Transcript
Tugas Alat dan Kapal Penangkapan Ikan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kapal didefinisikan sebagai kendaraaan air dengan bentuk dan jenis apapun,
yang digerakkan dengan tenaga mekanik, tenaga angin, termasuk kendaraan yang
berdaya dukung dinamis, kendaraan dibawah permukaan air, serta alat apung,
bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah. Sementara itu, yang dimaksud
dengan kapal perikanan didefinisikan sebagai kapal atau perahu atau alat apung
lainnya yang digunakan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan termasuk
melakukan survei atau eksplorasi perikanan. Kapal perikanan terbagi menjadi 6
kategori, yaitu : Kapal penangkap ikan, Kapal pengangkut ikan, Kapal pengolah ikan,
Kapal latih perikanan, Kapal penelitian atau eksplorasi perikanan, dan Kapal
pendukung operasi penangkapan ikan.
Kapal trawl termasuk ke dalam jenis kapal penangkap ikan yang secara
khusus dipergunakan untuk menangkap ikan termasuk menampung, menyimpan,
mendinginkan atau mengawetkan ikan. Kapal trawl adalah kapal yang secara khusus
dirancang dan dibangun untuk menangkap ikan dengan alat tangkap jenis Trawl atau
sering disebut juga pukat harimau. Kapal yang digunakan untuk trawl disebut pukat
harimau. Jenis-jenis trawl yang digunakan kapal trawl ada tiga jenis, yaitu: Stern
trawl, Side trawl, dan Double rig trawl.
Alat tangkap dalam bidang perikanan sangat berhubungan dengan kapal
penangkapan ikan, karena kapal penangkapan ikan dapat dengan cepat dan mudah
menarik alat kapal ikan. Selain itu, dapat memaksimalkan hasil pekerjaan. Jenis alat
tangkap pada kapal penangkapan ikan dapat mempengaruhi jenis hasil tangkapan
ikan.
1
Tugas Alat dan Kapal Penangkapan Ikan
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui rancang bangun kapal trawl
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis kapal trawl
3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis trawl yang digunakan pada kapal trawl
4. Mahasiswa dapat mengetahui bagian - bagian kapal trawl
2
Tugas Alat dan Kapal Penangkapan Ikan
BAB II
PEMBAHASAN
Kapal trawl termasuk ke dalam jenis kapal penangkap ikan yang secara
khusus dipergunakan untuk menangkap ikan termasuk menampung, menyimpan,
mendinginkan atau mengawetkan ikan. Kapal trawl adalah kapal yang secara khusus
dirancang dan dibangun untuk menangkap ikan dengan alat tangkap jenis Trawl atau
sering disebut juga pukat harimau.
Kapal pukat hela (trawler) adalah kapal yang didesain untuk menghela pukat
hela di belakang kapal. Umumnya kapal-kapal pukat hela memiliki geladak kerja di
buritan kecuali untuk kapal hasil modifikasi dari kapal lain (kapal-kapal niaga) yang
digunakan untuk mengoperasikan kapal pukat hela samping (side trawl). Kapal pukat
hela belakang (stern trawl) dan kapal pukat hela samping dapat digunakan untuk
mengoperasikan trawl dasar, pertengahan dan permukaan.
Bangunan atas (superstructure) ditempatkan di haluan dan geladak kerja di
buritan. Ada juga kapal pukat hela yang dilengkapi dengan net drum dan Gilson-
winche untuk menggulung jaring trawl dan menangani hasil tangkapan. Umumnya
kapal pukat hela dilengkapi dengan dua buah tiang gantungan dengan balok penarik
yang dipasang di tiang buritan sebagai block penghantar tarikan. Hasil tangkapan ada
yang langsung ditangani di atas dek dan untuk kapal-kapal pukat hela yang berukuran
besar dilakukan di bawah dek (working space).
Berdasarkan segi operasinya terdapat tiga jenis trawl, diantaranya :
1.Stern trawl, yaitu trawl yang pada waktu operasinya ditarik pada sisi kapal.
2.Side trawl, yaitu trawl yang ditarik pada bagian belakang kapal.
3.Double rig trawl, yaitu trawl yang ditarik melalui dua rigger yang dipasang pada
kedua lambung kapal.
