Top Banner
Hiperlipidemia Hariandy, S. Ked (406057125) ____________________________________________________________ ____________ BAB X HIPERLIPIDEMI TUJUAN BELAJAR TUJUAN KOGNITIF Setelah membaca bab ini dengan seksama, maka anda sudah akan dapat: 1. Mengetahui pengertian Hiperlipidemi 1.1 Mengetahui patofisiologi hiperlipidemi 1.2 Mengetahui jenis dan pembagian hiperlipidemi 2. Mengetahui cara mendiagnosa suatu hiperlipidemi 2.1 Mengetahui pemeriksaan untuk menegakkan suatu hiperlipidemi 2.2 Mengetahui penatalaksanaan bagi suatu hiperlipidemi TUJUAN AFEKTIF Setelah membaca ini dengan penuh perhatian, maka penulis mengharapkan anda sudah akan dapat: 1. Mengetahui gejala klinis hiperlipidemi 2. Mendiagnosa suatu hiperlipidemi 3. Memberi penatalaksanaan yang terbaik bagi suatu hiperlipidemi __________________________________________________________ ___________ Kepaniteraan Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan, Cibubur Periode 10 September 2007- 13 Oktober 2007 197
20

10. Hiperlipidemia

Oct 24, 2015

Download

Documents

LusiaChristina

geri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 10. Hiperlipidemia

Hiperlipidemia Hariandy, S. Ked (406057125)________________________________________________________________________

BAB XHIPERLIPIDEMI

TUJUAN BELAJARTUJUAN KOGNITIF Setelah membaca bab ini dengan seksama, maka anda sudah akan dapat:1. Mengetahui pengertian Hiperlipidemi

1.1 Mengetahui patofisiologi hiperlipidemi1.2 Mengetahui jenis dan pembagian hiperlipidemi

2. Mengetahui cara mendiagnosa suatu hiperlipidemi2.1 Mengetahui pemeriksaan untuk menegakkan suatu hiperlipidemi2.2 Mengetahui penatalaksanaan bagi suatu hiperlipidemi

TUJUAN AFEKTIFSetelah membaca ini dengan penuh perhatian, maka penulis mengharapkan anda sudah akan dapat:1. Mengetahui gejala klinis hiperlipidemi2. Mendiagnosa suatu hiperlipidemi3. Memberi penatalaksanaan yang terbaik bagi suatu hiperlipidemi

_____________________________________________________________________Kepaniteraan Gerontologi MedikFakultas Kedokteran TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan, CibuburPeriode 10 September 2007- 13 Oktober 2007

197

Page 2: 10. Hiperlipidemia

Hiperlipidemia Hariandy, S. Ked (406057125)________________________________________________________________________

HIPERLIPIDEMIA

I. DEFINISIHiperlipidemia adalah keadaan yang ditandai dengan peningkatan kadar lemak dalam darah (kolesterol,

trigliserida, atau keduanya) diatas normal.Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh.1

Lemak diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-sel lemak juga melindungi tubuh dari hawa dingin dan membantu melindungi tubuh terhadap cedera. Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel, selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf, serta empedu. Lemak juga berfungsi untuk membentuk sel, sintesis hormon steroid, dan prekursor prostaglandin.2

Kadar lemak yang abnormal dalam sirkulasi darah (terutama kolesterol) bisa menyebabkan masalah jangka panjang. Risiko terjadinya aterosklerosis dan penyakit arteri koroner atau penyakit arteri karotis meningkat pada seseorang yang memiliki kadar kolesterol total yang tinggi. Kadar kolesterol rendah biasanya lebih baik dibandingkan dengan kadar kolesterol yang tinggi, tetapi kadar yang terlalu rendah juga tidak baik. Kadar kolesterol total yang ideal adalah 140-200 mg/dl atau kurang. Jika kadar kolesterol total mendekati 300 mg/dl, maka risiko terjadinya serangan jantung adalah lebih dari 2 kali.2

Tidak semua kolesterol meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. Kolesterol yang dibawa oleh Low Density Lipoprotein (LDL, atau disebut juga kolesterol jahat) menyebabkan meningkatnya risiko terjadinya penyakit jantung. Sedangkan kolesterol yang dibawa oleh High Density Lipoprotein (HDL, atau disebut juga kolesterol baik) menyebabkan menurunnya risiko dan menguntungkan. Idealnya, kadar kolesterol LDL tidak boleh lebih dari 130 mg/dl dan kadar kolesterol HDL tidak boleh kurang dari 40 mg/dl. Kadar HDL harus meliputi lebih dari 25% dari kadar kolesterol total.2

Mengenai kadar trigliserida dalam darah, sampai sekarang masih belum jelas apakah kadar trigliserida yang tinggi meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung atau stroke. Kadar trigliserida darah diatas 250 mg/dl dianggap abnormal, tetapi kadar yang tinggi ini tidak selalu meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis maupun penyakit arteri koroner. kadar trigliserida yang sangat tinggi (sampai lebih dari 800 mg/dl) bisa menyebabkan pankreatitis.2.

