KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DAN SMA DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Abad 21 menuntut adanya perubahan dalam segala aspek tak terkecuali

dalam pembelajaran IPA khususnya dalam pembelajaran fisika Pembelajaran

yang dilakukan harus mampu melahirkan siswa yang memiliki daya pikir kritis1

Hal ini sesuai dengan standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan melalui

Permendikbud No 20 tahun 2016 salah satunya memiliki keterampilan berpikir

dan bertindak kritis2 Berdasarkan hal tersebut maka keterampilan berpikir kritis

merupakan satu keterampilan yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran di

sekolah

PISA (The Programme for International Student Assesment) adalah

program yang bertujuan untuk menilai mutu pendidikan di usia muda di sekolah

untuk menghadapi tantangan sumber daya manusia di abad 213 Kebutuhan

industri pada abad 21 meliputi cara berpikir kritis kreatif beberbasis riset

inisiatif informatif berpikir sistematiskomunikatif dan refleksi4 Indonesia

menjadi salah satu partisipan dalam program ini Hasil PISA pada tahun 2015

menempatkan Indonesia pada peringkat 65 dari 72 peserta pada kemampuan

sains5 Skor yang diperoleh sebesar 403 berada di bawah rata-rata skor

keseluruhan peserta yaitu sebesar 4936 Hasil ini menunjukan keterampilan

berpikir kritis siswa Indonesia pada kategori yang rendah khususnya pada

kemampuan sains yang di dalamnya memuat fisika Jika ditinjau berdasarkan

jenis kelamin hasil PISA menunjukan siswa perempuan memperoleh skor dengan

1Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Atas Madrasah Aliyah (SMAMA) Fisika

(Jakarta Kemendikbud 2016) h 3 2Permendikbud No 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan

Dasar dan Menengah (Jakarta Kemendikbud 2016) h8 3 Indah Pratiwi Efek Program PISA terhadap Kurikulum di Indonesia Jurnal Pendidikan

dan Kebudayaan Vol 4 No 1 2019 h 53 4 Ibid h 54

5 PISA 2015 Results in Focus (Prancis OECD 2018) h 5

6 Ibid

2

selisih 4 poin lebih baik dibandingkan dengan siswa laki-laki7 Hasil ini

menunjukkan di Indonesia tidak terjadi perbedaan gender karena siswa perempuan

dapat bersaing dengan siswa laki-laki

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai memperkenalkan soal

model penalaran atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam Ujian

Nasional8 Kemampuan bernalar salah satunya memiliki keterampilan berpikir

kritis9 Siswa sudah dituntut untuk memiliki keterampilan berpikir kritis ketika

menyelesaikan soal ujian Nasional Hasil Ujian Nasional (UN) yang diperoleh

oleh siswa di kota Tangerang Selatan yaitu sebesar 5405 pada pelajaran IPA dan

5914 pada pelajaran fisika10

Keduanya menunjukan hasil pada kategori rendah

Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan terhadap siswa berusia 15 tahun di

Kota Tangerang Selatan berurutan menunjukkan 3828 siswa SMP dan 5959

siswa SMA memperoleh nilai fisika pada kategori sedang (61-75) 1611 siswa

SMP dan 1942 siswa SMA pada kategori rendah (0-60) serta 3272 siswa

SMP dan 1886 siswa SMA pada kategori tinggi (76-100)11

Konsep fisika

tersulit menurut siswa SMP optik sedangkan menurut siswa SMA ialah fluida12

Konsep fisika yang dianggap mudah menurut siswa SMP adalah gerak sedangkan

menurut siswa SMA ialah pesawat sederhana13

Keterampilan berpikir kritis yang rendah juga dapat dilihat pada beberapa

penelitian Keterampilan berpikir kritis siswa SMA rata-rata sebesar 5160 pada

kategori rendah14

dan ketercapaian yang diperoleh sebesar 359115

Hasil yang

7 NCES Science Literacy Gender Male Female Score Gap 2019 h1

(httpsncesedgovsurveyspisapisa2015pisa2015highlights_3casp 8 BSNP ldquoPenerapan Soal Model Penalaran Dalam Ujian Nasional Apa dan Mengapardquo

