Laporan hasil Tanaman
Post on 27-Dec-2015
71 Views
Preview:
DESCRIPTION
Transcript
LAPORAN PRATIKUM
REKAYASA PROSES PRODUKSI HASIL TANAMAN
Oleh :
Weny klanita
2011340027
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Telah kita ketahui bahwa banyak penduduk indonesia yang mengkonsumsi serta
menggunakan hasil perkebunan sebagai pemenuhan perekonomian kehidupan sehari-hari.
Namun tidak banyak masyarakat indonesia menggolah hasil tanaman itu sendiri, alasan
utama dikarenakan kurangnya pengetahuan untuk menggolah hasil perkebunan mereka
dengan baik yang sebagaimana mestinya. Kurangnya ilmu pengetahuan inilah yang membuat
masyarakat indonesia khususnya di desa-desa yang masih kurang akan alat-alat teknologi
dalam arti alat modern yang dapat membantu proses penggolahan serta pemberi informasi
bagi para petani bagaimana cara penangganan bahan pangan hasil perkebunan mereka.
Banyak diantaranya hasil dari perkebunan mereka tidak langsung di olah tetapi di lakukan
transaksi jual beli di pasar untuk memperoleh keuntungan akan hasil dari perkebunan mereka.
Kini seiring berkembangnya zaman, sebagian masyarakat di indonesia telah dapat
menggolah hasil perkebunan mereka untuk mensejahterakan kehidupan mereka serta
memberikan nilai ekonomis yang tinggi.
Saat ini telah banyak masyarakat yang berfikir atau berminat untuk meggolah hasil
perkebunan menjadi produk ekonomis yang cukup tinggi. Hal ini telah dibuktikan
banyaknnya industri serta ibu-ibu rumah tangga yang mengolah hasil perkebunan untuk
pemenuhan ekonomis serta nilai tambah dari hasil produk.
Berdasarkan pemahaman diatas maka dalam pratikum kali ini peneliti diharapkan
mampu atau bisa melakukan transfer ilmu serta pengetahuan tentang ilmu dan teknologi
perkembangan hasil tanaman diterapkan kepada masyarakat melalui pratikum yang telah
terlaksana.
1.2 Tujuan Pratikum
1) Untuk menerapkan ilmu dan teknologi perkembangan hasil tanaman
2) Untuk memahami bagaimana proses pengolahan biji kopi dan kelapa menjadi
minyak
3) Dapat meningkat nilai ekonomis yang tinggi serta mensejahterakan kehidupan
masyarakat
4) Memberi informasi kepada masyarakat agar hasil perkebunan tidak harus dijual
terlebih dahulu tetapi dapat di olah menjadi produk baru yang bermanfaat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kopi
Kopi adalah minuman yang telah menggalami proses pengolahan dan ekstraksi dari
biji tanaman kopi. Kopi pertama kali ditemukan di bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar
3000 tahun yang lalu. Kemudian kopi berkembang hingga saat ini menjadi salah satu
minuman yang banyak digemari oleh semua kalangan masyarakat.
Kopi terkenal di indonesia pada tahun 1696, di bawa oleh VOC. Kopi di indonesia
telah di produksi di pulau jawa yang awalnya hanya bersifat coba-coba, tetapi pada akhirnya
hasil dari kopi ini sangat memuaskan dan dipandang oleh VOC cukup menguntungkan
sebagai komoditi perdangan maka VOC menyebarkannya ke berbagai daerah agar para
penduduk menanamnya (Najiyanti dan Danarti,2004).
2.2 Jenis-Jenis Kopi
Di indonesia telah banyak kopi yang beredar, namun untuk secara umum kopi yang
paling terkenal terdiri dari dua jenis kopi yaitu, Arabika dan Robusta. Berikut ini adalah
jenis-jenis kopi menurut Aak (1980), terdapat tiga jenis kopi yang telah dibudidayakan,
yakni:
1) Kopi Arabika
Kopi arabika ini merupakan kopi yang telah banyak di kembangkan khususnya di
indonesia. Kopi ini umumnya tumbuh di negara-negara beriklim tropis dan subtropis.