II. JENIS LIPOPROTEINLemak umumnya tidak larut dalam air, agar lemak itu dapat diangkut dalam peredaran darah, maka

lemak itu dibuat menjadi larut dengan mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. Ikatan itulah yang disebut sebagai Lipoprotein. Lipoprotein adalah suatu ikatan yang larut dalam air dengan berat molekul tinggi yang terdiri dari lemak (kolesterol, trigliserid dan fosfolipid) dan protein khusus yang dapat mengikat protein (apoprotein).1

Didalam peredaran darah, lipoprotein merupakan suatu kompleks lipoprotein partikel yang terdiri dari 2 bagian yaitu bagian inti yang tidak larut (trigliserida dan ester kolesterol) dan bagian luar yang lebih larut (kolesterol bebas, fosfolipid, dan apoprotein).1

Lipoprotein dibagi menjadi beberapa jenis, sesuai dengan berat jenisnya yang ditentukan dengan cara ultra-sentrifugasi. Berat jenis itu berkisar antara 0,9 g/ml – 1,28 g/ml. Berdasarkan berat jenisnya, lipoprotein dibagi atas:1,2,3

1. Kilomikron, yang berasal dari penyerapan triasilgliserol dalam usus2. Lipoprotein dengan densitas yang sangat rendah atau Very Low Density Lipoprotein (VLDL atau pre-ß-

lipoprotein), yang berasal dari hati untuk mengeluarkan triasilgliserol.3. Lipoprotein dengan densitas sedang atau Intermediate Density Lipoprotein (IDL)4. Lipoprotein dengan densitas rendah atau Low Density Lipoprotein (LDL atau ß-lipoprotein), yang

memperlihatkan tahap akhir dalam katabolisme VLDL5. Lipoprotein dengan densitas tinggi atau High Density Lipoprotein (HDL atau α-lipoprotein), yang terlibat

dalam metabolisme VLDL, kilomikron, dan juga kolesterol.Setiap jenis lipoprotein memiliki fungsi yang berbeda dan dipecah serta dibuang dan dipecah dengan cara yang

sedikit berbeda. Misalnya, kilomikron berasal dari usus dan membawa lemak jenis tertentu yang telah dicerna dari usus ke dalam aliran darah Serangkaian enzim kemudian mengambil lemak dari kilomikron yang digunakan sebagai energi atau untuk disimpan di dalam sel-sel lemak. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah

_____________________________________________________________________Kepaniteraan Gerontologi MedikFakultas Kedokteran TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan, CibuburPeriode 10 September 2007- 13 Oktober 2007

198

Page 3: 10. Hiperlipidemia

Hiperlipidemia Hariandy, S. Ked (406057125)________________________________________________________________________

diambil) dibuang dari aliran darah oleh hati.2 Kadar relatif lipid dan protein berbeda-beda pada setiap kelas tersebut. Dari keempat kelas lipoprotein yang ada, LDL yang paling tinggi kadar kolesterolnya, kilomikron dan VLDL paling tinggi kadar trigliseridanya, sedangkan kadar protein tertinggi terdapat pada HDL.4

Selain dengan ultra-sentrifugasi lipoprotein juga dapat dibedakan dengan cara elektroforesis, yaitu :1

1. Beta lipoprotein (LDL)2. Pre-beta lipoprotein (VLDL)3. Alfa lipoprotein (HDL)4. Broad beta (beta VLDL atau IDL)

III. PATOFISIOLOGIIstilah hiperlipidemia menyatakan peningkatan kolesterol dan atau trigliserida serum diatas batas normal.

Penyebab utama hiperlipidemia adalah obesitas, asupan alkohol yang berlebihan, diabetes melitus, hipotiroidisme, dan sindrom nefrotik.4

Patogenesis berbagai jenis lipid terhadap terjadinya aterosklerosis:1

1. Kolesterol TotalPeningkatan kadar kolesterol total berperan penting, kuat dan konsisten terhadap patogenesis atau

resiko terjadinya PJK.2. Kolesterol LDL

LDL berperan paling penting terhadap resiko terjadinya aterosklerosis karena LDL mengangkut + 70-80% dari kolesterol total.

