Top Banner
 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. In fe ksi 1. De fi ni si infe ks i Infeksi adalah proses masuknya parasit dan mengadakan hubungan dengan ina ng. Inf eks i terj adi bil a par asit itu sang gup men gga nda kan pen etra si ata u melalui tanggul pertahanan inang dan hidup di dalamnya. 10  Rongga mulut dihuni oleh berbagai jenis mikroorganisme yang membentuk mikroflora oral komensal. Mikroflora ini biasanya mengandung bakteri, mikroplasma, jamur, dan protozoa, yang semua nya dapat menimbulk an infeks i oport unist ik simto matik terga ntun g  pada faktor-faktor lokal atau daya pertahanan tubuh penjamu yang rendah. ejumlah !irus dapat menimbulkan lesi orofasial atau asimtomatis di dalam sali!a  pada saat timbulnya infeksi !irus se"ara sistemik atau pada pemba#a yang sehat. 11 $aktor utama yang menyebabkan dapat terjadinya infeksi adalah sebagai berikut% 10 a. &empat masukny a para sit ke da lam i nan g 'iasanya disebut “fortal of entry”, adalah saluran pernafasan (mulut dan hidung), saluran gastrointestinal dan pe"ahan pada selaput lendir superfisial dan kulit. 'eberapa jenis parasit dapat menembus selaput lendir atau kulit yang utuh, ada juga yang dimasukkan oleh antropoda melalui lapisan-lapisan yang utuh langsung ke dalam saluran getah bening atau aliran darah.  b. *enempatan dan multiplikasi parasit dalam tubuh inang *ortal of entry parasit dapat segera menyebar melalui saluran getah bening (lymph) masuk ke dalam aliran darah, yang selanjutnya disebarkan se"ara luas sehi ngg a par asi t itu dap at men "apai tempat khu sus unt uk bermult ipl ika si. usunan biokimia dari lingkungan dalam jaringan itu menentukan kesensitifan atau resi sten si dar i ina ng terh ada p par asit ter sebut, mes kip un tidak ter jadi 5
28

fix BAB II

Jan 14, 2016

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 1/27

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Infeksi

1. Definisi infeksi

Infeksi adalah proses masuknya parasit dan mengadakan hubungan dengan

inang. Infeksi terjadi bila parasit itu sanggup menggandakan penetrasi atau

melalui tanggul pertahanan inang dan hidup di dalamnya.10 Rongga mulut dihuni

oleh berbagai jenis mikroorganisme yang membentuk mikroflora oral komensal.

Mikroflora ini biasanya mengandung bakteri, mikroplasma, jamur, dan protozoa,

yang semuanya dapat menimbulkan infeksi oportunistik simtomatik tergantung

 pada faktor-faktor lokal atau daya pertahanan tubuh penjamu yang rendah.

ejumlah !irus dapat menimbulkan lesi orofasial atau asimtomatis di dalam sali!a

 pada saat timbulnya infeksi !irus se"ara sistemik atau pada pemba#a yang sehat.11

$aktor utama yang menyebabkan dapat terjadinya infeksi adalah sebagai berikut%10

a. &empat masuknya parasit ke dalam inang

'iasanya disebut “fortal of entry”, adalah saluran pernafasan (mulut dan

hidung), saluran gastrointestinal dan pe"ahan pada selaput lendir superfisial

dan kulit. 'eberapa jenis parasit dapat menembus selaput lendir atau kulit

yang utuh, ada juga yang dimasukkan oleh antropoda melalui lapisan-lapisan

yang utuh langsung ke dalam saluran getah bening atau aliran darah.

 b. *enempatan dan multiplikasi parasit dalam tubuh inang

*ortal of entry parasit dapat segera menyebar melalui saluran getah bening

(lymph) masuk ke dalam aliran darah, yang selanjutnya disebarkan se"ara luas

sehingga parasit itu dapat men"apai tempat khusus untuk bermultiplikasi.

usunan biokimia dari lingkungan dalam jaringan itu menentukan kesensitifan

atau resistensi dari inang terhadap parasit tersebut, meskipun tidak terjadi

5

Page 2: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 2/27

infeksi sangat penting untuk diperhatikan bagi ilmu kedokteran karena ada

syarat lain untuk kelangsungan hidup bagi parasit tersebut, yaitu tempat keluar 

( fortal of exit) dari inang yang "o"ok dan suatu mekanisme untuk transmisi ke

inang yang baru.

+. ifat mikroorganisme penyebab infeksi

&idak ada perbedaan pengertian yang jelas antara istilah  patogenitas dan

virulensi. *atogenitas berarti kesanggupan mikroorganisme untuk menimbulkan

 penyakit atau menghasilkan luka yang progresif. irulensi menggambarkan suatu

derajat kepatogenan, yaitu suatu organisme yang disebut !irulen bila dalam

 jumlah sedikit dimasukkan ke dalam inang memperlihatkan patogenitas yang

 jelas. 'anyak ahli-ahli yang menggunakan istilah patogen dalam arti kualitatif 

dan !irulen dalam arti “kuantitatif .10

Dua istilah lain yang sering menimbulkan kebingungan, yaitu a!irulen dan

dilemahkan (attenuated ). uatu alur yang a!irulen pada umumnya adalah yang

tidak dapat menimbulkan infeksi. 'atas antara a!irulen total dan !irulensi

seringkali sukar ditentukan. uatu alur yang dilemahkan (attenuated ) pada

mulanya !irulen, tetapi !irulensinya telah dilemahkan untuk keperluan khusus.

ifatnya masih tetap dapat menimbulkan pembentukan antibodi, tetapi tidak 

menimbulkan penyakit yang jelas.10

irulensi dapat dipandang sebagai hasil efek kerja tiga komponen, yaitu

kesanggupan dapat memulai infeksi dan memelihara infeksi itu dalam tubuh inang

(infectiouness), daya untuk masuk terus dalam tubuh inang setelah infeksi pertama

(invasiveness), dan kesanggupan melukai inang ( patogenitas).

