SURVIVAL DAN MORTALITAS - Sisfo Unisla

Post on 11-Apr-2023

0 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

SURVIVAL & MORTALITASOleh:

MUHAMMAD FAKHRI, S.Pi, MP, M.Sc

Email: mfakhri@ub.ac.id or fai.aqua@gmail.com

Webpage: mfakhri.lecture.ub.ac.id

Pendahuluan

• Salah satu cara untuk menentukan survival &

mortalitas individu-individu dalam populasi yaitu

dgn menguji cohort individu dari lahir hingga

mati.

• Cohort adalah kelompok organisme yg memiliki

usia sama yg tumbuh dan bertahan hidup dgn

laju yg sama.

• Populasi biasanya dibentuk oleh organisme-

organisme dari berbagai cohort yg berbeda.

Age class, life table & survivorship curve

• Age class terdiri dari individu-individu pada

umur tertentu.

• Life table menyediakan data berupa jumlah

individu yg hidup pada kelompok umur yg

berbeda & laju mortalitas dan survival pada

umur yg spesifik di kelompok umur tersebut.

• Survivorship curve merupakan representasi

grafik dari jumlah individu yg hidup dalam

populasi pada umur yg berbeda.

Survival rate

Survival rate (kelangsungan hidup) :

1. Proporsi organisme untuk hidup dari waktu ke

waktu.

2. Dipengaruhi umur

Ada 2 cara pendugaan survival :

1) Tabel Kohort (Cohort Life Table)

2) Static Life Table

Metode Survival

• Metode survival (S) adalah dengan membandingkan

ikan yang hidup pada akhir periode (Nt) dengan jumlah

ikan pada awal periode pengamatan (No).

• Formula:

• Dimana N mewakili jumlah yg didapat pada tiap umur

dari contoh yg mewakili; sehingga kecepatan mortalitas

seketika (Z) :

Z = -(log e Nt – log e No)

Z = - log e S = - ln S

No

NtS

Cohort Life Table

• Mengidentifikasi individu-individu yang lahirpada waktu (tahun) yg sama dan mencatatkematian yang terjadi.

• Digunakan untuk organisme yang mudahditelusuri & dicatat; plant, sessile animals danmobile animal on small island

• Kelebihan tabel kohort: mudah dilakukan

• Kekurangannya :

1. Sulit menduga untuk organisme yang siklus

hidup panjang dan mobile.

2. Rumit bila terjadi perubahan lingkungan

Age class

(years)

Survivors at

beginning

of year

Number of

deaths

Survival

rate

0-1 100 25 ?

1-2 75 50 ?

2-3 25 25 ?

3-4 0

Static life table

• Static life table dapat dibuat dgn mengetahui atau mengestimasi usia saat kematian individu-individu dari suatu populasi.

• Digunakan untuk organisme yang mudah ditentukan umurnya : fish (otolith), trees (tree rings), turtles (carapace) & some mammals.

• Kelebihan : a) tidak membutuhkan kelompok umur yang sama, b) data bisa diambil secara random

• Kekurangan: Harus tahu umur tiap individu saat mati.

Contoh static life table

Survivorship Curves

• Type I populations experience

greatest mortality at older ages

(Some plants & most mammals

have high survivorship of young)

• Type II have a constant death

rate per unit time (Some birds &

amphibians have a more

constant survivorship or mortality

through life), and

• Type III populations have

mortality concentrated at the

youngest ages (Many plants,

invertebrates, amphibians, and

fish have very low survivorship

as juveniles).

Contoh survival tahunan populasi

• Suatu populasi dengan mortalitas yg tetap akan

mempunyai jumlah rekruit yg tetap sama dgn ikan mati.

• Sebagai contoh: kita duga survival tahunan populasi

ialah 50%.

• Jika tiap tahun ada 1.000 ikan yg masuk ke dlm

populasi, kemudian stelah 11 tahun populasi itu akan

mempunyai struktur umum:

Umur : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Jumlah ikan : 1000 500 250 ? 62 31 16 ? 4 2 1

Distribusi frekuensi umur hasil dari 50% &

rekruitmen yg konstan 1000 anak/tahun

Contoh Populasi Tipe III

Mortalitas

• Ada 2 cara untuk menduga mortalitas :

1.Mempertimbangkan populasi yang

dipanen sebagai pengukuran jumlah

eksploitasi,

2.Mempertimbangkan beberapa usaha alat

penangkapan tertentu yang proporsional

dengan kekuatan fishing mortality

Kecepatan Eksploitasi

• Kecepatan eksploitasi atau pendugaan kematian karena

fishing (fishing mortality) merupakan kemungkinan ikan

mati karena penangkapan perikanan selama periode

tertentu.