Dalam kedaan fisiologis, LDL masuk ke sel-sel perifer dan ditangkap oleh respotor LDL di sel-sel perifer tersebut. Pada penyakit Hiperkolesterolemia familial, reseptor LDL sedikit sehingga banyak yang tidak tertangkap oleh reseptor LDL, akibatnya kadar LDL meningkat dan lama di sirkulasi dan kemungkinan teroksidasi lebih besar. LDL teroksidasi inilah yang sangat aterogenik.

3. Kolesterol HDLAdanya korelasi negatif antara kadar kolesterol HDL dengan PJK. HDL mempunyai efek

melindungi jantung, karena berperan dalam reverse cholesterol transport yang mengangkut kolesterol dari jaringan perifer ke hati untuk dikatabolisasi dan diekskresikan melalui empedu.

4. Ratio Kadar Kolesterol Total dengan Kadar Kolesterol HDLAngka 3,5 adalah paling baik alias mempunyai faktor risiko paling kecil, sampai angka 5 masih

dapat ditoleransi, sedangkan >5 adalah faktor resiko yang kuat.5. Trigliserida

Trigliserida akan merupakan risiko bila merupakan manifestasi hiperliporoteinemia tipe III/familial combined hyperlipidemia. Artinya trigliserdia baru berisiko bila ditemukan juga penurunan kadar kolesterol HDL.

Kadar trigliserdia diantara 250 dari 500 mg/dl dianggap berhubungan dengan PJK jika ada penurunan HDL. Kadar trigliserida >1000 mg% dengan kadar kolesterol normal, biasanya disebabkan oleh peningkatan kilomikron, dimana efek aterogeniknya tidak ada, tetapi kemungkinan pankreatitisnya besar.

6. Trias LipidTrias Lipid adalah faktor risiko terkuat untuk terjadinya PJK, yaitu terdiri dari :

Peningkatan kadar kolesterol LDL Peningkatan kadar trigliserida Rendahnya kadar kolesterol HDL

7. ApoliporoteinAda 2 fungsi apoliporotein yaitu :

Meningkatkan lipoprotein pada reseptor sel agar kadar lipoprotein dalam darah tetap normal. Mengaktifkan atau menghambat enzim-enzim plasma yang terlibat dalam penghancuran, pembentukan

dan pengangkutan lipidAda banyak macam apolipoprotein, tetapi beberapa jenis apoprotein utama yang terdapat pada tiap lipoprotein tampak pada tabel 1.

_____________________________________________________________________Kepaniteraan Gerontologi MedikFakultas Kedokteran TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan, CibuburPeriode 10 September 2007- 13 Oktober 2007

199

Page 4: 10. Hiperlipidemia

Hiperlipidemia Hariandy, S. Ked (406057125)________________________________________________________________________

Tabel 1. Komposisi Lipid dan Apoprotein pada Berbagai Fraksi Lipoproteindikutip dari 1

Fraksi Lipoprotein Lipid Utama Apoprotein UtamaKilomikron Tg B48, CKilomikron sisa Tg, Kol B48, C, EVLDL Tg B100, CIDL Tg, Kol B100, ELDL Kol B100HDL Kol A-I, A-II

Yang berperan dalam aterosklerosis adalah Apo A1 pada HDL yang bersifat anti aterogenik dan Apo B pada LDL yang bersifat atrogenik.1

IV. KLASIFIKASI HIPERLIPIDEMIA

1. Hiperlipidemia PrimerHiperlipidemia akibat predisposisi genetik terhadap kelainan metabolisme lipid disebut sebagai hiperlipidemia

primer. Hiperlipidemia primer terbukti terjadi akibat kelainan genetik yang mengode enzim, apoprotein, atau reseptor yang terlibat dalam metabolisme lipid. Keadaan ini biasanya ditemukan secara kebetulan pada waktu check-up kesehatan di laboratorium, karena umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan yang agak berat berupa xantoma.1,4

Klasifikasi menurut WHO 1970 membagi kasus menjadi tipe I sampai V, yang tampak pada tabel 2. Klasifikasi ini sangat praktis, sayangnya klasifikasi ini tidak menunjukkan penyebab hiperlipidemia (primer maupun sekunder), karena fenotipe lipoprotein sering berubah-ubah terutama bila sudah dapat pengobatan.1

Tabel 2 . Klasifikasi Hiperlipoproteinemia menurut WHO 19701,6

Tipe Peningkatan lipoprotein

Peningkatanlipid

Klasifikasi Insiden Hub. Risiko PJK

I Kilomikron Trigliserida Familial hyperkilomikronemia

1:10 -

IIa LDL Kolesterol Familial hypercholesterolemia

1:500 +

IIb LDL + VLDL Kolesterol & Trigliserid

Familial multiple-type hyperlipoproteinemia

1:300 +

III IDL + kilomikron remnan

Kolesterol & trigliserid

Familial dysbetalipoproteinemia

1:100 +

IV VLDL Trigliserida Familial hypertriglyceridemia

1:500 +

V VLDL + Kilomikron

Trigliserida Mixed hypertriglyceridemia

? ?