6

Page 3: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 3/27

/esanggupan dapat memulai suatu infeksi, tidak selalu harus memiliki sifat

 patogenesis yang hebat. Infeksi dan in!asi sering terjadi tanpa timbul atau

menampakkan suatu penyakit yang jelas misalnya kebanyakan orang de#asa bila

melakukan tes tuberculin  akan memberikan reaksi positif, tetapi sedikit

diantaranya yang jelas menderita &'. /esanggupan dapat mengadakan infeksi

tergantung pada banyak sifat-sifat kompleks yang beberapa diantaranya masih

 belum diketahui, tetapi yang jelas ialah parasit harus sanggup mengatasi alat

 pertahanan inang seperti antibodi dan fagosit yang dapat menahan bahkan

menghan"urkan berbagai mikroorganisme patogen.10

Daya in!asi (invasiveness) tergantung pada kesanggupan parasit

meninggalkan tempat infeksi pertama dan tumbuh dalam jaringan lain. In!asi ke

dalam darah dan jaringan dapat saja tidak menimbulkan penyakit yang nyata

tergantung pada sifat organisme dan resistensi inang. Dalam mengadakan in!asi

dapat terjadi perubahan sifat dari infeksi menjadi komersal atau mikroorganisme

itu mendapat keuntungan khusus dengan keadaan dalam tubuh inang, misalnya

dapat membentuk kapsul untuk melindunginya terhadap efek fagositosis dan

antibodi. da pula yang dapat mengin!asi dan tumbuh dalam darah, dalam hal ini

timbul keadaan-keadaan yang disebut bakteriemia, viraemia, dan rickettsaemia.10

Daya in!asi diperhebat oleh eksoenzim yang dibentuk oleh mikroorganisme

untuk menyerang pertahanan inang misalnya beberapa ma"am bakteri patogen

membentuk zat berupa enzim yang dinamakan leukosidin yang dapat mematikan

leukosit. Streptococcus  yang menyebabkan  scarlet fever  (erysipelas) dan

septikaemia membentuk akti!ator enzim yang dinamakan  streptokinase  atau

 fibrinolisin. 2nzim ini membantu menghan"urkan fibrin yang membekukan darah

7

Page 4: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 4/27

dan melingkari tempat luka atau infeksi sebagai tanggul. Dengan han"urnya

tanggul ini bakteri dapat mengadakan in!asi sampai jaringan 3 jaringan yang

letaknya lebih jauh.10

 Hialuronidase adalah suatu enzim yang menghan"urkan asam hialuron, yaitu

zat pengikat antar sel.  Hialuronidase  yang se"ara normal menghalangi

mikroorganisme menembus jaringan. 4al ini yang mnyebabkan hialuronidase

disebut  spreading factor . 'eberapa organisme membentuk enzim lipolitik 

misalnya lesitinase. 2nzim ini menyebabkan penghan"uran eritrosit (hemolisis)

yang berakibat anemia dan anoksemia. 5rganisme sema"am ini dinamakan

organisme hemolitik.10

2nzim tersebut merupakan sifat-sifat yang konstitutif, dalam beberapa hal

merupakan hasil mutasi, akibat dari induk oleh substrat dalam jaringan tubuh.

 Katalase  adalah enzim yang menguraikan 4+5+ menjadi 4+5 dan 5+,

kenyataannya mempunyai hubungan erat dengan tumbuhnya penyakit oleh spesies

tertentu yang patogen bagi manusia.10

*atogenitas terutama disebabkan oleh pembentukan toksin, maupun

eksoenzim. &oksin mikroba tersebut dapat dikeluarkan ke dalam "airan sekitarnya,

dan dinamakan eksotoksin, bila toksin itu tetap berada dalam sel dan keluar 

setelah sel mengalami lisis, maka dinamakan endotoksin.10

a. 2ksotoksin

 2ksotoksin adalah protein dan sensitif terhadap suhu di atas 60o, terhadap

alkohol 708,  formaldehida  dan asam-asam en"er. 9ika dilakukan denaturasi

sedang, eksotoksin itu kehilangan sifat ra"unnya, tetapi kebanyakan dari struktur 

kimianya tetap utuh, maka terbentuklah toksoid   dan bila disuntikkan ke dalam

8

Page 5: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 5/27

tubuh he#an, toksoid   itu menimbulkan pembentukan antibodi (antitoksin).

ntitoksin ini dapat menetralkan toksin aslinya. Dalam perdagangan telah beredar 

 berma"am-ma"am antitoksin yang se"ara klinis dapat digunakan untuk 

 pen"egahan kerusakan atau kematian bila toksin itu belum melakukan kerusakan

yang tidak dapat diperbaiki (irreversibel ).

  'eberapa eksotoksin hanya berbahaya bila tertelan, misalnya toksin

Clostridium botulinum, beberapa spesies stafilokokus tertentu (kera"unan

makanan). &etapi sebaliknya ada toksin yang bila dimakan tidak berbahaya (toksin

difteri dan tetanus), tetapi bila disuntikkan atau diabsorbsi oleh darah dari luka-

luka infeksi, meskipun dalam dosis yang sangat ke"il, dapat mengakibatkan

kematian, disini tampak pentingnya  front of entry. /ebanyakan eksotoksin

 bakteri mempunyai afinitas terhadap jaringan saraf dan seringkali terhadap otot

 jantung, ginjal, dan jaringan khusus. 4al ini dapat mengakibatkan kerusakan pada

 jaringan-jaringan tersebut. /ebanyakan dari toksin ini lebih kuat dari ra"un ular 

kobra, diantaranya yang paling bera"un adalah toksin botulinum.

 b. 2ndotoksin

/ata endotoksin ini mempunyai arti yang sangat luas termasuk zat-

zat toksis yang berasal dari komponen struktur mikroorganisme yang disebut

toksin somatik. &etapi kata endotoksin belakangan ini digunakan sebagai

sinonim dari lipopolisakarida dinding sel bakteri gram negatif dan kadang-

kadang dimaksudkan sebagai antigen somatik (5-antigen) dari

 Enterobacteriace 2ndoksin adalah kompleks lipopolisakarida (kadang-kadang

 bergabung dengan protein dalam bentuk tidak murni) yang resisten terhadap

 panas, alkohol, dan asam-asam en"er tidak dapat membentuk toksoid. ntigen

9

Page 6: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 6/27

yaitu dapat menimbulkan pembentukan antibodi, tetapi antibodi yang

menetralkan lebih sulit diperoleh daripada eksotoksin. 2ndotoksin ini sangat

emetik dan pirogenik (menyebabkan muntah dan meningkatkan suhu).

:. umber infeksi

umber primer dari infeksi pada manusia dan he#an antara lain adalah tanah,

orang dan he#an yang terinfeksi.7 /ebanyakan infeksi pada manusia dan he#an

dapat dipindahkan oleh berma"am-ma"am "airan badan, yang bertindak sebagai

!ektor asal (primer) atau !ektor langsung yang berasal terutama dari tempat

keluarnya ( portal of exit ) seperti mulut dan saluran pernafasan termasuk mata dan

telinga yang berhubungan langsung dengan saluran pernafasan, saluran intestinal,

saluran urogenital , luka terbuka, dan jaringan misalnya he#an yang lahir sebelum

