BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangIndonesia adalah salah satu
Negara yang termasuk anggota PBB dan mempunyai komitmen untuk
melakukan upaya dalam memenuhi hak dasar kebutuhan manusia yang
tertuang dalam Millenium Development Goals (MDGs) atau tujuan
pembangunan milenium. Tujuan pembangunan milenium digagas pada
Konferensi Tingkat Tinggi Milenium pada bulan September 2000. Hal
ini ditujukan untuk menghimpun komitmen pemimpin dunia untuk
mengatasi isu perdamaian, keamanan, pembangunan, hak asasi, dan
kebebasan. Millenium Development Goals (MDGs) atau tujuan
pembangunan millenium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar
kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara 191 negara
anggota Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melaksanakan 8
(delapan) tujuan pembangunan.1-2Tujuan pembangunan milenium
berisikan 8 poin yaitu: 21. Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan2.
Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua3. Mendorong Kesetaraan Gender
dan Pemberdayaan Perempuan4. Menurunkan Kematian Anak 5.
Meningkatkan Kesehatan Ibu6. Mengendalikan HIV dan AIDS, Malaria
dan TB7. Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup 8. Mengembangkan
Kemitraan Pembangunan Di Tingkat Global
Gambar 1.1 Delapan poin tujuan 2
Pembangunan nasional di Indonesia pada bidang kesehatan memiliki
tujuan yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
bagi seluruh masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di
Indonesia mulai dikembangkan sejak dicanangkannya pembangunan
jangka panjang yang pertama tahun 1971. Tujuan dasar pemerintah
mendirikan puskesmas adalah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat yang sebagian besar masih tinggal di
pedesaan.3Pelayanan upaya kesehatan di Puskesmas dilaksanakan
melalui 6 kegiatan pokok secara terpadu dan menyeluruh, meliputi:
KIA/KB, usaha peningkatan gizi, kesehatan lingkungan, Pemberantasan
Penyakit Menular (P2M), Pengobatan, dan Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat (PKM) serta ditambah lagi dengan program kesehatan
pengembangan yaitu: Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Perkesmas,
sehingga dapat mewujudkan misi puskesmas. Secara operasional,
Puskesmas berarti harus ada upaya yang berkelanjutan, menyeluruh,
terpadu, sistematis dan objektif yang bertujuan meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.3Sebagai ujung tombak terdepan dalam
pembangunan kesehatan, maka diperlukan sebuah upaya untuk menilai
sejauh mana kinerja atau prestasi puskesmas untuk mencapai tujuan
tersebut. Sebagai contoh Salah satu program puskesmas yang
dilakukan adalah KIA (Kesehatan Ibu dan Bayi). Dengan penilaian
kinerja program KIA, puskesmas dapat melakukan analisa tingkat
kinerja puskesmas berdasar rincian nilainnya, sehingga urutan
pencapaian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus. Indonesia telah
menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam penurunan angka kematian
balita (AKABA) sejak tahun 1990, meskipun penurunan menunjukkan
perlambatan dalam beberapa tahun terakhir yaitu 40 kematian per
1000 kelahiran hidup (KH) dan angka kematian bayi (AKB) 32 per 1000
KH pada tahun 2012 (Laporan Pendahuluan SDKI 2012). Sekitar 36%
dari kematian balita di Indonesia disebabkan oleh masalah bayi baru
lahir (neonatal) diantaranya asfiksia, Berat Badan Lahir Rendah,
kelahiran prematur, infeksi bayi baru lahir, diikuti oleh diare
17,2%, pneumonia 13,2%. Pada bayi baru lahir (0-28 hari), 78,5 %
kematian terjadi pada minggu pertama kehidupan.4Penanganan kondisi
tersebut seharusnya dilakukan oleh tenaga medis yaitu dokter, namun
di Indonesia masih banyak desa yang tidak punya akses ke pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh dokter. Pemerintah dan pemerintah
daerah mendukung bidan/perawat bekerja sama dengan dukun untuk
melaksanakan pertolongan persalinan yang aman dan perawatan bayi
baru lahir yang baik. Bidan/perawat juga diberi wewenang tertentu
untuk memberikan penanganan penyakit pada balita melalui Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS).4Upaya penurunan angka kematian bayi
baru lahir, bayi dan anak balita merupakan prioritas utama
Kementerian Kesehatan dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan
milenium (MDGs) yang tertuang dalam. Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2010-2014. Salah satu strateginya adalah
pemberdayaan masyarakat dalam perawatan bayi baru lahir, deteksi
dini penyakit balita serta meningkatkan dukungan agar rujukan dapat
berjalan sedini mungkin.4
1.2 Perumusan MasalahMengetahui hasil kegiatan dan pencapaian
pelayanan di Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur berdasarkan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) yang berlaku pada periode JanuariMaret
2015.
1.3 Tujuan Penulisan1.3.1 Tujuan umum Mengetahui, menganalisa
dan mendeskripsikan pelaksanaan manajemen program dan mutu
pelayanan di Puskesmas Pejaten Timur pada periode Januari Maret
2015 serta memberikan alternatif pemecahan masalah dalam rangka
upaya perbaikan kinerja puskesmas.1.3.2 Tujuan khusus a. Mengetahui
proses P1, P2, dan P3 pada Puskesmas Pejaten Timurb. Mengetahui
hasil pencapaian upaya kesehatan dasar dan pengembangan pada
Puskesmas Pejaten Timur pada bulan Januari s/d Maret 2015.c.
Mengidentifikasi masalah manajemen pelayanan yang terjadi di
Puskesmas Pejaten Timur pada bulan Januari s/d Maret 2015.d.
Menentukan prioritas masalah yang ada pada Puskesmas Pejaten
Timure. Menentukan alternatif pemecahan masalah dari prioritas
masalah yang terpilih dipuskesmas Pejaten Timurf. Mengetahui
berbagai faktor yang menyebabkan masalah pencapaian upaya kesehatan
Puskesmas Pejaten Timur. g. Membuat rencana kegiatan dari pemecahan
masalah terpilih di Puskesmas Pejaten Timur
1.4 Manfaat Kegiatan1.4.1. Bagi Mahasiswa :a. Sebagai syarat
untuk mengikuti ujian kepaniteraan klinik Ilmu kesehatan
Masyarakat.b. Mengetahui sistem manajemen puskesmas secara
keseluruhan.c. Mengetahui upaya-upaya pokok maupun tambahan yang
ada di puskesmas.d. Dapat menentukan prioritas terhadap masalah
yang ditemukan dalam melakukan evaluasi program.e. Melatih dan
mengembangkan kemampuan, minat dan bakat dalam mengevaluasi suatu
program kesehatan di puskesmas.f. Dapat memberikan saran-saran
untuk perbaikan program Puskesmas.
1.4.2 Bagi Puskesmas :a. Mengetahui upaya puskesmas yang belum
memenuhi target SPM.b. Memperoleh masukan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.c. Membantu Puskesmas dalam
mengidentifikasi penyebab dari upaya puskesmas yang belum memenuhi
target SPM.d. Dapat meningkatkan mutu kemampuan petugas dalam hal
melakukan diagnosis dini, pengobatan yang tepat, rujukan dan upaya
untuk mengurangi faktor risiko.e. Membantu Puskesmas dalam
memberikan alternatif penyelesaian terhadap masalah tersebut.f.
