Top Banner
Mata kuliah Mata kuliah Epidemiologi Gizi Epidemiologi Gizi Dosen Dosen Gunawan Yusuf S.Tp,M.Kse Gunawan Yusuf S.Tp,M.Kse 1
21

2.1. Hiperlipidemia

Dec 13, 2015

Download

Documents

fildafadilah

Kesehatan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 2.1.   Hiperlipidemia

Mata kuliah Mata kuliah Epidemiologi GiziEpidemiologi Gizi

Dosen Dosen

Gunawan Yusuf S.Tp,M.KseGunawan Yusuf S.Tp,M.Kse

11

Page 2: 2.1.   Hiperlipidemia

Asupan Energi dan Beberapa zat Gizi pada Asupan Energi dan Beberapa zat Gizi pada penderita Hiperlipidemiapenderita Hiperlipidemia

Hiperlipidemia adalah suatu keadaan Hiperlipidemia adalah suatu keadaan di mana kadar lipid dalam darah di mana kadar lipid dalam darah meningkat sebagai unsur utamanya meningkat sebagai unsur utamanya terdiri dari kolesterol dan trigliserida.terdiri dari kolesterol dan trigliserida.

Kadar kolesterol diatas 220 mg/dl Kadar kolesterol diatas 220 mg/dl bagi umur 40-49 tahun, ibarat sudah bagi umur 40-49 tahun, ibarat sudah lampu kuning untuk faktor resiko lampu kuning untuk faktor resiko terjadinya PJK. terjadinya PJK.

22

Page 3: 2.1.   Hiperlipidemia

Hiperlipidemia berkaitan erat dengan Hiperlipidemia berkaitan erat dengan proses aterosklerosis pada usia 30-proses aterosklerosis pada usia 30-49 tahun bila kadar kolesterol 49 tahun bila kadar kolesterol mencapai 260 mg/dl, kemungkinan mencapai 260 mg/dl, kemungkinan terjadinya klinis aterosklerosis 3-5 terjadinya klinis aterosklerosis 3-5 kali bila dibandingkan dengan kadar kali bila dibandingkan dengan kadar kolesterol 220 mg/dl.kolesterol 220 mg/dl.

Makanan memegang peranan Makanan memegang peranan penting dalam kaitannya dengan penting dalam kaitannya dengan kejadian hiperlipidemia. kejadian hiperlipidemia.

33

Page 4: 2.1.   Hiperlipidemia

Komposisi kandungan gizi dalam Komposisi kandungan gizi dalam makanan dapat berpengaruh makanan dapat berpengaruh terhadap tingginya kadar lemak terhadap tingginya kadar lemak dalam darah.dalam darah.

Beberapa penelitian mengemukakan Beberapa penelitian mengemukakan bahwa perubahan pola makan bahwa perubahan pola makan mempengaruhi kadar lemak darah, mempengaruhi kadar lemak darah, yang berarti pula mempengaruhi yang berarti pula mempengaruhi terjadinya hiperlipidemia. terjadinya hiperlipidemia.

44

Page 5: 2.1.   Hiperlipidemia

Penelitian yang dilakukan di India Penelitian yang dilakukan di India terhadap 621 pasien dengan resiko terhadap 621 pasien dengan resiko utama penyakit jantung koroner utama penyakit jantung koroner mendapatkan pernyataan bahwa mendapatkan pernyataan bahwa mengubah diet, meningkatkan mengubah diet, meningkatkan aktivitas, dan menurunkan berat aktivitas, dan menurunkan berat badan selama 1 tahun, dapat badan selama 1 tahun, dapat mengurangi kejadian penyakit mengurangi kejadian penyakit jantung koroner sampai dengan jantung koroner sampai dengan 58,5%. 58,5%.

55

Page 6: 2.1.   Hiperlipidemia

Lemak makanan merupakan Lemak makanan merupakan komponen makanan yang komponen makanan yang pengaruhnya paling besar terhadap pengaruhnya paling besar terhadap pengaturan metabolisme kolesterol.pengaturan metabolisme kolesterol.

