BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. In fe ksi 1. De fi ni si infe ks i Infeksi adalah proses masuknya parasit dan mengadakan hubungan dengan ina ng. Inf eks i terj adi bil a par asit itu sang gup men gga nda kan pen etra si ata u melalui tanggul pertahanan inang dan hidup di dalamnya. 10 Rongga mulut dihuni oleh berbagai jenis mikroorganisme yang membentuk mikroflora oral komensal. Mikroflora ini biasanya mengandung bakteri, mikroplasma, jamur, dan protozoa, yang semua nya dapat menimbulk an infeks i oport unist ik simto matik terga ntun g pada faktor-faktor lokal atau daya pertahanan tubuh penjamu yang rendah. ejumlah !irus dapat menimbulkan lesi orofasial atau asimtomatis di dalam sali!a pada saat timbulnya infeksi !irus se"ara sistemik atau pada pemba#a yang sehat. 11 $aktor utama yang menyebabkan dapat terjadinya infeksi adalah sebagai berikut% 10 a. &empat masukny a para sit ke da lam i nan g 'iasanya disebut “fortal of entry”, adalah saluran pernafasan (mulut dan hidung), saluran gastrointestinal dan pe"ahan pada selaput lendir superfisial dan kulit. 'eberapa jenis parasit dapat menembus selaput lendir atau kulit yang utuh, ada juga yang dimasukkan oleh antropoda melalui lapisan-lapisan yang utuh langsung ke dalam saluran getah bening atau aliran darah. b. *enempatan dan multiplikasi parasit dalam tubuh inang *ortal of entryparasit dapat segera menyebar melalui saluran getah bening (lymph) masuk ke dalam aliran darah, yang selanjutnya disebarkan se"ara luas sehi ngg a par asi t itu dap at men "apai tempat khu sus unt uk bermult ipl ika si. usunan biokimia dari lingkungan dalam jaringan itu menentukan kesensitifan atau resi sten si dar i ina ng terh ada p par asit ter sebut, mes kip un tidak ter jadi 5
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 1/27
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Infeksi
1. Definisi infeksi
Infeksi adalah proses masuknya parasit dan mengadakan hubungan dengan
inang. Infeksi terjadi bila parasit itu sanggup menggandakan penetrasi atau
melalui tanggul pertahanan inang dan hidup di dalamnya.10 Rongga mulut dihuni
oleh berbagai jenis mikroorganisme yang membentuk mikroflora oral komensal.
Mikroflora ini biasanya mengandung bakteri, mikroplasma, jamur, dan protozoa,
yang semuanya dapat menimbulkan infeksi oportunistik simtomatik tergantung
pada faktor-faktor lokal atau daya pertahanan tubuh penjamu yang rendah.
ejumlah !irus dapat menimbulkan lesi orofasial atau asimtomatis di dalam sali!a
pada saat timbulnya infeksi !irus se"ara sistemik atau pada pemba#a yang sehat.11
$aktor utama yang menyebabkan dapat terjadinya infeksi adalah sebagai berikut%10
a. &empat masuknya parasit ke dalam inang
'iasanya disebut “fortal of entry”, adalah saluran pernafasan (mulut dan
hidung), saluran gastrointestinal dan pe"ahan pada selaput lendir superfisial
dan kulit. 'eberapa jenis parasit dapat menembus selaput lendir atau kulit
yang utuh, ada juga yang dimasukkan oleh antropoda melalui lapisan-lapisan
yang utuh langsung ke dalam saluran getah bening atau aliran darah.
b. *enempatan dan multiplikasi parasit dalam tubuh inang
*ortal of entry parasit dapat segera menyebar melalui saluran getah bening
(lymph) masuk ke dalam aliran darah, yang selanjutnya disebarkan se"ara luas
sehingga parasit itu dapat men"apai tempat khusus untuk bermultiplikasi.
usunan biokimia dari lingkungan dalam jaringan itu menentukan kesensitifan
atau resistensi dari inang terhadap parasit tersebut, meskipun tidak terjadi
5
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 2/27
infeksi sangat penting untuk diperhatikan bagi ilmu kedokteran karena ada
syarat lain untuk kelangsungan hidup bagi parasit tersebut, yaitu tempat keluar
( fortal of exit) dari inang yang "o"ok dan suatu mekanisme untuk transmisi ke
inang yang baru.