Sedanngkan untuk di indonesia sendiri kopi jenis ini dapat tumbuh dan berproduksi pada
ketinggian 1000-1750 dari permukaan laut. Kopi jenis ini memiliki aroma yang serta rasa
yang kuat sehingga tidak heran jika kopi jenis ini banyak diminati di berbagai kalangan
masyarakat.
2) Kopi Liberika
Kopi jenis ini berasal dari daratan rendah Monrovia daerah Liberika. Kopi liberika
ini dapat dapat tumbuh dengan subur di daerah yang tingkat kelembapannya yang tinggi
dan panas. Kopi ini meiliki kualitas yang kurang baik bila dibandingkan dengan kopi
arabika bila dilihat dari segi buah dan tingkat rendemennya yang rendah.
3) Kopi Robusta
Kopi robusta ini berasal dari Afrika pantai barat sampai Uganda. Kopi robusta dapat
tumbuh pada dengan ketinggian 800m dari permukaan laut. Kopi ini memiliki
keunggulan dari segi produksi yang lebih tinggi bila dibandingkan jenis kopi Arabika
dan Liberika.
2.3 Proses Pengolahan Biji kopi
2.3.1 Pengolahan dengan proses basah
Jenis kopi yang paling sering menggunakan proses pengolahan ini ialah kopi
arabika. Berikut ini tahapan-tahapan pengolahan biji kopi dengan proses basah :
a. Sortasi buah
Proses ini dilakukan setelah biji kopi selesai dipanen, proses sortasi dilakukan
untuk buah dari kotoran, buah berpenyakit dan buah cacat. Dan pisah juga buah
yang berwarna merah dengan buah yang kuning atau hijau. Tujuan dilakukannya
sorrtasi ini untuk membadakan biji kopi yang berkualitas.
b. Pengupasan kulit buah
Terdapat dua jenis pengupasan yaitu pengupasan dengan secara manual dan
pengupasan dengan mesin. Selama proses pengupasan berlangsung alirkan air ke
dalam mesin pengupas. Pengaliran air ini berfungsi untuk melunakkan jaringan
kulit buah agar mudah terlepas dari bijinya. Namun hasil pada proses ini masih
memiliki tanduk ( biji kopi HS).
c. Fermentasi biji kopi HS
Dalam proses ini terdapat dua cara yaitu dengamn merendam biji kopi kedalam air
bersih dan menumpukkan biji kopi ke dalam bak semen atau kayu, kemudian pada
bagian atasnya di tutup dengan karung goni basah. Lamanya proses ini sekitar 12-
36 jam. Proses fermentasi dapat dikatakan selesai apabila lapisan lendir
menyelimuti biji kopi sudah hilang.
d. Pengeringan biji kopi HS
Proses pengeringan ini dapat menggunakan mesin pengering atau dijemur dengan
mengunakan sinar matahari. Selama proses pengeringan ini berlangsung biji kopi
harus sering dibolak-balik supaya pengeringannya merata. Namun langkah ini
biasanya biji kopi keringnya lama mengingat sebelumnya biji kopi sudah
direndam dan difermentasi dalam air. Biji kopi dengan pengeringan hingga kadar
air idealnya sekitar 12 %.
e. Pengupasan biji tanduk
Setelah pengeringan mencapai 12%, kulit tanduk yang menyelimuti biji kopi di
kupas. Pengupasan dapat dilakukan dengan cara ditumbuk atau dengan mesin
pengupas agar dapat menggurangi kerusakan biji kopi. Hasil dari pada proses ini
disebut dengan beras kopi (green bean).
f. Sortasi akhir biji kopi
Sortasi akhir ini dilakukan bertujuan untuk untuk memisahkan kotoran dan biji
pecah. Selanjutnya biji kopi dikemas untuk siap dapat didistribusikan.
