Top Banner
i ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN STARTER EKSPERIMEN SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Mitra Dewi Rahmawati NIM. 10150031 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2014
255

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

i

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN

PENDEKATAN STARTER EKSPERIMEN

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syaratuntuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :Mitra Dewi Rahmawati

NIM. 10150031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2014

Page 2: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

ii

Page 3: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

iii

Page 4: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

iv

Page 5: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan

dengan ketakutan; tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran.

- James Thurber

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk.

Ayah dan ibu tercinta, yang telah meridhoi dan banyak

berkorban baik materiil maupun moril, serta spirituil

berupa do’a yang senantiasa mengiringi langkah

penulis.

Page 6: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

vi

PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas

limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya skripsi ini yang berjudul “Analisis

Keterampilan Berpikir Kritis pada Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan

Starter Eksperimen” dapat penulis selesaikan.

Keberhasilan pelaksanaan penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Drs. H. Hartono, M. M. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

yang telah memberikan izin dan rekomendasi kepada penulis mengadakan

penelitian untuk penyusunan skripsi ini.

2. Eko Setyadi Kurniawan, M.Pd.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika dan pembimbing II yang telah memberikan perhatian dan dorongan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Dr. Sriyono, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I dan Drs. H. Azhari, selaku

Dosen Pembimbing II yang dengan penuh kesungguhan, penuh ketelitian, dan

penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan dan pengarahan dalam

penulisan skripsi ini.

4. Suwignyo, S.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 2 Karanganyar yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

5. Drs. Budi Riyanto selaku guru mata pelajaran IPA SMP Negeri 2

Karanganyar yang telah banyak membantu dalam melakukan penelitian ini.

Page 7: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

vii

Page 8: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

viii

ABSTRAK

Mitra Dewi Rahmawati. “Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa padaPembelajaran Fisika dengan Pendekatan Starter Eksperimen”. Skripsi. PendidikanFisika. FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana menganalisis danhasil analisis aspek keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran Fisikamateri Kalor dan Perpindahannya dengan pendekatan Starter Eksperimen.

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Karanganyar pada kelas VIIsemester genap tahun ajaran 2013/2014, menggunakan metode deskriptif yangdiarahkan untuk memperoleh informasi mengenai keterampilan berpikir kritispada indikator apa saja yang muncul serta melihat seberapa besar keterampIlanberpikir kritis siswa dapat berkembang pada pembelajaran Fisika materi Kalor danPerpindahannya dengan pendekatan Starter Eksperimen. Subjek penelitian iniadalah seluruh siswa SMP Negeri 2 Karanganyar kelas VIIA yang berjumlah 32siswa yang dibagi menjadi enam kelompok. Pengambilan subjek penelitian inimenggunakan teknik purposive sampling. Instrumen pengumpulan datamenggunakan lembar observasi dilengkapi rubrik dengan skala rating yang telahmemenuhi syarat validitas dan reliabilitas, dan angket siswa sebagai responpembelajaran. Analisis data menggunakan teknik persentase.

Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa dari lima indikatorketerampilan berpikir kritis siswa yang diamati melalui pendekatan StarterEksperimen, muncul dengan persentase yang bervariasi. Hasil analisis lembarobservasi menunjukkan indiaktor yang memperoleh persentase terbesar adalahindikator bertanya dan menjawab pertanyaan sebesar 82,98%, indikator inidiperkuat dengan hasil analisis menggunakan angket dengan persentase tertinggiyaitu sebesar 81,64%. Aspek yang jumlah persentase rata-ratanya paling rendahyaitu pada indikator mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasisebesar 72,91%. Rata-rata persentase keterampilan berpikir kritis siswa secarakeseluruhan dari lember observasi menunjukkan keterampilan berpikir kritis yangdicapai siswa sebesar 75,90% dan persentase keseluruhan dari angket responketerampilan berpikir kritis siswa sebesar 76,79%. Dengan demikian dapatdisimpulkan bahwa secara umum keterampilan berpikir kritis siswa padapembelajaran Kalor dan Perpindahannya dengan pendekatan Starter Eksperimentergolong baik. Terdapat kemunculan-kemunculan kegiatan berarti yangmerupakan refleksi dari kegiatan berpikir kritis siswa, baik dari individu maupunkelompok selama pembelajaran dengan pendekatan Starter Eksperimen.

Kata kunci: Pendekatan Starter Eksperimen, keterampilan berpikir kritis

Page 9: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

x

DAFTAR ISI

HalamanHALAMAN JUDUL iPERSETUJUAN iiPENGESAHAN iiiPERNYATAAN ivMOTO DAN PERSEMBAHAN vPRAKATA viABSTRAK viiiDAFTAR ISI xDAFTAR TABEL xiDAFTAR GAMBAR xiiiDAFTAR LAMPIRAN xivBAB 1 PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1B. Identifikasi Masalah 7C. Batasan Masalah 8D. Rumusan Masalah 9E. Tujuan Penelitian 9F. Manfaat Penelitian 9

BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIRDAN PERTANYAAN PENELITIAN 11A. Kajian Teori 11

1. Hakikat Fisika 112. Pembelajaran Fisika 163. Pengertian Pendekatan Pembelajaran 284. Pendekatan Starter Eksperimen 295. Hakikat Brpikir Kritis 39

B. Tinjauan Pustaka 48C. Kerangka Berpikir 49D. Pertanyaan Penelitian 51

BAB III METODE PENELITIAN 53A. Jenis Penelitian 53B. Tempat dan Waktu Penelitian 53C. Subjek Penelitian 54D. Teknik Pengumpulan Data 55E. Instrumen Penelitian 56F. Teknik Analisis Data 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 66A. Deskripsi dan Analisis Data 66

1. Hasil Lembar Observasi 672. Hasil Data Anget 97

B. Pembahasan 1021. Pembahasan terhadap Temuan Penelitian 116

Page 10: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

xi

BAB V PENUTUP 119A. Simpulan 119B. Saran 120

DAFTAR PUSTAKA 121LAMPIRAN 124

Page 11: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

xi

DAFTAR TABEL

HalamanTabel 1. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Siswa yang Akan

Dianalisis..................................................................................... 58Tabel 2. Kisi-kisi Instrument Angket Respon Siswa terhadap

Keterampilan Berpikir Kritis....................................................... 61Tabel 3. Tingkat Validitas ......................................................................... 63Tabel 4. Skala Pengukuran........................................................................ 64Tabel 5. Hasil Lembar Observasi Indikator Menginduksi dan

Mempertimbangkan Hasil Induksi sub Indikator MengemukakanHipotesis...................................................................................... 66

Tabel 6. Hasil Lembar Observasi Indikator Menginduksi danMempertimbangkan Hasil Induksi sub Indikator MerancangEksperimen.................................................................................. 68

Tabel 7. Hasil Lembar Observasi Indikator Menginduksi danMempertimbangkan Hasil Induksi sub Indikator MengemukakanKesimpulan.................................................................................. 70

Tabel 8. Hasil Lembar Observasi Indikator Mempertimbangkan ApakahSumber dapat Dipercaya atau tidak sub IndikatorMempertimbangkan Penggunaan Prosedur yang Tepat.............. 71

Tabel 9. Hasil Lembar Observasi Indikator Bertanya dan MenjawabPertanyaan sub Indikator Memberikan Penjelasan Sederhana.... 73

Tabel 10. Hasil Lembar Observasi Indikator Mengobservasi danMempertimbangkan Hasil Observasi sub IndikatorMempertanggungjawabkan Hasil Observasi............................... 75

Tabel 11. Hasil Lembar Observasi Indikator Mengobservasi danMempertimbangkan Hasil Observasi sub Indikator MelaporkanHasil Observasi ........................................................................... 76

Tabel 12. Hasil Lembar Observasi Indikator Menginduksi danMempertimbangkan Hasil Induksi sub Indikator MengemukakanHipotesis...................................................................................... 78

Tabel 13. Hasil Lembar Observasi Indikator Menginduksi danMempertimbangkan Hasil Induksi sub Indikator MerancangEksperimen.................................................................................. 79

Tabel 14. Hasil Lembar Observasi Indikator Menginduksi danMempertimbangkan Hasil Induksi sub Indikator MengemukakanKesimpulan.................................................................................. 81

Tabel 15. Hasil Lembar Observasi Indikator Mempertimbangkan ApakahSumber dapat Dipercaya atau tidak sub IndikatorMempertimbangkan Penggunaan Prosedur yang Tepat.............. 82

Tabel 16. Hasil Lembar Observasi Indikator Bertanya dan MenjawabPertanyaan sub Indikator Memberikan Penjelasan Sederhana.... 84

Tabel 17. Hasil Lembar Observasi Indikator Bertanya dan MenjawabPertanyaan Sub Indikator Menyebutkan Contoh ........................ 86

Page 12: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

xii

Tabel 18. Hasil Lembar Observasi Indikator Mengobservasi danMempertimbangkan Hasil Observasi sub IndikatorMempertanggungjawabkan Hasil Observasi............................... 87

Tabel 19. Hasil Lembar Observasi Indikator Mengobservasi danMempertimbangkan Hasil Observasi sub Indikator MelaporkanHasil Observasi ........................................................................... 88

Tabel 20 . Hasil Lembar Observasi Indikator Mendefinisikan Istilah DanMempertimbangkan Suatu Definisi ............................................ 89

Tabel 21. Hasil Persentase Keterampilan Berpikir Kritis Siswa TiapIndikator pada Pertemuan I dengan Pendekatan SEA padaMetode Eksperimen..................................................................... 90

Tabel 22. Hasil Persentase Keterampilan Berpikir Kritis Siswa TiapIndikator pada Pertemuan II dengan Pendekatan SEA padaMetode Eksperimen..................................................................... 91

Tabel 23. Hasil Persentase Keterampilan Berpikir Kritis secaraKeseluruhan................................................................................. 92

Tabel 24. Hasil Angket Indikator Menginduksi dan MempertimbangkanHasil Induksi ............................................................................... 96

Tabel 25. Hasil Angket Indikator Mempertimbangkan Apakah SumberDapat Dipercaya atau Tidak........................................................ 96

Tabel 26. Hasil Angket Indikator Bertanya dan Menjawab Pertanyaan ..... 97Tabel 27. Hasil Angket Indikator Mengobservasi dan Mempertimbangkan

Hasil Observasi ........................................................................... 98Tabel 28. Hasil Angket Indikator Mendefinisikan Istilah dan

Mempertimbangkan Suatu Definisi ............................................ 98Tabel 29. Hasil Analisis Dengan Data Angket Secara Keseluruhan........... 99

Page 13: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

xiii

DAFTAR GAMBAR

HalamanGambar 1. Hakikat Fisika ............................................................................. 14Gambar 2. Grafik Indikator Keterampilan Berpikir Kritis tiap Pertemuan .. 94Gambar 3. Grafik Indikator Keterampilan Berpikir Kritis secara

Keseluruhan................................................................................. 95Gambar 4. Grafik Hasil Data Angket Keterampilan Berpikir Kritis pada

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan SEA ............................ 100

Page 14: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

HalamanLampiran 1. Lembar Instrumen...................................................................... 125

a. Lembar Hasil Validasi.......................................................... 126b. Format Lembar Observasi.................................................... 134c. Kisi-kisi Lembar Observasi.................................................. 157d. Format Lembar Angket Respon Siswa ................................ 159e. Kisi-kisi Lembar Angket Respon Siswa .............................. 163

Lampiran 2. Instrumen Penelitian .................................................................. 164a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).......................... 165b. Lembar Kerja Siswa (LKS).................................................. 179

Lampiran 3. Data Hasil .................................................................................. 193a. Hasil Validasi Lembar Observasi Oleh Guru

(Tiap Aspek)......................................................................... 194b. Hasil Validasi Lembar Observasi Oleh Dosen

(Tiap Aspek)......................................................................... 203c. Hasil Validasi Lembar Observasi Oleh Guru (Total) .......... 208d. Hasil Validasi Lembar Observasi Oleh Dosen (Total) ........ 209e. Hasil Validasi Lembar Observasi Oleh Guru dan Dosen .... 210f. Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran dengan

SEA ...................................................................................... 211g. Hasil Pengolahan Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran.... 213h. Hasil Pengamatan Lembar Observasi .................................. 215i. Hasil Pengolahan Lembar Observasi (Tiap Kelompok) ...... 261j. Hasil Angket Respon Siswa................................................. 284k. Persentase Keterampilan Berpikir Kritis Tiap Indikator...... 288

Lampiran 4. Berkas Administrasi .................................................................. 289a. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing ................. 290b. Surat Permohonan Izin Validasi Instrumen

(Dosen dan Guru)................................................................. 291c. Surat Permohonan Izin Penelitian........................................ 292d. Surat Permohonan Izin Penelitian (BAPEDA) .................... 293e. Surat Keterangan Penelitian................................................. 294f. Kartu Bimbingan Skripsi ..................................................... 295

Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian............................................................. 297Dokumentasi Penelitian ....................................................... 298

Page 15: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini mengalami

perubahan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan masyarakat telah

terpengaruh oleh revolusi di bidang ilmu, teknologi, dan seni serta arus

globalisasi, sehingga menuntut kesiapan semua pihak untuk menyesuaikan

dengan kondisi yang ada. Perlu disadari bahwa dengan berkembangnya

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, informasi yang akan sampai makin

banyak ragamnya baik sumber maupun bentuk informasinya. Pada konteks

ini pendidikan dan pembelajaran juga mengalami pembaharuan dari waktu

ke waktu dan tidak pernah berhenti. Untuk menghadapi perubahan demi

perubahan itu, maka kemampuan berpikir kritis merupakan aspek yang perlu

mendapat penekanan dalam pengajaran (Patmawati, 2011). Pendidikan

sebagai suatu proses yang disadari untuk mencapai kompetensi dan

mengembangkan potensi siswa sehingga memiliki kecerdasan berpikir,

kecerdasan emosional, berwatak dan berketerampilan untuk siap hidup di

tengah-tengah masyarakat.

Pendidikan dijadikan tolak ukur seseorang mengenai cara berpikirnya,

guna meningkatkan kesejahteraan dan mempertahankan hidup untuk

menghadapi era globalisasi. Kemajuan ilmu pengetahuan akan

mempengaruhi cara belajar yang efektif sehingga perlu adanya cara berpikir

secara terarah dan jelas yaitu berpikir kritis. Berpikir kritis dapat dilatih

Page 16: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

2

pada semua orang untuk dipelajari. Berpikir kritis adalah keharusan, dalam

usaha pemecahan masalah, pembuatan keputusan, sebagai pendekatan,

menganalisa asumsi-asumsi dan penemuan keilmuan.

IPA atau dikenal juga dengan istilah sains adalah ilmu teoritis, tetapi

teori itu didapat dari pengamatan dan eksperimentasi terhadap gejala-gejala

alam. Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara

sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga

merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajaran sains menekankan

pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi

agar peserta didik mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara

ilmiah (Susanti, 2013). Tujuan pembelajaran sains yaitu dapat menjadi

wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,

serta prospek pengembangan yang lebih lanjut dalam menerapkannya di

dalam kehidupan sehari-hari.

Merujuk pada beberapa penjabaran tentang sains diatas, dapat

diketahui bahwa hakikat sains meliputi empat unsur utama. (1) Proses:

prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah

meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan,

evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan. (2) Produk: berupa fakta,

prinsip, teori dan hukum. (3) Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep

sains dalam kehidupan sehari-hari. (4) Sikap: rasa ingin tahu tentang benda,

fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang

Page 17: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

3

menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang

benar; bersifat open ended (Prasetyo, 2011).

Fisika merupakan ilmu yang termasuk rumpun sains, oleh karena itu

fisika mempunyai karakteristik sama dengan sains (Haryani, 2010).

Karakteristik yang membedakan dengan bidang ilmu lain adalah sebagai

berikut. (1) Mempunyai nilai ilmiah, artinya kebenaran dapat dibuktikan

lagi oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan prosedur

seperti yang telah dilakukan terdahulu oleh penemunya. (2) Merupakan

suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan dalam

pengunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. (3)

Merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara

yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi,

penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian

seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain. (4)

Merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan dengan bagian-

bagian konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan

observasi lebih lanjut. (5) Meliputi empat unsur yaitu produk, proses,

aplikasi dan sikap (Djojosoediro, 2010).

Dikutip dari The Global Journal LIPI (2009), Guru Besar Ilmu

Pendidikan Fisika Universitas Negeri Semarang Prof. Wiyanto menilai,

“proses pembelajaran ilmu fisika yang berlangsung di sekolah-sekolah

hingga saat ini cenderung terjebak pada rutinitas”. Rutinitas yang dimaksud

adalah guru memberi rumus, contoh soal, dan latihan-latihan yang

Page 18: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

4

dikerjakan siswa, sehingga siswa akan cepat bosan. Ia menambahkan, pola

pembelajaran fisika harus diberikan dengan memperlakukan dan memberi

kesempatan kepada siswa bertindak seperti ilmuwan yang melakukan

berbagai proses hingga menciptakan suatu teori, bukan langsung

memberikan teori.

Dari pendapat Wiyanto diatas dapat diketahui bahwa pelajaran fisika

seharusnya merupakan pelajaran yang menyenangkan karena berhubungan

dengan kehidupan sehari-hari. Sangat disayangkan mata pelajaran fisika

pada umumnya justru dikenal sebagai mata pelajaran yang ditakuti dan

dianggap susah sehingga tidak disukai murid-murid. Kecenderungan ini

biasanya berawal dari pengalaman belajar mereka dimana mereka

menemukan kenyataan bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran berat dan

serius yang tidak jauh dari persoalan konsep, pemahaman konsep,

penyelesaian soal-soal yang rumit melalui pendekatan matematis. Dalam

pembelajaran fisika di sekolah, siswa seharusnya belajar bukan dengan cara

menghafal tetapi harus terlibat aktif dalam pembelajaran, dengan demikian

hasil pembelajaran yang diharapkan adalah berupa adanya perubahan

kemampuan dan perilaku pada siswa. Perubahan dalam hal ini yaitu

perubahan sebagai hasil dari pembelajaran, seperti bertambahnya

pengetahuan siswa, perubahan pemahaman, sikap dan tingkah laku,

keterampilan, dan sebagainya.

Diperlukan peran guru dalam menentukan metode yang tepat yang

dapat meningkatkan keterampilan siswa sehingga diharapkan meningkat

Page 19: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

5

pula hasil belajarnya. Seorang pendidik harus bisa mengarahkan dan

menggali potensi yang ada pada diri siswa, sehingga siswa mampu

mengembangkan keterampilan-keterampilan tertentu diantaranya

keterampilan berpikir kritis.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan

kualitas pendidikan di Indonesia adalah dengan membenahi kurikulum

sekolah dasar dan menengah yang tertuang dalam peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 dan 23 tahun 2006

tentang standar isi dan standar kompetensi lulusan dan pada Permen RI

nomor 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi kelulusan mengatakan

standar kompetensi kelulusan pada satuan pendidikan menengahbertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,akhlak mulia, serta Keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikutipendidikan lebih lanjut dan tujuan standar kompetensi kelulusan padakelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalahuntuk mengembangkan logika, kemampuan berpikir dan analisispeserta didik.

Mata pelajaran Fisika adalah mata pelajaran sains yang dapat

mengembangkan kemampuan berpikir analisis deduktif dengan

menggunakan berbagai peristiwa alam dan penyelesaian masalah, baik

secara kualitatif maupun kuantitatif dengan menggunakan matematika serta

dapat mengambangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri.

Dari definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran Fisika

merupakan salah satu mata pelajaran sains yang didalamnya mempelajari

bagian-bagian dari alam dan interaksinya, sehingga membutuhkan

kemampuan berpikir kritis. Sumber daya manusia yang profesional dan

Page 20: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

6

berkualitas akan tercipta jika ilmu yang diperoleh digali lebih dalam dengan

mengembangkan budaya berpikir kritis. Mengajarkan keterampilan berpikir

kritis dan memadukannya dengan materi pembelajaran (kurikulum) dapat

membantu para siswa untuk menjadi pemikir yang kritis dan kreatif secara

efektif.

Pada dasarnya siswa mempunyai keterampilan berpikir kritis dalam

belajar misalnya keterampilan bertanya, hipotesis, klasifikasi, observasi

(pengamatan) dan interpretasi. Tetapi keterampilan-keterampilan ini

terkadang tidak berkembang dengan baik, maka diperlukan adanya metode

yang mampu menggali keterampilan berpikir kritis siswa dalam

pembelajaran fisika. Salah satunya adalah melalui kegiatan eksperimen,

karena kegiatan eksperimen membantu siswa untuk memahami suatu

kejadian, melihat suatu kejadian lebih rinci dari sebelumnya dan setelah itu

mengingat kejadian tersebut.

Melalui metode eksperimen siswa diberi kesempatan untuk

mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses,

mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik

kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau proses sesuatu

(Supriatin, 2014). Metode eksperimen merupakan cara pembelajaran yang

mengajarkan siswa untuk menjadi kritis, analisis, argumentatif dan mencari

jawaban-jawaban berbagai permasalahan melalui pengalaman-pengalaman

langsung.

Page 21: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

7

Salah satu pendekatan pembelajaran fisika yang inovatif yang

digunakan dalam metode eksperimen yaitu pendekatan Starter Eksperimen

atau Starter Experiment Approach (SEA). Model pembelajaran dengan

pendekatan SEA dalam pembelajaran adalah pendekatan yang tepat

digunakan dalam metode eksperimen, karena menurut Benny Suprapto

Brotosiswoyo dalam Lestari (2012) dengan menggunakan pendekatan SEA

ada kecenderungan guru dapat menunjukkan kemampuan dasar/umum fisika

yang dimiliki siswa yakni metodologi, konseptualisasi, pemahaman konsep,

aplikasi konsep, tata nilai, dan dimensi sosial melalui pengamatan langsung

maupun tak langsung, kesadaran tentang skala besaran (sense of scale),

memahami bahasa simbolik matematis, memahami kerangka logika taat

azas (logical self consistency) dari hukum alam, memahami inferensi logis,

memahami hukum sebab akibat, merumuskan permodelan matematis, serta

membangun konsep. Kemampuan-kemampuan yang ditunjukkan tersebut

tidak lepas dari salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu

keterampilan berpikir kritis. Jadi terdapat hubungan yang erat antara

keterampilan berpikir kritis dengan pendekatan pembelajaran yang akan

digunakan dalam penelitian, yaitu pendekatan Starter Eksperimen.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang muncul

dapat diidentifikasi sebagai berikut.

Page 22: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

8

1. Fisika dianggap pelajaran membosankan. Kecenderungan ini biasanya

berawal dari pengalaman belajar mereka dimana mereka menemukan

kenyataan bahwa pelajaran fisika hanya memberi latihan-latihan yang

harus dikerjakan siswa.

2. Pembelajaran fisika, terutama dalam proses menemukan suatu konsep

membutuhkan keterampilan berpikir kritis.

3. Pendekatan pembelajaran fisika yang inovatif berbasis riset adalah model

yang digunakan dalam penelitian ini, guna menganalisis keterampilan

berpikir kritis pada siswa. Model pembelajaran ini adalah model

pembelajaran dengan pendekatan Starter Eksperimen.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah maka penulis membatasi masalah

pada aspek-aspek yang menjadi fokus pada penelitian ini, yakni.

1. Keterampilan berpikir kritis yang diteliti meliputi:

a. Keterampilan menginduksi dan menentukan hasil induksi,

b. Keterampilan mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya

atau tidak,

c. Keterampilan bertanya dan menjawab pertanyaan,

d. Keterampilan mengobservasi dan mempertimbangkan laporan

observasi, serta

e. Keterampilan mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu

definisi.

Page 23: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

9

2. Materi yang digunakan pada kegiatan pembelajaran dibatasi pada

bahasan Kalor dan Perpindahannya.

3. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah pendekatan

Starter Eksperimen.

4. Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah metode

Eksperimen.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana hasil analisis

aspek keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran Fisika tentang

Kalor dan Perpindahannya dengan pendekatan Starter Eksperimen?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar aspek keterampilan

berpikir kritis siswa pada pembelajaran Fisika tentang Kalor dan

Perpindahannya dengan pendekatan Starter Eksperimen.

F. Manfaat Penelitian

Terkait dengan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka

manfaat yang diharapkan dari penelitian ini:

Page 24: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

10

1. Bagi siswa : Informasi dari hasil penelitian dapat digunakan sebagai

koreksi dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dalam

pembelajaran.

2. Bagi guru: Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai masukan dalam

kegiatan pembelajaran atau penyampaian materi pada metode

Eksperimen dengan pendekatan Starter Eksperimen.

3. Bagi mahasiswa: Sebagai motivasi mempersiapkan diri untuk menjadi

guru yang tanggap dan profesional. Hasil penelitian dapat digunakan

sebagai referensi untuk mengetahui metode pembelajaran yang dapat

mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Page 25: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

11

BAB IIKAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR

DAN PERTANYAAN PENELITIAN

A. Kajian Teori

1. Hakikat Fisika

Manusia adalah makhluk berpikir yang setiap saat dalam hidupnya

sejakdilahirkan sampai menjelang ajal tiba tak pernah berhenti berpikir.

Hampir tak adamasalah yang menyangkut kehidupannya dapat terlepas dari

jangkauan pikirannya.Berpikir itulah yang mencirikan hakikat manusia dan

berkat kegiatan berpikirjualah dia menjadi manusia. Berpikir pada dasarnya

merupakan sebuah proses yangdapat menghasilkan pengetahuan.

Ilmu sebagai produk yang diperoleh manusia dari kegiatan berpikir

kaitannya terbatas hanya pada hal-hal yang dapat dijangkau oleh

pengalamannya. Hal ini karena lingkup kemampuan pancaindera manusia

termasuk segala peralatan atau teknologi yang dikembangkan sebagai alat

bantu pengamatan, jangkauannya terbatas hanya pada dunia empiris.

Fisika sebagai ilmu pengetahuan telah berkembang sejak awal abad

ke-14 yang lalu. Fisika bersama-sama dengan biologi, kimia, serta

astronomi tercakup dalam kelompok ilmu-ilmu alam (natural sciences)

atau secara singkat disebut science. Dalam bahasa Indonesia istilah science

ini diterjemahkan menjadi sains atau Ilmu Pengetahuan Alam. Sains

termasuk fisika merupakan salah satu bentuk ilmu. Oleh karena itu, ruang

lingkup kajiannya juga terbatas hanya pada dunia empiris, yakni hal-hal

Page 26: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

12

yang terjangkau oleh pengalaman manusia. Alam dunia yang menjadi

objek telaah fisika ini sebenarnya tersusun atas kumpulan benda-benda dan

peristiwa-peristiwa yang satu dengan lainnya terkait dengan sangat

kompleks.

Fisika sebagai ilmu merupakan landasan pengembangan teknologi

sehingga teori-teori fisika sangat membutuhkan tingkat kecermatan yang

tinggi. Oleh karena itu, fisika berkembang dari ilmu yang bersifat kualitatif

menjadi ilmu yang bersifat kuantitatif. Menurut Wospakrik (Patmawati:

2011) fisika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang pada

dasarnya bertujuan untuk mempelajari dan memberi pemahaman kuantitatif

terhadap berbagai gejala atau proses alam dan sifat zat serta penerapannya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa semua proses fisika ternyata dapat dipahami

melalui sejumlah hukum alam yang bersifat dasar. Namun demikian,

pemahaman ini memerlukan pengetahuan abstraksi dari proses yang

bersangkutan dan penalaran teoretis secara terperinci dalam komponen-

komponen dasarnya secara berstruktur agar dapat dirumuskan dan diolah

secara kuantitatif. Perumusan kuantitatif ini memungkinkan dilakukan

analisis secara mendalam terhadap masalah yang dikaji dan melakukan

prediksi tentang hal-hal yang akan terjadi berdasarkan model penalaran

yang diajukan. Sifat kuantitatif ini dapat meningkatkan daya prediksi dan

kontrol fisika.

Collette dan Chiappetta (Sutrisno: 2006) menyatakan bahwa “sains

pada hakikatnya merupakan sebuah kumpulan pengetahuan (“a body of

Page 27: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

13

knowledge”), cara atau jalan berpikir (“a way of thinking”), dan cara untuk

penyelidikan (“a way of investigating”)”. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa, pernyataan Collette dan Chiappetta merupakan pandangan yang

komprehensif atas hakikat IPA atau sains.

Istilah lain yang juga digunakan untuk menyatakan hakikat IPA

adalah IPA sebagai produk untuk pengganti pernyataan IPA sebagai sebuah

kumpulan pengetahuan (a body of knowledge), IPA sebagai sikap untuk

pengganti pernyataan IPA sebagai cara atau jalan berpikir (a way of

thinking), dan IPA sebagai proses untuk pengganti pernyataan IPA sebagai

cara untuk penyelidikan (a way of investigating) (Sutrisno: 2006). Karena

fisika merupakan bagian dari IPA atau sains, maka sampai pada tahap ini

dapat disamakan persepsinya bahwa hakikat fisika adalah sama dengan

hakikat IPA atau sains, hakikat fisika adalah sebagai produk (“a body of

knowledge”), fisika sebagai sikap (“a way of thinking”), dan fisika sebagai

proses (“a way of investigating”). Berikut Sutrisno (2006) mengemukakan

lebih rinci mengenai hakikat fisika.

Fisika sebagai produk. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan

manusia, terjadi interaksi antara manusia dengan alam lingkungannya.

Interaksi itu memberikan pembelajaran kepada manusia sehinga

menemukan pengalaman yang semakin menambah pengetahuan dan

kemampuannya serta berubah perilakunya. Dalam wacana ilmiah, hasil-

hasil penemuan dari berbagai kegiatan penyelidikan yang kreatif dari pada

ilmuwan diinventarisir, dikumpulkan dan disusun secara sistematik

Page 28: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

14

menjadi sebuah kumpulan pengetahuan yang kemudian disebut sebagai

produk atau “a body of knowledge”. Pengelompokkan hasil-hasil penemuan

itu menurut bidang kajian yang sejenis menghasilkan ilmu pengetahuan

yang kemudian disebut sebagai fisika, kimia dan biologi. Untuk fisika,

kumpulan pengetahuan itu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum,

rumus, teori dan model.

Gambar 1. Hakikat fisika

Fisika sebagai proses. IPA sebagai proses atau juga disebut sebagai

“a way of investigating” memberikan gambaran mengenai bagaimana para

ilmuwan bekerja melakukan penemuan-penemuan, jadi IPA sebagai proses

memeberikan gambaran mengenai pendekatan yang digunakan untuk

menyusun pengetahuan. Dalam IPA dikenal banyak metode yang

menunjukkan usaha manusia untuk menyelesaikan masalah. Para ilmuwan

astronomi misalnya, menyusun pengetahuan mengenai astronomi dengan

berdasarkan kepada observasi dan prediksi. Ilmuwan lain banyak yang

menyusun pengetahuan dengan berdasarkan kepada kegiatan laboratorium

atau eksperimen yang terfokus pada hubungan sebab akibat. Cukup jelas

Page 29: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

15

bahwa untuk memahami fenomena alam dan hukum-hukum yang berlaku,

perlu dipelajari objek-objek dan kejadian-kejadian di alam itu. Objek-objek

dan kejadian-kejadian alam itu harus diselidiki dengan melakukan

eksperimen dan observasi serta dicari penjelasannya melalui proses

pemikiran untuk mendapatkan alasan dan argumentasinya. Jadi

pemahaman fisika sebagai proses adalah pemahaman mengenai bagaimana

informasi ilmiah dalam fisika diperoleh, diuji dan divalidasikan.

Fisika sebagai sikap. Dari penjelasan mengenai hakikat fisika

sebagai produk dan hakikat fisika sebagai proses di atas, tampak terlihat

bahwa penyusunan pengetahuan fisika diawali dengankegiatan-kegiatan

kreatif seperti pengamatan, pengukuran dan penyelidikan atau percobaan,

yang kesemuanya itu memerlukan proses mental, sikap dan keterampilan

yang berasal dan pemikiran. Jadi dengan pemikirannya orang bertindak dan

bersikap, sehingga akhirnya dapat melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah itu.

Oleh para ahli psikologi kognitif, pekerjaaan dan pemikian para ilmuwan

IPA termasuk fisika di dalamnya, dipandang sebagai kegiatan kreatif,

karena ide-ide dan penjelasan-penjelasan dari suatu gejala alam disusun

dalam pikiran.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa fisika pada

hakikatnya adalah kumpulan pengetahuan (produk), cara atau jalan berpikir

(sikap) dan cara untuk penyelidikan (proses) yang kajiannya terbatas pada

dunia empiris dan memiliki tujuan untuk memberi pemahaman terhadap

gejala atau prosaes alam. Selain itu lebih dikhususkan lagi bahwa tujuan

Page 30: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

16

dasar fisika adalah mencari pengetahuan yang bersifat umum dalam bentuk

teori, hukum, kaidah dan asas yang dapat diandalkan.

2. Pembelajaran Fisika

Pembelajaran merupakan istilah lain untuk proses belajar mengajar.

Belajar dan Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari

kegiatan manusia. Sebelum memahami hakikat pembelajaran dan

pembelajaran fisika, maka diperhatikan tentang pengertian belajar terlebih

dahulu karena hakikat pembelajaran tidak bisa lepas dari hakikat belajar.

Banyak pengertian belajar yang dicetuskan oleh para ahli, namun

umumnya ahli-ahli (baik ahli psikologi maupun pendidikan) mempunyai

pendapat yang sama bahwa hasil suatu aktivitas belajar adalah “perubahan”

(Patmawati, 2011). Perubahan itu terjadi akibat “pengalaman”. Dari

kesamaan ini lahir pengertian belajar secara umum atau popular. Pengertian

umum inilah yang banyak digunakan oleh para praktisi di lapangan

khususnya guru.

Arifin (2000) berpendapat belajar merupakan proses aktif siswa

untuk mempelajari dan memahami konsep-konsep yang dikembangkan

dalam kegiatan belajar mengajar, baik individual maupun kelompok, baik

mandiri maupun dibimbing. Secara umum belajar adalah terjadinya

perubahan pada diri orang yang belajar karena pengalaman. Perubahan

tersebut bisa dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai

dan sikap.

Page 31: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

17

a. Hakikat Pembelajaran

Sesuai dengan pengertian belajar secara umum, yaitu bahwa belajar

merupakan suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan

tingkah laku, maka pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan

yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku

siswa berubah kearah yang lebih baik.

Pembelajaran menurut Depdiknas (2005: 3) adalah pengetahuan,

keterampilan atau sikap baru pada saat individu berinteraksi dengan

informasi dan lingkungan. Proses pembelajaran mencakup pemilihan,

penyusunan, cara menyampaikan informasi dalam suatu lingkungan

yang sesuai dan cara siswa berinteraksi dengan informasi itu.

Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi,

memfasilitasi dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada

peserta didik. Pembelajaran adalah suatu proses untuk membuat orang

belajar atau aktifitas guru untuk menciptakan kondisi yang

memungkinkan proses belajar siswa berlangsung optimal.

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar

dan sengaja, oleh karena itu pembelajaran pasti mempunyai tujuan.

Tujuan pembelajaran ini adalah membantu para siswa agar

memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah

laku siswa bertambah baik kuantitas maupun kualitasnya. Tingkah

laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai

Page 32: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

18

atau norma yang beerfungsi sebagai pengendali sikap den perilaku

siswa.

Ciri-ciri pembelajaran adalah sifat atau keadaan yang khas dimiliki

oleh kegiatan pembelajaran. Menurut Eggen & Kauchak dalam Krisna

(2009) menjelaskan bahwa ada enam ciri pembelajaran yang efektif,

yaitu: (1) siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya

melalui mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-

kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan

generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan, (2)

guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi

dalam pelajaran, (3) aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan

pada pengkajian, (4) guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan

dan tuntunan kepada siswa dalam menganalisis informasi, (5)

orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan

keterampilan berpikir, serta (6) guru menggunakan teknik mengajar

yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya mengajar guru.

Sesuai dengan pengertian dan penjabaran tokoh, maka dapat

diketahui bahwa ciri-ciri pembelajaran adalah sebagai berikut:

a) Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara

sistematis.

b) Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa

dalam belajar.

Page 33: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

19

c) Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan

menantang bagi siswa.

d) Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat

dan menarik.

e) Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan

menyenangkan bagi siswa.

f) Pembelajaran dapat membuat siswa menerima pelajaran secara

fisik maupun psikologis.

Sains merupakan bagian dari kehidupan kita dan kehidupan kita

merupakan bagian dari sebuah pembelajaran khususnya pembelajaran

sains. Pendidikan sainsseharusnya bukan saja berguna bagi anak

dalam kehidupannya, melainkanjuga untuk perkembangan suatu

masyarakat dan kehidupan yang akandatang. Menurut Orlich dalam

Patmawati (2011), bahwa suatu ciri pendidikan sains adalah bahwa

sains lebih dari sekedar kumpulan yangdinamakan fakta. Cross dalam

Patmawati (2011) menyatakan bahwabelajar sains bukan hanya untuk

memahami konsep-konsep ilmiah danaplikasinya dalam masyarakat,

melainkan juga untuk mengembangkanberbagai nilai. Dalam keadaan

ini siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan pengetahuannya

secara mandiri melalui proseskomunikasi yang menghubungkan

pengetahuan awal yang dimiliki denganpengetahuan yang akan atau

harus ditemukannya. Pembelajaran fisikalebih menekankan pada

proses kegiatan yang dialami siswamelalui interaksi dengan

lingkungan dalam menguasai konsep fisikamelalui penerapan

Page 34: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

20

padaaktivitas siswa itu sendiri. Dengan demikian dapat diketahui

bahwa pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara

siswa dengan lingkungannya, dan melalui proses tersebut dapat

mengakibatkan perubahan perilaku kearah yang lebih baik

Terdapat dua aspek penting dalam sains yaitu proses sains

danproduk sains. Fisika dipandang sebagai suatu proses dan sekaligus

produksehingga dalam pembelajarannya harus mempertimbangkan

strategi ataumetode pembelajaran yang salah satunya melalui kegiatan

metode eksperimen. Melalui kegiatan eksperimen, siswa melakukan

olah pikir dan tangan.

b. Metode Eksperimen

Metode berasal dari bahasa Yunani yang berarti “metodos”, yang

terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha” yang berati melalui atau

melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Jadi metode

bararti suatu jalan yang dilalui untuk mrncapai tujuan (Arief, 2002).

Dalam pengertian umum metode diartikan sebagai cara

mengerjakan sesuatu. Menurut Patmawati (2011) metode adalah

semua cara yang digunakan dalam upaya mendidik. Menurut Sudjana

(2000), metode adalah cara yang dipergunakan guru dalam mencapai

tujuan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia metode adalah cara yang

teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud. Metode

mempunyai arti yang sangat luas. Karena mengajar merupakan bentuk

Page 35: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

21

upaya mendidik, maka metode yang dimaksud adalah metode

mengajar.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006) metode adalah

suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Menurutnya pula, metode adalah pelicin jalan pengajaran-

pengajaran menuju tujuan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode

sangat diperlukan oleh guru dalam menunjang kegiatan belajar

mengajar untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai setelah poses

belajar mengajar berakhir. Sedangkan menurut Aminuddin Rasyid

(2003) metode adalah berbagai cara yang teratur dan sistematis yang

dilakukan dan ditempuh guru dalam memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk mendapat isi pelajaran yang mereka butuhkan.