+. ifat mikroorganisme penyebab infeksi
&idak ada perbedaan pengertian yang jelas antara istilah patogenitas dan
virulensi. *atogenitas berarti kesanggupan mikroorganisme untuk menimbulkan
penyakit atau menghasilkan luka yang progresif. irulensi menggambarkan suatu
derajat kepatogenan, yaitu suatu organisme yang disebut !irulen bila dalam
jumlah sedikit dimasukkan ke dalam inang memperlihatkan patogenitas yang
jelas. 'anyak ahli-ahli yang menggunakan istilah patogen dalam arti kualitatif
dan !irulen dalam arti “kuantitatif .10
Dua istilah lain yang sering menimbulkan kebingungan, yaitu a!irulen dan
dilemahkan (attenuated ). uatu alur yang a!irulen pada umumnya adalah yang
tidak dapat menimbulkan infeksi. 'atas antara a!irulen total dan !irulensi
seringkali sukar ditentukan. uatu alur yang dilemahkan (attenuated ) pada
mulanya !irulen, tetapi !irulensinya telah dilemahkan untuk keperluan khusus.
ifatnya masih tetap dapat menimbulkan pembentukan antibodi, tetapi tidak
menimbulkan penyakit yang jelas.10
irulensi dapat dipandang sebagai hasil efek kerja tiga komponen, yaitu
kesanggupan dapat memulai infeksi dan memelihara infeksi itu dalam tubuh inang
(infectiouness), daya untuk masuk terus dalam tubuh inang setelah infeksi pertama
(invasiveness), dan kesanggupan melukai inang ( patogenitas).
6
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 3/27
/esanggupan dapat memulai suatu infeksi, tidak selalu harus memiliki sifat
patogenesis yang hebat. Infeksi dan in!asi sering terjadi tanpa timbul atau
menampakkan suatu penyakit yang jelas misalnya kebanyakan orang de#asa bila
melakukan tes tuberculin akan memberikan reaksi positif, tetapi sedikit
diantaranya yang jelas menderita &'. /esanggupan dapat mengadakan infeksi
tergantung pada banyak sifat-sifat kompleks yang beberapa diantaranya masih
belum diketahui, tetapi yang jelas ialah parasit harus sanggup mengatasi alat
pertahanan inang seperti antibodi dan fagosit yang dapat menahan bahkan
menghan"urkan berbagai mikroorganisme patogen.10
Daya in!asi (invasiveness) tergantung pada kesanggupan parasit
meninggalkan tempat infeksi pertama dan tumbuh dalam jaringan lain. In!asi ke
dalam darah dan jaringan dapat saja tidak menimbulkan penyakit yang nyata
tergantung pada sifat organisme dan resistensi inang. Dalam mengadakan in!asi
dapat terjadi perubahan sifat dari infeksi menjadi komersal atau mikroorganisme
itu mendapat keuntungan khusus dengan keadaan dalam tubuh inang, misalnya
dapat membentuk kapsul untuk melindunginya terhadap efek fagositosis dan
antibodi. da pula yang dapat mengin!asi dan tumbuh dalam darah, dalam hal ini
timbul keadaan-keadaan yang disebut bakteriemia, viraemia, dan rickettsaemia.10
Daya in!asi diperhebat oleh eksoenzim yang dibentuk oleh mikroorganisme
untuk menyerang pertahanan inang misalnya beberapa ma"am bakteri patogen
membentuk zat berupa enzim yang dinamakan leukosidin yang dapat mematikan
leukosit. Streptococcus yang menyebabkan scarlet fever (erysipelas) dan
septikaemia membentuk akti!ator enzim yang dinamakan streptokinase atau
fibrinolisin. 2nzim ini membantu menghan"urkan fibrin yang membekukan darah
7
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 4/27
dan melingkari tempat luka atau infeksi sebagai tanggul. Dengan han"urnya
tanggul ini bakteri dapat mengadakan in!asi sampai jaringan 3 jaringan yang
letaknya lebih jauh.10
Hialuronidase adalah suatu enzim yang menghan"urkan asam hialuron, yaitu
zat pengikat antar sel. Hialuronidase yang se"ara normal menghalangi
mikroorganisme menembus jaringan. 4al ini yang mnyebabkan hialuronidase
disebut spreading factor . 'eberapa organisme membentuk enzim lipolitik
misalnya lesitinase. 2nzim ini menyebabkan penghan"uran eritrosit (hemolisis)
yang berakibat anemia dan anoksemia. 5rganisme sema"am ini dinamakan
organisme hemolitik.10
2nzim tersebut merupakan sifat-sifat yang konstitutif, dalam beberapa hal
merupakan hasil mutasi, akibat dari induk oleh substrat dalam jaringan tubuh.