Dengan adanya masukan berupa hasil evaluasi dan saran saran,
diharapkan dapat menjadi umpan balik positif di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur untuk dapat melaksanakan kegiatan
kesehatan yang lebih baik
1.5 Metodologi PenulisanPengumpulan data (data primer dan data
sekunder) dilakukan selama empat hari pada tanggal 15, 16, 17 dan
18 Juni 2013 di Puskesmas Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu,
Kabupaten Jakarta Selatan.Data primer diperoleh dari wawancara
dengan kepala puskesmas, staf, dan para pemegang program serta
pengamatan langsung tentang pelaksanaan manajemen, yang berupa
pelaksanaan proses manajemen (P1/ Perencanaan, P2/ Penggerakkan dan
Pelaksanaan, serta P3/ Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian).
Data sekunder diperoleh dari SIMPUS (Sistem Informasi Puskesmas)
dan laporan hasil kegiatan puskesmas.Penilaian manajemen Puskesmas
menggunakan data hasil kegiatan dari bulan Januari Maret 2015. Data
hasil kegiatan yang diperoleh kemudian dianalisa dengan
membandingkan dengan SPM. Hasil kegiatan dengan pencapaian yang
kurang dari 100% berdasarkan SPM merupakan masalah. Dari berbagai
masalah tersebut dilakukan upaya pemecahan dengan menerapkan metode
algoritma problem solving cycle, yaitu setelah dilakukan
identifikasi masalah maka selanjutnya melakukan penentuan prioritas
masalah dengan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif. Kemudian
diambil salah satu program bermasalah yang akan dipecahkan. Langkah
selanjutnya dilakukan analisa penyebab dengan mempergunakan diagram
Fish Bone Analysis berdasarkan pendekatan sistem untuk mencari
kemungkinan penyebab. Dari berbagai kemungkinan penyebab kemudian
dilakukan konfirmasi untuk mencari penyebab yang paling mungkin.
Kemudian ditentukan alternatif pemecahan masalah berdasarkan
masalah yang ditentukan. Berdasarkan penyebab masalah yang paling
mungkin tersebut, ditentukan prioritas pemecahan masalah dengan
menggunakan metode kriteria matriks (MIV/C). Setelah didapatkan
pemecahan masalah terpilih lalu dibuat rencana kegiatan dalam
bentuk POA (Plan Of Action) atau rencana kegiatan. Selanjutnya
dilakukan monitoring dan evaluasi.5
BAB IIDATA UMUM PUSKESMAS PEJATEN TIMUR
2.1 KEADAAN GEOGRAFI DAN LINGKUNGAN2.1.1 Data Wilayaha.
LokasiPuskesmas Kelurahan Pejaten Timur terletak di Jl. Swadaya I
Poltangan Rt 006/010 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar
Minggu, Jakarta Selatan. Ketinggian wilayah Kelurahan Pejaten Timur
kurang lebih 50 meter diatas permukaan laut dengan suhu rata-rata
27 derajat Celcius.b. Batas-batas wilayah Puskesmas Kelurahan
Pejaten Timur adalah:Utara:Jl. Kalibata Timur, Jl. Empang
tigaSelatan: Jl. Poltangan, Jl. Gunuk RayaBarat:Jl. Raya Pasar
Minggu & Jl. Raya Tanjung BaratTimur : Kali Ciliwung c. Luas
Wilayah KerjaLuas wilayah kerja Puskesmas Pejaten Timur adalah 288
Ha, 11RW dan 146 RT. Terdiri dari :a) Tanah darat 152.83 Hab) Tanah
Sawah 6 Hac) Tanah Rawa 47 Had) Lain-lain 5 Ha
2.1.2 Keadaan PendudukJumlah penduduk: 65.684 jiwaLaki-laki:
33.472 jiwa Perempuan: 32.212 jiwa Jumlah Rumah Tangga: 19.163
KKJumlah pasangan usia subur : 11.535 pasanganJumlah Penduduk Wajib
KTP : 46.049 jiwaData penduduk berdasarkan umur tampak pada tabel
sebagai berikut:Tabel 2.1 Komposisi Penduduk di Wilayah Kerja
Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur Tahun
2015UmurJumlahPersentase
0-45.7028.68%
5-1411.98218.24%
15-4433.39450.84%
45-6412.44418.94%
>652.1623.29%
Total65.684100 %
Sumber : Data Statistik Kelurahan Pejaten Timur tahun 2015Dapat
dilihat jumlah penduduk dengan umur 15-44 merupakan yang terbanyak,
sedangkan penduduk berumur >65 tahun merupakan jumlah yang
paling sedikit.
2.1.3 Sosial Budayaa. Pemeluk AgamaTabel 2.2 Data Pemeluk Agama
di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Pejaten
TimurAgamaJumlahPersentase
IslamKristen
protestanKatolikBudha/Hindu53.5486.5433.7181.87581,5%9,9%5,66%2,85%
Total65.684100 %
Sumber : Data statistik Kelurahan Pejaten Timur tahun
2015Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pejaten Timur mayoritas
beragama Islam.b. Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga
Tabel 2.3 Data Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga di Wilayah
Kerja Kelurahan Puskesmas Pejaten TimurTingkat
PendidikanJumlahPersentase
Tidak Tamat SDSD/SMPSMAAkademi/PT 3366.5529.289 2.986
1,8%34,3%48,4%15,5%
Total19.163100 %
Sumber : Data statistik Kelurahan Pejaten Timur tahun
2015Tingkat pendidikan Kepala Keluarga di wilayah kerja Puskesmas
Pejaten Timur didominasi oleh penduduk yang tamat SMA, dan penduduk
yang Tidak Tamat SD berjumlah paling sedikit.c. Sarana Pendidikan
:TK: 11SD / MI: 20SLTP / Mts: 4SLTA / MA: 22.1.4 Sosial EkonomiMata
PencaharianTabel 2.4 Data Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah
Kerja Kelurahan Puskesmas Pejaten Timur (10 tahun ke atas)Mata
PencaharianJumlahPersentase
PemerintahanPedagangIndustriBuruhSwastaLain-lain19.0974.5995214.7152.924986
58,2%14,0%1,6%14,3%8,9%3,0%
Total32.842100 %
Sumber : Data statistik Kelurahan Pejaten Timur tahun 2015Dapat
dilihat dari data mata pencaharian penduduk, total penduduk yang
memiliki pencaharian adalah 32.842 dari jumlah pendudduk 65.684.
Dapat dilihat mata pencaharian penduduk tertinggi adalah pada
bidang pemerintahan.2.2 SUMBER DAYA PUSKESMAS2.2.1 Data Ketenagaan
Puskesmas Pejaten TimurTabel 2.5 Data Ketenagaan Puskesmas
Kelurahan Pejaten TimurNoKategori TenagaJumlah
1.Kepala Puskesmas 1
2.Tata Usaha1
3.Dokter umum1
4.Dokter gigi1
5.Perawat Gigi1
6.Perawat 2
7.Bidan2
8.Petugas Kesling1
9.Asisten apoteker1
10.Staf Tata Usaha1
11.Cleaning Service1
TOTAL13
Sumber : Tenaga Kerja di Puskesmas Pejaten Timur tahun 2015Dari
tabel di atas terlihat bahwa pekerja terbanyak di Puskesmas Pejaten
Tmur adalah bidan dan perawat.2.2.2 Sarana Fisik Ruangan pelayanan
yang tersedia :1. Ruang pendaftaran: 1 ruang2. BP umum: 1 ruang 3.
