MODUL PERKULIAHAN Pengantar Teknik Industri POKOK BAHASAN 2.1 Pengendalian Kualitas 2.2 Pengendalian Kualitas Secara Statistik 2.3 Pengendalian Kualitas Secara Variabel 2.4 Pengendalian Kualitas Secara Atribut Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Teknik Teknik Industri 10 MK10230 Ir.Torik , MT Abstract Kompetensi Pengendalian Kualitas adalah suatu sistem pengawasan, analisa dan tindakan yang dilakukan terhadap suatu proses Diharapkan mahasiswa dapat pengenal dan memahami konsep pengendalian kualitas,
22
Embed
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan Penggunaan Grafik Pengendalian Kualitas Secara Proses
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MODUL PERKULIAHAN
Pengantar Teknik Indus tr i
POKOK BAHASAN
2.1 Pengendalian Kualitas
2.2 Pengendalian Kualitas Secara Statistik
2.3 Pengendalian Kualitas Secara Variabel
2.4 Pengendalian Kualitas Secara Atribut
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Teknik Teknik Industri
10MK10230 Ir.Torik , MT
Abstract Kompetensi
Pengendalian Kualitas adalah suatu sistem pengawasan, analisa dan tindakan yang dilakukan terhadap suatu proses
Diharapkan mahasiswa dapat pengenal dan memahami konsep pengendalian kualitas,
pembuatan barang (produk). Metode statistik digunakan sebagai alat pengendalian kualitas.
pengendalian kualitas secara statistik dan penggunaan grafik pengendalian kualitas dalam proses.
Pengendalian Kualitas
Pengendalian Kualitas adalah suatu sistem pengawasan, analisa dan tindakan yang
dilakukan terhadap suatu proses pembuatan barang (produk). Sedangkan kualitas adalah
derajat kepuasan atau kesempurnaan atau kesesuaian dengan tujuan penggunaannya. Jadi
kualitas merupakan jembatan kamunikasi antara konsumen dan produsen.
Pengendalian kualitas bersifat merencanakan, membina, memberi pelayanan
terhadap produk sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
Tugas pengendalian kualitas dalam pabrik :
1. Menentukan standar bagi produk yamg akan dibuat
2. Menilai atas sesuai atau tidaknya barang yang dibuat dengan standar yang
ditentukan
3. Mengadakan tindakan, jika standar tersebut tidak terpenuhi
4. Merencanakan perbaikan, serta pembinaan yang terus menerus untuk menilai
standar yang telah ditetapkan.
Jadi sesungguhnya, pendekatan pengendalian kualitas adalah pengendalian kualitas produk selama dalam proses sampai menjadi barang jadi untuk mencegah adanya kualitas yang rendah, dan bukannya untuk memperbaiki kualitas setelah produk selesai proses.
Mengingat pentingnya kualitas dalam rangka kesuksesan usaha, maka seyogyanyalah
kalau perusahaan mengadakan mekanisme pengendalian yang teratur. Mekanisme tersebut
dapat dibagi dalam tiga tahapan :
1. Pentingnya kualitas yang diinginkan oleh konsumen (design quality)
2. Menetapkan batasan diatas sebagai kualitas standar (standard quality)
3. Menjaga agar selama berlangsung proses, kualitasnya sesuai dengan kualitas standar
yang telah ditetapkan ( maintaining quality )
‘1
3 2Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
Mengenai desain kualitas, yang dimaksud adalah membuat suatu rancangan mengenai
kualitas yang diinginkan. Pembuat rancangan ini penting sebagai langkah awal dalam
program mengendalikan kualitas. Pertanyaan disini adalah, siapa yang berhak menetapkan
desain.
Berdasarkan desain tersebut diatas, langkah berikutnya adalah memformulasikan kualitas
standar, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Bentuk dari formulasi penetapan standar
kualitas dapat dibagi dua kelompok utama, yang dalam bahasa pengendalian kualitas
sering disedut variabel dan atribut.
Pengendalian kualitas tidak selesai dengan telah dibuatnya standar kualitas. Langkah
selanjutnya yang harus diambil adalah menerapkan kualitas standar di atas secara
operasional . Orang menyebut kegiatan ini sebagai mempertahankan kualitas (maintaining
quality). Dalam mempertahan kualitas yang penting dikemukakan adalah aspek disiplin para
pelaksanan aktivitas tersebut. Tanpa sikap disiplin lenyaplah harapan akan kesuksesan
pengendalian kualitas.