Dari beberapa pengertian metode, didalamnya terdapat muatan-

muatan substantif yang secara implisit menyatakan suatu pengertian

yang sama. Dengan kata lain, ada muatan nilai yang sama dalam

masing-masing pengertian metode. Metode mengajar adalah jalan

seorang guru untuk memberi pemahaman kepada murid-muridnya dan

merubah tingkah lakunya sesuai dengan tujuan-tujuan yang

diinginkan. Metode mengajar mempunyai arti yang lebih daripada

hanya sekedar sebagai alat untuk menyampaikan ilmu dan

pengetahuan kepada siswa. Selain itu metode mengajar bermakna juga

sebagai alat untuk menolong para pelajar memperoleh keterampilan,

Page 36: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

22

kebiasaan-kebiasaan, sikap-sikap, minat dan nilai-nilai yang

diingainkan.

Pentingnya guru mengajar dengan menggunakan metode yang

baik dan tepat. Baik dalam arti dapat menarik perhatian siswa dan

tepat dalam pengertian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

Guru menggunakan metode dalam pengajaran tentunya tidak sekedar

metode sebagai cara mengajar, melainkan hendaknya menguasai

ruang lingkup metode itu sendiri. Suatu proses belajar mengajar

dikatakan baik, bila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan

belajar yang efektif. Pengertian ini menuntut pentingnya posisi

metode dalam pengajaran agar lebih efektif dan efisien. Pemilihan

suatu metode menagajar dipengaruhi oleh tujuan instruksional yang

mencakup (1) penerimaan pengetahuan yang berupa fakta, konsep-

konsep, prinsip, (2) aplikasi pengetahuan atau penerimaan

keterampilan dan (3) tujuan yang bersifat efektif atau motivasional

yaitu berhubungan dengan pengembangan atau perubahan sikap atau

perasaan. Jadi metode pengajaran adalah cara dan teknik yang

ditempuh guru dalam menyampaikan bahan ajar kepada siswa secara

tepat sehingga diperoleh hasil yang maksimal.

Dengan demikian, berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh

para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode mengajar

adalah suatu jalan atau cara yang tersusun secara sistematis yang

digunakan oleh guru untuk menyajikan materi pelajaran secara efektif

Page 37: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

23

dan membantu siswa memperoleh keterampilan-keterampilan, sikap,

minat dan lain-lainyang diinginkan sesuai dengan tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan.

Dalam penelitian ini peneliti menerapkan metode eksperimen.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006) metode

eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, dimana

siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktiakn

sendiri sesuatu yang mereka pelajari. Suparni (2007) mengemukakan

bahwa dengan kegiatan eksperimen siswa mendapat kesempatan

untuk melakukan pembuktian terhadap suatu teori maupun konsep.

Metode eksperimen merupakan salah satu belajar dengan melakukan

percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan

hasil percobaannya, sehingga siswa dapat membuktikan sendiri asal-

usul dari suatu teori.

Metode eksperimen atau praktikum menurut Mulyasa E(2005: 10)

merupakan suatu bentuk pembelajaran yang melibatkan peserta didik

bekerja dengan benda-benda, bahan-bahan dan peralatan laboratorium

baik secara perorangan maupun kelompok. Menurut Sudjana (2000:

83), praktikum merupakan metode mengajar yang sangat efektif,

sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha

sendiri berdasarkan fakta (data) yang benar. Abu Ahmadi dalam

Patmawati (2011) menjeskan bahwa praktikum adalah metode

pengajaran dimana guru dan murid bersama-sama mengerjakan

Page 38: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

24

sesuatu sebagai latihan praktis dari apa yang diketahui. Sejalan dengan

pendapat Abu Ahmadi, Fahurrahman dalam Maximilianus Regi

(2013) berpendapat metode eksperimen merupakan metode atau cara

dimana guru dan murid bersama-sama mengerjakan suatu latihan dan

percobaan untuk mengetahui pengeruh atau akibat dari sesuatu aksi.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999) bereksperimen adalah

keterampilan untuk mengadakan pengujian terhadap ide-ide yang

bersimber dari fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan sehingga

dapat diperoleh informasi yang menerima atau menolak ide-ide itu.

Dalam bereksperimen siswa diberi kesempatan untuk menemukan

sendiri fakta-fakta yang ingin diketahuinya dengan melakukan

kegiatan eksperimen sendiri maupun kelompok. Dengan kata lain

metode eksperimen menekankan pada kegiatan yang harus dialami

sendiri oleh siswa, mencari sendiri dan menemukan sendiri.

Eksperimen merupakan kegiatan yang berbentuk praktik dengan

mempergunakan alat-alat bantu tertentu, dalam hal ini guru melatih

keterampilan siswa dalam penggunaan alat-alat yang telah diberikan

kepada siswa. Dalam proses belajar mengajar dengan metode

eksperimen siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau

melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek,

menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri

mengenai suatu objek, keadaan atau proses tertentu. Dengan

demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran,

Page 39: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

25

atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik

kesimpulan atas proses yang dialaminya itu.

Dari beberapa pengertian eksperimen diatas, dapat diketahui

bahwa eksperimen merupakan suatu kegiatan pembelajaran berupa

praktik yang menggunakan alat-alat tertentu. Dimana kegiatan ini

dapat melatih kemampuan keterampilan, pengetahuan, dan sikap

secara bersama-sama.

Eksperimen merupakan latihan bagi siswa yang bertujuan untuk

mempraktekan teori yang telah dipelajari, mencoba suatu teori baru

dalam kondisi aktual, untuk memperbaiki dan menyempurnakan teori

serta metode yang digunakan. Pada metode eksperimen siswa diberi

tugas percobaan tertentu oleh guru, kemudian tugas dan percobaan

tersebut dilakukan sendiri siswa dengan praktikum dan pengamatan

untuk mengetahui sampai mana kebenaran dari ilmu yang

dipelajarinya.

Eksperimen tidak lepas dengan laboratorium. Laboratorium

idealnya memang suatu ruangan khusus dimana orang dapat

malakukan eksperimen. Tetapi dalam pengertiannya, laboratorium

dapat di kelas dan dapat di lingkungan.

Kegiatan eksperimen penting dilakukan terus menerus untuk

mengembangkan pengetahuan siswa dan membandingkan apa yang

mereka temukan serta mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.

Kegiatan dalam bereksperimen difokuskan pada berpikir kreatif dan

Page 40: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

26

berpikir kritis, memecahkan masalah dan interaksi antara siswa

dengan teman sebayanya untuk menjadikan mereka lebih kreatif dan

menggunakan pengetahuan-pengetahuan baru.

Fungsi dari metode eksperimen diharapkan tidak hanya sekedar

untuk mengecek/mencocokan kebenaran teori yang telah diajarkan di

kelas. Tujuan kegiatan eksperimen selain untuk memperoleh

pengetahuan yang bersifat kognitif, juga untuk memperoleh

keterampilan, dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan

tersebut pada situasi baru/lain serta memperoleh sikap ilmiah. Manfaat

kegiatan praktikum diantaranya adalah menerapkan,

mengkonfirmasikan, atau memperdalam teori, bekerja sama dalam

kelompok dan melatih keterampilan psikomotor. Manfaat lainnya

adalah siswa akan memiliki pengertian dasar tentang fisika, memiliki

keterampilan kerja di bidang fisika dan siswa akan menyadari

pentingnya pengetahuan alam untuk pembangunan, terutama

pengetahuan di bidang teknologi.

Menurut Mulyati Arifin (2000) keuntungan penggunaan metode

praktikum adalah: 1) dapat memberikan gambaran yang kongkrit

tentang suatu peristiwa. 2) Siswa dapat mengamati proses. 3) Siswa

dapat mengembangkan keterampilan inkuiri. 4) Siswa dapat

mengambangkan sikap ilmiah dan membantu guru untuk mencapai

tujuan pembelajaran lebih efektif dan efisien.

Page 41: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

27

Selain itu Dedy Kurniawan dalam Patmawati (2011)

mengemukakan bahwa proses pembelajaran di sekolah dengan metode

eksperimen memberikan beberapa keuntungan antara lain (1) siswa

terlibat aktif dalam melakukan percobaan karena siswa melakukan

sendiri, (2) semua siswa mendapat kesempatan untuk melakukan

pembuktian terhadap suatu teori maupun konsep, (3) siswa menjadi

terampil menggunakan alat, (4) siswa terlatih untuk berpikir ilmiah

seperti ilmuwan, (5) hasil belajar siswa sifatnya tahan lama (retens)

dan (6) siswa semakin mempercayaikonsep yang telah dicobanya

sendiri.

Selain memiliki keuntungan, suatu metode tentu saja memiliki

kelemahan. Beberapa kelemahan metode eksperimen adalah (1)

memerlukan waktu secara khusus karena praktikum membutuhkan

waktu yang cukup lama, (2) biaya sangat mahal karena membutuhkan

peralatan yang memadai dan dalam jumlah banyak, (3) kegagalan

dalam praktikum.

Sumaji dalam Patmawati (2011) mengemukakan beberapa aspek

penting yang dapat diperhatikan dalam memberdayakan peserta didik

melalui pembelajaran IPA (fisika) sebagai berikut:

a. pentingnya memahami bahwa pada saat memulai kegiatan

pembelajaran, siswa telah memiliki berbagai konsepsi, pengetahuan

yang relevan dengan apa yang mereka pelajari

Page 42: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

28

b. aktivitas siswa melalui berbagai kegiatan nyata dengan alam menjadi

hal yang utama dalam pembelajaran IPA (fisika)

c. dalam setiap pembelajaran IPA (fisika), kegiatan bertanya baik guru

maupun siswa menjadi bagian yang penting, bahkan menjadi bagian

utama dalam pembelajaran

d. berkaitan dengan kegiatan bertanya bagi peserta didik, pertanyaan

“mengapa” menjadi hal yang fundamental dalam IPA (fisika).

Kemampuan peserta didik untuk memberi penjelasan tentang

kemengapaan fenomena alam akan sangat berguna dalam memahami

suatu masalah.

Berdasarkan pemaparan tentang hakikat pembelajaran dan metode

diatas, dalam belajar IPA (fisika) peserta didik lebih dilibatkan secara aktif

dengan tujuan untuk mengajarkan cara berpikir kritis dan ilmiah agar

peserta didik dapat menjalankan proses pembelajaran fisika. Pembelajaran

fisika adalah proses menjadikan anak atau siswa belajar fisika. Belajar

fisika dengan menggunakan metode yang relevan akan membantu siswa

memperoleh pengetahuan, selain itu metode mengajar bermakna juga

sebagai alat untuk menolong pelajar-pelajar memperoleh keterampilan,

kebiasaan-kebiasaan, sikap-sikap, minat dan nilai-nilai yang diingainkan.

3. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau

sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada

pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat

Page 43: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

29

umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari

metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.Menurut Syaiful

(2003:62) “Menyatakan pendekatan merupakan suatu pandangan guru

terhadap siswa dalam menilai, menentukan sikap dan perbuatan yang

dihadapi dengan harapan dapat memecahkan masalah dalam mengelola

kelas yang nyaman dan menyenangkan dalam proses pembelajaran”.Jadi

dapat diketahui bahwa pendekatan pembelajaran itu merupakan suatu hal

yang harus dilakukan oleh guru kepada siswa sehingga akan menumbuhkan

hasil belajar yang menyenangkan serta tercapailah proses pembelajaran

yang diinginkan guru.

4. Pendekatan Starter Eksperimen (Starter Experiment Approach)

a. Definisi SEA

Pada dasarnya pendekatan pembelajaran berkembang saat ini

menekankan pada bagaimana membelajarkan siswa secara maksimal

sehingga suasana belajar di kelas menjadi kondusif untuk siswa. Salah

satu pendekatan yang ada adalah Pendekatan Starter Eksperimen.

Pendekatan Starter Eksperimen adalah terjemahan dari Starter

Experiment Approach, merupakan pendekatan komprensif untuk

pengajaran sains, yang mencakup berbagai strategi pembelajaran yang

biasanya diterapkan secara terpisah dan berorientasi pada keterampilan

proses. Kegiatan pembelajaran dengan SEA ialah bila kegiatan balajar

bisa dilakukan dengan percobaan. SEA mempunyai ciri khusus yaitu

mengetengahkan lingkungan sebagai penyulut (starter) selanjutnya,

Page 44: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

30

pembelajaran dilakukan dengan mempraktekan prinsip-prinsip metode

ilmiah meliputi pengamatan, dugaan, desain percobaan, eksperimen dan

laporan hasil penelitian.

Menurut Schopenhauer dalam Yupensius (2012) metode

eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, arena

metode eksperimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat

mengembangkan kemampuan berpikir dan kreativitas. Menurutnya

unsur-unsur SEA yaitu: 1) Mulai dengan pengamatan lingkungan, 2)

memisahkan langkah-langkah penting seperti pengamatan, dugaan awal

dan perumusan konsep, 3) bekerja dalam kelompok untuk menentukan

langkah-langkah dan pelaksanaannya dalam percobaan pembuktian, 4)

menyampaikan gagasan, pendekatan, konsep dan penerapan, 5)

mendefinisikan kembali peranan guru sebagai simulator dan organisator

dalam proses belajar, 6) Melampaui batas pengetahuan (ingatan)

menjadi pemahaman dan 7) memberikan motivasi kepada siswa serta

kepada guru.

Menurut Wayan Memes dalam Sri Lestari (2012) SEA merupakan

pendekatan komprehensif untuk pengajaran IPA (Fisika, Biologi,

Kimia) yang biasanya mencakup berbagai strategi pembelajaran dan

diterapkan secara terpisah dan sering tanpa rencana. Pengertian tanpa

rencana disini maksudnya adalah bahwa guru masih mencari

pengetahuan awal siswa yang dominan untuk menjadikan topik

Page 45: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

31

pembahasan di kelas. Pada tahap ini perhatian dipusatkan pada masalah

motivasi intrinsik pada sebagian besar siswa.

Berdasarkan kajian teoritis tersebut bahwa SEA lebih menekankan

pada keterampilan proses dan berpikir kritis dalam pembelajarannya.

Kegiatan belajar mengajar dengan SEA ialah bila kegiatan belajar bisa

dilakukan dengan pecobaan. SEA mempunyai ciri khusus yaitu

mengetengahkan alam lingkungan sebagai penyulut (starter)

selanjutnya, pembelajaran dilakukan dengan mempraktekan prinsip-

prinsip meliputi pengamatan, dugaan, desain percobaan, eksperimen

dan laporan hasil dari penelitian.

b. Langkah-langkah Pokok SEA

Pembalajaran dengan SEA mengikuti langkah-langkah pokok yang

telah ditetapkan. Tiap-tiap langkah yang ada mempunyai tujuan yang

pasti dan terpusat pada perkembangan proses belajar anak. Adapun

langkah-langkah proses pembelajaran SEA menurut Wayan Memes

dalam Budiono (2012) adalah sebagai berikut:

1) Percobaan Awal (Starter Experiment)

Percobaan awal ini bertujuan untuk mengubah belajar anak,

membangkitkan rasa ingin tahunya, dan menghubungkan konsep

yang akan dipelajari dengan alam sekitar atau lingkungannya.

Dengan percobaan awal ini diharapkan siswa termotivasi untuk

belajar Fisika sehingga Strater Eksperimen sedapat mungkin

diambil langsung dari lingkungan sekitar yang sedang menggejala.

Page 46: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

32

2) Pengamatan (Observasi)

Pengamatan terhadap obyek merupakan langkah pertama dari

siklus IPA (Science Cycle). Mengobservasi dan mengamati tidak

sama dengan melihat sehingga dalam pengamatan ini memerlukan

suatu kecermatan dan ketelitian dalam memilah-milah mana yang

penting dan yang tidak. Pengamatan yang kreatif (tidak

iseng/sepele atau trivial) perlu dilatih sedini mungkin karena sangat

penting artinya untuk langkah-langkah selanjutnya.

3) Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang operasional akan membantu siswa dalam

merumuskan dugaan. Berdasarkan data pengamatan dari percobaan

awal, masalah dirumuskan sedemikian rupa agar mengarah pada

konsep yuang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Masalah

hedaknya dirumuskan dengan kata tanya terbuka.

4) Dugaan Sementara

Guru dapat melatih siswa dalam membuat hipotesis dengan cara

siswa diberikan kesempatan utuk mengajukan dugaan meraka

terhadap masalah yang telah dirumuskan secara bebas. Perumusan

dugaan ini sengat membantu siswa untuk mengemukakan pra

konsepnya sehingga guru mengetahui pra konsep yang dimiliki

oleh para siswa.

Page 47: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

33

5) Percobaan Pengujian

Percobaan pengujian disusun untuk membuktikan dugaan

sementara dari masalah yang telah ditumuskan. Dalam merancang

percobaan pengujian guru perlu memberikan arahan-arahan

seperlunya agar percobaan yang dirancang oleh siswa tidak jauh

menyimpang.

6) Penyusunan Konsep

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari percobaan, siswa

secara bersama-sama diajak untuk menyusun konsep. Guru dapat

membantu siswa dalam menyempurnakan susunan rumusan

konsep. Dalam penyusunan konsep kadang-kadang diperlukan kata

kunci untuk membantu siswa, tetapi tidak boleh ada pemaksaan

dalam penerimaan konsep.

7) Mencatat Pelajaran

Mencatat pelajaran merupakan bagian yang tidak kalah penting

bagi siswa karena dengan catatan yang baik, siswa dapat belajar di

rumah dengan baik pula. Dengan demikian apa yang diujikan oleh

guru kelak dapat terjawab dengan baik oleh siswa.

8) Penerapan Konsep

Hal yang tidak kalah penting dari langkah-langkah SEA adalah

penerapan konsep yang telah diperoleh ke dalam berbagai situasi.

Kemampuan siswa menerapkan konsep dalam situasi lain

merupakan salah satu bentuk evaluasi dari keberhasilan proses

Page 48: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

34

pembelajaran yang memberikan indikasi bahwa siswa teah

memahami konsep secara komprehensif.

c. Aktivitas pada SEA

1) Starter Experiment/Percobaan Awal

a) Aktivitas guru

- Guru meminta siswa untuk mengambil benda dengan

bahan yang berbeda-beda (misal sendok bahan logam,

kayu dan sendok plastik), kemudian menyelupkan ketiga

sendok pada gelas yang sama dan berisi air panas.

- Guru menanyakan kepada siswa apa yang dirasakan

tanganketika menggenggam masing-masing sendok

tersebut? Mengapa demikian?

b) Aktivitas siswa

- Siswa melakukan percobaan awal dan bekerja dengan

kelompok masing-masing

c) Hasil yang diharapkan

- Siswa dapat melakukan percobaan dengan lebih terampil

untuk memperoleh data yang diperlukan. Percobaan awal

menarik bagi siswa dan menimbulkan rasa ingin tahu

siswa terhadap alat peraga melalui bertanya/berpikir.

2) Pengamatan

a) Aktivitas guru

Page 49: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

35

- Guru mengarahkan siswa melakukan pengamatan secara

kelompok tanpa dipengaruhi oleh kelompok lain.

b) Aktivitas siswa

- Siswa melakukan pengamatan secara cermat dan

memperlihatkan kerjasama dalam kelompoknya.

- Siswa mencatat hasil pengamatannya pada LKS secara

individu dan tidak harus sama dengan teman lain dalam

kelompoknya.

c) Hasil yang diharapkan

- Siswa dapat memperoleh data yang diperlukan untuk

menyusun konsep yang ingin dicapai dalam pembelajaran

3) Rumusan masalah

a) Aktivitas guru

- Guru mengemukakan pertanyaan terbuka untuk

mendorong siswa berpikir merumuskan masalah dari

hasil pengamatan seperti: mengapa sendok logam terasa

lebih panas daripada sendok plastik?

b) Aktivitas siswa

- Siswa bersama guru merumuskan masalah sedemikian

rupa agar mengarah pada konsep yang ingin dicapai

dalam pembelajaran.

Page 50: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

36

c) Hasil yang diharapkan

- Siswa terampil dalam merumuskan masalah yang

mengarah pada dugaan awal yang ingin dicapai.

4) Dugaan sementara

a) Aktivitas guru

- Guru menampung semua dugaan awal siswa tentang

perpindahan kalor.

- Guru memilih satu dugaan terhadap masalah yang telah

dirumuskan secara bebas berdasarkan hasil pengamatan

dan menjelaskan dugaannya.

b) Aktivitas siswa

- Siswa menuliskan dugaan tehadap masalah yang telah

dirumuskan secara bebas berdasarkan hasil pengamatan

dan menjelaskan dugaannya.

c) Hasil yang diharapkan

- Siswa terampil membuat dugaan awal terhadap masalah

yang telah dirumuskan serta mampu menjelaskan.

5) Percobaan pengujian

a) Aktivitas guru

- Guru membantu siswa menyiapkan alat dan bahan yang

diperlukan.

- Guru memberikan kesempatan siswa untuk menyusun

dan merancang percobaan.

Page 51: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

37

b) Aktivitas siswa

- Siswa melakukan diskusi di kelompok masing-masing

untuk menentukan percobaan pengujian yang akan

dilakukan.

- Siswa melakukan percobaan dan mencatat hasilnya pada

LKS.

c) Hasil yang diharapkan

- Siswa terampil dalam melakukan percobaan.

6) Penyusunan konsep

a) Aktivitas guru

- Guru melibatkan semua siswa dalam memperbaiki

penyusunan konsep serta menuliskannya di papan tulis.

b) Aktivitas siswa

- Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menyusun

konsep.

- Siswa melaporkan hasil penemuannya secara bergiliran

untuk tiap-tiap kelompok dengan mengemukakannya

kepada kelompok-kelompok lain.

c) Hasil yang diharapkan

- Siswa terampil dalam menyusun konsep.

7) Mencatat pelajaran

a) Aktivitas guru

- Guru merangkum hasil diskusi kelas.

Page 52: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

38

- Guru memberikan catatan penting tentang konsep yang

didapatkan dari hasil pengamatan siswa dalam

melakukan percobaan.

b) Aktivitas siswa

- Siswa mancatat rangkuman yang diberikan oleh guru

dengan baik dan merangkum sendiri materi dari buku

pelajaran.

c) Hasil yang diharapkan

- Dengan catatan yang baik siswa dapat memahami konsep

sehingga dapat menjawab soal yang diberikan oleh guur

pada akhir pembelajaran.

8) Penerapan konsep

a) Aktivitas guru

- Guru melontarkan pertanyaan-pertanyaan lisan seputar

contoh-contoh peristiwa perpindahan kalor

b) Aktivitas siswa

- Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru

c) Hasil yang diharapkan

- Semua pertanyaandapat terjawab oleh sebagian benar

oleh siswa.

- Siswa memahami konsep yang mendasar tentang kalor

dan perpindahannya serta dapat menerapkan dalam

kehidupan sehari-hari atau memberikan contoh.

Page 53: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

39

5. Hakikat Berpikir Kritis

a. Pengertian berpikir

Secara garis besar, berpikir merupakan tujuan akhir dari proses

pembelajaran. Presseissen dalam Patmawati (2011) berpendapat

berpikir pada umumnya mendefinisikan sebagai suatu proses kognitif

dan proses mental untuk memperoleh pengetahuan. Dalam proses

berpikir terjadi kegiatan penggabungan antara persepsi dan unsur-unsur

yang ada dalam pikiran, kegiatan memanipulasi mental karena adanya

rangsangan dari luar membentuk suatu pemikiran, penalaran dan

keputusan, serta kegiatan memperluas pengetahuan yang diketahui

untuk memecahkan masalah. Dalam berpikir seseorang akan mengolah

dan mengorganisasikan bagian-bagian dari pengetahuannya, sehingga

pengalaman-pengalaman dan pengetahuan yang tidak teratur menjadi

tersusun serta dapat dipahami dan dikuasai.

Untuk membentuk suatu pengetahuan yang tersusun dan

memahami serta menguasai pengetahuan tidaklah mudah. Hal ini

bergantung pada seberapa besar usaha seseorang dalam menemukan

suatu makna atau materi. Rusdi (2007) mengutip Frenkel mengatakan

bahwa seberapa baik seseorang dalam berpikir bergantung pada

usahanya dalam menemukan suatu makna atau materi yang dapat

dilihat dari kemauannya untuk berusaha dan proses yang dia lewati,

karena kemampuan berpikir tidak dapat diberikan oleh guru kepada

siswa.

Page 54: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

40

Keterampilan berpikir harus ditanamkan pada anak usia 11 tahun

ke atas. Karenaberdasarkan teori belajar Piaget, pada tahap ini individu

sudah dapat menggunakan operasi-operasi konkretnya untuk

membentuk operasi-operasi yang lebih kompleks atau sudah dapat

berpikir abstrak (Lestari, 2008)

b. Keterampilan Berpikir Kritis

Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah untuk

mengembangkan kemampuan berpikir pada umumnya dan

mengembangkan keterampilan berpikir kritis pada khususnya. Berpikir

kritis dapat diartikan kemampuan yang sangat esensial untuk

kehidupan, pekerjaan dan berfungsi efektif dalam semua aspek

kehidupan lainnya. Berpikir kritis merupakan topik yang penting dan

vital dalam pendidikan modern. Berpikir kritis sebagai salah satu

komponen dalam proses berpikir dalam proses berpikir tingkat tinggi,

menggunakan dasar menganalisis argumen dan memunculkan wawasan

terhadap tiap-tiap makna dan interpretasi, untuk mengembangkan pola

penalaran yang kohesif dan logis. Semua pendidik semestinya tertarik

untuk mengajarkan berpikir kritis kepada para siswanya. Berpikir kritis

dimaksudkan sebagai berpikir yang benar dalam pencarian pengetahuan

yang relevan dan reliabel tentang dunia realita.

Berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas

yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah,

mengambil keputusan, membujuk, menganalis asumsi, dan melakukan

Page 55: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

41

penelitian ilmiah dan menurut Elika Dwi dalam Patmawati (2011)

berpikir kritis merupakan salah satu ciri manusia yang cerdas. Akan

tetapi berpikir kritis akan terjadi apabila didahului dengan kesadaran

kritis yang diharapkan dapat ditumbuhkembangkan melalui pendidikan.

Menurut Black dan Robert Ennis dalam Patmawati (2011)

menyatakan bahwa berpikir kritis adalah kemampuan menggunakan

logika. Logika merupakan cara berpikir untuk mendapatkan

pengetahuan yang disertai pengkajian kebenaran yang efektif

berdasarkan pola penalaran tertentu. Pendapat senada diungkapkan oleh

MMC General Education Iniativesdalam Arief (2007). Menurutnya,

berpikir kritis adalah sebuah proses yang menekankan kepada sikap

penentuan keputusan yang sementara, memberdayakan logika yang

berdasarkan inkuiri dan pemecahan masalah yang menjadi dasar dalam

menilai sebuah perbuatan dan pengambilan keputusan.

Liliasari (2010) mengutip Facione menyatakan bahwa inti berpikir

kritis adalah deskripsi yang lebih rinci dari sejumlah karakteristik yang

berhubungan, yang meliputi analisis, inferensi, eksplanasi, evaluasi,

pengaturan diri dan interpretasi. Oleh sebab itu berpikir kritis sangatlah

penting dalam pendidikan, kerana berpikir kritis mencakup seluruh

proses mendapatkan, membandingkan, menganalisis, mengevalusi,

internalisasi dan bertindak melampaui ilmu pengetahuan dan nilai-nilai.

Berpikir kritis sebagai salah satu komponen dalam proses berpikir

tingkat tinggi, menggunakan dasar menganalisis argumen dan

Page 56: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

42

memunculkan wawasan terhadap tiap-tiap makna dan interpretasi,

untuk mengembangkan pola penalaran yang kohesif dan logis (Liliasari,

2003)

Menurut Halpen dalam Patmawati (2011), berpikir kritis adalah

memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan

tujuan. Proses tersebut dilalui setelah menentukan tujuan,

mempertimbangkan, dan mengacu langsung kepada sasaran merupakan

bentuk berpikir yang perlu dikembangkan dalam ranga memecahkan

masalah, merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai

kemungkinan, dan membuat keputusan ketika mengguakan semua

keterampilam tersebut secara efektif dalam konteks dan tipe yang tepat.

Berpikir kritis juga merupakan kegiatan mengevaluasi

mempertimbangkan kesimpulan yang akan diambil manakala

menentukan beberapa faktor pendukung untuk membuat keputusan

Wingkel dalam Patmawati (2011) mendefinisikan bahwa

kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan untuk

mengidentifikasikan dan merumuskan sesuatu masalah, yang mencakup

menentukan intinya, menemukan kesamaan dan perbedaan, menggali

informasi serta data yang relevan, kemampuan untuk

mempertimbangkan dan menilai, yang meliputi membedakan antara

fakta dan pendapat, menemukan asumsi atau pengandaian, memisahkan

prasangka dan pengaruh sosial, menimbang konsistensi dalam berpikir,

dan menarik kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan

Page 57: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

43

berdasarkan data yang relevan, serta memperkirakan akibat yang

timbul.

Menurut Ennis dalam Desti (2012) berpikir kritis adalah cara

berpikir reflektif yang masuk akal atau berdasarkan nalar yang

difokuskan untuk menentukan apa yang harus diyakini dan dilakukan.

Jadi pengertian berpikir kritis adalah kegiatan menganalisis ide atau

gagasan kearah yang lebih spesifik, membedakannya secara tajam,

memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan mengembangkannya ke arah

yang lebih baik.

Pentingnya mengajarkan berpikir kritis tidak dapat diabaikan lagi,

karena berpikir kritis dapat merupakan proses dasar dalam suatu

keadaan dinamis yang memungkinkan siswa untuk mereduksi

katidaktentuan masa datang, sehingga diharapkan siswa akan dapat

menghadapi berbagai permasalahan hidup yang makin kompleks. Para

peneliti pendidikan menjelaskan bahwa pada dasarnya pembelajaran

keterampilan berpikir dapat dengan mudah dilakukan. Sayangnya,

kondisi pembelajaran yang ada di kebanyakan sekolah belum begitu

mendukung untuk terlaksananya pembelajaran keterampilan berpikir

yang efektif. Beberapa kendalanya antara lain pembelajaran di sekolah

masih terfokus pada guru, belum student centered, dan fokus

pendidikan di sekolah lebih bersifat menghafal/pengetahuan yang

bersifat faktual.

Page 58: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

44

Keterampilan berpikir sebenarnya merupakan suatu keterampilan

yang dapat dipelajari dan diajarkan, baik di sekolah maupun melalui

belajar mandiri. Keterampilan berpikir sebenarnya suatu keterampilan

yang dapat dipelajari dan diajarkan karena berpikir kritis merupakan

sebuah proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan

mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan,

membujuk, menganalisis asumsi, dan melakukan penelitian ilmiah.

Berpikir kritis dapat diajarkan melalui kegiatan laboratorium, inkuiri,

term paper, pekerjaan rumah yang menyajikan berbagai kesempatan

untuk menggugah berpikir kritis dan ujian yang dirancang untuk

mempromosikan keterampilan berpikir kritis. Tujuan berpikir kritis

adalah agar dapat menjauhkan seseorang dari keputusan yang keliru dan

tergesa-gesa sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Kemampuan berpikir kritis siswa dapat membantu membuat

keputusan yang tepat berdasarkan usaha yang sangat sistematis, logis,

dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang bukan hanya mengajar

kemapuan yang perlu dilakukan tetapi juga mengajar sikap, nilai dan

karakter yang menunjang berpikir kritis. Dalam rangka mengetahui

bagaimana mengembangkan berpikir kritis pada diri seseorang, Ennis

dan Norris dalam Desti (2012) mengemukakan bahwa kemampuan

berpikir kritis dikelompokkan ke dalam 5 langkah yaitu (1) memberikan

penjelasan sederhana, (2) membangun keterampilan dasar, (3)

menyimpulkan, (4) memberikan penjelasan sederhana, (5) mengatur

Page 59: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

45

strategi dan taktik. Sejalan dengan ini dalam Arief Achmad (2007) ada

12 indikator kemampuan berpikir kritis yang dikelompokkan menjadi 5

aspek kemampuan berpikir kritis, yaitu:

1. Memberikan penjelasan secara sedarhana (meliputi:memfokuskan pertanyaan, menganalisis pertanyaan, bertanyadan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan),

2. Membangun keterampilan dasar (meliputi: mempertimbangkanapakah sumber dapat dipercaya atau tidek, mengamati danmempertimbangkan suatu laporan hasil observasi),

3. Menyimpulkan (meliputi: mendeduksi dan mempertimbangkanhasil deduksi, menginduksi dan mempertimbangkan hasilinduksi, membuat dan menentukan nilai pertimbangan),

4. Memberikan penjelasan lanjut (meliputi: mendefinisikanistilah dan pertimbangan definisi dalam tiga dimensi,mengidentifikasi asumsi),

5. Mengatur strategi dan taktik (meliputi: menentukan tindakan,berinteraksi dengan orang lain).

Menurut Ennis dalam Rusdi (2007) ada 12 indikator keterampilan

berpikir kritis yang dikelompokkan ke dalam 5 aspek kelompok

keterampilan berpikir:

1. Memberikan penjelasan sederhana (Indikator: memfokuskanpertanyaan, menganalisis argument, bertanya dan menjawabpertanyaan)

2. Membangun keterampilan dasar (mempertimbangkan apakahsumber dapat dipercaya atau tidak, mengobservasi danmempertimbangkan laporan observasi)

3. Menyimpulkan (mendeduksi dan mempertimbangkan hasildeduksi, menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi,membuat dan menentukan hasil pertimbangan)

4. Memberikan penjelasan lanjut (mendefinisikan istilah danmempertimbangkan suatu definisi, mengidentifikasi asumsi-asumsi)

5. Mengatur strategi dan taktik (menentukan suatu tindakan,berinteraksi dengan orang lain)

Unsur kemampuan berpikir kritis menurut Wingkel dalam

Patmawati (2011) adalah merancanakan, menetapkan sasaran,

Page 60: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

46

membagi-bagi meteri studi atas bagian-bagian, mengatur waktu,

memusatkan perhatianm menilai kemajuan yang dicapai, mengadakan

perubahan terhadap rencana yang kurang efisien, mengoreksi kesalahan

yang dibuat, mengembil inti dari suatu bacaan, merumuskan pertanyaan

mengenai hal yang belum jelas.

Indikator berpikir kritis menurut Arief Achmad (2007) yang

mengutip Wade (1995) mengidentifikasi delapan karakteristik berpikir

kritis yakni meliputi:

1. Kegiatan merumuskan pertanyaan2. Membatasi permasalahan3. Menguji data-data4. Menganalisis berbagai pendapat5. Menghindari pertimbangan yang sangat emosional6. Menghindari penyederhanaan berlebihan7. Mempertimbangkan berbagai interpretasi8. Mentoleransi ambiguitas.

Ciri-ciri berpikir kritis yang dikemukakan oleh Cece Wijaya dalam

Patmawati (2011) yaitu sebagai berikut:

a. Pandai mendeteksi permasalahanb. Mampu membedakan ide yang relevan dan yang tidak relevanc. Mampu mengidentifikasi perbedaan-perbedaan atau

kesenjangan-kesenjangan informasid. Dapat membedakan argumentasi logis dan tidak logise. Mampu mengetes asumsi dengan cermatf. Mampu mengidentifikasi atribut-atribut manusia, tempat dan

benda, seperti dalam sifat, bentuk, wujud, dan lain-laing. Mampu menarik kesimpulan generalisasi dari data yang telah

tersedia dengan data yang diperoleh dari lapanganh. Dapat membedakan konklusi yang salah dan tepat terhadap

informasi yang diterimanyai. Mampu menarik kesimpulan dari data yang telah ada dan

terseleksi dan lain-lain.

Page 61: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

47

Menurut Moore dan Parker (Liliasari, 2011) berpikir kritis

memiliki sejumlah karakteristik, yaitu: (1) menentukan informasi mana

yang tepat atau tidak tepat; (2) membedakan klaimyang rasional dan

emosional; (3) memisahkan fakta dari pendapat;(4) menyadari apakah

bukti itu terbatas atau luas; (5) menunjukkan tipuan dan kekurangan

dalam argumentasi orang lain; (6) menunjukkan analisis data atau

informasi; (7) menyadari kesalahan logika dalam suatu argumen; (8)

menggambarkan hubungan antara sumber-sumber data yang terpisah

dan informasi; (9) memperhatikan informasi yang bertentangan, tidak

memadai, atau bermakna ganda; (10) membangun argumen yang

meyakinkan berakar lebih pada data daripada pendapat, (11) memilih

data penunjang yang paling kuat; (12) menghindarkan kesimpulan yang

berlebihan, (13) mengidentifikasi celah-celah dalam bukti dan

menyarankan pengumpulan informasi tambahan; (14) menyadari

ketidakjelasan atau banyaknya kemungkinan jawaban suatu masalah;

(15) mengusulkan opsi lain dan mempertimbangkannya dalam

pengambilan keputusan; (16) mempertimbangkan semua pemangku

kepentingan atau sebagiannya dalam mengusulkan penyebab tindakan;

(17) menyatakan argumen dan konteks untuk apa argumen itu; (18)

menggunakan bukti secara betul dan tepat untuk menyanggah argumen;

(19) menyusun argumen secara logis dan kohesif; (20) menghindarkan

unsur-unsur luar dalam penyusunan argumen; (21) menunjukkan bukti

untuk mendukung argumen yang meyakinkan.

Page 62: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

48

Merujuk pada uraian di atas, maka yang menjadi aspek kelompok

indikator yang digunakan peneliti untuk menganalisisketerampilan

berpikir kritissiswa adalah sebagai berikut:

- Bertanya dan menjawab pertanyaan

- Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak

- Mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi

- Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi

- Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi.

B. Tinjauan Pustaka

Hasil penelitian relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

adalah penelitian dari Hanumi Oktiyani Rusdi (2007) dengan judul

penelitian “Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa kelas XI pada

Pembelajaran Sistem Koloid melalui Metode Praktikum dengan

menggunakan bahan sehari-hari”, hasilnya menunjukkan bahwa siswa

merasa senang dengan pembelajaran melalui metode praktikum/eksperimen,

selain itu siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa

pada indikator menyebutkan contoh dan indikator menarik kesimpulan dari

hasil menyelidiki.

Hasil penelitian Lutfia Adiningtyas (2009) yang berjudul “Penerapan

Metode Eksperimen pada Pokok Bahasan Benda Padat, Cair, dan Gas untuk

Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Siswa”, hasilnya menunjukkan behwa

Page 63: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

49

metode eksperimen dapat melatih kemampuan berpikir kritis siswa pada

aspek mengamati, mengklasifikasi, mengasumsi dan menarik kesimpulan.

Dari hasil penelitian tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa

penggunaan metode eksperimen dapat dijadikan sebagai metode yang dapat

melatih dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Oleh karena

itu peneliti bermaksud melakukan penelitian yang sama yaitu mengukur

sejauh mana keterampilan berpikir kritis siswa pada materi kalor dan

perpindahannya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan SEA

melalui metode eksperimen.