3
Tugas Alat dan Kapal Penangkapan Ikan
2.1 Jenis – Jenis Kapal Trawl
2.1.1 Kapal pukat hela belakang (stern trawl)
Gambar 1. Kapal pukat hela belakang
Jenis kapal ini dapat berukuran hingga 200 GT. Kapal-kapal berukuran ≥ 300
GT dilengkapi dengan slip way dan roller di buritan yang berfungsi sebagai alur
pukat hela dari dan ke kapal.
Gambar Kerangka Kapal pukat hela belakang
Jenis Kapal Bag. Ciri Fisik Kapal Letak/Posisi Orientasi
Kapal pukat hela
belakang
A BangunanAtas/Rumah
Geladak( super
structure / deckhouse)
Tengah/ haluan
kapal
Melintang
kapal(tranverse)
B Gawang/tiang
penggantung
Buritan kapal Melintang
kapal(tranverse)
4
Tugas Alat dan Kapal Penangkapan Ikan
(Gallow / Gantry)
C Pangsi pukat /
penggulung jaring
(trawl winch)
Di depan
bangunan atas
Melintang
kapal(tranverse)
D Batang angkut
(derrick boom)
Di depan
bangunan atas
Melintang dan
memanjang kapal
( tranverse dan
longitudinal)
E Tempat peluncur
jaring/rampa (ramp)
Buritan kapal
Memanjang kapal
2.1.2 Kapal pukat hela samping (side trawl)
Gambar 2. Kapal pukat hela samping
Kapal pukat hela samping adalah kapal yang didesain untuk mengoperasikan
pukat hela dari samping terutama saat tahapan setting dan hauling. Sedangkan
tahapan towing dihela di belakang kapal seperti pada umumnya kapal-kapal pukat
hela pada umumnya.
5
Tugas Alat dan Kapal Penangkapan Ikan
Gambar Kerangka Kapal pukat hela samping
JenisKapal Bag. Ciri Fisik Kapal Letak/Posisi Orientasi
Kapal pukat
hela samping
A Bangunan Atas (super
structure)
Buritan / tengah
kapal
Melintang kapal
(tranverse)
B Gawang/tiang
penggantung(gallow/
gantry)
Sisi buritan dan
haluan kapal (port
side atau starboard)
Melintang kapal
(tranverse)
C Pangsi pukat /
penggulung jaring
(trawl winch)
Di depan bangunan
atas
Melintang kapal
(tranverse)
D Batang angkut (derrick
boom)
Di belakang
bangunan atas
Melintang dan
memanjang
kapal (tranverse
dan longitudinal)
2.1.3 Kapal pukat hela rig ganda (double rigger trawl)
Gambar 3. Kapal pukat hela rig ganda
6
Tugas Alat dan Kapal Penangkapan Ikan
Kapal hela rig ganda (double rig trawl – out rigger trawl) atau dikenal juga
dengan pukat udang, didesain untuk menghela dua atau lebih pukat hela untuk
menangkap udang di belakang kapal melalui dua buah rig yang dipasang menjorok ke
kiri dan kanan lambung kapal.
Gambar Kerangka Kapal pula hela ganda
Jenis Kapal Bag. Ciri Fisik Kapal Letak/Posisi Orientasi
Kapal pukat
hela ganda
A Bangunan Atas / Rumah
Geladak ( super
structure / deckhouse)
Haluan/tengah
kapal
Melintang
kapal
B Batang Rentang/batang
angkut (Rig/derrick
boom)
Tengah/buritan
kapal
Melintang dan
memanjang
kapal
(tranverse dan
longitudinal)
C Pangsi pukat / penggulung
jaring (trawl winch)
Dibelakang
bangunan atas
Memanjang
kapal
7
Tugas Alat dan Kapal Penangkapan Ikan
2.2 Dimensi/ ukuran utama kapal
Untuk mengukur dimensi utama kapal, sebaiknya bangunan konstruksi kapal
dalam keadaan lunas rata (even keel) dan diupayakan bangunan konstruksi kapal
berada di atas galangan kapal. Hal ini disebabkan untuk memudahkan pengukuran
panjang garis air dan panjang garis tegak kapal serta kedalaman kapal yang berada di
bawah permukaan air laut. Adapun pengertian teknis mengenai dimensi/ ukuran
utama dan koefisien bentuk kapal adalah sebagai berikut :
a. Panjang kapal
1) Panjang seluruh kapal (Length over all, Loa) adalah jarak mendatar antara ujung
depan linggi haluan sampai dengan ujung belakang linggi buritan kapal.