Pengendalian Kualitas Secara Statistik
Pengendalian kualitas secara statistik (statistical qualitiy control) adalah alat yang
sangat berguna dalam membuat produk sesuai dengan spesifikasi sejak dari awal proses
hingga akhir proses. Dalam banyak proses produksi, akan selalu ada gangguan yang dapat
timbul secara tidak terduga. Apabila gangguan tidak terduga dari proses ini relatif kecil
biasanya dipandang sebagai gangguan yang masih dapat diterima atau masih dalam batas
toleransi. Apabila gangguan proses ini relatif besar atau secara kumulatif cukup besar
dikatakan tingkat gangguan yang tidak dapat diterima. Gangguan proses kadang-kadang
dapat timbul dari tiga sumber, yaitu mesin yang dipasang tidak wajar, kesalahan operator
(human error), dan bahan baku yang rusak atau tidak sesuai standar. Akibat dari gangguan
tersebut menyebabkan proses produksi tidak dalam keadaan terkendali dan produk yang
dihasilkan tidak dapat diterima. Pengendalian kualitas secara statistik bertujuan untuk
menyelidiki dengan cepat sebab-sebab terjadinya kesalahan dan melakukan tindakan
perbaikan sebelum terlalu banyak produk cacat yang diproduksi.
Beberapa pengertian dalam statistik pada dasarnya hasil suatu kegiatan yang sama jika
diulang tidak akan menimbulkan hasil (X) yang sama.
‘1
3 3Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
Satuan (unit) : Sejumlah tertentu dari objek, item, dsb.
Populasi (Population; universe) : Sejumlah objek, item, dsb yang menggambarkan
kumpulan keseluruhan dari objek, item tersebut.
Variabel : Data tentang mutu yang diperoleh dari pengukuran.
Atribut : Data tentang mutu yang isinya hanya apakah memenuhi persyaratan
(conforming any requirements) atau tidak.
Rentang (Range / Jelajah : R) adalah selisih dari harga terbesar dengan harga terkecil
dari data.
Ada Keragaman (variasi) pada hasil-hasil tersebut.
Sebagian besar keragaman itu bersifat simetris terhadap suatu hasil tertentu. Hasil
tertentu itu disebut rata-rata dari hasil X
Harga rata-rata (average) : penjumlahan aljabar dari semua data dan dibagi oleh
banyaknya data.
Banyaknya Hasil yang lebih kecil dari rata-rata sama dengan banyaknya hasil yang
lebih besar dari rata-rata. Hasil yang sama dengan rata-rata paling banyak terjadi. Jika
banyaknya hasil yang diamati = n buah, dan m buah merupakan hasil rata-rata, maka
ada (n-m)/2 hasil yang lebih kecil dari rata-rata dan ada (n-m)/2 juga hasil yang lebih
dari rata-rata.
Deviasi Standar = Akar pangkat dua dari(jumlah seluruh kuadrat dari selisih setiap data
dengan harga rata-ratanya). Kuadrat dari deviasi standar disebut variance.
Bentuk dasar pengendalian kualitas statistik ditunjukkan oleh grafik yang membuat
garis tengah ( central line = CL ) yang merupakan nilai rata-rata karakteristik kualitas yang
berkaitan dengan keadaan terkontrol. Sedangkan dua garis mendatar yang lain dinamakan
batas pengendalian atas ( upper control limit = UCL ) dan batas pengndalian bawah ( lower
control limit = LCL ). Jika semua proses terkendali maka hampir semua titik-titik sempel
akan berada diantara kedua garis UCL dan LCL. Hal ini berarti proses dianggap dalam
keadaan terkendali, dan tidak perlu diadakan tindakkan apa pun dari proses tersebut.
Tetapi, satu titik sempel terletak di luar garis UCL dan LCL diinterprestasikan bahwa proses
berada di luar kendali dan diperlukan tindakkan penyelidikan dan perbaikan untuk
menghilangkan penyebab terjadinya penyimpangan tersebut.
