Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian EDISI V/V/2018 Sumber: Bloomberg Nilai Tukar Perubahan Nilai Tukar (%) Malaysia Filipina Thailand Vietnam China Indeks Dollar Periode Indonesia Malaysia Filipina Thailand Vietnam China 5/4/2018 Rp13,945 0.04 0.17 0.07 0.37 0.04 0.10 0.15 5/4/2018 0.171 0.189 0.218 0.190 0.038 0.193 5/3/2018 Rp13,939 -0.06 -0.04 -0.40 -0.48 -0.01 -0.14 -0.11 5/2/2018 Rp13,948 0.25 0.28 0.28 0.26 -0.02 0.48 0.07 5/1/2018 Rp13,913 0.00 0.00 0.01 0.44 0.00 0.00 0.66 4/30/2018 Rp13,913 0.14 0.10 -0.32 0.09 0.00 0.00 0.33 4/27/2018 Rp13,893 0.01 0.05 -0.39 -0.26 -0.04 -0.07 -0.02 IHSG Indonesia Return IHSG (%) FTSE Malaysia PSEi Filipina SET Thailand Hanoi Vietnam Shanghai China DJI US Periode Indonesia Malaysia Filipina Thailand Vietnam China 5/4/2018 5792.3 -1.13 -0.32 0.15 -0.54 0.05 -0.32 0.02 5/4/2018 0.574 0.359 0.695 0.409 0.885 0.627 5/3/2018 5858.7 -2.55 -0.01 -2.60 -0.02 1.27 0.64 -0.72 5/2/2018 6012.2 0.29 -0.98 -1.06 0.62 -1.36 -0.03 -0.27 5/1/2018 5994.6 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 -0.61 4/30/2018 5994.6 1.27 0.37 1.27 0.12 0.00 0.00 0.00 4/27/2018 5919.2 0.17 0.60 1.36 0.27 2.10 0.23 0.99 Volatilitas Kurs (dihitung dengan standard deviasi % perubahan harian selama 1 tahun) LAPORAN HARIAN KURS RUPIAH Jumat, 4 Mei 2018 Ringkasan Saham Periode Indonesia Return Saham (% Harian) Kurs Periode Indonesia Perubahan Nilai Tukar (% Harian) Volatilitas Saham (dihitung dengan standard deviasi % perubahan harian selama 1 th) 13945 13000 13200 13400 13600 13800 14000 14200 2.88 -2.64 3.74 -2.58 0.29 -2.26 4.69 -3.23 6.48 9.88 12.46 2.20 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 14 Indonesia Malaysia Filipina Thailand Vietnam China India Jepang Brazil Rusia Turki Afrika Selatan Ket: Positif (+) terdepresiasi, negatif (-) terapresiasi. Perubahan Kurs Tahunan (% YTD) Nilai Rupiah terhadap US$ (Rp/US$) -8.86 2.73 -11.83 1.57 4.04 4.89 0.88 -0.25 -1.28 -3.19 -14 -12 -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 IHSG Indonesia FTSE Malaysia PSEi Filipina SET Thailand STI Singapur Hanoi Vietnam NIFTY India KOSPI Korea NIKKEI Jepang Dow Jones US Return Saham Tahunan (% YTD) 5,792.35 5400 5600 5800 6000 6200 6400 6600 6800 Indeks Harga Saham Gabungan Rupiah pada penutupan perdagangan Jumat (4/5) menyentuh Rp13.945,- per Dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,04% persen dibandingkan penutupan Kamis (3/5). Episode pelemahan rupiah masih dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global serta rencana normalisasi kebijakan suku bunga AS. Negara di kawasan pada saat laporan ini disusun juga menunjukan arah yang sama dengan pelemahan rupiah yakni antara lain Malaysia (0,17%), Filipina (0,07%), Thailand (0,37%), Vietnam (0,04%), China (0,10%). Sementara itu, indeks dollar menunjukan peningkatan sebesar 0,15%. Peningkatan indeks Dollar ini sudah terjadi semenjak (14/4). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada (4/5) berada di zona merah pada level 5.792,3, atau melemah 1,13% dibandingkan penutupan Kamis (3/5). Kondisi ini berbeda dengan pelemahan yang dialami negara-negara lain seperti Malaysia (-0,32%), Thailand (-0,54%), dan China (-0,32%) , sementara itu indeks Filipina dan Vietnam mencatat kenaikan sebesar 0,15% dan 0,05%. Dari 9 sektor yang dibagi, hampir semua sektor mengalami penurunan kecuali sektor pertambangan (JAKMINE). Dihitung dari awal tahun, penurunan IHGS semakin parah yakni mencapai -8,86% sementara negara-negara di kawasan masih menunjukan pertumbuhan positif yakni antara lain Malaysia (2,73), Thailand (1,57), Singapur (4,04%), Vietnam (4,89%) n amun kondisi ini lebih baik jika dibandingkan Filipina yang turun sebesar ( -11,83%). Sampai laporan ini disusun, kondisi perekonomian Amerika Serikat masih menunjukan perbaikan yakni dilihat dari indeks dollar, employee on non farm payroll, tingkat pengangguran, dan inflasi. Sementara itu otoritas moneter Amerika Serikat masih berencana meningkatkan suku bunga acuannya tahun ini, pasar berpendapat bahwa otoritas moneter akan meningkatkan suku bunga 3 kali lagi tahun ini. Hal ini masih membayangi kondisi rupiah dan IHSG sementara Bank Indonesia belum meningkatkan suku bunga acuannya. Harga komoditas minyak dan batu bara pada saat laporan ini dibuat, masih menunjukan penguatan seiring dengan penguatan ekonomi Amerika Serikat. "Ahli Ekonomi dan Perencanaan Fiskal-Keuangan Negara Komaidi Notonegoro mengungkapkan, harga minyak dunia memang sedang mengalami tren naik. Harga minyak dunia akan terus naik, jika dilihat dari faktor pertumbuhan ekonomi dunia saat ini (Kontan)". Dari sisi fundamental, ekonomi Indonesia masih cukup kuat tercermin dari beberapa indikator seperti pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,07 persen, begitu juga inflasi yang hingga April 2018 mencapai 1,09 persen ytd (masih dalam rentang target ±3,5%). Neraca perdagangan selama Januari - Maret 2018 surplus 0,28 miliar USD, dan cadangan devisa akhir Maret 2018 tercatat 126 miliar USD, masih cukup tinggi meskipun lebih rendah dari posisi akhir Februari 2018 sebesar 128 miliar USD, sehingga cukup membiayai 7,9 bulan impor atau 7,7 bulan impor dan pembiayaan utang luar negri pemerintah. (Ibnu)