C. Kerangka Berpikir

Proses belajar khusunya belajar fisika tidak hanya menekankan pada

aspek pengetahuan dan pemahaman, tetapi keterampilan-keterampilan juga

harus ditekankan. Hal ini sangat penting karena siswa akan dapat

mengembangkan daya nalarnya dalam memecahkan permasalahan dan

mengaplikasikan konsep-konsep yang telah dipelajari dalam kehidupan

nyata.

Tujuan mata pelajaran fisika dapat dicapai oleh siswa melalui berbagai

pendekatan, antara lain pendekatan induktif dalam bentuk proses inkuiri

ilmiah pada tataran inkuiri terbuka. Proses inkuiri ilmiah bertujuan

menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta

berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. Salah

satu jenis pendekatan yang termasuk inkuiri dan bersifat ilmiah yaitu SEA,

Page 64: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

50

karena Starter Eksperimen ini berorientasi pada keterampilan proses. Oleh

karena itu pembelajaran fisika menekankan pada pengalaman belajar secara

langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan

berpikir.

Salah satu alternatif pembelajaran mengenai metode pembelajaran

yang sesuai adalah dengan menerapkan pembelajaran yang dapat

mengkondisikan siswa sedemikian rupa sehingga siswa dapat terlibat aktif

dalam pembelajaran, memupuk kerjasama diantara siswa, serta melatih

keterampilan berpikir siswa secara kritis.Salah satu pembelajaran yang

kompleks danmelibatkan suatu proses dalam memecahkan masalah,yaitu

melalui pembelajaran dengan kegiatan eksperimen.

Melalui eksperimen siswa memahami dan melihat suatu kejadian lebih

rinci, selain itu siswa diberi kesempataan untuk mengalaminya sendiri,

mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis,

membuktikan, sekaligus keterampilan berpikir kritis siswa akan ikut

berkembang. Metode eksperimen tidak hanya mempersoalkan hasil akhirnya

tetapi begaiman proses berpikir tersebut dapat ikut berkembang.

Analisis merupakan suatu keterampilan menguraikan sebuah struktur

ke dalam komponen-komponen agar mengetahui pengorganisasian struktur

tersebut. Dalam hal ini yaitu menganalisis aspek keterampilan berpikir.

Banyak ragam pola berpikir yang perlu dikembangkan siswa, mulai dari

berpikir dasar hingga berpikir kompleks atau berpikir tingkat tinggi, yaitu

berpikir kritis, berpikir kreatif, pemecahan masalah, dan pengambilan

Page 65: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

51

keputusan. Diantara empat pola berpikir tingkat tinggi tersebut, berpikir

kritis mendasari tiga pola berpikir yang lain (Liliasari, 2011). Berpikir kritis

adalah suatu cara untuk memahami atau mengkaji kenyataan, kejadian

(peristiwa), situasi, benda, orang dan pernyataan dibalik makna yang jelas

atau makna langsung. Artinya berpikir kritis perlu dikuasai lebih dahulu

sebelum mencapai ke tiga pola berpikir tingkat tinggi yang lain.

Menganalisis aspek keterampilan berpikir dalam pembelajaran butuh

suatu penilaian khusus, padahal penilaian yang digunakan saat ini banyak

yang cenderung menggunakan penilaian tradisional. Untuk mengatasi hal

tersebut disusunlah suatu lembar observasi untuk mengukur kerterampilan

berpikir siswa. Indikator-indikator keterampilan berpikir yang digunakan

untuk acuan dalam menganalisis yaitu indikator yang dikembangkan oleh R.

Ennis. Hasil yang diperoleh dari menganalisis ini diharapkan dapat

mengukur pencapaian keterampilan berpikir kritis. Dari analisis ini pula

dapat terlihat indikator, sub-indiator dan kegiatan apa yang unggul dan

rendah yang teranalisis dalam kegiatan pembelajaran dengan pendekatan

Starter Eksperimen.

D. Pertanyaan Penelitian

1. Seberapa tinggi tingkat keterampilan berpikir kritis siswa pada

pembelajaran Starter Eksperimen dengan metode eksperimen?

Page 66: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

52

2. Berdasarkan indikator yang telah ditetapkan, indikator apa yang unggul

dan indikator yang rendah dalam berpikir kritis yang teranalisis dalam

kegiatan pembelajaran pada SEA dengan metode eksperimen?

Page 67: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

53

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

penelitian deskriptif. Penelitian ini berupaya untuk memecahkan atau

menjawab permasalahan yang dihadapi dalam situasi sekarang dan tanpa

harus dibuktikan, atau metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau

memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau

populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan generalisasiatau membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Tujuan penelitiandeskriptif menurut Moh Nazir (Patmawati, 2011)

adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukiasan secara sistamatis,

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar

fenomena yang diselidiki. Tujuan umumnya dilakukan dengan tujuan utama

yaitu menggambarkan secara sistematika fakta dan karakteristik objek/subjek

yang diteliti secara tepat, dalam penelitian ini yaitu tentang kemampuan

berpikir kritis siswa.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Karanganyar

yang beralamat di Jalan Kartini no 23 Kecamatan Karanganyar, Kabupaten

Kebumen, Jawa Tengah. Waktu Penelitianberlangsung dari bulan Februari

sampai Juni 2014.

Page 68: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

54

C. Subjek Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan berkelompok. Dalam

penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru yang melakukan proses

pembelajaran. Pembelajaran dilakukan dengan cara mengajarkan materi

tentang Kalor dan Perpindahannya pada pembelajaran fisika dengan

pendekatan Starter Eksperimen dengan metode Eksperimen. Guru mata

pelajaran fisika kelas tersebut dan teman sejawat berperan sebagai observer.

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIIA di SMP

Negeri 2 Karanganyar yang terdistribusi ke dalam satu kelas dengan jumlah

siswa sebanyak 32 orang yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18 siswa

perempuan. Siswa dalam penelitian ini dibagi menjadi enam kelompok,

dimana tiap-tiap kelompok terdapat siswa dari kategori tinggi, sedang, dan

rendah. Penempatan kategori tinggi, sedang dan rendah ditentukan

berdasarkan nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran fisika dan pertimbangan

guru mata pelajaran. Pengelompokkan ini dilakukan agar tiap kelompok

memiliki kemampuan yang relatif homogen dalam hal eksperimen/praktikum

maupin diskusi.

Teknik pengambilan subjek penelitian ini menggunakan purposive

sampling yaitu mengambil sampel pada populasi berdasarkan suatu kriteria

tertentu. Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan

(judgement) tertentu atau jatah tertentu. Dalam pengambilan penentuan

sampel, pihak sekolah atau guru bersangkutan menentukan kelas yang akan

Page 69: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

55

dijadikan subjek penelitian, dengan pertimbangan bahwa kemampuan

kognitif berbeda-beda, baik tinggi, sedang maupun rendah.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada siswa untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009: 142). Pada akhir

pertemuan dilakukan pengisian angket oleh seluruh siswa. Ini dilakukan

untuk mengetahui respon siswa pada pembelajaran Kalor dan

Perpindahannya dengan Pendekatan Starter Eksperimen pada metode

Eksperimen

2. Metode Observasi

Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan secara teliti dan sistematis (Arikunto, 2006:

156). Observasi dilakukan oleh observer dan peneliti dengan cara

melakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan selama proses

pembelajaran dengan Starter Experiment pada metode praktikum dalam

kaitannya menganalisis keterampilan berpikir kritis siswa. Lembar

observasi digunakan untuk mengobservasi kegiatan dari cara berpikir

kritis siswa.

Page 70: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

56

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian

ini yaitu: 1) Lembar Observasi;2)Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran; 3)

Lembar Kerja Siswa (LKS);dan 4) Angket. Adapun rincian instrumen

penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Lembar Observasi

Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan

mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan

melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Dalam

evaluasi hasil belajar observasi diguakan sebagai teknik evaluasi untuk

menilai kegiatan-kegiatan belajar yang bersifat keterampilan atau skill.

Observasi yang dilakukan disini adalah observasi langsung yang

mengumpulkan data berdasarkan pengamatan yang menggunakan mata

atau telinga secara langsung. Dengan demikian melalui observasi dapat

terlihat kemunculan keterampilan berpikir kritis siswa (KBKS) dengan

panca indera secara langsung. Lembar observasi digunakan untuk

menjaring indikator keterampilan berpikir kritis siswa secara tertulis

berdasarkan kriteria-kriteria yang ada.

Instrumen yang digunakan untuk menyaring data disesuaikan

dengan indikator keterampilan berpikir kritis siswa berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan dalam lembar observasi. Format yang digunakan

menggunakan 4 skala yaitu dari 1 sampai 4. Tiap-tiap skala/nilai tersebut

Page 71: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

57

disusun dengan disertakan rubrik sebagai pedoman bagi penilai untuk

memberikan skor/nilai suatu keterampilan. Rubrik juga berfungsi untuk

menyamakan persepsi penilaian yang akan diberikan pada kelompok yang

diamati.

Tabel 1Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Siswa yang Akan Dianalisis

NoIndikator Keterampilan

Berpikir Kritis SiswaSub-indikator Keterampilan

berpikir Kritis Siswa

1. Menginduksi danmempertimbangkan hasilinduksi

1. Mengemukakan hiptesis2. Merancang eksperimen3. Mengemukakan kesimpulan

2. Mempertimbangkanapakah sumber dapatdipercaya atau tidak

4. Mempertimbangkanpenggunaan prosedur yangtepat

3. Bertanya dan menjawabpertanyaan

5. Memberikan penjelasansederhana

6. Menyebutkan contoh4. Mengobservasi dan

mempertimbangkan hasilobservasi

7. Mempertanggungjawabkanhasil observasi

8. Melaporkan hasil observasi

5. Mendefinisikan istilahdan mempertimbangkansuatu definisi

9. Strategi membuat definisidengan bertindakmemberikan penjelasanlanjut

Agar diperoleh data yang valid dan reliabel, instrumen lembar

observasi dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk mengetahui

validitasnya dan proses pembelajaran direkam atau didokumentasi untuk

menjaga reliabilitasnya.

a. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila

Page 72: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

58

mampu mengukur apa yang diinginkan. Untuk mengetahui ketetapan

instrumen lembar observasi untuk mengukur keterampilan berpikir

kritis siswa dilakukan validasi oleh pakar pendidikan. Validasi ini

dilakukan dengan cara menentukan tujuan mengadakan pengamatan,

mengadakan pembatasan terhadap bagian yang akan diamati,

merumuskan indikator dalam tabel persiapan, juga membuat sub

indiaktor yang terkandung dalam indikator.

Dalam penelitian ini peneliti memilih 1 dosen dan 2 guru

sebagai validator untuk memvalidasi lembar observasi untuk

mengukur keterampilan berpikir kritis siswa. Dosen yang peneliti

gunakan sebagai validator yaitu dosen program studi Pendidikan

Fisika yang mengampu mata kuliah asistensi praktikum fisika. 2

validator lainnya yaitu guru SMP Negeri 2 Karanganyar yang

mengampu mata pelajaran IPA(fisika) dan guru SMA Negeri 9

Purworejo selaku guru mata pelajaran Fisika.

Hasil perhitungan validitas lembar observasi secara keseluruhan

yaitu sebesar 3,39 untuk lembar observasi praktikum satu dan 3,37

untuk lembar observasi praktikum dua. Hal ini dapat dikatakan bahwa

kedua lembar observasi termasuk kategori baik untuk digunakan untuk

mengukur keterampilan berpikir kritis siswa

b. Reliabilitas

Reliabilitas bermakna keterpercayaan, keterandalan, keajegan,

atau konsistensi dapat diartikan sejauhmana hasil suatu pengukuran

Page 73: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

59

dapat dipercaya dan konsisten. Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu

instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menjaga reliabilitas

dari instrumen lembar observasi, maka sebelum melakukan

pengamatan sesungguhnya, observer perlu dilatih terlebih dahulu

untuk menyingkirkan atau menekan sampai sesedikit mungkin unsur

objektivitas observer.

2. Lembar Pengamatan KeterlaksanaanPembelajaran

Lembar keterlaksanaan pembelajaran merupakan lembar

pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran menggunakan

pendekatan Starter Eksperiment. Indikator-indikator yang diamati yaitu

berfokus indikator pada proses pembelajaran (pembelajaran dengan

SEA)selama siswa melakukan kinerja.Instrumen ini digunakan untuk

mengamati proses pembelajaran Fisika menggunakan pendekatan Starter

Eksperimen yang dilaksanakan oleh peneliti. Penilaian dilakukan oleh 2

orang pengamat, yaitu seorang guru IPA SMP Negeri 2 Karanyanyar, dan

seorang teman sejawat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran diuji validitas dan

reliabilitasnya terlebih dahulu sebelum digunakan untuk mengukur

keterlaksanaan pembelajaran. Validitas lembar keterlaksanaan hanya diuji

secara teori, yaitu dilakukan konsultasi dengan dosen pembimbing.

Berdasarkan hasil konsultasi, instrumen lembar observasi keterlaksanaan

pembelajaran secara otomatis dinyatakan valid karena telah sesuai dengan

Page 74: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

60

kisi-kisi yang disusun berdasarkan kajian teori dan RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran) yang digunakan.

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai penunjang yang didalamnya

terdapat pertanyaan-pertanyaan dan langkah sistematis yang digunakan

untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis siswa secara tertulis

berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Penentuan kriterianya

adalah kemampuan berhipotesis, melaporkan observasi, memberikan

penjelasan, menarik kesimpilan dan merancang eksperimen menurut

indikator-indikator yang dijabarkan Ennis.

4. Angket Respon Siswa terhadap Keterampilan Berpikir Kritis

Selain dengan observasi penulis menggunakan dengan teknik

pengumpulan data dengan angket atau kuesioner yaitu daftar pernyataan

yang harus dijawab oleh siswa yang akan di teliti. Dalam angket

pertanyaan-pertanyaan sudah disusun secara tertulis dalam lembaran-

lembaran pernyataan. Penulis membagikan angket yang berisi pernyataan

kepada responden sebanyak 26 pernyataan dengan model skala Likert

dengan alternatif jawaban 4 jawaban yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S),

tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS).

Page 75: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

61

Tabel 2Kisi-kisi Instrument Angket Respon Siswa terhadap Keterampilan Berpikir Kritis

NoIndikator Berpikir

Kritis siswamenurut R.Ennis

Sub-IndiaktorBerpikirKritis siswa menurut

R.Ennis

Nomor ButirPertanyaan ∑P N

1 Menginduksi danmempertimbangkanhasil induksi

1) Mengemukakanhipotesis 5, 7 6, 8

82) Merancang eksperimen 10 113) Mengemukakan

kesimpulan 22 23

2 Mempertimbangkanapakah sumber dapatdipercaya atau tidak

4) Mempertimbangkanpenggunaan proseduryang tepat

9, 12 24 2

3 Bertanya danmenjawabpertanyaan

5) Memberikan penjelasansederhana

1, 2, 26 3, 47

6) Menyebutkan contoh 20 21

4 Mengobservasi danmempertimbangkanhasil observasi

7) Mempertanggungjawabkan hasil observasi 13 14

58) Melaporkan hasilobservasi

16 15, 17

5 Mendefinisikanistilah danmempertimbangkansuatu definisi

9) Strategi membuatdefinisi denganbertindak memberikanpenjelasan lanjut

18, 25 19, 27 4

Jumlah 14 13 27

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu yang sangat penting dalam

kegiatan penelitian terutama bila diinginkan generalisasi atau kesimpulan

tentang masalah yang diteliti. Jika data yang disajikan dalam bentuk yang

masih mentah maka data kurang mempunyai arti.

1. Uji Validitas Lembar Observasi

Validitas berhubungan dengan ketetapan apa yang harus diukur

oleh instrumen dan seberapa cermat instrumen tersebut melakukan

Page 76: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

62

pengukuran. Validitas ini khususnya berkaitan dengan penilaian

terhadap indikator-indikator penilaian yang sudah dibuat. Untuk

menguji validitas lembar observasi dapat dilakukan dengan

membandingkan antara isi instrumen dengan indikator dan materi

pelajaran Apabila tidak sesuai, instrument tersebut dapat dikatakan

tidak memenuhi validitas. Jadi dapat dikatakan bahwa validitas ini

bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan lembar observasi yang

digunakan untuk menganalisis keterampilan berpikir kritis siswa.

Hasil validasi ahli nantinya akan dikonversikan ke dalam bentuk

kuantitatif berentang nilai 0-4 dan pengolahan datanya dengan

menggunakan skor rerata. Setelah nilai diperoleh selanjutnya

diinterpretasikan ke dalam skala yang bersifat kualitatif sesuai Tabel 3

Tabel 3.Tingkat Validasi

No Interval Skor Interpretasi1 0,00-1,69 Kurang Sekali2 1,70-2,59 Sedang3 2,60-3,50 Baik4 3,51-4,00 Baik Sekali

Pengujian reliabilitas angket validasi modul dilakukan

menggunakan teknik Percentage Agreement (PA). Perhitungan

Percentage agreement (PA) dihitung berdasarkan persamaan berikut.= 1 − × 100% (1)

Keterangan:: Percentage Agreement (PA)

: Skor yang lebih tinggi dari pengamat: Skor yang lebih rendah dari pengamat

Page 77: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

63

Instrumen dinyatakan reliable jika PA ≥75%. Hasil perhitungan

Percentage Agreement (PA) adalah 88,98% untuk lembar observasi

praktikum pertama dan 88,25% untuk lembar observasi praktikum

kedua. Hasil tersebut telah diatas 75% sehingga penilaian instrumen

lembar observasi keterampilan berpikir kritis dari validator dapat

dinyatakan reliabel.

2. Analisis Data Observasi

Data yang diperoleh dari lembar observasi dianalisis dengan cara:

a. Menjumlahkan benyak ceklis pada setiap kolom yang terdapat

pada lembar observasi tiap kelompok, banyaknya ceklis yang

terdapat pada lembar observasi dari tiap-tiap aspek indikator

keterampilan berpikir kritis siswa yang muncul dengan masing-

masing kriteria, sangat baik, baik, kurang baik dan sangat kurang

baik.

b. Perhitungan Skala Pengukuran

Tabel 4Skala Pengukuran

Skala Keterangan4 Sangat Baik3 Baik2 Kurang Baik1 Sangat Kurang Baik

Jumlah skor kriterium

(bila setiap butir mendapat skor tertinggi) = 4 x 1 x 32 = 128

Untuk skor tertinggi tiap butir 4, jumlah butir 1, dan jumlah

responden sebanyak 44.

Page 78: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

64

Sedangkan bila setiap butir mendapat skor terendah = 1 x 1 x 32=

32. Sehingga secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai

berikut:

32 64 96 128

SKB 56 KB 80 B 104 SB

Jika dibuat persentasenya menjadi:

SKB (Sangat Kurang Baik) : 32176 × 100% − 64176 × 100% = 25% − 43,75%KB (Kurang Baik) : 43,76% − 62,50%B (Baik) : 62,51% − 81,25%SB (Sangat Baik) : 81,26%− 100%

c. Kemudian dicari persentase masing-masing kriteria berdasarkan rumus

berikut:= 100% (2)

Keterangan:

F = Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian.N = Jumlah skor untuk seluruh item.P = Nilai persen yang dicari.

d. Menginterpretasi secara deskriptif data persentase tiap-tiap aspek

indikator keterampilan berpikir kritis siswa yang muncul selama

pembelajaran pada materi Kalor dan Perpindahannya.

Page 79: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

65

3. Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran

Sama seperti pengolahan validitas lembar observasi, penghitungan

keterlaksanaan pembelajaran menggunakan rerata dari kedua pengamat

yaitu sebesar 3,42. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran fisika

dengan pendekatan Starter Eksperimen terlaksana dengan baik.

Reliabilitas angket keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan

Starter Eksperimen dari kedua pengamatdihitung menggunakan teknik

Percentage Agreement (PA).Hasil perhitungan Percentage Agreement

(PA) adalah 94,61%. Hasil tersebut telah di atas 75%, sehingga instrumen

lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dapat dinyatakan reliabel.

4. Analisis Data Angket Respon

Menganalisis semua data, yaitu suatu cara yang digunakan untuk

mengubah data agar menjadi suatu fakta sehingga dapat ditarik kesimpulan

atas dasar fakta tersebut dengan cara-cara ilmiah untuk mengumpulkan,

menyajikan, menyusun dan menganalisa data yang berwujud angka.

Angka-angka tersebut disajikan secara diskriptif kuantitatif dan hasilnya

berupa persentase interpretasi. Jumlah skor yang diperoleh selanjutnya

dianalisis secara deskriptif persentase sesuai perumusan pada analisis data

observasi.

Page 80: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

66

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi dan Analisis Data

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Karanganyar kabupaten

Kebumendengan mengambil subjek kelas VIIA yang ditentukan oleh guru

yang bersangkutan. Pemilihan subjek penelitian ini juga berdasarkan

pertimbangan bahwa kemampuan kognitif berbeda-beda, baik tinggi, sedang

maupun rendah. Jumlah siswa di kelas VIIA sebanyak 32 siswa yang terdiri

dari 14 siswa putra dan 18 siswa putri. Siswa dalam penelitian ini dibagi

menjadi enam kelompok.

Pembelajaran dengan pendekatan SEA dilakukan melalui metode

Eksperimen. Pada pembelajaran metode Eksperimen siswa diberi kesempatan

untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses,

mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan

sendiri suatu objek, keadaan atau proses tertentu. Dengan demikian, siswa

dituntut mengalami sendiri, mencari kebenaran, dan menarik kesimpulan atau

proses yang dialaminya itu.

Pendekatan SEA mengetengahkan Starter Eksperimen dari lingkungan

sebagai penyulut berpikir siswa. Setelah itu dilakukan penyusunan dugaan

sementara (hipotesis), rumusan masalah dan percobaan pengujian. Percobaan

pengujian disusun untuk membuktikan dugaan sementara dari masalah yang

telah dirumuskan, kemudian menyusun, mencatat dan menerapkan konsep.

Page 81: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

67

Karena eksperimen bukanlah sekedar untuk mempresentasikan apakah

hasilnya cocok dengan teori tetapi juga melalui proses berpikir dengan timbul

pertanyaan mengapa demikian dan sebagainya.

Pada bab ini akan diuraikan deskripsi dan analisis temuan-temuan data

yang diperoleh dari penelitian. Berdasarkan analisis (lampiran 3g), diperoleh

hasil keterlaksanaan pembelajaran sebesar 3,42 dengan reliabilitas sebesar

94,61%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran fisika dengan pendekatan

Starter Eksperimen terlaksana dengan baik.

Lembar observasi yang digunakan untuk menilai keterampilan

berpikir kritis siswa divalidasi sebelum digunakan. Berdasarkan analisis

(lampiran 3d), diperoleh rerata tingkat kelayakan lembar observasi utuk

mengukur/menilai keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran

Fisika sebesar 3,39 untuk lembar observasi praktikum pertama dan 3,37 untuk

lembar observasi praktikum kedua. Interpretasi yang didapat adalah baik,

sehingga lembar observasi keterampilan berpikir kritis siswa layak

digunakan.

Pada penelitian ini observer mengamati siswa dengan melihat sejauh

mana keterampilan berpikir kritis siswa yang muncul pada pembelajaran

dengan memberi skor sesuai pengamatannya. Data hasil pengamatan lembar

observasi dan angket disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

1. Hasil Lembar Observasi

Pengamatan terhadap aspek keterampilan berpikir kritis yang

muncul pada pembelajaran fisika bab Kalor dan Perpindahannya dengan

Page 82: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

68

pendekatan SEA yang dilakukan secara berkelompok terdiri dari

beberapa aspek indikator yang disajikan dalam bentuk tabel.

Pertemuan ITabel 5

Hasil Lembar Observasi Indikator Menginduksi dan MempertimbangkanHasil Induksi sub Indikator Mengemukakan Hipotesis.

NoSub Indikator

Mengemukakan Hipotesis

Jumlah PemunculanIndikator per

Kelompok ∑ Persentase(%)Nilai Gradasi

Indikator4 3 2 1

1. Membuat hipotesis denganbahasanya sendiri daripengamatan StarterExperiment

- 6 - - 18 75,00

2. Mendiskusikan hipotesis dalammasing-masing kelompok

1 2 2 1 15 62,50

Jumlah 1 8 2 1 33 137,50Rerata 68,75

Interpretasi Nilai:

4 = Sangat Baik (SB) 2 = Kurang Baik (KB)

3 = Baik (B) 1 = Sangat Kurang Baik (SKB)

Berdasarkan data pada Tebel 5 dapat dilihat bahwa selama

pembelajaran pada pertemuan I berlangsung, indikator menginduksi dan

mempertimbangkan hasil induksi untuk sub indikator mengemukakan

hipotesis pada kegiatan membuat hipotesis atau dugaan sementara

dengan bahasanya sendiri, semua kelompok (6 Kelompok) tergolong

baik. Rata-rata semua kelompok membuat hipotesis dengan baik dan

benar berdasarkan pengamatan kelompok masing-masing yaitu dari

percobaan Starter Eksperimen.

Kegiatan mendiskusikan hipotesis dalam kelompok, dari 6

kelompok 1 kelompok tergolong sangat baik, 2 kelompok tergolong baik,

Page 83: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

69

2 kelompok tergolong kurang baik, dan 1 kelompok lainnya tergolong

kurang baik. Rata-rata siswa dalam kelompok masing-masing kurang

aktif mendiskusikan hipotesis, menyatakan pendapatnya, serta fokus pada

materi dan Starter Eksperimenyang telah dilakukan.

Nilai rerata persentase yang diperoleh dari semua kegiatan pada

indikatormenginduksi dan mempertimbangkan hasil induksisub-indikator

mengemukakan hipotesis pada pertemuan pertamasebesar 68,75%. Dari

pengamatan dan analisis data yang telah dijabarkan diatas, disimpulkan

bahwa kategori keterampilan berpikir kritis dengan indikator

menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksipada sub-indikator

mengemukakan hipotesis di pertemuan pertamaini tergolong baik.

Tabel 6Hasil Lembar Observasi Indikator Menginduksi dan Mempertimbangkan

Hasil Induksi sub Indikator Merancang Eksperimen.

NoSub Indikator

MerancangEksperimen

JumlahPemunculanIndikator per

Kelompok ∑ Persentase(%)Nilai Gradasi

Indikator4 3 2 1

1. Menyusun alat danbahan sesuai LKS

- 6 - - 18 75,00

2. Menguji lama waktukenaikan suhu zatdengan volume ataumassa berbeda

- 2 3 1 13 54,16

3. Menguji kenaikan suhuzat dengan jenis zatyang berbeda

- 1 5 - 13 54,16

4. Menguji besar kenaikansuhu zat dengan waktuberbeda, volume sama

- 6 - - 18 75,00

Jumlah 0 15 8 1 62 258,32Rerata 64,58

Page 84: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

70

Berdasarkan data pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa selama

pembelajaran pada pertemuan I berlangsung, indikator menginduksi dan

mempertimbangkan hasil induksi untuk sub indikator merancang

eksperimen dengan kegiatan menyusun alat dan bahan sesuai LKS serta

kegiatan menguji besar kenaikan suhu zat dengan waktu berbeda tetapi

volume sama menampakkan hasil yang sama (semua kelompok tergolong

baik). Siswa dalam masing-masing kelompok menyusun alat dan bahan

sesuai dengan LKS (gambar) walaupun langkah-langkah penyusunan

kurang benar, serta menguji besar kenaikan suhu zat dengan waktu

berbeda-beda (5 waktu) sesuai dengan presedur yang mereka rancang

walaupun beberapa kelompok/siswa bertanya kepada guru.

Kegiatan menguji lama waktu kenaikan suhu zat dengan volume

atau massa berbeda menunjukkan hasil bahwa dari 6 kelompok 2

kelompok tergolong baik, 3 kelompok tergolong kurang baik dan sisanya

1 kelompok sangat kurang baik. Rata-rata siswa dalam masing-masing

kelompok menguji lama waktu kenaikan suhu zat dengan massa berbeda

(2 volume berbeda) kurang sesuai prosedur yang mereka rancang dan

beberapa kelompok/siswa bertanya kepada guru.

Pada kegiatan menguji kenaikan suhu zat dengan jenis zat yang

berbeda dari 6 kelompok 1 kelompok tergolong baik dan 5 kelompok

lainnya tergolong kurang baik. Rata-rata siswa dalam masing-masing

kelompok menguji lama waktu kenaikan suhu zat dengan jenis zat

Page 85: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

71

berbeda (2 zat) kurang sesuai dengan prosedur yang mereka rancang dan

beberapa kelompok/siswa bertanya kepada guru.

Nilai rerata persentase yang diperoleh dari semua kegiatan pada

indikatormenginduksi dan mempertimbangkan hasil induksisub-indikator

merancang eksperimen pada pertemuan pertamasebesar 64,58%. Dari

pengamatan dan analisis data yang telah dijabarkan diatas, disimpulkan

bahwa kategori keterampilan berpikir kritis dengan indikator

menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksipada sub-indikator

merancang eksperimen di pertemuan pertamaini tergolong baik.

Tabel 7Hasil Lembar Observasi Indikator Menginduksi dan Mempertimbangkan

Hasil Induksi sub Indikator Mengemukakan Kesimpulan.

NoSub Indikator

MengemukakanKesimpulan

JumlahPemunculanIndikator per

Kelompok ∑ Persentase(%)Nilai Gradasi

Indikator4 3 2 1

1. Menuliskan kesimpulandari hasil eksperimendan pengamatan

- 6 - - 18 75,00

2. Menuliskan kesimpulandari hasil diskusi kelas

- 5 1 - 17 70,83

Jumlah 0 11 1 0 35 145,83Rerata 72,91

Berdasarkan data pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa selama

pembelajaran pada pertemuan I berlangsung, indikator menginduksi dan

mempertimbangkan hasil induksi untuk sub indikator mengemukakan

kesimpulan pada kegiatan menuliskan kesimpulan dari hasil eksperimen

dan pengamatan teramati bahwa semua kelompok tergolong kategori

Page 86: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

72

baik. Rata-rata siswa dalam masing-masing kelompok menuliskan

kesimpulan dari hasil dan pengamatan eksperimen sesuai rumusan

masalah walaupun kurang jelas dalam penulisan.

Kegiatan menuliskan kesimpulan hasil diskusi kelas dari 6

kelompok, 5 kelompok tergolong baik dan 1 kelompok tergolong kurang

baik. Rata-rata siswa dalam masing-masing kelompok dapat menuliskan

kesimpulan hasil diskusi kelas dengan benar tetapi kurang mencakup

keseluruhan materi yang didiskusikan.

Nilai rerata persentase yang diperoleh dari semua kegiatan pada

indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi sub-

indikator mengemukakan kesimpulan pada pertemuan pertama sebesar

72,91%. Dari pengamatan dan analisis data yang telah dijabarkan diatas,

disimpulkan bahwa kategori keterampilan berpikir kritis dengan indikator

menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi pada sub-indikator

mengemukakan kesimpulan di pertemuan pertama ini tergolong baik.

Page 87: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

73

Tabel 8Hasil Lembar Observasi Indikator Mempertimbangkan Apakah Sumber

dapat Dipercaya atau tidak sub Indikator MempertimbangkanPenggunaan Prosedur yang Tepat.

No

Sub IndikatorMempertimbangkan

Penggunaan Proseduryang Tepat

JumlahPemunculanIndikator per

Kelompok ∑ Persentase(%)Nilai Gradasi

Indikator4 3 2 1

1. Menyiapkan alat danbahan

2 4 - - 20 83,33

2. Melakukan diskusisebelum praktikum

2 2 1 1 17 70,83

3. Membuat prosedurpercobaan/langkahkerja praktikum

- - 6 - 12 50,00

4. Menemukan informasidari berbagai sumber

2 2 2 - 18 75,00

5. Kebiasaan berhati-hati 2 4 - - 20 83,33Jumlah 6 12 9 1 85 362,49

Rerata 72,49

Berdasarkan data pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa selama

pembelajaran pada pertemuan I berlangsung, indikator

mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak untuk sub

indikator mempertimbangkan penggunaan prosedur yang tepat pada

kegiatan menyiapkan alat dan bahan dapat diketahui bahwa dari 6

kelompok, 2 kelompok tergolong sangat baik dan 4 kelompok lainnya

tergolong baik. Rata-rata siswa dalam masing-masing kelompok

menyiapkan alat dan bahan sesuai LKS, tetapi kurang lengkap dan siswa

berusaha melengkapi

Kegiatan melakukan diskusi sebelum praktikum, dari keseluruhan

kelompok terdapat 2 kelompok yang tergolong sangat baik, 2 kelompok

Page 88: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

74

tergolong baik, 1 kelompok tergolong kurang baik dan sisanya yaitu 1

kelompok tergolong sangat kurang baik. Sebagian besar siswa dalam

masing-masing kelompok aktif berdiskuksi kemudian melakukan

praktikum.

Kegiatan membuat prosedur percobaan/langkah kerja praktikum,

keseluruhan kelompok (6 kelompok) tergolong kurang baik. Semua

kelompok siswa membuat prosedur percobaan/langkah kerja praktikum

dilakukan dengan sistematis tetapi hasil dari bertanya kepada guru.

Kegiatan menemukan informasi dari berbagai sumber, dari

pengamatan terdapat 2 kelompok yang tergolong sangat baik, 2

kelompok tergolong baik, dan 2 kelompok lainnya tergolong kurang baik.

Sebagian besar siswa dalam tiap kelompok aktif mencari dan membaca

dari berbagai sumber (buku/modul) untuk menemukan informasi tentang

karakteristik kalor.Sedangkan untuk kebiasaan berhati-hati, dari 6

kelompok 2 kelompok termasuk dalam kategori sangat baik dan 4

kelompok lainnya tergolong baik. Dari kegiatan Starter Eksperiment

hingga akhir praktikum siswa-siswa dalam masing-masing kelompok

mempergunakan alat dan bahan dengan hati-hati, meletakkan di tempat

yang aman dan mudah diamati untuk pengambilan data.

Nilai rerata persentase yang diperoleh dari semua kegiatan pada

indikator mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak

sub-indikator mempertimbangkan penggunaan prosedur yang tepat pada

pertemuan pertama sebesar 72,49%. Dari pengamatan dan analisis data

Page 89: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

75

yang telah dijabarkan diatas, disimpulkan bahwa kategori keterampilan

berpikir kritis dengan indikator mempertimbangkan apakah sumber dapat

dipercaya atau tidak pada sub-indikator mempertimbangkan penggunaan

prosedur yang tepat di pertemuan pertama ini tergolong baik.

Tabel 9Hasil Lembar Observasi Indikator Bertanya dan Menjawab Pertanyaan

sub Indikator Memberikan Penjelasan Sederhana.

NoSub IndikatorMemberikan

Penjelasan Sederhana

JumlahPemunculanIndikator per

Kelompok ∑ Persentase(%)Nilai Gradasi

Indikator4 3 2 1

1. Menganalisis hasilpengamatan denganmenjabarkan dalambentuk penjelasan yangsederhana

3 3 - - 21 87,50

2. Memfokuskanpenjabaran dari hasilpengamatan

2 3 1 - 19 79,16

3. Bertanya dan menjawabpertanyaan

1 3 2 - 17 70,83

Jumlah 6 9 3 0 56 273,49Rerata 79,16

Berdasarkan data pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa selama

pembelajaran pada pertemuan I berlangsung, indikator bertanya dan

menjawab pertanyaan untuk sub indikator mempertimbangkan

penggunaan prosedur yang tepat pada kegiatan menganalisis hasil

pengamatan dengan menjabarkan dalam bentuk penjelasan yang

sederhana dari 6 kelompok, 3 kelompok tergolong sangat baik dan 3

kelompok tergolong baik. Rata-rata siswa dalam masing-masing

Page 90: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

76

kelompok menganalisis hasil pengamatan dengan menjabarkan dalam

bentuk penjelasan yang sederhana dan kalimat yang logis.

Kegiatan memfokuskan penjabaran dari hasil pengamatan dari 6

kelompok, 2 kelompok tergolong sangat baik, 3 kelompok tergolong baik

dan sisanya 1 kelompok tergolong kurang baik. Rata-rata siswa dalam

masing-masing kelompok memfokuskan penjabaran dari hasil

pengamatan dari umum ke khusus atau sebaliknya, dengan kalimat yang

kurang dapat dipahami.

Sedangkan untuk kegiatan bertanya dan menjawab pertanyaan,

yaitu siswa bertanya dan atau menjawab pertanyaan mengenai suatu

penjelasan pada pertanyaan-pertanyaan dari guru maupun di LKS dari 6

kelompok 1 kelompok tergolong sangat baik, 3 kelompok tergolong baik

dan 2 kelompok tergolong kurang baik. Rata-rata siswa dalam menjawab

setiap pertanyaan yang ada di LKS maupun yang dilontarkan guru

dengan benar walaupun kurang jelas dalam penyampaiannya.

Nilai rerata persentase yang diperoleh dari semua kegiatan pada

indikator bertanya dan menjawab pertanyaan sub-indikator memberikan

penjelasan sederhana pada pertemuan pertama sebesar 79,16%. Dari

pengamatan dan analisis data yang telah dijabarkan diatas, disimpulkan

bahwa kategori keterampilan berpikir kritis dengan indikator bertanya

dan menjawab pertanyaan dengan sub-indikator memberikan penjelasan

sederhana di pertemuan pertama ini tergolong baik.

Page 91: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

77

Tabel 10Hasil Lembar Observasi Indikator Mengobservasi dan MempertimbangkanHasil Observasi sub Indikator Mempertanggungjawabkan Hasil Observasi

NoSub Indikator

Mempertanggungjawabkan Hasil Observasi

JumlahPemunculanIndikator per

Kelompok ∑ Persentase(%)Nilai Gradasi

Indikator4 3 2 1

1. Mempresentasikan hasilobservasi denganmengemukakannyakepada kelompok lain

2 1 2 1 16 66,66

2. Mendiskusikan hasilkerja dengan kelompoklain

- 3 2 1 14 58,33

Jumlah 5 3 3 1 36 124,99Rerata 62,49

Berdasarkan data pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa selama

pembelajaran pada pertemuan I berlangsung, kegiatan mempresentasikan

hasil observasi dengan mengemukakannya kepada kelompok lain dari 6

kelompok 2 kelompok tergolong sangat baik, 1 kelompok tergolong baik,

2 kelompok tergolong kurang baik dan 1 kelompok yang tergolong

sangat kurang baik. Rata-rata siswa di tiap-tiap kelompok

mempresentasikan hasil observasi dengan mengemukakannya kepada

guru dan kelompok lain dengan jelas tetapi kurang lancar.

Kegiatan mendiskusikan hasil kerja dengan kelompok lain dari 6

kelompok, 3 kelompok tergolong baik, 2 kelompok tergolong kurang

baik dan 1 kelompok tergolong sangat kurang baik. Rata-rata siswa

dalam berdiskusi dengan kelompok lain, bertanya dan menjawab

pertanyaan dengan jawaban kurang benar.

Page 92: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

78

Nilai rerata persentase yang diperoleh dari semua kegiatan pada

indikator bertanya dan menjawab pertanyaan sub-indikator

mempertanggungjawabkan hasil observasi pada pertemuan pertama

sebesar 62,49%. Dari pengamatan dan analisis data yang telah dijabarkan

diatas, disimpulkan bahwa kategori keterampilan berpikir kritis dengan

indikator bertanya dan menjawab pertanyaan sub-indikator

mempertanggungjawabkan hasil observasi di pertemuan pertama ini

tergolong kurang baik.

