Top Banner
1 ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA HOTEL SWISS BELINN KOTA SINGKAWANG Yosafat E. Ardana 1) , Akhmadali 2) , Sumiyattinah 2) 1) Mahasiswa S1 Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura, Pontianak 2,) Dosen Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas, Tanjungpura Pontianak Email: [email protected] ABSTRAK Dengan beroperasinya Hotel Swiss Belinn maka akan menyebabkan bangkitan dan tarikan lalu lintas yang akan menambah volume lalu lintas disekitar jaringan jalan. Metode survei yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung. Berdasarkan data survei, diperoleh bangkitan sebesar 31 smp/jam dan tarikan sebesar 45 smp/jam. Derajat kejenuhan (DS) pada tahun 2019 untuk Jalan Alianyang sebesar 0,34, Jalan Tani 0,67 dan Jalan Kesatriaan 0,16. Pada tahun 2024 nilai DS untuk Jalan Alianyang menjadi 0,34, Jalan Tani 0,81, dan Jalan Kesatriaan 0,19. Analisa kinerja simpang menunjukan hasil baik dengan DS=0,67 dan D=10,936 det/smp. Dengan menggunakan Metode Furness dan Metode Rata-Rata maka model bangkitan dan tarikan perjalanan didapatkan pada iterasi ke-4 dan ke-7 dengan hasil DS pada tahun 2024 untuk Jalan Alianyang sebesar 0,42, Jalan Tani 0,79 dan Jalan Kesatriaan 0,17. Hasil analisa kebutuhan parkir sebesar 96 srp untuk kendaraan mobil sehingga tidak mampu menampung luasan parkir yang dibutuhkan, namun dapat menggunakan selisih lahan parkir mobil SGM. Berdasarkan MKJI 1997 bahwa seharusnya DS<0,75, maka Jalan Tani memerlukan alternatif pelebaran jalan 2 meter, diperoleh hasil DS pada 2019 sebesar 0,53 dan pada tahun 2024 menjadi 0,64. Alternatif penerapan jalan satu arah menghasilkan DS pada tahun 2019 sebesar 0,56 dan pada tahun 2024 menjadi 0,67. Kata Kunci: analisis dampak lalu lintas, bangkitan dan tarikan, derajat kejenuhan, kinerja simpang, metode furness dan rata-rata, MKJI 1997. ABSTRACK With the operation of the Swiss Belinn Hotel, it will cause traffic generation and attraction which will increase the volume of traffic around the road network. The survey method is carried out by making direct observations. Based on the survey data, it is obtained that the generation is 31 pcu/hour and an attraction is 45 pcu/hour. The degree of saturation (DS) in 2019 for Jalan Alianyang is 0.34, Jalan Tani is 0.67 and Jalan Kesatriaan is 0.16. In 2024 the DS results for Jalan Alianyang will be 0.34, Jalan Tani 0.81, and Jalan Kesatriaan 0.19. The intersection performance analysis showed good results with DS= 0.67 and D= 10.936 sec/pcu. By using the Furness Method and the Average Method, the trip generation and attraction models were obtained in the 4th and 7th iterations with the DS results in 2024 for Alianyang Street of 0.42, Jalan Tani 0.79 and Jalan Kesatriaan 0.17. The results of the analysis of parking requirements of 96 srp for car vehicles so that they are unable to accommodate the required parking area, but can use the difference in parking space for SGM cars. Based on the MKJI 1997 that the DS should be <0.75, Jalan Tani requires an alternative road widening of 2 meters, the DS results in 2019 are 0.53 and in 2024 are 0.64. The alternative to implementing one-way roads will result in DS in 2019 of 0.56 and in 2024 to 0.67. Key Words: traffic impact analysis, generation and attraction, degree of saturation, intersection performance, furness and average method, MKJI 1997. 1. PENDAHULUAN Kota Singkawang merupakan Kota dengan berbagai macam tujuan, sehingga menjadi daya pikat bagi wisatawan baik dari dalam maupun luar untuk mengunjungi Kota ini. Dan hal inilah yang memicu peningkatan perekonomian, khususnya dibidang pembukaan dan pengembangan lahan baru. Pada saat ini dilakukan pengembangan tempat penginapan di Singkawang, yaitu Tower Hotel Swiss Belinn dengan penambahan 100 kamar. Pada sebelumnya terdapat 117 kamar pada Tower 1. Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 75 Tahun 2015, Ukuran minimum pembangunan pusat kegiatan maupun pengembangan kawasan untuk Hotel adalah minimal 50 kamar. Dengan berdirinya Hotel Swiss Belinn maka akan menyebabkan bangkitan dan tarikan lalu lintas menuju Hotel Swiss Belinn baik dari luar maupun dalam daerah Singkawang yang akan menambah volume lalu lintas disekitar jaringan
10

ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA ...

May 04, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA ...

1

ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA

HOTEL SWISS BELINN KOTA SINGKAWANG

Yosafat E. Ardana 1)

, Akhmadali 2)

, Sumiyattinah 2)

1)

Mahasiswa S1 Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura, Pontianak 2,)

Dosen Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas, Tanjungpura Pontianak

Email: [email protected]

ABSTRAK Dengan beroperasinya Hotel Swiss Belinn maka akan menyebabkan bangkitan dan tarikan lalu lintas yang

akan menambah volume lalu lintas disekitar jaringan jalan. Metode survei yang dilakukan dengan mengadakan

pengamatan langsung. Berdasarkan data survei, diperoleh bangkitan sebesar 31 smp/jam dan tarikan sebesar 45

smp/jam. Derajat kejenuhan (DS) pada tahun 2019 untuk Jalan Alianyang sebesar 0,34, Jalan Tani 0,67 dan

Jalan Kesatriaan 0,16. Pada tahun 2024 nilai DS untuk Jalan Alianyang menjadi 0,34, Jalan Tani 0,81, dan

Jalan Kesatriaan 0,19. Analisa kinerja simpang menunjukan hasil baik dengan DS=0,67 dan D=10,936

det/smp. Dengan menggunakan Metode Furness dan Metode Rata-Rata maka model bangkitan dan tarikan

perjalanan didapatkan pada iterasi ke-4 dan ke-7 dengan hasil DS pada tahun 2024 untuk Jalan Alianyang

sebesar 0,42, Jalan Tani 0,79 dan Jalan Kesatriaan 0,17. Hasil analisa kebutuhan parkir sebesar 96 srp untuk

kendaraan mobil sehingga tidak mampu menampung luasan parkir yang dibutuhkan, namun dapat

menggunakan selisih lahan parkir mobil SGM. Berdasarkan MKJI 1997 bahwa seharusnya DS<0,75, maka

Jalan Tani memerlukan alternatif pelebaran jalan 2 meter, diperoleh hasil DS pada 2019 sebesar 0,53 dan pada

tahun 2024 menjadi 0,64. Alternatif penerapan jalan satu arah menghasilkan DS pada tahun 2019 sebesar 0,56

dan pada tahun 2024 menjadi 0,67.

Kata Kunci: analisis dampak lalu lintas, bangkitan dan tarikan, derajat kejenuhan, kinerja simpang, metode

furness dan rata-rata, MKJI 1997.

ABSTRACK With the operation of the Swiss Belinn Hotel, it will cause traffic generation and attraction which will increase

the volume of traffic around the road network. The survey method is carried out by making direct observations.

Based on the survey data, it is obtained that the generation is 31 pcu/hour and an attraction is 45 pcu/hour.

The degree of saturation (DS) in 2019 for Jalan Alianyang is 0.34, Jalan Tani is 0.67 and Jalan Kesatriaan is

0.16. In 2024 the DS results for Jalan Alianyang will be 0.34, Jalan Tani 0.81, and Jalan Kesatriaan 0.19. The

intersection performance analysis showed good results with DS= 0.67 and D= 10.936 sec/pcu. By using the

Furness Method and the Average Method, the trip generation and attraction models were obtained in the 4th

and 7th iterations with the DS results in 2024 for Alianyang Street of 0.42, Jalan Tani 0.79 and Jalan

Kesatriaan 0.17. The results of the analysis of parking requirements of 96 srp for car vehicles so that they are

unable to accommodate the required parking area, but can use the difference in parking space for SGM cars.