BP Gigi: 1 ruang4. Ruang KIA/KB: 2 ruang5. Ruang Pelayanan Obat: 1
ruang6. Ruang Dapur: 1 ruang7. Ruang Gizi: 1 ruang8. Ruang TB paru
+ Kusta: 1 ruang
2.2.3.Sarana Medisa. Penunjang medis1) Dental unit dan dental
chair : dalam keadaan lengkap2) Perlengkapan medik umum : KIA-set
dan KB Poliklinik-set IUD-set Peralatan surgical EKG Stetoskop
Tensi Meter Senter Tong Spatel Hamer Spekulum hidung dan telingab.
Sarana Obat1) Obat yang tersedia dalam jumlah cukup, jenis
terbatas, dan dalam keadaan baik.2) Obat-obatan berasal dari obat
DAU Kota, DAU Propinsi, Askes.3) Disamping itu ada dana obat dari
APBD DKI Jakarta untuk suplemen.c. Sarana Penunjang Lain :1) Sepeda
motor: 2 buah2) Lemari es dan freezer: 3 buah 3) Alat komunikasi
telepon, komputer dan alat-alat penyuluhan
2.2.4 Sumber DanaSumber pendanaan Puskesmas Kelurahan Pejaten
Timur berasal dari:a. Pendapatan Puskesmas1) Retribusi dan Biaya
Pelayanan/ Tindakan Medis2) Lain-lain : parkirb. PenerimaanDana
puskesmas diperoleh dari :1) Dana dari APBD Provinsi untuk
operasional meliputi gaji, sarana dan prasarana aparatur serta
sarana dan prasarana publik2) Dana dari APBD Provinsi melalui Dinas
Kesehatan untuk pemeliharaan kendaraan roda dua dan roda empat3)
Dana dari BPJS Kesehatan4) Bantuan Operasional Kesehatan Merupakan
bantuan pemerintah kepada pemerintah daerah dalam melaksanakan SPM
Bidang Kesehatan untuk pencapaian MDGs tahun 2015 melalui
peningkatan kinerja Puskesmas dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. 2.2.5 Sarana
Pelayanan PuskesmasProgram Kesehatan Dasar Puskesmas (Upaya
Kesehatan Wajib) Kelurahan Pejaten Timur, yaitu:a. KIA dan KBb.
Gizic. Kesehatan Lingkungand. P2Me. Promosi Kesehatanf.
PengobatanProgram Kesehatan Pengembangan Puskesmas Kelurahan
Pejaten Timur, yaitu:a. Perawatan Kesehatan Masyarakat.b. Usaha
Kesehatan Sekolahc. Kesehatan Jiwad. Kesehatan Matae. Kesehatan
Gigi dan Mulutf. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisionalg. Upaya
Kesehatan Olahragah. Usaha Kesehatan usia Lanjuti. Usaha Kesehatan
Kerja2.2.6 Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan
Pejaten Timura. Puskesmas: 1buahb. Rumah Bersalin: 1 buahc. Klinik:
15 buahd. Praktek Dokter Spesialais Kulit: 1 buahe. Praktek Dokter
Spesialis Anak: 1 buahf. Program Dokter Umum: 10 buahg. Praktek
Dokter Gigi: 2 buahh. Praktek Bidan: 7 buahi. Posyandu: 28 buahj.
Apotik: 2 buah2.2.7 Jenis Pelayanan Dalam GedungJenis pelayanan di
dalam gedung yang ada di Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur
adalah:a. BP (Balai Pengobatan)b. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)c.
Pengobatan gigid. Klinik Gizie. Klinik sanitasi
2.3DATA 10 BESAR PENYAKIT TERBESAR DI PUSKESMAS KELURAHAN
PEJATEN TIMURTabel 2.6 Data 10 Besar Penyakit di Puskesmas
Kelurahan Pejaten Timur Bulan Januari-Maret Tahun 2015NoDiagnosis
penyakitJumlah kunjunganPersentase
1.Infeksi saluran pernafasan akut1.96654,85 %
2.Gastritis dan duodenitis36210,10 %
3.Penyakit pada sistem otot dan jaringan (penyakit
tulang)3038,45 %
4.Infeksi penyakit usus yang lain2346,52 %
5.Penyakit tekanan darah tinggi1995,55 %
6.Penyakit kulit alergi1624,52 %
7.Penyakit diare (termasuk tersangka kolera)1123,12 %
8.Diabetes Melitus1032,87 %
9.Penyakit kulit infeksi822,28 %
10.Bronkhitis611,70 %
Total3.584100%
Sumber: SIMPUS Puskesmas Pejaten TimurBerdasarkan data di atas,
infeksi akut pada saluran napas bagian atas mempunyai frekuensi
tertinggi sebesar 1966 penderita.2.4TUGAS POKOKPuskesmas Kelurahan
Pejaten Timur merupakan Unit Pelaksana Teknis yang terdepan dari
Dinas Kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat, serta pengembangan upaya kesehatan
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan di wilayah kerjanya.
2.5 FUNGSI1. Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur merupakan Unit
Pelaksana Teknis yang terdepan dari Dinas Kesehatan yang mempunyai
tugas melaksanakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, serta
pengembangan upaya kesehatan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Kesehatan di wilayah kerjanya.2. Memberikan pelayanan kesehatan,
klinis yang meliputi loket, rekam medis, Balai Pengobatan Umum,
Gigi, KIA, KB, Laboratorium sederhana serta Apotik.3.
Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang
meliputi kader kesehatan posyandu, karang taruna, panti werda dan
lain-lain.4. Berkoordinasi secara lintas sektoral dalam
menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang ada di wilayahnya.2.6
VISI DAN MISI PUSKESMAS KELURAHAN PEJATEN TIMUR Visi Puskesmas
Kelurahan Pejaten TimurVisi merupakan gambaran yang ingin dicapai
di masa depan oleh segenap komponen masyarakat, melalui pembangunan
kesehatan, visi puskesmas Pejaten Timur adalah Menjadi Unit
Pelayanan Prima Profesional Terjangkau, Berkesinambungan dan
Mengutamakan Kepuasan.Misi Puskesmas Kelurahan Pejaten Timura.
Memberdayakan dan meningkatkan kemampuan SDM dalam menghadapi
persaingan era globalb. Memberikan dan mengembangkan mutu pelayanan
secara optimal,baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatifc. Menggalang kerjasama dengan mitra kerjad.
Mengembangkan pemasaran Puskesmase. Memberikan Pelayanan terbaik
dalam meningkatkan kesehatan Ibu dan Anak, Gizi dan kesehatan
Lingkungan. Meningkatkan pengetahuan masyarakat serta menurunkan
angka kesakitan penyakit menular dan penyakit tidak
menular.2.7MANAJEMEN PUSKESMASUntuk terselenggaranya berbagai upaya
kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat yang sesuai dengan
azas penyelenggaraan, Puskesmas perlu didukung oleh manajemen
puskesmas yang baik yang terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengendalian dan Pengawasan serta adanya evaluasi.2.7.1
Perencanaana. Menyusun Usulan Kegiatanyaitu proses penyusunan
Rencana Tahunan Puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur yang tertuang dalam
RDASK (Rencana Dokumen Anggaran Satuan Kerja). Usulan kegiatan ini
dilakukan dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku baik
Nasional maupun Daerah dan disusun dalam bentuk Matriks yang
berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran, waktu, lokasi
perkiraan kebutuhan, biaya dan sumber biaya untuk setiap kegiatan.