‘1
3 4Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
1 2 3 4 No. sample
Gambar 10-1 Grafik Pengendalian Kualitas
‘1
3 5Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
Bahu
jala
n
Jurang Jurang
Bahu jalan
UCL
CL
LCL
UCL
x
Grafik pengandalian kualitas secara umum dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe,
yaitu (1) pengendalian kualita variabel, yaitu apabila karakteristik kualitas diukur dan
dinyatakan dalam bilangan. (2) pengendalian kualitas atribut atau sifat, yaitu apabila
karakteristik kualitas tidak dapat diukur dengan skala kuantitas atau bilangan.
Apa keuntungan dari penggunaan grafik pengendalian kualitas ini ?, dari hasil
penelitian terhadap industri di Amerika terdapat beberapa manfaat dari grafik pengendalian
kualitas, yaitu :
1. Grafik pengendalian kualitas adalah teknik yang terbukti dapat meningkatkan
produktifitas.
2. Grafik pengendalian kualitas efektif dalam pencegahan produk cacat.
3. Grafik pengendalian kualitas dapat mencegah penyesuain proses yang tidak perlu.
4. Grafik pengendalian kualitas memberikan informasi tentang kemampuan proses.
Masalahnya adalah bagaimana menentukan pengambilan sempel, apakah
mengambilan ukuran sempel kecil dalam interval waktu pendek atau mengambil ukuran
sempel besar dalam interval waktu yang lebih lama. Kebanyakan industri sekarang ini
senang mengambil ukuran sempel kecil dengan frekuensi yang lebih sering khususnya
untuk proses produksi dengan volume yang lebih tinggi. Dengan berkembangnya teknologi
penginderaan otomatik dan mikro komputer saat ini dimungkinkan untuk mengurangi
frekuensi pengambilan sempel.
Ukuran menentukan frekuensi pengambilan sempel yang lebih tepat, harus
dipertimbangkan beberapa faktor, yaitu biaya pengambilan sempel, kerugian karena
membiarakan proses bekerja dalam keadaan tak terkendali, tingkat produksi dan
probabilitas pergesearan proses akan terjadi.
‘1
3 6Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
Pengendalian Kualitas Secara Variabel
Karakteristik kualitas yang dapat dinyatakan dalam bentuk ukuran angka atau
kuantitatif khususnya untuk produk cukup banyak. Misalnya, dinyatakan dalam ukuran
mikrometer, milimeter, sentimeter, dimensi berat, dimensi volume dan dimensi lainnya yang
dapat diukur. Karakteristik kualitas yang dapat dinyatakan dalam bentuk ukuran angka ini
dinamakan dimensi Variabel. Ukuran variabel ini lebih efisien dalam memberikan informasi
tentang kualitas proses dan lebih banyak digunakan jika dibandingkan dengan dimensi
ukuran atribut atau sifat.
Grafik pengendalian variabel biasanya menggunakan mean-chart atau x - chart, dan
grafik pengendalian untuk rentang dinamakan R - chart.
Kebanyakan teknik yang dikembangkan oleh para ahli statistik untuk analisa data, tetapi
data yang diperoleh dapat digunakan untuk pengendalian kualitas produk.
Metode statistik yang dipakai untuk pengendalian kualitas yang paling umum adalah peta
kendali untuk karakteristik kualitas yang terukur, dalam bahasa teknisnya dinyatakan
sebagai peta _
X – bar (_
X - chart ) dan peta R ( R – chart ).
A. Membuat_
X - chart
Jika kita melakukan pengukuran karakteristik kualitas dengan x1 , x2 , dan xn sempel
berukuran n, maka rata-rata sempel adalah :
x1 + x2 + ...+ xn
_
X =
n
‘1
3 7Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
Jika x adalah berdistribusi normal dengan mean = µ dan standar deviasi untuk subgrup
sempel _
Xσ =
n
σ, maka setiap mean sempel akan terletak diantara nilai UCL dan LCL
dengan menggunakan 3 - sigma ( _
Xσ )sebagai berikut :
UCL = µ + 3 ( _
Xσ ) = µ + 3 (
n
σ)
LCL = µ + 3 ( _
Xσ ) = µ - 3 (
n
σ)
Apabila mean sempel tidak berada diantara UCL dan LCL, hal ini merupakan petunjuk
bahwa mean proses tidak lagi sama dengan µ.