Katalase adalah enzim yang menguraikan 4+5+ menjadi 4+5 dan 5+,
kenyataannya mempunyai hubungan erat dengan tumbuhnya penyakit oleh spesies
tertentu yang patogen bagi manusia.10
*atogenitas terutama disebabkan oleh pembentukan toksin, maupun
eksoenzim. &oksin mikroba tersebut dapat dikeluarkan ke dalam "airan sekitarnya,
dan dinamakan eksotoksin, bila toksin itu tetap berada dalam sel dan keluar
setelah sel mengalami lisis, maka dinamakan endotoksin.10
a. 2ksotoksin
2ksotoksin adalah protein dan sensitif terhadap suhu di atas 60o, terhadap
alkohol 708, formaldehida dan asam-asam en"er. 9ika dilakukan denaturasi
sedang, eksotoksin itu kehilangan sifat ra"unnya, tetapi kebanyakan dari struktur
kimianya tetap utuh, maka terbentuklah toksoid dan bila disuntikkan ke dalam
8
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 5/27
tubuh he#an, toksoid itu menimbulkan pembentukan antibodi (antitoksin).
ntitoksin ini dapat menetralkan toksin aslinya. Dalam perdagangan telah beredar
berma"am-ma"am antitoksin yang se"ara klinis dapat digunakan untuk
pen"egahan kerusakan atau kematian bila toksin itu belum melakukan kerusakan
yang tidak dapat diperbaiki (irreversibel ).
'eberapa eksotoksin hanya berbahaya bila tertelan, misalnya toksin
Clostridium botulinum, beberapa spesies stafilokokus tertentu (kera"unan
makanan). &etapi sebaliknya ada toksin yang bila dimakan tidak berbahaya (toksin
difteri dan tetanus), tetapi bila disuntikkan atau diabsorbsi oleh darah dari luka-
luka infeksi, meskipun dalam dosis yang sangat ke"il, dapat mengakibatkan
kematian, disini tampak pentingnya front of entry. /ebanyakan eksotoksin
bakteri mempunyai afinitas terhadap jaringan saraf dan seringkali terhadap otot
jantung, ginjal, dan jaringan khusus. 4al ini dapat mengakibatkan kerusakan pada
jaringan-jaringan tersebut. /ebanyakan dari toksin ini lebih kuat dari ra"un ular
kobra, diantaranya yang paling bera"un adalah toksin botulinum.
b. 2ndotoksin
/ata endotoksin ini mempunyai arti yang sangat luas termasuk zat-
zat toksis yang berasal dari komponen struktur mikroorganisme yang disebut
toksin somatik. &etapi kata endotoksin belakangan ini digunakan sebagai
sinonim dari lipopolisakarida dinding sel bakteri gram negatif dan kadang-
kadang dimaksudkan sebagai antigen somatik (5-antigen) dari
Enterobacteriace 2ndoksin adalah kompleks lipopolisakarida (kadang-kadang
bergabung dengan protein dalam bentuk tidak murni) yang resisten terhadap
panas, alkohol, dan asam-asam en"er tidak dapat membentuk toksoid. ntigen
9
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 6/27
yaitu dapat menimbulkan pembentukan antibodi, tetapi antibodi yang
menetralkan lebih sulit diperoleh daripada eksotoksin. 2ndotoksin ini sangat
emetik dan pirogenik (menyebabkan muntah dan meningkatkan suhu).
:. umber infeksi
umber primer dari infeksi pada manusia dan he#an antara lain adalah tanah,
orang dan he#an yang terinfeksi.7 /ebanyakan infeksi pada manusia dan he#an
dapat dipindahkan oleh berma"am-ma"am "airan badan, yang bertindak sebagai
!ektor asal (primer) atau !ektor langsung yang berasal terutama dari tempat
keluarnya ( portal of exit ) seperti mulut dan saluran pernafasan termasuk mata dan
telinga yang berhubungan langsung dengan saluran pernafasan, saluran intestinal,
saluran urogenital , luka terbuka, dan jaringan misalnya he#an yang lahir sebelum
#aktunya dan terinfeksi "airan dan plasentanya, telur burung, darah, dan deri!at
darah.10
&anah adalah sumber primer yang penting dari berma"am-ma"am penyakit
berbahaya, misalnya Clostridium tetani! clostridium botulium penyebab
kera"unan makanan, Clostridium perfringerns dan beberapa jenis golongannya
yang menyebabkan gas gangren pada luka. 'erikut beberapa !ektor infeksi dan
mekanismenya %10
a. /ontak langsung
9ika suatu bahan infeksi diusapkan pada salah satu tempat pada tubuh
maka kemungkinan orang itu terinfeksi. &ransmisi oleh kontak langsung
mudah di"egah, khususnya bila dapat dihindarkan pemindahan kontagium
tersebut men"apai tempat masuk yang khas. e"ara sukarela orang tidak akan