8
Tugas Alat dan Kapal Penangkapan Ikan
2) Panjang garis geladak kapal (Length deck line, Ldl) adalah jarak mendatar antara
sisi depan linggi haluan sampai dengan sisi belakang linggi buritan yang diukur pada
garis geladak utama atau geladak kekuatan.
3) Panjang garis air kapal (Length water line, Lwl) adalah jarak mendatar antara sisi
belakang linggi haluan sampai dengan sisi depan linggi buritan, yang diukur pada
garis air muatan penuh.
4) Panjang garis tegak kapal (Length between perpendicular, Lbp) adalah jarak
mendatar antara garis tegak haluan sampai dengan garis tegak buritan/ sumbu poros
kemudi kapal, yang diukur pada garis air muatan penuh.
5) Panjang kapal (Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 6 Tahun 2005
tentang Pengukuran Kapal, p) adalah panjang yang diukur pada 96 % dari panjang
garis air dengan sarat 85 % dari ukuran dalam terbesar yang terendah diukur dari
sebelah atas lunas, atau panjang garis air tersebut diukur dari linggi haluan sampai ke
sumbu poros kemudi, apabila panjang ini yang lebih besar.
b. Lebar kapal
1) Lebar maksimum kapal (Breadth maximum, Bmax) adalah jarak mendatar antara
sisi-sisi luar dari pisang-pisang atau fender kapal, yang diukur pada lebar kapal
terbesar.
2) Lebar garis geladak kapal (Breadth deck line, Bdl atau Breadth moulded, Bmld)
adalah jarak mendatar antara sisi-sisi luar kulit kapal, yang diukur pada garis tepi
geladak dan dipertengahan panjang garis tegak kapal.
3) Lebar garis air kapal (Breadth water line, Bwl) adalah jarak mendatar antara sisi-
sisi luar kulit kapal, yang diukur pada garis muatan penuh dan dipertengahan panjang
garis tegak kapal.
c. Tinggi kapal
1) Tinggi maksimum kapal (Height atau Depth maximun, Hmax atau Dmax) adalah
jarak vertikal atau tegak antara garis dasar/ garis sponeng bawah sampai dengan garis
atau sisi atas pagar kapal, yang diukur pada pertengahan panjang garis tegak kapal.
9
Tugas Alat dan Kapal Penangkapan Ikan
2) Tinggi kapal atau tinggi geladak kapal (Height, H atau Depth, D) adalah jarak
vertikal atau tegak antara garis dasar/ garis sponeng bawah sampai dengan garis atau
sisi atas geladak pada garis tepi geladak utama, yang diukur pada pertengahan
panjang garis tegak kapal.
3) Sarat air kapal (Draught atau draft, d) adalah jarak vertikal/ tegak antara garis dasar
sampai dengan garis air muatan penuh atau tanda lambung timbul kapal untuk garis
muat musim panas, yang diukur pada pertengahan panjang garis tegak kapal.
2.2.1 Bagian-Bagian Kapal Trawl
Dinghy : Perahu kecil yang sebagian besar digunakan untuk manuver
kapal yang lebih besar
Stack : Perangkat yang digunakan untuk mengeluarkan asap
Masthead light : Cahaya putih yang ditempatkan diatas tiang bagian depan
dan tengah bagian belakang kapal
Radar : Alat yang digunakan untuk mendeteksi objek melalui penggunaan
dari gelombang elektromagnetik
10
Tugas Alat dan Kapal Penangkapan Ikan
Navigation bridge : Alat yang digunakan untuk mengangkat bagian atas
kapal yang dioperasikan perahu
Hawsehole : Lubang kecil di lambung kapal yang digunakan untuk
mengeluarkan kabel dan rantai
Waterline : Tingkat sampai dimana lambung kapal terendam
Anchor : Baja atau besi yang dipasangi rantai yang melekat pada kapal
Fishing deck : Bagian atas kapal yang digunakan untuk memancing
Docking bridge : Bagian atas kapal dimana perahu dioperasikan
Wind lass : Alat yang digunakan untuk menggulung kabel
Fishing position : Tempat yang digunakan untuk memancing
2.2.2 Hubungan Dimensi Dan Fungsi Pada Kapal Perikanan
Perbandingan Ukuran Utama
Kapal penangkap ikan , merupakan komponen terpenting dalam unit
penangkapan ikan mengingat bahwa sebagian besar modal yang ditananmkan dalam
usaha penangkapan ikan adalah biaya pembuatan kapal.