Adapun perencanaan program di Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur
adalah meliputi :A. Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Pemberantasan penyakit menular Pendeteksian, pencegahan dan
Penaggulangan penyakit krdiovaskular, penyakit metabolik dan
gangguan Jiwa. Pemberantasan Penyakit TBC Pemberrantasan Penyakit
Demam baerdarah Pemberantasan Penyakit HIV/AIDS Imunisasi
Pemberantasan Penyakit Tidak Menular Pencegahan dan Penanggulangan
Narkoba UKGS / UKGM Peningkatan Gizi dan Peran Serta Masyarakat
Upaya Peningkatan Gizi Keluarga Upaya Peningkatan Gizi Institusi
Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi Pembinaan Kesehatan Anak
Pelaksanaan imunisasi anak sekolah Pemberian Imunisasi Bayi 0-56
bulan Skreening murid TK dan SD UKGS di SD Penyehatan Lingkungan
dan Kesehatan Kerja Pembinaan dan Pengawasan Sarana dan Prasarana
umum Mempergunakan jamban keluarga yang sehat Mempergunakan air
minum yang sehat
B. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Peningkatan
dan Pengembangan Sumber daya Manusia Pelatihan program puskesmas
dari Suku Dinas Kesehatan dan Dinas Kesehatan Seminar Peningkatan
Layanan di Puskesmas Biaya operasional Puskesmas SwadanaC. Program
Penanganan Gawat Darurat Posko Kesehatan Penganggulangan Kejadian
Luar Biasa berencanaD. Program Perbaikan Kebijakan dan Manajemen
Kesehatan Peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia di
Puskesmas GKM (Gugus Kendali Mutu) Pelayanan penyakit Hipertensi,
Diabetes Melitus dan pelayanan Pap Smear setiap tahun. Pelatihan
Primary Health Care Perencanaan dan Penyusunan Anggaranb. Menyusun
Rencana PelaksanaanRencana kegiatan yang telah disetujui oleh
Pemerintah Propinsi DKI Jakarta (DASK) dituangkan dalam Rencana
Pelaksanaan Kegiatan / Rencana Operasional (Plan of Action) dalam
bentuk Matriks yang berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran,
Indikator Input, Indikator Output, Program/Sektor terkait, Alokasi
tempat, Alokasi Waktu, dan Alokasi Anggaran per triwulan.
2.7.2 Pelaksanaana. Pengorganisasian Berupa penentuan penanggung
jawab program dan pelaksana serta menyusun jadwal kegiatan bulanan
untuk tiap petugas sesuai dengan rencana pelaksanaan yang telah
disusun.b. PenyelenggaraanMenyelenggaraan kegiatan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan.c. Pemantauan / PengendalianUpaya
meningkatkan kerjasama dalam tim antar petugas Puskesmas dalam
rangka pemantauan hasil kegiatan dan mutu pelayanan kesehatan, maka
setiap bulan dilakukan kegiatan Minilokakarya dan rapat staf.
Setiap masalah / hambatan yang ditemukan pada setiap kegiatan
dibahs bersamasama serta kemudian disusun rencana kegiatan bulan
berikutnya. Sedangkan untuk lintas sektoral dilakukan dalam Rapat
Koordinasi di Kelurahan.d. EvaluasiDilakukan pada setiap akhir
tahun anggaran. Masalah yang ditemukan disusun dalam skala
prioritas dan digunakan sebagai bahan dalam penyusunan Rencana
Kegiatan.
2.8 DESKRIPSI KERJA1. Dokter/ Kepala PuskesmasTugas pokok :
Mengusahakan agar fungsi puskesmas terselenggara dengan baik.Fungsi
: a. Sebagai seorang manager : Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
di Puskesmas. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas
sektoral secara vertikal dan horizontal. Menerima konsultasi dari
semua kegiatan di Puskesmas.b. Sebagai seorang dokter : Melakukan
pemeriksaan dan pengobatan penderita Merujuk kasus yang tidak bisa
diatasi Melakukan penyuluhan kesehatan kepada penderita dan
masyarakat
2. Dokter UmumTugas pokok: Mengusahakan agar pelayanan
pengobatan di wilayah kerja Puskesmas dapat berjalan dengan baik.
Fungsi :a. Mengawasi pelaksanaan pelayanan obat di Puskesmas.b.
Memberikan pelayanan pengobatan di wilayah kerja Puskesmas baik di
Puskesmas, Pustu atau Pusling.c. Memberikan bimbingan, edukasi dan
motivasi kepada penderita dan masyarakat.d. Membantu membina
kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan peran masyarakat.e.
Melakukan pencatatan dan pelaporan.
3. Dokter GigiTugas Pokok: Mengusahakan agar pelayanan kesehatan
gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas agar dapat berjalan
dengan baik.Fungsi :a. Mengawasi pelaksanaan kesehatan gigi di
Puskesmas.b. Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di dalam
wilayah kerja Puskesmas secara teratur.c. Supervisi dan bimbingan
teknis pada program gigi di Puskesmas.d. Memberikan penyuluhan
kesehatan gigi pada penderita dan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas.e. Membantu dan membina kerjasama lintas sektoral dalam
pengembangan peran serta masyarakat.f. Memberikan penyuluhan
kesehatan.g. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.4. Perawat
GigiTugas Pokok: Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi di
puskesmas.Fungsi : a. Membantu dokter gigi dalam pelayanan
kesehatan di puskesmas.b. Memeriksa, menambal, membersihkan karang
gigi dan mengobati gigi yang sakit.c. Merujuk kasus yang perlu
ditindak lanjuti dari seorang dokter gigi.d. Melaksanakan UKS
(Usaha Kesehatan Sekolah) dan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah).e. Melaksanakan kunjungan kesehatan gigi.5. Tata
UsahaTugas pokok: a. Menghimpun dan menyusun semua laporan kegiatan
Puskesmas.b. Menghimpun, mengatur dan menyimpan semua surat
masuk.Fungsi :a. Mengumpulkan, membuat surat yang masuk/keluar yang
didisposisi.b. Mengumpulkan laporan berkala setiap tugas
Puskesmas.c. Penyiapan dan pengaturan tata usaha kepegawaian
Puskesmas.d. Melakukan laporan berkala ketatausahaan.6. Petugas
PerkesmasTugas Pokok: Melaksanakan dan mengkoordinir pelaksanaan
kegiatan Perkesmas di wilayah kerja Puskesmas agar berjalan dengan
baik.Fungsi :a. Melaksanakan kegiatan Perkesmas baik di dalam
maupun luar gedung.b. Menyiapkan blanko-blanko dan pencatatan untuk
kegiatan Perkesmas.c. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.d.
Memantau masyarakat/kasus-kasus rawan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas.e. Melakukan pendataan sasaran secara periodik.7. Petugas
PengobatanTugas pokok :a. Melaksanakan pengobatan rawat jalan di
wilayah Puskesmas.b. Memeriksa dan mengobati penyakit menular
secara pasif atas delegasi dari dokter.c. Melaksanakan penyuluhan
kesehatan.d. Melakukan rujukan kasus bila tidak mampu mengatasi.e.
Melakukan pencatatan dan pelaporan.f. Melakukan kegiatan
Puskesmas.g. Ikut dalam kegiatan Puskesling dan Pustu.
8. Petugas P2MTugas pokok: Melaksanakan dan mengkoordinir
kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular di wilayah
kerja Puskesmas.Fungsi :a. Melaksanakan pengamatan penyakit di
wilayah kerja Puskesmas.b. Melaksanakan tindakan pemberantasan
penyakit menular.c. Melaksanakan penyuluhan kesehatan tentang
penyakit menular.d. Melakukan penyuluhan, pencatatan dan
pelaporan.e. Melakukan pengobatan terhadap penderita penyakit
menular atas delegasi dari dokter.f. Melakukan kunjungan rumah.g.
