Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian EDISI LXVI/IX/2018 LAPORAN PASAR HARIAN Rabu, 5 September 2018 • Pada penutupan perdagangan Rabu (5/9) Rupiah kembali melemah, terdepresiasi 0,02% ke level Rp14.938 dibandingkan penutupan hari sebelumnya Rp14.935. Secara YTD, Rupiah telah terdepresiasi 9,26%. • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga kembali ditutup melemah 3,76% ke level 5.683,5. • Sejalan dengan pergerakan rupiah, CDS 5T Indonesia kembali meningkat menjadi 145,6 pada hari Rabu (5/9). Sejak awal tahun 2018 peningkatan mencapai 70,85% (ytd). Hal ini juga dialami oleh negara emerging market lainnya seperti Malaysia 74,18% (ytd), Brazil 91,57% (ytd) dan Turki 273,29% (ytd). • Yield Obligasi Indonesia 10T mencapai 8,55% sedangkan Yield Obligasi US 10T 2,89%. • Harga minyak WTI dan Brent berturut-turut mengalami penurunan pada level 69,09 USD/Barel dan 77,57 USD/Barel. Kondisi serupa juga terjadi pada CPO dan Gas yang juga menurun hingga 2230 MYR/MT dan 2,809 USD/MMBTu. Peristiwa Domestik dan Global: • Presiden Argentina Mauricio Macri memutuskan untuk menaikkan pajak ekspor sebagai langkah darurat atasi krisis. Selain kebijakan tersebut, agar krisis Argentina segera bisa diatasi Macri juga memutuskan untuk memangkas jumlah anggota kabinetnya. Pemangkasan dilakukan untuk mengefektifkan kinerja kabinet dan pemerintahannya dalam menangani krisis. • Terkereknya harga komoditas di pasar global turut mempengaruhi realisasi penerimaan bea keluar sampai dengan akhir Agustus 2018. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mengatakan, sampai dengan akhir Agustus 2018 realisasi penerimaan bea keluar mencapai 149,42% atau sebesar Rp4,48 triliun. • Bank Indonesia mengaku akan menggandeng Otoritas Jasa Keuangan untuk mengawasi dengan ketat pembelian valas yang berdasarkan spekulasi dan tidak disertai dokumen jaminan (underlying) karena menjadi salah satu penyebab pelemahan rupiah yang pada Selasa (4/9) mencapai batas psikologis baru di Rp14.900 per dolar AS. • Rendahnya konversi Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari dolar AS ke rupiah membuat pemerintah diminta menyiapkan aturan yang lebih ketat. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan dalam periode Januari-Juni 2018, DHE yang dihasilkan mencapai US$69,88 miliar. Dari jumlah itu, DHE yang masuk dan ditaruh di perbankan domestik sekitar 92,6% atau setara dengan US$64,74 miliar. Namun, yang dikonversi ke rupiah hanya 13,3% atau sebesar US$8,62 miliar. Realisasi konversi tersebut dinilai rendah di tengah terus tergerusnya nilai tukar rupiah. (Zeqi) Sumber: Bloomberg, Bisnis Finance, Warta Kota, CNN
9
Embed
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Deputi Bidang ... · Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mengatakan, sampai dengan akhir Agustus 2018 realisasi penerimaan bea
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Asisten Deputi Moneter dan Neraca PembayaranDeputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian EDISI LXVI/IX/2018
LAPORAN PASAR HARIANRabu, 5 September 2018
• Pada penutupan perdagangan Rabu (5/9) Rupiah kembali melemah, terdepresiasi 0,02% ke level Rp14.938 dibandingkan penutupan harisebelumnya Rp14.935. Secara YTD, Rupiah telah terdepresiasi 9,26%.
• Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga kembali ditutup melemah 3,76% ke level 5.683,5.• Sejalan dengan pergerakan rupiah, CDS 5T Indonesia kembali meningkat menjadi 145,6 pada hari Rabu (5/9). Sejak awal tahun 2018
peningkatan mencapai 70,85% (ytd). Hal ini juga dialami oleh negara emerging market lainnya seperti Malaysia 74,18% (ytd), Brazil 91,57%(ytd) dan Turki 273,29% (ytd).