Dalam praktek sesungguhnya, biasanya nilai µ dan tidak diketahui, oleh karena itu
nilai-nilai tersebut harus ditaksir dari sempel pendahuluan.
Misalkan, x1 , x2 , dan xm adalah rata-rata setiap sempel, maka penaksiran terbaik untuk
rata-rata proses (µ) adalah mean keseluruhan, yaitu :
x1 + x2 + ...+ xm
_
X =
m
Dengan demikian _
X akan digunakan sebagai central line = CL dari _
X - chart
UCL = _
X + 3 ( _
Xσ )
CL = _
X
LCL = _
X + 3 ( _
Xσ )
Untuk membuat batas pengendalian, perlu ditaksir standar deviasi ( σ ) dan rentang (R) m
sempel. jika x1 , x2 dan xm adalah sempel berukuran m, maka rentang sempel adalah selisih
nilai observasi terbesar dengan nilai observasi terkecil atau R = xmak - xmin .
Misalkan R1, R2 , dan Rm adalah rentang m sempel, maka rentang rata-ratanya adalah :
R1 + R2 + ... + Rm
‘1
3 8Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
_
R =
m
maka taksiran untuk dihitung dengan cara : Rσ = _
R /d2 dimana d2 untuk berbagai ukuran
sempel dapat dilihat dalam tabel lampiran .
Jika digunakan −x sebagai penaksiran untuk µ dan
_
R /d2 , maka parameter grafik
−x untuk menentukan
−x , UCL dan LCL adalah :
UCL = −x + 3
nd
R
2
_
CL = −x
LCL = −x – 3
nd
R
2
_
Jika, nd2
3 = A2, maka UCL , CL dan LCL di atas dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
UCL =−x + A2
_
R
CL = −x
LCL = −x - A2
_
R
Nilai A2 untuk berbagai ukuran sempel dapat dilihat dalam tabel lampiran.
B. Membuat R - chart
‘1
3 9Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
Dalam menggunakan R-chart, maka parameter grafik R dapat ditentukan dengan mudah,
yaitu CL nya adalah _
R . Untuk menentukan UCL dan LCL atau batas pengendalian perlu
ditaksir nilai Rσ . Jika dianggap bahwa karakteristik kualitas berdistribusi normal, maka
estimasi Rσ dapat diperoleh dari distribusi rentang relatif, yaitu W = R/σ . Jika standar
deviasi W = d2 , maka 2d
R=σ . Untuk rentang standar deviasi nya R adalah σ, oleh karena
σ tidak diketahui maka kita dapat menaksir Rσ dengan menggunakan persamaan Rσ =
_
2
3 Rd
d.
Dengan demikian, jika kita menggunakan batas pengendalian 3-sigma, maka
parameter R-chart dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut :
UCL = _
R + 3 Rσ = _
R + 3 _
2
3 Rd
d =
_
R ( 1 + 3 2
3
d
d )
CL = _
R
LCL = _
R – 3 Rσ = _
R - 3 _
2
3 Rd
d =
_
R ( 1 – 3 2
3
d
d )
Jika dimisalkan faktor batas pengendali adalah
D3 = 1 - 3 (2
3
d
d) dan D4 = 1 + 3 (
2
3
d
d),
maka parameter R-chart dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut :
UCL = _
R D4
CL = _
R
LCL = _
R D3
Konstanta D3 dan D4 untuk berbagai ukuran sempel atau nilai n dapat dilihat dalam tabel
lampiran .
Contoh 10.1. Pembuatan _
X - chart dan R - chart
‘1
3 10Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
PT Plywood pabrik kayu lapis yang berokasi di kalimantan ingin membuat pengendalian
proses dengan menggunakan _
X - chart dan R - chart. Untuk mengetahui bahwa ketebalan
kayu lapis dalam keadaan terkendali, telah dilakuakan pengambilan sempel sebanyak 25
kali dengan ukuran sempel setiap kali pengambilan sebanyak 5 lembar. Data pengambilan
sempel diperlihatkan dalam tabel 10-1.
Tabel 10 -1 Data Pengambilan Sampel kayu lapis PT Playwood