Zat gizi lain yang berpengaruh Zat gizi lain yang berpengaruh terhadap kenaikan kadar lemak terhadap kenaikan kadar lemak dalam darah, antara lain : dalam darah, antara lain : karbohidrat, protein, vitamin A dan C karbohidrat, protein, vitamin A dan C serta mineral tertentu seperti Ca. serta mineral tertentu seperti Ca.

66

Page 7: 2.1.   Hiperlipidemia

Gambaran singkat Penyakit Gambaran singkat Penyakit HiperlipidemiaHiperlipidemia

Hiperlipidemia merupakan suatu Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan dimana terdapat akumulasi keadaan dimana terdapat akumulasi berlebih salah satu atau lebih lemak berlebih salah satu atau lebih lemak utama dalam darah sebagai utama dalam darah sebagai manifestasi kelainan metabolisme manifestasi kelainan metabolisme atau pun kelainan transfortasi lemak.atau pun kelainan transfortasi lemak.

Untuk kemudahan klinis, Untuk kemudahan klinis, Hiperlipidemia dinyatakan sebagai Hiperlipidemia dinyatakan sebagai hiperkolesterolemia, hiperkolesterolemia, hipertriglisedemia atau kombinasi hipertriglisedemia atau kombinasi keduanya. keduanya.

77

Page 8: 2.1.   Hiperlipidemia

Karena lemak tidak larut dalam Karena lemak tidak larut dalam darah, maka sebagai mekanisme darah, maka sebagai mekanisme trasfortasi lemak terikat pada protein trasfortasi lemak terikat pada protein dalam bentuk lipoprotein.dalam bentuk lipoprotein.

Susunan lipoprotein terdiri dari Susunan lipoprotein terdiri dari kolesterol, triglisedrida, fosfolifid dan kolesterol, triglisedrida, fosfolifid dan apoprotein.apoprotein.

Ada dua jenis hiperlipidemia ditinjau Ada dua jenis hiperlipidemia ditinjau dari sebabnya yaitu jenis dari sebabnya yaitu jenis hiperlipidemia primer dan jenis hiperlipidemia primer dan jenis hiperlipidemia sekunder. hiperlipidemia sekunder.

88

Page 9: 2.1.   Hiperlipidemia

hiperlipidemia primer adalah peningkatan hiperlipidemia primer adalah peningkatan kadar lemak darah yang selain bersifat kadar lemak darah yang selain bersifat herediter juga disebabkan karena terlalu herediter juga disebabkan karena terlalu banyak makan, kurang bergerak, banyak banyak makan, kurang bergerak, banyak merokok, dan lain-lain.merokok, dan lain-lain.

hiperlipidemia sekunder adalah kelainan hiperlipidemia sekunder adalah kelainan kadar lemak darah yang didasari oleh kadar lemak darah yang didasari oleh suatu penyakit lain seperti kencing manis, suatu penyakit lain seperti kencing manis, obesitas, sindrom nefrotik, hipotiroidisme. obesitas, sindrom nefrotik, hipotiroidisme. dll atau adanya gangguan metabolik yang dll atau adanya gangguan metabolik yang bersifat reversibel artinya dapat kembali bersifat reversibel artinya dapat kembali normal setelah mendapatkan pengobatan normal setelah mendapatkan pengobatan terhadap penyakit dasarnya. terhadap penyakit dasarnya.