Dalam tata perencanaan kapal penangkap ikan setidaknya menenyukan
terlebih dahulu jenis usaha (gill net, longline, purse seine, ragam pukat dll.) kemudian
diikuti penetapan ukuran (ukuran utama, displacement, GT dan parameter lain)
kecepatan dan tenaga penggerak kapal penangkap ikan.
Dalam perhitungan teknis kapal penangkap ikan terdapat keterkaitan atau
toleransi yang kuat dalam penetapan ukuran, kecepatan dan tenaga penggerak kapal
penangkap ikan.
Parameter-parameter tersebut perlu dikaitkan dengan keserasian alat tangkap
dan pengoprasiannya agar dicapai efisiensi yang baik. Selain itu, untuk memntukan
pemilihan ukuran secara tepat hal yang berkaitan dengan alat dan metode
penangkapan yang telah ditetapkan, perlu dipertimbangkan dengan kebutuhan ruang
kerja selama pengoprasian alat tangkap berlangsung, lama operasi setiap trip, daerah
penangkapan serta perkiraan hasil tangkap dan produksi penagkapan yang
dikehendaki.
11
Tugas Alat dan Kapal Penangkapan Ikan
Keserasian alat dan metode penangkapan ikan dapat membantu menetapkan
pilihan desain kapal yang dikehendaki sehinggaakan diperoleh hasil konstruksi kapal
yang efisien untuk usaha penangkapan ikan.
Parameter ukuran, kecepatan, dan tenaga penggerak dalam kapal perikanan
dinotasikan dalam perabndingan-perbandingan yng akan menghasilkan nilai-nilai
tertentu yang dapat dijadikan pedoman dalam merancang kapal perikanan.
Perbandingan ukuran utama kapal digunakan untuk perencanaan pembangunan kapal,
sebagai contoh untuk ukuran utama panjang kapal (L) mempunyai pengaruh pada
kecepatan kapal dan pada kekuatan memanjang kapal:
1. Perbandingan L/B, mempunyai nilai besar berpengaruh pada kapal yang
dirancang untuk kecepatan tinggi dan mempunyai perbandingan ruangan yang
baik, namun dapat mengurangi kemampuan oleh gerak kapal dan mengurangi
stabilitas.
2. Perbandingan L/B, mempunyai nilai kecil akan memberikan kemampuan
stabilitas yang lebih baik, namun dapat memperbesar tahanan kapal.
3. Perbandingan L/H, mempunyai nilai besar akan mengurangi kekuatan
memanjang kapal dan sebaliknya bila mempunyai nilai kecil akan meanmbah
kekuatan memanjang kapal. Untuk perbandingan ini, biro klasifikasi
indonesia (BKI) 2004 mensyaratkan sebagai ratio L/H sebagai berikut:
a. Perbandingan L/H = 14, dipersyaratkan untuk kapal daerah pelayaran
samudera
b. Perbandingan L/H = 15, dipersyaratkan untuk kapal daerah pelayaran
pantai
c. Perbandingan L/H = 17, dipersyaratkan untuk kapal daerah pelayaran
lokal
d. Perbandingan L/H = 18, dipersyaratkan untuk kapal daerah pelayaran
terbatas
2.2.3 Hubungan Kapal Dengan Alat Tangkap Pukat Hela
12
Tugas Alat dan Kapal Penangkapan Ikan
Jaring trawl adalah jenis alat penangkap ikan termasuk kelompok jaring /
pukat hela yang menggunakan alat bantu bukaan mulut jaring berupa gawang (beam)
atau papan pembuka (otter board) dan cara pengoperasiannya dihela (towing) oleh
kapal.
Walaupun di indonesia alat tangklap ini sudah dilarang sejak diterbitkannya
Kepres No. 39 / thn. 1980, akan tetapi dalam praktek dilapangan masih terdapat
pengoperasian alat yang dapat dikategorikan sebagai pukat hela, seperti
pengoperasian beberapa jenis modifikasi dari pukat tarik (dogol, arad, sotok, lampara
dasar, dll) yang dilengkapi beam atau otter board, pukat udang (BED trawl), serta
pukat ikan.
Pukat hela dapat dibagi menjadi beberapa macam dan tipe. Dalam
pembahasan inio diuraikan mengenai faktor – faktor penting yang erat hubungannya
terhadap daya kecepatan dan stabilitas kapal dengan faktor- faktor utamanya yang
menyangkut :
1. Tahanan jaring, yang mana sangat erat hubungannya untuk penentuan daya
penggerak, kecepatan tarik dan kecepatan kapal.