Buletin BSNP Jakarta Juni 2018 h 2 9 Ibid h 5

10Puspendik Capaian Nilai Ujian Nasional Tahun Pelajaran 20182019 2019 h 1

(httppuspendikkemdikbudgoidhasil-un) 11

Hasil studi pendahuluan 12

Ibid 13

Ibid 14

Susilowati Sajidan Murni Ramli Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Magetan Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains

(SNPS)2017 h 223

3

sama terjadi pada siswa SMP yang juga menunjukan kategori rendah16

Jika

ditinjau berdasarkan indikator siswa SMA mampu 2800 dalam

mengidentifikasi alasan yang dinyatakan 1067 mampu dalam persetujuan di

antara sumber 1133 mampu dalam menyimpulkan penjelasan kesimpulan dan

hipotesis serta 600 mampu dalam memilih kriteria untuk mempertimbangkan

solusi yang mungkin17

Pada siswa SMP 6250 mampu memberikan penjelasan

dasar 5540 mampu membangun keterampilan dasar 2500 mampu

menyimpulkan 3570 mampu membuat penjelasan lebih lanjut dan 6790

mampu membuat strategi dan taktik18

Siswa mengalami kesulitan dalam berpikir

kritis pada materi fluida statis19

pada materi hukum Newton20

dan pada materi

suhu energi21

Rendahnya keterampilan berpikir kritis dapat menjadi masalah jika tidak

ada upaya perbaikan yang dilakukan Keterampilan berpikir kritis merupakan

salah satu keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi abad 21 Siswa yang

tidak memiliki keterampilan ini dikhawatirkan tidak dapat bersaing pada abad ini

Siswa yang dapat bersaing ialah siswa yang memiliki keterampilan diantaranya

berpikir kritis dan analisis pemikiran analitis dan inovatif pemecahan masalah

yang kompleks penalaran pemecahan masalah dan kemampuan menghasilkan

ide kecerdasan emosional kepemimpinan dan pengaruh sosial serta analisis dan

evaluasi sistem menggunakan strategi pembelajaran aktif desain dan

15

Wahyu Arini Fikri Juliadi ldquoAnalisis Kemampuan Berpikir Kritis Pada Mata Pelajaran

Fisika Untuk Pokok Bahasan Vektor Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Lubuklinggau Sumatera

Selatanrdquo Berkala Fisika Indonesia Vol 10 No1 h1 16

Lilis Nuryanti Siti Zubaidah Markus Diantoro Analisis Kemampuan Berpikir Kritis

Siswa SMP Jurnal Pendidikan Teori Penelitian dan Pengembangan Vol3 No2 2018 h 155 17

Syifa Nurazizah Parlindungan Sinaga Agus Jauhari Profil Kemampuan Kognitif dan

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Materi Usaha dan Energi JPPPF - Jurnal

Penelitian amp Pengembangan Pendidikan Fisika Vol 3 No 2 2017 h 1 18

Rizal Khasani Shofwan Ridho Bambang Subali Identifikasi Kemampuan Berpikir

Kritis Siswa SMP Pada Materi Hukum Newton Jurnal Pendidikan IPA (JPPIPA) Vol 5 No2

2019 h 165 19

Anisak Intan Eka Prani Parno Arif Hidayat Penelitian Eksplanatori Keterampilan

Berpikir Kritis Siswa SMA Pada Materi Fluida Statis Pros Seminar Pend IPA Pascasarjana