99

Page 10: 2.1.   Hiperlipidemia

Jenis Hiperlipidemia berdasarkan Klasifikasi Jenis Hiperlipidemia berdasarkan Klasifikasi Fredrickson WHOFredrickson WHO

Lipoprotein yang Lipoprotein yang meningkatmeningkat

TypeType

Hiperlipidemia eksogenHiperlipidemia eksogen KilomikronKilomikron II

HiperkolesterolemiaHiperkolesterolemia LDLLDL II aII a

Hiperlipidemia combinedHiperlipidemia combined LDL & VLDLLDL & VLDL II bII b

Hiperlipidemia remnantHiperlipidemia remnant VLDL betaVLDL beta IIIIII

Hiperlipidemia endogenHiperlipidemia endogen VLDLVLDL IVIV

Hiperlipidemia campuranHiperlipidemia campuran VLDL & KilomikronVLDL & Kilomikron VV1010

Page 11: 2.1.   Hiperlipidemia

Batasan HiperlipidemiaBatasan Hiperlipidemia Diagnosis hiperlipidemia didasarkan Diagnosis hiperlipidemia didasarkan

pada pemeriksaan laboratorium dari pada pemeriksaan laboratorium dari konsentrasi kolesterol dan trigliserida konsentrasi kolesterol dan trigliserida dalam serum. dalam serum.

Bila diagnosis laboratorium tidak Bila diagnosis laboratorium tidak jelas, analisis lipoprotein dilakukan jelas, analisis lipoprotein dilakukan untuk menentukan apakah nilai untuk menentukan apakah nilai lipoprotein abnormal dan untuk lipoprotein abnormal dan untuk menentukan tipe lipoproteinemia. menentukan tipe lipoproteinemia.

1111

Page 12: 2.1.   Hiperlipidemia

Untuk menghindari fluktuasi karena Untuk menghindari fluktuasi karena makanan, sebaiknya pemeriksaan makanan, sebaiknya pemeriksaan lemak darah dikerjakan setelah 12-lemak darah dikerjakan setelah 12-14 jam puasa.14 jam puasa.

Dengan memperhatikan sifat fisis Dengan memperhatikan sifat fisis serum saja, jenis hiperlipidemia serum saja, jenis hiperlipidemia sudah dapat dikira-kira. sudah dapat dikira-kira.

Bila serum jernih dan kadar Bila serum jernih dan kadar kolesterol normal, hal ini berarti tidak kolesterol normal, hal ini berarti tidak ada hiperlipidemia. ada hiperlipidemia.

1212

Page 13: 2.1.   Hiperlipidemia

Oleh karena itu dapat Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa batasan disimpulkan bahwa batasan untuk hiperlipidemia adalah untuk hiperlipidemia adalah kolesterol > 260 mg/dl dan kolesterol > 260 mg/dl dan atau Trigliserida > 200 mg/dl.atau Trigliserida > 200 mg/dl.

1313

Page 14: 2.1.   Hiperlipidemia

Batasan kolesterol total dan trigliserida Batasan kolesterol total dan trigliserida menurut Assmannmenurut Assmann

Kadar dalam Kadar dalam darahdarah

Resiko PJK Resiko PJK tidak adatidak ada

PengobataPengobatan mungkin n mungkin perluperlu

Perlu Perlu pengobatan pengobatan

Kolesterol Kolesterol (mg/dl)(mg/dl)

< 220< 220 220-260220-260 > 260> 260

Trigliserida Trigliserida (mg/dl)(mg/dl)

< 150< 150 150-200150-200 > 200> 200

LDL (mg/dl)LDL (mg/dl) < 150 < 150 150-190150-190 > 190> 190

1414

Page 15: 2.1.   Hiperlipidemia

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Faktor-Faktor yang mempengaruhi asupan zat giziasupan zat gizi

Status gizi terutama ditentukan oleh Status gizi terutama ditentukan oleh ketersediaan zat-zat gizi pada tingkat ketersediaan zat-zat gizi pada tingkat sel, dalam jumlah yang cukup dan sel, dalam jumlah yang cukup dan dalam kombinasi yang tepat, yang dalam kombinasi yang tepat, yang diperlukan tubuh untuk tumbuh, diperlukan tubuh untuk tumbuh, berkembang dan berfungsi normal.berkembang dan berfungsi normal.