2. Ukuran, volume, dan berat jaring, volume dan berat peralatan bantu, yang
mana merupakan suatu parameter yang erat hubungannya terhadap meta
centre atau stabilitas kapal.
2.3 Lokasi Operasi Kapal Pukat Hela di Indonesia
2.3.1 Daerah Pengoperasian Kapal Trawl
Daerah penangkapan atau pengoperasian Kapal Pukat Hela hanya di perairan
yang membentang dari perairan Kalimantan Timur bagian utara adalah perairan yang
membentang dari perairan Kabupaten Tarakan dengan koordinat 3º 10’ L.U. sampai
dengan perairan terluar pulau Sebatik.
Jalur-jalur penangkapan yaitu Jalur I, meliputi perairan di atas 1 (satu) mil
sampai dengan 4 (empat) mil yang diukur dari permukaan air pada surut terendah
yang hanya diperbolehkan bagi pengoperasian kapal pukat hela dengan ukuran
sampai dengan 5 (lima) gross tonnage (GT).
13
Tugas Alat dan Kapal Penangkapan Ikan
Dan Jalur II, meliputi perairan di atas 4 (empat) mil sampai dengan 12 (dua
belas) mil yang diukur dari permukaan air pada surut terendah yang hanya
diperbolehkan bagi pengoperasian kapal pukat hela dengan ukuran sampai dengan 30
(tiga puluh) GT.
Setiap Kapal Pukat Hela yang wilayah operasinya di jalur I dapat beroperasi
di jalur II dan/atau di atas 12 (dua belas) mil, dan kapal pukat hela yang wilayah
operasinya di jalur II dapat beroperasi di atas 12 (dua belas) mil. Dan sebaliknya
Setiap kapal pukat hela yang wilayah operasinya di jalur II dilarang beroperasi di
jalur I.
2.3.2 Hasil Tangkapan
Hasil tangkapan utama dari trawl adalah ikan demersal yang dapat berupa
udang rebung (Penaeus merguensis), udang windu (P. monodon), udang dogol
(Metapenaeus ensis), udang krosok (Para penaeopsis spp.), bulu ayam (Setipinna
spp.), pepetek (Leiognathus spp.), gulamah (Sciena spp.), nomei (Harpodon spp.),
rajungan (Portunus pelagicus), cumi-cumi (Loligo spp.) dan sotong (Sepia spp.)
(Subani 1989).
14
Tugas Alat dan Kapal Penangkapan Ikan
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Kapal trawl termasuk ke dalam jenis kapal penangkap ikan yang secara
khusus dipergunakan untuk menangkap ikan termasuk menampung, menyimpan,
mendinginkan atau mengawetkan.
Jenis – Jenis Kapal Trawl
Kapal pukat hela belakang (stern trawl)
Kapal pukat hela samping (side trawl)
Kapal pukat hela rig ganda (double rigger trawl)
3.2 Saran
Alat yang digunakan dalam setiap penangkapan sebaiknya di sesuaikan
dengan kapal yang digunakan dan target tangkapan yang diinginkan. Ukuran, berat
dan juga material kapal yang digunakan akan menentukan berapa banyak jumlah dan
jenis tangkapan yang akan diperoleh. Selain itu, untuk mendapatkan hasil yang
maksimal diperlukan kesesuaian antara kapal dan alat tangkap yang digunakan. Agar
hasil yang diperoleh dapat sampai ke darat dengan kualitas yang masih bagus, maka
diperlukan juga penyimpanan yang sesuai untuk setiap hasil tangkapan yang
diperoleh saat masih di kapal, agar kualitas hasil tangkapan tetap baik.
15
Tugas Alat dan Kapal Penangkapan Ikan
DAFTAR PUSTAKA
David. 2012. Nautika Perikanan Laut "NPL" Adalah Andalan Qu. Diakses tanggal
20 September 2012. http://davidkaubanase.blogspot.com/2012/03/alat-tangkap-
trawl.html
Mukhtar. 2008. Mengenal Pukat Hela. Diakses tanggal 20 September 2012.
http://mukhtar-api.blogspot.com/2008/09/mengenal-pukat-hela.html
Apriani, Ita. 2012. Otter Trawl. Diakses tanggal 21 September 2012.
http://itaapriani.blogspot.com/2012/05/ottertrawl.html
Muliana. 2012. Kapal Perikanan. Diakses tanggal 21 September 2012.
http://muliana567.blogspot.com/2012/06/kapal-perikanan.html
16
top related