Terdapat 5 jenis hiperlipoproteinemia yang masing-masing memiliki gambaran lemak darah serta resiko yang berbeda:1. Hiperlipoproteinemia Tipe I

Disebut juga familial hyperkilomikronemia, merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi dan ditemukan pada saat lahir dimana tubuh penderita tidak mampu membuang kilomikron dari dalam darah. Anak-anak dan dewasa muda dengan kelainan ini mengalami serangan berulang berupa nyeri perut, hati dan limpa membesar, serta pada kulitnya terdapat pertumbuhan lemak berwarna kuning-pink (xantoma eruptif). Pemeriksaan darah menunjukkan kadar trigliserida dan kilomikron yang tinggi. Penyakit ini tidak menyebabkan terjadinya aterosklerosis, tetapi bisa menyebabkan pankreatitis, yang bisa berakibat fatal. Penderita diharuskan menghindari semua jenis lemak (baik lemak jenuh, lemak tak jenuh, maupun lemak tak jenuh ganda)5

2. Hiperlipoproteinemia Tipe IIDisebut juga familial hypercholesterolemia, merupakan suatu penyakit keturunan yang mempercepat terjadinya aterosklerosis dan kematian dini, biasanya karena serangan jantung. Kadar kolesterol LDL nya

_____________________________________________________________________Kepaniteraan Gerontologi MedikFakultas Kedokteran TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan, CibuburPeriode 10 September 2007- 13 Oktober 2007

200

Page 5: 10. Hiperlipidemia

Hiperlipidemia Hariandy, S. Ked (406057125)________________________________________________________________________

tinggi. Endapan lemak membentuk pertumbuhan xantoma di dalam tendon dan kulit. 1 diantara 6 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 40 tahun dan 2 diantara 3 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 60 tahun. Penderita wanita juga memiliki risiko, tetapi terjadinya lambat. 1 dari 2 wanita penderita penyakit ini akan mengalami serangan jantung pada usia 55 tahun. Orang yang memiliki 2 gen dari penyakit ini (jarang terjadi) bisa memiliki kadar kolesterol total sampai 500-1200 mg/dl dan seringkali meninggal karena penyakit arteri koroner pada masa kanak-kanak. Penderita diharuskan menjalani diet rendah lemak atau tanpa lemak, terutama lemak jenuh dan kolesterol, serta melakukan olahraga secara teratur. Seringkali diperlukan obat penurun lemak untuk mengurangi kadar kolesterol darah yang tinggi.5

3. Hiperlipoproteinemia Tipe IIIDisebut juga familial multiple-type hyperlipoproteinemia. Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang menyebabkan tingginya kadar kolesterol total dan trigliserida. Pada penderita pria, tampak pertumbuhan lemak di kulit pada masa dewasa awal. Pada penderita wanita, pertumbuhan lemak ini baru muncul 10-15 tahun kemudian. Baik pada pria maupun wanita, jika penderitanya mengalami obesitas, maka pertumbuhan lemak akan muncul lebih awal. Pada usia pertengahan, aterosklerosis seringkali menyumbat arteri dan mengurangi aliran darah ke tungkai. Pemeriksaan darah menunjukkan tingginya kadar kolesterol total, trigliserida, dan IDL. Penderita seringkali mengalami diabetes ringan dan peningkatan kadar asam urat dalam darah..Pengobatannya meliputi pencapaian dan pemeliharaan berat badan ideal serta mengurangi asupan kolesterol dan lemak jenuh. Biasanya diperlukan obat penurun kadar lemak. Kadar lemak hampir selalu dapat diturunkan sampai normal, sehingga memperlambat terjadinya aterosklerosis.5