#aktunya dan terinfeksi "airan dan plasentanya, telur burung, darah, dan deri!at

darah.10

&anah adalah sumber primer yang penting dari berma"am-ma"am penyakit

 berbahaya, misalnya Clostridium tetani! clostridium botulium  penyebab

kera"unan makanan, Clostridium perfringerns dan beberapa jenis golongannya

yang menyebabkan gas gangren pada luka. 'erikut beberapa !ektor infeksi dan

mekanismenya %10

a. /ontak langsung

9ika suatu bahan infeksi diusapkan pada salah satu tempat pada tubuh

maka kemungkinan orang itu terinfeksi. &ransmisi oleh kontak langsung

mudah di"egah, khususnya bila dapat dihindarkan pemindahan kontagium

tersebut men"apai tempat masuk yang khas. e"ara sukarela orang tidak akan

sengaja ingin menyentuh feses (tinja), sputum, bisul, atau daging dan "airan

terinfeksi. Dalam keadaan terpaksa seperti pera#atan orang sakit, kontak dapat

10

Page 7: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 7/27

di"egah dengan menggunakan sarung tangan.10

 b. &angan

Rute terjadinya infeksi utama pada jalan pernafasan dan mulut adalah

melalui tangan.1+ /ebiasaan berjabat tangan dapat memindahkan

mikroorganisme patogen asal dari saluran pen"ernaan dan saluran pernafasan,

khususnya poliomielitis, disentri basiler, dan penyakit-penyakit saluran

 pernafasan. usu dan makanan dapat terinfeksi oleh tangan pemerah susu,

 peternak, serta orang-orang yang bekerja di dapur yang menderita saluran

 pen"ernaan dan pernafasan.10

". ali!a dan sekresi hidung

ekresi lendir dari hidung, tenggorokan, mulut, dan paru, semuanya dalam

 beberapa hal ter"ampur dengan sali!a, merupakan !ektor penyakit yang sangat

 berbahaya. Melalui sekresi ini dapat dipindahkan pneumokokus, streptokokus,

Clostridium diphtheriae, dan  "ycobacterium tuberculosis, juga influenza,

 poliomielitis, "ampak, gondok, dan organisme lain penyebab penyakit saluran

 pernafasan.10

d. Infeksi melalui tetesan halus

'erbagai penyakit dapat dipindahkan oleh tetesan halus dari sali!a yang

mengandung mikroorganisme dan disemburkan keluar dengan "ara bangkis

atau batuk. &etes yang paling halus dapat tetap mengembang di udara untuk 

 beberapa #aktu dapat terba#a jauh oleh angin. 4al ini dapat dibuktikan dengan

menampung tetes halus ini pada lempeng pembiakan kemudian diinkubasi.

&etes halus tersebut akan menampakkan bakteri dan !irus yang berada di

dalamnya, membentuk droplet   nuclei yang dapat beterbangan berjam-jam

sebagai partikel debu.10

e. Debu

9ika tidak terlalu kepanasan atau terkena matahari atau pengaruh lain yang

tidak menguntungkan, organisme dalam droplet  nuclei dapat bertahan hidup

11

Page 8: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 8/27

dalam debu untuk #aktu yang lama. 9ika debu itu tertiup angin, maka orang

yang menghirupnya terutama orang yang memiliki luka bekas operasi atau

ke"elakaan, dapat menderita serangan suatu penyakit oleh mikroorganisme

dalam droplet  nuclei tersebut.10

f. Darah dan deri!at darah

Mikroorganisme patogen tidak jarang terkandung di dalam darah. 4al ini

terbukti pada beberapa penyakit penyebab infeksi beredar beberapa lama

dalam darah. 'akteri tifoid segera ditemukan dalam darah pada minggu

 pertama dari penyakit itu. "eningokokus tidak jarang ditemukan dalam darah,

meskipun tidak ada meningitis.  #ickettisia  (typus  fever ,  #ocky   "ountain

 spotted   fever ) dan !irus demam kuning, demam berdarah, ensefalitis dan

 protozoa (malaria, trypanosoma) juga beredar dalam darah. 10

&iap organisme beredar dalam darah dipindahkan oleh alat-alat pemotong

yang disterilkan se"ara tidak sempurna. uatu "ara pemindahan darah

terinfeksi yang umum diketahui adalah penggunaan jarum suntik yang tidak 

disterilkan untuk penyuntikan obat se"ara intra!ena, hal ini perlu diperhatikan

khususnya terhadap !irus hepatitis infeksiosa (hepatitis !irus ) dan serum

hepatitis (hepatitis !irus '). irus-!irus ini sering terba#a dalam darah donor,

serum, plasma, darah dari bank darah, alat suntik, jarum suntik, dan alat-alat

lain yang tidak sempurna disterilkan. irus hepatitis juga ditransmisi oleh

tinja, urin, air liur, dan makanan (termasuk kerang) yang terkontaminasi dan

menimbulkan epidemik ga#at. irus ' tidak ditransmisi dalam feses, ke"uali

ada darah didalamnya.10

B. Tindakan Pencegahan Penularan Infeksi

1. Definisi

12

Page 9: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 9/27

&indakan pen"egahan penularan infeksi adalah $niversal precautions berupa

tindakan pengendalian infeksi sederhana yang digunakan oleh seluruh petugas

kesehatan untuk semua pasien, pada semua tempat pelayanan dalam rangka

mengurangi risiko penyebaran infeksi. $niversal precautions  perlu diterapkan

untuk mengendalikan infeksi se"ara konsisten, memastikan standar adekuat bagi

mereka yang tidak dilakukan diagnosis atau tidak terlihat beresiko, mengurangi

resiko bagi petugas kesehatan dan pasien, dan asumsi bah#a resiko atau infeksi

 berbahaya.;

*rinsip 3 prinsip universal precautions meliputi%;

a. *engelolaan alat kesehatan sehabis pakai.

 b. u"i tangan guna men"egah infeksi silang.

". *emakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan, masker,

ka"amata pelindung, gaun penutup, dan gaun pelindung.

d. *engelolaan limbah dan sanitasi ruang praktek.

e. Desinfeksi dan sterilisasi untuk alat yang digunakan ulang.+. Ruang lingkup

a. Men"u"i tangan

/esehatan dan kebersihan tangan se"ara bermakna mengurangi jumlah

mikroorganisme penyebab penyakit pada kedua tangan dan lengan serta

meminimalisisasi kontaminasi silang (misalnya dari petugas kesehatan ke

 pasien). Indikasi kebersihan dan kesehatan tangan sudah dipahami dengan

 baik, tetapi pedoman untuk praktik terbaik dalam hal ini terus berkembang.

