640E-02 3.8996E+01 7.8572E-04
OT 0.01 0.0001 5.2786E+02 1.0139E+01 8.9141E-04 8.9029E+00 1.0013E-04
PD 0.07 0.0007 4.8066E+01 9.2329E-01 6.7642E-04 -3.1328E-01 -2.1591E-03
TOTAL 98.98 1.0000 1.2441
Page 37
R min = 0,244, digunakan pendingnin air dengan R/R min = 1,2-1,3
Diambil R/R min = 1,3
R = 0,3173
Menghitung Lo dan Vo
D = 0,67 kmol/jam
Lo = R × D = 0,21 kmol/jam
V = Lo + F14 = 0,93 kmol/jam
Komposisi arus refluks (Lo) dan komposisi Vo
Komponen Lo (kg/jam)ni
(kmol/jam)Vo
(kg/jam)ni
(kmol/jam)xi
PA 1520.44 10.27 6655.02 44.93 0.9976
MA 0.77 0.01 4.50 0.05 0.0008
OT 0.12 0.00 0.51 0.00 0.0001
PD 1.01 0.01 4.20 0.03 0.0007
TOTAL 1523.59 10.29 6669.40 45.05 1.0000
Panas yang dibawa oleh uap masuk kondensor (Vo)
Panas sensibel
T out = 480,16 K
KomponenVo
(kg/jam)ni
(kmol/jam)∫ Cpl dT (J/mol) H19 (kJ/jam)
PA 6655.02 44.93 44556.52 2001949.27
MA 4.50 0.05 30513.96 1399.11
OT 0.51 0.00 47892.82 179.87
PD 4.20 0.03 60744.21 1901.17
TOTAL 6669.40 45.05 2007080.85
Page 38
Panas laten penguapan (T dew = 480,16 K)
Komponen Vo (kg/jam)ni
(kmol/jam)Hv (kJ/jam)
PA 6655.02 44.93 2406445.52
MA 4.50 0.05 2155.31
OT 0.51 0.00 231.17
PD 4.20 0.03 1365.82
TOTAL 6669.40 45.05 2412827.17
Panas yang keluar dari kondensor
Panas uap (T out = 479,91 K)
KomponenF15
(kg/jam)ni
(kmol/jam)∫ Cpg dT (J/mol)
H20 (kJ/jam)
PA 342.65 2.31 24529.18 56745.47
MA 1.30 0.01 23901.95 317.85
TOTAL 343.96 2.33 57063.33
Panas cairan destilat (T out = 479,91 K)
Komponen F18 (kg/jam)ni
(kmol/jam)∫ Cpl dT (J/mol)
H21 (kJ/jam)
PA 4791.94 32.35 43812.33 1417422.99
MA 2.42 0.02 29996.39 740.29
OT 0.39 0.00 47087.38 134.25
PD 3.19 0.02 60018.19 1425.99
TOTAL 4801.86 32.43 1420955.47
Panas laten kondensasi destilat (T out = 479,91 K)
Page 39
Komponen F18 (kg/jam)ni
(kmol/jam)Hk (kJ/jam)
PA 4791.94 32.35 1733344.29
MA 2.42 0.02 1162.98
OT 0.39 0.00 176.19
PD 3.19 0.02 1037.32
TOTAL 4801.86 32.43 1737723.65
Panas cairan refluks (T out = 479,91 K)
Komponen Lo (kg/jam)ni
(kmol/jam)∫ Cpl dT (J/mol) H22 (kJ/jam)
PA 1520.44 10.27 43812.33 449735.42
MA 0.77 0.01 29996.39 235.07
OT 0.12 0.00 47087.38 42.60
PD 1.01 0.01 60018.19 452.46
TOTAL 1523.59 10.29 450856.43
Panas laten kondensasi refluks (T out = 479,91 K)
Komponen Lo (kg/jam)ni
(kmol/jam)Hk (kJ/jam)
PA 1520.44 10.27 549974.38
MA 0.77 0.01 369.29
OT 0.12 0.00 55.90
PD 1.01 0.01 329.13
TOTAL 1523.59 10.29 551364.19
Menghitung Muatan Kondensor
Qc = 4780120,63 kJ/jam
Menentukan Kebutuhan Pendingin
Page 40
Kebutuhan medium pendingin = 146565,87 kg/jam
Panas yang dibawa oleh residu (T out = 556,52 K)
Komponen F20 (kg/jam) ni (kmol/jam)∫ Cpl dT (J/mol)
H23 (kJ/jam)
PA 51.86 0.35 65634.78 22982.46
PD 9.56 0.07 76171.23 5429.34
TOTAL 291.48 1.82 125576.68
Menghitung Muatan Reboiler
Qr = 2079013,74 kJ/jam
Menentukan Kebutuhan Pemanas
T in med = 566,89 K, T out med = 561,75 K, Cp mean oiltherm = 2,34 kJ/kg
K = Kebutuhan medium pemanas = 172778,53 kg/jam
Neraca Panas di Sekitar (CN-03)
Panas uap keluar (T out = 477,15 K)
KomponenF16
(kg/jam)ni
(kmol/jam)∫ Cpg dT (J/mol)
H24 (kJ/jam)
PA 94.34 0.64 24479.41 15591.62
MA 0.65 0.01 23856.97 158.63
TOTAL 94.99 0.64 15750.25
Panas destilat (T out = 477,15 K)
Komponen F17 (kg/jam)ni
(kmol/jam)∫ Cpl dT (J/mol)
H25 (kJ/jam)
PA 248.31 1.68 43727.09 73306.64
MA 0.65 0.01 29937.15 199.06
TOTAL 248.97 1.68 73505.69