2.3.2 Pengolahan Dengan Proses Kering
Pada proses ini lebih sering digunakan pada jenis kopi robusta, karena biji kopi
robusta ini tidak semahal kopi arabika maka peralatan yang digunakan untuk proses
pengolahan inipun lebih sederhana dan bebean kerjapun sedikit, sehingga dapat
menghemat biaya produksi. Berikut tahapan pengolahan dengan proses kering :
a. Sortasi buah kopi
Proses ini tidak beda jauh dari proses basah, sortasi dilakukan setelah panen. Maka
segera proses sortasi dilakukan untuk pemisahan buah superior dengan buah
inferior sebagai penanda kualitas buah.
b. Pengeringan buah kopi
Buah kopi yang telah di sortasi akan langsung dijemur, penjemuran dilakukan
dengan merata. Ketebalan kopi yang dijemur kira-kira tidak lebih dari 4 cm.
Lakukan pembalikan minimal 2 kali dalam satu hari, Proses penjemuran
memerlukan waktu sekitar 2 minggu dan akan menghasilkan buah kopi kering
dengan kadar air 15%. Bila kadar air masih tinggi lakukan penjemuran ulang
hingga mencapai kadar air yang hendak dicapai.
e. Pengupasan kulit buah dan kulit tanduk
Biji kopi yang telah dikeringkan dikupas, pengupasan dapat dilakukan dengan cara
menggunakan mesin atau ditumbuk.
c. Sortasi dan pengeringan biji kopi
Tujuan sortasi ini untuk memisahkan biji kopi yang masih tersisa kulit buah, kulit
tanduk, biji kopi pecah dan kotoran lainnya. Biji kopi yang stabil kadar air nya
sekitar 12 %, apabila kadar air biji kopi belum mencapai target maka dapat
dilakukan pengeringan lanjutan. Apabila biji kopi telah mencapai kadar air yangh
diinginkan maka biji kopi tersebut dapat langsung dikemas dan disimpan.
2.4 Pengemasan Dan Penyimpanan
Pengemasan biji kopi dilakukan dengan menggunakan karung yang bersih dan
terhindar dari bau-bauan. Agar biji kopi dapat bertahan dengan jangka waktu yang cukup
lama, biji kopi yang telah dikemas kemudian disimpan diatas palet kayu setebal 10 cm dan
beri jarak antara karung dengan dinding gudang. Kelembaban gudang tetap harus dikontrol
pada kisaran kelembaban (RH) 70%. Penggudangan bertujuan untuk menyimpan biji kopi
sebelum didistribusikan kepada pembeli.
2.5 Manfaat Kopi
Kopi memiliki manfaat bagi kesehatan kita, berikut manfaat dari kopi :
1. Memacu Otak Berpikir Positif
2. Mencegah Timbulnya Penyakit Jantung atau Stroke
3. Menghambat Penurunan Fungsi Kognitif
4. Mencegah Penyakit Kanker & Diabetes
5. Mencegah Resiko Kanker Mulut dan Melindungi Gigi
6. Kopi Sebagai Pembangkit Stamina dan Energi Ekstra
7. Mengurangi Rasa Sakit Kepala
8. Mengatasi Perubahan Suasana Hati & Depresi
9. Untuk Kecantikan
2.6 Buah Kelapa
Buah kelapa merupakan tanaman yang di budidayakan oleh bidang industri
pertanian. Daging kelapa daging buah kelapa ini merupakan lapisan tebal yang berwarna
putih. Selama perkembangannya, buah lelapa secara kontinyu telah mengalami kenaikan
berat, dengan berat maksimum dapat tercapai pada bulan ketujuh. Pada saat inilah jumlah air
kelapa mencapai maksimal.
Buah kelapa tua terdiri dari empat komponen utama, yaitu: 35 persen sabut, 12
persen tempurung, 28 persen daging buah, dan 25 persen air kelapa. Daging buah tua
merupakan bahan sumber minyak nabati dengan kandungan minyak 30 persen.
Perbedaan mendasar antara daging buah kelapa muda dan tua adalah kandungan
minyaknya. Kelapa muda memiliki rasio kadar air dan minyak yang besar. Kelapa dikatakan
tua jika rasio kadar air dan minyaknya optimum untuk menghasilkan santan dalam jumlah
terbanyak. Sebaliknya, bila buah kelapa terlalu tua kadar airnya akan semakin berkurang.
Pada kondisi tersebut, hasil santan yang diperoleh menjadi sedikit.