Tabel 11Hasil Lembar Observasi Indikator Mengobservasi dan Mempertimbangkan

Hasil Observasi sub Indikator Melaporkan Hasil Observasi

NoSub Indikator

Melaporkan HasilObservasi

JumlahPemunculanIndikator per

Kelompok ∑ Persentase(%)Nilai Gradasi

Indikator4 3 2 1

1. Mencatat setiappengamatan ke dalam tabel

2 2 2 - 18 75,00

2. Membuat grafik hasilpengamatan

- 3 2 1 14 58,33

Jumlah 2 5 4 1 32 133,33Rerata 66,66

Berdasarkan data pada Tabel 11 dapat dilihat bahwa selama

pembelajaran pada pertemuan I berlangsung, indikator mengobservasi

dan mempertimbangkan hasil observasi untuk sub indikator melaporkan

hasil observasi pada kegiatan mencatat setiap pengamatan ke dalam tabel

dari 6 kelompok 2 kelompok tergolong sangat baik, 2 kelompok

tergolong baik dan 2 kelompok lainnya tergolong kurang baik. Beberapa

Page 93: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

79

kelompok mencatat hasil percobaan secara benar sesuai dengan

pengamatan tetapi kurang lengkap.

Sedangkan untuk kegiatan membuat grafik hasil pengamatan dari

6 kelompok 3 kelompok tergolong baik, 2 kelompok tergolong kurang

baik dan 1 kelompok yang tergolong sangat kurang baik. Rata-rata siswa

pada tiap kelompok membuat grafik hubungan kenaikan suhu zat dengan

waktu berbeda pada volume sama dengan kurang tepat, kurang sesuai

hasil pengamatan dan skala kurang presisi.

Nilai rerata persentase yang diperoleh dari semua kegiatan pada

indikatorindikator mengobservasi dan mempertimbangkan hasil

observasi sub indikator melaporkan hasil observasipada pertemuan

pertama sebesar 66,66%. Dari pengamatan dan analisis data yang telah

dijabarkan diatas, disimpulkan bahwa kategori keterampilan berpikir

kritis dengan indikator mengobservasi dan mempertimbangkan hasil

observasi sub indikator melaporkan hasil observasidi pertemuan pertama

ini tergolongbaik.

Page 94: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

80

Pertemuan II

Tabel 12Hasil Lembar Observasi Indikator Menginduksi dan Mempertimbangkan

Hasil Induksi sub Indikator Mengemukakan Hipotesis.

NoSub Indikator

MengemukakanHipotesis

JumlahPemunculanIndikator per

Kelompok ∑ Persentase(%)Nilai Gradasi

Indikator4 3 2 1

1. Membuat hipotesisdengan bahasanyasendiri dari pengamatanStarter Experiment

1 5 - - 19 79,16

2. Mendiskusikanhipotesis dalam masing-masing kelompok

1 3 1 1 16 66,66

Jumlah 2 8 1 1 35 145,82Rata-rata 72,91

Berdasarkan data pada Tabel 12 dapat dilihat bahwa selama

pembelajaran pada pertemuan II berlangsung, indikator menginduksi dan

mempertimbangkan hasil induksi untuk sub indikator mengemukakan

hipotesis pada kegiatan membuat hipotesis atau dugaan sementara

dengan bahasanya sendiri dari 6 kelompok 1 kelompok tergolong sangat

baik dan 5 kelompok lainnya tergolong baik. Rata-rata semua kelompok

membuat hipotesis dengan baik dan benar berdasarkan pengamatan

kelompok masing-masing yaitu dari percobaan Starter Experiment.

Kegiatan mendiskusikan hipotesis dalam kelompok, dari 6

kelompok 1 kelompok tergolong sangat baik, 3 kelompok tergolong baik,

1 kelompok tergolong kurang baik baik, dan 1 kelompok lainnya

tergolong sangat kurang baik. Rata-rata siswa dalam kelompok masing-

Page 95: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

81

masing kurang aktif mendiskusikan hipotesis, menyatakan pendapatnya,

serta fokus pada materi dan Starter Eksperiment yang telah dilakukan.

Nilai rerata persentase yang diperoleh dari semua kegiatan pada

indikatormenginduksi dan mempertimbangkan hasil induksisub-indikator

mengemukakan hipotesis pada pertemuan pertamasebesar 72,91%. Dari

pengamatan dan analisis data yang telah dijabarkan diatas, disimpulkan

bahwa kategori keterampilan berpikir kritis dengan indikator

menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksipada sub-indikator

mengemukakan hipotesis di pertemuan pertamaini tergolong baik.

Tabel 13Hasil Lembar Observasi Indikator Menginduksi dan Mempertimbangkan

Hasil Induksi sub Indikator Merancang Eksperimen.

NoSub Indikator

MerancangEksperimen

JumlahPemunculanIndikator per

Kelompok ∑ Persentase(%)Nilai Gradasi

Indikator4 3 2 1

1. Menyusun alat danbahan sesuai LKS

- 6 - - 18 75,00

2. Menguji bahan yangkonduktor dan isolatordengan peristiwakonduksi

1 5 - - 19 79,16

3. Menguji peristiwakonveksi

- 2 4 - 14 58,33

4. Menguji peristiwaradiasi

1 4 1 - 18 75,00

Jumlah 4 19 1 0 75 312,49Rerata 71,87

Berdasarkan data pada Tabel 13 dapat dilihat bahwa selama

pembelajaran pada pertemuan II berlangsung, indikator menginduksi dan

mempertimbangkan hasil induksi untuk sub indikator merancang

Page 96: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

82

eksperimen dengan kegiatan menyusun alat dan bahan sesuai LKS semua

kelompok tergolong baik. Siswa dalam masing-masing kelompok

menyusun alat dan bahan sesuai dengan LKS (gambar) walaupun

langkah-langkah penyusunan kurang benar.

Kegiatan menguji bahan yang konduktor dan isolator dengan

peristiwa konduksi menunjukkan hasil bahwa dari 6 kelompok 1

kelompok tergolong sangat baik dan 5 kelompok lainnya tergolong baik.

Kegiatan menguji peristiwa konveksi dari 6 kelompok 2 kelompok

tergolong sangat baik dan 4 kelompok lainnya tergolong baik. Selain itu,

untuk kegiatan menguji peristiwa radiasi dari 6 kelompok 1 kelompok

tergolong sangat baik, 4 kelompok tergolong baik dan 1 kelompok

lainnya tergolong kurang baik.

Nilai rata-rata persentase yang diperoleh dari semua kegiatan pada

indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi sub-

indikator merancang eksperimen pada pertemuan pertamasebesar

71,87%. Dari pengamatan dan analisis data yang telah dijabarkan diatas,

disimpulkan bahwa kategori keterampilan berpikir kritis dengan indikator

menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksipada sub-indikator

merancang eksperimendi pertemuan pertamaini tergolong baik.

Page 97: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

83

Tabel 14Hasil Lembar Observasi Indikator Menginduksi dan Mempertimbangkan

Hasil Induksi sub Indikator Mengemukakan Kesimpulan.

NoSub Indikator

MengemukakanKesimpulan

JumlahPemunculanIndikator per

Kelompok ∑ Persentase(%)Nilai Gradasi

Indikator4 3 2 1

1. Menuliskan kesimpulandari hasil eksperimendan pengamatan

2 4 - - 20 83,33

2. Menuliskan kesimpulandari hasil diskusi kelas

5 1 - - 23 95,83

Jumlah 7 5 0 0 43 179,16Rerata 89,58

Berdasarkan data pada Tabel 14 dapat dilihat bahwa selama

pembelajaran pada pertemuan I berlangsung, indikator menginduksi dan

mempertimbangkan hasil induksi untuk sub indikator mengemukakan

kesimpulan pada kegiatan menuliskan kesimpulan dari hasil eksperimen

dan pengamatan teramati bahwa 2 dari 6 kelompok tergolong sangat baik

dan 4 kelompok lainnya tergolong baik. Rata-rata siswa dalam masing-

masing kelompok menuliskan kesimpulan dari hasil dan pengamatan

eksperimen sesuai rumusan masalah walaupun kurang jelas dalam

penulisan.

Kegiatan menuliskan kesimpulan hasil diskusi kelas dari 6

kelompok, 5 kelompok tergolong sangat baik dan 1 kelompok tergolong

baik. Rata-rata siswa dalam masing-masing kelompok dapat menuliskan

kesimpulan hasil diskusi kelas dengan benar serta mencakup keseluruhan

materi yang didiskusikan.

Page 98: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

84

Nilai rerata persentase yang diperoleh dari semua kegiatan pada

indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi sub-

indikator mengemukakan kesimpulan pada pertemuan pertamasebesar

89,58%. Dari pengamatan dan analisis data yang telah dijabarkan diatas,

disimpulkan bahwa kategori keterampilan berpikir kritis dengan indikator

menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi pada sub-indikator

mengemukakan kesimpulan di pertemuan pertamaini tergolong baik.

Tabel 15Hasil Lembar Observasi Indikator Mempertimbangkan Apakah Sumber

dapat Dipercaya atau tidak sub Indikator MempertimbangkanPenggunaan Prosedur yang Tepat.

No

Sub IndikatorMempertimbangkan

Penggunaan Proseduryang Tepat

JumlahPemunculanIndikator per

Kelompok ∑ Persentase(%)Nilai Gradasi

Indikator4 3 2 1

1. Menyiapkan alat danbahan

3 3 - - 21 87,50

2. Melakukan diskusisebelum praktikum

2 2 2 18 75,00

3. Membuat prosedurpercobaan/langkahkerja praktikum

- 1 5 - 13 54,16

4. Menemukan informasidari berbagai sumber

1 4 1 - 18 75,00

5. Kebiasaan berhati-hati 3 3 - - 21 87,50Jumlah 9 13 8 0 91 379,16

Rata-rata 75,83

Berdasarkan data pada Tabel 15 dapat dilihat bahwa selama

pembelajaran pada pertemuan I berlangsung, indikator

mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak untuk sub

indikator mempertimbangkan penggunaan prosedur yang tepat pada

Page 99: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

85

kegiatan menyiapkan alat dan bahan serta kebiasaan berhati-hati

diperoleh hasil yang sama yaitu dari 6 kelompok, 3 kelompok tergolong

sangat sangat baik dan 3 kelompok lainnya tergolong baik.

Untuk kegiatan melakukan diskusi sebelum praktikum, dari

keseluruhan kelompok terdapat 2 kelompok yang tergolong sangat baik,

2 kelompok tergolong baik, dan 2 kelompok tergolong kurang baik. Pada

kegiatan membuat prosedur percobaan/langkah kerja praktikum, dari 6

kelompok 1 kelompok tergolong baik dan 5 kelompok lainnya tergolong

kurang baik. Rata-rata siswa dalam masing-masing kelompok membuat

prosedur percobaan/langkah kerja praktikum dilakukan dengan sistematis

tetapi hasil dari bertanya kepada guru.

Kegiatan menemukan informasi dari berbagai sumber, dari

pengamatan terdapat 1 kelompok yang tergolong sangat baik, 4

kelompok tergolong baik, dan 1 kelompok lainnya tergolong kurang baik.

Sebagian besar siswa dalam tiap kelompok aktif mencari dan membaca

dari berbagai sumber (buku/modul) untuk menemukan informasi tentang

karakteristik kalor.

Nilai rerata persentase yang diperoleh dari semua kegiatan pada

indikator mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak

sub-indikator mempertimbangkan penggunaan prosedur yang tepat pada

pertemuan pertamasebesar 75,83%. Dari pengamatan dan analisis data

yang telah dijabarkan diatas, disimpulkan bahwa kategori keterampilan

berpikir kritis dengan indikator mempertimbangkan apakah sumber dapat

Page 100: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

86

dipercaya atau tidak dengan sub-indikator mempertimbangkan

penggunaan prosedur yang tepat di pertemuan pertamaini tergolong baik.

Tabel 16Hasil Lembar Observasi Indikator Bertanya dan Menjawab Pertanyaan

sub Indikator Memberikan Penjelasan Sederhana.

NoSub IndikatorMemberikan

Penjelasan Sederhana

JumlahPemunculanIndikator per

Kelompok ∑ Persentase(%)Nilai Gradasi

Indikator4 3 2 1

1. Menganalisis hasilpengamatan denganmenjabarkan dalambentuk penjelasan yangsederhana

4 2 - - 22 91,66

2. Memfokuskanpenjabaran dari hasilpengamatan

2 1 3 - 17 70,83

3. Bertanya dan menjawabpertanyaan: yaitu siswabertanya dan ataumenjawab pertanyaanmengenai suatupenjelasan padapertanyaan-pertanyaandari guru maupun di LKS

- 5 1 - 17 70,83

Jumlah 6 8 4 0 56 233,33Rerata 77,77

Berdasarkan data pada Tabel 16 dapat dilihat bahwa selama

pembelajaran pada pertemuan I berlangsung, indikator bertanya dan

menjawab pertanyaan untuk sub indikator mempertimbangkan

penggunaan prosedur yang tepat pada kegiatan menganalisis hasil

pengamatan dengan menjabarkan dalam bentuk penjelasan yang

sederhana dari 6 kelompok, 4 kelompok tergolong sangat baik dan 2

kelompok tergolong baik. Rata-rata siswa dalam masing-masing

Page 101: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

87

kelompok menganalisis hasil pengamatan dengan menjabarkan dalam

bentuk penjelasan yang sederhana dan kalimat yang logis.

Kegiatan memfokuskan penjabaran dari hasil pengamatan dari 6

kelompok, 2 kelompok tergolong sangat baik, 1 kelompok tergolong baik

dan sisanya 3 kelompok tergolong kurang baik. Rata-rata siswa dalam

masing-masing kelompok memfokuskan penjabaran dari hasil

pengamatan dari umum ke khusus atau sebaliknya, dengan kalimat yang

kurang dapat dipahami.

Sedangkan untuk kegiatan bertanya dan menjawab pertanyaan,

yaitu siswa bertanya dan atau menjawab pertanyaan mengenai suatu

penjelasan pada pertanyaan-pertanyaan dari guru maupun di LKS dari 6

kelompok 5 kelompok tergolong baik dan 1 kelompok tergolong kurang

baik. Rata-rata siswa dalam menjawab setiap pertanyaan yang ada di

LKS maupun yang dilontarkan guru dengan benar walaupun kurang jelas

dalam penyampaiannya.

Nilai rata-rata persentase yang diperoleh dari semua kegiatan pada

indikator bertanya dan menjawab pertanyaan sub-indikator memberikan

penjelasan sederhana pada pertemuan pertama sebesar 77,77%. Dari

pengamatan dan analisis data yang telah dijabarkan diatas, disimpulkan

bahwa kategori keterampilan berpikir kritis dengan indikator bertanya

dan menjawab pertanyaan dengan sub-indikator memberikan penjelasan

sederhana di pertemuan pertama ini tergolong baik.

Page 102: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

88

Tabel 17Hasil Lembar Observasi Indikator Bertanya dan Menjawab Pertanyaan

Sub Indikator Menyebutkan Contoh

No Sub IndikatorMenyebutkan Contoh

JumlahPemunculanIndikator per

Kelompok ∑ Persentase(%)Nilai Gradasi

Indikator4 3 2 1

1. Menyebutkan contohperistiwa-peristiwakonveksi, konduksi danradiasi dalamkehidupan sehari-hari

3 3 - - 21 87,50

Jumlah 3 3 0 0 21 87,50Rerata 87,50

Berdasarkan data pada tebel 17 dapat dilihat bahwa selama

pembelajaran pada pertemuan I berlangsung, indikator bertanya dan

menjawab pertanyaan untuk sub indikator mempertimbangkan

penggunaan prosedur yang tepat pada kegiatan menyebutkan contoh

peristiwa-peristiwa konveksi, konduksi dan radiasi dalam kehidupan

sehari-hari dari 6 kelompok, 3 kelompok tergolong sangat baik dan 3

kelompok lainnya tergolong baik. Persentase yang diperoleh adalah

87,50%. Hal ini menunjukkan bahwa kategori keterampilan berpikir

kritis dengan bertanya dan menjawab pertanyaan dengan sub-indikator

menyebutkan contoh adalah tergolong sangat baik.

Page 103: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

89

Tabel 18Hasil Lembar Observasi Indikator Mengobservasi dan MempertimbangkanHasil Observasi sub Indikator Mempertanggungjawabkan Hasil Observasi

NoSub Indikator

Mempertanggungjawabkan Hasil Observasi

JumlahPemunculanIndikator per

Kelompok ∑ Persentase(%)Nilai Gradasi

Indikator4 3 2 1

1. Mempresentasikan hasilobservasi denganmengemukakannyakepada kelompok lain

2 3 1 - 19 79,16

2. Mendiskusikan hasilkerja dengan kelompoklain

1 5 - - 19 79,16

Jumlah 3 5 1 0 36 158,32Rerata 79,16

Berdasarkan data pada Tabel 18 dapat dilihat bahwa selama

pembelajaran pada pertemuan I berlangsung, indikator mengobservasi

dan mempertimbangkan hasil observasi untuk sub indikator

mempertanggungjawabkan hasil observasi pada kegiatan

mempresentasikan hasil observasi dengan mengemukakannya kepada

kelompok lain dari 6 kelompok 2 kelompok tergolong sangat baik, 3

kelompok tergolong baik, 1 kelompok tergolong kurang baik. Rata-rata

siswa di tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil observasi dengan

mengemukakannya kepada guru dan kelompok lain dengan jelas tetapi

kurang lancar.

Kegiatan mendiskusikan hasil kerja dengan kelompok lain dari 6

kelompok, 1 kelompok tergolong sangat baik dan 5 kelompok lainnya

Page 104: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

90

tergolong baik. Rata-rata siswa dalam berdiskusi dengan kelompok lain,

bertanya dan menjawab pertanyaan dengan jawaban kurang benar.

Nilai rerata persentase yang diperoleh dari semua kegiatan pada

indikator bertanya dan menjawab pertanyaan sub-indikator

mempertanggungjawabkan hasil observasi pada pertemuan pertama

sebesar 79,16%. Dari pengamatan dan analisis data yang telah dijabarkan

diatas, disimpulkan bahwa kategori keterampilan berpikir kritis dengan

indikator bertanya dan menjawab pertanyaan sub-indikator

mempertanggungjawabkan hasil observasi di pertemuan pertama ini

tergolong kurang baik.

Tabel 19Hasil Lembar Observasi Indikator Mengobservasi dan Mempertimbangkan

Hasil Observasi sub Indikator Melaporkan Hasil Observasi

NoSub Indikator

Melaporkan HasilObservasi

JumlahPemunculanIndikator per

Kelompok ∑ Persentase(%)Nilai Gradasi

Indikator4 3 2 1

1. Mencatat setiappengamatan ke dalamtabel

2 4 - - 20 83,33

Jumlah 2 4 - - 20 83,33Rerata 83,33

Berdasarkan data pada Tabel 19 dapat dilihat bahwa selama

pembelajaran pada pertemuan I berlangsung, indikator mengobservasi

dan mempertimbangkan hasil observasi untuk sub indikator melaporkan

hasil observasi pada kegiatan mencatat setiap pengamatan ke dalam tabel

dari 6 kelompok 2 kelompok tergolong sangat baik dan 4 kelompok

Page 105: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

91

lainnya tergolong baik. Persentase yang diperoleh adalah 83,33%. Hal ini

menunjukkan bahwa kategori keterampilan berpikir kritis dengan

bertanya dan menjawab pertanyaan dengan sub-indikator melaporkan

hasil observasi adalah tergolong sangat baik.

Tabel 20Hasil Lembar Observasi Indikator Mendefinisikan Istilah Dan

Mempertimbangkan Suatu Definisi

No

Sub Indikator StrategiMembuat Definisidengan Bertindak

MemberikanPenjelasan Lanjut

JumlahPemunculanIndikator per

Kelompok ∑ Persentase(%)Nilai Gradasi

Indikator4 3 2 1

1. Membuat bentukdefinisi darikeseluruhanpembalajaran tentangKalor danPerpindahannya

1 4 1 - 18 75,00

Jumlah 1 4 1 - 18 75,00Rerata 75,00

Berdasarkan data pada Tabel 20 dapat dilihat bahwa selama

pembelajaran pada pertemuan I berlangsung, indikator mendefinisikan

istilah dan mempertimbangkan suatu definisi untuk sub indikator strategi

membuat definisi dengan bertindak memberikan penjelasan lanjut pada

kegiatan membuat bentuk definisi dari keseluruhan pembalajaran tentang

Kalor dan Perpindahannya dari 6 kelompok 1 kelompok tergolong sangat

baik dan 4 kelompok lainnya tergolong baik dan 1 kelompok lainnya

tergolong kurang baik. Rata-rata siswa dalam tiap-tiap kelompok dapat

menjelaskan definisi 3 dari 4 sub materi.

Page 106: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

92

Persentase yang diperoleh adalah 75%. Hal ini menunjukkan

bahwa kategori keterampilan berpikir kritis dengan indikator bertanya

dan menjawab pertanyaan dengan sub-indikator strategi membuat

definisi dengan bertindak memberikan penjelasan lanjut tergolongbaik.

Tabel 21Hasil Persentase Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Tiap Indikator pada

Pertemuan I dengan Pendekatan SEA pada Metode Eksperimen

No IndikatorBerpikir Kritis

Sub IndikatorBerpikir Kritis

∑ Persentase(%)

1. Menginduksi danmempertimbangkan hasil induksi

Mengemukakanhipotesis

68,75

68,74Merancangeksperimen

64,58

Mengemukakankesimpulan

72,91

2. Mempertimbangkan apakah sumberdapat dipercayaatau tidak

Mempertimbangkanpenggunaanprosedur yang tepat

72,49 72,49

3. Bertanya danmenjawabpertanyaan

Memberikanpenjelasansederhana

79,16 79,16

4. Mengobservasi danmempertimbangkan hasil observasi

Mempertanggung-jawabkan hasilobservasi

62,49

64,57

Melaporkan hasilobservasi

66,66

Jumlah rerata (%) 71,24

Berdasarkan Tabel 21 dapat diperoleh bahwa hasil persentase

indikator keterampilan berpikir kritis untuk pertemuan pertama dengan

empat indikator diperoleh hasil berbeda-beda diantaranya untuk indikator

menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi diperoleh persentase

sebanyak 68,74%, indikator mempertimbangkan apakah sumber dapat

dipercaya atau tidak diperoleh persentase sebanyak 72,49%, indikator

Page 107: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

93

bertanya dan menjawab pertanyaan diperoleh persentase sebanyak

79,16%, dan untuk indikator mengobservasi dan mempertimbangkan

hasil observasi diperoleh persentase sebanyak 64,57%. Maka jumlah

persentase keseluruhan indikator berpikir kritis pada pertemuan pertama

diperoleh sebesar 71,24%, hal ini menunjukkan behwa keterampilan

berpikir kritis siswa kelas VIIA tergolong baik.

Tabel 22Hasil Persentase Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Tiap Indikator pada

Pertemuan II dengan Pendekatan SEA pada Metode Eksperimen

No IndikatorBerpikir Kritis

Sub IndikatorBerpikir Kritis

∑ Persentase(%)

1. Menginduksi danmempertimbangkan hasil induksi

Mengemukakanhipotesis

72,91

78,12Merancangeksperimen

68,22

Mengemukakankesimpulan

89,58

2. Mempertimbangkan apakah sumberdapat dipercayaatau tidak

Mempertimbangkanpenggunaanprosedur yang tepat

75,83 75,83

3. Bertanya danmenjawabpertanyaan

Memberikanpenjelasansederhana

77,77

82,63

Menyebutkancontoh

87,50

4. Mengobservasi danmempertimbangkan hasil observasi

Mempertanggungjawabkan hasilobservasi

79,16

81,24

Melaporkan hasilobservasi

83,33

5. Mendefinisikanistilah danmempertimbangkan suatu definisi

Strategi membuatdefinisi denganbertindakmemberikanpenjelasan lanjut

75,00 75,00

Jumlah rerata (%) 78,56

Page 108: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

94

Berdasarkan Tabel 22 dapat diperoleh bahwa hasil persentase

indikator keterampilan berpikir kritis untuk pertemuan pertama dengan

lima indikator diperoleh hasil berbeda-beda diantaranya untuk indikator

menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi diperoleh persentase

sebanyak 78,81%, indikator mempertimbangkan apakah sumber dapat

dipercaya atau tidak diperoleh persentase sebanyak 75,83%, indikator

bertanya dan menjawab pertanyaan diperoleh persentase sebanyak

82,64%, untuk indikator mengobservasi dan mempertimbangkan hasil

observasi diperoleh persentase sebanyak 82,64% dan indikator

mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi sebanyak

75%. Maka jumlah persentase keseluruhan indikator berpikir kritis pada

pertemuan kedua diperoleh sebesar 78,08%, hal ini menunjukkan behwa

keterampilan berpikir kritis siswa kelas VIIA tergolong baik.

Tabel 23Hasil Persentase Keterampilan Berpikir Kritis secara Keseluruhan

NoIndikator Berpikir

KritisSub IndikatorBerpikir Kritis ∑ Persentase

(%)

1. Menginduksi danmempertimbangkanhasil induksi

Mengemukakanhipotesis

70,83

74,47Merancangeksperimen

71,35

Mengemukakankesimpulan

81,24

2. Mempertimbangkanapakah sumber dapatdipercaya atau tidak

Mempertimbangkanpenggunaanprosedur yang tepat

74,16 74,16

3. Bertanya danmenjawab pertanyaan

Memberikanpenjelasan sederhana 78,46

82,98

Menyebutkan contoh87,50

Page 109: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

95

No Indikator BerpikirKritis

Sub IndikatorBerpikir Kritis

∑ Persentase(%)

4. Mengobservasi danmempertimbangkanhasil observasi

Mempertanggungjawabkan hasilobservasi

70,8272,91

Melaporkan hasilobservasi

75,00

5. Mendefinisikan istilahdanmempertimbangkansuatu definisi

Strategi membuatdefinisi denganbertindakmemberikanpenjelasan lanjut

75,00 75,00

Jumlah rata-rata (%) 75,90

Berdasarkan Tabel 23 jumlah persentase keseluruhan untuk kelima

indikator berpikir kritis diperoleh hasil yang berbeda, untuk indikator

menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi diperoleh hasil

keseluruhan persentase sebanyak 74,47%, indikator mempertimbangkan

apakah sumber dapat dipercaya atau tidak diperoleh sebanyak 74,16%,

indikator bertanya dan menjawab pertanyaan sebanyak 82,98%, indikator

mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi 72,91%, serta

untuk indikator mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu

definisi diperoleh sebanyak 75%. Nilai rata-rata jumlah persentase

keseluruhan keterampilan berpikir kritis diperoleh sebesar 75,90%. Hal

ini menunjukkan bahwa kategori keterampilan berpikir kritis siswa

dengan pendekatan SEA pada metode eksperimen di pembelajaran Fisika

materi Kalor dan Perpindahan Kalor kelas VIIA berkembang dengan

sangat baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2 dibawah

ini.

Page 110: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

96

Gambar 2.Grafik Indikator Keterampilan Berpikir Kritis tiap Pertemuan

Keterangan:Indikator 1: menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksiIndikator 2: mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidakIndikator 3: bertanya dan menjawab pertanyaanIndikator 4: mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasiIndikator 5: mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi

Dari grafik diatas dicari nilai rata-rata keseluruhan indikator

keterampilan berpikir kritis siswa sesuai dengan tujuan penelitian yaitu

indikator menurut R.Ennis dengan lima indikator yang diteliti

diantaranya menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi,

mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak, bertanya

dan menjawab pertanyaan, mengobservasi dan mempertimbangkan hasil

observasi, serta mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu

definisi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.

0

20

40

60

80

100

Indikator1

68,7478,12

Pers

enta

se (%

)

96

Gambar 2.Grafik Indikator Keterampilan Berpikir Kritis tiap Pertemuan

Keterangan:Indikator 1: menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksiIndikator 2: mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidakIndikator 3: bertanya dan menjawab pertanyaanIndikator 4: mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasiIndikator 5: mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi

Dari grafik diatas dicari nilai rata-rata keseluruhan indikator

keterampilan berpikir kritis siswa sesuai dengan tujuan penelitian yaitu

indikator menurut R.Ennis dengan lima indikator yang diteliti

diantaranya menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi,

mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak, bertanya

dan menjawab pertanyaan, mengobservasi dan mempertimbangkan hasil

observasi, serta mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu

definisi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.

Indikator1

Indikator2

Indikator3

Indikator4 Indikator

5

68,74 72,4979,16

64,57

78,1275,83

82,63 81,2475

96

Gambar 2.Grafik Indikator Keterampilan Berpikir Kritis tiap Pertemuan

Keterangan:Indikator 1: menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksiIndikator 2: mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidakIndikator 3: bertanya dan menjawab pertanyaanIndikator 4: mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasiIndikator 5: mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi

Dari grafik diatas dicari nilai rata-rata keseluruhan indikator

keterampilan berpikir kritis siswa sesuai dengan tujuan penelitian yaitu

indikator menurut R.Ennis dengan lima indikator yang diteliti

diantaranya menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi,

mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak, bertanya

dan menjawab pertanyaan, mengobservasi dan mempertimbangkan hasil

observasi, serta mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu

definisi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Page 111: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

97

Gambar 3. Grafik Indikator Keterampilan Berpikir Kritis secaraKeseluruhan

Keterangan:Indikator 1: menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksiIndikator 2: mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidakIndikator 3: bertanya dan menjawab pertanyaanIndikator 4: mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasiIndikator 5: mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi

2. Hasil Data Angket

Hasil analisis angket tanggapan siswa terhadap keterampilan

berpikir kritis pada pembelajaran fisika dengan pendekatan Starter

Experiment Approach yang dihitung secara per-indikator. Untuk lebih

jelasnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

1. Indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi.

Untuk indikator ini pernyataan angket yang disajikan terdapat 8

pernyataan diantaranya 4 untuk pernyataan positif dan 4 lagi untuk

pernyataan negatif.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Indikator 1

Pers

enta

se (%

)

97

Gambar 3. Grafik Indikator Keterampilan Berpikir Kritis secaraKeseluruhan

Keterangan:Indikator 1: menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksiIndikator 2: mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidakIndikator 3: bertanya dan menjawab pertanyaanIndikator 4: mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasiIndikator 5: mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi

2. Hasil Data Angket

Hasil analisis angket tanggapan siswa terhadap keterampilan

berpikir kritis pada pembelajaran fisika dengan pendekatan Starter

Experiment Approach yang dihitung secara per-indikator. Untuk lebih

jelasnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

1. Indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi.

Untuk indikator ini pernyataan angket yang disajikan terdapat 8

pernyataan diantaranya 4 untuk pernyataan positif dan 4 lagi untuk

pernyataan negatif.

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

74,47 74,1682,98

72,91

97

Gambar 3. Grafik Indikator Keterampilan Berpikir Kritis secaraKeseluruhan

Keterangan:Indikator 1: menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksiIndikator 2: mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidakIndikator 3: bertanya dan menjawab pertanyaanIndikator 4: mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasiIndikator 5: mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi

2. Hasil Data Angket

Hasil analisis angket tanggapan siswa terhadap keterampilan

berpikir kritis pada pembelajaran fisika dengan pendekatan Starter

Experiment Approach yang dihitung secara per-indikator. Untuk lebih

jelasnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

1. Indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi.

Untuk indikator ini pernyataan angket yang disajikan terdapat 8

pernyataan diantaranya 4 untuk pernyataan positif dan 4 lagi untuk

pernyataan negatif.

Indikator 4 Indikator 5

75

Page 112: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

98

Tabel 24Hasil Angket Indikator Menginduksi dan Mempertimbangkan Hasil

Induksi.Kategori Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

SS 43 x 4 = 172 3 x 1 = 3S 74 x 3 = 219 48 x 2 = 96

TS 11 x 2 = 22 72 x 3 = 216STS 0 x 1 = 0 4 x 4 = 16Jumlah 413 331Jumlah maksimum 512 512Persentase 80,66% 64,64%PersentaseKeseluruhan 72,65%

Jumlah persentase untuk indikator menginduksi dan

memeprtimbangkan hasil induksi adalah sebanyak 72,65%. Persentase

tersebut menunjukkan bahwa indikator menginduksi dan

memeprtimbangkan hasil induksi, tergolong baik.

2. Indikator mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya

atau tidak

Untuk indikator mempertimbangkan apakah sumber dapat

dipercaya atau tidak, pernyataan angket yang disajikan terdapat 2

pernyataan yang kedua-duanya merupakan bentuk pernyataan positif.

Tabel 25Hasil Angket Indikator Mempertimbangkan Apakah Sumber Dapat

Dipercaya atau Tidak.Kategori Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

SS 20 x 4 = 80 0 x 1 = 0S 34 x 3 = 102 5 x 2 = 10

TS 10 x 2 = 20 15 x 3 = 45STS 0 x 1 = 0 12 x 4 = 48Jumlah 202 103Jumlah maksimum 256 128Persentase 78,90% 80,46%PersentaseKeseluruhan

79,68%

Page 113: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

99

Jumlah persentase untuk indikator mempertimbangkan apakah sumber

dapat dipercaya atau tidak adalah sebanyak 79,68%. Persentase

tersebut menunjukkan bahwa indikator mempertimbangkan apakah

sumber dapat dipercaya atau tidak, tergolong baik.

3. Indikator bertanya dan menjawab pertanyaan

Untuk indikator bertanya dan menjawab pertanyaan, pernyataan

angket yang disajikan terdapat 7 pernyataan diantaranya 4 untuk

pernyataan positif dan 3 lainnya untuk pernyataan negatif.

Tabel 26Hasil Angket Indikator Bertanya dan Menjawab Pertanyaan.

Kategori Pernyataan Positif Pernyataan NegatifSS 40 x 4 = 160 1 x 1 = 1S 86 x 3 = 256 10 x 2 =20

TS 2 x 2 = 4 49 x 3 = 147STS 0 x 1 = 0 36 x 4 = 144Jumlah 420 312Jumlah maksimum 512 384Persentase 82,03% 81,25%PersentaseKeseluruhan 81,64%

Jumlah persentase untuk indikator bertanya dan menjawab pertanyaan

adalah sebanyak 81,64%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa

indicator bertanya dan menjawab pertanyaan tergolong sangat baik.

4. Indikator mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi

Untuk indikator ini pernyataan angket yang disajikan terdapat 5

pernyataan diantaranya 2 untuk pernyataan positif dan 3 lainnya untuk

pernyataan negatif.

Page 114: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

100

Tabel 27Hasil Angket Indikator Mengobservasi dan Mempertimbangkan Hasil

Observasi.Kategori Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

SS 5 x 4 = 20 0 x 1 = 0S 46 x 3 = 138 19 x 2 = 38

TS 13 x 2 = 26 68 x 3 = 204STS 0 x 1 = 0 9 x 4 =36

Jumlah 184 278Jumlah maksimum 256 384Persentase 71,87% 72,30%PersentaseKeseluruhan 72,08%

Jumlah persentase untuk indikator mengobservasi dan

mempertimbangkan hasil observasi adalah sebanyak

72,08%.Persentase tersebut menunjukkan bahwa indikator ini

tergolong baik.

5. Indikator mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu

definisi

Untuk indikator ini pernyataan angket yang disajikan terdapat 4

pernyataan diantaranya 2 untuk pernyataan positif dan 2 lainnya untuk

pernyataan negatif.

Tabel 28Hasil Angket Indikator Mendefinisikan Istilah dan Mempertimbangkan

Suatu Definisi.Kategori Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

SS 12 x 4 = 48 0 x 1 = 0S 52 x 3 = 156 18 x 2 = 36

TS 0 x 2 = 0 25 x 3 = 75STS 0 x 1 = 0 21 x 4 = 84

Jumlah 204 195Jumlah maksimum 256 256Persentase 79,68% 76,17%PersentaseKeseluruhan

77,92%

Page 115: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

101

Jumlah persentase untuk indikator mendefinisikan istilah dan

mempertimbangkan suatu definisi adalah sebanyak 77,92%.Persentase

tersebut menunjukkan bahwa indikator ini tergolong baik.

Tabel 29Hasil Analisis Dengan Data Angket Secara Keseluruhan

No Indikator Berpikir KritisPersentase

(%)

1. Menginduksi dan mempertimbangkan hasilinduksi

72,65

2. Mempertimbangkan apakah sumber dapatdipercaya atau tidak

79,68

3. Bertanya dan menjawab pertanyaan 81,64

4. Mengobservasi dan mempertimbangkanhasil observasi

72,08

5. Mendefinisikan istilah danmempertimbangkan suatu definisi

77,92

Rerata 76,79

Berdasarkan hasil analisis dengan data angket jumlah

keseluruhan yang didapat sebanyak 76,79%. Berdasarkan penjabaran

dalam bentuk tabel diatas, dapat diketahui bahwa indikator

keterampilan berpikir kritis siswa yang tergolong sangat baik yaitu

pada indikator bertanya dan menjawab pertanyaan. Persentase

tertinggi tersebut yaitu sebesar 81,64% dan terrendah sebesar 72,08%

dengan indikator mengobservasi dan mempertimbangkan hasil

observasi, tetapi masih dalam kategori baik. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Page 116: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

102

Gambar 4. Grafik Hasil Data Angket Keterampilan Berpikir Kritis padaPembelajaran Fisika dengan Pendekatan SEA.

Keterangan:Indikator 1: menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksiIndikator 2: mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidakIndikator 3: bertanya dan menjawab pertanyaanIndikator 4: mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasiIndikator 5: mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi

B. Pembahasan

Fisika sebagai produk dan fisika sebagai proses yaitu pengetahuan fisika

yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori serta proses kerja

ilmiah.Dalam penelitian ini, indikator keterampilan berpikir kritis siswa yang

dibahas pada tiap pertemuan berbeda-beda sesuai dengan aktivitas dan tujuan

percobaan yang dilakukan.

1. Temuan Penelitian Keterampilan Berpikir Kritis

Berikut akan dibahas temuan-temuan penelitian keterampilan berpikir

kritis siswa selama melakukan dua kali eksperimen.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Indikator 1

74,47Pe

rsen

tase

(%)

102

Gambar 4. Grafik Hasil Data Angket Keterampilan Berpikir Kritis padaPembelajaran Fisika dengan Pendekatan SEA.

Keterangan:Indikator 1: menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksiIndikator 2: mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidakIndikator 3: bertanya dan menjawab pertanyaanIndikator 4: mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasiIndikator 5: mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi

B. Pembahasan

Fisika sebagai produk dan fisika sebagai proses yaitu pengetahuan fisika

yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori serta proses kerja

ilmiah.Dalam penelitian ini, indikator keterampilan berpikir kritis siswa yang

dibahas pada tiap pertemuan berbeda-beda sesuai dengan aktivitas dan tujuan

percobaan yang dilakukan.

1. Temuan Penelitian Keterampilan Berpikir Kritis

Berikut akan dibahas temuan-temuan penelitian keterampilan berpikir

kritis siswa selama melakukan dua kali eksperimen.

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5

74,47 74,1682,98

72,91

102

Gambar 4. Grafik Hasil Data Angket Keterampilan Berpikir Kritis padaPembelajaran Fisika dengan Pendekatan SEA.