4. Hiperlipoproteinemia Tipe IVDisebut juga familial hypertriglyceridemia. Merupakan penyakit umum yang sering menyerang beberapa anggota keluarga dan menyebabkan tingginya kadar trigliserida dan VLDL. Penyakit ini bisa meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis. Penderita seringkali mengalami kelebihan berat badan dan diabetes ringan. Penderita dianjurkan untuk mengurangi berat badan, mengendalikan diabetes, dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar lemak dalam darah.5

5. Hiperlipoproteinemia Tipe VDisebut juga Mixed hypertriglyceridemia. Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana tubuh tidak mampu memetabolisme dan membuang kelebihan trigliserida sebagaimana mestinya. Pemeriksaan darah menunjukkan tingginya trigliserida, VLDL, dan kilomikron. Selain diturunkan, penyakit ini juga bisa terjadi akibat :

o Penyalahgunaan alkohol

o Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik

o Gagal ginjal

o Makan setelah menjalani puasa selama beberapa waktu

Jika diturunkan, biasanya penyakit ini muncul pada masa dewasa awal, ditemukan sejumlah besar pertumbuhan lemak (xantoma) di kulit, pembesaran hati dan limpa, serta nyeri perut. Biasanya terjadi diabetes ringan dan peningkatan asam urat. Banyak penderita yang mengalami kelebihan berat badan. Komplikasi utamanya adalah pankreatitis, yang seringkali terjadi setelah penderita makan lemak dan bisa berakibat fatal. Pengobatannya berupa penurunan berat badan, menghindari lemak dalam makanan, dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar lemak darah.5

_____________________________________________________________________Kepaniteraan Gerontologi MedikFakultas Kedokteran TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan, CibuburPeriode 10 September 2007- 13 Oktober 2007

201

Page 6: 10. Hiperlipidemia

Hiperlipidemia Hariandy, S. Ked (406057125)________________________________________________________________________

Secara klinis, Hiperlipidemia dibagi atas : Hiperkolesterolemia : Kolesterol Hipertrigliseridemia : Trigliserid Hiperlipidemia campuran : Kolesterol dan trigliserid

2. Hiperlipidemia SekunderHiperlipidemia sekunder adalah peningkatan kadar lipid darah yang disebabkan penyakit tertentu (diabetes

melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar, penyakit ginjal). Hiperlipidemia sekunder merupakan suatu hal yang reversibel, bila kelainan primernya baik, hiperlipidemia akan hilang. Ada juga obat-obatan yang mengganggu metabolisme lemak seperti:1

Penyekat beta Hiperlipoproteinemia tipe IIa/IIb Diuretik Hiperlipoproteinemia tipe IIb,IV Obat-obat KB

Estrogen Hiperlipidemia tipe IVGestagen Hiperlipoproteinemia tipe IIb

Tabel 3. Hiperlipidemia SekunderHiperkolesterolemia Hipertrigliseridemia

HipotiroidismeSindrom NefrotikDisgammaglobulinemiaPorphyriaPenyakit hati

Diabetes melitusObesitasAlkoholismeGagal ginjal kronikDisgammaglobulinemiaGlycogen storage disease

V. FAKTOR RISIKOBeberapa faktor yang dapat mempengaruhi langsung kenaikan kadar lipoprotein adalah:

Diet : kalori total perhari, jumlah kalori dalam lemak, asupan kolesterol yang berlebihan. Antropometrik : ratio berat badan-tinggi badan (obesitas) Kebiasaan merokok, kurang gerak, asupan alkohol yang berlebihan. Ras dan genetika Adanya penyakit lain : Diabetes Mellitus, hipotiroidisme, uremia, sindrom nefrotik, dll.

VI.GEJALA KLINISSebagian besar hiperlipidemia tidak memberikan gejala dan tanda klinis. Namun terdapat beberapa gejala yang

nyata, antara lain xantoma, arkus senilis, lipidemia retinalis, dan kadang-kadang krisis abdomen akut. Hiperlipidemia harus dicurigai dan dicari jika ada manifestasi hiperlipidemia di kulit, serta adanya aterosklerosis dan penyakit jantung koroner prematur.