Komposisi kimia daging buah kelapa ditentukan oleh umur buah.
Pada tabel 1 dapat dilihat komposisi kimia buah kelapa pada berbagai tingkat kematangan.
Tabel 1. Komposisi Kimia Daging Pada Berbagai Tingkat Kematangan
Analisa
( dalam 100 gr )
Buah Muda Buah Setengah Tua Buah Tua
Kalori 68 kal 180 kal 359 kal
Protein 1 gr 4 gr 3,4 gr
Lemak 0,9 gr 13,0 gr 34,7 gr
Karbohidrat 14 gr 10 gr 14 gr
Kalsium 17 mg 10 mg 21 mg
Fosfor 30 mg 8 mg 21 mg
Besi 1 mg 1,3 mg 2 mg
Aktivitas vit. A 0,01 IU 10,0 IU 0,01 IU
Thiamin 0,0 mg 0,5 ng 0,1 mg
Asam Askorbat 4,0 mg 4,0 mg 2,0 mg
Air 83,3 gr 70 gr 46,9 gr
Bagian yang dapat dimakan
53,0 gr 53,0 gr 53,0 gr
Sumber : Thieme, J. G. (1968) dikutip dari, 1986
2.7 Minyak Kelapa
Minyak kelapa memiliki kandungan asam lemak yang tergolong dalam minyak asam
laurat. Hal ini dikarenakan kandungan asam lauratnya paling besar bila dibandingkan dengan
asam lemak lainnya.dilihat dari tingkat ketidakjenuhannya yang dinyatakan dengan Iod kata
lain iodin value maka minyak kelapa ini dapat dimasukkan ke dalam golongan non drying
oils, karena bilangan Iod minyak ini berkisar antara 7,5 -10,5. Adapun komposisi asam lemak
minyak kelapa dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa
Asam Lemak Rumus Kimia Jumlah (%)
Asam Lemak Jenuh :
Asam Kaproat C5H11COOH 0,0 – 0,8
Asam Kaprilat C7H17COOH 5,5 – 9,5
Asam Kaprat C9H19COOH 4,5 – 9,5
Asam Laurat C11H23COOH 44,0 – 52,0
Asam Miristat C13H27COOH 13,0 – 19,0
Asam Palmitat C15H31COOH 7,5 – 10,5
Asam Stearat C17H35COOH 1,0 – 3,0
Asam Arachidat C19H39COOH 0,0 – 0,4
Asam Lemak Tidak Jenuh :
Asam Palmitoleat C15H29COOH 0,0 – 1,3
Asam Oleat C17H33COOH 5,0 – 8,0
Asam Linoleat C17H31COOH 1,5 – 2,5
Sumber: Thieme, J. G. (1968) dikutip dari Ketaren, 1986.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa asam lemak jenuh minyak kelapa kurang dari 90
persen. Minyak kelapa mengandung 84 persen trigliserida dengan tiga molekul asam lemak
jenuh, 12 persen trigliserida dengan dua asam lemak jenuh dan 4 persen trigliserida dengan
satu asam lemak jenuh.
2.8 Manfaat Minyak Kelapa
Berikut adalah beberapa manfaat dari minyak kelapa untuk kesehatan maupun
kecantikan (Sumber : VCO Minyak Penakluk Aneka Penyakit oleh Andi Nur Alam Syah,
Penerbit Agro Media Pustaka – Depok) :
1. Minyak kelapa membantu mencegah penyumbatan pembuluh darah, mengurangi
resiko penyakit degeneratif (jantung, stroke, dll) dan kanker
2. Dalam tubuh minyak kelapa mampu berfungsi sebagai anti mikroba, anti bakteri
dan anti virus, sehingga dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam
menanggulangi berbagai macam penyakit.
3. Minyak kelapa membantu mengatasi kegemukan (obesitas).
4. Mempermudah pencernaan dan penyerapan bahan gizi.
5. Membantu penyembuhan osteoporosis.
6. Bermanfaat untuk menjaga kesehatan lever (hati).
7. Bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit, rambut dan membantu mencegah
proses penuaan dini.