Ikut dalam kegiatan Puskesling dan kegiatan terpadu lain yang
terkait P2P.h. Memberikan penyuluhan kesehatan.i. Melakukan
pencatatan dan pelaporan.9. Petugas KIATugas Pokok: Melaksanakan
kegiatan pelayanan KIA di wilayah kerja Puskesmas agar dapat
berjalan dengan baik.Fungsi :a. Melaksanakan pemeriksaan secara
berkala ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan anak.b. Mengatur dan
menjaga tempat kerja dengan rapi.c. Memberikan jelang imunisasi
pada bayi dan ibu hamil.d. Melakukan pembinaan dukun bayi.e.
Melakukan pembinaan kepada bidan desa.f. Melaksanakan kegiatan
Posyandu dan kegiatan terpadu lain yang terkait dengan KIA.g.
Melakukan penyuluhan kesehatan.h. Melakukan pencatatan dan
pelaporan.i. Melakukan rujukan kasus bila tidak mampu mengatasi.10.
Petugas GiziTugas pokok: Melaksanakan kegiatan dan mengkoordinir
perbaikan gizi di wilayah kerja Puskesmas.Fungsi :a. Melaksanakan
pemberian makanan tambahan.b. Memantau keadaan gizi di masyarakat
khususnya kasus-kasus kurang gizi.c. Membantu meningkatkan kerja
sama lintas sektoral terkait dengan gizi.d. Memberikan penyuluhan
gizi, melatih kader gizi.e. Melakukan pencatatan dan pelaporan.f.
Melakukan pembagian vitamin A secara periodik.g. Melakukan
monitoring garam beryodium secara periodik.h. Melakukan pembinaan
Posyandu.i. Melakukan rujukan kasus gizi.11. Petugas
SanitarianTugas pokok: Merubah, mengendalikan atau menghilangkan
semua unsur fisik dan lingkungan yang memberikan pengaruh buruk
terhadap kesehatan masyarakat.Fungsi :a. Penyuluhan terhadap
masyarakat tentang penggunaan air bersih, jamban keluarga, rumah
sehat, kebersihan lingkungan dan pekarangan.b. Membantu masyarakat
dalam pembuatan sumur, perlindungan mata air, penampungan air hujan
dan sarana air bersih lainnya.c. Pengawasan higiene, perusahaan dan
tempat tempat umum.d. Melakukan pencatatan dan pelaporan.e. Aktif
memperkuat kerjasama lintas sektoral.f. Ikut serta dalam Puskesling
dan kegiatan terpadu.g. Memberikan penyuluhan kesehatan.h.
Pengawasan, penyehatan perumahan.i. Pengawasan pembuangan sampah.j.
Pengawasan makanan dan minuman.k. Pembuatan SPAL (Sistem Pembuangan
Air Limbah).12. Pelayanan ImunisasiTugas pokok:Melaksanakan dan
mengkoordinir imunisasi di wilayah kerja Puskesmas.Fungsi : a.
Melaksanakan kegiatan imunisasi di lapangan dan Puskesmas.b.
Melakukan penyuluhan kepada pasien tentang imunisasi.c. Melakukan
pencatatan dan pelaporan.d. Menyelenggarakan dan memonitor Cold
Chain dari imunisasi.e. Menyediakan persediaan vaksin secara
teratur.f. Melakukan sweeping untuk daerah-daerah yang cakupannya
kurang.g. Memberikan penyuluhan kesehatan.13. Petugas ApotekTugas
pokok:Menerima resep, memeriksa, meracik dan membungkus dan
memberikan obat.
Fungsi :a. Melaksanakan sebagian kegiatan pengelolaan obat yang
meliputi peresepan, pembungkusan dan pemberian obat pada pasien. b.
Membantu pelaksanaan kegiatan petugas gudang obat.c. Membantu dalam
penyimpanan obat dan administrasi dari obat di apotek.d. Membantu
distribusi obat ke Puskesling dan Pustue. Melakukan pencatatan dan
pelaporan obat.f. Mengatur kebersihan dan kerapihan kamar obat.
14. Petugas PendaftaranTugas Pokok:Melakukan proses pelayanan di
loket pendaftaran pada semua pengunjung Puskesmas.Fungsi :a.
Melakukan pelayanan pendaftaran secara berurutan.b. Memberikan
penjelasan kepada pasien tentang proses pendaftaran.c. Memberikan
gambar status/catatan medis untuk setiap pasien.d. Mencatat semua
kunjungan pasien pada buku.e. Menata kembali dengan rapi status
yang sudah dipergunakan hari tersebut.f. Melakukan pencatatan dan
pelaporan.
ORGANOGRAM PUSKESMAS KELURAHAN PEJATEN TIMUR TAHUN 2015KEPALA
PUSKESMASdr. Amir MKesUr. Sumber Daya Masy. RujFadillahUr. P2MLErni
NKBElisabethBPJSDini AUr. Lansia & PosbinduDr. Amir, MKesUr.
Sarana KesMulyani WPJ P2PErni NPJ Pelayanan KesehatanDr. Amir,
MKesUr. Farmasi/TradisionalKhadariahUr. Kes. GiLutDrg. Betty AUr.
P2B2Mulyani WUr. PosyanduElisabethUr. Kes JiwaDr. Amir, MKesUr.
GiziElisabethUr. Pengawasan Kualitas air dan LingkunganMulyani WUr.
TTUMulyani WPJ P.LingMulyani WTata UsahaFadillahMakanan dan
minumanMulyani WUr. Kes Ibu dan anakErniPJ Kes KelDeviUr. Kes
AnakElisabethUr. Peran Serta Masy.DeviPJ PromKesDeviUr. UKSDevi
Gambar 2.1 Organogram Puskesmas Kelurahan Pejaten TimurBAB
IIIDATA KHUSUS PUSKESMAS PEJATEN TIMUR
3.1 PROGRAM-PROGRAM POKOK PUSKESMAS3.1.1 Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang
mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh
setiap puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan
wajib tersebut adalah : a. Upaya Promosi Kesehatanb. Upaya
Kesehatan Lingkunganc. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga
Berencanad. Upaya Pelayanan Gizi e. Upaya Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Menularf. Upaya Pengobatan3.1.2 Upaya
Kesehatan Pengembangan Upaya kesehatan pengembangan puskesmas
adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan
yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan
kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari
daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yakni:a.
Upaya Kesehatan Sekolahb. Upaya Kesehatan Olah Ragac. Upaya
Perawatan Kesehatan masyarakatd. Upaya Kesehatan Kerjae. Upaya
Kesehatan Gigi dan Mulutf. Upaya Kesehatan Jiwag. Upaya Kesehatan
Matah. Upaya Kesehatan Usia Lanjuti. Upaya Pembinaan Pengobatan
tradisional3.1.3 Upaya Kesehatan Penunjanga. Apotek
3.2 UPAYA KESEHATAN WAJIB 3.2.1 UPAYA PROMOSI KESEHATANa.
TujuanMeningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan jalan
menanamkan pengetahuan tentang kebiasaan hidup sehat dan
membudayakan perilaku untuk hidup sehat kepada masyarakat melalui
penyuluhan kesehatan.b. Kegiatani. Promosi dalam dan luar gedungii.
Survey Perilaku Hidup Bersih dan Sehatiii. Mengadakan Seminar
mengenai berbagai penyakit seperti Demam Berdarah, Penyakit Jantung
Koroner, Hipertensi, Diabetes Melitus dan Gizi. 3.2.2 UPAYA
KESEHATAN LINGKUNGANa. TujuanMeningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui pembinaan kesehatan lingkungan.b. Kegiatani.