• Yield Obligasi Indonesia 10T mencapai 8,55% sedangkan Yield Obligasi US 10T 2,89%.• Harga minyak WTI dan Brent berturut-turut mengalami penurunan pada level 69,09 USD/Barel dan 77,57 USD/Barel. Kondisi serupa juga terjadi
pada CPO dan Gas yang juga menurun hingga 2230 MYR/MT dan 2,809 USD/MMBTu.
Peristiwa Domestik dan Global:• Presiden Argentina Mauricio Macri memutuskan untuk menaikkan pajak ekspor sebagai langkah darurat atasi krisis. Selain kebijakan
tersebut, agar krisis Argentina segera bisa diatasi Macri juga memutuskan untuk memangkas jumlah anggota kabinetnya. Pemangkasandilakukan untuk mengefektifkan kinerja kabinet dan pemerintahannya dalam menangani krisis.
• Terkereknya harga komoditas di pasar global turut mempengaruhi realisasi penerimaan bea keluar sampai dengan akhir Agustus 2018. DirekturJenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mengatakan, sampai dengan akhir Agustus 2018 realisasi penerimaan bea keluar mencapai149,42% atau sebesar Rp4,48 triliun.
• Bank Indonesia mengaku akan menggandeng Otoritas Jasa Keuangan untuk mengawasi dengan ketat pembelian valas yangberdasarkan spekulasi dan tidak disertai dokumen jaminan (underlying) karena menjadi salah satu penyebab pelemahan rupiah yang padaSelasa (4/9) mencapai batas psikologis baru di Rp14.900 per dolar AS.
• Rendahnya konversi Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari dolar AS ke rupiah membuat pemerintah diminta menyiapkan aturan yang lebih ketat. DataBank Indonesia (BI) menunjukkan dalam periode Januari-Juni 2018, DHE yang dihasilkan mencapai US$69,88 miliar. Dari jumlah itu, DHE yangmasuk dan ditaruh di perbankan domestik sekitar 92,6% atau setara dengan US$64,74 miliar. Namun, yang dikonversi ke rupiah hanya 13,3%atau sebesar US$8,62 miliar. Realisasi konversi tersebut dinilai rendah di tengah terus tergerusnya nilai tukar rupiah. (Zeqi)Sumber: Bloomberg, Bisnis Finance, Warta Kota, CNN
Nilai Tukar Perubahan(%) Malaysia Filipina Thailand Vietnam China Indeks
Dollar Periode Indonesia Malaysia Filipina Thailand Vietnam China
Pertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan Inflasi
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI INDONESIA
0,000,005
5
5
6
6
7
7Pertumbuhan Ekonomi Kuartalan (%, yoy)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 Inflasi Bulanan (%, yoy)
Indonesia MalaysiaPhilipines ThailandVietnam
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara (%, yoy)
Indonesia Malaysia Philipines
Thailand Vietnam
Perbandingan Inflasi Bulanan Beberapa Negara (%,yoy)
Neraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan Devisa
SEKTOR EKSTERNAL INDONESIA
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
Jun-
18M
ar-1
8De
c-17
Sep-
17Ju
n-17
Mar
-17
Dec-
16Se
p-16
Jun-
16M
ar-1
6De
c-15
Sep-
15Ju
n-15
Mar
-15
Dec-
14Se
p-14
Jun-
14M
ar-1
4De
c-13
Sep-
13Ju
n-13
Mar
-13
Dec-
12Se
p-12
Jun-
12M
ar-1
2De
c-11
Sep-
11Ju
n-11
Mar
-11
Dec-
10Se
p-10
Jun-
10M
ar-1
0
-12000
-10000
-8000
-6000
-4000
-2000
0
2000
4000Transaksi Berjalan (Juta US$) - RHS% Transaksi Berjalan thd GDP
% Transaksi Berjalan thd GDP & Defisit Transaksi Berjalan