sengaja ingin menyentuh feses (tinja), sputum, bisul, atau daging dan "airan
terinfeksi. Dalam keadaan terpaksa seperti pera#atan orang sakit, kontak dapat
10
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 7/27
di"egah dengan menggunakan sarung tangan.10
b. &angan
Rute terjadinya infeksi utama pada jalan pernafasan dan mulut adalah
melalui tangan.1+ /ebiasaan berjabat tangan dapat memindahkan
mikroorganisme patogen asal dari saluran pen"ernaan dan saluran pernafasan,
khususnya poliomielitis, disentri basiler, dan penyakit-penyakit saluran
pernafasan. usu dan makanan dapat terinfeksi oleh tangan pemerah susu,
peternak, serta orang-orang yang bekerja di dapur yang menderita saluran
pen"ernaan dan pernafasan.10
". ali!a dan sekresi hidung
ekresi lendir dari hidung, tenggorokan, mulut, dan paru, semuanya dalam
beberapa hal ter"ampur dengan sali!a, merupakan !ektor penyakit yang sangat
berbahaya. Melalui sekresi ini dapat dipindahkan pneumokokus, streptokokus,
Clostridium diphtheriae, dan "ycobacterium tuberculosis, juga influenza,
poliomielitis, "ampak, gondok, dan organisme lain penyebab penyakit saluran
pernafasan.10
d. Infeksi melalui tetesan halus
'erbagai penyakit dapat dipindahkan oleh tetesan halus dari sali!a yang
mengandung mikroorganisme dan disemburkan keluar dengan "ara bangkis
atau batuk. &etes yang paling halus dapat tetap mengembang di udara untuk
beberapa #aktu dapat terba#a jauh oleh angin. 4al ini dapat dibuktikan dengan
menampung tetes halus ini pada lempeng pembiakan kemudian diinkubasi.
&etes halus tersebut akan menampakkan bakteri dan !irus yang berada di
dalamnya, membentuk droplet nuclei yang dapat beterbangan berjam-jam
sebagai partikel debu.10
e. Debu
9ika tidak terlalu kepanasan atau terkena matahari atau pengaruh lain yang
tidak menguntungkan, organisme dalam droplet nuclei dapat bertahan hidup
11
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 8/27
dalam debu untuk #aktu yang lama. 9ika debu itu tertiup angin, maka orang
yang menghirupnya terutama orang yang memiliki luka bekas operasi atau
ke"elakaan, dapat menderita serangan suatu penyakit oleh mikroorganisme
dalam droplet nuclei tersebut.10
f. Darah dan deri!at darah
Mikroorganisme patogen tidak jarang terkandung di dalam darah. 4al ini
terbukti pada beberapa penyakit penyebab infeksi beredar beberapa lama
dalam darah. 'akteri tifoid segera ditemukan dalam darah pada minggu
pertama dari penyakit itu. "eningokokus tidak jarang ditemukan dalam darah,
meskipun tidak ada meningitis. #ickettisia (typus fever , #ocky "ountain
spotted fever ) dan !irus demam kuning, demam berdarah, ensefalitis dan
protozoa (malaria, trypanosoma) juga beredar dalam darah. 10
&iap organisme beredar dalam darah dipindahkan oleh alat-alat pemotong
yang disterilkan se"ara tidak sempurna. uatu "ara pemindahan darah
terinfeksi yang umum diketahui adalah penggunaan jarum suntik yang tidak
disterilkan untuk penyuntikan obat se"ara intra!ena, hal ini perlu diperhatikan
khususnya terhadap !irus hepatitis infeksiosa (hepatitis !irus ) dan serum
hepatitis (hepatitis !irus '). irus-!irus ini sering terba#a dalam darah donor,
serum, plasma, darah dari bank darah, alat suntik, jarum suntik, dan alat-alat
lain yang tidak sempurna disterilkan. irus hepatitis juga ditransmisi oleh
tinja, urin, air liur, dan makanan (termasuk kerang) yang terkontaminasi dan
menimbulkan epidemik ga#at. irus ' tidak ditransmisi dalam feses, ke"uali
ada darah didalamnya.10
B. Tindakan Pencegahan Penularan Infeksi
1. Definisi
12
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 9/27
&indakan pen"egahan penularan infeksi adalah $niversal precautions berupa
tindakan pengendalian infeksi sederhana yang digunakan oleh seluruh petugas
kesehatan untuk semua pasien, pada semua tempat pelayanan dalam rangka
mengurangi risiko penyebaran infeksi. $niversal precautions perlu diterapkan
untuk mengendalikan infeksi se"ara konsisten, memastikan standar adekuat bagi
mereka yang tidak dilakukan diagnosis atau tidak terlihat beresiko, mengurangi
resiko bagi petugas kesehatan dan pasien, dan asumsi bah#a resiko atau infeksi