Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian EDISI LXXXII/X/2018 LAPORAN PASAR HARIAN Senin, 1 Oktober 2018 RUPIAH TERTEKAN, IHSG TERKOREKSI PASCA RILIS INFLASI • Pada penutupan perdagangan Senin (1/10) rupiah melemah ke level Rp14.911 atau terdepresiasi 0,05% dibandingkan penutupan Jumat (28/9). Secara YTD, Rupiah telah terdepresiasi 9,09%. • Seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0.53% ke level 5.944,6. • CDS 5T menurun ke level 129,501 pada hari Senin (1/10). Sejak awal tahun 2018 peningkatan CDS Indonesia mencapai 51.94% ytd. • Yield Obligasi Indonesia 10T mencapai 7,97% sedangkan Yield Obligasi US 10T mencapai 3,08%. Terdapat trend peningkatan yield sejak awal September 2018 baik Indonesia maupun US, namun belakangan spread obligasi Indonesia dan US mengalami penurunan. • Dari pasar komoditas, pada penutupan pasar Senin (1/10), kecenderungan harga komoditas minyak global masih meningkat yaitu Brent berada pada level 82,89 USD/Barrel dan minyak WTI 73,31 USD/barrel. Pada penutupan hari ini dibandingkan Jumat lalu harga CPO dan gas alam mengalami penurunan masing -masing pada level 2105 MYR/MT dan 3,02 USD/MMBTu, sementara harga batubara sedikit meningkat ke level 114 USD/MT. Peristiwa Domestik dan Global: • Rilis data inflasi BPS hari ini mencatatkan deflasi sebesar 0,18% (mtm) dan 2,88% (yoy) pada bulan September 2018. Deflasi terutama didorong oleh turunnya sejumlah harga pangan: daging ayam, bawang merah, dan cabai rawit. Deflasi tertinggi terjadi di kota Parepare sebesar 1,59% dan terend ah terjadi di Tegal, Singkawang, Samarinda, dan Ternate, masing - masing sebesar 0, 01%. • Data pertumbuhan ekonomi AS yang dirilis akhir bulan lalu menunjukan perbaikan ekonomi AS dengan pertumbuhan 4,2% sesuai den gan ekspektasi pasar, menjadi faktor pelemahan rupiah hari ini. • Survei Bank of Japan kuartal ketiga melaporkan sentimen bisnis Jepang merosot di tiga bulan terakhir hingga September. Indeks Manufaktur Besar Tankan,termasuk industri elektronik dan otomotif, merosot 2 poin ke level 19. Naiknya harga bahan mentah dan serangkaian bencana alam yang menganggu p roduksi melemahkan keyakinan bisnis berbagai perusahaan manufaktur besar Jepang. • Perlambatan pada beberapa indikator perekonomian terkini China memungkinkan Bank Sentral PBOC akan mengambil langkah memangka s rasio Giro Wajib Minimum (GWM) untuk mendorong likuiditas dan pertumbuhan. Data bulanan dari Federasi Logistik & Pembelian China menunjukan pesanan ek spor baru turun menjadi 48 dari 49,4 pada bulan Agustus (angka 50 dari skala 100 poin menunjukan aktivitas menyusut). • Harga minyak Brent terus meningkat sepanjang kuartal III dan menyentuh level tertinggi sejak November 2014 menjelang sanksi A S terhadap Iran. • Pemerintah AS dan Kanada berhasil mencapai kesepakatan untuk menandatangani perjanjian perdagangan, yaitu mengizinkan pemerin tah AS mendapatkan akses yang lebih besar ke pasar produk olahan susu (dairy) Kanada, sedangkan Kanada berhak mengajukan keberatan atas potensi bea impor mobil y ang dikirimkan ke AS. Sebelumnya, Meksiko telah terlebih dulu mencapai kesepakatan dengan AS. Kesepakatan diantara ketiga negara ini dalam rangka merombak perj anjian NAFTA. (Ayu) Sumber: Bloomberg, CNN, CNBC, VOA, Fxstreet
10
Embed
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Deputi Bidang … · elektronik dan otomotif, merosot 2 poin ke level 19. Naiknya harga bahan mentah dan serangkaian bencana alam yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian EDISI LXXXII/X/2018
• Pada penutupan perdagangan Senin (1/10) rupiah melemah ke level Rp14.911 atau terdepresiasi 0,05% dibandingkan penutupan Jumat (28/9). Secara YTD, Rupiah telah
terdepresiasi 9,09%.
• Seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0.53% ke level 5.944,6.
• CDS 5T menurun ke level 129,501 pada hari Senin (1/10). Sejak awal tahun 2018 peningkatan CDS Indonesia mencapai 51.94% ytd.
• Yield Obligasi Indonesia 10T mencapai 7,97% sedangkan Yield Obligasi US 10T mencapai 3,08%. Terdapat trend peningkatan yield sejak awal September 2018 baik Indonesia
maupun US, namun belakangan spread obligasi Indonesia dan US mengalami penurunan.