Misalnya, pilihan sabun biasa atau antiseptik atau penggunaan penggosok 

tangan barbasis alkohol tergantung pada besarnya resiko kontak pasien

(misalnya tindakan medis rutin !ersus pembedahan) atau tersedianya bahan.1:

Men"u"i tangan harus selalu dilakukan sebelum dan sesudah melakukan

tindakan pera#atan #alaupun memakai sarung tangan dan alat pelindung yang

lain. &indakan men"u"i tangan tidak bisa digantikan dengan pemakaian sarung

13

Page 10: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 10/27

tangan. Men"u"i tangan harus selalu dilakukan sebelum dan sesudah memakai

sarung tangan.;

ara men"u"i tangan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan yaitu % 1) "u"i

tangan higinis atau rutin, dilakukan untuk mengurangi kotoran dan flora yang

ada di tangan dengan menggunakan sabun atau detergen, +) "u"i tangan

aseptik, dilakukan sebelum melakukan tindakan aseptik pada pasien dengan

menggunakan "airan antiseptik, :) "u"i tangan bedah, dilakukan sebelum

melakukan tindakan bedah dengan "ara aseptik dengan menggunakan "airan

aseptik dan sikat steril.;

*rosedur men"u"i tangan adalah% 1) <ntuk men"u"i tangan harus selalu

diusahakan tersedia sabun antiseptik dan air mengalir. Melepaskan benda

sekitar tangan (jam tangan, "in"in, gelang, dan lain 3 lain). +) =unakan tisu

untuk membuka keran air untuk menghindari tangan yang kotor 

mengontaminasi keran. :) 'asahi tangan dan pergelangan tangan, kemudian

tuangkan kurang lebih 7 "" sabun "air di telapak tangan. >) Menggosok 

dengan busa sabun semua permukaan se"ara mekanik selama 17 3 :0 detik 

dan dilanjutkan dengan membilas pada air yang mengalir. 7) /eringkan

tangan dengan alat pengering?handuk kering.;

&eknik men"u"i tangan yang baik harus dilakukan oleh seluruh tim dan

 juga seluruh daerah telapak tangan harus di"u"i jangan sampai ada yang

terle#atkan. =erakan yang dibutuhkan untuk prosedur pen"u"ian tangan yang

 benar%1> (=ambar.1)

i. &elapak tangan.

ii. &elapak tangan kanan berada di atas punggung tangan kiri dan

lakukan sebaliknya.

14

Page 11: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 11/27

iii. &elapak dengan telapak dan jari saling terkait.

i!. @etakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling

mengun"i.

!. 9empol kanan digosok memutar oleh telapak tangan kiri dan

sebaliknya.

!i. 9ari tangan kiri mengun"up, gosok memutar ke kanan dan ke kiri

 pada telapak tangan dan sebaliknya.

!ii. *egang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan dan

sebaliknya.

=ambar.1 &ujuh langkah "u"i tangan.17

 b. *emakaian alat perlindungan diri

lat perlindungan tubuh digunakan untuk melindungi kulit dan selaput

lendir petugas dari risiko paparan darah, semua jenis "airan tubuh, kulit yang

tidak utuh, dan selaput lendir pasien. emua penyakit menular dimulai dengan

 pemaparan a#al dari mikroorganisme patogen yang potensial terhadap tubuh.