Keterangan:Indikator 1: menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksiIndikator 2: mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidakIndikator 3: bertanya dan menjawab pertanyaanIndikator 4: mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasiIndikator 5: mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi

B. Pembahasan

Fisika sebagai produk dan fisika sebagai proses yaitu pengetahuan fisika

yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori serta proses kerja

ilmiah.Dalam penelitian ini, indikator keterampilan berpikir kritis siswa yang

dibahas pada tiap pertemuan berbeda-beda sesuai dengan aktivitas dan tujuan

percobaan yang dilakukan.

1. Temuan Penelitian Keterampilan Berpikir Kritis

Berikut akan dibahas temuan-temuan penelitian keterampilan berpikir

kritis siswa selama melakukan dua kali eksperimen.

Indikator 5

75

Page 117: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

103

a. Indikator Menginduksi dan Mempertimbangkan Hasil Induksi

Pada indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasil

induksi terdapat tiga sub-indikator yang diamati diantaranya

mengemukakan hipotesis, merancang eksperimen dan mengemukakan

kesimpulan. Pada indikator ini teramati beberapa kelompok dapat

membuat hipotesis atau dugaan sederhana dengan bahasanya sendiri

dari pengamatan Starter Eksperimen, dapat merancang eksperimen

seperti menyusun alat dan bahan hingga menguji kenaikan suhu zat,

serta siswa dapat mengemukakan kesimpulan sesuai fakta atau dapat

menarik kesimpulan dari hasil menyelidiki selama pelaksanaan

praktikum dengan pendekatan Starter Eksperimen.Hasil dari

menyelidiki seperti mengamati perubahan atau peningkatan besar

kalor, mengamati faktor-faktor yang terlibat dalam proses perubahan

kalor, serta pengaruh dari faktor-faktor yang terlibat dalam perubahan

kalor merupakan suatu komponen-komponen dan petunjuk berpikir

siswa dalam mengemukakan suatu kesimpulan. Kesimpulan yang

dibuat adalah tentang tujuan praktikum yang pertama yaitu mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi besar kalor.

Berdasarkan hasil analisis lembar observasi dan jawaban yang

diberikan siswa sangat bervariasi sesuai dengan kemampuan

siswa/kelompok. Dari ketiga sub-indikator ini untuk mengemukakan

hipotesis atau dugaan sementara dengan bahasanya sendiri diperoleh

hasil persentase sebanyak 68,75% pada pertemuan pertama dan

Page 118: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

104

72,91% pada pertemuan kedua, sehingga rata-ratanya sebesar 70,83%.

Untuk sub-indikator merancang eksperimen diperoleh hasil persentase

sebanyak 71,35% serta untuk kesiatan mengemukakan kesimpilan

diperoleh persentase sebanyak 81,24%. Dari ketiga sub-indikator ini

diperoleh persentase keseluruhan sebesar 74,47%. Hal ini

menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa pada indikator

menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi tergolong baik.

Pada praktikum dengan pendekatan Starter Eksperimen,pada

aspekini siswa melakukan suatu percobaan awal sebagai penyulut

(starter). Percobaan awal ini bertujuan untuk membangkitkan proses

berpikir, rasa ingin tahu dan menghubungkan konsep yang akan

dipelajari dengan lingkungannya atau pada kejadian sehari-hari. Dari

kegiatan ini, siswa mengemukakan masalah-masalah sederhana dari

kegiatan Starter Eksperimen.Dari munculnya masalah-masalah yang

sederhana, kemudian muncul suatu dugaan-dugaan sederhana yang

kemudian siswa kemukakan sebagai hipotesis. Sesuai dengan tujuan

penelitian ini, keterampilan berpikir kritis siswa dapat teramatiyang

kemudian dapat dikembangkan. Salah satu aspeknya yaitu dengan

keterampilan berhipotesis yang dapat mendorong siswa untuk berpikir

dan membuat jawaban sementara serta mampu menghubungkan materi

sehingga didapat sebuah kesimpulan yang baik

Dalam suatu kerja kelompok, membuat sebuah atau beberapa

hipotesis tentunya tidak diperoleh atau dihasilkan dari pemikiran satu

Page 119: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

105

siswa saja. Perlu adanya sebuah diskusi dalam satu kelompok untuk

menyatukan pemikiran dari beberapa siswa.

Pada dasarnya keterampilan berhipotesis akan muncul dan

berkembang jika siswa memahami konsep dari materi yang akan

dibahas. Pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum membaca

materi sebelumnya meskipun sebelum melakukan pembelajaran siswa

ditugaskan untuk membaca buku sumber di rumah yang menyangkut

materi Kalor dan Perpindahannya.

Pada pembelajaran dengan pendekatan Starter Experiment ini,

dapat teramati pula kemunculan sub-indikator merancang eksperimen

dengan menyusun alat dan bahan sesuai LKS. Siswa dalam tiap-tiap

kelompok memperhatikan susunan alat dan bahan yang digunakan

dalam eksperimen Kalor dan Perpindahan yang ada di LKS, kemudian

menyusunnya dengan langkah yang benar.

Selain menyusun alat dan bahan, sub-indikator merancang

eksperimen juga diamati dengan bagamana cara siswa menguji lama

waktu dan kenaikan suhu pada praktikum faktor-faktor yang

mempengaruhi besar kalor serta bagaimana siswa menguji peristiwa

konveksi, konduksi dan radiasi pada praktikum peristiwa perpindahan

kalor. Keterampilan berpikir kritis pada kegiatan tersebut diamati

dengan bagaimana kesesuaian langkah-langkah pengujian dengan

prosedur yang siswa rancang. Selain kesesuaian langkah pengujian,

pada kegiatan eksperimen dapat teramati pula bagaimana sistematika

Page 120: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

106

langkah perancangan dan pengujian yang merupakan pencerminan dari

cara berpikir siswa.

Sub-indikator ketiga yang diamati pada pembelajaran dengan

pendekatan Starter Eksperimenadalah mengemukakan kesimpulan.

Berdasarkan hasil analisis dari observasi dan jawaban siswa,

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menuliskan kesimpulan

dengan baik. Pada dasarnya hampir semua kelompok menuliskan inti

kesimpulan hampir sama dan sudah sesuai atau berkaitan dengan

rumusan masalah, tetapi dilihat dari penyusunan kata atau kalimat ada

yang masih kurang lengkap. Hal ini dikarenakan siswa dalam suatu

kelompok kurang dapat mengutarakan sesuatu melalui bahasa yang

jelas dan terarah.

Pada akhir kegiatan eksperimen setelah masing-masing

kelompok telah membuat sebuah kesimpulan dari suatu percobaan,

kesimpulan masing-masing kelompok itu kemudian dikemukakan dan

didiskusikan hingga diperoleh satu kesimpulan dari seluruh kelompok

(satu kelas). Setelah itu, masing masing kelompok menuliskan

kesimpulan hasil diskusi kelas (antar kelompok). Pengamatan dan

penilaian dilakukan dengan melihat kecakupan keseluruhan materi

yang terdapat dalam kesimpulan yang mereka buat. Terdapat beberapa

siswa/kelompok yang menuliskan kesimpulan dengan kurang lengkap

dikarenakan siswa/kelompok tersebut terburu-buru dalam membuat

kesimpulan.

Page 121: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

107

Aspek keterampilan berpikir kritis yang teramati bahwa kurang

tepatnya siswa dalam menarik kesimpulan kegiatan eksperimen

disebabkan siswa kurang dalam menghubungkan pengetahuan atau

peristiwa satu dengan yang lainnya. Selain itu, siswa kurang dapat

mengutarakan sesuatu melalui bahasa yang jelas dan terarah.

b. Indikator Mempertimbangkan Sumber dapat Dipercaya atau Tidak

Pada indikator mempertimbangkan apakah sumber dapat

dipercaya atau tidak, sub-indikator yang diamati adalah

mempertimbangkan penggunaan prosedur yang tepat. Pada indikator

ini, berdasarkan pengamatan siswa dapat menyiapkan alat percobaan

dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum, melakukan diskusi

sebelum melakukan praktikum, membuat prosedur percobaan/langkah

kerja praktikum, menemukan informasi dari berbagai sumber, serta

membiasakan berhati-hati dalam pelaksanaan praktikum.

Berdasarkan analisis lembar observasi dan jawaban yang

diberikan siswa bervariasi sesuai dengan kemampuan siswa. Dari sub-

indikator mempertimbangkan penggunaan prosedur yang tepat

diperoleh hasil persentase sebanyak 72,49% untuk pertemuan pertama

dan 75,83% untuk pertemuan kedua. Dari keduanya diperoleh rata-rata

keseluruhan sebesar 74,16%. Hal ini menunjukkan bahwa

keterampilan berpikir kritis siswa pada indikator menginduksi dan

mempertimbangkan hasil induksi tergolong baik.

Page 122: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

108

Pembelajaran dengan pendekatanSEA dengan metode

eksperimen ini, kegiatan menyiapkan alat percobaan dan bahan yang

akan digunakan dalam praktikum merupakan hal yang sangat penting.

Kegiatan ini diamati dengan bagaimana kelengkapan atau kecukupan

alat dan bahan yang akan digunakan, apakah sudah sesuai kebutuhan

atau belum. Berkaitan dengan pengamatan keterampilan berpikir kritis

siswa, siswa yang kritis akan menyiapkan alat dan bahan praktikum

sedemikian rupa sehingga cukup dan sesuai dengan kebutuhan.

Berdasarkan data analisis lembar observasi, rata-rata siswa dalam

kelompok tergolong baik dalam kegiatan menyiapkan alat dan bahan

praktikum. Ketika dalam suatu praktikum terdapat alat dan atau bahan

yang kurang, siswa berusaha melengkapinya.

Kesiapan kegiatan praktikum bukan hanya dari kelengkapan dan

kecukupan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum,

tetapi juga kesiapan dari masing-masing siswa dalam kelompok untuk

melakukan kerja atau eksperimen. Sebelum melakukan eksperimen

komunikasi dengan diskusi sebelum praktikum juga perlu dilakukan,

karena berkaitan dengan jalannya praktikum, strategi dan prosedur

praktikum yang nantinya akan dibuat. Terdapat siswa/kelompok yang

langsung melakukan praktikum tanpa berdiskusi, sehingga terdapat

kendala dalam jalannya praktikum. Siswa dalam kelompok tersebut

saat melakukan percobaan pengujian kenaikan suhu pada waktu yang

berbeda (1 hingga 5 menit) mengalami kendala pada pengamatan dan

Page 123: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

109

penghitungan waktu tiap menitnya, ini dikarenakan tidak ada

komunikasi antara pengamat suhu(yang mengamati termometer)

dengan penghitung waktu (yang memegang stopwatch) saat sebelum

melakukan pengujian.

Kegiatan eksperimen tidak lepas dari hasil bagaimana pembuatan

prosedur percobaan/langkah kerja suatu eksperimen. Siswa atau

kelompok yang kritis akan membuat dan menyusun langkah-langkah

eksperimen dengan detail, sistematis dan sesuai dengan apa saja yang

dilakukan selama melakukan eksperimen.

Selain kesiapan alat, kesiapan siswa dan pembuatan langkah-

langkah kerja saat eksperimen, sub-indikator mempertimbangkan

penggunaan prosedur yang tepat ini juga dibutuhkan referensi sebagai

penunjang. Penggunaan referensi dengan menemukan informasi dari

sumber yang berkaitan dengan materi Kalor dan Perpindahannya ini

berguna ketika siswa mengalami kendala dalam melakukan kerja atau

eksperimen, belum memahami suatu definisi/istilah, serta teori sebagai

pendukung pembuatan kesimpulan praktikum.

Keseluruhan kegiatan pembelajaran dengan SEA pada metode

eksperimen ini, dari awal hingga akhir didukung juga oleh kebiasaan

berhati-hati siswa. Rata-rata kelompok tergolong baik pada aspek ini.

Siswa yang kritis akan mengkondisikan sedemikian rupa sehingga

tempat/lokasi pengamatan aman dan mudah diamati, yaitu di tempat

yang cukup cahaya (untuk mengamati kenaikan suhu pada termometer)

Page 124: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

110

dan mengindari/menjauhkan dari bahan atau benda-benda yang mudah

terbakar (kertas, korek api, dan plastik).

c. Indikator Bertanya dan Menjawab Pertanyaan

Pada indikator bertanya dan menjawab pertanyaan, sub-indikator

yang diamati adalah memberikan penjelasan sederhana dan

menyebutkan contoh. Pada kegiatan memberikan penjelasan sederhana

beberapa kelompok yang teramati yaitu kelompok siswa dapat

membuat analisis hasil pengamatan dengan menjabarkan dalam bentuk

penjelasan yang sederhana dari hasil pengamatan, memfokuskan

penjabaran tersebut, selain itu dapat menjawab pertanyaan dari guru

maupun dari LKS.

Menyebutkan contoh termasuk dalam kegiatan menerapkan

konsep pada pembelajaran Starter Eksperiment. Kegiatan

menyebutkan contoh diamati pada praktikum kedua yaitu praktikum

untuk mengetahui peristiwa-peristiwa perpindahan kalor. Kegiatan ini

diamati karena pembahasan materi perpindahan kalor cukup luas untuk

dikembangkan, terutama menyangkut peristiwa-peristiwa alam di

lingkungan sekitar dan kejadian sehari-hari.

Berdasarkan hasil analisis lembar observasi dan jawaban yang

diberikan siswa bervariasi sesuai dengan kemampuan siswa/kelompok.

Dari kedua sub-indikator ini untuk memberikan penjelasan sederhana

diperoleh hasil persentase sebesar 79,16% pada pertemuan pertama

dan persentase 77,77% pada pertemuan kedua. Untuk sub-indikator

Page 125: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

111

menyebutkan contoh diperoleh persentase sebesar 87,50%. Dari kedua

sub-indikator ini diperoleh persentase keseluruhan sebesar 82,63%.

Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan kategori keterampilan

berpikir kritis siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan

tergolong sangat baik. Pada kegiatan eksperimen dengan pendekatan

SEA, indikator bertanya dan menjawab pertanyaan adalah indikator

dengan persentase tertinggi diantara indikator-indikator lain yang

diamati.

Siswa/kelompok membuat analisis dari hasil pengamatan dengan

menjabarkan dalam bentuk penjelasan yang sederhana. Pengamatan

kegiatan ini dilakukan saat siswa/kelompok menuliskan hasil

pengamatan Starter Eksperimennya pada LKS, yaitu pada kolom

pengamatan Starter satu, dua dan pengamatan Starter tiga. Dari

pengamatan ini diketahui bagaimana siswa/kelompok mengkaji dan

menjabarkan hasil pengamatan dengan memperhatikan kelogisan

kalimat yang dituliskan. Rata-rata siswa dalam kelompok pada

kegiatan ini tergolong baik, sebagian besar siswa dapat menganalisis

hasil pengamatan Starter Eksperimen dalam bentuk penjelasan yang

sederhana serta kalimat yang logis. Terdapat kelompok siswa yang

dalam penjabaran hasil pengamatan kurang logis karena kelompok

tersebut kurang memperhatikan pada saat melakukan percobaan awal

atau kurang memahami keterkaitan antara materi satu dengan yang

lain.

Page 126: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

112

Membuat penjabaran sebuah analisis dari hasil pengamatan,

diperhatikan pula susunan kalimatnya. Kegiatan ini diamati dengan

cara melihat kefokusan sebuah paragraf atau penjelasan yang siswa

buat. Memfokuskan penjabaran dari hasil pengamatan dari umum ke

khusus atau sebaliknya, dari khusus ke umum perlu diperhatikan

karena akan membuat penjelasan tersebut mudah untuk dipahami

pembaca. Kaitannya dengan berpikir kritis, pengamatan ini dilakukan

untuk mengetahui refleksi dari bagaimana cara siswa berpikir. Dalam

berpikir seseorang akan mengolah dan mengorganisasikan bagian-

bagian dari pengetahuannya, sehingga pengalaman-pengalaman dan

pengetahuan yang tidak teratur menjadi tersusun serta dapat dipahami

dan dikuasai.

Selain kegiatan menganalisis hasil pengamatan dengan

menjabarkan dalam bentuk yang sederhana serta memfokuskan

penjabaran tersebut, kegiatan ketiga yang berkaitan dengan sub-

indikator memberikan penjelasan sederhana adalah bertanya dan

menjawab pertanyaan. Kegiatan bertanya dan menjawab pertanyaan

yaitu kegiatan bertanya dan menjawab pertanyaan mengenai

pertanyaan-pertanyaan dari guru maupun dari LKS. Kriteria yang

diamati dan dinilai yaitu kebenaran dan kejelasan jawaban yang

disampaikan maupun yang dituliskan. Rata-rata semua siswa dapat

menjawab pertanyaan baik yang dilontarkan oleh guru maupun yang

tertera dalam LKS, namun terdapat kelompok yang kurang jelas dalam

Page 127: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

113

menyampaikan jawaban. Kriteria terendah yang muncul pada siswa

yaitu kurang tepatnya jawaban yang diberikan, sehingga kelompok

tersebut mendapatkan nilai dengan interpretasi kurang baik.

d. Mengobservasi dan Mempertimbangkan hasil Observasi

Pada indikator mengobservasi dan mempertimbangkan hasil

observasi terdapat dua sub-indikator yang diamati diantaranya

mempertanggungjawabkan hasil observasi dan melaporkan hasil

observasi. Pada sub-indikator mempertanggungjawabkan hasil

observasi teramati beberapa kelompok dapat mempresentasikan hasil

observasi dengan mengemukakannya kepada kelompok lain dan

mendiskusikan hasil kerja eksperimen mereka (antar kelompok).

Selanjutnya, pada sub-indikator melaporkan hasil observasi teramati

beberapa kelompok dapat mencatat setiap pengamatan ke dalam tabel

serta membuat grafik hasil pengamatan (pada praktikum pertama).

Berdasarkan hasil analisis lembar observasi dan jawaban yang

diberikan siswa sangat bervariasi sesuai dengan kemampuan

siswa/kelompok. Dari kedua sub-indikator ini untuk kegiatan

mempertanggungjawabkan hasil observasi diperoleh hasil persentase

sebesar 62,49% pada pertemuan pertama dan 79,16% pada pertemuan

kedua, sehingga rata-ratanya sebesar 70,82%. Untuk sub-indikator

melaporkan hasil observasi sebesar 66,66% pada pertemuan pertama

dan 83,33% pada pertemuan kedua, sehingga rata-ratanya adalah 75%.

Rata-rata keseluruhan hasil persentase indicator mengobservasi dan

Page 128: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

114

mempertimbangkan observasi adalah sebesar 72,91%. Hal ini

menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa pada indikator

mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi tergolong baik.

Pembelajaran dengan pendekatan Starter Eksperimenpada

metode praktikum ini, sub-indikator mempertanggungjawabkan hasil

observasi termasuk pada kegiatan penyusunan konsep. Hal ini kerena

dalam pembelajaran Kalor dan Perpindahannya tidak hanya melibatkan

perseorangan atau kelompok saja, tetapi melibatkan banyak kelompok.

Dengan pengarahan guru, konsep atau kesimpulan dari pemikiran

enam kelompok dipresentasikan dengan mengemukakannya secara

bergantian. Pada saat tiap kelompok mengemukakan hasil observasi

inilah observer mengamati kegiatan siswa tersebut. Pengamatan

dilakukan observer dengan mengacu pada lembar observasi yang telah

peneliti buat.

Kegiatan yang diamati ketika masing-masing kelompok

mengemukakan hasil observasi eksperimen yaitu dengan

memperhatikan bagaimana tutur kata yang digunakan dan kelancaran

saat mengemukakannya pada kelompok lain. Penyampaian atau

mempresentasikan hasil observasi ini tidak terpaku pada apa yang

tertulis pada lembar kerja siswa masing-masing kelompok. Beberapa

kelompok dapat menyampaikan hasil observasi praktikumnya dengan

tidak terpaku pada apa yang mereka tulis pada lembar kerja siswa,

Page 129: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

115

tetapi sedikit dikembangkan berdasarkan observasi yang mereka

lakukan.

Hampir seperti diskusi, setelah masing-masing kelompok telah

menyampaikan atau mempresentasikan hasil observasi eksperimen

mereka, guru memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk

bertanya atau menanggapi. Kegiatan yang diamati menyangkut

berpikir kritis siswa yaitu dinilai dari kebenaran jawaban yang

disampaikan. Jawaban yang benar yang merupakan hasil dari

pemikiran sendiri mencerminkan cara berpikir siswa.

e. Mendefinisikan Istilah dan Mempertimbangkan suatu Definisi

Indikator mendefinisikan istilah dan mempertimbangan suatu

definisi memiliki sub-indikator strategi membuat definisi dengan

bertindak memberikan penjelasan lebih lanjut. Pada kegiatan membuat

bentuk definisi, siswa menjelaskan kembali atas definisi-definisi

seperti konveksi, konduksi serta radiasi. Berdasarkan pengamatan

observer, rata-rata siswa hanya dapat menjelaskan suatu definisi dan

konsep sebanyak 3 dari 4 sub materi dengan benar karena berdasarkan

pengakuan siswa, mereka lupa atau masih bingung terutama tentang

sub materi konveksi dan konduksi. Beberapa kelompok dalam

mengemukakan definisi tentang konveksi dan konduksi, sering tertukar

pengertiannya. Tetapi terdapat pula kelompok yang dapat

mendefinisikan dengan benar secara keseluruhan, yaitu kelompok 1.

Page 130: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

116

Indikator ini termasuk dalam kegiatan penyusunan konsep

sekaligus penerapan konsep pada kegiatan Starter

Eksperimen.Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari

percobaan, siswa per elompok diajak untuk menyusun konsep. Guru

sedikit membantu siswa dalam menyempurnakan susunan rumusan

konsep. Dalam penyusunan konsep kadang-kadang diperlukan kata

kunci untuk membantu siswa.

Pada indikator mendefinisikan istilah dan mempertimbangan

suatu definisi dengan sub-indikator strategi membuat definisi dengan

bertindak memberikan penjelasan lebih lanjut, tiap-tiap kelompok

dalam menyampaikan suatu definisi adalah berdasarkan dari data hasil

eksperimen dan apa yang mereka amati pada saat eksperimen. Jadi,

interpretasi aspek keterampilan berpikir kritis yang dimiliki siswa rata-

rata adalah baik.

Interpretasi keterampilan berpikir kritis siswa tergolong baik

juga berdasarkan hasil analisis data pengamatan observer. Persentase

indikator mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi

yang dimiliki siswa pada metode eksperimen dengan pendekatan

Starter Eksperimenini adalah sebesar 75%.

2. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran mengenai keterampilan berpikir kritis

secara keseluruhan, maka dicari nilai rata-rata dari setiap indikator

(keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran 3k). Berdasarkan

Page 131: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

117

lampiran 11 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata keterampilan berpikir kritis

siswa secara keseluruhan adalah sebesar 75,90%. Hal ini menunjukkan

bahwa keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran Kalor dan

Perpindahannya dengan Starter Experiment Approach berada pada

kategori baik.

Hasil analisis lembar observasi diperkuat dengan hasil data angket

dengan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 76,79%. Kegiatan

bereksperimen dengan pendekatan Starter Eksperimenlebih mudah dalam

membangun pemahaman suatu materi pelajaran berdasarkan pengalaman.

Disamping itu kegiatan bereksperimen membuat siswa melakukan

percobaan dengan mengalami sendiri dan membuktikan sendiri sesuatu

yang dipelajari. Kegiatan seperti ini juga akan membawa atau menunjang

kemampuan kognitif siswa menjadi lebih baik, karena siswa dapat lebih

berpikir kritis dalam memahami suatu konsep dari pengalaman langsung

dan bukan hanya sekedar mendengar dan menerima pengetahuan atau

informasi dari apa yang dikatakan oleh guru serta dari apa yang tertulis di

buku/modul.

Dilihat dari rata-rata tiap kelompok, ada satu kelompok yaitu

kelompok 4 yang rata-ratanya dibawah 70% yaitu sebesar 67,17%,

sedangkan 5 kelompok lainnya persentase rata-ratanya diatas 70%. Hal ini

mengindikasikan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa belum merata.

Pembelajaran fisika dengan metode eksperimen pendekatan Starter

Eksperimendilakukan hanya dua kali,semakin kompleks latihan yang

Page 132: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

118

diberikan maka keterampilan berpikir kritisnya semakin berkembang.

Kegiatan ini juga mempertimbangkan kemampuan siswa, karena menurut

Sutrisno keterampilan berpikir harus dilakukan melalui latihan yang sesuai

dengan tahap perkembangan dan kondisi anak/siswa.

Hasil analisis lembar observasi menunjukkan indikator yang unggul

pada aspek keterampilan berpikir kritis adalah indikator bertanya dan

menjawab pertanyaan. Hasil analisis angket siswa juga menunjukkan

indikator yang unggul pada aspek keterampilan berpikir kritis adalah

indikator bertanya dan menjawab pertanyaan. Berdasarkan analisis

peneliti, dapat disimpulkan bahwa indikator keterampilan berpikir kritis

yang banyak dikembangkan atau muncul pada siswa selama melakukan

praktikum Kalor dan Perpindahannya adalah indikator ke-3 yaitu bertanya

dan menjawab pertanyaan. Indikator ini menunjukkan jumlah persentase

yang lebih besar daripada keempat indikator lainnya.Indikator yang rata-

ratanya paling rendah adalah indikator mengobservasi dan

mempertimbangkan hasil observasi, baik dari analisis angket maupun

lembar observasi. Pengisian angket siswa tersebut dilakukan setelah

selesai pembelajaran, sedangkan lembar observasi diisi oleh observer

dilakukan selama siswa melakukan dua kali praktikum materi Kalor dan

Perpindahannya dengan pendekatan Starter Eksperimen.

Page 133: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

119

BAB VPENUTUP

A. Simpulan

Menganalisis aspek keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran

butuh suatu penilaian khusus. Penelitian ini menggunakan lembar observasi

dan angket untuk mengukur kerterampilan berpikir kritis siswa. Indikator-

indikator keterampilan berpikir yang digunakan untuk acuan dalam

menganalisis yaitu indikator yang dikembangkan oleh R. Ennis.

Hasil yang diperoleh dari menganalisis ini dapat mengukur pencapaian

keterampilan berpikir kritis. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas

sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan mengenai keterampilan berpikir

kritis siswa dan respon siswa terhadap pembelajaran Fisika meteri Kalor dan

Perpindahannya dengan Starter Experiment Approach pada metode

Eksperimen, sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan, keterampilan berpikir kritis siswa kelas VIIA SMP

Negeri 2 Karanganyar pada pembelajaran Fisika materi Kalor dan

Perpindahannya dengan pendekatan Starter Eksperimen tergolong baik

dengan rerata persentase sebesar 75,9%.

2. Indikator keterampilan berpikir kritis siswa yang diamati melalui metode

praktikum dengan pendekatan Starter Eksperimen terdiri dari lima

indikator. Indikator tertinggi siswa adalah pada aspek bertanya dan

menjawab pertanyaan dengan persentase hasil analisis reratanya sebesar

82,98%. Dengan demikian, indikator keterampilan berpikir kritis yang

Page 134: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

120

banyak dikembangkan adalah indikator bertanya dan menjawab

pertanyaan dengan jumlah rata-rata persentase diatas 81,25%. Hasil

analisis lembar observasi diperkuat dengan hasil data angket dengan nilai

rerata keseluruhan sebesar 81,64%. Sebaliknya, kegiatan yang

memperoleh rata-rata persentase paling rendah yaitu merancang

eksperimen dengan rata-rata persentase sebesar 68,22%.

B. Saran

Berdasarkan penelitian dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran Fisika dengan pendekatan Starter Eksperimen

sebaiknya sering dilakukan karena dapat melatih keterampilan berpikir

kritis siswa.

2. Siswa perlu banyak dibimbing terutama pada langkah kegiatan merancang

eksperimen

3. Untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa, kegiatan

pembelajaran serupa dapat diimplementasikan lebih terutana oleh guru-

guru Fisika.

Page 135: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

121

DAFTAR PUSTAKA

Adiningtyas, Lutfia. 2009. Penerapan Metode Eksperimen Pokok Bahasan BendaPadat, Cair, dan Gas untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kritis SiswaKelas IV SD Negeri Sambiroto Kunduran Blora. Jurnal Fisika, FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang

Aminudin Rasyad. 2003. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press

Arief, Achmad. 2007. Memahami Berpikir Kritis. Diakses dari http://re-searchengines.com/1007arief3.html pada tanggal 27 April 2014.

Arifin, Mulyati. 2000. Strategi Belajar Mengajar Kimia, Prinsip Dan AplikasinyaMenuju Pembelajaran Yang Efektif. Jurnal Pendidikan.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT BumiAksara.

Atin Supriatin, Sri Fatmawati, & Eka Larasati. 2014. Makalah: Penerapan MetodeEksperimen Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap KeterampilanKomunikasi Siswa Pada Pokok Bahasan Gerak Lurus. Disajikan DalamSeminar Fisika Unpar 2014.

Budiono, H. Syahruddin dkk. 2012. Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Siswa KelasV Di Sd No 1 Kampung Bugis. Jurnal. Jurusan PGSD, Jurusan BK, FIPUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

Cahyaningsih, Suci. 2008. Peningkatan aktivitas dan prestasi belajar fisika denganpendekatan starter eksperimensub materi pokok massa jenis siswa kelasVII Mts Negeri Yogyakarta. Skripsi, tidak diterbitkan. Program studipendidikan fisika Fakultas sains dan teknologi UIN.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

_________. 2006a. Undang-undang RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang StandarIsi. Jakarta: Depdiknas

_________. 2006b. Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang StandarKompetensi Lulusan. Jakarta: Depdiknas

Desti Haryani. 2012. Makalah: Membentuk Siswa Berpikir Kritis MelaluiPembelajaran Matematika. Disajikan dalam Seminar Nasional Penelitian,Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA Universitas NegeriYogyakarta.

Page 136: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

122

Dimyati & Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djojosoediro, Wasih. 2011. Hakikat IPA dan Pembelajaran IPA. Diakses darihttp://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/BA_DIP-BPJJ_BATCH_1/Pengembangan%20Pembelajaran%20IPA%20SD/01.%20Inisiasi%20Online%201.pdf pada tanggal 27 April 2014

Haryani, AT. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery PadaMateri Pokok Kalor Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta DidikKelas Vii A Mts Darul Ulum Beringin Semarang Semester GasalTahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi, tidak diterbitkan. FakultasTarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang

Krisna. 2009. Pengertian Pembelajaran. Diakses darihttp://krisna.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciri-ciri-pembelajaranpada tanggal 15 April 2014

Liliasari. 2003. Peningkatan mutu guru dalam keterampilan berpikir tingkat tinggimelalui model pembelajaran kapita selekta kimia sekolah lanjutan. JurnalPendidikan Matematika Dan Sains. Edisi 3 ahun VIII, 2003.

Liliasari. 2011. Berpikir Kritis dalam pembelajaran sains kimia menujuprofesionalisme guru. Jurnal Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana UPI.Bandung.

Maximilianus Regi. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Ipa Menggunakan MetodeEksperimen Kelas V Sdn 10 Hulu Sungai Ketapang. Jurnal.

Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional Menciptakan pembelajaran kreatifdan menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Patmawati, H. 2011. Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa padaPembelajaran Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit dengan MetodePraktikum. Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah, Jakarta.

Prasetyo, Zuhdan K. 2011. Laporan Penelitian: Pengembangan perangkatpembelajaran Sains terpadu untuk meningkatkan kognitif, Keterampilanproses, Kreativitas Serta menerapkan Konsep Ilmiah Peserta Didik SMP.Yogyakarta

Rusdi, Hanumi Oktiyani. 2007. Analisis Keterampilan berpikir kritis siswa SMAkelas XI pada pembelajaran system koloid melalui metode praktikumdengan menggunakan bahan sehari-hari. Jurnal.

Lestari, Sri. 2012. Makalah: Meningkatan Penguasaan Konsep Dan KemampuanPemecahan Masalah Fisika Siswa Melalui Pembelajaran Dengan

Page 137: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

123

Pendekatan Starter Eksperiment Approach (SEA). Disajikan DalamSeminar Universitas Negeri Yogyakarta 2014.

Sudjana, Nana. 2000. Penelitian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Sinar baruAlgensindo.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Susanti, Meli. 2013. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada PembelajaranIpa Tentang Benda Dan Sifatnya Dengan Penerapan Metode InquiriDi Kelas IV Sdn 2 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten BandungBarat. Thesis, tidak diterbitkan. Universitas Pendidikan Indonesia,Bandung.

Sutrisno. 2006. Fisika dan Pembelajaarannya. Jurnal Pendidikan. JurusanPendidikan Fisika FMIPA UPI, Bandung.

Syaiful Bahri Djamarah. 2006. Teori belajar dan Pembelajaran. Jakarta: RinekaCipta

The Global Journal LIPI. 2009. Terjebak Rutinitas, Fisika Jadi Membosankan .Diakses darihttp://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1262401114Artikel.Pada tanggal 23 April 2014.

Yupensius. 2012. Pengaruh penggunaan metode eksperimen sebagai metodepembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar IPApada materi sifat-sifat cahaya di kelas V SD Negeri Salatiga 03. Skripsi, tidak diterbitkan.Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW.

Page 138: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...
Page 139: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besar Kalor”

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pelaksanaan

Mata Pelajaran/ Kelas: IPA – Fisika Praktikum Ke : I

Pendekatan/ Metode : Starter Experiment Approach (SEA)/ Eksperimen Hari/ Tanggal : …………………

Materi Pokok : Kalor dan Perpindahannya

Kelompok : ……………………….

Berilah tanda checklist (√) pada kolom jawaban sesuai dengan pengamatan anda!

Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Siswa yang Muncul pada Proses Pembelajaran

NoSub-Indikator yang

diamatiKegiatan yang diamati Nilai Kriteria

Kelompok

1 2 3 4 5 6

1. Mengemukakan

hipotesis

Membuat hipotesis dengan

bahasanya sendiri dari

pengamatan Starter

Experiment

4 Membuat hipotesis dengan kalimathipotesis yang benar, menggunakan hasilpemikiran dan bahasanya sendiriberdasarkan pengamatan StarterExperiment

3 Membuat hipotesis dengan kalimathipotesis yang benar berdasarkanpengamatan Starter Experiment, tetapibersumber dari buku

134

Page 140: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

2 Membuat hipotesis menggunakanbahasanya sendiri tetapi tidak sesuaidengan pengamatan Starter Experiment

1 Membuat hipotesis tidak sesuai denganhasil pengamatan Starter Experiment dankalimat sulit dipahami

Mendiskusikan hipotesis

dalam masing-masing

kelompok

4 Semua siswa dalam kelompok aktifmendiskusikan hipotesis, menyatakanpendapat, serta fokus pada materi danStarter Eksperiment yang telah dilakukan

3 Beberapa siswa dalam kelompok aktifmendiskusikan hipotesis, menyatakanpendapat, serta fokus pada materi danStarter Eksperiment yang telah dilakukan

2 Beberapa siswa dalam kelompok kurangaktif mendiskusikan hipotesis dan tidakfokus pada materi dan Starter Eksperimentyang telah dilakukan

1 Hanya dua orang yang berdiskusi

2. Mempertimbangkan

penggunaan

prosedur yang tepat

Menyiapkan alat dan bahan 4 Alat dan bahan dipersiapkan sesuai,lengkap dan cukup untuk kebutuhanpraktikum

3 Alat dan bahan dipersiapkan sesuai, tetapikurang lengkap dan siswa berusahamelengkapi

2 Alat dan bahan dipersiapkan sesuai, tetapikurang lengkap dan siswa tidak berusaha

135

Page 141: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

melengkapi1 Alat dan bahan tidak dipersiapkan dengan

baik serta tidak sesuai dengan kebutuhanpraktikum

Melakukan diskusi sebelum

praktikum

4 Semua siswa dalam kelompok aktifberdiskuksi kemudian melakukanpraktikum

3 Sebagian besar siswa dalam kelompokaktif berdiskuksi kemudian melakukanpraktikum

2 Sebagian besar siswa dalam kelompoktidak aktif berdiskuksi kemudianmelakukan praktikum

1 Langsung melakukan praktikum tanpamelakukan diskusi

Membuat prosedur

percobaan/langkah kerja

praktikum

4 Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum secara sistematis denganlancar

3 Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum sistematis tetapi kuranglancar(pelan)

2 Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum dengan sistematis tetapibertanya pada guru

1 Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum tidak sistematis danbertanya pada guru

136

Page 142: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

Menemukan informasi dari

berbagai sumber

4 Semua siswa dalam tiap kelompok aktifmencari dan membaca dari berbagaisumber (buku/modul) untuk menemukaninformasi tentang karakteristik kalor

3 Sebagian besar siswa dalam tiap kelompokaktif mencari dan membaca dari berbagaisumber (buku/modul) untuk menemukaninformasi tentang karakteristik kalor

2 Sebagian besar siswa dalam tiap kelompoktidak aktif mencari dan membaca dariberbagai sumber (buku/modul) untukmenemukan informasi tentang karakteristikkalor

1 Siswa tidak ada yang mencari informasidari sumber (buku/modul)

Kebiasaan berhati-hati 4 Dari kegiatan Starter Experiment hinggaakhir praktikum mempergunakan alat danbahan dengan hati-hati, meletakkan ditempat yang aman dan dapat diamati

3 Dari kegiatan Starter Experiment hinggaakhir praktikum mempergunakan alat danbahan dengan kurang hati-hati, meletakkandi tempat yang kurang aman tetapi masihdapat diamati

2 Dari kegiatan Starter Experiment hinggaakhir praktikum mempergunakan alat danbahan dengan kurang hati-hati, meletakkandi tempat yang kurang aman dan sulit

137

Page 143: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

diamati1 Dari kegiatan Starter Experiment hingga

akhir praktikum mempergunakan alat danbahan dengan sangat tidak hati-hati,sehingga menyebabkan kecelakaan kerja

3. Merancang

eksperimen

Menyusun alat dan bahan

sesuai LKS

4 Menyusun alat dan bahan dengan langkahyang benar dan sesuai dengan LKS(gambar)

3 Menyusun alat dan bahan dengan langkahkurang benar tetapi sesuai dengan LKS(gambar)

2 Menyusun alat dan bahan kurang sesuaidengan LKS (gambar)

1 Menyusun alat dan bahan tidak benar makatidak sesuai dengan LKS (gambar)

Menguji lama waktu

kenaikan suhu zat dengan

volume atau massa berbeda

4 Menguji lama waktu kenaikan suhu zatdengan massa berbeda (2 volume berbeda)sesuai dengan prosedur yang merekarancang tanpa bertanya pada guru

3 Menguji lama waktu kenaikan suhu zatdengan massa berbeda (2 volume berbeda)sesuai dengan prosedur yang merekarancang tetapi bertanya pada guru

2 Menguji lama waktu kenaikan suhu zatdengan massa berbeda (2 volume berbeda)kurang sesuai dengan presodur yangmereka rancang dan bertanya pada guru

138

Page 144: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

1 Menguji lama waktu kenaikan suhu zatdengan massa berbeda (2 volume berbeda)tidak sesuai dengan prosedur yang merekarancang dan bertanya pada guru

Menguji kenaikan suhu zat

dengan jenis zat yang

berbeda

4 Menguji lama waktu kenaikan suhu zatdengan jenis zat berbeda (2 zat) sesuaidengan presedur yang mereka rancangtanpa bertanya pada guru

3 Menguji lama waktu kenaikan suhu zatdengan jenis zat berbeda (2 zat) sesuaidengan prosedur yang mereka rancangtetapi bertanya pada guru

2 Menguji lama waktu kenaikan suhu zatdengan jenis zat berbeda (2 zat) kurangsesuai dengan prosedur yang merekarancang dan bertanya pada guru

1 Menguji lama waktu kenaikan suhu zatdengan jenis zat berbeda (2 zat) tidaksesuai dengan prosedur yang merekarancang dan bertanya pada guru

Menguji besar kenaikan

suhu zat dengan waktu

berbeda, volume sama

4 Menguji besar kenaikan suhu zat denganwaktu berbeda (5 waktu) sesuai denganpresedur yang mereka rancang tanpabertanya pada guru

3 Menguji besar kenaikan suhu zat denganwaktu berbeda (5 waktu) sesuai denganpresedur yang mereka rancang tetapibertanya pada guru

139

Page 145: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

2 Menguji besar kenaikan suhu zat denganwaktu berbeda (5 waktu) kurang sesuaidengan presedur yang mereka rancang danbertanya pada guru

1 Menguji besar kenaikan suhu zat denganwaktu berbeda (5 waktu) tidak sesuaidengan presedur yang mereka rancang danbertanya pada guru

4. Melaporkan hasil

observasi

Mencatat setiap pengamatan

ke dalam tabel

4 Mencatat hasil percobaan secara benar danlengkap sesuai dengan pengamatan

3 Mencatat hasil percobaan secara benarsesuai dengan pengamatan tetapi kuranglengkap

2 Mencatat hasil percobaan dengan lengkaptetapi kurang sesuai dengan hasilpengamatan

1 Mencatat hasil percobaan dengan kuranglengkap dan tidak sesuai dengan hasilpengamatan

Membuat grafik hasil

pengamatan

4 Membuat grafik hubungan kenaikan suhuzat dengan waktu berbeda pada volumesama dengan tepat, skala presisi dan sesuaihasil pengamatan

3 Membuat grafik hubungan kenaikan suhuzat dengan waktu berbeda pada volumesama dengan tepat dan sesuai hasilpengamatan tetapi skala kurang presisi,atau sebaliknya

140

Page 146: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

2 Membuat grafik hubungan kenaikan suhuzat dengan waktu berbeda pada volumesama dengan kurang tepat, kurang sesuaihasil pengamatan dan skala kurang presisi

1 Sama sekali tidak dapat membuat grafikhubungan kenaikan suhu zat dengan waktuberbeda pada volume sama

5. Memberikan

penjelasan sederhana

Menganalisis hasil

pengamatan dengan

menjabarkan dalam bentuk

penjelasan yang sederhana

4 Menganalisis hasil pengamatan denganmenjabarkan dalam bentuk penjelasanyang sederhana dan kalimat yang logis

3 Menganalisis hasil pengamatan denganmenjabarkan dalam bentuk penjelasanyang sederhana dan kalimat yang kuranglogis

2 Menganalisis hasil pengamatan denganmenjabarkan dalam bentuk penjelasanyang rumit dan kalimat yang kurang logis

1 Siswa tidak berusaha menjabarkan hasilpengamatan

Memfokuskan penjabaran

dari hasil pengamatan

4 Memfokuskan penjabaran dari hasilpengamatan dari umum ke khusus atausebaliknya, dari khusus ke umum dengankalimat yang mudah dipahami

3 Memfokuskan penjabaran dari hasilpengamatan dari umum ke khusus atausebaliknya, dari khusus ke umum dengankalimat yang kurang dapat dipahami

141

Page 147: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

2 Penjabaran hasil pengamatan dilakukansecara acak dan kurang dapat dipahami

1 Penjabaran hasil pengamatan dilakukantidak berfokus dan lepas dari tujuaneksperimen/praktikum

Bertanya dan menjawab

pertanyaan: yaitu siswa

bertanya dan atau menjawab

pertanyaan mengenai suatu

penjelasan pada pertanyaan-

pertanyaan dari guru

maupun di LKS

4 Menjawab setiap pertanyaan yang ada diLKS maupun yang dilontarkan gurudengan jelas dan benar

3 Menjawab setiap pertanyaan yang ada diLKS maupun yang dilontarkan gurudengan benar tetapi kurang jelas

2 Menjawab setiap pertanyaan yang ada diLKS maupun yang dilontarkan gurukurang tepat

1 Sama sekali tidak dapat menjawab setiappertanyaan yang ada di LKS maupun yangdilontarkan oleh guru

6. Mempertanggungjaw

abkan hasil observasi

Mempresentasikan hasil

observasi dengan

mengemukakannya kepada

kelompok lain

4 Mempresentasikan hasil observasi denganmengemukakannya kepada guru dankelompok lain dengan jelas dan lancar

3 Mempresentasikan hasil observasi denganmengemukakannya kepada guru dankelompok lain dengan jelas tetapi kuranglancar

2 Mempresentasikan hasil observasi denganmengemukakannya kepada guru dankelompok lain dengan kurang jelas dankurang lancar

142

Page 148: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

1 Mempresentasikan hasil observasi denganmengemukakannya kepada guru dankelompok lain dengan tidak jelas dan tidaklancar

Mendiskusikan hasil kerja

dengan kelompok lain

4 Diskusi dengan bertanya serta menjawabpertanyaan dengan jawaban benar

3 Diskusi dengan bertanya serta menjawabpertanyaan dengan jawaban kurang benar

2 Diskusi dengan bertanya dan menjawabpertanyaan dengan jawaban tidak benar

1 Tidak bertanya dan tidak dapat menjawabpertanyaan

7. Mengemukakan

kesimpulan

Menuliskan kesimpulan dari

hasil eksperimen dan

pengamatan

4 Menuliskan kesimpulan dari hasil danpengamatan eksperimen dengan jelas yangmerupakan jawaban dari rumusan masalah

3 Menuliskan kesimpulan dari hasil danpengamatan eksperimen sesuai rumusanmasalah tetapi kurang jelas

2 Menuliskan kesimpulan dari hasil danpengamatan eksperimen dengan tidak jelasdan tidak sesuai rumusan masalah

1 Tidak dapat merumuskan sebuahkesimpulan dari hasil dan pengamataneksperimen

Menuliskan kesimpulan dari

hasil diskusi kelas

4 Dapat menuliskan kesimpulan hasil diskusikelas dengan benar dan mencakupkeseluruhan materi yang didiskusikan

143

Page 149: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

3 Dapat menuliskan kesimpulan hasil diskusikelas dengan benar tetapi kurangmencakup keseluruhan materi yangdidiskusikan

2 Menuliskan kesimpulan hasil diskusi kelasdengan kurang benar dan kurangmencakup keseluruhan materi yangdidiskusikan

1 Tidak dapat menuliskan kesimpulan hasildiskusi dari keseluruhan materi

Catatan Observer:

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

Observer

(….……………………..)

144

Page 150: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

“Peristiwa Perpindahan Kalor”

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pelaksanaan

Mata Pelajaran/ Kelas: IPA – Fisika Praktikum Ke : II

Pendekatan/ Metode : Starter Experiment Approach (SEA)/ Eksperimen Hari/ Tanggal : …………………

Materi Pokok : Kalor dan Perpindahannya

Kelompok : ……………………….

Berilah tanda checklist (√) pada kolom jawaban sesuai dengan pengamatan anda!

Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Siswa yang Muncul pada Proses Pembelajaran

NoSub-Indikator yang

diamatiKegiatan yang diamati Nilai Kriteria

Kelompok

1 2 3 4 5 6

1. Mengemukakan

hipotesis

Membuat hipotesis dengan

bahasanya sendiri dari

pengamatan Starter

Eksperimen

4 Membuat hipotesis dengan kalimathipotesis yang benar, menggunakan hasilpemikiran dan bahasanya sendiriberdasarkan pengamatan StarterExperiment

3 Membuat hipotesis dengan kalimathipotesis yang benar berdasarkanpengamatan Starter Experiment, tetapibersumber dari buku

145

Page 151: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

2 Membuat hipotesis menggunakanbahasanya sendiri tetapi tidak sesuaidengan pengamatan Starter Experiment

1 Membuat hipotesis tidak sesuai denganhasil pengamatan Starter Experiment dankalimat sulit dipahami

Mendiskusikan hipotesis

dalam masing-masing

kelompok

4 Semua siswa dalam kelompok aktifmendiskusikan hipotesis, menyatakanpendapat, serta fokus pada materi danStarter Eksperiment yang telah dilakukan

3 Beberapa siswa dalam kelompok aktifmendiskusikan hipotesis, menyatakanpendapat, serta fokus pada materi danStarter Eksperiment yang telah dilakukan

2 Beberapa siswa dalam kelompok kurangaktif mendiskusikan hipotesis dan tidakfokus pada materi dan Starter Eksperimentyang telah dilakukan

1 Hanya dua orang yang berdiskusi

2. Mempertimbangkan

penggunaan

prosedur yang tepat

Menyiapkan alat dan bahan 4 Alat dan bahan dipersiapkan sesuai,lengkap dan cukup untuk kebutuhanpraktikum

3 Alat dan bahan dipersiapkan sesuai, tetapikurang lengkap dan siswa berusahamelengkapi

2 Alat dan bahan dipersiapkan sesuai, tetapikurang lengkap dan siswa tidak berusaha

146

Page 152: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

melengkapi1 Alat dan bahan tidak dipersiapkan dengan

baik dan tidak sesuai dengan kebutuhanpraktikum

Melakukan diskusi sebelum

praktikum

4 Semua siswa dalam kelompok aktifberdiskuksi kemudian melakukanpraktikum

3 Sebagian besar siswa dalam kelompokaktif berdiskuksi kemudian melakukanpraktikum

2 Sebagian besar siswa dalam kelompoktidak aktif berdiskuksi kemudianmelakukan praktikum

1 Langsung melakukan praktikum tanpamelakukan diskusi

Membuat prosedur

percobaan/langkah kerja

praktikum

4 Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum secara sistematis denganlancar

3 Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum sistematis tetapi kuranglancar(pelan)

2 Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum dengan sistematis tetapibertanya pada guru

1 Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum tidak sistematis danbertanya pada guru

147

Page 153: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

Menemukan informasi dari

berbagai sumber

4 Semua siswa dalam tiap kelompok aktifmencari dan membaca dari berbagaisumber (buku/modul) untuk menemukaninformasi tentang karakteristik kalor

3 Sebagian besar siswa dalam tiap kelompokaktif mencari dan membaca dari berbagaisumber (buku/modul) untuk menemukaninformasi tentang karakteristik kalor

2 Sebagian kecil siswa dalam tiap kelompokaktif mencari dan membaca dari berbagaisumber (buku/modul) untuk menemukaninformasi tentang karakteristik kalor

1 Siswa tidak ada yang mencari informasidari sumber (buku/modul)

Kebiasaan berhati-hati 4 Dari kegiatan Starter Experiment hinggaakhir praktikum mempergunakan alat danbahan dengan hati-hati, meletakkan ditempat yang aman dan dapat diamati

3 Dari kegiatan Starter Experiment hinggaakhir praktikum mempergunakan alat danbahan dengan kurang hati-hati, meletakkandi tempat yang kurang aman tetapi masihdapat diamati

2 Dari kegiatan Starter Experiment hinggaakhir praktikum mempergunakan alat danbahan dengan kurang hati-hati, meletakkandi tempat yang kurang aman dan sulitdiamati

148

Page 154: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

1 Dari kegiatan Starter Experiment hinggaakhir praktikum mempergunakan alat danbahan dengan sangat tidak hati-hati,sehingga menyebabkan kecelakaan kerja

3. Merancang

eksperimen

Menyusun alat dan bahan

sesuai LKS

4 Menyusun alat dan bahan dengan langkahyang benar dan sesuai dengan LKS(gambar)

3 Menyusun alat dan bahan dengan langkahkurang benar tetapi sesuai dengan LKS(gambar)

2 Menyusun alat dan bahan kurang sesuaidengan LKS (gambar)

1 Menyusun alat dan bahan tidak benar makatidak sesuai dengan LKS (gambar)

Menguji bahan yang

konduktor dan isolator

dengan peristiwa konduksi

4 Menguji semua benda (3 sendok dengantakaran margarine ±sama) kemudianmenyelupkannya secara bersamaan (tidakada jeda waktu)

3 Menguji semua benda (3 sendok dengantakaran margarine ±sama) kemudianmenyelupkannya secara bergantian (adajeda waktu)

2 Menguji semua benda (3 sendok dengantakaran margarine sangat berbeda) denganmenyelupkannya secara bersamaan

149

Page 155: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

1 Menguji semua benda (3 sendok dengantakaran margarine sangat berbeda) denganmenyelupkannya secara bergantian (adajeda waktu)

Menguji peristiwa konveksi 4 Menguji peristiwa konveksi denganmeletakkan serbuk terlebih dahulukemudian mendidihkannya bersama airlalu menggambar 3 pola pergerakan serbuksesuai pengamatan

3 Menguji peristiwa konveksi denganmendidihkan air dahulu kemudianmeletakkan serbuk lalu menggambar 3pola pergerakan serbuk sesuai pengamatan

2 Menguji peristiwa konveksi denganmeletakkan serbuk terlebih dahulukemudian mendidihkannya bersama air(atau sebaliknya) dan tidak semua poladigambar sesuai dengan pengamatan

1 Menguji peristiwa konveksi denganmeletakkan serbuk terlebih dahulukemudian mendidihkannya bersama air(atau sebaliknya) dan semua pola digambartidak sesuai dengan pengamatan

Menguji peristiwa radiasi 4 Menguji radiasi dengan masing-masingjarak berdurasi tepat 15 detik tanpa adapergeseran posisi, kemudian langsungmencatat hasil pengamatannya

150

Page 156: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

3 Menguji radiasi dengan masing-masingjarak berdurasi ± 15 detik tanpa adapergeseran posisi, dan langsung mencatathasil pengamatannya

2 Menguji radiasi dengan masing-masingjarak berdurasi ± 15 detik tetapi posisibergeser-geser, kemudian secaralangsung/tidak langsung mencatat apayang diamati

1 Menguji radiasi dengan masing-masingjarak berdurasi tidak sampai/lebih dari 15detik dan posisi bergeser-geser, kemudianlangsung/tidak langsung mencatat apayang diamati

4. Melaporkan hasil

observasi

Mencatat setiap pengamatan

ke dalam tabel

4 Mencatat hasil percobaan secara benar danlengkap sesuai dengan pengamatan

3 Mencatat hasil percobaan secara benarsesuai dengan pengamatan tetapi kuranglengkap

2 Mencatat hasil percobaan dengan lengkaptetapi kurang sesuai dengan hasilpengamatan

1 Mencatat hasil percobaan dengan kuranglengkap dan tidak sesuai dengan hasilpengamatan

5. Memberikan

penjelasan sederhana

Menganalisis hasil

pengamatan dengan

4 Menganalisis hasil pengamatan denganmenjabarkan dalam bentuk penjelasanyang sederhana dan kalimat yang logis

151

Page 157: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

menjabarkan dalam bentuk

penjelasan yang sederhana

3 Menganalisis hasil pengamatan denganmenjabarkan dalam bentuk penjelasanyang sederhana dan kalimat yang kuranglogis

2 Menganalisis hasil pengamatan denganmenjabarkan dalam bentuk penjelasanyang rumit dan kalimat yang kurang logis

1 Siswa tidak berusaha menjabarkan hasilpengamatan

Memfokuskan penjabaran

dari hasil pengamatan

4 Memfokuskan penjabaran dari hasilpengamatan dari umum ke khusus atausebaliknya, dari khusus ke umum dengankalimat yang mudah dipahami

3 Memfokuskan penjabaran dari hasilpengamatan dari umum ke khusus atausebaliknya, dari khusus ke umum dengankalimat yang kurang dapat dipahami

2 Penjabaran hasil pengamatan dilakukansecara acak dan kurang dapat dipahami

1 Penjabaran hasil pengamatan dilakukantidak berfokus dan lepas dari tujuaneksperimen/praktikum

Bertanya dan menjawab

pertanyaan: yaitu siswa

bertanya dan atau menjawab

pertanyaan mengenai suatu

4 Menjawab setiap pertanyaan yang ada diLKS maupun yang dilontarkan gurudengan jelas dan benar

3 Menjawab setiap pertanyaan yang ada diLKS maupun yang dilontarkan gurudengan benar tetapi kurang jelas

152

Page 158: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

penjelasan pada pertanyaan-

pertanyaan dari guru

maupun di LKS

2 Menjawab setiap pertanyaan yang ada diLKS maupun yang dilontarkan gurukurang tepat

1 Sama sekali tidak dapat menjawab setiappertanyaan yang ada di LKS maupun yangdilontarkan oleh guru

6. Menyebutkan

Contoh

Menyebutkan contoh

peristiwa-peristiwa

konveksi, konduksi dan

radiasi dalam kehidupan

sehari-hari

4 Dapat menyebut dan menjelaskan ketigaperistiwa perpindahan kalor di kehidupansehari-hari dengan benar

3 Dapat menyebut dan menjelaskan duaperistiwa perpindahan kalor di kehidupansehari-hari dengan benar

2 Hanya dapat menyebutkan satu peristiwaperpindahan kalor di kehidupan sehari-haridengan benar

1 Tidak dapat memberikan contoh peristiwaperpindahan kalor di kehidupan sehari-hari

7. Mempertanggungjaw

abkan hasil observasi

Mempresentasikan hasil

observasi dengan

mengemukakannya kepada

kelompok lain

4 Mempresentasikan hasil observasi denganmengemukakannya kepada guru dankelompok lain dengan jelas dan lancar

3 Mempresentasikan hasil observasi denganmengemukakannya kepada guru dankelompok lain dengan jelas tetapi kuranglancar

2 Mempresentasikan hasil observasi denganmengemukakannya kepada guru dankelompok lain dengan kurang jelas dankurang lancar

153

Page 159: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

1 Mempresentasikan hasil observasi denganmengemukakannya kepada guru dankelompok lain dengan tidak jelas dan tidaklancar

Mendiskusikan hasil kerja

dengan kelompok lain

4 Diskusi dengan bertanya serta menjawabpertanyaan dengan benar

3 Diskusi dengan bertanya serta menjawabpertanyaan dengan kurang benar

2 Diskusi dengan hanya bertanya atau hanyamenjawab pertanyaan dengan benar

1 Tidak bertanya dan atau hanya menjawabpertanyaan dengan kurang benar

8. Mengemukakan

kesimpulan

Menuliskan kesimpulan dari

hasil eksperimen dan

pengamatan

4 Menuliskan kesimpulan dari hasil danpengamatan eksperimen dengan jelas yangmerupakan jawaban dari rumusan masalah

3 Menuliskan kesimpulan dari hasil danpengamatan eksperimen sesuai rumusanmasalah tetapi kurang jelas

2 Menuliskan kesimpulan dari hasil danpengamatan eksperimen dengan tidak jelasdan tidak sesuai rumusan masalah

1 Tidak dapat merumuskan sebuahkesimpulan dari hasil dan pengamataneksperimen

Menuliskan kesimpulan dari

hasil diskusi kelas

4 Dapat menuliskan kesimpulan hasil diskusikelas dengan benar dan mencakupkeseluruhan materi yang didiskusikan

154

Page 160: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

3 Dapat menuliskan kesimpulan hasil diskusikelas dengan benar tetapi kurangmencakup keseluruhan materi yangdidiskusikan

2 Menuliskan kesimpulan hasil diskusi kelasdengan kurang benar dan kurangmencakup keseluruhan materi yangdidiskusikan

1 Tidak dapat menuliskan kesimpulan hasildiskusi dari keseluruhan materi

9. Strategi membuat

definisi dengan

bertindak

memberikan

penjelasan lanjut

Membuat bentuk definisi

dari keseluruhan

pembalajaran tentang Kalor

dan Perpindahannya

4 Menjelaskan definisi kalor, faktor-faktoryang mempengaruhi kalor, peristiwaperpindahan kalor serta contoh dikehidupan sehari-hari (4 sub materi)

3 Menjelaskan definisi dari 3 sub materi

2 Menjelaskan definisi dari 2 sub materi

1 Hanya dapat menjelaskan 1 sub materi

Catatan Observer:

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

155

Page 161: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

Observer

(….……………………..)

156

Page 162: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

157

Kisi-Kisi Instrumen Lembar Observasi Keterampilan Berpikir

Kritis pada Pembelajaran Fisika dengan Metode Eksperimen

Praktikum I

NoIndikator Berpikir

Kritis Siswa MenurutR. Ennis

Sub-Indiaktor BerpikirKritis Siswa Menurut R.

Ennis

NoItem

1 Menginduksi danmempertimbangkan hasilinduksi

1) Mengemukakanhipotesis

1

2) Merancang eksperimen3

3) Mengemukakankesimpulan 7

2 Mempertimbangkanapakah sumber dapatdipercaya atau tidak

4) Mempertimbangkanpenggunaan proseduryang tepat

2

3 Bertanya dan menjawabpertanyaan

5) Memberikan penjelasansederhana 5

4 Mengobservasi danmempertimbangkan hasilobservasi

6) Mempertanggungjawabkan hasil observasi 6

7) Melaporkan hasilobservasi

4

Page 163: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

158

Kisi-Kisi Instrumen Lembar Observasi Keterampilan Berpikir

Kritis pada Pembelajaran Fisika dengan Metode Eksperimen

Praktikum II

NoIndikator Berpikir

Kritis siswa menurutR.Ennis

Sub-Indiaktor BerpikirKritis siswa menurut

R.Ennis

NoItem

1 Menginduksi danmempertimbangkan hasilinduksi

1) Mengemukakanhipotesis

1

2) Merancang eksperimen3

3) Mengemukakankesimpulan 8

2 Mempertimbangkanapakah sumber dapatdipercaya atau tidak

4) Mempertimbangkanpenggunaan proseduryang tepat

2

3 Bertanya dan menjawabpertanyaan

5) Memberikan penjelasansederhana 5

6) Menyebutkan contoh6

4 Mengobservasi danmempertimbangkan hasilobservasi

7) Mempertanggungjawabkan hasil observasi 7

8) Melaporkan hasilobservasi

4

5 Mendefinisikan istilahdan mempertimbangkansuatu definisi

9) Strategi membuatdefinisi denganbertindak memberikanpenjelasan lanjut

9

Page 164: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

159

ANGKET PENELITIAN RESPON SISWA TERHADAP KETERAMPILANBERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN

PENDEKATAN STARTER EKSPERIMEN

1. Identitas RespondenNama :Nomor absen :

2. Petunjuk pengisiana. Bacalah petunjuk pengisian sebelum mengisi angketb. Sebelum menjawab, bacalah terlebih dahulu setiap pertanyaan dengan teliti,

kemudian berikan respons (jawaban) kalian terhadap masing-masingpertanyaan

c. Berikan tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan.d. Berikan saran dan kritik pada kolom yang sudah disediakane. Angket ini tidak berpengaruh pada nilai, jadi mohon bantuannya untuk

mengisi dengan jujur dan benar.Keterangan:SS = Sangat SetujuS = SetujuTS = Tidak SetujuSTS = Sangat Tidak Setuju

Selamat Mengerjakan …

No. Pertanyaan SS S TS STS

1 Metode eksperimen memberikan penjelasansederhana tentang kalor dan perpindahan kalor

2 Metode eksperimen membuktikan kebenarandari teori dan penjelasan yang ada di buku

3 Metode yang digunakan guru membuat sayakebingungan memahami materi

4 Walaupun tidak melaksanakan eksperimen sayatetap mudah dalam menjelaskan materi Kalor

5 Suatu penjelasan perlu diuji kebenaranyadengan cara melaksanakan eksperimen

Page 165: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

160

No. Pertanyaan SS S TS STS

6 Metode eksperimen dalam pembelajaran fisikatidak perlu karena kebenaran dan bukti-buktinyakurang meyakinkan

7 Dengan metode eksperimen saya bisa mendugakejadian-kejadian yang akan muncul padaproses pelaksanaan eksperimen faktor-faktorpengaruh besar kalor

8 Saya tidak bisa memprediksi kejadian-kejadianyang akan muncul pada proses pelaksanaaneksperimen

9 Suatu percobaan harus direncanakan denganmenyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

10 Merancang alat uji perubahan kalor danperpindahan kalor dapat melatih keterampilan

11 Membuat dan menyusun alat pada praktikumkalor dan perpindahan kalor sangat sulitsehingga saya meminta bantuan orang lainuntuk menyusunnya

12 Dengan metode eksperimen saya dapat belajardari kejadian-kejadian sehari-hari yangberhubungan dengan kalor dan perpindahannya

13 Mentabelkan hasil pengamatan eksperimenmemudahkan saya untuk mengingat hasilobservasi membuat kesimpulan

14 Dalam melaksanakan praktikum, membuat tabeldan grafik tidak perlu karena datanya mudahdiingat

15 Selama pelaksanaan eksperimen saya tidak bisamengamati gejala-gejala yang terjadi karenamembingungkan

16 Mengamati faktor-faktor pengaruh kalor danperistiwa-peristiwa perpindahan kalor sangatpenting manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

Page 166: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

161

No. Pertanyaan SS S TS STS

17 Dalam melaksanakan eksperimen kita cukupmenguji peristiwa perpindahannya saja tanpamengamati ciri-ciri perpindahan kalor(konveksi,konduksi dan radiasi) yang terjadi

18 Dengan metode eksperimen saya dapatmemaparkan faktor-faktor apa saja yangberpengaruh terhadap besar kalor sertaperbedaan konveksi, konduksi dan radiasi.

19 Pelaksanaan eksperimen membuat sayakebingungan dan tidak bisa mempelajari materikalor dan peristiwa perpindahan kalor

20 Pelaksanaan eksperimen memudahkan untukmenjelaskan contoh-contoh lain peristiwakonveksi, konduksi dan radiasi di kehidupansehari-hari

21 Saya kebingungan dan tidak bisa menjelaskancontoh-contoh lain peristiwa konveksi,konduksi dan radiasi di kehidupan sehari-hari

22 Saya menarik kesimpulan dari hasil menyelidikisesuai dengan fakta-fakta yang saya amatiselama proses eksperimen

23 Saya menarik kesimpulan dengan melihat bukupaket karena hasilnya tidak sesuai dengan fakta-fakta yang saya amati selama kegiataneksperimen berlangsung

24 Guru tidak perlu melaksanakan pembelajaranfisika dengan metode eksperimen karena tidakbermanfaat dalam penerapan kehidupan sehari-hari

25 Dengan melaksanakan eksperimen saya bisamemahami apa makna kalor, apa-apa saja yangmempengaruhi besar kalor, serta bagaimanaperistiwa perpindahan kalor

Page 167: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

162

No. Pertanyaan SS S TS STS26 Dengan melaksanakan eksperimen saya bisa

mengetahui penerapan kalor danperpindahannya dalam kehidupan sehari-hari

27 Saya mengalami kesulitan dalam membedakandan mencontohkan peristiwa-peristiwaperpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari

Saran dan Kritik teman-teman….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

TERIMAKASIH

Page 168: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

163

Kisi-kisi Instrument Angket Respon Siswa terhadapKeterampilan Berpikir Kritis

NoIndikator Berpikir

Kritis siswamenurut R.Ennis

Sub-Indiaktor BerpikirKritis siswa menurut

R.Ennis

Nomor ButirPertanyaan ∑P N

1 Menginduksi danmempertimbangkanhasil induksi

1) Mengemukakanhipotesis 5, 7 6, 8

82) Merancang eksperimen 10 113) Mengemukakan

kesimpulan 22 23

2 Mempertimbangkanapakah sumber dapatdipercaya atau tidak

4) Mempertimbangkanpenggunaan proseduryang tepat

9, 12 24 2

3 Bertanya danmenjawabpertanyaan

5) Memberikan penjelasansederhana

1, 2, 26 3, 47

6) Menyebutkan contoh 20 21

4 Mengobservasi danmempertimbangkanhasil observasi

7) Mempertanggungjawabkan hasil observasi 13 14

58) Melaporkan hasilobservasi

16 15, 17

5 Mendefinisikanistilah danmempertimbangkansuatu definisi

9) Strategi membuatdefinisi denganbertindak memberikanpenjelasan lanjut

18, 25 19, 27 4

Jumlah 14 13 27

Page 169: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

165

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Karanganyar

Mata Pelajaran : IPA-Fisika

Kelas/Semester : VII/1

Alokasi Waktu : 2 kali pertemuan (4 x 40 menit)

Kompetensi Inti

KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek

fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia

dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran

agama yang dianutnya.

Page 170: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

166

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;

teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;

kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan

berdiskusi.

3.7 Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan

penerapannya dalam mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada

manusia dan hewan serta dalam kehidupan sehari-hari.

4.10Melakukan percobaan untuk menyelidiki suhu dan perubahannya serta

pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan perubahan wujud benda.

4.11Melakukan penyelidikan terhadap cara berisi penambahan kalor secara

konduksi, konveksi, dan radiasi.

Indikator

a. Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda

b. Menyelidiki banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu

zat

c. Menyelidiki faktor-faktor yang dapat mempengaruhi besar kalor

d. Menyelidiki fenomena perpindahan kalor secara konduksi, konveksi,

dan radiasi.

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari ini siswa diharapkan dapat,

a. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kenaikan suhu

benda akibat pemberian kalor.

b. Membedakan jenis bahan terhadap kemampuan menghantarkan kalor

pada peristiwa konduksi.

c. Membedakan peristiwa konduksi, konveksi dan radiasi

d. Menjelaskan contoh peristiwa-peristiwa perpindahan kalor dalam

kehidupan sehari-hari

Page 171: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

167

B. Materi Pembelajaran

1. Kalor

a. Definisi kalor

Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam

kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan

menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan

menjadi panas. Mengapa air menjadi panas? Air menjadi panas karena

mendapat kalor, kalor yang diberikan pada air mengakibatkan suhu air

naik. Dari manakah kalor itu? Kalor berasal dari bahan bakar, dalam

hal ini terjadi perubahan energi kimia yang terkandung dalam gas

menjadi energi panas atau kalor yang dapat memanaskan air.

Sebelum abad ke-17, orang berpendapat bahwa kalor merupakan

zat yang mengalir dari suatu benda yang suhunya lebih tinggi ke

benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda tersebut

bersentuhan atau bercampur. Jika kalor merupakan suatu zat tentunya

akan memiliki massa dan ternyata benda yang dipanaskan massanya

tidak bertambah. Kalor bukan zat tetapi kalor adalah suatu bentuk

energi dan merupakan suatu besaran yang dilambangkan Q dengan

satuan joule (J).

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kalor

1) Massa benda/massa zat ( )

2) Jenis zat (kalor jenis) ( )

3) Prubahan suhu (∆ )

Sehingga secara matemastis dapat dirumuskan:= . . ∆2. Perpindahan kalor

a. Konduksi

Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai

perpindahan partikel zat.

Page 172: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

168

b. Konveksi

Konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai

perpindahan partikel zat tersebut.

c. Radiasi

Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara.

C. Pendekatan

1. Pendekatan : Starter Experiment Approach (SEA)

2. Metode : Eksperimen/praktikum

Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam pembuka dan

membaca doa.

2. Guru mengecek kehadiran siswa dan

menanyakan kabar siswa.

3. Guru membagi siswa menjadi

beberapa kelompok.

4. Menjelaskan sedikit materi tentang

kalor, kegiatan dan target yang akan

dicapai serta menjelaskan kegiatan

yang akan dilakukan dalam

pembelajaran.

1. Siswa menjawab salam pembuka

dan membaca doa sesuai

kepercayaan masing-masing.

2. Siswa mengikuti instruksi dari guru

untuk bergabung dengan kelompok

masing-masing.

3. Menyimak penjelasan dari guru

Hasil yang diharapkan :

a. Pembelajaran akan berjalan dengan lancar apabila diawali dengan doa.

Page 173: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

169

b. Pembelajaran dengan metode praktikum akan lebih efektif jika dilakukan

secara berkelompok karena lebih banyak melakukan kerja.

c. Pembelajaran lebih terarah.

Kegiatan Inti (± 60 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

5. Starter Experiment/Percobaan awal

a. Guru meminta siswa (per

kelompok) menyiapkan bahan-

bahan yang sudah dibawa dari

rumah (gelas dan mangkuk)

b. Guru meminta siswa untuk

mengisi air ke dalam gelas dan

ke dalam piring dengan volume

yang sama kemudian

menaruhnya dibawah sinar

matahari terik selama ±5 menit.

c. Selama pemanasan air dibawah

sinar matahari, guru menanyakan

kepada siswa air di wadah apa

yang lebih cepat panas setelah

±5 menit dibawah sinar

matahari? Mengapa demikian?

4. Starter Experiment/Percobaan Awal

a. Siswa menyiapkan bahan yang

sudah dibawa dari rumah (gelas

dan mangkuk)

b. Siswa mengisi air ke dalm gelas

dan ke dalam piring dengan

volume yang sama kemudian

menaruhnya dibawah sinar

matahari terik selama ±5 menit.

c. Selama pemanasan air dibawah

sinar matahari, siswa menjawab

pertanyaan-pertanyaan dari guru

tentang air di wadah apa yang

lebih cepat panas setelah ±5

menit dibawah sinar matahari

dan memberi alasan atas

jawaban mereka.

Hasil yang diharapkan:

a. Siswa dapat melakukan percobaan awal tentang penyerapan kalor sebagai

starter (penyulut) dan aktif dalam menjawab pertanyaan guru.

b. Percobaan menarik bagi siswa dan menimbulkan rasa ingin tahu siswa

terhadap alat peraga melalui berpikir, bertanya dan menjawab pertanyaan.

6. Pengamatan

a. Guru mengarahkan siswa untuk

5. Pengamatan

a. Siswa melakukan pengamatan

Page 174: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

170

melakukan pengamatan secara

berkelompok tanpa dipengaruhi

oleh kelompok lain.

b. Guru menyuruh siswa mencatat

hasil pengamatan pada LKS

secara individu.

secara cermat.

b. Siswa mencatat hasil

pengamatan pada LKS (Lembar

Kerja Siswa) secara individu dan

hasil pengamatan tersebut tidak

harus sama dengan teman lain

dalam kelompoknya.

Hasil yang diharapkan:

a. Siswa dapat memperoleh data yang diperlukan untuk mengetahui faktor

yang berpengaruh terhadap besar kalor.

b. Mencatat hasil pengamatan secara individu diharapkan siswa mempunyai

persepsi sendiri tentang faktor yang berpengaruh terhadap besar kalor.

7. Rumusan masalah

a. Guru mengemukakan pernyataan

dan pertanyaan terbuka untuk

mendorong siswa berpikir

merumuskan masalah dari hasil

pengamatan seperti menjelaskan

perbedaan suhu dan kalor dan

menanyakan apa yang

berpengaruh pada beda suhu zat

dan beda kalor yang diserap?

6. Rumusan masalah

a. Siswa bersama guru

merumuskan masalah

sedemikian rupa agar mengarah

pada konsep dan tujuan yang

ingin dicapai dalam

pembelajaran.

Hasil yang diharapkan:

a. Siswa terampil dalam merumuskan masalah tentang besar penyerapan

kalor yang mengarah pada dugaan awal

8. Dugaan sementara

a. Guru menampung semua dugaan

awal siswa tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi besar kalor.

b. Guru memilih beberapa dugaan

7. Dugaan sementara

a. Siswa menuliskan dugaan

terhadap masalah yang telah

dirumuskan secara bebas

berdasarkan hasil pengamatan

Page 175: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

171

awal siswa yang mengarah pada

terbentuknya konsep yang

diharapkan.

dan menjelaskan dugaannya.

Hasil yang diharapkan:

a. Siswa terampil membuat dugaan awal terhadap faktor yang berpengaruh

terhadap besar kalor serta mampu menjelaskannya.

9. Percobaan pengujian

a. Guru menyuruh siswa

menyiapkan alat dan bahan yang

diperlukan dalam percobaan

pengujian.

b. Guru memberikan kesempatan

siswa untuk berkreasi merancang

percobaan.

8. Percobaan pengujian

a. Siswa melakukan diskusi

kelompok untuk menentukan

percobaan yang akan dilakukan.

b. Siswa melakukan percobaan dan

mencatat hasilnya pada LKS

yang telah disediakan.

Hasil yang diharapkan:

a. Percobaan pengujian tidak jauh menyimpang dari percobaan awal.

b. Siswa terampil dalam melakukan percobaan.

10. Penyusunan konsep

a. Guru melibatkan semua siswa

dalam memperbaiki penyusunan

konsep.

9. Penyusunan konsep

a. Siswa melakukan diskusi

kelompok untuk menyusun

konsep.

b. Siswa tiap-tiap kelompok

melaporkan hasil penemuannya

secara bergiliran dengan

membacakan hasilnya dan

didengar kelompok lain.

Hasil yang diharapkan:

a. Siswa terampil dalam menyusun konsep tentang faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap besar kalor

11. Mencatat pelajaran 10. Mencatat pelajaran

Page 176: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

172

a. Guru merangkum hasil diskusi

kelas.

b. Guru memberikan catatan

penting tentang konsep yang

didapatkan dari hasil

pengamatan siswa dalam

melakukan percobaan.

a. Siswa mencatat rangkuman yang

diberikan guru dengan baik.

Hasil yang diharapkan:

a. Dengan catatan yang baik siswa dapat lebih mudah memahami materi

tentang faktor yang mempengaruhi besar kalor

12. Penerapan konsep

a. Guru memberikan evalusai

berupa pertanyaan-pertanyaan

lisan pada siswa untuk

mengetahui ketercapaian

pembelajaran.

11. Penerapan konsep

a. Siswa menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan guru

Hasil yang diharapkan:

a. Semua soal dapat terjawab dengan benar oleh semua siswa

b. Siswa lebih memahami konsep yang mendasar tentang kalor, faktor-faktor

yang mempengaruhi besar kalor serta dapat menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Penutup (± 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

13. Guru menyuruh siswa bekerja sama

membersihkan dan membereskan

alat dan bahan praktikum yang telah

digunakan.

14. Guru menyuruh siswa untuk

mengumpulkan LKS setiap

kelompok.

12. Siswa bekerja sama membersihkan

dan membereskan alat dan bahan

praktikum yang telah digunakan.

13. Tiap kelompok siswa

mengumpulkan LKS.

Page 177: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

173

Pertemuan Kedua

Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam pembuka dan

membaca doa.

2. Guru mengecek kehadiran siswa dan

menanyakan kabar siswa.

3. Guru membagi siswa menjadi

beberapa kelompok.

4. Menjelaskan sedikit materi tentang

gejala perpindahan kalor, kegiatan

dan target yang akan dicapai serta

menjelaskan kegiatan yang akan

dilakukan dalam pembelajaran.

1. Siswa menjawab salam pembuka

dan membaca doa sesuai

kepercayaan masing-masing.

2. Siswa mengikuti instruksi dari guru

untuk bergabung dengan kelompok

masing-masing.

3. Menyimak penjelasan dari guru

Hasil yang diharapkan :

a. Pembelajaran akan berjalan dengan lancar apabila diawali dengan doa.

b. Pembelajaran dengan metode praktikum akan lebih efektif jika dilakukan

secara berkelompok karena lebih banyak melakukan kerja.

c. Pembelajaran lebih terarah.