Manifestasi hiperlipidemia di kulit dapat berupa xantoma planum, xantoma tendinea, xantoma tuberosa, xantoma papuloeruptif (tubero eruptif). Adanya xantoma dapat merupakan petunjuk yang patognomonik untuk kelainan genetik atau kelainan lipoprotein tertentu.

o Xantoma tendinea → khas pada hiperkolesterolemia familial (LDL ↑). Biasanya terdapat pada tendon

achilles, patella, dan punggung tangan.o Xantoma tuberosa, tubero eruptif → khas pada disbetalipoproteinemia ( IDL dan kilomikron remnan ↑)

o Xantoma eruptif → merupakan papula berwarna merah-kuning, biasanya terdapat pada pantat.

o Lipidemia retinalis → pembuluh darah berwarna cream yang terlihat pada fundus mata. Terjadi jika kadar

trigliserida yang tinggi (>2000 mg/dl)

VII. PEMERIKSAAN KELAINAN LIPID

_____________________________________________________________________Kepaniteraan Gerontologi MedikFakultas Kedokteran TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan, CibuburPeriode 10 September 2007- 13 Oktober 2007

202

Page 7: 10. Hiperlipidemia

Hiperlipidemia Hariandy, S. Ked (406057125)________________________________________________________________________

Tabel 4. Indikasi Pemeriksaan LipidKeturunanXantomatosisPenyakit pembuluh darah (koroner/perifer)Diabetes melitusObesitasKurang gerakAlkoholMerokok

HiperurisemiaGagal ginjalPasien hemodialisisSindrom nefrotikHipotiroidismeKolestasisSirosis bilierPankreatitis akutObat-obatan kontraseptik

Pemeriksaan lipid yang harus dilakukan:1

1. Kolesterol total2. Trigliserida3. Standing plasma : keadaan fisis setelah plasma disimpan dalam lemari es selama semalam4. Bila masih meragukan bisa pula diperiksa:

Apolipoprotein Enzim lipolitik LCAT Lp(a), dll

Syarat pemeriksaan lipid adalah pasien puasa 12-14 jam untuk menghilangkan efek pasca absorbsi trigliserida. Dengan ditemukannya penungkatan kadar lemak darah, jangan langsung didiagnosia hiperlipidemia primer tapi singkirkan dulu kemungkinan hiperlipidemia sekunder karena relatif lebih mudah penanggulangannya.1

VIII. KRITERIA DIAGNOSISAda 3 kategori yang menghubungkan kadar lipid dengan besarnya risiko terjadi PJK :1

o Kadar yang diinginkan dan diharapkan masih aman : desirable

o Kadar yang sudah mulai meningkatdan harus diwaspadai untuk mulai dikendalikan : borderline high

o Kadar yang tinggi dan berbahaya untuk pasien : high

Tabel 5. Hubungan Kadar Lipid Dengan Risiko PJKLipid Diinginkan

mg/dlDiwaspadai

mg/dlBerbahaya

mg/dlKolesterol total < 200 200 - 239 > 240Kolesterol LDL Tanpa PJK Dengan PJK

< 130< 100

130 – 159-

> 160-

Kolesterol HDL > 45 35 - 45 < 35Trigliserida Tanpa PJK Dengan PJK

< 200< 150

200 – 399-

> 400-

IX. PENATALAKSANAANKadar kolesterol dan trigliserid sudah cukup untuk dijadikan parameter, kadang perlu juga kadar

kolesterol HDL.1. Diet : Prinsip diet pada pasien dislipidemia:

Pengendalian berat badan : bila pasien gemuk, beri diet rendah kalori + gerak badan hingga mencapai berat badan normal.

Konsumsi karbohidrat kompleks ditingkatkan Penggunaan asam oleat dan asam linoleat

_____________________________________________________________________Kepaniteraan Gerontologi MedikFakultas Kedokteran TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan, CibuburPeriode 10 September 2007- 13 Oktober 2007

203

Page 8: 10. Hiperlipidemia

Hiperlipidemia Hariandy, S. Ked (406057125)________________________________________________________________________

Peningkatan konsumsi buah, asyur dan serat Kurangi garam Bila diet PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) belum menolong pasien dengan kadar

lipid sangat tinggi, boleh dicoba diet tahap 2 NCEP (National Cholesterol edication Program) Diet yang baik bagi pasien dislipidemia pada diabetes pada dasarnya sama dengan pasien dislipidemia

umumPasien dengan hiperlipidemia, pengobatan non-farmakologis (diet dan gerak badan) harus

diusahakan secara maksimal. Baru jika gagal boleh ditambah dengan obat hipolipidemia.1

Tabel 6. Komposisi Diet baku Diabetes dan Diet Tahap 1 dan Tahap 2 NCEP

Nutrien Tahap 1 NCEP Diet PERKENI Tahap 2 NCEP

Karbohidrat (% kalori) 50 60-70 50Protein (% kalori) 15-20 10-15 15-20Lemak (% kalori)Lemak jenuh (% kalori)Lemak tak jenuh gandaLemak tak jenuh tunggal