2.9 Standar Mutu Minyak Kelapa
Menurut SNI 3741-1995 minyak yang dihasilkan dari proses manapun yang
digunakan selayaknya aman dikonsumsi. Secara Nasional terdapat standar mutu untuk
minyak goreng seperti pada table berikut :
Dengan adanya standarisasi mutu produk tersebut maka hasil produk kelapa tersebut
dapat dikatakan aman untuk dikonsumsi serta baik bagi kesehatan. Adanya SNI, mutu akan
minyak kelapa ini dapat terkendalikan dari orang-orang atau masyarakat yang nakal
mengoploskan minyak dengan minyak bahan baku bukan dari buah kelapa.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2014 sampai selasai di Laboratorium
Rekayasa Proses dan Sistem Produksi. Bertempat di Universitas Tribhuwana Tunggadewi,
Kel. Tlogomas, Kec. Lowokwaru, Kab. Malang.
3.2 Alat Dan Bahan
3.2.1 Alat Dan Bahan Pengolahan Biji Kopi Menjadi Kopi Bubuk
Alat-alat yang digunakan adalah wajan, timbangan duduk, stopwatch, penapis,
gelas, sendok, plastik bening, plastik alumunium foil, kamera digital, lesung atau
penumbuk dan blender.
Bahan-bahan yang digunakan adalah biji kopi yang telah disortir, dikupas,
difermentasi, dicuci dan dikeringkan yang berasal dari kota Batu.
3.2.2 Alat Dan Bahan Pengolahan Buah Kelapa Menjadi Minyak Kelapa
Alat yang digunakan pada praktikum adalah timbangan, penapis, pisau, botol kaca,
tabung ukur, alat pemarut, wadah pemisah skim, kompor atau tungku, saringan, corong
kaca, pengaduk kaca dan kertas saring.
Bahan- bahan yang digunakan adalah buah kelapa yang masih segar dan telah
dikupas dari kulitnya.
3.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam pratikum ini adalah metode Eksperimen dan metode
Deskriptif.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Proses Pengolahan Biji Kopi Menjadi Bubuk Kopi
Proses pengolahan biji kopi menjadi bubuk kopi terdiri dari beberapa tahapan proses
yaitu sebagai berikut:
4.1.1 Alat Dan Bahan
Alat-alat yang digunakan adalah wajan, timbangan duduk, stopwatch, penapis,
gelas, sendok, plastik bening, plastik alumunium foil, kamera digital, lesung atau
penumbuk dan blender.
Bahan-bahan yang digunakan adalah biji kopi yang telah disortir 1000 gram.
4.1.2 Cara Pembuatan
1. Biji kopi yang telah kering dan telah selesai di sortasi, kemudian biji kopi di
sangrai. Penyangraian dilakukan sampai kopi mengalami perubahan warna menjadi
hitam kecoklatan terlihat seperti pada gambar 1.
Gambar 1. Biji kopi sangrai
2. Kopi yang telah mengalami perubahan warna dan kadar airnya menurun, biji kopi
kemudian dinginkan untuk dapat melanjutkan ke proses selanjutnya.
3. Biji kopi yang telah dingin kemudian digiling dengan menggunakan blender atau
di tumbuk dengan m,enggunakan penumbuk hingga halus.
4. Biji kopi yang telah selesai di giling atau di tumbuk akan disaring agar dapat
menghasilkan kopi yang benar-benar halus dan terpisah dari benda asing.
5. Biji kopi yang selesai disaring setelah itu hasil kopi bubuk yang halus dikemas
dan siap untuk di konsumsi atau didistribusikan.