Based on the MKJI 1997 that the DS should be <0.75, Jalan Tani requires an alternative road widening of 2

meters, the DS results in 2019 are 0.53 and in 2024 are 0.64. The alternative to implementing one-way roads

will result in DS in 2019 of 0.56 and in 2024 to 0.67.

Key Words: traffic impact analysis, generation and attraction, degree of saturation, intersection performance,

furness and average method, MKJI 1997.

1. PENDAHULUAN Kota Singkawang merupakan Kota dengan

berbagai macam tujuan, sehingga menjadi daya

pikat bagi wisatawan baik dari dalam maupun luar

untuk mengunjungi Kota ini. Dan hal inilah yang

memicu peningkatan perekonomian, khususnya

dibidang pembukaan dan pengembangan lahan

baru. Pada saat ini dilakukan pengembangan

tempat penginapan di Singkawang, yaitu Tower

Hotel Swiss Belinn dengan penambahan 100

kamar. Pada sebelumnya terdapat 117 kamar pada

Tower 1. Menurut Peraturan Menteri Perhubungan

Republik Indonesia Nomor PM 75 Tahun 2015,

Ukuran minimum pembangunan pusat kegiatan

maupun pengembangan kawasan untuk Hotel

adalah minimal 50 kamar.

Dengan berdirinya Hotel Swiss Belinn maka

akan menyebabkan bangkitan dan tarikan lalu

lintas menuju Hotel Swiss Belinn baik dari luar

maupun dalam daerah Singkawang yang akan

menambah volume lalu lintas disekitar jaringan

Page 2: ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA ...

2

jalan Hotel Swiss Belinn. Metode yang tepat

digunakan untuk mengetahui adanya gangguan

lalu lintas baik untuk saat ini maupun untuk

beberapa tahun ke depan adalah dengan

menganalisa dampak lalu lintas disekitar Hotel

Swiss Belinn.

2. STUDI PUSTAKA DAN

METODOLOGI

Pengertian Analisis Dampak Lalu

Lintas Analisis dampak lalu lintas adalah studi

atau kajian khusus untuk mengetahui pengaruh

yang akan berdampak terhadap perubahan tingkat

pelayanan pada jaringan jalan atau persimpangan

yang disebabkan oleh bangkitan dan tarikan lalu

lintas yang baru, lalu lintas beralih dan kendaraan

keluar masuk dari/ke kawasan tersebut, yang

dibangkitkan oleh pengembangan tata guna lahan

yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk dokumen

Andalalin atau perencanaan pengaturan lalu lintas

(Sumajouw J, 2013).

Dasar Hukum Terdiri dari lima dasar hukum Analisa

Dampak Lalu Lintas (Kristanto Jati, 2018), yaitu :

a. Undang - Undang No. 22 Tahun

2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan.

b. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun

2011 tentang Manajemen dan Rekayasa,

Andalalin, Manajemen Kebutuhan Lalu

Lintas.

c. Peraturan Menteri Perhubungan No. 75

Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

Andalalin.

d. Peraturan Menteri Perhubungan No. 46

Tahun 2016 tentang Peralihan Pertama

Penyelenggaraan Andalalin.

e. Peraturan Menteri Perhubungan No. 75

Tahun 2016 tentang Peralihan Kedua

Penyelenggaraan Andalalin.

Kejadian Dampak Lalu Lintas Terjadinya dampak lalu lintas diakibatkan

oleh pembukaan / pengembangan tata guna lahan

yang menimbulkan bangkitan dan tarikan lalu

lintas yang besar, seperti pusat perbelanjaan,

tempat penginapan dan lain-lain. Terdapat dua

tahap dampak lalu lintas :

a. Tahap konstruksi/pembangunan, tahap ini

akan mengakibatkan bangkitan dan tarikan

lalu lintas akibat mobilisasi alat berat dan

angkutan material yang membebani ruas

jaringan jalan;

b. Tahap pasca konstruksi/sedang beroperasi,

tahap ini akan mengakibatkan bangkitan

dan tarikan lalu lintas dari pegawai,

pengunjung dan penyedia jasa transportasi

yang membebani ruas jaringan jalan, serta

timbul bangkitan area parkir.

Kriteria dan Pelaksanaan Analisis Dampak Lalu Lintas Bangkitan dan tarikan lalu lintas ditentukan

oleh jenis rencana pembangunan dan besaran

peruntukan rencana pembangunan. Ukuran

minimum pembangunan pusat kegiatan atau

pengembangan kawasan dan peruntukan rencana

pembangunan yang wajib melakukan studi analisa

dampak lalu lintas. Dapat disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Ukuran Minimum Peruntukan Rencana

Pembangunan Wajib Melakukan Analisis

Dampak Lalu Lintas (Sumber: PM

Perhubungan No. 75 Tahun 2015) No Jenis Rencana Pembangunan Ukuran

1. Pusat Kegiatan

a. Kegiatan Perdagangan

Pusat perbelanjaan/ritail 500 m2

luas lantai bangunan

b. Kegiatan Perkantoran 1000 m2

luas lantai bangunan

c. Kegiatan Industri

Industri dan pergudangan 2500 m2

luas lantai bangunan

d. Fasilitas Pendidikan

1). Sekolah/universitas 500 siswa

Bangunan dengan 50

siswa/waktu

e. Fasilitas Pelayanan Umum

1). Rumah sakit 50 tempat tidur

2). Klinik bersama 10 ruang praktek dokter

3). Bank 500 m2

luas lantai bangunan

f. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum 1 dispenser

g. Hotel 50 kamar

h. Gedung Pertemuan 500 m2

luas lantai bangunan

i. Restauran 100 tempat duduk

Fasilitas olah raga (indoor atau Kapasitas penonton 100 orang

outdoor) dan/atau luas 10000 m2

k. Bengkel kendaraan bermotor 2000 m2

luas lantai bangunan

l. Pencucian mobil 2000 m2

luas lantai bangunan

Lembaga Kursus 2).

j.

Bangkitan Perjalanan Pergerakan

(Trip Generation) Bangkitan atau tarikan perjalanan merupakan

banyaknya jumlah pergerakan lalu lintas atau

pergerakan lalu lintas yang dibangkitkan oleh suatu

kawasan per satuan waktu. (Widodo A. S, 2007). Bangkitan atau tarikan perjalanan dianalisis menjadi

dua bagian yaitu :

a. Bangkitan Perjalanan (Trip Production)

adalah banyaknya pergerakan lalu lintas yang

diakibatkan oleh zona asal, atau pergerakan

lalu lintas yang meningkatkan zona

disekitarnya.

b. Tarikan Perjalanan (Trip Attraction) adalah

banyaknya pergerakan lalu lintas yang

tertarik ke zona tujuan, atau pergerakan lalu

lintas yang menuju ke zona.

Gambar 1. Bangkitan dan Tarikan Perjalanan

(Sumber : Wells, 1975)

Page 3: ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA ...

3

Perencanaan Transportasi dan

Kinerja Jalan Volume lalu lintas jalan adalah banyaknya

jumlah kendaraan yang melewati penampang ruas

jalan tertentu dalam satuan waktu tertentu.