15

Page 12: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 12/27

*emaparan ini dapat melalui penghirupan, pen"ernaan, inokulasi melalui kulit

atau kontak langsung membran mukosa. &idak semua pemaparan

mengakibatkan penyakit, bisa karena dosis mikroorganisme yang terlalu

rendah atau daya tahan tubuh yang kuat.1A

&eknik yang digunakan untuk men"egah tahap a#al pada penyakit menular 

disebut teknik barrier  &eknik ini men"iptakan barrier   (penghalang) fisik 

antara tubuh dengan sumber kontaminasi.  lat-alat perlindungan diri yang

dimaksud adalah sarung tangan, pelindung #ajah (masker, ka"amata, helm),

 penutup kepala, dan pakaian pelindung. 1A

arung tangan harus selalu dipakai pada saat tindakan kontak dengan

sali!a, darah, dan benda yang terkontaminasi. Mikroorganisme patogen yang

ada dalam darah, sali!a, dan plak gigi dapat mengontaminasi tangan praktisi

kesehatan gigi. Mikroorganisme ini dapat menginfeksi operator melalui luka

kulit. /uku jari tangan adalah daerah yang umum tempat menempelnya darah

yang berasal dari pasien dan ada bukti kuat yang menunjukkan bah#a darah

ini tidak mudah dibersihkan dengan teknik men"u"i tangan yang biasa.  Darah

dari pasien dapat tetap berada diba#ah kuku jari selama lima hari atau lebih. 1A 

&angan yang di"u"i dengan teliti sekalipun tidak benar-benar bebas dari

mikroorganisme. /uku jari tangan harus dijaga agar selalu pendek. etiap

abrasi, luka, atau trauma ringan dapat mengganggu keutuhan kulit dan

merupakan pintu masuk berbagai mikroorganisme. <ntuk men"egah infeksi

silang ke pasien dan melindungi tangan operator, D ( %merican &ental 

 %ssociation) menganjurkan pemakaian sarung tangan yang harus digunakan

selama mera#at pasien dan diganti setiap ganti pasien.1A 

da tiga jenis sarung tangan yaitu sarung tangan lateks atau !inil, sarung

tangan bedah, dan sarung tangan rumah tangga. arung tangan pemeriksaan

16

Page 13: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 13/27

dan sarung tangan bedah dibuat berupa sarung tangan sekali pakai untuk 

digunakan pada seorang pasien dan kemudian dibuang. *emakaian ulang dari

sarung tangan meningkatkan risiko infeksi pada tenaga kesehatan gigi dan

terhadap pasien. Men"u"i sarung tangan lateks juga membuat sarung tangan

menjadi lemah dan membuat sebagian besar sarung tangan menjadi rusak.1A 

'ila sumber daya terbatas dan jumlah sarung tangan periksa tidak 

memadai, maka sarung tangan sekali pakai yang sudah digunakan dapat

diproses ulang dengan "ara melakukan dekontaminasi dengan merendam

sarung tangan bekas pakai dalam larutan klorin 0.78 selama sepuluh menit

kemudian di"u"i dan dibilas, serta dikeringkan, kemudian disterilkan dengan

menggunakan autoklaf atau dilakukan desinfeksi tingkat tinggi seperti

dikukus.1A

Masker digunakan untuk melindungi dokter gigi dan pera#at gigi dari

 per"ikan yang berasal dari henpis berke"epatan tinggi yang digunakan dalam

 preparasi gigi atau penggunaan skeler ultrasonik. *ada pemakaian peralatan

tersebut, selalu disertai semprotan air. ir yang tersemprot keluar dari alat bor 

tadi akan segera ter"ampur degan sali!a dan darah pasien, karena putaran alat

tersebut sangat "epat maka terbentuk aerosol yang patogen.1A

erosol yang dihasilkan dari peralatan tadi mengandung partikel dalam

ukuran yang berbeda-beda. *artikel yang berukuran B70 Cm disebut  spatter ,

sedangkan yang berukuran 70 Cm disebut droplet nuclei  yang biasanya

 berukuran 7 3 17 Cm. /arena adanya gaya gra!itasi maka  spatter akan

melekat pada berbagai permukaan, sedangkan droplet nuclei akan tersuspensi

di udara selama beberapa jam, sehingga dapat menginfeksi seseorang melalui

inhalasi atau terhirup langsung masuk paru-paru.  /onsentrasi paling besar dari

17

Page 14: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 14/27

mikroorganisme adalah dua kaki di depan pasien (E A1 "m), tempat dokter gigi

dan pera#at berada. Mikroorganisme yang ditemukan pada aerosol gigi

termasuk Staphylococcus! Streptococcus! difteroid! pneumococcus! M.&',

!irus influenza, !irus hepatitis, herpes !irus hominis, dan neisseria. 1A

Masker yang menutupi mulut dan hidung dapat mengurangi terhirupnya

 partikel aerosol. 9uga melindungi terkontaminasinya membran mukosa hidung

dan mulut. Dianjurkan masker diganti pada setiap pasien atau sekurang-

kurangnya sekali setiap jam dan lebih sering lagi pada keadaan kontaminasi

aerosol yang hebat.  elama prosedur pera#atan gigi, sali!a dan partikel

kotoran besar yang berasal dari mulut pasien akan menyemprot ke arah #ajah

tenaga kesehatan gigi. *artikel-pertikel ini mengandung sejumlah besar 

konsentrasi bakteri dan se"ara fisik membahayakan mata. ebagai "ontoh,

!irus hepatitis ' dapat masuk ke dalam tubuh melalui mata.1A

Masker dan ka"amata harus dipakai saat membilas, memoles, melakukan

skeling termasuk skeling ultrasonik, dan pada saat preparasi dengan bur baik 

menggunakan henpis berke"epatan rendah atau tinggi.1+ /a"amata melindungi

mata dari partikel-partikel seperti pa"ahan gigi yang berukuran besar maupun

ke"il dari hasil dari preparasi dan melindungi dari "ahaya ultra!iolet, per"ikan

"airan kimia yang digunakan pada #aktu membersihkan permukaan alat.

/a"amata pelindung yang terkontaminasi harus di"u"i bersih dengan sabun

dan air kemudian disterilkan atau didisinfeksi setiap ganti pasien. 1A

erosol gigi dan per"ikan dapat mengontaminasi pakaian yang digunakan

dokter gigi dan stafnya. *akaian kerja harus dibuka diruang praktek dan di"u"i

terpisah dari pakaian lain serta harus dilepaskan ketika meninggalkan klinik 

18

Page 15: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 15/27

dan tidak digunakan di ruang makan atau kantor untuk men"egah penyebaran

infeksi ke anggota keluarga.1A

*akaian pelindung harus melapisi atau melindungi pakaian di dalamnya.1A

*akaian pelindung harus diganti setiap hari karena bakteri patogen dan

 beberapa !irus terutama hepatitis ' dapat hidup beberapa hari di pakaian.1+

9enis pakaian pelindung ada berbagai ma"am yaitu baju pelindung kedap air 

dan tidak kedap air, atau baju pelindung steril dan tidak steril. 'aju pelindung

steril dipakai oleh ahli bedah dan para asistennya pada saat melakukan

 pembedahan, sedangkan baju pelindung nonsteril dipakai di berbagai tempat

yang beresiko tinggi seperti ruang pemulihan, ruang I<, dan ruang darurat.1A

". *engolaan alat kesehatan

*engelolaan alat kesehatan dapat men"egah penyebaran infeksi melalui

alat kesehatan atau menjamin alat tersebut selalu dalam kondisi steril dan siap

 pakai. *emilihan pengelolaan alat tergantung pada kegunaan alat dan

 berhubungan dengan tingkat risiko penyebaran infeksi. *engelolaan infeksi

dapat dilakukan melalui empat tahap yaitu, dekontaminasi, pen"u"ian,

sterilisasi atau DD&, dan penyimpanan.;

i.   Dekontaminasi

Dekontaminasi merupakan langkah pertama dalam menangani alat bedah

dan sarung tangan yang ter"emar. 4al penting yang perlu dilakukan sebelum

membersihkan alat adalah melakukan dekontaminasi alat dan benda lain

yang mungkin terkena darah dan "airan tubuh. etelah digunakan alat harus

direndam di larutan klorin 0.78 selama 10 menit. @angkah ini bertujuan

men"egah penyebaran infeksi alat kesehatan, menginakti!asi penyakit

(4', 4, dan 4I) serta dapat mengamankan petugas yang

membersihkan alat tersebut dari risiko penularan.;

19

Page 16: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 16/27

ara melakukan dekontaminasi dan pen"u"ian sarung tangan yaitu

 pertama sebelum melepaskan sarung tangan yang kotor masukkan tangan

yang masih memakai sarung tangan ke dalam kontainer yang berisi larutan

klorin 0.78. /emudian lepaskan sarung tangan dengan "ara membalikkan

sehingga bagian luar menjadi dalam kemudian rendam sarung tangan

tersebut dalam larutan klorin 0.78 selama sepuluh menit. etelah itu "u"i

sarung tangan dengan larutan sabun, bersihkan bagian dalam dan luar lalu

 bilas sarung tangan dengan air bersih sampai tidak ada deterjen atau sabun.

&erakhir periksa kemungkinan adanya lubang sarung tangan dengan

menggembungkan sarung tangan dan memasukkan ke dalam air, bila

 berlubang akan terlihat gelembung udara. etelah proses pen"u"ian selesai

keringkan sarung tangan dengan hati-hati, pastikan seluruh bagian dalam

dan luar sarung tangan kering sebelum melakukan sterilisasi atau

desinfeksi.;

ara dekontaminasi peralatan yang terbuat dari logam adalah pertama

rendam semua peralatan yang dipakai kedalam kontainer plastik yang berisi

larutan klorin 0.78 selama sepuluh menit. ikat peralatan di ba#ah

 permukaan air sabun, gunakan sikat yang lembut (pastikan bagian yang

 bergigi seperti engsel dan sekrup telah disikat sampai bersih). /emudian

lakukan sterilisasi atau DD& (Desinfeksi &ingkat &inggi).;

ii. *en"u"ian alat

etelah dekontaminasi dilakukan pen"u"ian yang merupakan langkah

 penting yang harus dilakukan. &anpa pen"u"ian yang memadai maka

umumya proses desinfeksi dan sterilisasi selanjutnya menjadi tidak efektif.