1515

Page 16: 2.1.   Hiperlipidemia

Oleh karena itu pada prinsipnya Oleh karena itu pada prinsipnya status gizi ditentukan oleh dua hal, status gizi ditentukan oleh dua hal, yaitu :yaitu :

1). Asupan zat-zat gizi yang berasal 1). Asupan zat-zat gizi yang berasal dari makanan yang diperlukan tubuh.dari makanan yang diperlukan tubuh.

2). Peran faktor yang menentukan 2). Peran faktor yang menentukan besarnya kebutuhan, penyebaran besarnya kebutuhan, penyebaran dan penggunaan zat-zat gizi tersebutdan penggunaan zat-zat gizi tersebut

• Terhadap kedua hal ini faktor pola Terhadap kedua hal ini faktor pola konsumsi dan aktivitas berperan konsumsi dan aktivitas berperan

1616

Page 17: 2.1.   Hiperlipidemia

Pada dasarnya pola konsumsi Pada dasarnya pola konsumsi pangan merupakan hasil budaya pangan merupakan hasil budaya masyarakat yang dipengaruhi oleh masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor manusia itu sendiri seperti faktor manusia itu sendiri seperti kebiasaan makan, pendapatan kebiasaan makan, pendapatan keluarga dan pengetahuan gizi.keluarga dan pengetahuan gizi.

Kebiasaan makan keluarga sangat Kebiasaan makan keluarga sangat penting diperhatikan karena sikap penting diperhatikan karena sikap terhadap makanan menunjukkan ada terhadap makanan menunjukkan ada hubungan antara makanan dan hubungan antara makanan dan kesehatan. kesehatan.

1717

Page 18: 2.1.   Hiperlipidemia

Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan atau disebut jenis makanan atau disebut faddismefaddisme makanan akan mengakibatkan kurang makanan akan mengakibatkan kurang bervariasinya makanan dan akan bervariasinya makanan dan akan mengakibatkan tubuh tidak memperoleh mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan.semua zat gizi yang diperlukan.

Kehidupan moderen yg serba cepat, Kehidupan moderen yg serba cepat, tersedianya fasilitas pelayanan makanan tersedianya fasilitas pelayanan makanan baik berupa warung, cafetaria, atau baik berupa warung, cafetaria, atau tempat-tempat penjualan makanan yang tempat-tempat penjualan makanan yang dapat dihidangkan dan dimakan secara dapat dihidangkan dan dimakan secara praktis dan cepat, sering mendorong praktis dan cepat, sering mendorong tumbuhnya faddisme makanan tersebut. tumbuhnya faddisme makanan tersebut.

1818

Page 19: 2.1.   Hiperlipidemia

Asupan zat-zat gizi dari makanan ke Asupan zat-zat gizi dari makanan ke dalam tubuh juga dipengaruhi oleh dalam tubuh juga dipengaruhi oleh berat ringannya aktivitas atau berat ringannya aktivitas atau pekerjaan seseorang.pekerjaan seseorang.

Pada orang dewasa makanan tidak Pada orang dewasa makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi semata-mata untuk tubuh, tetapi semata-mata untuk mempertahankan keadaan gizi yang mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau membuat sudah didapat atau membuat keadaan gizi lebih baik. keadaan gizi lebih baik.

1919

Page 20: 2.1.   Hiperlipidemia

Oleh kaena itu dapat disimpulkan Oleh kaena itu dapat disimpulkan bahwa asupan zat gizi seseorang bahwa asupan zat gizi seseorang selain ditentukan oleh pola selain ditentukan oleh pola konsumsi pangan yang konsumsi pangan yang dipengaruhi oleh faktor dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan manusia itu lingkungan dan manusia itu sendiri juga ditentukan oleh sendiri juga ditentukan oleh berat ringannya aktivitas berat ringannya aktivitas seseorang.seseorang.

2020

Page 21: 2.1.   Hiperlipidemia

2121