<30<10<10<10

20-25<10

--

<30<7--

Kolesterol (mg/hari) <300 <300 <200

2. Langkah-langkah Pengelolaan pada Pasien Dislipidemia Dengan Atau Tanpa Penyakit Kardiovaskuler (PKV)1

Pencegahan Primer Penyakit Kardiovaskuler/Usia Dewasa Tanpa PKVA. Dengan atau tanpa 1 faktor risiko PKV

Sasaran : tercapainya kolesterol LDL <160 mg/dl dan tanpa hiperkolesterolemia beratKolesterol total > 240 mg/dl (Kolesterol LDL >160 mg/dl) atau HDL <35 mg/dl atau TG>200 mg/dl

Cari dan obati penyakit sekunder

Kolesterol Total > 240 mg/dl

Terapi diet tahap I selama 3 bulan + latihan fisik → periksa ulang

Kolesterol Total Kolesterol total tetap<240 mg/dl atau LDL <160 mg/dl > 240 mg/dl, LDL>160 mg/dl

Teruskan dietDiet tahap II selama 6 bulan

Kolesterol total > 240 mg/dl

Pertimbangkan terapi obat jika LDL >130 mg/dl atau TG>200mg/dl

B. Dengan > 2 faktor fisiko

_____________________________________________________________________Kepaniteraan Gerontologi MedikFakultas Kedokteran TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan, CibuburPeriode 10 September 2007- 13 Oktober 2007

204

Page 9: 10. Hiperlipidemia

Hiperlipidemia Hariandy, S. Ked (406057125)________________________________________________________________________

Sasaran : tercapainya kadar kolesterol LDL <130 mg/dlKolesterol Total >200 mg/dl (Kolesterol LDL >130 mg/dl) atau TG >200 mg/dl

Cari dan obati penyakit sekunder

Kolesterol total > 200 mg/dl, LDL > 130 mg/dl atau TG >200 mg/dl

Terapi diet Tahap I selama 3 bulan + latihan fisik → periksa ulang

Kolesterol total<200 mg/dl

Kolesterol total >200 mg/dl, LDL>130 mg/dl, TG>200 mg/dl

Teruskan diet Terapi obat+periksa ulang tiap tahun kalau LDL > 130 mg/dl atau TG > 200 mg/dl

P encegahan sekunder : Pasien dengan penyakit kardiovaskuler Sasaran : menurunkan kolesterol LDL hingga <100 mg/dlKolesterol total >200 mg/dl (Kolesterol LDL > 130 mg/dl)

Ciri dan obati penyakit sekunder

Terapi diet selama 3-6 bulan+latihan fisik → periksa ulang

Kolesterol total < 160 mg/dl atau LDL<100 mg/dl

Kolesterol LDL > 100 mg/dl

Teruskan diet Periksa ulangan dalam 6-12 bulan

Tambahkan terapi obat hipolipidemik selama 4-6 minggu dan 3 bulan

3. Obat-obatan hipolipidemik

_____________________________________________________________________Kepaniteraan Gerontologi MedikFakultas Kedokteran TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan, CibuburPeriode 10 September 2007- 13 Oktober 2007

205

LDL > 100 mg/dl LDL < 100 mg/dlObat lebih kuat /terapi kombinasi *kombinasi deriv. Asam fibrat /statin dengan asam nikotinatpantau lebih ketat

Periksa ulang tiap 4 bulan /lebih sering *evaluasi jangka panjang periksa kolesterol total *analisa lipoprotein lengkap dan LDL 1 tahun sekali

Page 10: 10. Hiperlipidemia

Hiperlipidemia Hariandy, S. Ked (406057125)________________________________________________________________________

Terapi tunggal lebih dianjurkan Bila monoterapi gagal, dapat dipertimbangkan terapi kombinasi Merupakan pengobatan jangka panjang sehingga perlu dipertimbangkan cost-benefit ratio pengobatan.

Tabel 7. Obat-Obat Hipolipidemik1,7

_____________________________________________________________________Kepaniteraan Gerontologi MedikFakultas Kedokteran TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan, CibuburPeriode 10 September 2007- 13 Oktober 2007

206

Page 11: 10. Hiperlipidemia

Hiperlipidemia Hariandy, S. Ked (406057125)________________________________________________________________________

Pengobatan Hiperlipidemia Campuran : Untuk hiperlipoproteinemia tipe IIb dan tipe III. Golongan asam fibrat Bila gagal : dikombinasi asam fibrat + golongan resin

Pengobatan kombinasiTerutama pada keadaan :

Kolesterol sangat tinggi Pasien dengan faktor risiko/ faktor risiko keluarga : PJK, perokok berat, gemuk, diabetes, hipertensi.