Volume lalu lintas dua arah pada jam paling sibuk

dalam sehari dipakai sebagai dasar untuk analisa

unjuk kerja jalan dan persimpangan yang ada

dengan persamaan :

Q = Qi x emp (1)

Keterangan :

Q = volume lalu lintas (smp/jam)

Qi = volume lalu lintas (kend/jam)

Emp = faktor ekivalen kendaraan

Kapasitas jalan perkotaan mengacu faktor

terbesarnya adalah kapasitas dasar. Kapasitas

dasar merupakan banyaknnya kendaraan maksimal

yang melintasi suatu penampang ruas jalan selama

satu jam (Lindawati M. Z, 2012), dengan

persamaan (Indonesia, M. K. J, 1997) : C = CO x FCW x FCSP x FCSP x FCSF x FCCS (2) (2)

Keterangan :

C = kapasitas jalan perkotaan (smp/jam)

CO = kapasitas dasar (smp/jam)

FCW = faktor penyesuaian kapasitas lebar jalur

lalu lintas

FCSP = faktor penyesuaian kapasitas pemisahan

arah

FCSF = faktor penyesuaian kapasitas hambatan

samping

FCCS = faktor penyesuaian kapasitas ukuran kota

Derajat kejenuhan (Degree of Saturation)

didefinisikan sebagai perbandingan volume arus

lalu lintas V (smp/jam) terhadap kapasitas C

(smp/jam). DS digunakan untuk penentuan tingkat

kinerja pelayanan ruas jalan. Nilai DS

menghasilkan ruas jalan tersebut apakah memiliki

masalah kapasitas atau tidak, dengan persamaan :

DS = Q/C (3)

Keterangan :

DS = derajat kejenuhan

Q = volume kendaraan (smp/jam)

C = kapasitas jalan (smp/jam)

Jika nilai DS < 0,75 maka jalan tersebut

masih layak, tetapi jika > 0,75 maka perlu

dilakukan penanganan pada jalan tersebut untuk

mengurangi kepadatan.

Prediksi Pertambahan Jumlah

Penduduk dan Kendaraan

Bermotor Prediksi pertambahan jumlah penduduk

dan kendaraan digunakan untuk memprediksi

berapa perkembangan jumlah penduduk Kota

Singkawang dan jumlah lalu lintas yang

berdampak pada kinerja jalan. Hal ini

dilaksanakan agar kinerja jalan pada masa yang

akan datang diketahui sehingga bisa dilakukan

penanganan awal sebelum kinerja jalan menurun.

Prediksi jumlah penduduk dan jumlah kendaraan

dihitung menggunakan persamaan Geometrik bunga

majemuk dengan persamaan :

Pn = atau r =

– 1 (4)

Keterangan :

Pn = Jumlah penduduk atau jumlah kendaraan

tahun proyeksikan

PO = Jumlah penduduk atau jumlah kendaraan

tahun peninjauan

r = Angka pertumbuhan pada periode tertentu

n = Jumlah tahun yang diperhitungkan

Analisis Simpang Tak Bersinyal Nilai kapasitas simpang tak bersinyal dengan

persamaan :

C = CO x FW x FM x FCS x FSU x FLT x FRT xFMI (5)

Keterangan:

CO = Kapasitas dasar (smp/jam),

FW = Faktor penyesuaian untuk lebar masuk,

FM = Faktor penyesuaian median jalan utama,

FCS = Faktor penyesuaian untuk ukuran kota,

FRSU = Faktor penyesuan untuk hambatan samping,

FLT = Faktor penyesuaian untuk belok kiri,

FRT = Faktor penyesuaian untuk belok kanan,

FMI = Faktor penyesuain untuk rasio arus minor.

Metode Distribusi Sebaran

Perjalanan Metode Furness merupakan sebaran

perjalanan pada masa mendatang yang dihasilkan

dengan mengalikan sebaran perjalanan pada saat

eksisting dengan tingkat pertumbuhan zona asal

atau zona tujuan secara bergantian, dengan

persamaan : Tid = tid.Ei (6)

Metode Rata - Rata memakai tingkat

pertumbuhan yang berbeda untuk setiap zona yang

dapat dihasilkan dari prediksi tata guna lahan

(Utami, A. N. K, 2011) yang dijabarkan dengan

persamaan:

Tid = tid .

; Ei =

dan Ed =

(7)

Keterangan:

Ei, Ed = tingkat pertumbuhan zona i dan d

Oi, Dd = total perjalanan masa mendatang yang

berasal dari zona asal i dan yang menuju

ke zona tujuan d

oi, od = total perjalanan masa sekarang yang

berasal dari zona asal i dan yang menuju

ke zona tujuan d

Analisis Kebutuhan Ruang Parkir Volume parkir merupakan banyaknya

kendaraan yang telah menggunakan ruang parkir

pada suatu lahan parkir, dengan persamaan :

V= KM atau V= KM+K (8)

Page 4: ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA ...

4

Akumulasi parkir adalah banyaknya

kendaraan yang parkir pada suatu ruang parkir

pada waktu tertentu, dengan persamaan :

Ap = KM – KK atau Ap = KM – KK + P (9)

Keterangan :

Ap = Akumulasi parkir

KM = Jumlah kendaraan masuk

KK = Jumlah kendaraan keluar

P = Jumlah kendaraan yang masih ada di

lahan Parkir

Satuan Ruang Parkir mencakup ukuran luas

efektif tempat parkir kendaraan yaitu ruang bebas

pengendara dan lebar bukaan pintu (Perhubungan,

D, 1998), disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Satuan Ruang Parkir (Sumber : Direktorat

Jendral Perhubungan Darat, 1998) Satuan Ruang

Parkir (m2)

a. Mobil Penumpang Golongan I 2,30 x 5,00

b. Mobil Penumpang Golongan II 2,50 x 5,00

c. Mobil Penumpang Golongan III 3,30 x 5,00

2. Bus Kecil 3,40 x 5,00

3. Sepeda Motor 0,75 x 2,00

Jenis Kendaraan

1.

Bagan Perencanaan Bagan perencanaan metodologi yang akan

dilakukan pada perencanaan dijabarkan pada

Gambar 2.

Gambar 2. Bagan Perencanaan Proses Penelitian

(Sumber : Analisa Data, 2019)

Metode Survei Metode survei yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung keadaan lapangan dan

dokumentasi kondisi eksisting. Hal ini dilakukan

untuk mengetahui kondisi aktual pada saat ini,

sehingga diharapkan tidak terjadi kesalahan dalam

evaluasi dan perencanaan.

Lokasi Penelitian, Daerah

Tangkapan dan Zona Wilayah

Kajian Lokasi survei dilakukan pada beberapa titik

yaitu :

a. Survei pada akses jalan Alianyang

Singkawang, yaitu akses pintu masuk mobil

Hotel (X1)

b. Survei pada akses jalan Tani Singkawang,

akses pintu masuk motor dan pintu keluar

Hotel (X2)

c. Survei pada akses jalan Kesatriaan

Singkawang, akses penghubung jalan

Alianyang dan Jalan Tani (X3)

d. Survei pada akses check in dan check out

Hotel Swiss Belinn pada Tower 1 (Y1)

e. Survei pada akses check in dan check out

Hotel Swiss Belinn pada Tower 2 (Y2)

Denah lokasi penelitian, zona wilayah kajian

disajikan pada Gambar 3-5 dan Tabel 3.

Gambar 3. Lokasi Hotel Swiss Belinn (Sumber :

Google Earth, 2019)

Gambar 4. Catchman Area Hotel Swiss Belinn

(Sumber : Analisa Data, 2019)

Gambar 5. Zona Wilayah Kajian (Sumber :

Analisa Data, 2019)

Mulai

Perumusan Masalah Kajian Pustaka

Tujuan Penelitian

Penyusunan Metodologi

Pengumpulan Data

Data Primer: 1. Data geometrik jalan yang ditinjau 2. Data arus lalu lintas

3. Data hambatan samping

Data Sekunder: 1.Peta lokasi Swiss-Belinn 2.Data karakteristik Swiss-Belinn (Global Mapper15) 3.Data jumlah pertumbuhan penduduk 4.Data jumlah pertumbuhan kendaraan bermotor

Pengolahan Data

Analisa Data : 1.Kondisi arus lalu lintas eksisting dan 5 tahun mendatang 2.Pertumbuhan penduduk dan kendaraan bermotor 3.Bangkitan dan tarikan perjalanan Hotel Swiss Belinn 4.Kinerja ruas jalan disekitar Hotel Swiss Belinn 5.Kinerja simpang tak bersinyal 6.Model distribusi sebaran perjalanan metode furness dan metode rata-rata

7.Kebutuhan Parkir Hotel Swiss Belinn

Solusi

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Page 5: ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA ...