Inspeksi sarana kesehatan lingkunganii. Angka Bebas Jentik
(ABJ)iii. Penyuluhan Kesehataniv. Monitoring sarana air bersihv.
Monitoring TTU dan TPM vi. Monitoring sarana sanitasi dasar rumah
tinggalc. Hasil KegiatanTabel 3.1 Hasil kegiatan Pelayanan Higienis
dan Sanitasi Puskesmas Pejaten Timur Periode Januari Maret
2015IndikatorTarget (%)Sasaran1 TahunSasaranBulan
BerjalanCakupanPencapaian (%)
KegiatanPersen (%)
Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa1001646150150
Tempat-tempat umum(TTU) yang memenuhi syarat
sanitasi100164000
Tempat Pengolahan Makanan & Penjualan(TP2M)
diperiksa1001132913,43,4
TP2M yang memenuhi syarat sanitasi10011329000
3.2.3 UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA KELUARGA
BERENCANAKesehatan Ibu a. Tujuani. Menurunkan angka kematian Ibu
bersalinii. Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan Kesehatan
Ibu, ibu hamil, ibu menyusuiiii. Meningkatkan cakupan persalinan
oleh tenaga terlatih khususnya oleh tenaga kesehatanb.
KegiatanPelayanan dilakukan didalam Gedung (Puskesmas) dan diluar
Gedung meliputi:i. Pemeliharaan Ibu Hamilii. Perawatan dan
pemeliharaaan kesehatan Ibu menyusuiiii. Memberi Imunisasi pada Ibu
hamil, WUS dan CATENiv. Laporan bulanan LB3v. Laporan PWSvi.
Pembinaan PUSvii. Penyuluhan Kesehatanc. Hasil KegiatanTabel 3.2
Hasil Kegiatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (Ibu Hamil)
Puskesmas Pejaten Timur Bulan JanuariMaret 2015IndikatorTarget
(%)Sasaran1 TahunSasaranBulan BerjalanCakupanPencapaian (%)
KegiatanPersen (%)
Cakupan kunjungan ibu hamil K11001323331 31093,693,6
Cakupan kunjungan ibu hamil K496132333131896,1100,1
Penanganan komplikasi ibu hamil 88265675582,193,3
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan98125431425480,982,6
Cakupan Kunjungan Nifas981254314322102,5104,6
Kesehatan Anaka. Tujuani. Menurunkan angka kematian Neonatus,
Bayi dan Anakii. Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan
Kesehatan Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolahb. KegiatanPelayanan
dilakukan didalam Gedung (Puskesmas) dan diluar Gedung meliputi:i.
Pelaksanaan MTBSii. Memberikan Imunisasiiii. Pembinaan TK
(Skrining)iv. Laporan data angka kematian anak usia 0-1 tahun dan
usia 1-5 tahunv. Penyuluhan Kesehatanc. Hasil KegiatanTabel 3.3
Hasil Kegiatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (Anak) Puskesmas
Pejaten Timur Bulan JanuariMaret 2015
IndikatorTarget (%)Sasaran1 TahunSasaranBulan
BerjalanCakupanPencapaian (%)
KegiatanPersen (%)
KN 11001203
301322107107
KN 971203
301320106,3109,6
PKN100180
4559131,1131,1
Kunjungan Bayi97120330122976,178,5
Kunjungan Balita922421605805133,1144,7
Kunjungan Balita Sakit (MTBS)92126431616853,257,8
Keluarga Berencanaa. Tujuani. Meningkatkan jangkauan dan mutu
pelayanan Kesehatan Ibu dengan membentuk Keluarga Berenana (KB)ii.
Meningkatkan cakupan pelayanan KBb. KegiatanPelayanan dilakukan
didalam Gedung (Puskesmas) dan diluar Gedung meliputi:i. Pelayanan
kontrasepsi kepada Pasangan Usia Subur (PUS)ii. Penyuluhan
Kesehatan dan Konsultasi 4x/bulanc. Hasil Kegiatan
Tabel 3.4 Hasil Kegiatan Pelayanan KB Puskesmas Pejaten Timur
Bulan Januari-Maret 2015IndikatorTarget (%)Sasaran1
TahunSasaranBulan BerjalanCakupanPencapaian (%)
KegiatanPersen (%)
CPR (KB Aktif)76,9115352884101535,245,8
3.2.4 UPAYA PELAYANAN GIZI a. Tujuani. Meningkatkan upaya
perbaikan gizi seluruh masyarakat, terutama pada sasaran balita,
bayi, ibu hamil, Ibu Nifas, Ibu Menyusui dan Lansiaii. Melaksanakan
program prioritas Dinas Kesehatan DKI Jakartab. Kegiatani.
Pelaksanaan Posyandu ii. Pembinaan Kader Kesehatan iii. Pemberian
Vitamin Aiv. Pemberian Tablet FE pada semua sasaranv.
PMT-Penyuluhan dan PMT-Pemulihanc. Hasil KegiatanTabel 3.5 Hasil
Kegiatan Pemantauan dan Pertumbuhan Balita Puskesmas Pejaten Timur
Bulan Januari-Maret 2015IndikatorTarget (%)Sasaran1
TahunSasaranBulan BerjalanCakupanPencapaian (%)
KegiatanPersen (%)
Balita yang datang dan ditimbang (D/S)8024216052363948,7
Balita yang naik berat badannya (N/D)80242160534356,770,8
Balita BGM< 1,52421605111,8-
Tabel 3.6 Hasil kegiatan Pelayanan Gizi Puskesmas Pejaten Timur
Bulan Januari-Maret 2015IndikatorTarget (%)Sasaran1
TahunSasaranBulan BerjalanCakupanPencapaian (%)
KegiatanPersen (%)
Cakupan bayi (6-11 bulan) yang diberi kapsul vitamin A dosis
tinggi 1 kali per tahun951203301763253,5266,8
Cakupan ibu hamil yang diberi 90 tablet
Fe90132333116951,156,8
3.2.5 UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULARa.
Tujuani. Mencegah dan memberantas penyebaran penyakit di
masyarakat, baik penyakit menular maupun tidak menularii.
Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan Kesehatan bagi
masyarakatiii. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
lebih baik mencegah dari pada mengobati atau membiasakan dengan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehatb. Kegiatani. Pencegahan
Pemberantasan Penyakit Diareii. Pemberian Imunisasiiii. Pencegahan
Pemberantasan Penyakit Menulariv. Pencatatan dan Pelaporan Kematian
c. Hasil KegiatanTabel 3.7 Hasil Kegiatan P2 Diare Puskesmas
Pejaten Timur Bulan Januari-Maret 2015IndikatorTarget (%)Sasaran1
TahunSasaranBulan BerjalanCakupanPencapaian (%)
KegiatanPersen (%)
Balita dengan diare yang ditangani100242160521635,735,7
Tabel 3.8 Hasil kegiatan P2P Imunisasi Puskesmas Pejaten Timur
Bulan Januari-Maret 2015
IndikatorTarget (%)Sasaran1 TahunSasaranBulan
BerjalanCakupanPencapaian (%)
KegiatanPersen (%)
Jumlah bumil yang mendapat TT19813233316920,821,2
Jumlah bumil yang mendapat TT2951323331331010,5
DPT HB Total (1)9512033017324,325,6
DPT HB Total (3)9512033017625,226,5
Campak9512033017926,227,6
3.2.6 UPAYA PENGOBATANUpaya pengobatan adalah upaya untuk
menghilangkan penyakit dan gejalanya, yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan dengan cara dan yang khusus untuk keperluan tersebut.Pada
program pengobatan, keberhasilan program dapat dilihat dengan
menilai jumlah kasus yang ada. Kunjungan ini dapat dibagi menjadi 3
kriteria yang merupakan indikator kinerja kerja pada program
pengobatan, yaitu:1. Kasus baru: pernyataan diagnosa pertama kali
oleh dokter/paramedis bahwa seseorang menderita penyakit
tertentu.2. Kasus lama: kunjungan kedua suatu kasus baru penyakit
yang sama dalam satu periode penyakit yang bersangkutan.3.