4.1.3 Rendemen
Berat awal biji kopi = 1000 gram
Berat bubuk kopi = 750 gram
Rendemen =Berat awal biji kopi 1000 gram
Berat bubuk kopi ( berat akhir ) 750 gram× 100 % = 133,33 %
Dilihat dari hasil rendemennya turunnya berat biji kopi yang telah menjadi bubuk
kopi ini terjadi karenda kadar air dalam kopi menurun. Menurunnya kadar air dalam biji
kopi terjadi pada saat dilakukannya proses pengeringan dan penyangraian. Pada proses
penyangraian terjadi kehilangan berat kering terutama gas dan produk pirolisis volatil
lainnya. Menurut Ukers dan Prescott dalam Ciptadi dan Nasution (1985), perubahan sifat
fisik dan kimia terjadi selama proses penyangraian, seperti swelling, penguapan air,
tebentuknya senyawa volatile, karamelisasi karbohidrat, pengurangan serat kasar,
denaturasi protein, terbentuknya gas sebagai hasil oksidasi dan terbentuknya aroma pada
kopi.
Adapun jadi dari pengolahan biji kopi menjadi bubuk kopi yaitu :
Warna : coklat
Aroma : wangi
Rasa : Pahit
Tekstur : halus
4.2 Proses Pengolahan Buah Kelapa Menjadi Minyak Kelapa
Dalam pratikum ini pengolahan buah kelapa menjadi minyak ini masih
menggunakan cara tradisional tanpa menggunakan mesin. Berikut ini adalah tahapan-tahapan
proses pengolahan buah kelapa menjadi minyak kelapa :
4.2.1 Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum adalah timbangan, penapis, pisau, botol kaca,
tabung ukur, alat pemarut, wadah pemisah skim, kompor atau tungku, saringan, corong
kaca, pengaduk kaca dan kertas saring.
Bahan- bahan yang digunakan adalah 3 buah kelapa segar yang telah menjadi santan
3300 ml.
4.2.2 Cara Pembuatan
1. Sortasi dan persiapan bahan baku yang akan diekstrak santan pada proses pertama
sehingga didapatkan kadar santan yang pekat untuk mendapatkan kualitas minyak
yang terbaik.
2. Pemarutan dilakukan agar buah kelapa yang masih utuh dapat dipeceh-belah
menjadi butiran yang agak kasar tujuannya dapat dilalui dengan air agar dapat
mudah dipres.
3. Pengepresan santan tujuannya adalah mengeluarkan skim yang ada pada buah
kelapa sehingga kadar skim tersebut dapat diproses ke tahapan selanjutnya.
4. Pemanasan proses selanjutnya dengan mengunakan api dari kompor yang
digunakan, pada proses ini menggunakan suhu dan waktu yang tepat agar kadar
minyak kelapa yang didapatkan benar-benar mendapatkan kualitas terbaik.
5. Pendinginan pada suhu ruang diatas 27 0 C sampai 30 0C tujuan untuk
menghindari oksidasi yang terjadi pada saat pendinginan.
6. Minyak yang dihasilkan kemudian di saring menggunakan kertas saring terlihat
pada gambar 3, agar kotoran dalam minyak terpisah dari minyak dan minyak yang
dihasilkan minyak murni.
7. Pengemasan yang digunakan adalah jenis botol kaca atau tabung ukur tujuannya
adalah dapat menunjukan kualitas minyak secara transparan dan dapat
menghindari oksidasi pada pengemasan.
Gambar 2. Penyaringan minyak kelapa
4.2. Data Pengamatan Hasil Proses Buah Kelapa Menjadi Minyak Kelapa
Berdasarkan data yang diperoleh pada saat pratikum berlangsung, pada saat proses
pemanasan berlangsung terjadi suatu rantai pemecahan dimana protein mulai terdenaturasi
pada suhu ruang sehingga santan dapat dipisahkan menjadi fase terdispersi, pendispersi dan
emulsifier ( Dewi dkk, 2007).
Tabel 3. Data Pengamatan Hasil Praktikum
No. Pengamatan Satuan1 Kelapa parut 1450 gram2 Ampas 1250 gram3 Santan 3300 ml4 Minyak kelapa 185 ml
Dari hasil data tersebut proses pembentukan alami minyak akan terpisah dengan
jumlah minyak dalam jumlah maksimum sehingga air yang terkandung dalam minyak akan
rendah.
Adapun hasil jadi dari proses pengolahan buah kelapa menjadi minyak kelapa ialah
sebagai berikut :
Warna = kuning emas
Aroma = harum dan tidak menyengat
Rasa = lembut
Tekstur = cair licin
Warna, rasa dan aroma merupakan salah satu sensorik yang digunakan untuk dapat
ditemukan parameter pengamatan yang menonjolkan kualitas mutu dari produk yang
dihasilkan.