• Dari pasar komoditas, pada penutupan pasar Senin (1/10), kecenderungan harga komoditas minyak global masih meningkat yaitu Brent berada pada level 82,89 USD/Barrel
dan minyak WTI 73,31 USD/barrel. Pada penutupan hari ini dibandingkan Jumat lalu harga CPO dan gas alam mengalami penurunan masing -masing pada level 2105 MYR/MT
dan 3,02 USD/MMBTu, sementara harga batubara sedikit meningkat ke level 114 USD/MT.
Peristiwa Domestik dan Global:
• Rilis data inflasi BPS hari ini mencatatkan deflasi sebesar 0,18% (mtm) dan 2,88% (yoy) pada bulan September 2018. Deflasi terutama didorong oleh turunnya sejumlah
harga pangan: daging ayam, bawang merah, dan cabai rawit. Deflasi tertinggi terjadi di kota Parepare sebesar 1,59% dan terend ah terjadi di Tegal, Singkawang, Samarinda,
dan Ternate, masing - masing sebesar 0, 01%.
• Data pertumbuhan ekonomi AS yang dirilis akhir bulan lalu menunjukan perbaikan ekonomi AS dengan pertumbuhan 4,2% sesuai den gan ekspektasi pasar, menjadi faktor
pelemahan rupiah hari ini.
• Survei Bank of Japan kuartal ketiga melaporkan sentimen bisnis Jepang merosot di tiga bulan terakhir hingga September. Indeks Manufaktur Besar Tankan,termasuk industri
elektronik dan otomotif, merosot 2 poin ke level 19. Naiknya harga bahan mentah dan serangkaian bencana alam yang menganggu p roduksi melemahkan keyakinan bisnis
berbagai perusahaan manufaktur besar Jepang.
• Perlambatan pada beberapa indikator perekonomian terkini China memungkinkan Bank Sentral PBOC akan mengambil langkah memangka s rasio Giro Wajib Minimum
(GWM) untuk mendorong likuiditas dan pertumbuhan. Data bulanan dari Federasi Logistik & Pembelian China menunjukan pesanan ek spor baru turun menjadi 48 dari 49,4
pada bulan Agustus (angka 50 dari skala 100 poin menunjukan aktivitas menyusut).
• Harga minyak Brent terus meningkat sepanjang kuartal III dan menyentuh level tertinggi sejak November 2014 menjelang sanksi A S terhadap Iran.
• Pemerintah AS dan Kanada berhasil mencapai kesepakatan untuk menandatangani perjanjian perdagangan, yaitu mengizinkan pemerin tah AS mendapatkan akses yang lebih
besar ke pasar produk olahan susu (dairy) Kanada, sedangkan Kanada berhak mengajukan keberatan atas potensi bea impor mobil y ang dikirimkan ke AS. Sebelumnya,
Meksiko telah terlebih dulu mencapai kesepakatan dengan AS. Kesepakatan diantara ketiga negara ini dalam rangka merombak perj anjian NAFTA. (Ayu)
Sumber: Bloomberg, CNN, CNBC, VOA, Fxstreet
Nilai TukarPerubahan
(%)Malaysia Filipina Thailand Vietnam China
Indeks Dollar
Periode Indonesia Malaysia Filipina Thailand Vietnam China
Pertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan Inflasi
Pertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan Inflasi
Pertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan Inflasi
Pertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan Inflasi
Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI INDONESIA
6,76
5,27
5
5
6
6
7
7
Pertumbuhan Ekonomi Kuartalan (%, yoy)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 Inflasi Bulanan (%, yoy)
Indonesia Malaysia
Philipines Thailand
Vietnam
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara (%, yoy)
Indonesia Malaysia Philipines
Thailand Vietnam
Perbandingan Inflasi Bulanan Beberapa Negara (%,yoy)
Neraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan Devisa
Neraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan Devisa
Neraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan Devisa
Neraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan Devisa
Neraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan Devisa
SEKTOR EKSTERNAL INDONESIA
1,3
-8,0
-3,04
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
Jun
-10
Sep
-10
De
c-1
0
Mar
-11
Jun
-11
Sep
-11
De
c-1
1
Mar
-12
Jun
-12
Sep
-12
De
c-1
2
Mar
-13
Jun
-13
Sep
-13
De
c-1
3
Mar
-14
Jun
-14
Sep
-14
De
c-1
4
Mar
-15
Jun
-15
Sep
-15
De
c-1
5
Mar
-16
Jun
-16
Sep
-16
De
c-1
6
Mar
-17
Jun
-17
Sep
-17
De
c-1
7
Mar
-18
Jun
-18
Sep
-18
-12
-10
-8
-6
-4
-2
0
2
4
Tho
usa
nd
s
Transaksi Berjalan (Miliar US$) - RHS
% Transaksi Berjalan thd GDP
% Transaksi Berjalan thd GDP & Defisit Transaksi Berjalan