*ada alat kesehatan yang tidak terkontaminasi dengan darah "ukup dilap

20

Page 17: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 17/27

dengan larutan deterjen, air, dan sikat. *en"u"ian harus dilakukan dengan

teliti sehingga darah atau "airan tubuh lain, jaringan, bahan organik, dan

kotoran betul-betul hilang dari permukaan alat tersebut.;

u"i alat dengan deterjen dan air, gunakan sarung tangan, pen"u"ian

yang hanya menggunakan air tidak dapat menghilangkan protein, minyak,

dan partikel-pertikel. Deterjen digunakan dengan "ara men"ampurkannya

dengan air dan digunakan untuk membersihkan partikel dan minyak serta

kotoran lainnya. &idak dianjurkan untuk menggunakan sabun "u"i biasa

untuk membersihkan peralatan, karena sabun yang bereaksi dengan air akan

meninggalkan residu yang sulit dihilangkan, hindari juga penggunaan abu

gosok karena bekas goresan akan menjadi tempat bersembunyi

mikroorganisme.;

iii.Desinfeksi dan terilisasi

Desinfeksi adalah penghan"uran bakteri patogenik dengan "ara

 pemberian langsung bahan-bahan kimia atau fisik.1+ Desinfeksi bertujuan

menghilangkan sebagian atau semua mikroorganisme dari alat kesehatan

ke"uali endospore  bakteri menggunakan "airan kimia,  pasteurisasi, atau

 perebusan. Desinfeksi dipengaruhi beberapa faktor diantaranya adalah

 proses yang dilakukan sebelumnya, seperti pen"u"ian, pengeringan,

adanya zat organik, tingkat pen"emaran, jenis mikroorganisme pada alat

kesehatan, sifat dan bentuk terpajan desinfektan, suhu dan p4. 'ila faktor-

faktor tersebut ada yang diabaikan maka mengurangi efekti!itas

desinfeksi.;

1) Desinfeksi kimia#i

a) lkohol

'erbentuk etil alkohol dengan konsentrasi A0 3 F08 dapat

 bekerja sebagai bakterisidal, tuberkulosidal, fungsidal, dan

21

Page 18: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 18/27

!irusidal, tetapi tidak membunuh spora bakteri. ara kerja

alkohol adalah denaturasi protein. lkohol tidak digunakan

untuk sterilisasi karena tidak membunuh spora bakteri. lkohol

efektif untuk desinfeksi termometer oral maupun rektal dan serat

optik endoskop.;

 b) /lorin dan ikatan klorin

/lorin membunuh bakteri diduga dengan "ara menghambat

reaksi enzimatik yang esensial dalam sel, denaturasi protein,

dan inakti!asi asam nukleat.;

c) 'ormaldehyde

Digunakan sebagai desinfektan dan sterilisasi baik dalam

 bentuk "air maupun gas.  'ormaldehyde  berfungsi sebagai

 bakterisidal, tuberkulosidal, fungisidal, dan !irusidal, serta

sporisidal, tetapi bersifat karsinogenik sehingga jarang

digunakan lagi. ara kerja  formaldehyde adalah melalui alkilasi

asam amino atau protein.;

d) (lutaraldeyde

ara kerja  glutaraldehyd   adalah merusak DG, RG,

menghambat sintesis mikroorganisme yang rentan terhadap

 glutaraldehyd  pada konsentrasi +8 dan p4 6,7 3 ;,7 meliputi

 bakteri !egetati!e, M. tuberculosa, fungi, berbagai !irus, spora

 acillus  dan Clostridium  spp, *ocyt   cryptosporidium. Haktu

yang dibutuhkan antara 10-+0 menit, ke"uali spora dalam #aktu

tiga jam. 'anyak digunakan untuk D&& alat medis seperti

endoskopi, pipa spirometer, alat dialysis, transduser, peralatan

anastesi, dan terapi respirator.;  *lastik, karet, dan serat optik 

22

Page 19: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 19/27

yang sensitif terhadap panas, dapat juga disterilisasi dengan

aman.1+

e) 4+5+

'ekerja dengan "ara memproduksi radikal hidroksil bebas

merusak selubung lipid sel, DG, dan unsur sel esensial.

Mikroorganisme yang rentan terhadap 4+5+ pada konsentrasi 0,A

 3 17 8 dalam #aktu 17-A0 menit adalah .  %ureus, Serratia

mercescent ,  +roteus  mirilis, 2 Coli, Streptococcus  spp,

 +seudomonas  spp,  acillus  spp (170 menit), !irus. Di pasar 

tersedia 4+5+ :8 yang "ukup stabil dan efektif sebagai

desinfektan. 4+5+ : 3 A8 dapat digunakan sebagai desinfeksi

lensa kontak, tonometer biprisma, dan !entilator.;

f) sam parasetat

sam parasetat atau asam peroksiasetat mempunyai

kemampuan menbunuh kuman se"ara "epat termasuk spora

dalam konsentrasi rendah. /euntungannya adalah tidak ada zat

sisa berbahaya bagi lingkungan (asam, asetat, air, oksigen dan

4+5+), tetapi menimbulkan korosi tembaga, kuningan, perunggu,

 besi gal!anis, namun efek dapat dikurangi dengan mengubah p4

lingkungan. Mikroorganisme yang rentan adalah bakteri gram

 positif, fungi dan  yeast (lima menit dalam 100-700 ppm), !irus

(1+3++70 ppm), spora (700 3 10.000 ppm).;

g) $enol

 Gama lain dari fenol adalah lisol atau karbol. $enol

konsentrasi tinggi bekerja sebagai zat ra"un yang menembus

 protoplasma, merusak dinding sel dan menggumpalkan protein

sel. *ada konsentrasi rendah, turunan fenol membunuh kuman

23

Page 20: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 20/27

dengan menghambat kerja enzim dan menyebabkan kebo"oran

hasil metabolisme sel melalui dinding sel. /ombinasi turunan

fenol dengan detergen digunakan untuk dekontaminasi

lingkungan rumah sakit, termasuk pemakaian di kamar bayi

tidak dianjurkan untuk alat kesehatan risiko tinggi dan sedang

karena meninggalkan residu.;

h) Ikatan aminuim kuartener 

'eberapa "ontoh yang dipakai adalah dimetil,ben-il,

amonium,klorida! alkil . didesil . dimetil . ammonium , klorida,

merupakan desinfektan tingakat rendah. /eduanya merupakan

 bahan pembersih yang baik tetapi tidak untuk bahan tenun

karena kain akan menyerap zat dan meneruskan reaksinya se"ara

 bermakna. 2fek ikatan ini adalah bakterisidal, fungisidal, dan

!irusidal (!irus lipofilik).;

+) Desinfeksi fisik 

a) Radiasi dengan ultra!iolet (<)

Radiasi dengan ultra!iolet (<) dapat merusak DG,

efekti!itas dalam membunuh mikroorganisme dipengaruhi

oleh panjang gelombang, bahan organik, jenis media, suhu,

 jenis mikrooranisme, dan intensitas sinar <. inar <

 bersifat mutagenik, merusak retina, dan menyebabkan sel

 bermitosis.;

 b) *asteurisasi

*asteurisasi bertujuan merusak mikroorganisme

 patogen yang mungkin ada tanpa merusak spora

 bakteri. uhu yang digunakan adalah 660 dalam :0 menit

24

Page 21: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 21/27

sebagai alternatif desinfeksi kimia#i alat terapi pernafasan

anestesi.;