UM Vol 2 2017 h 103 20

Khasani Loc cit h 165 21

Nurazizah Loc cit

4

pemrograman teknologi22

Semua keterampilan tersebut perlu dikembangkan dan

diterapkan dalam upaya pembelajaran di kelas sehingga siswa dapat bersaing dan

mampu menghadapi abad 21 dengan baik

Kota Tangerang Selatan merupakan kota yang memiliki motto cerdas

modern dan religius Kecerdasan menurut Alfred Binet terdiri dari 3 aspek yakni

(1) kemampuan untuk memusatkan kepada suatu masalah yang harus dihadapi

(2) kemampuan untuk mengadakan adaptasi terhadap masalah yang dihadapinya

atau fleksibel di dalam menghadapi masalah (3) kemampuan untuk mengadakan

kritik baik terhadap masalah yang dihadapi maupun terhadap dirinya sendiri23

Sehingga makna cerdas dapat berupa dimilikinya keterampilan berpikir kritis

Motto yang dimiliki oleh kota Tangerang Selatan pada kenyataannya memiliki

permasalahan dalam peningkatan kualitas mutu siswa hal ini dapat dilihat pada

hasil ujian nasional yang diperoleh Keterampilan berpikir kritis siswa di kota ini

belum dapat diketahui padahal keterampilan ini sangat penting untuk

dikembangkan dalam menghadapi abad 21 Pendidikan merupakan

tanggungjawab pemerintah daerah dengan demikian setiap daerah perlu

memperhatikan pelaksanaan pendidikan yang terjadi di daerahnya melalui

sekolah-sekolah tak terkecuali keterampilan berpikir kritis Untuk melakukan

perbaikan diperlukan informasi mengenai keterampilan yang dimiliki oleh siswa

SMP dan SMA khususnya mengenai keterampilan berpikir kritis siswa

Berdasarkan kebutuhan tersebut maka peneliti merasa perlu mengadakan

sebuah penelitian terkait dengan keterampilan berpikir kritis yang dimiliki oleh

siswa di wilayah Kota Tangerang Selatan dengan demikian dapat dijadikan bahan

perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah Penelitian yang dilakukan

berjudul ldquoKeterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP dan SMA di Kota

Tangerang Selatan Pada Mata Pelajaran Fisikardquo Melalui penelitian ini

diharapkan dapat diperoleh informasi keterampilan berpikir kritis siswa baik pada

22

World Economic Forum The Future of Jobs Report 2018 Centre for the New Economy

and Society (Swiss World Economic Forum 2018) h12 23

Ahmad Mudzakir Motto Kota Tangsel dan Peran Al Syukro Universal 2019

(httpswwwalsyukrouniversalcomartikel936-motto-kota-tangsel-dan-peran-al-syukro-

universal)

5

jenjang SMP maupun SMA ditinjau dari ketercapaian pada indikator berpikir

kritis konsep fisika dan jenis kelamin

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya maka dapat

diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut

1 Skor PISA 2015 menempatkan Indonesia pada peringkat 65 dari 74 peserta

sehingga menyebabkan keterampilan berpikir kritis siswa rendah

2 Hasil Ujian Nasional (UN) IPA dan Fisika di kota Tangerang Selatan pada

kategori rendah sehingga menunjukan keterampilan berpikir kritis siswa SMP

dan SMA rendah

3 Keterampilan berpikir kritis belum dikembangkan dalam pembelajaran di

sekolah

4 Pentingnya mengetahui keterampilan berpikir kritis pada suatu wilayah

sehingga dapat melakukan perbaikan

C Pembatasan Masalah

Luasnya masalah yang diteliti maka ditentukan pembatasan masalah dalam

penelitian ini yaitu

1 Penyusunan instrumen keterampilan berpikir kritis didasarkan pada

penyusunan instrumen berpikir kritis menurut Robert H Ennis berdasarkan

kelompok keterampilan berpikir kritis meliputi klarifikasi dasar (elementary

clarification) dasar dalam mengambil keputusan atau dukungan (the basis for

the decisional basic support) inferensi (inference) klarifikasi lanjut

(advanced clarification) dan strategi dan taktik (strategies and tactics)

2 Konsep yang digunakan merupakan konsep Fisika berdasarkan kisi-kisi Ujian

Nasional pada jenjang sekolah menengah pertama meliputi usaha dan energi

suhu kalor sebagai konsep kelas VII gerak pesawat sederhana hukum

newton fluida getaran dan gelombang optik sebagai konsep kelas VIII dan

listrik serta kemagnetan sebagai konsep kelas IX

3 Penelitian yang dilakukan dibatasi pada siswa usia 15 tahun atau kelas IX dan

X siswa SMPN dan SMAN di Kota Tangerang Selatan