Kegiatan Inti (± 60 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

5. Starter Experiment/Percobaan Awal

a. Guru meminta siswa (per

kelompok) menyiapkan bahan-

bahan yang sudah dibawa dari

rumah (margarine, serbuk gergaji

dan sendok)

b. Guru meminta siswa untuk:

1) merebus air hingga

4. Starter Experiment/Percobaan Awal

a. Siswa menyiapkan bahan yang

sudah dibawa dari rumah (lilin,

margarine dan sendok)

b. Siswa melakukan apa yang

diinstruksikan guru yaitu:

1) merebus air hingga

mendidih,

Page 178: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

174

mendidih,

2) menyelupkan dan mengaduk

air panas menggunakan

sendok dengan 3 bahan

berbeda (logam, kayu dan

plastik),

3) keluar ruangan, berjemur dan

berteduh dari sinar matahari.

c. Selama proses konveksi,

konduksi dan radiasi tersebut,

guru mengajukan beberapa

pertanyaan sederhana tentang

apa yang terjadi dan mengapa

demikian?

2) menyelupkan dan mengaduk

air panas menggunakan

sendok dengan 3 bahan

berbeda (logam, kayu dan

plastik),

3) keluar ruangan, berjemur dan

berteduh dari sinar matahari.

c. Selama proses konveksi,

konduksi dan radiasi, siswa

menjawab pertanyaan tentang

apa yang terjadi dan mengapa

demikian serta memberi alasan

atas jawaban mereka.

Hasil yang diharapkan:

a. Siswa dapat melakukan percobaan awal tentang fenomena perpindahan

kalor di kehidupan sehari-hari sebagai starter (penyulut) dan aktif dalam

menjawab pertanyaan guru.

b. Percobaan menarik bagi siswa dan menimbulkan rasa ingin tahu siswa

terhadap alat peraga melalui berpikir, bertanya dan menjawab pertanyaan.

6. Pengamatan

a. Guru mengarahkan siswa untuk

melakukan pengamatan secara

berkelompok tanpa dipengaruhi

oleh kelompok lain.

b. Guru menyuruh siswa mencatat

hasil pengamatan pada LKS

secara individu.

5. Pengamatan

a. Siswa melakukan pengamatan

secara cermat.

b. Siswa mencatat hasil

pengamatan pada LKS (Lembar

Kerja Siswa) secara individu dan

hasil pengamatan tersebut tidak

harus sama dengan teman lain

dalam kelompoknya.

Hasil yang diharapkan:

Page 179: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

175

a. Siswa dapat memperoleh data tentang proses perpindahan kalor

b. Mencatat hasil pengamatan secara individu diharapkan siswa mempunyai

persepsi sendiri tentang apa yang diamatinya.

7. Rumusan masalah

a. Guru mengemukakan pertanyaan

terbuka untuk mendorong siswa

berpikir merumuskan masalah

dari hasil pengamatan seperti:

mengapa ketiga sendok panasnya

berbeda-beda?; bagaimana

perambatan kalor pada benda

padat dan cair?

6. Rumusan masalah

a. Siswa bersama guru

merumuskan masalah

sedemikian rupa agar mengarah

pada konsep dan tujuan yang

ingin dicapai dalam

pembelajaran.

Hasil yang diharapkan:

a. Siswa terampil dalam merumuskan masalah yang mengarah pada dugaan

awal yang ingin dicapai.

8. Dugaan sementara

a. Guru menampung semua dugaan

awal siswa tentang hakikat

konveksi, konduksi dan radiasi..

b. Guru memilih beberapa dugaan

awal siswa yang mengarah pada

terbentuknya konsep yang

diharapkan.

7. Dugaan sementara

a. Siswa menuliskan dugaan

terhadap masalah yang telah

dirumuskan secara bebas

berdasarkan hasil pengamatan

dan menjelaskan dugaannya.

Hasil yang diharapkan:

a. Siswa terampil membuat dugaan awal terhadap masalah perpindahan kalor

yang telah dirumuskan serta mampu menjelaskannya.

9. Percobaan pengujian

a. Guru menyuruh siswa

menyiapkan alat dan bahan yang

diperlukan dalam percobaan

8. Percobaan pengujian

a. Siswa melakukan diskusi

kelompok untuk menentukan

percobaan yang akan dilakukan.

Page 180: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

176

pengujian.

b. Guru memberikan kesempatan

siswa untuk berkreasi merancang

percobaan.

b. Siswa melakukan percobaan dan

mencatat hasilnya pada LKS

yang telah disediakan.

Hasil yang diharapkan:

a. Percobaan pengujian tidak jauh menyimpang dari percobaan awal.

b. Siswa terampil dalam melakukan percobaan.

10. Penyusunan konsep

b. Guru melibatkan semua siswa

dalam memperbaiki penyusunan

konsep.

9. Penyusunan konsep

c. Siswa melakukan diskusi

kelompok untuk menyusun

konsep.

d. Siswa tiap-tiap kelompok

melaporkan hasil penemuannya

secara bergiliran dengan

membacakan hasilnya dan

didengar kelompok lain.

Hasil yang diharapkan:

a. Siswa terampil dalam menyusun konsep tentang definisi peristiwa

konveksi, konduksi dan radiasi

11. Mencatat pelajaran

a. Guru merangkum hasil diskusi

kelas.

b. Guru memberikan catatan

penting tentang konsep yang

didapatkan dari hasil

pengamatan siswa dalam

melakukan percobaan.

10. Mencatat pelajaran

a. Siswa mencatat rangkuman yang

diberikan guru dengan baik.

Hasil yang diharapkan:

a. Dengan catatan yang baik siswa dapat memahami materi peristiwa-

peristiwa perpindahan kalor sehingga dapat menjawab soal yang diberikan

Page 181: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

177

guru pada akhir pembelajaran.

12. Penerapan konsep

b. Guru memberikan evalusai

berupa pertanyaan-pertanyaan

lisan pada siswa untuk

mengetahui ketercapaian

pembelajaran.

11. Penerapan konsep

b. Siswa menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan guru

Hasil yang diharapkan:

a. Semua soal dapat terjawab dengan benar oleh semua siswa

b. Siswa lebih memahami konsep yang mendasar tentang kalor, faktor-faktor

yang mempengaruhi besar kalor serta dapat menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Penutup (± 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

13. Guru menyuruh siswa bekerja sama

membersihkan dan membereskan

alat dan bahan praktikum yang telah

digunakan.

14. Guru menyuruh siswa setiap

kelompok untuk mengumpulkan

LKS.

12. Siswa bekerja sama membersihkan

dan membereskan alat dan bahan

praktikum yang telah digunakan.

13. Tiap kelompok siswa

mengumpulkan LKS.

D. Media

a. Lembar Kerja Praktikum (LKP)

b. Alat percobaan

E. Penilaian

a. Penilaian proses pembelajaran dengan mengunakan lembar observasi

b. Penilaian hasil pembelajaran dengan hasil laporan praktikum siswa

Page 182: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

178

F. Sumber Buku

a. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs kelas VII.

b. IPA Terpadu untuk SMP/MTs kelas VII, BSE.

Karanganyar, 22 Juni 2014

Mengetahui

Kepala Sekolah

( )

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Mitra Dewi Rahmawati

Page 183: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

186

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Praktikum 2 “Peristiwa Perpindahan Kalor”

Nama Kelompok: Anggota Kelompok:

A. Tujuan Percobaan

Memahami peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi

dan radiasi.

Menyelidiki perpindahan kalor secara konduksi pada beberapa jenis

bahan.

1. Starter Experiment/ Percobaan Awal

Alat Bahan

1. Sendok plastik, sendok

logam dan sendok kayu

2. Gelas beker

3. Bunsen

4. Kaki tiga

1. Air

Starter 1:

a. Siapkan alat dan bahan yang kalian bawa yaitu sendok plastik,

sendok logam dan sendok kayu.

186

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Praktikum 2 “Peristiwa Perpindahan Kalor”

Nama Kelompok: Anggota Kelompok:

A. Tujuan Percobaan

Memahami peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi

dan radiasi.

Menyelidiki perpindahan kalor secara konduksi pada beberapa jenis

bahan.

1. Starter Experiment/ Percobaan Awal

Alat Bahan

1. Sendok plastik, sendok

logam dan sendok kayu

2. Gelas beker

3. Bunsen

4. Kaki tiga

1. Air

Starter 1:

a. Siapkan alat dan bahan yang kalian bawa yaitu sendok plastik,

sendok logam dan sendok kayu.

186

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Praktikum 2 “Peristiwa Perpindahan Kalor”

Nama Kelompok: Anggota Kelompok:

A. Tujuan Percobaan

Memahami peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi

dan radiasi.

Menyelidiki perpindahan kalor secara konduksi pada beberapa jenis

bahan.

1. Starter Experiment/ Percobaan Awal

Alat Bahan

1. Sendok plastik, sendok

logam dan sendok kayu

2. Gelas beker

3. Bunsen

4. Kaki tiga

1. Air

Starter 1:

a. Siapkan alat dan bahan yang kalian bawa yaitu sendok plastik,

sendok logam dan sendok kayu.

Page 184: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

187

b. Panaskan air

c. Masukkan ketiga sendok ke dalam wadah yang berisi air panas

d. Tuliskan hasil pengamatanmu di poin pengamatan starter 1!

Starter 2:

a. Air panas dari starter 1 dipanaskan kembali sampai mendidih

b. Tuliskan hasil pengamatanmu di poin pengamatan starter 2!

Starter 3:

a. Coba keluar ruangan, berjemurlah dibawah sinar matahari

langsung. Sesaat kemudian berteduhlah

b. Tuliskan pengamatanmu di poin pengamatan starter 3!

2. Pengamatan

Pengamatan Starter 1:

Coba teman-teman rasakan…!!

1) Ketika ketiga sendok dicelupkan kemudian digunakan untuk

mengaduk air panas, sendok mana yang lebih terasa panas? Mengapa

demikian?

2) Pada peristiwa hantaran kalor ini, adakah suatu partikel zat yang

terlihat bergerak dari air panas ke sendok?

Jawaban anda:

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

Page 185: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

188

Pengamatan Starter 2:

Coba teman-teman amati…!!

1) Ketika air telah mendidih, apa yang terjadi?

2) Pada peristiwa hantaran kalor ini, adakah suatu partikel zat yang

terlihat bergerak? Bagainama pergerakannya?

Jawaban anda:

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

Pengamatan Starter 3:

Coba teman-teman rasakan dan amati…!!

1) Apa perbedaannya ketika kamu berjemur dibawah sinar matahari

langsung dan ketika kamu berteduh? Mengapa demikian?

2) Udara merupakan penghantar panas yang buruk, lalu adakah

medium/zat perantara saat panas matahari menghantar tubuh kita?

Jawaban anda:

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

3. Rumusan masalah

Dari hasil pengamatan, masalah yang dapat diambil adalah

Page 186: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

189

………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………..

4. Dugaan Sementara

Jawaban dari rumusan masalah di atas adalah

………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………..

5. Percobaan Pengujian

Alat Bahan

1. Sendok plastik, sendok

logam dan sendok kayu

2. Gelas beker

3. Bunsen

4. Kaki tiga

1. Air

2. Margarine

3. Serbuk Gergaji

Percobaan Pengujian 1 (Konduksi)

1. Letakkan margarine di sisi sendok bagian luar (untuk semua

sendok)

2. Letakkan ketiga sendok secara terbalik ke dalam air panas

3. Tuliskan hasil pengamatanmu di tabel pengamatan 1!

Percobaan Pengujian 2 (Konveksi)

1. Isilah gelas beker dengan air ±200 mL, masukkan serbuk gergaji

2. Didihkan air dengan meletakkan pemanas tepat di bagian kanan

bawah gelas, amati pergerakan serbuk gergaji.

Page 187: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

190

3. Pindahkan pemanas di bagian kiri gelas, amati pergerakan serbuk

gergaji

4. Pindahkan pemanas di bagian tengah gelas, amati pergerakan

serbuk gergaji

5. Tuliskan pengamatanmu di tabel pengamatan 2!

Percobaan Pengujian 3 (radiasi)

1. Letakkan margarine di sisi luar sendok logam

2. Lihat dulu tabel Pengamatan pengamatan 3

3. Letakkan sendok pada jarak 15cm (selama 15detik) dari api bunsen

4. Tuliskan apa yang kamu amati di tabel pengamatan 3!

5. Dekatkan perlahan-lahan sendok ke api bunsen mulai dari 10cm

(15detik), 7cm (15detik) dan 3cm (15detik). Catat hasil

pengamatanmu pada masing-masing jarak di tabel pengamatan 3.

6. Hasil Pengamatan

Tabel Pengamatan Pengujian 1

Urutkan sendok yang margarinnya paling cepat

meleleh hingga yang paling lama meleleh!

1. Sendok ……..

2. Sendok ……..

3. Sendok ……..

Page 188: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

191

Tabel Pengamatan Pengujian 2

Gambarkan pergerakan serbuk gergajinya

Pemanas di kanan Pemanas di tengah Pemanas di kiri

Tabel Pengamatan Pengujian 3

Tuliskan apa yang kalian amati pada margarine!

Jarak 15 cm Jarak 10 cm Jarak 7 cm Jarak 3 cm

Pada jarak 5cm, bagaimana jika antara sumber panas dan sendok diberi

sekat?

7. Penyusunan Konsep

a. Percobaan Pengujian 1

Pernyataan:

Sendok logam, sendok plastik dan sendok kayu merupakan

ketiga bahan(zat) yang berbeda

Kalor merambat dari sumber panas hingga ke ujung sendok

Pertanyaan:

Apakah setiap zat dapat menghantarkan kalor secara konduksi?

Page 189: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

192

Adakah partikel yang bergerak selama kalor merambat dari

pemanas(air panas) hingga ke ujung sendok?

b. Percobaan Pengujian 2

Pernyataan:

Anggaplah serbuk gergaji itu adalah air (menyatu dengan air)

Pertanyaan:

Adakah partikel yang bergerak selama kalor merambat dari

pemanas (api) sampai ke seluruh permukaan air?

c. Percobaan Pengujian 3

Pernyataan:

Diketahui bahwa udara adalah zat penghantar kalor yang buruk

Pertanyaan:

Adakah hubungan antara jarak dengan banyaknya kalor yang

diterima/diserap margarine?

Adakah media perambatan/zat perantara yang dilalui kalor dari

sumber panas hingga ke margarine?

Dari kegiatan Starter Experiment, percobaan pengujian dan menjawab

pertanyaan dapat disimpulkan bahwa:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Page 190: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

Hasil Validasi Lembar Observasi Oleh Guru (Praktikum 1) Tiap Aspek

No Aspek/Indikatoryang dinilai Elemen Yang Divalidasi

GuruJumlah Rerata Interpretasi Reliabilitas

Validator 1 Validator 21 Menginduksi dan

MempertimbangkanHasil Induksi

Kesesuaian butir pernyataan dengan sub-indikator 4 4 8 4,00 Baik Sekali 100%Kekomunikatifan bahasa yang digunakan 4 4 8 4,00 Baik Sekali 100%Tata bahasa yang digunakan 4 4 8 4,00 Baik Sekali 100%Format lembar penilaian menarik untuk dibaca 3 3 6 3,00 Baik 100%Kejelasan pedoman untuk menjawab atau mengisilembar penilaian

3 4 7 3,50 Baik 86%

Butir pernyataan cukup untuk menjelaskanketerampilan berpikir kritis siswa

4 4 8 4,00 Baik Sekali 100%

Panjang kalimat pernyataan yang digunakan tidakmenjemukan untuk dibaca

3 3 6 3,00 Baik 86%

Rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimatyang menimbulkan penafsiran ganda

4 4 8 4,00 Baik Sekali 100%

Pedoman penskoran/penilaian 3 4 7 3,50 Baik 86%Jumlah 32 34 66 33 856%Rarata 3,55 3,77 3,66 95,33%

Interpretasi BaikSekali

BaikSekali

BaikSekali

SangatBaik

194

Page 191: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

No Aspek/Indikator yangdinilai Elemen Yang Divalidasi

GuruJumlah Rerata Interpretasi Reliabilitas

Validator 1 Validator 22 Mempertimbangkan

apakah sumberdapat dipercayaatau tidak

Kesesuaian butir pernyataan dengan sub-indikator 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Kekomunikatifan bahasa yang digunakan 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Tata bahasa yang digunakan 4 3 7 3,5 Baik 86%Format lembar penilaian menarik untuk dibaca 4 3 7 3,5 Baik 86%Kejelasan pedoman untuk menjawab atau mengisilembar penilaian

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Butir pernyataan cukup untuk menjelaskanketerampilan berpikir kritis siswa

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Panjang kalimat pernyataan yang digunakan tidakmenjemukan untuk dibaca

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimatyang menimbulkan penafsiran ganda

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Pedoman penskoran/penilaian 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Jumlah 36 34 70 35 872%Rarata 4 3,77 3,88 96,88%

Interpretasi BaikSekali

BaikSekali

BaikSekali

SangatBaik

195

Page 192: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

No Aspek/Indikatoryang dinilai Elemen Yang Divalidasi

GuruJumlah Rerata Interpretasi Reliabilitas

Validator 1 Validator 23 Bertanya dan

menjawabpertanyaan

Kesesuaian butir pernyataan dengan sub-indikator 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Kekomunikatifan bahasa yang digunakan 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Tata bahasa yang digunakan 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Format lembar penilaian menarik untuk dibaca 4 3 7 3,5 Baik 86%Kejelasan pedoman untuk menjawab atau mengisilembar penilaian

3 4 7 3,5 Baik 86%

Butir pernyataan cukup untuk menjelaskanketerampilan berpikir kritis siswa

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Panjang kalimat pernyataan yang digunakan tidakmenjemukan untuk dibaca

4 3 7 3,5 Baik 86%

Rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimatyang menimbulkan penafsiran ganda

4 3 7 3,5 Baik 86%

Pedoman penskoran/penilaian 3 4 7 3,5 Baik 86%Jumlah 34 33 67 33,5 830%Rarata 3,77 3,66 3,72 92,22%

Interpretasi BaikSekali

BaikSekali

BaikSekali

SangatBaik

196

Page 193: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

No Aspek/Indikator yangdinilai Elemen Yang Divalidasi

GuruJumlah Rerata Interpretasi Reliabilitas

Validator 1 Validator 24 Mengobservasi dan

mempertimbangkanhasil observasi

Kesesuaian butir pernyataan dengan sub-indikator 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Kekomunikatifan bahasa yang digunakan 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Tata bahasa yang digunakan 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Format lembar penilaian menarik untuk dibaca 4 3 7 3,5 Baik 86%Kejelasan pedoman untuk menjawab atau mengisilembar penilaian

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Butir pernyataan cukup untuk menjelaskanketerampilan berpikir kritis siswa

4 3 7 3,5 Baik 86%

Panjang kalimat pernyataan yang digunakan tidakmenjemukan untuk dibaca

4 3 7 3,5 Baik 86%

Rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimatyang menimbulkan penafsiran ganda

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Pedoman penskoran/penilaian 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Jumlah 36 33 69 34,5 856%Rarata 4 3,66 3,83 95,33%

Interpretasi BaikSekali

BaikSekali

BaikSekali

SangatBaik

197

Page 194: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

Hasil Validasi Lembar Observasi Oleh Guru (Praktikum 2) Tiap Aspek

No Aspek/Indikatoryang dinilai Elemen Yang Divalidasi

GuruJumlah Rerata Interpretasi Reliabilitas

Validator 1 Validator 21 Menginduksi dan

MempertimbangkanHasil Induksi

Kesesuaian butir pernyataan dengan sub-indikator 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Kekomunikatifan bahasa yang digunakan 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Tata bahasa yang digunakan 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Format lembar penilaian menarik untuk dibaca 3 3 6 3 Baik 86%Kejelasan pedoman untuk menjawab atau mengisilembar penilaian

3 3 6 3 Baik 86%

Butir pernyataan cukup untuk menjelaskanketerampilan berpikir kritis siswa

4 3 7 3,5 Baik 86%

Panjang kalimat pernyataan yang digunakan tidakmenjemukan untuk dibaca

3 3 6 3 Baik 86%

Rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimatyang menimbulkan penafsiran ganda

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Pedoman penskoran/penilaian 3 4 7 3,5 Baik 86%Jumlah 32 32 64 32 830%Rarata 3,55 3,55 3,55 92,22%

Interpretasi BaikSekali

BaikSekali

BaikSekali

SangatBaik

198

Page 195: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

No Aspek/Indikator yangdinilai Elemen Yang Divalidasi

GuruJumlah Rerata Interpretasi Reliabilitas

Validator 1 Validator 22 Mempertimbangkan

apakah sumberdapat dipercayaatau tidak

Kesesuaian butir pernyataan dengan sub-indikator 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Kekomunikatifan bahasa yang digunakan 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Tata bahasa yang digunakan 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Format lembar penilaian menarik untuk dibaca 4 3 7 3,5 Baik 86%Kejelasan pedoman untuk menjawab atau mengisilembar penilaian

4 3 7 3,5 Baik 86%

Butir pernyataan cukup untuk menjelaskanketerampilan berpikir kritis siswa

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Panjang kalimat pernyataan yang digunakan tidakmenjemukan untuk dibaca

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimatyang menimbulkan penafsiran ganda

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Pedoman penskoran/penilaian 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Jumlah 36 34 70 35 872%Rarata 4 3,77 3,88 96,88%

Interpretasi BaikSekali

BaikSekali

BaikSekali

SangatBaik

199

Page 196: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

No Aspek/Indikatoryang dinilai Elemen Yang Divalidasi

GuruJumlah Rerata Interpretasi Reliabilitas

Validator 1 Validator 23 Bertanya dan

menjawabpertanyaan

Kesesuaian butir pernyataan dengan sub-indikator 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Kekomunikatifan bahasa yang digunakan 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Tata bahasa yang digunakan 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Format lembar penilaian menarik untuk dibaca 4 3 7 3,5 Baik 86%Kejelasan pedoman untuk menjawab atau mengisilembar penilaian

3 3 6 3 Baik 86%

Butir pernyataan cukup untuk menjelaskanketerampilan berpikir kritis siswa

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Panjang kalimat pernyataan yang digunakan tidakmenjemukan untuk dibaca

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimatyang menimbulkan penafsiran ganda

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Pedoman penskoran/penilaian 3 4 7 3,5 Baik 86%Jumlah 34 34 71 34 858%Rarata 3,77 3,77 3,77 95,33%

Interpretasi BaikSekali

BaikSekali

BaikSekali

SangatBaik

200

Page 197: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

No Aspek/Indikator yangdinilai Elemen Yang Divalidasi

GuruJumlah Rerata Interpretasi Reliabilitas

Validator 1 Validator 24 Mengobservasi dan

mempertimbangkanhasil observasi

Kesesuaian butir pernyataan dengan sub-indikator

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Kekomunikatifan bahasa yang digunakan 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Tata bahasa yang digunakan 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Format lembar penilaian menarik untuk dibaca 4 3 7 3,5 Baik 86%Kejelasan pedoman untuk menjawab ataumengisi lembar penilaian

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Butir pernyataan cukup untuk menjelaskanketerampilan berpikir kritis siswa

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Panjang kalimat pernyataan yang digunakantidak menjemukan untuk dibaca

4 3 7 3,5 Baik 86%

Rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimatyang menimbulkan penafsiran ganda

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Pedoman penskoran/penilaian 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Jumlah 36 34 70 35 872%Rarata 4 3,77 3,88 96,88%

Interpretasi BaikSekali

BaikSekali

BaikSekali

SangatBaik

201

Page 198: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

No Aspek/Indikator yangdinilai Elemen Yang Divalidasi

GuruJumlah Rerata Interpretasi Reliabilitas

Validator 1 Validator 25 Mendefinisikan

istilah danmempertimbangkansuatu definisi

Kesesuaian butir pernyataan dengan sub-indikator 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Kekomunikatifan bahasa yang digunakan 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Tata bahasa yang digunakan 4 4 8 4 Baik Sekali 100%Format lembar penilaian menarik untuk dibaca 3 3 6 3 Baik 86%Kejelasan pedoman untuk menjawab atau mengisilembar penilaian

3 4 7 3,5 Baik 86%

Butir pernyataan cukup untuk menjelaskanketerampilan berpikir kritis siswa

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Panjang kalimat pernyataan yang digunakan tidakmenjemukan untuk dibaca

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimatyang menimbulkan penafsiran ganda

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

Pedoman penskoran/penilaian 3 4 7 3,5 Baik 86%Jumlah 33 35 68 34 858%Rarata 3,66 3,88 3,77 95,33%

Interpretasi BaikSekali

BaikSekali

BaikSekali

SangatBaik

202

Page 199: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

203

Hasil Validasi Lembar Observasi Oleh Dosen (Praktikum 1) Tiap Aspek

NoAspek/Indikator

yang dinilaiElemen Yang Divalidasi Nilai

1 MenginduksidanMempertimbangkan HasilInduksi

Kesesuaian butir pernyataan dengan sub-indikator 3Kekomunikatifan bahasa yang digunakan 3Tata bahasa yang digunakan 3Format lembar penilaian menarik untuk dibaca 3Kejelasan pedoman untuk menjawab atau mengisilembar penilaian

3

Butir pernyataan cukup untuk menjelaskanketerampilan berpikir kritis siswa

3

Panjang kalimat pernyataan yang digunakan tidakmenjemukan untuk dibaca

3

Rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimatyang menimbulkan penafsiran ganda

2

Pedoman penskoran/penilaian 3Jumlah 26Rarata 2,88

Interpretasi Baik

NoAspek/Indikator

yang dinilaiElemen Yang Divalidasi Nilai

2 Mempertimbangkan apakahsumber dapatdipercaya atautidak

Kesesuaian butir pernyataan dengan sub-indikator 3Kekomunikatifan bahasa yang digunakan 3Tata bahasa yang digunakan 3Format lembar penilaian menarik untuk dibaca 3Kejelasan pedoman untuk menjawab atau mengisilembar penilaian

3

Butir pernyataan cukup untuk menjelaskanketerampilan berpikir kritis siswa

3

Panjang kalimat pernyataan yang digunakan tidakmenjemukan untuk dibaca

3

Rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimatyang menimbulkan penafsiran ganda

3

Pedoman penskoran/penilaian 3Jumlah 27Rarata 3

Interpretasi Baik

Page 200: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

204

NoAspek/Indikator

yang dinilaiElemen Yang Divalidasi Nilai

3 Bertanya danmenjawabpertanyaan

Kesesuaian butir pernyataan dengan sub-indikator 3Kekomunikatifan bahasa yang digunakan 3Tata bahasa yang digunakan 3Format lembar penilaian menarik untuk dibaca 3Kejelasan pedoman untuk menjawab atau mengisilembar penilaian

3

Butir pernyataan cukup untuk menjelaskanketerampilan berpikir kritis siswa

3

Panjang kalimat pernyataan yang digunakan tidakmenjemukan untuk dibaca

3

Rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimatyang menimbulkan penafsiran ganda

3

Pedoman penskoran/penilaian 4Jumlah 28Rarata 3,11

Interpretasi Baik

NoAspek/Indikator

yang dinilaiElemen Yang Divalidasi Nilai

4 Mengobservasidanmempertimbangkan hasilobservasi

Kesesuaian butir pernyataan dengan sub-indikator 3Kekomunikatifan bahasa yang digunakan 3Tata bahasa yang digunakan 3Format lembar penilaian menarik untuk dibaca 3Kejelasan pedoman untuk menjawab atau mengisilembar penilaian

3

Butir pernyataan cukup untuk menjelaskanketerampilan berpikir kritis siswa

3

Panjang kalimat pernyataan yang digunakan tidakmenjemukan untuk dibaca

3

Rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimatyang menimbulkan penafsiran ganda

3

Pedoman penskoran/penilaian 4Jumlah 28Rarata 3,11

Interpretasi Baik

Page 201: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

205

Hasil Validasi Lembar Observasi Oleh Dosen (Praktikum 2) Tiap Aspek

NoAspek/Indikator

yang dinilaiElemen Yang Divalidasi Nilai

1 MenginduksidanMempertimbangkan HasilInduksi

Kesesuaian butir pernyataan dengan sub-indikator 3Kekomunikatifan bahasa yang digunakan 3Tata bahasa yang digunakan 3Format lembar penilaian menarik untuk dibaca 3Kejelasan pedoman untuk menjawab atau mengisilembar penilaian

3

Butir pernyataan cukup untuk menjelaskanketerampilan berpikir kritis siswaPanjang kalimat pernyataan yang digunakan tidakmenjemukan untuk dibaca

2

Rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimatyang menimbulkan penafsiran ganda

3

Pedoman penskoran/penilaian 4Jumlah 27Rarata 3

Interpretasi Baik

NoAspek/Indikator

yang dinilaiElemen Yang Divalidasi Nilai

2 Mempertimbangkan apakahsumber dapatdipercaya atautidak

Kesesuaian butir pernyataan dengan sub-indikator 3Kekomunikatifan bahasa yang digunakan 3Tata bahasa yang digunakan 3Format lembar penilaian menarik untuk dibaca 3Kejelasan pedoman untuk menjawab atau mengisilembar penilaian

3

Butir pernyataan cukup untuk menjelaskanketerampilan berpikir kritis siswa

3

Panjang kalimat pernyataan yang digunakan tidakmenjemukan untuk dibaca

3

Rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimatyang menimbulkan penafsiran ganda

2

Pedoman penskoran/penilaian 3Jumlah 26Rarata 2,88

Interpretasi Baik

Page 202: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

206

NoAspek/Indikator

yang dinilaiElemen Yang Divalidasi Nilai

3 Bertanya danmenjawabpertanyaan

Kesesuaian butir pernyataan dengan sub-indikator 3Kekomunikatifan bahasa yang digunakan 3Tata bahasa yang digunakan 3Format lembar penilaian menarik untuk dibaca 3Kejelasan pedoman untuk menjawab atau mengisilembar penilaian

3

Butir pernyataan cukup untuk menjelaskanketerampilan berpikir kritis siswa

3

Panjang kalimat pernyataan yang digunakan tidakmenjemukan untuk dibaca

3

Rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimatyang menimbulkan penafsiran ganda

3

Pedoman penskoran/penilaian 3Jumlah 27Rarata 3

Interpretasi Baik

NoAspek/Indikator

yang dinilaiElemen Yang Divalidasi Nilai

4 Mengobservasidanmempertimbangkan hasilobservasi

Kesesuaian butir pernyataan dengan sub-indikator 3Kekomunikatifan bahasa yang digunakan 3Tata bahasa yang digunakan 3Format lembar penilaian menarik untuk dibaca 3Kejelasan pedoman untuk menjawab atau mengisilembar penilaian

3

Butir pernyataan cukup untuk menjelaskanketerampilan berpikir kritis siswa

3

Panjang kalimat pernyataan yang digunakan tidakmenjemukan untuk dibaca

3

Rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimatyang menimbulkan penafsiran ganda

3

Pedoman penskoran/penilaian 3Jumlah 27Rarata 3

Interpretasi Baik

Page 203: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

207

NoAspek/Indikator

yang dinilaiElemen Yang Divalidasi Nilai

5 Mendefinisikanistilah danmempertimbangkan suatudefinisi

Kesesuaian butir pernyataan dengan sub-indikator 3Kekomunikatifan bahasa yang digunakan 3Tata bahasa yang digunakan 3Format lembar penilaian menarik untuk dibaca 3Kejelasan pedoman untuk menjawab atau mengisilembar penilaian

3

Butir pernyataan cukup untuk menjelaskanketerampilan berpikir kritis siswa

3

Panjang kalimat pernyataan yang digunakan tidakmenjemukan untuk dibaca

3

Rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimatyang menimbulkan penafsiran ganda

3

Pedoman penskoran/penilaian 3Jumlah 27Rarata 3

Interpretasi Baik

Page 204: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

208

Hasil Validasi Lembar Observasi Oleh Guru (Praktikum 1) Total

NoAspek/Indiaktor yang

dinilai

NilaiRerata Interpretasi ReliabilitasValidator

1Validator

2

1Menginduksi danMempertimbangkanHasil Induksi

3,55 3,77 3,66Baik

Sekali96.97%

2Mempertimbangkanapakah sumber dapatdipercaya atau tidak

4 3,77 3,88Baik

Sekali97,03%

3Bertanya danmenjawab pertanyaan

3,77 3,66 3,71Baik

Sekali98,51%

4Mengobservasi danmempertimbangkanhasil observasi

4 3,66 3,83Baik

Sekali95,56%

Jumlah 15,32 14,86 15,08 388,07%

Rerata 3,83 3,71 3,77 97,01

InterpretasiBaik

SekaliBaik

SekaliBaik

SekaliSangatBaik

Hasil Validasi Lembar Observasi Oleh Guru (Praktikum 2) Total

NoAspek/Indiaktor yang

dinilai

NilaiInterpretasi ReliabilitasValidator

1Validator

2Rerata

1Menginduksi danMempertimbangkanHasil Induksi

3,55 3,55 3,55Baik

Sekali100%

2Mempertimbangkanapakah sumber dapatdipercaya atau tidak

4 3,77 3,88Baik

Sekali97,03%

3Bertanya danmenjawab pertanyaan

3,77 3,77 3,77Baik

Sekali100%

4Mengobservasi danmempertimbangkanhasil observasi

4 3,77 3,88Baik

Sekali97,03%

5

Mendefinisikanistilah danmempertimbangkansuatu definisi

3,66 3,88 3,77Baik

Sekali97,08%

Jumlah 18,98 18,74 18,85 491,14%

Rerata 3,79 3,74 3,77 98,22%

InterpretasiBaik

SekaliBaik

SekaliBaik

SekaliSangatBaik

Page 205: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

209

Hasil Validasi Lembar Observasi Oleh Dosen (Praktikum 1) Total

No Aspek/Indiaktor yang dinilai Nilai

1 Menginduksi dan Mempertimbangkan Hasil Induksi 2,88

2Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atautidak

3

3 Bertanya dan menjawab pertanyaan 3,11

4 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi 3,11

Jumlah 12,1Rerata 3,02

Interpretasi Baik

Hasil Validasi Lembar Observasi Oleh Dosen (Praktikum 2) Total

No Aspek/Indiaktor yang dinilai Nilai

1 Menginduksi dan Mempertimbangkan Hasil Induksi 3

2Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atautidak

2,88

3 Bertanya dan menjawab pertanyaan 3

4 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi 3

5Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatudefinisi

3

Jumlah 14,88

Rerata 2,97

Interpretasi Baik

Page 206: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

Hasil Validasi Lembar Observasi Oleh Guru dan Dosen (Praktikum 1)

No Aspek/Indiaktor yang dinilaiNilai

Jumlah Rerata Interpretasi ReliabilitasGuru Dosen

1 Menginduksi dan Mempertimbangkan Hasil Induksi 3,66 2,88 6,54 3,27 Baik 87,92%2 Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak 3,88 3 6,88 3,44 Baik 87,21%3 Bertanya dan menjawab pertanyaan 3,71 3,11 6,82 3,41 Baik 91,20%

4 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi 3,83 3,11 6,94 3,47 Baik 89,62%

Jumlah 15,08 12,10 27,18 13,59 355,95%Rerata 3,77 3,02 6,79 3,39 88,98%

Interpretasi BaikSekali Baik Baik Baik

Hasil Validasi Lembar Observasi Oleh Guru dan Dosen (Praktikum 2)

No Aspek/Indiaktor yang dinilaiNilai

Jumlah Rerata Interpretasi ReliabilitasGuru Dosen

1 Menginduksi dan Mempertimbangkan Hasil Induksi 3,55 3 6,55 3,27 Baik 91,60%2 Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak 3,88 2,88 6,76 3,38 Baik 85,21%3 Bertanya dan menjawab pertanyaan 3,77 3 6,77 3,38 Baik 88,62%

4 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi 3,88 3 6,88 3,44 Baik 87,21%

5 Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi 3,77 3 6,77 3,38 Baik 88,62%

Jumlah 18,85 14,88 14,88 16,85 441,26Rerata 3,77 2,97 2,97 3,37 88,25%

Interpretasi BaikSekali Baik Baik Baik Baik

210

Page 207: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...
Page 208: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

Data Keterlaksanaan Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Starter Eksperimen

No. Aspek yang diamati Peilai Jumlah Rerata Interpretasi Reliabilitas1 2

Kegiatan Awal/Pendahuluan

1.Guru memulai pembelajaran dengan tepatwaktu, mengucapkan salam dan memimpindoa.

3 4 7 3,5 Baik 86%

2. Guru mengecek kehadiran siswa 3 3 6 3 Baik 100%

3. Guru membagi siswa menjadi beberapakelompok kecil.

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

4. Guru memberikan penjelasan topik, indikatorpembelajaran yang akan dipelajari sertakegiatan yang akan dilakukan.

3 4 7 3,5 Baik 86%

Kegiatan Inti

5. Siswa melakukan StarterExperiment/Percobaan awal 4 4 8 4 Baik Sekali 100%

6. Siswa melakukan pengamatan pada StarterExperiment yang mereka lakukan. 3 3 6 3 Baik 100%

7. Guru bersama siswa merumuskan masalahyang mengarah pada konsep dan tujuanpembelajaran.

3 4 7 3,5 Baik 86%

213

Page 209: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

8. Guru memilih beberapa dugaan awal siswayang mengarah pada terbentuknya konsep 3 3 6 3 Baik 100%

9. Siswa melakukan eksperimen/percobaan danmencatat hasilnya pada LKP yang telahdisediakan.

4 4 8 4 Baik Sekali 100%

10. Guru melibatkan semua siswa dalammemperbaiki penyusunan konsep sertamenuliskannya di papan tulis.

4 3 7 3,5 Baik 86%

11. Siswa mencatat rangkuman yang diberikanguru.

3 3 6 3 Baik 100%

Kegiatan Akhir

12. Siswa bekerja sama membersihkan danmembereskan alat dan bahan praktikum yangtelah digunakan.

3 4 7 3,5 Baik 86%

13. Tiap kelompok siswa mengumpulkan LKP. 3 3 6 3 Baik 100%

Jumlah 43 46 89 44,5 1230%

Rerata 3,30 3,53 6,84 3,42 94,61%

Interpretasi BaikBaik

SekaliBaik Sangat Baik

214

Page 210: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besar Kalor”

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pelaksanaan

Mata Pelajaran/ Kelas: IPA – Fisika Praktikum Ke : I

Pendekatan/ Metode : Starter Experiment Approach (SEA)/ Eksperimen Hari/ Tanggal : Rabu 21 Mei 2014

Materi Pokok : Kalor dan Perpindahannya

Kelompok : 1, 2, 3, 4, 5, 6

Berilah tanda checklist (√) pada kolom jawaban sesuai dengan pengamatan anda!