") Mesin desinfektor ( 'lushing and /asher disinfector )

Mesin pen"u"i yang diran"ang untuk bekerja

otomatis dan tertutup untuk membersihkan pospot,

 baskom, alat kesehatan bedah, dan pipa anastesi. Mesin

ini menggunakan air panas kira-kira F00.;

d) Desinfeksi tingkat tinggi (D&&)

D&& merupakan alternatif penatalaksanaan alat

kesehatan bila sterilisasi tidak tersedia atau tidak mungkin

terlaksana. D&& dapat membunuh semua mikroorganisme,

tetapi tidak dapat membunuh endospora dengan sempurna

seperti tetanus atau gas gangren.

ara melakukan D&& antara lain% 1) Merebus dalam air 

mendidih selama +0 menit. +) Rendam dalam desinfektan

kimia#i seperti glutaraldehyde dan  formaldehyde ;8, dan

:) Steamer;

d. *enyimpanan

etelah sterilisasi instrumen harus tetap steril hingga saat dipakai.

*enyimpanan yang baik sama penting dengan proses sterilisasi itu sendiri,

karena penyimpanan yang kurang baik akan menyebabkan instrumen tersebut

tidak steril lagi. @amanya sterilitas tergantung dari tempat dimana instrumen itu

disimpan dan bahan yang dipakai untuk membungkus. Daerah yang tertutup

dan terlindung dengan aliran udara yang minimal seperti pada lemari atau la"i

yang dapat dengan mudah didesinfeksi. *embungkus instrumen hanya boleh

dibuka segera sebelum digunakan, apabila dalam #aktu satu bulan tidak 

digunakan harus disterilkan ulang.;

25

Page 22: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 22/27

Menyimpan instrumen yang telah disterilkan dalam bungkusan atau

diletakkan di atas baki lebih baik dibandingkan hanya dibiarkan saja. ara

 penyimpanan yang paling baik adalah menyimpan instrumen dalam bungkusan

yang berbeda-beda kemudian disimpan dalam la"i yang tertutup. *engambilan

instrument dari la"i penyimpanan hendak menggunakan tang pengambil atau

spons + + atau handuk kertas.1+

C. Penyakit Infeksi

1. 4epatitis

*enyakit hepatitis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh !irus.

*ada saat ini dikenal lima ma"am hepatitis yang disebabkan oleh !irus yaitu

hepatitis , hepatitis ', hepatitis non- non-', hepatitis delta, dan hepatitid 2.16

4epatitis disebabkan oleh !irus hepatitis , hepatitis ' disebabkan oleh

!irus hepatitis ', hepatitis non-, non-' disebabkan oleh !irus hepatitis non-,

non-', tetapi pada saat ini hepatitis non- non-' diketahui merupakan hepatitis

 pas"a transfusi yang paling sering dijumpai, kira-kira sebanyak ;08, sekarang

 para ahli menyepakati penggantian nama !irus hepatitis non-, non-' dengan

nama !irus hepatitis . hepatitis delta disebabkan oleh !irus hepatitis delta. irus

hepatitis delta pada saat ini belum diketahui di Indonesia. hepatitis 2 belum

diketahui banyak tentang perjalanan penyakitnya. /elima jenis hepatitis itu

menimbulkan gejala yang hampir sama dan hanya dapat membedakan dengan

 pemeriksaan darah laboratorium.16

a. 4epatitis

irus hepatitis (4) merupakan hepatovirus yang berhubungan dengan

 Enterovirus  dalam family *i"orna!iridae. irus ini hanya memiliki satu

serotipe. =enomnya merupakan RG  sense  3 positif berantai tunggal dan

26

Page 23: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 23/27

memiliki empat genotipe.16  &ransmisi terjadi se"ara fekal-oral dan

 berhubungan dengan musim panas, #abah di instusi, dan #abah disumber 

tertentu yang terjadi setelah kontaminasi fekal pada air atau makanan

(misalnya tiram). *re!alensi tertinggi terjadi pada indi!idu dalam kelompok 

sosioekonomi ba#ah.1;

Infeksi anikterik lebih sering terjadi pada orang muda, dengan risiko

 penyakit simtomatik meningkat seiring dengan bertambahnya usia.1; nikterik 

(tidak berkaitan dengan ikterik), ikterik adalah kata sifat dari ikterus

( 0aundice) atau penyakit kuning, yaitu perubahan #arna pada kulit, selaput

lendir, dan bagian putih mata yang disebabkan oleh kadar bilirubin yang

tinggi.1F  Infeksi ditandai dengan penyakit menyerupai flu yang diikuti oleh

ikterus, #alaupun beberapa pasien mungkin tidak mengalami penyembuhan

yang tidak berbelit-belit.16 4epatitis pada umumnya dapat ditularkan melalui

mulut, misalnya melalui gelas atau sendok bekas pakai penderita hepatitis .

/adang-kadang dapat juga melalui keringat penderita atau melalui jarum

suntik bekas yang dipakai pada penderita pengidap heptitis .16

 b. 4epatitis '

4epaititis ' (4') merupakan !irus berenvolpe, berukuran ke"il yang

mengandung DG berantai ganda parsial :,+ kb yang mengode tiga protein

 permukaan, yaitu antigen (4'sg), antigen inti (4'"g), protein pra-inti

(4'eg), protein  polymerase  aktif yang besar, dan protein transakti!ator.

4' ditransmisikan melalui rute parental, kogenital, dan seksual.1;

4epatitis ' memiliki masa inkubasi yang lama (sampai A bulan) sebelum

 perkembangan hepatitis akut tersembunyi dan membahayakan, dengan rentan

dari ringan sampai berat. *enyakit yang fulminan mengakibatkan 1 3 +8

mortalitas dan 108 persen mengalami hepatitis kronik dengan komplikasi

27

Page 24: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 24/27

memberikan risiko yang tinggi terhadap karsinoma hepatoselular. *ada ibu

hamil bila terserang !irus ini dapat menularkan pada bayinya yang ada di

dalam kandungan atau se#aktu menyusui bayi. 'entuk penularan seperti

inilah yang sering dijumpai pada penyakit hepatitis '. irus masuk ke tubuh

terutama melalui darah dari seorang penderita, 4' dapat ditemukan dalam

darah, sali!a, urin, "airan semen, monosit, lekosit, sumsum tulang, dan

 pangkreas, dengan jumlah terbanyak ada dalam darah.+0

". 4epatitis 4epatitis (4) merupakan !irus RG beruntai positif yang mengode

 polipeptida tunggal. Infeksi terutama ditransmisikan melalui darah yang

terinfeksi. eropre!alensi adalah 18 pada pendonor darah yang sehat, lebih

tinggi pada negara berkembang dan tertinggi pada kelompok beresiko tinggi,

seperti mereka yang menerima transfusi tanpa skrining. &enaga kesehatan

memiliki risiko terkena infeksi.1;