Contoh :

• Populasi terdiri dari 1.000 ekor ikan pada awal musim

penangkapan. 350 diambil pada waktu penangkapan,

→ Maka kecepatan eksploitasi atau dugaan kematian

karena perikanan adalah :

= 350/1000

= 0,35

• Jadi, kecepatan eksploitasi adalah total hasil tangkapan

dibandingkan dengan besarnya populasi awal.

• Jika diketahui nilai keduanya, maka ratio di atas

merupakan nilai parameter dan bukan dugaan.

• Salah satu metode untuk menghitung survival &

mortalitas adalah pengetahuan umur ikan dalam

populasi tersebut. Marking dan tagging juga sangat

membantu dalam penghitungan survival dan mortalitas.

• Misal, pada awal tahun populasi ikan tersebut 1.000

ekor. Pada akhir tahun atau awal tahun berikutnya,

diketahui populasi ikan tersebut ternyata hanya 200

ekor. Disini, laju mortalitas = A

Dimana ;

• A = laju mortalitas,

• No = jumlah ikan awal pengamatan

• Nt = jumlah ikan akhir pengamatan

No

NtNoA

)(

Kecepatan Mortalitas Seketika (Z)

• Perhitungannya berdasarkan waktu satu tahun adalah

logaritma natural dari survival dengan tanda yang

berlawanan :

Z = - Ln S

= - Ln

Nt = No e –Zt

Untuk t = 1, maka = e -Z

S = e –Z

Ln S = - Z

No

Nt

No

Nt

• Mortalitas ini adalah jumlah semua kekuatan

mortalitas dalam populasi. Mortalitas populasi

antara lain adalah berasal dari mortalitas yang

disebabkan oleh fishing (F) dan mortalitas alami

(M).

• Dalam hal ini

Z = F + M

Nt = No x e –Zt

= No x e –(F+M)t

= No x e –Ft x e –Mt

Bagian – bagian dari mortalitas :

1. Diambil oleh orang (fishing)

2. Pemangsaan,

3. Penyakit,

4. Kecelakaan, bencana alam dll

• Bagian-bagian tersebut dikelompokkan dalam 2

kelompok :

– mati karena perikanan (F), dan

– mati alami (M)

• Sehingga, Survival adalah peluang untuk hidup dalam

satu saat tertentu yg sama dgn peluang tidak ditangkap

(e –Ft) & peluang tidak mati secara alami (e –Mt).

• Mortalitas merupakan salah satu pelengkap dari

Survival.

• Hubungan mortalitas karena penangkapan dan alami

adalah :

• Jika mortalitas karena fishing = F, maka dugaan

mortalitas karena fishing = E.

• Bila mortalitas karena alami = M, maka dugaan

mortalitas karena alami = D.

• Kecepatan mortalitas seketika (Z), kecepatan survival

(S)

Z

FSE

)1(

Z

MSD

)1(

Contoh Soal

Dalam suatu perairan telah ditebar 1.000 ekor ikan. Satu

tahun kemudian dipanen ada 600 ekor ikan. Selama

setahun itu terjadi penangkapan 50 hari usaha

penangkapan. Dalam 50 hari itu telah ditangkap 100 ekor

(E = 0,1) dan ikan mati alami sebanyak 300 ekor (D = 0,3).

Hitunglah mortalitas karena fishing (F) dan mortalitas

karena alami (M) !

S = 600/1000

= 0,6

Dimana:

S = e –Zt

- Ln 0,6 = - Z

= - 0,511

Z = 0,511

Sehingga kematian akibat fishing (F) dan alami (M):

= 0,128

= 0,383

)6,01(

)511,01,0(

xF

)1( S

DZM

)6,01(

511,03,0

x

:

Latihan Soal

1. Pada awal tahun ditebar populasi ikan lele di kolam

5.000 ekor. Pada akhir tahun atau awal tahun

berikutnya, diketahui populasi ikan tersebut ternyata

hanya 3.500 ekor. Berapa survival (S) dan mortalitas

(A) ikan lele tersebut ?

2. Dalam suatu kolam telah ditebar 2.000 ekor ikan. Satu

tahun kemudian dipanen ada 1.300 ekor ikan. Selama

setahun itu terjadi penangkapan 80 hari usaha

penangkapan. Dalam 80 hari itu telah ditangkap 200

ekor (E = 0,1) dan ikan mati alami sebanyak 500 ekor

(D = 0,25).

Hitunglah mortalitas karena fishing (F) dan mortalitas

karena alami (M) !

TERIMA KASIH

top related