Diperlukan kombinasi obat yang mampu menurunkan kolesterol sampai 50-60%

_____________________________________________________________________Kepaniteraan Gerontologi MedikFakultas Kedokteran TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan, CibuburPeriode 10 September 2007- 13 Oktober 2007

207

Page 12: 10. Hiperlipidemia

Hiperlipidemia Hariandy, S. Ked (406057125)________________________________________________________________________

DAFTAR PUSTAKA

1. Suyono Slamet, Tjokronegoro Arjatmo. Hiperlipidemia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi Ketiga. Jakarta:Balai Penerbit FKUI;2001. Hal 714-23

2. Hiperlipidemia. Available at:http://www.medicastore.com/

3. Mayes Peter A. Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid. Biokimia Harper. Edisi ke 24. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC;1999. Hal 261.

4. Brown Carol T., Wilson Lorraine M. Penyakit Aterosklerotik Koroner. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Volume I. Edisi 6. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC;2005. Hal 580-2.

5. Hiperlipidemia Herediter. Available at:http://www.medicastore.com

5. Kamaluddin Totong Muhammad. Farmakologi Obat Anti Hiperlipidemia. Available at: http://www.kalbefarma.com

_____________________________________________________________________Kepaniteraan Gerontologi MedikFakultas Kedokteran TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan, CibuburPeriode 10 September 2007- 13 Oktober 2007

208

Page 13: 10. Hiperlipidemia

Hiperlipidemia Hariandy, S. Ked (406057125)________________________________________________________________________

RANGKUMAN HIPERLIPIDEMIA

HIPERLIPIDEMIAHiperlipidemia adalah keadaan yang ditandai dengan peningkatan kadar lemak dalam darah (kolesterol, trigliserida, atau keduanya) diatas normal.Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh.

JENIS LIPOPROTEINLemak umumnya tidak larut dalam air, agar lemak itu dapat diangkut dalam peredaran darah, maka

lemak itu dibuat menjadi larut dengan mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. Ikatan itulah yang disebut sebagai Lipoprotein. Lipoprotein adalah suatu ikatan yang larut dalam air dengan berat molekul tinggi yang terdiri dari lemak (kolesterol, trigliserid dan fosfolipid) dan protein khusus yang dapat mengikat protein (apoprotein).1. Trias Lipid

Trias Lipid adalah faktor risiko terkuat untuk terjadinya PJK, yaitu terdiri dari : Peningkatan kadar kolesterol LDL Peningkatan kadar trigliserida Rendahnya kadar kolesterol HDLSecara klinis, Hiperlipidemia dibagi atas : Hiperkolesterolemia : Kolesterol Hipertrigliseridemia : Trigliserid Hiperlipidemia campuran : Kolesterol dan trigliserid

2. Hiperlipidemia SekunderPenyekat beta Hiperlipoproteinemia tipe IIa/IIb Diuretik Hiperlipoproteinemia tipe IIb,IV Obat-obat KB

Estrogen Hiperlipidemia tipe IVGestagen Hiperlipoproteinemia tipe IIb

FAKTOR RISIKOBeberapa faktor yang dapat mempengaruhi langsung kenaikan kadar lipoprotein adalah:

Diet : kalori total perhari, jumlah kalori dalam lemak, asupan kolesterol yang berlebihan. Antropometrik : ratio berat badan-tinggi badan (obesitas) Kebiasaan merokok, kurang gerak, asupan alkohol yang berlebihan. Ras dan genetika Adanya penyakit lain : Diabetes Mellitus, hipotiroidisme, uremia, sindrom nefrotik, dll.

GEJALA KLINISSebagian besar hiperlipidemia tidak memberikan gejala dan tanda klinis. Namun terdapat beberapa gejala yang

nyata, antara lain xantoma, arkus senilis, lipidemia retinalis, dan kadang-kadang krisis abdomen akut. Hiperlipidemia harus dicurigai dan dicari jika ada manifestasi hiperlipidemia di kulit, serta adanya aterosklerosis dan penyakit jantung koroner prematur.

PENATALAKSANAANKadar kolesterol dan trigliserid sudah cukup untuk dijadikan parameter, kadang perlu juga kadar

kolesterol HDL.1. Diet2. Obat-Obatan Hipolipidemik. Diamana yang dianjurkan adalah 1 jenis saja.

_____________________________________________________________________Kepaniteraan Gerontologi MedikFakultas Kedokteran TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan, CibuburPeriode 10 September 2007- 13 Oktober 2007

209