Gambar 3. Minyak kelapa murni
BAB V
KESIMPULAN
1. Kopi merupakan minuman yang telah menggalami proses pengolahan dan ekstraksi
dari biji tanaman kopi.
2. Kopi memiliki manfaat yang baik baik kesehatan salah satunnya untuk mencegah
penyakit kanker dan Diabetes.
3. Proses pengolahan kopi menjadi bubuk ini dapat di terapkan oleh masyarakat tanpa
harus dengan biaya yang mahal.
4. Buah kelapa merupakan tanaman yang di budidayakan oleh bidang industri
pertanian.
5. Buah kelapa memiki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh salah satunya ialah
untuk membantu mencegah penyumbatan pembuluh darah, mengurangi resiko
penyakit degeneratif (jantung, stroke, dll) dan kanker dan masih banyak lagi
manfaat lainnya.
6. Proses pengolahan buah kelapa menjadi minyak ini dapat di terapkan oleh
masyarakat dengan cara tradisional tanpa harus dengan biaya yang mahal.
7. Untuk meningkatkan nilai jual hasil perkebunan masyarakat, tidak perlu harus
menjual hasil perkebunan secara langsung, namun dapat di olah terlebih dahulu
sehingga nilai jualnya meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2012b. Pengolahan Kopi Cara Kering http:// www.starfarmagris.co.cc.html. Akses
Tanggal 20 Oktober 2012. Makassar
Anonim,2012c. Standar Nasional Indonesia bubuk kopi.
http://www.bi.go.id/web/id/DIBI/Info_Eksportir/Profil_komoditi/StandartMutu/
mutu_kopi.htm Akses Tanggal 20 Oktober 2012. Makassar
Aak.1980. Budidaya Tanaman Kopi. Yayasan Kanisius, Yogyakarta.
Ciptadi, W. dan Nasution, M.Z. 1985. Pengolahan Kopi. Fakultas Teknologi Institut
Pertanian Bogor.
Dewi.F,Arta.S. dan Fachry.H.A.R.2007.Pengaruh Pemanasan dan Keasaman Emulsi Pada
Pembuatan Minyak Kelapa.Jurnal.Fakultas Teknik. Universitas Sriwijaya. No. 1.Vol.
11, Januari 2007.
Estiasih, Teti dan Kgs Ahmadi, 2009. Teknologi Pengolahan Pangan. Bumi Aksara. Malang.
Siswanto, Widiyastuti, Y. 2004. Penanganan Hasil Panen Tanaman Obat Komersial, Edisi
Revisi. Penebar Swadaya. Depok
Suhardiyono, L, 1993, Tanaman Kelapa Budidaya dan Pemanfaatannya, Kanisius,
Yogyakarta.
Wijayanti, D.D., dan Sugiyarti, L., 2008, Pembuatan Minyak Kelapa Murni ( Virgin Coconut
Oil ) Menggunakan Ekstrak Belimbing Wuluh Sebagai Sumber Asam, Tugas Akhir
Teknik Kimia, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
http://www.bi.go.id/web/id/DIBI/Info_Eksportir/Profil_komoditi/StandartMutu/
mutu_kopi.html. Akses Tanggal 20 Oktober 2012. Makassar
http://www.situshijau.co.id, 2008, Kelapa Muda Pulihkan Stamina/wikipedia.com/ 2009
html.
http://spesialmedia.com/ Komunitas Penikmat Teh dan Kopi.html
http://www.facebook.com/pengolahan kopi.html
http://wordpress.com/Minyak Kelapa dan Kandungan Lemak Jenuhnya Baik atau Buruk
untuk Kesehatan Sirup BREGAS.2014 html.
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Gambar 1. Kopi bubuk
Gambar 2. Kopi bubuk yang telah dikemas
Gambar 3. Proses Pemanasan santan
Gambar 4. Proses Pembentukan Minyak
Gambar 5. Minyak yang telah jadi sebelum di saring
top related