5

Tabel 3. Penentuan Zona Wilayah Kajian (Sumber

: Analisa Data, 2019) NO Zona Uraian

1 A Pergerakan lalu lintas Jl. Alianyang dari arah luar kota

2 B Pergerakan lalu lintas Jl. Alianyang dari arah dalam kota

3 C Pergerakan lalu lintas Hotel Swiss Belinn Singkawang

4 D Pergerakan lalu lintas Jl. Tani dari arah luar kota

5 E Pergerakan lalu lintas Jl. Tani dari arah dalam kota

Waktu Survei Survei dilakukan selama tiga hari, yaitu

hari Senin mewakili hari kerja, sabtu mewakili

akhir pekan dan minggu dianggap mewakili hari

libur. Survei dilaksanakan selama 16 jam mulai

pukul 06:00 hingga 22:00 WIB.

Alat Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Formulir survei, alat tulis, click counter

(app smartphone) untuk menghitung jumlah

kendaraan, meteran untuk menghitung lebar jalan,

komputer untuk analisis data (Microsoft Office,

Autocad, Google Earth, dan Global Mapper).

Tahap Pengumpulan Data

Data primer adalah data yang diperoleh

dari survei atau pengamatan langsung di lapangan.

Berikut yang termasuk data primer : Data kondisi

geometrik jalan yang berada disekitar Swiss

Belinn, data arus lalu lintas, meliputi jumlah arus

lalu lintas masing-masing jenis kendaraan dan

pada tiap titik lokasi dan data hambatan samping,

meliputi pejalan kaki, kendaraan masuk & keluar,

kendaraan lambat / kendaraan tak bermotor, dan

kendaraan parkir pada tiap titik lokasi yang sudah

ditentukan.

Data sekunder diperoleh dari beberapa

instansi terkait dan dari beberapa sumber yang

meliputi : Peta lokasi Swiss Bellin, data

karakteristik Swiss Bellin, jumlah penduduk dan

jumlah kendaraan Kota Singkawang.

Analisis Data Data yang didapat dari survei lapangan dan

instansi terkait dikumpulkan dan selanjutnya di

analisa untuk mendapatkan analisa pertumbuhan

penduduk dan kendaraan, analisa bangkitan dan

tarikan, analisa kinerja ruas jalan dan

persimpangan, analisa model distribusi sebaran

perjalanan metode furness dan metode rata-rata

analisis kebutuhan parkir

Solusi/Penyusunan Rekomendasi

Penanganan Langkah penanganan terdiri dari dua, yaitu

cara do nothing dan do something. Do nothing

merupakan tidak melakukan penanganan masalah

kegiatan pada jaringan jalan yang ditinjau.

Sedangkan do something adalah melakukan upaya

peningkatan beberapa alternatif penanganan,

sebagai berikut : Melalui usaha manajemen lalu

lintas, perbaikan geometrik, dan melakukan

pelebaran jalan.

3. PENGOLAHAN DAN ANALISIS

DATA

Data Primer

Survei Geometrik Jalan Tujuan dari survei geometrik ini adalah

untuk mendapatkan data lebar jalan, jumlah lajur,

lebar bahu jalan dimana pengukuran dilakukan pada

masing-masing ruas jalan yang ditinjau yang telah

disajikan pada Gambar 6.

Gambar 6. Profil Melintang Jalan Alianyang (X1),

Jalan Tani (X2) dan Jalan Kesatriaan

(X3) (Sumber : Analisa Data, 2019)

Survei Lalu Lintas Survei lalu lintas bertujuan untuk

mendapatkan data volume lalu lintas dan

komposisi lalu lintas. Pengambilan data survei

yang telah dilakukan selama 3 hari yaitu pada hari

Sabtu tanggal 2 November 2019, Minggu tanggal 3

November 2019 dan Senin tanggal 4 November

2019. Pengamatan dilakukan selama 16 jam pada

pukul 06.00 hingga 22.00 WIB. Disajikan pada

Gambar 7 dan Tabel 4-6.

Gambar 7. Sketsa Arus Lalu Lintas X1,X2 dan X3

(Sumber : Analisa Data, 2019)

Page 6: ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA ...

6

Tabel 4. Survei Lalu Lintas Jalan Alianyang

Singkawang, Sabtu 2 November 2019

(kend/jam) (Sumber : Survei Lapangan,

2019)

HV LV MC HV LV HV LV MC HV LV

06:00-07:00 1 40 420 0 7 11 33 280 0 2

07:00-08:00 11 26 388 0 10 19 42 240 0 6

08:00-09:00 16 35 351 0 15 22 58 221 0 7

09:00-10:00 23 88 295 0 24 23 63 213 3 13

10:00-11:00 31 113 379 0 65 25 71 259 6 21

11:00-12:00 28 96 316 0 43 18 57 243 0 14

12:00-13:00 21 102 332 0 58 16 62 256 0 32

13:00-14:00 26 107 360 0 81 15 59 224 2 43

14:00-15:00 18 94 324 0 69 18 55 232 0 38

15:00-16:00 14 112 375 0 77 20 84 291 0 46

16:00-17:00 11 124 528 0 88 8 116 368 0 20

17:00-18:00 12 116 489 0 87 11 94 385 0 39

18:00-19:00 12 194 392 0 187 7 104 368 0 83

19:00-20:00 8 138 403 0 291 11 148 383 1 93

20:00-21:00 6 122 320 0 131 8 132 345 0 88

21:00-22:00 2 110 288 0 43 2 98 311 0 51

Klasifikasi Kendaraan →AB Klasifikasi Kendaraan ↗ACWaktu

Klasifikasi Kendaraan ←BA Klasifikasi Kendaraan ↖BC

Tabel 5. Survei Lalu Lintas Jalan Tani

Singkawang, Sabtu 2 November 2019

(kend/jam) (Sumber : Survei Lapangan,

2019) Kendaraan ↗EC Kendaraan ↖DC

HV LV MC HV LV MC MC HV LV MC HV LV MC MC

06:00-07:00 9 23 128 0 3 2 45 18 32 645 0 3 2 15

07:00-08:00 12 37 258 0 6 8 70 23 35 356 1 11 12 42

08:00-09:00 15 41 283 0 12 19 81 17 52 312 0 4 10 38

09:00-10:00 27 36 406 1 21 46 77 22 63 282 0 8 25 53

10:00-11:00 22 94 351 2 12 71 96 29 66 298 0 12 48 68

11:00-12:00 18 106 345 4 35 116 105 15 87 291 0 38 112 60

12:00-13:00 28 125 328 2 51 101 125 12 91 286 0 55 125 69

13:00-14:00 32 134 364 0 45 96 165 27 96 350 0 62 138 75

14:00-15:00 35 112 431 1 63 80 103 15 113 322 0 47 116 66

15:00-16:00 21 98 427 1 68 113 91 9 97 355 0 82 101 58

16:00-17:00 24 100 376 0 81 134 112 8 104 812 0 78 125 74

17:00-18:00 13 117 629 0 60 125 149 17 99 807 0 62 179 115

18:00-19:00 5 58 509 0 69 108 267 8 63 682 0 72 144 247

19:00-20:00 7 131 536 0 49 141 817 6 66 761 0 117 257 381

20:00-21:00 4 144 334 0 65 252 416 7 62 564 0 94 322 264

21:00-22:00 1 125 288 0 187 567 125 1 45 326 0 256 746 93

WaktuKlasifikasi Kendaraan →ED Klasifikasi Kendaraan ↘CD Klasifikasi Kendaraan ←DE Klasifikasi Kendaraan ↙CE

Tabel 6. Survei Lalu Lintas Jalan Kesatriaan

Singkawang, Sabtu 2 November 2019

(kend/jam) (Sumber : Survei Lapangan,

2019)

