Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian EDISI LX/VIII/2018 LAPORAN PASAR HARIAN Senin, 27 Agustus 2018 • Penutupan perdagangan Senin (27/8) Rupiah menguat 0,20% ke level Rp 14.620 dari hari sebelumnya Rp 14.649. Secara YTD, Rupiah telah terdepresiasi 7,28%. • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau, menguat 0,96% ke level 6.026,0. • Persepsi risiko yang tercermin dari CDS 5 tahun Indonesia sudah meningkat 37,63% Ytd sejak awal tahun 2018. Peningkatan CDS juga terjadi pada negara emerging market lainnya seperti Peru (12,87% Ytd), Meksiko (9,68% Ytd), Filipina (13,79% Ytd), Afrika Selatan (32,86% Ytd), Brazil (76,69% Ytd), Malaysia (48,27% Ytd), dan Turki (209,14% Ytd). • Disaat sejumlah mata uang di Asia menguat, Indeks Bloomberg dollar spot justru justru menunjukan pelemahan sebesar 0,09%; dengan Yield US- 10Y Bonds berada di level 2,81% pada penutupan Senin (27/8). • Harga minyak mentah benchmark WTI dan Brent tercatat lebih rendah pada perdagangan hari ini (27/8), yaitu 68,47USD/Barel dan 75,60 USD/Barel. Sementara harga CPO turun menjadi 2171 MYR/MT, sedangkan batubara masih stabil di tingkat harga 117,9 USD/MT. Peristiwa Domestik dan Global: • Bank Sentral AS atau The Fed bermaksud menaikkan suku bunga acuan Fed rate namun secara bertahap di tahun 2018. Pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell ini kemudian direpon dengan penguatan rupiah dan sejumlah mata uang Asia lainnya karena dinilai dovish atau tidak agresif terkait kenaikan suku bunga. • Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta kepada seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk menghentikan ekspor minyak mereka dan menjual minyak ke PT Pertamina (Persero). Kementerian ESDM selanjutnya akan membuat peraturan yang membatasi harga jual maksimal minyak mentah hasil produksi KKKS ke Pertamina berdasarkan harga minyak mentah Indonesia (ICP) ditambah nilai alfa tertentu. • Pemerintah akan mengkaji 900 komoditas impor untuk menjadi barang konsumsi yang dibatasi melalui kenaikan tarif Pajak Penghasilan (PPh) dalam rangka mengendalikan neraca perdagangan dan defisit neraca transaksi berjalan. • Pemerintah tengah menstabilkan harga beras di pasaran yang saat ini masih di atas harga eceran tertinggi (HET) dengan menyediakan cadangan beras impor sebesar 2 juta ton untuk berbagai kebutuhan. [Ayu] Sumber: Bloomberg, Kontan, CNN Indonesia
10
Embed
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Deputi Bidang … · Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian EDISI LX/VIII/2018
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian EDISI LX/VIII/2018
LAPORAN PASAR HARIANSenin, 27 Agustus 2018
• Penutupan perdagangan Senin (27/8) Rupiah menguat 0,20% ke level Rp 14.620 dari hari sebelumnya Rp 14.649. Secara YTD, Rupiah telah
terdepresiasi 7,28%.
• Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau, menguat 0,96% ke level 6.026,0.
• Persepsi risiko yang tercermin dari CDS 5 tahun Indonesia sudah meningkat 37,63% Ytd sejak awal tahun 2018. Peningkatan CDS juga terjadi
pada negara emerging market lainnya seperti Peru (12,87% Ytd), Meksiko (9,68% Ytd), Filipina (13,79% Ytd), Afrika Selatan (32,86% Ytd),
Brazil (76,69% Ytd), Malaysia (48,27% Ytd), dan Turki (209,14% Ytd).
• Disaat sejumlah mata uang di Asia menguat, Indeks Bloomberg dollar spot justru justru menunjukan pelemahan sebesar 0,09%; dengan Yield US-
10Y Bonds berada di level 2,81% pada penutupan Senin (27/8).
• Harga minyak mentah benchmark WTI dan Brent tercatat lebih rendah pada perdagangan hari ini (27/8), yaitu 68,47USD/Barel dan 75,60
USD/Barel. Sementara harga CPO turun menjadi 2171 MYR/MT, sedangkan batubara masih stabil di tingkat harga 117,9 USD/MT.
Peristiwa Domestik dan Global:
• Bank Sentral AS atau The Fed bermaksud menaikkan suku bunga acuan Fed rate namun secara bertahap di tahun 2018. Pernyataan Gubernur
The Fed Jerome Powell ini kemudian direpon dengan penguatan rupiah dan sejumlah mata uang Asia lainnya karena dinilai dovish atau tidak
agresif terkait kenaikan suku bunga.
• Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta kepada seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk menghentikan
ekspor minyak mereka dan menjual minyak ke PT Pertamina (Persero). Kementerian ESDM selanjutnya akan membuat peraturan yang
membatasi harga jual maksimal minyak mentah hasil produksi KKKS ke Pertamina berdasarkan harga minyak mentah Indonesia (ICP) ditambah
nilai alfa tertentu.
• Pemerintah akan mengkaji 900 komoditas impor untuk menjadi barang konsumsi yang dibatasi melalui kenaikan tarif Pajak Penghasilan (PPh)
dalam rangka mengendalikan neraca perdagangan dan defisit neraca transaksi berjalan.
• Pemerintah tengah menstabilkan harga beras di pasaran yang saat ini masih di atas harga eceran tertinggi (HET) dengan menyediakan cadangan
beras impor sebesar 2 juta ton untuk berbagai kebutuhan. [Ayu] Sumber: Bloomberg, Kontan, CNN Indonesia
Nilai TukarPerubahan
(%)Malaysia Filipina Thailand Vietnam China
Indeks Dollar
Periode Indonesia Malaysia Filipina Thailand Vietnam China
Pertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan Inflasi
Pertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan Inflasi
Pertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan Inflasi
Pertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan Inflasi
Pertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan Inflasi
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI INDONESIA
5,3
5
5
6
6
7
7
Pertumbuhan Ekonomi Kuartalan (%, yoy)
3,12
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 Inflasi Bulanan (%, yoy)
Indonesia Malaysia
Philipines Thailand
Vietnam
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara (%, yoy)
Indonesia Malaysia Philipines
Thailand Vietnam
Perbandingan Inflasi Bulanan Beberapa Negara (%,yoy)
Neraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan Devisa
Neraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan Devisa
Neraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan Devisa
Neraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan Devisa
Neraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan Devisa
SEKTOR EKSTERNAL INDONESIA
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
Jun
-18
Mar
-18
De
c-1
7
Sep
-17
Jun
-17
Mar
-17
De
c-1
6
Sep
-16
Jun
-16
Mar
-16
De
c-1
5
Sep
-15
Jun
-15
Mar
-15
De
c-1
4
Sep
-14
Jun
-14
Mar
-14
De
c-1
3
Sep
-13
Jun
-13
Mar
-13
De
c-1
2
Sep
-12
Jun
-12
Mar
-12
De
c-1
1
Sep
-11
Jun
-11
Mar
-11
De
c-1
0
Sep
-10
Jun
-10
Mar
-10
-12000
-10000
-8000
-6000
-4000
-2000
0
2000
4000
Transaksi Berjalan (Juta US$) - RHS
% Transaksi Berjalan thd GDP
% Transaksi Berjalan thd GDP & Defisit Transaksi Berjalan