Panas laten kondensasi destilat (T dew = 477,15 K)
Page 41
KomponenF17
(kg/jam)ni
(kmol/jam)Hk (kJ/jam)
PA 248.31 1.68 89823.77MA 0.65 0.01 313.42
TOTAL 248.97 1.68 89823.77
Menghitung Muatan Kondensor 03
Qc = 57944,58 kJ/jam
Menentukan Kebutuhan Pendingin
Kebutuhan medium pendingin = 146565,87 kg/jam (T in med = 330,97 K,
T out med = 331,07 K, Cp mean cooling water = 4,17 kJ/kg K)
Neraca panas di D-02
Komponen Input (kJ/jam)Output
(kJ/jam)
PA 2451679.16 4531616.20
MA 1850.11 3688.64
OT 216.09 424.35
PD 7418.54 8573.01
Pemanas 2079013.74 -
TOTAL 4645992.46 4645992.46
Neraca panas di CN-02
Komponen Input (kJ/jam)Output
(kJ/jam)
PA 4408394.79 -359414.78
MA 3554.43 -239.05
OT 411.05 -55.24
PD 3266.99 512.00
Pendingin 4780120.63
TOTAL 4419908.02 4419908.02
Neraca panas di CN-03
Page 42
Komponen Input (kJ/jam)Output
(kJ/jam)
PA 56745.47 -925.51
MA 317.85 44.26
Pendingin - 57944.58
TOTAL 57063.33 57063.33
14. MIXING VALVE
T keluar mixing valve (trial) = 477,44 K
KomponenF19
(kg/jam)ni
(kmol/jam)∫ Cpl dT (J/mol)
H26 (kJ/jam)
PA 5040.25 34.03 43810.97 1490825.46
MA 2.76 0.03 29995.45 843.59
OT 0.39 0.00 47085.91 134.25
PD 3.19 0.02 60016.85 1425.96
TOTAL 5050.51 34.11 1494461.16
Neraca panas di MV-01
KomponenInput (kJ/jam)
Output (kJ/jam)
H21 H25 H26
PA 1417422.99 73306.64 1490825.46
MA 740.29 199.06 843.59
OT 134.25 - 134.25
PD 1425.99 - 1425.96
TOTAL 1494461.16 1494461.16
15. FLAKER
Page 43
Profil Suhu
T bubble = 557,83 K dan T dew = 558,26 K
Komponen F19 (kg/jam) ni (kmol/jam) Yi Xi
PA 5040.25 34.03 0.9938 0.9925
MA 2.76 0.03 0.0050 0.0001
OT 0.39 0.00 0.0002 0.0000
PD 3.19 0.02 0.0001 0.0057
TOTAL 5050.51 34.11 1.0000 1.0000
Menghitung panas keluar
Panas sensibel
T out = 404,15 K
Komponen F19 (kg/jam) ni (kmol/jam) ∫ Cpl dT (J/mol) H27 (kJ/jam)
PA 5040.25 34.03 24876.09 846498.22
MA 2.76 0.03 16999.01 478.08
OT 0.39 0.00 26702.50 76.13
PD 3.19 0.02 37911.48 900.75
TOTAL 5050.51 34.11 848639.00
Menghitung panas pembekuan pada T = 131 oC
Komponen F19 (kg/jam) ni (kmol/jam) Hb (J/mol) Hb (kJ/jam)
PA 5040.25 34.03 2786.00 94803.64
MA 2.76 0.03 2911.00 81.87
OT 0.39 0.00 2425.00 6.91
PD 3.19 0.02 8664.00 205.85
TOTAL 5050.51 34.11 95231.96
Didinginkan hingga 35 oC (T out = 308,15 K)
Komponen F19 (kg/jam) ni (kmol/jam) ∫ Cpl dT (J/mol) H28 (kJ/jam)
Page 44
PA 5040.25 34.03 1642.70 55898.79
MA 2.76 0.03 1211.59 34.07
OT 0.39 0.00 1786.43 5.09
PD 3.19 0.02 2204.48 52.38
TOTAL 5050.51 34.11 56037.48
H input = 1494461,16 kJ/jam, H output = 999908,43 kJ/jam
Kebutuhan medium pendingin = 494552,73 kJ/jam
Menghitung Kebutuhan Pendingin
T in med = 303,15 K
T out med = 317,15 K
Cp mean cooling water = 4,18 kJ/kg K
Kebutuhan medium pendingin = 8450,93 kg/jam
Neraca panas di FL-01
KomponenInput (kJ/jam) Output (kJ/jam)
H26 H27 Hb H28
PA 1490825.46 846498.22 94803.64 55898.79
MA 843.59 478.08 81.87 34.07
OT 134.25 76.13 6.91 5.09
PD 1425.96 900.75 205.85 52.38
Pendingin - 494552.73
TOTAL 1494461.16 1494461.16
16. SCRUBBER
Asumsi : Kebutuhan air hanya dihitung untuk penyerapan maleic anydride
pada 80 oC (Perry's Chem. Eng. Handbook, 6th. Ed.)
Page 45
Effisiensi scrubber = 90 %
Kelarutan maleic anhydride = 16,3 kg MA/100 kg water
Laju alir massa maleic anhydride = MA11 + MA16 = 80,52 kg/jam
Massa maleic anhydride yang dapat direcovery = 72,47 kg/jam
Maka kebutuhan air = 444,61 kg/jam