Kunjungan kasus lama: kunjungan ketiga dan seterusnya suatu kasus
(lama) penyakit yang masih dalam periode penyakit yang
bersangkutan. Untuk penyakit menahun adalah kunjungan kedua dan
seterusnya pada tahun berikutnya. Frekuensi kunjungan adalah
rata-rata jumlah kunjungan setiap kasus ke puskesmas dan
jaringannya sampai sembuh.
BAB IVANALISIS MASALAH
Dari hasil cakupan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan Ibu
& Anak Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur mulai bulan Januari
sampai dengan Maret 2015, yang masih menjadi masalah dan perlu
diupayakan pemecahannya dengan menggunakan kerangka pemikiran
pendekatan sistem adalah sebagai berikut :
INPUTManMoneyMethodMaterialMachinePROSESP1P2P3
OUTPUTOUTCOMELINGKUNGANFisik, Kependudukan, Sosial Budaya,
Sosial Ekonomi, Kebijakan
Gambar 4.1 Kerangka Pemikiran Pendekatan SistemCakupan masalah
terdapat pada output dimana hasil kegiatan atau cakupan kegiatan
tidak sesuai dengan pelayanan standar minimal yang telah ditetapkan
targetnya. Hal penting pada upaya pemecahan masalah adalah bahwa
kegiatan dalam rangka pemecahan masalah harus sesuai dengan
penyebab masalah tersebut dimana berdasarkan pendekatan sistem
penyebab masalah dapat terjadi pada input maupun proses.
Adapun kerangka pemikiran pendekatan sistem dapat diselesaikan
dengan menggunakan algoritma problem solving cycle di bawah ini:7.
Penentuan rencana penerapan3. Penentuan penyebab
masalah8.Monitoring dan evaluasi2. Penentuan proritas masalah1.
Identifikasi Masalah4. Memilih penyebab yang paling mungkin6.
Penetapan pemecahan masalah terpilih5. Menentukan alternatif
pemecahan masalah
Gambar 4.2 Siklus Pemecahan MasalahSiklus pemecahan masalah
adalah seperti berikut :1. Identifikasi/ Inventarisasi
masalahMenetapkan keadaan spesifik yang diharapkan dan yang ingin
dicapai, kemudian menetapkan indikator tertentu sebagai dasar
pengukuran kinerja. Untuk hal ini digunakan format atau blanko SPM.
Setelah itu adalah membandingkan antara hasil kegiatan pelaksanaan
pelayanan kesehatan dengan sasaran dan target yang sudah
ditentukan. 2. Penentuan prioritas masalahUntuk mengetahui
permasalahan, dapat dilakukan berbagai cara. Diantaranya melakukan
penelitian, mempelajari laporan, dan berdiskusi dengan para ahli.
Namun dalam penentuan masalah ini, metode yang kami gunakan adalah
metode Hanlon.
3. Penentuan penyebab masalahAnalisis penyebab masalah merupakan
kegiatan untuk mengaitkan masalah dengan faktor-faktor penyebabnya.
Beberapa metode untuk menganalisis penyebab masalah antara lain
fish bone analysis system (diagram tulang ikan), analisis sistem,
pendekatan H.L.Bloem, analisis epidemiologi, dan pohon masalah.
Dalam hal ini, kami menggunakan metode fish bone analysis untuk
menentukan penyebab masalahnya.4. Memilih penyebab yang paling
mungkinBertujuan untuk mengurangi faktor-faktor penyebab yang ada,
antara lain dengan cara:a. menetapkan tujuan dan sasaranb. mencari
alternatif pemecahan masalahPenyebab masalah yang paling mungkin
harus dipilih dari sebab-sebab yang didukung oleh data atau
konfirmasi.5. Menentukan alternatif pemecahan masalahSeringkali
pemecahan masalah dapat dilakukan dengan mudah dari penyebab yang
sudah diidentifikasi. Jika penyebab sudah jelas maka dapat langsung
pada alternatif pemecahan.6. Penetapan pemecahan masalah
terpilihSetelah alternatif pemecahan masalah ditentukan, maka
dilakukan pemilihan pemecahan terpilih. Apabila diketemukan
beberapa alternatif maka digunakan Hanlon kualitatif untuk
menentukan atau memilih pemecahan terbaik.7. Penyusunan rencana
penerapanRencana penerapan pemecahan masalah dibuat dalam bentuk
POA (Plan of Action atau Rencana Kegiatan).8. Monitoring dan
evaluasiAda dua segi pemantauan yaitu apakah kegiatan penerapan
pemecahan masalah yang sedang dilaksanakan sudah diterapkan dengan
baik dan menyangkut masalah itu sendiri, apakah permasalahan sudah
dapat dipecahkan.4.1 KERANGKA PIKIR MASALAHMasalah adalah suatu
kesenjangan antara keadaan yang diharapkan dengan keadaan yang
dihasilkan atau didapatkan, sehingga menimbulkan rasa tidak puas
dan keinginan untuk memecahkannya.Suatu masalah mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:1. Menyatakan hubungan dua atau lebih variabel2.
Dapat diukur3. Dapat diatasi Dengan demikian untuk memutuskan
adanya masalah diperlukan tiga syarat yang harus terpenuhi,
yaitu:1. Adanya kesenjangan2. Adanya rasa tidak puas3. Adanya rasa
tanggung jawab untuk menanggulangi masalah tersebut4.2 CAKUPAN
PROGRAM PUSKESMAS YANG BERMASALAHDari hasil analisis data Standar
Pelayanan Minimal Kesehatan Ibu & Anak Puskesmas Kelurahan
Pejaten Timur mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2015
didapatkan 6 masalah karena pencapaiannya kurang dari 100 %
yaitu:Tabel 4.1 Daftar masalah KIA yang tidak memenuhi
targetNoProgramPencapaian (%)
1.Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K193.6%
2.Penanganan Komplikasi Ibu Hamil88.5%
3.Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan 82.6%
4.CPR (KB Aktif)45.8%
5.Cakupan Kunjungan Bayi78.5%
6.Cakupan Kunjungan Balita Sakit (MTBS)57.8%
4.3 TEKNIK PRIORITAS MASALAHDari tabel diatas didapatkan 6
masalah pada Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Ibu & Anak
Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur mulai bulan Januari sampai dengan
Maret 2015. Dengan banyaknya masalah yang ditemukan, maka perlu
dilakukan pemilihan prioritas masalah dengan menggunakan metode
Hanlon Kuantitatif.4.3.1 Metode Hanlon Kuantitatif Merupakan metode
yang mudah dipakai untuk menentukan prioritas masalah, dengan rumus
:(A + B) x C x DKeterangan :Kriteria A : Besar Masalah (nilai
1-4)Kriteria B: Kegawatan Masalah (nilai 1-5)Kriteria C: Kemudahan
Penanggulangan (nilai 1-5)Kriteria D: PEARL Factor (nilai 0 atau
1)Adapun tujuan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif dalam
menentukan prioritas masalah : a. Identifikasi faktor-faktor luar
yang dapat diikutsertakan dalam proses penentuan masalah.b.