HV LV MC HV LV MC

06:00-07:00 1 8 120 0 15 111

07:00-08:00 0 6 105 0 17 92

08:00-09:00 1 4 98 0 13 62

09:00-10:00 4 11 110 3 18 87

10:00-11:00 6 15 113 2 22 78

11:00-12:00 1 9 76 0 12 65

12:00-13:00 0 22 85 1 45 95

13:00-14:00 2 16 128 0 30 126

14:00-15:00 0 21 134 0 37 142

15:00-16:00 1 17 103 1 26 152

16:00-17:00 2 24 96 0 35 192

17:00-18:00 0 12 116 0 32 178

18:00-19:00 0 3 186 0 29 125

19:00-20:00 0 5 183 0 39 100

20:00-21:00 0 2 176 0 32 91

21:00-22:00 0 4 165 0 21 110

WaktuKlasifikasi Kendaraan ↑AD Klasifikasi Kendaraan ↓DA

Survei Bangkitan dan Tarikan

Pergerakan Lalu Lintas Bangkitan dan tarikan perjalanan dari

pengembangan kawasan harus dihitung agar dapat

diketahui seberapa besar dampak lalu lintas yang

akan ditimbulkan terhadap kinerja jaringan jalan

disekitarnya. Hasil survei disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Survei Kendaraan Masuk dan Keluar

Hotel Swiss Belinn, Sabtu 16 Januari

2021 (kend/jam) (Sumber : Survei

Lapangan, 2021) Kendaraan Masuk Kendaraan Keluar

Mobil Mobil

08:00-09:00 1 0

09:00-10:00 0 4

10:00-11:00 2 9

11:00-12:00 5 31

12:00-13:00 2 2

13:00-14:00 5 2

14:00-15:00 2 1 sebelum jam 08:00 = 46

15:00-16:00 3 2

16:00-17:00 2 4

17:00-18:00 16 2

18:00-19:00 45 1

19:00-20:00 5 0

20:00-21:00 12 1

21:00-22:00 9 0

Total 109 59

Maks 45 31

Waktu Keterangan

Jumlah kendaraan parkir

kendaraan mobil

Data Sekunder

Data Karakteristik dan Kapasitas

Parkir Karakteristik luasan daerah dan kapasitas

parkir Hotel Swiss Belinn untuk tower 1 dan tower

2, disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Karakteristik dan Kapasitas Parkir Hotel

Swiss Belinn (Sumber : Survei

Lapangan, 2019)

1. Jumlah lantai

2.

Lantai 1 Barelo

Lantai 2 hingga lantai 8

Luas total bangunan tower 1

1. Jumlah lantai

2.

Lantai 1 hingga lantai 6

Luas total bangunan tower 2

P1 = 1320 parkir motor

P2 = 90 parkir mobil

P3 = 84 parkir mobil

P5 = 84 parkir mobil

P6 = 77 parkir mobil

P7 = 88 parkir mobil

: 5.480 m2

Tower 2

Luas bangunan tiap lantai

: 919,43 m2 + 726,22 m

2 = 1645,7 m

2

: 1 Lantai Barelo dan 7 Lantai (117 Kamar)

Tower 1

: 7 Lantai x 726,22 m2 = 5.084,54 m

2

: 6.694,04 m2

: 5 Lantai (100 Kamar)

Luas bangunan tiap lantai

: 5 Lantai x 1096 m2

= 5480 m2

Luas Parkir dan Kapasitas Parkir

Jadi total parkiran dalam untuk P1-P7 adalah 1320 parkir motor dan 423 parkir mobil

: 942,50 m2 ( 58 Parkir )

Parkiran Luar Mobil

Parkiran Luar Motor

Parkiran Swiss Belinn Parkiran Mobil

Parkiran Dalam P1-P7 (tanpa P4) : 6 x 2830,70 m2 = 16.984,20 m

2

: 5086,10 m2

: 573,16 m2

Data Jumlah Penduduk Berikut data jumlah penduduk Kota

Singkawang yang disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Data Jumlah Penduduk Kecamatan di

Kota Singkawang (Sumber : BPS Kota

Singkawang, 2019) No Kecamatan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 Singkawang Selatan 41.592 42.507 43.327 44.181 44.957 45.924 46.795 47.644 48.487

2 Singkawang Timur 19.339 19.754 20.129 20.519 20.872 19.490 19.852 20.207 20.557

3 Singkawang Utara 22.062 22.542 22.970 23.420 23.826 22.533 22.955 23.366 23.771

4 Singkawang Barat 47.072 48.092 49.004 49.961 50.823 54.317 55.333 56.315 57.293

5 Singkawang Tengah 57.123 58.369 59.488 60.661 61.718 65.337 66.573 67.764 68.953

187.188 191.264 194.918 198.742 202.196 207.601 211.508 215.296 219.061TOTAL

Data Jumlah Kendaraan

Bermotor Berikut data jumlah kendaraan bermotor

Kota Singkawang yang disajikan pada Tabel 10.

Page 7: ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA ...

7

Tabel 10. Data Jumlah Kendaraan Bermotor

(Sumber : SAMSAT Kota Singkawang,

2019)

2018

1 Kendaraan Berat (HV) 1628

2 Kendaraan Ringan (LV) 10.634

3 Sepeda Motor (MC) 68522

8.804 8.969

63553 60.776

9.663

63524

No Klasifikasi Kendaraan Tahun

20172015 2016

1.432 1.409 1506

Analisis Pertumbuhan dan

Proyeksi Jumlah Penduduk Untuk menentukan besarnya angka

pertumbuhan penduduk menggunakan data

sekunder diperoleh dari BPS kota Singkawang,

dengan persamaan : r =

- 1

Tahun 2010 – 2011

r =

– 1 = 1,02177 – 1

= 0,02177 = 2,177%

Tabel 11. Perhitungan Angka Pertumbuhan

Penduduk (Sumber : Analisa Data,

2019) Angka Pertumbuhan Rata-Rata

(%) (%)

2010-2011 2,177

2011-2012 1,910

2012-2013 1,962

2013-2014 1,738

2014-2015 2,673

2015-2016 1,882

2016-2017 1,791

2017-2018 1,749

Tahun

1,985

Angka pertumbuhan penduduk rata-rata

Kota Singkawang ( r ) sebesar 1,985%, maka

dapat dihitung proyeksi pertumbuhan penduduk 5

tahun mendatang sebagai berikut dengan

persamaan : Pn =

Pada tahun 2024, dengan n = 1 tahun adalah

sebagai berkut :

P2024 = P2023( 1 + r )n

= 241.687 (1 + 1,985%)1

= 246.485 jiwa

Tabel 12. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota

Singkawang 5 Tahun Mendatang

(Sumber : Analisa Data, 2019)

1 2019 223410

2 2020 227845

3 2021 232369

4 2022 236982

5 2023 241687

6 2024 246485

No. Tahun Jumlah Penduduk

Analisis Pertumbuhan

Kendaraan Bermotor Untuk menentukan besarnya angka

pertumbuhan kendaraan menggunakan data

sekunder diperoleh dari SAMSAT Kota

Singkawang, dengan persamaan: r =

- 1

HV Tahun 2016 – 2017

r =

– 1 = 1,0688 – 1 = 0,0688 = 6,88 %

Tabel 13. Perhitungan Angka Pertumbuhan

Kendaraan Bermotor (Sumber : Analisa

Data, 2019)

2015-2016 (%) 2016-2017 (%) 2017-2018 (%)

Kendaraan Berat (HV) -1,61 6,88 8,10 4,46

Kendaraan Ringan (LV) 1,87 7,74 10,05 6,55

Sepeda Motor (MC) -4,37 4,52 7,87 2,67

Tahun KendaraanRata-rata (%)Klasifikasi Kendaraan

Analisa Bangkitan dan Tarikan

Pergerakan Hotel Swiss Belinn Perhitungan untuk menentukan besarnya

bangkitan dan tarikan pergerakan lalu lintas Hotel

Swiss Belinn Kota Singkawang :

a. Tarikan pergerakan Hotel Swiss Belinn

Mobil (17 Januari 2021, 16:00 - 17:00)

Volume kendaraan (smp/jam)

= Volume × emp = 45 × 1 = 45 smp/jam

b. Bangkitan pergerakan Hotel Swiss Belinn

Mobil (17 Januari 2021, 11:00 - 12:00)

Volume kendaraan (smp/jam)

= Volume × emp = 31 × 1 = 31 smp/jam

Angka pertumbuhan Kendaraan Ringan

(LV) = 6,55%, maka dapat dihitung proyeksi

bangkitan dan tarikan pergerakan lalu lintas 5 tahun

mendatang dengan persamaan : Pn =

a. Tarikan Hotel, data: P2019 = 45 smp/jam

P2024 = P2019 ( 1 + r )n

= 45 ( 1 + 6,55% )5

= 62 smp/jam

b. Bangkitan Hotel data: P2019 = 31 smp/jam

P2024 = P2019 ( 1 + r )n

= 31 ( 1 + 6,55% )5

= 43 smp/jam

Analisa Volume Lalu Lintas Volume Jam Puncak adalah volume lalu

lintas yang digunakan sebagai dasar perencanaan

untuk mengetahui karakteristik jam puncak pada

masing-masing ruas jalan yang ditinjau, yang

disajikan pada Tabel 14.

Tabel 14. Total Kendaraan Bermotor (smp/jam)

(Sumber : Analisa Data, 2019)

Sabtu Minggu Senin Sabtu Minggu Senin Sabtu Minggu Senin

06:00-07:00 378 336 397 386 327 367 140 81 154

07:00-08:00 374 350 398 393 340 379 122 58 127

08:00-09:00 393 502 378 407 375 397 98 65 95

09:00-10:00 455 491 425 499 390 447 137 89 115

10:00-11:00 606 570 558 574 474 483 143 98 120

11:00-12:00 493 593 447 671 612 449 93 113 90

12:00-13:00 537 651 467 734 805 423 158 108 140

13:00-14:00 580 653 487 824 941 677 176 157 154

14:00-15:00 525 653 559 788 923 770 196 195 207

15:00-16:00 630 679 585 783 840 800 173 199 99

16:00-17:00 731 801 700 973 945 725 206 182 136

17:00-18:00 716 615 590 1075 938 690 191 171 157

18:00-19:00 897 716 479 963 709 551 188 157 158

19:00-20:00 1010 595 523 1391 1057 711 186 188 113

20:00-21:00 757 500 428 1131 848 619 168 144 87

21:00-22:00 547 377 330 1366 841 601 163 96 76

WaktuJalan Alianyang (X1) Jalan Tani (X2) Jalan Kesatriaan (X3)

Page 8: ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA ...

8

Analisa Kapasitas Ruas Jalan

(C), Derajat Kejenuhan (DS) dan

Tingkat Pelayanan Jalan (LOS)

Tahun 2019 dan 2024 Hasil analisa perhitungan kapasitas ruas

jalan (C), derajat kejenuhan (DS) dan tingkat

pelayanan jalan (LOS) disajikan pada Tabel 15-

16.

Tabel 15. Proyeksi Kendaraan Bermotor 5 Tahun

Mendatang pada masing-masing ruas

jalan (Sumber : Analisa Data, 2019) Klasifikasi Po (2019) Pn Total Kendaraan

Kendaraan smp/jam smp/jam smp/jam

HV 26 0,0446 32

LV 670 0,0655 920

MC 314 0,0267 359

HV 16 0,0446 19

LV 363 0,0655 499

MC 1013 0,0267 1155

HV 1 0,0446 2

LV 47 0,0655 65

MC 159 0,0267 181

2024

Alianyang (X1)

Tani (X2)

Kesatrian (X3)

1311

1673

247

Tahun Jalan r

Tabel 16. Kapasitas, Derajat Kejenuhan dan

Tingkat Kinerja Pelayanan (Sumber :

Analisa Data, 2019)

Kapasitas Kapasitas Volume Puncak Derajat Tingkat

Dasar (Co) Lebar Jalur Lalu Lintas Pemisah Arah Hambatan Samping Ukuran Kota (C) (Q) Kejenuhan Kinerja

smp/jam (FCW) (FCSP) (FCSF) (FCCS) smp/jam smp/jam (DS) Pelayanan

Alianyang (X1) 2900 1,25 1 1 0,86 3117,5 1012 0,32 B

Tani (X2) 2900 0,87 1 0,98 0,86 2126,4 1422 0,67 C

Kesatrian (X3) 2900 0,56 1 0,94 0,86 1312,8 207 0,16 A

Alianyang (X1) 2900 1,25 1 1 0,86 3117,5 1314 0,42 B

Tani (X2) 2900 0,87 1 0,98 0,86 2126,4 1716 0,81 D

Kesatrian (X3) 2900 0,56 1 0,94 0,86 1312,8 247 0,19 A

2024

2019

Tahun

Faktor Penyesuaian Kapasitas (F)

Jalan

Analisa Kinerja Simpang Untuk arus lalu lintas pada hari sabtu pukul

19:00-20:00 pada simpang tiga Jl. Tani - pintu

masuk & keluar motor derajat kejenuhannya

mencapai (DS) = 0,67 , tundaan simpang (D) =

10,936 det/smp dengan tingkat pelayanan adalah

B. Disajikan pada Gambar 8 dan Tabel 17-18.

Gambar 8. Simpang Tak Bersinyal Jl. Tani –

Pintu Masuk dan Keluar Motor

(Sumber : Analisa Data, 2019)

Tabel 17. Analisa Distribusi Arus Lalu Lintas

Puncak (Sumber : Analisa Data, 2019)

UM

Kend/Jam Smp/jam Kend/Jam Smp/jam Kend/Jam Smp/jam Kend/Jam

LT 0 0 0 0 141 70,5 141 70,5 0,35 0

ST 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

RT 0 0 0 0 257 128,5 257 128,5 0,65 0

Total 0 0 0 0 398 199 398 199 0

LT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

ST 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

RT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 398 199 398 199

LT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

ST 6 7,8 66 66 761 380,5 833 454,3 0,70 2

RT 0 0 0 0 381 190,5 381 190,5 0,30 0

Total 6 7,8 66 66 1142 571 1214 644,8 2

LT 0 0 0 0 817 408,5 817 408,5 0,50 0

ST 7 9,1 131 131 536 268 674 408,1 0,50 3

RT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total 7 9,1 131 131 1353 676,5 1491 816,6 3

13 16,9 197 197 2495 1247,5 2705 1461,4 5

LT 0 0 0 0 958 479 958 479 0,29 0

ST 13 16,9 197 197 1297 648,5 1507 862,4 0,52 5

RT 0 0 0 0 638 319 638 319 0,19 0

13 16,9 197 197 2893 1446,5 3103 1660,4 5

0,120 UM/MV 0,002

Emp=1,0

MC

Emp=0,5

Total Kendaraan, MV

Jl. Utama Total ( B+D )

Jl. Utama + Minor

Rasio Jl. Minor/ Total(Jl. Utama+Minor)

Total Jl. Utama + Minor

Jl. Utama B : Jl. Tani

(Arah Luar Kota)

Jl. Utama D : Jl. Tani

(Arah Dalam Kota)

Jl. Minor Total ( A+C )

Jl. Minor C

Arus Lalu Lintas Pendekat ArahRasio Belok

Jl. Minor A : Pintu Masuk

/Keluar Motor

Kend/Jam Smp/jam

HV

Emp=1,3

LV

Tabel 18. Analisa Distribusi Arus Lalu Lintas

Puncak (Sumber : Analisa Data, 2019)

Jumlah

Lengan Jalan Minor Lebar

Jl. Pintu Masuk Jl. Tani Jl. Tani Pendekat

& Keluar Motor (Arah Luar Kota) (Arah Dalam Kota) Rata-rata (WI)

0 3 2,500 2,800 2,800 2,700 322

Kapasitas

Dasar Lebar Median Jalan Hambatan Belok Belok Kapasitas

Smp/jam Pendekat Utama Samping Kiri Kanan Sebenarnya

(Co) FW FM FCS FRSU FLT FRT ( C )

Tabel 2.13 Gambar 2.2 Tabel 2.14 Tabel 2.15 Tabel 2.16 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Rumus 2.4

0 2700 0,935 1,00 0,82 0,94 1,30 0,91 2467,06

Arus

Lalu Lintas Derajat Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan Tingkat

(smp/jam) Kejenuhan Lalu Lintas Lalu Lintas Lalu Lintas Geometrik Simpang Pelayanan

Simpang Jl. Utama Jl. Minor Simpang Persimpangan

Q DS DTI DTMA DTMI (DG) (D) (LOS)

USIG-1 Rumus 2.8 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Rumus 2.13 Rumus 2.14 DTI+DG Tabel 2.18

0 1660,4 0,67 7,026 5,233 20,198 3,910 10,936 18,627 37,597 B

1. Lebar Pendekat dan Tipe Simpang

2. Kapasitas

Faktor Penyesuaian Kapasitas

Jumlah Lajur

Rasio Arus Jalan Simpang/

Total

FMI

Pilihan Jalan MinorSimpang

Jalan Utama

Lebar Pendekat (m)

Ukuran Kota

2

Tipe Simpang

Tabel 2.12

3. Kinerja Lalu Lintas

Faktor Penyesuaian Kapasitas

Pilihan

Pilihan

Jalan Utama

2

Tabel 2.17

1,06

(QP%)

Gambar 2.7

Peluang Antrian

Model Distribusi Sebaran

Perjalanan Metode Furness dan

Metode Rata-Rata Model distribusi sebaran perjalanan hasil

analisis menggunakan metode Furness dan Metode

Rata-Rata maka model bangkitan dan tarikan

perjalanan didapatkan pada iterasi ke-4 dan ke-7

dengan tingkat pertumbuhan zona bangkitan dan

tingkat pertumbuhan zona tarikan menjadi (= 1,00),

dan hasil metode Furness dan Rata-Rata pada tahun

2024 pada masing-masing pergerakan zona

diterapkan ke masing-masing jalan disajikan pada

Tabel 19-21.

Page 9: ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA ...

9

Tabel 19. MAT pada Tahun 2024 Metode Furness

(hasil pengulangan iterasi ke-4)

(Sumber : Analisa Data, 2019) MAT A B C D E oi Oi Ei

A - 396 119 122 - 637 636 1,00

B 395 - 388 - - 783 786 1,00

C - - - 126 262 388 387 1,00

D 102 - 159 - 404 666 666 1,00

E - - 341 391 - 732 731 1,00

dd 497 396 1007 639 667 3206

Dd 497 396 1007 639 667 3206

Ed 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

Tabel 20. MAT pada Tahun 2024 Metode Rata-

Rata (hasil pengulangan iterasi ke-7)

(Sumber : Analisa Data, 2019) MAT A B C D E oi Oi Ei

A - 396 119 122 - 636 636 1,00

B 396 - 386 - - 783 786 1,00

C - - - 126 262 388 387 1,00

D 103 - 160 - 404 667 666 1,00

E - - 342 390 - 732 731 1,00

dd 499 396 1008 637 666 3206

Dd 497 396 1007 639 667 3206

Ed 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

Tabel 21. Kapasitas, Derajat Kejenuhan dan

Tingkat Kinerja Pelayanan pada

Proyeksi Tahun 2024 Metode Furness

dan Rata-Rata (Sumber : Analisa Data,

2019) Kapasitas Kapasitas Derajat Tingkat

Dasar (Co) Lebar Jalur Lalu Lintas Pemisah Arah Hambatan Samping Ukuran Kota (C) Kejenuhan Kinerja

smp/jam (FCW) (FCSP) (FCSF) (FCCS) smp/jam smp/jam (DS) Pelayanan

Alianyang (X1) 2900 1,25 1 1 0,86 3117,5 1298 0,42 B

Tani (X2) 2900 0,87 1 0,98 0,86 2126,4 1684 0,79 D

Kesatrian (X3) 2900 0,56 1 0,94 0,86 1312,8 224 0,17 A

Kapasitas Kapasitas Metode Derajat Tingkat

Dasar (Co) Lebar Jalur Lalu Lintas Pemisah Arah Hambatan Samping Ukuran Kota (C) Rata-Rata Kejenuhan Kinerja

smp/jam (FCW) (FCSP) (FCSF) (FCCS) smp/jam smp/jam (DS) Pelayanan

Alianyang (X1) 2900 1,25 1 1 0,86 3117,5 1298 0,42 B

Tani (X2) 2900 0,87 1 0,98 0,86 2126,4 1684 0,79 D

Kesatrian (X3) 2900 0,56 1 0,94 0,86 1312,8 224 0,17 A

2024

Tahun Jalan

2024

Metode FurnessFaktor Penyesuaian Kapasitas (F)

Tahun Jalan

Faktor Penyesuaian Kapasitas (F)

Analisa Kebutuhan Parkir Dari hasil perhitungan akumulasi parkir

kendaraan di atas, selanjutnya dapat diketahui

besar akumulasi keseluruhan kendaraan yang

parkir pada Hotel Swiss Belinn Kota Singkawang.

Kebutuhan luas parkir Hotel Swiss Belinn yang

dijabarkan pada perhitungan berikut :

Mobil (LV) = 96 srp x (2,5 m x 5,0 m)

= 1200 m2

Sirkulasi parkir mobil (30%)

= 1200 m2 x 30% = 360 m2

Total kebutuhan luas parkir mobil + sirkulasi

= (1200 + 360) m2 = 1560 m

2

Solusi / Penyusunan

Rekomendasi Penanganan Pada Jalan Tani, nilai derajat kejenuhannya

pada tahun 2024 adalah DS = 0,81 > 0,75 dengan

tingkat pelayanan D, sehingga memerlukan solusi

penanganan. Analisa yang dilakukan adalah

pelebaran jalan 2m dan menerapkan jalan satu

arah, disajikan pada Tabel 22.

Tabel 22. Kapasitas, Derajat Kejenuhan dan

Tingkat Kinerja Pelayanan pada Tahun

2019 dan Pada Tahun 2024 (Do Nothing

& Do Something) (Sumber : Analisa

Data, 2019)

Kapasitas Kapasitas Volume Puncak Derajat Tingkat

Dasar (Co) Lebar Jalur Lalu Lintas Pemisah Arah Hambatan Samping Ukuran Kota (C) (Q) Kejenuhan Kinerja

smp/jam (FCW) (FCSP) (FCSF) (FCCS) smp/jam smp/jam (DS) Pelayanan

2019 Tani (X2) 2900 0,87 1 0,98 0,86 2126,4 1422 0,67 C

2024 Tani (X2) 2900 0,87 1 0,98 0,86 2126,4 1716 0,81 D

Kapasitas Kapasitas Volume Puncak Derajat Tingkat

Dasar (Co) Lebar Jalur Lalu Lintas Pemisah Arah Hambatan Samping Ukuran Kota (C) (Q) Kejenuhan Kinerja

smp/jam (FCW) (FCSP) (FCSF) (FCCS) smp/jam smp/jam (DS) Pelayanan

2019 Tani (X2) 2900 1,14 1 0,95 0,86 2701,0 1422 0,53 C

2024 Tani (X2) 2900 1,14 1 0,95 0,86 2701,0 1716 0,64 C

Kapasitas Kapasitas Volume Puncak Derajat Tingkat

Dasar (Co) Lebar Jalur Lalu Lintas Pemisah Arah Hambatan Samping Ukuran Kota (C) (Q) Kejenuhan Kinerja

smp/jam (FCW) (FCSP) (FCSF) (FCCS) smp/jam smp/jam (DS) Pelayanan

2019 Tani (X2) 1650 0,92 1 0,98 0,86 1279,4 1422 1,11 F

2024 Tani (X2) 1650 0,92 1 0,98 0,86 1279,4 1716 1,34 F

Do Something (Jalan Satu Arah)

Tahun Jalan

Faktor Penyesuaian Kapasitas (F)

Do Nothing

Do Something (Pelebaran Jalan +2m)

Tahun Jalan

Faktor Penyesuaian Kapasitas (F)

Tahun Jalan

Faktor Penyesuaian Kapasitas (F)

4. KESIMPULAN

Kesimpulan 1. Bangkitan dan tarikan pergerakan lalu lintas

pada Hotel Swiss Belinn Singkawang yaitu :

bangkitan perjalanan tahun 2019 adalah 31

smp/jam, tahun 2024 adalah 43 smp/jam, tarikan

perjalanan tahun 2019 adalah 45 smp/jam, tahun

2024 adalah 62 smp/jam

2. Derajat Kejenuhan pada tahun 2019 untuk Jalan

Alianyang sebesar 0,34<0,75 dengan tingkat

pelayanan B, Jalan Tani sebesar 0,67<0,75

dengan tingkat pelayanan C, Jalan Kesatriaan

sebesar 0,16<0,75 dengan tingkat pelayanan A

3. Derajat Kejenuhan pada tahun 2024 untuk

Alianyang sebesar 0,44<0,75 dengan tingkat

pelayanan B, Jalan Tani sebesar 0,81>0,75

dengan tingkat pelayanan D, Jalan Kesatriaan

sebesar 0,19<0,75 dengan tingkat pelayanan A

4. Analisis kinerja simpang Jalan Tani – pintu

masuk dan keluar motor pada kondisi eksisting

menunjukan hasil baik, dengan kapasitas sebesar

2467,06 smp/jam, arus lalu lintas 1660,40

smp/jam dan derajat kejenuhan 0,67

menghasilkan tundaan simpang 10,936 det/smp

dengan tingkat pelayanan B.

5. Model distribusi sebaran perjalanan

menggunakan Metode Furness dan Metode

Rata-Rata maka model bangkitan dan tarikan

perjalanan didapatkan pada iterasi ke-4 dan ke-

7. Hasil kedua metode pada tahun 2024

pergerakan zona diterapkan ke masing-masing

jalan dengan nilai DS pada Jalan Alianyang

sebesar 0,42<0,75 dengan tingkat pelayanan B,

Jalan Tani sebesar 0,79>0,75 dengan tingkat

pelayanan D dan Jalan Kesatriaan sebesar

0,17<0,75 dengan tingkat pelayanan A

Page 10: ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA ...

10

6. Analisis kebutuhan ruang parkir Hotel Swiss

Belinn, didapatkan kebutuhan ruang parkir

sebesar 96 srp untuk kendaraan mobil dengan

total kebutuhan luas lahan parkir yaitu 1.560

m2, sehingga tidak mampu menampung

kebutuhan luasan parkir mobil, namun dapat

menggunakan selisih lahan parkir mobil SGM

yang luas yaitu 12.583 m2.

7. Setelah beroperasinya Hotel Swiss Belinn

Singkawang, Jalan Tani nilai memiliki nilai

derajat kejenuhannya pada tahun 2024 adalah

0,81>0,75 dengan tingkat pelayanan D,

sehingga memerlukan solusi penanganan (Do

Something) :

Pelebaran jalan direncanakan 2 meter,

maka lebar bahu tersebut menjadi 1,3

meter, pada tahun 2019 hasil DS turun

menjadi 0,53 < 0,75 dengan tingkat

pelayanan C dan pada tahun 2024 hasil DS

turun menjadi 0,64 < 0,75 dengan tingkat

pelayanan C.

Jalan Tani yang pada awalnya dengan jalan

dua lajur dua arah tanpa median (2/2 UD)

kemudian menerapkan alternatif solusi

jalan satu arah menjadi dua lajur satu arah

(2/1). Maka hasil derajat kejenuhan (DS)

pada tahun 2019 turun menjadi 0,56 > 0,75

dengan tingkat pelayanan C dan pada tahun

2024 turun menjadi 0,67 > 0,75 dengan

tingkat pelayanan C.

Saran 1. Penelitian bangkitan dan tarikan pergerakan

lalu lintas Hotel Swiss Belinn tidak

menerapkan prakiraan/prediksi, disebabkan

pada saat kondisi eksisting Hotel telah masuk

dalam tahap pasca konstruksi/beroperasi. Maka

diharapkan untuk mengadakan pengamatan

langsung dan mendokumentasikan lapangan

data bangkitan dan tarikan lalu lintas yang

terjadi oleh pengunjung, pegawai dan penjual

jasa transportasi.

2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat

melakukan analisa mengenai kebutuhan lahan

parkir khusus pengunjung Hotel Swiss Belinn

untuk beberapa tahun ke depan seiring dengan

bertumbuhnya jumlah kendaraan. Agar tidak

terjadi ketidakmampuan daya tampung area

parkir khusus Hotel yang menyebabkan

pengunjung Hotel memarkir kendaraan pada

area parkir Mall.

3. Diharapkan bagi instansi terkait dapat

menjadikan solusi dalam skripsi ini sebagai

refrensi atau acuan untuk memecahkan

masalah lalu lintas pada ruas jalan yang dikaji

dikarenakan untuk kedepannya kemacetan di

area yang dikaji menganggu para pengguna

jalan.

5. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kepada Bapak Ir. H.

Akhmadali, M.Sc., dan Ibu Sumiyattinah S.T.,

M.T., selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing dan memberikan arahan serta Bapak

Ir. Komala Erwan, M.T., IPM., ASEAN Eng., dan

Bapak Heri Azwansyah, S.T., M.T., selaku dosen

penguji yang telah memberikan kritik, dan saran

sehingga dapat menyempurnakan penelitian ini.

6. DAFTAR PUSTAKA BPS Kota Singkawang. (2019). Kota Singkawang

dalam Angka 2019. Kantor Badan Pusat

Statistik Singkawang.

Google Earth. (2019). Lokasi Hotel Swiss Belinn.

https://earth.google.com/web/ (di akses

Agustus 2019)

Indonesia, M. K. J. (1997). Departemen Pekerjaan

Umum. Direktorat Jenderal Bina Marga.

Kristanto, Jati. (2018). Dasar Hukum Analisis

Dampak Lalu Lintas (Andalalin).

http://www.dewaricitraloka.com/2018/01/

dasar-hukum-analisis-dampak-lalu-

lintas.html (di akses April 2019)

Lindawati, M. Z. (2012). Analisa Tingkat

Pelayanan Lalu Lintas Berdasarkan

Kapasitas Jalan di Jalan Dr. Setiabudi

Pada Ruas Jalan Simpang Resor-Simpang

Empat Kampung Baru Kota Baturaja

Kabupaten Ogan Komering Ulu. Jurnal

Teknika.

Perhubungan, D. (1998). Direktorat Bina Sistem

Lalu Lintas Angkutan Kota Direktorat

Jendral Perhubungan Darat. 1998. 72/HK.

105/DJRD.

Perhubungan, M., PM, N. (2015). Peraturan

Menteri Perhubungan.

SAMSAT Kota Singkawang. (2019). Data Jumlah

Kendaraan Bermotor.

Sumajouw, J. (2013). Analisis Dampak Lalu Lintas

(Andalalin) Kawasan Kampus Universitas

Sam Ratulangi. Jurnal ilmiah Media

engineering, 3(2).

Utami, A. N. K. (2011). Analisa Dampak Lalu

Lintas Pengembangan Kampus Universitas

Diponegoro Pada Sistem Jaringan Jalan

(Doctoral dissertation, F. TEKNIK UNDIP).

Widodo, A. S. (2007). Analisis Dampak Lalu–

Lintas (ANDALALIN) pada Pusat

Perbelanjaan yang Telah Beroperasi

Ditinjau dari Tarikan Perjalanan (Studi

Kasus Pada Pacific Mall Tegal. (Doctoral

dissertation, program Pascasarjana

Universitas Diponegoro).