*enularan hepatitis dan Delta pada orang de#asa bisa terjadi melalui

kontak seksual dan bisa pula melalui makanan?minuman, suntikan atau

transfusi darah. irus hepatitis juga berbahaya karena sebagian besar 

 penyakit hepatitis dapat berkembang menjadi kronis?menahun dan menjadi

 pengidap yang selanjutnya akan menjadi sumber infeksi bagi orang

sekitarnya.16

d. 4epatitis Delta

irus RG yang tidak sempurna (detektif) ini dikelilingi oleh envelope

4'sg. irus ditransmisikan melalui kontak erat atau melalui produk darah

dan menyebabkan penyakit setelah periode inkubasi yang singkat, baik 

sebagai konfeksi dalam 4' atau sebagai superinfeksi pada pemba#a 4'.

28

Page 25: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 25/27

Halaupun infeksi asimtomatik dapat terjadi, 4epatitis Delta berhubungan

dengan hepatitis berat dan progresi menjadi karsinoma yang diper"epat. 1;

e. 4epatitis 2

irus ini merupakan !irus RG ke"il beruntai tunggal yang tidak 

berenvolve, yang diklasifikasikan dalam genus yang berbeda yaitu !irus

menyerupai hepatitis 2. irus ini ditransmisikan melalui rute fekal-oral, dan

#abah dapat terjadi setelah kontaminasi suplai air. Habah besar pernah terjadi

di sia, diagnosis ditegakkan dengan mendeteksi IgM spesifik atau dengan

 G& real, time. Infeksi di"egah dengan langkah-langkah hygiene.1;

1 Human 2mmunodeficiency 3irus

4I ( Human 2mmunodeficiency 3irus) merupakan !irus RG berenvelope

yang sferis. irus ini merupakan suatu retro!irus, menggunakan reserve

transcriptase  untuk menghasilkan salinan DG dari RG !irus yang

diinkorporasikan ke dalam nu"leus penjamu untuk menjadi "etakan RG !irus

selanjutnya. &erdapat dua jenis 4I yang bersifat patogen pada manusia% 4I-1

yang paling sering ditemukan dan 4I-+ yang ditemukan terutama di frika 'arat

dan tampaknya kurang !irulen.1;

irus ini menginfeksi sel dengan reseptor D> (misalnya sel & dan makrofag).

Replika !irus mengakibatkan penurunan sel & yang progresif dan hilangnya

imunitas yang diperantarai oleh sel. train !irus yang berbeda menunjukkan

afinitas yang berbeda terhadap sel yang mengekspresikan reseptor kemokin yang

 berbeda.1;

:. &uberkulosis

*enyakit &' (tuberkulosa) yang dikenal masyarakat adalah penyakit paru-

 paru, sebenarnya kuman &' dapat pula menyerang usus, otak, kulit, tulang,

29

Page 26: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 26/27

ginjal, dan sebagainya. =ejala &' paru-paru adalah batuk disertai riak, bila tidak 

mendapat pengobatan &' paru-paru dapat berkembang terus, sehingga

menimbulkan batuk darah. Dinding dada terasa sakit dan sesak nafas.16

*ada &' otak penderita mula-mula merasa sakit kepala, tengkuk sakit, kaku

dan demam. @ama-kelamaan kesadaran menurun dan pingsan. *ada &' tulang

menimbulkan perasaan sakit di daerah yang terangsang &' itu, lalu tulangnya

melunak dan timbul nanah. *ada &' ginjal kuman &' merusak jaringan ginjal,

sehingga tidak dapat berfungsi lagi. 'ila menjalar ke kandung kemih, timbul

ken"ing yang keruh.  *enyakit tuber"ulosis disebabkan oleh kuman

 "ycobacterium  tuberculosis *enularannya melalui tetesan ludah penderita &'

atau melalui minuman susu sapi yang menderita &'.16

D. Faktr !esik

1. *eralatan tajam yang biasanya digunakan dalam prosedur bedah mulut dan

sering terkontaminasi darah dan sali!a misalnya jarum suntik, jarum jahit,

 bilah (blade) skalpel, ele!ator periosteal, dan ele!ator akar, dianggap

 berpotensi untuk menginfeksi.6 

+. *enggunaan sarung tangan yang sobek ataupun tidak menggunakan sarung

tangan, luka yang terbuka dan membran mukosa merupakan tempat penularan

infeksi apabila terkontaminasi adan terper"ik darah atau sali!a pasien

 penderita penyakit hepatitis dan 4I.1A

:. *enggunaan contra angle dengan ke"epatan tinggi dan saat menggunakan

 scaler elektrik menghasilkan aerosol berupa  spatter   dan droplet nucley.

erosol ini ber"ampur dengan darah dan sali!a pasien. pabila droplet

nucley ini ber"ampur dengan sali!a dan darah yang terinfeksi dapat mengenai

mukosa mata operator dan dapat terhirup oleh operator, sedangkan  spatter  ini

30

Page 27: fix BAB II

7/18/2019 fix BAB II

http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 27/27

akan tertarik oleh gaya grafitasi bumi dan menempel disemua permukaan.

irus berupa 4erpes impleks irus (4), 4I, 4epatitis, &',

 G. gonorrhoeae peyebabkan penyakit gonoroe.1A

>. *eralatan dokter gigi yang bergigi yang tidak dibersihkan dan disterilkan

dengan baik dapat menjadi tempat persembunyian mikroorganisme penularan

infeksi.1;

7. /ontaminasi yang terjadi melalui tangan dokter gigi yang menyentuh gagang

lampu, tombol dental unit, kartu pasien, pulpen, kran air?stop kran, meja dan

sebagainya.1+

". Kerangka Teritis

F. Kerangka Knse#

/a"amata pelindung

Masker

*enutup kepala

Tindakan #encegahan #enularan infeksi

"reening pasien

Imunisasi

Men"u"i tangan

*erlindungan diri

arung tangan

*akaian pelindung

*engelolaan alatkesehatan

*engelolaan limbah

Dekontaminasi

*en"u"ian alat

Desinfeksi dan

sterilisasi

&indakan pen"egahan

 penularan infeksi

$aktor resiko

Infeksi

*eralatan tajam (blade,

ele!ator, jarum suntik, dan

lain-lain)

@uka terbuka dan

membrane mukosa

eorosol (spatter dan

droplet nu"ley) pada

 penggunaan kontra angel

dan skeler elektrik 

*eralatan bergigi yang sulit

dibersihkan

/ontaminasi melalui

tangan praktisi kesehatan

gigi yang menyentuh

 benda-benda