Mengelompokkan faktor-faktor yang ada dan memberikan skor terhadap
kelompok faktor tersebut.c. Memungkinkan anggota untuk mengubah
faktor dan nilai sesuai kebutuhannya.4.3.2 Kriteria A : Besar
MasalahMenetapkan faktor yang digunakan untuk menentukan besarnya
masalah. Data yang digunakan bersifat kuantitatif. Untuk menetapkan
besar masalah dapat dilihat dari populasi dan sasaran Standar
Pelayanan Minimal (SPM). Dalam menilai besar masalah maka hal yang
perlu diperhatikan adalah penetapan range untuk menentukan nilai
besarnya masalah. Langkah 1: Menentukan besar masalah dengan cara
menghitung selisih presentasi pencapaian dengan target 100%.
NoProgramPencapaian (%)Besarnya masalah( 100 % - %
pencapaian)
1.Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K193.6%6.4%
2.Penanganan Komplikasi Ibu Hamil88.5%11.5%
3.Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
82.6%17.4%
4.CPR (KB Aktif)45.8%54.2%
5.Cakupan Kunjungan Bayi78.5%21.5%
6.Cakupan Kunjungan Balita Sakit (MTBS)57.8%42.2%
Tabel 4.2 Program-program KIA yang belum mencapai target
Langkah 2: Menentukan kolom/kelas interval dengan Rumus Sturgess
: k = 1 + 3,3 Log nKeterangan: k = jumlah kolom/kelasn = jumlah
masalahdalam contoh masukkan ke rumus: k = 1 + 3.3 log n = 1 + 3.3
log 6 = 1 + 3,3 x 0,78 = 1 + 2,6 = 3,6 4 Langkah 3 : Menentukan
interval kelas dengan menghitung selisih besarnya masalah terbesar
dengan terkecil kemudian di bagi kelas/kolomNilai besar masalah :
terbesar 54.2terkecil 6.4Interval:nilai terbesar nilai terkecil K :
54.2 6.4 11.95 4Menentukan skala interval dan nilai tiap interval
sesuai jumlah kolom/kelas.:
Tabel 4.3 Pembagian Interval KelasKolom/KelasSkala
intervalNilai
Skala 1Skala 2Skala 3Skala 46,4 - 18,3218,33 - 30,2830,29 -
42,2442,25 - 54,201234
Langkah 4 : Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan
kelasnyaTabel 4.4 Penentuan nilai tiap masalah berdasarkan
kelasMasalahBesarnya masalah terhadap presentase pencapaian
6,4 - 18,32(1)18,33 - 30,28(2)30,29 - 42,24(3)42,25 -
54,20(4)Jumlah
1X 1
2X 1
3X 1
4X 4
5X 2
6X 3
4.3.3 Kriteria B: kegawatan masalahKriteria ini dilakukan dengan
cara menentukan kegawatan, tingkat urgensi, dan kecenderungan
penyebaran dengan sistem skoring dengan skor 1- 5.Tingkat urgensi
dengan skor : a. Sangat mendesak = 5b. Mendesak = 4c. Cukup
mendesak = 3d. Kurang mendesak = 2e. Tidak mendesak = 1Kegawatan
dengan skor :a. Sangat gawat= 5b. Gawat= 4c. Cukup gawat = 3d.
Kurang gawat= 2e. Tidak gawat= 1Kecenderungan penyebaran dengan
skor :a. Amat sangat meluas= 5b. Sangat meluas = 4c. Meluas = 3d.
Kurang meluas= 2e. Tidak meluas= 1MasalahTingkat
urgensiKegawatanTingkat PenyebaranNilai
134310
234310
344412
43339
53339
644412
Tabel 4.5 Penilaian masalah berdasarkan kegawatan
4.3.4 Kriteria C : Kemudahan dalam penanggulangan Kemudahan
dalam penanggulangan masalah diukur dengan sistem skoring dengan
nilai 15 dimana :1. Sangat sulit: 11. Sulit: 21. Cukup mudah: 31.
Mudah: 41. Sangat mudah: 5 Tabel 4.6 Penilaian masalah berdasarkan
kemudahan dalam penanggulanganNoProgramPenanggulangan
1.Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K14
2.Penanganan Komplikasi Ibu Hamil3
3.Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan 4
4.CPR (KB Aktif)4
5.Cakupan Kunjungan Bayi4
6.Cakupan Kunjungan Balita Sakit (MTBS)4
4.3.5 Kriteria D: PEARL FaktorKelompok kriteria D terdiri dari
beberapa faktor yang saling menentukan dapat atau tidaknya suatu
program dilaksanakan dengan skor nilai 1 bila jawaban ya dan 0 jika
tidak. Faktor penentu tersebut adalah:a. Propriate (kesesuaian
dengan program nasional/kesepakatan dunia/program daerah)b.
Economic (secara ekonomi murah, kegiatan tersebut untuk\
dilaksanakan)c. Acceptability (dapat diterima oleh masyarakat,
pemda)d. Resources Availability (tersedianya sumber daya alam dalam
mendukung kegiatan)e. Legality (dasar/landasan secara hukum/etika
kedokteran/ kesehatan/ada/ benar)Tabel 4.7 Daftar Masalah Puskesmas
Kelurahan Pejaten Timur Berdasarkan Kriteria
DMasalahPropriateEconomicAcceptabilityResourcesLegalityHasil
kali
1. 111111
2. 111111
3. 111111
4. 111111
5. 111111
6. 111111
4.3.6 Penilaian Prioritas MasalahSetelah nilai dari kriteria A,
B, C, dan D didapat, hasil tersebut dimasukkan dalam formula Nilai
Prioritas Dasar (NPD) serta Nilai Prioritas Total (NPT) untuk
menentukan prioritas masalah yang dihadapi:
NPD = (A + B) x CNPT = (A + B) x C x DTabel 4.8 Urutan Prioritas
Berdasarkan Perhitungan Hanlon
KuantitatifNoProgramABCDNPDNPTPeringkat Masalah
1.Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1110414444V
2.Penanganan Komplikasi Ibu Hamil110313333VI
3.Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
112415252III
4.CPR (KB Aktif)49415252II
5.Cakupan Kunjungan Bayi29414444IV
6.Cakupan Kunjungan Balita Sakit (MTBS)312416060I
4.4 URUTAN PRIORITAS MASALAH1. Cakupan Kunjungan Balita Sakit
(MTBS) 2. CPR (KB Aktif)3. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh
Tenaga Kesehatan4. Cakupan Kunjungan Bayi5. Cakupan Kunjungan Ibu
Hamil K16. Penanganan Komplikasi Ibu Hamil
DAFTAR PUSTAKA
1. Stalker P. Millenium Development Goals. Syebubakar A, Hadar
I, Ega L, Parray O, Hutayan R, Kuncoro A, Editors. Available at :
http://www.undp.or.id/pubs /docs/let%20speak%20out%20for%
20mdgs%20-%20id.pdf. Accessed on 19 Juni, 2015.2. World Health
Organization. The Millennium Development Goals for Health: A review
of the indicators. Geneva: World Health Organization; 2005.3.
Hermawan LC, Loho TG, Laksmono LH, Pritasari K, Muliati E, Mujadid,
et al. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak
(PWS-KIA). Jakarta: Departemen Kesehatan; 2009. 4. Trihono. Pedoman
Managemen Puskesmas. Jakarta: Departemen Kesehatan; 2005.5.
Hadisaputro S, Nizar M, dan Suwandono A. Epidemiologi Manajerial :
Teori dan Aplikasi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Semarang. 2011.
44