NoSub-Indikator yang

diamatiKegiatan yang diamati Nilai

Kelompok

1 2 3 4 5 6

1. Mengemukakan

hipotesis

Membuat hipotesis/dugaan sederhana dengan

bahasanya sendiri dari pengamatan Starter

Experiment

4

3 √ √ √ √ √ √

2

1

Mendiskusikan hipotesis dalam masing-masing

kelompok

4 √

3 √ √

Page 211: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

2 √ √

1 √

2. Mempertimbangkan

penggunaan

prosedur yang tepat

Menyiapkan alat dan bahan 4 √ √

3 √ √ √ √

2

1

Melakukan diskusi sebelum praktikum 4 √ √

3 √ √

2 √

1 √

Membuat prosedur percobaan/langkah kerja

praktikum

4

3

2 √ √ √ √ √ √

1

Menemukan informasi dari berbagai sumber 4 √ √

3 √ √

2 √ √

1

Page 212: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

Kebiasaan berhati-hati 4 √ √

3 √ √ √ √

2

1

3. Merancang

eksperimen

Menyusun alat dan bahan sesuai LKS 4

3 √ √ √ √ √ √

2

1

Menguji lama waktu kenaikan suhu zat dengan

volume/massa berbeda

4

3 √ √

2 √ √ √

1 √

Menguji kenaikan suhu zat dengan jenis zat yang

berbeda

4

3 √

2 √ √ √ √ √

1

Menguji besar kenaikan suhu zat dengan waktu

berbeda, volume sama

4

3 √ √ √ √ √ √

Page 213: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

2

1

4. Melaporkan hasil

observasi

Mencatat setiap pengamatan ke dalam tabel 4 √ √

3 √ √

2 √ √

1

Membuat grafik hasil pengamatan 4

3 √ √ √

2 √ √

1 √

5. Memberikan

penjelasan sederhana

Menganalisis hasil pengamatan dengan

menjabarkan dalam bentuk penjelasan yang

sederhana

4 √ √ √

3 √ √ √

2

1

Memfokuskan penjabaran dari hasil pengamatan 4 √ √

3 √ √ √

2 √

1

Page 214: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

Bertanya dan menjawab pertanyaan: yaitu siswa

bertanya dan atau menjawab pertanyaan

mengenai suatu penjelasan pada pertanyaan-

pertanyaan dari guru maupun di LKS

4 √

3 √ √ √

2 √ √

1

6. Mempertanggungjaw

abkan hasil observasi

Mempresentasikan hasil observasi dengan

mengemukakannya kepada kelompok lain

4 √ √

3 √

2 √ √

1 √

Mendiskusikan hasil kerja dengan kelompok lain 4

3 √ √ √

2 √ √

1 √

7. Mengemukakan

kesimpulan

Menuliskan kesimpulan dari hasil eksperimen

dan pengamatan

4

3 √ √ √ √ √ √

2

1

Menuliskan kesimpulan dari hasil diskusi kelas 4

3 √ √ √ √ √

Page 215: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

2 √

1

Catatan Observer:

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

Observer

(….……………………..)

Page 216: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

“Peristiwa Perpindahan Kalor”

Kegiatan Pembelajaran Waktu Pelaksanaan

Mata Pelajaran/ Kelas: IPA – Fisika Praktikum Ke : II

Pendekatan/ Metode : Starter Experiment Approach (SEA)/ Eksperimen Hari/ Tanggal : Sabtu 24 Mei 2014

Materi Pokok : Kalor dan Perpindahannya

Kelompok : 1, 2, 3, 4, 5, 6

Berilah tanda checklist (√) pada kolom jawaban sesuai dengan pengamatan anda!

NoSub-Indikator yang

diamatiKegiatan yang diamati Nilai

Kelompok

1 2 3 4 5 6

1. Mengemukakan

hipotesis

Membuat hipotesis/dugaan sederhana dengan

bahasanya sendiri dari pengamatan Starter

Eksperiment

4 √

3 √ √ √ √ √

2

1

Mendiskusikan hipotesis dalam masing-masing

kelompok

4 √

3 √ √ √

Page 217: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

2 √

1 √

2. Mempertimbangkan

penggunaan

prosedur yang tepat

Menyiapkan alat dan bahan 4 √ √ √

3 √ √ √

2

1

Melakukan diskusi sebelum praktikum 4 √ √

3 √ √

2 √ √

1

Membuat prosedur percobaan/langkah kerja

praktikum

4

3 √

2 √ √ √ √ √

1

Menemukan informasi dari berbagai sumber 4 √

3 √ √ √ √

2 √

1

Page 218: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

Kebiasaan berhati-hati 4 √ √ √

3 √ √ √

2

1

3. Merancang

eksperimen

Menyusun alat dan bahan sesuai LKS 4

3 √ √ √ √ √ √

2

1

Menguji bahan yang konduktor dan isolator

dengan peristiwa konduksi

4 √

3 √ √ √ √ √

2

1

Menguji peristiwa konveksi 4

3 √ √

2 √ √ √ √

1

Menguji peristiwa radiasi 4 √

3 √ √ √ √

Page 219: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

2 √

1

4. Melaporkan hasil

observasi

Mencatat setiap pengamatan ke dalam tabel 4 √ √

3 √ √ √ √

2

1

5. Memberikan

penjelasan sederhana

Menganalisis hasil pengamatan dengan

menjabarkan dalam bentuk penjelasan yang

sederhana

4 √ √ √ √

3 √ √

2

1

Memfokuskan penjabaran dari hasil pengamatan 4 √ √

3 √

2 √ √ √

1

Bertanya dan menjawab pertanyaan: yaitu siswa

bertanya dan atau menjawab pertanyaan

mengenai suatu penjelasan pada pertanyaan-

pertanyaan dari guru maupun di LKS

4

3 √ √ √ √ √

2 √

1

Page 220: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

6. Menyebutkan

Contoh

Menyebutkan contoh peristiwa-peristiwa

konveksi, konduksi dan radiasi dalam kehidupan

sehari-hari

4 √ √ √

3 √ √ √

2

1

7. Mempertanggungjaw

abkan hasil observasi

Mempresentasikan hasil observasi dengan

mengemukakannya kepada kelompok lain

4 √ √

3 √ √ √

2 √

1

Mendiskusikan hasil kerja dengan kelompok lain 4 √

3 √ √ √ √ √

2

1

8. Mengemukakan

kesimpulan

Menuliskan kesimpulan dari hasil eksperimen

dan pengamatan

4 √ √

3 √ √ √ √

2

1

Menuliskan kesimpulan dari hasil diskusi kelas 4 √ √ √ √ √

Page 221: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

3 √

2

1

9. Strategi membuat

definisi dengan

bertindak

memberikan

penjelasan lanjut

Membuat bentuk definisi dari keseluruhan

pembalajaran tentang Kalor dan Perpindahannya

4 √

3 √ √ √ √

2 √

1

Catatan Observer:

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

Observer

(….……………………..)

Page 222: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

261

Kelompok: 1

Praktikum I: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besar Kalor

Sub Indikator Nilai Persentase

(%)1. Mengemukakan hipotesis 4 3 2 1

a. Membuat hipotesis dengan bahasanyasendiri dari pengamatan StarterExperiment

b. Mendiskusikan hipotesis dalam masing-masing kelompok

Jumlah Persentase 1 1 87,50%

2. Merancang Eksperimen

a. Menyusun alat dan bahan sesuai LKS √

b. Menguji lama waktu kenaikan suhu zatdengan volume atau massa berbeda

c. Menguji kenaikan suhu zat dengan jeniszat yang berbeda

d. Menguji besar kenaikan suhu zatdengan waktu berbeda, volume sama

Jumlah Persentase 3 1 68,75%

3. Mengemukakan Kesimpulan

a. Menuliskan kesimpulan dari hasileksperimen dan pengamatan

b. Menuliskan kesimpulan dari hasildiskusi kelas

Jumlah Persentase 2 75,00%

4. Mempertimbangkan PenggunaanProsedur yang Tepata. Menyiapkan alat dan bahan √

b. Melakukan diskusi sebelum praktikum √

c. Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum

d. Menemukan informasi dari berbagaisumber

Pengolahan Data Lembar Observasi tiap Kelompok

Page 223: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

262

e. Kebiasaan berhati-hati √

Jumlah Persentase 1 3 1 75,00%

5. Memberikan Penjelasan Sederhana

a. Menganalisis hasil pengamatan denganmenjabarkan dalam bentuk penjelasanyang sederhana

b. Memfokuskan penjabaran dari hasilpengamatan

c. Bertanya dan menjawab pertanyaan √

Jumlah Persentase 2 1 91,66%

6. Mempertanggungjawabkan HasilObservasia. Mempresentasikan hasil observasi

dengan mengemukakannya kepadakelompok lain

b. Mendiskusikan hasil kerja dengankelompok lain

Jumlah Persentase 1 1 87,50%

7. Melaporkan Hasil Observasi

a. Mencatat setiap pengamatan ke dalamtabel

b. Membuat grafik hasil pengamatan √

Jumlah Persentase 1 1 87,50%

Keterangan:4 = Sangat Baik 2 = Kurang Baik3 = Baik 1 = Sangat Kurang Baik

Page 224: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

263

Kelompok: 2

Praktikum I: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besar Kalor

Sub Indikator Nilai Persentase

(%)1. Mengemukakan hipotesis 4 3 2 1

a. Membuat hipotesis dengan bahasanyasendiri dari pengamatan StarterExperiment

b. Mendiskusikan hipotesis dalam masing-masing kelompok

Jumlah Persentase 2 75,00%

2. Merancang Eksperimen

a. Menyusun alat dan bahan sesuai LKS √

b. Menguji lama waktu kenaikan suhu zatdengan volume atau massa berbeda

c. Menguji kenaikan suhu zat dengan jeniszat yang berbeda

d. Menguji besar kenaikan suhu zatdengan waktu berbeda, volume sama

Jumlah Persentase 2 2 62,50%

3. Mengemukakan Kesimpulan

a. Menuliskan kesimpulan dari hasileksperimen dan pengamatan

b. Menuliskan kesimpulan dari hasildiskusi kelas

Jumlah Persentase 2 75,00%

4. Mempertimbangkan PenggunaanProsedur yang Tepata. Menyiapkan alat dan bahan √

b. Melakukan diskusi sebelum praktikum √

c. Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum

d. Menemukan informasi dari berbagaisumber

Pengolahan Data Lembar Observasi tiap Kelompok

Page 225: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

264

e. Kebiasaan berhati-hati √

Jumlah Persentase 3 1 1 85,00%

5. Memberikan Penjelasan Sederhana

a. Menganalisis hasil pengamatan denganmenjabarkan dalam bentuk penjelasanyang sederhana

b. Memfokuskan penjabaran dari hasilpengamatan

c. Bertanya dan menjawab pertanyaan √

Jumlah Persentase 2 1 91,66%

6. Mempertanggungjawabkan HasilObservasia. Mempresentasikan hasil observasi

dengan mengemukakannya kepadakelompok lain

b. Mendiskusikan hasil kerja dengankelompok lain

Jumlah Persentase 2 75,00%

7. Melaporkan Hasil Observasi

c. Mencatat setiap pengamatan ke dalamtabel

d. Membuat grafik hasil pengamatan √

Jumlah Persentase 2 75,00%

Page 226: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

265

Kelompok: 3

Praktikum I: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besar Kalor

Sub Indikator Nilai Persentase

(%)1. Mengemukakan hipotesis 4 3 2 1

a. Membuat hipotesis dengan bahasanyasendiri dari pengamatan StarterExperiment

b. Mendiskusikan hipotesis dalam masing-masing kelompok

Jumlah Persentase 1 1 62,50%

2. Merancang Eksperimen

a. Menyusun alat dan bahan sesuai LKS √

b. Menguji lama waktu kenaikan suhu zatdengan volume atau massa berbeda

c. Menguji kenaikan suhu zat dengan jeniszat yang berbeda

d. Menguji besar kenaikan suhu zat denganwaktu berbeda, volume sama

Jumlah Persentase 2 2 62,50%

3. Mengemukakan Kesimpulan

a. Menuliskan kesimpulan dari hasileksperimen dan pengamatan

b. Menuliskan kesimpulan dari hasil diskusikelas

Jumlah Persentase 2 75,00%

4. Mempertimbangkan Penggunaan Proseduryang Tepata. Menyiapkan alat dan bahan √

b. Melakukan diskusi sebelum praktikum √

c. Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum

d. Menemukan informasi dari berbagaisumber

Pengolahan Data Lembar Observasi tiap Kelompok

Page 227: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

266

e. Kebiasaan berhati-hati √

Jumlah Persentase 4 1 70,00%

5. Memberikan Penjelasan Sederhana

a. Menganalisis hasil pengamatan denganmenjabarkan dalam bentuk penjelasanyang sederhana

b. Memfokuskan penjabaran dari hasilpengamatan

c. Bertanya dan menjawab pertanyaan √

Jumlah Persentase 2 1 66,66%

6. Mempertanggungjawabkan Hasil Observasi

a. Mempresentasikan hasil observasi denganmengemukakannya kepada kelompok lain

b. Mendiskusikan hasil kerja dengankelompok lain

Jumlah Persentase 2 50,00%

7. Melaporkan Hasil Observasi

a. Mencatat setiap pengamatan ke dalamtabel

b. Membuat grafik hasil pengamatan √

Jumlah Persentase 2 50,00%

Page 228: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

267

Kelompok: 4

Praktikum I: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besar Kalor

Sub Indikator Nilai Persentase

(%)1. Mengemukakan hipotesis 4 3 2 1

a. Membuat hipotesis dengan bahasanyasendiri dari pengamatan StarterExperiment

b. Mendiskusikan hipotesis dalam masing-masing kelompok

Jumlah Persentase 1 1 50,00%

2. Merancang Eksperimen

a. Menyusun alat dan bahan sesuai LKS √

b. Menguji lama waktu kenaikan suhu zatdengan volume atau massa berbeda

c. Menguji kenaikan suhu zat dengan jeniszat yang berbeda

d. Menguji besar kenaikan suhu zatdengan waktu berbeda, volume sama

Jumlah Persentase 2 1 1 56,25%

3. Mengemukakan Kesimpulan

a. Menuliskan kesimpulan dari hasileksperimen dan pengamatan

b. Menuliskan kesimpulan dari hasildiskusi kelas

Jumlah Persentase 2 75,00%

4. Mempertimbangkan PenggunaanProsedur yang Tepata. Menyiapkan alat dan bahan √

b. Melakukan diskusi sebelum praktikum √

c. Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum

d. Menemukan informasi dari berbagaisumber

Pengolahan Data Lembar Observasi tiap Kelompok

Page 229: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

268

e. Kebiasaan berhati-hati √

Jumlah Persentase 2 3 60,00%

5. Memberikan Penjelasan Sederhana

a. Menganalisis hasil pengamatan denganmenjabarkan dalam bentuk penjelasanyang sederhana

b. Memfokuskan penjabaran dari hasilpengamatan

c. Bertanya dan menjawab pertanyaan √

Jumlah Persentase 2 1 66,66%

6. Mempertanggungjawabkan HasilObservasia. Mempresentasikan hasil observasi

dengan mengemukakannya kepadakelompok lain

b. Mendiskusikan hasil kerja dengankelompok lain

Jumlah Persentase 2 50,00%

7. Melaporkan Hasil Observasi

a. Mencatat setiap pengamatan ke dalamtabel

b. Membuat grafik hasil pengamatan √

Jumlah Persentase 2 50,00%

Page 230: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

269

Kelompok: 5

Praktikum I: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besar Kalor

Sub Indikator Nilai Persentase

(%)1. Mengemukakan hipotesis 4 3 2 1

a. Membuat hipotesis dengan bahasanyasendiri dari pengamatan StarterExperiment

b. Mendiskusikan hipotesis dalam masing-masing kelompok

Jumlah Persentase 2 75,00%

2. Merancang Eksperimen

a. Menyusun alat dan bahan sesuai LKS √

b. Menguji lama waktu kenaikan suhu zatdengan volume atau massa berbeda

c. Menguji kenaikan suhu zat dengan jeniszat yang berbeda

d. Menguji besar kenaikan suhu zatdengan waktu berbeda, volume sama

Jumlah Persentase 4 75,00%

3. Mengemukakan Kesimpulan

a. Menuliskan kesimpulan dari hasileksperimen dan pengamatan

b. Menuliskan kesimpulan dari hasildiskusi kelas

Jumlah Persentase 2 75,00%

4. Mempertimbangkan PenggunaanProsedur yang Tepata. Menyiapkan alat dan bahan √

b. Melakukan diskusi sebelum praktikum √

c. Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum

d. Menemukan informasi dari berbagaisumber

Pengolahan Data Lembar Observasi tiap Kelompok

Page 231: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

270

e. Kebiasaan berhati-hati √

Jumlah Persentase 3 1 1 85,00%

5. Memberikan Penjelasan Sederhana

a. Menganalisis hasil pengamatan denganmenjabarkan dalam bentuk penjelasanyang sederhana

b. Memfokuskan penjabaran dari hasilpengamatan

c. Bertanya dan menjawab pertanyaan √

Jumlah Persentase 2 1 91,66%

6. Mempertanggungjawabkan HasilObservasia. Mempresentasikan hasil observasi

dengan mengemukakannya kepadakelompok lain

b. Mendiskusikan hasil kerja dengankelompok lain

Jumlah Persentase 1 1 87,50%

7. Melaporkan Hasil Observasi

a. Mencatat setiap pengamatan ke dalamtabel

b. Membuat grafik hasil pengamatan √

Jumlah Persentase 1 1 87,50%

Page 232: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

271

Kelompok: 6

Praktikum I: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besar Kalor

Sub Indikator Nilai Persentase

(%)1. Mengemukakan hipotesis 4 3 2 1

a. Membuat hipotesis dengan bahasanyasendiri dari pengamatan StarterExperiment

b. Mendiskusikan hipotesis dalam masing-masing kelompok

Jumlah Persentase 1 1 62,50%

2. Merancang Eksperimen

a. Menyusun alat dan bahan sesuai LKS √

b. Menguji lama waktu kenaikan suhu zatdengan volume atau massa berbeda

c. Menguji kenaikan suhu zat dengan jeniszat yang berbeda

d. Menguji besar kenaikan suhu zat denganwaktu berbeda, volume sama

Jumlah Persentase 2 2 62,50%

3. Mengemukakan Kesimpulan

a. Menuliskan kesimpulan dari hasileksperimen dan pengamatan

b. Menuliskan kesimpulan dari hasil diskusikelas

Jumlah Persentase 1 1 62,50%

4. Mempertimbangkan Penggunaan Proseduryang Tepata. Menyiapkan alat dan bahan √

b. Melakukan diskusi sebelum praktikum √

c. Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum

d. Menemukan informasi dari berbagaisumber

Pengolahan Data Lembar Observasi tiap Kelompok

Page 233: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

272

e. Kebiasaan berhati-hati √

Jumlah Persentase 1 1 2 1 60,00%

5. Memberikan Penjelasan Sederhana

a. Menganalisis hasil pengamatan denganmenjabarkan dalam bentuk penjelasanyang sederhana

b. Memfokuskan penjabaran dari hasilpengamatan

c. Bertanya dan menjawab pertanyaan √

Jumlah Persentase 2 1 66,66%

6. Mempertanggungjawabkan Hasil Observasi

a. Mempresentasikan hasil observasi denganmengemukakannya kepada kelompok lain

b. Mendiskusikan hasil kerja dengankelompok lain

Jumlah Persentase 2 25,00%

7. Melaporkan Hasil Observasi

a. Mencatat setiap pengamatan ke dalamtabel

b. Membuat grafik hasil pengamatan √

Jumlah Persentase 1 1 50,00%

Page 234: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

273

Kelompok: 1

Praktikum II: Peristiwa Perpindahan Kalor

Sub Indikator Nilai Persentase

(%)1. Mengemukakan hipotesis 4 3 2 1

a. Membuat hipotesis dengan bahasanyasendiri dari pengamatan StarterExperiment

b. Mendiskusikan hipotesis dalam masing-masing kelompok

Jumlah Persentase 2 100%

2. Merancang Eksperimen

a. Menyusun alat dan bahan sesuai LKS √

b. Menguji bahan yang konduktor danisolator dengan peristiwa konduksi

c. Menguji peristiwa konveksi √

d. Menguji peristiwa radiasi √

Jumlah Persentase 1 2 1 75,00%

3. Mengemukakan Kesimpulan

a. Menuliskan kesimpulan dari hasileksperimen dan pengamatan

b. Menuliskan kesimpulan dari hasildiskusi kelas

Jumlah Persentase 2 100%

4. Mempertimbangkan PenggunaanProsedur yang Tepata. Menyiapkan alat dan bahan √

b. Melakukan diskusi sebelum praktikum √

c. Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum

d. Menemukan informasi dari berbagaisumber

Pengolahan Data Lembar Observasi tiap Kelompok

Page 235: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

274

e. Kebiasaan berhati-hati √

Jumlah Persentase 2 2 1 80,00%

5. Memberikan Penjelasan Sederhana

a. Menganalisis hasil pengamatan denganmenjabarkan dalam bentuk penjelasanyang sederhana

b. Memfokuskan penjabaran dari hasilpengamatan

c. Bertanya dan menjawab pertanyaan √

Jumlah Persentase 2 1 91,66%

6. Menyebutkan Contoh

a. Menyebutkan contoh peristiwa-peristiwa konveksi, konduksi danradiasi dalam kehidupan sehari-hari

Jumlah Persentase 1 100%

7. Mempertanggungjawabkan HasilObservasia. Mempresentasikan hasil observasi

dengan mengemukakannya kepadakelompok lain

b. Mendiskusikan hasil kerja dengankelompok lain

Jumlah Persentase 2 100%

8. Melaporkan Hasil Observasi

a. Mencatat setiap pengamatan ke dalamtabel

Jumlah Persentase 1 100%

9. Membuat Definisi dengan BertindakMemberikan Penjelasan Lanjuta. Membuat bentuk definisi dari

keseluruhan pembalajaran tentangKalor dan Perpindahannya

Jumlah Persentase 1 100%

Keterangan:4 = Sangat Baik 2 = Kurang Baik3 = Baik 1 = Sangat Kurang Baik

Page 236: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

275

Kelompok: 2

Praktikum II: Peristiwa Perpindahan Kalor

Sub Indikator Nilai Persentase

(%)1. Mengemukakan hipotesis 4 3 2 1

a. Membuat hipotesis dengan bahasanyasendiri dari pengamatan StarterExperiment

b. Mendiskusikan hipotesis dalam masing-masing kelompok

Jumlah Persentase 2 75,00%

2. Merancang Eksperimen

a. Menyusun alat dan bahan sesuai LKS √

b. Menguji bahan yang konduktor danisolator dengan peristiwa konduksi

c. Menguji peristiwa konveksi √

d. Menguji peristiwa radiasi √

Jumlah Persentase 3 1 68,75%

3. Mengemukakan Kesimpulan

a. Menuliskan kesimpulan dari hasileksperimen dan pengamatan

b. Menuliskan kesimpulan dari hasildiskusi kelas

Jumlah Persentase 2 100%

4. Mempertimbangkan PenggunaanProsedur yang Tepata. Menyiapkan alat dan bahan √

b. Melakukan diskusi sebelum praktikum √

c. Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum

d. Menemukan informasi dari berbagaisumber

Pengolahan Data Lembar Observasi tiap Kelompok

Page 237: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

276

e. Kebiasaan berhati-hati √

Jumlah Persentase 2 3 85,00%

5. Memberikan Penjelasan Sederhana

a. Menganalisis hasil pengamatan denganmenjabarkan dalam bentuk penjelasanyang sederhana

b. Memfokuskan penjabaran dari hasilpengamatan

c. Bertanya dan menjawab pertanyaan √

Jumlah Persentase 2 1 91,66%

6. Menyebutkan Contoh

a. Menyebutkan contoh peristiwa-peristiwa konveksi, konduksi danradiasi dalam kehidupan sehari-hari

Jumlah Persentase 1 100%

7. Mempertanggungjawabkan HasilObservasia. Mempresentasikan hasil observasi

dengan mengemukakannya kepadakelompok lain

b. Mendiskusikan hasil kerja dengankelompok lain

Jumlah Persentase 2 75,00%

8. Melaporkan Hasil Observasi

a. Mencatat setiap pengamatan ke dalamtabel

Jumlah Persentase 1 75,00%

9. Membuat Definisi dengan BertindakMemberikan Penjelasan Lanjuta. Membuat bentuk definisi dari

keseluruhan pembalajaran tentangKalor dan Perpindahannya

Jumlah Persentase 1 75,00%

Page 238: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

277

Kelompok: 3

Praktikum II: Peristiwa Perpindahan Kalor

Sub Indikator Nilai Persentase

(%)1. Mengemukakan hipotesis 4 3 2 1

a. Membuat hipotesis dengan bahasanyasendiri dari pengamatan StarterExperiment

b. Mendiskusikan hipotesis dalam masing-masing kelompok

Jumlah Persentase 2 75,00%

2. Merancang Eksperimen

a. Menyusun alat dan bahan sesuai LKS √

b. Menguji bahan yang konduktor danisolator dengan peristiwa konduksi

c. Menguji peristiwa konveksi √

d. Menguji peristiwa radiasi √

Jumlah Persentase 1 2 1 75%%

3. Mengemukakan Kesimpulan

a. Menuliskan kesimpulan dari hasileksperimen dan pengamatan

b. Menuliskan kesimpulan dari hasildiskusi kelas

Jumlah Persentase 1 1 87,50%

4. Mempertimbangkan PenggunaanProsedur yang Tepata. Menyiapkan alat dan bahan √

b. Melakukan diskusi sebelum praktikum √

c. Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum

d. Menemukan informasi dari berbagaisumber

Pengolahan Data Lembar Observasi tiap Kelompok

Page 239: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

278

e. Kebiasaan berhati-hati √

Jumlah Persentase 4 1 70,00%

5. Memberikan Penjelasan Sederhana

a. Menganalisis hasil pengamatan denganmenjabarkan dalam bentuk penjelasanyang sederhana

b. Memfokuskan penjabaran dari hasilpengamatan

c. Bertanya dan menjawab pertanyaan √

Jumlah Persentase 3 75,00%

6. Menyebutkan Contoh

a. Menyebutkan contoh peristiwa-peristiwa konveksi, konduksi danradiasi dalam kehidupan sehari-hari

Jumlah Persentase 1 75,00%

7. Mempertanggungjawabkan HasilObservasia. Mempresentasikan hasil observasi

dengan mengemukakannya kepadakelompok lain

b. Mendiskusikan hasil kerja dengankelompok lain

Jumlah Persentase 2 75,00%

8. Melaporkan Hasil Observasi

a. Mencatat setiap pengamatan ke dalamtabel

Jumlah Persentase 1 75,00%

9. Membuat Definisi dengan BertindakMemberikan Penjelasan Lanjuta. Membuat bentuk definisi dari

keseluruhan pembalajaran tentangKalor dan Perpindahannya

Jumlah Persentase 1 75,00%

Page 240: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

279

Kelompok: 4

Praktikum II: Peristiwa Perpindahan Kalor

Sub Indikator Nilai Persentase

(%)1. Mengemukakan hipotesis 4 3 2 1

a. Membuat hipotesis dengan bahasanyasendiri dari pengamatan StarterExperiment

b. Mendiskusikan hipotesis dalam masing-masing kelompok

Jumlah Persentase 1 1 62,50%

2. Merancang Eksperimen

e. Menyusun alat dan bahan sesuai LKS √

f. Menguji bahan yang konduktor danisolator dengan peristiwa konduksi

g. Menguji peristiwa konveksi √

h. Menguji peristiwa radiasi √

Jumlah Persentase 3 1 68,75%

3. Mengemukakan Kesimpulan

a. Menuliskan kesimpulan dari hasileksperimen dan pengamatan

b. Menuliskan kesimpulan dari hasildiskusi kelas

Jumlah Persentase 1 1 87,50%

4. Mempertimbangkan PenggunaanProsedur yang Tepata. Menyiapkan alat dan bahan √

b. Melakukan diskusi sebelum praktikum √

c. Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum

d. Menemukan informasi dari berbagaisumber

Pengolahan Data Lembar Observasi tiap Kelompok

Page 241: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

280

e. Kebiasaan berhati-hati √

Jumlah Persentase 1 2 2 70,00%

5. Memberikan Penjelasan Sederhana

a. Menganalisis hasil pengamatan denganmenjabarkan dalam bentuk penjelasanyang sederhana

b. Memfokuskan penjabaran dari hasilpengamatan

c. Bertanya dan menjawab pertanyaan √

Jumlah Persentase 1 1 1 75,00%

6. Menyebutkan Contoh

a. Menyebutkan contoh peristiwa-peristiwa konveksi, konduksi danradiasi dalam kehidupan sehari-hari

Jumlah Persentase 1 75,00%

7. Mempertanggungjawabkan HasilObservasia. Mempresentasikan hasil observasi

dengan mengemukakannya kepadakelompok lain

b. Mendiskusikan hasil kerja dengankelompok lain

Jumlah Persentase 1 1 62,50%

8. Melaporkan Hasil Observasi

a. Mencatat setiap pengamatan ke dalamtabel

Jumlah Persentase 1 75,00%

9. Membuat Definisi dengan BertindakMemberikan Penjelasan Lanjuta. Membuat bentuk definisi dari

keseluruhan pembalajaran tentangKalor dan Perpindahannya

Jumlah Persentase 1 75,00%

Page 242: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

281

Kelompok: 5

Praktikum II: Peristiwa Perpindahan Kalor

Sub Indikator Nilai Persentase

(%)1. Mengemukakan hipotesis 4 3 2 1

a. Membuat hipotesis dengan bahasanyasendiri dari pengamatan StarterExperiment

b. Mendiskusikan hipotesis dalam masing-masing kelompok

Jumlah Persentase 2 75,00%

2. Merancang Eksperimen

a. Menyusun alat dan bahan sesuai LKS √

b. Menguji bahan yang konduktor danisolator dengan peristiwa konduksi

c. Menguji peristiwa konveksi √

d. Menguji peristiwa radiasi √

Jumlah Persentase 4 75,00%

3. Mengemukakan Kesimpulan

a. Menuliskan kesimpulan dari hasileksperimen dan pengamatan

b. Menuliskan kesimpulan dari hasil diskusikelas

Jumlah Persentase 1 1 87,50%

4. Mempertimbangkan Penggunaan Proseduryang Tepata. Menyiapkan alat dan bahan √

b. Melakukan diskusi sebelum praktikum √

c. Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum

d. Menemukan informasi dari berbagaisumber

Pengolahan Data Lembar Observasi tiap Kelompok

Page 243: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

282

e. Kebiasaan berhati-hati √

Jumlah Persentase 3 1 1 85,00%

5. Memberikan Penjelasan Sederhana

a. Menganalisis hasil pengamatan denganmenjabarkan dalam bentuk penjelasanyang sederhana

d. Memfokuskan penjabaran dari hasilpengamatan

e. Bertanya dan menjawab pertanyaan √

Jumlah Persentase 1 1 1 75,00%

6. Menyebutkan Contoh

a. Menyebutkan contoh peristiwa-peristiwakonveksi, konduksi dan radiasi dalamkehidupan sehari-hari

Jumlah Persentase 1 100%

7. Mempertanggungjawabkan Hasil Observasi

a. Mempresentasikan hasil observasi denganmengemukakannya kepada kelompok lain

b. Mendiskusikan hasil kerja dengankelompok lain

Jumlah Persentase 1 1 87,50%

8. Melaporkan Hasil Observasi

a. Mencatat setiap pengamatan ke dalamtabel

Jumlah Persentase 1 100%

9. Membuat Definisi dengan BertindakMemberikan Penjelasan Lanjuta. Membuat bentuk definisi dari keseluruhan

pembalajaran tentang Kalor danPerpindahannya

Jumlah Persentase 1 75,00%

Page 244: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

283

Kelompok: 6

Praktikum II: Peristiwa Perpindahan Kalor

Sub Indikator Nilai Persentase

(%)1. Mengemukakan hipotesis 4 3 2 1

a. Membuat hipotesis dengan bahasanyasendiri dari pengamatan StarterExperiment

b. Mendiskusikan hipotesis dalam masing-masing kelompok

Jumlah Persentase 1 1 50,00%

2. Merancang Eksperimen

a. Menyusun alat dan bahan sesuai LKS √

b. Menguji bahan yang konduktor danisolator dengan peristiwa konduksi

c. Menguji peristiwa konveksi √

d. Menguji peristiwa radiasi √

Jumlah Persentase 3 1 68,75%

3. Mengemukakan Kesimpulan

a. Menuliskan kesimpulan dari hasileksperimen dan pengamatan

b. Menuliskan kesimpulan dari hasil diskusikelas

Jumlah Persentase 2 75,00%

4. Mempertimbangkan Penggunaan Proseduryang Tepata. Menyiapkan alat dan bahan √

b. Melakukan diskusi sebelum praktikum √

c. Membuat prosedur percobaan/langkahkerja praktikum

d. Menemukan informasi dari berbagaisumber

Pengolahan Data Lembar Observasi tiap Kelompok

Page 245: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

284

e. Kebiasaan berhati-hati √

Jumlah Persentase 1 1 3 65,00%

5. Memberikan Penjelasan Sederhana

a. Menganalisis hasil pengamatan denganmenjabarkan dalam bentuk penjelasanyang sederhana

b. Memfokuskan penjabaran dari hasilpengamatan

c. Bertanya dan menjawab pertanyaan √

Jumlah Persentase 1 2 58,33%

6. Menyebutkan Contoh

a. Menyebutkan contoh peristiwa-peristiwakonveksi, konduksi dan radiasi dalamkehidupan sehari-hari

Jumlah Persentase 1 75%

7. Mempertanggungjawabkan Hasil Observasi

a. Mempresentasikan hasil observasi denganmengemukakannya kepada kelompok lain

b. Mendiskusikan hasil kerja dengankelompok lain

Jumlah Persentase 2 75,00%

8. Melaporkan Hasil Observasi

a. Mencatat setiap pengamatan ke dalamtabel

Jumlah Persentase 1 75%

9. Membuat Definisi dengan BertindakMemberikan Penjelasan Lanjuta. Membuat bentuk definisi dari keseluruhan

pembalajaran tentang Kalor danPerpindahannya

Jumlah Persentase 1 50,00%

Page 246: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

Jumlah Presentase Keterampilan Berpikir Kritis tiap Indikator

No Indikator BerpikirKritis

No Sub Indikator BerpikirKritis

Persentase (%) tiap Kelompok JenisKategori1 2 3 4 5 6 ∑rata-rata

1.Menginduksi danmempertimbangkan hasilinduksi

1 Mengemukakan hipotesis 93,75 75,00 68,75 56,25 75,00 56,25 70,83

Baik2 Merancang eksperimen 71,87 65,62 68,75 62,50 75,00 65,62 68,22

3 Mengemukakan kesimpulan 87,50 87,50 81,25 81,25 81,25 68,75 81,24

Rata-rata 84,37 76,04 72,91 66,66 77,10 63,54 74,4878

2.Mempertimbangkanapakah sumber dapatdipercaya atau tidak

4Mempertimbangkanpenggunaan prosedur yangtepat

77,50 85,00 70,00 65,00 85,00 62,50 74,16 Baik

3.Bertanya dan menjawabpertanyaan

5Memberikan penjelasansederhana

91,66 91,66 70,83 70,83 86,33 62,49 78,96Sangat

Baik6 Menyebutkan contoh 100 100 75 75 100 75 87,50

Rata-rata 95,83 95,83 72,92 72,92 93,16 68,75 82,98

4.Mengobservasi danmempertimbangkan hasilobservasi

7Mempertanggungjawabkanhasil observasi

93,75 75,00 62,50 56,25 87,50 50 70,82

Baik8 Melaporkan hasil observasi 93,75 75,00 62,50 62,50 93,75 62,50 75

Rata-rata 93,75 75,00 62,50 59,40 90,62 56,25 72,91

5.Mendefinisikan istilahdan mempertimbangkansuatu definisi

9Strategi membuat definisidengan bertindakmemberikan penjelasan lanjut

100 75,00 75,00 75,00 75,00 50,00 75,00Baik

JUMLAH RATA-RATA 90,29 81,37 70,67 67,80 84,27 61,40 75,90

288

Page 247: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...
Page 248: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

290

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJOFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANAlamat: Jalan K.H.A.Dahlan No. 3 Telepon/Fax 90275) 321494

PURWOREJO 54111

SURAT KEPUTUSAN PENETAPAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSINomor: 11909/A.40/FKIP/UMP/I/2014

Berdasarkan usulan Ketua Program Studi Pendidikan Fisika tentang Pembimbing Skripsi, Dekan FKIPUniversitas Muhammadiyah Purworejo menetapkan:

1. Nama : Sriyono, M. PdNIP/NBM : 0613027102Jabatan Akademik : LektorSebagai Pembimbing I dalam penyusunan skripsi mahasiswa

2. Nama : Drs. H. AshariNIP/NBM : 002606600Jabatan Akademik : Lektor KepalaSebagai Pembimbing II dalam penyusunan skripsi mahasiswa

Dalam penyusunan skripsi mahasiswa:Nama : Mitra Dewi RahmawatiNIM : 10 215 0031Program Studi : Pendidikan FisikaJudul Skripsi : Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa dalam

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan StarterEksperimen (Starter Experiment Approach)

Demikian ketetapan ini dibuat agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Purworejo, 25 Januari 2014Dekan,

Drs. H. Hartono, M. M.NIP 19540105 198103 1 002

290

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJOFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANAlamat: Jalan K.H.A.Dahlan No. 3 Telepon/Fax 90275) 321494

PURWOREJO 54111

SURAT KEPUTUSAN PENETAPAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSINomor: 11909/A.40/FKIP/UMP/I/2014

Berdasarkan usulan Ketua Program Studi Pendidikan Fisika tentang Pembimbing Skripsi, Dekan FKIPUniversitas Muhammadiyah Purworejo menetapkan:

1. Nama : Sriyono, M. PdNIP/NBM : 0613027102Jabatan Akademik : LektorSebagai Pembimbing I dalam penyusunan skripsi mahasiswa

2. Nama : Drs. H. AshariNIP/NBM : 002606600Jabatan Akademik : Lektor KepalaSebagai Pembimbing II dalam penyusunan skripsi mahasiswa

Dalam penyusunan skripsi mahasiswa:Nama : Mitra Dewi RahmawatiNIM : 10 215 0031Program Studi : Pendidikan FisikaJudul Skripsi : Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa dalam

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan StarterEksperimen (Starter Experiment Approach)

Demikian ketetapan ini dibuat agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Purworejo, 25 Januari 2014Dekan,

Drs. H. Hartono, M. M.NIP 19540105 198103 1 002

290

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJOFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANAlamat: Jalan K.H.A.Dahlan No. 3 Telepon/Fax 90275) 321494

PURWOREJO 54111

SURAT KEPUTUSAN PENETAPAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSINomor: 11909/A.40/FKIP/UMP/I/2014

Berdasarkan usulan Ketua Program Studi Pendidikan Fisika tentang Pembimbing Skripsi, Dekan FKIPUniversitas Muhammadiyah Purworejo menetapkan:

1. Nama : Sriyono, M. PdNIP/NBM : 0613027102Jabatan Akademik : LektorSebagai Pembimbing I dalam penyusunan skripsi mahasiswa

2. Nama : Drs. H. AshariNIP/NBM : 002606600Jabatan Akademik : Lektor KepalaSebagai Pembimbing II dalam penyusunan skripsi mahasiswa

Dalam penyusunan skripsi mahasiswa:Nama : Mitra Dewi RahmawatiNIM : 10 215 0031Program Studi : Pendidikan FisikaJudul Skripsi : Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa dalam

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan StarterEksperimen (Starter Experiment Approach)

Demikian ketetapan ini dibuat agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Purworejo, 25 Januari 2014Dekan,

Drs. H. Hartono, M. M.NIP 19540105 198103 1 002

Page 249: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

290

Page 250: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

293

Page 251: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

292

Page 252: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

294

VIII

Page 253: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...

178

Page 254: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...
Page 255: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM ...