Ryan tofik FTSP/TEKNIK SIPIL 3114106056 REKAYASA LALU LINTAS
VOLUME LALU LINTASVolume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu
titik atau pada suatu ruas jalan dalam waktu yang lama (minimal 24 jam) tanpa membedakan arah dan lajur. Segmen jalan selama selang waktu tertentu yang dapat diekspresikan dalam tahunan, harian (LHR), jam, dan sub jam. Volume lalu lintas yang diekspresikan dibawah 1 jam seperti 15 menit dikenal dengan istilah Rate Of Flow atau nilai arus. Volume lalu lintas dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Morlok, E.K. 1991) berikut :
Dimana : q = volume lalu lintas yang melalui suatu titik
n = jumlah kendaraan yang melalui titik itu dalam interval waktu
pengamatan
t = interval waktu pengamatan
tnq
JENIS-JENIS VOLUME LALU LINTAS
a) Volume Harian (Daily Volumes) dibedakan menjadi :• Average Annual Daily Traffic (AADT)• Average Annual Weekday Traffic (AAWT)• Average Daily Traffic (ADT)• Average Weekday Traffic (AWT)
b) Volume perjam, dirumuskan menjadi :DDHV = AADT x K x D
dimana : • AADT : Average Manual Daily Traffic• K : Proporsi dari Lalu lintas harian yang terjadi
selama jam puncak• D : Proporsi dari lalu lintas tiap jurusan pada jam
puncak
Volume persub jam
PENGAMBILAN DATA VOLUME LALU LINTAS
Untuk mendapatkan informasi mengenai karakteristik lalu lintas maka Diperlukan survey untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai Prasarana yang bergerak diatasnya serta perilaku pengguna. Berikut akan diuraikan jenis-jenis survey yang diperlukan, informasi yang dikumpulkan serta pengolahan dan penyajian hasil survey yang dilakukan dalam rangka memperbaiki lajur kerja lalu lintas :
• Survei volume kendaraan• Survei kapasitas ruang jalan• Survei inventarisasi prasarana jalan• Survei arus lalu lintas• Survei Persimpangan• Survei Bundaran
SURVEI VOLUME KENDARAAN
Dikenal beberapa istilah mengenai volume kendaraan :
• PHV : Peak Hour Volume yaitu volume jam puncak yang tersusun dari volume 15 menitan tersibuk berurutan selama 1 jam.
• PHF : Peak Hour Factor yaitu faktor jam puncak yang diperoleh dari PHV dibagi dg 4x volume maks pada volume 15 menitan di PHV
• LHR : Lalu lintas harian rata-rata selama 24 jam• AADT : Annual average daily traffic yaitu LHR yang
pengukurannya minimal 365 hari( 1 tahun)• ADT : Average daily traffic . Yaitu LHR yang pengukurannya
kurang dari satu tahun
Metode pengumpulan data (yang sering dilakukan):• Pengamatan dilakukan dengan interval waktu 15 menit• Pengamatan dilakukan 2 arah• jenis kendaraan dikelompokan semakin rinci (LV=light vehicle,
HV=heavy vehicle, MC=motorcycle, UM=unmotorizhed)• Lama pengamatan : 2 jam (minimal), 16 jam, 24 jam, 48 jam.
PENYAJIAN DATA SURVEY VOLUME KENDARAAN
Ditanyakan : PHV, PHF, LHR (jika PHV=10% LHR) ???Jawab:- PHV = Σ V =550+600+625+525 = 2300 kendaraan/jam- PHF = PHV/(4 x Vmaks) = 2300/(4 x 625) =2300/2500 =0.92- LHR = 2300/10% = 23000 kendaraan/hari
WaktuVolume
(kendaraan)
06.00-06.15 400
06.15-06.30 450
06.30-06.45 550
06.45-07.00 600
07.00-07.15 625
07.15-07.30 525
07.30-07.45 475
07.45-08.00 575
SURVEY KAPASITAS RUANG JALAN
Faktor yang mempengaruhi survey:o Umumnya pencacahan diklasifikasikan berdasarkan jenis kendaraan, arah arus dan
terkadang posisi lajur.o Pencacahan dikelompokkan per periode waktu tertentu (mis: 5’, 15’ dll).o Jumlah dan posisi surveyor dipengaruhi konfigurasi lajur, detail klasifikasi,
periode pencacahan, perlatan dll.
Data-data yang dipersiapkan untuk survey:• Kota, lokasi, nama surveyor, hari, tanggal, cuaca, waktu.• Sketsa lokasi ruas.• Penampang melintang ruas, beserta ukuran lebar jalur lalu-lintas, jarak kerb ke
penghalang atau lebar bahu efektif (luar/dalam).• Kesinambungan median.• Pengendalian lalu-lintas: batas kecepatan, larangan melintas bagi kendaraan
tertentu, larangan parkir, larangan berhenti dll.
Metode Survey: Dapat menggunakan metode yang dikembangkan IHCM 1997 Untuk jalan kota, informasi yang dibutuhkan adalah konfigurasi lajur, lebar
jalan, lebar bahu/kerb, kelas hambatan samping, directional split dan jumlah penduduk.
SURVEY KAPASITAS RUANG JALAN
Dinas Perhubungan Survey 1: J l……………………..Prop. DKI J akarta Pencacahan 1 3 2: J l……………………..Kajian Manajemen & Lalu-Lintas A J l…………………….. B 3: J l……………………..R ekayasa Lalu-Lintas Ruas 2 4 4: J l……………………..
: … … … … … … … … … … … … … :senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / mingguArah Pencatatan :Nama Surveyor : … … … … … … … … … … … … … :Cuaca Hambatan Samping :rendah / sedang / tinggi
Periode 15 mnt KTM
Kawasan: A ke B / B ke A
: cerah / mendung / hujan
SM KRP KRU KB
HariTanggalWaktu
- - 2004… … … … … … … … … .
Sketsa Ruas dan Batas-Batasnya:
Formulir Pencacahan Arus Lalu-Lintas Ruas
Dinas Perhubungan Rekapitulasi Sketsa Ruas dan Batas-Batasnya: 1: J lProp. DKI J akarta Pencacahan 1 3 2: J lKajian Manajemen & Lalu-Lintas A B 3: J lR ekayasa Lalu-Lintas Ruas 2 4 4: J l
::
Kend. sm pPeriode 15 mnt Sepeda Motor
K.Ringan Pribadi
K.Ringan Umum
Kend. Berat
Kend.Tdk. Bermotor
Kumulatif 4x15' smp
Kumulatif 4x15' ktm
Kendaraan Bermotor
::
KawasanArah Pencatatan
HariTanggal
Hambatan Samping
J l
Cua-ca
Formulir Rekapitulasi
Arus Lalu-Lintas Ruas
SURVEI INVENTARISASI PRASARANA JALAN
Merupakan survei untuk mengumpulkan data mengenai dimensi dan geometrik jalan, terdiri dari antara lain :
• Panjang ruas jalan• Lebar jalan• Jumlah lajur lalu lintas• Lebar bahu jalan• Lebar median• Lebar trotoar• Lebar drainase• Alinyemen horizontal• Alinyemen vertikal
SURVEI ARUS LALU LINTAS
Menurut Direktorat Jenderal Bina marga (1997), arus lalu lintas adalah jumlah kendaraan bermotor yang melalui titik tertentu persatuan waktu, dinyatakan dalam kendaraan perjam atau smp/jam. Untuk mengetahui informasi yang representatif mengenai besaran lalu lintas dikumpulkan beberapa data yang meliputi :
• Arus pada ruas• Pergerakan di pesimpangan• Arus lalu lintas• Komposisi kendaraan• Volume jam puncak• Lalu lintas harian rata-rata
METODA PELAKSANAAN SURVEI
Ada dua metode yang biasanya digunakan untuk melakukan survey, yaitu :
• Survei manual dengan menggunakan tenaga surveyor untuk menghitung arus lalu lintas yang melalui suatu potong jalan, survey ini membutuhkan biaya tenaga kerja yang besar, tapi dapat dilakukan dengan mudah.
• Survei mekanis/elektronis, merupakan survai yang mempergunakan peralatan mekanis ataupun elektronis untuk mengukur jumlah kendaraan yang melewati suatu potong jalan ataupun kawasan di persimpangan. Peralatan survai yang digunakan berupa :• Tabung pneumatik,• Loop induksi,• Gelombang infra merah/ultra sonik,• Kamera video,
PENYAJIAN DATA ARUS LALU LINTAS
Data disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan data tersebut, seperti :
15 menit ter padat, Volume per jam, jam puncak, merupakan saat terjadinya arus puncak dalam satu hari,
biasanya di perkotaan terdapat dua puncak yaitu puncak pagi yaitu pada saat berangkat kerja/sekolah dan puncak sore pada saat pulang kerja,
volume harian, merupakan volume selama 24 jam, volume rata-rata harian yang biasanya dihitung selama periode survei
yang panjangnya 3 atau 4 hari yang kemudian di rata-ratakan Volume rata-rata harian dalam setahun, Volume mingguan, Volume bulanan
Contoh :
PERSIMPANGAN LALU LINTAS
Persimpangan jalan adalah simpul pada jaringan jalan dimana ruas jalan bertemu dan lintasan arus kendaraan berpotongan. Lalu lintas pada masing-masing kaki persimpangan menggunakan ruang jalan pada persimpangan secara bersama-sama dengan lalu lintas lainnya. Olehnya itu persimpangan merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan kapasitas dan waktu perjalanan pada suatu jaringan jalan khususnya di daerah - daerah perkotaan.
Masalah utama yang saling kait mengkait pada persimpangan adalah :
Volume dan kapasitas, yang secara lansung mempengaruhi hambatan.
Desain geometrik dan kebebasan pandang Kecelakaan dan keselamatan jalan, kecepatan, lampu jalan Parkir, akses dan pembangunan umum Pejalan kaki Jarak antar simpang
JENIS-JENIS PERSIMPANGAN
Secara garis besarnya persimpangan terbagi dalam 2 bagian:1. Persimpangan sebidang adalah persimpangan dimana berbagai
jalan atau ujung jalan masuk persimpangan mengarahkan lalu lintas masuk kejalan yang dapat belawanan dengan lalu lintas lainnya. Pada persimpangan sebidang menurut jenis fasilitas pengatur lalu lintasnya dipisahkan menjadi 2 (dua) bagian :• Simpang bersinyal (signalised intersection) adalah persimpangan
jalan yang pergerakan atau arus lalu lintas dari setiap pendekatnya diatur oleh lampu sinyal untuk melewati persimpangan secara bergilir.
• Simpang tak bersinyal (unsignalised intersection) adalah pertemuan jalan yang tidak menggunakan sinyal pada pengaturannya.
2. Persimpangan tak sebidang adalah memisah-misahkan lalu lintas pada jalur yang berbeda sedemikian rupa sehingga persimpangan jalur dari kendaraan-kendaraan hanya terjadi pada tempat dimana kendaraan-kendaraan memisah dari atau bergabung menjadi satu lajur gerak yang sama.
SURVEY PERSIMPANGANFaktor yang mempengaruhi survey:
• Umumnya pencacahan diklasifikasikan berdasarkan jenis kendaraan, kaki simpang dan arah arus.
• Pencacahan dikelompokkan per periode waktu tertentu (mis: 5’, 15’ dll)• Jumlah dan posisi surveyor dipengaruhi jenis pengendalian simpang,
jumlah kaki simpang, jumlah pergerakan yang harus dicacah, detail klasifikasi, periode pencacahan, peralatan dll.
Data-data yang dipersiapkan untuk survey:• Kota, lokasi, nama surveyor, hari, tanggal, cuaca, waktu.• Sketsa lokasi simpang• Sketsa simpang dengan penjelasan mengenai lebar lajur/lajur khusus
belok kanan/kanalisasi/median, posisi rambu larangan belok/larangan parkir dll, posisi sinyal dan garis henti.
• Kondisi kaki simpang, meliputi guna lahan, kemiringan memanjang, LTOR, jarak kendaraan parkir ke garis henti.
Metode Survey:• Survey dilakukan dengan metode time slice dengan mengamai tayangan rekaman
video suatu kaki simpang.• Arus jenuh suatu kaki simpang bersinyal adalah jumlah satuan mobil
penumpang maksimum yang dapat melintasi garis henti per jam, bila diberi waktu hijau terus menerus.
SURVEY LALU LINTAS PERSIMPANGAN
Dinas Perhubungan Survey Sketsa Simpang: 1: J l………………… Kawasan : … … … … … … … … … Hari :sn / sl / r / k / j / sb / mProp. DKI J akarta Pencacahan 1 2: J l………………… Kode Kaki Simpang : 1 / 2 / 3 / 4 Tanggal : - - 2004Kajian Manajemen & Lalu-Lintas 4 2 3: J l………………… Nama Surveyor : … … … … … … … … … Waktu :… … … … … … … … … .R ekayasa Lalu-Lintas Simpang U 3 4: J l………………… Cuaca : cerah / mendung / hujan Hambatan Samping :rendah / sedang / tinggi
SM KRP KB KTM SM KRP KTM SM KRP KB KTMPeriode 15 mnt KRU KRUKRU KB
Dinas Perhubungan Survey Sketsa Simpang: 1: J l…………………………………………………Prop. DKI J akarta Pewaktuan 1 2: J l…………………………………………………Kajian Manajemen & Sinyal 4 2 3: J l…………………………………………………R ekayasa Lalu-Lintas U 3 4: J l…………………………………………………
Kawasan : … … … … … … … … … … … … … Hari :senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / mingguNama Surveyor : … … … … … … … … … … … … … Tanggal : - - 2004Cuaca : cerah / mendung / hujan Waktu :… … … … … … … … … .
Pengaturan Fase
Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4
Pewaktuan Sinyal (detik)
Nom or Siklus W arna Sinyal Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4Hijau
1 KuningM erah
Sem ua M erahHijau
2 KuningM erah
Sem ua M erahHijau
3 KuningM erah
Sem ua M erah
Diagram Pewaktuan Sinyal
Aturan Lalu-Lintas KhususCantum kan keterangan m engenai larangan belok kanan, larangan jenis kendaraan tertentu m elintas, belok kiri langsung, lajur khusus belok kiri/kanan dll berikut dengan jam dan hari berlakunya. Buat sketsa bila perlu.
Formulir PencacahanArus Lalu-Lintas di
SimpangFormulir Pewaktuan Sinyal
SURVEY LALU LINTAS BUNDARAN
Bagian jalinan dikendalikan dengan aturan lalu lintas Indonesia yaitu memberijalan pada yang kiri. Bagian jalinan dibagi dua tipe utama yaitu bagian jalinan tunggaldan bagian jalinan bundaran. Bundaran dianggap sebagai jalinan yang berurutan.Bundaran paling efektif jika digunakan persimpangan antara jalan dengan ukuran dantingkat arus yang sama. Karena itu bundaran sangat sesuai untuk persimpangan antarajalan dua-lajur atau empat-lajur. Untuk persimpangan antara jalan yang lebih besar, penutup daerah jalinan mudah terjadi dan keselamatan bundaran menurun.
Metode pengumpulan data (yang sering dilakukan):• Pengamatan dilakukan dengan interval waktu 15 menit• Pengamatan dilakukan 2 arah• jenis kendaraan dikelompokan semakin rinci (LV=light vehicle,
HV=heavy vehicle, MC=motorcycle, UM=unmotorizhed)• Lama pengamatan : 2 jam (minimal), 16 jam, 24 jam, 48 jam.
PENYAJIAN DATA SURVEY LALU LINTAS BUNDARAN MENGGUNAKAN RUMUS
Nilai variasi untuk variabel data empiris yang menganggap bahwa medan datar adalah sebagai berikut:
Kapasitas total bagian jalan adalah jumlah kendaraan maksimum yang melewati bundaran.Dengan rumus:
CO = 135 x WW 1,3 x (1 + WF / WW)1,5 x (1 - PW/3)0,5 x (1+WW/LW)-1,8 = Faktor WW x faktor WE/WW x faktor PW x faktor WW/LWDengan CO : Kapasitas Dasar (smp/jam)Faktor WW : Rasio lebar jalinanFakor WE/WW : Rasio rata-rata lebar jalinanFaktor PW : Rasio menjalinFaktor WW/LW : Rasio panjang jalinan
PENYAJIAN DATA SURVEY LALU LINTAS BUNDARAN MENGGUNAKAN RUMUS
Derajat kejenuhan yaitu rasio arus terhadap kapasitas, digunakan sebagai faktor utama dalam menentukan tingkat kinerja simpang dan segmen jalan.Dengan rumus:DS = C/QsmpDengan :Qsmp : Arus total (smp/jam), dihitung sebagai berikut:Qsmp : Qkend x FsmpFsmp : Faktor smp, dihitung sebagai berikut:Fsmp : (LV% + HV% empHV + MC%empMC)C : kapasitas (smp/jam)
Tundaan yaitu waktu tambahan yang diperlukan untuk melewati bundaran di bandingkan dengan lintasan tanpa melalui bundaran.Dengan rumus:(DTR) = S (Qi x DT) / Q masukDengan :i : Bagian jalinan I dalam bundarann : Jumlah bagian jalinan dalam bundaranQi : Arus total pada bagian jalinan I (smp/jam)Qmasuk : Jumlah arus yang masuk bundaran (smp/jam)